tentang penciptaan alam semesta dalam PL
Halaman 1 dari 2 • Share
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
tentang penciptaan alam semesta dalam PL
Menurut R. P. de Vaux, Kitab
Kejadian bermula dengan dua riwayat mengenai penciptaan
alam. Oleh karena itu kita perlu menyelidiki kedua
riwayat itu secara terpisah untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan penyeiidikan-penyelidikan ilmiah.
RIWAYAT PERTAMA
Riwayat pertama memenuhi fasal I dan ayat-ayat pertama
dari fasal II. Riwayat ini merupakan contoh yang sangat
menonjol tentang ketidaktepatan ilmiah. Kita perlu
melakukan kritik sebaris demi sebaris. Teks yang kita
muat di sini adalah teks menurut terjemahan Lembaga
Bibel Yerusalem, (Ecole Biblique de Yerusalem). Dalam
bahasa Indonesia, diambil dari Al Kitab cetakan Lembaga
Alkitab Indonesia tahun 1962. (Rasjidi).
Fasal 1, ayat 1 dan 2,
1. "Bahwa pada mula pertama dijadikan Allah akan langit
dan bumi.
2. Maka bumi itu lagi campur baur adanya, yaitu suatu
hal yang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah
melayang-layang diatas muka air itu."
Kita dapat menerima bahwa pada tahap bumi belum
diciptakan, apa yang kemudian menjadi alam yang kita
ketahui sekarang masih tenggelam dalam kegelapan, akan
tetapi tersebutnya adanya air pada periode tersebut
hanya merupakan alegori (kiasan) belaka mungkin sekali
ini adalah terjemahan suatu mitos. Kita akan melihat
dalam bagian ketiga dari buku ini bahwa pada tahap
permulaan dari terciptanya alam yang terdapat adalah
gas. Maka disebutkannya air di situ adalah suatu
kekeliruan.
Ayat 3 sampai 5
3. "Maka firman Allah: Hendaklah ada terang. Lalu
terangpun jadilah.
4. Maka dilihat Allah akan terang itu baiklah adanya,
lalu diceraikan Allah terang itu dengan gelap.
5. Maka dinamai Allah akan terang itu siang dan akan
gelap itu malam. Setelah petang dan pagi, maka itulah
hari yang pertama."
Cahaya yang menerangi alam adalah hasil daripada reaksi
kompleks yang terjadi pada bintang-bintang. Hal ini
akan kita bicarakan pada bagian ketiga daripada buku
ini. Pada tahap penciptaan alam yang kita bicarakan
sekarang, menurut Bibel, bintang-bintang belum
diciptakan, karena sinar di langit baru disebutkan
dalam ayat 14 dari Kitab Kejadian, yaitu sebagai
ciptaan pada hari keempat, untuk "memisahkan siang
daripada malam," "untuk menerangi bumi." Dan ini semua
betul. Tetapi adalah tidak logis untuk menyebutkan efek
(sinar) pada hari pertama, dengan menempatkan
penciptaan benda yang menyebabkan sinar
(bintang-bintang) tiga hari sesudah itu. Lagipula
menempatkan malam dan pagi pada hari pertama adalah
alegori (kiasan) semata-mata, karena malam dan pagi
sebagai unsur hari tak dapat digambarkan kecuali
sesudah terwujudnya bumi dan beredarnya di bawah sinar
planetnya yaitu matahari.
Ayat 6 sampai 8
6. "Maka firman Allah: Hendaklah ada suatu bentangan
pada sama tengah air itu supaya diceraikan dengan air.
7. Maka dijadikan Allah akan bentangan itu serta
diceraikanlah air yang di bawah bentangan itu dengan
air yang di atas bentangan. Maka jadilah demikian.
8. Lalu dinamai Allah akan bentangan itu langit.
Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang kedua."
Mitos air diteruskan dalam ayat-ayat tersebut dengan
memisahkan air menjadi dua lapisan, di tengahnya adalah
langit. Dalam riwayat Banjir Nabi Nuh, langit
membiarkan air menanjak, dan air itu kemudian jatuh ke
tanah. Gambaran bahwa air terbagi menjadi dua kelompok
tak dapat diterima secara ilmiah.
Ayat 9 sampai 13
9. "Maka firman Allah: Hendaklah segala air yang di
bawah langit itu berhimpun kepada satu tempat, supaya
kelihatan yang kekeringan itu; maka jadilah demikian.
10. Lalu dinamai Allah akan yang kekeringan itu darat,
dan akan perhimpunan segala air itu dinamainya laut;
maka dilihat Allah itu baiklah adanya.
11. Maka firman Allah: Hendaklah bumi itu menumbuhkan
rumput dan pokok yang berbiji dan pohon yang
berbuah-buah dengan tabiatnya yang berbiji dalamnya di
atas bumi itu; maka jadilah demikian.
12. Yaitu ditumbuhkan bumi akan rumput dan pokok yang
berbiji dengan tabiatnya dan pohon-pohon yang
berbuah-buah yang berbiji dalamnya dengan tabiatnya;
maka dilihat Allah itu baiklah adanya
13. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang
ketiga."
Fakta bahwa pada suatu periode dalam sejarah bumi,
ketika bumi ini masih tertutup dengan air, terjadi
bahwa daratan-daratan mulai muncul, adalah suatu hal
yang dapat diterima secara ilmiah. Akan tetapi bahwa
pohon yang mengandung biji-biji bermunculan sebelum
terciptanya matahari (yang menurut Kitab Kejadian, baru
tercipta pada hari keempat), dan juga bahwa siang dan
malam silih berganti sebelum terciptanya matahari, hal
tersebut sama sekali tak dapat dipertahankan.
Ayat 14 sampai 19
14. "Maka firman Allah: Hendaklah ada beberapa benda
terang dalam bentangan langit supaya diceraikannya
siang dengan malam dan menjadi tanda dan ketentuan masa
dan hari dari tahun.
15. Dan supaya ia itu menjadi benda terang pada
bentangan langit akan menerangkan bumi; maka jadilah
demikian.
16. Maka dijadikan Allah akan kedua benda terang yang
besar itu, yaitu terang yang besar itu akan
memerintahkan siang dan terang yang kecil akan
memerintahkan malam, dan lagi segala bintang pun.
17. Maka ditaruh Allah akan dia dalam bentangan langit
akan memberi terang di atas bumi.
18. Dan akan memerintahkan siang dan malam dan akan
menceraikan terang itu dengan gelap maka dilihat Allah
itu baik adanya.
19. Setelah petang dan pagi maka itulah hari yang ke
empat."
Di sini gambaran yang diberikan oleh pengarang Injil
dapat diterima. Satu-satunya kritik yang dapat kita
lemparkan terhadap ayat-ayat tersebut adalah tempat dan
letaknya dalam hikayat penciptaan alam seluruhnya. Bumi
dan bulan telah memisahkan diri daripada matahari;
menempatkan penciptaan matahari dan bulan sesudah
penciptaan bumi adalah bertentangan dengan hal-hal yang
sudah disetujui secara pasti dalam ilmu pengetahuan
mengenai tersusunnya alam bintang-bintang.
Ayat 20 sampai 23
20. "Maka firman Allah: Hendaklah dalam segala air itu
menggeriak beberapa kejadian yang bernyawa dan yang
sulur menyulur, dan hendaklah ada unggas terbang di
atas bumi dalam bentangan langit.
21. Maka dijadikan Allah akan ikan raya yang
besar-besar dan segala binatang sulur menyulur yang
menggeriak dalam air itu tetap dengan tabiatnya, dan
segala unggas yang bersayap dengan tabiatnya, maka
dilihat Allah itu baik adanya.
22. Maka diberkati Allah akan dia, firmannya: Jadilah
biak dan bertambah kamu dan damaikanlah air yang di
dalam laut itu dan hendaklah segala unggas itupun
bertambah-tambah di atas bumi.
23. Setelah petang dan pagi maka itulah hari yang
kelima."
Ayat-ayat tersebut mengandung hal-hal yang tak dapat
diterima
Kejadian bermula dengan dua riwayat mengenai penciptaan
alam. Oleh karena itu kita perlu menyelidiki kedua
riwayat itu secara terpisah untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan penyeiidikan-penyelidikan ilmiah.
RIWAYAT PERTAMA
Riwayat pertama memenuhi fasal I dan ayat-ayat pertama
dari fasal II. Riwayat ini merupakan contoh yang sangat
menonjol tentang ketidaktepatan ilmiah. Kita perlu
melakukan kritik sebaris demi sebaris. Teks yang kita
muat di sini adalah teks menurut terjemahan Lembaga
Bibel Yerusalem, (Ecole Biblique de Yerusalem). Dalam
bahasa Indonesia, diambil dari Al Kitab cetakan Lembaga
Alkitab Indonesia tahun 1962. (Rasjidi).
Fasal 1, ayat 1 dan 2,
1. "Bahwa pada mula pertama dijadikan Allah akan langit
dan bumi.
2. Maka bumi itu lagi campur baur adanya, yaitu suatu
hal yang ketutupan kelam kabut; maka Roh Allah
melayang-layang diatas muka air itu."
Kita dapat menerima bahwa pada tahap bumi belum
diciptakan, apa yang kemudian menjadi alam yang kita
ketahui sekarang masih tenggelam dalam kegelapan, akan
tetapi tersebutnya adanya air pada periode tersebut
hanya merupakan alegori (kiasan) belaka mungkin sekali
ini adalah terjemahan suatu mitos. Kita akan melihat
dalam bagian ketiga dari buku ini bahwa pada tahap
permulaan dari terciptanya alam yang terdapat adalah
gas. Maka disebutkannya air di situ adalah suatu
kekeliruan.
Ayat 3 sampai 5
3. "Maka firman Allah: Hendaklah ada terang. Lalu
terangpun jadilah.
4. Maka dilihat Allah akan terang itu baiklah adanya,
lalu diceraikan Allah terang itu dengan gelap.
5. Maka dinamai Allah akan terang itu siang dan akan
gelap itu malam. Setelah petang dan pagi, maka itulah
hari yang pertama."
Cahaya yang menerangi alam adalah hasil daripada reaksi
kompleks yang terjadi pada bintang-bintang. Hal ini
akan kita bicarakan pada bagian ketiga daripada buku
ini. Pada tahap penciptaan alam yang kita bicarakan
sekarang, menurut Bibel, bintang-bintang belum
diciptakan, karena sinar di langit baru disebutkan
dalam ayat 14 dari Kitab Kejadian, yaitu sebagai
ciptaan pada hari keempat, untuk "memisahkan siang
daripada malam," "untuk menerangi bumi." Dan ini semua
betul. Tetapi adalah tidak logis untuk menyebutkan efek
(sinar) pada hari pertama, dengan menempatkan
penciptaan benda yang menyebabkan sinar
(bintang-bintang) tiga hari sesudah itu. Lagipula
menempatkan malam dan pagi pada hari pertama adalah
alegori (kiasan) semata-mata, karena malam dan pagi
sebagai unsur hari tak dapat digambarkan kecuali
sesudah terwujudnya bumi dan beredarnya di bawah sinar
planetnya yaitu matahari.
Ayat 6 sampai 8
6. "Maka firman Allah: Hendaklah ada suatu bentangan
pada sama tengah air itu supaya diceraikan dengan air.
7. Maka dijadikan Allah akan bentangan itu serta
diceraikanlah air yang di bawah bentangan itu dengan
air yang di atas bentangan. Maka jadilah demikian.
8. Lalu dinamai Allah akan bentangan itu langit.
Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang kedua."
Mitos air diteruskan dalam ayat-ayat tersebut dengan
memisahkan air menjadi dua lapisan, di tengahnya adalah
langit. Dalam riwayat Banjir Nabi Nuh, langit
membiarkan air menanjak, dan air itu kemudian jatuh ke
tanah. Gambaran bahwa air terbagi menjadi dua kelompok
tak dapat diterima secara ilmiah.
Ayat 9 sampai 13
9. "Maka firman Allah: Hendaklah segala air yang di
bawah langit itu berhimpun kepada satu tempat, supaya
kelihatan yang kekeringan itu; maka jadilah demikian.
10. Lalu dinamai Allah akan yang kekeringan itu darat,
dan akan perhimpunan segala air itu dinamainya laut;
maka dilihat Allah itu baiklah adanya.
11. Maka firman Allah: Hendaklah bumi itu menumbuhkan
rumput dan pokok yang berbiji dan pohon yang
berbuah-buah dengan tabiatnya yang berbiji dalamnya di
atas bumi itu; maka jadilah demikian.
12. Yaitu ditumbuhkan bumi akan rumput dan pokok yang
berbiji dengan tabiatnya dan pohon-pohon yang
berbuah-buah yang berbiji dalamnya dengan tabiatnya;
maka dilihat Allah itu baiklah adanya
13. Setelah petang dan pagi, maka itulah hari yang
ketiga."
Fakta bahwa pada suatu periode dalam sejarah bumi,
ketika bumi ini masih tertutup dengan air, terjadi
bahwa daratan-daratan mulai muncul, adalah suatu hal
yang dapat diterima secara ilmiah. Akan tetapi bahwa
pohon yang mengandung biji-biji bermunculan sebelum
terciptanya matahari (yang menurut Kitab Kejadian, baru
tercipta pada hari keempat), dan juga bahwa siang dan
malam silih berganti sebelum terciptanya matahari, hal
tersebut sama sekali tak dapat dipertahankan.
Ayat 14 sampai 19
14. "Maka firman Allah: Hendaklah ada beberapa benda
terang dalam bentangan langit supaya diceraikannya
siang dengan malam dan menjadi tanda dan ketentuan masa
dan hari dari tahun.
15. Dan supaya ia itu menjadi benda terang pada
bentangan langit akan menerangkan bumi; maka jadilah
demikian.
16. Maka dijadikan Allah akan kedua benda terang yang
besar itu, yaitu terang yang besar itu akan
memerintahkan siang dan terang yang kecil akan
memerintahkan malam, dan lagi segala bintang pun.
17. Maka ditaruh Allah akan dia dalam bentangan langit
akan memberi terang di atas bumi.
18. Dan akan memerintahkan siang dan malam dan akan
menceraikan terang itu dengan gelap maka dilihat Allah
itu baik adanya.
19. Setelah petang dan pagi maka itulah hari yang ke
empat."
Di sini gambaran yang diberikan oleh pengarang Injil
dapat diterima. Satu-satunya kritik yang dapat kita
lemparkan terhadap ayat-ayat tersebut adalah tempat dan
letaknya dalam hikayat penciptaan alam seluruhnya. Bumi
dan bulan telah memisahkan diri daripada matahari;
menempatkan penciptaan matahari dan bulan sesudah
penciptaan bumi adalah bertentangan dengan hal-hal yang
sudah disetujui secara pasti dalam ilmu pengetahuan
mengenai tersusunnya alam bintang-bintang.
Ayat 20 sampai 23
20. "Maka firman Allah: Hendaklah dalam segala air itu
menggeriak beberapa kejadian yang bernyawa dan yang
sulur menyulur, dan hendaklah ada unggas terbang di
atas bumi dalam bentangan langit.
21. Maka dijadikan Allah akan ikan raya yang
besar-besar dan segala binatang sulur menyulur yang
menggeriak dalam air itu tetap dengan tabiatnya, dan
segala unggas yang bersayap dengan tabiatnya, maka
dilihat Allah itu baik adanya.
22. Maka diberkati Allah akan dia, firmannya: Jadilah
biak dan bertambah kamu dan damaikanlah air yang di
dalam laut itu dan hendaklah segala unggas itupun
bertambah-tambah di atas bumi.
23. Setelah petang dan pagi maka itulah hari yang
kelima."
Ayat-ayat tersebut mengandung hal-hal yang tak dapat
diterima
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
ngakak bacanya juga...
masa "Roh Allah melayang-layang diatas muka air itu" ?!
rdnQtfz669- SERSAN MAYOR
-
Age : 28
Posts : 260
Kepercayaan : Islam
Location : Soreang, Bandung
Join date : 25.04.12
Reputation : 1
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
ngakak
karena ilahnya tak bisa gerak
karena ilahnya tak bisa gerak
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
apa quran mo membantah kronologi penciptaan langiit dan bumi serta isinya tersebut?
dengan menampilkan kronologi versinya
siapa tahu saya jadi mualap
silakan!
dengan menampilkan kronologi versinya
siapa tahu saya jadi mualap
silakan!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:apa quran mo membantah kronologi penciptaan langiit dan bumi serta isinya tersebut?
dengan menampilkan kronologi versinya
siapa tahu saya jadi mualap
silakan!
Kronologi ngawur ya Wed
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
Orang_Pinggiran wrote:
Kronologi ngawur ya Wed
gaya islaminya keluar, asal nuduh
tapi diadu terkencing-kencing
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:apa quran mo membantah kronologi penciptaan langiit dan bumi serta isinya tersebut?
dengan menampilkan kronologi versinya
siapa tahu saya jadi mualap
silakan!
Aku menyarankan kepada anda untuk mengunjungi ...........
https://laskarislam.indonesianforum.net/t2222-genesis-chapter1-dikritik-encyclopedia-americana
Terakhir diubah oleh Jagona tanggal Sat May 19, 2012 10:29 am, total 2 kali diubah
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:apa quran mo membantah kronologi penciptaan langiit dan bumi serta isinya tersebut?
dengan menampilkan kronologi versinya
siapa tahu saya jadi mualap
silakan!
hah basi..
dah ketauan boroknya bibel mo lari ke quran..
bibel emang selalu kronologis walopun ngawur dan salah kaprah..wong yg ngilhamin roh kudis kok
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:Orang_Pinggiran wrote:
Kronologi ngawur ya Wed
gaya islaminya keluar, asal nuduh
tapi diadu terkencing-kencing
Wah.. sejak kapan kamu bisa membuktikan kalo injil sesuai sains??
bukannya lagi bahas sains??
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
mana kronologi penciptaan langit, bumi dan isinya versi quran?
pada mlempem kek iwak peyek
pada mlempem kek iwak peyek
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:mana kronologi penciptaan langit, bumi dan isinya versi quran?
pada mlempem kek iwak peyek
Ni aku kirim penciptaan alam semesta versi Alquran, aku berharap anda bisa membacanya
Bagaimana ALLAH menciptakan alam semesta …… menurut Alquran
QS. 11;7 : DIA-lah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari (6000 tahun) dan adalah semesta-NYA atas ALMAA’ untuk menguji kamu tentang siapa dari kamu yang lebih baik dalam perbuatan. Dan jika engkau katakana : “Bahwa kamu adalah orang-orang yang akan dibangkitkan sesuadah mati”, akan berkatalah orang-orang kafir “bahwa ini hanyalah sihir nyata”
Ayat di atas menyatakan bahwa alam semesta diciptakan dari Almaa. Apa sebenarnya Almaa itu ?
Para mufasir menafsirkan bahwa Almaa adalah “AIR”, memang pada beberapa ayat Almaa berarti air seperti hujan yang turun dari atmosfer, atau sungai yang mengalir. Namun untuk QS.11;7, QS,14;16, QS.18;29, QS.21;30, QS.24;45, dan QS. 25;54 mempunyai arti lain.
Para akhli fisika sependapat bahwa Hydrogen adalah atom asal, semua bintang berisikan zat itu yang kemudian berobah jadi helium dan zat lainnya. Dari Hydrogen terwujud berbagai element lain yang kini diketahui lebih dari 100 macamnya. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa Almaa adalah Hydrogen. Walaupun demikian QS.11;7 menyatakan bahwa “Dan adalah semesta-NYA di atas Almaa”. Bukan saja ayat ini menerangkan semesta diciptakan dari Almaa, juga berada di atas Almaa, karenanya timbul pemikiran bahwa Almaa tersebut lebih kecil dari Hydrogen.
Akhirnya diperoleh kunci keilmuan tentang itu dari QS.41;10, bahwa Almaa adalah ‘kekosongan mutlak’. Semesta raya diciptakan dari kekosongan mutlak, dan semesta ini berada di atas atau dikelilingi oleh kekosongan. Kekosongan yang dinamakan Almaa itu kemudian diberi RAWASIA (batang magnit) maka berputarlah kekosongan tadi jadi inti atom yang berputar di sumbunya.
Kini Almaa tersebut jadi Nuclear. Kemudian nuclear yang terdiri dari Almaa dan Rawasia yang berputar itu menimbulkan Elektron dan Positron selaku pembungkus. Komposisi dari semua ini dinamakan dengan Hydrogen selaku atom asal.
Hal itu sesuai dengan capaian penyelidikan terakhir bahwa Hydrogen tidak dapat diketahui secara terang betapa wujud dan bentuk Proton (nuclear) dan Elektron yang ada padanya Penggambaran yang diberikan hanyalah dugaan dan perkiraan semata, padahal dia tidak berisikan apa-apa kecuali Rawasia atau Proton yang berputar dikelilingi oleh Electron dan Positron yang oleh Alquran disebut MAR’A (QS.79;31)
QS. 41;9 : Katakanlah : “Apakah kamu akan engkar pada DIA yang menciptakan Bumi dalam dua hari (2000 tahun) dan kamu jadikan untuk-NYA bandingan ? Itulah TUHAN seluruh manusia.
QS. 41;10 : Dan DIA jadikan dari atasnya Rawasia dan memberkahi padanya (dengan ionosfer) dan menentukan padanya waktunya (rotasi dan orbitnya) dalam empat hari (4000 tahun) bersamaan bagi orang-orang yang bertanya.
QS. 41;11 : Kemudian DIA selesaikan kepada Tatasurya dan dia berupa gumpalan api, lalu DIA katakan padanya dan pada Bumi “Datanglah secara patuh atau dalam terpaksa”. Keduanya berkata “Kamai datang secara patuh”.
QS. 41;12 : Maka DIA laksanakanlah mereka jadi tujuh planet (di atas orbit Bumi) dalam dua hari (2000 tahun) dan mewahyukan kepada setiap tatasurya urusannya. Dan KAMI hiasi semesta dunia ini dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan. Itulah ketentuan Yang Mulia mengetahui.
QS. 41;10, menyatakan bahwa pada mulanya ALLAH menempatkan Rawasia. Ini berarti bahwa Almaa diberi rawasia sehingga menjadi Hydrogen. Kumpulan zat ini menimbulkan berbagai atom dan molekul. Kumpulan molekul ini diberi pula Rawasia yang lebih besar maka terwujudlah globe-globe yang membentuk Bumi dan planet-planet lain. Hal yang sama berlaku pada tiap tatasurya. Terbentuklah Bintang yang dikitari, planet yang mengitari, dan bulan sebagai satelit, semuanya terwujud dan berfungsi dengan system Rawasia yang berlainan.
Semua ciptaan ini berlangsungdalam satu waktu, sekaligus, bukan bergantian.
QS. 21;30, menyatakan bahwa planet-planet dan Bumi ini mulanya bersatu sebingkah lalu dipisah-piusahkan. Hal ini berarti dulunya semuanya itu adalah kekosongaan yang sebingkah dan berulah terpisah-pisah setelah masing-masingnya memiliki Rawasia yang memutar hingga akhirnya berupa globe atau bulatan yang berdiri sendiri-sendiri.
Hendaklah kita menyadari bahwa dalam jangka waktu 2000 tahun planet-planet termasuk Bumi ini belum lagi membeku seperti keadaannya kini. Permukaannya masih berapi yang bergejolak. Globenya masih empuk dan belum memadat. Dalam waktu 2000 tahun, planet terpinggir dalam tatasurya kita baru dua kali berputar 360 derajat mengitari Bintang (Matahari). Hal demikian berlaku dalam waktu yang sama di seluruh tatasurya dalam alam semesta, disebutkan dalam QS. 41;12.
Dalam waktu 2000 tahun ciptaan pertama planet terpinggir telah dua kali mengelilingi Matahari, dan selama minimal dua kali pula planet-planet yang beredar dibawahnya garis orbitnya mengalami “Jaumuz Zullah” (pembesaran radiasi Surya) yang mengakibatkan pecahnya beberapa planet menjadi lebih kecil, satu diantaranya benar-benar hancur menjadi meteorit (asteroid).
Sesudah masa 2000 tahun, planet-planet tidak terpecah lagi, lalu masa penciptaan itu selesai setelah 4000 tahun lagi kemudiannya, terlaksanalah rotasi dan orbit menurut mestinya, permukaan planet jadi membeku hingga cocok untuk tempat kehidupan makhluk.
QS. 41;10 menyatakan dalam pada 4000 tahun terakhir ini dibentuklah atmosfer setiap planet dan berotasilah masing-masingnya dalam jangka waktu yang ditentukan ALLAH. Kini ternyata setiap planet berbeda lama rotasinya, seperti Bumi 23 jam 56 menit, Mercury 25 jam 45 menit, Venus 23 jam 21 menit, Mars 24 jam 37 menit, Jupiter 9 jam 50 menit, Uranus 10 jam 38 menit.
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
kekosongan diberi rawasia (magnet) -> jadi hidrogen -> globe -> bumi dan plenet-planet
matahari dan langitnya gimana?
tapi kok di ayat-auat ini buminya yang diberi rawasis:
QS. 41;9 : Katakanlah : “Apakah kamu akan engkar pada DIA yang menciptakan Bumi dalam dua hari (2000 tahun) dan kamu jadikan untuk-NYA bandingan ? Itulah TUHAN seluruh manusia.
QS. 41;10 : Dan DIA jadikan dari atasnya Rawasia dan memberkahi padanya (dengan ionosfer) dan menentukan padanya waktunya (rotasi dan orbitnya) dalam empat hari (4000 tahun) bersamaan bagi orang-orang yang bertanya.
membingungkan..
lalu:
QS. 41;11 : Kemudian DIA selesaikan kepada Tatasurya dan dia berupa gumpalan api, lalu DIA katakan padanya dan pada Bumi “Datanglah secara patuh atau dalam terpaksa”. Keduanya berkata “Kamai datang secara patuh”.
QS. 41;12 : Maka DIA laksanakanlah mereka jadi tujuh planet (di atas orbit Bumi) dalam dua hari (2000 tahun) dan mewahyukan kepada setiap tatasurya urusannya. Dan KAMI hiasi semesta dunia ini dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan. Itulah ketentuan Yang Mulia mengetahui.
lha kok tatasurya dari gumpalan api?
semakin membingungkan..
anehnya: tatasurya diajak ngobrol..
btw. semua gothak-gathuk belaka
matahari dan langitnya gimana?
tapi kok di ayat-auat ini buminya yang diberi rawasis:
QS. 41;9 : Katakanlah : “Apakah kamu akan engkar pada DIA yang menciptakan Bumi dalam dua hari (2000 tahun) dan kamu jadikan untuk-NYA bandingan ? Itulah TUHAN seluruh manusia.
QS. 41;10 : Dan DIA jadikan dari atasnya Rawasia dan memberkahi padanya (dengan ionosfer) dan menentukan padanya waktunya (rotasi dan orbitnya) dalam empat hari (4000 tahun) bersamaan bagi orang-orang yang bertanya.
membingungkan..
lalu:
QS. 41;11 : Kemudian DIA selesaikan kepada Tatasurya dan dia berupa gumpalan api, lalu DIA katakan padanya dan pada Bumi “Datanglah secara patuh atau dalam terpaksa”. Keduanya berkata “Kamai datang secara patuh”.
QS. 41;12 : Maka DIA laksanakanlah mereka jadi tujuh planet (di atas orbit Bumi) dalam dua hari (2000 tahun) dan mewahyukan kepada setiap tatasurya urusannya. Dan KAMI hiasi semesta dunia ini dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan. Itulah ketentuan Yang Mulia mengetahui.
lha kok tatasurya dari gumpalan api?
semakin membingungkan..
anehnya: tatasurya diajak ngobrol..
btw. semua gothak-gathuk belaka
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:kekosongan diberi rawasia (magnet) -> jadi hidrogen -> globe -> bumi dan plenet-planet
matahari dan langitnya gimana?
tapi kok di ayat-auat ini buminya yang diberi rawasis:
QS. 41;9 : Katakanlah : “Apakah kamu akan engkar pada DIA yang menciptakan Bumi dalam dua hari (2000 tahun) dan kamu jadikan untuk-NYA bandingan ? Itulah TUHAN seluruh manusia.
QS. 41;10 : Dan DIA jadikan dari atasnya Rawasia dan memberkahi padanya (dengan ionosfer) dan menentukan padanya waktunya (rotasi dan orbitnya) dalam empat hari (4000 tahun) bersamaan bagi orang-orang yang bertanya.
membingungkan..
lalu:
QS. 41;11 : Kemudian DIA selesaikan kepada Tatasurya dan dia berupa gumpalan api, lalu DIA katakan padanya dan pada Bumi “Datanglah secara patuh atau dalam terpaksa”. Keduanya berkata “Kamai datang secara patuh”.
QS. 41;12 : Maka DIA laksanakanlah mereka jadi tujuh planet (di atas orbit Bumi) dalam dua hari (2000 tahun) dan mewahyukan kepada setiap tatasurya urusannya. Dan KAMI hiasi semesta dunia ini dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan. Itulah ketentuan Yang Mulia mengetahui.
lha kok tatasurya dari gumpalan api?
semakin membingungkan..
anehnya: tatasurya diajak ngobrol..
btw. semua gothak-gathuk belaka
ternyata otak anda nggak memadai untuk memahami penciptaan alam secara ilmiah dalam Alquran ............ ok
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
kekosongan mutlak diberi manet bisa jadi hidrogen itu gimana?
semua hanya gothak-gathuk..
coba gak usah ditafsir dan digothak-gathuk, informasinya cuman kek gini:
QS. 11;7 : DIA-lah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari dan adalah semesta-NYA atas ALMAA’ untuk menguji kamu tentang siapa dari kamu yang lebih baik dalam perbuatan. Dan jika engkau katakana : “Bahwa kamu adalah orang-orang yang akan dibangkitkan sesuadah mati”, akan berkatalah orang-orang kafir “bahwa ini hanyalah sihir nyata”
ilahmu menciptakan planet-planet dan bumi (emang bumi bukan planet?) dalam 6 hari
nyontek alkitab, Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dalam 6 hari (hari pertama sampai hari ke enam)
lalu informasi seperti ini:
QS. 41;9 : Katakanlah : “Apakah kamu akan engkar pada DIA yang menciptakan Bumi dalam dua hari dan kamu jadikan untuk-NYA bandingan ? Itulah TUHAN seluruh manusia.
QS. 41;10 : Dan DIA jadikan dari atasnya Rawasia dan memberkahi padanya dan menentukan padanya waktunya dalam empat hari bersamaan bagi orang-orang yang bertanya.
QS. 41;11 : Kemudian DIA selesaikan kepada Tatasurya dan dia berupa gumpalan api, lalu DIA katakan padanya dan pada Bumi “Datanglah secara patuh atau dalam terpaksa”. Keduanya berkata “Kamai datang secara patuh”.
QS. 41;12 : Maka DIA laksanakanlah mereka jadi tujuh planet dalam dua hari dan mewahyukan kepada setiap tatasurya urusannya. Dan KAMI hiasi semesta dunia ini dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan. Itulah ketentuan Yang Mulia mengetahui.
- bumi diciptakan dalam 2 hari
- bumi diberi rawasia???
- tiba-tiba bicara tatasurya dan berasal ari api??? malah diajak ngobrol...
- tatasurya 7 planet??? tatasurya diberi wahyu???
aneh, konyol..
dan tidak ada kronologinya sama-sekali
hari pertama mencipakan apa, hari ke dua menciptakan apa, ............... dst.
semua hanya gothak-gathuk..
coba gak usah ditafsir dan digothak-gathuk, informasinya cuman kek gini:
QS. 11;7 : DIA-lah yang menciptakan planet-planet dan Bumi dalam enam hari dan adalah semesta-NYA atas ALMAA’ untuk menguji kamu tentang siapa dari kamu yang lebih baik dalam perbuatan. Dan jika engkau katakana : “Bahwa kamu adalah orang-orang yang akan dibangkitkan sesuadah mati”, akan berkatalah orang-orang kafir “bahwa ini hanyalah sihir nyata”
ilahmu menciptakan planet-planet dan bumi (emang bumi bukan planet?) dalam 6 hari
nyontek alkitab, Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dalam 6 hari (hari pertama sampai hari ke enam)
lalu informasi seperti ini:
QS. 41;9 : Katakanlah : “Apakah kamu akan engkar pada DIA yang menciptakan Bumi dalam dua hari dan kamu jadikan untuk-NYA bandingan ? Itulah TUHAN seluruh manusia.
QS. 41;10 : Dan DIA jadikan dari atasnya Rawasia dan memberkahi padanya dan menentukan padanya waktunya dalam empat hari bersamaan bagi orang-orang yang bertanya.
QS. 41;11 : Kemudian DIA selesaikan kepada Tatasurya dan dia berupa gumpalan api, lalu DIA katakan padanya dan pada Bumi “Datanglah secara patuh atau dalam terpaksa”. Keduanya berkata “Kamai datang secara patuh”.
QS. 41;12 : Maka DIA laksanakanlah mereka jadi tujuh planet dalam dua hari dan mewahyukan kepada setiap tatasurya urusannya. Dan KAMI hiasi semesta dunia ini dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan. Itulah ketentuan Yang Mulia mengetahui.
- bumi diciptakan dalam 2 hari
- bumi diberi rawasia???
- tiba-tiba bicara tatasurya dan berasal ari api??? malah diajak ngobrol...
- tatasurya 7 planet??? tatasurya diberi wahyu???
aneh, konyol..
dan tidak ada kronologinya sama-sekali
hari pertama mencipakan apa, hari ke dua menciptakan apa, ............... dst.
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:kekosongan diberi rawasia (magnet) -> jadi hidrogen -> globe -> bumi dan plenet-planet
matahari dan langitnya gimana?
tapi kok di ayat-auat ini buminya yang diberi rawasis:
QS. 41;9 : Katakanlah : “Apakah kamu akan engkar pada DIA yang menciptakan Bumi dalam dua hari (2000 tahun) dan kamu jadikan untuk-NYA bandingan ? Itulah TUHAN seluruh manusia.
QS. 41;10 : Dan DIA jadikan dari atasnya Rawasia dan memberkahi padanya (dengan ionosfer) dan menentukan padanya waktunya (rotasi dan orbitnya) dalam empat hari (4000 tahun) bersamaan bagi orang-orang yang bertanya.
membingungkan..
lalu:
QS. 41;11 : Kemudian DIA selesaikan kepada Tatasurya dan dia berupa gumpalan api, lalu DIA katakan padanya dan pada Bumi “Datanglah secara patuh atau dalam terpaksa”. Keduanya berkata “Kamai datang secara patuh”.
QS. 41;12 : Maka DIA laksanakanlah mereka jadi tujuh planet (di atas orbit Bumi) dalam dua hari (2000 tahun) dan mewahyukan kepada setiap tatasurya urusannya. Dan KAMI hiasi semesta dunia ini dengan bintang-bintang berapi serta penjagaan. Itulah ketentuan Yang Mulia mengetahui.
lha kok tatasurya dari gumpalan api?
semakin membingungkan..
anehnya: tatasurya diajak ngobrol..
btw. semua gothak-gathuk belaka
om Wedi kok terjemahannya udah diedit sih ?
_ _"
rdnQtfz669- SERSAN MAYOR
-
Age : 28
Posts : 260
Kepercayaan : Islam
Location : Soreang, Bandung
Join date : 25.04.12
Reputation : 1
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:apa quran mo membantah kronologi penciptaan langiit dan bumi serta isinya tersebut?
dengan menampilkan kronologi versinya
siapa tahu saya jadi mualap
silakan!
maaf om Wedi, baru ON lagi :)
ya, 'Amin...semoga Anda bisa jadi mualaf dan mendapat petunjuk serta ridha Allah s.w.t.
tapi tolong baca dan pahami, jangan sampai salah tanggap !
Dari al-Quran:
Q.S. al-Baqarah:164
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar dilaut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan didalamnya bermacam - macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda - tanda (kebesaran Allah) bagi orang - orang yang mengerti."
Q.S. al-An'am:101
"Dia (Allah) pencipta langit dan bumi..."
Q.S. al-Anbiyaa:30
”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.”
Q.S. an-Nazi'at:27-33
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu."
Pembuktian:
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
adakah ayat al-Quran yang bertentangan ?
Q.S. an-Nisa:82
"Maka tidaklah mereka menghayati (mendalami) al-Quran? Sekiranya (al-Quran) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya."
silakan tentang jika ada yang bertentangan dengan saat ini :)
saya berani menjamin 100000000% bahwa al-Quran itu kandungannya benar !
rdnQtfz669- SERSAN MAYOR
-
Age : 28
Posts : 260
Kepercayaan : Islam
Location : Soreang, Bandung
Join date : 25.04.12
Reputation : 1
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
rdnQtfz669 wrote:Dari al-Quran:
Q.S. al-Baqarah:164
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar dilaut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan didalamnya bermacam - macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda - tanda (kebesaran Allah) bagi orang - orang yang mengerti."
Q.S. al-An'am:101
"Dia (Allah) pencipta langit dan bumi..."
Q.S. al-Anbiyaa:30
”Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.”
Q.S. an-Nazi'at:27-33
”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu."
Pembuktian:
Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.
Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.
Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.
adakah ayat al-Quran yang bertentangan ?
Q.S. an-Nisa:82
"Maka tidaklah mereka menghayati (mendalami) al-Quran? Sekiranya (al-Quran) itu bukan dari Allah, pastilah mereka menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya."
silakan tentang jika ada yang bertentangan dengan saat ini
saya berani menjamin 100000000% bahwa al-Quran itu kandungannya benar !
bagian mana dari quranmu yang menulis 'ledakan besar'?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
Betewe.. mana nich ayat Bibel yang sesuai sains??
apakah kalian tidak menyadari kalo OM SW tidak mampu menjawab dan mencoba melenceng dengan membahas Qur'an pake metoda bertanya?
sehingga ketidakmampuan SW akan tertutupi
apakah kalian tidak menyadari kalo OM SW tidak mampu menjawab dan mencoba melenceng dengan membahas Qur'an pake metoda bertanya?
sehingga ketidakmampuan SW akan tertutupi
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
Orang_Pinggiran wrote:Betewe.. mana nich ayat Bibel yang sesuai sains??
apakah kalian tidak menyadari kalo OM SW tidak mampu menjawab dan mencoba melenceng dengan membahas Qur'an pake metoda bertanya?
sehingga ketidakmampuan SW akan tertutupi
kalau ada sains yang menggugurkan alkitab
silakan ajukan!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
Riwayat Bibel9 menyebutkan secara tegas bahwa penciptaan
alam itu terjadi selama enam hari dan diakhiri dengan hari
istirahat, yaitu hari Sabtu, seperti hari-hari dalam satu
minggu. Kita telah mengetahui bahwa cara meriwayatkan
seperti ini telah dilakukan oleh para pendeta pada abad
keenam sebelum Masehi, dan dimaksudkan untuk menganjurkan
mempraktekkan istirahat hari Sabtu; tiap orang Yahudi harus
istirahat pada hari Sabtu sebagaimana yang dilakukan oleh
Tuhan setelah bekerja selama enam hari.
Jika kita mengikuti faham Bibel, kata "hari" berarti masa
antara dua terbitnya matahari berturut-turut atau dua
terbenamnya matahan berturut-turut. Hari yang difahami
secara ini ada hubungannya dengan peredaran Bumi sekitar
dirinya sendiri. Sudah terang bahwa menurut logika orang
tidak dapat memakai kata "hari" dalam arti tersebut di atas
pada waktu mekanisme yang menyebabkan munculnya hari, yakni
adanya Bumi serta beredarnya sekitar matahari, belum
terciptakan pada tahap-tahap pertama daripada Penciptaan
menurut riwayat Bibel; ketidak mungkinan hal ini telah kita
bicarakan dalam bagian pertama daripada buku ini.
Jika kita menyelidiki kebanyakan terjemahan Qur-an, kita
dapatkan, seperti yang dikatakan oleh Bibel, bahwa bagi
wahyu Islam, proses penciptaan berlangsung dalam waktu enam
hari. Kita tidak dapat menyalahkan penterjemah-penterjemah
Qur-an karena mereka memberi arti "hari" dengan arti yang
sangat lumrah.
Kita dapatkan terjemahan Surat 7 (A'raf) ayat 54:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam hari."
Sedikit jumlah terjemahan atau tafsir Qur-an yang
mengingatkan bahwa kata "hari" harus difahami sebagai
"periode."
Ada orang yang mengatakan leahwa teks Qur-an tentang
penciptaan alam membagi tahap-tahap penciptaan itu dalam
"hari-hari" dengan sengaja dengan maksud agar semua orang
menerima hal-hal yang dipercayai oleh orang-orang Yahudi dan
orang-orang Kristen pada permulaan lahirnya Islam dan agar
soal penciptaan tersebut tidak bentrok dengan keyakinan yang
sangat tersiar luas.
Dengan tidak menolak cara interpretasi seperti tersebut,
apakah kita tidak dapat menyelidiki lebih dekat dan meneliti
arti yang mungkin diberikan oleh Qur-an sendiri dan oleh
bahasa-bahasa pada waktu tersiarnya Qur-an, yaitu kata yaum
(jamaknya ayyam).
Arti yang paling terpakai daripada "yaum" adalah "hari,"
tetapi kita harus bersikap lebih teliti. Yang dimaksudkan
adalah terangnya waktu siang dan bukan waktu antara
terbenamnya matahari sampai terbenamnya lagi. Kata jamak
"ayyam" dapat berarti beberapa hari akan tetapi juga dapat
berarti waktu yang tak terbatas, tetapi lama. Arti kata
"ayyam" sebagai periode juga tersebut di tempat lain dalam
Qur-an, surat 32 (Sajdah) ayat 5:
"Dalam suatu hari yang panjangnya seribu tahun dari
perhitungan kamu."
Dalam ayat lain, surat 70 (Al-Ma'arij) ayat 4, kita dapatkan:
"Dalam suatu hari yang panjangnya lima puluh ribu
tahun."
Bahwa kata "'yaum" dapat berarti "periode" yang sangat
berbeda dengan "hari" telah menarik perhatian ahli-ahli
tafsir kuno yang tentu saja tidak mempunyai pengetahuan
tentang tahap-tahap terjadinya alam seperti yang kita miliki
sekarang.
Maka Abussu'ud, ahli tafsir abad XVI M. tidak dapat
menggambarkan hari yang ditetapkan oleh astronomi dalam
hubungannya dengan berputarnya bumi dan mengatakan bahwa
untuk penciptaan alam diperlukan suatu pembagian waktu,
bukan dalam "hari" yang biasa kita fahami, akan tetapi dalam
"peristiwa-peristiwa" atau dalam bahasa Arabnya "naubat."
Ahli-ahli Tafsir modern mempergunakan lagi interpretasi
tersebut. Yusuf Ali (1934) dalam tafsirnya (bahasa Inggris),
selalu mengartikan "hari" dalam ayat-ayat tentang
tahap-tahap penciptaan alam, sebagai periode yang panjang,
atau "age."
Kita dapat mengakui bahwa untuk tahap-tahap penciptaan alam,
Qur-an menunjukkan jarak waktu yang sangat panjang yang
jumlahnya enam. Sains modern tidak memungkinkan manusia
untuk mengatakan bahwa proses kompleks yang berakhir dengan
terciptanya alam dapat dihitung "enam." Tetapi Sains modern
sudah menunjukkan secara formal bahwa persoalannya adalah
beberapa periode yang sangat panjang, sehingga arti "hari"
sebagai yang kita fahami sangat tidak sesuai.
Suatu paragraf yang sangat panjang dan membicarakan
penciptaan alam merangkaikan riwayat tentang
kejadian-kejadian di bumi dengan kejadian-kejadian di
langit; yaitu surat 41 (Fussilat) ayat 9 sampai 12 sebagai
berikut:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Katakanlah Hai Muhammad, sesungguhnya patutkah
kamu tidak percaya kepada zat yang menciptakan
bumi dalam dua periode, dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagiNya. Ia adalah Tuhan semesta
alam. Dan Ia menciptakan di bumi itu gunung-gunung
yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia
menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)-nya dalam empat masa yang sama (cukup)
sesuai bagi segala yang memerlukannya.
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit, dan dia
(langit itu masih merupakan) asap lalu Dia berkata kepadanya
dan kepada bumi 'Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu
dengan suka hati atau terpaksa.' Keduanya menjawab:
'Kamidatang-dengan suka hati.'
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi
langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan
Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."
Empat ayat dari Surat 41 tersebut menunjukkan beberapa
aspek; bentuk gas yakni bentuk pertama daripada bahan samawi
serta pembatasan secara simbolis bilangan langit sampai
tujuh. Kita akan melihat nanti apa arti angka tersebut.
Percakapan antara Tuhan di satu pihak dan langit dan bumi di
pihak lain adalah simbolis; maksudnya adalah untuk
menunjukkan bahwa setelah diciptakan Tuhan, langit-langit
dan bumi menyerah kepada perintah-perintah Tuhan.
Ada orang-orang yang mengatakan bahwa paragraf tersebut
bertentangan dengan ayat yang mengatakan bahwa penciptaan
itu melalui enam periode. Dengan menjumlahkan dua periode
yang merupakan penciptaan bumi dan empat periode untuk
pembagian makanan bagi penduduknya dan dua periode untuk
penciptaan langit, kita akan mendapatkan delapan periode,
dan hal ini merupakan kontradiksi dengan enam periode
tersebut di atas.
Sesungguhnya teks yang dimaksudkan untuk mengajak orang
berfikir tentang kekuasaan Tuhan dengan memulai memikirkan
bumi sehingga nanti dapat memikirkan langit, teks tersebut
merupakan dua bagian yang dipisahkan dengan kata: "tsumma"
yang berarti: di samping itu (selain daripada itu). Tetapi
kata tersebut juga berarti: kemudian daripada itu. Maka kata
tersebut dapat mengandung arti urut-urutan. Yakni urutan
kejadian atau urutan dalam pemikiran manusia tentang
kejadian yang dihadapi. Tetapi juga mungkin hanya berarti
menyebutkan beberapa kejadian-kejadian tetapi tidak
memerlukan arti: urut-urutan. Bagaimanapun juga, periode
penciptaan langit dapat terjadi bersama dengan dua periode
penciptaan bumi. Sebentar lagi kita akan membicarakan
bagaimana Qur-an menyebutkan proses elementer penciptaan
alam dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi pada waktu
yang sama untuk langit dan bumi sesuai dengan konsep modern.
Dengan begitu kita akan mengerti benar kebolehan
menggambarkan simultanitas kejadian-kejadian yang disebutkan
dalam fasal ini.
Jadi tak ada pertentangan antara paragraf yang kita
bicarakan dengan konsep yang terdapat dalam teks-teks yang
lain yang ada dalam Qur-an, yakni teks yang mengatakan bahwa
penciptaan alam itu terjadi dalam enam periode.
alam itu terjadi selama enam hari dan diakhiri dengan hari
istirahat, yaitu hari Sabtu, seperti hari-hari dalam satu
minggu. Kita telah mengetahui bahwa cara meriwayatkan
seperti ini telah dilakukan oleh para pendeta pada abad
keenam sebelum Masehi, dan dimaksudkan untuk menganjurkan
mempraktekkan istirahat hari Sabtu; tiap orang Yahudi harus
istirahat pada hari Sabtu sebagaimana yang dilakukan oleh
Tuhan setelah bekerja selama enam hari.
Jika kita mengikuti faham Bibel, kata "hari" berarti masa
antara dua terbitnya matahari berturut-turut atau dua
terbenamnya matahan berturut-turut. Hari yang difahami
secara ini ada hubungannya dengan peredaran Bumi sekitar
dirinya sendiri. Sudah terang bahwa menurut logika orang
tidak dapat memakai kata "hari" dalam arti tersebut di atas
pada waktu mekanisme yang menyebabkan munculnya hari, yakni
adanya Bumi serta beredarnya sekitar matahari, belum
terciptakan pada tahap-tahap pertama daripada Penciptaan
menurut riwayat Bibel; ketidak mungkinan hal ini telah kita
bicarakan dalam bagian pertama daripada buku ini.
Jika kita menyelidiki kebanyakan terjemahan Qur-an, kita
dapatkan, seperti yang dikatakan oleh Bibel, bahwa bagi
wahyu Islam, proses penciptaan berlangsung dalam waktu enam
hari. Kita tidak dapat menyalahkan penterjemah-penterjemah
Qur-an karena mereka memberi arti "hari" dengan arti yang
sangat lumrah.
Kita dapatkan terjemahan Surat 7 (A'raf) ayat 54:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam hari."
Sedikit jumlah terjemahan atau tafsir Qur-an yang
mengingatkan bahwa kata "hari" harus difahami sebagai
"periode."
Ada orang yang mengatakan leahwa teks Qur-an tentang
penciptaan alam membagi tahap-tahap penciptaan itu dalam
"hari-hari" dengan sengaja dengan maksud agar semua orang
menerima hal-hal yang dipercayai oleh orang-orang Yahudi dan
orang-orang Kristen pada permulaan lahirnya Islam dan agar
soal penciptaan tersebut tidak bentrok dengan keyakinan yang
sangat tersiar luas.
Dengan tidak menolak cara interpretasi seperti tersebut,
apakah kita tidak dapat menyelidiki lebih dekat dan meneliti
arti yang mungkin diberikan oleh Qur-an sendiri dan oleh
bahasa-bahasa pada waktu tersiarnya Qur-an, yaitu kata yaum
(jamaknya ayyam).
Arti yang paling terpakai daripada "yaum" adalah "hari,"
tetapi kita harus bersikap lebih teliti. Yang dimaksudkan
adalah terangnya waktu siang dan bukan waktu antara
terbenamnya matahari sampai terbenamnya lagi. Kata jamak
"ayyam" dapat berarti beberapa hari akan tetapi juga dapat
berarti waktu yang tak terbatas, tetapi lama. Arti kata
"ayyam" sebagai periode juga tersebut di tempat lain dalam
Qur-an, surat 32 (Sajdah) ayat 5:
"Dalam suatu hari yang panjangnya seribu tahun dari
perhitungan kamu."
Dalam ayat lain, surat 70 (Al-Ma'arij) ayat 4, kita dapatkan:
"Dalam suatu hari yang panjangnya lima puluh ribu
tahun."
Bahwa kata "'yaum" dapat berarti "periode" yang sangat
berbeda dengan "hari" telah menarik perhatian ahli-ahli
tafsir kuno yang tentu saja tidak mempunyai pengetahuan
tentang tahap-tahap terjadinya alam seperti yang kita miliki
sekarang.
Maka Abussu'ud, ahli tafsir abad XVI M. tidak dapat
menggambarkan hari yang ditetapkan oleh astronomi dalam
hubungannya dengan berputarnya bumi dan mengatakan bahwa
untuk penciptaan alam diperlukan suatu pembagian waktu,
bukan dalam "hari" yang biasa kita fahami, akan tetapi dalam
"peristiwa-peristiwa" atau dalam bahasa Arabnya "naubat."
Ahli-ahli Tafsir modern mempergunakan lagi interpretasi
tersebut. Yusuf Ali (1934) dalam tafsirnya (bahasa Inggris),
selalu mengartikan "hari" dalam ayat-ayat tentang
tahap-tahap penciptaan alam, sebagai periode yang panjang,
atau "age."
Kita dapat mengakui bahwa untuk tahap-tahap penciptaan alam,
Qur-an menunjukkan jarak waktu yang sangat panjang yang
jumlahnya enam. Sains modern tidak memungkinkan manusia
untuk mengatakan bahwa proses kompleks yang berakhir dengan
terciptanya alam dapat dihitung "enam." Tetapi Sains modern
sudah menunjukkan secara formal bahwa persoalannya adalah
beberapa periode yang sangat panjang, sehingga arti "hari"
sebagai yang kita fahami sangat tidak sesuai.
Suatu paragraf yang sangat panjang dan membicarakan
penciptaan alam merangkaikan riwayat tentang
kejadian-kejadian di bumi dengan kejadian-kejadian di
langit; yaitu surat 41 (Fussilat) ayat 9 sampai 12 sebagai
berikut:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Katakanlah Hai Muhammad, sesungguhnya patutkah
kamu tidak percaya kepada zat yang menciptakan
bumi dalam dua periode, dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagiNya. Ia adalah Tuhan semesta
alam. Dan Ia menciptakan di bumi itu gunung-gunung
yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia
menentukan padanya kadar makanan-makanan
(penghuni)-nya dalam empat masa yang sama (cukup)
sesuai bagi segala yang memerlukannya.
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit, dan dia
(langit itu masih merupakan) asap lalu Dia berkata kepadanya
dan kepada bumi 'Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu
dengan suka hati atau terpaksa.' Keduanya menjawab:
'Kamidatang-dengan suka hati.'
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia
mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi
langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan
Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah
ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."
Empat ayat dari Surat 41 tersebut menunjukkan beberapa
aspek; bentuk gas yakni bentuk pertama daripada bahan samawi
serta pembatasan secara simbolis bilangan langit sampai
tujuh. Kita akan melihat nanti apa arti angka tersebut.
Percakapan antara Tuhan di satu pihak dan langit dan bumi di
pihak lain adalah simbolis; maksudnya adalah untuk
menunjukkan bahwa setelah diciptakan Tuhan, langit-langit
dan bumi menyerah kepada perintah-perintah Tuhan.
Ada orang-orang yang mengatakan bahwa paragraf tersebut
bertentangan dengan ayat yang mengatakan bahwa penciptaan
itu melalui enam periode. Dengan menjumlahkan dua periode
yang merupakan penciptaan bumi dan empat periode untuk
pembagian makanan bagi penduduknya dan dua periode untuk
penciptaan langit, kita akan mendapatkan delapan periode,
dan hal ini merupakan kontradiksi dengan enam periode
tersebut di atas.
Sesungguhnya teks yang dimaksudkan untuk mengajak orang
berfikir tentang kekuasaan Tuhan dengan memulai memikirkan
bumi sehingga nanti dapat memikirkan langit, teks tersebut
merupakan dua bagian yang dipisahkan dengan kata: "tsumma"
yang berarti: di samping itu (selain daripada itu). Tetapi
kata tersebut juga berarti: kemudian daripada itu. Maka kata
tersebut dapat mengandung arti urut-urutan. Yakni urutan
kejadian atau urutan dalam pemikiran manusia tentang
kejadian yang dihadapi. Tetapi juga mungkin hanya berarti
menyebutkan beberapa kejadian-kejadian tetapi tidak
memerlukan arti: urut-urutan. Bagaimanapun juga, periode
penciptaan langit dapat terjadi bersama dengan dua periode
penciptaan bumi. Sebentar lagi kita akan membicarakan
bagaimana Qur-an menyebutkan proses elementer penciptaan
alam dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi pada waktu
yang sama untuk langit dan bumi sesuai dengan konsep modern.
Dengan begitu kita akan mengerti benar kebolehan
menggambarkan simultanitas kejadian-kejadian yang disebutkan
dalam fasal ini.
Jadi tak ada pertentangan antara paragraf yang kita
bicarakan dengan konsep yang terdapat dalam teks-teks yang
lain yang ada dalam Qur-an, yakni teks yang mengatakan bahwa
penciptaan alam itu terjadi dalam enam periode.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
ichreza wrote:
Kita dapatkan terjemahan Surat 7 (A'raf) ayat 54:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam hari."
NYONTEK lagiiiiiii.........!!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:Orang_Pinggiran wrote:Betewe.. mana nich ayat Bibel yang sesuai sains??
apakah kalian tidak menyadari kalo OM SW tidak mampu menjawab dan mencoba melenceng dengan membahas Qur'an pake metoda bertanya?
sehingga ketidakmampuan SW akan tertutupi
kalau ada sains yang menggugurkan alkitab
silakan ajukan!
sudah banyak dikasih tau kan.. jawabannya 1.
terserah Tuhan..
sains model apa itu?
Orang_Pinggiran- LETNAN SATU
-
Posts : 1862
Kepercayaan : Islam
Location : Jawa Tengah
Join date : 12.03.12
Reputation : 18
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
Orang_Pinggiran wrote:SEGOROWEDI wrote:Orang_Pinggiran wrote:Betewe.. mana nich ayat Bibel yang sesuai sains??
apakah kalian tidak menyadari kalo OM SW tidak mampu menjawab dan mencoba melenceng dengan membahas Qur'an pake metoda bertanya?
sehingga ketidakmampuan SW akan tertutupi
kalau ada sains yang menggugurkan alkitab
silakan ajukan!
sudah banyak dikasih tau kan.. jawabannya 1.
terserah Tuhan..
sains model apa itu?
gw jg ngakak sendiri bro tiap baca postingan SW di tiap TS,, palagi yg ne,,,,hag,,hag,,hag,,ga da nyambung2nya blasss,,,
tu sains modal-madol kali bro,,,,,
LemahTeles- KOPRAL
-
Posts : 36
Location : centraljava
Join date : 12.05.12
Reputation : 0
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
Orang_Pinggiran wrote:
sudah banyak dikasih tau kan.. jawabannya 1.
terserah Tuhan..
sains model apa itu?
omdo lagi..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: tentang penciptaan alam semesta dalam PL
SEGOROWEDI wrote:
bagian mana dari quranmu yang menulis 'ledakan besar'?
sudah Anda posting sebelumnya...
Q.S. Fushshilat:11
Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku dengan patuh atau terpaksa." Keduanya menjawab, "Kami datang dengan patuh."
Q.S. Fushshilat:12
Lalu Diciptakan-Nya 7 langit dalam 2 masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing - masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang - bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.
Q.S. al-Anbiya':30
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?
Anda ingin dibuktikan apa agar Anda bisa menjadi mu'alaf ?
rdnQtfz669- SERSAN MAYOR
-
Age : 28
Posts : 260
Kepercayaan : Islam
Location : Soreang, Bandung
Join date : 25.04.12
Reputation : 1
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Penciptaan Alam Semesta Menurut Genesis & Alquran
» Mengembangnya Alam Semesta
» alam semesta awalnyah satuh
» teori bingung alam semesta
» pengaturan alam semesta menurut Qur'an
» Mengembangnya Alam Semesta
» alam semesta awalnyah satuh
» teori bingung alam semesta
» pengaturan alam semesta menurut Qur'an
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik