FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

tashawwur dan tashdiq usul fiqh Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

tashawwur dan tashdiq usul fiqh Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

tashawwur dan tashdiq usul fiqh

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

tashawwur dan tashdiq usul fiqh Empty tashawwur dan tashdiq usul fiqh

Post by hamba tuhan Mon Jul 08, 2013 11:52 pm


وَالإِدْرَاكُ : لغة الوصول واصطلاحا وصول النفس الى تمام المعنى من نسبة أوغيرها ( بِلاَ حُكْمٍ ) معه من إدراك وقوع النسبة أولا وقوعها ( تَصَوُّرٌ ) ساذج ويسمى علما ايضا كما علم مما مر أما وصول النفس الى المعنى لابتمامه فيسمى شعورا ( وَبِهِ ) أى بالحكم أى والإدراك للنسبة وطرفيها مع الحكم المسبوق بذلك ( تَصَوُّرٌ بِتَصْدِيْقٍ ) أى معه كإدراك الإنسان والكاتب وثبوت الكتابة له وان النسبة واقعة أولا فى التصديق بأن الإنسان كاتب أو انه ليس بكاتب الصادقين فى الجملة ( وَهُوَ ) أى التصديق ( الْحُكْمُ ) وهذا من زيادتى وهو رأى المحققين وقيل التصديق التصور مع الحكم وعليه جرى الأصل فالتصورات السابقة على الحكم على هذا شطر منه وعلى الأول شرط له وتفسيرى له بأنه إدراك وقوع النسبة أولا وقوعها هو رأى متقدمى المناطقة قال القطب الرازى وغيره من المحققين وهو التحقيق وأما متأخروهم ففسروه بإيقاع النسبة أو انتزاعها وقدماؤهم قالوا الإيقاع والإنتزاع ونحوهما عبارات وألفاظ أى توهم ان للنفس بعد تصور النسبة وطرفيها فعلا وليس كذلك فالحكم عندهم من مقولة الإنفعال وعند متأخريهم من مقولة الفعل

Dan idraak: menurut bahasa adalah sampai dan menurut istilah adalah sampai jiwa kepada makna yang sempurna, baik itu berupa nisbah maupun lainnya (tanpa disertai hukum) yaitu idraak terjadi nisbah atau tidak terjadi nisbah (adalah tasawwur) saja dan dinamakan juga dengan ilmu sebagaimana dimaklumi dari pembahasan yang lalu. Adapun sampai jiwa kepada makna, tetapi tidak dengan sempurna makna, dinamakan dengan syu’ur. (Sedangkan idraak dengannya) yakni dengan hukum, artinya idraak nisbah dan dua juzu’nya yang disertai hukum yang didahulukan hukum tersebut dengan idraak-idraak itu (adalah tasawwur dengan tashdiq), artinya tashdiq yang disertai tasawwur, seperti idraak insan dan idraak yang menulis serta penetapan menulis bagi insan dan juga sesungguhnya nisbah itu terjadi atau tidak terjadi pada masalah tashdiq, yakni insan itu adalah penulis atau insan itu tidak menulis, yang terbenar kedua-keduanya secara jumlah. (Dan ianya) yakni tashdiq (itulah hukum).- Ini merupakan tambahanku – Pendapat ini merupakan pendapat ulama muhaqqiquun. Ada yang mengatakan, tashdiq adalah tasawwur serta hukum, atas pendapat ini berjalan Ashal. Karena itu, berdasarkan pendapat ini, maka tashawwur-tashawwur yang terdahulu atas hukum merupakan juzu’ dari tashdiq dan syarat bagi tashdiq berdasarkan pendapat pertama. Penafsiranku, hukum adalah idraak terjadi nisbah atau tidak terjadi nisbah merupakan pendapat mutaqaddimun ahli manthiq. Al-Quthub al-Razi dan lainnya dari muhaqqiqun mengatakan, ini merupakan pendapat tahqiq. Adapun mutakhkhirun mereka menafsirkan dengan menjatuhkan nisbah atau mencabutnya. Pendahulu-pendahulu mereka mengatakan, menjatuhkan dan mencabut dan seumpamanya (1) yang terdiri dari ibarat-ibarat yang mewahamkan (2) bahwa sesungguhnya sesudah tashawwur nisbah dan dua juzu’nya, bagi jiwa ada fi’l/perbuatan, padahal tidaklah demikian. Maka hukum di sisi para pendahulu mereka termasuk dari maqulat infi’al dan menurut mutaakhkhirun termasuk ma’qullat fi’l.

Penjelasannya
(1). Seperti ijab dan salab pada contoh Insan menulis dan Insan tidak menulis
(2). ‘Ibarat seperti iqaa’, intiza’, ijab dan salab mewahamkan bahwa hukum merupakan pi’l/perbuatan jiwa yang terjadi darinya menurut mutaqaddimun ahli manthiq, padahal tidaklah demikian halnya.
(3). Ma’qullat Fi’l adalah keadaan sesuatu yang memberi bekas pada lainnya seperti keadaan pemotong selama ia memotong, sedangkan ma’qullat infi’al adalah keadaan sesuatu yang menerima bekas dari lainnya seperti yang terpotong selama ia terpotong.

Ghayatul Wushul halaman 21.......
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

tashawwur dan tashdiq usul fiqh Empty Re: tashawwur dan tashdiq usul fiqh

Post by jaya Sun Nov 24, 2013 5:58 pm

Apa pentingnya utk kehiduan harian antar sesame? Hem....
jaya
jaya
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik