Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
Halaman 1 dari 2 • Share
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
berawal dari sini mengenai keingintahuan bro alex77 tentang sunat dalam islam…
http://www.laskarislam.com/t6737p100-adakah-perintah-sunat-dalam-alquran#81689
beliau ingin “meluruskan” apa yang dimaksud dengan sunat dalam islam yg menurutnya tidak sesuai dengan standar apa yang dikisahkan bible tentang ibrahim (@ mbah abu : mungkin ini yg dimaksud bung alexx pristiwa yg sebenarnya kali y…)
namun sebelum memulai kepada substansi sunat itu sendiri saya ingin mengkritisi bible terlebih dahulu tentang apa yang dikisahkan Ibrahim dlm bible… Guna memperlihatkan dan menilai sejauh mana kredibilitas bible bisa diajadikan acuan secara konkret tentang sunatnya Ibrahim…
http://www.laskarislam.com/t6737p100-adakah-perintah-sunat-dalam-alquran#81689
beliau ingin “meluruskan” apa yang dimaksud dengan sunat dalam islam yg menurutnya tidak sesuai dengan standar apa yang dikisahkan bible tentang ibrahim (@ mbah abu : mungkin ini yg dimaksud bung alexx pristiwa yg sebenarnya kali y…)
namun sebelum memulai kepada substansi sunat itu sendiri saya ingin mengkritisi bible terlebih dahulu tentang apa yang dikisahkan Ibrahim dlm bible… Guna memperlihatkan dan menilai sejauh mana kredibilitas bible bisa diajadikan acuan secara konkret tentang sunatnya Ibrahim…
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
Kisah tentang asal-muasal kewajiban sunat bersumber dari Kitab Kejadian pada Alkitab Perjanjian Lama (PL) yaitu ketika menceritakan kisah keluarga nabi Ibrahim.
Dalam kronologis ceritanya, dimulai kitab Kejadian 12 ketika Tuhan berfirman menyuruh Ibrahim (ketika itu masih bernama Abram) untuk pergi dari negerinya kesuatu tempat yang akan ditunjuk Tuhan, disitu Tuhan sudah mulai memberikan janji kepada Ibrahim :
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu."
Berdasarkan dari apa yang dijanjikan Tuhan tersebut, kita bisa melihat kata ‘bangsa’ dan ‘negeri’, ini bisa diartikan ‘kekuasaan untuk memerintah’ atau bisa juga diartikan ‘dominasi untuk mendiami suatu wilayah’, jadi Tuhan telah menjanjikan Ibrahim bahwa kelak dia dan anak keturunannya akan berdiam dalam suatu wilayah, berkuasa, mempunyai kesempatan mencari nafkah dengan mengelola wilayah tersebut.
Namun terlihat ini masih merupakan janji ‘sepihak’ dan belum berbentuk perjanjian.
Dalam kronologis ceritanya, dimulai kitab Kejadian 12 ketika Tuhan berfirman menyuruh Ibrahim (ketika itu masih bernama Abram) untuk pergi dari negerinya kesuatu tempat yang akan ditunjuk Tuhan, disitu Tuhan sudah mulai memberikan janji kepada Ibrahim :
12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
12:7 Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu."
Berdasarkan dari apa yang dijanjikan Tuhan tersebut, kita bisa melihat kata ‘bangsa’ dan ‘negeri’, ini bisa diartikan ‘kekuasaan untuk memerintah’ atau bisa juga diartikan ‘dominasi untuk mendiami suatu wilayah’, jadi Tuhan telah menjanjikan Ibrahim bahwa kelak dia dan anak keturunannya akan berdiam dalam suatu wilayah, berkuasa, mempunyai kesempatan mencari nafkah dengan mengelola wilayah tersebut.
Namun terlihat ini masih merupakan janji ‘sepihak’ dan belum berbentuk perjanjian.
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
Dalam Kej 13 sekali lagi Tuhan menyatakan janji kepada Ibrahim :
13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga.
13:17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."
Disini janji Tuhan mulai lebih terperinci :
1. Wilayah tersebut terbentang ‘sejauh mata memandang’ dari posisi Ibrahim pada waktu itu (tanah Kanaan –Kej 13:12)
2. Jumlah keturunan Ibrahim ‘seperti debu tanah banyaknya’.
3. Wilayah tersebut merupakan wilayah yang dijalani (disinggahi) oleh Ibrahim.
Namun sampai disini kita masih bisa menyebutnya sebagai ‘janji sepihak’ dan belum berupa perjanjian.
13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
13:16 Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga.
13:17 Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu."
Disini janji Tuhan mulai lebih terperinci :
1. Wilayah tersebut terbentang ‘sejauh mata memandang’ dari posisi Ibrahim pada waktu itu (tanah Kanaan –Kej 13:12)
2. Jumlah keturunan Ibrahim ‘seperti debu tanah banyaknya’.
3. Wilayah tersebut merupakan wilayah yang dijalani (disinggahi) oleh Ibrahim.
Namun sampai disini kita masih bisa menyebutnya sebagai ‘janji sepihak’ dan belum berupa perjanjian.
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
Sampai terakhir diatas... kronologis ceritanya sangat runut dan logis. ‘Kekacauan’ alur cerita terjadi pada kisah selanjutnya.
Setelah diselingi kisah keluarga Ibrahim, yaitu antara istrinya Sarai dan budak perempuannya Hagar pada Kej 16, cerita soal perjanjian antara Tuhan dengan Ibrahim muncul lagi pada Kej 17 :
17:2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
Rupanya Tuhan merasa perlu untuk mengulang perjanjian yang sudah diadakan sebelumnya, dalam perjanjian ‘jilid 2’ ini tercantum ‘hak dan kewajiban’ kedua-belah pihak :
17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
Hak dan kewajiban Tuhan kelihatannya banyak mengulang kembali dari apa yang terdapat pada perjanjian ‘jilid 1’
cuma disini terlihat ada yang ‘nyelip’ yaitu ayat 17:8, yang menyebut khusus tanah Kanaan, berbeda dengan perjanjian sebelumnya yang menyebut wilayah yang lebih luas.
Mengapa terjadi perubahan..??, kita bisa melihat cerita ini :
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."
Ooo..ini rupanya menyangkut Ismail dan Ishak, terlihat jelas adanya ‘penggiringan’ cerita untuk mengeluarkan Ismail dari perjanjian ‘jilid 1’ dengan membuat perjanjian ‘jilid 2’, dan ini terkait dengan penguasaan tanah Kanaan tempat dimana mayoritas bangsa Yahudi berdiam.
Ini diperkuat lagi dengan adanya ayat lain pada Keluaran:
2:24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
ISMAIL?? NO WAY!
Setelah diselingi kisah keluarga Ibrahim, yaitu antara istrinya Sarai dan budak perempuannya Hagar pada Kej 16, cerita soal perjanjian antara Tuhan dengan Ibrahim muncul lagi pada Kej 17 :
17:2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
Rupanya Tuhan merasa perlu untuk mengulang perjanjian yang sudah diadakan sebelumnya, dalam perjanjian ‘jilid 2’ ini tercantum ‘hak dan kewajiban’ kedua-belah pihak :
17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
Hak dan kewajiban Tuhan kelihatannya banyak mengulang kembali dari apa yang terdapat pada perjanjian ‘jilid 1’
cuma disini terlihat ada yang ‘nyelip’ yaitu ayat 17:8, yang menyebut khusus tanah Kanaan, berbeda dengan perjanjian sebelumnya yang menyebut wilayah yang lebih luas.
Mengapa terjadi perubahan..??, kita bisa melihat cerita ini :
17:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
17:20 Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
17:21 Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."
Ooo..ini rupanya menyangkut Ismail dan Ishak, terlihat jelas adanya ‘penggiringan’ cerita untuk mengeluarkan Ismail dari perjanjian ‘jilid 1’ dengan membuat perjanjian ‘jilid 2’, dan ini terkait dengan penguasaan tanah Kanaan tempat dimana mayoritas bangsa Yahudi berdiam.
Ini diperkuat lagi dengan adanya ayat lain pada Keluaran:
2:24 Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.
ISMAIL?? NO WAY!
Terakhir diubah oleh satria bergitar tanggal Sat Jun 29, 2013 11:57 am, total 2 kali diubah
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
Setelah menggiring hak perjanjian tersebut kepada Ishak dan menyingkirkan Ismail, maka ‘giringan’ selanjutnya adalah kepada Yakub anak Ishak dan menyingkirkan saudara kembar tuanya Esau.
gereja beralasan bahwa pembatalan perjanjian tersebut karena Esau dikatakan ‘tidak menghargai’ perjanjian tersebut. Dalam Kej 25 dan 27 digambarkan hak tersebut dicabut dari Esau justru karena dia ditipu 2 kali oleh Yakub.
Dengan giringan tersebut maka lengkaplah dasar ‘konstitusional’ dari anak keturunan Yakub untuk memonopoli tanah Kanaan dan kebenaran ajaran Ibrahim.
Berbeda dengan perjanjian sebelumnya, perjanjian ‘jilid 2’ ini dikukuhkan dengan tanda yang lain, yaitu ‘sunat’ :
17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
Sunat dengan prosedur yang jelas, menyebutkan mana bagian yang harus dipotong, siapa saja yang harus disunat, umur berapa harus disunat dan apa konsekuensinya kalau tidak disunat :
17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." sumber
disini terlihat jelas bahwa sunat dijadikan bible sebagai tanda pengesahan atas 'perjanjian jilid 2' ibrahim dengan tuhan yg penuh konspirasi...
menurut bung alex inilah yg dimaksud dengan sunat ibrahim yang sebenarnya...mari kita kaji...
gereja beralasan bahwa pembatalan perjanjian tersebut karena Esau dikatakan ‘tidak menghargai’ perjanjian tersebut. Dalam Kej 25 dan 27 digambarkan hak tersebut dicabut dari Esau justru karena dia ditipu 2 kali oleh Yakub.
Dengan giringan tersebut maka lengkaplah dasar ‘konstitusional’ dari anak keturunan Yakub untuk memonopoli tanah Kanaan dan kebenaran ajaran Ibrahim.
Berbeda dengan perjanjian sebelumnya, perjanjian ‘jilid 2’ ini dikukuhkan dengan tanda yang lain, yaitu ‘sunat’ :
17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
Sunat dengan prosedur yang jelas, menyebutkan mana bagian yang harus dipotong, siapa saja yang harus disunat, umur berapa harus disunat dan apa konsekuensinya kalau tidak disunat :
17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." sumber
disini terlihat jelas bahwa sunat dijadikan bible sebagai tanda pengesahan atas 'perjanjian jilid 2' ibrahim dengan tuhan yg penuh konspirasi...
menurut bung alex inilah yg dimaksud dengan sunat ibrahim yang sebenarnya...mari kita kaji...
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
http://www.laskarislam.com/u1190
kita sudah melihat sebelumnya bagaimana kronologis serta maksud "perjanjian" tersebut diawal...yg mana banyak sekali kejanggalan2...mulai dari janji tuhan memberikan lahan kepada ibrahim...sampai terakhir mengerucut pada hal-hal teknis tentang sunat...
ada beberapa hal menarik dari perjanjian tentang sunat yg termaktub dalam ayat-ayat PL diatas...
pertama : tentang keharusan 'keturunan' ibrahim sendiri dalam perjanjian...
jika dasarnya seperti itu...menjadi kontradiksi ketika tuhan juga menyuruh semua orang yang ada di rumah ibrahim untuk bersunat termasuk budak-budaknya...
17:27 Dan semua orang dari isi rumah Abraham, baik yang lahir di rumahnya, maupun yang dibeli dengan uang dari orang asing, disunat bersama-sama dengan dia.
kedua : mengenai sunat umur 8 hari apakah sunat bagi si bocah merupakan tanda perjanjian antara dia sendiri dengan Tuhan, atau antara orang-tuanya dengan Tuhan, mengingat si bocah masih belum mengerti mengapa ‘burungnya’ dipotong. Bagaimana kalau ternyata si bocah setelah besar dan mengerti tidak mau ikut perjanjian..?? (seperti kasus Esau??)
Ketiga : tuhan berkata hanya mengadakan perjanjiannya dengan keturunan ibrahim hanya dengan ishak lalu kenapa ismail juga disunat??abraham atau tuhan yg plin plan
27:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
27:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Komplikasi’ tersebut menunjukkan adanya keanehan tentang perjanjian tersebut yang dinyatakan sebagai Firman Tuhan, tidak mungkin Tuhan akan mengeluarkan hal yang membingungkan dan saling’ tembak-menembak’ diantara kata-kata-Nya sendiri.
Lalu bagaimana kaitan sunatnya ibrahim dengan yesus, paulus, dan muhammad?? nyambung lagi ntar ya....
alex77 wrote:17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu
kita sudah melihat sebelumnya bagaimana kronologis serta maksud "perjanjian" tersebut diawal...yg mana banyak sekali kejanggalan2...mulai dari janji tuhan memberikan lahan kepada ibrahim...sampai terakhir mengerucut pada hal-hal teknis tentang sunat...
ada beberapa hal menarik dari perjanjian tentang sunat yg termaktub dalam ayat-ayat PL diatas...
pertama : tentang keharusan 'keturunan' ibrahim sendiri dalam perjanjian...
jika dasarnya seperti itu...menjadi kontradiksi ketika tuhan juga menyuruh semua orang yang ada di rumah ibrahim untuk bersunat termasuk budak-budaknya...
17:27 Dan semua orang dari isi rumah Abraham, baik yang lahir di rumahnya, maupun yang dibeli dengan uang dari orang asing, disunat bersama-sama dengan dia.
kedua : mengenai sunat umur 8 hari apakah sunat bagi si bocah merupakan tanda perjanjian antara dia sendiri dengan Tuhan, atau antara orang-tuanya dengan Tuhan, mengingat si bocah masih belum mengerti mengapa ‘burungnya’ dipotong. Bagaimana kalau ternyata si bocah setelah besar dan mengerti tidak mau ikut perjanjian..?? (seperti kasus Esau??)
Ketiga : tuhan berkata hanya mengadakan perjanjiannya dengan keturunan ibrahim hanya dengan ishak lalu kenapa ismail juga disunat??abraham atau tuhan yg plin plan
27:18 Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!"
27:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
Komplikasi’ tersebut menunjukkan adanya keanehan tentang perjanjian tersebut yang dinyatakan sebagai Firman Tuhan, tidak mungkin Tuhan akan mengeluarkan hal yang membingungkan dan saling’ tembak-menembak’ diantara kata-kata-Nya sendiri.
Lalu bagaimana kaitan sunatnya ibrahim dengan yesus, paulus, dan muhammad?? nyambung lagi ntar ya....
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
judul trit anda berbicara tentang sunat.. tp yang dibahas jadi lebar ke lahan segala...
judul trit..
Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
anda pastikan dulu, kapan muhammad di sunat..?
judul trit..
Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
anda pastikan dulu, kapan muhammad di sunat..?
alex77- LETNAN DUA
-
Posts : 773
Kepercayaan : Protestan
Location : indonesia
Join date : 05.06.13
Reputation : 3
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
muhammad:
- disunatkan kakeknya?
- lahir dalam keadaan sunat?
- tidak sunat?
pastikan dulu..
sebelum dibandingkan dengan sunatnya abraham dan keturunannya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
SEGOROWEDI wrote:
muhammad:
- disunatkan kakeknya?
- lahir dalam keadaan sunat?
- tidak sunat?
pastikan dulu..
sebelum dibandingkan dengan sunatnya abraham dan keturunannya
malah ada yang mengatakan di sunat jibril..
alex77- LETNAN DUA
-
Posts : 773
Kepercayaan : Protestan
Location : indonesia
Join date : 05.06.13
Reputation : 3
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
alex77 wrote:judul trit anda berbicara tentang sunat.. tp yang dibahas jadi lebar ke lahan segala...
judul trit..
Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
anda pastikan dulu, kapan muhammad di sunat..?
khan anda menuntut masalah "perjanjian" sunatnya secara biblika...
makanya saya runut kan secara kronologis...dan saya jabarkan juga kemungkinana maksud dibalik "perjanjian" yg anda mksud tsb...
silahkan anda baca kembali lebih cermat dari awal...lagipula uraian saya blm selesai...msh bersambung...
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
SEGOROWEDI wrote:
muhammad:
- disunatkan kakeknya?
- lahir dalam keadaan sunat?
- tidak sunat?
pastikan dulu..
sebelum dibandingkan dengan sunatnya abraham dan keturunannya
sabar om...setelah ibrahim masih ada yesus dan paulus dulu dalam antrian sunat...
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
mana bisa dibandingkan kalau ternyata muhammad tidak sunat..
dan kalau sunat, sunatnya sejak lahir, oleh jibril atau oleh kakeknya
silakan dipastikan dengan dasar yang jelas!
dan kalau sunat, sunatnya sejak lahir, oleh jibril atau oleh kakeknya
silakan dipastikan dengan dasar yang jelas!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
Isi Surat Kisah Para Rasul 15:1-41
Pasal 15
1 Dan ada sejumlah orang datang dari Yudea, dan mengajar saudara-saudara, bahwa jika mereka tidak disunat menurut ritus Torah, kamu tidak memiliki hidup.
2 Dan Paulus dan Barnabas mengalami kesusahan dan berselisih paham dengan mereka. Hasilnya, Paulus dan Barnabas, dan lainnya yang bersama mereka, pergi menemui Rasul-rasul dan Uskup-uskup (Beit Knustha- Majelis Sanhedrin Rasuliah ) di Yerushalayim, disebabkan persoalan ini.
3 Jemaat menunggu mereka, dan mengutus mereka pergi; dan melakukan perjalanan melalui semua wilayah Fenesia dan wilayah dari orang-orang Samaria, menceritakan pertobatan Orang-orang Goyim, dan membuat sukacita bagi semua saudara.
4 Ketika mereka tiba di Yerushalayim, mereka diterima oleh jemaat, dan oleh Uskup- uskup [Majelis Sanhedrin Rasuliah], dan oleh Rasul-rasul (Shlikhim]; lalu mereka menceritakan semua yang Alaha telah perbuat melalui mereka.
5 Beberapa orang yang berasal dari mazhab Farisi telah menjadi percaya, bangkit dan berkata: Ini perlu bagi kamu untuk menyunatkan mereka, dan memerintahkan mereka itu untuk menjalankan ibadat Torah Mosha.
6 Rasul-rasul dan Uskup-uskup berkumpul untuk merundingkan persoalan ini.
7 Ketika perbincangan sudah mencapai kata sepakat, Shimon bangkit dan berkata kepada mereka: Wahai saudara-saudara! Kamu tahu bahwa dari sejak zaman awal, Alaha telah memilih bahwa dari mulutku Bangsa-bangsa Lain harus mendengar sabda Injil (Beshura), dan haruslah percaya.
8 Alaha yang mengetahui isi hati, memberi kesaksian mengenai mereka, dan memberikan Ruakh Ha-Kodesh kepada mereka, bahkan sebagaimana kepada kita.
9 Dia tidak membedakan antara mereka dan kita; sebab Dia menyucikan hati mereka melalui iman.
10 Dan sekarang, mengapa kamu mencobai Alahamu dengan mengalungkan kuk beban di leher dari murid-murid, yang mana para bapa leluhur kita saja atau kita sendiri tidak bisa menanggungnya?
11 Tetapi kita percaya, bahwa kita dan juga mereka adalah memiliki hidup oleh anugerah dari Maran Yeshua Mshikha.
12 Dan akhirnya, semua jemaah terdiam, dan mendengarkan Paulus dan Barnabas, yang menjelaskan bagaimana Alaha melalui pekerjaan mereka telah melakukan tanda- tanda dan keajaiban diantara Bangsa-bangsa lain.
13 Dan setelah mereka selesai berbicara, Rabban +Mar Ya’aqub Ha-Tzadik bangkit dan berkata: Wahai saudara-saudara, dengarkan aku berbicara.
14 Shimon telah menyampaikan kepadamu, bagaimana Alaha telah mulai memilih orang bagi NamaNya dari antara kaum Goyim.
15 Dan ini sesuai dengan ucapan-ucapan Nabi-nabi, seperti yang telah tertulis:
16 Setelah perihal ini Aku akan kembali dan akan mendirikan tempat beribadat dari kaum Daud yang sudah runtuh; dan akan membangun dari reruntuhan itu, dan akan menegakkannya kembali:
17 agar kaum sisa bisa mencari Tuhan, dan semua bangsa-bangsa yang di atasnya namaKu dipanggil; sabda Tuhan, yang melakukan semua perkara ini.
18 Ketahuilah, dari sejak zaman purbakala, semuanya adalah karya perbuatan Alaha.
19 Oleh karena itu, aku berkata kepadamu, biarkan mereka dan jangan halangi mereka yang berasal dari antara Bangsa-bangsa lain berbalik kepada Alaha.
20 Tetapi biarlah kita menulis Surat kepada mereka, agar mereka menjauhkan diri dari kenajisan persembahan berhala [kepada dewa-dewi], dan dari perzinahan, dan dari apa yang binatang yang mati dicekik, dan dari darah.
21 Sebab pada setiap kota, dari zaman dahulu, Kitab-kitab Mosha dibacakan di sinagoga-sinagoga pada setiap hari Sabat.
22 Kemudian Rasul-rasul dan Uskup-uskup, bersama dengan semua jemaah, memilih orang-orang dari antara mereka sendiri, dan mengutus mereka ke Antiokhia, bersama dengan Paulus dan Barnabas; [yakni, Yudah yang dipanggil Barsabas, dan Silas, orang- orang ini adalah ketua-ketua diantara saudara-saudara.
23 Dan mereka menuliskan sepucuk Surat untuk dibawa mereka, yakni: dari Rasul- rasul dan Uskup-uskup dan Saudara-saudara, kepada mereka yang ada di Antiokhia, dan di Syria, dan di Kilikia, saudara-saudara yang berasal dari Bangsa-bangsa Lain, salam:
24 Kami telah mendengar bahwa beberapa orang mengaku telah diutus dari Jemaat kami [Yerusalem] dan mereka sungguh-sungguh sudah menggelisahkan kamu dengan pengajaran-pengajaran mereka dan mencoba menguasai pikiranmu dengan berkata bahwa kamu diwajibkan untuk disunat dan menjalnkan ibadat Torah; perihal ini kami tidak memerintahkan mereka. [Naskah Dalin menegaskan: ...dan mereka tidak punya otoritas dari kami].
Targum Nasrani dari bagian ini berkata:
"Kami telah mendengar ada sejumlah orang pria mengajar diantaramu yang mengaku telah diutus oleh kami dan kami tahu mereka telah menggelisahkan kamu dengan pengajaran-pengajaran mereka dan membuat pikiranmu kacau balau. Kami tahu apa yang mereka sedang ajarkan kepada kamu bahwa kamu harus disunat dan menjalankan setiap huruf dari Torah meskipun kamu tidak pernah dilahirkan dibawah Torah, tetapi kami tidak mengutus mereka dan kami tidak pernah menulis Surat padamu akan permasalahan ini."
Komentar pada bagian di atas dan Targum mengatakan:
"Ada saja orang-orang dari masa ke masa yang mengaku memiliki otoritas dari Tahta Rasuliah Kepatriakan Yerusalem, dari yang mana Ya'aqub adalah Kepala Jemaat Mshikha di bumi, dan mereka ini memalsukan Surat-surat dan pandai bersilat lidah dan kata-katanya bernada pintar di hadapan para petobat baru kepada Iman ... kita harus memahami bahwa Kepatriakan Yerusalem tidak pernah menuliskan surat yang semacam ini mengenai persoalan sunat sejauh itu mengenai kaum Bangsa-bangsa Lain. Ya'aqub menuliskan Surat mengenai pembicaraan itu kepada kaum Yahudi keturunan dalam Iman Mshikha, tetapi tidak kepada Bangsa-bangsa Lain... apa yang dia tuliskan itu, khususnya di Konsili bersama dengan Jemaat Yerusalem, yakni Limudah untuk pelayanan sebagai tuntunan bagi Bangsa-bangsa Lain (Goyim) sehingga mereka bisa melangkahkan kaki masuk kedalam ibadat Torah sepenuhnya."
((Selanjutnya inilah terjemahan Surat Limudah (AESV), atau Pengajaran dari Rasul- rasul kepada Bangsa-bangsa lain. Varian-varian ditempatkan dalam tanda kurung ganda))
25 Kami semua telah sepakat, ketika berkumpul bersama untuk memilih dan mengutus orang-orang kepadamu bersama dengan saudara kekasih kita Shaul dan Barnabas,
26 Orang – orang yang telah menyerahkan hidup mereka demi nama Maran Yeshua Mshikha.
27 Dan kami sudah mengutus yudah dan Silas bersama mereka, agar mereka bisa menceritakan kepadamu hal yang tertulis ini secara lisan yang sama kepadamu.
28 Sebab hal itu merupakan kesepakatan Ruakh Ha’Kodesh dan kami (Rasul-rasul) agar jangan lagi ditanggungkan beban yang lebih sulit, kecuali perkara-perkara yang perlu saja pada waktu ini:
*((Ayat 29 berisi “Surat Limudah” yang cukup panjang dalam Kisah Para Rasul,Pasal 15. Isi Surat ini umumnya dihilangkan dalam terjemahan Yunani dan lainnya, tetapi tetap dipertahankan dalam Kitab Peshitta Ibrani-Aramaik Yerusalem))
29 Ada Dua Jalan, (*) satu Jalan Kehidupan dan satu Jalan Kematian, tetapi tentunya ada perbedaan besar diantara kedua jalan ini:
“Kemudian, Jalan Kehidupan, yakni: Pertama, hendaklah kamu mengasihi Alaha yang menciptakanmu; kedua, kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri; dan kamu jangan pernah melakukan kepada orang lain, apa yang kamu sendiri tidak mau orang lain perbuat bagi dirimu sendiri."
Dan inilah ucapan–ucapan pengajaran yakni: ((Hendaklah kamu)) memberkati semua mereka yang mengutuki engkau, dan doakanlah musuh- musuhmu, dan berpuasalah untuk semua mereka yang menganiaya kamu. Sebab apanya yang baik jika kamu hanya mengasihi mereka yang mengasihi kamu? Bukankah Bangsa-bangsa lain juga berbuat hal yang sama? Sebaliknya, kamu harus mengasihi mereka yang membenci kamu; dan janganlah kamu punya musuh."
Berhentilah dari nafsu kedagingan dan hasrat keduniawian. Apa bila ada orang memukul pipi kananmu, berikanlah bagian lainnya juga kepadanya; praktek hidup semacam ini akan menggiring kamu kepada kesempurnaan. Apa bila ada orang menyuruh kamu berjalan satu mil, lebih dari itu berjalanlah dengan dia dua mil. Jika ada orang mengambil jubah luarmu, berikan juga pakaianmu kepadanya. Jika ada orang mengambil milikmu, jangan memintanya kembali sebab apa yang baik bisa kamu lakukan sehubungan dengan pengajaran pertama tadi?
Berilah pada setiap orang yang meminta darimu, dan jangan minta imbalan; sebab kehendak Bapa menginginkan semua orang diberi melalui berkat –
berkat yang kita terima sendiri merupakan anugerah pemberian cuma – cuma. Berbahagialah ia yang memberi menurut Mitzvoth; sebab ia tidak bercela; “Terkutuklah dia yang menerima; karena jika orang membutuhkan layaklah menerima, maka dia tidak bersalah; tetapi dia yang menerima pada hal tidak sungguh membutuhkannya, orang semacam ini akan dihukum, mengapa dia mau menerima dan untuk apa, dan, akan dijebloskan kedalam penjara, dia akan diadili menurut perkara yang dia telah perbuat, dan dia tidak akan bebas sampai dia melunasi pembayaran terakhirnya.
Tetapi mengenai perkara ini juga dikatakan, Biarlah telapak tanganmu berkeringat karena menggenggam erat, hingga kamu tahu persis kepada siapa kamu layak berikan.”
Mitzvoth (Perintah – perintah) kedua dari Pengajaran ini yakni:
Jangan melakukan pembunuhan, jangan melakukan perzinahan, jangan melakukan semburit (persetubuhan dengan sesama jenis), jangan melakukan percabulan, jangan mencuri, jangan mempraktekkan ilmu ghaib, jangan mempraktekkan sihir, dan jangan melakukan pembunuhan terhadap bayi dengan menggugurkan kandungan ataupun membunuh bayi yang sudah dilahirkan. Jangan kamu berkeinginan memiliki harta benda tetanggamu.
Jangan kamu menipu diri sendiri, jangan pula kamu bersaksi palsu, jangan berbicara jahat, dan jangan menyimpan rasa dendam.
Jangan bercabang lidah ataupun bercabang pikiran; sebab bercabang lidah adalah perangkap yang menggiring kepada kebinasaanmu.
Janganlah bicaramu bohong, ataupun omong kosong, tetapi hendaklah dipenuhi dengan perbuatan benar.
Janganlah kamu berhasrat memiliki harta benda orang lain, rakus, munafik, ataupun bertingkah laku jahat maupun angkuh. Janganlah kamu bersepakat jahat melawan tetanggamu.
Jangan kamu membenci siapapun; tetapi beberapa diantaranya haruslah kamu nasihati, dan beberapa orang dari mereka kamu harus bawa dalam doa–doamu, dan ada yang lainnya yang kamu harus kasihi lebih dari pada hidupmu sendiri.
Anakku, jauhkanlah dirimu dari setiap yang jahat dan segala aneka macam perbuatan jahat.
Jangan menghidupi kehidupan yang diisi dengan kemarahan, sebab rasa amarah menuntun kepada pembunuhan, jangan pula cemburu ataupun suka bertengkar ataupun gusar; sebab semua perkara ini tidak menjadikan orang menjadi pengikut Mshikha
Anakku, jangan dipenuhi dengan hawa nafsu, sebab hawa nafsu menggiring kepada persetubuhan diluar nikah, jangan pula berbicara kotor dengan tatapan mata melecehkan; karena semua perkara ini menggiring kepada ketidaksetiaan, dan orang semacam ini tidak layak menjadi pengikut Mshikha.
Anakku, jangan terlibat dengan menengking roh-roh jahat karena praktek ini menuntun kepada penyembahan berhala, jangan pula menjadi pemantra ataupun penyembah bintang – bintang dan tanda- tanda ataupun menjadi ahli ilmu ghaib, dan jangan pernah mencari orang yang mempraktekkan hal semacam ini ((atau tetap bergaul erat dengan mereka));
Sebab dari semua ini menuntun kepada penyembahan berhala dan orang semacam ini tidak layak menjadi pengikut Mshikha.”
Anakku, jangan berkata bohong (dusta), karena kebohongan menuntun kepada pencurian, janganlah rakus jangan pula sombong; oleh karena semua perkara ini menuntun kepada pencurian dan tidak menjadikan pengikut Mshikha.
Anakku, jangan suka bergunjing ke sana sini, karena hal ini menuntun kepada penghujatan, jangan pula mau menang sendiri ataupun orang yang suka berangan-angan pikiran jahat; sebab dari semua perkara ini menyebabkan penghujatan berkembang.
Tetapi jadilah penurut yang lembut hati, sebab hanya orang-orang lembut hatinya yang akan mewarisi bumi.”
Sabarlah kamu menanggung kesusahan atas perbuatan sewenang-wenang dan bersikaplah welas asih dan tanpa tipu muslihat dan bersikap damai dan berbuat baik kepada semua orang, selalulah peka terhadap apa yang kamu dengar .
Jangan memegahkan dirimu sendiri, jangan pula mengijinkan dirimu berlagak hebat.
Janganlah kamu berjalan bersama dengan orang yang sombong, tetapi hendaklah kamu tinggal dalam kumpulan mereka yang saleh dan rendah hati.
Apapun cobaan dan kesengsaraan, kamu harus menerimanya demi kebaikanmu sendiri, ketahuilah tidak ada perkara yang terjadi di luar pengetahuan Alaha.
Anakku, kamu harus mengingat orang yang mengajari kamu tentang Sabda Alaha (Divar d’Alaham), siang dan malam, dan haruslah menghormati dia seolah – olah kepada Maran (Tuhan);
Sebab kapan pun dan di mana pun Sabda diucapkan, di situ ada Tuhan hadir.
Lagi pula, setiap hari kamu harus mencari – cari orang yang berjalan sebagai orang – orang kudus, agar kamu bisa mendapatkan kelegaan dalam perkataan – perkataan mereka.
Janganlah kamu menyebabkan perpecahan, justru kamu harus mendamaikan mereka yang bertikai;
Haruslah kamu mengadili dengan adil, dan jangan memihak diantara orang – orang ketika memarahi mereka karena melakukan pelanggaran terhadap Torah.
Jangan kamu ragu untuk bertindak melakukan sesuatu hal yang harus atau tidak.
Jangan didapati tanganmu menerima uang saja sepanjang waktu, melainkan ambillah uang itu dengan tujuan derma.
Jika kamu punya sesuatu, melalui tanganmu kamu harus memberi tebusan bagi dosa-dosamu.
Kamu jangan ragu untuk memberi, jangan jangan pula kamu bersungut- sungut saat kamu memberi; atau kamu harus mengenal siapakah tuan yang baik itu.
Jangan menghindar dari mereka yang sedang membutuhkan pertolongan; sebaiknya, berbagilah sesuatu dengan saudaramu, dan jangan katakan bahwa semua itu milikmu sendiri (karena semua yang baik datangnya dari Bapa).
Sebab jika kamu adalah orang yang ambil bagian dalam hal yang bersifat abadi, terlebih lagi dalam hal urusan yang fana? Jangan lepas tanggungjawab terhadap anakmu perempuan atau anakmu laki-laki; sebaiknya, ajarilah mereka akan rasa hormat mendalam ((rasa takut)) tentang Alaha dari sejak usia muda mereka.
Jangan menyuruh untuk melakukan sesuatu dalam keadaan diselimuti rasa jengkel terhadap hamba-hambamu yang beriman sama kepada Alaha, karena bisa menyebabkan mereka berhenti menghormati Alaha yang sama – sama disembah kedua belah pihak;
Sebab Ia datang bukan untuk memanggil orang menurut penampilan bagian luar, tetapi kepada semua mereka yang Roh (Ruakh ha’Kodesh) telah persiapkan.
Dan kamu para hamba tunduklah kepada tuan – tuanmu sebagai gambar Alaha, dalam kerendahan hati dan rasa takut. Kamu harus memandang hina terhadap semua kemunafikan dan segala sesuatu yang tidak berkenan bagi Mar-Yah (Yahuah Tuhan).
Jangan pernah mengabaikan Mitzvoth Mar-Yah; tetapi peliharalah apa yang engkau telah terima, jangan pula menambahkan di sini dan sana ataupun membuang dari yang ada.
Dalam persekutuan saudara-saudarimu kamu harus mengakui dosa- dosamu, dan kamu jangan pernah mendaraskan doa saat memiliki hati nurani yang jahat.
Inilah Jalan Hidup.
Dan “Jalan Kematian” yakni: Pertama semua perkara ini adalah jahat dan terkutuk: pembunuhan, perzinahan, hawa nafsu kedagingan, percabulan, pencurian, penyembahan berhala, ilmu ghaib, sihir, pemerkosaan, saksi palsu, kemunafikan, hati bercabang, tipu daya, angkuh, moral bejat, mementingkan diri sendiri, kerakusan, bicara kotor, kecemburuan, percaya diri berlebihan, tinggi hati, pamer; penganiaya orang baik, benci kebenaran, cinta dusta, tidak mau tahu akan pahala karena kebajikan, tidak berpaut pada yang baik dan tidak memperlakukan dengan adil, tidak mengambil apa yang baik, tetapi justru yang jahat; bagi mereka ini kelemah - lembutan dan kesabaran jauh dari hati mereka, suka hal yang sia - sia, menuntut balas dendam, tidak menunjukkan belas kasih terhadap orang miskin, tidak membantu orang yang menderita, menolak untuk mengenal Dia yang menciptakan mereka, pembunuh anak-anak, perusak apa yang Alaha ciptakan, mengabaikan ((dengan sengaja)) orang yang butuh pertolongannya, menjerumuskan orang yang dilanda kesusahan berat, menjilat orang kaya, menghakimi tanpa belas kasih terhadap orang miskin, orang – orang pendosa yang tak mau bertobat sama sekali.
Anak-anakku, jauhkanlah dirimu dari semua perkara ini ((dan mereka yang mempraktekkan semua tersebut di atas jangan ada didapati diantara perkumpulanmu)).
Waspadailah jangan ada satu orang pun menyebabkan kamu disesatkan dari Halakha Pengajaran, karena orang yang mengajari kamu kepada kesesatan itu mengakibatkan dirimu sendiri menjauh dari Alaha.
Jikalau kamu mampu memikul seluruh beban dari Mar-Yah, kamu akan menjadi sempurna; tetapi jika kamu tidak mampu melakukan semua apa yang diwajibkan, lakukan saja apa yang mampu kamu perbuat sesuai yang sudah dipelajari.
Dan mengenai makanan, pikullah apa yang kamu bisa pikul; tetapi tolaklah makanan yang sudah dipersembahkan kepada para berhala dengan meneliti rinci sebelumnya; karena ibadat semacam itu dipersembahkan kepada ilah – ilah mati.
Dan mengenai Mikveh, ((kamu harus)) memikveh dalam cara ini: 2. Pertama setelah mengajarkan semua hal ini, mikvehkan dalam nama sang Bapa, dan sang Anak, dan sang Roh Kudus, dalam air hidup ([Naskah Dalin menyebutkan: air diberkati oleh sang Roh Kehidupan]).
Tetapi jika kamu tidak punya air hidup ((diberkati oleh sang Roh)), mikvehkan dalam air lainnya ((lebih baik air dingin)); dan jika kamu tidak bisa melakukannya dalam air dingin, lakukanlah dalam air hangat.
Tetapi apa bila kamu tidak punya keduanya, kucurkanlah air tiga kali di atas kepala dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus ([Naskah Dalin menyebutkan: “Tetapi apa bila tidak ada cukup air, kucurkan sedikit air tiga kali di kepala ...]).
Tetapi, sebelum mikveh biarlah si pemikveh berpuasa, dan juga orang yang mau dimikveh, dan jika bisa siapa saja lainnya yang ada dalam jemaah dari orang yang dimikveh itu; tetapi paling sedikitnya kamu harus menyuruh orang yang hendak dimikveh itu berpuasa satu atau dua hari sebelum mikveh mereka ((diantara terbit dan tenggelam matahari)).”
Tetapi janganlah biarkan puasamu sama dengan ((hari-hari)) para orang munafik, karena mereka berpuasa pada hari kedua Senin dan Kamis. Sebaiknya, ((ini adalah tradisi kita)) berpuasa pada hari Rabu dan Erev Sabat. ((Dan sebisa mungkin, pada hari Rabu kamu harus berpuasa dari bahan mengandung susu hewani dan pada hari Jumat kamu harus berpuasa dari bahan yang mengandung daging. Puasa kita adalah dari terbitnya dan tenggelamnya matahari)).”
Jangan berdoa seperti orang munafik lakukan, sebaiknya ((kamu haruslah berdoa)) seperti Yeshua perintahkan dalam InjilNya, dalam cara ini: “Bapa kami di Sorga, dikuduskanlah NamaMu. Datanglah KerajaanMu. Jadilah kehendakMu, sebagaimana di Sorga, demikian juga kiranya di bumi. Berikanlah kami roti kebutuhan kami hari ini. Ampunilah pelanggaran- pelanggaran kami, sebagaimana halnya kami mengampuni mereka yang bersalah kepada kami. Dan jangan biarkan kami dibawa kedalam pencobaan, tetapi lepaskan kami dari si jahat. Sebab Engkaulah yang empunya Kerajaan, kuasa, dan kemuliaan selama – lamanya. Amin.
Kamu harus mengucapkan doa ini tiga kali sehari sebagaimana Maran telah ajarkan. ([Naskah Dalin tidak berisi ayat ini].
Sekarang mengenai Qurbana, ucapkanlah rasa syukur dalam cara berikut ini. Pertama, mengenai Cawan:
“Kami bersyukur kepadaMu, ya Bapa kami, untuk tanaman anggur Kudus Daud hambaMu ((dan memberi hidup)), yang Engkau telah anugerahkan kepada kami melalui Yeshua hambaMu; kepadaMulah kemuliaan selama- lamanya.”
Dan mengenai Roti terpecah-pecah ((memberi ucapan syukur)): “Kami mengucap syukur kepadaMu, ya Bapa kami, sebab hidup dan pengetahuan yang Engkau telah anugerahkan kepada kami melalui Yeshua hambaMu; kepadaMulah kemuliaan selama - lamanya.
Bahkan sewaktu roti ini tercerai berai terserak – serak melintasi bukit – bukit, dan dikumpulkan bersama dan menjadi satu ketul, dengan demikian biarlah Jemaat KudusMu disatukan kembali bersama dari ujung – ujung bumi kedalam KerajaanMu; karena Engkaulah yang empunya kemuliaan dan kuasa melalui Yeshua Mshikha selama – lamanya.
Tetapi jangan ijinkan orang makan atau minum Qurbana, jika mereka tidak dimikveh dalam nama dari Maran; karena hal ini juga Yeshua berkata, "Jangan kalungkan perhiasan-perhiasan kudus pada anjing-anjing." ((Sebagai gantinya, berilah mereka yang belum dimikveh dalam nama dari Maran suatu roti kudus yang telah dipersiapkan untuk makan petang berikutnya))
Tetapi setelah Perjamuan Qurbana, ((kamu harus)) mengucapkan syukur kepada sang Bapa di sorga dalam cara ini: Kami bersyukur kepadaMu, sang Bapa yang kudus dan sorgawi, karena Nama KudusMu yang Engkau semayamkan dalam hati kami, dan bagi pengetahuan dan iman dan keabadian, yang Engkau anugerahkan kepada kami melalui hambaMu Yeshua; kepadaMulah kemuliaan selama-lamanya. Sebelum semuanya kami mengucap syukur kepadaMu dan mengakui Engkau sebagai El-Shaddai; kepadaMulah kemuliaan selama – lamanya.
Ingatlah, Mar-Yah, JemaatMu, lepaskanlah umatMu dari semua yang jahat dan sempurnakanlah umatMu dalam kasihMu, dan kumpulkanlah jemaatMu dari empat mata penjuru angin, kuduskanlah bagi KerajaanMu yang Engkau telah sediakan bagi umatMu; sebab Engkaulah yang empunya kuasa dan kemuliaan selama – lamanya. ((Dan umat dalam jemaah harus berkata, Amin)).
Biarlah anugerah datang, dan biarlah dunia ini lenyap. Hosanna bagi Alaha dari Daud!
Jikalau ada orang kudus, biarlah dia datang; jikalau ada orang yang tidak ((kudus)), biarlah dia bertobat. Maranatha. Amin.”
Kamu harus memperkenankan Nabi – nabi mendaraskan ucapan syukur sebanyak yang mereka kehendaki.
Oleh karena itu, siapapun, yang datang dan mengajarkan kepadamu semua perkara ini sesuai dengan apa yang kami telah tuliskan kepadamu ((seperti yang telah disampaikan sebelum kepada orang – orang lain)), terimalah dia.
Tetapi jika guru itu sendiri menyimpang dan mengajarkan ajaran lain yang bertentangan kepada pengajaran ini, jangan dengarkan dia.
Tetapi jika dia mengajarkan dalam suatu perkara yang meningkatkan kesalehan dan pengetahuan tentang Mar-Yah (diantara kamu dan lainnya)), terimalah dia selayaknya Maran.
Tetapi mengenai Rasul – rasul dan Nabi – nabi, bertingkah laku menurut ketetapan Injil.
Biarlah setiap Rasul yang datang kepadamu diterima selayaknya sebagai Maran.
Tetapi ia tidak boleh tinggal dalam rumahmu lebih dari satu atau dua hari jika ada suatu keperluan. Tetapi jika dia tinggal tiga hari, hal itu bisa jadi ia nabi palsu.
Dan ketika Rasul berangkat pergi ((dari perkumpulanmu)), jangan ia membawa apapun, kecuali sejumlah roti secukupnya untuk tenggang waktu yang ia butuhkan untuk mendapatkan tempat menginap. Jika ia meminta uang, itu menunjukkan bahwa ia nabi palsu.
Dan kamu jangan mencobai atau menghakimi Nabi yang bernubuat dalam Roh; sebab setiap dosa akan diampuni, tetapi dosa ini tidak akan diampuni ((dan Mshikha saja yang akan menuntut pertanggungjawaban untuk perbuatannya yang salah itu)).
Tetapi tidak setiap orang yang bernubuat dalam Roh adalah seorang nabi; tetapi hanya jika ia berpegang pada Halakha d’ Mshikha.
Oleh karena itu, nabi palsu dan Nabi ((yang benar)) akan dikenali melalui tingkah laku hidup mereka.
Dan setiap nabi yang meminta jamuan makan saat dalam Roh tidak ((menjadi)) yang pertama dari jamuan itu ((di meja)), kecuali ia sungguh nabi palsu.
Dan setiap nabi ((Rasul atau)) yang mengajarkan kebenaran, tetapi tidak berjalan menurut pada apa yang ia ajarkan, ia adalah nabi palsu.
Dan setiap nabi, terbukti benar, bertugas melayani keghaiban Jemaat dalam dunia, tidak mengajarkan kepada orang – orang lain untuk melakukan apa yang dia sendiri lakukan, janganlah ia dihakimi diantaramu, sebab dengan Alaha ia sudah berada pada penghakimanNya; karena hal yang demikian itu juga terjadi pada nabi – nabi dahulu kala.
Tetapi siapa pun yang berkata, saat bernubuat atau berkata – kata dalam Roh, "berilah aku uang", atau meminta sesuatu yang lainnya (sebagai pembayaran karena pengajarannya)), janganlah kamu dengarkan dia. Tetapi jika ia mengatakan kepadamu untuk memberi demi orang – orang lain yang dalam keadaan membutuhkan, jangan ada orang menghakimi ia ((sebab ia digerakkan oleh Roh untuk berkata-kata)).
Kamu harus menerima setiap orang yang datang dalam Nama Maran, dan selidiki dan kenali dia setelah itu; agar kamu mendapatkan pemahaman kiri dan kanan.
Jika ia yang datang adalah musafir dengan jalan kaki, bantulah dia ((dengan semua kebutuhan)) sejauh kamu mampu lakukan; tetapi dia jangan tinggal bersamamu lebih dari dua atau tiga hari, jika dibutuhkan.
Tetapi jika dia ingin tinggal bersamamu, dan memiliki keahlian, biarlah dia bekerja untuk memperoleh makanan dan penginapannya. Tetapi jika dia tidak punya keahlian, menurut pemahamanmu, lihatlah perkara itu, sebagai seorang pengikut Mshikha, dia jangan tinggal bersamamu tanpa bekerja. Dia tidak harus diupah, tetapi makanan dan penginapannya sudah sepadan ((pembayaran)) baginya.
Tetapi jika dia menolak untuk mengerjakan bagiannya dan mengeluh karena dia tidak menerima uang, dia sedang mencari keuntungan dari Mshikha. Perhatikanlah dengan teliti agar kamu menghindari diri dari orang – orang semacam ini.
Tetapi setiap Rasul yang benar atau nabi yang mau tinggal bersamamu atau dalam kumpulanmu dukungannya berharga. Pengajaran – pengajaran dari Rasul yang benar atau nabi akan menjadi pekerjaan mereka jika mereka tidak memiliki keahlian khusus. Begitu juga seorang guru yang benar dirinya sendiri adalah berguna, sebagai pekerja, dan bantuannya.
Oleh karena itu, setiap buah sulung, dari hasil anggur perasan dan hasil pengirikan dari biji-bijian, sapi dan domba, kamu harus bawa dan berikan kepada nabi – nabi, karena mereka itu adalah imam – imam besarmu dibawah Mshikha.
Tetapi jika kamu tidak punya nabi, berikanlah apa yang kamu mampu berikan kepada orang miskin ((kamu kenal mereka adalah orang-orang tak berpunya)).
Jika kamu membuat sejumlah adonan tepung, ambillah hasil pertama dan berikan itu menurut Mitzvah.
Demikian juga, ketika kamu membuka tempayan anggur atau minyak ((atau sesuatu yang baru)), ambillah hasil pertama dan berikanlah kepada ((Rasul- rasul dan kepada)) Nabi – nabi; dan uang dan kain dan setiap harta milik yang kamu punyai, ambillah hasil buah sulung, semampu yang kamu lakukan, dan berikanlah sesuai Mitzvah.
Tetapi berkumpullah kamu sendiri bersama-sama pada setiap satu dari Hari- hari Tuhan ((- Sabat pada saat Torah dibacakan dan pada Hari-hari Raya-)) dan memecah – mecahkan roti, dan mengucap syukur setelah mengakui dosa – dosamu, agar korban persembahan ibadatmu menjadi murni.
Tetapi jangan biarkan orang menyimpan amarah melawan saudaranya atau dia marah terhadap saudaranya yang berkumpul bersama untuk makan perjamuan bersamamu, hingga mereka diperdamaikan, agar korban persembahan ibadatmu tidak menjadi duniawi.
Sebab inilah yang diamanahkan oleh Mar-Yah ((Alaha bagi semua)):
“Di setiap tempat dan tiap waktu, persembahkanlah padaKu korban yang murni; sebab Aku adalah Raja Agung, sabda Mar- Yah, dan NamaKu adalah dasyhat diantara bangsa-bangsa."
Oleh karena itu, kamu harus melantik bagimu sendiri Para Uskup (Mebakkerim) dan Para Diakon (Shamashanim) yang layak bagi Maran, ((dari antara)) orang-orang yang lemah lembut hatinya, dan tidak cinta uang, dan bisa dipercaya dan jujur; karena mereka juga akan melayani kamu pelayanan para nabi dan para guru.”
Oleh karena itu, jangan memandang rendah mereka, sebab mereka adalah orang-orang terhormat bagimu, bersama dengan Nabi-nabi dan Guru-guru. Dan tegurlah satu sama lain – jangan dalam marah, tetapi dalam damai sejahtera, sebagaimana kamu tahu hal itu tertulis dalam Beshura ((Injil)).
Tetapi kepada semua mereka yang hidupnya tercela bermusuhan satu sama lain, jangan perbolehkan mereka berbicara, ataupun jangan ijinkan mereka mendengar sesuatu darimu sampai cukup tenggang waktu mereka untuk bertobat.
Haruslah kamu semua mendaraskan Doa – doa sembahyangmu dan bersedekahlah kamu dan berbuat baik, sebagaimana kamu tahu hal itu diperintahkan dalam Beshura Maran Yeshua ((bar Alaha)).
Jangan biarkan nyala pelitamu padam, ataupun jangan tanggalkan kasutmu; tetapi selalulah siap sedia, sebab kamu tidak tahu waktu Maran akan datang.
Tetapi kamu sendiri haruslah berkumpul ((berjemaah)) sesering mungkin, mencari segala perkara yang perlu bagi jiwamu, sebab seluruh waktu perjalanan imanmu tidak akan bermanfaat bagimu jika kamu tidak sempurna dalam Jalan Hidup pada akhir zaman.
Sebab pada akhir zaman banyak Nabi-nabi Palsu dan banyak yang berbuat penyelewengan akan semakin berkali lipat jumlahnya ((seluruh bumi)), dan beberapa dari domba-domba itu akan mendatangi serigala-serigala, dan kasih orang akan berbalik menjadi kebencian;
Sebab pada waktu itu pelanggaran terhadap hukum semakin bertambah, mereka akan membenci dan menganiaya dan mengkhianati satu sama lain, dan kemudian si Jahat akan muncul dan mengaku menjadi "Anak Alaha", dan ia akan memperlihatkan tanda-tanda dan berbagai keajaiban,
Dan bumi akan jatuh kedalam genggaman tangannya, dan ia akan melakukan perkara-perkara tidak senonoh yang belum pernah terjadi sejak awal dunia ini.
Kemudian semua umat manusia akan masuk dalam api pencobaan, dan banyak orang akan tersandung jatuh dan akan binasa;
Tetapi mereka yang bertahan dalam iman mereka akan diselamatkan dari kutuk itu sendiri.
Dan kemudian akan muncul tanda-tanda Kebenaran: pertama, Tanda Pancaran di langit, kemudian Tanda Bunyi Shofar.
Dan ketiga, Kebangkitan Orang Mati, namun belum semua ((sebab orang- orang saleh akan naik pertama kali)), dan sebagaimana perkara itu disebutkan:
"Maran akan datang dan semua orang-orang kudusNya bersama Dia.”
Kemudian dunia akan melihat Mar-Yah Yeshua datang di awan-awan langit. Tetaplah engkau berpegang teguh dalam Maran.
30 Dan mereka yang diutus itu datang ke Antiokhia dan mengumpulkan semua anggota jemaah dan menyampaikan Surat itu kepada mereka.
31 Dan ketika mereka mendengar [Surat] itu dibacakan, maka mereka semua bersukacita dan merasa terhibur.
32 Dan dengan penjelasan yang sangat panjang mereka menguatkan iman saudara- saudara di sana; Yudas dan Silas turut bergabung meneguhkan mereka, sebab mereka ini juga adalah Nabi-nabi.
33 Dan dalam beberapa waktu mereka tinggal di situ, kemudian saudara-saudara melepas mereka dalam damai untuk kembali kepada Rasul-rasul.
34 *[Tetapi Silas memutuskan untuk tetap tinggal di sana].
35 Paulus dan juga Barnabas tetap tinggal di Antiokhia; dan mereka mengajar dan mewartakan sabda Alaha bersama banyak orang lainnya.
36 Dan setelah [beberapa] hari berselang, Paulus berkata kepada Barnabas: Marilah kita kembali, dan mengunjungi saudara-saudara di setiap kota, di mana kita pernah mewartakan sabda Alaha; dan marilah kita melihat apa yang mereka sedang lakukan.
37 Dan Barnabas ingin membawa Yokhanan yang nama keluarganya Markus.
38 Tapi Paulus tidak mau membawa dia bersama mereka; sebab dia (Yokhanan) telah meninggalkan mereka ketika mereka berada di Pamfilia, dan Paulus melanjutkan perjalanan tanpa mereka.
39 Hal ini menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah satu sama lain: dan Barnabas membawa Markus (Yokhanan), dan mereka melakukan perjalanan melalui laut dan pergi ke Siprus.
40 Tetapi Paulus memilih Silas untuk menjadi rekan kerjanya, dan berangkat setelah dilepas oleh saudara-saudara bagi anugerah Alaha.
41 Dan dia melakukan perjalanan melalui Syria, dan melalui Silisia, dan meneguhkan jemaat-jemaat.
* Ayat ini dihapus pada kalimat pinggir dalam edisi Alkitab the British and Foreign Bible Society.
Hak Cipta Aramaic English Standard Version 2005-2009
Kepatriakan Yerusalem.
Hak Cipta Dilindungi Undang - undang.
Pasal 15
1 Dan ada sejumlah orang datang dari Yudea, dan mengajar saudara-saudara, bahwa jika mereka tidak disunat menurut ritus Torah, kamu tidak memiliki hidup.
2 Dan Paulus dan Barnabas mengalami kesusahan dan berselisih paham dengan mereka. Hasilnya, Paulus dan Barnabas, dan lainnya yang bersama mereka, pergi menemui Rasul-rasul dan Uskup-uskup (Beit Knustha- Majelis Sanhedrin Rasuliah ) di Yerushalayim, disebabkan persoalan ini.
3 Jemaat menunggu mereka, dan mengutus mereka pergi; dan melakukan perjalanan melalui semua wilayah Fenesia dan wilayah dari orang-orang Samaria, menceritakan pertobatan Orang-orang Goyim, dan membuat sukacita bagi semua saudara.
4 Ketika mereka tiba di Yerushalayim, mereka diterima oleh jemaat, dan oleh Uskup- uskup [Majelis Sanhedrin Rasuliah], dan oleh Rasul-rasul (Shlikhim]; lalu mereka menceritakan semua yang Alaha telah perbuat melalui mereka.
5 Beberapa orang yang berasal dari mazhab Farisi telah menjadi percaya, bangkit dan berkata: Ini perlu bagi kamu untuk menyunatkan mereka, dan memerintahkan mereka itu untuk menjalankan ibadat Torah Mosha.
6 Rasul-rasul dan Uskup-uskup berkumpul untuk merundingkan persoalan ini.
7 Ketika perbincangan sudah mencapai kata sepakat, Shimon bangkit dan berkata kepada mereka: Wahai saudara-saudara! Kamu tahu bahwa dari sejak zaman awal, Alaha telah memilih bahwa dari mulutku Bangsa-bangsa Lain harus mendengar sabda Injil (Beshura), dan haruslah percaya.
8 Alaha yang mengetahui isi hati, memberi kesaksian mengenai mereka, dan memberikan Ruakh Ha-Kodesh kepada mereka, bahkan sebagaimana kepada kita.
9 Dia tidak membedakan antara mereka dan kita; sebab Dia menyucikan hati mereka melalui iman.
10 Dan sekarang, mengapa kamu mencobai Alahamu dengan mengalungkan kuk beban di leher dari murid-murid, yang mana para bapa leluhur kita saja atau kita sendiri tidak bisa menanggungnya?
11 Tetapi kita percaya, bahwa kita dan juga mereka adalah memiliki hidup oleh anugerah dari Maran Yeshua Mshikha.
12 Dan akhirnya, semua jemaah terdiam, dan mendengarkan Paulus dan Barnabas, yang menjelaskan bagaimana Alaha melalui pekerjaan mereka telah melakukan tanda- tanda dan keajaiban diantara Bangsa-bangsa lain.
13 Dan setelah mereka selesai berbicara, Rabban +Mar Ya’aqub Ha-Tzadik bangkit dan berkata: Wahai saudara-saudara, dengarkan aku berbicara.
14 Shimon telah menyampaikan kepadamu, bagaimana Alaha telah mulai memilih orang bagi NamaNya dari antara kaum Goyim.
15 Dan ini sesuai dengan ucapan-ucapan Nabi-nabi, seperti yang telah tertulis:
16 Setelah perihal ini Aku akan kembali dan akan mendirikan tempat beribadat dari kaum Daud yang sudah runtuh; dan akan membangun dari reruntuhan itu, dan akan menegakkannya kembali:
17 agar kaum sisa bisa mencari Tuhan, dan semua bangsa-bangsa yang di atasnya namaKu dipanggil; sabda Tuhan, yang melakukan semua perkara ini.
18 Ketahuilah, dari sejak zaman purbakala, semuanya adalah karya perbuatan Alaha.
19 Oleh karena itu, aku berkata kepadamu, biarkan mereka dan jangan halangi mereka yang berasal dari antara Bangsa-bangsa lain berbalik kepada Alaha.
20 Tetapi biarlah kita menulis Surat kepada mereka, agar mereka menjauhkan diri dari kenajisan persembahan berhala [kepada dewa-dewi], dan dari perzinahan, dan dari apa yang binatang yang mati dicekik, dan dari darah.
21 Sebab pada setiap kota, dari zaman dahulu, Kitab-kitab Mosha dibacakan di sinagoga-sinagoga pada setiap hari Sabat.
22 Kemudian Rasul-rasul dan Uskup-uskup, bersama dengan semua jemaah, memilih orang-orang dari antara mereka sendiri, dan mengutus mereka ke Antiokhia, bersama dengan Paulus dan Barnabas; [yakni, Yudah yang dipanggil Barsabas, dan Silas, orang- orang ini adalah ketua-ketua diantara saudara-saudara.
23 Dan mereka menuliskan sepucuk Surat untuk dibawa mereka, yakni: dari Rasul- rasul dan Uskup-uskup dan Saudara-saudara, kepada mereka yang ada di Antiokhia, dan di Syria, dan di Kilikia, saudara-saudara yang berasal dari Bangsa-bangsa Lain, salam:
24 Kami telah mendengar bahwa beberapa orang mengaku telah diutus dari Jemaat kami [Yerusalem] dan mereka sungguh-sungguh sudah menggelisahkan kamu dengan pengajaran-pengajaran mereka dan mencoba menguasai pikiranmu dengan berkata bahwa kamu diwajibkan untuk disunat dan menjalnkan ibadat Torah; perihal ini kami tidak memerintahkan mereka. [Naskah Dalin menegaskan: ...dan mereka tidak punya otoritas dari kami].
Targum Nasrani dari bagian ini berkata:
"Kami telah mendengar ada sejumlah orang pria mengajar diantaramu yang mengaku telah diutus oleh kami dan kami tahu mereka telah menggelisahkan kamu dengan pengajaran-pengajaran mereka dan membuat pikiranmu kacau balau. Kami tahu apa yang mereka sedang ajarkan kepada kamu bahwa kamu harus disunat dan menjalankan setiap huruf dari Torah meskipun kamu tidak pernah dilahirkan dibawah Torah, tetapi kami tidak mengutus mereka dan kami tidak pernah menulis Surat padamu akan permasalahan ini."
Komentar pada bagian di atas dan Targum mengatakan:
"Ada saja orang-orang dari masa ke masa yang mengaku memiliki otoritas dari Tahta Rasuliah Kepatriakan Yerusalem, dari yang mana Ya'aqub adalah Kepala Jemaat Mshikha di bumi, dan mereka ini memalsukan Surat-surat dan pandai bersilat lidah dan kata-katanya bernada pintar di hadapan para petobat baru kepada Iman ... kita harus memahami bahwa Kepatriakan Yerusalem tidak pernah menuliskan surat yang semacam ini mengenai persoalan sunat sejauh itu mengenai kaum Bangsa-bangsa Lain. Ya'aqub menuliskan Surat mengenai pembicaraan itu kepada kaum Yahudi keturunan dalam Iman Mshikha, tetapi tidak kepada Bangsa-bangsa Lain... apa yang dia tuliskan itu, khususnya di Konsili bersama dengan Jemaat Yerusalem, yakni Limudah untuk pelayanan sebagai tuntunan bagi Bangsa-bangsa Lain (Goyim) sehingga mereka bisa melangkahkan kaki masuk kedalam ibadat Torah sepenuhnya."
((Selanjutnya inilah terjemahan Surat Limudah (AESV), atau Pengajaran dari Rasul- rasul kepada Bangsa-bangsa lain. Varian-varian ditempatkan dalam tanda kurung ganda))
25 Kami semua telah sepakat, ketika berkumpul bersama untuk memilih dan mengutus orang-orang kepadamu bersama dengan saudara kekasih kita Shaul dan Barnabas,
26 Orang – orang yang telah menyerahkan hidup mereka demi nama Maran Yeshua Mshikha.
27 Dan kami sudah mengutus yudah dan Silas bersama mereka, agar mereka bisa menceritakan kepadamu hal yang tertulis ini secara lisan yang sama kepadamu.
28 Sebab hal itu merupakan kesepakatan Ruakh Ha’Kodesh dan kami (Rasul-rasul) agar jangan lagi ditanggungkan beban yang lebih sulit, kecuali perkara-perkara yang perlu saja pada waktu ini:
*((Ayat 29 berisi “Surat Limudah” yang cukup panjang dalam Kisah Para Rasul,Pasal 15. Isi Surat ini umumnya dihilangkan dalam terjemahan Yunani dan lainnya, tetapi tetap dipertahankan dalam Kitab Peshitta Ibrani-Aramaik Yerusalem))
29 Ada Dua Jalan, (*) satu Jalan Kehidupan dan satu Jalan Kematian, tetapi tentunya ada perbedaan besar diantara kedua jalan ini:
“Kemudian, Jalan Kehidupan, yakni: Pertama, hendaklah kamu mengasihi Alaha yang menciptakanmu; kedua, kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri; dan kamu jangan pernah melakukan kepada orang lain, apa yang kamu sendiri tidak mau orang lain perbuat bagi dirimu sendiri."
Dan inilah ucapan–ucapan pengajaran yakni: ((Hendaklah kamu)) memberkati semua mereka yang mengutuki engkau, dan doakanlah musuh- musuhmu, dan berpuasalah untuk semua mereka yang menganiaya kamu. Sebab apanya yang baik jika kamu hanya mengasihi mereka yang mengasihi kamu? Bukankah Bangsa-bangsa lain juga berbuat hal yang sama? Sebaliknya, kamu harus mengasihi mereka yang membenci kamu; dan janganlah kamu punya musuh."
Berhentilah dari nafsu kedagingan dan hasrat keduniawian. Apa bila ada orang memukul pipi kananmu, berikanlah bagian lainnya juga kepadanya; praktek hidup semacam ini akan menggiring kamu kepada kesempurnaan. Apa bila ada orang menyuruh kamu berjalan satu mil, lebih dari itu berjalanlah dengan dia dua mil. Jika ada orang mengambil jubah luarmu, berikan juga pakaianmu kepadanya. Jika ada orang mengambil milikmu, jangan memintanya kembali sebab apa yang baik bisa kamu lakukan sehubungan dengan pengajaran pertama tadi?
Berilah pada setiap orang yang meminta darimu, dan jangan minta imbalan; sebab kehendak Bapa menginginkan semua orang diberi melalui berkat –
berkat yang kita terima sendiri merupakan anugerah pemberian cuma – cuma. Berbahagialah ia yang memberi menurut Mitzvoth; sebab ia tidak bercela; “Terkutuklah dia yang menerima; karena jika orang membutuhkan layaklah menerima, maka dia tidak bersalah; tetapi dia yang menerima pada hal tidak sungguh membutuhkannya, orang semacam ini akan dihukum, mengapa dia mau menerima dan untuk apa, dan, akan dijebloskan kedalam penjara, dia akan diadili menurut perkara yang dia telah perbuat, dan dia tidak akan bebas sampai dia melunasi pembayaran terakhirnya.
Tetapi mengenai perkara ini juga dikatakan, Biarlah telapak tanganmu berkeringat karena menggenggam erat, hingga kamu tahu persis kepada siapa kamu layak berikan.”
Mitzvoth (Perintah – perintah) kedua dari Pengajaran ini yakni:
Jangan melakukan pembunuhan, jangan melakukan perzinahan, jangan melakukan semburit (persetubuhan dengan sesama jenis), jangan melakukan percabulan, jangan mencuri, jangan mempraktekkan ilmu ghaib, jangan mempraktekkan sihir, dan jangan melakukan pembunuhan terhadap bayi dengan menggugurkan kandungan ataupun membunuh bayi yang sudah dilahirkan. Jangan kamu berkeinginan memiliki harta benda tetanggamu.
Jangan kamu menipu diri sendiri, jangan pula kamu bersaksi palsu, jangan berbicara jahat, dan jangan menyimpan rasa dendam.
Jangan bercabang lidah ataupun bercabang pikiran; sebab bercabang lidah adalah perangkap yang menggiring kepada kebinasaanmu.
Janganlah bicaramu bohong, ataupun omong kosong, tetapi hendaklah dipenuhi dengan perbuatan benar.
Janganlah kamu berhasrat memiliki harta benda orang lain, rakus, munafik, ataupun bertingkah laku jahat maupun angkuh. Janganlah kamu bersepakat jahat melawan tetanggamu.
Jangan kamu membenci siapapun; tetapi beberapa diantaranya haruslah kamu nasihati, dan beberapa orang dari mereka kamu harus bawa dalam doa–doamu, dan ada yang lainnya yang kamu harus kasihi lebih dari pada hidupmu sendiri.
Anakku, jauhkanlah dirimu dari setiap yang jahat dan segala aneka macam perbuatan jahat.
Jangan menghidupi kehidupan yang diisi dengan kemarahan, sebab rasa amarah menuntun kepada pembunuhan, jangan pula cemburu ataupun suka bertengkar ataupun gusar; sebab semua perkara ini tidak menjadikan orang menjadi pengikut Mshikha
Anakku, jangan dipenuhi dengan hawa nafsu, sebab hawa nafsu menggiring kepada persetubuhan diluar nikah, jangan pula berbicara kotor dengan tatapan mata melecehkan; karena semua perkara ini menggiring kepada ketidaksetiaan, dan orang semacam ini tidak layak menjadi pengikut Mshikha.
Anakku, jangan terlibat dengan menengking roh-roh jahat karena praktek ini menuntun kepada penyembahan berhala, jangan pula menjadi pemantra ataupun penyembah bintang – bintang dan tanda- tanda ataupun menjadi ahli ilmu ghaib, dan jangan pernah mencari orang yang mempraktekkan hal semacam ini ((atau tetap bergaul erat dengan mereka));
Sebab dari semua ini menuntun kepada penyembahan berhala dan orang semacam ini tidak layak menjadi pengikut Mshikha.”
Anakku, jangan berkata bohong (dusta), karena kebohongan menuntun kepada pencurian, janganlah rakus jangan pula sombong; oleh karena semua perkara ini menuntun kepada pencurian dan tidak menjadikan pengikut Mshikha.
Anakku, jangan suka bergunjing ke sana sini, karena hal ini menuntun kepada penghujatan, jangan pula mau menang sendiri ataupun orang yang suka berangan-angan pikiran jahat; sebab dari semua perkara ini menyebabkan penghujatan berkembang.
Tetapi jadilah penurut yang lembut hati, sebab hanya orang-orang lembut hatinya yang akan mewarisi bumi.”
Sabarlah kamu menanggung kesusahan atas perbuatan sewenang-wenang dan bersikaplah welas asih dan tanpa tipu muslihat dan bersikap damai dan berbuat baik kepada semua orang, selalulah peka terhadap apa yang kamu dengar .
Jangan memegahkan dirimu sendiri, jangan pula mengijinkan dirimu berlagak hebat.
Janganlah kamu berjalan bersama dengan orang yang sombong, tetapi hendaklah kamu tinggal dalam kumpulan mereka yang saleh dan rendah hati.
Apapun cobaan dan kesengsaraan, kamu harus menerimanya demi kebaikanmu sendiri, ketahuilah tidak ada perkara yang terjadi di luar pengetahuan Alaha.
Anakku, kamu harus mengingat orang yang mengajari kamu tentang Sabda Alaha (Divar d’Alaham), siang dan malam, dan haruslah menghormati dia seolah – olah kepada Maran (Tuhan);
Sebab kapan pun dan di mana pun Sabda diucapkan, di situ ada Tuhan hadir.
Lagi pula, setiap hari kamu harus mencari – cari orang yang berjalan sebagai orang – orang kudus, agar kamu bisa mendapatkan kelegaan dalam perkataan – perkataan mereka.
Janganlah kamu menyebabkan perpecahan, justru kamu harus mendamaikan mereka yang bertikai;
Haruslah kamu mengadili dengan adil, dan jangan memihak diantara orang – orang ketika memarahi mereka karena melakukan pelanggaran terhadap Torah.
Jangan kamu ragu untuk bertindak melakukan sesuatu hal yang harus atau tidak.
Jangan didapati tanganmu menerima uang saja sepanjang waktu, melainkan ambillah uang itu dengan tujuan derma.
Jika kamu punya sesuatu, melalui tanganmu kamu harus memberi tebusan bagi dosa-dosamu.
Kamu jangan ragu untuk memberi, jangan jangan pula kamu bersungut- sungut saat kamu memberi; atau kamu harus mengenal siapakah tuan yang baik itu.
Jangan menghindar dari mereka yang sedang membutuhkan pertolongan; sebaiknya, berbagilah sesuatu dengan saudaramu, dan jangan katakan bahwa semua itu milikmu sendiri (karena semua yang baik datangnya dari Bapa).
Sebab jika kamu adalah orang yang ambil bagian dalam hal yang bersifat abadi, terlebih lagi dalam hal urusan yang fana? Jangan lepas tanggungjawab terhadap anakmu perempuan atau anakmu laki-laki; sebaiknya, ajarilah mereka akan rasa hormat mendalam ((rasa takut)) tentang Alaha dari sejak usia muda mereka.
Jangan menyuruh untuk melakukan sesuatu dalam keadaan diselimuti rasa jengkel terhadap hamba-hambamu yang beriman sama kepada Alaha, karena bisa menyebabkan mereka berhenti menghormati Alaha yang sama – sama disembah kedua belah pihak;
Sebab Ia datang bukan untuk memanggil orang menurut penampilan bagian luar, tetapi kepada semua mereka yang Roh (Ruakh ha’Kodesh) telah persiapkan.
Dan kamu para hamba tunduklah kepada tuan – tuanmu sebagai gambar Alaha, dalam kerendahan hati dan rasa takut. Kamu harus memandang hina terhadap semua kemunafikan dan segala sesuatu yang tidak berkenan bagi Mar-Yah (Yahuah Tuhan).
Jangan pernah mengabaikan Mitzvoth Mar-Yah; tetapi peliharalah apa yang engkau telah terima, jangan pula menambahkan di sini dan sana ataupun membuang dari yang ada.
Dalam persekutuan saudara-saudarimu kamu harus mengakui dosa- dosamu, dan kamu jangan pernah mendaraskan doa saat memiliki hati nurani yang jahat.
Inilah Jalan Hidup.
Dan “Jalan Kematian” yakni: Pertama semua perkara ini adalah jahat dan terkutuk: pembunuhan, perzinahan, hawa nafsu kedagingan, percabulan, pencurian, penyembahan berhala, ilmu ghaib, sihir, pemerkosaan, saksi palsu, kemunafikan, hati bercabang, tipu daya, angkuh, moral bejat, mementingkan diri sendiri, kerakusan, bicara kotor, kecemburuan, percaya diri berlebihan, tinggi hati, pamer; penganiaya orang baik, benci kebenaran, cinta dusta, tidak mau tahu akan pahala karena kebajikan, tidak berpaut pada yang baik dan tidak memperlakukan dengan adil, tidak mengambil apa yang baik, tetapi justru yang jahat; bagi mereka ini kelemah - lembutan dan kesabaran jauh dari hati mereka, suka hal yang sia - sia, menuntut balas dendam, tidak menunjukkan belas kasih terhadap orang miskin, tidak membantu orang yang menderita, menolak untuk mengenal Dia yang menciptakan mereka, pembunuh anak-anak, perusak apa yang Alaha ciptakan, mengabaikan ((dengan sengaja)) orang yang butuh pertolongannya, menjerumuskan orang yang dilanda kesusahan berat, menjilat orang kaya, menghakimi tanpa belas kasih terhadap orang miskin, orang – orang pendosa yang tak mau bertobat sama sekali.
Anak-anakku, jauhkanlah dirimu dari semua perkara ini ((dan mereka yang mempraktekkan semua tersebut di atas jangan ada didapati diantara perkumpulanmu)).
Waspadailah jangan ada satu orang pun menyebabkan kamu disesatkan dari Halakha Pengajaran, karena orang yang mengajari kamu kepada kesesatan itu mengakibatkan dirimu sendiri menjauh dari Alaha.
Jikalau kamu mampu memikul seluruh beban dari Mar-Yah, kamu akan menjadi sempurna; tetapi jika kamu tidak mampu melakukan semua apa yang diwajibkan, lakukan saja apa yang mampu kamu perbuat sesuai yang sudah dipelajari.
Dan mengenai makanan, pikullah apa yang kamu bisa pikul; tetapi tolaklah makanan yang sudah dipersembahkan kepada para berhala dengan meneliti rinci sebelumnya; karena ibadat semacam itu dipersembahkan kepada ilah – ilah mati.
Dan mengenai Mikveh, ((kamu harus)) memikveh dalam cara ini: 2. Pertama setelah mengajarkan semua hal ini, mikvehkan dalam nama sang Bapa, dan sang Anak, dan sang Roh Kudus, dalam air hidup ([Naskah Dalin menyebutkan: air diberkati oleh sang Roh Kehidupan]).
Tetapi jika kamu tidak punya air hidup ((diberkati oleh sang Roh)), mikvehkan dalam air lainnya ((lebih baik air dingin)); dan jika kamu tidak bisa melakukannya dalam air dingin, lakukanlah dalam air hangat.
Tetapi apa bila kamu tidak punya keduanya, kucurkanlah air tiga kali di atas kepala dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus ([Naskah Dalin menyebutkan: “Tetapi apa bila tidak ada cukup air, kucurkan sedikit air tiga kali di kepala ...]).
Tetapi, sebelum mikveh biarlah si pemikveh berpuasa, dan juga orang yang mau dimikveh, dan jika bisa siapa saja lainnya yang ada dalam jemaah dari orang yang dimikveh itu; tetapi paling sedikitnya kamu harus menyuruh orang yang hendak dimikveh itu berpuasa satu atau dua hari sebelum mikveh mereka ((diantara terbit dan tenggelam matahari)).”
Tetapi janganlah biarkan puasamu sama dengan ((hari-hari)) para orang munafik, karena mereka berpuasa pada hari kedua Senin dan Kamis. Sebaiknya, ((ini adalah tradisi kita)) berpuasa pada hari Rabu dan Erev Sabat. ((Dan sebisa mungkin, pada hari Rabu kamu harus berpuasa dari bahan mengandung susu hewani dan pada hari Jumat kamu harus berpuasa dari bahan yang mengandung daging. Puasa kita adalah dari terbitnya dan tenggelamnya matahari)).”
Jangan berdoa seperti orang munafik lakukan, sebaiknya ((kamu haruslah berdoa)) seperti Yeshua perintahkan dalam InjilNya, dalam cara ini: “Bapa kami di Sorga, dikuduskanlah NamaMu. Datanglah KerajaanMu. Jadilah kehendakMu, sebagaimana di Sorga, demikian juga kiranya di bumi. Berikanlah kami roti kebutuhan kami hari ini. Ampunilah pelanggaran- pelanggaran kami, sebagaimana halnya kami mengampuni mereka yang bersalah kepada kami. Dan jangan biarkan kami dibawa kedalam pencobaan, tetapi lepaskan kami dari si jahat. Sebab Engkaulah yang empunya Kerajaan, kuasa, dan kemuliaan selama – lamanya. Amin.
Kamu harus mengucapkan doa ini tiga kali sehari sebagaimana Maran telah ajarkan. ([Naskah Dalin tidak berisi ayat ini].
Sekarang mengenai Qurbana, ucapkanlah rasa syukur dalam cara berikut ini. Pertama, mengenai Cawan:
“Kami bersyukur kepadaMu, ya Bapa kami, untuk tanaman anggur Kudus Daud hambaMu ((dan memberi hidup)), yang Engkau telah anugerahkan kepada kami melalui Yeshua hambaMu; kepadaMulah kemuliaan selama- lamanya.”
Dan mengenai Roti terpecah-pecah ((memberi ucapan syukur)): “Kami mengucap syukur kepadaMu, ya Bapa kami, sebab hidup dan pengetahuan yang Engkau telah anugerahkan kepada kami melalui Yeshua hambaMu; kepadaMulah kemuliaan selama - lamanya.
Bahkan sewaktu roti ini tercerai berai terserak – serak melintasi bukit – bukit, dan dikumpulkan bersama dan menjadi satu ketul, dengan demikian biarlah Jemaat KudusMu disatukan kembali bersama dari ujung – ujung bumi kedalam KerajaanMu; karena Engkaulah yang empunya kemuliaan dan kuasa melalui Yeshua Mshikha selama – lamanya.
Tetapi jangan ijinkan orang makan atau minum Qurbana, jika mereka tidak dimikveh dalam nama dari Maran; karena hal ini juga Yeshua berkata, "Jangan kalungkan perhiasan-perhiasan kudus pada anjing-anjing." ((Sebagai gantinya, berilah mereka yang belum dimikveh dalam nama dari Maran suatu roti kudus yang telah dipersiapkan untuk makan petang berikutnya))
Tetapi setelah Perjamuan Qurbana, ((kamu harus)) mengucapkan syukur kepada sang Bapa di sorga dalam cara ini: Kami bersyukur kepadaMu, sang Bapa yang kudus dan sorgawi, karena Nama KudusMu yang Engkau semayamkan dalam hati kami, dan bagi pengetahuan dan iman dan keabadian, yang Engkau anugerahkan kepada kami melalui hambaMu Yeshua; kepadaMulah kemuliaan selama-lamanya. Sebelum semuanya kami mengucap syukur kepadaMu dan mengakui Engkau sebagai El-Shaddai; kepadaMulah kemuliaan selama – lamanya.
Ingatlah, Mar-Yah, JemaatMu, lepaskanlah umatMu dari semua yang jahat dan sempurnakanlah umatMu dalam kasihMu, dan kumpulkanlah jemaatMu dari empat mata penjuru angin, kuduskanlah bagi KerajaanMu yang Engkau telah sediakan bagi umatMu; sebab Engkaulah yang empunya kuasa dan kemuliaan selama – lamanya. ((Dan umat dalam jemaah harus berkata, Amin)).
Biarlah anugerah datang, dan biarlah dunia ini lenyap. Hosanna bagi Alaha dari Daud!
Jikalau ada orang kudus, biarlah dia datang; jikalau ada orang yang tidak ((kudus)), biarlah dia bertobat. Maranatha. Amin.”
Kamu harus memperkenankan Nabi – nabi mendaraskan ucapan syukur sebanyak yang mereka kehendaki.
Oleh karena itu, siapapun, yang datang dan mengajarkan kepadamu semua perkara ini sesuai dengan apa yang kami telah tuliskan kepadamu ((seperti yang telah disampaikan sebelum kepada orang – orang lain)), terimalah dia.
Tetapi jika guru itu sendiri menyimpang dan mengajarkan ajaran lain yang bertentangan kepada pengajaran ini, jangan dengarkan dia.
Tetapi jika dia mengajarkan dalam suatu perkara yang meningkatkan kesalehan dan pengetahuan tentang Mar-Yah (diantara kamu dan lainnya)), terimalah dia selayaknya Maran.
Tetapi mengenai Rasul – rasul dan Nabi – nabi, bertingkah laku menurut ketetapan Injil.
Biarlah setiap Rasul yang datang kepadamu diterima selayaknya sebagai Maran.
Tetapi ia tidak boleh tinggal dalam rumahmu lebih dari satu atau dua hari jika ada suatu keperluan. Tetapi jika dia tinggal tiga hari, hal itu bisa jadi ia nabi palsu.
Dan ketika Rasul berangkat pergi ((dari perkumpulanmu)), jangan ia membawa apapun, kecuali sejumlah roti secukupnya untuk tenggang waktu yang ia butuhkan untuk mendapatkan tempat menginap. Jika ia meminta uang, itu menunjukkan bahwa ia nabi palsu.
Dan kamu jangan mencobai atau menghakimi Nabi yang bernubuat dalam Roh; sebab setiap dosa akan diampuni, tetapi dosa ini tidak akan diampuni ((dan Mshikha saja yang akan menuntut pertanggungjawaban untuk perbuatannya yang salah itu)).
Tetapi tidak setiap orang yang bernubuat dalam Roh adalah seorang nabi; tetapi hanya jika ia berpegang pada Halakha d’ Mshikha.
Oleh karena itu, nabi palsu dan Nabi ((yang benar)) akan dikenali melalui tingkah laku hidup mereka.
Dan setiap nabi yang meminta jamuan makan saat dalam Roh tidak ((menjadi)) yang pertama dari jamuan itu ((di meja)), kecuali ia sungguh nabi palsu.
Dan setiap nabi ((Rasul atau)) yang mengajarkan kebenaran, tetapi tidak berjalan menurut pada apa yang ia ajarkan, ia adalah nabi palsu.
Dan setiap nabi, terbukti benar, bertugas melayani keghaiban Jemaat dalam dunia, tidak mengajarkan kepada orang – orang lain untuk melakukan apa yang dia sendiri lakukan, janganlah ia dihakimi diantaramu, sebab dengan Alaha ia sudah berada pada penghakimanNya; karena hal yang demikian itu juga terjadi pada nabi – nabi dahulu kala.
Tetapi siapa pun yang berkata, saat bernubuat atau berkata – kata dalam Roh, "berilah aku uang", atau meminta sesuatu yang lainnya (sebagai pembayaran karena pengajarannya)), janganlah kamu dengarkan dia. Tetapi jika ia mengatakan kepadamu untuk memberi demi orang – orang lain yang dalam keadaan membutuhkan, jangan ada orang menghakimi ia ((sebab ia digerakkan oleh Roh untuk berkata-kata)).
Kamu harus menerima setiap orang yang datang dalam Nama Maran, dan selidiki dan kenali dia setelah itu; agar kamu mendapatkan pemahaman kiri dan kanan.
Jika ia yang datang adalah musafir dengan jalan kaki, bantulah dia ((dengan semua kebutuhan)) sejauh kamu mampu lakukan; tetapi dia jangan tinggal bersamamu lebih dari dua atau tiga hari, jika dibutuhkan.
Tetapi jika dia ingin tinggal bersamamu, dan memiliki keahlian, biarlah dia bekerja untuk memperoleh makanan dan penginapannya. Tetapi jika dia tidak punya keahlian, menurut pemahamanmu, lihatlah perkara itu, sebagai seorang pengikut Mshikha, dia jangan tinggal bersamamu tanpa bekerja. Dia tidak harus diupah, tetapi makanan dan penginapannya sudah sepadan ((pembayaran)) baginya.
Tetapi jika dia menolak untuk mengerjakan bagiannya dan mengeluh karena dia tidak menerima uang, dia sedang mencari keuntungan dari Mshikha. Perhatikanlah dengan teliti agar kamu menghindari diri dari orang – orang semacam ini.
Tetapi setiap Rasul yang benar atau nabi yang mau tinggal bersamamu atau dalam kumpulanmu dukungannya berharga. Pengajaran – pengajaran dari Rasul yang benar atau nabi akan menjadi pekerjaan mereka jika mereka tidak memiliki keahlian khusus. Begitu juga seorang guru yang benar dirinya sendiri adalah berguna, sebagai pekerja, dan bantuannya.
Oleh karena itu, setiap buah sulung, dari hasil anggur perasan dan hasil pengirikan dari biji-bijian, sapi dan domba, kamu harus bawa dan berikan kepada nabi – nabi, karena mereka itu adalah imam – imam besarmu dibawah Mshikha.
Tetapi jika kamu tidak punya nabi, berikanlah apa yang kamu mampu berikan kepada orang miskin ((kamu kenal mereka adalah orang-orang tak berpunya)).
Jika kamu membuat sejumlah adonan tepung, ambillah hasil pertama dan berikan itu menurut Mitzvah.
Demikian juga, ketika kamu membuka tempayan anggur atau minyak ((atau sesuatu yang baru)), ambillah hasil pertama dan berikanlah kepada ((Rasul- rasul dan kepada)) Nabi – nabi; dan uang dan kain dan setiap harta milik yang kamu punyai, ambillah hasil buah sulung, semampu yang kamu lakukan, dan berikanlah sesuai Mitzvah.
Tetapi berkumpullah kamu sendiri bersama-sama pada setiap satu dari Hari- hari Tuhan ((- Sabat pada saat Torah dibacakan dan pada Hari-hari Raya-)) dan memecah – mecahkan roti, dan mengucap syukur setelah mengakui dosa – dosamu, agar korban persembahan ibadatmu menjadi murni.
Tetapi jangan biarkan orang menyimpan amarah melawan saudaranya atau dia marah terhadap saudaranya yang berkumpul bersama untuk makan perjamuan bersamamu, hingga mereka diperdamaikan, agar korban persembahan ibadatmu tidak menjadi duniawi.
Sebab inilah yang diamanahkan oleh Mar-Yah ((Alaha bagi semua)):
“Di setiap tempat dan tiap waktu, persembahkanlah padaKu korban yang murni; sebab Aku adalah Raja Agung, sabda Mar- Yah, dan NamaKu adalah dasyhat diantara bangsa-bangsa."
Oleh karena itu, kamu harus melantik bagimu sendiri Para Uskup (Mebakkerim) dan Para Diakon (Shamashanim) yang layak bagi Maran, ((dari antara)) orang-orang yang lemah lembut hatinya, dan tidak cinta uang, dan bisa dipercaya dan jujur; karena mereka juga akan melayani kamu pelayanan para nabi dan para guru.”
Oleh karena itu, jangan memandang rendah mereka, sebab mereka adalah orang-orang terhormat bagimu, bersama dengan Nabi-nabi dan Guru-guru. Dan tegurlah satu sama lain – jangan dalam marah, tetapi dalam damai sejahtera, sebagaimana kamu tahu hal itu tertulis dalam Beshura ((Injil)).
Tetapi kepada semua mereka yang hidupnya tercela bermusuhan satu sama lain, jangan perbolehkan mereka berbicara, ataupun jangan ijinkan mereka mendengar sesuatu darimu sampai cukup tenggang waktu mereka untuk bertobat.
Haruslah kamu semua mendaraskan Doa – doa sembahyangmu dan bersedekahlah kamu dan berbuat baik, sebagaimana kamu tahu hal itu diperintahkan dalam Beshura Maran Yeshua ((bar Alaha)).
Jangan biarkan nyala pelitamu padam, ataupun jangan tanggalkan kasutmu; tetapi selalulah siap sedia, sebab kamu tidak tahu waktu Maran akan datang.
Tetapi kamu sendiri haruslah berkumpul ((berjemaah)) sesering mungkin, mencari segala perkara yang perlu bagi jiwamu, sebab seluruh waktu perjalanan imanmu tidak akan bermanfaat bagimu jika kamu tidak sempurna dalam Jalan Hidup pada akhir zaman.
Sebab pada akhir zaman banyak Nabi-nabi Palsu dan banyak yang berbuat penyelewengan akan semakin berkali lipat jumlahnya ((seluruh bumi)), dan beberapa dari domba-domba itu akan mendatangi serigala-serigala, dan kasih orang akan berbalik menjadi kebencian;
Sebab pada waktu itu pelanggaran terhadap hukum semakin bertambah, mereka akan membenci dan menganiaya dan mengkhianati satu sama lain, dan kemudian si Jahat akan muncul dan mengaku menjadi "Anak Alaha", dan ia akan memperlihatkan tanda-tanda dan berbagai keajaiban,
Dan bumi akan jatuh kedalam genggaman tangannya, dan ia akan melakukan perkara-perkara tidak senonoh yang belum pernah terjadi sejak awal dunia ini.
Kemudian semua umat manusia akan masuk dalam api pencobaan, dan banyak orang akan tersandung jatuh dan akan binasa;
Tetapi mereka yang bertahan dalam iman mereka akan diselamatkan dari kutuk itu sendiri.
Dan kemudian akan muncul tanda-tanda Kebenaran: pertama, Tanda Pancaran di langit, kemudian Tanda Bunyi Shofar.
Dan ketiga, Kebangkitan Orang Mati, namun belum semua ((sebab orang- orang saleh akan naik pertama kali)), dan sebagaimana perkara itu disebutkan:
"Maran akan datang dan semua orang-orang kudusNya bersama Dia.”
Kemudian dunia akan melihat Mar-Yah Yeshua datang di awan-awan langit. Tetaplah engkau berpegang teguh dalam Maran.
30 Dan mereka yang diutus itu datang ke Antiokhia dan mengumpulkan semua anggota jemaah dan menyampaikan Surat itu kepada mereka.
31 Dan ketika mereka mendengar [Surat] itu dibacakan, maka mereka semua bersukacita dan merasa terhibur.
32 Dan dengan penjelasan yang sangat panjang mereka menguatkan iman saudara- saudara di sana; Yudas dan Silas turut bergabung meneguhkan mereka, sebab mereka ini juga adalah Nabi-nabi.
33 Dan dalam beberapa waktu mereka tinggal di situ, kemudian saudara-saudara melepas mereka dalam damai untuk kembali kepada Rasul-rasul.
34 *[Tetapi Silas memutuskan untuk tetap tinggal di sana].
35 Paulus dan juga Barnabas tetap tinggal di Antiokhia; dan mereka mengajar dan mewartakan sabda Alaha bersama banyak orang lainnya.
36 Dan setelah [beberapa] hari berselang, Paulus berkata kepada Barnabas: Marilah kita kembali, dan mengunjungi saudara-saudara di setiap kota, di mana kita pernah mewartakan sabda Alaha; dan marilah kita melihat apa yang mereka sedang lakukan.
37 Dan Barnabas ingin membawa Yokhanan yang nama keluarganya Markus.
38 Tapi Paulus tidak mau membawa dia bersama mereka; sebab dia (Yokhanan) telah meninggalkan mereka ketika mereka berada di Pamfilia, dan Paulus melanjutkan perjalanan tanpa mereka.
39 Hal ini menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah satu sama lain: dan Barnabas membawa Markus (Yokhanan), dan mereka melakukan perjalanan melalui laut dan pergi ke Siprus.
40 Tetapi Paulus memilih Silas untuk menjadi rekan kerjanya, dan berangkat setelah dilepas oleh saudara-saudara bagi anugerah Alaha.
41 Dan dia melakukan perjalanan melalui Syria, dan melalui Silisia, dan meneguhkan jemaat-jemaat.
* Ayat ini dihapus pada kalimat pinggir dalam edisi Alkitab the British and Foreign Bible Society.
Hak Cipta Aramaic English Standard Version 2005-2009
Kepatriakan Yerusalem.
Hak Cipta Dilindungi Undang - undang.
Elu Ha Ehad- SERSAN MAYOR
-
Posts : 341
Kepercayaan : Islam
Join date : 06.12.12
Reputation : 16
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
satria bergitar wrote:alex77 wrote:judul trit anda berbicara tentang sunat.. tp yang dibahas jadi lebar ke lahan segala...
judul trit..
Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
anda pastikan dulu, kapan muhammad di sunat..?
khan anda menuntut masalah "perjanjian" sunatnya secara biblika...
makanya saya runut kan secara kronologis...dan saya jabarkan juga kemungkinana maksud dibalik "perjanjian" yg anda mksud tsb...
silahkan anda baca kembali lebih cermat dari awal...lagipula uraian saya blm selesai...msh bersambung...
silakan anda sambung... saya tunggu penjelasan anda tentang sunat muhammad..
baru kita diskusi tentang perjanjian..
alex77- LETNAN DUA
-
Posts : 773
Kepercayaan : Protestan
Location : indonesia
Join date : 05.06.13
Reputation : 3
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
SUNATNYA YESUS
Sebagaimana kita ketahui berdasarkan riwayat bibel bahwa yesus memang benar2 disunat berdasarkan ayat berikut :
Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)
Setiap kali umat Kristen ditanya kenapa kalian tidak disunat padahal tuhan kalian melakukan itu??
Maka 90% dari mereka akan mengatakan : “itu tradisi yahudi…bukan inti ajaran yesus sebab yg terpenting suci rohani bukan fisik”
Benarkah sunat hanya untuk yahudi???mari kita telaah…
Kembali ke “perjanjian jilid 2”antara Abraham dengan Tuhan…
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Ya ayat ini penegasan bahwa keturunan Ibrahim semua wajib disunat…. tapi bukan berarti yang lain tidak!
Sebab ayat selanjutnya menerangkan bahwa budak belian dari orang asing pun harus disunat walaupun ia bukan keturunan Ibrahim…
17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
Kemudian lihat ayat selanjutnya…
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku
Pemilihan kata “orang” membuktikan bahwa maksud dan tujuan perjanjian tersebut berlaku secara umum…
Jika Kristen memaksakan pemahaman bahwa yg wajib disunat “harus keturunan Ibrahim” maka akan terdapat kontradiksi terhadap ayat bible antara satu dan yang lainya…dan menunjukan bahwa tuhan Kristen dsikriminatif hehehe
Yesus disunat bukan semata mata karena ia orang yahudi…tapi karena beliau adalah seorang manusia biasa yang lahir di keluarga yahudi yang taat terhadap hokum taurat…sebagaimana sabda beliau:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
Sebagaimana kita ketahui berdasarkan riwayat bibel bahwa yesus memang benar2 disunat berdasarkan ayat berikut :
Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. (Lukas 2:21)
Setiap kali umat Kristen ditanya kenapa kalian tidak disunat padahal tuhan kalian melakukan itu??
Maka 90% dari mereka akan mengatakan : “itu tradisi yahudi…bukan inti ajaran yesus sebab yg terpenting suci rohani bukan fisik”
Benarkah sunat hanya untuk yahudi???mari kita telaah…
Kembali ke “perjanjian jilid 2”antara Abraham dengan Tuhan…
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
Ya ayat ini penegasan bahwa keturunan Ibrahim semua wajib disunat…. tapi bukan berarti yang lain tidak!
Sebab ayat selanjutnya menerangkan bahwa budak belian dari orang asing pun harus disunat walaupun ia bukan keturunan Ibrahim…
17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
Kemudian lihat ayat selanjutnya…
17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku
Pemilihan kata “orang” membuktikan bahwa maksud dan tujuan perjanjian tersebut berlaku secara umum…
Jika Kristen memaksakan pemahaman bahwa yg wajib disunat “harus keturunan Ibrahim” maka akan terdapat kontradiksi terhadap ayat bible antara satu dan yang lainya…dan menunjukan bahwa tuhan Kristen dsikriminatif hehehe
Yesus disunat bukan semata mata karena ia orang yahudi…tapi karena beliau adalah seorang manusia biasa yang lahir di keluarga yahudi yang taat terhadap hokum taurat…sebagaimana sabda beliau:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
satria bergitar- LETNAN DUA
-
Age : 38
Posts : 1396
Location : Karawang
Join date : 08.12.11
Reputation : 59
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
@Satria B
Threadnya bagus..
Nambahkan boleh yah bung SB..
Perhatikan tulisan ini:
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
saya lebih suka itu tuh..
Threadnya bagus..
Nambahkan boleh yah bung SB..
Yesus disunat bukan semata mata karena ia orang yahudi…tapi karena beliau adalah seorang manusia biasa yang lahir di keluarga yahudi yang taat terhadap hokum taurat…sebagaimana sabda beliau:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku (Yesus) datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (Matius 5:17)
Perhatikan tulisan ini:
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
saya lebih suka itu tuh..
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
SEGOROWEDI wrote:
muhammad:
- disunatkan kakeknya?
- lahir dalam keadaan sunat?
- disunat malaikat?
- tidak sunat?
mana yang bener?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
sebagai orang arab yang lahir pasca masa kenabian nabi Ibrahim ya sudah secara tradisi sudah di sunat, sebagai bentuk mengikuti tradisi nabi Ibrahim.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
gak ada tradisi sunat di arab sebelum jaman muhammad
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
kek jin aja, nawarin sesuatu sambil minta syarat/pesugihan!Kejadian wrote:17:2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
17:3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
udah gitu pake ngancem lagi!17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
Sunat itu sudah sejak nabi Adam. Khitan juga sudah ada dalam syariat Nabi Ibrahim as. Dalam kitab Mughni al-Muhtaj dikatakan bahwa Nabi Ibrahim as berkhitan. Kemudian Nabi Ibrahim mengkhitan anaknya Nabi Ishaq AS pada hari ketujuh setelah kelahirannya dan mengkhitan Nabi Ismail as pada saat aqil baligh.
Tradisi khitan ini diteruskan sampai pada masa kelahiran Arab pra Islam saat kelahiran Nabi Muhammad saw. yang mengkhitan Nabi Muhammad adalah kakek beliau, yakni Abdul Muthalib yang mengkhitan Nabi Muhammad pada hari ketujuh kelahirannya dengan berkorban dan memberi nama Muhammad. Kemudian Nabi mengkhitankan cucunya Hasan dan Husain pada hari kelahirannya. Pada hari tersebut banyak acara yang dilakukan antara lain aqiqah, mencukur rambut, memberi nama anak (tasmiyah).
Bangsa Arab membanggakan dirinya sebagai umat yang berkhitan.
Abu Sufyan meriwayatkan bahwa pada suatu hari, Heraklius (Raja Romawi) sangat sedih. Pasalnya, pada suatu malam ia melihat bintang di langit membentuk satu gugusan yang menurut tafsiran para ahli Nujum merupakan isyarat kejatuhan bangsa Romawi dan berpindahnya kekuasaan mereka kepada bangsa yang berkhitan. Melihat raja mereka bersedih para pembesar istana Romawi merasa gelisah dan akhirnya menanyakan permasalahan yang dihadapi oleh raja Heraklius. Heraklius mengisahkan “pada suatu malam, saya melihat suatu gugusan bintang yang menjadi pertanda bahwa raja dari umat yang berkhitan, akan muncul dan meraih kemenangan”. Lalau ia bertanya, “siapakah diantara rakyatku yang berkhitan?” mereka menjawab, “tidak ada yang berkhitan selain kaum Yahudi. Janganlah engkau gundah karena mereka. Tulislah surat kepada para pembesar negeri agar mereka membunuh kaum Yahudi.” Heraklius pun melaksanakan anjuran tersebut sehingga banyak orang Yahudi yang menjadi korban. Ketika itulah seorang utusan Raja Ghassan (dari Basrah) mendatangi Heraklius dan memberitahu tentang munculnya seorang Nabi (Muhammad saw). Heraklius segera mengutus beberapa orang ke Arab untuk mencari informasi apakah Nabi tersebut berkhitan.
Orang-orang yang diutus itu kemudian melaporkan kepada Heraklius bahwa Nabi Muhammad memang berkhitan. Selanjutnya Heraklius menayakan apakah bangsa yang dipimpin Nabi tersebut berkhitan,. Mereka menjawab, “Ya”. Dalam akhir cerita ini Heraklius berkomenatar, “inilah Raja dari umat yang berkhitan. Ia telah datang dan akan menang”.
Khitan atau sunnat merupakan tradisi yang sudah ada dalam sejarah, sudah dimulai sejak nabi Adam. Tradisi sunat sudah dikenal oleh penduduk kuno Meksiko, demikian juga oleh suku-suku bangsa Benua Afrika. Sejarah menyebutkan, tradisi khitan sudah berlaku di kalangan Bangsa Mesir Kuno. Tujuannya, sebagai langkah untuk memelihara kesehatan dari baksil-baksil yang dapat menyerang alat kelamin, karena adanya kulup yang bisa di hilangkan kotoranya dengan khitan.
Berbagai suku bangsa dipedalaman Afrika seperti suku Musawy (Afrika Timur) dan suku Nandi menjadikan khitan sebagai inisiasi (upacara aqil baligh) bagi para pemuda mereka. Setelah khitan barulah para pemuda diakui secara adat dan berstatus sebagai orang dewasa. Para pemuda yang dikhitan akan di kalungkan potongan Qulfah hingga sembuh. Khitan sangat erat kaitannya dengan budaya Semitik (Yahudi, Kristen dan Islam). Sampai saat ini khitan masih dilaksanakan oleh penganut Yahudi dan sebagian penganut Kristen dari Sekte Koptik. Menurut Koptik Kristen maupun Yahudi, khitan bermula pada tradisi Nabi Ibrahim AS. Patriarkh Ibrahim as. melakukannya sebagai simbol dan pertanda perjanjian suci (Covenant) atau dalam bahasa Islam Mitsaq, antara Ibrahim dengan Allah swt.
Tradisi khitan ini diteruskan sampai pada masa kelahiran Arab pra Islam saat kelahiran Nabi Muhammad saw. yang mengkhitan Nabi Muhammad adalah kakek beliau, yakni Abdul Muthalib yang mengkhitan Nabi Muhammad pada hari ketujuh kelahirannya dengan berkorban dan memberi nama Muhammad. Kemudian Nabi mengkhitankan cucunya Hasan dan Husain pada hari kelahirannya. Pada hari tersebut banyak acara yang dilakukan antara lain aqiqah, mencukur rambut, memberi nama anak (tasmiyah).
Bangsa Arab membanggakan dirinya sebagai umat yang berkhitan.
Abu Sufyan meriwayatkan bahwa pada suatu hari, Heraklius (Raja Romawi) sangat sedih. Pasalnya, pada suatu malam ia melihat bintang di langit membentuk satu gugusan yang menurut tafsiran para ahli Nujum merupakan isyarat kejatuhan bangsa Romawi dan berpindahnya kekuasaan mereka kepada bangsa yang berkhitan. Melihat raja mereka bersedih para pembesar istana Romawi merasa gelisah dan akhirnya menanyakan permasalahan yang dihadapi oleh raja Heraklius. Heraklius mengisahkan “pada suatu malam, saya melihat suatu gugusan bintang yang menjadi pertanda bahwa raja dari umat yang berkhitan, akan muncul dan meraih kemenangan”. Lalau ia bertanya, “siapakah diantara rakyatku yang berkhitan?” mereka menjawab, “tidak ada yang berkhitan selain kaum Yahudi. Janganlah engkau gundah karena mereka. Tulislah surat kepada para pembesar negeri agar mereka membunuh kaum Yahudi.” Heraklius pun melaksanakan anjuran tersebut sehingga banyak orang Yahudi yang menjadi korban. Ketika itulah seorang utusan Raja Ghassan (dari Basrah) mendatangi Heraklius dan memberitahu tentang munculnya seorang Nabi (Muhammad saw). Heraklius segera mengutus beberapa orang ke Arab untuk mencari informasi apakah Nabi tersebut berkhitan.
Orang-orang yang diutus itu kemudian melaporkan kepada Heraklius bahwa Nabi Muhammad memang berkhitan. Selanjutnya Heraklius menayakan apakah bangsa yang dipimpin Nabi tersebut berkhitan,. Mereka menjawab, “Ya”. Dalam akhir cerita ini Heraklius berkomenatar, “inilah Raja dari umat yang berkhitan. Ia telah datang dan akan menang”.
Khitan atau sunnat merupakan tradisi yang sudah ada dalam sejarah, sudah dimulai sejak nabi Adam. Tradisi sunat sudah dikenal oleh penduduk kuno Meksiko, demikian juga oleh suku-suku bangsa Benua Afrika. Sejarah menyebutkan, tradisi khitan sudah berlaku di kalangan Bangsa Mesir Kuno. Tujuannya, sebagai langkah untuk memelihara kesehatan dari baksil-baksil yang dapat menyerang alat kelamin, karena adanya kulup yang bisa di hilangkan kotoranya dengan khitan.
Berbagai suku bangsa dipedalaman Afrika seperti suku Musawy (Afrika Timur) dan suku Nandi menjadikan khitan sebagai inisiasi (upacara aqil baligh) bagi para pemuda mereka. Setelah khitan barulah para pemuda diakui secara adat dan berstatus sebagai orang dewasa. Para pemuda yang dikhitan akan di kalungkan potongan Qulfah hingga sembuh. Khitan sangat erat kaitannya dengan budaya Semitik (Yahudi, Kristen dan Islam). Sampai saat ini khitan masih dilaksanakan oleh penganut Yahudi dan sebagian penganut Kristen dari Sekte Koptik. Menurut Koptik Kristen maupun Yahudi, khitan bermula pada tradisi Nabi Ibrahim AS. Patriarkh Ibrahim as. melakukannya sebagai simbol dan pertanda perjanjian suci (Covenant) atau dalam bahasa Islam Mitsaq, antara Ibrahim dengan Allah swt.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
daripada sunat gak jelas juntrungannya, asal nyontek/kitan..frontline defender wrote:kek jin aja, nawarin sesuatu sambil minta syarat/pesugihan!Kejadian wrote:17:2 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak."
17:3 Lalu sujudlah Abram, dan Allah berfirman kepadanya:
17:4 "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:5 Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
17:6 Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa-bangsa, dan dari padamu akan berasal raja-raja.
17:7 Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.
17:8 Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka."
17:9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
17:10 Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
17:11 haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
17:12 Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
17:13 Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.udah gitu pake ngancem lagi!17:14 Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
gak ada catatan kakek-moyang muhammad pada khitan..Mutiara wrote:Sunat itu sudah sejak nabi Adam. Khitan juga sudah ada dalam syariat Nabi Ibrahim as. Dalam kitab Mughni al-Muhtaj dikatakan bahwa Nabi Ibrahim as berkhitan. Kemudian Nabi Ibrahim mengkhitan anaknya Nabi Ishaq AS pada hari ketujuh setelah kelahirannya dan mengkhitan Nabi Ismail as pada saat aqil baligh.
Tradisi khitan ini diteruskan sampai pada masa kelahiran Arab pra Islam saat kelahiran Nabi Muhammad saw. yang mengkhitan Nabi Muhammad adalah kakek beliau, yakni Abdul Muthalib yang mengkhitan Nabi Muhammad pada hari ketujuh kelahirannya dengan berkorban dan memberi nama Muhammad. Kemudian Nabi mengkhitankan cucunya Hasan dan Husain pada hari kelahirannya. Pada hari tersebut banyak acara yang dilakukan antara lain aqiqah, mencukur rambut, memberi nama anak (tasmiyah).
Bangsa Arab membanggakan dirinya sebagai umat yang berkhitan.
Abu Sufyan meriwayatkan bahwa pada suatu hari, Heraklius (Raja Romawi) sangat sedih. Pasalnya, pada suatu malam ia melihat bintang di langit membentuk satu gugusan yang menurut tafsiran para ahli Nujum merupakan isyarat kejatuhan bangsa Romawi dan berpindahnya kekuasaan mereka kepada bangsa yang berkhitan. Melihat raja mereka bersedih para pembesar istana Romawi merasa gelisah dan akhirnya menanyakan permasalahan yang dihadapi oleh raja Heraklius. Heraklius mengisahkan “pada suatu malam, saya melihat suatu gugusan bintang yang menjadi pertanda bahwa raja dari umat yang berkhitan, akan muncul dan meraih kemenangan”. Lalau ia bertanya, “siapakah diantara rakyatku yang berkhitan?” mereka menjawab, “tidak ada yang berkhitan selain kaum Yahudi. Janganlah engkau gundah karena mereka. Tulislah surat kepada para pembesar negeri agar mereka membunuh kaum Yahudi.” Heraklius pun melaksanakan anjuran tersebut sehingga banyak orang Yahudi yang menjadi korban. Ketika itulah seorang utusan Raja Ghassan (dari Basrah) mendatangi Heraklius dan memberitahu tentang munculnya seorang Nabi (Muhammad saw). Heraklius segera mengutus beberapa orang ke Arab untuk mencari informasi apakah Nabi tersebut berkhitan.
Orang-orang yang diutus itu kemudian melaporkan kepada Heraklius bahwa Nabi Muhammad memang berkhitan. Selanjutnya Heraklius menayakan apakah bangsa yang dipimpin Nabi tersebut berkhitan,. Mereka menjawab, “Ya”. Dalam akhir cerita ini Heraklius berkomenatar, “inilah Raja dari umat yang berkhitan. Ia telah datang dan akan menang”.
sedang khitannya muhammad aja simpang siur..
kisah khitan abu sufyan itu kan sudah jaman muhammad, sudah disuruh khitan oleh muhammad..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
Dalam sejarah Islam, khitan sudah dikenal sejak zaman Nabi Ibrahim AS.Mutiara wrote:Sunat itu sudah sejak nabi Adam. Khitan juga sudah ada dalam syariat Nabi Ibrahim as. Dalam kitab Mughni al-Muhtaj dikatakan bahwa Nabi Ibrahim as berkhitan. Kemudian Nabi Ibrahim mengkhitan anaknya Nabi Ishaq AS pada hari ketujuh setelah kelahirannya dan mengkhitan Nabi Ismail as pada saat aqil baligh.
Tradisi khitan ini diteruskan sampai pada masa kelahiran Arab pra Islam saat kelahiran Nabi Muhammad saw. yang mengkhitan Nabi Muhammad adalah kakek beliau, yakni Abdul Muthalib yang mengkhitan Nabi Muhammad pada hari ketujuh kelahirannya dengan berkorban dan memberi nama Muhammad. Kemudian Nabi mengkhitankan cucunya Hasan dan Husain pada hari kelahirannya. Pada hari tersebut banyak acara yang dilakukan antara lain aqiqah, mencukur rambut, memberi nama anak (tasmiyah).
Bangsa Arab membanggakan dirinya sebagai umat yang berkhitan.
Abu Sufyan meriwayatkan bahwa pada suatu hari, Heraklius (Raja Romawi) sangat sedih. Pasalnya, pada suatu malam ia melihat bintang di langit membentuk satu gugusan yang menurut tafsiran para ahli Nujum merupakan isyarat kejatuhan bangsa Romawi dan berpindahnya kekuasaan mereka kepada bangsa yang berkhitan. Melihat raja mereka bersedih para pembesar istana Romawi merasa gelisah dan akhirnya menanyakan permasalahan yang dihadapi oleh raja Heraklius. Heraklius mengisahkan “pada suatu malam, saya melihat suatu gugusan bintang yang menjadi pertanda bahwa raja dari umat yang berkhitan, akan muncul dan meraih kemenangan”. Lalau ia bertanya, “siapakah diantara rakyatku yang berkhitan?” mereka menjawab, “tidak ada yang berkhitan selain kaum Yahudi. Janganlah engkau gundah karena mereka. Tulislah surat kepada para pembesar negeri agar mereka membunuh kaum Yahudi.” Heraklius pun melaksanakan anjuran tersebut sehingga banyak orang Yahudi yang menjadi korban. Ketika itulah seorang utusan Raja Ghassan (dari Basrah) mendatangi Heraklius dan memberitahu tentang munculnya seorang Nabi (Muhammad saw). Heraklius segera mengutus beberapa orang ke Arab untuk mencari informasi apakah Nabi tersebut berkhitan.
Orang-orang yang diutus itu kemudian melaporkan kepada Heraklius bahwa Nabi Muhammad memang berkhitan. Selanjutnya Heraklius menayakan apakah bangsa yang dipimpin Nabi tersebut berkhitan,. Mereka menjawab, “Ya”. Dalam akhir cerita ini Heraklius berkomenatar, “inilah Raja dari umat yang berkhitan. Ia telah datang dan akan menang”.
Khitan atau sunnat merupakan tradisi yang sudah ada dalam sejarah, sudah dimulai sejak nabi Adam. Tradisi sunat sudah dikenal oleh penduduk kuno Meksiko, demikian juga oleh suku-suku bangsa Benua Afrika. Sejarah menyebutkan, tradisi khitan sudah berlaku di kalangan Bangsa Mesir Kuno. Tujuannya, sebagai langkah untuk memelihara kesehatan dari baksil-baksil yang dapat menyerang alat kelamin, karena adanya kulup yang bisa di hilangkan kotoranya dengan khitan.
Berbagai suku bangsa dipedalaman Afrika seperti suku Musawy (Afrika Timur) dan suku Nandi menjadikan khitan sebagai inisiasi (upacara aqil baligh) bagi para pemuda mereka. Setelah khitan barulah para pemuda diakui secara adat dan berstatus sebagai orang dewasa. Para pemuda yang dikhitan akan di kalungkan potongan Qulfah hingga sembuh. Khitan sangat erat kaitannya dengan budaya Semitik (Yahudi, Kristen dan Islam). Sampai saat ini khitan masih dilaksanakan oleh penganut Yahudi dan sebagian penganut Kristen dari Sekte Koptik. Menurut Koptik Kristen maupun Yahudi, khitan bermula pada tradisi Nabi Ibrahim AS. Patriarkh Ibrahim as. melakukannya sebagai simbol dan pertanda perjanjian suci (Covenant) atau dalam bahasa Islam Mitsaq, antara Ibrahim dengan Allah swt.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA oleh Imam Bukhari, Muslim, Baihaqi, dan Imam Ahmad, bahwa Nabi SAW bersabda, “Ibrahim Khalil Ar-Rahman berkhitan setelah berumur 80 tahun dengan menggunakan kapak.”
Namun, ada sejumlah riwayat dan literatur yang menerangkan bahwa khitan ini telah ada sejak zaman Nabi Adam AS. Bahkan, bangsa-bangsa terdahulu juga melakukan hal yang sama.
Mengutip keterangan dari Injil Barnabas, Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang berkhitan. Ia melakukannya setelah bertobat kepada Allah dari dosa-dosa yang dilakukannya karena melanggar larangan Allah untuk tidak memakan buah khuldi.
Ketika syariat ini dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim AS, karena pada masa itu banyak keturunan Nabi Adam AS yang telah melupakan syariat ini. Karena itu, Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menghidupkan kembali tradisi yang menjadi fitrah umat manusia itu.
Pada masa Babilonia dan Sumeria Kuno, yakni sekitar tahun 3500 Sebelum Masehi (SM), mereka juga sudah melakukan praktik berkhitan ini. Hal ini diperoleh dari sejumlah prasasti yang berasal dari peradaban bangsa Babilonia dan Sumeria Kuno. Pada prasasti itu, tertulis tentang praktik-praktik berkhitan secara perinci.
Begitu juga pada masa bangsa Mesir Kuno sekitar tahun 2200 SM. Prasasti yang tertulis pada makam Raja Mesir yang bernama Tutankhamun, tertulis praktik berkhitan di kalangan raja-raja (Firaun).
Prasasti tersebut menggambarkan bahwa mereka menggunakan balsam untuk menghilangkan rasa sakit, saat sebagian kulit kemaluan laki-laki dipotong. Tujuan mereka melaksanakan khitan ini adalah untuk kesehatan.
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Antara sunatnya Ibrahim, Yesus, Paulus, Dan Muhammad dlm standar bible
sejak nabi ibrahim kan hanya kata muhammad..
(nyontek dari sebelah), tapi mana bukti kakek moyang muhammad pada sunat??
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 1 dari 2 • 1, 2
Similar topics
» Apa pendapat Allah swt dan Muhammad tentang PAULUS???
» Adakah Maulud Muhammad Semulia Natal Yesus Almasih?
» Standar Pemberian kepada Yesus
» Perjalanan Nabi Ibrahim, menuju Arabia menurut Bible
» Yesus adalah firman, Tuhan & tidak adanya dialog perutusan antara yesus & Bapa Terbantah hanya oleh satu ayat
» Adakah Maulud Muhammad Semulia Natal Yesus Almasih?
» Standar Pemberian kepada Yesus
» Perjalanan Nabi Ibrahim, menuju Arabia menurut Bible
» Yesus adalah firman, Tuhan & tidak adanya dialog perutusan antara yesus & Bapa Terbantah hanya oleh satu ayat
Halaman 1 dari 2
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik