Fitnah dee nee. Injil bukan kitab tertulis.

First topic message reminder :

ramayana wrote:

dee-nee wrote:

ramayana wrote:melihat muslim pada ngeles kayak bajaj buat ane tertawa ngakak hahahahahaha..

@ dee nee..

apa maksud Injil Isa ini? tolong ente jangan jawab ngawur ya hahahahahaha..
tolong ente lihat quran sebelum menjawab apa itu Injil Isa ini...

Hehehehe .... ga papa deh dibilang muslim aneh : pendapat saya injil isa tidak pernah ada bukunya ...
Artinya : tidak juga pernah hilang ... injil isa bukan berupa buku ... tapi berupa perkataan Isa dari Allah dan tidak pernah dibukukan ... beda dengan Taurat ...  

inilah yg ane bilang.. lihat quran!

QS 3:3
ia menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,

Al Araaf 157
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka  574 . Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung.

hebat ya dee nee... kalau Injil ga tertulis.. kenapa di quran ada ayat yg berkata nabi yg ummi itu tertulis di Injil??

ga salah kan ane bilang.. muslim ini pada murtad! quran dilawan..

dee nee berbeda ama quran. mana yg benar? dee nee atau quran?

bisa ya bisa tidak, karena saat nabi Musa masih hidup pun sudah ada versi PALSU taurat yang menuhankan patung sapi.

Mutiara wrote:bisa ya bisa tidak, karena saat nabi Musa masih hidup pun sudah ada versi PALSU taurat yang menuhankan patung sapi.

hah?
Isi Taurat mana yg mewajibkan Yahudi menyembah Sapi ???

Baru tau

taurat itu firman Allah yang disampaikan lewat nabi Musa. Nabi Musa dalam taurat versi asli perintahkan hanya sembah Allah, tapi begitu ditinggal sebentar saja naik ke atas gunung oleh nabi Musa, salah satu saudaranya sudah memalsukan taurat ucapan nabi Musa itu, dengan mengatakan sembahlah patung sapi ini.

Kalau mengikuti cara berpikir anda ... artinya Al Quran juga pernah dipalsukan dong karena ada pendirian Ka'bah palsu di Yaman ...

Yahudi menuhankan sapi tidak sesuai dengan yang tertulis dalam Taurat >>> taurat sudah dipalsukan

Ka'bah di Yaman tidak sesuai dengan yang tertulis dalam Quran ... >>> quran sudah dipalsukan ...

manusia sesat dimasa nabi muhammad sudah sesat sebelum nabi muhammad menjadi nabi. Nah, saudara nabi Musa itu menjadi sesat setelah meski ia sudah dikasih tahu tentang taurat yang asli, dan sudah sempat mematuhinya, lalu begitu ditinggal sebentar naik gunung oleh nabi Musa, lantas sudah beredar versi palsunya, siapa yang tak percaya dengan saudara nabi Musa, masih keluarga seorang nabi...dan rupanya itu taurat versinya sendiri, yang sudah dipalsukan.

Mutiara wrote:manusia sesat dimasa nabi muhammad sudah sesat sebelum nabi muhammad menjadi nabi. Nah, saudara nabi Musa itu menjadi sesat setelah meski ia sudah dikasih tahu tentang taurat yang asli, dan sudah sempat mematuhinya, lalu begitu ditinggal sebentar naik gunung oleh nabi Musa, lantas sudah beredar versi palsunya, siapa yang tak percaya dengan saudara nabi Musa, masih keluarga seorang nabi...dan rupanya itu taurat versinya sendiri, yang sudah dipalsukan.

Oke kalau anda bilang taurat sudah dipalsukan karena ada penyembahan sapi ...
Tapi kan sudah ada nabi Musa juga yang meluruskan kesalahan tersebut ...

Btw Taurat itu apa sih menurut anda ??

baca lagi postingan di atas, taurat itu firman Allah yang disampaikan melalui nabi Musa, injil itu pesan Allah yang disampaikan melalui nabi Isa.
Nah, kalau sudah pernah disampaikan, dan dipesankan, lalu ada orang yang mengubah isi pesan itu...itu adalah sudah pemalsuan.

Mutiara wrote:baca lagi postingan di atas, taurat itu firman Allah yang disampaikan melalui nabi Musa, injil itu pesan Allah yang disampaikan melalui nabi Isa.
Nah, kalau sudah pernah disampaikan, dan dipesankan, lalu ada orang yang mengubah isi pesan itu...itu adalah sudah pemalsuan.

ada pemalsuan ... lalu sudah diluruskan oleh Musa ... hingga akhirnya dalam Taurat (yang sekarang inipun sudah palsu beneran) tidak pernah disebutkan ada hukum menyembah sapi ...

jadi pemalsuan yang gagal maksudnya ??

nope, SUDAH pernah taurat dibuat versi palsunya, oleh saudara nabi Musa sendiri, hal lain jika versi palsu itu masih bertahan sampai sekarang atau tidak, yang pasti SUDAH ada versi palsunya saat nabi musa, maupun nabi isa masih hidup, apalagi saat masa kenabian nabi Muhammad, kitab-kitab terdahulu itu SUDAH ada versi palsunya.

Mutiara wrote:nope, SUDAH pernah taurat dibuat versi palsunya, oleh saudara nabi Musa sendiri, hal lain jika versi palsu itu masih bertahan sampai sekarang atau tidak, yang pasti SUDAH ada versi palsunya saat nabi musa, maupun nabi isa masih hidup, apalagi saat masa kenabian nabi Muhammad, kitab-kitab terdahulu itu SUDAH ada versi palsunya.

Sip ... sudah mulai keliatan apel n jeruknya ...
fokus-nya ada di bold ...

menurut anda ... bagaimanapun kejadiannya ... bila ada satu cercah pemalsuan sekalipun ... walaupun sudah diluruskan oleh nabi yang bersangkutan >>> tetap judulnya sudah ada versi palsu baik kepada taurat/injil

menurut saya ... secercah pemalsuan itu ... bila sudah diluruskan nabi ... artinya taurat/injil yang dibawa nabi masa itu tetap masih asli

Sepakat Mut ???

ya enggak lah, berarti itu SUDAH PERNAH dipalsukan, SUDAH ADA versi palsunya. tak lantas bisa disebut masih asli... dan selalu terjaga keasliannya...siapa yang menjamin, tak ada lagi penyembah patung selama nabi Musa masih hidup...tak ada..dan penyembah patung itu pun masih berlanjut hingga nabi Muhammad lalu ditunjuk menjadi nabi.

Ya terserah lah ... pendapat saya ... pada jaman setiap nabi ... baik injil maupun taurat mustahil ada yang palsu

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerima (Al quran itu) dan Kami jadikan Al Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.(QS. 32:23)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 23
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَلَا تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ (23)
Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT menyatakan bahwa Dia telah menurunkan kepada Musa as kitab Taurat sebagaimana Dia telah menurunkan kepada Muhammad saw Alquran, Dia telah menurunkan pula wahyu kepada Muhammad, Musa dan didustakan oleh kaumnya, dan Dia bersama pengikutnya disiksa oleh Firaun dan kaumnya. sehingga dia dan pengikutnya lari ke daerah Palestina. Demikian pula Muhammad saw telah didustakan pula oleh kaumnya, disakiti dan ditentang sehingga beliau dan para sahabatnya hijrah ke Madinah. Itulah Sunatullah yang berlaku di alam ini. selalu terjadi pertarungan antara yang hak dengan yang batil,. antara kebaikan dan kejahatan, yang semuanya merupakan cobaan bagi orang-orang yang beriman.
Dalam ayat ini disebut-sebut nama Musa di antara Nabi-nabi dan Rasul-rasul Allah adalah karena banyak persamaan perjuangan Musa as dengan perjuangan Nabi Muhammad saw.

Ayat ini diturunkan untuk hiburan bagi Nabi Muhammad saw dan para sahabat yang sedang menyampaikan agama Allah kepada manusia. Dan dalam menyampaikan risalah itu dia mendapat ancaman, siksaan dan penganiayaan dari kaumnya. Seakan-akan dikatakan kepada mereka: "Hai Muhammad, janganlah kamu dan pengikut-pengikutmu bersedih hati menghadapi sikap dan tindakan orang-orang musyrik itu. Tentang yang demikian itu adalah wajar dan merupakan Sunnatullah. Ingatlah Musa as dan pengikut-pengikutnya, ia dianiaya dan diburu Firaun dan kaumnya, sampai ia lari menyeberangi Laut Merah, mengarungi padang pasir yang tandus dan panas Dalam keadaan demikian banyak pula di antara pengikut-pengikutnya itu yang munafik dan khianat, tetapi ia tetap tabah dan sabar. Semakin kuat tantangan dan penganiayaan yang dia terima, semakin kuat pula usaha dan kesabarannya. Aku pasti menyayangimu dan pengikut-pengikutmu sebagaimana Aku telah menjaga pula Musa dan pengikut-pengikutnya.

Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Tuhan). Maka apakah mereka tidak mendengar (memperhatikan)?(QS. 32:26)

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah As Sajdah 26
أَوَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ أَفَلَا يَسْمَعُونَ (26)
Pada ayat ini Allah SWT memperingatkan orang-orang musyrik Mekah yang selalu menentang dan mengingkari seruan Nabi Muhammad saw. Peringatan itu disampaikan sebagai berikut. Apakah belum jelas bagi orang-orang kafir jalan yang benar yang telah ditunjukkan kepada mereka. Apakah mereka lupa dan tidak memperhatikan akibat yang diterima umat-umat dahulu yang mendustakan para Rasul yang diutus kepada mereka. Bukankah orang-orang musyrik Mekah sering melakukan perdagangan ke Syria dan ke Yaman dan dalam perjalanan itu mereka menyaksikan dan melihat bekas negeri kaum 'Ad, Samud, Lut, penduduk Aikah dan sebagainya yang telah hancur akibat tindakan mereka yang mendustakan Rasul-rasul yang diutus kepada mereka ?

Mutiara wrote:hhh dasar plin-plan....

palsunya kitab terdahulu tak perlu menunggu sampai juz 30, sejak sebelum turunnya Quran pun kitab terdahulu itu sudah ada versi palsunya, hal ini diperkuat dengan perbedaan taurat versi hafalan lisan si anak yahudi dengan versi tertulis yang dipegang ayahnya, nabi membenarkan taurat yang versi lisan hafalan si anak, dan yang tertulis versi taurat palsu sang ayah ditolak nabi. dll

kepalsuan/perubahan itu baru diketahui secara pasti setelah allah menurunkan al quran (meskipun baru juz 30 dan juz 30 itu dapat dikatakan al kitab karena uda ada yang menulis pake meia batu/kulit/pelepah dsb)..di masa pra kenabian,gimana kita dapat katakan itu berubah-ini palsu?
fungsi al quran adalah sebagai batu uji,kalow kitab2 terdahulu uda palsu yah balik lagi-apa standar kepalsuan mereka?balik lagi ke al quran meskipun juz 30 ajah..

1.pra kenabian => al kitab (taurat/kitab kanon) uda diubah =>tidak tau
mengafa?BATU UJI=>gak ada..

2.masa kenabian=>al kitab (taurat/kitab kanon) DIUBAH => BENAR
mengafa?batu uji =>ada

dan di point 1,pengetahuan kita bahwa kitab2 lawas DIUBAH pun baru diperoleh di point 2..

abu hanan wrote:

aa sagi (ceileee) wrote:Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,(QS 5:48)

Yg Bold adalah injil dan taurat yg sebenarnya…yg merah adalah injil dan taurat yg telah ditambahkan, disembunyikan, dan dirubah makna aslinya…

sip sip..
jadi inget somebody..


Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (wahyu yang dituliskan) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab (wahyu yang telah dituliskan) sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (ke- adaan) hamba-hamba-Nya. (Faathir 31)

artinyah..al quran uda ditulis tapi belum dikodifikasi/dibukukan seperti yang kita liat sekarang (mushaf)..dan alkitab (yang dituliskan) adalah TULISAN di bumi..jadi lembaran kulit/batu yang dijadikan media para sahabat uda mewakili alkitab/al quran..

jadi makna ayat itu mewakili zaman nabi dan setelah nabi..
1.zaman nabi..
=>al quran adalah al kitab (yang ditulis) pada lembaran apapun termasuk batu..

2.pasca nabi..
=>di masa abu bakr uda ada mushaf dari hafs,umar,kodifikasi di jaman ustman dan jadilah mushaf (buku) sampe sekarang..

kemudian..
yang berarti "telah dituliskan" pada dua jaman..di kedua jaman musti kita bagi dulu ;
1.periode turunnyah al quran
2.paripurna (komplit dan sempurna setelah ada nasikh mansukh) aka proses edit ala allah..

selanjutnyah pada periode 1..
membenarkan kitab sebelumnyah =>

pertamax..bahwa nabi muhammad diperintahkan untuk TIDAK MENGINGKARI kitab2 yang mendahului AQ..

keduax,setelah tidak mengingkari maka nabi muhammad (selanjutnyah kita sebut muslim yah..)

وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ

"dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu   yaitu  kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) .” (Al-Ma’idah: 48).


kamsutnyah sayah,membenarkan (berarti kitab2 sebelumnyah adalah benar dari allah jadi dalam hal ini dari taurat sampe veda - - asumsi yang sayah pake adalah tidak terbatas pada taurat dan bibel - - harus kita letakkan sebagai kitab2 yang ada sebelum al quran)..baru kemudian  batu ujian/muhaymin berfungsi sebagai batu uji..ehmmm..setelah al quran menyatakan bahwa semua kitab suci pra al quran berasal dari allah maka wajib melakukan uji kelayakan terhadap sejumlah kitab suci yang ada pra al quran dengan standar al quran di masa SEKARANG INI (baca ; sejak juz 30 mulai diturunkan)..

juz 30 (taruh misal uda komplit di 5 taun awal kenabian) maka bahan uji uda komplit untuk ujian keimanan tentang "masa depan"..seperti sayah dulu BENAR pernah di kelas 6 SD taun 1900..dan di taun itu sayah DIBENARKAN oleh panitia uji standar mutu karena punya ijazah SD..lalu ada uji standar mutu lagih di taun 1930 bagi mereka yang BENAR2 pernah di kelas 6 SD..yang gak pernah tentu gak lulus..dan kalow gak punya ijazah SD yah gak lulus..

Jdi mbah prinsipnya "kitab apapun" ya...tapi tetap dalam konteks kitab suci kan??

yg aa tangkep dari pernyataan mbah "veda" sekalipun jika isinya sesuai dengan apa yg dikandung AlQuran itu datangnya dari Allah...akan tetapi sebaliknya meskipun baik isinya jika tidak sesuai dengan apa yg dikandung AlQuran itu bukan dari Allah melainkan karangan manusia...

melihat konteks tsb diatas artinya AlQuran disini merupakan verifikator kebenaran terhadap kitab2 yg pernah ada baik terdahulu maupun yg akan datang...bugituh kan mbah...??

sedikit general tapi acceptable buat aa...

mengenai pendapat saya tentang injil asli yg ditulis hawariyyun...apa ada pertentangan?? 

abu hanan wrote:

Mutiara wrote:hhh dasar plin-plan....

palsunya kitab terdahulu tak perlu menunggu sampai juz 30, sejak sebelum turunnya Quran pun kitab terdahulu itu sudah ada versi palsunya, hal ini diperkuat dengan perbedaan taurat versi hafalan lisan si anak yahudi dengan versi tertulis yang dipegang ayahnya, nabi membenarkan taurat yang versi lisan hafalan si anak, dan yang tertulis versi taurat palsu sang ayah ditolak nabi. dll

kepalsuan/perubahan itu baru diketahui secara pasti setelah allah menurunkan al quran (meskipun baru juz 30 dan juz 30 itu dapat dikatakan al kitab karena uda ada yang menulis pake meia batu/kulit/pelepah dsb)..di masa pra kenabian,gimana kita dapat katakan itu berubah-ini palsu?
fungsi al quran adalah sebagai batu uji,kalow kitab2 terdahulu uda palsu yah balik lagi-apa standar kepalsuan mereka?balik lagi ke al quran meskipun juz 30 ajah..

1.pra kenabian => al kitab (taurat/kitab kanon) uda diubah =>tidak tau
mengafa?BATU UJI=>gak ada..

2.masa kenabian=>al kitab (taurat/kitab kanon) DIUBAH => BENAR
mengafa?batu uji =>ada

dan di point 1,pengetahuan kita bahwa kitab2 lawas DIUBAH pun baru diperoleh di point 2..

acceptable...tidak dapat disebut palsu jg jika standar verfikasinya tidak ada...apa itu??AlQuran

verifikasi keaslian injil :

membenarkan islam yg dibawa muhammad sebagaimana Alquran membenarkan injil yg dibawa isa…

Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (61:6)

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.(QS2.46)

aa sagi (ceilee..) wkwkwk wrote:Jdi mbah prinsipnya "kitab apapun" ya...tapi tetap dalam konteks kitab suci kan??

bicara ayat pada asbabun nuzul tentu akan bergerak ke taurat dkk..tetapi al quran adalah ditujukan bagi seluruh manusia yah berarti titik berangkat kita dalam menempatkan THE kitab suci sebaiknyah dari ;
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya. (Yunus 47)

kamsut sayah,kita jangan gegabah menolak veda dkk buatan manusia (karena gak ada informasi dari allah tentang itu) dan kita juga gak bisa menelan bahwa mereka (veda dkk berasal dari allah) tetapi kita pandang semua adalah sama dengan modal ayat yunus diatas dan fungsi al quran sebagi penguji..dan pola yang sayah terapkan di ayat yunus adalah (beberapa atow semua) rasul membawa tulisan/mengenalkan dalam bentuk tulisan (baca ; memerintahkan untuk ditulis)..

aa sagi (ceilee..) wkwkwk wrote:yg aa tangkep dari pernyataan mbah "veda" sekalipun jika isinya sesuai dengan apa yg dikandung AlQuran itu datangnya dari Allah...akan tetapi sebaliknya meskipun baik isinya jika tidak sesuai dengan apa yg dikandung AlQuran itu bukan dari Allah melainkan karangan manusia...

ada preview singkat dari aa mbah (wkwkwkwk..maksa mode on)..
pasca kematian..
hindu= moksa (bersatu dengan brahman/tuhan)..masih ada perbedaan tentang moksa secara mutlak..setiap aliran/orang berbeda pendapat tetapi sayah gak anggap perbedaan itu prinsip..

dan hal2 seperti itulah yang menjadi sarana uji..

aa sagi (ceilee..) wkwkwk wrote:melihat konteks tsb diatas artinya AlQuran disini merupakan verifikator kebenaran terhadap kitab2 yg pernah ada baik terdahulu maupun yg akan datang...bugituh kan mbah...??

yup..dan akan lebih "tertantan" sebagai verifikator bagi kitab yang akan datang karena boleh jadi kitab yang kemudian itu juga mengklaim sebagai kitab verifikator..tapi tentu mudah dipatahkan karena ada kata kunci "khatmul anbiya"..

aa sagi (ceilee..) wkwkwk wrote:mengenai pendapat saya tentang injil asli yg ditulis hawariyyun...apa ada pertentangan??

sama prosesnya seperti turunnya AlQuran terhadap nabi Muhammad… berupa wahyu yg kemudian disampaikan melalui lisan lalu ditulis oleh para sahabatnya…

disini sayah bisa menerima tetapi..
dalam kasus injil Para hawriyyunlah yg mencatatnya…

kita gak bisa buktikan berdasarkan inkripsi originalnyah..jadi dalam hal ini biarlah masih berupa ide di benak sayah..

@dee kamu suka ngaco deh, ngambil ayat panjang2 tapi nggak nyambung gak ada hubungannya dgn topik, justru ayat itu mendukung bahwa telah terjadi pemalsuan kitab terdahulu ketika para nabi terdahulu masih hidup, sebagai batu ujian cobaan.

@abu, tak perlu menunggu Quran turun semua, baru ada versi palsunya.
yang namanya versi palsu itu kalau sudah berBEDA dengan ucapan para nabi terdahulu itu SUDAH PALSU. buat apa Quran diturunkan kalau sebelum quran itu turun kitab-kitab terdahulu masih asli....

pada saat Quran belum ada, batu ujinya adalah pesan Allah kepada para nabi terdahulu itu, kitab terdahulu yang versi asli.
Nah, sekarang setelah Quran ada, batu ujinya baru hanyalah al Quran. Jadi sgala ucapan, ajaran apapun sepanjang masih sesuai dengan Quran maka masih islami.
nah, kalau pada masa nabi Muhammad masih hidup, batu ujinya adalah perkataan fatwa nabi Muhammad, itulah mengapa ada hadis, ketika nabi Muhammad membenarkan versi asli taurat si anak yahudi, dan menolak taurat versi palsu yang pegang si ayah yahudinya.

satu ayat di atas sangat menarik..bahwa ayat itu terbagi 2 periode..
1.Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)."

2.Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (61:6)

periode 1 =>kabar dengan tenses masa depan..
periode 2 =>peristiwa dari kabar ketika menjadi nyata..

bukti-bukti yang nyata, =>sering diartikan mukjizat fisik..padahal itu juga berarti  Kami telah turunkan kepadamu Al Quran sebagai  batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu


masa 600 taun adalah masa panjang untuk meresapkan bumbu..

sis mut wrote:@abu, tak perlu menunggu Quran turun semua, baru ada versi palsunya.
yang namanya versi palsu itu kalau sudah berBEDA dengan ucapan para nabi terdahulu itu SUDAH PALSU. buat apa Quran diturunkan kalau sebelum quran itu turun kitab-kitab terdahulu masih asli....

pra kenabian => al kitab (taurat/kitab kanon) uda diubah =>tidak tau
mengafa?BATU UJI=>gak ada..

yang sayah tebalin itu pertanyaan sayah ;
bugimanah anda tau kalow versi itu uda berbeda dengan ucapan/lisan para nabi?

dan sayah uda tulis bahwa al quran bisa DIKATEGORIKAN sebagai al KITAB (wahyu ditulis) meskipun baru juz 30 asal ada orang yang menulis ayat di kuz 30 ketika diturunkan..

sis mut wrote:
Nah, sekarang setelah Quran ada, batu ujinya baru hanyalah al Quran.

gak perlu SEKARANG karena meskipun hanya satu ayat dari juz 30 yang DITULIS maka itu uda jadi verifikator/batu uji..

batu uji itu indikator...

Jadi pada masa nabi terdahulu masih hidup, indikatornya adalah kitab terdahulu yang versi asli.

nah, pada masa nabi muhammad, nabi Muhammad lah indikator kesalian suatu kitab itu.

nah, ketika nabi sudah wafat, barulah quran itu FINAL, tak berubah lagi, tak ada lagi wahyu yang akan turun lagi. BArulah saat itulah kitab quran menjadi indikatornya.

sis mut wrote:Jadi pada masa nabi terdahulu masih hidup, indikatornya adalah kitab terdahulu yang versi asli.

lha itu darimana kita tau kitab terdahulu yang versi asli di masa 1500 taun lalu?

selama masih terucap oleh para nabi, ya masih asli itu...

perkataan para nabi adalah wahyu original tuh kan kita tau dari al quran..kamsutnya sebagian detail atow garis besar konsep ajaran tetap ajah al quran yang jadi pegangan/informasi bagi kita..
masalahnyah adalah bahwa apa yang kita (wal muslimin di masa turunnyah wahyu/al quran) katakan diubah atow palsu adalah dari al quran meskipun al quran belum komplit..

itu kan pada masa kenabian nabi Muhammad, nah pada waktu masa kenabian nabi Musa ya indikator keasliannya adalah ucapan nabi Musa, pada masa kenabian nabi Isa, indikator keasliannya adalah ucapan nabi Isa.

dan bugimanah kita tau perkataan para nabi sebagai batu uji pada kitab di masa beliow2 diutus?
perkataan ini aseli,indikatornyah apa?
kitab palsu di masa musa hidup vs perkataan aseli musa..
yang mana aseli darimana kita tau?

ucapan asli nabi Musa vs kebohongan saudara nabi Musa yang berkhianat memalsukan ucapan nabi Musa

ucapan asli nabi Isa vs kebohongan murid nabi Isa yang berkhianat memalsukan ucapan nabi Isa

batu ujinya adalah ucapan asli masing-masing para nabi terdahulu