Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Halaman 13 dari 16 • Share
Halaman 13 dari 16 • 1 ... 8 ... 12, 13, 14, 15, 16
Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
First topic message reminder :
Perkembangan Islam di Amerika dan eropa
Sejumlah data yang dikomposisikan oleh Demented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%.
Delapan puluh tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi. Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen.
Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua.
World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).
Fenomena yang tidak masuk akal
Fenomena di Amerika sendiri sangat menarik. Sangat tidak masuk di akal pemerintah George Bush dan tokoh-tokoh Amerika, masyarakat Amerika berbondong-bondong masuk Islam justru setelah peristiwa pemboman World Trade Center pada 11 September 2001 yang dikenal dengan 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Pasca 9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan yang lainnya.
Akibat daya magnetis islam ini, pada 19 April 2007, digelar sebuah konferensi di Middlebury College, Middlebury Vt. untuk mengantisipasi masa depan Islam di Amerika dengan tajuk “Is Islam a Trully American religion?” (Apakah Islam adalah Agama Amerika yang sebenarnya?) menampilkan Prof. Jane Smith yang banyak menulis buku-buku tentang Islam di Amerika. Konferensi itu sendiri merupakan seri kuliah tentang Immigrant and Religion in America. Dari konferensi itu, jelas tergambar bagaimana keterbukaan masyarakat Amerika menerima sebuah gelombang baru yang tak terelakkan yaitu Islam yang akan menjadi identitas dominan di negara super power itu.
Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di Amerika terutama imigran asal Timur Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat: dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.
Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan mengendalikan ekonomi Amerika.
Akan tetapi, rupanya Islam berkembang dengan caranya sendiri. Islam mematahkan “logika akal sehat” manusia modern. Bagaimana mungkin sekelompok orang nekat berbuat biadab membunuh banyak orang tidak berdosa dengan mengatasnamakan agama, tetapi tidak lama setelah peristiwa itu, justru ribuan orang berbondong-bondong menyatakan diri masuk agama tersebut dan menemukan kedamaian didalamnya?
Peristiwa 9/11 telah berfungsi menjadi ikon yang memproduksi arus sejarah yang tidak logis dan mengherankan. Selain 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu, ribuan yang lain dari negara-negara non Amerika (Eropa, Cina, Korea, Jepang dst) juga mengambil keputusan yang sama masuk Islam. Bagaimana arus ini bisa dijelaskan? Sejauh saya ketahui, jawabannya “tidak ada” dalam teori-teori gerakan sosial karena fenomena ini sebuah anomali. Maka, gejala ini hanya bisa dijelaskan oleh “teori tangan Tuhan.”
Tangan Tuhan dalam bentuk blessing in disguise adalah nyata dibalik peristiwa 9/11 dan ini diakui oleh masyarakat Islam Amerika. Karena peristiwa 9/11 yang sangat mengerikan itu dituduhkan kepada Islam, berbagai lapisan masyarakat Amerika justru kemudian terundang kuriositasnya untuk mengetahui Islam lebih jauh. Sebagian karena murni semata-mata ingin mengetahui saja, sebagian lagi mempelajari dengan sebuah pertanyaan dibenaknya: “bagaimana mungkin dalam zaman modern dan beradab ini agama “mengajarkan” teror, kekerasan dan suicide bombing dengan ratusan korban tidak berdosa?”
Akan tetapi, kedua keingintahuan itu berbasis pada hal yang sama: ignorance of Islam (ketidaktahuan sama sekali tentang Islam). Sebelumnya, sumber pengetahuan masyarakat Barat (Amerika dan Eropa) tentang Islam hanya satu yaitu media yang menggambarkan Islam tidak lain kecuali stereotip-stereotip buruk seperti teroris, uncivilized, kejam terhadap perempuan dan sejenisnya. Seperti disaksikan Eric, seorang Muslim pemain cricket warga Texas, setelah peristiwa 9/11, masyarakat Amerika menjadi ingin tahu Islam, mereka kemudian ramai-ramai membeli dan membaca Al-Qur’an setiap hari, membaca biografi Muhammad dan buku-buku Islam untuk mengetahui isinya.
Hasilnya, dari membaca sumbernya langsung, mereka menjadi tahu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketimbang bertambahnya kebencian, yang terjadi malah sebaliknya. Menemukan keagungan serta keindahan ajaran agama yang satu ini.
Keagungan ajaran Islam ini bertemu pada saatnya yang tepat dengan kegersangan, kegelisahan dan kekeringan spritual masyarakat Amerika yang sekuler selama ini. Karena itu, Islam justru menjadi jawaban bagi proses pencarian spiritual mereka selama ini. Islam menjadi melting point atas kebekuan spiritual yang selama ini dialami masyarakat Amerika. Inilah pemicu terjadinya Islamisasi Amerika yang mengherankan para pengamat sosial dan politik. Inilah tangan Tuhan dibalik peristiwa /9/11.
Motivasi Menjadi Muslim
Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.
Pertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.
Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagai church priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku “Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim.
Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pastur Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pastur ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi pastur di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.
Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation) ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja.
Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.
Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.
Perkembangan Islam di dunia Barat sesungguhnya lebih prospektif karena mereka terbiasa berfikir terbuka. Dalam keluarga Amerika, pemilihan agama dilakukan secara bebas dan independen. Banyak orang tua mendukung anaknya menjadi Muslim selama itu adalah pilihan bebasnya dan independen. Mereka mudah saja masuk Islam ketika menemukan kebenaran disitu. Angela Collin menjadi Muslim dengan dukungan kedua orang tua. Ketika diwawancarai televisi NBC, orang tuanya justru merasa bangga karena Angela adalah seorang “independent person.” Nancy seorang remaja 15 tahun, masuk Islam setelah bergaul dekat temannya keluarga Pakistan dan keluarganya tidak mempermasalahkan walaupun telah lama hidup dalam tradisi Kristen.
Sumber : http://indrawidjaja.wordpress.com/2012/12/26/perkembangan-islam-dan-bertambahnya-mualaf-di-dunia-barat/
Perkembangan Islam di Amerika dan eropa
Sejumlah data yang dikomposisikan oleh Demented Vision (2007), dari sebuah observasi di Amerika Serikat tentang perkembangan jumlah pemeluk agama-agama dunia menarik untuk dicermati. Dari data observasi itu, terdapat angka-angka yang menunjukkan perbandingan pertumbuhan penganut Islam dan Kristen di dunia. Lembaga itu mencatat, pada tahun 1900, jumlah pemeluk Kristen adalah 26,9% dari total penduduk dunia, sementara pemeluk Islam hanya 12,4%.
Delapan puluh tahun kemudian (1980), angka itu berubah. Penganut Kristen bertambah 3,1% menjadi 30%, dan Muslim bertambah 4,1% menjadi 16,5% dari seluruh penduduk bumi. Pada pergantian milenium kedua, yaitu 20 tahun kemudian (2000), jumlah itu berubah lagi tapi terjadi perbedaan yang menarik. Kristen menurun 0,1% menjadi 29,9% dan Muslim naik lagi menjadi 19,2%. Pada tahun 2025, angka itu diproyeksikan akan berubah menjadi: penduduk Kristen 25% (turun 4,9%) dan Muslim akan menjadi 30% (naik pesat 10,8%) mengejar jumlah penganut Kristen.
Bila diambil rata-rata, Islam bertambah pemeluknya 2,9% pertahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% pertahun. 17 tahun lagi dari sekarang, bila pertumbuhan Islam itu konstan, dari angka kelahiran dan yang masuk Islam di berbagai negara, berarti prediksi itu benar, Islam akan menjadi agama nomor satu terbanyak pemeluknya di dunia, menggeser Kristen menjadi kedua.
World Almanac and Book of Fact, #1 New York Times Bestseller, mencatat jumlah total umat Islam sedunia tahun 2004 adalah 1,2 milyar lebih (1.226.403.000), tahun 2007 sudah mencapai 1,5 milyar lebih (1.522.813.123 jiwa). Ini berarti, dalam 3 tahun, kaum Muslim mengalami penambahan jumlah sekitar 300 juta orang (sama dengan jumlah umat Islam yang ada di kawasan Asia Tenggara).
Fenomena yang tidak masuk akal
Fenomena di Amerika sendiri sangat menarik. Sangat tidak masuk di akal pemerintah George Bush dan tokoh-tokoh Amerika, masyarakat Amerika berbondong-bondong masuk Islam justru setelah peristiwa pemboman World Trade Center pada 11 September 2001 yang dikenal dengan 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Pasca 9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan yang lainnya.
Akibat daya magnetis islam ini, pada 19 April 2007, digelar sebuah konferensi di Middlebury College, Middlebury Vt. untuk mengantisipasi masa depan Islam di Amerika dengan tajuk “Is Islam a Trully American religion?” (Apakah Islam adalah Agama Amerika yang sebenarnya?) menampilkan Prof. Jane Smith yang banyak menulis buku-buku tentang Islam di Amerika. Konferensi itu sendiri merupakan seri kuliah tentang Immigrant and Religion in America. Dari konferensi itu, jelas tergambar bagaimana keterbukaan masyarakat Amerika menerima sebuah gelombang baru yang tak terelakkan yaitu Islam yang akan menjadi identitas dominan di negara super power itu.
Peristiwa 9/11 menyimpan misteri yang tidak terduga. Pemboman itu dikutuk dunia, terlebih Amerika, sebagai biadab dan barbar buah tangan para “teroris Islam.” Setelah peristiwa itu, kaum Muslimin di Amerika terutama imigran asal Timur Tengah merasakan getahnya mengalami kondisi psiokologis yang sangat berat: dicurigai, diteror, diserang, dilecehkan dan diasosiasikan dengan teroris. Hal yang sama dialami oleh kaum Muslim di Inggris, Perancis, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya.
Pemerintah George Walker Bush segera mengetatkan aturan imigrasi dan mengawasi kaum imigran Muslim secara berlebihan. Siaran televisi Fox News Channel, dalam acara mingguan “In Focus” menggelar diskusi dengan mengundang enam orang nara sumber, bertemakan ”Stop All Muslim Immigration to Protect America and Economy.” Acara ini menggambarkan kekhawatiran Amerika tidak hanya dalam masalah terorisme tetapi juga ekonomi dimana pengaruh para pengusaha Arab dan Timur Tengah mulai dominan dan mengendalikan ekonomi Amerika.
Akan tetapi, rupanya Islam berkembang dengan caranya sendiri. Islam mematahkan “logika akal sehat” manusia modern. Bagaimana mungkin sekelompok orang nekat berbuat biadab membunuh banyak orang tidak berdosa dengan mengatasnamakan agama, tetapi tidak lama setelah peristiwa itu, justru ribuan orang berbondong-bondong menyatakan diri masuk agama tersebut dan menemukan kedamaian didalamnya?
Peristiwa 9/11 telah berfungsi menjadi ikon yang memproduksi arus sejarah yang tidak logis dan mengherankan. Selain 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa itu, ribuan yang lain dari negara-negara non Amerika (Eropa, Cina, Korea, Jepang dst) juga mengambil keputusan yang sama masuk Islam. Bagaimana arus ini bisa dijelaskan? Sejauh saya ketahui, jawabannya “tidak ada” dalam teori-teori gerakan sosial karena fenomena ini sebuah anomali. Maka, gejala ini hanya bisa dijelaskan oleh “teori tangan Tuhan.”
Tangan Tuhan dalam bentuk blessing in disguise adalah nyata dibalik peristiwa 9/11 dan ini diakui oleh masyarakat Islam Amerika. Karena peristiwa 9/11 yang sangat mengerikan itu dituduhkan kepada Islam, berbagai lapisan masyarakat Amerika justru kemudian terundang kuriositasnya untuk mengetahui Islam lebih jauh. Sebagian karena murni semata-mata ingin mengetahui saja, sebagian lagi mempelajari dengan sebuah pertanyaan dibenaknya: “bagaimana mungkin dalam zaman modern dan beradab ini agama “mengajarkan” teror, kekerasan dan suicide bombing dengan ratusan korban tidak berdosa?”
Akan tetapi, kedua keingintahuan itu berbasis pada hal yang sama: ignorance of Islam (ketidaktahuan sama sekali tentang Islam). Sebelumnya, sumber pengetahuan masyarakat Barat (Amerika dan Eropa) tentang Islam hanya satu yaitu media yang menggambarkan Islam tidak lain kecuali stereotip-stereotip buruk seperti teroris, uncivilized, kejam terhadap perempuan dan sejenisnya. Seperti disaksikan Eric, seorang Muslim pemain cricket warga Texas, setelah peristiwa 9/11, masyarakat Amerika menjadi ingin tahu Islam, mereka kemudian ramai-ramai membeli dan membaca Al-Qur’an setiap hari, membaca biografi Muhammad dan buku-buku Islam untuk mengetahui isinya.
Hasilnya, dari membaca sumbernya langsung, mereka menjadi tahu ajaran Islam yang sesungguhnya. Ketimbang bertambahnya kebencian, yang terjadi malah sebaliknya. Menemukan keagungan serta keindahan ajaran agama yang satu ini.
Keagungan ajaran Islam ini bertemu pada saatnya yang tepat dengan kegersangan, kegelisahan dan kekeringan spritual masyarakat Amerika yang sekuler selama ini. Karena itu, Islam justru menjadi jawaban bagi proses pencarian spiritual mereka selama ini. Islam menjadi melting point atas kebekuan spiritual yang selama ini dialami masyarakat Amerika. Inilah pemicu terjadinya Islamisasi Amerika yang mengherankan para pengamat sosial dan politik. Inilah tangan Tuhan dibalik peristiwa /9/11.
Motivasi Menjadi Muslim
Dari banyak wawancara yang dilakukan televisi Amerika, Eropa maupun Timur Tengah terhadap mereka yang masuk Islam atau video-video blog yang banyak menjelaskan motivasi para new converters ini masuk Islam, menggambarkan konfigurasi latar belakang yang beragam.
Pertama, karena kehidupan mereka yang sebelumnya sekuler, tidak terarah, tidak punya tujuan, hidup hanya money, music and fun. Pola hidup itu menciptakan kegersangan dan kegelisahan jiwa. Mereka merasakan kekacauan hidup, tidak seperti pada orang-orang Muslim yang mereka kenal. Dalam hingar bingar dunia modern dan fasilitas materi yang melimpah banyak dari mereka yang merasakan kehampaan dan ketidakbahagiaan. Ketika menemukan Islam dari membaca Al-Qur’an, dari buku atau kehidupan teman Muslimnya yang sehari-harinya taat beragama, dengan mudah saja mereka masuk Islam.
Kedua, merasakan ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan yang tidak pernah dirasakannya dalam agama sebelumnya yaitu Kristen. Dalam Islam mereka merasakan hubungan dengan Tuhan itu langsung dan dekat. Beberapa orang Kristen taat bahkan mereka sebagai church priest mengaku seperti itu ketika diwawancarai televisi. Allison dari North Caroline dan Barbara Cartabuka, seorang diantara 6,5 juta orang Amerika yang masuk Islam pasca 9/11, seperti diberitakan oleh Veronica De La Cruz dalam CNN Headline News, Allison mengaku “Islam is much more about peace.” Sedangkan Barbara tidak pernah merasakan kedamaian selama menganut Katolik Roma seperti kini dirasakannya setelah menjadi Muslim.
Demikian juga yang dirasakan oleh Mr. Idris Taufik, mantan pastur Katolik di London, ketika diwawancara televisi Al-Jazira. Mantan pastur ini melihat dan merasakan ketenangan batin dalam Islam yang tidak pernah dirasakan sebelumnya ketika ia menjadi pastur di London. Ia masuk Islam setelah melancong ke Mesir. Ia kaget melihat orang-orang Islam tidak seperti yang diberitakan di televisi-televisi Barat. Ia mengaku, sebelumnya hanya mengetahui Islam dari media. Ia sering meneteskan air mata ketika menyaksikan kaum Muslim shalat dan kini ia merasakan kebahagiaan setelah menjadi Muslim di London.
Ketiga, menemukan kebenaran yang dicarinya. Beberapa konverter mengakui konsep-konsep ajaran Islam lebih rasional atau lebih masuk akal seperti tentang keesaan Tuhan, kemurnian kitab suci, kebangkitan (resurrection) dan penghapusan dosa (salvation) ketimbang dalam Kristen. Banyak dari masyarakat Amerika memandang Kristen sebagai agama yang konservatif dalam doktrin-doktrinnya. Eric seorang pemain Cricket di Texas, kota kelahiran George Bush, berkesimpulan seperti itu dan memilih Islam. Sebagai pemain cricket Muslim, ia sering shalat di pinggir lapang. Di Kristen, katanya, sembahyang harus selalu ke Gereja.
Seorang konverter lain memberikan kesaksiannya yang bangga menjadi Muslim. Ia menjelaskan telah berpuluh tahun menganut Katolik Roma dan Kristen Evangelik. Dia mengaku menemukan kelemahan-kelemahan doktrin Kristen setelah menyaksikan debat terbuka tentang “Is Jesus God?” (Apakah Yesus itu Tuhan?) antara Ahmad Deedat, seorang tokoh Islam dari Afrika Selatan dan seorang teolog Kristen. Argumen-argumen Dedaat dalam diskusi menurutnya jauh lebih jelas, kuat dan memuaskan ketimbang teolog Kristen itu. Menariknya, misi awalnya ia menonton debat agama itu justru untuk mengetahui Islam karena ia bertekad akan menyebarkan gospel ke masyarakat-masyarakat Muslim. Yang terjadi sebaliknya, ia malah menemukan keunggulan doktrin Islam dalam berbagai aspeknya dibandingkan Kristen. Angela Collin, seorang artis California yang terkenal karena filmnya Leguna Beach dan kini menjadi Director of Islamic School, ketika diwawancarai oleh televisi NBC News megapa ia masuk Islam, ia mengungkapkan: “I was seeking the truth and I’ve found it in Islam. Now I have this belief and I love this belief,” katanya bangga.
Keempat, banyak kaum perempuan Amerika Muslim berkesimpulan ternyata Islam sangat melindungi dan menghargai perempuan. Dengan kata lain, perempuan dalam Islam dimuliakan dan posisinya sangat dihormati. Walaupun mereka tidak setuju dengan poligami, mereka melihat posisi perempuan sangat dihormati dalam Islam daripada dalam peradaban Barat modern. Seorang convert perempuan Amerika bernama Tania, merasa hidupnya kacau dan tidak terarah jutsru dalam kebebasannya di Amerika. Ia bisa melakukan apa saja yang dia mau untuk kesenangan, tapi ia rasakan malah merugikan dan merendahkan perempuan. Setelah mempelajari Islam, awalnya merasa minder. Setelah tahu bagaimana Islam memperlakukan perempuan, ia malah berkata “women in Islam is so honored. This is a nice religion not for people like me!” katanya. Dia masuk Islam setelah mempelajarinya beberapa bulan dari teman Muslimnya.
Perkembangan Islam di dunia Barat sesungguhnya lebih prospektif karena mereka terbiasa berfikir terbuka. Dalam keluarga Amerika, pemilihan agama dilakukan secara bebas dan independen. Banyak orang tua mendukung anaknya menjadi Muslim selama itu adalah pilihan bebasnya dan independen. Mereka mudah saja masuk Islam ketika menemukan kebenaran disitu. Angela Collin menjadi Muslim dengan dukungan kedua orang tua. Ketika diwawancarai televisi NBC, orang tuanya justru merasa bangga karena Angela adalah seorang “independent person.” Nancy seorang remaja 15 tahun, masuk Islam setelah bergaul dekat temannya keluarga Pakistan dan keluarganya tidak mempermasalahkan walaupun telah lama hidup dalam tradisi Kristen.
Sumber : http://indrawidjaja.wordpress.com/2012/12/26/perkembangan-islam-dan-bertambahnya-mualaf-di-dunia-barat/
Terakhir diubah oleh wildan99Islam tanggal Sat Jun 08, 2013 1:21 pm, total 1 kali diubah
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
iya, hehe, pas itu saya lagi kebawa emosi sihhampa wrote:jangan malas itu gak baikwildan99Islam wrote:saya males ngasih tau ke orang yg sangat bebal hati dan fikirannya
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Kalo perang pasti ada imbasnya sama orang sipil/rakyat biasa yg ngga terlibat perang, loe gimana sih, Wed?? Mereka itu yang butuh perlindungan bahkan mohon perlindungan. Jangan samain pola pikir muslim dalam berdakwah dengan pola misionaris and your fellow christian dalam mengabarkan injil. BEDA JAUH. Muslim dituntut ikhlas dalam ibadah termasuk menolong korban perang, bencana alam, dlsb tanpa pamrih, apalagi berusaha manfaatin mereka yang lagi kesusahan.SEGOROWEDI wrote:
- gak perang buat apa minta perlindungan mohammad?
- diislamkan
Misionary memang bisa menipu orang kampung, miskin, dan polos, dan di kristenkan (yang penting kristen banyak)
Sebaliknya banyak sarjana2 kristen yang jujur mau mengakui kebenaran dan masuk islam, ikhlas tanpa paksaan apalagi ancaman. 1000 orang kampung, miskin, dan polos, yg dikristenkan cukup diganti dengan 1 orang cendikiawan mualaf.
Bukti nyata, misionary telah ratusan tahun berusaha meng-kristenkan orang islam di Indonesia. Tapi justru banyak pendeta yang masuk islam bahkan, di negara2 asal misionary sendiri, sarjana alkitab, ilmuwan, malah pada ninggalin kristen dan jadi mualaf.
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Ya dibiruin mantaph brow......banyak mutunya acak kadut(alasan perut), lebih mending satu intelektual muallaf dengan otak dan logika yang jadi alasan....jempol dehRHCP wrote:Kalo perang pasti ada imbasnya sama orang sipil/rakyat biasa yg ngga terlibat perang, loe gimana sih, Wed?? Mereka itu yang butuh perlindungan bahkan mohon perlindungan. Jangan samain pola pikir muslim dalam berdakwah dengan pola misionaris and your fellow christian dalam mengabarkan injil. BEDA JAUH. Muslim dituntut ikhlas dalam ibadah termasuk menolong korban perang, bencana alam, dlsb tanpa pamrih, apalagi berusaha manfaatin mereka yang lagi kesusahan.SEGOROWEDI wrote:
- gak perang buat apa minta perlindungan mohammad?
- diislamkan
Misionary memang bisa menipu orang kampung, miskin, dan polos, dan di kristenkan (yang penting kristen banyak)
Sebaliknya banyak sarjana2 kristen yang jujur mau mengakui kebenaran dan masuk islam, ikhlas tanpa paksaan apalagi ancaman. 1000 orang kampung, miskin, dan polos, yg dikristenkan cukup diganti dengan 1 orang cendikiawan mualaf.
Bukti nyata, misionary telah ratusan tahun berusaha meng-kristenkan orang islam di Indonesia. Tapi justru banyak pendeta yang masuk islam bahkan, di negara2 asal misionary sendiri, sarjana alkitab, ilmuwan, malah pada ninggalin kristen dan jadi mualaf.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
RHCP wrote:Kalo perang pasti ada imbasnya sama orang sipil/rakyat biasa yg ngga terlibat perang, loe gimana sih, Wed?? Mereka itu yang butuh perlindungan bahkan mohon perlindungan. JSEGOROWEDI wrote:
- gak perang buat apa minta perlindungan mohammad?
- diislamkan
lihat embel-embel: diislamkan
kan berarti yang merangi muhammad and the gang
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
kok yang dibawah2 ngga dibahas?
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
hahaha.... Itukan embel2 dari loe dan temen2 loe.SEGOROWEDI wrote:
lihat embel-embel: diislamkan
kan berarti yang merangi muhammad and the gang
ada nggak contoh mualaf yang bilang saya di(paksa)islamkan oleh muslim?
klo contoh tipu2 dari misionary and the gank, jelas banyak.
monggo.....
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
ini lhooooooooooooooo.. embel-embelnya:
- supaya ia sempat mendengar firman Allah
berarti yang merangi kan muhammad..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Mengenal Walikota Muslim Pertama Di Italia
Islamedia - Harian Italia, Il Corriere della Sera tanggal 18 April 2008 telah memuat sebuah artikel mengenai terpilihnya seorang suami warga Indonesia yang terpilih menjadi Walikota di Monte Argentario, Regione di Toscana, Italia, dengan judul ”Walikota Baru Argentario dari Partai Tengah-Kanan (Centrodestra) Pindah menjadi Islam karena cintanya dengan seorang wanita Indonesia”.
Mohamed Arturo Cerulli yang akrab dipanggil Arturo akhirnya terpilih menjadi walikota (Sindaco) Monte Argentario yang baru dari partai politik Tengah-Kanan (centrodestra), Popolo della Liberta merupakan satu satunya Walikota di Italia yang beragama Islam. Arturo memeluk agama Islam karena cintanya dengan istrinya. Demikian laporan dari wartawan Il Corriere della Sera, Marco Gasperetti yang dimuat di harian tersebut tanggal 18 April 2008.
Sebelumnya Arturo mempunyai nama baptis, Il Cristianissimo Arturo dengan marga Cerulli. Arturo lahir di Porto Santo Stefano dan saat ini berusia 53 tahun dan berprofesi sebagai insinyur nuklir. Sewaktu menikah dengan istrinya, Arturo pindah agama menjadi Islam dan mengambil sumpah diatas Quar’an dan juga melakukan sirkumsisi dengan seorang rekannya yang seorang doktor Italia di Rumah Sakit Ortobello. Arturo menjelaskan bahwa agama dengan politik mempunyai arah arah yang berbeda’’.
Walikota yang baru untuk Comune di Monte Argentario ini, terpilih dengan suara 45,42% dan dinyatakan sudah memenuhi ketentuan dalam kelompok suara Liberta, dimana koalisi terdiri dari PDL (Partai Demokrat Liberta), UDC (Unita Demokrat Cristiani) dan Parpol Kanan dan dari Partai Lista Civiche. Ditambahkan lagi bahwa kemenangan ini dipromotori oleh para VIP. Menurutnya menjadi walikota adalah salah satu kehormatan baginya karena posisi ini sebelumya adalah salah satu kedudukan politik yang paling dihormati, karena pernah ditempati oleh Susanna Angelli, yang dianggap penduduk sebagai seorang yang berjasa besar di daerah tersebut. Arturo berharap agar posisi ini dapat memberikan inspirasi baginya. .
Arturo sebelumnya pesimis bakal bisa bersaing menjadi walikota mengingat Arturo telah pindah agama menjadi muslim dengan nama Muhamed Arturo.
Kisah kepindahannya menjadi seorang muslim adalah ketika pada tahun 1988 pada saat Arturo bertugas di Indonesia dan bekerja dibagian pusat tenaga Nuklir yang tempatnya tidak jauh dari Jakarta (BATAN Serpong, Banten).
Arturo ingat bagaimana dirinya jatuh cinta dengan istrinya yang bernama Sri Semiarti yang akrab dipanggil Nunuk. Sebelumnya orang tuanya sangat menentang karena tidak setuju dengan keberadaan orang asing dirumahnya, apalagi beragama yang berbeda. Namun, karena demi cintanya kepada istrinya Arturo pindah agama.
Sempat beredar kampanye negatif jikalau dirinya menjadi walikota tanda salib di setiap sekolah di daerah tersebut akan diturunkan, namun kenyataanya Arturo tidak pernah menyinggung masalah tersebut setelah menjadi walikota karena itu adalah kelakarnya saja, Namun diakuinya bahwa dirinya sangat senang masuk Islam.
Mohamed Arturo sebagai walikota sangat gembira dalam kehidupan keluarganya, Arturo saat ini sudah dikaruniai dua orang anak. Harapan Arturo dengan menjadi Walikota ini adalah dapat mengembalikan situasi di Argentario seperti apa yang dialaminya sebagaimana posisi Susanna Agnelli pada tahun 80an yaitu dengan mengembangkan kembali daerah Monte Argentario menjadi daerah tujuan wisata yang lebih besar.
Karena kinerjanya yang cukup bagus dan berhasil apalagi kebijakannya lebih pro terhadap kepentingan publik, masyarakat menghendaki dirinya memimpin kembali kota dengan jumlah penduduk sekitar 14 ribu itu.
Di pemilihan pada Mei 2013 ia terpilih sebagai wali kota untuk periode kedua (2013-2018).
Kini pria kelahiran 54 tahun ini datang ke Indonesia untuk menghadiri peluncuran buku Scappa per Amore: Mozaik Perjalanan Cinta di Benua Biru karya Dini Fitria di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (19/7) malam WIB. Arturo juga sekaligus memiliki agenda mengunjungi kerabatnya di Indonesia karena istrinya, Sri Semiarti Sastropawiro merupakan warga pribumi.
Berada di Indonesia, Cerulli sangat menikmatinya. Apalagi momennya bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Hal itu dinilainya sebagai berkah terselubung. Pasalnya, di tanah kelahirannya, datangnya Ramadhan hampir tidak terasa sama sekali.
Hal itu berkebalikan dengan kondisi di Indonesia yang serba meriah. Ia menilai denyut Ramadhan di Indonesia sangat terasa seperti di Arab Saudi, tempat dulunya, ia pernah bekerja.
"Suasana puasa di Indonesia sangat terasa, seperti di Arab Saudi. Di Italia, suasana Ramadhan tidak terasa gebyarnya bagi seorang Muslim," katanya.
http://www.islamedia.web.id/2013/07/inilah-kisah-mohamed-arturo-cerulli.html
Islamedia - Harian Italia, Il Corriere della Sera tanggal 18 April 2008 telah memuat sebuah artikel mengenai terpilihnya seorang suami warga Indonesia yang terpilih menjadi Walikota di Monte Argentario, Regione di Toscana, Italia, dengan judul ”Walikota Baru Argentario dari Partai Tengah-Kanan (Centrodestra) Pindah menjadi Islam karena cintanya dengan seorang wanita Indonesia”.
Mohamed Arturo Cerulli yang akrab dipanggil Arturo akhirnya terpilih menjadi walikota (Sindaco) Monte Argentario yang baru dari partai politik Tengah-Kanan (centrodestra), Popolo della Liberta merupakan satu satunya Walikota di Italia yang beragama Islam. Arturo memeluk agama Islam karena cintanya dengan istrinya. Demikian laporan dari wartawan Il Corriere della Sera, Marco Gasperetti yang dimuat di harian tersebut tanggal 18 April 2008.
Sebelumnya Arturo mempunyai nama baptis, Il Cristianissimo Arturo dengan marga Cerulli. Arturo lahir di Porto Santo Stefano dan saat ini berusia 53 tahun dan berprofesi sebagai insinyur nuklir. Sewaktu menikah dengan istrinya, Arturo pindah agama menjadi Islam dan mengambil sumpah diatas Quar’an dan juga melakukan sirkumsisi dengan seorang rekannya yang seorang doktor Italia di Rumah Sakit Ortobello. Arturo menjelaskan bahwa agama dengan politik mempunyai arah arah yang berbeda’’.
Walikota yang baru untuk Comune di Monte Argentario ini, terpilih dengan suara 45,42% dan dinyatakan sudah memenuhi ketentuan dalam kelompok suara Liberta, dimana koalisi terdiri dari PDL (Partai Demokrat Liberta), UDC (Unita Demokrat Cristiani) dan Parpol Kanan dan dari Partai Lista Civiche. Ditambahkan lagi bahwa kemenangan ini dipromotori oleh para VIP. Menurutnya menjadi walikota adalah salah satu kehormatan baginya karena posisi ini sebelumya adalah salah satu kedudukan politik yang paling dihormati, karena pernah ditempati oleh Susanna Angelli, yang dianggap penduduk sebagai seorang yang berjasa besar di daerah tersebut. Arturo berharap agar posisi ini dapat memberikan inspirasi baginya. .
Arturo sebelumnya pesimis bakal bisa bersaing menjadi walikota mengingat Arturo telah pindah agama menjadi muslim dengan nama Muhamed Arturo.
Kisah kepindahannya menjadi seorang muslim adalah ketika pada tahun 1988 pada saat Arturo bertugas di Indonesia dan bekerja dibagian pusat tenaga Nuklir yang tempatnya tidak jauh dari Jakarta (BATAN Serpong, Banten).
Arturo ingat bagaimana dirinya jatuh cinta dengan istrinya yang bernama Sri Semiarti yang akrab dipanggil Nunuk. Sebelumnya orang tuanya sangat menentang karena tidak setuju dengan keberadaan orang asing dirumahnya, apalagi beragama yang berbeda. Namun, karena demi cintanya kepada istrinya Arturo pindah agama.
Sempat beredar kampanye negatif jikalau dirinya menjadi walikota tanda salib di setiap sekolah di daerah tersebut akan diturunkan, namun kenyataanya Arturo tidak pernah menyinggung masalah tersebut setelah menjadi walikota karena itu adalah kelakarnya saja, Namun diakuinya bahwa dirinya sangat senang masuk Islam.
Mohamed Arturo sebagai walikota sangat gembira dalam kehidupan keluarganya, Arturo saat ini sudah dikaruniai dua orang anak. Harapan Arturo dengan menjadi Walikota ini adalah dapat mengembalikan situasi di Argentario seperti apa yang dialaminya sebagaimana posisi Susanna Agnelli pada tahun 80an yaitu dengan mengembangkan kembali daerah Monte Argentario menjadi daerah tujuan wisata yang lebih besar.
Karena kinerjanya yang cukup bagus dan berhasil apalagi kebijakannya lebih pro terhadap kepentingan publik, masyarakat menghendaki dirinya memimpin kembali kota dengan jumlah penduduk sekitar 14 ribu itu.
Di pemilihan pada Mei 2013 ia terpilih sebagai wali kota untuk periode kedua (2013-2018).
Kini pria kelahiran 54 tahun ini datang ke Indonesia untuk menghadiri peluncuran buku Scappa per Amore: Mozaik Perjalanan Cinta di Benua Biru karya Dini Fitria di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (19/7) malam WIB. Arturo juga sekaligus memiliki agenda mengunjungi kerabatnya di Indonesia karena istrinya, Sri Semiarti Sastropawiro merupakan warga pribumi.
Berada di Indonesia, Cerulli sangat menikmatinya. Apalagi momennya bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Hal itu dinilainya sebagai berkah terselubung. Pasalnya, di tanah kelahirannya, datangnya Ramadhan hampir tidak terasa sama sekali.
Hal itu berkebalikan dengan kondisi di Indonesia yang serba meriah. Ia menilai denyut Ramadhan di Indonesia sangat terasa seperti di Arab Saudi, tempat dulunya, ia pernah bekerja.
"Suasana puasa di Indonesia sangat terasa, seperti di Arab Saudi. Di Italia, suasana Ramadhan tidak terasa gebyarnya bagi seorang Muslim," katanya.
http://www.islamedia.web.id/2013/07/inilah-kisah-mohamed-arturo-cerulli.html
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Pemimpin muslim walowpun di wilayah mayoritas kristen tetap mendapatkan apresiasi dari masyarakatnya.Karena kinerjanya yang cukup bagus dan berhasil apalagi kebijakannya lebih pro terhadap kepentingan publik, masyarakat menghendaki dirinya memimpin kembali kota dengan jumlah penduduk sekitar 14 ribu itu.
Di pemilihan pada Mei 2013 ia terpilih sebagai wali kota untuk periode kedua (2013-2018).
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
di negara syariat..
ada/tidak ya pemimpin kafir?
mestinya malu bukan bangga
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Kalowpun ada apakah bisa bersikap adil dan toleran? Jika bisa melaksanakan hal tsb kenapa tidak...
Lha koq malu sih wed....ini mencontohkan kebaikan. Italia jelas basis katholik toh mereka bisa terima pemimpin muslim yang penting bener dan adil. Gak kek kamu dikit2 sensi..
Lha koq malu sih wed....ini mencontohkan kebaikan. Italia jelas basis katholik toh mereka bisa terima pemimpin muslim yang penting bener dan adil. Gak kek kamu dikit2 sensi..
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
ada/tidak?
ya malulah..
diperlakukan kafir seperti itu, tapi tak mau memperlakukan sebaliknya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Apakah muslim tidak boleh berinteraksi dengan kafir yang tidak usil dan bersikap kooperatif?SEGOROWEDI wrote:
ada/tidak?
ya malulah..
diperlakukan kafir seperti itu, tapi tak mau memperlakukan sebaliknya
Anda itu harus faham dulu, definisi kafir memangnya untuk dimusuhi?
Jadi otak anda diwaraskan dulu jika tidak semua kafir harus harus dimusuhi.
"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Al Maidah : 8)
Jadi kenapa mesti malu
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
ada/tidak?
pemimpin kafir di negara syariat..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Apakah pertanyaanmu nyambung ke trit yang lagi dibahas?SEGOROWEDI wrote:
ada/tidak?
pemimpin kafir di negara syariat..
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Jadi cuma ini yg loe ''permasalahkan''......?SEGOROWEDI wrote:
ini lhooooooooooooooo.. embel-embelnya:
- supaya ia sempat mendengar firman Allah
berarti yang merangi kan muhammad..
Bahkan dalam situasi perangpun muslim tetap wajib menyampaikan kebenaran islam (sampai batas menyampaikan, diterima atw tidak itu urusan mereka dgn Allah). Ngga ada khan, kata2 ''paksalah mereka masuk islam'' atw ''bunuhlah mereka bila tidak mau masuk islam''Jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya[/color]. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.
Perang itupun bukan tanpa sebab.....
Setelah fathu Makkah yg tanpa pertumpahan darah, kaum musyrikin telah takluk dan tunduk kpd Rasulullah saaw. dengan menyepakati perjanjian2. Kemudian karena mereka (pemimpin2 kaum musyrikin) berulang kali melanggar perjanjian yang sudah disepakati (Artinya, merekalah yg menantang perang). Maka ngga ada jalan lain kecuali menjawab tantangan perang mereka.
Dalam kondisi perang tsb, jika ada musyrikin yg minta perlindungan (karena mereka tidak ikut perang). Muslimin wajib menyampaikan kebenaran islam krn diantara mereka masih ada yg tidak/belum tahu tentang firman/kalam Allah. Maka harapannya saat mereka sempat mendengarnya, in sya Allah mereka mengerti (dan mendapat hidayah).
Dan menyampaikan kebenaran islam inilah yg telah, sedang dan akan terus dilakukan muslim diseluruh dunia termasuk di LI ini. DITERIMA ATAU TIDAK ITU URUSAN MEREKA DENGAN ALLAH
monggo...
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
tetep aja..
mereka minta perlindungannya akibat diperangi muhammad
menyerah lalu diislamkan
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Muneera Martina: Jadi Muslim Bukan Teroris
Muneera Martina menatap kosong. Ia teringat betapa hampa hidupnya meski memiliki kemampuan finansial berlebih.
"Inilah rahasia kekuatan Allah, kita membutuhkan-Nya. Dia bimbing manusia dengan rahmat-Nya. Ini yang tidak pernah dipikirkan manusia," ucap dia seperti dilansir onislam.net, Kamis (26/12).
Martina telah mengunjungi banyak negara dengan harapan memperoleh apa yang dicarinya. Ia ingin mendapatkan kebahagiaan, hal yang sebenarnya tersembunyi dihatinya. Namun, Allah punya rencana lain terhadapnya.
Pada perjalanan itu, Martina mendengar kabar tentang Islam. Seperti informasi lain yang diperolehnya, tidak ada kelengkapan sehingga terkesan biasa dan menyudutkan. "Saya termasuk orang yang tidak puas, itu sebabnya saya mencoba mencari tahu sumber atau pandangan yang berbeda tentang Islam," ucapnya.
Itu yang kemudian mendorongnya untuk mengenal Timur Tengah. Satu kawasan, lahirnya agama Islam. Pertimbangan Martina saat itu, informasi harus diperoleh dari sumbernya langsung. Informasi ini akan membawa perimbangan dengan banyaknya informasi yang cbias.
"Saya mencoba untuk menemukan jawaban dalam banyak pandangan, termasuk budaya dan bangsa. Islam, saya pikir dibatasi pada suatu kelompok etnis tertentu," ucapnya.
Mulailah Martina belajar bahasa Arab. Di Bratislava, ia mencari toko buku yang menjual Alquran. "Aku pandang Alquran ini cukup lama. Perasaan aneh pun muncul, ada sesuatu yang akan mengubah hidup saya," ungkapnya.
Dua bulan kemudian, Alquran itu kerap ia bawa kemana pun. Diberbagai kesempatan, Martina selalu membacanya, itu termasuk ketika berada diperjalanan menunju kantor. Banyak koleganya yang terganggu dengan apa yang dilakukan Martina. "Saya bukan teroris. Saya hanya ingin mnejadi Muslim tapi saya tidak tahu caranya," kata Martina setiap pertanyaan yanga muncul dari koleganya.
Suatu hari, Martina menuju kantor. Ia duduk di Trem, saat itu ia mendengar salah seorang penumpang tengah berbicara bahasa Arab. Merasa penasaran, Martina mencari sumber percakapan itu. "Saya terkejut, ketika ada perempuan Slovakia mengenakan hijab," kata dia.
Seketika, mereka terlibat dalam obrolan hangat. Mereka bertukar alamat, dan berjanji akan bertemu di lain waktu. Selesai bekerja, ia kembali melihat perempuan itu. Kembali, keduanya terlibat pembicaraan serius. Perempuan itu menceritakan keputusannya memeluk Islam. Olehnya, Martina diajak makan malam berwsama.
"Saya selalu ingat, dari mereka, saya beranikan diri mengunjungi masjid. Diluar dugaan, banyak yang seperti saya. Bahkan ada seseorang dengan kisah yang rumit sebelum akhirnya memeluk Islam," kenang Martina.
"Pagi harinya, saya dengan tekad bulat akan memulai hidup baru. Bismillah, Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Aku percaya Muhammad SAW itu utusan Allah," ucapnya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/12/26/myevmb-muneera-martina-jadi-muslim-bukan-teroris
Muneera Martina menatap kosong. Ia teringat betapa hampa hidupnya meski memiliki kemampuan finansial berlebih.
"Inilah rahasia kekuatan Allah, kita membutuhkan-Nya. Dia bimbing manusia dengan rahmat-Nya. Ini yang tidak pernah dipikirkan manusia," ucap dia seperti dilansir onislam.net, Kamis (26/12).
Martina telah mengunjungi banyak negara dengan harapan memperoleh apa yang dicarinya. Ia ingin mendapatkan kebahagiaan, hal yang sebenarnya tersembunyi dihatinya. Namun, Allah punya rencana lain terhadapnya.
Pada perjalanan itu, Martina mendengar kabar tentang Islam. Seperti informasi lain yang diperolehnya, tidak ada kelengkapan sehingga terkesan biasa dan menyudutkan. "Saya termasuk orang yang tidak puas, itu sebabnya saya mencoba mencari tahu sumber atau pandangan yang berbeda tentang Islam," ucapnya.
Itu yang kemudian mendorongnya untuk mengenal Timur Tengah. Satu kawasan, lahirnya agama Islam. Pertimbangan Martina saat itu, informasi harus diperoleh dari sumbernya langsung. Informasi ini akan membawa perimbangan dengan banyaknya informasi yang cbias.
"Saya mencoba untuk menemukan jawaban dalam banyak pandangan, termasuk budaya dan bangsa. Islam, saya pikir dibatasi pada suatu kelompok etnis tertentu," ucapnya.
Mulailah Martina belajar bahasa Arab. Di Bratislava, ia mencari toko buku yang menjual Alquran. "Aku pandang Alquran ini cukup lama. Perasaan aneh pun muncul, ada sesuatu yang akan mengubah hidup saya," ungkapnya.
Dua bulan kemudian, Alquran itu kerap ia bawa kemana pun. Diberbagai kesempatan, Martina selalu membacanya, itu termasuk ketika berada diperjalanan menunju kantor. Banyak koleganya yang terganggu dengan apa yang dilakukan Martina. "Saya bukan teroris. Saya hanya ingin mnejadi Muslim tapi saya tidak tahu caranya," kata Martina setiap pertanyaan yanga muncul dari koleganya.
Suatu hari, Martina menuju kantor. Ia duduk di Trem, saat itu ia mendengar salah seorang penumpang tengah berbicara bahasa Arab. Merasa penasaran, Martina mencari sumber percakapan itu. "Saya terkejut, ketika ada perempuan Slovakia mengenakan hijab," kata dia.
Seketika, mereka terlibat dalam obrolan hangat. Mereka bertukar alamat, dan berjanji akan bertemu di lain waktu. Selesai bekerja, ia kembali melihat perempuan itu. Kembali, keduanya terlibat pembicaraan serius. Perempuan itu menceritakan keputusannya memeluk Islam. Olehnya, Martina diajak makan malam berwsama.
"Saya selalu ingat, dari mereka, saya beranikan diri mengunjungi masjid. Diluar dugaan, banyak yang seperti saya. Bahkan ada seseorang dengan kisah yang rumit sebelum akhirnya memeluk Islam," kenang Martina.
"Pagi harinya, saya dengan tekad bulat akan memulai hidup baru. Bismillah, Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Aku percaya Muhammad SAW itu utusan Allah," ucapnya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/13/12/26/myevmb-muneera-martina-jadi-muslim-bukan-teroris
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Tinju Antarkan Chika Nakamura Menemukan Islam di Benua Amerika
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Sehelai pashmina berwarna ungu terang tampak menghiasi dan menutup seluruh bagian rambut di kepalanya. Jika dilihat sepintas, sosoknya sama seperti kebanyakan perempuan Muslimah lainnya. Namun, siapa yang bisa menduga kalau perempuan berwajah oriental ini sejatinya adalah seorang atlet tinju profesional di negeri Paman Sam dan kini seorang Muslimah.
Chika Nakamura, demikian nama lengkap pemberian kedua orang tuanya. Ia bukanlah orang Amerika asli ataupun Amerika keturunan. Kedua orang tuanya adalah orang Jepang asli. Ia lahir dan tumbuh hingga remaja di Nara, Jepang. Tiga belas tahun yang lalu, dia memutuskan pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar kariernya sebagai petinju. Saat itu, usianya terbilang masih belia, 19 tahun.
Bagi kebanyakan kaum perempuan, tinju bukanlah sebuah profesi yang menarik. Selain sarat dengan kekerasan, profesi ini juga tidak cukup menjanjikan dari segi pendapatan. Saat ini, memang hanya ada sedikit petinju wanita yang memiliki penghasilan tinggi, salah satunya adalah Laila Ali, yang tak lain adalah putri petinju legendaris dunia, Muhammad Ali.
Karena alasan itu pula, keluarga Chika di Jepang tidak pernah memberikan dukungan kepada wanita bertubuh kekar itu untuk menekuni karier di dunia tinju. Kendati tidak menda pat restu dari orang tuanya, hal ini tidak menyurutkan langkah Chika untuk terus menekuni profesi ini.
Bahkan, dia menjadikan tinju sebagai sebuah pekerjaan penuh waktu. Di saat sedang tidak ada tawaran bertanding, Chika mengisi harinya dengan melatih para calon petinju wanita.
Karier di dunia tinju mulai ditekuni Chika secara serius setelah bergabung dengan sasana tinju Gleason's Boxing Gym yang berada di Brooklyn, New York. Sejak 2003, ia lalu mulai terjun ke dunia tinju profesional untuk kategori kelas ringan.
Di dunia pukul-memukul itu, Chika pernah menempati peringkat ke-10 petinju wanita dunia versi WIBA. Dengan rekor tanpa terkalahkan dari lima kali tanding, pada 2007, ia memperoleh gelar New York State Golden Gloves.
Di atas ring, perempuan kelahiran 32 tahun silam ini sangat ditakuti lawan-lawannya. Hal itu terlihat ketika pada 29 Juni 2007 silam, lawan Chika yang sedianya akan melakoni sebuah petarungan, hari itu urung tampil di atas ring. Menurut pihak panitia, petinju yang akan menjadi lawan Chika tiba-tiba menyatakan mundur dari pertarungan itu pada menit terakhir untuk alasan yang tidak diketahui. "Kadang-kadang lawan akan terintimidasi. Kadang-kadang mereka tidak serius dalam bisnis ini."
Meski para rekannya sesama atlet tinju kerap menghadiri pesta yang menyuguhkan minuman beralkohol, tidak demikian dengan Chika. Kehidupannya di Amerika bisa dikatakan sebagai sebuah pengorbanan.
"Saya hidup seperti layaknya seorang biarawan. Saya tidak minum, tidak berpesta, dan tidak merokok. Sebaliknya, saya mengonsumsi makanan sehat, pergi tidur tepat waktu, dan berlatih setiap hari. Jadi, kapan pun ada pertandingan, mental saya selalu siap," ujarnya seperti dikutip dari laman Women's Sports Foundation.
Sejak memutuskan untuk pindah ke Amerika, hubungan Chika dan orang tuanya di Jepang bisa dikatakan renggang. Mereka tidak pernah saling menghubungi satu sama lain. Untuk mengisi kekosongan peran kedua orang tuanya, Chika telah menganggap sang pelatih Carlos Ortiz dan istrinya, Maria, sebagai keluarga barunya.
Dalam kehidupan tinjunya, Ortiz merupakan orang kelima yang pernah melatih Chika. Namun, bagi Chika, Ortiz adalah sosok pelatih yang selama ini dicarinya. "Itu takdir. Saya sangat beruntung bisa memiliki dia (sebagai pelatih). Dia seperti pahlawan bagi saya. Bukan Oscar De La Hoya, bukan Mayweather, ataupun Muhammad Ali," kata Chika.
Sebelum terjun sebagai pelatih, Ortiz merupakan salah satu petinju besar dunia. Dia pernah menjadi juara dunia tiga kali. Gaya serangannya di atas ring dikenal unik. Chika memegang rekor delapan kali menang, tiga kali dengan Knock Out (KO), dan satu kali kalah.
Menemukan Islam Kehidupan Ortiz yang sederhana memberikan pengaruh yang cukup siginifikan pada pribadi seorang Chika. "Saya belajar banyak dari dia. Tidak hanya soal tinju, tapi juga tentang hidup dan makna kehidupan. Semakin saya berjuang, semakin saya belajar banyak mengenai kehidupan rohani dan keinginan untuk memberi."
Kini, dunia di atas ring bagi Chika tidak selamanya menjanjikan. Ia tidak bisa menjadikan tinju sebagai satu-satunya jalan dan tujuan hidupnya. Setelah keberadaannya tidak lagi dibutuhkan dalam dunia tinju, ia berharap suatu saat bisa mengabdikan dirinya pada pekerjaan sosial.
Untuk itu, sejak beberapa tahun terakhir, ia memutuskan untuk kembali ke bangku sekolah. Dengan dukungan dari Maria, ia mendaftar di sebuah sekolah tinggi dan mengambil jurusan studi bahasa Inggris. Dan, sejak saat itu, Chika mulai mengurangi aktivitasnya di dunia tinju.
Perubahan yang terjadi dalam diri Chika dalam memandang kehidupan ini pada akhirnya telah membawanya pada Islam. Tepat sehari sebelum masuknya bulan Ramadhan 1431 H lalu, Chika memutuskan untuk berikrar menjadi seorang Muslimah sejati. Tidak banyak orang yang mengetahui perihal keislamannya ini.
Setelah memeluk Islam, kini keseharian Chika banyak dihabiskan di masjid, baik untuk mendalami kitab suci Alquran maupun berdiskusi mengenai ajaran Islam lebih jauh. Beberapa kali ia didapati tengah mengikuti kajian Islam yang biasa diselenggarakan di sebuah masjid di pusat Kota Manhattan.
Kini, Chika menutup auratnya dengan busana Muslimah. Berbeda dengan saat masih menjadi atlet tinju, mualaf yang berasal dari negeri Matahari Terbit itu tak lagi tampak kekar. Kini, Chika tampak anggun. Ia telah memilih Islam sebagai jalan hidup. Hidayah Allah memang bisa diperoleh oleh siapa saja yang dikehendaki-Nya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/01/05/156553-tinju-antarkan-chika-nakamura-menemukan-islam-di-benua-amerika
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Sehelai pashmina berwarna ungu terang tampak menghiasi dan menutup seluruh bagian rambut di kepalanya. Jika dilihat sepintas, sosoknya sama seperti kebanyakan perempuan Muslimah lainnya. Namun, siapa yang bisa menduga kalau perempuan berwajah oriental ini sejatinya adalah seorang atlet tinju profesional di negeri Paman Sam dan kini seorang Muslimah.
Chika Nakamura, demikian nama lengkap pemberian kedua orang tuanya. Ia bukanlah orang Amerika asli ataupun Amerika keturunan. Kedua orang tuanya adalah orang Jepang asli. Ia lahir dan tumbuh hingga remaja di Nara, Jepang. Tiga belas tahun yang lalu, dia memutuskan pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar kariernya sebagai petinju. Saat itu, usianya terbilang masih belia, 19 tahun.
Bagi kebanyakan kaum perempuan, tinju bukanlah sebuah profesi yang menarik. Selain sarat dengan kekerasan, profesi ini juga tidak cukup menjanjikan dari segi pendapatan. Saat ini, memang hanya ada sedikit petinju wanita yang memiliki penghasilan tinggi, salah satunya adalah Laila Ali, yang tak lain adalah putri petinju legendaris dunia, Muhammad Ali.
Karena alasan itu pula, keluarga Chika di Jepang tidak pernah memberikan dukungan kepada wanita bertubuh kekar itu untuk menekuni karier di dunia tinju. Kendati tidak menda pat restu dari orang tuanya, hal ini tidak menyurutkan langkah Chika untuk terus menekuni profesi ini.
Bahkan, dia menjadikan tinju sebagai sebuah pekerjaan penuh waktu. Di saat sedang tidak ada tawaran bertanding, Chika mengisi harinya dengan melatih para calon petinju wanita.
Karier di dunia tinju mulai ditekuni Chika secara serius setelah bergabung dengan sasana tinju Gleason's Boxing Gym yang berada di Brooklyn, New York. Sejak 2003, ia lalu mulai terjun ke dunia tinju profesional untuk kategori kelas ringan.
Di dunia pukul-memukul itu, Chika pernah menempati peringkat ke-10 petinju wanita dunia versi WIBA. Dengan rekor tanpa terkalahkan dari lima kali tanding, pada 2007, ia memperoleh gelar New York State Golden Gloves.
Di atas ring, perempuan kelahiran 32 tahun silam ini sangat ditakuti lawan-lawannya. Hal itu terlihat ketika pada 29 Juni 2007 silam, lawan Chika yang sedianya akan melakoni sebuah petarungan, hari itu urung tampil di atas ring. Menurut pihak panitia, petinju yang akan menjadi lawan Chika tiba-tiba menyatakan mundur dari pertarungan itu pada menit terakhir untuk alasan yang tidak diketahui. "Kadang-kadang lawan akan terintimidasi. Kadang-kadang mereka tidak serius dalam bisnis ini."
Meski para rekannya sesama atlet tinju kerap menghadiri pesta yang menyuguhkan minuman beralkohol, tidak demikian dengan Chika. Kehidupannya di Amerika bisa dikatakan sebagai sebuah pengorbanan.
"Saya hidup seperti layaknya seorang biarawan. Saya tidak minum, tidak berpesta, dan tidak merokok. Sebaliknya, saya mengonsumsi makanan sehat, pergi tidur tepat waktu, dan berlatih setiap hari. Jadi, kapan pun ada pertandingan, mental saya selalu siap," ujarnya seperti dikutip dari laman Women's Sports Foundation.
Sejak memutuskan untuk pindah ke Amerika, hubungan Chika dan orang tuanya di Jepang bisa dikatakan renggang. Mereka tidak pernah saling menghubungi satu sama lain. Untuk mengisi kekosongan peran kedua orang tuanya, Chika telah menganggap sang pelatih Carlos Ortiz dan istrinya, Maria, sebagai keluarga barunya.
Dalam kehidupan tinjunya, Ortiz merupakan orang kelima yang pernah melatih Chika. Namun, bagi Chika, Ortiz adalah sosok pelatih yang selama ini dicarinya. "Itu takdir. Saya sangat beruntung bisa memiliki dia (sebagai pelatih). Dia seperti pahlawan bagi saya. Bukan Oscar De La Hoya, bukan Mayweather, ataupun Muhammad Ali," kata Chika.
Sebelum terjun sebagai pelatih, Ortiz merupakan salah satu petinju besar dunia. Dia pernah menjadi juara dunia tiga kali. Gaya serangannya di atas ring dikenal unik. Chika memegang rekor delapan kali menang, tiga kali dengan Knock Out (KO), dan satu kali kalah.
Menemukan Islam Kehidupan Ortiz yang sederhana memberikan pengaruh yang cukup siginifikan pada pribadi seorang Chika. "Saya belajar banyak dari dia. Tidak hanya soal tinju, tapi juga tentang hidup dan makna kehidupan. Semakin saya berjuang, semakin saya belajar banyak mengenai kehidupan rohani dan keinginan untuk memberi."
Kini, dunia di atas ring bagi Chika tidak selamanya menjanjikan. Ia tidak bisa menjadikan tinju sebagai satu-satunya jalan dan tujuan hidupnya. Setelah keberadaannya tidak lagi dibutuhkan dalam dunia tinju, ia berharap suatu saat bisa mengabdikan dirinya pada pekerjaan sosial.
Untuk itu, sejak beberapa tahun terakhir, ia memutuskan untuk kembali ke bangku sekolah. Dengan dukungan dari Maria, ia mendaftar di sebuah sekolah tinggi dan mengambil jurusan studi bahasa Inggris. Dan, sejak saat itu, Chika mulai mengurangi aktivitasnya di dunia tinju.
Perubahan yang terjadi dalam diri Chika dalam memandang kehidupan ini pada akhirnya telah membawanya pada Islam. Tepat sehari sebelum masuknya bulan Ramadhan 1431 H lalu, Chika memutuskan untuk berikrar menjadi seorang Muslimah sejati. Tidak banyak orang yang mengetahui perihal keislamannya ini.
Setelah memeluk Islam, kini keseharian Chika banyak dihabiskan di masjid, baik untuk mendalami kitab suci Alquran maupun berdiskusi mengenai ajaran Islam lebih jauh. Beberapa kali ia didapati tengah mengikuti kajian Islam yang biasa diselenggarakan di sebuah masjid di pusat Kota Manhattan.
Kini, Chika menutup auratnya dengan busana Muslimah. Berbeda dengan saat masih menjadi atlet tinju, mualaf yang berasal dari negeri Matahari Terbit itu tak lagi tampak kekar. Kini, Chika tampak anggun. Ia telah memilih Islam sebagai jalan hidup. Hidayah Allah memang bisa diperoleh oleh siapa saja yang dikehendaki-Nya.
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/01/05/156553-tinju-antarkan-chika-nakamura-menemukan-islam-di-benua-amerika
wildan99Islam- LETNAN DUA
-
Age : 25
Posts : 1430
Kepercayaan : Islam
Location : bogor
Join date : 20.03.13
Reputation : 58
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
yeah yeah...SEGOROWEDI wrote:
tetep aja..
mereka minta perlindungannya akibat diperangi muhammad
menyerah lalu diislamkan
say whatever you want...
pikiran dan hati kalo udah digembok, emang susyeee....
RHCP- LETNAN SATU
-
Posts : 2942
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 06.12.13
Reputation : 114
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
RHCP wrote:yeah yeah...SEGOROWEDI wrote:
tetep aja..
mereka minta perlindungannya akibat diperangi muhammad
menyerah lalu diislamkan
say whatever you want...
pikiran dan hati kalo udah digembok, emang susyeee....
faktannya gitu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Kini, Chika menutup auratnya dengan busana Muslimah. Berbeda dengan saat masih menjadi atlet tinju, mualaf yang berasal dari negeri Matahari Terbit itu tak lagi tampak kekar. Kini, Chika tampak anggun. Ia telah memilih Islam sebagai jalan hidup. Hidayah Allah memang bisa diperoleh oleh siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Ibnu Sabil- LETNAN SATU
-
Age : 84
Posts : 1795
Kepercayaan : Islam
Location : JAYA - RAYA
Join date : 28.07.13
Reputation : 36
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
cuman ikut-ikutan pelatihnya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
kalau Allahsudah berkehendak semua manusia akan jadi muslim, tuh si yesus pun TAK KUASA mengkristenkan seluruh dunia, padahal ngebet, sangat ingin :D
Mutiara- KAPTEN
-
Posts : 3660
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 01.08.13
Reputation : 45
Re: Bertambahnya Muallaf Di Dunia Barat
Emang tidak ada juga satu pun agama di dunia ini yg bisa membuatnya menjadi satu agama saja. Tidak harus didongengkan dalam sebuah kitab utk memahami hal sederhana seperti itu.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Halaman 13 dari 16 • 1 ... 8 ... 12, 13, 14, 15, 16
Similar topics
» Kekecewaan Dunia Barat Terhadap Agama Kristen
» Kenapa Selama ini Dakwah Islamiah Tidak Mempan Di Dunia Barat?
» menjawab PM Muallaf: muallaf Indonesia memang penuh cobaan
» Ev. Daud Tony - Seminar Dunia Orang Mati dan Dunia Mimpi
» kisah muallaf malcolm x
» Kenapa Selama ini Dakwah Islamiah Tidak Mempan Di Dunia Barat?
» menjawab PM Muallaf: muallaf Indonesia memang penuh cobaan
» Ev. Daud Tony - Seminar Dunia Orang Mati dan Dunia Mimpi
» kisah muallaf malcolm x
Halaman 13 dari 16
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik