atheis oh.... atheis...!

First topic message reminder :

pengecut yg bersembunyi dibalik KTP agama (itu yg selalu melintas di bayangan saya ketika mendengar kata atheis indonesia)

berhubung kolom utk anak cucu monyet (baca : atheis) belom ada,maka utk sementara saya buat disini.....
utk awal,saya ingin tau aja dulu,apa dan bagaimana pandangan saudara2ku terhadap apa yg diyakini oleh para atheis....
bagaimana menurut anda keberadaan beberapa ekor anak cucu monyet (baca : atheis) di indonesia ini...?
sedangkan kita tau apa dasar landasan kenegaraan ini yg udah jelas2 tertulis di sila pertama pancasila...
nah loh....!

nb : "agnostik" jujur saya masih awam dgn istilah ini.... setelah saya cari tau,eh kok tambah bingung bisa dijelasin sekalian ga.?

syukron

@emiliana
salam kenal brow/sis...

tuhan adalah pencipta merupakan kesepakatan umum untuk menunjuk sosok "siapa dia".. atheis, diakui atau tidak,merupakan salah satu bukti kreatifitas Tuhan dalam memberikan pilihan pada manusia..dalam konteks atheis sebagai gagasan/ide menolak eksstensi pencipta sebenarnyah dengan sendirinya gagasan menolak tuhan telah menjadi tuhan tersendiri..

theis..
tuhan adalah pencipta wal bla bla dan seterusnyah sesuai kitab suci masing2..

atheis..
tuhan tidak ada -> nah gagasan inilah yang sayah katakan sebagai tuhan bagi atheistan (baca:orang atheis)..

theis akan membela ide tentang tuhan dan begitu pula atheis akan menunjukkan serangkaian teori yang dianggap dapat meruntuhkan teori ketuhanan..
sesuatu yang dibela itulah tuhan..

sampai disini kita sefakat?

Hhhmmm...mengutip kata Jacques Lacan mengenai The Symbolic, bahwa bahasa adalah ciptaan/prakarasa dari kebudayaan manusia, dan sebagai penghenti ketergelincirian sementara, sebab "penanda" kata-kata tidak mungkin dpt secara jelas menjelaskan yang didefinisikannya.

Kalau begitulah menurut Bung Abu Hanan, agar kt tdk jatuh dalam ketergelinciran tidak berujung, dengan menyimpulkan Tuhan sbg "sesuatu yang dibela", "sesuatu yang diperjuangkan"...maka saya sepakat dalam hal ini kalau dikatakan Atheis bertuhan pada anti-Ketuhanan. Mksd sy sebelumnya, dengan mengatakan Atheis "bertuhan pada" itu agak sedikit rancu, sebab makna bertuhan di mana2 sudah sangat menyempit kepada penyembahan yg mutlak, yg tdk boleh diragu2kan lg. Sementara beberapa atheis sangat boleh meragu-ragukan apa yang dianggapnya "tuhan"...

Ok, jd sy sepakat saja

oh ya, dan menurut saya mereka bukan berniat meruntuhkan teori ketuhanan. Mereka hanya org yang menganggap dirinya tidak dapat membutikan keberadaan tuhan itu benar-benar ada. Seperti yg kita tahu, kebanyakan yg berpikiran atheism itu ilmuwan, phillosopher, org yg mengagungkan rasionalitas, dan oleh sebab itu dalam cara berpikir ilmuwan adalah dengan uji hipotesis dan falsifikasi. Yaitu kalau dy ingin mencari kebenaran Tuhan itu ada, dy harus dapat membantah pernyataan "Tuhan itu tidak ada"...dan mungkin mereka sesimpel itu tidak dapat membantah "Tuhan itu tidak ada". Oleh sebab pernyataan itu tidak bisa difalsifikasi, maka hipotesis "Tuhan itu ada" menjadi tidak valid. Jadi, bukti-bukti mereka yang tidak bisa mengungkap "Tuhan itu ada" bagi saya cukup keji kalau lgsg dicap untuk meruntuhkan teori Ketuhanan. Begitu menurut saya...

@sis emiliana

oh ya, dan menurut saya mereka bukan berniat meruntuhkan teori ketuhanan.

wokeh,sayah bisa terima meskipun pandangan bukan berniat meruntuhkan teori ketuhanan adalah sebuah awal (kita bakal bergoyang2 ajah disini meskipun sebagian dari atheis pada akhirnyah mencoba meruntuhkan teori ketuhanan..

kebanyakan yg berpikiran atheism itu ilmuwan, phillosopher, org yg mengagungkan rasionalitas, dan oleh sebab itu dalam cara berpikir ilmuwan adalah dengan uji hipotesis

dan buruknya mereka membutuhkan atow menetapkan bukti empiris (terlihat mata atow terjangkau indra) sedangkan tuhan - konteks pencipta dalam pandangan muslim - adalah sangat mustahil..dan teori2 atheis yang sedang "mencari tuhan" gak bisa diterima oleh akal sehat dalam standar agama yang dianut atheis..

atheisme tak datang dari kecerdasan semata-mata, tapi juga dari kebutuhan fisik.materi atow ekonomi.bisa juga datang dari kekecewaan..
bila berlatar belakang motivasi yah sayah dalam hal ini akan memasukkan sidharta gautama dalam konteks "meninggalkan pencipta karena kecewa"..

ada Yang Tidak Terlahir, Yang Tidak Terjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak (Udana VIII:3).

sebelum obrolan dilanjut,mana nih yang akan dipilioh sebagai titik awal pembicaraan..konsep budha unsur imanen dari Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lenyap sama sekali, namun ajaran Buddha menekankan unsur transenden dari Ketuhanan Yang Maha Esa atow pemikiran atheistan dari sarjana yang baru seperti karl marx atow nieche dan lain2..

dan buruknya mereka membutuhkan atow menetapkan bukti empiris (terlihat mata atow terjangkau indra) sedangkan tuhan - konteks pencipta dalam pandangan muslim - adalah sangat mustahil..dan teori2 atheis yang sedang "mencari tuhan" gak bisa diterima oleh akal sehat dalam standar agama yang dianut atheis..

Maksudnya "gak bisa diterima oleh akal sehat standar agama yang dianut theis?" Kyk na salah ketik ya, bung? Soalnya klo bener "atheis" di plg belakang itu, berarti sy hrs cerna lg kalimatnya, hehehe

Hhhmmm...sekarang msk Sidartha Gautama ya? Meski agak kurang sesuai kalau mw dibilang Beliau itu atheis, lebih cocoknya disebut non-theis, tidak bergantung dengan suatu tangan, seperti ketika kita melakukan hal yang benar, ada seseorang yang memberikan apresiasi dan menjaga kita...

...dikutip dari pemikiran Pema Pema Chödrön “The difference between theism and nontheism is not whether one does or does not believe in God. . . Theism is a deep-seated conviction that there's some hand to hold: if we just do the right things, someone will appreciate us and take care of us. . . Nontheism is relaxing with the ambiguity and uncertainty of the present moment without reaching for
anything to protect ourselves.”

Sidharta hampir2 ga pernah ngomong soal Tuhan, BUKAN berarti dy GAK NGAKUIN Tuhan...Nah untuk itulah, yg sy pandang atheist adalah org2 pengucap quotes yg dicopas Saudara JN Sejenis Tomat...ya sejenis org2 marxis, ilmuwan, scholars, pemikir, dan sejenisnya.

Tapi bro, krn sy agak udik nih dan susah mencerna beberapa istilah 'keren', boleh ga dijelasin maksud kalimat berikut dengan bahasa awam..hoho, thanks

konsep budha unsur imanen dari Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lenyap sama sekali, namun ajaran Buddha menekankan unsur transenden dari Ketuhanan Yang Maha Esa

Maksudnya "gak bisa diterima oleh akal sehat standar agama yang dianut theis?" Kyk na salah ketik ya, bung? Soalnya klo bener "atheis" di plg belakang itu, berarti sy hrs cerna lg kalimatnya, hehehe

swori...salah ketik...

imanen ikut mas wiki ajah..
http://id.wikipedia.org/wiki/Imanen

Dalam istilah Filsafat Ketuhanan, Tuhan yang imanen berarti Tuhan berada di dalam struktur alam semesta serta turut serta mengambil bagian dalam proses-proses kehidupan manusia.[1] Berbeda dengan transenden yang sangat mengagungkan Tuhan yang begitu jauh sehingga mereka sangat hormat.[1] Imanensi lebih dekat dan terbatas pada pengalaman manusia, seperti dikemukakan Hume dalam teori fenomenalisme empiris dan Kanti dalam Crtitique of Pure Reason.[1]

Dalam bidang aliran agama, imanensi sangat ditekankan oleh ajaran Panteisme untuk menentang transendensi.[1] Hal ini dimaksudkan agar manusia lebih akrab dengan Tuhan dalam kehidupannya.[1] Namun terdapat pandangan bahwa hal ini hanya akan membatasi Allah yang maha kuasa atas kehidupan manusia, Allah kehilangan unsur misterinya.[1]

Dalam Teologi Kristen, imanen dapat dilihat dalam ajaran Trinitas, yaitu Allah yang memiliki pribadi begitu nyata, Allah menjadi begitu dekat dengan umat-Nya.[2] Sifat Allah yang imanen terkadang akan membuat manusia hanya berpikir bahwa Allah dekat, hal ini kurang tepat, maka dibutuhkan sifat transenden juga. Allah yang transenden adalah Allah yang melampaui segala yang ada.[3] Allah yang tidak terbatas untuk memimpin dunia.[3]

dan menurut sayah,konsep imanen dan transenden dari budha lahir berdasarkan ;
“Ketahuilah Para Bhikkhu, Ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Wahai para Bhikkhu, apabila Tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.

Sidharta hampir2 ga pernah ngomong soal Tuhan, BUKAN berarti dy GAK NGAKUIN

iyah deh meskipun sayah gak setuju...woceh deh sis..silahkeun menentukan apa yang kita obras (obrolan santai)..budha atow atheis?
karena budha adalah atheis berbudi (versi sayah)..dan mungkin satu2nyah atheis yang mengajarkan golden rule..dan disini juga ada perbedaan cara pandang dari apa yang telah kita sepakati ;
tuhan = sesuatu yang dibela

Oh iya juga...td sdh disepakati tuhan=sesuatu yg dibela2, diperjuangkan...tp kan ini utk menunjukkan gagasan atheis sebenarnya bertuhan jg, cuman bertuhannya ama anti-Tuhan.
Tp utk menjwb siapa sih "tuhan" dalam gagasan "anti-Tuhan"-nya atheis, bukannya lebih tepat kalau itu disebut Pencipta?

Nah berarti yg diperjuangkan atheis adalah: pernyataan Tuhan itu ada belum valid, ekivalen Pencipta itu tdk ada, nihil.
Yg diperjuangkan Buddha: cara supaya kita terbebas dari dukkha dan rantai samsara. Analogi yg sdh cukup sering diungkap oleh para Buddhis mungkin: org yg terkena luka panah. Fokus Buddha adalah pd pengobatannya, sdgkan theis bs dianalogikan dengan pencarian siapa pemanah itu, alasannya memanah apa, bagaimana cara membuat panah itu...
Jd Buddha atheis ga? Menurut sy, ga bs dibilang lgsg directly "yes" or "no" aja...karena ga pernah ada deklarasi dari Buddha-nya sendiri.

Krn sy Buddhis aja nih dan dipandu supaya masuk non-theis, sy jd berpikir: emang Tuhan butuh dibela2? Bagaimana kalau ia sekadar eksis dan tdk mengharapkan kt untuk membela2nya...kalau kita bela, mungkin Tuhan akan senang, kalau tidak pun asal kt hidup bener (berbudi, msh dalam nafas ketuhanan), ya mungkin Tuhan mw memeluk kita jg...just self thought, quite premature

Ada yg bilang bilang kutipan Udana VIII:8 tsb menunjuk pada konsep Tuhan di Buddhisme, ada yg bilang itu penjelasan "nibbhana" suatu kondisi yg tidak menyebabkan lagi. Sy lebih condong ke yg "nibbhana". Masih segitu ajah nih pemikiran saya terkait kutipan ayat yg satu ini. Boleh jelasin ga bro, menurut bro, dr mana pemikirannya ini bs jadi imanen ama transenden? Biar sama2 mencerahkan/tahu/belajar...(arigatou)

segala sesuatu yg berbau atheis, may be? Ngikut judul thread, hehehe. Tp klo bagi2 inpo ttg Sang Buddha, boleh jg..

Hei Emiliana, kok tumben nih kamu aktifnya cuman di trit ini doank

padahal kemaren2 kamu nylonongnya bisa sampe ke subforum "Kristen Menjawab"

lagi kenapa nieh

Udah tuh...tp sy komennya krn perlu aja...klo uda ada aroma2 Buddha mw dijadiin alat propaganda, Buddhis mw diadu-domba, sy hdr di situ... Sama klo ada yg bth diluruskan soal Buddhisme, plus bbrp pernyataan dr judul thread yg menrt sy "gak dipakai nalarnya"...

@emiliana

Ditunggu obrolan warung kopinya dengan opa abu Hanan di:
http://www.laskarislam.com/t6222-obrolan-abu-hanan-dan-emiliana-tentang-sidharta-gautama-available-untuk-semua-member#74896

Emiliana wrote:Udah tuh...tp sy komennya krn perlu aja...klo uda ada aroma2 Buddha mw dijadiin alat propaganda, Buddhis mw diadu-domba, sy hdr di situ... Sama klo ada yg bth diluruskan soal Buddhisme, plus bbrp pernyataan dr judul thread yg menrt sy "gak dipakai nalarnya"...

sebenernya bukan propaganda atau apa. cuman biar doi tuh konsisten ama komentarnya. kalo misalnya pake pemikiran sendiri biasanya langsung komennya ke arah menyerang padahal tidak demikian jika misalnya yang komennya pemikiran lain. jadi dengan begitu doi bakal mikir2 dulu jadi gak langsung nyerang kek gitu. jadi kalo misalnya tetep dalam hati itu menyerang bisa jadi doi keceplosan gitu lah. semoga situ sendiri ngerti maksudku

Entah mengapa kali ini sy setuju dengan Penyaran, thread atas nama berdua, msh krg pantas buat sy...lagian apa yg mau dibahas? Kan intinya kt sama2 berminat ngobrolin soal "Atheism" aja. Kalau bicara soal Sang Buddha, kemungkinan menyenggol ke arah sana psti ada...dan tambahan infonya kan jg tdk terlalu makan byk space, n msh dlm kerangka "Atheism".

Jadi sy msh bingung ama kalimat ini:

konsep budha unsur imanen dari Ketuhanan Yang Maha Esa tidak lenyap sama sekali, namun ajaran Buddha menekankan unsur transenden dari Ketuhanan Yang Maha Esa

Soalnya sy jg pengen tahu kan kok bs dr Udana VIII:3 bs dpt pengertian spt itu...sharing aja, kan apa pun itu sy denger, soalnya sy msh awam..dan skaligus dgn praktik tanya-jwb, mengolah pikiran, sy sudah praktik Ehipassiko jg di sini...SALAM DAMAI

@sis emilia
justru itulah..karena sayah hormati pandangan sis yang "non theis" mangkah sayah bukain lapak baru yg berisi penjelasan sayah ttg islam terkait post anda diatas dan media tanya jawab tentang budha..mungkin di lapak baru itu juga sayah akan bicarakan budhisme dari sisi lain islam..