Membuka Topeng Terorisme Indonesia
Halaman 1 dari 3 • Share
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Membuka Topeng Terorisme Indonesia
http://banjarmasin.tribunnews.com/mobile/index.php/2012/09/10/membuka-topeng-terorisme-indonesia
Oleh: Mispansyah, SH MH
Dalam Agustus dan September kita kembali menyaksikan aksi terorisme di Solo, disusul di Bogor Jabar. Mengapa aksi terorisme tidak pernah berakhir di Indonesia?
Pertanyaan berikutnya adalah siapakah kelompok-kelompok ini? Apakah benar kelompok ini hendak menerapkan Syariat Islam dalam bentuk daulah khilafah islamiyah? atau barangkali ada permainan intelijen Asing di Indonesia?
Kita tidak bisa melihatnya secara parsial kasus terorisme di Indonesia saja, melainkan saling berkaitan dari peristiwa WTC Pentagon 2001.
Kita akui ada orang Indonesia yang menjadi pelaku terorisme, tetapi benarkah mereka berdiri sendiri? Pertama, boleh jadi mereka melakukan sendiri dan untuk kepentingan sendiri, tetapi kemudian ditunggangi. Kedua, boleh jadi mereka diprovokasi dan diperalat untuk kepentingan orang lain. Ketiga, mereka tidak tahu, kemudian dimanfaatkan.
Peristiwa 11 September 2001 yang meluluhlantakkan Gedung WTC di Pentagon Amerika Serikat berbagai pakar dan ahli melihat ada kejanggalan yang tidak terungkap atau bahkan menyimpang dari realitas peristiwa sebenarnya.
Kejanggalan setelah peristiwa tersebut adalah mengapa seluruh warga negara AS keturunan Yahudi sekitar delapan ribu orang dua jam sebelum serangan dipulangkan, kejanggalan lainnya menurut ahli arsitek, kalau hanya diserang melalui atas gedung, mengapa yang hancur justru dari bawah dan meratakan gedung, tidak bagian atasnya saja.
Ini berarti kemungkinan ada bom dipasang di setiap lantai di gedung tersebut. Namun setelah serangan itu langsung disimpulkan dilakukan oleh Teroris Al Qaeda, tanpa lebih dahulu melakukan penyelidikan dan penyidikan. Di sinilah propaganda itu dimulai.
Kejanggalan-kejanggalan mengenai fakta-fakta tersebut baru delapan tahun terungkap setelah kejadian. New York Time disusul oleh American Free Press dan Press TV mengungkapkan serangan 11 September 2001 dilakukan Agen Mossad Negara Zionis Israel, salah satunya pelakunya dalah Ziad Al Jarrah yang mendapat Order dari Ali Al Jarrah mata-mata Israel yang bekerja selama 25 tahun di Mossad.
Setelah peristiwa 11 September, AS mengajak negeri-negeri muslim ikut dalam propaganda War on Terrorizm (WOT) ini, bahkan penguasa negeri muslim hanya dibuat dua pilihan. Kata Walker Bush “Either you are with us, or you are with terrorist” (Anda ikut bersama kami, atau menjadi bagian dari teroris).
Artinya yang tidak sejalan dengan AS adalah teroris, akhirnya ada ketakutan negeri muslim kalau tidak mau mengikuti keinginan AS, mereka digolongkan negara teroris. Propaganda WOT ini juga menerpa Indonesia dengan menuduh Indonesia sebagai sarang teroris, meskipun pada waktu itu selalu disangkal oleh berbagai pihak termasuk Wakil Presiden Hamzah Haz.
Bukti tuduhan-pun direalisasikan dengan peristiwa Bom Bali 12 Oktober 2002. WOT yang menjadi propaganda AS ini akhirnya diterima pemerintah. Ada kejanggalan dan beberapa fakta yang tidak terungkap dalam serangan Bom Bali I ini.
Pertama, pemerintah AS dua hari sebelum ledakan mengeluarkan peringatan kepada warga untuk waspada akan ada serangan teroris, jangan ada di kerumunan ramai. Menurut AC. Manullang (mantan BAKIN), dalam dunia intelejen “waspada” adalah perintah meninggalkan tempat, jadi tanda-tanda akan adanya aksi sudah diketahui AS dan sudah dapat dipastikan.
Artinya AS sudah mengetahui Bom Bali akan terjadi dan ini ada dua kemungkinan intelijen AS sangat bagus dan Indonesia tidak, atau ini sebuah “rekayasa”.
Kedua, dalam peristiwa Bom Bali I ada dua ledaka yang pertama dalam skala kecil, dan ledakan kedua berkekuatan tinggi. Menurut mantan Ketua BIN waktu itu ZA Maulani (Alm), realita bom yang dipakai (Cn4) hanya dimiliki empat negara yaitu Amerika, Inggris, Rusia, Israel.
Fakta hukum yang terungkap di persidangan hanya ledakan pertama yang diakui Amrozi Cs di Persidangan. Ini menunjukan aksi mereka telah ditunggangi. Di sinilah permainan pihak lain, ada kemungkinan intelijen asing bermain.
Demikian pula dalam beberapa peristiwa ledakan bom di Indonesia selalu diikuti sejumlah kejanggalan.
Kekeliruan Penanganan
Selama ini penanggulangan terorisme dilakukan dengan dua cara yaitu pencegahan yang dilakukan BNPT dan pemberantasan oleh Densus 88.
Dalam kajian empirik dan investigasi penanggulangan terorisme yang dilakukan Densus 88 selalu mengedepankan kekerasan dan tembak di tempat tidak hanya pada pelaku juga keluarga korban yang tidak bersalah. Oleh karena itu perlu evaluasi dalam perlakuan pemberantasan terorisme.
Begitu juga tindakan pencegahan yang dilakukan BNPT justru salah sasaran, bukannya membuat program penyadaran terhadap pelaku teroris yang dipenjara ataupun menyadarkan keluarga pelaku teroris yang jumlahnya sudah bisa dipetakan BNPT.
Dengan anggaran ratusan miliar rupiah, BNPT justru menggarap ormas, pesantren, sekolah dan masjid. Mereka mensosialisasikan interpretasi pemahaham Islam BNPT, kepada orang ataupun komunitas yang bukan merupakan komunitas yang melakukan aksi terorisme.
Karena logika BNPT radikalisme keagamaan menjadi hulu dari terorisme, berbagai forum digelar dengan beragam titel, yang intinya langkah sosialisasi dan revisi pemikiran keagamaan dengan substansi Islam ala BNPT, yang hakikatnya sebuah penghalusan dari narasi tipis Islam liberal dan moderat.
Dilihat dari sasaran proyek deradikalisasi BNPT justru menjangkau semua segmen masyarakat. Upaya indoktrinasi untuk membangun imunitas agar tidak terkontaminasi oleh kelompok radikal atau teroris yang selama ini dikalkulasikan dalam jumlah yang sedikit.
Kalau ini sudah terjadi, bukan hanya masyarakat yang dirugikan, tetapi juga negara. Kecuali, jika pemerintah yang berkuasa ingin memerintah dengan model manajemen konflik seperti untuk menghilangkan kegagalannya dalam mensejahterakan, memberikan keadilan pada rakyat. Seperti ingin, menenggelamkan kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan petinggi negeri ini, sehingga kasus terorisme jadi kominitas politik. Semoga tidak. (*)
Dosen Kriminologi Fakultas Hukum UNLAM
Oleh: Mispansyah, SH MH
Dalam Agustus dan September kita kembali menyaksikan aksi terorisme di Solo, disusul di Bogor Jabar. Mengapa aksi terorisme tidak pernah berakhir di Indonesia?
Pertanyaan berikutnya adalah siapakah kelompok-kelompok ini? Apakah benar kelompok ini hendak menerapkan Syariat Islam dalam bentuk daulah khilafah islamiyah? atau barangkali ada permainan intelijen Asing di Indonesia?
Kita tidak bisa melihatnya secara parsial kasus terorisme di Indonesia saja, melainkan saling berkaitan dari peristiwa WTC Pentagon 2001.
Kita akui ada orang Indonesia yang menjadi pelaku terorisme, tetapi benarkah mereka berdiri sendiri? Pertama, boleh jadi mereka melakukan sendiri dan untuk kepentingan sendiri, tetapi kemudian ditunggangi. Kedua, boleh jadi mereka diprovokasi dan diperalat untuk kepentingan orang lain. Ketiga, mereka tidak tahu, kemudian dimanfaatkan.
Peristiwa 11 September 2001 yang meluluhlantakkan Gedung WTC di Pentagon Amerika Serikat berbagai pakar dan ahli melihat ada kejanggalan yang tidak terungkap atau bahkan menyimpang dari realitas peristiwa sebenarnya.
Kejanggalan setelah peristiwa tersebut adalah mengapa seluruh warga negara AS keturunan Yahudi sekitar delapan ribu orang dua jam sebelum serangan dipulangkan, kejanggalan lainnya menurut ahli arsitek, kalau hanya diserang melalui atas gedung, mengapa yang hancur justru dari bawah dan meratakan gedung, tidak bagian atasnya saja.
Ini berarti kemungkinan ada bom dipasang di setiap lantai di gedung tersebut. Namun setelah serangan itu langsung disimpulkan dilakukan oleh Teroris Al Qaeda, tanpa lebih dahulu melakukan penyelidikan dan penyidikan. Di sinilah propaganda itu dimulai.
Kejanggalan-kejanggalan mengenai fakta-fakta tersebut baru delapan tahun terungkap setelah kejadian. New York Time disusul oleh American Free Press dan Press TV mengungkapkan serangan 11 September 2001 dilakukan Agen Mossad Negara Zionis Israel, salah satunya pelakunya dalah Ziad Al Jarrah yang mendapat Order dari Ali Al Jarrah mata-mata Israel yang bekerja selama 25 tahun di Mossad.
Setelah peristiwa 11 September, AS mengajak negeri-negeri muslim ikut dalam propaganda War on Terrorizm (WOT) ini, bahkan penguasa negeri muslim hanya dibuat dua pilihan. Kata Walker Bush “Either you are with us, or you are with terrorist” (Anda ikut bersama kami, atau menjadi bagian dari teroris).
Artinya yang tidak sejalan dengan AS adalah teroris, akhirnya ada ketakutan negeri muslim kalau tidak mau mengikuti keinginan AS, mereka digolongkan negara teroris. Propaganda WOT ini juga menerpa Indonesia dengan menuduh Indonesia sebagai sarang teroris, meskipun pada waktu itu selalu disangkal oleh berbagai pihak termasuk Wakil Presiden Hamzah Haz.
Bukti tuduhan-pun direalisasikan dengan peristiwa Bom Bali 12 Oktober 2002. WOT yang menjadi propaganda AS ini akhirnya diterima pemerintah. Ada kejanggalan dan beberapa fakta yang tidak terungkap dalam serangan Bom Bali I ini.
Pertama, pemerintah AS dua hari sebelum ledakan mengeluarkan peringatan kepada warga untuk waspada akan ada serangan teroris, jangan ada di kerumunan ramai. Menurut AC. Manullang (mantan BAKIN), dalam dunia intelejen “waspada” adalah perintah meninggalkan tempat, jadi tanda-tanda akan adanya aksi sudah diketahui AS dan sudah dapat dipastikan.
Artinya AS sudah mengetahui Bom Bali akan terjadi dan ini ada dua kemungkinan intelijen AS sangat bagus dan Indonesia tidak, atau ini sebuah “rekayasa”.
Kedua, dalam peristiwa Bom Bali I ada dua ledaka yang pertama dalam skala kecil, dan ledakan kedua berkekuatan tinggi. Menurut mantan Ketua BIN waktu itu ZA Maulani (Alm), realita bom yang dipakai (Cn4) hanya dimiliki empat negara yaitu Amerika, Inggris, Rusia, Israel.
Fakta hukum yang terungkap di persidangan hanya ledakan pertama yang diakui Amrozi Cs di Persidangan. Ini menunjukan aksi mereka telah ditunggangi. Di sinilah permainan pihak lain, ada kemungkinan intelijen asing bermain.
Demikian pula dalam beberapa peristiwa ledakan bom di Indonesia selalu diikuti sejumlah kejanggalan.
Kekeliruan Penanganan
Selama ini penanggulangan terorisme dilakukan dengan dua cara yaitu pencegahan yang dilakukan BNPT dan pemberantasan oleh Densus 88.
Dalam kajian empirik dan investigasi penanggulangan terorisme yang dilakukan Densus 88 selalu mengedepankan kekerasan dan tembak di tempat tidak hanya pada pelaku juga keluarga korban yang tidak bersalah. Oleh karena itu perlu evaluasi dalam perlakuan pemberantasan terorisme.
Begitu juga tindakan pencegahan yang dilakukan BNPT justru salah sasaran, bukannya membuat program penyadaran terhadap pelaku teroris yang dipenjara ataupun menyadarkan keluarga pelaku teroris yang jumlahnya sudah bisa dipetakan BNPT.
Dengan anggaran ratusan miliar rupiah, BNPT justru menggarap ormas, pesantren, sekolah dan masjid. Mereka mensosialisasikan interpretasi pemahaham Islam BNPT, kepada orang ataupun komunitas yang bukan merupakan komunitas yang melakukan aksi terorisme.
Karena logika BNPT radikalisme keagamaan menjadi hulu dari terorisme, berbagai forum digelar dengan beragam titel, yang intinya langkah sosialisasi dan revisi pemikiran keagamaan dengan substansi Islam ala BNPT, yang hakikatnya sebuah penghalusan dari narasi tipis Islam liberal dan moderat.
Dilihat dari sasaran proyek deradikalisasi BNPT justru menjangkau semua segmen masyarakat. Upaya indoktrinasi untuk membangun imunitas agar tidak terkontaminasi oleh kelompok radikal atau teroris yang selama ini dikalkulasikan dalam jumlah yang sedikit.
Kalau ini sudah terjadi, bukan hanya masyarakat yang dirugikan, tetapi juga negara. Kecuali, jika pemerintah yang berkuasa ingin memerintah dengan model manajemen konflik seperti untuk menghilangkan kegagalannya dalam mensejahterakan, memberikan keadilan pada rakyat. Seperti ingin, menenggelamkan kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan petinggi negeri ini, sehingga kasus terorisme jadi kominitas politik. Semoga tidak. (*)
Dosen Kriminologi Fakultas Hukum UNLAM
frontline defender- MAYOR
- Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
kutuk dan lawanlah teroris-teroris islam
jangan malah menuduh AS dan Israel mulu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
SEGOROWEDI wrote:
kutuk dan lawanlah teroris-teroris islam
jangan malah menuduh AS dan Israel mulu
saya kutuk segala tindakan terorisme yang mengatas namakan Islam
sudah tuh mas
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
dee-nee wrote:saya kutuk segala tindakan terorisme yang mengatas namakan Islam
sudah tuh mas
jangan di sini..
tapi di dunia nyata di luaran sana..
kiai-kiai aja langsung menyalahkan amerika ketika amrozy meledakkan bali
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
SEGOROWEDI wrote:dee-nee wrote:saya kutuk segala tindakan terorisme yang mengatas namakan Islam
sudah tuh mas
jangan di sini..
tapi di dunia nyata di luaran sana..
kiai-kiai aja langsung menyalahkan amerika ketika amrozy meledakkan bali
Iya ... dimana2 saya akan bilang ... terkutuklah semua yang mengatasnamakan teror = Islam
yang suka bilang teror = Islam kan amerika mas ... mungkin karena itu amerika dikutuk kiai
LOL ... mungkin loh
btw saya punya info konspirasi lain ttg 9/11 ... mau denger ga mas ?? keren loh ... janji semua pasti suka
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
malah mlintir..
yang mengkalim terornya demi islam itu para teroris sendiri
ayatnya ada, contoh muhammadnya juga ada
masih saja kamu latah: amerika amerika..
ternyata kamu gak beda dengan lainnya
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
SEGOROWEDI wrote:
malah mlintir..
yang mengkalim terornya demi islam itu para teroris sendiri
ayatnya ada, contoh muhammadnya juga ada
masih saja kamu latah: amerika amerika..
ternyata kamu gak beda dengan lainnya
saya bilang : terkutuklah semua yang mengatasnamakan teror = Islam
jadi terkutuklah teroris itu sendiri ... karena melakukan teror sambil bawa2 Islam
Amerika pun ikut2an kompor n sok teu (seperti kalian) ... ga tau Islam seperti apa tapi ikut2an mengamini apa yang dibilang teroris itu ... dan TS bilang ... ada konspirasi bahwa justru Amerika ada dibalik kejadian teror itu dengan cara memanfaatkan si teroris yang bawa2 Islam itu tadi ...
Ga usah bawa2 Nabi deh ... bisanya kok cuma bolak balik bolak aja ...
Kalau mau balik lagi bahas Islam = teroris ... masuk lagi ke thread yang mualaf jadi jihadis
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
dee-nee wrote:saya bilang : terkutuklah semua yang mengatasnamakan teror = Islam
Elo kok ngutuk si Muhammad dan si Alloh sih
Mau ga ayat dan hadisnya ?
Guest- Tamu
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
duren swt wrote:dee-nee wrote:saya bilang : terkutuklah semua yang mengatasnamakan teror = Islam
Elo kok ngutuk si Muhammad dan si Alloh sih
Mau ga ayat dan hadisnya ?
bawa sini ...
(tapi kalo dimasukin ke debat tertutup lagi ... saya ga janji bisa masuk loh ya)
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
@ Deenee
Artinya ... elo MEMANG kaga sanggup membantah , MAKANYA moderator membantu mu agar DUNIA KAGA MELIHAT ELO ane tabokin hahahaha
Artinya ... elo MEMANG kaga sanggup membantah , MAKANYA moderator membantu mu agar DUNIA KAGA MELIHAT ELO ane tabokin hahahaha
Guest- Tamu
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
duren swt wrote:@ Deenee
Artinya ... elo MEMANG kaga sanggup membantah , MAKANYA moderator membantu mu agar DUNIA KAGA MELIHAT ELO ane tabokin hahahaha
yang bold mana buktinya ?? tebak2 buah manggis dan cocokmologi ditambah bumbu2 sirik adalah kebiasaan tukang rumpi
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
...Ada uraian dan ulasan yang menarik di situs Islami, yang merupakan pengakuan bahwa akar terorisme adalah ideologi otoriter. Sementara itu mayoritas organisasi muslim dipimpin secara otoriter, terutama dengan mencatut ajaran Islam.
...Berikut ini saya berikan tulisan dari http://qomaruddin.com/2013/01/ideologi-otoriter-akar-gerakan-terorisme/ tersebut.
Belajar ilmu agama adalah kewajiban tiap individu muslim. Dengan ilmu agama seorang muslim mampu melaksanakan amal ibadah dengan baik dan benar, sesuai syarat dan rukunnya, serta mampu mengetahui perbuatan mana yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Agar tidak terjerumus pada pemahaman yang salah dan menyesatkan, maka illmu agama harus dipelajari melalui petunjuk dan arahan seorang guru yang ‘alim, terpercaya dan memiliki kompetensi untuk berbicara masalah agama. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh al-Baihaqy, “ ilmu agama itu tidak bisa diperoleh kecuali melalui mulut para ulama”, dan juga al-Imam Ibn Sirin, “sesungguhnya ilmu (agama) ini adalah agama, maka perhatikanlah dari mana engkau mengambil agamamu itu”. Salah dalam memilih guru akan berakibat fatal, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Hal ini sebagaimana yang menimpa pada beberapa orang mahasiswa kita, di mana mereka terlibat dalam aksi-aksi terorisme setelah meneguk wawasan keislaman dari orang-orang yang mengusung ideologi ‘otoriter’.
Otoritarianisme ‘Tentara Tuhan’
Aksi kekerasan (terorisme) berbasis agama yang marak terjadi belakangan ini memperlihatkan bahwa penafsiran ‘otoriter’ –meminjam istilah Khaled M. Abou el Fadl– atas ajaran agama masih exist, berada di tengah-tengah kita. Tafsir otoriter terjadi ketika seseorang memiliki klaim bahwa penafsirannya itulah yang paling benar dan sepenuhnya merepresentasikan kehendak Tuhan. Adapun penafsiran-penafsiran lainnya dianggap salah dan jauh dari kehendak Tuhan. Di sinilah seseorang itu secara sadar atau tidak telah memposisikan dirinya sebagai tentara Tuhan, dan bertindak atas nama Tuhan. Padahal ayat al-Qur’an menegaskan “dan tidaklah mengetahui tentara-tentara Tuhanmu kecuali Dia (Allah)”(al-Muddatsir: 30).
Orang yang demikian ini pada dasarnya, menurut Khaled M. Abou el Fadl, tidak hanya keliru karena mengklaim dirinya sebagai tentara Tuhan, tetapi lebih dari itu seolah ia telah memposisikan dirinya sebagai Tuhan yang memiliki kuasa (otoritas) untuk menghakimi orang-orang yang tidak sepaham dengannya. Tafsir otoriter ini pada akhirnya mengkristal menjadi sebuah ideologi otoriter yang destruktif, bukan hanya dari segi pemikiran tapi juga gerakan. Secara historis, kelompok khawarij-lah yang pertama kali mengusung ideologi otoriter semacam ini, yang dengannya mereka melakukan pembantaian terhadap kubu ‘Ali dan Mua’wiyah karena keduanya dianggap telah menyalahi hukum Tuhan.
Guru Komunitas Teroris
Dalam perkembangannya, ideologi otoriter ini dihidupkan kembali oleh komunitas-komunitas radikalis seperti Sayyid Qutb dan Muhammad bin Abdul Wahab. Tak pelak, sebagian kalangan menyebut keduanya sebagai pengusung gerakan neo-khawarij. Sayyid Qutb, figur pengusung konsep kedaulatan Tuhan (al-hakimiyyah al-ilahiyyah), mempunyai pemikiran bahwa suatu negara yang tidak menggunakan hukum Islam sebagai sistem pemerintahannya, maka negara tersebut adalah negara jahiliyah, bahkan lebih jahiliyah dari bangsa arab pra kedatangan Nabi SAW. Sebab, kejahiliyihan bangsa arab dikarenakan ketidaktahuan mereka terhadap risalah Islam, sedangkan kejahiliyahan umat Islam saat ini justru setelah mereka mengetahui risalah Islam.
Menurut Qutb, sebagaimana ditulis Robert D. Lee, adalah alamiah bahwa pada periode permulaan, sebagaimana Nabi SAW merekrut sekelompok kecil mukmin di Makkah dan berusaha memahami wahyu menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, proses pembebasan itu tidak membutuhkan perjuangan dengan kekerasan. Para sahabat Nabi membebaskan dirinya dengan memeluk Islam dan dengan begitu mereka memisahkan diri dari masyarakat Makkah, semula di dalam kotanya sendiri, tetapi kemudian hijrah menuju Madinah. Di sana mereka berusaha mempertahankan hak untuk hidup dengan keyakinan baru dalam lingkungan yang memusuhi mereka. Jihad mesti lebih ofensif, dan pada saat itu kekerasan lebih banyak terjadi. Baru kemudian, setelah kekuasaan lama diruntuhkan, sebuah masyarakat baru dapat disusun, jelas Qutb. Walaupun Sayyid Qutb tak pernah secara eksplisit menganjurkan serangan dengan kekerasan terhadap pemerintahannya sendiri maupun pemerintahan lain yang dianggapnya melalaikan hukum Islam, dalam pandangan Robert D. Lee, argumen-argumen Sayyid Qutb ini telah memberikan dasar alasan bagi orang untuk melakukan kekerasan. Dalam konteks ke-Indonesia-an, nampaknya konsep Sayyid Qutb inilah yang dijadikan rujukan oleh komunitas pengusung NII (Negara Islam Indonesia), meski belum banyak bukti yang mendukung tesis ini.
Sama halnya dengan Sayyid Qutb, Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri gerakan Wahhabi juga mengusung ideologi yang tak kalah berbahaya dengan ideologi Sayyid Qutb. Melalui ideologi takfir-nya, ia dan para pengikutnya, sebagaimana dituturkan oleh Syeikh Ahmad Zaini Dahlan dan Hamid Algar, melakukan apa yang saat ini kita kenal sebagai tindak kejahatan genosida, yakni melakukan pembantaian massal terhadap umat Islam yang tidak sepaham dengannya. Bahkan perempuan dan anak-anak pun tak luput dari aksi kebrutalan mereka. Dari rahim gerakan Wahabi inilah lahir gembong teroris dunia, Osama bin Laden.
Terhadap orang-orang semacam Sayid Qutb dan Muhammad bin Abdul Wahab ini tentu kita patut waspada. Jangan sampai pikiran-pikiran generasi muda Islam teracuni oleh ideologi eksklusif yang menghalalkan darah dan harta saudaranya serta menebarkan kebencian terhadap golongan-golongan di luar komunitasnya. Orang-orang semacam ini tak patut dijadikan guru, sebab mereka bukannya menampilkan Islam sebagai rahmah (kasih sayang), tetapi lebih sebagai niqmah (bencana).
Upaya Preventif
Untuk menepis aksi teror berbasis agama ini tidaklah mudah, karena ia lebih digerakkan oleh sistem ideologi yang mengendalikan alam bawah sadar manusia. Kematian tokoh-tokoh komunitas teroris seperti Dr. Azhari, Nordin M. Top atau Osama bin Laden tidaklah menjadi jaminan bahwa gerakan teroris telah mati. Bahkan tidak menutup kemungkinan yang terjadi adalah sebaliknya, kematian mereka justeru akan semakin mengobarkan semangat ‘jihad’ komunitas teroris, dan inilah yang patut kita waspadai. Untuk itu upaya-upaya preventif seperti peningkatan wawasan kegamaan (moderat) dan kebangsaan, patut kita galakkan demi membendung ideologi otoriter tersebut menjalar lebih luas lagi, khususnya di kalangan remaja (siswa dan mahasiswa) yang kerapkali menjadi sasaran rekrutmen komunitas teroris. Hal ini tentunya membutuhkan keterlibatan dan kerjasama yang baik antar semua elemen masyarakat, mulai dari orang tua, guru, organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan hingga pemerintah. Dengan upaya ini, kita berharap lambat laun gerakan terorisme tersebut akan musnah dengan sendirinya, sehingga kita dan aparat pemerintah khususnya bisa bernapas dengan lega tanpa merasa takut dihantui aksi-aksi brutal para teroris [ARF].
Wallahu ‘alam
...Berikut ini saya berikan tulisan dari http://qomaruddin.com/2013/01/ideologi-otoriter-akar-gerakan-terorisme/ tersebut.
Ideologi ‘Otoriter’; Akar Gerakan Terorisme
pp qomaruddin, 16 January 2013
pp qomaruddin, 16 January 2013
Belajar ilmu agama adalah kewajiban tiap individu muslim. Dengan ilmu agama seorang muslim mampu melaksanakan amal ibadah dengan baik dan benar, sesuai syarat dan rukunnya, serta mampu mengetahui perbuatan mana yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Agar tidak terjerumus pada pemahaman yang salah dan menyesatkan, maka illmu agama harus dipelajari melalui petunjuk dan arahan seorang guru yang ‘alim, terpercaya dan memiliki kompetensi untuk berbicara masalah agama. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh al-Baihaqy, “ ilmu agama itu tidak bisa diperoleh kecuali melalui mulut para ulama”, dan juga al-Imam Ibn Sirin, “sesungguhnya ilmu (agama) ini adalah agama, maka perhatikanlah dari mana engkau mengambil agamamu itu”. Salah dalam memilih guru akan berakibat fatal, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Hal ini sebagaimana yang menimpa pada beberapa orang mahasiswa kita, di mana mereka terlibat dalam aksi-aksi terorisme setelah meneguk wawasan keislaman dari orang-orang yang mengusung ideologi ‘otoriter’.
Otoritarianisme ‘Tentara Tuhan’
Aksi kekerasan (terorisme) berbasis agama yang marak terjadi belakangan ini memperlihatkan bahwa penafsiran ‘otoriter’ –meminjam istilah Khaled M. Abou el Fadl– atas ajaran agama masih exist, berada di tengah-tengah kita. Tafsir otoriter terjadi ketika seseorang memiliki klaim bahwa penafsirannya itulah yang paling benar dan sepenuhnya merepresentasikan kehendak Tuhan. Adapun penafsiran-penafsiran lainnya dianggap salah dan jauh dari kehendak Tuhan. Di sinilah seseorang itu secara sadar atau tidak telah memposisikan dirinya sebagai tentara Tuhan, dan bertindak atas nama Tuhan. Padahal ayat al-Qur’an menegaskan “dan tidaklah mengetahui tentara-tentara Tuhanmu kecuali Dia (Allah)”(al-Muddatsir: 30).
Orang yang demikian ini pada dasarnya, menurut Khaled M. Abou el Fadl, tidak hanya keliru karena mengklaim dirinya sebagai tentara Tuhan, tetapi lebih dari itu seolah ia telah memposisikan dirinya sebagai Tuhan yang memiliki kuasa (otoritas) untuk menghakimi orang-orang yang tidak sepaham dengannya. Tafsir otoriter ini pada akhirnya mengkristal menjadi sebuah ideologi otoriter yang destruktif, bukan hanya dari segi pemikiran tapi juga gerakan. Secara historis, kelompok khawarij-lah yang pertama kali mengusung ideologi otoriter semacam ini, yang dengannya mereka melakukan pembantaian terhadap kubu ‘Ali dan Mua’wiyah karena keduanya dianggap telah menyalahi hukum Tuhan.
Guru Komunitas Teroris
Dalam perkembangannya, ideologi otoriter ini dihidupkan kembali oleh komunitas-komunitas radikalis seperti Sayyid Qutb dan Muhammad bin Abdul Wahab. Tak pelak, sebagian kalangan menyebut keduanya sebagai pengusung gerakan neo-khawarij. Sayyid Qutb, figur pengusung konsep kedaulatan Tuhan (al-hakimiyyah al-ilahiyyah), mempunyai pemikiran bahwa suatu negara yang tidak menggunakan hukum Islam sebagai sistem pemerintahannya, maka negara tersebut adalah negara jahiliyah, bahkan lebih jahiliyah dari bangsa arab pra kedatangan Nabi SAW. Sebab, kejahiliyihan bangsa arab dikarenakan ketidaktahuan mereka terhadap risalah Islam, sedangkan kejahiliyahan umat Islam saat ini justru setelah mereka mengetahui risalah Islam.
Menurut Qutb, sebagaimana ditulis Robert D. Lee, adalah alamiah bahwa pada periode permulaan, sebagaimana Nabi SAW merekrut sekelompok kecil mukmin di Makkah dan berusaha memahami wahyu menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, proses pembebasan itu tidak membutuhkan perjuangan dengan kekerasan. Para sahabat Nabi membebaskan dirinya dengan memeluk Islam dan dengan begitu mereka memisahkan diri dari masyarakat Makkah, semula di dalam kotanya sendiri, tetapi kemudian hijrah menuju Madinah. Di sana mereka berusaha mempertahankan hak untuk hidup dengan keyakinan baru dalam lingkungan yang memusuhi mereka. Jihad mesti lebih ofensif, dan pada saat itu kekerasan lebih banyak terjadi. Baru kemudian, setelah kekuasaan lama diruntuhkan, sebuah masyarakat baru dapat disusun, jelas Qutb. Walaupun Sayyid Qutb tak pernah secara eksplisit menganjurkan serangan dengan kekerasan terhadap pemerintahannya sendiri maupun pemerintahan lain yang dianggapnya melalaikan hukum Islam, dalam pandangan Robert D. Lee, argumen-argumen Sayyid Qutb ini telah memberikan dasar alasan bagi orang untuk melakukan kekerasan. Dalam konteks ke-Indonesia-an, nampaknya konsep Sayyid Qutb inilah yang dijadikan rujukan oleh komunitas pengusung NII (Negara Islam Indonesia), meski belum banyak bukti yang mendukung tesis ini.
Sama halnya dengan Sayyid Qutb, Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri gerakan Wahhabi juga mengusung ideologi yang tak kalah berbahaya dengan ideologi Sayyid Qutb. Melalui ideologi takfir-nya, ia dan para pengikutnya, sebagaimana dituturkan oleh Syeikh Ahmad Zaini Dahlan dan Hamid Algar, melakukan apa yang saat ini kita kenal sebagai tindak kejahatan genosida, yakni melakukan pembantaian massal terhadap umat Islam yang tidak sepaham dengannya. Bahkan perempuan dan anak-anak pun tak luput dari aksi kebrutalan mereka. Dari rahim gerakan Wahabi inilah lahir gembong teroris dunia, Osama bin Laden.
Terhadap orang-orang semacam Sayid Qutb dan Muhammad bin Abdul Wahab ini tentu kita patut waspada. Jangan sampai pikiran-pikiran generasi muda Islam teracuni oleh ideologi eksklusif yang menghalalkan darah dan harta saudaranya serta menebarkan kebencian terhadap golongan-golongan di luar komunitasnya. Orang-orang semacam ini tak patut dijadikan guru, sebab mereka bukannya menampilkan Islam sebagai rahmah (kasih sayang), tetapi lebih sebagai niqmah (bencana).
Upaya Preventif
Untuk menepis aksi teror berbasis agama ini tidaklah mudah, karena ia lebih digerakkan oleh sistem ideologi yang mengendalikan alam bawah sadar manusia. Kematian tokoh-tokoh komunitas teroris seperti Dr. Azhari, Nordin M. Top atau Osama bin Laden tidaklah menjadi jaminan bahwa gerakan teroris telah mati. Bahkan tidak menutup kemungkinan yang terjadi adalah sebaliknya, kematian mereka justeru akan semakin mengobarkan semangat ‘jihad’ komunitas teroris, dan inilah yang patut kita waspadai. Untuk itu upaya-upaya preventif seperti peningkatan wawasan kegamaan (moderat) dan kebangsaan, patut kita galakkan demi membendung ideologi otoriter tersebut menjalar lebih luas lagi, khususnya di kalangan remaja (siswa dan mahasiswa) yang kerapkali menjadi sasaran rekrutmen komunitas teroris. Hal ini tentunya membutuhkan keterlibatan dan kerjasama yang baik antar semua elemen masyarakat, mulai dari orang tua, guru, organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan hingga pemerintah. Dengan upaya ini, kita berharap lambat laun gerakan terorisme tersebut akan musnah dengan sendirinya, sehingga kita dan aparat pemerintah khususnya bisa bernapas dengan lega tanpa merasa takut dihantui aksi-aksi brutal para teroris [ARF].
Wallahu ‘alam
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
Loh elo kan ampe pipis di celana di trit inidee-nee wrote:duren swt wrote:@ Deenee
Artinya ... elo MEMANG kaga sanggup membantah , MAKANYA moderator membantu mu agar DUNIA KAGA MELIHAT ELO ane tabokin hahahaha
yang bold mana buktinya ?? tebak2 buah manggis dan cocokmologi ditambah bumbu2 sirik adalah kebiasaan tukang rumpi
https://laskarislam.indonesianforum.net/t5207-tujuan-mulia-teroris-islam-utk-mendirikan-negara-islam-sesuai-apa-ndak-dg-ajaran-islam
Mana pula elo punya nyali kembali kesono
Dan elo jangan pura pura ga tau ... Room DEBAT TERTUTUP itu di ciptakan LI HANYA LIMA MENIT setelah post terakhir gw di trit itu
Si Duren memang keren dehh dalam nabokin Islam
Guest- Tamu
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
frontline defender wrote:Peristiwa 11 September 2001 yang meluluhlantakkan Gedung WTC di Pentagon Amerika Serikat berbagai pakar dan ahli melihat ada kejanggalan yang tidak terungkap atau bahkan menyimpang dari realitas peristiwa sebenarnya.
Kejanggalan setelah peristiwa tersebut adalah mengapa seluruh warga negara AS keturunan Yahudi sekitar delapan ribu orang dua jam sebelum serangan dipulangkan,
frontline defender wrote:
Artinya AS sudah mengetahui Bom Bali akan terjadi dan ini ada dua kemungkinan intelijen AS sangat bagus dan Indonesia tidak, atau ini sebuah “rekayasa”.
Aneh banget ya islam, pas ada masalah teror aja langsung mengaitkannya ke Amerika, Yahudi, dan antek2nya...
Ditanya kenapa, alasannya selalu demi memfitnah islam.. Preeetttt! Emangnya islam itu penting banget ya? sampe si kapir Amerika, Jahudi dkk itu harus capek-capek bikin skenario kayak gitu?
Sampe ngorbanin gedung WTC dan rugi sekian banyak dollar cuma gara-gara skenario cacad itu? Atau ngebom Bali dan membunuh warga negaranya sendiri? Emangnya Amerika kalian pikir bodoh banget apa?
Kalau emang mereka pada dasarnya benci sama muslim, kenapa mereka nggak tinggal bikin senjata nuklir sakti mandraguna aja? habis itu hancurin tuh semua negara islam yang menyusahkan dan biang gara-gara itu, lebih gampang toh?
Daripada kalian muslim menyalahkan orang melulu, lebih baik kalian renungkan aja deh ini:
Sebenarnya siapa sih yang lebih membenci? muslim terhadap kafir atau kafir terhadap muslim?
Lebih baik kalian instropeksi diri daripada selalu menyalahkan orang lain melulu..
Kalau memang kalian anti teroris, kalian jangan ketawa dong kalo orang-orang yang kalian anggap musuh alias kafir itu sengsara karena kejahatan teroris-teroris tersebut!
Coba kalian hitung sendiri;
Berapa banyak muslim yang ketika itu gembira akan kehancuran WTC?
Berapa banyak muslim kaffah yang menganggap jika Amrozi dkk yang ngebom Bali itu adalah pahlawan?
Dan juga menurut saya, jika ada muslim yang disini ngakunya anti teroris itu cuma lagi bertaqiyah saja, karena jika mereka mengatakan diri mereka begitu, berarti mereka anti dengan ajaran nabi dan allohnya juga.
Muhammad dan alloh malah berpesta-pora di syurga sono karena kacung-kacungnya (teroris muslim) telah berhasil melakukan kejahatan-kejahatan islami tersebut.
Just info:
Argumen serupa diatas, pernah saya muat di tridnya Ichreza yang ini: terorisme rekayasa CIA?
Tapi persis seperti kasusnya duren swt, trid tersebut dimasukkan ke sub forum debat tertutup karena begitu pengecutnya pak moderator Ichreza ketika menghadapi argumen saya.
Terakhir diubah oleh MBA tanggal Thu Feb 07, 2013 1:34 am, total 1 kali diubah
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
...Tahu kah anda, hingga kemarin, 4 Februari 2013, teroris Islami telah melakukan minimal 20.345 kali serangan mematikan sejak peristiwa 9/11? Apakah serangan yang begitu banyak dan berkelanjutan tidak menyangkal teori konspirasi yang sering dikemukakan muslim? Sumber Here
Andi Cactusa- LETNAN DUA
-
Posts : 784
Kepercayaan : Protestan
Location : Jakarta
Join date : 08.10.12
Reputation : 30
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
Yth. sdr duren magrum
intinya ... saya ga bisa masuk dan ngobrol di debat tertutup ... apapun statement "narcist" anda ... intinya saya ga bisa ngobrol ... dan semua itu bukan karena moderator mau menjaga saya ... ga ada urusan saya dengan moderator ... emang saya bayi musti dijaga2in ...
jadi mau gimana lagi ?? saya cuma mengingatkan bahwa kalau nanti thread ini masuk debat tertutup ... diskusi ga bisa dilanjutkan karena saya ga bisa akses disana ...
oke jeng bro
lanjut ....
intinya ... saya ga bisa masuk dan ngobrol di debat tertutup ... apapun statement "narcist" anda ... intinya saya ga bisa ngobrol ... dan semua itu bukan karena moderator mau menjaga saya ... ga ada urusan saya dengan moderator ... emang saya bayi musti dijaga2in ...
jadi mau gimana lagi ?? saya cuma mengingatkan bahwa kalau nanti thread ini masuk debat tertutup ... diskusi ga bisa dilanjutkan karena saya ga bisa akses disana ...
oke jeng bro
lanjut ....
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
Del - double
Terakhir diubah oleh duren swt tanggal Wed Feb 06, 2013 1:06 pm, total 1 kali diubah
Guest- Tamu
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
Wkwkwk ternyata elo benar ... pihak LI main KAYUdee-nee wrote:Yth. sdr duren magrum
intinya ... saya ga bisa masuk dan ngobrol di debat tertutup ... apapun statement "narcist" anda ... intinya saya ga bisa ngobrol ... dan semua itu bukan karena moderator mau menjaga saya ... ga ada urusan saya dengan moderator ... emang saya bayi musti dijaga2in ...
jadi mau gimana lagi ?? saya cuma mengingatkan bahwa kalau nanti thread ini masuk debat tertutup ... diskusi ga bisa dilanjutkan karena saya ga bisa akses disana ...
oke jeng bro
lanjut ....
Itu sengaja dibuat jadi hidden room
Yang anehnya saya yang buat trit tuk mempertanyakan itu .. JUGA ga bisa akses trit gw sendiri
Dodol dodol
ini tritnya dan sudah dibales si Darussalam ( tapi ane ga bisa akses )
Mengapa SENIOR MEMBER Seperti si Deene Ga Bisa Mengakses Room Debat Tertutup ?? by duren swt in LAYANAN ATAU SOLUSI
Guest- Tamu
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
dee-nee wrote:
saya bilang : terkutuklah semua yang mengatasnamakan teror = Islam
jadi terkutuklah teroris itu sendiri ... karena melakukan teror sambil bawa2 Islam
kok terkutuk gimana..
wong tidak ada ayat yang mereka langgar, tidak ada hadis yang mereka langgar
ayat/hadis mana yang dilanggar amrozy?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
duren swt wrote:
Wkwkwk ternyata elo benar ... pihak LI main KAYU
Itu sengaja dibuat jadi hidden room
Yang anehnya saya yang buat trit tuk mempertanyakan itu .. JUGA ga bisa akses trit gw sendiri
Dodol dodol
ini tritnya dan sudah dibales si Darussalam ( tapi ane ga bisa akses )
Mengapa SENIOR MEMBER Seperti si Deene Ga Bisa Mengakses Room Debat Tertutup ?? by duren swt in LAYANAN ATAU SOLUSI
ya elah jeng ... cuma masalah debat tertutup aja ribet amat sih ... saya (dan muslim lain disini) selalu siap sedia kok jika jeng duren ngajak diskusi ... ga akan kabur kemana2 ... paling lama aja jawabnya
ga usah ribut2 sama momod mulu kenapa sih ... rusuh banget jadi manusia
yo wes ... lanjut disana ...
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Thu Feb 07, 2013 2:46 am, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
Hehehe namanya juga lagi usaha agar elo pinter ngebom bunuh diri saydee-nee wrote:
ya elah jeng ... timbang debat tertutup aja ribet amat sih
ga usah ribut2 sama momod mulu kenapa sih ... tawur bener jadi orang
Ahh males ... dah ga moddee-nee wrote:yo wes ... lanjut disana ...
Lagi pula post ku tentang SUNNAH bakar mesjid ga berani elo bales
Guest- Tamu
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
Andi Cactusa wrote:...Tahu kah anda, hingga kemarin, 4 Februari 2013, teroris Islami telah melakukan minimal 20.345 kali serangan mematikan sejak peristiwa 9/11? Apakah serangan yang begitu banyak dan berkelanjutan tidak menyangkal teori konspirasi yang sering dikemukakan muslim? Sumber Here
Kalau boleh saya tanggapi mas Andi
Saya sudah buka sumbernya ... site tentang kritikan pada Islam ya ...
Yang saya liat dari site itu ... ya memang another "I hate Islam but I love muslims" statement
yang (mohon maaf) bagi saya masih tetap statement orang2 yang ga tau apa2 tentang Islam.
Lucu juga bacanya ... khususnya untuk setiap category seperti about Islam, human rights, dsb
kenapa kok isi setiap kategorinya bisa beda banget ya dengan sites2 (yang jelas2 ditulis oleh muslim itu sendiri) seperti http://www.islamreligion.com/ atau http://www.islamonline.com/ atau http://www.whyislam.org/ yang sudah memasang banyak baliho, spanduk besar di Amerika sana untuk selalu menjelaskan seperti apa Islam itu ...
Sekian banyak sites Islam yang saya baca ... sites yang selalu berusaha menjelaskan pada semua manusia di dunia ini apa itu Islam ... bagaimana mengerti Islam ... dan semua tentang salah paham orang mengenai Islam ... tapi memang kadang2 tergantung selera masing2 ... website seperti apa yang lebih menarik untuk dibaca ... dan saya lihat semua jatuhnya adalah tergantung sampai sejauh mana statement "I hate Islam but I love muslims" itu sudah mendarah daging.
Berkaitan dengan site yang mas Andi bawa ... berikut semua berita tentang radikalisme dan teror yang dilakukan muslim ... mungkin sikap saya setelah membaca itu semua adalah "I hate (some) muslims but I love Islam" >>> dan saya lagi mikir .. ada ga ya kemungkinannya statement ini bisa merubah statement 1 sebelumnya ??
Mungkin karena saya bukan termasuk manusia beragama yang mudah terkena doktrin (saya katakan manusia beragama, karena saya yakin doktrin terjadi juga di semua agama)
maka saya juga tidak akan terlalu gila2 amat membela muslim ... Semua yang tertulis dalam website mas Andi itu benar dan saya akui semua itu salah dan biadab >> sejalan dengan statement saya sebelumnya bahwa saya akan mengutuk semua bentuk teror
Tapi ... seperti yang pernah saya katakan di thread ini >> khususnya post #77
Saya bolak balik menjelaskan bahwa semua tindakan teror dan radikalisme itu bukan Islam ... dan sikap ini juga yang dilakukan banyak muslim "normal" lainnya untuk menjelaskan keadaan yang sebenarnya ...
Berkaitan dengan post #77 diatas ... saya menulis :
"8.Akhirnya kedua kubu ini (amerika dan islam radikal) berkembang menjadi anti-islam vs anti-amerika ... dan dua2nya sama2 kompor yang membuat Islamphobia di Amerika tambah kuat ... begitu juga anti-amerika khususnya di Timteng" >>> (tolong dibaca semuanya dan tidak hanya point 8 saja supaya tidak ada salah paham)
ada kebencian antara Barat dan Islam (sebetulnya kalau menurut saya lebih antara Barat dan Timteng) ... dan ini adalah kenyataan ... disatu pihak saya melihat begitu banyak statement2 muslim bernada "benci" pada Barat (dalam hal ini kemudian ditujukan pada umat Kristen) ... di pihak lain juga banyak statement2 Barat (terutamanya dari Kristen) bernada benci pada Islam.
Dan sebagai manusia "sehat" saya merasa tidak perlu masuk dalam linkungan saling benci (curiga) seperti itu ...
Jadi ... terkait dengan tulisan mas Andi diatas ... yang namanya konspirasi mas ... siapa sih yang mau percaya ?? Ini pendapat saya loh ya ... terus terang saya tidak pernah percaya dengan konspirasi ... bukan artinya saya bilang apa yang dikatakan TS salah ... tapi lebih kepada saya ga terlalu perduli dengan konspirasi
Sekian banyak konspirasi (apalagi berkaitan dengan 9/11) semakin banyak kita baca, semakin njelimet dan ga tau info mana yang benar dan mana yang salah ... konspirasi CIA, Zionist, Iluminati, sampai alien dengan crop circles nya ... semua dihubung2kan dengan 9/11
silahkan masuk sini post #10 ... berkaitan dengan konspirasi (yang justru diyakini juga oleh sebagian umat Kristen perihal kejadian 9/11)
Dan saya akui ... kadang2 issue konspirasi zionisme dan CIA memang paling gampang dijadikan bahan ngeles (tidak terkait TS loh) bagi mereka2 yang ingin mencari dukungan masyarakat ... KPK dibilang zionis ... Jokowi dan SBY dibilang zionis ... Gus Dur (alm) dibilang zionis ... PDIP dibilang zionis ... semua pokoknya bisa dibilang zionis hanya karena tidak sejalan dengan cara berpikir mereka ...
Dan ... ini tidak hanya ada di Indonesia (yang mayoritas muslim) ... di Amerika pun Obama dibilang bekerja sama dengan teroris, Obama dibilang terkait dengan Osama, Demokrat dibilang anti-Christ, bahkan di Inggris pun BBC dibilang pro-terorist hanya karena selalu menulis hal2 yang baik tentang Islam ...
Kalau liat secara global seperti ini ... jatuhnya jadi sama saja toh mas ...
Begitu tanggapan saya ... (maaf kalau tulisannya kepanjangan)
Terakhir diubah oleh dee-nee tanggal Wed Mar 27, 2013 3:50 pm, total 1 kali diubah
dee-nee- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 8645
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 02.08.12
Reputation : 182
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
dee-nee wrote:Mungkin karena saya bukan termasuk manusia beragama yang mudah terkena doktrin (saya katakan manusia beragama, karena saya yakin doktrin terjadi juga di semua agama)
maka saya juga tidak akan terlalu gila2 amat membela muslim ...
mosok seh..
lha kamu jumpalitan di LI ini apa bukan karena membela islam/muhammad?
jelas-jelas perintah dan tindakan jahat bin bejat aja kamu gak mau terima..
mana ajaran islam yang baik? mana perbuatan baik yang dilakukan muhammad?
ayat/sura mana yang dilanggar oleh para teroris islam?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
Yang Tak Terungkap di Balik Tragedi WTC 11 September 2001
Tragedi World Trade Center (WTC) 11 tahun silam masih menyisakan duka bagi sebagian besar warga Amerika. Peringatan yang digelar setiap tahunnya terkadang kembali membuka kisah lama dan mengungkap kepiluan keluarga korban.
SEKADAR membuka catatan, ternyata masih ada sejumlah fakta yang belum diketahui secara rinci. Inilah 7 fakta di balik peristiwa 11 September 2001:
Korban Selamat Hanya 20 Orang
Menurut hasil penelitian terhadap para korban selamat tragedi 9/11, hanya ada 20 orang yang berhasil ditarik dari reruntuhan bangunan dalam keadaan selamat. Di antara korban selamat, terdapat 2 anggota kepolisian wilayah setempat, Port Authority, yakni John McLoughllin dan William Jimeno. Keduanya berhasil diselamatkan setelah terjebak dalam reruntuhan bangunan masing-masing selama 13 jam dan 21 jam. Kisah keduanya kemudian difilmkan oleh sutradara Oliver Stone dalam film berjudul ' World Trade Center ' yang dirilis tahun 2006.
Kisah selamat lainnya berasal dari seorang insinyur bangunan bernama Pasquale Buzzelli dan sekretarisnya, Genelle Guzman. Keduanya yang berkantor di lantai 64 Menara Utara WTC, terjebak dalam reruntuhan selama berjam-jam. Buzzelli yang mengalami patah kaki dan gegar otak ini sempat pingsan selama 3 jam sebelum akhirnya diselamatkan petugas penyelamat. Sedangkan Guzman baru berhasil diselamatkan setelah terjebak di bawah reruntuhan selama lebih dari 27 jam.
Korban Tewas Berasal dari 80 Negara
Total korban tewas dalam tragedi 9/11 ini nyaris mencapai 3.000 orang. Korban tewas tersebut tidak hanya berasal dari Amerika Serikat saja, namun juga negara lain. Korban tewas berasal dari lebih 80 negara, antara lain Jepang, Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Swiss, India, Meksiko, Brasil, Afrika Selatan, Kanada, termasuk Indonesia. Namun warga asing yang paling banyak menjadi korban berasal dari Inggris, di mana dari total 372 warga asing yang tewas, sekitar 67 orang di antaranya berkewarganegaraan Inggris.
Kebakaran Baru Bisa Dipadamkan 99 Hari Kemudian
Dua pesawat yang menabrakkan diri ke Menara Kembar WTC memicu kebakaran hebat pada kedua gedung yang pernah tercatat sebagai gedung tertinggi di dunia ini. Bahkan kebakaran ini baru bisa benar-benar dipadamkan sekitar 99 hari setelah kejadian. Selama itu, petugas pemadam terus berusaha memadamkan bara api yang tersembunyi di balik reruntuhan gedung bertingkat tersebut.
Api kebakaran pertama muncul setelah pesawat pertama menabrak Menara Utara WTC pada pukul 08.46 waktu setempat, 11 September 2001 silam. Petugas pemadam menyatakan api benar-benar padam pada 19 Desember 2001.
Bukan Kebakaran Penyebab Utama Menara Kembar Rubuh
Awalnya muncul klaim bahwa penyebab rubuhnya menara kembar WTC adalah karena kebakaran yang melanda kedua gedung tersebut. Klaim tersebut dinyatakan tidak benar, karena api yang membakar gedung WTC tidak mampu melelehkan baja yang menjadi kerangka gedung tersebut.
Rubuhnya menara kembar tersebut sebenarnya dilakukan dengan sengaja, yakni dengan menggunakan peledak yang disetting dengan timer. Peledakan menara kembar dilakukan secara vertikal oleh petugas pemadam agar tidak berdampak pada gedung-gedung pencakar langit yang ada di sekelilingnya.
Bukan 2, Melainkan 3 Menara WTC yang Rubuh dalam Tragedi 9/11
Selama ini diketahui bahwa Menara Kembar WTC rubuh total dalam tragedis 9/11 ini. Namun ternyata ada satu gedung lagi yang ikut rubuh pada sore hari setelah kejadian. Menara WTC 7 yang memiliki 47 lantai dan tercatat sebagai salah satu bangunan terbesar di kawasan Manhattan , rubuh akibat serangan teroris tersebut.
Namun rubuhnya menara ini tidak begitu terekspos oleh media massa karena gedung ini bukan rubuh karena ditabrak pesawat. Diyakini bahwa menara WTC 7 rubuh karena dipicu 'kerusakan rembetan' dari rubuhnya Menara Kembar WTC.
"Kehancuran total bangunan pencakar langit ketiga terjadi pada 11 September 2001 sore hari, seolah-olah dianggap bukan sebagai peristiwa penting... sebagian besar orang memang tidak pernah melihat rubuhnya menara WTC 7 ini.. Sangat mustahil untuk menemukan bukti virtual yang menunjukkan atau menyebutkan rubuhnya menara WTC 7 dalam surat kabar, majalah ataupun laporan televisi setelah 11 September," demikian laporan Komisi 9/11.
Besi dan Baja Sisa Rongsokan Gedung WTC Dijual
Tidak hanya memakan banyak korban tewas, tragedi 9/11 ini juga menyisakan sekitar 185.101 ton besi rongsokan bekas Menara Kembar WTC yang rubuh. Ke mana perginya besi-besi ini? Ternyata didaur ulang tanpa dilakukan pemeriksaan untuk mencari alat bukti. Besi-besi ini dilelehkan kemudian dikirimkan ke China dan India menggunakan kapal. Sebuah perusahaan China , Baosteel membeli 50 ton besi sisa gedung WTC ini seharga 120 dolar AS per ton. Sedangkan sisanya dilaporkan digunakan untuk melengkapi sejumlah monumen 9/11 di 50 negara bagian AS.
Tindakan pemerintah setempat ini sempat menuai kemarahan warga dan dinilai sebagai bentuk kejahatan federal. Menanggapi hal ini, Walikota New York City Michael Bloomberg memiliki pendapat sendiri.
"Jika Anda ingin melihat lagi metode dan desain bangunan tersebut, pada zaman ini bisa dilakukan dengan komputer. Dengan melihat dan mengamati potongan-potongan besi saja tidak bisa memberitahu Anda apa pun," tutur Bloomberg.
Satu Perusahaan Besar Kehilangan 2/3 Karyawannya
Menara Kembar WTC merupakan pusat perkantoran dan bisnis yang ramai di kawasan Manhattan , New York , AS. Sebagian besar korban tewas dalam insiden ini merupakan orang-orang yang berkantor di gedung WTC tersebut. Salah satunya sebuah perusahaan jasa keuangan holobal bernama Cantor Fitzgerald.
Kantor pusat perusahaan ini terletak di lantai 101 hingga 105 pada salah satu menara WTC. Tragis, tragedi 9/11 ini menewaskan 658 karyawan Cantor Fitzgerald, dari total 960 karyawan yang mereka miliki.
Hal ini sempat memberi dampak buruk pada dunia bisnis di New York . Namun untungnya, mereka berhasil bangkit setelah 10 tahun kemudian.
"Kita bisa saja menutup perusahaan ini dan menghadiri pemakaman rekan-rekan kita, atau kita bisa bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk membantu keluarga-keluarga mereka," ujar CEO Cantor Fitzgeald, Howard Lutnick, saat itu menyemangati para anak buahnya.
Setelah 10 tahun, Cantor Fitzgerald akhirnya mampu menyalurkan dana sebesar 180 juta dolar AS untuk keluarga korban demi memenuhi janji atas biaya layanan kesehatan para karyawannya yang menjadi korban tragedi 9/11.
Satu hal lagi yang tidak terekspos adalah tidak adanya orang Yahudi yang tewas dalam kejadian itu, padahal gedung tersebut identik dengan bangunan milik orang-orang Yahudi. Dan, ada lebih dari 4.000 pegawai keturunan Yahudi yang absen (tidak masuk kerja) pada hari kejadian tersebut.
Tragedi World Trade Center (WTC) 11 tahun silam masih menyisakan duka bagi sebagian besar warga Amerika. Peringatan yang digelar setiap tahunnya terkadang kembali membuka kisah lama dan mengungkap kepiluan keluarga korban.
SEKADAR membuka catatan, ternyata masih ada sejumlah fakta yang belum diketahui secara rinci. Inilah 7 fakta di balik peristiwa 11 September 2001:
Korban Selamat Hanya 20 Orang
Menurut hasil penelitian terhadap para korban selamat tragedi 9/11, hanya ada 20 orang yang berhasil ditarik dari reruntuhan bangunan dalam keadaan selamat. Di antara korban selamat, terdapat 2 anggota kepolisian wilayah setempat, Port Authority, yakni John McLoughllin dan William Jimeno. Keduanya berhasil diselamatkan setelah terjebak dalam reruntuhan bangunan masing-masing selama 13 jam dan 21 jam. Kisah keduanya kemudian difilmkan oleh sutradara Oliver Stone dalam film berjudul ' World Trade Center ' yang dirilis tahun 2006.
Kisah selamat lainnya berasal dari seorang insinyur bangunan bernama Pasquale Buzzelli dan sekretarisnya, Genelle Guzman. Keduanya yang berkantor di lantai 64 Menara Utara WTC, terjebak dalam reruntuhan selama berjam-jam. Buzzelli yang mengalami patah kaki dan gegar otak ini sempat pingsan selama 3 jam sebelum akhirnya diselamatkan petugas penyelamat. Sedangkan Guzman baru berhasil diselamatkan setelah terjebak di bawah reruntuhan selama lebih dari 27 jam.
Korban Tewas Berasal dari 80 Negara
Total korban tewas dalam tragedi 9/11 ini nyaris mencapai 3.000 orang. Korban tewas tersebut tidak hanya berasal dari Amerika Serikat saja, namun juga negara lain. Korban tewas berasal dari lebih 80 negara, antara lain Jepang, Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Swiss, India, Meksiko, Brasil, Afrika Selatan, Kanada, termasuk Indonesia. Namun warga asing yang paling banyak menjadi korban berasal dari Inggris, di mana dari total 372 warga asing yang tewas, sekitar 67 orang di antaranya berkewarganegaraan Inggris.
Kebakaran Baru Bisa Dipadamkan 99 Hari Kemudian
Dua pesawat yang menabrakkan diri ke Menara Kembar WTC memicu kebakaran hebat pada kedua gedung yang pernah tercatat sebagai gedung tertinggi di dunia ini. Bahkan kebakaran ini baru bisa benar-benar dipadamkan sekitar 99 hari setelah kejadian. Selama itu, petugas pemadam terus berusaha memadamkan bara api yang tersembunyi di balik reruntuhan gedung bertingkat tersebut.
Api kebakaran pertama muncul setelah pesawat pertama menabrak Menara Utara WTC pada pukul 08.46 waktu setempat, 11 September 2001 silam. Petugas pemadam menyatakan api benar-benar padam pada 19 Desember 2001.
Bukan Kebakaran Penyebab Utama Menara Kembar Rubuh
Awalnya muncul klaim bahwa penyebab rubuhnya menara kembar WTC adalah karena kebakaran yang melanda kedua gedung tersebut. Klaim tersebut dinyatakan tidak benar, karena api yang membakar gedung WTC tidak mampu melelehkan baja yang menjadi kerangka gedung tersebut.
Rubuhnya menara kembar tersebut sebenarnya dilakukan dengan sengaja, yakni dengan menggunakan peledak yang disetting dengan timer. Peledakan menara kembar dilakukan secara vertikal oleh petugas pemadam agar tidak berdampak pada gedung-gedung pencakar langit yang ada di sekelilingnya.
Bukan 2, Melainkan 3 Menara WTC yang Rubuh dalam Tragedi 9/11
Selama ini diketahui bahwa Menara Kembar WTC rubuh total dalam tragedis 9/11 ini. Namun ternyata ada satu gedung lagi yang ikut rubuh pada sore hari setelah kejadian. Menara WTC 7 yang memiliki 47 lantai dan tercatat sebagai salah satu bangunan terbesar di kawasan Manhattan , rubuh akibat serangan teroris tersebut.
Namun rubuhnya menara ini tidak begitu terekspos oleh media massa karena gedung ini bukan rubuh karena ditabrak pesawat. Diyakini bahwa menara WTC 7 rubuh karena dipicu 'kerusakan rembetan' dari rubuhnya Menara Kembar WTC.
"Kehancuran total bangunan pencakar langit ketiga terjadi pada 11 September 2001 sore hari, seolah-olah dianggap bukan sebagai peristiwa penting... sebagian besar orang memang tidak pernah melihat rubuhnya menara WTC 7 ini.. Sangat mustahil untuk menemukan bukti virtual yang menunjukkan atau menyebutkan rubuhnya menara WTC 7 dalam surat kabar, majalah ataupun laporan televisi setelah 11 September," demikian laporan Komisi 9/11.
Besi dan Baja Sisa Rongsokan Gedung WTC Dijual
Tidak hanya memakan banyak korban tewas, tragedi 9/11 ini juga menyisakan sekitar 185.101 ton besi rongsokan bekas Menara Kembar WTC yang rubuh. Ke mana perginya besi-besi ini? Ternyata didaur ulang tanpa dilakukan pemeriksaan untuk mencari alat bukti. Besi-besi ini dilelehkan kemudian dikirimkan ke China dan India menggunakan kapal. Sebuah perusahaan China , Baosteel membeli 50 ton besi sisa gedung WTC ini seharga 120 dolar AS per ton. Sedangkan sisanya dilaporkan digunakan untuk melengkapi sejumlah monumen 9/11 di 50 negara bagian AS.
Tindakan pemerintah setempat ini sempat menuai kemarahan warga dan dinilai sebagai bentuk kejahatan federal. Menanggapi hal ini, Walikota New York City Michael Bloomberg memiliki pendapat sendiri.
"Jika Anda ingin melihat lagi metode dan desain bangunan tersebut, pada zaman ini bisa dilakukan dengan komputer. Dengan melihat dan mengamati potongan-potongan besi saja tidak bisa memberitahu Anda apa pun," tutur Bloomberg.
Satu Perusahaan Besar Kehilangan 2/3 Karyawannya
Menara Kembar WTC merupakan pusat perkantoran dan bisnis yang ramai di kawasan Manhattan , New York , AS. Sebagian besar korban tewas dalam insiden ini merupakan orang-orang yang berkantor di gedung WTC tersebut. Salah satunya sebuah perusahaan jasa keuangan holobal bernama Cantor Fitzgerald.
Kantor pusat perusahaan ini terletak di lantai 101 hingga 105 pada salah satu menara WTC. Tragis, tragedi 9/11 ini menewaskan 658 karyawan Cantor Fitzgerald, dari total 960 karyawan yang mereka miliki.
Hal ini sempat memberi dampak buruk pada dunia bisnis di New York . Namun untungnya, mereka berhasil bangkit setelah 10 tahun kemudian.
"Kita bisa saja menutup perusahaan ini dan menghadiri pemakaman rekan-rekan kita, atau kita bisa bekerja lebih keras dari sebelumnya untuk membantu keluarga-keluarga mereka," ujar CEO Cantor Fitzgeald, Howard Lutnick, saat itu menyemangati para anak buahnya.
Setelah 10 tahun, Cantor Fitzgerald akhirnya mampu menyalurkan dana sebesar 180 juta dolar AS untuk keluarga korban demi memenuhi janji atas biaya layanan kesehatan para karyawannya yang menjadi korban tragedi 9/11.
Satu hal lagi yang tidak terekspos adalah tidak adanya orang Yahudi yang tewas dalam kejadian itu, padahal gedung tersebut identik dengan bangunan milik orang-orang Yahudi. Dan, ada lebih dari 4.000 pegawai keturunan Yahudi yang absen (tidak masuk kerja) pada hari kejadian tersebut.
The.Barnabas- LETNAN DUA
-
Posts : 894
Location : Jakarta
Join date : 27.07.12
Reputation : 36
Re: Membuka Topeng Terorisme Indonesia
ooooo...
jadi pelakunya yahudi?
yahudi yang kerjasama sama obama, gitu ya?
i see
sungguh analisis yang amat 'cerdas'
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» [Indonesia Tanah Airku, Indonesia Jaya!] Shanna Shannon - Indonesia Raya ( copyright : Kemendikbud RI )
» [lagu kebangsaan Indonesia] [HIDUP INDONESIA!] Shanna Shannon - Indonesia Pusaka
» membuka pintu rezeki yang barokah
» membuka pintu rejeki yang barokah
» [kumpulan terkait sepak bola Indonesia] Indonesia national football team - Topic
» [lagu kebangsaan Indonesia] [HIDUP INDONESIA!] Shanna Shannon - Indonesia Pusaka
» membuka pintu rezeki yang barokah
» membuka pintu rejeki yang barokah
» [kumpulan terkait sepak bola Indonesia] Indonesia national football team - Topic
Halaman 1 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik