Perlawanan Hindu Melawan Kristenisasi dalam Buku "Veda & Injil"
Halaman 1 dari 1 • Share
Perlawanan Hindu Melawan Kristenisasi dalam Buku "Veda & Injil"
Kanayalal Manghandas Talreja
New Delhi
Chaitra, Shukla 1, 2057
5 April 2000
New Delhi
Chaitra, Shukla 1, 2057
5 April 2000
Tujuan buku Veda & Injil diterbitkan antara lain:
a. Menghadapi upaya-upaya misionaris yang menjalankan ibadahnya yaitu mengkristenkan orang Hindu.
b. Mengetahui seberapa jauh Kristen menyembunyikan kebohongan yang terkandung dalam Injil serta seberapa jauh sejarah kelabu Kristen telah ditutup-tutupi.
c. Mengajarkan bahwa Ajaran Hindu Jauh lebih baik daripada Ajaran Kristen. Walaupun Ajaran Kristen sendiri dipercaya, beberapa Konsepnya, mencontek persis ajaran Hindu.
Daftar Isi
1. Ketunggalan Sang Hyang Widhi dan Doktrin Trinitas Injil
2. Kultus Perawan Maria dan Hukum Universal Veda
3. Tuhan Injil Menciptakan Konflik, Sang Hyang Widhi Mengajarkan Damai
4. Tuhan Injil Pemarah, Sang Hyang Widhi Kawan yang Penuh Kebaikan
5. Kemurahan Hati oleh Sang Hyang Widhi, Pembunuhan oleh Tuhan Injil
6. Injil Menulis Resep Hukuman Mati, Veda Mengajarkan Reformasi
7. Injil Merendahkan Wanita, Veda Mengangkatnya
8. Kisah Cabul dalam Injil, Aturan Tingkah Laku Moral dalam Veda
9. Injil: Siksa Orang Tak Percaya , Veda: Cintai Semua
10. Injil Mengajarkan Intoleransi Kejam, Veda Mengajarkan Persaudaraan
11. Tuhan Injil Meminta Korban Binatang, Sang Hyang Widhi Menyelamatkan Binatang Bisu
12. Vegetarianisme dalam Veda, Makan Daging dalam Injil
13. Korban Manusida dalam Injil, Non-Kekerasan dalam Veda
14. Kanibalisme dalam Injil, Kesucian dalam Veda
15. Bahasa Tidak Pantas dalam Injil, Bahasa Manis dalam Veda
16. Ajaran Tidak Ilmiah dalam Injil, Kebenaran Ilmiah dalam Veda
17. Injil Mengajarkan Kepalsuan, Veda Mengajarkan Kebenaran
18. Injil Mengutuk Ilmu Pengetahuan, Kebajikan dan Filsafat, Veda Mempromosikannya
19. Doktrin Kutukan Injil, Doktrin Keselamatan Veda
20. Doktrin ‘Jadilah Baik, Berbuatlah Baik’ dalam Veda dan Injil
21. Kotbah ‘Pengampunan dan Non-Kekerasan’ dalam Veda dan Injil
22. Sihir dalam Injil, Jalan Suci dalam Veda
23. Injil Mendirikan Perbudakan, Veda Mengajarkan Persaudaraan dan Kebebasan
24. Injil Mengajarkan Rasisme, Veda Mengajarkan Kesamaan Hak
25. Tuhan Injil Menghancurkan dan Membakar Patung, Sang Hyang Widhi Menganugrahkan Kebahagiaan
26. Tuhan Injil Cemburu dan Pembalas Dendam, Sang Hyang Widhi Bapak yang Penuh Kebaikan
27. Suara Tirani Tuhan Injil, Sifat Penuh Kebahagiaan Sang Hyang Widhi
28. Penjagalan oleh Para Nabi Injil, Kemurahan Hati Para Sri Veda
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Perlawanan Hindu Melawan Kristenisasi dalam Buku "Veda & Injil"
1. PERNYATAAN JAHAT DARI PARA MISIONARIS KRISTEN
J. P. Leonard, S. J. Archbishop Madurai: “Bila kita harus mengungkapkan maksud kita, tanpa menyembunyikannya sama sekali, kita berpendadapat bahwa Purana-Purana Hindu dan agama Hindu harus lenyap dari negri ini, dan lebih cepat mereka lenyap, lebih bagus.”
Richard Temple: “India seperti benteng perkasa, yang digempur oleh artileri berat. Kita telah memberikan gempuran demi gempuran, dan gebukan demi gebukan, dan efeknya pada awalnya tidak begitu kelihatan, tapi pada akhirnya dengan satu tubrukan struktur yang perkasa itu akan rontok, dan adalah merupakan harapan kita bahwa suatu hari agama penyembah berhala India ini akan takluk dengan cara demikian.
Francis Xavier: “Aku memerintahkan di mana-mana agar Mandir-Mandir diruntuhkan dan patung-patung dihancurkan. Aku tidak bisa menjelaskan dalam kata-kata kebahagiaan yang kurasakan ketika meyaksikan pemandangan perubuhan dan penghancuran patung-patung itu.”
Dalam rangka menghadapi ancaman ini secara efektif, saya berupaya keras untuk menulis buku ini, agar dunia tahu di mana kebenaran itu berada.
2. MENYOROTI ‘ECCLESIA IN ASIA’ DARI PAUS YOHANES PAULUS II
Rencana Paus untuk Mengkristenkan Asia dalam Milenium Ketiga
Ketika Paus Yohanes Paulus II mengunjungi India, pada tanggal 6 November 1999, dia menandatangani dan mempresentasikan satu dokumen, Apostolic Exhortation (Perintah Kepausan) atas gereja di Asia, berjudul Ecclesia in Asia (Gereja di Asia) di Katedral Hati Suci di New Delhi di depan lebih dari 300 uskup Asia.
Paus Yohanes Paulus II: “Sama seperti pada milenium pertama Salib ditanam di bumi Eropa, dan pada milenium kedua ditanam di Amerika dan Afrika, kita dapat berdoa bahwa pada milenium Kristen ketiga satu panen besar keyakinan akan dipetik di benua yang luas dan penting ini.”
Paus: Tiada yang Lain Kecuali Kristus sebagai Juru Selamat Dunia
Paus Yohanes Paulus II: “Nilai-nilai agama yang mereka (agama-agama Asia) ajarkan menunggu pemenuhannya di dalam Yesus Kristus.”
Panggilan Nyaring dari Paus untuk Mengkonversi Asia
Paus Yohanes Paulus II pada paragraf ke-4 dari Pengantar: … dalam tahum 1995, aku mengundang para Uskup Asia berkumpul di Manila untuk membuka lebar pintu-pintu Asia kepada Kristus.
Paus: Adalah Kewajiban dari Seluruh Gereja untuk Mengkonversikan Rakyat Asia ke Agama Kristen.
Paus: Rakyat Asia Memerlukan Kristus dan Injilnya
Penyalahgunaan Sekolah Katolik untuk Mengkonversi Orang-Orang Asia ke Agama Kristen
Gereja Akan Gelisah Sampai Seluruh Asia Dikristenkan
Paus: Yesus Bukan Orang Barat, tapi Orang Asia
Paus Menekankan Evangelisasi melalui Komunikasi Sosial
Paus: “…satu-satunya stasiun radio yang berjangkauan benua untuk gereja di Asia, karena hampir 30 tahun melakukan evangelisasi melalui penyiaran…”
Seharusnya politisi Hindu di India belajar satu hal dari kalimat-kalimat di atas dan mempergunakan seluruh saluran tv dan seluruh stasiun radio sepanjang waktu untuk mengajarkan dan mempropagandakan filosofi dari agama Veda yang sublim dan superior tidak saja di antara rakyat Hindusthan, tapi juga di seluruh dunia.
Paus Berdoa Memohon kepada Santa Maria untuk Membantu Mengkonversikan Seluruh Rakyat Asia
3. KEBIJAKAN UNTUK MENYENANGKAN PARA MISIONARIS KRISTEN
Ada banyak politis Hindu di India memberikan kesempatan pada misionaris Kristen dalam menyebarkan agama hanya demi uang. Bagaimana dengan politisi Hindu di Indonesia, terutama di Bali?
4. HAK UNTUK MEMPROPAGANDAKAN AGAMA DIBERIKAN OLEH KONSTITUSI INDIA
5. KAMPANYE JAHAT DAN BUSUK TERHADAP ORANG DAN AGAMA HINDU
Mereka mengklaim bahwa hanya mereka yang beragama Kristen yang berhak disebut sebagai manusia, sementara yang lain adalah binatang. Mereka menunjang klaimnya dengan mengutip dua kamus.
World Book Dicitonary, Kristen = manusia, bukan binatang
The Webster’s Third New International Dictionary, Christian = manusia sebagaimana dibedakan dengan seekor binatang yang lebih rendah.
“Orang-orang Hindu adalah penyembah berhala, mereka akan ke neraka.”
“Orang-orang Hindu, yang sedang meraba-raba dalam kegelapan, memerlukan cahaya yang hanya dapat diberikan oleh Kristus.”
6. METODE PENIPUAN KONVERSI
Hakim Niyogi dalam laporannya: “Shri Chhiddhi, petani (Mandala, No. 7), yang biasanya menerima botol minyak tanah dan Rs. 13 (13 Rupee) per bulan untuk mempelajari keyakinan agama Kristen dan membujuk yang lain untuk melakukan hal itu, diminta untuk tidak menyambut orang lain dengan kata-kata, ‘Ram Ram’, tapi menggunakan kata-kata, ‘Jai Yeshu’. Dalam surat yang dipublikasikan oleh Dr. Elwin di Hindusthan Times tanggal 14 Juni 1944, diungkapkan fakta bahwa mereka terkena pengaruh misionaris mulai mengucapkan salam dengan kata-kata ‘Jai Yeshu’ daripada ‘Jai Rama’.”
7. AKIBAT DENASIONALISASI DAN SUBVERSIF DARI KONVERSI
Swatantrya Veer Savarkar, nabi politik dari Akhand Hindusthan (India bersatu), mengatakan dengan tajam: “Perubahan agama adalah perubahan kebangsaan”.
Dr. Niyogi: “Ketika konversi mengacaukan rasa persatuan dan solidaritas mereka yang dikonversikan dengan masyarakatnya, ada bahaya loyalitasnya terhadap negara dan bangsa dilemahkan.”
Charles Dickens, novelis Inggris terkenal: “Misionaris adalah pengganggu sempurna dan meninggalkan setiap tempat menjadi lebih buruk dari ketika mereka temukan.”
Gandhi: “Bila saya mempunyai kekuasaan dan dapat membuat undang-undang, saya akan dengan pasti menyetop semua upaya proselitasi. Bagi rumah tangga Hindu, kedatangan dari seorang misionaris berarti kehancuran keluarga itu, datang dalam bentuk perubahan pakaian, tingkah laku, bahasa, makanan dan minuman.”
Swami Vivekananda: “Setiap orang yang keluar dari batas Hindu tidak saja berarti berkurangnya seorang manusia, tapi bertambahnya seorang musuh.”
Guruji M. S. Golwalkar: “Konversi orang-orang Hindu ke dalam agama-agama lain berbahaya bagi keamanan bangsa dan negara. Oleh karena itu, adalah satu keharusan untuk menghentikan konversi. Adalah dengan mengeksploitasi kemiskinan, buta huruf dan kebodohan, menawarkan bujukan dan dengan taktik menipu dengan membuat rakyat dikonversikan. Tepat sekali bila perbuatan yang tidak adil itu dilarang. Ini adalah kewajiban yang harus kita laksanakan untuk melindungi saudara-saudara kita yang bodoh dan miskin.”
Tujuan saya menulis buku ini adalah untuk memberi inspirasi kepada orang-orang Hindu untuk bangun, bangkit dan menekankan para politisi yang sedang berkuasa untuk menetapkan larangan bagi semua kegiatan proselitasi melalui undang-undang.
8. INQUISISI GOA
Charles Duryea Smith: “Orang Kristen terus menyebarkan ajaran yang paling tanpa-kekerasan dalam sejarah dengan tekanan dan kekerasan. Dengan demikian terjadi perang agama yang tiada tandingnya dalam kekerasan, perang agama yang mengalirkan daran dan membengkokkan sejarah, dan kekejaman tiada tara dari Inquisisi, semuanya atas nama Tukang Kayu dari Nazareth.”
9. NEGARA MANUSIA DENGAN KEMANUSIAAN SEBAGAI KEBANGSAAN
Orang-orang Hindu percaya pada persaudaraan universal. Mereka percaya dengan kesejahteraan tidak saja bagi manusia di seluruh muka bumi, tapi juga bagi burung-burung dan binatang buas sebagaimana dijelaskan oleh arti mantra berikut:
Semoga semua bahagia,
Semoga semua sehat,
Semoga semua teranugrahi
Semoga tidak ada yang menderita,
kesedihan dan kemalangan!
10. ANDA TIDAK DAPAT BERPTEPUK SEBELAH TANGAN
Tujuan emas untuk mendirikan sebuah ‘NEGARA MANUSIA DENGAN KEMANUSIAAN SEBAGAI KEBANGSAAN ATAU NASIONALITAS’ dapat dicapai hanya ketika seluruh bagian dari masyarakat, tidak perduli suku bangsa, warna kulit, kepercayaan, masyarakat dan negara, secara sukarela mensublimasikan diri mereka sendiri di atas pemisahan artifisial buatan manusia di dunia atas dasar ras atau agama. Anda tidak dapat bertepuk sebelah tangan.
11. SAYA BANGGA DENGAN AGAMA VEDA SAYA
Saya bangga dengan Agama Veda saya, yang mengajari saya untuk memperlakukan semua manusia di dunia sebagai saudara dan saudari tercinta saya.
12. REGENERASI MANUSIA DAN PEREMAJAAN KEMBALI MASYARAKAT
Melalui buku ini, saya ingin menyampaikan pesan emas saya mengenai regenerasi kemanusiaan dan peremajaan kembali masyarakat yang bebas dari fanatisme dan fundamentalisme, pemisahan diri dan separatisme, dan banjir darah – masyarakat di mana kebenaran, keadilan, kesederajatan, kemerdekaan, persaudaraan, simpati dan perasaan bersahabat menjadi penguasa tertinggi, di mana tidak ada politisi yang menyenang-nyenangkan satu kelompok tertentu dengan kerugian pada kelompok lain, di mana tidak ada misionaris mengkonversi orang miskin yang mudah percaya melalui penipuan, tekanan kekerasan dengan motif politik, di mana tidak ada orang fanatik menghasut pengikutnya untuk memotong sesama teman atas dalih perbedaan cara sembahyang.
13. TUJUAN SAYA BUKAN UNTUK MENYAKITI TAPI MENCERAHKAN
Tujuan saya menulis buku ini adalah untuk memberikan pencerahan kepada pencari kebenaran, bukan untuk melukai perasaan siapapun atau suatu masyarakat. Namun demikian, bila ada orang yang merasa terluka, saya meminta dia untuk memaafkan saya atas dasar bahwa saya tidak menulis satu kalimatpun untuk melawan Kristus, agama Kristen dan Injil. Saya hanya sekedar mengulangi kutipan kata per kata (verbatim) apa yang sudah dinarasikan di dalam Injil. Saya juga tidak menyisipkan opini yang tidak menyenangkan dari penulis Hindu terhadap Kristus dan agama Kristen, saya hanya memasukkan opini, baik positif maupun negatif, dari beberapa sarjana Barat terkemuka dengan mengutip nomor halaman dari buku-buku asli mereka di dalam catatan kaki. Dalam beberapa kasus nomor halaman dari buku-buku mereka dicetak ulang secara kata demi kata oleh penerbit India yang bertanggungjawab juga disertakan. Saya juga mengambil beberapa kutipan mereka dari buku-buku yang ditulis oleh pengarang India. Karena tidak seorangpun sampai sejauh ini yang membantah keaslian dari kutipan itu, saya menganggapnya asli.
http://vedasastra.com/?p=436
J. P. Leonard, S. J. Archbishop Madurai: “Bila kita harus mengungkapkan maksud kita, tanpa menyembunyikannya sama sekali, kita berpendadapat bahwa Purana-Purana Hindu dan agama Hindu harus lenyap dari negri ini, dan lebih cepat mereka lenyap, lebih bagus.”
Richard Temple: “India seperti benteng perkasa, yang digempur oleh artileri berat. Kita telah memberikan gempuran demi gempuran, dan gebukan demi gebukan, dan efeknya pada awalnya tidak begitu kelihatan, tapi pada akhirnya dengan satu tubrukan struktur yang perkasa itu akan rontok, dan adalah merupakan harapan kita bahwa suatu hari agama penyembah berhala India ini akan takluk dengan cara demikian.
Francis Xavier: “Aku memerintahkan di mana-mana agar Mandir-Mandir diruntuhkan dan patung-patung dihancurkan. Aku tidak bisa menjelaskan dalam kata-kata kebahagiaan yang kurasakan ketika meyaksikan pemandangan perubuhan dan penghancuran patung-patung itu.”
Dalam rangka menghadapi ancaman ini secara efektif, saya berupaya keras untuk menulis buku ini, agar dunia tahu di mana kebenaran itu berada.
2. MENYOROTI ‘ECCLESIA IN ASIA’ DARI PAUS YOHANES PAULUS II
Rencana Paus untuk Mengkristenkan Asia dalam Milenium Ketiga
Ketika Paus Yohanes Paulus II mengunjungi India, pada tanggal 6 November 1999, dia menandatangani dan mempresentasikan satu dokumen, Apostolic Exhortation (Perintah Kepausan) atas gereja di Asia, berjudul Ecclesia in Asia (Gereja di Asia) di Katedral Hati Suci di New Delhi di depan lebih dari 300 uskup Asia.
Paus Yohanes Paulus II: “Sama seperti pada milenium pertama Salib ditanam di bumi Eropa, dan pada milenium kedua ditanam di Amerika dan Afrika, kita dapat berdoa bahwa pada milenium Kristen ketiga satu panen besar keyakinan akan dipetik di benua yang luas dan penting ini.”
Paus: Tiada yang Lain Kecuali Kristus sebagai Juru Selamat Dunia
Paus Yohanes Paulus II: “Nilai-nilai agama yang mereka (agama-agama Asia) ajarkan menunggu pemenuhannya di dalam Yesus Kristus.”
Panggilan Nyaring dari Paus untuk Mengkonversi Asia
Paus Yohanes Paulus II pada paragraf ke-4 dari Pengantar: … dalam tahum 1995, aku mengundang para Uskup Asia berkumpul di Manila untuk membuka lebar pintu-pintu Asia kepada Kristus.
Paus: Adalah Kewajiban dari Seluruh Gereja untuk Mengkonversikan Rakyat Asia ke Agama Kristen.
Paus: Rakyat Asia Memerlukan Kristus dan Injilnya
Penyalahgunaan Sekolah Katolik untuk Mengkonversi Orang-Orang Asia ke Agama Kristen
Gereja Akan Gelisah Sampai Seluruh Asia Dikristenkan
Paus: Yesus Bukan Orang Barat, tapi Orang Asia
Paus Menekankan Evangelisasi melalui Komunikasi Sosial
Paus: “…satu-satunya stasiun radio yang berjangkauan benua untuk gereja di Asia, karena hampir 30 tahun melakukan evangelisasi melalui penyiaran…”
Seharusnya politisi Hindu di India belajar satu hal dari kalimat-kalimat di atas dan mempergunakan seluruh saluran tv dan seluruh stasiun radio sepanjang waktu untuk mengajarkan dan mempropagandakan filosofi dari agama Veda yang sublim dan superior tidak saja di antara rakyat Hindusthan, tapi juga di seluruh dunia.
Paus Berdoa Memohon kepada Santa Maria untuk Membantu Mengkonversikan Seluruh Rakyat Asia
3. KEBIJAKAN UNTUK MENYENANGKAN PARA MISIONARIS KRISTEN
Ada banyak politis Hindu di India memberikan kesempatan pada misionaris Kristen dalam menyebarkan agama hanya demi uang. Bagaimana dengan politisi Hindu di Indonesia, terutama di Bali?
4. HAK UNTUK MEMPROPAGANDAKAN AGAMA DIBERIKAN OLEH KONSTITUSI INDIA
5. KAMPANYE JAHAT DAN BUSUK TERHADAP ORANG DAN AGAMA HINDU
Mereka mengklaim bahwa hanya mereka yang beragama Kristen yang berhak disebut sebagai manusia, sementara yang lain adalah binatang. Mereka menunjang klaimnya dengan mengutip dua kamus.
World Book Dicitonary, Kristen = manusia, bukan binatang
The Webster’s Third New International Dictionary, Christian = manusia sebagaimana dibedakan dengan seekor binatang yang lebih rendah.
“Orang-orang Hindu adalah penyembah berhala, mereka akan ke neraka.”
“Orang-orang Hindu, yang sedang meraba-raba dalam kegelapan, memerlukan cahaya yang hanya dapat diberikan oleh Kristus.”
6. METODE PENIPUAN KONVERSI
Hakim Niyogi dalam laporannya: “Shri Chhiddhi, petani (Mandala, No. 7), yang biasanya menerima botol minyak tanah dan Rs. 13 (13 Rupee) per bulan untuk mempelajari keyakinan agama Kristen dan membujuk yang lain untuk melakukan hal itu, diminta untuk tidak menyambut orang lain dengan kata-kata, ‘Ram Ram’, tapi menggunakan kata-kata, ‘Jai Yeshu’. Dalam surat yang dipublikasikan oleh Dr. Elwin di Hindusthan Times tanggal 14 Juni 1944, diungkapkan fakta bahwa mereka terkena pengaruh misionaris mulai mengucapkan salam dengan kata-kata ‘Jai Yeshu’ daripada ‘Jai Rama’.”
7. AKIBAT DENASIONALISASI DAN SUBVERSIF DARI KONVERSI
Swatantrya Veer Savarkar, nabi politik dari Akhand Hindusthan (India bersatu), mengatakan dengan tajam: “Perubahan agama adalah perubahan kebangsaan”.
Dr. Niyogi: “Ketika konversi mengacaukan rasa persatuan dan solidaritas mereka yang dikonversikan dengan masyarakatnya, ada bahaya loyalitasnya terhadap negara dan bangsa dilemahkan.”
Charles Dickens, novelis Inggris terkenal: “Misionaris adalah pengganggu sempurna dan meninggalkan setiap tempat menjadi lebih buruk dari ketika mereka temukan.”
Gandhi: “Bila saya mempunyai kekuasaan dan dapat membuat undang-undang, saya akan dengan pasti menyetop semua upaya proselitasi. Bagi rumah tangga Hindu, kedatangan dari seorang misionaris berarti kehancuran keluarga itu, datang dalam bentuk perubahan pakaian, tingkah laku, bahasa, makanan dan minuman.”
Swami Vivekananda: “Setiap orang yang keluar dari batas Hindu tidak saja berarti berkurangnya seorang manusia, tapi bertambahnya seorang musuh.”
Guruji M. S. Golwalkar: “Konversi orang-orang Hindu ke dalam agama-agama lain berbahaya bagi keamanan bangsa dan negara. Oleh karena itu, adalah satu keharusan untuk menghentikan konversi. Adalah dengan mengeksploitasi kemiskinan, buta huruf dan kebodohan, menawarkan bujukan dan dengan taktik menipu dengan membuat rakyat dikonversikan. Tepat sekali bila perbuatan yang tidak adil itu dilarang. Ini adalah kewajiban yang harus kita laksanakan untuk melindungi saudara-saudara kita yang bodoh dan miskin.”
Tujuan saya menulis buku ini adalah untuk memberi inspirasi kepada orang-orang Hindu untuk bangun, bangkit dan menekankan para politisi yang sedang berkuasa untuk menetapkan larangan bagi semua kegiatan proselitasi melalui undang-undang.
8. INQUISISI GOA
Charles Duryea Smith: “Orang Kristen terus menyebarkan ajaran yang paling tanpa-kekerasan dalam sejarah dengan tekanan dan kekerasan. Dengan demikian terjadi perang agama yang tiada tandingnya dalam kekerasan, perang agama yang mengalirkan daran dan membengkokkan sejarah, dan kekejaman tiada tara dari Inquisisi, semuanya atas nama Tukang Kayu dari Nazareth.”
9. NEGARA MANUSIA DENGAN KEMANUSIAAN SEBAGAI KEBANGSAAN
Orang-orang Hindu percaya pada persaudaraan universal. Mereka percaya dengan kesejahteraan tidak saja bagi manusia di seluruh muka bumi, tapi juga bagi burung-burung dan binatang buas sebagaimana dijelaskan oleh arti mantra berikut:
Semoga semua bahagia,
Semoga semua sehat,
Semoga semua teranugrahi
Semoga tidak ada yang menderita,
kesedihan dan kemalangan!
10. ANDA TIDAK DAPAT BERPTEPUK SEBELAH TANGAN
Tujuan emas untuk mendirikan sebuah ‘NEGARA MANUSIA DENGAN KEMANUSIAAN SEBAGAI KEBANGSAAN ATAU NASIONALITAS’ dapat dicapai hanya ketika seluruh bagian dari masyarakat, tidak perduli suku bangsa, warna kulit, kepercayaan, masyarakat dan negara, secara sukarela mensublimasikan diri mereka sendiri di atas pemisahan artifisial buatan manusia di dunia atas dasar ras atau agama. Anda tidak dapat bertepuk sebelah tangan.
11. SAYA BANGGA DENGAN AGAMA VEDA SAYA
Saya bangga dengan Agama Veda saya, yang mengajari saya untuk memperlakukan semua manusia di dunia sebagai saudara dan saudari tercinta saya.
12. REGENERASI MANUSIA DAN PEREMAJAAN KEMBALI MASYARAKAT
Melalui buku ini, saya ingin menyampaikan pesan emas saya mengenai regenerasi kemanusiaan dan peremajaan kembali masyarakat yang bebas dari fanatisme dan fundamentalisme, pemisahan diri dan separatisme, dan banjir darah – masyarakat di mana kebenaran, keadilan, kesederajatan, kemerdekaan, persaudaraan, simpati dan perasaan bersahabat menjadi penguasa tertinggi, di mana tidak ada politisi yang menyenang-nyenangkan satu kelompok tertentu dengan kerugian pada kelompok lain, di mana tidak ada misionaris mengkonversi orang miskin yang mudah percaya melalui penipuan, tekanan kekerasan dengan motif politik, di mana tidak ada orang fanatik menghasut pengikutnya untuk memotong sesama teman atas dalih perbedaan cara sembahyang.
13. TUJUAN SAYA BUKAN UNTUK MENYAKITI TAPI MENCERAHKAN
Tujuan saya menulis buku ini adalah untuk memberikan pencerahan kepada pencari kebenaran, bukan untuk melukai perasaan siapapun atau suatu masyarakat. Namun demikian, bila ada orang yang merasa terluka, saya meminta dia untuk memaafkan saya atas dasar bahwa saya tidak menulis satu kalimatpun untuk melawan Kristus, agama Kristen dan Injil. Saya hanya sekedar mengulangi kutipan kata per kata (verbatim) apa yang sudah dinarasikan di dalam Injil. Saya juga tidak menyisipkan opini yang tidak menyenangkan dari penulis Hindu terhadap Kristus dan agama Kristen, saya hanya memasukkan opini, baik positif maupun negatif, dari beberapa sarjana Barat terkemuka dengan mengutip nomor halaman dari buku-buku asli mereka di dalam catatan kaki. Dalam beberapa kasus nomor halaman dari buku-buku mereka dicetak ulang secara kata demi kata oleh penerbit India yang bertanggungjawab juga disertakan. Saya juga mengambil beberapa kutipan mereka dari buku-buku yang ditulis oleh pengarang India. Karena tidak seorangpun sampai sejauh ini yang membantah keaslian dari kutipan itu, saya menganggapnya asli.
http://vedasastra.com/?p=436
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Similar topics
» setelah Islam & Buddha, kini giliran Hindu jadi target Kristenisasi
» ISIS dan Yahudi--Israeli Secret Intelligence Service
» Misi Kristen Dalam Buku Sejarah SMP
» Reinkarnasi,dalam perspektif Hindu
» kristenisasi dalam dimensi politik
» ISIS dan Yahudi--Israeli Secret Intelligence Service
» Misi Kristen Dalam Buku Sejarah SMP
» Reinkarnasi,dalam perspektif Hindu
» kristenisasi dalam dimensi politik
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik