Mengapa orang Yahudi rata-rata pintar?

First topic message reminder :



Tanpa bermaksud untuk mendramatisasi tentang orang Israel dan atau orang Yahudi, saya ingin berbagi informasi yang saya peroleh dari membaca terjemahan H. Maaruf Bin Hj Abdul Kadir(guru besar berkebangsaan Malaysia) dari Universitas Massachuset
USA tentang penelitian yang dilakukan oleh DR.Stephen Carr Leon. Penelitian DR Leon ini adalah tentang pengembangan kualitas hidup orang Israel atau orang Yahudi.

Mengapa Orang Yahudi rata-rata pintar? Studi yang dilakukan mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut:
Ternyata, bila seorang wanita Yahudi Hamil, maka sang ibu segera saja meningkatkan aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta mendengarkan musik klasik. Tidak itu saja, mereka juga segera memulai untuk mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli lebih banyak lagi buku tentang matematika. mempelajarinya, dan bila ada yang tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke orang lain yang tahu matematika untuk mempelajarinya. Semua itu dilakukannya untuk anaknya yang masih didalam kandungan.

Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayinya itu, mereka memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Siang hari, makan roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak dan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang ibu diharuskan banyak makan minyak ikan (code oil lever).

Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan, karena mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus untuk pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila makan daging , hanya makan daging saja, tidak dicampur. Makan pun, mereka mendahulukan makan buah-buahan, baru makan roti atau nasi. Makan nasi dulu baru kemudian makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan malas berkerja.

Yang istimewa lagi adalah: Di Isarel, merokok itu tabu! Mereka memiliki hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang meyakinkan bahwa nekotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan mempengaruhi “gen” atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat membuat orang dan keturunannya menjadi “bodoh” atau “dungu”. Walaupun, kalau kita perhatikan, maka penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah orang Yahudi! Tetapi yang merokok, bukan orang Yahudi.

Anak-anak, selalu diprioritaskan untuk makan buah dulu baru makan nasi atau roti dan juga tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan. Mereka juga harus pandai bahasa, minimum 3 bahasa harus dikuasainya, yaitu Hebrew, Arab dan bahasa Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih piano dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif meningkatkan IQ mereka. Irama musik terutama musik klasik dapat menstimulasi sel otak. Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah orang Yahudi.

Satu dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematik dengan konsep yang berkait langsung dengan bisnis dan perdagangan. Ternyata salah satu syarat untuk lulus dari Perguruan Tinggi bagi yang Majoring-nya Bisnis, adalah, dalam tahun terakhir, dalam satu kelompok mahasiswa (terdiri dari 10 orang), harus menjalankan perusahaan. Mereka hanya dapat lulus setelah perusahaannya mendapat untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, maka lebih dari 50 % perdagangan di dunia dikuasai oleh orang Yahudi. Design “Levis” terakhir diciptakan oleh satu Universitas di Israel, fakultas “business and fashion“.

Olah raga untuk anak-anak, diutamakan adalah Menembak, Memanah dan Lari. Menembak dan Memanah, akan membentuk otak cemerlang yang mudah untuk “fokus” dalam berpikir !

Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis kelas dunia. Di sini terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti laboratorium, “research and development” khusus perdagangan dan bisnis ini dibiayai oleh para konglomerat Yahudi. Tidak mengherankan bila kemudian kita melihat keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada: Starbuck, Dell Computer, Cocacola, DKNY, Oracle. pusat film Hollywood, Levis dan Dunkin Donat.

Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel adalah Singapura. Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara kelas dua. Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar, bandingkan dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar. Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti Israel, bahwa nikotin hanya akan menghasilkan generasai yang “Bodoh” dan “Dungu”.

Percaya atau tidak, tentunya terserah kita semua. Namun kenyataan yang ada terlihat bahwa memang banyak sekali orang yahudi yang pintar! Tinggal, pertanyaannya adalah, apakah kepintarannya itu banyak manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup umat manusia secara keseluruhan.

semoga bermanfaat, terimakasih om mod , mimim dan admin
mohon maaf kalo saya salah masuk lapak
sekedar untuk berbagi saja

salam kenal buat semuanya...
kalo ada kekurangan mohon ditambahin
kalo kelebihan mohon dikoreksi
dan kalo tidak sesuai dengan topik hapus saja ya.....

salam.....

duren swt wrote:

zadah1989 wrote:dipondok pesantren mereka fokus terhadap ilmu yang mereka ajarkan oleh gurunya, gak ada keluaran pesantren yang setahun dapat segala bisa,, jangankan masalah seks masalah berjumpa dengan wanitapun ada aturan yang mendasar, masalah perkara di sodomi dan sebagainya saya tidak mau komentari itu kan bentuk "KESUKAAN" anda terhadap orang orang kalangan pesartren,

Anda ini ngerti FOKUS dalam berdebat ga ya

Yang anda komentari malah NGALOR NGIDUL keluar dari fokus bahasan kita

Fokusnya adalah :
Demi menciptakan anak anak yang cerdas ....
- Apa CARA MENDIDIK ANAK dengan method PAGAN Quraish dari abad ke 7 ... masih sesuai dengan sistem pendidikan anak di jaman modern ini ??

Ato

- CARA JAHUDI seperti yang anda paparkan diatas KAH yang lebih unggul ??

====================================================================
Terima kasih telah di ingatkan, saya minta maaf atas penjelasan saya yang ngalor ngidul, semoga mas duren yang lembut hatinya mau memaafkan saya
Pertannyaan
=================================================================

1.Apa CARA MENDIDIK ANAK dengan method PAGAN Quraish dari abad ke 7
2.CARA JAHUDI seperti yang anda paparkan diatas KAH yang lebih unggul ??

===================================================================

dari kedua pertanyaan di atas tidak ada yang lebih unggul atau lebih buruk, kedua pertanyaan ini haruslah disatukan,,,

untuk pertanyaan pertama, sangat baik karena mendidik cara tradisional dengan cara Quraisy ini baik, karena fokus terhadap perbaikan bathin manusia itu sendiri
untuk pertanyaan kedua ini juga baik, karena untuk perkembangan intelektual anak tentang ilmu pasti atau keduniawian gak ada salah satu dari kedua ini yang menurut saya lebih unggul karena jika antara metode mendidik quraisi disatukan dengan cara mendidik yahudi, selama tidak mengganggu "AQIDAH" dan "TAUHID", itu bisa lebih baik dari semua umat baik itu Yahudi, Nasrani, Kristen dan Protestan, karena kedua hal ini adalah kolaborasi pendidikan baru yang seharusnya dirancang untuk memajukan pendidikan dan kepintaran Islam itu sendiri, agar menjadi "PINTER"

untuk lebih detil tentang cara mendidik agama anda, saya kurang paham, silahkan jika anda tidak berkeberatan bagaimana cara mendidik menurut anda bukan menurut quraisy atau yahudi....
=====================
membaca aja aku sulit

zadah1989 wrote:
====================================================================
Terima kasih telah di ingatkan, saya minta maaf atas penjelasan saya yang ngalor ngidul, semoga mas duren yang lembut hatinya mau memaafkan saya
=================================================================
1.Apa CARA MENDIDIK ANAK dengan method PAGAN Quraish dari abad ke 7

Dodol dodol ...ngapain elo tanya masalah PAGAN
Apa elo ga tau si Aminah , si Abu Thalib si Abdul Muthalib adalah PAGAN Quraish

zadah1989 wrote:sebelum saya membahas ini

Ya bahas ajalah ...klo ga ngerti GA USAH BERDEBAT
GA USAH NANYA NANYA MULU

Emanknya aku ini pengasuh mu ??
Dan gunakan fasilitas QUOTE klo mengutip post orang lain
Pushing ane mbaca post mu

duren swt wrote:

zadah1989 wrote:
====================================================================
Terima kasih telah di ingatkan, saya minta maaf atas penjelasan saya yang ngalor ngidul, semoga mas duren yang lembut hatinya mau memaafkan saya
=================================================================
1.Apa CARA MENDIDIK ANAK dengan method PAGAN Quraish dari abad ke 7

Dodol dodol ...ngapain elo tanya masalah PAGAN
Apa elo ga tau si Aminah , si Abu Thalib si Abdul Muthalib adalah PAGAN Quraish

zadah1989 wrote:sebelum saya membahas ini

Ya bahas ajalah ...klo ga ngerti GA USAH BERDEBAT
GA USAH NANYA NANYA MULU

Emanknya aku ini pengasuh mu ??
Dan gunakan fasilitas QUOTE klo mengutip post orang lain
Pushing ane mbaca post mu

okeh.... terimakasih atas koreksinya,,

Cornello wrote:
Yahudi pintar adalah pendapat yang keliru.Dan banyak bangsa pintar yang lebih maju dari Yahudi,elo ambil deh Sejarah Kuno Dunia.

Kalau dilihat dari sejarah dunia memang seperti itu...bangsa bangsa yang dianggap berprestasi besar dimasa lalu adalah : Cina, Yunani, Arab (Islam) dan belakangan mulai abad 17 bangsa Eropa. Gak nampah tuh prestasi Yahudi...baru tahun 1960 ke sekarang aja...mulai bangsa Yahudi berkokok....sebelumnya 'mingkem' (bahasa Jawa : mulut tertutup).

zadah1989 wrote:

sun-moon wrote:@zadah89
bila berkenan, comment saya adalah:
Bangsa Yahudi (bangsa keturunan Israel/nabi Yakub) memang dinyatakan dalam kitab suci sebagai bangsa yang diunggulkan atau dengan kata lain pilihan, tentunya disertai fakta bahwa banyak para nabi dan rasul lahir dari garis Yakub/Israel ini, lebih banyak dibandingkan dengan kaum/bangsa/ras yang lain. Selain para nabi dan rasul yang jelas disebut status/derajatnya, ada juga beberapa yang tidak disebut dengan jelas sebagai ‘berpangkat nabi’ namun namanya diabadikan dalam nama surah dan dikenal sebagai orang yang mulia/teladan juga, sebut saja contohnya: Ali imron dan putrinya: Maryam (ibunda Isa/Yesus). Artinya memang dari sejak mula terbentuk sebagai suatu bangsa, bangsa Yahudi ini telah banyak melahirkan ‘tenaga pengajar’/’guru-guru besar’ nya (para nabi/rasul/orang-orang mulia/yg cerdas dll). Jadi untuk urusan kemajuan ilmu pengetahuan/sains/tech dan ekonomi/berdagang dll, tidak perlu diragukan lagi memang merekalah ahlinya dan salah satu yang mewarisinya di dunia ini.
Hanya saja....
Tidak hanya oleh Islam (nabi Muhammad), bahkan oleh para nabi/rasul (tenaga pengajar/guru-guru besar)nya pun kaumnya itu dikritik dan selalu diingatkan untuk selalu melakukan perbaikan terhadap ‘kelemahan’ bangsa ini. Apa itu? Yang utama adalah ‘selalu berkeras hati’ thd ajarannya yg utama yaitu ketauhidan dan keimanan yg lurus, bandel & membangkang thd ‘guru’nya (nabinya), dan bahkan lebih jauh sempat membunuh para nabinya itu (contoh Zakaria & Yahya/Yohanes).
Jadi, maksud para guru besar nya adalah bahwa umatnya itu diharapkan mengutamakan yang utama (kembali kpd jalan ketauhidan yg benar/lurus) dan menempatkan yang ‘aksesoris’ proporsional sbg yg secondary. Namun saat ini, kenyataannya terbalik, justru yg ‘aksesoris’ dikejar sbg skill yg utama, dan memang mereka paling unggul/hebat saat ini.
Sehingga, di awal artikel TS yg kita lihat/pandang adalah hanya dari 1 segi, yaitu 'aksesoris' mereka yg memang unggul itu...

ya memang saya baru mengulasnya satu segi tentang pengurusan anak bayi dan sebagainya, karena saya masih butuh ilmu dari mas moon tentang segi yang lainnya, yang saya belum ketahui, untuk masalah Ibu Isa/Yesus <== "ini bisa jadi panjang meluber wed aja kewalahan ngehadapin mang odoy,, makanya saya cut dulu disini saya tetep masih fokuk ke yahudinya,, walaupun ada beberapa ayat al-qur'an tentang yahudi juga, saya tidak akan dibahas dimari, mungkin di thread baru bisa kita buka,,,

lalu bagaimana di dalam kemajuan teknologi, perdagangan, pemerintahan, militer, apakah ada, saya tunggu jawabannya?

:) mungkin jawaban/tanggapan/komen dari 'suara hati' sudah cukup menjawab pertanyaan tsb
selain itu memang hingga "saat ini" sejak selesai perang dunia ke-2, israel/bani israel merupakan 'pemegang saham' hidden di dalam perkongkowan bernama PBB (dipimpin oleh negara2 penguasa dunia) dengan senjata2 nuklirnya dan teknologi paling mutakhir....juga melalui bank dunia (yg notabene adlh kepala dari hampir seluruh bank central di setiap negara)...

zadah1989 wrote:nah justru itu yang saya tanyakan, sayang disini tidak ada orang yahudi, kalo masalah rasa tanggung jawab muhammad saya setuju mas,, nah inilah yang saya tanyakan tentang saya postingan disini, adakah dari kalian yang mengetahui hal hal ini, itulan tujuan saya hadir di threadi ini, maka disini terlepas dari ada benar dan tidak benar, ,, saya mohon pencerahannya,,, makanya saya ingin membicarakannya dengan member senior disini,

masalah perbandingan antara yahudi dan arab, nanti saya akan bukta thread baru,,
yang penting untuk sementara saya minta penjealsan tentang maslah yang telah saya posting dimari., terserah anda mau bilang ngeyel atau muter muter, tapi memang itulah yang saya butuhkan ...

...Tidak diperlukan kehadiran seorang Yahudi. Hasil penelitian DR.Stephen Carr Leon, sudah cukup. Lagi pula, pembandingan yang saya minta hanya dalam aspek-aspek yang tercakup dalam penelitian itu saja. Tidak perlu meluas ke berbagai aspek lainnya.
...Sedang mengenai pembandingnya, orang Arab, kiranya banyak muslim di LI ini yang dapat menguraikannya. Oleh karenanya, saya kira tidak perlu anda buka thread baru.
...Kita mulai saja dengan aspek pertama, yakni kebiasaan ibu yang sedang hamil. Seorang ibu Yahudi yang hamil suka belajar matematika dan musik. Sedang ibu Arab yang hamil mungkin menghabiskan waktunya membaca AQ, mengaji dan sholat, yang tidak memengaruhi kecerdasan janin yang dikandungnya.
...Saya persilahkan anda atau netter lainnya melanjutkannya.

mungkin bagusnya ne treads di ganti judulnya....

BiasaSaja wrote:mungkin bagusnya ne treads di ganti judulnya....

...Saya ragukan ada keberanian muslim LI ini membandingkan Yahudi dengan "tuannya" Arab. Tetapi saya masih berharap dugaan saya salah.

suara hati wrote:

Cornello wrote:
Yahudi pintar adalah pendapat yang keliru.Dan banyak bangsa pintar yang lebih maju dari Yahudi,elo ambil deh Sejarah Kuno Dunia.

Kalau dilihat dari sejarah dunia memang seperti itu...bangsa bangsa yang dianggap berprestasi besar dimasa lalu adalah : Cina, Yunani, Arab (Islam)[/u] dan [u]belakangan mulai abad 17 bangsa Eropa. Gak nampah tuh prestasi Yahudi...baru tahun 1960 ke sekarang aja...mulai bangsa Yahudi berkokok....sebelumnya 'mingkem' (bahasa Jawa : mulut tertutup).

Kenapa sekarang tuh ARAB malah kagak berguna sih ya??

Jongos ARABnya di sini juga malah makin nyungsep.....

Aneh bin ajaib deh ni umat

...Kalau tuannya termasuk dungu atau gebleg, lalu jongos atau budaknya termasuk apa ya?

nah ini, bisa kagak ya slimer mikirin?? DI bawah gebleg dan dungu apa ayo slim?? DI tunggu jawabannya klo kalian pinter

Judul thread sebaiknya mempunyai range waktu, misalnya antara tahun 1960 sampai sekarang, atau range waktu yang lain. Mungkin benar untuk saat sekarang banyak Yahudi yang pintar, namun pada range waktu yang lain bisa saja justru Yahudi banyak yang bodoh bodoh (buktinya peradaban Yahudi tidak masuk dalam skala pemegang ilmu versi George Sarton).

Jadi disepakati dulu range waktunya.....
Setelah disepakati dan hendak diperbandingkan....tidak mesti ke bangsa Arab...sebaiknya ke bangsa lain juga...ke bangsa Indonesia...ke bangsa Negro...atau ke bangsa apa aja...
Kan judulnya bukan head to head Yahudi vs Arab.

Bukan Head to Head YAHUDI ISLAM??

Makanya nalar loe di pake....

yang ngangkat cerita ISLAM, yang di sorot YAHUDI.

Jadinya ISLAM VS YAHUDI tong

Jelas2 TSnya ngomong soal MASA SEKARANG TONG.
--------------------------------------------------
nah ini, bisa kagak ya slimer mikirin?? DI bawah gebleg dan dungu apa ayo slim?? DI tunggu jawabannya klo kalian pinter
--------------------------------------------------

Bisa jawab tidak tong??

suara hati wrote:Judul thread sebaiknya mempunyai range waktu, misalnya antara tahun 1960 sampai sekarang, atau range waktu yang lain. Mungkin benar untuk saat sekarang banyak Yahudi yang pintar, namun pada range waktu yang lain bisa saja justru Yahudi banyak yang bodoh bodoh (buktinya peradaban Yahudi tidak masuk dalam skala pemegang ilmu versi George Sarton).

Jadi disepakati dulu range waktunya.....
Setelah disepakati dan hendak diperbandingkan....tidak mesti ke bangsa Arab...sebaiknya ke bangsa lain juga...ke bangsa Indonesia...ke bangsa Negro...atau ke bangsa apa aja...
Kan judulnya bukan head to head Yahudi vs Arab.

...Range waktu, sebaiknya masa terakhir saja, misalnya 50 tahun terakhir. Karena masa depan akan lebih banyak ditentukan atau tergantung pada masa terakhir. ...Saya usulkan pertama-tama membandingkan dengan bangsa Arab, karena mereka hidup berdampingan di daerah yang iklim, cuaca, tanah dan lingkungan yang relatif sama. Pembandingannya juga akan lebih mudah daripada Yahudi versus Indonesia misalnya.

...Mari kita lihat aspek kedua, yakni makan ibu yang menyusui.
...Ibu-ibu Yahudi lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Makanannya didominasi oleh ikan. Sedang makanan ibu Arab mungkin didominasi oleh daging (kambing, domba atau onta). Apa ada yang tahu mana di antara keduanya yang lebih baik bagi sang bayi?

Andi Cactusa wrote:...Mari kita lihat aspek kedua, yakni makan ibu yang menyusui.
...Ibu-ibu Yahudi lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Makanannya didominasi oleh ikan. Sedang makanan ibu Arab mungkin didominasi oleh daging (kambing, domba atau onta). Apa ada yang tahu mana di antara keduanya yang lebih baik bagi sang bayi?

dapet info dari mana pak?

BiasaSaja wrote:Bukan Head to Head YAHUDI ISLAM??

Makanya nalar loe di pake....

yang ngangkat cerita ISLAM, yang di sorot YAHUDI.

Jadinya ISLAM VS YAHUDI tong

Jelas2 TSnya ngomong soal MASA SEKARANG TONG.
--------------------------------------------------
nah ini, bisa kagak ya slimer mikirin?? DI bawah gebleg dan dungu apa ayo slim?? DI tunggu jawabannya klo kalian pinter
--------------------------------------------------

Bisa jawab tidak tong??

Ada muslim yang bisa jawab kagak nih?? Katanya pinter2

jemuran wrote:

Andi Cactusa wrote:...Mari kita lihat aspek kedua, yakni makan ibu yang menyusui.
...Ibu-ibu Yahudi lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Makanannya didominasi oleh ikan. Sedang makanan ibu Arab mungkin didominasi oleh daging (kambing, domba atau onta). Apa ada yang tahu mana di antara keduanya yang lebih baik bagi sang bayi?

dapet info dari mana pak?

...Kalau yang anda tanyakan adalah makanan ibu Yahudi, maka jawabannya ada di awal thread ini. Sedang makanan ibu Arab, masih kurang jelas bagi saya, makanya saya katakan "mungkin".

Ketika ibu Yahudi sedang mengandung, mereka mengisi kegiatannya dengan menyanyi, mendengarkan musik, bermain piano atau violin dan mengerjakan soal-soal matematika.

Ketika ibu Arab muslim sedang mengandung, mereka mengisi kegiatannya dengan mengaji dan mendengarkan "lagu-lagu islami"

mendengarkan bunyi azan bro

Andi Cactusa wrote:
Range waktu, sebaiknya masa terakhir saja, misalnya 50 tahun terakhir. Karena masa depan akan lebih banyak ditentukan atau tergantung pada masa terakhir. ...Saya usulkan pertama-tama membandingkan dengan bangsa Arab, karena mereka hidup berdampingan di daerah yang iklim, cuaca, tanah dan lingkungan yang relatif sama. Pembandingannya juga akan lebih mudah daripada Yahudi versus Indonesia misalnya.

Saya tidak sependapat kalau untuk dibandingkan dengan orang Arab,karena bukan itu semangat judul thread. Saya sepakat kalau mau dihubungkan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya ibu Yahudi begini begitu..maka sesuai dengan ilmu kesehatan yang ini itu...
Hal ini bisa bermanfaat bagi kita semua...kalau memang bagus...ya kita adopsi saja...

suara hati wrote:

Andi Cactusa wrote:
Range waktu, sebaiknya masa terakhir saja, misalnya 50 tahun terakhir. Karena masa depan akan lebih banyak ditentukan atau tergantung pada masa terakhir. ...Saya usulkan pertama-tama membandingkan dengan bangsa Arab, karena mereka hidup berdampingan di daerah yang iklim, cuaca, tanah dan lingkungan yang relatif sama. Pembandingannya juga akan lebih mudah daripada Yahudi versus Indonesia misalnya.

Saya tidak sependapat kalau untuk dibandingkan dengan orang Arab,karena bukan itu semangat judul thread. Saya sepakat kalau mau dihubungkan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya ibu Yahudi begini begitu..maka sesuai dengan ilmu kesehatan yang ini itu...
Hal ini bisa bermanfaat bagi kita semua...kalau memang bagus...ya kita adopsi saja...

...Silahkan bung suara hati mulai saja. Tetapi sebelumnya tolong jawab dengan terus-terang dan jujur, apakah anda sungkan, rikuh atau takut membandingkannya dengan orang Arab?

Andi Cactusa wrote:
Silahkan bung suara hati mulai saja. Tetapi sebelumnya tolong jawab dengan terus-terang dan jujur, apakah anda sungkan, rikuh atau takut membandingkannya dengan orang Arab?

Ada beberapa alasan :
(1). Ilmu pengetahuan lebih relavan dijadikan reference untuk judul thread.
(2). Sebenarnya saya tidak risih jika dibandingkan dengan orang Arab. Hanya saja orang Arab atau bangsa lain memang tidak bisa dijadikan reference untuk memenuhi judul thread. Jika anda mengharapkan jawaban atau komentar saya bahwa orang Arab memang kalah dibanding Yahudi...ya saya akui itu...Arab (sedang) kalah.

suara hati wrote:

Andi Cactusa wrote:
Silahkan bung suara hati mulai saja. Tetapi sebelumnya tolong jawab dengan terus-terang dan jujur, apakah anda sungkan, rikuh atau takut membandingkannya dengan orang Arab?

Ada beberapa alasan :
(1). Ilmu pengetahuan lebih relavan dijadikan reference untuk judul thread.
(2). Sebenarnya saya tidak risih jika dibandingkan dengan orang Arab. Hanya saja orang Arab atau bangsa lain memang tidak bisa dijadikan reference untuk memenuhi judul thread. Jika anda mengharapkan jawaban atau komentar saya bahwa orang Arab memang kalah dibanding Yahudi...ya saya akui itu...Arab (sedang) kalah.

@Bung suara hati,

...Terima kasih atas jawaban anda yang terus-terang dan jujur. Akan saya respons kedua point yang anda kemukakan.
(1). Anda benar, tetapi masih bisa ditinjau dari aspek lain secara ilmiah.
...Dalam suatu eksperimen atau percobaan, terutama terhadap makhluk hidup, dipisahkan ke dalam dua kelompok. Kita contohkan saja percobaan terhadap tanaman padi di sawah, di areal yang sama. Kelompok pertama disebut netral atau standar, yakni yang tidak mendapat perlakuan (treatment) khusus. Sedang kelompok kedua mendapat perlakuan khusus, misalnya diberi pemupukan atau pengobatan. Lalu diamati dan dicatat hasilnya: Apakah ada perbedaan dan signifikan atau tidak.
...Sekarang, kita terapkan pada orang Yahudi itu. Kalau ibu hamil Yahudi suka belajar matematika, les piano dan mendengarkan lagu-lagu klasik, bagaimana kita tahu dan yakin bahwa pengaruh kebiasaan itu berdampak mencerdaskan bagi bayinya? Tentunya diperlukan ibu hamil lain yang tidak melakukan hal yang sama. Di situ lah fungsi orang Arab, yang jadi tetangganya, sebagai kelompok netral/standar atau non-treatment.
(2). Syukurlah bila anda tidak risih membandingkan Yahudi dengan Arab. Masih ada harapan bahwa anda bisa berpikir secara rasional dan objektif.
...Dari segi kualitas, sampai kapan pun, selama mayoritas orang Arab masih memeluk Islam, tidak akan pernah bisa mengalahkan orang Yahudi. Demikian juga bangsa Indonesia ini, selama mayoritas penduduknya mengidolakan bangsa pecundang Arab, kualitas SDM-nya akan tetap rendah, normalnya lebih rendah dari idolanya.

Andi Cactusa wrote:
.Dari segi kualitas, sampai kapan pun, selama mayoritas orang Arab masih memeluk Islam, tidak akan pernah bisa mengalahkan orang Yahudi. Demikian juga bangsa Indonesia ini, selama mayoritas penduduknya mengidolakan bangsa pecundang Arab, kualitas SDM-nya akan tetap rendah, normalnya lebih rendah dari idolanya.

Saya tanggapi dulu yang ini...
Saya tidak sependapat dengan anda...no....no way untuk pendapat seperti itu ! Bangsa Arab tidak mewakili sikap dan perilaku Islam sebenarnya...begitu juga bangsa Indonesia....paling tidak sampai saat ini...
Itu dulu untuk sementara, nanti saya sambung