Kenapa AlKitab Bukan Bible
Halaman 1 dari 1 • Share
Kenapa AlKitab Bukan Bible
1. Pemakaian istilah "Alquran"
Alquran berasal dari kata "qara-a" berarti "membaca" dalam verb berbentuk active. Maka passive voice-nya ialah "quri-a" yang berarti "dibacakan". Dari "quri-a" ini timbullah Abstract Noun "qur-an" yang artinya "yang dibacakan". Jadi Alquran menurut arti yang sesungguhnya adalah "Yang Dibacakan" jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kalau dilengkapi istilah itu menjadi "Alquranul Karim" maka artinya "Yang Dibacakan Mulia", istilah begini tak mungkin cocok dalam tatabahasa Indonesia, karenanya orang Islam senantiasa memakai kata asli saja yaitu Alquranul Karim.
Kenapa dia dinamakan demikian ? Karena dia berisikan firman-firman suci yang dulunya dibacakan kepada Muhammad melalui wahyu. Tentang ini perhatikanlah surat Thaha yaitu surat nomor 20 ayat 2 sampai dengan ayat 4 dan ayat-ayat lainnya yang artinya sebagai berikut :
مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَى
20/2 Tidaklah Kami turunkan Alquran itu atasmu agar engkau celaka.
إِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَن يَخْشَى
20/3 Malah (jadi) bahan pertimbangan untuk orang yang takut.
تَنزِيلاً مِّمَّنْ خَلَقَ الْأَرْضَ وَالسَّمَاوَاتِ الْعُلَى
20/4 Turun dari yang menciptakan Bumi ini dan planet-planet yang tinggi itu.
اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
6/106 Ikutlah apa-apa yang diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu. Tiada Tuhan selain DIA
dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.
وَاتَّبِعْ مَا يُوحَى إِلَيْكَ وَاصْبِرْ حَتَّىَ يَحْكُمَ اللّهُ وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ
10/109 Ikutlah apa yang diwahyukan kepadamu dan tabahlah hingga Allah menghukum,
dan DIA adalah yang sebaik-baik Hakim.
Berdasarkan ini dan ayat-ayat suci lainnya nyatalah Alquran itu terdiri dari wahyu-wahyu yang dibacakan kepada Muhammad dari Allah Yang Maha Esa, berfungsi bahan pertimbangan, pertunjuk dan pedoman bagi orang-orang yang takut pada Allah dalam kehidupan di dunia kini.
TerJemahan demikian nyata tidak cocok dengan maksud istilah asli maka dalam hal ini kita melihat dua hal salah pasang yang mungkin menimbulkan berbagai akibat:
a. Alquranul Karim adalah istilah asli sebagai kitab suci dari Allah, dan tak mungkin diterjemahkan ke dalam bahasa lainnya secara tepat. Hal ini terbukti pada buku-buku asing yang di dalamnya senantiasa kitab suci itu disebut dalam istilah aslinya. Karena Alquran itu adalah suatu nama Abstract Noun yang langsung menjadi Proper Noun, maka sendirinya juga tak mungkin diterjemahkan apalagi dengan arti yang tidak tepat. Sebagai contoh di sini kita berikan berbagai nama : Abu Bakar tak boleh dipakai dengan arti Bapak Sapi, Abdullah tak boleh dipakai dengan arti Hamba Allah.
Zulkarnain tak boleh ditukar dengan Yang Bertanduk Dua, dan sebagainya. Jika nama-nama itu dipakai menurut artinya maka orang-orang yang bersangkutan akan marah dan meradang. Demikian pula Alquran sebagai nama tidak boleh disebut dengan arti lain.
b. Alquran adalah suatu nama yang telah resmi dikenal di antara manusia Bumi, maka nama itupun tidak boleh dipotong atau dikurangi hurufnya menjadi Quran apalagi berupa Kuran dan Koran. Selintas lalu Quran itu berasosiasi dengan surat kabar. Jadi, jika Alquran dituliskan atau disebut dengan Quran saja, secara langsung ataupun tidak akan merupakan suatu kesalahan yang mungkin juga hinaan terhadap kitab suci Agama Islam.
Pada kedua alinea a dan b di atas ini, yang kita nyatakan salah pasang dan memungkinkan timbulnya berbagai akibat.
2. Pemakaian istilah "Al-Kitab"
Al-Kitab adalah istilah bahasa Arab, terkandung dalam beberapa ayat Alquran, berasal dari "kataba" yang berarti "menulis", boleh juga berarti "menetapkan" ataupun "menentukan". Jika didapati istilah itu dalam Al-quran maka dia mungkin berarti "kitab" dan mungkin pula berarti "ketetapan". Namun istilah itu bukanlah nama Proper Noun tetapi benda biasa yang disebut dengan Common Noun.
Sebagai contoh di bawah ini diberikutkan nomor-nomor ayat Alquran mengandung istilah "kitab" yang berarti :
a. Ketetapan, seperti pada ayat 2/53, 2/85, 2/129, 2/177, 3/48, 3/145, 4/113, 5/110, 7/37, 8/68, 9/36, 10/61, 11/6, 19/12, 17,14, 19,51, 22,70, 23,62 30/56, 34/3, 35/11, 39/23, 57/22, dan banyak ayat lainnya. Ada pula istilah "kutub" yang artinya "ketetapan-ketetapan" plural number, seperti pada ayat 2/285, 21/104, 66/12, dan 98/3.
b. Kitab, seperti pada ayat 2/2, 2/78, 3/23, 3/78, 4/44, 4/105, 5/15, 5/110, 6/89, 6/154, 7/52, 7/169, 10/94, 11/110, 13/36, 14/1, 16/64, 17/93, 28,43, 29/47, 35/29, 35/52, 37/117, 40/53, 41/2, 42/14, 46/30 dan banyak ayat lainnya.
Ada pula istilah "kutub" yang artinya "kitab-kitab" plural number yaitu pada ayat 54/44. Karena "kitab" ini termasuk common noun maka dia tak perlu ditulis dengan huruf besar kecuali jika berada di awal kalimat. Sekiranya ditulis juga dengan huruf besar sebagai Proper Noun maka hal itu tidaklah menurut tata-bahasa yang berlaku. Namun dalam hal ini ada juga pengecualiannya dilakukan orang seperti pada "Kitab Suci" yang umumnya didasarkan atas kecintaan dan penghormatan terhadap agama.
Dalam pergaulan sehari-hari terutama pada kalangan Islam, jika orang mendengar istilah "kitab" maka assosiasi pikirannya jatuh pada "buku" ataupun pada "kitab suci Alquran". Sebaliknya jika diawali dengan Al- apalagi ditulis berupa "Al-Kitab" maka orang-orang Islam cepat memutar fikirannya kepada Al-Kitab di gereja Kristen yang mengandung terjemahan dari The Bible.
Pada masa dulunya, di zaman pendudukan Belanda kita tak pernah mendengar Al-Kitab disebut orang. Yang dikenal waktu itu hanyalah Bible sebagai kitab suci agama Kristen dan Alquran kitab suci agama Islam. Keduanya, baik Bible maupun Alquran, adalah nama-nama Proper Noun yang tak mungkin diterjemahkan, barulah di Indonesia kini Bible disebut dengan Al-Kitab sebagai pengecualian di antara berbagai bangsa dunia. Dan hanyalah Old Testament dan New Testament yang jadi bahagian Bible itu waktu dulunya disebut orang dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Sekiranya benarlah "Bible" itu dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan "Kitab" sebagai Proper Noun, maka kita ingin bertanya dari mana datangnya Al- yang mendahuluinya jadi Al-Kitab ? Maka jawabnya, tentulah bahwa penterjemahan itu melalui bahasa Arab di mana umumnya berlaku penambahan "al" di muka kata benda. Dan karena itu kita ingin pula bertanya, entah kepada siapa, kenapa The Bible diterjemahkan dengan Al-Kitab, yang sebenarnya berbahasa Arab, untuk dipakai bangsa Indonesia ? Mungkinkah hal itu disebabkan orang-orang Islam di sini sering membaca istilah "kitab" yang didahului "al" di dalam Alquran hingga dengan demikian dakwah agama Kristen dapat langsung mencapai ummat Islam melalui kitab suci agamanya sendiri ? Ini hanyalah pertanyaan tergores dalam hati yang sampai kini belum didapat jawabnya secara pasti. Biarlah pertanyaan itu tidak kita sebut lagi dan persoalannya tentu telah ada pada pihak yang berwewenang mengenai perkembangan agama-agama di Indonesia.
Similar topics
» Petunjuk bible: bukan Yesus yang disalib
» Alkitab bible ajarkan rampas harta dan pemerkosaan
» Experiment Alkitab----- bukan AlQuran (wajib tonton)
» Kisah Nabi Dalam Alkitab (Fitnah Atau Bukan??)
» Ternyata Perempuan Kristen pun Wajib Memakai Kerudung Menurut Korintus 11:5
» Alkitab bible ajarkan rampas harta dan pemerkosaan
» Experiment Alkitab----- bukan AlQuran (wajib tonton)
» Kisah Nabi Dalam Alkitab (Fitnah Atau Bukan??)
» Ternyata Perempuan Kristen pun Wajib Memakai Kerudung Menurut Korintus 11:5
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik