Jus Lalat sebagai obat untuk penyakit

The.Barnabas wrote:Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan Arab Saudi,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1348776[/mention] wrote:A total of 113 flies were collected: 65 from a surgical ward (test) and 48 from a residential area for comparison. Ten genera of bacteria were isolated from the test group of flies compared with nine from the control group. In primary isolations, it was observed that the load of bacteria carried by the test group of flies was significantly more (P less than 0.001) than for the control flies. Pseudomonas aeruginosa, Enterococcus faecalis and viridans streptococci were isolated only from the test flies. The isolation rate of Staphylococcus aureus was significantly higher (P less than 0.001) in test houseflies than in the control houseflies. There was no significant difference in isolation of parasitic ova and cysts from test and control houseflies. Candida spp. (cendawan patogen opurtunis yg sering ditemukan di Liang Lahir, red) were isolated in almost equal numbers from both groups of houseflies, yet none of these was Candida albicans. Houseflies therefore may act as vectors of potentially pathogenic bacteria in a hospital environment. (dan juga di semua lingkungan secara umum. red)

The.Barnabas wrote:Lalat sangat banyak di bumi. Mereka hampir 87.000 spesies. Secara ilmiah telah membuktikan bahwa mereka makan dari sampah dan limbah bahan organik dari sejumlah besar bakteri, virus dan berbagai mikroba dan kuman lainnya.

The.Barnabas wrote:lalat kemampuan untuk membawa kuman pada satu sayap dan obat penawar pada yang lain. Kalau tidak, spesies lalat akan binasa sekarang, semua terkena kuman.

The.Barnabas wrote:lalat kemampuan untuk membawa kuman pada satu sayap dan obat penawar pada yang lain

The.Barnabas wrote:
Hasil Penelitian :
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe E. Coli, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, pada awal mulanya tampak tumbuh koloni kecil tipe E. Coli, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Sains sudah mengetahui bahwa banyak mikroba penghasil antibiotik, tidak hanya mikroba pada lalat, lagipula mikroba di lalat itu juga terdapat di banyak tempat lain termasuk di tubuh manusia.
"Penelitian?" arab saudi memang membuktikan keberadaan kuman patogen tapi tetap saja "penelitian?" tsb tidak bisa membuktikan apakah "obat penawar?" yg diduga memang dihasilkan oleh tubuh lalat
Jika disebutkan ada mikroba penghasil antibiotik pada lalat, itu bukan sesuatu yg istimewa karena mikroba penghasil antibiotik tsb juga ada terdapat pada tempat lain termasuk pada tubuh manusia.

Jika disebutkan ada mikroba penghasil antibiotik pada lalat, itu bukan sesuatu yg istimewa karena mikroba penghasil antibiotik tsb juga ada terdapat pada tempat lain termasuk pada tubuh manusia.

Pada dasarnya sistem imun manusia mengacu pada semua mekanisme pertahanan diri yang dapat dimobilisasi tubuh untuk memerangi ancaman invasi organismeasing (bakteri, virus, dan berbagai jenis mikroba lainnya). Sistem imun bekerja secara spesifik, respon-respon tersebut sebagian besar di perantai oleh sel darah putih terutama Limfosit (Limfosit-T dan limfosit-B). Sel Limfosit tersebut berasal dari sel-sel limfositik di sumsum tulang.

Semoga penjelasan ini dapat membuat kalian mampu berpikir ilmiah, jangan hanya mau membatasi sains berdasarkan keinginan ego sendiri

Majesty wrote:
kau ini t*l*l sekali, semua makhluk hidup memiliki mikrobial flora normal (mikroba : bakteri, cendawan, parasit, virus; yg secara normal memang terdapat pada permukaan kulit dan di dalam tubuh). kalaupun lalat itu masih hidup, itu karena ketahanan tubuh dari lalat itu sendiri; jika ketahanan tubuh lalat menurun, si lalat pasti akan mati diserang mikroba2 normalnya. Begitu juga pada manusia.

SEGOROWEDI wrote:

sayap mana mengandung penyakit (kanan/kiri)?
sayap mana mengandung obat (kanan/kiri)?
serta penyakit-penyakit dan obat-obat apa?

silakan dijawab dengan disertai bukti!

SEGOROWEDI wrote:

semua artikel tentang lalat dicelup vs tidak dicelup
itupun secara metodologi tidak valid karena tanpa replikasi
bukan membandingkan pengaruh sayap kanan dan sayap kiri

Kalau satu buah jeruk ber-vitamin, biar di Jus juga ber-VITAMIN.

kalau satu ekor aja bisa sebagai obat, biar di Jus juga obat. ehmm
memangnya Isi/Volume mempengaruhi KANDUNGAN OBAT/KANDUNGAN VITAMIN-nya ?

EHAN wrote:nah kan,,, nga malu sampeyan om,,
apa nga punya malu,, BACA OM, BACA,,, TUH JUGA BAHAS TENTANG SAYAP KIRI KANAN...

kacau ni orang.

musicman wrote:@Nasi Goreng

Kalau satu buah jeruk ber-vitamin, biar di Jus juga ber-VITAMIN.

Kalau daging sapi itu bergizi, maka Kotoran sapinya juga bergizi saat diolah bersama dengan dagingnya..


itu kalau anda konsisten dengan pendapat anda..

kalau satu ekor aja bisa sebagai obat, biar di Jus juga obat. ehmm
memangnya Isi/Volume mempengaruhi KANDUNGAN OBAT/KANDUNGAN VITAMIN-nya ?

harusnya kalau ada kotoran sapi saat anda makan Burger, anda juga memakannya..
padahal daging yg terkontaminasi kotoran tinja binatang jelas dapat merubah gizi menjadi bercapur bakteri..

itu kl anda masih konsis kalau
isi volume tidak mempengaruhi obat dan kandungan...

SEGOROWEDI wrote:

musicman wrote:@Nasi Goreng

Kalau satu buah jeruk ber-vitamin, biar di Jus juga ber-VITAMIN.

Kalau daging sapi itu bergizi, maka Kotoran sapinya juga bergizi saat diolah bersama dengan dagingnya..


itu kalau anda konsisten dengan pendapat anda..

kalau satu ekor aja bisa sebagai obat, biar di Jus juga obat. ehmm
memangnya Isi/Volume mempengaruhi KANDUNGAN OBAT/KANDUNGAN VITAMIN-nya ?

harusnya kalau ada kotoran sapi saat anda makan Burger, anda juga memakannya..
padahal daging yg terkontaminasi kotoran tinja binatang jelas dapat merubah gizi menjadi bercapur bakteri..

itu kl anda masih konsis kalau
isi volume tidak mempengaruhi obat dan kandungan...

coba deh bikin eksperimen sayapnya saja..
sayap mana yang mengandung penyakit
sayap mana yang mengandung obat

pasti ketahuan asal ngomongnya..

EHAN wrote:

ngawur minta ampun,, jika mikroba pada lalat juga terdapat pada manusia, tentu bakteri/virus pada lalat tidak akan berpengaruh pada kesehatan manusia, karena secara alami, tubuh manusia pasti mampu bertahan karena memiliki mikroba,, dari sini kesimpulan anda CACAT.

EHAN wrote:JIKA manusia juga menghasilkan antibiotik yang sama juga

menyamakan kondisi manusia dengan hewan,,

terbukti lalat juga menghasilkan enzim yang dinamakan bacteriphages

SEGOROWEDI wrote:sayap mana mengandung penyakit (kanan/kiri)?
sayap mana mengandung obat (kanan/kiri)?
serta penyakit-penyakit dan obat-obat apa?

EHAN wrote:


ngawur minta ampun,, jika mikroba pada lalat juga terdapat pada manusia, tentu bakteri/virus pada lalat tidak akan berpengaruh pada kesehatan manusia, karena secara alami, tubuh manusia pasti mampu bertahan karena memiliki mikroba,, dari sini kesimpulan anda CACAT.

wah botol juga muslim satu ini sok ngerti biology
mikroba penyebab penyakit pada suatu makhluk belom tentu menyebabkan penyakit pada makhluk lain disebabkan karena keadaan biokimia yg berbeda dari tubuh setiap makhluk.
contoh: Salmonella typhosa penyebab sakit tifus pada pencernaan manusia, apakah bakteri ini juga menyebabkan tifus pada lalat? apakah keadaan pencernaan manusia sama dengan keadaan pencernaan lalat?

majesty :
Sains sudah mengetahui bahwa banyak mikroba penghasil antibiotik, tidak hanya mikroba pada lalat, lagipula mikroba di lalat itu juga terdapat di banyak tempat lain termasuk di tubuh manusia.
"Penelitian?" arab saudi memang membuktikan keberadaan kuman patogen tapi tetap saja "penelitian?" tsb tidak bisa membuktikan apakah "obat penawar?" yg diduga memang dihasilkan oleh tubuh lalat
Jika disebutkan ada mikroba penghasil antibiotik pada lalat, itu bukan sesuatu yg istimewa karena mikroba penghasil antibiotik tsb juga ada terdapat pada tempat lain termasuk pada tubuh manusia.

Dan sepertinya sampeyan belom ngerti antibiotik.
antibiotik adalah zat kimia yg dihasilkan suatu makhluk utk menghambat pertumbuhan makhluk dari species lain dan dihasilkan oleh mikroorganisme bakteri dan cendawan (jamur) juga beberapa ganggang dan protozoa.
baca nih http://blog.ub.ac.id/anggota/arifin/activity/32851/ ==> jenis2 mikroorganisme penghasil antibiotik

1) Autochthonous atau indigenous.
Populasi bakteri ini tidak berfluktiiasi. Nutrien didapat dari zat-zat organik tanah dan tidak memerlukan sumber nutrien eksternal.
2) Zymogenous atau organisme yang melakukan fermentasi
Fungi
Kebanyakan spesies fungi dapat tumbuh dalam rentang pH yang lebih lebar, dari sangat asam sampai sangat alkali. Populasi fungi biasanya mendominasi daerah asam, karena mikroba lain seperti bakteri dan aktinomisetes tidak lazim dalam habitat asam. Dalam biakan, bahkan fungi dapat tumbuh pada pH 2 — 3 dan beberapa strain masih aktif pada pH 9 atau lebih. Sebagai salah satu organisme penghasil anti-biotik yang terkenaf yaitu : Penicilium (penisilin, griseofulvin), Cephalosporium (sefalosporin) serta beberapa fungi lain seperti Aspergillus (fumigasin); Chaetomium (chetomin); Fusarium (javanisin), Trichoderma (gliotoxin) dan lain-lain. Isolasi fungi sering menggunakan plate count. Pada prinsip-nya, suspensi contoh tanah dalam air steril, diinokulasikan pada medium agar spesifik. Untuk menekan pertumbuhan bakteri dan aktinomisetes yaitu dapat dengan mengasamkan media sampai pH 4,0. Ini bukan berarti fungi mempunyai
pertumbuhan optimum pada kondisi asam, tetapi untuk mengurangi kompetitor. Selain itu juga dapat menggunakan bakteriostatik seperti penisilin, novobiosin dan sebagainya.
Sedangkan pada isolasi yeast, untuk menekan pertumbuhan bakteri dan jamur dapat digunakan sodium propionat. Populasi fungi dipengaruhi banyak faktor antara lain oleh zat organik, anorganik, pH, kelembaban, aerasi, temperatur, musim dan komposisi vegetasi. Komposisi vegetasi sangat mempengaruhi populasi misalnya di daerah yang ditanami gandum (oat) fungi yang menonjol adalah aspergillus, sedangkan penisilium
paling banyak di daerah yang ditanami jagung (corn).

Aktinomisetes
Aktinomisetes merupakan mikroorganisme uniseluler, menghasilkan miselium bercabang dan biasanya mengalami fragmentasi atau pembelahan untuk membentuk spora. Mikroorganisme ini tersebar luas tidak hanya di tanah tetapi juga di kompos, lumpur, dasar danau dan sungai.

Mikroorganisme lain
Mikroorganisme penghasil antibiotik yang utama ialah aktinomisetes, fungi dan bakteri. Berdy (1974) melaporkan bahwa di antara ketiganya, aktinomisetes merupakan produser yang paling banyak, yaitu 2100 antibiotik; 400 antibiotik dihasilkan oleh bakteri, serta 800 antibiotik oleh fungi. Orga-nisme ini lebih mudah ditangani di laboratorium, sehingga lebih mudah untuk memproduksi antibiotik yang berguna dalam skala besar. Selain aktinomisetes, bakteri dan fungi, juga ada beberapa mikroorganisme yang dapat menghasilkan antibiotik antara lain : protozoa, algae dan lichenes. Berdy (1974) melaporkan ada 23 antibiotik yang dihasilkan oleh algae; 56 oleh lichenes dan 8 oleh protozoa. Lichenes mempunyai laju pertumbuhan lambat dan tidak mudah ditanam dalam medium. Antibiotik yang dihasilkan lichenes hanya dapat diekstrak dari biakan yang tumbuh di alam. Algae juga diketahui menghasilkan antibiotik. Mereka dapat dibiakkan dalam laboratorium namun sangat lambat.

manusia tidak menghasilkan antibiotik

lo salah tafsir, maksud gw ada yg sama dan yg beda antara manusia dan hewan
sama, dalam kasus ini adalah masing2 sama2 memiliki mikroflora yg mungkin mikroflora dari jenis sama
beda, dalam kasus ini adalah keadaan biokimia dan fisiologi yg beda dari tubuh manusia dengan tubuh hewan inilah yg menentukan perbedaan ketahanan tubuh manusia dgn hewan.
suatu mikroorganisme penyebab penyakit di manusia belom tentu menyebabkan penyakit di hewan, juga sebaliknya.

Lalat tidak menghasilkan antibiotik tapi mikroorganisme di lalat itu yg menghasilkan antibiotik.

Sayah tertarik dengan hadist yg mengatakan (sayap) lalat juga menghasilkan obat, obat seperti apa yg dimaksud?
jika lalat menyebabkan penyakit, semua orang sudah tau, tapi kalo lalat (walau cuma sayapnya aja) juga menghasilkan obat? obat yg sama dari satu sayap untuk penyakit dari sayap yg lain?
makanya saya berpikir mungkin maksudnya "obat" adalah antibiotik dari mikroflora normal yg tinggal di tubuh lalat, tapi ini gak ada istimewa-nya karena semua makhluk (gak cuma lalat) juga punya mikroflora normal dan mikroflora itu secara alami menghasilkan antibiotik utk menghambat pertumbuhan dari mikroflora species lain

sampeyan kudu belajar biology deh

nah ini juga maksud gw, HADIST NGACO karena mohammed gak mau buang minuman kesukaannya ketika ada lalat nyemplung ke minuman itu, makanya sekalian aza dicelupin biar bisa ngarang dalil

lo, apakah lo masih mau minum itu jus lalat? HUEEKSSS
lain kali jangan copas "penelitian?" abal abal dari saudi lah, emang ada yg bagus dari saudi?

SEGOROWEDI wrote:
sayap mana yang mengandung penyakit?
sayap mana yang mengandung obat?

ayo dijawab: kanan apa kiri?
pakai bukti penelitian arab juga boleh dah...

SEGOROWEDI wrote:ini ya?..

Lalat dilengkapkan penciptaannya oleh Allah dengan kandungan penawar pada sayap sebelah kanan dan racun di sayap kiri. Apabila merasa terancam, seperti kakinya terlekat di dalam air mekanisma pertahanan diri akan bertindak secara spontan. Sayap sebelah kiri dikepak mencecah air agar racun yang dimiliki berupaya menewaskan musuh. Namun begitu, biasanya air yang melekat pada sayapnya tidak mampu memberi kekuatan kepadanya untuk terus terbang. Ketika itu, sayap sebelah kanannya masih lagi tidak mencecah air. Justeru kitalah yang terpaksa menyelamkan lalat ke dalam air bagi memastikan racun yang terserak dineutralkan semula.

mana bukti racun di sayap kiri dan penawar di sayap kanan?

ehan: udah terbukti nga baca,,modal nyorocos

Dr. Gyath Hassan Al-Ahmad di dalam bukunya At-Tibb An-Nabawi fi Daw Al-‘Ilm Al-Hadith (Perubatan Kenabian dalam Sains Moden) melaporkan bahawa Dr. Nabih Da’ish menjalankan eksperimen di Universiti Raja Abdul Aziz, Riyadh. Dr. Nabih menyediakan sampel sepuluh kultur bakteria daripada air steril yang dimasuki lalat tanpa menyelamkan lalat. Sepuluh sampel yang ditenggelamkan lalat sekali, dua dan tiga kali masing-masing. Kemudian kesemua 40 sampel diperhatikan kandungan bakteria. Hasilnya, beliau mendapati koloni bakteria berkurang apabila jumlah selaman meningkat. Air yang tidak diselam lalat mengandungi paling banyak bakteria, manakala air yang diselam lalat sebanyak tiga kali mengandungi bilangan bakteria paling sedikit.

kok dicelup seluruh tubuh lalatnya?
padahal yang disuruh membuktikan adanya racun dan penawar
di masing-masing sayap..

EHAN wrote:

SEGOROWEDI wrote:ini ya?..

Lalat dilengkapkan penciptaannya oleh Allah dengan kandungan penawar pada sayap sebelah kanan dan racun di sayap kiri. Apabila merasa terancam, seperti kakinya terlekat di dalam air mekanisma pertahanan diri akan bertindak secara spontan. Sayap sebelah kiri dikepak mencecah air agar racun yang dimiliki berupaya menewaskan musuh. Namun begitu, biasanya air yang melekat pada sayapnya tidak mampu memberi kekuatan kepadanya untuk terus terbang. Ketika itu, sayap sebelah kanannya masih lagi tidak mencecah air. Justeru kitalah yang terpaksa menyelamkan lalat ke dalam air bagi memastikan racun yang terserak dineutralkan semula.

mana bukti racun di sayap kiri dan penawar di sayap kanan?

ehan: udah terbukti nga baca,,modal nyorocos

Dr. Gyath Hassan Al-Ahmad di dalam bukunya At-Tibb An-Nabawi fi Daw Al-‘Ilm Al-Hadith (Perubatan Kenabian dalam Sains Moden) melaporkan bahawa Dr. Nabih Da’ish menjalankan eksperimen di Universiti Raja Abdul Aziz, Riyadh. Dr. Nabih menyediakan sampel sepuluh kultur bakteria daripada air steril yang dimasuki lalat tanpa menyelamkan lalat. Sepuluh sampel yang ditenggelamkan lalat sekali, dua dan tiga kali masing-masing. Kemudian kesemua 40 sampel diperhatikan kandungan bakteria. Hasilnya, beliau mendapati koloni bakteria berkurang apabila jumlah selaman meningkat. Air yang tidak diselam lalat mengandungi paling banyak bakteria, manakala air yang diselam lalat sebanyak tiga kali mengandungi bilangan bakteria paling sedikit.

kok dicelup seluruh tubuh lalatnya?
padahal yang disuruh membuktikan adanya racun dan penawar
di masing-masing sayap..

tuh saya bold diatas,, MAKANYA BACA, protes mulu ,,
hadist nyuruh tenggelamkan, lalu diangkat ( di buang ),,baca lagi artikel,,, kalau bahas ini ja,, maaf anda akan saya cuekin lagi...

minta bawa bukti penyanggah.. malah ngoceh kaya nenek2 kehilangan gigi palsu..

EHAN wrote:

SEGOROWEDI wrote:ini ya?..

Lalat dilengkapkan penciptaannya oleh Allah dengan kandungan penawar pada sayap sebelah kanan dan racun di sayap kiri. Apabila merasa terancam, seperti kakinya terlekat di dalam air mekanisma pertahanan diri akan bertindak secara spontan. Sayap sebelah kiri dikepak mencecah air agar racun yang dimiliki berupaya menewaskan musuh. Namun begitu, biasanya air yang melekat pada sayapnya tidak mampu memberi kekuatan kepadanya untuk terus terbang. Ketika itu, sayap sebelah kanannya masih lagi tidak mencecah air. Justeru kitalah yang terpaksa menyelamkan lalat ke dalam air bagi memastikan racun yang terserak dineutralkan semula.

1. mana bukti racun di sayap kiri dan penawar di sayap kanan?

ehan: udah terbukti nga baca,,modal nyorocos

Dr. Gyath Hassan Al-Ahmad di dalam bukunya At-Tibb An-Nabawi fi Daw Al-‘Ilm Al-Hadith (Perubatan Kenabian dalam Sains Moden) melaporkan bahawa Dr. Nabih Da’ish menjalankan eksperimen di Universiti Raja Abdul Aziz, Riyadh. Dr. Nabih menyediakan sampel sepuluh kultur bakteria daripada air steril yang dimasuki lalat tanpa menyelamkan lalat. Sepuluh sampel yang ditenggelamkan lalat sekali, dua dan tiga kali masing-masing. Kemudian kesemua 40 sampel diperhatikan kandungan bakteria. Hasilnya, beliau mendapati koloni bakteria berkurang apabila jumlah selaman meningkat. Air yang tidak diselam lalat mengandungi paling banyak bakteria, manakala air yang diselam lalat sebanyak tiga kali mengandungi bilangan bakteria paling sedikit.

2. kok dicelup seluruh tubuh lalatnya?
padahal yang disuruh membuktikan adanya racun dan penawar
di masing-masing sayap..

tuh saya bold diatas,, MAKANYA BACA, protes mulu ,,
hadist nyuruh tenggelamkan, lalu diangkat ( di buang ),,baca lagi artikel,,, kalau bahas ini ja,, maaf anda akan saya cuekin lagi...

minta bawa bukti.. malah ngoceh kaya nenek2 kehilangan gigi..

SEGOROWEDI wrote:

EHAN wrote:

SEGOROWEDI wrote:ini ya?..

Lalat dilengkapkan penciptaannya oleh Allah dengan kandungan penawar pada sayap sebelah kanan dan racun di sayap kiri. Apabila merasa terancam, seperti kakinya terlekat di dalam air mekanisma pertahanan diri akan bertindak secara spontan. Sayap sebelah kiri dikepak mencecah air agar racun yang dimiliki berupaya menewaskan musuh. Namun begitu, biasanya air yang melekat pada sayapnya tidak mampu memberi kekuatan kepadanya untuk terus terbang. Ketika itu, sayap sebelah kanannya masih lagi tidak mencecah air. Justeru kitalah yang terpaksa menyelamkan lalat ke dalam air bagi memastikan racun yang terserak dineutralkan semula.

1. mana bukti racun di sayap kiri dan penawar di sayap kanan?

ehan: udah terbukti nga baca,,modal nyorocos

Dr. Gyath Hassan Al-Ahmad di dalam bukunya At-Tibb An-Nabawi fi Daw Al-‘Ilm Al-Hadith (Perubatan Kenabian dalam Sains Moden) melaporkan bahawa Dr. Nabih Da’ish menjalankan eksperimen di Universiti Raja Abdul Aziz, Riyadh. Dr. Nabih menyediakan sampel sepuluh kultur bakteria daripada air steril yang dimasuki lalat tanpa menyelamkan lalat. Sepuluh sampel yang ditenggelamkan lalat sekali, dua dan tiga kali masing-masing. Kemudian kesemua 40 sampel diperhatikan kandungan bakteria. Hasilnya, beliau mendapati koloni bakteria berkurang apabila jumlah selaman meningkat. Air yang tidak diselam lalat mengandungi paling banyak bakteria, manakala air yang diselam lalat sebanyak tiga kali mengandungi bilangan bakteria paling sedikit.

2. kok dicelup seluruh tubuh lalatnya?
padahal yang disuruh membuktikan adanya racun dan penawar
di masing-masing sayap..

tuh saya bold diatas,, MAKANYA BACA, protes mulu ,,
hadist nyuruh tenggelamkan, lalu diangkat ( di buang ),,baca lagi artikel,,, kalau bahas ini ja,, maaf anda akan saya cuekin lagi...

minta bawa bukti.. malah ngoceh kaya nenek2 kehilangan gigi..

tetep saja tidak menjawab pertanyaan saya 1 dan 2

tak ajari membuktikan ya..
- ambil sampel sayap kanan lalat, lebih banyak sampel lebih valid
- ekstraksi dan analisis kandungan racun/penawarnya
- hitung rata-rata hasilnya

- ambil sampel sayap kiri lalat, lebih banyak sampel lebih valid
- ekstraksi dan analisis kandungan racun/penawarnya
- hitung rata-rata hasilnya

- bandingkan kedua rata-rata untuk masing-masing racun/penawar dengan T-test
- simpulkan ada/tidaknya beda nyata

EHAN wrote:tetep saja tidak menjawab pertanyaan saya 1 dan 2

tak ajari membuktikan ya..
- ambil sampel sayap kanan lalat, lebih banyak sampel lebih valid
- ekstraksi dan analisis kandungan racun/penawarnya
- hitung rata-rata hasilnya

- ambil sampel sayap kiri lalat, lebih banyak sampel lebih valid
- ekstraksi dan analisis kandungan racun/penawarnya
- hitung rata-rata hasilnya

- bandingkan kedua rata-rata untuk masing-masing racun/penawar dengan T-test
- simpulkan ada/tidaknya beda nyata