Jus Lalat sebagai obat untuk penyakit

Sahih Bukhari V5 B54 #537

Nabi berkata “Jika ada lalat masuk minumanmu, dia harus benamkan lagi kedalam minuman itu, karena sebelah sayapnya
mengandung penyakit dan sayap sebelah lagi mengandung obat utk penyakit itu.”

sudah adakah yang pernah mencobanya ?

maksud anda apa?? membawa hadist plintiran,,, muslim disini berusaha berdebat dengan fair.. tapi non muslimnya ko curang.

EHAN wrote:maksud anda apa?? membawa hadist plintiran,,, muslim disini berusaha berdebat dengan fair.. tapi non muslimnya ko curang.

lah yang bilang juga Uztad saya koq. coba tanya ama uztad NT, atau Mbah gugel jika perlu.
Nggak susah cari kata Lalat di dalam Hadis Shohih Bukhori

nasigoreng wrote:

EHAN wrote:maksud anda apa?? membawa hadist plintiran,,, muslim disini berusaha berdebat dengan fair.. tapi non muslimnya ko curang.

lah yang bilang juga Uztad saya koq. coba tanya ama uztad NT, atau Mbah gugel jika perlu.
Nggak susah cari kata Lalat di dalam Hadis Shohih Bukhori

tuh ustad sont0loyo,,,wkwkwk...
ngapain bahas hadist hasil plintiran,,,

@atas
wkwkwk....ilmu taqiyanya keluar ya ?

Hadits Bukhari 3073

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُتْبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ بْنُ حُنَيْنٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالْأُخْرَى شِفَاءً

Jika ada seekor lalat yg terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya penyakit & sayap lainnya terdapat obatnya.

btw, banyak teman se-ukuwah ente yang bangga dgn Hadis tsb lho

Nabi Bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah
seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah
lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada
sayap lainnya ada obatnya
(HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)

Dalam riwayat lain: “Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun
dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka
perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia
mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya” (HR. Ahmad, Ibn Majah)

sumber : http://rsyarifario.wordpress.com/2009/02/18/kalau-ada-lalat-masuk-minuman-celupin-aja-lalat-nya/

link lain :
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/06/08/hadits-sains-lalat-masuk-ke-dalam-minuman-469185.html
http://ymsagasama.blogspot.com.au/2009/10/bila-lalat-masuk-dalam-minuman.html

sudah adakah muslimin dan muslimah yang membuktikannya ? atau sudah adakah yang meng-kaji apa saja kandungan yang terkandung di dalam sayap lalat ?

@Nasi Goreng

Jus Lalat sebagai obat untuk penyakit

Taqqiya benar...
coba tolong ubah judulnya kalau mau dianggap bukan fitnah

sudah adakah muslimin dan muslimah yang membuktikannya ? atau sudah adakah yang meng-kaji apa saja kandungan yang terkandung di dalam sayap lalat ?

yg sudah mengkaji adalah Australian Society for Microbiology Conference..

Lihat bagaimana penelitian mereka terhadap Lalat jenis The sheep blowfly
dan perhatikan yg saya garis bawah merah:
http://www.abc.net.au/science/articles/2002/10/01/689400.htm


The surface of flies is the last place you would expect to find antibiotics, yet that is exactly where a team of Australian researchers is concentrating their efforts.

Working on the theory that flies must have remarkable antimicrobial defences to survive rotting dung, meat and fruit, the team at the Department of Biological Sciences, Macquarie University, set out to identify those antibacterial properties manifesting at different stages of a fly's development.

Saya bukan pada posisi sudah mengambil kesimpulan begini begitu..
paling tidak sudah ada yg mempercayai hadits tsb dan berkata MUNGKIN.

tapi segala kemungkinan memang tetap ada dan sangat dimungkinkan.

gak ada hubungannya dengan sayap kiri dan sayap kanan, sic
jangan memaksakan diri..
idenya ini: must have remarkable antimicrobial defences to survive rotting dung, meat and fruit

Beberapa hari yg lalu, saya makan siang dengan 2 orang muslimah, yg satu nya tiba2 gelisah mencari2 lalat yg katanya kecelup didalam gelasnya, ehh muslimah satunya bilang: "ehh.. Itu obat lohhh...!!!"

Tetap aja minuman itu dibuang atas saran dari saya, artinya saya dinilai lebih waras dari pada ajaran nabinya sendiri... Ternyata muslimah lebih patuh nasihat seorang "kafir" daripada nabinya sendiri...

musicman wrote:@Nasi Goreng

Jus Lalat sebagai obat untuk penyakit

Taqqiya benar...
coba tolong ubah judulnya kalau mau dianggap bukan fitnah

Kalau satu buah jeruk ber-vitamin, biar di Jus juga ber-VITAMIN.
kalau satu ekor aja bisa sebagai obat, biar di Jus juga obat.
memangnya Isi/Volume mempengaruhi KANDUNGAN OBAT/KANDUNGAN VITAMIN-nya ?

coba lihat perbedaan hadistnya..( ini dari TS sendiri )

pertama

Sahih Bukhari V5 B54 #537

Nabi berkata “Jika ada lalat masuk minumanmu, dia harus benamkan lagi kedalam minuman itu, karena sebelah sayapnya
mengandung penyakit dan sayap sebelah lagi mengandung obat utk penyakit itu.”

hasil pelintiran, dan TS memberi nama jus lalat,, betul karena lalat di biarkan karena di benamkan dan tidak di angkat..

hadist kedua,,

Hadits Bukhari 3073

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُتْبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ بْنُ حُنَيْنٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالْأُخْرَى شِفَاءً

Jika ada seekor lalat yg terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya penyakit & sayap lainnya terdapat obatnya.

nga pantas di sebut jus,, karena lalat diangkat ( di buang ) nga da bagian tubuh lalat yang di campur sebagai bahan jus..

wkwkwk
yang taqiya anda sendiri... nga jelas mau bahas hadist yang mana,, awal2 hadist (hasil pelintiran) memang sesuai judul anda, eh hadist kedua beda lagi,, jadi nga sesuai.

jika anda bahas hadist kedua,, ada banyak artikel yang menulis..
tapi saya yakin anda menolak juga, ini salah satunya

http://aljazary.blogspot.com/2011/05/hadis-lalat-dan-kajian-saintifik.html

Kajian saintifik telah mendapati bahawa, lalat akan mengeluarkan unsur-unsur kecil dari jenis enzim yang dinamakan bacteriphages iaitu, suatu organisma kuman yang merosakkan hidupan lain. Ianya merupakan kuman yang sangat kecil, bersaiz panjang 20;25 mµ. Oleh itu, apabila lalat jatuh ke dalam air, hendaklah lalat tersebut dicelup kerana ia akan mengeluarkan kuman bacteriphages yang menentang bakteria perosak.

Pernah terjadi di Negara India pada tahun 30an. Mereka dilanda wabak taun (Kolera). Sehinggakan, ada yang mengatakan; rakyat india akan mati disebabkan taun. Dan lalatlah puncanya, lalat tidak menyihatkan dan tidak pula menyembuhkan.. semua rakyat akan mati..

Namun, selepas dua minggu, pengamal perubatan telah mendapati rakyat India semakin pulih. Mengapa? Ada sebab: kerana lalat telah menukar bakteria yang menyebabkan penyakit ini. Dan menukarnya menjadi sesuatu yang lain, yang dinamakan bacteriphages yang membunuh bakteria menggunakan sayap kedua. Lalat turun ke sumur-sumur, dan masuk ke dalam air dan membunuh bakteria. Rakyat India minum, dan mereka sembuh. Bermulalah kesihatan secara perlahan-lahan dalam tubuh mereka.

ini satu lagi artikel...
http://www.esasterawan.net/esasterawan/1_weblogg.asp?uid=69&bid=2769

Lalat dari sudut pandang Islam.

Pada asasnya, lalat amat bahaya kepada kesihatan manusia dan haiwan kerana menjadi vektor yang membawa dan menyebar organisma berpenyakit. Bakteria dibawa di luar permukaan badannya. Apabila hinggap di atas makanan, lalat juga meninggalkan tahi yang akan menyebabkan keracunan.

Kisah lalat diceritakan dalam hadis nabi Muhammad S.A.W, pada suatu hari nabi bersabda yang bermaksud, “jika seekor lalat jatuh ke dalam minuman kamu, rejamkannya ke dalam air. Satu sayapnya mengandungi racun manakala satu sayap lagi mengandungi penawar.” (Hadis riwayat Bukhari, bilangan 537, jilid 4). Perkara yang sama dicatatkan juga dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, Abu Daud, at-Tahawi, Said bin Khalid dan Thumamah ibn Abdullah ibn Anas.

Shah Wali Allah Ad-Dahlawi mengatakan di dalam kitabnya Hujjatullaahu al-Baalighah bahawa hadis ini menunjukkan Allah bebas memberikan setiap spesies yang beracun sistem imuniti atau penawar. Hal ini agar dapat memastikan kelangsungan hidup speasis tersebut. Racun pada lalat merupakan alat untuk mempertahankan dirinya sendiri daripada serangan musuh. Manakala penawar pula disediakan untuk memastikan keselamatan makhluk lain yang dicemari racunnya. Hukum timbal balik ini samalah seperti tindak balas di antara bes dan asid yang meneutralkan anatara satu sama lain.

Lalat dilengkapkan penciptaannya oleh Allah dengan kandungan penawar pada sayap sebelah kanan dan racun di sayap kiri. Apabila merasa terancam, seperti kakinya terlekat di dalam air mekanisma pertahanan diri akan bertindak secara spontan. Sayap sebelah kiri dikepak mencecah air agar racun yang dimiliki berupaya menewaskan musuh. Namun begitu, biasanya air yang melekat pada sayapnya tidak mampu memberi kekuatan kepadanya untuk terus terbang. Ketika itu, sayap sebelah kanannya masih lagi tidak mencecah air. Justeru kitalah yang terpaksa menyelamkan lalat ke dalam air bagi memastikan racun yang terserak dineutralkan semula.

Dr. Gyath Hassan Al-Ahmad di dalam bukunya At-Tibb An-Nabawi fi Daw Al-‘Ilm Al-Hadith (Perubatan Kenabian dalam Sains Moden) melaporkan bahawa Dr. Nabih Da’ish menjalankan eksperimen di Universiti Raja Abdul Aziz, Riyadh. Dr. Nabih menyediakan sampel sepuluh kultur bakteria daripada air steril yang dimasuki lalat tanpa menyelamkan lalat. Sepuluh sampel yang ditenggelamkan lalat sekali, dua dan tiga kali masing-masing. Kemudian kesemua 40 sampel diperhatikan kandungan bakteria. Hasilnya, beliau mendapati koloni bakteria berkurang apabila jumlah selaman meningkat. Air yang tidak diselam lalat mengandungi paling banyak bakteria, manakala air yang diselam lalat sebanyak tiga kali mengandungi bilangan bakteria paling sedikit.

nasigoreng wrote:

musicman wrote:@Nasi Goreng

Jus Lalat sebagai obat untuk penyakit

Taqqiya benar...
coba tolong ubah judulnya kalau mau dianggap bukan fitnah

Kalau satu buah jeruk ber-vitamin, biar di Jus juga ber-VITAMIN.
kalau satu ekor aja bisa sebagai obat, biar di Jus juga obat.
memangnya Isi/Volume mempengaruhi KANDUNGAN OBAT/KANDUNGAN VITAMIN-nya ?

apa analogi anda masih sesuai dengan hadist ,, dimana lalat di buang,,,,
jus jeruk keseluruhan buah sangat berguna,, apa lalat juga berguna semua ,, ini yang b3go siapa jadi??

BAGAIMANA JIKA ANDA MEMBAWA BUKTI PENYANGGAH,, BUKAN OMDO,,

mana perbedaan pertumbuhan kultur bakteri
akibat diinokulasi sayap kanan dan sayap kiri lalat?

maksa banget..

EHAN wrote:coba lihat perbedaan hadistnya..( ini dari TS sendiri )

pertama

Sahih Bukhari V5 B54 #537

Nabi berkata “Jika ada lalat masuk minumanmu, dia harus benamkan lagi kedalam minuman itu, karena sebelah sayapnya
mengandung penyakit dan sayap sebelah lagi mengandung obat utk penyakit itu.”

hasil pelintiran, dan TS memberi nama jus lalat,, betul karena lalat di biarkan karena di benamkan dan tidak di angkat..

Berarti Hadis ini yang mlintir juga orang islam sendiri ya ?
http://www.hadithcollection.com/sahihbukhari/87/3982-sahih-bukhari-volume-004-book-054-hadith-number-537.html
http://www.quranexplorer.com/Hadith/English/Hadith/bukhari/004.054.537.html
http://www.searchtruth.com/book_display.php?book=54&translator=1&start=118&number=537
http://sunnah.com/bukhari/59/126

asli atau pelintiran ? jika itu hasil plintiran, tolong hubungi webmasternya biar di EDIT atau di REVISI

Abu daud hadits No. 3346
Kitab 21 : makanan
Bab 1446 : lalat yang masuk ke dalam makanan
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا بِشْرٌ يَعْنِي ابْنَ الْمُفَضَّلِ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَامْقُلُوهُ فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِي الْآخَرِ شِفَاءً وَإِنَّهُ يَتَّقِي بِجَنَاحِهِ الَّذِي فِيهِ الدَّاءُ فَلْيَغْمِسْهُ كُلُّهُ
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadldlal] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika ada lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian maka celupkanlah lalat tersebut, karena sesungguhnya di dalam salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat. Sesungguhnya lalat tersebut melindungi diri dengan sayap yang padanya terdapat penyakit, maka celupkanlah semuannya!"

Hadis Abu daud juga nggak diangkat.

Btw, saya cari Hadis Bukhari 3073
dapetnya nggak match, di plintir ya ?
http://www.eislamexplorer.org/index.php?ID=Hadith&Book=Bukhari&HNo=3073

nasigoreng wrote:

EHAN wrote:coba lihat perbedaan hadistnya..( ini dari TS sendiri )

pertama

Sahih Bukhari V5 B54 #537

Nabi berkata “Jika ada lalat masuk minumanmu, dia harus benamkan lagi kedalam minuman itu, karena sebelah sayapnya
mengandung penyakit dan sayap sebelah lagi mengandung obat utk penyakit itu.”

hasil pelintiran, dan TS memberi nama jus lalat,, betul karena lalat di biarkan karena di benamkan dan tidak di angkat..

Berarti Hadis ini yang mlintir juga orang islam sendiri ya ?
http://www.hadithcollection.com/sahihbukhari/87/3982-sahih-bukhari-volume-004-book-054-hadith-number-537.html
http://www.quranexplorer.com/Hadith/English/Hadith/bukhari/004.054.537.html
http://www.searchtruth.com/book_display.php?book=54&translator=1&start=118&number=537
http://sunnah.com/bukhari/59/126

asli atau pelintiran ? jika itu hasil plintiran, tolong hubungi webmasternya biar di EDIT atau di REVISI

Abu daud hadits No. 3346
Kitab 21 : makanan
Bab 1446 : lalat yang masuk ke dalam makanan
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا بِشْرٌ يَعْنِي ابْنَ الْمُفَضَّلِ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي إِنَاءِ أَحَدِكُمْ فَامْقُلُوهُ فَإِنَّ فِي أَحَدِ جَنَاحَيْهِ دَاءً وَفِي الْآخَرِ شِفَاءً وَإِنَّهُ يَتَّقِي بِجَنَاحِهِ الَّذِي فِيهِ الدَّاءُ فَلْيَغْمِسْهُ كُلُّهُ
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadldlal] dari [Ibnu 'Ajlan] dari [Sa'id Al Maqburi] dari [Abu Hurairah] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika ada lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian maka celupkanlah lalat tersebut, karena sesungguhnya di dalam salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat. Sesungguhnya lalat tersebut melindungi diri dengan sayap yang padanya terdapat penyakit, maka celupkanlah semuannya!"

Hadis Abu daud juga nggak diangkat.

Btw, saya cari Hadis Bukhari 3073
dapetnya nggak match, di plintir ya ?
http://www.eislamexplorer.org/index.php?ID=Hadith&Book=Bukhari&HNo=3073

wkwkwkwk,, anda ini ngaco banget,,, mulai mabok apa?? tuh dua hadist diatas anda sendiri yang bawa,, nih saya quote ulang,,, g1La anda ini, ko protes ke saya.. lah anda dapat dari mana yang kedua...

nasigoreng wrote:@atas
wkwkwk....ilmu taqiyanya keluar ya ?

Hadits Bukhari 3073

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُتْبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ بْنُ حُنَيْنٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالْأُخْرَى شِفَاءً

Jika ada seekor lalat yg terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya penyakit & sayap lainnya terdapat obatnya.

btw, banyak teman se-ukuwah ente yang bangga dgn Hadis tsb lho

Nabi Bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah
seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah
lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada
sayap lainnya ada obatnya
(HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)

Dalam riwayat lain: “Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun
dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka
perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia
mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya” (HR. Ahmad, Ibn Majah)

sumber : http://rsyarifario.wordpress.com/2009/02/18/kalau-ada-lalat-masuk-minuman-celupin-aja-lalat-nya/

link lain :
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/06/08/hadits-sains-lalat-masuk-ke-dalam-minuman-469185.html
http://ymsagasama.blogspot.com.au/2009/10/bila-lalat-masuk-dalam-minuman.html

analogi amburadul( tentang jus), nuduh islam yang plintir,, eh parahnya hadist yang dia bawa, malah nanya saya dapat dimana,,

@EHAN

Lha yang nuduh saya Mlintir Hadis juga anda tho ?

EHAN wrote:maksud anda apa?? membawa hadist plintiran,,, muslim disini berusaha berdebat dengan fair.. tapi non muslimnya ko curang.
sumber : https://laskarislam.indonesianforum.net/t4989-jus-lalat-sebagai-obat-untuk-penyakit#54815

EHAN wrote:coba lihat perbedaan hadistnya..( ini dari TS sendiri )

pertama

Sahih Bukhari V5 B54 #537

Nabi berkata “Jika ada lalat masuk minumanmu, dia harus benamkan lagi kedalam minuman itu, karena sebelah sayapnya
mengandung penyakit dan sayap sebelah lagi mengandung obat utk penyakit itu.”

hasil pelintiran, dan TS memberi nama jus lalat,, betul karena lalat di biarkan karena di benamkan dan tidak di angkat..
https://laskarislam.indonesianforum.net/t4989-jus-lalat-sebagai-obat-untuk-penyakit#57758

Link sudah se-abrek lho ? masih menuduh saya yang Plintir ?

banyak hadis yang mengatakan kalau Lalat diangkat setelah di tenggelamkan, dan banyak hadis bilang kalau Lalat TIDAK diangkat setelah di tenggelamkan. dan semuanya dari Hadis Shohih juga tho ?

jadi mau di jus apa tidak, tidak jadi masalah tho ? masalah anda dimana ?

@ nagor

@EHAN

Lha yang nuduh saya Mlintir Hadis juga anda tho ?

EHAN wrote:
maksud anda apa?? membawa hadist plintiran,,, muslim disini berusaha berdebat dengan fair.. tapi non muslimnya ko curang.
sumber : http://www.laskarislam.com/t4989-jus-lalat-sebagai-obat-untuk-penyakit#54815
EHAN wrote:
coba lihat perbedaan hadistnya..( ini dari TS sendiri )

pertama
Sahih Bukhari V5 B54 #537

Nabi berkata “Jika ada lalat masuk minumanmu, dia harus benamkan lagi kedalam minuman itu, karena sebelah sayapnya
mengandung penyakit dan sayap sebelah lagi mengandung obat utk penyakit itu.”

hasil pelintiran, dan TS memberi nama jus lalat,, betul karena lalat di biarkan karena di benamkan dan tidak di angkat..
http://www.laskarislam.com/t4989-jus-lalat-sebagai-obat-untuk-penyakit#57758

Link sudah se-abrek lho ? masih menuduh saya yang Plintir ?

bisa mencerna tulisan saya nga,, jelas2 saya tulis, "membawa hadist pelintiran",, lah ko jadi saya anda bilang menuduh anda memelintir hadist,, kalau saya bilang curang, benar karena anda membahas hadist pelintiran, jelas2 isi mendukung argumen anda, yaitu JUS LALAT..

link anda hanya berisi hadist pelintiran,, masa sudah saya nyatakan hasil pelintiran masih di pakai..

banyak hadis yang mengatakan kalau Lalat diangkat setelah di tenggelamkan, dan banyak hadis bilang kalau Lalat TIDAK diangkat setelah di tenggelamkan. dan semuanya dari Hadis Shohih juga tho ?

tentu maslah om,,,
ini menjadi dasar masalah, palagi judul anda JUS LALAT,, satu bukti anda nga fair.. dengan menjatuhkan nama islam berdasarkan hadist plintiran.. ko bisa2nya anda menyatakan shohih,, sementara ada dua versi, dan anda mengakui itu.. di islam nga ada hadist beda2 gitu mas bro layaknya isi bible, pasti salah satunya palsu.

jadi mau di jus apa tidak, tidak jadi masalah tho ? masalah anda dimana ?

ko anda enak bener, sudah judul menjatuhkan, hadist hasil plintiran oknum nga bertanggung jawab,, belum analogi jeblok bin hancur yang di suguhkan,,

BEGINI CARA DEBAT / DISKUSI ORANG MACAM ANDA,,

PR anda, "bukti penyanggah anda mana'' untuk menjawab artikel yang saya bawa.

@atas

ente kl sudah mentok kayak gasing, muteeer mulu.

dari link dibawah, dibuang atau di celup ?
http://www.hadithcollection.com/sahihbukhari/87/3982-sahih-bukhari-volume-004-book-054-hadith-number-537.html
http://www.quranexplorer.com/Hadith/English/Hadith/bukhari/004.054.537.html
http://www.searchtruth.com/book_display.php?book=54&translator=1&start=118&number=537
http://sunnah.com/bukhari/59/126

apa bedanya dgn di JUS ?

nasigoreng wrote:@atas

ente kl sudah mentok kayak gasing, muteeer mulu.

dari link dibawah, dibuang atau di celup ?
http://www.hadithcollection.com/sahihbukhari/87/3982-sahih-bukhari-volume-004-book-054-hadith-number-537.html
http://www.quranexplorer.com/Hadith/English/Hadith/bukhari/004.054.537.html
http://www.searchtruth.com/book_display.php?book=54&translator=1&start=118&number=537
http://sunnah.com/bukhari/59/126

apa bedanya dgn di JUS ?

iyahahahha,, yang merasa mentok siapa yah.. yang muter ngandalin hadist plintiran siapa?
lu aja nga bisa mempertanggung jawabkan hadist kedua dapat dari mana,,

lah muter lagi nanya "apa bedanya dengan jus",,

oke,, saya bantuin kepusingan anda memberikan hadist dari anda sendiri..http://125.164.221.44/hadisonline/hadis9/perawi_open.php?imam=bukhari&nohdt=3073
sekarang, mana PR anda, dari tantangan saya kemarin?

anda menuduh saya memakai hadis plintir-an ya ? (lihat lagi posting-an kedua dari anda)

yang menurut anda hadis yang saya plintir yang di bawah ini ?
koq nggak di anjurkan untuk membuang lalat nya ?

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Al Mufadldlal dari Ibnu 'Ajlan dari Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu' alaihi wasallam bersabda:" Jika ada lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang dari kalian maka celupkanlah lalat tersebut, karena sesungguhnya di dalam salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap yang lain terdapat obat. Sesungguhnya lalat tersebut melindungi diri dengan sayap yang padanya terdapat penyakit, maka celupkanlah semuannya! "

sumber : http://125.164.221.44/hadisonline/hadis9/cari_hadist.php?imam=abudaud&keyNo=3346&x=26&y=12

tidak ada anjuran untuk "membuang lalat", malah disuruh celup-in Semuanya ?

trus hadis mana yang anda maksud "hadis plintir-an" ?

@nago

anda menuduh saya memakai hadis plintir-an ya ? (lihat lagi posting-an kedua dari anda)

ya benar, tapi apa saya menuduh anda yang mem plintir isi hadist,,, seperti tuduhan anda pada post #15,??

yang menurut anda hadis yang saya plintir yang di bawah ini ?
koq nggak di anjurkan untuk membuang lalat nya ?

loh,, kan hadist berbeda juga anda sendiri yang bawa..

nih

nasigoreng wrote:@atas
wkwkwk....ilmu taqiyanya keluar ya ?

Hadits Bukhari 3073

حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُتْبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ بْنُ حُنَيْنٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالْأُخْرَى شِفَاءً

Jika ada seekor lalat yg terjatuh pada minuman kalian maka tenggelamkan kemudian angkatlah, karena pada satu sayapnya penyakit & sayap lainnya terdapat obatnya.

btw, banyak teman se-ukuwah ente yang bangga dgn Hadis tsb lho

Nabi Bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah
seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah
lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada
sayap lainnya ada obatnya
(HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)

Dalam riwayat lain: “Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun
dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka
perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia
mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya” (HR. Ahmad, Ibn Majah)

sumber : http://rsyarifario.wordpress.com/2009/02/18/kalau-ada-lalat-masuk-minuman-celupin-aja-lalat-nya/

link lain :
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/06/08/hadits-sains-lalat-masuk-ke-dalam-minuman-469185.html
http://ymsagasama.blogspot.com.au/2009/10/bila-lalat-masuk-dalam-minuman.html

anda ngigau ya,, jangan kebanyakan di goreng tuh nasi ntar hangus

trus hadis mana yang anda maksud "hadis plintir-an" ?

masa nga ngeh juga, mana asli mana palsu,, padahal udah daksih tahu, jika ada dua hadist berbeda maka salah satu pasti palsu,, dan saya sudah menyatakan yang pertama hasil pelintiran,,,
kacau otak lu.. masih nanya juga...

tantangan saya buat lu mana?? muter2 terus ini2 ja yang di bahas,,

@nago
jika lu mau mengangkat tema, siapkan amunisi yang ok,, jadinya nga gini,, cuma jadi bulan2an, kepojok kaya orang di gebukin sekampung..

EHAN wrote:tentu maslah om,,,
ini menjadi dasar masalah, palagi judul anda JUS LALAT,, satu bukti anda nga fair..

saya kira judul 'JUS' gak masalah..
karena upaya pembuktian di bawah ini juga tidak membedakan sayap kanan dan sayap kiri
melainkan keseluruhan tubuh lalat dicelupkan pada kultur..

Dr. Gyath Hassan Al-Ahmad di dalam bukunya At-Tibb An-Nabawi fi Daw Al-‘Ilm Al-Hadith (Perubatan Kenabian dalam Sains Moden) melaporkan bahawa Dr. Nabih Da’ish menjalankan eksperimen di Universiti Raja Abdul Aziz, Riyadh. Dr. Nabih menyediakan sampel sepuluh kultur bakteria daripada air steril yang dimasuki lalat tanpa menyelamkan lalat. Sepuluh sampel yang ditenggelamkan lalat sekali, dua dan tiga kali masing-masing. Kemudian kesemua 40 sampel diperhatikan kandungan bakteria. Hasilnya, beliau mendapati koloni bakteria berkurang apabila jumlah selaman meningkat. Air yang tidak diselam lalat mengandungi paling banyak bakteria, manakala air yang diselam lalat sebanyak tiga kali mengandungi bilangan bakteria paling sedikit.

SEGOROWEDI wrote:

EHAN wrote:tentu maslah om,,,
ini menjadi dasar masalah, palagi judul anda JUS LALAT,, satu bukti anda nga fair..

saya kira judul 'JUS' gak masalah..
karena upaya pembuktian di bawah ini juga tidak membedakan sayap kanan dan sayap kiri
melainkan keseluruhan tubuh lalat dicelupkan pada kultur..

Dr. Gyath Hassan Al-Ahmad di dalam bukunya At-Tibb An-Nabawi fi Daw Al-‘Ilm Al-Hadith (Perubatan Kenabian dalam Sains Moden) melaporkan bahawa Dr. Nabih Da’ish menjalankan eksperimen di Universiti Raja Abdul Aziz, Riyadh. Dr. Nabih menyediakan sampel sepuluh kultur bakteria daripada air steril yang dimasuki lalat tanpa menyelamkan lalat. Sepuluh sampel yang ditenggelamkan lalat sekali, dua dan tiga kali masing-masing. Kemudian kesemua 40 sampel diperhatikan kandungan bakteria. Hasilnya, beliau mendapati koloni bakteria berkurang apabila jumlah selaman meningkat. Air yang tidak diselam lalat mengandungi paling banyak bakteria, manakala air yang diselam lalat sebanyak tiga kali mengandungi bilangan bakteria paling sedikit.

waduhh,,, enak bener, semakin ajibb aja logika nyungsepnya... ko bisa2nya om,om

sudahlah, yang penting buktikan sayap yang satu sumber obat
sayap yang lain sumber penyakit

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan Arab Saudi, beberapa peneliti muda yang terdiri dari, Sâmi Ibrâhîm at-Taili, ’ dil ‘Abdurrahman al-Misnid, dan Khalid Dza’ar al-Utaibi.
Yang dibimbing oleh Dr. Jamal Hamid, dan dikoordinasi oleh DR. Shalih ash- Shalih (seorang da’i terkenal di Eropa), melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi tentang sayap lalat. Laporan ini mereka presentasikan ke acara ”Student Research Seminar” di Universitas Qâshim, KSA.
Lalat sangat banyak di bumi. Mereka hampir 87.000 spesies. Secara ilmiah telah membuktikan bahwa mereka makan dari sampah dan limbah bahan organik dari sejumlah besar bakteri, virus dan berbagai mikroba dan kuman lainnya.
Bakteri adalah organisme hidup yang sangat kecil. Mereka hidup dalam miliar dalam satu gram tanah pertanian dan di jutaan dalam satu tetes air liur. Pengaruh bakteri pada kehidupan biologis di bumi tidak terbatas, tanpa itu tidak ada tanaman bisa tumbuh, dan tanpa tanaman tidak akan ada kehidupan bagi manusia dan hewan di bumi. Sebagian besar bakteri tidak berbahaya, tetapi beberapa menyebabkan beberapa penyakit.
Allah Subhanahu Wa ta'ala memberikan lalat kemampuan untuk membawa kuman pada satu sayap dan obat penawar pada yang lain. Kalau tidak, spesies lalat akan binasa sekarang, semua terkena kuman. Namun, mereka masih ada di lebih dari 87.000 spesies.
Metode yang para peneliti gunakan cukup sederhana, yaitu mengkultivasi (menumbuhkan) air steril yang telah dicelupkan lalat ke media Agar [media yang berasal dari musilaginosa kering yang diekstrak dari ganggang merah, yang mencari pada suhu 100°C dan memadat pada suhu 40°C yang tidak dapat dicerna oleh mikroba], kemudian mengidentifikasi mikroba yang tumbuh.
Lalat yang digunakan ada beberapa spesies, dan sample yang digunakan untuk tiap spesies terdiri dari dua sample, yaitu


sample air steril dimana lalat dimasukkan sedemikian rupa sehingga hanya pada bagian sayap lalat saja, dan

sample air steril yang dimasukkan lalat yang dicelup seluruh tubuhnya. Semua ini dilakukan secara aseptis (bebas mikroba) di ruangan khusus, untuk menghindarkan terjadinya kontaminasi luar yang akan membuat hasil penelitian menjadi bias.


Setelah itu, sampel air tadi dikultivasi ke media Agar dan diinkubasi selama beberapa harisehingga kultur (biakan) mikroba tumbuh dan tampak secara jelas. Hasil kultur mikroba tersebut diidentifikasi untuk mengetahui jenis mikroba tersebut. Berikut ini adalah hasilnya :
Spesies Lalat A
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian :
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe E. Coli, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, pada awal mulanya tampak tumbuh koloni kecil tipe E. Coli, namun pertumbuhannya terhambat oleh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang dapat memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi.

Spesies Lalat B
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian:
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Coynobacterium dephteroid, yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikororganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotic yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan ersifat antibakteri dan antifungi.

Spesies Lalat C
Cawan Petri 1 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dicelupkan lalat secara sempurna (seluruh tubuhnya terbenam).

Cawan Petri 2 :
sampel kultur air yang diambil dari sebuah tabung yang berisi air steril yang dijatuhkan seekor lalat ke dalamnya tanpa membenamkannya.

Hasil Penelitian:
Pada cawan petri 2, setelah diidentifikasi ternyata media ditumbuhi oleh koloni bakteri patogen tipe Staphylococcus sp., yang merupakan penyebab berbagai macam penyakit. Adapun pada cawan 1, tumbuh mikroorganisme yang setelah diidentifikasi merupakan bakteri Actinomyces yang memproduksi antibiotik. Bakteri ini biasanya menghasilkan antibiotik yang dapat diekstrak, yaitu actinomycetin dan actinomycin yang berfungsi melisiskan bakteri dan bersifat antibakteri dan antifungi. Hasil yang serupa diperoleh untuk jenis lalat lain yang banyak mengandung bakteri patogen Salmonella sp. dan Proteus sp., yang terhambat oleh pertumbuhan Actinomyces.

KESIMPULAN :
Masuknya lalat pada makanan atau minuman, dengan dan tanpa dicelup, ternyata memberikan hasil berbeda yang secara signifikan. Hal ini membenarkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwa pada sayap lalat itu terdapat penyakit sekaligus penawarnya.

Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Universitas Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang hadits lalatdan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat. Baru di zaman sekarang, para pakar penyakit bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepalanya bahwa obat berbagai penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah dengan lalat.
Subhanallah, 14 abad yang lalu, seseorang bisa memberikan informasi seperti ini tanpa ada riset. Masihkah ada yang mencoba menyangkal kerasulan Beliau ??

Maha benar Allah dan nyatalah kebenaran Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam yang menjadi penyampai wahyu-Nya .