akidah ahmadiyah Qadiyani
Halaman 1 dari 1 • Share
akidah ahmadiyah Qadiyani
Edisi berikut ini adalah kajian tentang keyakinan-keyakinan aliran Qadiani (Ahmadiyah Qadian). Buku ini ditulis oleh Asy-Syekh Manzhur Ahmad Chinioti al-Pakistani dengan judul asli Al-Qadiani wa Mu'taqadatuhu.
Pengantar Penulis
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah, selawat dan salam untuk Nabi yang tidak ada nabi setelahnya, dan tak ada umat setelah umatnya, dan tidak ada kitab setelah kitabnya, untuk keluarga dan segenap sahabat beliau, serta segenap pengikut beliau hingga hari pembalasan.
Nabi pasu Al-Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiani muncul pada akhir abad ke-19 M, tepatnya pada tahun 1840 di India di daerah Punjab. Dia mengaku sebagai nabi dan mengafirkan semua orang yang tidak percaya pada kenabiannya yang dusta. Dia didukung oleh kolonial Inggris, bahkan kolonial inilah yang menancapkan pokok-pokok ajaran ini dengan tangan mereka, sebagaimana diakuinya sendiri. Ajarannya dipelihara dan diperkuat oleh colonial, bahkan orang ini sampai menjadi kaki tangan penjajah Inggris.
Nabi palsu ini mengumumkan dihapuskannya jihad, diwajibkannya taat kepada pemerintah Inggris. Dia menyebarkan agamanya ini ke seluruh dunia sampai ke pusat Islam dan turunnya wahyu kepada manusia termulia saw. Dia menjadikan tempat kelahirannya, Qadian, sebagai pusat penyebaran ajaran di India, sampai ia tewas karena sakit kolera pada bulan Mei 1908.
Setelah Pakistan terpisah dari India pada tahun 1947, mereka membangun daerah baru dengan nama Rabwah, dan menjadi pusat kegiatan mereka di Pakistan dan untuk seluruh dunia.
Para ulama dan tokoh-tokoh Islam bangkit melawan fitnah ini sejak awal dengan lisan dan pena mereka. Mereka pun sepakat untuk mengafirkan dia dan mengafirkan seluruh pengikutnya, dan bahwa mereka telah murtad, keluar dari agama Islam. Para ulama telah menulis banyak karya tulis yang bermanfaat tentang hal ini.
Dalam buku ini, kami kemukakan ke hadapan Saudara kami kaum muslimin sekilas tentang pengakuan-pengakuan nabi palsu ini.
1. Pengakuan sebagai nabi dan pengakuan lainnya.
2. Masalah wafatnya Isla al-Masih a.s.
3. Dia mengafirkan orang yang tidak percaya pada kenabiannya yang dusta.
4. Dukungannya kepada pemerintah Inggris.
5. Ucapannya bahwa jihad itu haram.
6. Celanya terhadap tempat-tempat suci dan syiar-syiar Islam.
7. Peghinaannya terhadap para nabi a.s.
8. Pengakuannya bahwa ia lebih tinggi dari rasul termulia, Nabi Muhammad saw.
9. Dan lain-lain.
Kami akan kemukakan semua itu tanpa penjelasan, tanpa komentar. Kami nukilkan ungkapan-ungkapan itu dari buku-bukunya, lengkap dengan nomor halamannya.
Allah jualah yang memberi taufik kepada kebenaran dan hanya Dia jualah yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus.
Akhirnya saya menyampaikan seruan kepada semua lembaga Islam dan kepada semua pemerhati urusan Islam, khususnya mengenai akidah penutup kenabian, terutama Rabithah Alam Islami di Makkah al-Mukarramah, Muktamar Alam Islami di Karachi, majelis Al-Buhuts al-Islamiah di Kairo, Al-Jamiah al-Islamiah di Madinah al-Munawwarah, Darul Ifta', dan lembaga-lembaga, serta perguruan tinggi lainnya, saya mengimbau agar mereka bekerja untuk menyelamatkan umat Islam dari taring-taring mereka, orang-orang kafir dan murtad, di dunia Arab dan dunia Islam pada umumnya, di Afrika, di Eropa khususnya. Karena, Al-Qadianiyah dengan bantuan kolonial telah menjadi bahaya besar atas Islam dan umat Islam, dan seluruh musuh agama yang lurus dan suci ini. Merekalah yang membiayai aliran ini dengan segala fasilitas dan sarana untuk menjauhkan umat Islam dari agama Islam yang benar yang padanya ada kemuliaan dan kehormatan, dengan membawa nama Islam sebagai penipuan dan makar.
Di sisi lain, kita menjumpai krisis ulama yang benar-benar merasa bertanggung jawab di daerah-daerah mereka, dan ketidaktahuan mayoritas umat Islam terhadap hakikat dan tujuan Al-Qadianiyah yang sesungguhnya, ditambah lagi dengan kelalaian dunia Islam umumnya terhadap Benua Afrika pada saat Qadianiyah menyebarluaskan lebih dari sembilan majalah cetakan luks, tentu dengan dukungan para musuh Islam untuk melakukan infiltrasi dan kerusakan di tengah umat Islam dan menyebarkan pemikiran-pemikiran kufur, sementara tak ada satu pun majalah Islam di seluruh Afrika yang menghadapi aliran sesat ini dan menjelaskan kerusakan keyakinan mereka. Ditambah lagi dengan keberadaan ratusan mubalig Qadiani yang berkeliling di seluruh pelosok Afrika dan benua-benua lainnya, mereka telah membangun 353 (tiga ratus lima puluh tiga) rumah ibadah (mirzarah), 73 (tujuh puluh tiga) madrasah dan sekolah tinggi, demikian pula rumah sakit, poliklinik, menerbitkan 2 majalah, dan koran. Selain perpustakaan umum dan perpustakaan khusus, buku-buku dan lembaran-lembaran, juga terjemahan Alquran ke beberapa bahasa. Dan, menurut terbitan mereka, jumlah pengikut mereka telah lebih dari dua juta orang dalam kurun waktu tidak lebih dari 15 tahun.
Sungguh sangat mengherankan bahwa kelompok sesat dan menyesatkan ini, meskipun mendapat dukungan yang luar biasa dari kolonial dan pemerintah Inggris, mereka tidak sanggup menguasai India sebagai pusat kegiatan mereka, bahkan mereka tidak sanggup mempengaruhi orang untuk ikut mereka, kecuali hanya beberapa orang saja yang hidup pada masa penjajahan selama tujuh puluh tahun gerakan mereka, jumlah mereka belum lebih dari ribuan, rumah ibadah mereka tidak lebih dari puluhan, dan sekolah-sekolah mereka dapat dihitung jari. Ini karena umat Islam telah mengetahui hakikat mereka. Sementara, di Afrika dan benua lainnya, para dai Islam tidak cukup, mangapa? Apakah umat Islam telah sangat miskin hingga kita tidak mempu lagi mengirim para dai yang menguasai masalah ini ke negara-negara tersebut, atau mengapa?
Kita semua seharusnya memikirkan jawaban dari pernyataan di atas. Dan, perkenankanlah saya untuk berterus terang bahwa umat Islam tidak kekurangan apa pun, bahkan kondisi mereka (secara ekonomi) lebih baik dari zaman dahulu, tetapi pemikiran untuk Islam dan merasa sakit karena Islam (diganggu) dan kesungguhan untuk bangkit dengan Islam serta semangat untuk membela Islam dan berkurban untuk Islam inilah yang sangat minim dalam diri kita. Dan, kita memandang dalam diri kita dalam kebaikan dan sangat baik selama kita, anak-anak kita, saudara-saudara sekandung kita, rumah tangga kita, keluarga kita tidak ditimpa kesusahan. Adapun jika Islam dalam bahaya, umat Islam dalam badai, badai topan kekafiran dan pemurtadan, badai topan kesesatan dan penyimpangan, maka hal itu tidak penting bagi kita selama topan itu jauh dari orang tua kita.
Sesungguhnya inilah kesesatan, padahal Allah Azza wa Jalla telah menyifatkan umat Muhammad saw. dengan firman-Nya, "Adalah kamu umat terbaik yang dikeluarkan untuk segenap manusia, kamu memerintahkan yang baik dan melarang yang jelak, serta kamu beriman kepada Allah."
Kita telah melalaikan kedudukan dan kemuliaan ini dan kita telah kehilangan ciri kemuliaan. Bangkitlah wahai umat Islam! Bangunlah! Terutama para pejabat, para ulama, para orang kaya. Ajal menanti kita. Apa jawaban kita di hadapan Allah dan di hadapan Nabi-Nya, Muhammad, penutup para nabi dan para sahabat beliau yang telah mengorbankan jiwa mereka untuk menjaga akidah penutup kenabian, jumlah mereka 1.200 orang dalam perang melawan Musailamah (nabi palsu) dan para pengikutnya. Apa jawaban kita jika kita ditanya tentang apa yang kita lakukan untuk menjaga dan membela akidah ini.
Berpikirlah, berpikirlah! tidak ada kewajiban kami, selain menyampaikan.
Kepada Allah saya bermohon untuk mengeruniakan kepadaku dan kepada Anda sekalian taufik kepada semua yang dicintai-Nya, dan diridai-Nya, dan menjadikan amal ini ikhlas untuk mendapatkan rida-Nya, dan menjadikannya bermanfaat bagi orang yang membacanya.
Selawat dan salam untuk junjungan kita, Muhammad saw., penutup para nabi, keluarganya dan segenap sahabat beliau, amin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Manzhur Ahmad Chinioti
Sumber: Al-Qadiani wa Mu'taqadatuhu, Asy-Syekh Manzhur Ahmad Chinioti al-Pakistani
Pengantar Penulis
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah, selawat dan salam untuk Nabi yang tidak ada nabi setelahnya, dan tak ada umat setelah umatnya, dan tidak ada kitab setelah kitabnya, untuk keluarga dan segenap sahabat beliau, serta segenap pengikut beliau hingga hari pembalasan.
Nabi pasu Al-Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiani muncul pada akhir abad ke-19 M, tepatnya pada tahun 1840 di India di daerah Punjab. Dia mengaku sebagai nabi dan mengafirkan semua orang yang tidak percaya pada kenabiannya yang dusta. Dia didukung oleh kolonial Inggris, bahkan kolonial inilah yang menancapkan pokok-pokok ajaran ini dengan tangan mereka, sebagaimana diakuinya sendiri. Ajarannya dipelihara dan diperkuat oleh colonial, bahkan orang ini sampai menjadi kaki tangan penjajah Inggris.
Nabi palsu ini mengumumkan dihapuskannya jihad, diwajibkannya taat kepada pemerintah Inggris. Dia menyebarkan agamanya ini ke seluruh dunia sampai ke pusat Islam dan turunnya wahyu kepada manusia termulia saw. Dia menjadikan tempat kelahirannya, Qadian, sebagai pusat penyebaran ajaran di India, sampai ia tewas karena sakit kolera pada bulan Mei 1908.
Setelah Pakistan terpisah dari India pada tahun 1947, mereka membangun daerah baru dengan nama Rabwah, dan menjadi pusat kegiatan mereka di Pakistan dan untuk seluruh dunia.
Para ulama dan tokoh-tokoh Islam bangkit melawan fitnah ini sejak awal dengan lisan dan pena mereka. Mereka pun sepakat untuk mengafirkan dia dan mengafirkan seluruh pengikutnya, dan bahwa mereka telah murtad, keluar dari agama Islam. Para ulama telah menulis banyak karya tulis yang bermanfaat tentang hal ini.
Dalam buku ini, kami kemukakan ke hadapan Saudara kami kaum muslimin sekilas tentang pengakuan-pengakuan nabi palsu ini.
1. Pengakuan sebagai nabi dan pengakuan lainnya.
2. Masalah wafatnya Isla al-Masih a.s.
3. Dia mengafirkan orang yang tidak percaya pada kenabiannya yang dusta.
4. Dukungannya kepada pemerintah Inggris.
5. Ucapannya bahwa jihad itu haram.
6. Celanya terhadap tempat-tempat suci dan syiar-syiar Islam.
7. Peghinaannya terhadap para nabi a.s.
8. Pengakuannya bahwa ia lebih tinggi dari rasul termulia, Nabi Muhammad saw.
9. Dan lain-lain.
Kami akan kemukakan semua itu tanpa penjelasan, tanpa komentar. Kami nukilkan ungkapan-ungkapan itu dari buku-bukunya, lengkap dengan nomor halamannya.
Allah jualah yang memberi taufik kepada kebenaran dan hanya Dia jualah yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus.
Akhirnya saya menyampaikan seruan kepada semua lembaga Islam dan kepada semua pemerhati urusan Islam, khususnya mengenai akidah penutup kenabian, terutama Rabithah Alam Islami di Makkah al-Mukarramah, Muktamar Alam Islami di Karachi, majelis Al-Buhuts al-Islamiah di Kairo, Al-Jamiah al-Islamiah di Madinah al-Munawwarah, Darul Ifta', dan lembaga-lembaga, serta perguruan tinggi lainnya, saya mengimbau agar mereka bekerja untuk menyelamatkan umat Islam dari taring-taring mereka, orang-orang kafir dan murtad, di dunia Arab dan dunia Islam pada umumnya, di Afrika, di Eropa khususnya. Karena, Al-Qadianiyah dengan bantuan kolonial telah menjadi bahaya besar atas Islam dan umat Islam, dan seluruh musuh agama yang lurus dan suci ini. Merekalah yang membiayai aliran ini dengan segala fasilitas dan sarana untuk menjauhkan umat Islam dari agama Islam yang benar yang padanya ada kemuliaan dan kehormatan, dengan membawa nama Islam sebagai penipuan dan makar.
Di sisi lain, kita menjumpai krisis ulama yang benar-benar merasa bertanggung jawab di daerah-daerah mereka, dan ketidaktahuan mayoritas umat Islam terhadap hakikat dan tujuan Al-Qadianiyah yang sesungguhnya, ditambah lagi dengan kelalaian dunia Islam umumnya terhadap Benua Afrika pada saat Qadianiyah menyebarluaskan lebih dari sembilan majalah cetakan luks, tentu dengan dukungan para musuh Islam untuk melakukan infiltrasi dan kerusakan di tengah umat Islam dan menyebarkan pemikiran-pemikiran kufur, sementara tak ada satu pun majalah Islam di seluruh Afrika yang menghadapi aliran sesat ini dan menjelaskan kerusakan keyakinan mereka. Ditambah lagi dengan keberadaan ratusan mubalig Qadiani yang berkeliling di seluruh pelosok Afrika dan benua-benua lainnya, mereka telah membangun 353 (tiga ratus lima puluh tiga) rumah ibadah (mirzarah), 73 (tujuh puluh tiga) madrasah dan sekolah tinggi, demikian pula rumah sakit, poliklinik, menerbitkan 2 majalah, dan koran. Selain perpustakaan umum dan perpustakaan khusus, buku-buku dan lembaran-lembaran, juga terjemahan Alquran ke beberapa bahasa. Dan, menurut terbitan mereka, jumlah pengikut mereka telah lebih dari dua juta orang dalam kurun waktu tidak lebih dari 15 tahun.
Sungguh sangat mengherankan bahwa kelompok sesat dan menyesatkan ini, meskipun mendapat dukungan yang luar biasa dari kolonial dan pemerintah Inggris, mereka tidak sanggup menguasai India sebagai pusat kegiatan mereka, bahkan mereka tidak sanggup mempengaruhi orang untuk ikut mereka, kecuali hanya beberapa orang saja yang hidup pada masa penjajahan selama tujuh puluh tahun gerakan mereka, jumlah mereka belum lebih dari ribuan, rumah ibadah mereka tidak lebih dari puluhan, dan sekolah-sekolah mereka dapat dihitung jari. Ini karena umat Islam telah mengetahui hakikat mereka. Sementara, di Afrika dan benua lainnya, para dai Islam tidak cukup, mangapa? Apakah umat Islam telah sangat miskin hingga kita tidak mempu lagi mengirim para dai yang menguasai masalah ini ke negara-negara tersebut, atau mengapa?
Kita semua seharusnya memikirkan jawaban dari pernyataan di atas. Dan, perkenankanlah saya untuk berterus terang bahwa umat Islam tidak kekurangan apa pun, bahkan kondisi mereka (secara ekonomi) lebih baik dari zaman dahulu, tetapi pemikiran untuk Islam dan merasa sakit karena Islam (diganggu) dan kesungguhan untuk bangkit dengan Islam serta semangat untuk membela Islam dan berkurban untuk Islam inilah yang sangat minim dalam diri kita. Dan, kita memandang dalam diri kita dalam kebaikan dan sangat baik selama kita, anak-anak kita, saudara-saudara sekandung kita, rumah tangga kita, keluarga kita tidak ditimpa kesusahan. Adapun jika Islam dalam bahaya, umat Islam dalam badai, badai topan kekafiran dan pemurtadan, badai topan kesesatan dan penyimpangan, maka hal itu tidak penting bagi kita selama topan itu jauh dari orang tua kita.
Sesungguhnya inilah kesesatan, padahal Allah Azza wa Jalla telah menyifatkan umat Muhammad saw. dengan firman-Nya, "Adalah kamu umat terbaik yang dikeluarkan untuk segenap manusia, kamu memerintahkan yang baik dan melarang yang jelak, serta kamu beriman kepada Allah."
Kita telah melalaikan kedudukan dan kemuliaan ini dan kita telah kehilangan ciri kemuliaan. Bangkitlah wahai umat Islam! Bangunlah! Terutama para pejabat, para ulama, para orang kaya. Ajal menanti kita. Apa jawaban kita di hadapan Allah dan di hadapan Nabi-Nya, Muhammad, penutup para nabi dan para sahabat beliau yang telah mengorbankan jiwa mereka untuk menjaga akidah penutup kenabian, jumlah mereka 1.200 orang dalam perang melawan Musailamah (nabi palsu) dan para pengikutnya. Apa jawaban kita jika kita ditanya tentang apa yang kita lakukan untuk menjaga dan membela akidah ini.
Berpikirlah, berpikirlah! tidak ada kewajiban kami, selain menyampaikan.
Kepada Allah saya bermohon untuk mengeruniakan kepadaku dan kepada Anda sekalian taufik kepada semua yang dicintai-Nya, dan diridai-Nya, dan menjadikan amal ini ikhlas untuk mendapatkan rida-Nya, dan menjadikannya bermanfaat bagi orang yang membacanya.
Selawat dan salam untuk junjungan kita, Muhammad saw., penutup para nabi, keluarganya dan segenap sahabat beliau, amin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Manzhur Ahmad Chinioti
Sumber: Al-Qadiani wa Mu'taqadatuhu, Asy-Syekh Manzhur Ahmad Chinioti al-Pakistani
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: akidah ahmadiyah Qadiyani
Aliran Ahmadiyah Qodiyan itu berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari India adalah nabi dan rasul, kemudian bagi yang tidak mempercayainya adalah kafir murtad.
Ahmadiyah Qodiyan memang mempunyai nabi dan rasul sendiri, yaitu Mirza Ghulam Ahmad dari India. Ahmadiyah Qodiyan mempunyai kitab suci sendiri, yaitu kitab suci Tadzkirah. Mereka menganggap kitab suci Tadzkirah adalah kumpulan wahyu yang diturunkan Tuhan kepada Mirza Ghulam Ahmad yang kesuciannya sama dengan kitab suci Alquran, karena sama-sama wahyu dari tuhan, tebalnya lebih tebal dari Alquran.
Kalangan Ahmadiyah mempunyai tempat suci tersendiri untuk melakukan ibadah haji, yaitu Rabwah dan Qodiyan di India. Mereka mengatakan, "Alangkah celakanya orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam haji akbar ke Qodiyan. Haji ke Mekah tanpa haji ke Qodiyan adalah haji yang kering lagi kasar." Selama hidupnya, "nabi" Mirza tidak pernah pergi haji ke Mekah.
Kalau dalam keyakinan umat Islam para nabi dan rasul yang wajib dipercayai hanya 25 orang, dalam ajaran Ahmadiyah ada 26 orang. Yang ke-26 tersebut adalah "nabi" Mirza Ghulam Ahmad.
Dalam ajaran Islam, kitab samawi yang dipercayai ada empat buah, yaitu Zabur, Taurar, Injil, dan Alquran. Tetapi, bagi ajaran Ahmadiyah Qodiyan, kitab suci yang wajib dipercayai harus lima buah, dan kitab suci yang kelima adalah kitab suci Tadszkirah yang diturunkan kepada "nabi" Mirza Ghulam Ahmad, ciptaan konspirasi politik internasional.
Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan, dan tahun sendiri, nama bulan Ahmadiyah adalah (1) Suluh, (2) Tablig, (3) Aman, (4) Syahadah, (5)Hijrah, (6) Ihsan, (7) Wafa, (8) Zuhur, (9) Tabuk, (10) Ikha', (11) Nubuwah, (12) Fatah. Adapun tahunnya adalah Hijri Syamsi yang biasa mereka singkat dengan HS. Tahun Ahmadiyah saat ini adalah 1373 HS (1994 atau 1414 H). Kewajiban menggunakan tanggal, bulan, dan tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut atas perintah khalifah Ahmadiyah yang kedua, yaitu Basyiruddin Mahmud Ahmad.
Berdasarkan firman "tuhan" yang diterima oleh "nabi" dan "rasul" Ahmadiyah yang terdapat dalam kitab suci "Tadzkirah" yang artinya, "Dialah tuhan yang mengutus rasulnya 'Mirza Ghulam Ahmad' dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkannya atas segala agama-agama semuanya." (kitab suci Tadzkirah h. 621). Isinya meniru-niru kitab suci Alquran.
Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri, kitab suci sendiri, tanggal, bulan, dan tahun sendiri, tempat untuk haji sendiri, serta khalifah sendiri yang sekarang khalifah yang keempat yang bermarkas di Inggris, Thahir Ahmad. Khalifah Ahmadiyah adalah khalifah fiktif yang dibentuk dengan tujuan politik. Semua anggota Ahmadiyah diseluruh dunia wajib tunduk dan taat kepada Thahir Ahmad. Orang di luar Ahmadiyah adalah kafir dan wanita Ahmadiyah haram menikah dengan laki-laki di luar Ahmadiyah. Jika tidak mau menerima Ahmadiyah, tentu mengalami kehancuran.
Berdasarkan ayat kitab suci Ahmadiyah, Tadzkirah,bahwa tugas dan fungsi Nabi Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul yang dijelaskan oleh kitab suci umat Islam Alquran, dibatalkan dan digantikan oleh "nabi" Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad.
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah,
"Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab suci 'Tadzkirah' ini dekat dengan Qodian-India. Dan dengan kebenaran kami menurunkannya dan dengan kebenaran dia turun." (h. 637).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah,
"Katakanlah wahai Mirza Ghulam Ahmad: 'Jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku'." (h. 630).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah,
"Dan kami tidak mengutus engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad, kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam." (h. 634).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah,
"Katakan wahai Mirza Ghulam Ahmad: 'Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, hanya diberi wahyu kepadaku'." (h. 633).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu--wahai Mirza Ghulam Ahmad--kebaikan yang banyak." (h. 652).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Sesungguhnya kami telah menjadikan engkau --wahai Mirza Ghulam Ahmad--imam bagi seluruh umat manusia." (h.630).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Oh, pemimpin sempurna, engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad, seorang dari rasul-rasul yang menempuh jalan betul, diutus oleh yang maha kuasa, yang rahim."(h. 658--659).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam lailatur qadar."(h.519).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar tetapi Allahlah yang melempar. (Tuhan yang maha pemurah, yang telah mengajarkan Alquran."(h.620).
Masih banyak lagi ayat-ayat kitab suci Alquran yang dibajaknya. Ayat-ayat yang dikutip di atas adalah penodaan dan bajakan-bajakan dari kitab suci umat Islam, Alquran. Mirza Ghulam Ahmad mengaku kepada umatnya bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu yang diterima dari "tuhannya" di India.
Penodaan Agama dan Hukumnya
Pada kitab Undang-Undang Hukum Pidana, diadakan pasal baru yang berbunyi sebagai berikut. PASAL 56 a: Surat edaran Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/BA.01/3099/84 tanggal 20 September 1984, a.l.:
- Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia sejak 18 Juni 1975.
- Brunai Darus Salam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Brunai Darus Salam.
- Rabithah Alam Islamy yang berkedudukan di Mekah (organisasi keagamaan Islam internasional) telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah adalah kafir dan keluar dari Islam.
- Pemerintah kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adalah kafir dan tidak boleh pergi haji ke Mekah.
- Pemerintah Pakistan telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah golongan minoritas nonmuslim.
Simpulan
Ahmadiyah sebagai perkumpulan atau jemaat didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qodiyan, India (sekarang Pakistan) tahun 1889, yang karena perbedaan pandangan tentang penerus kepemimpinan dalam Ahmadiyah dan ketokohan pendirinya berkembang dua aliran, yaitu Anjuman Ahmadiyah (Ahmadiyah Qodiyan) dan Anjuman Ishaat Islam Lahore (Ahmadiyah Lahore). Kedua aliran tersebut mengakui kepemimpinan dan mengakui ajaran yang bersumber pada ajaran Mirza Ghulam Ahmad.
Jemaat Ahmadiyah masuk dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1920-an dengan menamakan diri Anjuman Ahmadiyah Qodiyan Departemen Indonesia dan kemudian dinamakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang dikenal dengan Ahmadiyah Qodiyan, dan gerakan Ahmadiyah Lahore (GIA) yang dikenal dengan Ahmadiyah Lahore.
Mirza Ghulam Ahmad mengaku telah menerima wahyu, dan dengan wahyu itu dia diangkat sebagai nabi, rasul, al-masih mau'ud dan imam mahdi. Ajaran dan paham yang dikembangkan oleh pengikut jemaat Ahmadiyah Indonesia khususnya terdapat penyimpangan dari ajaran Islam berdasarkan Alquran dan hadis yang menjadi keyakinan umat Islam umumnya, antara lain tentang kenabian dan kerasulan Mirza Ghulam Ahmad sesudah Rasulullah saw. (BALITBANG DEPAG RI, Jakarta, 1995 h. 19 -- 21).
Penutup
Sebagai penutup kajian ini, kami kutip sebuah ayat Alquran yang mengancam orang yang mengaku menerima wahyu serta menulis kitab dengan tangannya sendiri, kemudian dikatakannya dari Allah SWT dengan dusta yang amat keji seperti yang dilakukan oleh "nabi" Mirza di atas.
Allah SWT berfirman yang artinya, "Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis al-kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: 'Ini dari Allah,'(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaanlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan." (Al-Baqarah: 79).
Sumber: Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI)
Ahmadiyah Qodiyan memang mempunyai nabi dan rasul sendiri, yaitu Mirza Ghulam Ahmad dari India. Ahmadiyah Qodiyan mempunyai kitab suci sendiri, yaitu kitab suci Tadzkirah. Mereka menganggap kitab suci Tadzkirah adalah kumpulan wahyu yang diturunkan Tuhan kepada Mirza Ghulam Ahmad yang kesuciannya sama dengan kitab suci Alquran, karena sama-sama wahyu dari tuhan, tebalnya lebih tebal dari Alquran.
Kalangan Ahmadiyah mempunyai tempat suci tersendiri untuk melakukan ibadah haji, yaitu Rabwah dan Qodiyan di India. Mereka mengatakan, "Alangkah celakanya orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam haji akbar ke Qodiyan. Haji ke Mekah tanpa haji ke Qodiyan adalah haji yang kering lagi kasar." Selama hidupnya, "nabi" Mirza tidak pernah pergi haji ke Mekah.
Kalau dalam keyakinan umat Islam para nabi dan rasul yang wajib dipercayai hanya 25 orang, dalam ajaran Ahmadiyah ada 26 orang. Yang ke-26 tersebut adalah "nabi" Mirza Ghulam Ahmad.
Dalam ajaran Islam, kitab samawi yang dipercayai ada empat buah, yaitu Zabur, Taurar, Injil, dan Alquran. Tetapi, bagi ajaran Ahmadiyah Qodiyan, kitab suci yang wajib dipercayai harus lima buah, dan kitab suci yang kelima adalah kitab suci Tadszkirah yang diturunkan kepada "nabi" Mirza Ghulam Ahmad, ciptaan konspirasi politik internasional.
Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan, dan tahun sendiri, nama bulan Ahmadiyah adalah (1) Suluh, (2) Tablig, (3) Aman, (4) Syahadah, (5)Hijrah, (6) Ihsan, (7) Wafa, (8) Zuhur, (9) Tabuk, (10) Ikha', (11) Nubuwah, (12) Fatah. Adapun tahunnya adalah Hijri Syamsi yang biasa mereka singkat dengan HS. Tahun Ahmadiyah saat ini adalah 1373 HS (1994 atau 1414 H). Kewajiban menggunakan tanggal, bulan, dan tahun Ahmadiyah tersendiri tersebut atas perintah khalifah Ahmadiyah yang kedua, yaitu Basyiruddin Mahmud Ahmad.
Berdasarkan firman "tuhan" yang diterima oleh "nabi" dan "rasul" Ahmadiyah yang terdapat dalam kitab suci "Tadzkirah" yang artinya, "Dialah tuhan yang mengutus rasulnya 'Mirza Ghulam Ahmad' dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkannya atas segala agama-agama semuanya." (kitab suci Tadzkirah h. 621). Isinya meniru-niru kitab suci Alquran.
Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri, kitab suci sendiri, tanggal, bulan, dan tahun sendiri, tempat untuk haji sendiri, serta khalifah sendiri yang sekarang khalifah yang keempat yang bermarkas di Inggris, Thahir Ahmad. Khalifah Ahmadiyah adalah khalifah fiktif yang dibentuk dengan tujuan politik. Semua anggota Ahmadiyah diseluruh dunia wajib tunduk dan taat kepada Thahir Ahmad. Orang di luar Ahmadiyah adalah kafir dan wanita Ahmadiyah haram menikah dengan laki-laki di luar Ahmadiyah. Jika tidak mau menerima Ahmadiyah, tentu mengalami kehancuran.
Berdasarkan ayat kitab suci Ahmadiyah, Tadzkirah,bahwa tugas dan fungsi Nabi Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul yang dijelaskan oleh kitab suci umat Islam Alquran, dibatalkan dan digantikan oleh "nabi" Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad.
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah,
"Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab suci 'Tadzkirah' ini dekat dengan Qodian-India. Dan dengan kebenaran kami menurunkannya dan dengan kebenaran dia turun." (h. 637).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah,
"Katakanlah wahai Mirza Ghulam Ahmad: 'Jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku'." (h. 630).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah,
"Dan kami tidak mengutus engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad, kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam." (h. 634).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah,
"Katakan wahai Mirza Ghulam Ahmad: 'Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, hanya diberi wahyu kepadaku'." (h. 633).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu--wahai Mirza Ghulam Ahmad--kebaikan yang banyak." (h. 652).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Sesungguhnya kami telah menjadikan engkau --wahai Mirza Ghulam Ahmad--imam bagi seluruh umat manusia." (h.630).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Oh, pemimpin sempurna, engkau wahai Mirza Ghulam Ahmad, seorang dari rasul-rasul yang menempuh jalan betul, diutus oleh yang maha kuasa, yang rahim."(h. 658--659).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam lailatur qadar."(h.519).
Firman "tuhan" dalam kitab suci Tadzikrah, "Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar tetapi Allahlah yang melempar. (Tuhan yang maha pemurah, yang telah mengajarkan Alquran."(h.620).
Masih banyak lagi ayat-ayat kitab suci Alquran yang dibajaknya. Ayat-ayat yang dikutip di atas adalah penodaan dan bajakan-bajakan dari kitab suci umat Islam, Alquran. Mirza Ghulam Ahmad mengaku kepada umatnya bahwa ayat-ayat tersebut adalah wahyu yang diterima dari "tuhannya" di India.
Penodaan Agama dan Hukumnya
Pada kitab Undang-Undang Hukum Pidana, diadakan pasal baru yang berbunyi sebagai berikut. PASAL 56 a: Surat edaran Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor D/BA.01/3099/84 tanggal 20 September 1984, a.l.:
- Malaysia telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Malaysia sejak 18 Juni 1975.
- Brunai Darus Salam juga telah melarang ajaran Ahmadiyah di seluruh Brunai Darus Salam.
- Rabithah Alam Islamy yang berkedudukan di Mekah (organisasi keagamaan Islam internasional) telah mengeluarkan fatwa bahwa Ahmadiyah adalah kafir dan keluar dari Islam.
- Pemerintah kerajaan Arab Saudi telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah adalah kafir dan tidak boleh pergi haji ke Mekah.
- Pemerintah Pakistan telah mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah golongan minoritas nonmuslim.
Simpulan
Ahmadiyah sebagai perkumpulan atau jemaat didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di Qodiyan, India (sekarang Pakistan) tahun 1889, yang karena perbedaan pandangan tentang penerus kepemimpinan dalam Ahmadiyah dan ketokohan pendirinya berkembang dua aliran, yaitu Anjuman Ahmadiyah (Ahmadiyah Qodiyan) dan Anjuman Ishaat Islam Lahore (Ahmadiyah Lahore). Kedua aliran tersebut mengakui kepemimpinan dan mengakui ajaran yang bersumber pada ajaran Mirza Ghulam Ahmad.
Jemaat Ahmadiyah masuk dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1920-an dengan menamakan diri Anjuman Ahmadiyah Qodiyan Departemen Indonesia dan kemudian dinamakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang dikenal dengan Ahmadiyah Qodiyan, dan gerakan Ahmadiyah Lahore (GIA) yang dikenal dengan Ahmadiyah Lahore.
Mirza Ghulam Ahmad mengaku telah menerima wahyu, dan dengan wahyu itu dia diangkat sebagai nabi, rasul, al-masih mau'ud dan imam mahdi. Ajaran dan paham yang dikembangkan oleh pengikut jemaat Ahmadiyah Indonesia khususnya terdapat penyimpangan dari ajaran Islam berdasarkan Alquran dan hadis yang menjadi keyakinan umat Islam umumnya, antara lain tentang kenabian dan kerasulan Mirza Ghulam Ahmad sesudah Rasulullah saw. (BALITBANG DEPAG RI, Jakarta, 1995 h. 19 -- 21).
Penutup
Sebagai penutup kajian ini, kami kutip sebuah ayat Alquran yang mengancam orang yang mengaku menerima wahyu serta menulis kitab dengan tangannya sendiri, kemudian dikatakannya dari Allah SWT dengan dusta yang amat keji seperti yang dilakukan oleh "nabi" Mirza di atas.
Allah SWT berfirman yang artinya, "Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis al-kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: 'Ini dari Allah,'(dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaanlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan." (Al-Baqarah: 79).
Sumber: Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI)
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: akidah ahmadiyah Qadiyani
Agar mengerti duduk persoalan secara lengkap, sebaiknya Anda membaca kajian ini dari awal, yaitu sebuah pengantar dari seorang ahli hadis, yang mulia Asy-Syekh Muhammad Yususf al-Banuri, Rektor Jami'ah al-Ulum al-Islamiah Karachi Pakistan dan Amir Jam'iyah Tahfizh Khatmin Nubuwah Pakistan. Berikut ini pengantar beliau.
Segala puji hanya milik Allah pemilik alam semesta. Selawat dan salam untuk penutup para nabi, pemimpin kita Muhammad saw., para keluarga, dan segenap sahabat beliau.
Umat Islam sejak awal sejarahnya hingga hari ini senantiasa diuji dengan cobaan-cobaan yang besar yang telah menjadi hambatan besar di tengah jalan peningkatan dan penyebaran Islam, bahkan hampir saja meruntuhkan benteng-benteng agama Nabi Muhammad ini sekiranya bukan karena inayah rabbaniyah yang menjaganya, dan mengabadikannya. Al-Khawarij, Syiah, Al-Jahmiyah, Al-Karamiyah, Al-Kadariah, dan seterusnya, seluruhnya adalah cobaan-cobaan yang tersebar di berbagai pelosok dunia dan masih terasa dampaknya hingga hari ini. Namun, Allah SWT senantiasa menjaga para ulama dan para jenius umat ini untuk membela agama-Nya dan menjaga pagar-pagarnya dari serangan ahli kufur dan kesesatan, maka abadilah agama ini dan senantiasa abadi sepanjang lembaran masa dengan jelas dan terang, yang sinarnya menyilaukan mata para penyimpang, para munafikin, dan pembangkang.
Di antara cobaan terbesar pada abad-abad terakhir ini ialah munculnya Al-Mirza Ghulam Ahmad al-Hindi dengan konspirasi dan skenario yang detail dan teliti dari pemerintah Inggris pada saat mereka menjajah negeri India, di desa Qadian kecamatan Ghurdas Bur daerah Punjab Timur di India.
Dia menyampaikan beberapa pengakuan palsu secara bertahap. Pertama, ia mengaku sebagai mujaddid (pembaru), kemudian ia mengaku sebagai nabi yang tidak membawa syariat, kemudian ia mengaku sebagai nabi dan rasul membawa syariat, menerima wahyu dan wahyu itu seperti Alquran dan mengutip beberapa ayat dari Alquranul Karim dan menerapkannya pada dirinya. Setelah itu ia mengikuti sara-cara kebatinan dan zindik dalam ungkapan-ungkapannya. Ia mengikuti cara-cara Al-Babiyah dan Al-Bahaiyah dalam mengaburkan ucapannya. Kemudian ia mulai meniru mukjizat-mukjizat penutup nabi, Nabi kita saw., maka ia menjadikan masjidnya sebagai masjid Al-Aqsha, dan desanya sebagai Mekah al-Masih, ia menjadikan Lahore sebagai Madinah, dan menara masjidnya diberi nama pemakaman jannah, semua yang dimakamkan di sana adalah ahli surga. Ia telah menghina Isa bin Maryam a.s. dengan penghinaan yang merobek hati, padahal tidak ada seorang nabi pun di dunia ini yang mengafirkan sesame nabi. Ironisnya, ia menyebutkan bahwa pemerintah Inggris adalah naungan Allah di bumi. Ia menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa Al-Qadianiyah adalah pohon yang ditanam oleh Inggris.
Aliran ini telah mendatangkan banyak bencana dan ia telah terjerumus di lereng-lereng kufur dan pengingkaran. Cobaan ini pada mulanya kecil, lalu semakin berkembang dan tersebar. Lalu, tampillah para ulama rabbani menghadapi aliran ini dengan pena dan lisan sekuat kemampuan mereka. Di antara mereka yang paling besar pengorbanannya menghadapi aliran ini ialah Imam Maulana Muhammad An-Warsyah al-Kasymiri, kepala guru di Darul Ulum di Duband. Beliau telah menulis beberapa buku dalam bahasa Arab dan bahasa Persia, dan memotivasi rekan-rekan beliau untuk membela Islam secara tertulis dan secara lisan. Beliau menulis buku akidah Islam dalam kehidupan Isa a.s., risalah tentang Tafsir Khatmin Nabiyyin. Beliau juga menulis satu buku tentang ushul fiqh dalam rangka menangkis serangan para penyimpang dengan judul Ikfarul Mulhidin min Dharuriyatid Din. Pengafiran para penyimpang termasuk aksiomatika agama.
Beliau menulis buku Kejelasan tentang Mutawatirnya Turunnya Isa al-Masih.
Kesimpulannya, menurut para ulama di negeri ini, kekafiran golongan tagut ini sudah sangat jelas, seperti matahari di siang bolong. Pada saat peristiwa ini dan tulisan-tulisan di atas belum sampai ke tangan para ulama di negeri-negeri Arab dan kepada bangsa Arab umumnya. Dan, karena interaksi orang awam terhadap ilmu agama semakin lemah, maka terasa sangat diperlukan tulisan pilihan yang mengumpulkan sejumlah keyakinan-keyakinan orang ini (Qadiani), yang untuk menjelaskan kesesatannya cukuplah dengan menukil ucapan dan tulisannya tanpa tambahan dan tanpa dalil.
Rekanku yang mulia, sang dai dan ustad besar Abul Hasan Ali an-Nadawi, telah menulis buku yang berjudul Al-Qadiani dan Al-Alqadianiyah.
Demikian pula Ustad Ihsan Ilahi Zhahir, ia telah menulis dalam bentuk ceramah-ceramah. Meski demikian, kekosongan itu masih ada, lalu tampillah salah seorang sahabatku Al-Ustadz Asy-Syekh Manzhur Ahmad Chinioti, menutup kekosongan ini, yang menghabiskan waktunya untuk membela agama ini dengan buku beliau Keyakinan Al-Qadiani. Beliau menukil banyak teks dari kitab-kitab Al-Qadiani yang berbahasa Arab dan yang berbahasa Urdu. Dengan demikian, beliau telah mengisi kekosongan yang sangat terasa. Beliau telah menghimpun yang terburuk dan yang terjelek dari keyakinan Al-Qadiani yang sangat jelas kekafirannya tanpa perlu dalil dan pembahasan. Semua ini dalam rangka berkhidmat pada agama ini dan menjaga pagar millah al-muhammadiyah. Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan dan semoga Allah memberi manfaat pada bukunya ini di negeri-negeri Arab dan negeri-negeri Islam pada umumnya. Dan, semoga buku ini sanggup menyingkap topeng persembunyian dan penipuan dari wajah Al-Qadianiyah al-Mirziyah. Dan, semoga Allah menerima amal ini dengan penerimaan yang baik.
Demikian pengantar dari kami. Selawat dan salam untuk junjungan kita penghuu alam semesta, penutup para nabi, Muhammad saw., keluarga beliau, segenap sahabat beliau, pengikut beliau, para ulama umat beliau, yang mengamalkan ilmunya.
Ditulis oleh Muhammad Yusuf bin As-Sayyid Muhammad Zakaria al-Banuri al-Husaini,
Khadim al-Hadis an-Nabawi asy-Syarif di Karachi, Pakistan pada hari Senin 15 Jumadilakhir 1391 H.
Berikut ini kami paparkan keyakinan-keyakinan Al-Qadiani yang menyesatkan itu. Pemaparan kajian ini akan kami tampilkan secara berseri!
Pengakuannya adalah sebagai mujadid, Al-Masih, Al-Mahdi, nabi, rasul, dan pengakuan lainnya yang berkisar antara mujadid hingga kenabian, bahkan lebih tinggi dari kenabian.
"Banyak hati telah mati, telah banyak dosa, sangat keras kesusahan, pada malam yang larut, dalam kegelapan yang pekat, rahim Allah mengeluarkan cahaya langit. Akulah cahaya itu, al-mujadid yang dapat perintah, hamba yang ditolong, Al-Mahdi yang dikenal, Al-Masih yang dijanjikan. Dan sesungguhnya aku berada dalam posisi yang sangat mulia di sisi Tuhanku, tak ada seorang pun yang mengetahuinya." (Khotbah Ilhamiyah, Rohani Khazain 16/15 oleh Al-Qadiani).
"Kabar gembira untuk kamu sekalian! Telah datang kepadamu Al-Masih. Ia telah diusap Yang Maha Kuasa dan diberinya ucapan yang fasih... Kebahagiaan untuk kamu! Telah datang kepadamu Al-Masih yang dikenal, membawa harta yang banyak, dan barang yang bertumpuk... Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah Al-Masih al-Muhamadi. Sesungguhnya aku Ahmad al-Mahdi." (Khotbah Ilhamiyah, Rohani Khazain 16/61).
"Akulah Al-Masih yang dijanjikan yang telah ditentukan kedatangannya di akhir zaman oleh Allah Yang Maha Bijaksana. Akulah orang yang diberi nikmat yang disebutkan dalam surah Al-Fatihah pada saat muncul dua golongan tersebut." (Khotbah Ilhamiyah, Rohani Khazain 16/179).
Aku dilahirkan kembar dengan seorang putri di desa ini, tetapi saudari kembarku itu wafat, dan aku tetap diberi kehidupan oleh Allah pemilik kemuliaan. Kejadian ini tentu sangat jarang di masyarakat... Meskipun demikian, aku hidup dengan dua penyakit.
1. Penyakit di bagian bawah (beser/tidak mampu menahan kencing). Dalam sehari semalam ia bisa kencing sampai seratus kali. (Nuzulul Masih, h. 235).
2. Penyakit di bagian atas (sakit kepala yang berkepanjangan). (Sirat al-Mahdi 1/13).
"Jadi, kehidupanku lebih aneh dari kelahiran Al-Masih dan lebih besar mukjizatnya bagi orang yang melihat." (Khotbah Ilhamiyah, Footnote, h. 85, Rohani Khazain jilid 16).
"Sesungguhnya akulah Al-Masih, dan sesungguhnya aku berjalan dan aku mengembara... Sesungguhnya Isa telah wafat dan tidak hidup seperti hidupku." (Tuhfatun Nadwah I, Rohani Khazain RK 19/89).
"Akulah Al-Masih. Akulah al-hakim. Akulah Muhammad. Akulah Ahmad yang terpilih." (Terjemah dari satu bait syairnya dalam bahasa Persia, Tiryaq al-Qulub 19/5).
"Aku dijadikan sebagai Maryam dan aku menjadi Maryam selama dua tahun... Kemudian ditiupkan roh kepada Isa, sebagaimana ditiupkan kepada Maryam, lalu ia hamil dalam bentuk pinjaman setelah beberapa bulan, tidak lebih dari sepuluh bulan, aku pisahkan dari Maryam dan aku dijadikan Isa. Dengan demikian, jadilah aku putra Maryam." (Safinah Nuh 47, RK 19/50).
Sesungguhnya Allah menemai aku Maryam yang hamil mengandung Isa. Akulah yang dimaksudkan oleh firman Allah Taala, "Dan Maryam putri Imran yang mensucikan kehormatannya, lalu Kami tiupkan kepadanya roh Kami...."
"Karena akulah satu-satunya orang yang mengakui bahwa aku adalah Maryam dan bahwa ditiupkan kepadaku roh Isa." (Footnote Haqiqah al-Wahy 33, RK 22/351).
"Saya melihat diriku dalam keadaan kasyaf, seakan aku ini seorang wanita, lalu Allah menampakkan kepadaku kekuatan pria, isyarat ini sudah cukup untuk orang yang cerdas dan paham." (Riwayat Al-Qadiani termaktub dalam Shaihatul Islam 34 oleh Yar Muhammad al-Qadiani, guru Mirza Basyiruddin Mahmud bin Al-Qadiani, nabi palsu).
"Sebelum turun wabah penyakit, Tuhanku mewahyukan kepadaku, 'Buatlah perahu di bawah pengawasan-Ku, dan janganlah engkau mengajak Aku berbicara kepada orang-orang yang zalim, karena mereka pasti tenggelam. Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepadamu, sesungguhnya mereka berbaiat kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka." (Khotbah Ilhamiyah 16/187--188).
"Lihatlah sekarang, sesungguhnya Allah telah menjadikan wahyu-Nya kepadaku, ajaran-ajaranku, baiat kepadaku, sama dengan perahu Nuh dan Allah menjadikannya sebagai kunci keselamatan seluruh manusia." (Footnote Arbain, No 4, h. 6, RK 17/435).
"Sungguh Tuhanku telah memberi tahu kepadaku bahwasannya aku seperti perahu Nuh bagi seluruh makhluk. Maka siapa yang datang kepadaku dan masuk dalam baiat, sungguh ia selamat dari kehilangan. Maka sungguh bahagialah kaum yang selamat." (Ainah Kamalat Islam, RK 486).
"Perumpamaanku di sisi Allah seperti Adam... Lalu Allah menjadikan aku sebagai Adam, lalu dia memberiku semua yang telah diberikan kepada Abul Basyar (manusia pertama)." (Khotbah Ilhamiyah 253, RK 16/254).
"Pengakuan bahwa aku adalah rasul dan nabi." (Koran Badr 5 Maret 1908).
"Dan Allah yang sebenarnya. Dialah yang mengutus rasul-Nya di Qadian." (Dafi'ul Bala 11 RK 231).
(Bersambung...!)
Sumber: Al-Qadiani wa Mu'taqadatuhu, Asy-Syekh Manzhur Ahmad Chinioti al-Pakistani
Segala puji hanya milik Allah pemilik alam semesta. Selawat dan salam untuk penutup para nabi, pemimpin kita Muhammad saw., para keluarga, dan segenap sahabat beliau.
Umat Islam sejak awal sejarahnya hingga hari ini senantiasa diuji dengan cobaan-cobaan yang besar yang telah menjadi hambatan besar di tengah jalan peningkatan dan penyebaran Islam, bahkan hampir saja meruntuhkan benteng-benteng agama Nabi Muhammad ini sekiranya bukan karena inayah rabbaniyah yang menjaganya, dan mengabadikannya. Al-Khawarij, Syiah, Al-Jahmiyah, Al-Karamiyah, Al-Kadariah, dan seterusnya, seluruhnya adalah cobaan-cobaan yang tersebar di berbagai pelosok dunia dan masih terasa dampaknya hingga hari ini. Namun, Allah SWT senantiasa menjaga para ulama dan para jenius umat ini untuk membela agama-Nya dan menjaga pagar-pagarnya dari serangan ahli kufur dan kesesatan, maka abadilah agama ini dan senantiasa abadi sepanjang lembaran masa dengan jelas dan terang, yang sinarnya menyilaukan mata para penyimpang, para munafikin, dan pembangkang.
Di antara cobaan terbesar pada abad-abad terakhir ini ialah munculnya Al-Mirza Ghulam Ahmad al-Hindi dengan konspirasi dan skenario yang detail dan teliti dari pemerintah Inggris pada saat mereka menjajah negeri India, di desa Qadian kecamatan Ghurdas Bur daerah Punjab Timur di India.
Dia menyampaikan beberapa pengakuan palsu secara bertahap. Pertama, ia mengaku sebagai mujaddid (pembaru), kemudian ia mengaku sebagai nabi yang tidak membawa syariat, kemudian ia mengaku sebagai nabi dan rasul membawa syariat, menerima wahyu dan wahyu itu seperti Alquran dan mengutip beberapa ayat dari Alquranul Karim dan menerapkannya pada dirinya. Setelah itu ia mengikuti sara-cara kebatinan dan zindik dalam ungkapan-ungkapannya. Ia mengikuti cara-cara Al-Babiyah dan Al-Bahaiyah dalam mengaburkan ucapannya. Kemudian ia mulai meniru mukjizat-mukjizat penutup nabi, Nabi kita saw., maka ia menjadikan masjidnya sebagai masjid Al-Aqsha, dan desanya sebagai Mekah al-Masih, ia menjadikan Lahore sebagai Madinah, dan menara masjidnya diberi nama pemakaman jannah, semua yang dimakamkan di sana adalah ahli surga. Ia telah menghina Isa bin Maryam a.s. dengan penghinaan yang merobek hati, padahal tidak ada seorang nabi pun di dunia ini yang mengafirkan sesame nabi. Ironisnya, ia menyebutkan bahwa pemerintah Inggris adalah naungan Allah di bumi. Ia menyebutkan dalam salah satu kitabnya bahwa Al-Qadianiyah adalah pohon yang ditanam oleh Inggris.
Aliran ini telah mendatangkan banyak bencana dan ia telah terjerumus di lereng-lereng kufur dan pengingkaran. Cobaan ini pada mulanya kecil, lalu semakin berkembang dan tersebar. Lalu, tampillah para ulama rabbani menghadapi aliran ini dengan pena dan lisan sekuat kemampuan mereka. Di antara mereka yang paling besar pengorbanannya menghadapi aliran ini ialah Imam Maulana Muhammad An-Warsyah al-Kasymiri, kepala guru di Darul Ulum di Duband. Beliau telah menulis beberapa buku dalam bahasa Arab dan bahasa Persia, dan memotivasi rekan-rekan beliau untuk membela Islam secara tertulis dan secara lisan. Beliau menulis buku akidah Islam dalam kehidupan Isa a.s., risalah tentang Tafsir Khatmin Nabiyyin. Beliau juga menulis satu buku tentang ushul fiqh dalam rangka menangkis serangan para penyimpang dengan judul Ikfarul Mulhidin min Dharuriyatid Din. Pengafiran para penyimpang termasuk aksiomatika agama.
Beliau menulis buku Kejelasan tentang Mutawatirnya Turunnya Isa al-Masih.
Kesimpulannya, menurut para ulama di negeri ini, kekafiran golongan tagut ini sudah sangat jelas, seperti matahari di siang bolong. Pada saat peristiwa ini dan tulisan-tulisan di atas belum sampai ke tangan para ulama di negeri-negeri Arab dan kepada bangsa Arab umumnya. Dan, karena interaksi orang awam terhadap ilmu agama semakin lemah, maka terasa sangat diperlukan tulisan pilihan yang mengumpulkan sejumlah keyakinan-keyakinan orang ini (Qadiani), yang untuk menjelaskan kesesatannya cukuplah dengan menukil ucapan dan tulisannya tanpa tambahan dan tanpa dalil.
Rekanku yang mulia, sang dai dan ustad besar Abul Hasan Ali an-Nadawi, telah menulis buku yang berjudul Al-Qadiani dan Al-Alqadianiyah.
Demikian pula Ustad Ihsan Ilahi Zhahir, ia telah menulis dalam bentuk ceramah-ceramah. Meski demikian, kekosongan itu masih ada, lalu tampillah salah seorang sahabatku Al-Ustadz Asy-Syekh Manzhur Ahmad Chinioti, menutup kekosongan ini, yang menghabiskan waktunya untuk membela agama ini dengan buku beliau Keyakinan Al-Qadiani. Beliau menukil banyak teks dari kitab-kitab Al-Qadiani yang berbahasa Arab dan yang berbahasa Urdu. Dengan demikian, beliau telah mengisi kekosongan yang sangat terasa. Beliau telah menghimpun yang terburuk dan yang terjelek dari keyakinan Al-Qadiani yang sangat jelas kekafirannya tanpa perlu dalil dan pembahasan. Semua ini dalam rangka berkhidmat pada agama ini dan menjaga pagar millah al-muhammadiyah. Semoga Allah membalas beliau dengan kebaikan dan semoga Allah memberi manfaat pada bukunya ini di negeri-negeri Arab dan negeri-negeri Islam pada umumnya. Dan, semoga buku ini sanggup menyingkap topeng persembunyian dan penipuan dari wajah Al-Qadianiyah al-Mirziyah. Dan, semoga Allah menerima amal ini dengan penerimaan yang baik.
Demikian pengantar dari kami. Selawat dan salam untuk junjungan kita penghuu alam semesta, penutup para nabi, Muhammad saw., keluarga beliau, segenap sahabat beliau, pengikut beliau, para ulama umat beliau, yang mengamalkan ilmunya.
Ditulis oleh Muhammad Yusuf bin As-Sayyid Muhammad Zakaria al-Banuri al-Husaini,
Khadim al-Hadis an-Nabawi asy-Syarif di Karachi, Pakistan pada hari Senin 15 Jumadilakhir 1391 H.
Berikut ini kami paparkan keyakinan-keyakinan Al-Qadiani yang menyesatkan itu. Pemaparan kajian ini akan kami tampilkan secara berseri!
Pengakuannya adalah sebagai mujadid, Al-Masih, Al-Mahdi, nabi, rasul, dan pengakuan lainnya yang berkisar antara mujadid hingga kenabian, bahkan lebih tinggi dari kenabian.
"Banyak hati telah mati, telah banyak dosa, sangat keras kesusahan, pada malam yang larut, dalam kegelapan yang pekat, rahim Allah mengeluarkan cahaya langit. Akulah cahaya itu, al-mujadid yang dapat perintah, hamba yang ditolong, Al-Mahdi yang dikenal, Al-Masih yang dijanjikan. Dan sesungguhnya aku berada dalam posisi yang sangat mulia di sisi Tuhanku, tak ada seorang pun yang mengetahuinya." (Khotbah Ilhamiyah, Rohani Khazain 16/15 oleh Al-Qadiani).
"Kabar gembira untuk kamu sekalian! Telah datang kepadamu Al-Masih. Ia telah diusap Yang Maha Kuasa dan diberinya ucapan yang fasih... Kebahagiaan untuk kamu! Telah datang kepadamu Al-Masih yang dikenal, membawa harta yang banyak, dan barang yang bertumpuk... Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku adalah Al-Masih al-Muhamadi. Sesungguhnya aku Ahmad al-Mahdi." (Khotbah Ilhamiyah, Rohani Khazain 16/61).
"Akulah Al-Masih yang dijanjikan yang telah ditentukan kedatangannya di akhir zaman oleh Allah Yang Maha Bijaksana. Akulah orang yang diberi nikmat yang disebutkan dalam surah Al-Fatihah pada saat muncul dua golongan tersebut." (Khotbah Ilhamiyah, Rohani Khazain 16/179).
Aku dilahirkan kembar dengan seorang putri di desa ini, tetapi saudari kembarku itu wafat, dan aku tetap diberi kehidupan oleh Allah pemilik kemuliaan. Kejadian ini tentu sangat jarang di masyarakat... Meskipun demikian, aku hidup dengan dua penyakit.
1. Penyakit di bagian bawah (beser/tidak mampu menahan kencing). Dalam sehari semalam ia bisa kencing sampai seratus kali. (Nuzulul Masih, h. 235).
2. Penyakit di bagian atas (sakit kepala yang berkepanjangan). (Sirat al-Mahdi 1/13).
"Jadi, kehidupanku lebih aneh dari kelahiran Al-Masih dan lebih besar mukjizatnya bagi orang yang melihat." (Khotbah Ilhamiyah, Footnote, h. 85, Rohani Khazain jilid 16).
"Sesungguhnya akulah Al-Masih, dan sesungguhnya aku berjalan dan aku mengembara... Sesungguhnya Isa telah wafat dan tidak hidup seperti hidupku." (Tuhfatun Nadwah I, Rohani Khazain RK 19/89).
"Akulah Al-Masih. Akulah al-hakim. Akulah Muhammad. Akulah Ahmad yang terpilih." (Terjemah dari satu bait syairnya dalam bahasa Persia, Tiryaq al-Qulub 19/5).
"Aku dijadikan sebagai Maryam dan aku menjadi Maryam selama dua tahun... Kemudian ditiupkan roh kepada Isa, sebagaimana ditiupkan kepada Maryam, lalu ia hamil dalam bentuk pinjaman setelah beberapa bulan, tidak lebih dari sepuluh bulan, aku pisahkan dari Maryam dan aku dijadikan Isa. Dengan demikian, jadilah aku putra Maryam." (Safinah Nuh 47, RK 19/50).
Sesungguhnya Allah menemai aku Maryam yang hamil mengandung Isa. Akulah yang dimaksudkan oleh firman Allah Taala, "Dan Maryam putri Imran yang mensucikan kehormatannya, lalu Kami tiupkan kepadanya roh Kami...."
"Karena akulah satu-satunya orang yang mengakui bahwa aku adalah Maryam dan bahwa ditiupkan kepadaku roh Isa." (Footnote Haqiqah al-Wahy 33, RK 22/351).
"Saya melihat diriku dalam keadaan kasyaf, seakan aku ini seorang wanita, lalu Allah menampakkan kepadaku kekuatan pria, isyarat ini sudah cukup untuk orang yang cerdas dan paham." (Riwayat Al-Qadiani termaktub dalam Shaihatul Islam 34 oleh Yar Muhammad al-Qadiani, guru Mirza Basyiruddin Mahmud bin Al-Qadiani, nabi palsu).
"Sebelum turun wabah penyakit, Tuhanku mewahyukan kepadaku, 'Buatlah perahu di bawah pengawasan-Ku, dan janganlah engkau mengajak Aku berbicara kepada orang-orang yang zalim, karena mereka pasti tenggelam. Sesungguhnya orang-orang yang berbaiat kepadamu, sesungguhnya mereka berbaiat kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka." (Khotbah Ilhamiyah 16/187--188).
"Lihatlah sekarang, sesungguhnya Allah telah menjadikan wahyu-Nya kepadaku, ajaran-ajaranku, baiat kepadaku, sama dengan perahu Nuh dan Allah menjadikannya sebagai kunci keselamatan seluruh manusia." (Footnote Arbain, No 4, h. 6, RK 17/435).
"Sungguh Tuhanku telah memberi tahu kepadaku bahwasannya aku seperti perahu Nuh bagi seluruh makhluk. Maka siapa yang datang kepadaku dan masuk dalam baiat, sungguh ia selamat dari kehilangan. Maka sungguh bahagialah kaum yang selamat." (Ainah Kamalat Islam, RK 486).
"Perumpamaanku di sisi Allah seperti Adam... Lalu Allah menjadikan aku sebagai Adam, lalu dia memberiku semua yang telah diberikan kepada Abul Basyar (manusia pertama)." (Khotbah Ilhamiyah 253, RK 16/254).
"Pengakuan bahwa aku adalah rasul dan nabi." (Koran Badr 5 Maret 1908).
"Dan Allah yang sebenarnya. Dialah yang mengutus rasul-Nya di Qadian." (Dafi'ul Bala 11 RK 231).
(Bersambung...!)
Sumber: Al-Qadiani wa Mu'taqadatuhu, Asy-Syekh Manzhur Ahmad Chinioti al-Pakistani
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: akidah ahmadiyah Qadiyani
Aqidah Pokok Jemaat Ahmadiyah adalah:
Laa Ilaaha Illallah, Muhammad-ar-Rasulullah.
Laa Ilaaha Illallah, Muhammad-ar-Rasulullah.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Similar topics
» definisi akidah
» memahami akidah syiah
» jihad ala ahmadiyah
» kesesatan ahmadiyah
» AHMADIYAH LAHORE
» memahami akidah syiah
» jihad ala ahmadiyah
» kesesatan ahmadiyah
» AHMADIYAH LAHORE
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik