Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
Halaman 1 dari 1 • Share
Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
Alkitab Perjanjian Lama mencatat hadir dan runtuhnya kerajaan-kerajaan kuno yang besar di Dunia. Diawali oleh raja Nimrod (keturunan dari Ham) wilayah kekuasaannya adalah Irak Selatan (Babel, Erekh, dan Akad) dan melebar ke utara (Niniwe, Resen dan Kalah).
Di Afrika Utara bangkit Kerajaan Mesir, dan 400 tahun setelah Abraham (keturunan dari Sam) mendapatkan Ishak, negara Israel lahir. Sekitar 450 tahun setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, Daud menjadi raja Israel dan digantikan oleh putranya, Salomo. Babilonia mengalahkan Mesir dan Israel. Babilonia dihancurkan oleh Medi-Parsi (Iran). Medi-Parsi dihancurkan Yunani (Alexander Agung, kambing jantan; Dan 8:5) dan kemudian Yunani dihancurkan oleh Romawi. Tradisi berkata Roma didirikan oleh Romulus dan Remus sekitar abad 700 BC, dan mencapai puncak kejayaannya di bawah Kaisar Constantine (abad 3 AD). Nenek moyang orang Eropa adalah Yafet, mereka menempati pulau-pulau dan pesisir. Disebut sebagai the Gentiles; Kej 10:5 [KJV dan Aramaic Bible]. Yafet adalah putra ketiga dari Nuh.
a. Nimrod, Semiramis dan Tammus. Nama Nimrod berasal dari kata ”rebel” (berontak). Kej 10:9: “Nimrod adalah pemburu yang perkasa melawan Yahweh (the Septuagint)”[xi] “Dia pemberontak yang perkasa dihadapan Yahweh” (Targum of Jonathan) dan Targum of Jerusalem [menulisnya sebagai], “dia perkasa di dalam memburu dosa dihadapan Yahweh.”
Nimrod adalah pendiri menara Babel untuk tujuan penyatuan pemerintahan dan agama. Rencana ini dihancurkan oleh Yahweh. (Kej 11:1-9). Babel artinya confusion (kekacauan). Gill, komentator Alkitab menulis, ”Nama Nimrod lainnya ialah Nebrod(versi Yunani), Nebrodes (Josephus menyebutnya), dan sungguh Nimrod adalah sama dengan Bacchus of the Heathens (dari para penyembah berhala), karenaBacchus adalah tidak lain dari Barchus, [artinya] Putra Cush (Kush dalam bahasa Indonesia).
Nimrod beristerikan Semiramis, yang adalah ibu kandung Nimrod sendiri, setelah Nimrod meninggal dunia Semiramis memiliki pria gelap dan melahirkan putra yang bernama Tammus / Tammuz. Meninggalnya Kush (ayah Nimrod) dan Nimrod, menjadikan Semiramis ratu yang sangat berkuasa.
b. Penyembahan ”Ibu dan Putra” bersumber dari penyembahan ”Semiramis dan Tammus,” panggilan modernnya: Madonna dan anak putranya.
Bukti-bukti benda purbakala menunjukkan bahwa patung seorang ibu menggendong putranya telah ada ratusan tahun sebelum Masehi (BC). Semiramis dengan bayi putranya Tammus memiliki nama yang berbeda-beda di setiap negara.
Ishtar dan Tammus (Babilon)
Isis dan Horus (Mesir)
Ishtar , Astarte atau Ashtoreth (di tanah Kanaan; Israel sekarang). Jezebel adalah imam-perempuan besarnya.
Aphrodite dan Adonis (Yunani)
Fortuna dan Jupiter (Roma)
Devaki dan Krishna (India)
Cybele dan Deoius (Sardis, di Asia Kecil atau Turky modern).
Cybele adalah dewi dengan 12 bintang dikepalanya. Turkey kuno adalah kerajaan Hittite, di rebut oleh Iran, pindah ke Yunani, kemudian ke Romawi dan ke Ottoman Turkey.
Tokoh penyembahan yang utama bukanlah sosok putranya tetapi ibunya, sebagai lambang kasih, kesuburan kelahiran anak, susu untuk putra tersebut. Bayi puteranya dilambangkan sebagai sosok pribadi yang sangat bergantung kepada ibunya. Apapun nama panggilan dari dewi Semiramis ini, intinya ialah dewi ini disembah sebagai dewi kesuburan dan juga lahirnya musim panas (April) oleh orang Eropa kuno.
Untuk lebih lengkapnya tentang nama-nama panggilan ini silahkan baca ”Paskah (Passover) samakah dengan Easter?” Penyembahan kepada dewi kesuburan sudah dilakukan sejak lama, sebuah patung di kota Mari yang terletak di tepi sungai Efrat, dekat Haran (dimana Abraham berhenti sebelum menuju Kanaan) telah ditemukan dikatakan dibuat sekitar 2500 BC – dan tentunya berlanjut sampai saat ini. Sekarang kita pelajari apa yang Alkitab katakan tentang penyembahan kepada Ratu Sorga ini.
Alkitab menulis tentang Ratu Sorga.
Nabi Yeremia menyebutnya lima kali; Yer 7:18 dan pada Yer 44:17-19, 25.
”Persembahan bagi ratu sorga (Yer 7:18); ”Deiti dari orang Persia dan Assyria, …Bulan telah menjadi lambang dari produktifitas perempuan secara umum, dan telah disembah sebagaimana di Babylon…,” Albert Barnes,Notes on the Bible
“membakar korban kepada ratu sorga” (Yer 44:17); ”ratu sorga, menurut Abarbinel, adalah bulan, yang adalah ratu sorga, sebagaimana matahari adalah raja; demikianlah itu dipanggil oleh para the Heathens dari Coelestis dan Urania,” John Gill.
Perbuatan orang Israel kuno ini telah membuat Yahweh marah besar: Sebab itu beginilah firman Adoanai Yahweh: Sesungguhnya, murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku akan tercurah ke tempat ini, ke atas manusia, ke atas hewan, ke atas pohon-pohonan di padang dan ke atas hasil tanah; amarah itu akan menyala-nyala dengan tidak padam-padam.” (Yer 7:20). Nabi Yeremia menegur mereka dengan keras: Yahweh tidak tahan lagi melihat perbuatan-perbuatanmu yang jahat dan kejijikan yang kamu lakukan; oleh karena itu negerimupun telah menjadi reruntuhan, kengerian dan kutuk tanpa penduduk, seperti yang ternyata sekarang ini. (Yer 44:22)
Doktrin Roma Katolik VS ajaran Alkitab.
Pertanyaan Pastor Cyneque kepada Uskup Prince, seorang professor Rhetoric, pada bab 40 mungkin bisa membantu para Katolik mengerti perbedaan antara kedua doktrin di atas:
”Siapa yang telah datang ke dunia untuk menyelamatkan Anda dan saya? Apakah itu Yeshua atau Maria?” ”Yeshua,” uskup menjawab.
”Ketika Yeshua dan Maria di bumi, siapakah yang mengasihi orang-orang berdosa dengan kasih yang lebih effektiv dan menyelamatkan?” Yeshua,” uskup menjawab.
”Dan kepada siapa Yeshua mengundang orang-orang berdosa datang untuk keselamatan mereka; apakah Yeshua sendiri atau Maria?” ”Yeshua, uskup menjawab dan menambahkan, ”Datanglah kepada-KU.” Yeshua tidak pernah mengatakan datang atau pergilah kepada Maria.”
”Punyakah kita contoh-contoh di ayat-ayat Alkitab, orang-orang berdosa yang takut ditegur olehy Yeshua, telah pergi ke Maria dan mendapatkan jalan masuk ke Yeshua melalui Maria, dan diselamatkan melalui doa-doa syafaatnya Maria?” ”Saya tidak ingat ada masalah seperti demikian,” uskup menjawab.
Kepada siapa pencuri yang berdosa pada kayu salib mengalamatkan dirinya sendiri untuk diselamatkan: apakah itu kepada Yeshua atau kepada Maria?” ”Itu kepada Yeshua, ” jawab uskup ini.
Sudahkah pencuri tersebut berlaku baik mengalamatkan dirinya sendiri kepada Yeshua di Salib, lebih dari kepada Maria yang duduk pada kaki-Nya?” ”Pastilah dia melakukan yang lebih baik,” uskup menjawab.
”Sekarang, tuanku, ijinkan saya bertanya satu pertanyaan lagi. Tolong ceritakan kepada saya jika Anda berpikir bahwa Yeshua di Sorga, sebab Dia duduk pada sisi kanan Bapa-Nya, sudah kehilangan kasih dan belas kasihan-Nya yang besar untuk orang-orang berdosa? Dan jika benar demikian dapatkah Anda menunjukkan kepada saya bahwa Yeshua telah kehilangan kekuasaanya oleh Maria?” ”Saya tidak berpikir demikian,” uskup menjawab.
”Sekarang, jika Yeshua masih tetap masih teman baik saya, terkuat saya, paling berbelas kasihan dan teman yang mengasihi, mengapa saya tidak pergi lagsung kepada Dia? Mengapa kita harus pergi seseorang yang berderajat rendah, di dalam kuasa, kasih, dan belas kasihan, untuk keselamatan kita?”
Uskup ini mabuk dengan pertanyaan-pertanyaan saya, tulis pastor Chiniquy.
Pastor ini kemudian menyelidiki karya tulis para bapa-bapa gereja Roma, kemudian menyimpulkan: Apa yang menjadi kehancuranku dan membuat saya malu (sebagai pastor Katolik) adalah menemukan bahwa mereka (para Paus) yang hidup sebelum abad ke-enam tidak pernah mengajari untuk menyembah Maria. Ajaran-ajaran tentang kuasa Maria di Sorga dan kasihnya kepada para pendosa dari buku-buku yang saya telah baca adalah kebohongan yang kurang ajar; tambahan-tambahan masukan yang kotor pada pekerjaan mereka, seratus tahun setelah kematian mereka.
Dengan kata lain, 100 tahun setelah kematian para Paus (yang hidup sebelum abad ke-enam) ajaran mereka ditulis ulang oleh peneru mereka dengan penambahan doktrin ”penyembahan Maria.” Penambahan kalimat seperti ini juga terjadi pada Alkitab terjemahan Septuagin berbahasa Latin.
Posisi Maria di Alkitab.
Untuk tidak membuat artikel ini terlalu panjang saya akan tuliskan dengan singkat posisi ibu Yeshua sesuai konteknya.
1. Maria hamba Elohim. Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Yahweh; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk 1:38); Maria adalah keturunan suku Yehuda (akar datangnya kata ”Yahudi”), seorang hamba Elohim yang rendah hati, Tercatat 3 (tiga) kali sebagai wanita perawan,[xv]namun status ”perawan” ini bukanlah titel Maria, hanya menceritakan bahwa Yeshua akan lahir tampa hasil dari persetubuhan sebagaimana umumnya lahirnya manusia, tetapi melalui Roh Kudus. Maria tidak perawan lagi sebab melalui Yusuf, suaminya, ia melahirkan beberapa putra dan putri (Mark 6:3; Mat 12:46-47; Luk 8:19).
2. Maria tidak perawan dan tidak bergelar “Perawan.” Setelah Yeshua lahir. Hubungan Yusuf dan Maria menghasilkan beberapa anak. Baca Kotak tulang (ossuary) Yakobus, saudara Yahshua (Yeshua) ditemukan! Alkitab tidak penah menggelari Maria dengan “Perawan Maria.” Tidak pernah! Injil menyelaskan jauh lebih lengkap tentang Maria, ibu Yeshua, dibanding Kuran, namun kata “perawan” lebih banyak terdapat di Kuran. Apakah Islam juga anak perempuan dari gereja Roma Katolik (Wah 17)?
3. Maria tidak punya otoritas rohani atas Yeshua. Maria, ibu Yeshua, ditegur oleh Putranya beberapa kali karena mencoba mencampuri pekerjaan Bapa Sorgawi yang telah dipercayakan kepada Putra-Nya:
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk 2:49)
“What is it to me and to you, woman? [Aramaic Pershitta], Woman, what have I to do with thee? [KJV] (Yoh 2:4). Maria tidak dipanggil ibu, tetapi “wanita” dan Yeshua menolak keras diatur oleh ibunya dalam masalah kerohanian.
“Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! (Mat 12:48-49; sama pada Luk 8:19-21)
4. Maria orang berdosa. Maria juga orang berdosa, sama seperti semua keturunan Adam dan Hawa.
Maria membawa dua burung tekukur untuk pentahiran dirinya sendiri sesuai perintah Musa (Luk 2:24; Ima 12:8).
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Elohim, (Rom 3:23). Pernyataan yang sama juga tertulis pada Maz 14:1-3; 53:2-4; 143:2. Para pemimpin Katolik umumnya mengakui bahwa doktrin Maria tanpa dosa sungguh tidak berdasarkan Alkitab. Lihat video di bawah: ”3 Roman Catholicism – Pagan Mary Queen of Heaven Worship.”
5. Maria bukan pendoa syafaat bagi yang hidup. Maria bukanlah mediator (pengantara) antara manusia yang hidup dengan Elohim yang di sorga. Satu-satunya mediator tersebut adalahYeshua Ha Mashiah (1Tim 2:5-60).
6. Maria tidak bisa menyelamatkan siapapun. Maria bukanlah juga juruselamat bagi orang berdosa, sebab ia sendiri perlu diselamatkan. Keselamatan hanyalah di dalam satu nama: Nama Yeshua Ha Mashiah (Yoh 14:6; Kis 4:12).
7. Maria telah mati, umat Yahweh dilarang berhubungan dengan orang mati. Maria telah mati dan rohnya telah beristirahat dengan tenang. Berbicara kepada orang yang telah mati, sekalipun ia mati sebagai orang suci, adalah kekejian bagi Elohim Ul 18:11-14.
8. Maria bukan Elohim. Dilarang disembah. Gereja Roma Katolik telah menghapus larangan kedua pada 10 Perintah Elohim (lihat gambar di atas) Penyembahan (beribadah, mengagungkan dengan mencium, berlutut dan mengarak merupakan bagian dari tindakan penyembahan) kepada apapun juga diluar dari Pencipta alam semesta dan isinya (Maz 24:1-2) adalah pelanggaran dari perintah pertama dan kedua dari Sepuluh Perintah Elohom (Kel 20:2-6). Bentuk penyembahan nampak pada ayat-ayat ini: Musa menyembah Yahweh: Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah (Kel 34:8)
Seruan raja Daud kepada orang percaya untuk menyembah Yahweh: Biarlah kitamenghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengannyanyian mazmur. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. (Psa 95:2,6).
Jadi jika Anda (orang Katolik) menyanyikan pujian dan berdoa dihadapan patung Maria, Anda sesungguhnya telah menyembah patung tersebut. Jika Anda berlutut dan sujud di depan Maria, Anda juga termasuk menyembah Maria. Anda bisa berargument bahwa “Ya saya melakukan semua itu, tapi sungguh saya tidak menyembah Maria!” Inilah yang saya sebut masalah Arti / Definisi dari sebuat kata. Tentu Yeshua akan memakai definisinya sendiri ketika Ia menghakimi kita ketika Ia kembali untuk kedua kalinya. Yang terpenting adalah “kita dapat mengatakan apapun kepada orang lain, tetapi Bapa Sorgawi mengetahui setiap motif dan pikiran kita. Dan standard dari penghakiman-Nya adalah firman-Nya yang tertulis, Alkitab:
Sebab firman Elohim hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. (Ibrani 4:12-13).
Doc Marquis, ex-dukun Luciferian membuktikan bahwa Perawan Maria yang disamakan dengan ratu sorga di dalam doktrin Katolik adalah Semiramis, Ratu Sorganya penyembahan berhala Babilonia.
Karena itu tunduklah kepada Elohim, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Elohim, dan Ia akan mendekat kepadamu.Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Yahweh, dan Ia akan meninggikan kamu. (Yak 4:7-10)
Di Afrika Utara bangkit Kerajaan Mesir, dan 400 tahun setelah Abraham (keturunan dari Sam) mendapatkan Ishak, negara Israel lahir. Sekitar 450 tahun setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, Daud menjadi raja Israel dan digantikan oleh putranya, Salomo. Babilonia mengalahkan Mesir dan Israel. Babilonia dihancurkan oleh Medi-Parsi (Iran). Medi-Parsi dihancurkan Yunani (Alexander Agung, kambing jantan; Dan 8:5) dan kemudian Yunani dihancurkan oleh Romawi. Tradisi berkata Roma didirikan oleh Romulus dan Remus sekitar abad 700 BC, dan mencapai puncak kejayaannya di bawah Kaisar Constantine (abad 3 AD). Nenek moyang orang Eropa adalah Yafet, mereka menempati pulau-pulau dan pesisir. Disebut sebagai the Gentiles; Kej 10:5 [KJV dan Aramaic Bible]. Yafet adalah putra ketiga dari Nuh.
a. Nimrod, Semiramis dan Tammus. Nama Nimrod berasal dari kata ”rebel” (berontak). Kej 10:9: “Nimrod adalah pemburu yang perkasa melawan Yahweh (the Septuagint)”[xi] “Dia pemberontak yang perkasa dihadapan Yahweh” (Targum of Jonathan) dan Targum of Jerusalem [menulisnya sebagai], “dia perkasa di dalam memburu dosa dihadapan Yahweh.”
Nimrod adalah pendiri menara Babel untuk tujuan penyatuan pemerintahan dan agama. Rencana ini dihancurkan oleh Yahweh. (Kej 11:1-9). Babel artinya confusion (kekacauan). Gill, komentator Alkitab menulis, ”Nama Nimrod lainnya ialah Nebrod(versi Yunani), Nebrodes (Josephus menyebutnya), dan sungguh Nimrod adalah sama dengan Bacchus of the Heathens (dari para penyembah berhala), karenaBacchus adalah tidak lain dari Barchus, [artinya] Putra Cush (Kush dalam bahasa Indonesia).
Nimrod beristerikan Semiramis, yang adalah ibu kandung Nimrod sendiri, setelah Nimrod meninggal dunia Semiramis memiliki pria gelap dan melahirkan putra yang bernama Tammus / Tammuz. Meninggalnya Kush (ayah Nimrod) dan Nimrod, menjadikan Semiramis ratu yang sangat berkuasa.
b. Penyembahan ”Ibu dan Putra” bersumber dari penyembahan ”Semiramis dan Tammus,” panggilan modernnya: Madonna dan anak putranya.
Bukti-bukti benda purbakala menunjukkan bahwa patung seorang ibu menggendong putranya telah ada ratusan tahun sebelum Masehi (BC). Semiramis dengan bayi putranya Tammus memiliki nama yang berbeda-beda di setiap negara.
Ishtar dan Tammus (Babilon)
Isis dan Horus (Mesir)
Ishtar , Astarte atau Ashtoreth (di tanah Kanaan; Israel sekarang). Jezebel adalah imam-perempuan besarnya.
Aphrodite dan Adonis (Yunani)
Fortuna dan Jupiter (Roma)
Devaki dan Krishna (India)
Cybele dan Deoius (Sardis, di Asia Kecil atau Turky modern).
Cybele adalah dewi dengan 12 bintang dikepalanya. Turkey kuno adalah kerajaan Hittite, di rebut oleh Iran, pindah ke Yunani, kemudian ke Romawi dan ke Ottoman Turkey.
Tokoh penyembahan yang utama bukanlah sosok putranya tetapi ibunya, sebagai lambang kasih, kesuburan kelahiran anak, susu untuk putra tersebut. Bayi puteranya dilambangkan sebagai sosok pribadi yang sangat bergantung kepada ibunya. Apapun nama panggilan dari dewi Semiramis ini, intinya ialah dewi ini disembah sebagai dewi kesuburan dan juga lahirnya musim panas (April) oleh orang Eropa kuno.
Untuk lebih lengkapnya tentang nama-nama panggilan ini silahkan baca ”Paskah (Passover) samakah dengan Easter?” Penyembahan kepada dewi kesuburan sudah dilakukan sejak lama, sebuah patung di kota Mari yang terletak di tepi sungai Efrat, dekat Haran (dimana Abraham berhenti sebelum menuju Kanaan) telah ditemukan dikatakan dibuat sekitar 2500 BC – dan tentunya berlanjut sampai saat ini. Sekarang kita pelajari apa yang Alkitab katakan tentang penyembahan kepada Ratu Sorga ini.
Alkitab menulis tentang Ratu Sorga.
Nabi Yeremia menyebutnya lima kali; Yer 7:18 dan pada Yer 44:17-19, 25.
”Persembahan bagi ratu sorga (Yer 7:18); ”Deiti dari orang Persia dan Assyria, …Bulan telah menjadi lambang dari produktifitas perempuan secara umum, dan telah disembah sebagaimana di Babylon…,” Albert Barnes,Notes on the Bible
“membakar korban kepada ratu sorga” (Yer 44:17); ”ratu sorga, menurut Abarbinel, adalah bulan, yang adalah ratu sorga, sebagaimana matahari adalah raja; demikianlah itu dipanggil oleh para the Heathens dari Coelestis dan Urania,” John Gill.
Perbuatan orang Israel kuno ini telah membuat Yahweh marah besar: Sebab itu beginilah firman Adoanai Yahweh: Sesungguhnya, murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku akan tercurah ke tempat ini, ke atas manusia, ke atas hewan, ke atas pohon-pohonan di padang dan ke atas hasil tanah; amarah itu akan menyala-nyala dengan tidak padam-padam.” (Yer 7:20). Nabi Yeremia menegur mereka dengan keras: Yahweh tidak tahan lagi melihat perbuatan-perbuatanmu yang jahat dan kejijikan yang kamu lakukan; oleh karena itu negerimupun telah menjadi reruntuhan, kengerian dan kutuk tanpa penduduk, seperti yang ternyata sekarang ini. (Yer 44:22)
Doktrin Roma Katolik VS ajaran Alkitab.
Pertanyaan Pastor Cyneque kepada Uskup Prince, seorang professor Rhetoric, pada bab 40 mungkin bisa membantu para Katolik mengerti perbedaan antara kedua doktrin di atas:
”Siapa yang telah datang ke dunia untuk menyelamatkan Anda dan saya? Apakah itu Yeshua atau Maria?” ”Yeshua,” uskup menjawab.
”Ketika Yeshua dan Maria di bumi, siapakah yang mengasihi orang-orang berdosa dengan kasih yang lebih effektiv dan menyelamatkan?” Yeshua,” uskup menjawab.
”Dan kepada siapa Yeshua mengundang orang-orang berdosa datang untuk keselamatan mereka; apakah Yeshua sendiri atau Maria?” ”Yeshua, uskup menjawab dan menambahkan, ”Datanglah kepada-KU.” Yeshua tidak pernah mengatakan datang atau pergilah kepada Maria.”
”Punyakah kita contoh-contoh di ayat-ayat Alkitab, orang-orang berdosa yang takut ditegur olehy Yeshua, telah pergi ke Maria dan mendapatkan jalan masuk ke Yeshua melalui Maria, dan diselamatkan melalui doa-doa syafaatnya Maria?” ”Saya tidak ingat ada masalah seperti demikian,” uskup menjawab.
Kepada siapa pencuri yang berdosa pada kayu salib mengalamatkan dirinya sendiri untuk diselamatkan: apakah itu kepada Yeshua atau kepada Maria?” ”Itu kepada Yeshua, ” jawab uskup ini.
Sudahkah pencuri tersebut berlaku baik mengalamatkan dirinya sendiri kepada Yeshua di Salib, lebih dari kepada Maria yang duduk pada kaki-Nya?” ”Pastilah dia melakukan yang lebih baik,” uskup menjawab.
”Sekarang, tuanku, ijinkan saya bertanya satu pertanyaan lagi. Tolong ceritakan kepada saya jika Anda berpikir bahwa Yeshua di Sorga, sebab Dia duduk pada sisi kanan Bapa-Nya, sudah kehilangan kasih dan belas kasihan-Nya yang besar untuk orang-orang berdosa? Dan jika benar demikian dapatkah Anda menunjukkan kepada saya bahwa Yeshua telah kehilangan kekuasaanya oleh Maria?” ”Saya tidak berpikir demikian,” uskup menjawab.
”Sekarang, jika Yeshua masih tetap masih teman baik saya, terkuat saya, paling berbelas kasihan dan teman yang mengasihi, mengapa saya tidak pergi lagsung kepada Dia? Mengapa kita harus pergi seseorang yang berderajat rendah, di dalam kuasa, kasih, dan belas kasihan, untuk keselamatan kita?”
Uskup ini mabuk dengan pertanyaan-pertanyaan saya, tulis pastor Chiniquy.
Pastor ini kemudian menyelidiki karya tulis para bapa-bapa gereja Roma, kemudian menyimpulkan: Apa yang menjadi kehancuranku dan membuat saya malu (sebagai pastor Katolik) adalah menemukan bahwa mereka (para Paus) yang hidup sebelum abad ke-enam tidak pernah mengajari untuk menyembah Maria. Ajaran-ajaran tentang kuasa Maria di Sorga dan kasihnya kepada para pendosa dari buku-buku yang saya telah baca adalah kebohongan yang kurang ajar; tambahan-tambahan masukan yang kotor pada pekerjaan mereka, seratus tahun setelah kematian mereka.
Dengan kata lain, 100 tahun setelah kematian para Paus (yang hidup sebelum abad ke-enam) ajaran mereka ditulis ulang oleh peneru mereka dengan penambahan doktrin ”penyembahan Maria.” Penambahan kalimat seperti ini juga terjadi pada Alkitab terjemahan Septuagin berbahasa Latin.
Posisi Maria di Alkitab.
Untuk tidak membuat artikel ini terlalu panjang saya akan tuliskan dengan singkat posisi ibu Yeshua sesuai konteknya.
1. Maria hamba Elohim. Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Yahweh; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk 1:38); Maria adalah keturunan suku Yehuda (akar datangnya kata ”Yahudi”), seorang hamba Elohim yang rendah hati, Tercatat 3 (tiga) kali sebagai wanita perawan,[xv]namun status ”perawan” ini bukanlah titel Maria, hanya menceritakan bahwa Yeshua akan lahir tampa hasil dari persetubuhan sebagaimana umumnya lahirnya manusia, tetapi melalui Roh Kudus. Maria tidak perawan lagi sebab melalui Yusuf, suaminya, ia melahirkan beberapa putra dan putri (Mark 6:3; Mat 12:46-47; Luk 8:19).
2. Maria tidak perawan dan tidak bergelar “Perawan.” Setelah Yeshua lahir. Hubungan Yusuf dan Maria menghasilkan beberapa anak. Baca Kotak tulang (ossuary) Yakobus, saudara Yahshua (Yeshua) ditemukan! Alkitab tidak penah menggelari Maria dengan “Perawan Maria.” Tidak pernah! Injil menyelaskan jauh lebih lengkap tentang Maria, ibu Yeshua, dibanding Kuran, namun kata “perawan” lebih banyak terdapat di Kuran. Apakah Islam juga anak perempuan dari gereja Roma Katolik (Wah 17)?
3. Maria tidak punya otoritas rohani atas Yeshua. Maria, ibu Yeshua, ditegur oleh Putranya beberapa kali karena mencoba mencampuri pekerjaan Bapa Sorgawi yang telah dipercayakan kepada Putra-Nya:
“Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk 2:49)
“What is it to me and to you, woman? [Aramaic Pershitta], Woman, what have I to do with thee? [KJV] (Yoh 2:4). Maria tidak dipanggil ibu, tetapi “wanita” dan Yeshua menolak keras diatur oleh ibunya dalam masalah kerohanian.
“Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! (Mat 12:48-49; sama pada Luk 8:19-21)
4. Maria orang berdosa. Maria juga orang berdosa, sama seperti semua keturunan Adam dan Hawa.
Maria membawa dua burung tekukur untuk pentahiran dirinya sendiri sesuai perintah Musa (Luk 2:24; Ima 12:8).
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Elohim, (Rom 3:23). Pernyataan yang sama juga tertulis pada Maz 14:1-3; 53:2-4; 143:2. Para pemimpin Katolik umumnya mengakui bahwa doktrin Maria tanpa dosa sungguh tidak berdasarkan Alkitab. Lihat video di bawah: ”3 Roman Catholicism – Pagan Mary Queen of Heaven Worship.”
5. Maria bukan pendoa syafaat bagi yang hidup. Maria bukanlah mediator (pengantara) antara manusia yang hidup dengan Elohim yang di sorga. Satu-satunya mediator tersebut adalahYeshua Ha Mashiah (1Tim 2:5-60).
6. Maria tidak bisa menyelamatkan siapapun. Maria bukanlah juga juruselamat bagi orang berdosa, sebab ia sendiri perlu diselamatkan. Keselamatan hanyalah di dalam satu nama: Nama Yeshua Ha Mashiah (Yoh 14:6; Kis 4:12).
7. Maria telah mati, umat Yahweh dilarang berhubungan dengan orang mati. Maria telah mati dan rohnya telah beristirahat dengan tenang. Berbicara kepada orang yang telah mati, sekalipun ia mati sebagai orang suci, adalah kekejian bagi Elohim Ul 18:11-14.
8. Maria bukan Elohim. Dilarang disembah. Gereja Roma Katolik telah menghapus larangan kedua pada 10 Perintah Elohim (lihat gambar di atas) Penyembahan (beribadah, mengagungkan dengan mencium, berlutut dan mengarak merupakan bagian dari tindakan penyembahan) kepada apapun juga diluar dari Pencipta alam semesta dan isinya (Maz 24:1-2) adalah pelanggaran dari perintah pertama dan kedua dari Sepuluh Perintah Elohom (Kel 20:2-6). Bentuk penyembahan nampak pada ayat-ayat ini: Musa menyembah Yahweh: Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah (Kel 34:8)
Seruan raja Daud kepada orang percaya untuk menyembah Yahweh: Biarlah kitamenghadap wajah-Nya dengan nyanyian syukur, bersorak-sorak bagi-Nya dengannyanyian mazmur. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. (Psa 95:2,6).
Jadi jika Anda (orang Katolik) menyanyikan pujian dan berdoa dihadapan patung Maria, Anda sesungguhnya telah menyembah patung tersebut. Jika Anda berlutut dan sujud di depan Maria, Anda juga termasuk menyembah Maria. Anda bisa berargument bahwa “Ya saya melakukan semua itu, tapi sungguh saya tidak menyembah Maria!” Inilah yang saya sebut masalah Arti / Definisi dari sebuat kata. Tentu Yeshua akan memakai definisinya sendiri ketika Ia menghakimi kita ketika Ia kembali untuk kedua kalinya. Yang terpenting adalah “kita dapat mengatakan apapun kepada orang lain, tetapi Bapa Sorgawi mengetahui setiap motif dan pikiran kita. Dan standard dari penghakiman-Nya adalah firman-Nya yang tertulis, Alkitab:
Sebab firman Elohim hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab. (Ibrani 4:12-13).
Doc Marquis, ex-dukun Luciferian membuktikan bahwa Perawan Maria yang disamakan dengan ratu sorga di dalam doktrin Katolik adalah Semiramis, Ratu Sorganya penyembahan berhala Babilonia.
Karena itu tunduklah kepada Elohim, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Elohim, dan Ia akan mendekat kepadamu.Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Yahweh, dan Ia akan meninggikan kamu. (Yak 4:7-10)
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
nambahin dikit
http://forumkristen.com/index.php?topic=43414.0
http://forumkristen.com/index.php?topic=43414.0
John Paul III wrote:
Setuju-kah anda dengan pengamatan saya ini ?
Saya perhatikan sebagian besar umat katolik di forum ini berusaha keras untuk tetap dalam topik yg dibicarakan. Tapi tidak dengan mereka yg menjawab.
Contoh berikut ini menggambarkan apa yg sering terjadi di forum ini (dan ini sangat menyebalkan dan membuat frustrasi):
---------------------------------
Protestant: "Kalian katolik menyembah Maria!"
Katolik : "Tidak dong, kita menghormati Bunda Maria"
Protestant: "Tapi tahukah anda bahwa tunduk pada Paus adalah kesalahan ?"
Katolik : "Kita tidak tunduk pada paus, melainkan tunduk pada ajaran yg diajarkan paus?"
Protestant:"Iya tapi, anda percaya paus lebih tinggi kedudukannya daripada alkitab,bukan?"
Katolik : "Tidak, Paus tidak lebih tinggi! Tetapi malahan Alkitab bercerita tentang kepausan"
Protestant:"He he , bercanda.. sama dengan pikiranmu yg mengatakan untuk ke surga adalah usaha manusia, kan?"
Katolik : "He he he. Kalau anda apa ? hanya iman yg menyelamatkan? iya kami setuju juga, asalkan, Dengan iman, kita bisa selalu melakukan perbuatan baik yang adalah bentuk dari "usaha".
Protestant: "Anda setuju ? Bagaimana anda bisa setuju, sementara anda percaya MISA KATOLIK bisa mengampuni dosa kita?"
Katolik : "Anda salah!, MISA KATOLIK adalah bentuk dari pengorbanan KRISTUS."
Protestant: "bisa tunjukkan ayatnya ? jangan-jangan nanti seperti klaim paus yg infalible yg tidak tertulis di alkitab tapi mengaku-ngaku mana ada orang yg tidak bisa berbuat salah?"
Katolik: "Infalibilatas kepausan bukan seperti itu? Infalibilatas berbicara tentang ajaran. Jadi bukan paus yg tidak bisa berbuat salah/suci"
Protestan : "Kalau paus tidak suci, mungkin benar kata martin luther bahwa kita harus selalu ikut alkitab, jangan ikut ajaran paus"
Katolik : "Tapi ajaran luther tidak berasal dari alkitab, tidak tertulis, bagaimana anda mengikuti sesuatu yg tidak tertulis di alkitab ?
Protestan : "Kalau begitu tunjukkan ayat yang menunjukkan bahwa Ada firman yang TIDAK TERTULIS?"
Katolik : "ada kok, ayat sekian di kitab anu"
Protestant : "Itu hanya tafsir paus saja, seperti halnya tafsir Maria yg tidak berdosa, mana ada manusia tidak berdosa"
Katolik : "Maria immaculate berarti bahwa Maria diselamatkan dari dosa asal, sehingga rahimnya siap untuk sesuatu yg kudus"
Begitu terus... membosankan ...very frustrating..
Dan Rangkuman dalam bentuk gambar mungkin seperti ini :
WHAT AN EPIC FAIL!
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
Mengapa Bunda Maria disebut Ratu surga?
Gelar Bunda Maria sebagai Ratu surga juga berhubungan dengan gelar Bunda Maria yang lainnya, yaitu bahwa Bunda Maria adalah Bunda Kristus yang adalah Sang Raja di atas segala raja di bumi ini (lih. Why 1:5).
1. Kitab Suci mengajarkan bahwa para kudus di surga akan menerima mahkota kehidupan, terlebih Bunda Maria yang adalah orang kudus yang terbesar.
Rasul Paulus mengajarkan bahwa Tuhan memberikan mahkota kebenaran kepada orang- orang yang telah mengakhiri pertandingan dalam kehidupan ini dengan baik dengan memelihara iman (lih 2 Tim 4:8). Jika ini berlaku untuk Rasul Paulus, hal ini pastilah lebih lagi berlaku untuk Bunda Maria, yang ketaatan imannya terus terpelihara sejak mengandung Tuhan Yesus sampai mendampingi-Nya di kaki salib-Nya. Kesetiaan Bunda Maria yang bertahan sampai akhir, mendatangkan mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan (lih. Yak 1:12, 1 Pet 5:4, Why 2:10). Janji mahkota kehidupan bagi orang beriman ini tentulah digenapi secara istimewa dalam diri Bunda Maria, seorang yang sungguh beriman dan telah lebih dahulu dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Putera-Nya. Di dalam Maria dipenuhi janji Tuhan yang memberikan “kerajaan yang mulia dan mahkota yang indah dari tangan Tuhan” kepada orang-orang yang benar (Keb 5:16).
2. Sabda Tuhan menggambarkan Bunda Maria sebagai Perempuan yang bermahkota dua belas bintang
Kitab Wahyu 12 menyebutkan penglihatan Rasul Yohanes akan surga di mana terlihat Sang Tabut Perjanjian, yaitu seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan bermahkotakan dua belas bintang” (lih. Why 11: 19- Why 12: 1). Tanda besar di langit itu, yaitu perempuan tersebut, adalah Bunda Maria, sebab Anak laki- laki yang dilahirkannya dan yang akan menggembalakan semua bangsa itu adalah Kristus.
3. Dalam Kitab Suci, disebutkan bahwa ratu kerajaan yang duduk di sebelah kanan raja adalah bunda sang raja
Dalam Kitab Raja- raja yang pertama, dikatakan bahwa Ratu Batsyeba menghadap Raja Salomo dan Raja memberikan tempat duduk/ tahta kepada bundanya di sebelah kanan-Nya (lih. 1 Raj 2:19). Kitab Mazmur juga mengisahkan adanya permaisuri yang berpakaian emas, berada di sebelah kanan sang Raja, yang mengacu kepada Kristus (lih. Mzm 45:10), yang tahtanya tetap untuk selama- lamanya (Mzm 45:7; lih. Luk 1:32-33). Dengan demikian gelar Bunda Maria sebagai Ratu Surga berhubungan dengan perannya yang istimewa dalam sejarah keselamatan, yaitu sebagai Bunda yang melahirkan Kristus Sang Raja Penyelamat umat manusia.
Dasar Kitab Suci
Why 12:1: Seorang perempuan berselubungkan matahari dan bermahkotakan dua belas bintang.
1 Raj 2:19: Raja Salomo memberikan tempat kepada Batsyeba, ibu-Nya, disebelah kanannya; demikian pula Kristus, kepada Bunda-Nya
Neh 2:6: Bunda Sang Raja sebagai Ratu, duduk di sisi Raja.
Mzm 45:10: Permaisuri berpakaian emas dari Ofir berdiri di sebelah kanan Sang Raja- [yang adalah Kristus]
2 Tim 4:7-8: Rasul Paulus mengatakan bahwa baginya telah tersedia mahkota kebenaran, karena telah memelihara iman.
Yak 1:12: Mereka yang bertahan sampai kesudahannya akan menerima mahkota kehidupan.
1 Pet 5:4: Gembala Agung akan memberikan kamu mahkota yang tidak dapat layu.
Why 2:10: Yesus akan memberikan mahkota kehidupan kepada umat beriman.
Keb 5:16: Orang- orang benar akan menerima mahkota yang indah dari tangan Allah.
Dasar Tradisi Suci
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Andreas dari Krete (abad ke 7): “Bunda-Nya yang tetap perawan yang dari rahimnya, Tuhan mengambil rupa manusia, kini dipindahkan oleh-Nya dari tempat tinggalnya di dunia menjadi Ratu umat manusia.” (Homily 2 on the Dormition of the Blessed Mother of God, PG 97,1079b, dikutip oleh Paus Pius XII dalam Ad Caeli Reginam.) Selanjutnya ia berkata, “Ratu dari segenap umat manusia, setia terhadap arti dari namanya itu, yang ditinggikan di atas segalanya, walau tidak menjadi di atas Tuhan sendiri.” (Homily 3 on the Dormition, Ibid.)
St. Bernardinus dari Siena (1380-1444): “Ketika Maria setuju untuk menjadi Bunda dari Sabda Ilahi, maka oleh persetujuannya ia memperoleh gelar Ratu bagi dunia dan semua ciptaan.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Louis de Montfort (1673-1716): “Tuhan menjadikan Maria ratu surga dan bumi; pemimpin pasukan-Nya …. pembagi rahmat-Nya, pekerja mukjizat-mukjizat-Nya, penghancur musuh-Nya dan penolong yang setia di dalam pekerjaan- pekerjaan-Nya dan kemenangan-Nya.”…. “Betapa tepatnya, ketika St. Albertus Agung menghubungkan sejarah Ratu Ester dari Kitab Ester sebagai gambaran Ratu Maria kita!…. Ia [Ester] berdiri di hadapan Raja Ahasuerus dan memohon bagi bangsanya: “Jika engkau berkenan kepadaku, O Raja, kabulkanlah permohonanku demi bangsaku.” Lalu, karena kasihnya kepada Ester, Ahasuerus mengabulkan permohonannya dan mendekritkan ekselamatan bagi bangsa Yahudi. Maka, bagaimana Tuhan dapat menolak Bunda Maria, yang dikasihi-Nya dengan limpah, ketika ia memohon bagi bangsanya, yaitu para pendosa yang mempercayakan diri mereka kepadanya?” (St. Alfonsus Liguori, The Glories of Mary, ed. Msgr Charles Dollen, (New York: Alba house, 1988) p. 4-5)
Dasar Magisterium
Paus Pius XII (1876- 1958) dalam Ad Caeli Reginam:
“Ia, Sang Putera Allah, memantulkan kemuliaan, keagungan dan kekuasaan kerajaan-Nya kepada Bunda Surgawi-Nya, sebab setelah dihubungkan dengan Sang Raja dari para Martir di dalam karya Penebusan umat manusia sebagai Bunda dan kawan sekerja (Co- operatix), ia [Bunda Maria] tetap selamanya diasosiasikan dengan Dia, dengan kuasa yang hampir tak terbatas, di dalam pembagian rahmat Allah yang mengalir dari Penebusan Kristus. Yesus adalah Raja sepanjang kekekalan, oleh karena kodratnya maupun haknya sebagai Pemenang: melalui Dia, dengan Dia dan di bawah Dia, Maria adalah Ratu oleh karena rahmat Tuhan, oleh hubungan ilahi, oleh haknya sebagai pemenang dan oleh pemilihan yang sifatnya khusus…. (Homily 2 on the Dormition of the Blessed Mother of God, PG 97,1079b, quoted by Pius XII in Ad Caeli Reginam ).
Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik, Munificentissimus Deus (1950)
“Sering ada teolog dan pengkhotbah yang mengikuti jejak Bapa Gereja yang suci (lih. St. John Damascene, op. cit., Hom. II, n. 11; St. Modestus, the Encomium) telah dengan bebas menggunakan kejadian dan ekspresi yang diambil dari Kitab Suci untuk menjelaskan iman mereka tentang diangkatnya Maria ke surga…. beberapa menggunakan perkataan dari Kitab Mazmur: “Bangunlah O Tuhan ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau dan tabut yang telah kau kuduskan (lih. Mzm 131:8); dan telah melihat Tabut Perjanjian yang dibangun atas kayu yang tidak rusak dan ditempatkan di Bait Allah, sebagai gambaran dari tubuh Perawan Maria yang termurni, yang dijaga dan dibebaskan dari segala kerusakan kubur dan diangkat kepada kemuliaan surgawi…. mereka juga menjabarkan ia [Maria] sebagai Sang Ratu yang masuk dengan kemuliaan ke dalam ruang- ruang surga dan duduk di sisi kanan Sang Penebus Ilahi…. (Munificentissimus Deus, 26)
“..Keserupaan antara Bunda Allah dan Putera Ilahinya, dalam hal kemuliaan dan martabat tubuh dan jiwanya – keserupaan yang mencegah kita untuk berpikir bahwa sang Ratu surga terpisah dari Sang Raja surga- membuat suatu keharusan bahwa Maria “harus berada hanya di mana Kristus berada”. (St. Bernardine of Siena, In Assumptione B. Mariae Virginis, Sermo 11.) Lagipula, adalah suatu yang masuk akal dan layak bahwa tidak hanya jiwa dan tubuh laki- laki saja, tetapi juga jiwa dan tubuh perempuan harus memperoleh kemuliaan surgawi….” (Munificentissimus Deus, 33)
“Oleh karena itu, Bunda Tuhan yang terhormat, dari segala kekekalan digabungkan secara tersembunyi dengan Yesus Kristus …. akhirnya memperoleh sebagai puncak tertinggi dari segala haknya yang istimewa, bahwa ia harus dijaga agar bebas dari kerusakan kubur dan bahwa seperti Puteranya, setelah mengalahkan maut, ia dapat diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga, di mana sebagai Ratu, ia duduk di dalam kemegahan di sisi kanan Putera-Nya, Raja segala masa yang kekal (lih. 1 Tim 1:17, Munificentissimus Deus, 40)
Konsili Vatikan II, Konstitusi tentang Gereja, Lumen Gentium 59
“Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat melalui kemuliaan di sorga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan (lih. Why 19:16), yang telah mengalahkan dosa dan maut.” (Lumen Gentium, 59)
Katekismus Gereja Katolik
KGK 966 “Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut” (Lumen Gentium 59) Bdk. Pengumuman dogma mengenai Maria diangkat ke surga oleh Paus Pius XII, 1950: DS 3903). Terangkatnya Perawan tersuci adalah satu keikutsertaan yang istimewa pada kebangkitan Puteranya dan satu antisipasi dari kebangkitan warga-warga Kristen yang lain.
Jawaban dari: Stefanus Tay & Ingrid Tay (artikel Di atas)
=====================================================
Taukah anda Anda Bahwa:bangunan Ka’bah yang sekarang ada di Mekah adalah bangunan yang tidak sama yang ada di jaman Muhammad di abad ke 7 Masehi.? dan Jangan pula mengira bangunan kotak keramat itu adalah asli dari budaya Islam.(Itu Kebudayaan Kuno Untuk Menyembah Dewa BULAN?)
Taaapi Ini Topic Lain saya tidak mau Membahasnya Di sini
Kami adalah Gereja Katolik
Keluarga kita terdiri dari segala bangsa.
Kita terdiri dari orang2 muda dan tua,
Kaya dan miskin,
laki-laki dan perempuan
orang berdosa dan orang kudus.
Keluarga kita telah tersebar di segenap penjuru dunia selama berabad - abad.
Dengan karunia Allah,
kami merintis dan memulai rumah sakit untuk merawat orang sakit.
Kami merintis dan mendirikan panti asuhan, dan membantu masyarakat miskin.
Kami adalah organisasi sosial terbesar di planet ini, yang
menawarkan bantuan dan kenyamanan untuk setiap mereka yang membutuhkan.
Kami mendidik anak-anak lebih daripada organisasi ilmiah atau lembaga religius lain mana saja di planet bumi.
Kami terus-menerus mengembangkan metode ilmiah dan bukti2 ilmu hukum.
Kami merintis dan mendirikan sistem sekolah dan universitas.
Kami mempertahankan harkat hakikat dan martabat semua manusia tanpa terkecuali,
dengan
menjunjung tinggi pernikahan dan keluarga.
Dipandu oleh Roh Kudus, kami menyusun Kitab Suci.
Kami diwujudkan oleh Kitab Suci dan Tradisi suci, yang secara konsisten
menjaga kami selama kurun waktu panjang 2000 tahun sejarah dunia sampai kepada akhir jaman
Kami adalah ... Gereja Katolik ...
Dengan lebih dari 1,2 Milyard
dari
total lebih dari 6 Milyard populasi manusia di planet bumi kita,
ke dalam kesatuan keluarga kami.
Kami saling berbagi di dalam Sakramen dan kepenuhan iman Kristiani yang penuh dan sejati.
Selama berabad-abad,
kami telah berdoa untuk Anda dan dunia kita,
setiap jam setiap hari,
setiap kali kami merayakan perayaan Misa Ekaristi seturut amanat Yesus Kristus sendiri.
Yesus Kristus sendirilah yang meletakkan dasar bagi iman kami
ketika Ia berkata kepada Santo Petrus, Paus pertama kami:
"Tu est Petrus!"--"Engkau adalah Petrus",
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku."
Selama lebih dari 2000 tahun,
kami memiliki garis suksesi gembala yang tak terputuskan
sejak jaman para rasul perdana murid2 Kristus.
Yang telah membimbing Gereja Katolik di dalam Kasih dan Kebenaran yang sejati.
Di dalam alam kesulitan ataupun dunia yang menyakitkan ini
Dan di dunia ini yang tidak sempurna dan penuh dengan kekacauan, kesulitan dan penderitaan,
Sangatlah melegakan buat mengetahui bahwa Iman Katolik kami tetap tidak berubah.
Konsisten, Benar, dan Kokoh.
Dan cinta kasih Allah yang kekal untuk semua ciptaan-Nya
Jika Anda telah pernah keluar dari Gereja Katolik,
Kami mengajak Anda untuk kembali pulang ke Rumahmu.
Kita adalah satu keluarga di dalam Yesus Kristus,
Tuhan dan Juru-selamat kita.
Kita adalah Katolik.
Selamat datang kembali di Rumah-mu, saudara-saudariku!
Ke dalam pangkuan bunda Gereja Katolik yang SATU, KUDUS, KATOLIK dan APOSTOLIK.
---
Gelar Bunda Maria sebagai Ratu surga juga berhubungan dengan gelar Bunda Maria yang lainnya, yaitu bahwa Bunda Maria adalah Bunda Kristus yang adalah Sang Raja di atas segala raja di bumi ini (lih. Why 1:5).
1. Kitab Suci mengajarkan bahwa para kudus di surga akan menerima mahkota kehidupan, terlebih Bunda Maria yang adalah orang kudus yang terbesar.
Rasul Paulus mengajarkan bahwa Tuhan memberikan mahkota kebenaran kepada orang- orang yang telah mengakhiri pertandingan dalam kehidupan ini dengan baik dengan memelihara iman (lih 2 Tim 4:8). Jika ini berlaku untuk Rasul Paulus, hal ini pastilah lebih lagi berlaku untuk Bunda Maria, yang ketaatan imannya terus terpelihara sejak mengandung Tuhan Yesus sampai mendampingi-Nya di kaki salib-Nya. Kesetiaan Bunda Maria yang bertahan sampai akhir, mendatangkan mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan (lih. Yak 1:12, 1 Pet 5:4, Why 2:10). Janji mahkota kehidupan bagi orang beriman ini tentulah digenapi secara istimewa dalam diri Bunda Maria, seorang yang sungguh beriman dan telah lebih dahulu dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Putera-Nya. Di dalam Maria dipenuhi janji Tuhan yang memberikan “kerajaan yang mulia dan mahkota yang indah dari tangan Tuhan” kepada orang-orang yang benar (Keb 5:16).
2. Sabda Tuhan menggambarkan Bunda Maria sebagai Perempuan yang bermahkota dua belas bintang
Kitab Wahyu 12 menyebutkan penglihatan Rasul Yohanes akan surga di mana terlihat Sang Tabut Perjanjian, yaitu seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan bermahkotakan dua belas bintang” (lih. Why 11: 19- Why 12: 1). Tanda besar di langit itu, yaitu perempuan tersebut, adalah Bunda Maria, sebab Anak laki- laki yang dilahirkannya dan yang akan menggembalakan semua bangsa itu adalah Kristus.
3. Dalam Kitab Suci, disebutkan bahwa ratu kerajaan yang duduk di sebelah kanan raja adalah bunda sang raja
Dalam Kitab Raja- raja yang pertama, dikatakan bahwa Ratu Batsyeba menghadap Raja Salomo dan Raja memberikan tempat duduk/ tahta kepada bundanya di sebelah kanan-Nya (lih. 1 Raj 2:19). Kitab Mazmur juga mengisahkan adanya permaisuri yang berpakaian emas, berada di sebelah kanan sang Raja, yang mengacu kepada Kristus (lih. Mzm 45:10), yang tahtanya tetap untuk selama- lamanya (Mzm 45:7; lih. Luk 1:32-33). Dengan demikian gelar Bunda Maria sebagai Ratu Surga berhubungan dengan perannya yang istimewa dalam sejarah keselamatan, yaitu sebagai Bunda yang melahirkan Kristus Sang Raja Penyelamat umat manusia.
Dasar Kitab Suci
Why 12:1: Seorang perempuan berselubungkan matahari dan bermahkotakan dua belas bintang.
1 Raj 2:19: Raja Salomo memberikan tempat kepada Batsyeba, ibu-Nya, disebelah kanannya; demikian pula Kristus, kepada Bunda-Nya
Neh 2:6: Bunda Sang Raja sebagai Ratu, duduk di sisi Raja.
Mzm 45:10: Permaisuri berpakaian emas dari Ofir berdiri di sebelah kanan Sang Raja- [yang adalah Kristus]
2 Tim 4:7-8: Rasul Paulus mengatakan bahwa baginya telah tersedia mahkota kebenaran, karena telah memelihara iman.
Yak 1:12: Mereka yang bertahan sampai kesudahannya akan menerima mahkota kehidupan.
1 Pet 5:4: Gembala Agung akan memberikan kamu mahkota yang tidak dapat layu.
Why 2:10: Yesus akan memberikan mahkota kehidupan kepada umat beriman.
Keb 5:16: Orang- orang benar akan menerima mahkota yang indah dari tangan Allah.
Dasar Tradisi Suci
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Andreas dari Krete (abad ke 7): “Bunda-Nya yang tetap perawan yang dari rahimnya, Tuhan mengambil rupa manusia, kini dipindahkan oleh-Nya dari tempat tinggalnya di dunia menjadi Ratu umat manusia.” (Homily 2 on the Dormition of the Blessed Mother of God, PG 97,1079b, dikutip oleh Paus Pius XII dalam Ad Caeli Reginam.) Selanjutnya ia berkata, “Ratu dari segenap umat manusia, setia terhadap arti dari namanya itu, yang ditinggikan di atas segalanya, walau tidak menjadi di atas Tuhan sendiri.” (Homily 3 on the Dormition, Ibid.)
St. Bernardinus dari Siena (1380-1444): “Ketika Maria setuju untuk menjadi Bunda dari Sabda Ilahi, maka oleh persetujuannya ia memperoleh gelar Ratu bagi dunia dan semua ciptaan.” (seperti dikutip oleh St. Alfonsus Liguori, dalam The Glories of Mary, ch. 1.i)
St. Louis de Montfort (1673-1716): “Tuhan menjadikan Maria ratu surga dan bumi; pemimpin pasukan-Nya …. pembagi rahmat-Nya, pekerja mukjizat-mukjizat-Nya, penghancur musuh-Nya dan penolong yang setia di dalam pekerjaan- pekerjaan-Nya dan kemenangan-Nya.”…. “Betapa tepatnya, ketika St. Albertus Agung menghubungkan sejarah Ratu Ester dari Kitab Ester sebagai gambaran Ratu Maria kita!…. Ia [Ester] berdiri di hadapan Raja Ahasuerus dan memohon bagi bangsanya: “Jika engkau berkenan kepadaku, O Raja, kabulkanlah permohonanku demi bangsaku.” Lalu, karena kasihnya kepada Ester, Ahasuerus mengabulkan permohonannya dan mendekritkan ekselamatan bagi bangsa Yahudi. Maka, bagaimana Tuhan dapat menolak Bunda Maria, yang dikasihi-Nya dengan limpah, ketika ia memohon bagi bangsanya, yaitu para pendosa yang mempercayakan diri mereka kepadanya?” (St. Alfonsus Liguori, The Glories of Mary, ed. Msgr Charles Dollen, (New York: Alba house, 1988) p. 4-5)
Dasar Magisterium
Paus Pius XII (1876- 1958) dalam Ad Caeli Reginam:
“Ia, Sang Putera Allah, memantulkan kemuliaan, keagungan dan kekuasaan kerajaan-Nya kepada Bunda Surgawi-Nya, sebab setelah dihubungkan dengan Sang Raja dari para Martir di dalam karya Penebusan umat manusia sebagai Bunda dan kawan sekerja (Co- operatix), ia [Bunda Maria] tetap selamanya diasosiasikan dengan Dia, dengan kuasa yang hampir tak terbatas, di dalam pembagian rahmat Allah yang mengalir dari Penebusan Kristus. Yesus adalah Raja sepanjang kekekalan, oleh karena kodratnya maupun haknya sebagai Pemenang: melalui Dia, dengan Dia dan di bawah Dia, Maria adalah Ratu oleh karena rahmat Tuhan, oleh hubungan ilahi, oleh haknya sebagai pemenang dan oleh pemilihan yang sifatnya khusus…. (Homily 2 on the Dormition of the Blessed Mother of God, PG 97,1079b, quoted by Pius XII in Ad Caeli Reginam ).
Paus Pius XII dalam Konstitusi Apostolik, Munificentissimus Deus (1950)
“Sering ada teolog dan pengkhotbah yang mengikuti jejak Bapa Gereja yang suci (lih. St. John Damascene, op. cit., Hom. II, n. 11; St. Modestus, the Encomium) telah dengan bebas menggunakan kejadian dan ekspresi yang diambil dari Kitab Suci untuk menjelaskan iman mereka tentang diangkatnya Maria ke surga…. beberapa menggunakan perkataan dari Kitab Mazmur: “Bangunlah O Tuhan ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau dan tabut yang telah kau kuduskan (lih. Mzm 131:8); dan telah melihat Tabut Perjanjian yang dibangun atas kayu yang tidak rusak dan ditempatkan di Bait Allah, sebagai gambaran dari tubuh Perawan Maria yang termurni, yang dijaga dan dibebaskan dari segala kerusakan kubur dan diangkat kepada kemuliaan surgawi…. mereka juga menjabarkan ia [Maria] sebagai Sang Ratu yang masuk dengan kemuliaan ke dalam ruang- ruang surga dan duduk di sisi kanan Sang Penebus Ilahi…. (Munificentissimus Deus, 26)
“..Keserupaan antara Bunda Allah dan Putera Ilahinya, dalam hal kemuliaan dan martabat tubuh dan jiwanya – keserupaan yang mencegah kita untuk berpikir bahwa sang Ratu surga terpisah dari Sang Raja surga- membuat suatu keharusan bahwa Maria “harus berada hanya di mana Kristus berada”. (St. Bernardine of Siena, In Assumptione B. Mariae Virginis, Sermo 11.) Lagipula, adalah suatu yang masuk akal dan layak bahwa tidak hanya jiwa dan tubuh laki- laki saja, tetapi juga jiwa dan tubuh perempuan harus memperoleh kemuliaan surgawi….” (Munificentissimus Deus, 33)
“Oleh karena itu, Bunda Tuhan yang terhormat, dari segala kekekalan digabungkan secara tersembunyi dengan Yesus Kristus …. akhirnya memperoleh sebagai puncak tertinggi dari segala haknya yang istimewa, bahwa ia harus dijaga agar bebas dari kerusakan kubur dan bahwa seperti Puteranya, setelah mengalahkan maut, ia dapat diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga, di mana sebagai Ratu, ia duduk di dalam kemegahan di sisi kanan Putera-Nya, Raja segala masa yang kekal (lih. 1 Tim 1:17, Munificentissimus Deus, 40)
Konsili Vatikan II, Konstitusi tentang Gereja, Lumen Gentium 59
“Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat melalui kemuliaan di sorga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan (lih. Why 19:16), yang telah mengalahkan dosa dan maut.” (Lumen Gentium, 59)
Katekismus Gereja Katolik
KGK 966 “Akhirnya Perawan tak bernoda, yang tidak pernah terkena oleh segala cemar dosa asal, sesudah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia, telah diangkat memasuki kemuliaan di surga beserta badan dan jiwanya. Ia telah ditinggikan oleh Tuhan sebagai Ratu alam semesta, supaya secara lebih penuh menyerupai Puteranya, Tuan di atas segala tuan, yang telah mengalahkan dosa dan maut” (Lumen Gentium 59) Bdk. Pengumuman dogma mengenai Maria diangkat ke surga oleh Paus Pius XII, 1950: DS 3903). Terangkatnya Perawan tersuci adalah satu keikutsertaan yang istimewa pada kebangkitan Puteranya dan satu antisipasi dari kebangkitan warga-warga Kristen yang lain.
Jawaban dari: Stefanus Tay & Ingrid Tay (artikel Di atas)
=====================================================
Taukah anda Anda Bahwa:bangunan Ka’bah yang sekarang ada di Mekah adalah bangunan yang tidak sama yang ada di jaman Muhammad di abad ke 7 Masehi.? dan Jangan pula mengira bangunan kotak keramat itu adalah asli dari budaya Islam.(Itu Kebudayaan Kuno Untuk Menyembah Dewa BULAN?)
Taaapi Ini Topic Lain saya tidak mau Membahasnya Di sini
Kami adalah Gereja Katolik
Keluarga kita terdiri dari segala bangsa.
Kita terdiri dari orang2 muda dan tua,
Kaya dan miskin,
laki-laki dan perempuan
orang berdosa dan orang kudus.
Keluarga kita telah tersebar di segenap penjuru dunia selama berabad - abad.
Dengan karunia Allah,
kami merintis dan memulai rumah sakit untuk merawat orang sakit.
Kami merintis dan mendirikan panti asuhan, dan membantu masyarakat miskin.
Kami adalah organisasi sosial terbesar di planet ini, yang
menawarkan bantuan dan kenyamanan untuk setiap mereka yang membutuhkan.
Kami mendidik anak-anak lebih daripada organisasi ilmiah atau lembaga religius lain mana saja di planet bumi.
Kami terus-menerus mengembangkan metode ilmiah dan bukti2 ilmu hukum.
Kami merintis dan mendirikan sistem sekolah dan universitas.
Kami mempertahankan harkat hakikat dan martabat semua manusia tanpa terkecuali,
dengan
menjunjung tinggi pernikahan dan keluarga.
Dipandu oleh Roh Kudus, kami menyusun Kitab Suci.
Kami diwujudkan oleh Kitab Suci dan Tradisi suci, yang secara konsisten
menjaga kami selama kurun waktu panjang 2000 tahun sejarah dunia sampai kepada akhir jaman
Kami adalah ... Gereja Katolik ...
Dengan lebih dari 1,2 Milyard
dari
total lebih dari 6 Milyard populasi manusia di planet bumi kita,
ke dalam kesatuan keluarga kami.
Kami saling berbagi di dalam Sakramen dan kepenuhan iman Kristiani yang penuh dan sejati.
Selama berabad-abad,
kami telah berdoa untuk Anda dan dunia kita,
setiap jam setiap hari,
setiap kali kami merayakan perayaan Misa Ekaristi seturut amanat Yesus Kristus sendiri.
Yesus Kristus sendirilah yang meletakkan dasar bagi iman kami
ketika Ia berkata kepada Santo Petrus, Paus pertama kami:
"Tu est Petrus!"--"Engkau adalah Petrus",
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku."
Selama lebih dari 2000 tahun,
kami memiliki garis suksesi gembala yang tak terputuskan
sejak jaman para rasul perdana murid2 Kristus.
Yang telah membimbing Gereja Katolik di dalam Kasih dan Kebenaran yang sejati.
Di dalam alam kesulitan ataupun dunia yang menyakitkan ini
Dan di dunia ini yang tidak sempurna dan penuh dengan kekacauan, kesulitan dan penderitaan,
Sangatlah melegakan buat mengetahui bahwa Iman Katolik kami tetap tidak berubah.
Konsisten, Benar, dan Kokoh.
Dan cinta kasih Allah yang kekal untuk semua ciptaan-Nya
Jika Anda telah pernah keluar dari Gereja Katolik,
Kami mengajak Anda untuk kembali pulang ke Rumahmu.
Kita adalah satu keluarga di dalam Yesus Kristus,
Tuhan dan Juru-selamat kita.
Kita adalah Katolik.
Selamat datang kembali di Rumah-mu, saudara-saudariku!
Ke dalam pangkuan bunda Gereja Katolik yang SATU, KUDUS, KATOLIK dan APOSTOLIK.
---
Bonifasius- KOPRAL
-
Posts : 28
Kepercayaan : Lain-lain
Location : BALI
Join date : 28.11.12
Reputation : 1
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
@atas
ya ampun. selain penyembahannya, rupanya isi Alkitab pun sampe ngikutin kebudayaan2 pagannya juga.
ya ampun. selain penyembahannya, rupanya isi Alkitab pun sampe ngikutin kebudayaan2 pagannya juga.
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
mana ratu sorga di alkitab?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
SEGOROWEDI wrote:
mana ratu sorga di alkitab?
nih lo Wed, dijelasin ama temen seukhuwah penyembah Paus & Ratu Sorga ini : http://www.laskarislam.com/t3681-ratu-sorga-di-dalam-agama-agama-kuno#49949
kek kagak tau aja Wed, masalah Ratu Sorga ini yg jadi pertentangan antara Katolik ama Protestan lho Wed :
- http://forumkristen.com/index.php?topic=44361.0
- http://forumkristen.com/index.php?topic=43724.0
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
Tambahan lagi nih: serupa tapi tak sama
Tradisi penyembahan dewi dan anaknya memang sudah ribuan tahun dan sudah lama tersebar di seluruh belahan dunia dari ujung eropa sampai Asia dan benua Amerika. Sampai saat ini belum ada ilmu yang tau pasti penyebarannya dan awal mulanya, diperkirakan sejak 24,000–22,000 SM
http://en.wikipedia.org/wiki/Mother_goddess
Tradisi penyembahan dewi dan anaknya memang sudah ribuan tahun dan sudah lama tersebar di seluruh belahan dunia dari ujung eropa sampai Asia dan benua Amerika. Sampai saat ini belum ada ilmu yang tau pasti penyebarannya dan awal mulanya, diperkirakan sejak 24,000–22,000 SM
http://en.wikipedia.org/wiki/Mother_goddess
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
7:18 Anak-anak memungut kayu bakar, bapa-bapa menyalakan api dan perempuan-perempuan meremas adonan untuk membuat penganan persembahan bagi ratu sorga, dan orang mempersembahkan korban curahan kepada allah lain dengan maksud menyakiti hati-Ku.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
sekilas info tentang bunda Maria
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Re: Ratu Sorga di dalam agama-agama kuno
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Similar topics
» lagu kerukunan agama [untuk semua agama-agama di Indonesia dan biarlah juga untuk dunia]
» pahala adalah istilah dalam agama hindu; di agama lain tidak dikenal istilah pahala
» dosa adalah istilah dalam agama hindu, di agama lain tidak dikenal istilah dosa
» benarkah ke sorga/neraka, tergantung apa agama kita?
» Menteri Agama: Baha'i Salah Satu Agama yang Dilindungi Konstitusi
» pahala adalah istilah dalam agama hindu; di agama lain tidak dikenal istilah pahala
» dosa adalah istilah dalam agama hindu, di agama lain tidak dikenal istilah dosa
» benarkah ke sorga/neraka, tergantung apa agama kita?
» Menteri Agama: Baha'i Salah Satu Agama yang Dilindungi Konstitusi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik