Dilemma Umat Buddha
Halaman 1 dari 1 • Share
Dilemma Umat Buddha
Pancasila adalah ajaran moralitas dasar dari umat Buddha. salah satu sila di dalam Pancasila tersebut adalah "tidak membunuh makhluk hidup." Sebagaimana dapat kita saksikan dalam film tentang sejarah Dalai Lama, orang Jerman yang hendak membangun gedung di Tibet heran melihat umat buddha yang begitu mengkhawatirkan keselamatan para cacing ketika para pekerja menggali sebuah pondasi. orang jerman itu mengadu kepada sang pemimpin, Dalai Lama, karena pembangunan menjadi tersendat-senda, karena umat terlau berhati-hati dalam menggali, mereka mencermati setiap tanah yang digali, kalau melihat seekor cacing kecil saja, langsung mereka berhenti untuk melakukan penyelamatan nyawa cacing seperti itu. ketika di tegur, "kenapa kalian terlalu memperhatikan cacing-cacing di tanah?" salah seorang umat menjawab, "hargailah nyawa seekor cacing, karena barangkali di masa lalu, dia adalah ibumu atau ayahmu."
kita tau, bahwa umat Buddha sangat mempercayai reinkarnasi. jadi mereka percaya, bisa jadi ibu dan ayah mereka yang telah meninggal bereinkarnasi menjadi seekor cacing. oleh karena itu, apabila ada seekor cacing terpenggal cangkul, mereka bisa menangis dan merasa bersalah.
itu pada seekor cacing, coba anda bayangkan, bagaimana cara pandangn mereka terhadap hari raya idul Qurban di mana umat islam di seluruh dunia melakukan penyembelihan hewar Quran. Tak salah lagi, mereka akan memandangnya sebagai "hari pembantaian", dan menganggap hal tersebut sebagai perbuatan buruk.
seorang Buddhis pernah mengaku kepada saya, bahwa dia tidak pernah memasang obat nyamuk ataupun racun tikus di rumahnya. karena hal tersebut termasuk kepada karma buruk yang berat (dosa besar).
tapi di sisi lain, kita melihat apa yang terjadi di Rohingya sangat kontradiksi dengan apa yang telah saya paparkan di atas. dan kemudian ajaran "tidak boleh membunuh makhluk hidup itu membawa mereka kepada dilemma". ternyata sulit bagi mereka untuk melaksanakan ajaran "ahimsaisme" tersebut. berhubung, bila negara harus memiliki kekuatan militer, dan harus melawan bila diserang, hal itu berarti harus membunuh dalam perang.
di sisi lain, dalam kehidupan sehari-hari, walaupun tidak membunuh nyamuk atau tikus, tapi tetap tidak bisa lepas dari keharusan membunuh, setidaknya kuman-kuman yang ada pada sayuran dan tubuh mereka.
http://myquran.org/forum/index.php/topic,81961.0.html
kita tau, bahwa umat Buddha sangat mempercayai reinkarnasi. jadi mereka percaya, bisa jadi ibu dan ayah mereka yang telah meninggal bereinkarnasi menjadi seekor cacing. oleh karena itu, apabila ada seekor cacing terpenggal cangkul, mereka bisa menangis dan merasa bersalah.
itu pada seekor cacing, coba anda bayangkan, bagaimana cara pandangn mereka terhadap hari raya idul Qurban di mana umat islam di seluruh dunia melakukan penyembelihan hewar Quran. Tak salah lagi, mereka akan memandangnya sebagai "hari pembantaian", dan menganggap hal tersebut sebagai perbuatan buruk.
seorang Buddhis pernah mengaku kepada saya, bahwa dia tidak pernah memasang obat nyamuk ataupun racun tikus di rumahnya. karena hal tersebut termasuk kepada karma buruk yang berat (dosa besar).
tapi di sisi lain, kita melihat apa yang terjadi di Rohingya sangat kontradiksi dengan apa yang telah saya paparkan di atas. dan kemudian ajaran "tidak boleh membunuh makhluk hidup itu membawa mereka kepada dilemma". ternyata sulit bagi mereka untuk melaksanakan ajaran "ahimsaisme" tersebut. berhubung, bila negara harus memiliki kekuatan militer, dan harus melawan bila diserang, hal itu berarti harus membunuh dalam perang.
di sisi lain, dalam kehidupan sehari-hari, walaupun tidak membunuh nyamuk atau tikus, tapi tetap tidak bisa lepas dari keharusan membunuh, setidaknya kuman-kuman yang ada pada sayuran dan tubuh mereka.
http://myquran.org/forum/index.php/topic,81961.0.html
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Dilemma Umat Buddha
Penyaran wrote:Pancasila adalah ajaran moralitas dasar dari umat Buddha. salah satu sila di dalam Pancasila tersebut adalah "tidak membunuh makhluk hidup." Sebagaimana dapat kita saksikan dalam film tentang sejarah Dalai Lama, orang Jerman yang hendak membangun gedung di Tibet heran melihat umat buddha yang begitu mengkhawatirkan keselamatan para cacing ketika para pekerja menggali sebuah pondasi. orang jerman itu mengadu kepada sang pemimpin, Dalai Lama, karena pembangunan menjadi tersendat-senda, karena umat terlau berhati-hati dalam menggali, mereka mencermati setiap tanah yang digali, kalau melihat seekor cacing kecil saja, langsung mereka berhenti untuk melakukan penyelamatan nyawa cacing seperti itu. ketika di tegur, "kenapa kalian terlalu memperhatikan cacing-cacing di tanah?" salah seorang umat menjawab, "hargailah nyawa seekor cacing, karena barangkali di masa lalu, dia adalah ibumu atau ayahmu."
kita tau, bahwa umat Buddha sangat mempercayai reinkarnasi. jadi mereka percaya, bisa jadi ibu dan ayah mereka yang telah meninggal bereinkarnasi menjadi seekor cacing. oleh karena itu, apabila ada seekor cacing terpenggal cangkul, mereka bisa menangis dan merasa bersalah.
itu pada seekor cacing, coba anda bayangkan, bagaimana cara pandangn mereka terhadap hari raya idul Qurban di mana umat islam di seluruh dunia melakukan penyembelihan hewar Quran. Tak salah lagi, mereka akan memandangnya sebagai "hari pembantaian", dan menganggap hal tersebut sebagai perbuatan buruk.
seorang Buddhis pernah mengaku kepada saya, bahwa dia tidak pernah memasang obat nyamuk ataupun racun tikus di rumahnya. karena hal tersebut termasuk kepada karma buruk yang berat (dosa besar).
tapi di sisi lain, kita melihat apa yang terjadi di Rohingya sangat kontradiksi dengan apa yang telah saya paparkan di atas. dan kemudian ajaran "tidak boleh membunuh makhluk hidup itu membawa mereka kepada dilemma". ternyata sulit bagi mereka untuk melaksanakan ajaran "ahimsaisme" tersebut. berhubung, bila negara harus memiliki kekuatan militer, dan harus melawan bila diserang, hal itu berarti harus membunuh dalam perang.
di sisi lain, dalam kehidupan sehari-hari, walaupun tidak membunuh nyamuk atau tikus, tapi tetap tidak bisa lepas dari keharusan membunuh, setidaknya kuman-kuman yang ada pada sayuran dan tubuh mereka.
http://myquran.org/forum/index.php/topic,81961.0.html
hmmm...
yang di bold, sumbernya dari mana yach?
myquran? disana juga bukan sumber aslinya, sepertinya ini dikutip dari opini2 tertentu dari sebuah tulisan artikel.
nah, alasan utama menghargai kehidupan lain (tentu termasuk cacing) adalah berbelas kasih kepada semua makhluk hidup. bukan karena 'bisa jadi dulu dia engkong gua, babeh gua, nyokap gua...'
Patrick Star- PRAJURIT
-
Posts : 13
Location : depan komputer
Join date : 19.09.12
Reputation : 0
Re: Dilemma Umat Buddha
Patrick Star wrote:
hmmm...
yang di bold, sumbernya dari mana yach?
myquran? disana juga bukan sumber aslinya, sepertinya ini dikutip dari opini2 tertentu dari sebuah tulisan artikel.
nah, alasan utama menghargai kehidupan lain (tentu termasuk cacing) adalah berbelas kasih kepada semua makhluk hidup. bukan karena 'bisa jadi dulu dia engkong gua, babeh gua, nyokap gua...'
hai, bagaimana dengan cacing pita?
berarti iklan obat cacing yang di televisi adalah sebuah bentuk tidak menghargai cacing menurut Anda?
bagaimana tanggapan Anda terhadap kasus myanmar yang disampaikan dalam argumentasi sdr penyaran?
thx
brotherOON- SERSAN SATU
-
Posts : 105
Kepercayaan : Islam
Location : Lost World
Join date : 07.07.12
Reputation : 6
Re: Dilemma Umat Buddha
kita harus melakukan yg terbaik diantara yg huruk..
hai, bagaimana dengan cacing pita?
berarti iklan obat cacing yang di televisi adalah sebuah bentuk tidak menghargai cacing menurut Anda?
membunuh secara umum salah,namun membunuh saat memasak air,adalah suatu hal positif..sebab manusia lebih berharga dari kuman.
rohingya? gw gak tahu ceritanya..bisa tolong ceritakan...? dgn bukti2bagaimana tanggapan Anda terhadap kasus myanmar yang disampaikan dalam argumentasi sdr penyaran?
bimasakti- SERSAN MAYOR
-
Posts : 320
Kepercayaan : Lain-lain
Location : jakarta
Join date : 07.06.12
Reputation : 2
Re: Dilemma Umat Buddha
membunuh mahluk hidup sudah pasti karma buruk, tapi seberapa buruknya tergantung cettana ( niat ), kadarnya pasti berbeda jika niatnya membela diri dengan yang niatnya memang membunuh. miriplah dengan di pengadilan, pembunuhan dengan direncanakan pasti berbeda hukumannya dengan yang membela diri khan?
setanalas- REGISTERED MEMBER
-
Posts : 6
Kepercayaan : Lain-lain
Location : jawa
Join date : 22.11.12
Reputation : 0
Re: Dilemma Umat Buddha
setanalas wrote:membunuh mahluk hidup sudah pasti karma buruk, tapi seberapa buruknya tergantung cettana ( niat ), kadarnya pasti berbeda jika niatnya membela diri dengan yang niatnya memang membunuh. miriplah dengan di pengadilan, pembunuhan dengan direncanakan pasti berbeda hukumannya dengan yang membela diri khan?
berarti kalo ngebunuh tinggal bilang alasannya "gak sengaja" langsung diampuni
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Dilemma Umat Buddha
lebih parah yang membunuh malah dapat pahala 72 bidadari sorga
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Dilemma Umat Buddha
Penyaran wrote:Pancasila adalah ajaran moralitas dasar dari umat Buddha. salah satu sila di dalam Pancasila tersebut adalah "tidak membunuh makhluk hidup." Sebagaimana dapat kita saksikan dalam film tentang sejarah Dalai Lama, orang Jerman yang hendak membangun gedung di Tibet heran melihat umat buddha yang begitu mengkhawatirkan keselamatan para cacing ketika para pekerja menggali sebuah pondasi. orang jerman itu mengadu kepada sang pemimpin, Dalai Lama, karena pembangunan menjadi tersendat-senda, karena umat terlau berhati-hati dalam menggali, mereka mencermati setiap tanah yang digali, kalau melihat seekor cacing kecil saja, langsung mereka berhenti untuk melakukan penyelamatan nyawa cacing seperti itu. ketika di tegur, "kenapa kalian terlalu memperhatikan cacing-cacing di tanah?" salah seorang umat menjawab, "hargailah nyawa seekor cacing, karena barangkali di masa lalu, dia adalah ibumu atau ayahmu."
kita tau, bahwa umat Buddha sangat mempercayai reinkarnasi. jadi mereka percaya, bisa jadi ibu dan ayah mereka yang telah meninggal bereinkarnasi menjadi seekor cacing. oleh karena itu, apabila ada seekor cacing terpenggal cangkul, mereka bisa menangis dan merasa bersalah.
itu pada seekor cacing, coba anda bayangkan, bagaimana cara pandangn mereka terhadap hari raya idul Qurban di mana umat islam di seluruh dunia melakukan penyembelihan hewar Quran. Tak salah lagi, mereka akan memandangnya sebagai "hari pembantaian", dan menganggap hal tersebut sebagai perbuatan buruk.
seorang Buddhis pernah mengaku kepada saya, bahwa dia tidak pernah memasang obat nyamuk ataupun racun tikus di rumahnya. karena hal tersebut termasuk kepada karma buruk yang berat (dosa besar).
tapi di sisi lain, kita melihat apa yang terjadi di Rohingya sangat kontradiksi dengan apa yang telah saya paparkan di atas. dan kemudian ajaran "tidak boleh membunuh makhluk hidup itu membawa mereka kepada dilemma". ternyata sulit bagi mereka untuk melaksanakan ajaran "ahimsaisme" tersebut. berhubung, bila negara harus memiliki kekuatan militer, dan harus melawan bila diserang, hal itu berarti harus membunuh dalam perang.
di sisi lain, dalam kehidupan sehari-hari, walaupun tidak membunuh nyamuk atau tikus, tapi tetap tidak bisa lepas dari keharusan membunuh, setidaknya kuman-kuman yang ada pada sayuran dan tubuh mereka.
http://myquran.org/forum/index.php/topic,81961.0.html
Bukan cuma sila jangan membunuh, ada juga sila jangan berbohong.
Apa kita harus ekstrim menaati sila itu?
Contoh kasus, misalnya Penyaran menyembunyikan seorang tahanan perang di loteng Anda, lalu ada polisi datang bertanya apakah Anda menyembunyikan seorang tahanan di rumah Anda. Apa jawaban Anda?
Tentu di sini kita harus melihat secara keseluruhan: tahanannya, polisinya, dan diri sendiri. Setelah menimbang-nimbang semua itu, barulah kita bisa memutuskan apakah berbohong di sini baik atau tidak.
Jadi sebenarnya sila itu panduan moral saja, yang terpenting tetap kebijaksanaan (wisdom). Karena di dunia ini tidak ada satu aturan pun yang bisa pas untuk semua keadaan.
emulio- KOPRAL
-
Posts : 35
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 26.09.12
Reputation : 0
Re: Dilemma Umat Buddha
@atas
persis donk kek Kresten
https://laskarislam.indonesianforum.net/t3820-fatwa-ala-pendeta#40417
persis donk kek Kresten
https://laskarislam.indonesianforum.net/t3820-fatwa-ala-pendeta#40417
The.Barnabas wrote:Emang Di Kresten Ada Aturannya,,,
kalo kata doraemon
aku mau begini aku mau begitu
ini itu ini itu banyak sekaliiii
semua,semua,semuA
dapat,dilakukan
dapat dilakukan sebebas-bebasnya
'Aku ingin makan Babi' sepuasnyaaa!
" hey babi itu haram di injil "
'udah direvisi kali'
lah-lah ,,lahhh,,ini agama apa????
apa ajaaaaaaaaa...
Penyaran- LETNAN SATU
-
Posts : 2559
Join date : 03.01.12
Reputation : 115
Re: Dilemma Umat Buddha
Penyaran wrote:@atas
persis donk kek Kresten
http://www.laskarislam.com/t3820-fatwa-ala-pendeta#40417The.Barnabas wrote:Emang Di Kresten Ada Aturannya,,,
kalo kata doraemon
aku mau begini aku mau begitu
ini itu ini itu banyak sekaliiii
semua,semua,semuA
dapat,dilakukan
dapat dilakukan sebebas-bebasnya
'Aku ingin makan Babi' sepuasnyaaa!
" hey babi itu haram di injil "
'udah direvisi kali'
lah-lah ,,lahhh,,ini agama apa????
apa ajaaaaaaaaa...
mau persis kayak siapa juga, memang realitanya seperti itu.
Hmm...Kalo menurut Al-Quran, umat Islam boleh ya membunuh orang kafir... Soalnya darahnya halal
emulio- KOPRAL
-
Posts : 35
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Jakarta
Join date : 26.09.12
Reputation : 0
Re: Dilemma Umat Buddha
Kalau ente ngebunuh, KARMAnya akan ente terima ketika ente terlahir lagi ke dunia.
Semua perbuatan BAIK maupun BURUK dikehidupan sekarang ini, maka ente akan menanggungnya di kehidupan selanjutnya. Bisa saja ente bakal jadi Hewan2 menjijikkan kalau banyak berbuat jahat ataupun jadi manusia kembali tetapi menjalani kehidupan yang sengsara.
Itulah konsep REINKARNASI dan KARMA dalam ajaran BUDHA.
ada sebuah film mandarin yang membicarakan tentang KARMA yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan pembelajaran tentang KARMA dan REINKARNASI (cuman salah satunya ae)
RUNNING ON KARMA by ANDY LAU
Semua perbuatan BAIK maupun BURUK dikehidupan sekarang ini, maka ente akan menanggungnya di kehidupan selanjutnya. Bisa saja ente bakal jadi Hewan2 menjijikkan kalau banyak berbuat jahat ataupun jadi manusia kembali tetapi menjalani kehidupan yang sengsara.
Itulah konsep REINKARNASI dan KARMA dalam ajaran BUDHA.
ada sebuah film mandarin yang membicarakan tentang KARMA yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan pembelajaran tentang KARMA dan REINKARNASI (cuman salah satunya ae)
RUNNING ON KARMA by ANDY LAU
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Re: Dilemma Umat Buddha
Gue suka semua ajaran agama dan cerita2 sejarahnya maupun mitologinya (kecuali ISLAM).
BiasaSaja- SERSAN MAYOR
-
Posts : 660
Kepercayaan : Protestan
Location : warnet langganan
Join date : 08.12.12
Reputation : 11
Similar topics
» lagu Buddha untuk temen temen Buddha juga semua umat Buddha
» untuk umat Buddha
» Umat Kristen Jarang Baca Bibel, Pendeta Bodohi Umat
» Amagandhā & Buddha Kassapa
» Inti Ajaran Buddha
» untuk umat Buddha
» Umat Kristen Jarang Baca Bibel, Pendeta Bodohi Umat
» Amagandhā & Buddha Kassapa
» Inti Ajaran Buddha
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik