Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Halaman 1 dari 6 • Share
Halaman 1 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
.
Rahmat Allah merupakan sebab terbesar
dimasukkannya seorang hamba ke dalam surga,
Allah ta’ala berfirman:
ﺎَﻟْﻮَﻠَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻞْﻀَﻓ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻪُﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢُﺘْﻨُﻜَﻟ َﻦﻳِﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ َﻦِﻣ
“Kalaulah bukan karena keutamaan dari Allah
dan rahmat-Nya, niscaya kalian termasuk orang-
orang yang merugi”.[Al-Baqarah: 64]
Allah ta’ala menyebutkan dalam Al-Quran ada
14 golongan manusia yang akan diliputi oleh
rahmat-Nya, diantara mereka :
1) Orang-orang yang beriman, beramal
shalih dan berpegang teguh kepada
agamanya
Allah ta’ala berfirman :
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ﺍﻮُﻤَﺼَﺘْﻋﺍَﻭ ْﻢُﻬُﻠِﺧْﺪُﻴَﺴَﻓ ِﻪِﺑ ﻲِﻓ
ُﻪْﻨِﻣ ٍﺔَﻤْﺣَﺭ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ْﻢِﻬﻳِﺪْﻬَﻳَﻭ ٍﻞْﻀَﻓَﻭ ﺎًﻃﺍَﺮِﺻ ﺎًﻤﻴِﻘَﺘْﺴُﻣ
“Adapun orang-orang yang beriman kepada
Allah dan berpegang teguh dengan (agama)-
Nya, maka Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat dan keutamaan-Nya dan
memberikan hidayah kepada mereka menuju
jalan yang lurus”. [An-Nisaa’: 175]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di (guru
dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)
rahimahumallah berkata : “Adapun orang-orang
yang beriman kepada Allah, mereka adalah
orang-orang yang mengakui adanya Allah dan
menetapkan sifat sifat-Nya dengan sifat
kesempurnaan. Mereka mensucikan sifat-sifat
Allah dari kekurangan dan kelemahan.
Berpegang teguh dengan (agama)-Nya, yaitu
orang-orang yang memohon perlindungan,
bersandar dan meminta pertolongan kepada
Allah, tidak hanya mengandalkan kekuatan dan
apa yang mereka miliki.
maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam
rahmat dan keutamaan-Nya, yaitu Allah ta’ala
akan meliputi mereka dengan rahmat yang
khusus, memberikan taufiq untuk beramal
kebaikan, memberikan pahala yang berlipat dan
menjauhkan mereka dari musibah, cobaan dan
segala sesuatu yang tidak mereka
sukai.Memberikan hidayah kepada mereka
menuju jalan yang lurus yaitu Allah ta’ala akan
memberikan taufiq kepada mereka untuk
menuntut ilmu syar’i, beramal shalih,
mengetahui kebenaran dan mengamalkannya.”
Allah ta’ala berfirman:
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ْﻢُﻬُﻠِﺧْﺪُﻴَﻓ ْﻢُﻬُّﺑَﺭ
ِﻪِﺘَﻤْﺣَﺭ ﻲِﻓ َﻚِﻟَﺫ َﻮُﻫ ُﺯْﻮَﻔْﻟﺍ ُﻦﻴِﺒُﻤْﻟﺍ
“Adapun orang-orang yang beriman dan
beramal shalih, maka Allah (Tuhan mereka) akan
memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya,
itulah kemenangan yang nyata”. [Al-Jaatsiyah:
30]
2) Orang-orang yang taat kepada Allah dan
rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman:
ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍَﻭ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Taatlah kalian kepada Allah dan rasul agar
kalian dirahmati”. [Ali ‘Imraan : 132]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Taatlah
kalian kepada Allah dan rasul yaitu dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya karena
Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya agar
kalian dirahmati.Ketaatan kepada Allah dan
rasul-Nya adalah diantara sebab seorang
mendapatkan rahmat.”
Allah ta’ala berfirman:
ﺍﻮُﻤﻴِﻗَﺃَﻭ ﺍﻮُﺗﺁَﻭ َﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ
َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah
kalian kepada rasul agar kalian dirahmati”. [An-
Nuur: 56]
3) Orang-orang yang diam dan
mendengarkan ketika dibacakan Al-Qur’an
Allah ta’ala berfirman:
ﺍَﺫِﺇَﻭ َﺉِﺮُﻗ ﺍﻮُﻌِﻤَﺘْﺳﺎَﻓ ُﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ ُﻪَﻟ ﺍﻮُﺘِﺼْﻧَﺃَﻭ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Dan ketika dibacakan Al-Qur’an kepada kalian
maka dengarkanlah dan diamlah agar kalian
dirahmati”. [Al-A’raaf: 204]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Perintah
ini umum berlaku bagi siapa saja yang
mendengarkan Al-Qur’an ketika dibacakan,
mereka diperintahkan untuk diam dan
mendengarkan. Apakah perbedaan antara
istimaa’ dan inshaat?
Inshaat adalah meninggalkan percakapan dan
segala sesuatu yang menyibukannya dari
mendengarkan Al-Qur’an. Sedangkan
istimaa’adalah seorang memfokuskan
pendengarannya, menghadirkan hati, dan
merenungkan bacaan Al-Qur’an yang ia dengar.
Barangsiapa yang senantiasa melakukan dua hal
tersebut ketika Al-Qur’an dibacakan, maka ia
akan mendapatkan kebaikan yang banyak, ilmu
yang melimpah, keimanan yang istiqamah,
hidayah yang terus bertambah dan bashirah
dalam agamanya. Oleh karena itu, Allah
menjadikan keduanya sebagai sebab seorang
mendapatkan rahmat. Begitu pula sebaliknya,
orang-orang yang tidak istimaa’ dan
inshaatketika Al-Qur’an dibacakan, maka
mereka akan terhalangi dari rahmat Allah dan
luput dari kebaikan yang sangat banyak.”.
4) Orang-orang yang memohon ampun
( istighfaar ) kepada Allah
Allah ta’ala berfirman:
َﻝﺎَﻗ ﺎَﻳ ِﻡْﻮَﻗ َﻢِﻟ َﻥﻮُﻠِﺠْﻌَﺘْﺴَﺗ َﻞْﺒَﻗ ِﺔَﺌِّﻴَّﺴﻟﺎِﺑ ِﺔَﻨَﺴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻟْﻮَﻟ
َﻥﻭُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﺗ َﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Wahai kaumku, kenapa kalian meminta
disegerakannya keburukan sebelum kebaikan,
hendaklah kalian memohon ampun kepada
Allah agar kalian dirahmati”. [An-Naml: 46]
Mujahid rahimahullah berkata : “(meminta
disegerakannya keburukan sebelum kebaikan)
yaitu azab sebelum rahmat”.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Kenapa
kalian meminta disegerakannya keburukan
sebelum kebaikan, yaitu kenapa kalian bersegera
dan berambisi untuk berbuat kejelekan sebelum
kalian melakukan kebaikan yang dapat
memperbaiki keadaan kalian dan memudahkan
urusan dunia akhirat kalian?”.
5) Orang-orang yang bertaubat dari dosa
Allah ta’ala berfirman :
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻙَﺀﺎَﺟ ﺍَﺫِﺇَﻭ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ ٌﻡﺎَﻠَﺳ ْﻞُﻘَﻓ َﺐَﺘَﻛ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ
ْﻢُﻜُّﺑَﺭ ِﻪِﺴْﻔَﻧ ﻰَﻠَﻋ َﺔَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ُﻪَّﻧَﺃ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﺍًﺀﻮُﺳ
ٍﺔَﻟﺎَﻬَﺠِﺑ َّﻢُﺛ َﺏﺎَﺗ ِﻩِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ َﺢَﻠْﺻَﺃَﻭ ُﻪَّﻧَﺄَﻓ ٌﺭﻮُﻔَﻏ ٌﻢﻴِﺣَﺭ
“Dan jika orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka
katakanlah ‘keselamatan atas kalian’, Allah telah
menetapkan atas diri-Nya rahmat. Barangsiapa
diantara kalian yang berbuat kejelekan karena
kebodohan lalu ia bertaubat setelahnya dan
memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-
An’aam: 54]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata :
“Barangsiapa diantara kalian yang berbuat
kejelekan karena kebodohan lalu ia bertaubat
setelahnya dan memperbaiki (dirinya), yaitu
bersamaan dengan keharusan menyesali,
meninggalkan, menjauhi dan berlepas diri dari
dosa, lalu memperbaiki amalannya. Menunaikan
apa yang Allah wajibkan dan memperbaiki amal-
amal dzahir dan batinnya yang rusak”.
6) Orang-orang yang bertakwa kepada Allah
Allah ta’ala berfirman:
ْﻢُﺘْﺒِﺠَﻋَﻭَﺃ ْﻥَﺃ ْﻢُﻛَﺀﺎَﺟ ٌﺮْﻛِﺫ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜِّﺑَﺭ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ٍﻞُﺟَﺭ ﻰَﻠَﻋ
ﺍﻮُﻘَّﺘَﺘِﻟَﻭ ْﻢُﻛَﺭِﺬْﻨُﻴِﻟ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟَﻭ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Apakah kalian heran ketika datang peringatan
dari Tuhan kalian melalui seorang laki-laki dari
kalian untuk memberikan peringatan agar kalian
bertakwa. Mudah-mudahan kalian dirahmati”.
[Al-A’raaf: 63]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Untuk
memberikan peringatan agar kalian bertakwa,
yaitu memberikan peringatan tentang azab yang
pedih agar kalian melakukan sebab-sebab yang
dapat menyelamatkan (dari azab) berupa
ketakwaan kepada Allah dzahir dan batin. Dan
Jika kalian mau taat pada rasul, niscaya akan
turun kepada kalian rahmat Allah yang luas.”
Allah ta’ala berfirman:
َﻝﺎَﻗ ﻲِﺑﺍَﺬَﻋ ُﺐﻴِﺻُﺃ ِﻪِﺑ ْﻦَﻣ ُﺀﺎَﺷَﺃ ﻲِﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﺖَﻌِﺳَﻭ َّﻞُﻛ
ٍﺀْﻲَﺷ ﺎَﻬُﺒُﺘْﻛَﺄَﺴَﻓ َﻥﻮُﻘَّﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ َﻥﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ
ْﻢُﻫ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
“Allah berfirman : ‘Azab-Ku akan kutimpakan
kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-
Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang
bertakwa, menunaikan zakat dan orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami’.” [Al-
A’raaf: 156]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Rahmat-
Ku meliputi segala sesuatu, di alam ini baik ia
adalah orang-orang yang memiliki derajat
maupun yang rendahan, orang baiknya maupun
orang jahatnya, baik meliputi orang beriman
maupun orang kafir kecuali mereka telah
dipenuhi oleh rahmat Allah, keutamaan dan
kebaikan-Nya.
Namun rahmat khusus yang merupakan
kebahagiaan dunia dan akhirat tidaklah diberikan
kepada tiap orang. Oleh karena itu, Allah
berfirman tentang mereka Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang
bertakwa, dari dosa-dosa baik yang kecil
maupun yang besar. Menunaikan zakat yaitu
menunaikan zakat yang wajib kepada orang-
orang yang berhak.
Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Kami yaitu dengan kesempurnaan iman kepada
ayat-ayat Allah, mengetahui maknanya dan
beramal dengan konsekuensinya. Dan diantara
konsekuensinya adalah mengikuti nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam secara dhahir dan
batin dalam masalah pokok agama maupun
cabangnya.”
7) Orang-orang yang bersabar ketika
tertimpa musibah
Allah ta’ala berfirman:
ٌﺔَﺒﻴِﺼُﻣ ْﻢُﻬْﺘَﺑﺎَﺻَﺃ ﺍَﺫِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻧِﺇ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ِﻪَّﻠِﻟ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﺎَّﻧِﺇَﻭ
*َﻥﻮُﻌِﺟﺍَﺭ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ٌﺕﺍَﻮَﻠَﺻ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ْﻦِﻣ ٌﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃَﻭ َﻥﻭُﺪَﺘْﻬُﻤْﻟﺍ ُﻢُﻫ
“Yaitu orang-orang yang ketika ditimpa musibah
mereka mengatakan ‘sesungguhnya kita adalah
milik Allah dan hanya kepada Allah kita akan
kembali’. Mereka itulah orang yang
mendapatkan shalawat danrahmat dari Allah
(Tuhan mereka). Dan mereka itulah orang-orang
yang mendapatkan hidayah”.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Orang-
orang yang ketika ditimpa musibah yaitu sesuatu
yang menyakitkan hati, badan maupun
keduanya. Mereka mengatakan ‘sesungguhnya
kita adalah milik Allahyaitu di bawah kekuasaan-
Nya, diatur sesuai kehendak dan perintah-Nya.
Kita tidak memiliki sedikitpun dari jiwa-jiwa dan
harta kita, sehingga ketika Allah menguji kita
dengan suatu musibah yang menimpa jiwa dan
harta, maka itu adalah hak Allah yang Maha
Penyayang mengatur apa yang dimiliki-Nya.
Tidak ada alasan bagi kita untuk menolak
keputusan-Nya.
Bahkan diantara kesempurnaan penghambaan
seorang adalah mengetahui bahwa musibah itu
lebih baik baginya. Karena musibah tersebut
berasal dari Allah Al-Malik Al-Hakim, Dzat yang
mencurahkan kasih sayang kepada hamba-Nya
melebihi kasih sayang seorang hamba kepada
dirinya sendiri.
Suatu amal meskipun telah sampai pada puncak
tertingginya dalam derajat suatu ibadah dan
ketakwaan seseorang, nilainya tetap tidak akan
sampai pada posisi pantas untuk mewarisi
surga, atau sekedar tinggal di dalamnya. Hal ini
disebabkan surga tidak ubahnya seperti lautan
yang penuh, sedang amal seorang hamba
seperti setitik air dari lautan yang penuh
tersebut, sebagaimana telah disabdakan oleh
Rasulullah saw.
Diceritakan dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Teruslah berjuang dan berusaha
mendekat kepada Allah. Bergembiralah sebab
amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke
dalam surga. Para shahabat bertanya, “Apakah
engkau juga wahai Rasulallah?” Rasulullah saw.
menjawab, “Ya, aku juga, tetapi Allah swt.
menaungi aku dengan ampunan dan
rahmat.” (HR Bukhari)
Diceritakan dari Abu Hurairah ra. bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak satupun amal
seseorang yang mampu membuatnya
beruntung.” Para shahabat bertanya, “Apakah
engkau juga wahai Rasulallah?” Rasulullah saw.
menjawab, “Ya, aku juga tetapi Allah menaungi
aku dengan ampunan dan rahmat. Oleh karena
itu, teruslah berjuang dan berusaha mendekat
kepada Allah. Berjalanlah pada pagi, siang, dan
sedikit malam hari. Tetapkanlah yang menjadi
tujuan yang benar sehingga meraih
kesuksesan.” (HR Bukhari)
“Amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.”
Maksudnya seluruh amal kebajikan jika ditaruh
di timbangan, tidak akan bisa memasukkan
pemilik amal tersebut ke dalam surga. Amal
tersebut tidak lain berfungsi sebagai syarat
untuk meraih rahmat Allah swt. Dengan rahmat
dan keutamaan tersebut Allah swt. akan
memasukkan kita ke surga-Nya. (ad-Dar al-
Akhirah, Syaikh Muhammad Mutawalli Sya’rawy)
Tidak ada jaminan kalau orang yang
tekun beribadah itu pasti masuk
surga, tergantung NAWAITUnya, dan hanya Allah yang tahu niat sesungguhnya dari setiap manusia. Orang bisa masuk surga
bukan di tentukan dengan melihat amal
ibadahnya, tetapi karena memperoleh rahmat
dan ridha Allah.
Rahmat dan ridha Allah ini diraih dengan
mentaati segala perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya. Sampai Rasulullah pun
tidak berani menjamin seseorang masuk surga.
Sebab yang menentukan orang itu bisa masuk
surga atau neraka adalah Allah.
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun dari kalian yang
amalnya bisa menyelamatkan dirinya”.
Lantas para sahabat bertanya:
“Termasuk engkau juga tidak bisa
menyelamatkan?”. Beliau menjawab:
“Aku juga tidak bisa menyelamatkan,
kecuali bila Allah melimpahkan
ampunan dan rahmatNya”.
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada amal seorang pun yang bisa
memasukannya ke surga”. Lalu
ditanyakan: “Engkau juga tidak bisa
memasukan ke surga?”. Beliau
menjawab: “Aku juga tidak bisa, kecuali
dengan limpahan rahmat Tuhanku”.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah
saw bersabda:
“Tidak ada amal saleh seorang dari
kalian yang bisa menyebabkan masuk
surga”. Para sahabat bertanya: “Dan
engkau juga tidak bisa, Ya Rasulullah?”.
Beliau menjawab: “Aku juga tidak bisa,
kecuali bila Allah melimpahkan anugrah
dan rahmatNya”.
Jabir berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda:
“Amal saleh seorang dari kalian tidak
bisa menyebabkan memasukan ke
surga, dan tidak bisa menyebabkan
terlempar ke neraka. Aku juga tidak
bisa, dengan rahmat dari Allah”.
Abdurrahman bi Auf mendapat hadist dari
Aisyah r.a.istri Nabi saw, ia berkata: Rasulullah
saw pernah bersabda:
"Istiqomahlah kalian, bertaqarrublah
kalian dan bergembiralah kalian,
sesungguhnya tidak ada amal seorang
pun yang bisa menyebabkan masuk
surga”. Para sahabat bertanya:
“Termasuk engkau juga tidak bisa Ya
Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Aku
pun tidak bisa, kecuali bila Allah
melimpahkan rahmatNya. Karena itu
beramallah kalian, sesungguhnya amal
yang paling disukai Allah adalah yang
langgeng meskipun sedkit”."
Dengan demikian, seseorang tidak bisa
mengandalkan amal ibadahnya sebagai
jaminan bahwa dirinya nanti pasti masuk surga.
Hanya rahmat dan ridha Allah-lah yang bisa
memasukkannya ke surga.
Oleh karena itu, dalam setiap menjalankan
amal ibadah supaya didasari keikhlasan,
semata-mata mencari ridha Allah, tidak karena
yang lain. Sebab bila yang dicari itu surga dapat
menjebak seseorang terjerumus dalam
perbuatan riya’ dan takabbur, egois dan menghalalkan segala cara.
Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan bertauhid, yaitu
sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dia berikrar
dan mengucapkan dua kalimat Syahadat, maka dia berhak berada
di sisi Allah dan masuk surgaNya.
Orang tersebut sudah dapat dipastikan oleh Allah akan masuk
surga, walaupun masuknya terakhir (tidak bersama-sama orang
yang masuk pertama), karena dia diazab terlebih dahulu di
neraka disebabkan kemaksiatan dan dosa-dosanya yang
dikerjakan, yang belum bertobat dan tidak diampuni. Tetapi
dia juga tidak kekal di neraka, karena didalam hatinya masih
ada sebutir iman. Adapun dalil-dalilnya sebagaimana
diterangkan dalam hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,
yaitu:
Dari Abu Dzar r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,'
kemudian meninggal, maka pasti masuk surga."
Dari Anas r.a., bahwa Nabi saw. telah bersabda, "Akan keluar
dari neraka bagi orang yang mengucapkan, 'Laa ilaaha
illallaah,' walaupun hanya sebesar satu butir iman di
hatinya."
Dari Abu Dzar pula, dia telah berkata bahwa sesungguhnya
Nabi saw telah bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat
Jibril dan memberi kabar gembira kepadaku, bahwa barangsiapa
yang meninggal diantara umatmu dalam keadaan tanpa
mempersekutukan Allah, maka pasti akan masuk surga, walaupun
dia berbuat zina dan mencuri." Nabi saw. mengulangi sampai
dua kali.
Banyak hadis yang menunjukkan bahwa kalimat Syahadat memberi
hak untuk masuk surga dan terlindung dari neraka bagi yang
mengucapkannya (mengucap Laa ilaaha illallaah). Maksudn
ya
ialah, meskipun dia banyak berbuat dosa, dia tetap masuk
surga, walaupun terakhir.
Sedangkan yang dimaksud terlindung dari neraka ialah tidak
selama-lamanya di dalam neraka, tetapi diazab terlebih drahulu karena perbuatan maksiatnya.
Surga bukanlah pengganti dari amal, karena ia tidak setara.
Dzat amal ketaatan tidak menyebabkan
pelakunya masuk surga, tanpa rahmat dan
karunia-Nya. Namun seseorang yang
melakukan amal ketaatan, maka ia akan diliputi
oleh rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya:
ﺍﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ ﻻَﻭ ِﺽْﺭﻷﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻬِﺣﻼْﺻِﺇ َﺪْﻌَﺑ ُﻩﻮُﻋْﺩﺍَﻭ ﺎًﻓْﻮَﺧ
ﺎًﻌَﻤَﻃَﻭ َﺔَﻤْﺣَﺭ َّﻥِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ٌﺐﻳِﺮَﻗ َﻦﻴِﻨِﺴْﺤُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik” [QS. Al-A’raaf : 56].
ﻲِﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﺖَﻌِﺳَﻭ َّﻞُﻛ ٍﺀْﻲَﺷ ﺎَﻬُﺒُﺘْﻛَﺄَﺴَﻓ َﻥﻮُﻘَّﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ َﻥﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ ْﻢُﻫ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-
orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat
dan orang-orang yang beriman kepada ayat-
ayat Kami” [QS. Al-A’raaf : 156].
Kemudian, dengan rahmat Allah juga,
dilipatgandakan pahala amal shalih – meski
sedikit – dan menjadikannya sebab pelakunya
ke dalam surga. Allah ta’ala berfirman:
َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ﻻ ُﻢِﻠْﻈَﻳ َﻝﺎَﻘْﺜِﻣ ٍﺓَّﺭَﺫ ْﻥِﺇَﻭ ُﻚَﺗ ﺎَﻬْﻔِﻋﺎَﻀُﻳ ًﺔَﻨَﺴَﺣ
ِﺕْﺆُﻳَﻭ ْﻦِﻣ ُﻪْﻧُﺪَﻟ ﺍًﺮْﺟَﺃ ﺎًﻤﻴِﻈَﻋ
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya
seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika
ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah
akan melipatgandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar” [QS. An-
Nisaa’ : 40].
Bahkan hanya dengan rahmat dan karunia Allah
lah, orang yang tidak pernah beramal kebaikan
sedikitpun - selain amal ketauhidan -
dimasukkan ke dalam surga setelah hangus
terbakar di dalam neraka [2] . Allah
lipatgandakan amalan ketauhidan tersebut
sehingga menyelamatkannya dari kekekalan
neraka.
Rahmat Allah merupakan sebab terbesar
dimasukkannya seorang hamba ke dalam surga,
Allah ta’ala berfirman:
ﺎَﻟْﻮَﻠَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻞْﻀَﻓ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻪُﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢُﺘْﻨُﻜَﻟ َﻦﻳِﺮِﺳﺎَﺨْﻟﺍ َﻦِﻣ
“Kalaulah bukan karena keutamaan dari Allah
dan rahmat-Nya, niscaya kalian termasuk orang-
orang yang merugi”.[Al-Baqarah: 64]
Allah ta’ala menyebutkan dalam Al-Quran ada
14 golongan manusia yang akan diliputi oleh
rahmat-Nya, diantara mereka :
1) Orang-orang yang beriman, beramal
shalih dan berpegang teguh kepada
agamanya
Allah ta’ala berfirman :
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ﺍﻮُﻤَﺼَﺘْﻋﺍَﻭ ْﻢُﻬُﻠِﺧْﺪُﻴَﺴَﻓ ِﻪِﺑ ﻲِﻓ
ُﻪْﻨِﻣ ٍﺔَﻤْﺣَﺭ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ْﻢِﻬﻳِﺪْﻬَﻳَﻭ ٍﻞْﻀَﻓَﻭ ﺎًﻃﺍَﺮِﺻ ﺎًﻤﻴِﻘَﺘْﺴُﻣ
“Adapun orang-orang yang beriman kepada
Allah dan berpegang teguh dengan (agama)-
Nya, maka Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat dan keutamaan-Nya dan
memberikan hidayah kepada mereka menuju
jalan yang lurus”. [An-Nisaa’: 175]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di (guru
dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin)
rahimahumallah berkata : “Adapun orang-orang
yang beriman kepada Allah, mereka adalah
orang-orang yang mengakui adanya Allah dan
menetapkan sifat sifat-Nya dengan sifat
kesempurnaan. Mereka mensucikan sifat-sifat
Allah dari kekurangan dan kelemahan.
Berpegang teguh dengan (agama)-Nya, yaitu
orang-orang yang memohon perlindungan,
bersandar dan meminta pertolongan kepada
Allah, tidak hanya mengandalkan kekuatan dan
apa yang mereka miliki.
maka Allah akan memasukkan mereka ke dalam
rahmat dan keutamaan-Nya, yaitu Allah ta’ala
akan meliputi mereka dengan rahmat yang
khusus, memberikan taufiq untuk beramal
kebaikan, memberikan pahala yang berlipat dan
menjauhkan mereka dari musibah, cobaan dan
segala sesuatu yang tidak mereka
sukai.Memberikan hidayah kepada mereka
menuju jalan yang lurus yaitu Allah ta’ala akan
memberikan taufiq kepada mereka untuk
menuntut ilmu syar’i, beramal shalih,
mengetahui kebenaran dan mengamalkannya.”
Allah ta’ala berfirman:
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ْﻢُﻬُﻠِﺧْﺪُﻴَﻓ ْﻢُﻬُّﺑَﺭ
ِﻪِﺘَﻤْﺣَﺭ ﻲِﻓ َﻚِﻟَﺫ َﻮُﻫ ُﺯْﻮَﻔْﻟﺍ ُﻦﻴِﺒُﻤْﻟﺍ
“Adapun orang-orang yang beriman dan
beramal shalih, maka Allah (Tuhan mereka) akan
memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya,
itulah kemenangan yang nyata”. [Al-Jaatsiyah:
30]
2) Orang-orang yang taat kepada Allah dan
rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman:
ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍَﻭ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Taatlah kalian kepada Allah dan rasul agar
kalian dirahmati”. [Ali ‘Imraan : 132]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Taatlah
kalian kepada Allah dan rasul yaitu dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya karena
Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya agar
kalian dirahmati.Ketaatan kepada Allah dan
rasul-Nya adalah diantara sebab seorang
mendapatkan rahmat.”
Allah ta’ala berfirman:
ﺍﻮُﻤﻴِﻗَﺃَﻭ ﺍﻮُﺗﺁَﻭ َﺓﺎَﻠَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ
َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah
kalian kepada rasul agar kalian dirahmati”. [An-
Nuur: 56]
3) Orang-orang yang diam dan
mendengarkan ketika dibacakan Al-Qur’an
Allah ta’ala berfirman:
ﺍَﺫِﺇَﻭ َﺉِﺮُﻗ ﺍﻮُﻌِﻤَﺘْﺳﺎَﻓ ُﻥﺁْﺮُﻘْﻟﺍ ُﻪَﻟ ﺍﻮُﺘِﺼْﻧَﺃَﻭ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Dan ketika dibacakan Al-Qur’an kepada kalian
maka dengarkanlah dan diamlah agar kalian
dirahmati”. [Al-A’raaf: 204]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Perintah
ini umum berlaku bagi siapa saja yang
mendengarkan Al-Qur’an ketika dibacakan,
mereka diperintahkan untuk diam dan
mendengarkan. Apakah perbedaan antara
istimaa’ dan inshaat?
Inshaat adalah meninggalkan percakapan dan
segala sesuatu yang menyibukannya dari
mendengarkan Al-Qur’an. Sedangkan
istimaa’adalah seorang memfokuskan
pendengarannya, menghadirkan hati, dan
merenungkan bacaan Al-Qur’an yang ia dengar.
Barangsiapa yang senantiasa melakukan dua hal
tersebut ketika Al-Qur’an dibacakan, maka ia
akan mendapatkan kebaikan yang banyak, ilmu
yang melimpah, keimanan yang istiqamah,
hidayah yang terus bertambah dan bashirah
dalam agamanya. Oleh karena itu, Allah
menjadikan keduanya sebagai sebab seorang
mendapatkan rahmat. Begitu pula sebaliknya,
orang-orang yang tidak istimaa’ dan
inshaatketika Al-Qur’an dibacakan, maka
mereka akan terhalangi dari rahmat Allah dan
luput dari kebaikan yang sangat banyak.”.
4) Orang-orang yang memohon ampun
( istighfaar ) kepada Allah
Allah ta’ala berfirman:
َﻝﺎَﻗ ﺎَﻳ ِﻡْﻮَﻗ َﻢِﻟ َﻥﻮُﻠِﺠْﻌَﺘْﺴَﺗ َﻞْﺒَﻗ ِﺔَﺌِّﻴَّﺴﻟﺎِﺑ ِﺔَﻨَﺴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻟْﻮَﻟ
َﻥﻭُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﺗ َﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Wahai kaumku, kenapa kalian meminta
disegerakannya keburukan sebelum kebaikan,
hendaklah kalian memohon ampun kepada
Allah agar kalian dirahmati”. [An-Naml: 46]
Mujahid rahimahullah berkata : “(meminta
disegerakannya keburukan sebelum kebaikan)
yaitu azab sebelum rahmat”.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Kenapa
kalian meminta disegerakannya keburukan
sebelum kebaikan, yaitu kenapa kalian bersegera
dan berambisi untuk berbuat kejelekan sebelum
kalian melakukan kebaikan yang dapat
memperbaiki keadaan kalian dan memudahkan
urusan dunia akhirat kalian?”.
5) Orang-orang yang bertaubat dari dosa
Allah ta’ala berfirman :
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻙَﺀﺎَﺟ ﺍَﺫِﺇَﻭ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ ٌﻡﺎَﻠَﺳ ْﻞُﻘَﻓ َﺐَﺘَﻛ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ
ْﻢُﻜُّﺑَﺭ ِﻪِﺴْﻔَﻧ ﻰَﻠَﻋ َﺔَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ ُﻪَّﻧَﺃ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﺍًﺀﻮُﺳ
ٍﺔَﻟﺎَﻬَﺠِﺑ َّﻢُﺛ َﺏﺎَﺗ ِﻩِﺪْﻌَﺑ ْﻦِﻣ َﺢَﻠْﺻَﺃَﻭ ُﻪَّﻧَﺄَﻓ ٌﺭﻮُﻔَﻏ ٌﻢﻴِﺣَﺭ
“Dan jika orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami datang kepadamu, maka
katakanlah ‘keselamatan atas kalian’, Allah telah
menetapkan atas diri-Nya rahmat. Barangsiapa
diantara kalian yang berbuat kejelekan karena
kebodohan lalu ia bertaubat setelahnya dan
memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-
An’aam: 54]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata :
“Barangsiapa diantara kalian yang berbuat
kejelekan karena kebodohan lalu ia bertaubat
setelahnya dan memperbaiki (dirinya), yaitu
bersamaan dengan keharusan menyesali,
meninggalkan, menjauhi dan berlepas diri dari
dosa, lalu memperbaiki amalannya. Menunaikan
apa yang Allah wajibkan dan memperbaiki amal-
amal dzahir dan batinnya yang rusak”.
6) Orang-orang yang bertakwa kepada Allah
Allah ta’ala berfirman:
ْﻢُﺘْﺒِﺠَﻋَﻭَﺃ ْﻥَﺃ ْﻢُﻛَﺀﺎَﺟ ٌﺮْﻛِﺫ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜِّﺑَﺭ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ٍﻞُﺟَﺭ ﻰَﻠَﻋ
ﺍﻮُﻘَّﺘَﺘِﻟَﻭ ْﻢُﻛَﺭِﺬْﻨُﻴِﻟ ْﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟَﻭ َﻥﻮُﻤَﺣْﺮُﺗ
“Apakah kalian heran ketika datang peringatan
dari Tuhan kalian melalui seorang laki-laki dari
kalian untuk memberikan peringatan agar kalian
bertakwa. Mudah-mudahan kalian dirahmati”.
[Al-A’raaf: 63]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Untuk
memberikan peringatan agar kalian bertakwa,
yaitu memberikan peringatan tentang azab yang
pedih agar kalian melakukan sebab-sebab yang
dapat menyelamatkan (dari azab) berupa
ketakwaan kepada Allah dzahir dan batin. Dan
Jika kalian mau taat pada rasul, niscaya akan
turun kepada kalian rahmat Allah yang luas.”
Allah ta’ala berfirman:
َﻝﺎَﻗ ﻲِﺑﺍَﺬَﻋ ُﺐﻴِﺻُﺃ ِﻪِﺑ ْﻦَﻣ ُﺀﺎَﺷَﺃ ﻲِﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﺖَﻌِﺳَﻭ َّﻞُﻛ
ٍﺀْﻲَﺷ ﺎَﻬُﺒُﺘْﻛَﺄَﺴَﻓ َﻥﻮُﻘَّﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ َﻥﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ
ْﻢُﻫ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
“Allah berfirman : ‘Azab-Ku akan kutimpakan
kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-
Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang
bertakwa, menunaikan zakat dan orang-orang
yang beriman kepada ayat-ayat Kami’.” [Al-
A’raaf: 156]
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Rahmat-
Ku meliputi segala sesuatu, di alam ini baik ia
adalah orang-orang yang memiliki derajat
maupun yang rendahan, orang baiknya maupun
orang jahatnya, baik meliputi orang beriman
maupun orang kafir kecuali mereka telah
dipenuhi oleh rahmat Allah, keutamaan dan
kebaikan-Nya.
Namun rahmat khusus yang merupakan
kebahagiaan dunia dan akhirat tidaklah diberikan
kepada tiap orang. Oleh karena itu, Allah
berfirman tentang mereka Maka akan Aku
tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang
bertakwa, dari dosa-dosa baik yang kecil
maupun yang besar. Menunaikan zakat yaitu
menunaikan zakat yang wajib kepada orang-
orang yang berhak.
Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
Kami yaitu dengan kesempurnaan iman kepada
ayat-ayat Allah, mengetahui maknanya dan
beramal dengan konsekuensinya. Dan diantara
konsekuensinya adalah mengikuti nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam secara dhahir dan
batin dalam masalah pokok agama maupun
cabangnya.”
7) Orang-orang yang bersabar ketika
tertimpa musibah
Allah ta’ala berfirman:
ٌﺔَﺒﻴِﺼُﻣ ْﻢُﻬْﺘَﺑﺎَﺻَﺃ ﺍَﺫِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَّﻧِﺇ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ِﻪَّﻠِﻟ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ﺎَّﻧِﺇَﻭ
*َﻥﻮُﻌِﺟﺍَﺭ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ٌﺕﺍَﻮَﻠَﺻ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ْﻦِﻣ ٌﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃَﻭ َﻥﻭُﺪَﺘْﻬُﻤْﻟﺍ ُﻢُﻫ
“Yaitu orang-orang yang ketika ditimpa musibah
mereka mengatakan ‘sesungguhnya kita adalah
milik Allah dan hanya kepada Allah kita akan
kembali’. Mereka itulah orang yang
mendapatkan shalawat danrahmat dari Allah
(Tuhan mereka). Dan mereka itulah orang-orang
yang mendapatkan hidayah”.
Syaikh As-Sa’di rahimahullah berkata : “Orang-
orang yang ketika ditimpa musibah yaitu sesuatu
yang menyakitkan hati, badan maupun
keduanya. Mereka mengatakan ‘sesungguhnya
kita adalah milik Allahyaitu di bawah kekuasaan-
Nya, diatur sesuai kehendak dan perintah-Nya.
Kita tidak memiliki sedikitpun dari jiwa-jiwa dan
harta kita, sehingga ketika Allah menguji kita
dengan suatu musibah yang menimpa jiwa dan
harta, maka itu adalah hak Allah yang Maha
Penyayang mengatur apa yang dimiliki-Nya.
Tidak ada alasan bagi kita untuk menolak
keputusan-Nya.
Bahkan diantara kesempurnaan penghambaan
seorang adalah mengetahui bahwa musibah itu
lebih baik baginya. Karena musibah tersebut
berasal dari Allah Al-Malik Al-Hakim, Dzat yang
mencurahkan kasih sayang kepada hamba-Nya
melebihi kasih sayang seorang hamba kepada
dirinya sendiri.
Suatu amal meskipun telah sampai pada puncak
tertingginya dalam derajat suatu ibadah dan
ketakwaan seseorang, nilainya tetap tidak akan
sampai pada posisi pantas untuk mewarisi
surga, atau sekedar tinggal di dalamnya. Hal ini
disebabkan surga tidak ubahnya seperti lautan
yang penuh, sedang amal seorang hamba
seperti setitik air dari lautan yang penuh
tersebut, sebagaimana telah disabdakan oleh
Rasulullah saw.
Diceritakan dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Teruslah berjuang dan berusaha
mendekat kepada Allah. Bergembiralah sebab
amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke
dalam surga. Para shahabat bertanya, “Apakah
engkau juga wahai Rasulallah?” Rasulullah saw.
menjawab, “Ya, aku juga, tetapi Allah swt.
menaungi aku dengan ampunan dan
rahmat.” (HR Bukhari)
Diceritakan dari Abu Hurairah ra. bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Tidak satupun amal
seseorang yang mampu membuatnya
beruntung.” Para shahabat bertanya, “Apakah
engkau juga wahai Rasulallah?” Rasulullah saw.
menjawab, “Ya, aku juga tetapi Allah menaungi
aku dengan ampunan dan rahmat. Oleh karena
itu, teruslah berjuang dan berusaha mendekat
kepada Allah. Berjalanlah pada pagi, siang, dan
sedikit malam hari. Tetapkanlah yang menjadi
tujuan yang benar sehingga meraih
kesuksesan.” (HR Bukhari)
“Amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.”
Maksudnya seluruh amal kebajikan jika ditaruh
di timbangan, tidak akan bisa memasukkan
pemilik amal tersebut ke dalam surga. Amal
tersebut tidak lain berfungsi sebagai syarat
untuk meraih rahmat Allah swt. Dengan rahmat
dan keutamaan tersebut Allah swt. akan
memasukkan kita ke surga-Nya. (ad-Dar al-
Akhirah, Syaikh Muhammad Mutawalli Sya’rawy)
Tidak ada jaminan kalau orang yang
tekun beribadah itu pasti masuk
surga, tergantung NAWAITUnya, dan hanya Allah yang tahu niat sesungguhnya dari setiap manusia. Orang bisa masuk surga
bukan di tentukan dengan melihat amal
ibadahnya, tetapi karena memperoleh rahmat
dan ridha Allah.
Rahmat dan ridha Allah ini diraih dengan
mentaati segala perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya. Sampai Rasulullah pun
tidak berani menjamin seseorang masuk surga.
Sebab yang menentukan orang itu bisa masuk
surga atau neraka adalah Allah.
Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada seorang pun dari kalian yang
amalnya bisa menyelamatkan dirinya”.
Lantas para sahabat bertanya:
“Termasuk engkau juga tidak bisa
menyelamatkan?”. Beliau menjawab:
“Aku juga tidak bisa menyelamatkan,
kecuali bila Allah melimpahkan
ampunan dan rahmatNya”.
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak ada amal seorang pun yang bisa
memasukannya ke surga”. Lalu
ditanyakan: “Engkau juga tidak bisa
memasukan ke surga?”. Beliau
menjawab: “Aku juga tidak bisa, kecuali
dengan limpahan rahmat Tuhanku”.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah
saw bersabda:
“Tidak ada amal saleh seorang dari
kalian yang bisa menyebabkan masuk
surga”. Para sahabat bertanya: “Dan
engkau juga tidak bisa, Ya Rasulullah?”.
Beliau menjawab: “Aku juga tidak bisa,
kecuali bila Allah melimpahkan anugrah
dan rahmatNya”.
Jabir berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda:
“Amal saleh seorang dari kalian tidak
bisa menyebabkan memasukan ke
surga, dan tidak bisa menyebabkan
terlempar ke neraka. Aku juga tidak
bisa, dengan rahmat dari Allah”.
Abdurrahman bi Auf mendapat hadist dari
Aisyah r.a.istri Nabi saw, ia berkata: Rasulullah
saw pernah bersabda:
"Istiqomahlah kalian, bertaqarrublah
kalian dan bergembiralah kalian,
sesungguhnya tidak ada amal seorang
pun yang bisa menyebabkan masuk
surga”. Para sahabat bertanya:
“Termasuk engkau juga tidak bisa Ya
Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Aku
pun tidak bisa, kecuali bila Allah
melimpahkan rahmatNya. Karena itu
beramallah kalian, sesungguhnya amal
yang paling disukai Allah adalah yang
langgeng meskipun sedkit”."
Dengan demikian, seseorang tidak bisa
mengandalkan amal ibadahnya sebagai
jaminan bahwa dirinya nanti pasti masuk surga.
Hanya rahmat dan ridha Allah-lah yang bisa
memasukkannya ke surga.
Oleh karena itu, dalam setiap menjalankan
amal ibadah supaya didasari keikhlasan,
semata-mata mencari ridha Allah, tidak karena
yang lain. Sebab bila yang dicari itu surga dapat
menjebak seseorang terjerumus dalam
perbuatan riya’ dan takabbur, egois dan menghalalkan segala cara.
Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan bertauhid, yaitu
sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dia berikrar
dan mengucapkan dua kalimat Syahadat, maka dia berhak berada
di sisi Allah dan masuk surgaNya.
Orang tersebut sudah dapat dipastikan oleh Allah akan masuk
surga, walaupun masuknya terakhir (tidak bersama-sama orang
yang masuk pertama), karena dia diazab terlebih dahulu di
neraka disebabkan kemaksiatan dan dosa-dosanya yang
dikerjakan, yang belum bertobat dan tidak diampuni. Tetapi
dia juga tidak kekal di neraka, karena didalam hatinya masih
ada sebutir iman. Adapun dalil-dalilnya sebagaimana
diterangkan dalam hadis Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,
yaitu:
Dari Abu Dzar r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,'
kemudian meninggal, maka pasti masuk surga."
Dari Anas r.a., bahwa Nabi saw. telah bersabda, "Akan keluar
dari neraka bagi orang yang mengucapkan, 'Laa ilaaha
illallaah,' walaupun hanya sebesar satu butir iman di
hatinya."
Dari Abu Dzar pula, dia telah berkata bahwa sesungguhnya
Nabi saw telah bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat
Jibril dan memberi kabar gembira kepadaku, bahwa barangsiapa
yang meninggal diantara umatmu dalam keadaan tanpa
mempersekutukan Allah, maka pasti akan masuk surga, walaupun
dia berbuat zina dan mencuri." Nabi saw. mengulangi sampai
dua kali.
Banyak hadis yang menunjukkan bahwa kalimat Syahadat memberi
hak untuk masuk surga dan terlindung dari neraka bagi yang
mengucapkannya (mengucap Laa ilaaha illallaah). Maksudn
ya
ialah, meskipun dia banyak berbuat dosa, dia tetap masuk
surga, walaupun terakhir.
Sedangkan yang dimaksud terlindung dari neraka ialah tidak
selama-lamanya di dalam neraka, tetapi diazab terlebih drahulu karena perbuatan maksiatnya.
Surga bukanlah pengganti dari amal, karena ia tidak setara.
Dzat amal ketaatan tidak menyebabkan
pelakunya masuk surga, tanpa rahmat dan
karunia-Nya. Namun seseorang yang
melakukan amal ketaatan, maka ia akan diliputi
oleh rahmat Allah, sebagaimana firman-Nya:
ﺍﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ ﻻَﻭ ِﺽْﺭﻷﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻬِﺣﻼْﺻِﺇ َﺪْﻌَﺑ ُﻩﻮُﻋْﺩﺍَﻭ ﺎًﻓْﻮَﺧ
ﺎًﻌَﻤَﻃَﻭ َﺔَﻤْﺣَﺭ َّﻥِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ٌﺐﻳِﺮَﻗ َﻦﻴِﻨِﺴْﺤُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik” [QS. Al-A’raaf : 56].
ﻲِﺘَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﺖَﻌِﺳَﻭ َّﻞُﻛ ٍﺀْﻲَﺷ ﺎَﻬُﺒُﺘْﻛَﺄَﺴَﻓ َﻥﻮُﻘَّﺘَﻳ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ َﺓﺎَﻛَّﺰﻟﺍ َﻥﻮُﺗْﺆُﻳَﻭ ْﻢُﻫ ﺎَﻨِﺗﺎَﻳﺂِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-
orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat
dan orang-orang yang beriman kepada ayat-
ayat Kami” [QS. Al-A’raaf : 156].
Kemudian, dengan rahmat Allah juga,
dilipatgandakan pahala amal shalih – meski
sedikit – dan menjadikannya sebab pelakunya
ke dalam surga. Allah ta’ala berfirman:
َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ﻻ ُﻢِﻠْﻈَﻳ َﻝﺎَﻘْﺜِﻣ ٍﺓَّﺭَﺫ ْﻥِﺇَﻭ ُﻚَﺗ ﺎَﻬْﻔِﻋﺎَﻀُﻳ ًﺔَﻨَﺴَﺣ
ِﺕْﺆُﻳَﻭ ْﻦِﻣ ُﻪْﻧُﺪَﻟ ﺍًﺮْﺟَﺃ ﺎًﻤﻴِﻈَﻋ
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya
seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika
ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah
akan melipatgandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar” [QS. An-
Nisaa’ : 40].
Bahkan hanya dengan rahmat dan karunia Allah
lah, orang yang tidak pernah beramal kebaikan
sedikitpun - selain amal ketauhidan -
dimasukkan ke dalam surga setelah hangus
terbakar di dalam neraka [2] . Allah
lipatgandakan amalan ketauhidan tersebut
sehingga menyelamatkannya dari kekekalan
neraka.
Terakhir diubah oleh Mutiaraa tanggal Mon May 18, 2015 12:53 pm, total 13 kali diubah
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Allah tidak butuh amal ibadah kita,itu semua demi kebaikan manusia itu sendiri. Allah hanya ingin melihat keikhlasan kita dalam mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
HADITS TENTANG NIAT
ﻲﻤﻠﻋﺮﻴﺼﻘﺘﺒﻓ ﻭ ﺔﻠﻗ ﻲﻤﻬﻓ ﻲﻘﻟﺍ ﻢﻜﻴﻟﺍ ﻝﻭﺍ ﺚﻳﺪﺣ
ﻲﻓ ﺔﻳﻭﻮﻨﻟﺍ ﻦﻴﻌﺑﺭﻻﺍ ﻱﻭﺭﺍ ﻚﻟﺍﺫ ﺓﺯﺎﺟﻻﺎﺑ ﻦﻋ ﻱﺪﻴﺳ
ﻥﺎﻄﻠﺳ ﻢﻟﺎﺳ ﺀﺎﻤﻠﻌﻟﺍ ﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﺑ ﻱﺮﻃﺎﺸﻟﺍ ﺮﻤﻋ
ﻦﻋ ﻪﺨﻴﺷ ﺔﻣﻼﻌﻟﺍ ﻞﻴﻠﺠﻟﺍ ﻞﻣﺎﻛ ﻪﻠﻟﺍﺪﺒﻋ ﺢﻟﺎﺻ ﻦﻋ
ﺪﻴﺴﻟﺍ ﺔﻣﻼﻌﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﺪﻣﺎﺣ ﻲﻓﺎﺼﻟﺍ ﻦﻋ ﺪﻴﺴﻟﺍ
ﻲﻠﻋ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﺡﺎﻄﺒﻟﺍ ﻦﻋ ﺩﻭﺍﺩ ﺪﻴﺴﻟﺍ ﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ
ﺮﺠﺣ ﻲﺿﺎﻘﻟﺍ ﻦﻋ ﺪﻤﺤﻣ ﻲﻠﻋ ﻦﺑ ﻲﻧﺍﺮﻤﻌﻟﺍ ﻲﺿﺎﻘﻟﺍ ﻦﻋ
ﻲﻔﺻ ﺪﻤﺣﺃ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﻃﺎﻓ ﻦﻋ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﺩﺎﻤﻋ
ﻰﺤﻳ ﺪﻴﺴﻟﺍ ﻦﻋ ﺮﻤﻋ ﻝﻮﺒﻘﻣ ﻝﺪﻫﻻﺍ ﻦﻋ ﻪﻠﻟﺍﺪﺒﻋ ﻦﺑ
ﻢﻟﺎﺳ ﻱﺮﺼﺒﻟﺍ ﻦﻋ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﺑ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﺀﻼﻋ ﻲﻠﺑﺎﺒﻟﺍ ﻦﻋ ﺭﻮﻧ
ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻲﻠﻋ ﻦﺑ ﻰﺤﻳ ﻱﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻝﺎﻤﺠﻟﺍ ﻦﻋ ﻒﺳﻮﻳ ﺪﻴﺴﻟﺍ
ﻦﺑ ﻪﻠﻟﺍﺪﺒﻋ ﻲﻧﻮﻴﻣﺭﻻﺍ ﻦﻋ ﻞﻀﻔﻟﺍ ﻲﺑﺍ ﻆﻓﺎﺤﻟﺍ ﻝﻼﺟ
ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻲﻃﻮﻴﺴﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍﺪﺒﻋ ﻦﻋ ﻢﻠﻋ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﺢﻟﺎﺻ ﻦﺑ
ﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﻲﻨﻴﻘﻠﺒﻟﺍ ﻥﻼﺳﺭ ﻦﻋ ﻩﺪﻟﺍﻭ ﺝﺍﺮﺳ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﺮﻤﻋ ﻦﺑ
ﻲﻨﻴﻘﻠﺒﻟﺍ ﻥﻼﺳﺭ ﻦﻋ ﻲﺑﺃ ﺝﺎﺠﺤﻟﺍ ﻒﺳﻮﻳ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍﺪﺒﻋ ﻦﺑ
ﻲﻧﺰﻤﻟﺍ ﻦﻋ ﻡﺎﻣﻻﺍ ﺐﻄﻘﻟﺍ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻲﺤﻣ ﺎﻳﺮﻛﺯ ﻲﺑﺃ ﻰﺤﻳ
ﻦﺑ ﻑﺮﺷ ﻪﻤﺣﺭ ﻱﻭﻮﻨﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭﻭ ﻪﻨﻋ :
ْﻦَﻋ ِﺮْﻴِﻣَﺃ َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ْﻲِﺑَﺃ ٍﺺْﻔَﺣ َﺮَﻤُﻋ ِﻦْﺑ ِﺏﺎَّﻄَﺨْﻟﺍ َﻲِﺿَﺭ
ُﻪﻠﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﺖْﻌِﻤَﺳ : َﻝْﻮُﺳَﺭ ِﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ
ﻢﻠﺳﻭ : ُﻝْﻮُﻘَﻳ ﺎَﻤَّﻧِﺇ ِﺕﺎَّﻴِّﻨﻟﺎِﺑ ُﻝﺎَﻤْﻋَﻷْﺍ ﺎَﻤَّﻧِﺇَﻭ ِّﻞُﻜِﻟ ٍﺉِﺮْﻣﺍ ﺎَﻣ
ﻯَﻮَﻧ . ْﻦَﻤَﻓ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻫ ْﺖَﻧﺎَﻛ ِﻪﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻬَﻓ ِﻪِﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ﻰَﻟِﺇ
ِﻪﻠﻟﺍ ،ِﻪِﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ْﻦَﻣَﻭ ْﺖَﻧﺎَﻛ ﺎَﻴْﻧُﺪِﻟ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻫ ﺎَﻬُﺒْﻴِﺼُﻳ ٍﺓَﺃَﺮْﻣﺍ ْﻭَﺃ
ﺎَﻬُﺤِﻜْﻨَﻳ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻬَﻓ ﻰَﻟِﺇ ﺎَﻣ َﺮَﺟﺎَﻫ ِﻪْﻴَﻟِﺇ .
[ ﻩﺍﻭﺭ ﻦﻴﺛﺪﺤﻤﻟﺍ ﺎﻣﺎﻣﺇ ﺪﺒﻋ ﻮﺑﺃ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﺑ ﻞﻴﻋﺎﻤﺳﺇ
ﻦﺑ ﻢﻴﻫﺍﺮﺑﺇ ﻦﺑ ﺓﺮﻴﻐﻤﻟﺍ ﻦﺑ ﺔﺑﺯﺩﺮﺑ ﻮﺑﺍﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻦﻴﺴﺤﻟﺍ
ﻢﻠﺴﻣ ﻦﺑ ﺝﺎﺠﺤﻟﺍ ﻦﺑ ﻱﺮﻴﺸﻘﻟﺍ ﻢﻠﺴﻣ ﻱﺭﻮﺑﺎﺴﻴﻨﻟﺍ ﻲﻓ
ﻦﻳﺬﻠﻟﺍ ﺎﻤﻬﻴﺤﻴﺤﺻ ﺎﻤﻫ ﺔﻔﻨﺼﻤﻟﺍ ﺐﺘﻜﻟﺍ ﺢﺻﺃ ]
Inilah hadits pertama di dalam kitab Arba’in
Nawawi yang saya riwayatkan dari sayyid Salim
bin Abdullah bin Umar Asy-Syathiri, dari
gurunya sayyid Al-‘Allamah al-Jalil Kamil
Abdullah Sholih dari sayyid al-Allamah Abdullah
bin Hamid Ash-Shofi dari sayyid Ali bin
Muhammad Al-Baththoh, dari sayyid Dawud bin
Abdurrahman bin Hjar, dari Qodhi Muhammad
bin Ali Al-Imroni, dari Qodhi Shofiyuddin Ahmad
bin Muhammad bin Fathin, dari Imaduddin
sayyid Yahya bin Umar Maqbul Al-Ahdal, dari
Abdullah bin Salim Al-Bashri dari Muhammad
bin ‘Alauddin Al-Babili, dari Nuruddin Ali bin
Yahya Az-Ziyadi, dari Al-Jamal sayyid Yusuf bin
Abdullah Al-Armiyuni, dari Al-Hafidz Abil Fadhl
Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, dari
Ilmuddin Sholih bin Umar bin Ruslan Al-Balqini
dari ayahnya Srirojuddin Umar bin Ruslan Al-
Balqini dari Abil Hajjaj Yusuf bin Abdurrahman
Al-Muzanni, dari imam Al-Quthub Muhyiddin
Abi Zakariya Yahya bin Syarof An-Nawawi
Rahimahullah wa rodhiya ‘anhu :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al
Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam
bersabda : “ Sesungguhnya setiap perbuatan
tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap
orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia
niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin
mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan
Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena
dunia yang dikehendakinya atau karena wanita
yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan
bernilai sebagaimana) yang dia niatkan “.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah
Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al
Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al
Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al
Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab
Shahihnya yang merupakan kitab yang paling
shahih yang pernah ditulis)
.
HADITS TENTANG NIAT
ﻲﻤﻠﻋﺮﻴﺼﻘﺘﺒﻓ ﻭ ﺔﻠﻗ ﻲﻤﻬﻓ ﻲﻘﻟﺍ ﻢﻜﻴﻟﺍ ﻝﻭﺍ ﺚﻳﺪﺣ
ﻲﻓ ﺔﻳﻭﻮﻨﻟﺍ ﻦﻴﻌﺑﺭﻻﺍ ﻱﻭﺭﺍ ﻚﻟﺍﺫ ﺓﺯﺎﺟﻻﺎﺑ ﻦﻋ ﻱﺪﻴﺳ
ﻥﺎﻄﻠﺳ ﻢﻟﺎﺳ ﺀﺎﻤﻠﻌﻟﺍ ﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﺑ ﻱﺮﻃﺎﺸﻟﺍ ﺮﻤﻋ
ﻦﻋ ﻪﺨﻴﺷ ﺔﻣﻼﻌﻟﺍ ﻞﻴﻠﺠﻟﺍ ﻞﻣﺎﻛ ﻪﻠﻟﺍﺪﺒﻋ ﺢﻟﺎﺻ ﻦﻋ
ﺪﻴﺴﻟﺍ ﺔﻣﻼﻌﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﺪﻣﺎﺣ ﻲﻓﺎﺼﻟﺍ ﻦﻋ ﺪﻴﺴﻟﺍ
ﻲﻠﻋ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﺡﺎﻄﺒﻟﺍ ﻦﻋ ﺩﻭﺍﺩ ﺪﻴﺴﻟﺍ ﺪﺒﻋ ﻦﺑ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ
ﺮﺠﺣ ﻲﺿﺎﻘﻟﺍ ﻦﻋ ﺪﻤﺤﻣ ﻲﻠﻋ ﻦﺑ ﻲﻧﺍﺮﻤﻌﻟﺍ ﻲﺿﺎﻘﻟﺍ ﻦﻋ
ﻲﻔﺻ ﺪﻤﺣﺃ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻦﺑ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﻃﺎﻓ ﻦﻋ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﺩﺎﻤﻋ
ﻰﺤﻳ ﺪﻴﺴﻟﺍ ﻦﻋ ﺮﻤﻋ ﻝﻮﺒﻘﻣ ﻝﺪﻫﻻﺍ ﻦﻋ ﻪﻠﻟﺍﺪﺒﻋ ﻦﺑ
ﻢﻟﺎﺳ ﻱﺮﺼﺒﻟﺍ ﻦﻋ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﺑ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﺀﻼﻋ ﻲﻠﺑﺎﺒﻟﺍ ﻦﻋ ﺭﻮﻧ
ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻲﻠﻋ ﻦﺑ ﻰﺤﻳ ﻱﺩﺎﻳﺰﻟﺍ ﻝﺎﻤﺠﻟﺍ ﻦﻋ ﻒﺳﻮﻳ ﺪﻴﺴﻟﺍ
ﻦﺑ ﻪﻠﻟﺍﺪﺒﻋ ﻲﻧﻮﻴﻣﺭﻻﺍ ﻦﻋ ﻞﻀﻔﻟﺍ ﻲﺑﺍ ﻆﻓﺎﺤﻟﺍ ﻝﻼﺟ
ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻲﻃﻮﻴﺴﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍﺪﺒﻋ ﻦﻋ ﻢﻠﻋ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﺢﻟﺎﺻ ﻦﺑ
ﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﻲﻨﻴﻘﻠﺒﻟﺍ ﻥﻼﺳﺭ ﻦﻋ ﻩﺪﻟﺍﻭ ﺝﺍﺮﺳ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﺮﻤﻋ ﻦﺑ
ﻲﻨﻴﻘﻠﺒﻟﺍ ﻥﻼﺳﺭ ﻦﻋ ﻲﺑﺃ ﺝﺎﺠﺤﻟﺍ ﻒﺳﻮﻳ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍﺪﺒﻋ ﻦﺑ
ﻲﻧﺰﻤﻟﺍ ﻦﻋ ﻡﺎﻣﻻﺍ ﺐﻄﻘﻟﺍ ﻦﻳﺪﻟﺍ ﻲﺤﻣ ﺎﻳﺮﻛﺯ ﻲﺑﺃ ﻰﺤﻳ
ﻦﺑ ﻑﺮﺷ ﻪﻤﺣﺭ ﻱﻭﻮﻨﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭﻭ ﻪﻨﻋ :
ْﻦَﻋ ِﺮْﻴِﻣَﺃ َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ْﻲِﺑَﺃ ٍﺺْﻔَﺣ َﺮَﻤُﻋ ِﻦْﺑ ِﺏﺎَّﻄَﺨْﻟﺍ َﻲِﺿَﺭ
ُﻪﻠﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﺖْﻌِﻤَﺳ : َﻝْﻮُﺳَﺭ ِﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ
ﻢﻠﺳﻭ : ُﻝْﻮُﻘَﻳ ﺎَﻤَّﻧِﺇ ِﺕﺎَّﻴِّﻨﻟﺎِﺑ ُﻝﺎَﻤْﻋَﻷْﺍ ﺎَﻤَّﻧِﺇَﻭ ِّﻞُﻜِﻟ ٍﺉِﺮْﻣﺍ ﺎَﻣ
ﻯَﻮَﻧ . ْﻦَﻤَﻓ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻫ ْﺖَﻧﺎَﻛ ِﻪﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻬَﻓ ِﻪِﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ﻰَﻟِﺇ
ِﻪﻠﻟﺍ ،ِﻪِﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ْﻦَﻣَﻭ ْﺖَﻧﺎَﻛ ﺎَﻴْﻧُﺪِﻟ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻫ ﺎَﻬُﺒْﻴِﺼُﻳ ٍﺓَﺃَﺮْﻣﺍ ْﻭَﺃ
ﺎَﻬُﺤِﻜْﻨَﻳ ُﻪُﺗَﺮْﺠِﻬَﻓ ﻰَﻟِﺇ ﺎَﻣ َﺮَﺟﺎَﻫ ِﻪْﻴَﻟِﺇ .
[ ﻩﺍﻭﺭ ﻦﻴﺛﺪﺤﻤﻟﺍ ﺎﻣﺎﻣﺇ ﺪﺒﻋ ﻮﺑﺃ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﻤﺤﻣ ﻦﺑ ﻞﻴﻋﺎﻤﺳﺇ
ﻦﺑ ﻢﻴﻫﺍﺮﺑﺇ ﻦﺑ ﺓﺮﻴﻐﻤﻟﺍ ﻦﺑ ﺔﺑﺯﺩﺮﺑ ﻮﺑﺍﻭ ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻦﻴﺴﺤﻟﺍ
ﻢﻠﺴﻣ ﻦﺑ ﺝﺎﺠﺤﻟﺍ ﻦﺑ ﻱﺮﻴﺸﻘﻟﺍ ﻢﻠﺴﻣ ﻱﺭﻮﺑﺎﺴﻴﻨﻟﺍ ﻲﻓ
ﻦﻳﺬﻠﻟﺍ ﺎﻤﻬﻴﺤﻴﺤﺻ ﺎﻤﻫ ﺔﻔﻨﺼﻤﻟﺍ ﺐﺘﻜﻟﺍ ﺢﺻﺃ ]
Inilah hadits pertama di dalam kitab Arba’in
Nawawi yang saya riwayatkan dari sayyid Salim
bin Abdullah bin Umar Asy-Syathiri, dari
gurunya sayyid Al-‘Allamah al-Jalil Kamil
Abdullah Sholih dari sayyid al-Allamah Abdullah
bin Hamid Ash-Shofi dari sayyid Ali bin
Muhammad Al-Baththoh, dari sayyid Dawud bin
Abdurrahman bin Hjar, dari Qodhi Muhammad
bin Ali Al-Imroni, dari Qodhi Shofiyuddin Ahmad
bin Muhammad bin Fathin, dari Imaduddin
sayyid Yahya bin Umar Maqbul Al-Ahdal, dari
Abdullah bin Salim Al-Bashri dari Muhammad
bin ‘Alauddin Al-Babili, dari Nuruddin Ali bin
Yahya Az-Ziyadi, dari Al-Jamal sayyid Yusuf bin
Abdullah Al-Armiyuni, dari Al-Hafidz Abil Fadhl
Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi, dari
Ilmuddin Sholih bin Umar bin Ruslan Al-Balqini
dari ayahnya Srirojuddin Umar bin Ruslan Al-
Balqini dari Abil Hajjaj Yusuf bin Abdurrahman
Al-Muzanni, dari imam Al-Quthub Muhyiddin
Abi Zakariya Yahya bin Syarof An-Nawawi
Rahimahullah wa rodhiya ‘anhu :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al
Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam
bersabda : “ Sesungguhnya setiap perbuatan
tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap
orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia
niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin
mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya,
maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan
Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena
dunia yang dikehendakinya atau karena wanita
yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan
bernilai sebagaimana) yang dia niatkan “.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah
Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al
Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al
Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al
Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab
Shahihnya yang merupakan kitab yang paling
shahih yang pernah ditulis)
.
Terakhir diubah oleh Mutiaraa tanggal Mon May 18, 2015 4:35 am, total 1 kali diubah
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Orang bisa masuk surga
bukan di tentukan dengan melihat amal
ibadahnya, tetapi karena memperoleh rahmat
dan ridha Allah.
Rahmat dan ridha Allah ini diraih dengan
mentaati segala perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya.
1) masuk surga karena dapat ridha Allah.
2) dapat ridha Allah krn mentaati segala perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya (amal ibadah).
1+2---> masuk surga krn amal ibadah (mentaati segala perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya).
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Orang bisa masuk surga
bukan di tentukan dengan melihat amal
ibadahnya,
bertentangan dgn Al hajj 14, Al hajj 23, Al mu'min 40, Asy syuura 22, An Nisaa 57, an Nisaa 122, an Nisaa 124, Ibrahim 23.
Jelas sekali di ayat2 tsb, Allah mendasari dan menjanjikan Surga Nya dikaitkan dgn amalan shaleh.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
nope, karena rahmat Allah itu bisa datang karena amal manusia yang diNIATi dengan niat yg benar.
Amal baik dg niat tulus yang dilandasi dengan keimanan itulah yang bisa mendatangkan rahmat Allah.
Syarat masuk surga adalah ridho dan rahmat dari Allah,yang bisa didapat dari keimanan Islam dan amal baik (mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya) yang dilakukan dengan Niat yang benar, keikhlasan semata demi Allah.
Nomor 1 adalah KEIMANAN Islam dulu.
karena tanpa iman,perbuatan amal baik dg niat yg baik sekalipun akan sia-sia tak bisa terbawa sampai akherat,karena hanya akan dibayar lunas di dunia ini saja balasannya.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘adn
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan mereka
pun ridha kepada-Nya. (QS. Al Bayyinah: 6-8).
Allah ridho dan merahmati orang yg beriman dan beramal shaleh sehingga bisa masuk surga.
Cermati ayat itu. Mengapa kata: BERIMAN itu lebih dulu baru kata: dan beramal saleh kemudian.
Ini karena tanpa iman,perbuatan amal itu akan sia-sia saja, tak akan terbawa hingga ke akherat.
Untuk setiap amal baik yang dilandasi dengan Niat yg baik pula, tersedia pahala dari Allah yang besarnya bisa 10 kali lipat.
Bahkan untuk niat baik saja,sebelum dilaksanakannya niat baik itu,malaikat sudah mencatat 1 kali pahala.
sedangkan untuk niat buruk,malaikat belum mencatatnya,baru dicatat menjadi 1 dosa bila ternyata perbuatan buruk itu jadi dilaksanakan.
Amal baik dan Dosa itu akan diperhitungkan pada saat pengadilan akhir di akherat nanti.
Besar kecilnya amal akan menentukan cepat atau lambatnya muslim melewati jembatan shirat yg terbentang di atas jurang neraka untuk menuju surga di seberang.
Besar kecilnya amal juga akan menentukan derajat level surganya.
Bagi muslim yang amalnya lebih banyak drpd dosanya,maka bisa melewati jembatan shirat menuju surga. Sedangkan bagi yang dosanya lebih besar akan tergelincir pada saat menyeberang jembatan shirat shg jatuh masuk ke jurang neraka dibawahnya,hingga masa hukumannya selesai baru diangkat ke surga,bukan karena amalnya bisa masuk surga,tapi karena keimanan Islamnya yg mendatangkan rahmat Allah sehinga bisa masuk surga.
Amal baik dg niat tulus yang dilandasi dengan keimanan itulah yang bisa mendatangkan rahmat Allah.
Syarat masuk surga adalah ridho dan rahmat dari Allah,yang bisa didapat dari keimanan Islam dan amal baik (mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya) yang dilakukan dengan Niat yang benar, keikhlasan semata demi Allah.
Nomor 1 adalah KEIMANAN Islam dulu.
karena tanpa iman,perbuatan amal baik dg niat yg baik sekalipun akan sia-sia tak bisa terbawa sampai akherat,karena hanya akan dibayar lunas di dunia ini saja balasannya.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘adn
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan mereka
pun ridha kepada-Nya. (QS. Al Bayyinah: 6-8).
Allah ridho dan merahmati orang yg beriman dan beramal shaleh sehingga bisa masuk surga.
Cermati ayat itu. Mengapa kata: BERIMAN itu lebih dulu baru kata: dan beramal saleh kemudian.
Ini karena tanpa iman,perbuatan amal itu akan sia-sia saja, tak akan terbawa hingga ke akherat.
Untuk setiap amal baik yang dilandasi dengan Niat yg baik pula, tersedia pahala dari Allah yang besarnya bisa 10 kali lipat.
Bahkan untuk niat baik saja,sebelum dilaksanakannya niat baik itu,malaikat sudah mencatat 1 kali pahala.
sedangkan untuk niat buruk,malaikat belum mencatatnya,baru dicatat menjadi 1 dosa bila ternyata perbuatan buruk itu jadi dilaksanakan.
Amal baik dan Dosa itu akan diperhitungkan pada saat pengadilan akhir di akherat nanti.
Besar kecilnya amal akan menentukan cepat atau lambatnya muslim melewati jembatan shirat yg terbentang di atas jurang neraka untuk menuju surga di seberang.
Besar kecilnya amal juga akan menentukan derajat level surganya.
Bagi muslim yang amalnya lebih banyak drpd dosanya,maka bisa melewati jembatan shirat menuju surga. Sedangkan bagi yang dosanya lebih besar akan tergelincir pada saat menyeberang jembatan shirat shg jatuh masuk ke jurang neraka dibawahnya,hingga masa hukumannya selesai baru diangkat ke surga,bukan karena amalnya bisa masuk surga,tapi karena keimanan Islamnya yg mendatangkan rahmat Allah sehinga bisa masuk surga.
Terakhir diubah oleh Mutiaraa tanggal Mon May 18, 2015 5:54 am, total 1 kali diubah
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Allah Ta’ala berfirman,
َّﻥِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ ِﻞْﻫَﺃ ْﻦِﻣ ِﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ َﻦﻴِﻛِﺮْﺸُﻤْﻟﺍَﻭ ﻲِﻓ
َﻢَّﻨَﻬَﺟ ِﺭﺎَﻧ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ْﻢُﻫ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ُّﺮَﺷ ِﺔَّﻳِﺮَﺒْﻟﺍ ( 6 )
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َّﻥِﺇ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ْﻢُﻫ ُﺮْﻴَﺧ
ِﺔَّﻳِﺮَﺒْﻟﺍ ( 7 ) ْﻢُﻫُﺅﺍَﺰَﺟ َﺪْﻨِﻋ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ ُﺕﺎَّﻨَﺟ ﻱِﺮْﺠَﺗ ٍﻥْﺪَﻋ ْﻦِﻣ
ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ ُﺭﺎَﻬْﻧَﺄْﻟﺍ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ﺍًﺪَﺑَﺃ َﻲِﺿَﺭ ُﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻬْﻨَﻋ
ُﻪْﻨَﻋ ﺍﻮُﺿَﺭَﻭ َﻚِﻟَﺫ ُﻪَّﺑَﺭ َﻲِﺸَﺧ ْﻦَﻤِﻟ ( 8 )
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir
yakni ahli Kitab dan orang-orang yang
musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam;
mereka kekal di dalamnya. Mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘adn
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan mereka
pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Rabbnya.”(QS. Al Bayyinah: 6-8).
At Taubah ayat 29 ”Perangilah orang-orang yang
tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula)
kepada hari kemudian dan mereka tidak
mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh
Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan
agama yang benar (agama Allah)
At Taghaabun 9 : (Ingatlah) hari (dimana) Allah
mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan,
itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan.
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi
kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya
ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah
keberuntungan yang besar.
buat manusia yg bersyahadat atau yg tidak,
tetap ada bedanya:
"barangsiapa memiliki keimanan
meskipun sebiji zarah (atom), dia akan masuk
syurga."
hadits Shahih Bukhari ke-44:
ْﻦَﻋ ٍﺲَﻧَﺃ ِّﻰِﺒَّﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ - ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ - ُﺝُﺮْﺨَﻳ َﻝﺎَﻗ
َﻦِﻣ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ْﻦَﻣ َﻻ َﻪَﻟِﺇ َّﻻِﺇ ، ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰِﻓَﻭ ِﻪِﺒْﻠَﻗ ُﻥْﺯَﻭ ٍﺓَﺮﻴِﻌَﺷ
ْﻦِﻣ ُﺝُﺮْﺨَﻳَﻭ ، ٍﺮْﻴَﺧ َﻦِﻣ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ْﻦَﻣ َﻻ َﻪَﻟِﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍ َّﻻِﺇ ، ﻰِﻓَﻭ
ِﻪِﺒْﻠَﻗ ٍﺓَّﺮُﺑ ُﻥْﺯَﻭ ْﻦِﻣ ُﺝُﺮْﺨَﻳَﻭ ، ٍﺮْﻴَﺧ َﻦِﻣ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ْﻦَﻣ َﻻ َﻪَﻟِﺇ
َّﻻِﺇ ، ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰِﻓَﻭ ِﻪِﺒْﻠَﻗ ُﻥْﺯَﻭ ٍﺓَّﺭَﺫ ْﻦِﻣ ٍﺮْﻴَﺧ
Dari Anas radhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi
shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan
dikeluarkan dari neraka orang yang
mengucapkan laa ilaaha illallah dan dalam
hatinya ada kebaikan khair iman seberat
sya'irah. Dan akan dikeluarkan dari neraka orang
yang mengucapkan laa ilaaha illallah dan dalam
hatinya ada kebaikan khair iman seberat burrah.
Dan akan dikeluarkan dari neraka orang yang
mengucapkan laa ilaaha illallah dan dalam
hatinya ada kebaikan khair iman seberat
dzarrah."
masalahnya, meski sementara,tidak selamanya,tapiii siksa neraka itu sangat pedih,dan bisa jutaan tahun lebih lamanya
dan,belum tentu yang sekarang muslim ini bisa mmpertahankan keimanan Islamnya hingga ajal.menjemput
jadi hindari dan jangan sepelekan perbuatan dosa
َّﻥِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ ِﻞْﻫَﺃ ْﻦِﻣ ِﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ َﻦﻴِﻛِﺮْﺸُﻤْﻟﺍَﻭ ﻲِﻓ
َﻢَّﻨَﻬَﺟ ِﺭﺎَﻧ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ْﻢُﻫ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ُّﺮَﺷ ِﺔَّﻳِﺮَﺒْﻟﺍ ( 6 )
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َّﻥِﺇ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ْﻢُﻫ ُﺮْﻴَﺧ
ِﺔَّﻳِﺮَﺒْﻟﺍ ( 7 ) ْﻢُﻫُﺅﺍَﺰَﺟ َﺪْﻨِﻋ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ ُﺕﺎَّﻨَﺟ ﻱِﺮْﺠَﺗ ٍﻥْﺪَﻋ ْﻦِﻣ
ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ ُﺭﺎَﻬْﻧَﺄْﻟﺍ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ﺍًﺪَﺑَﺃ َﻲِﺿَﺭ ُﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻬْﻨَﻋ
ُﻪْﻨَﻋ ﺍﻮُﺿَﺭَﻭ َﻚِﻟَﺫ ُﻪَّﺑَﺭ َﻲِﺸَﺧ ْﻦَﻤِﻟ ( 8 )
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir
yakni ahli Kitab dan orang-orang yang
musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam;
mereka kekal di dalamnya. Mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh, mereka itu
adalah sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘adn
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan mereka
pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu
adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Rabbnya.”(QS. Al Bayyinah: 6-8).
At Taubah ayat 29 ”Perangilah orang-orang yang
tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula)
kepada hari kemudian dan mereka tidak
mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh
Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan
agama yang benar (agama Allah)
At Taghaabun 9 : (Ingatlah) hari (dimana) Allah
mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan,
itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan.
Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi
kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya
ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah
keberuntungan yang besar.
buat manusia yg bersyahadat atau yg tidak,
tetap ada bedanya:
"barangsiapa memiliki keimanan
meskipun sebiji zarah (atom), dia akan masuk
syurga."
hadits Shahih Bukhari ke-44:
ْﻦَﻋ ٍﺲَﻧَﺃ ِّﻰِﺒَّﻨﻟﺍ ِﻦَﻋ - ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ - ُﺝُﺮْﺨَﻳ َﻝﺎَﻗ
َﻦِﻣ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ْﻦَﻣ َﻻ َﻪَﻟِﺇ َّﻻِﺇ ، ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰِﻓَﻭ ِﻪِﺒْﻠَﻗ ُﻥْﺯَﻭ ٍﺓَﺮﻴِﻌَﺷ
ْﻦِﻣ ُﺝُﺮْﺨَﻳَﻭ ، ٍﺮْﻴَﺧ َﻦِﻣ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ْﻦَﻣ َﻻ َﻪَﻟِﺇ ُﻪَّﻠﻟﺍ َّﻻِﺇ ، ﻰِﻓَﻭ
ِﻪِﺒْﻠَﻗ ٍﺓَّﺮُﺑ ُﻥْﺯَﻭ ْﻦِﻣ ُﺝُﺮْﺨَﻳَﻭ ، ٍﺮْﻴَﺧ َﻦِﻣ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ْﻦَﻣ َﻻ َﻪَﻟِﺇ
َّﻻِﺇ ، ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰِﻓَﻭ ِﻪِﺒْﻠَﻗ ُﻥْﺯَﻭ ٍﺓَّﺭَﺫ ْﻦِﻣ ٍﺮْﻴَﺧ
Dari Anas radhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi
shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Akan
dikeluarkan dari neraka orang yang
mengucapkan laa ilaaha illallah dan dalam
hatinya ada kebaikan khair iman seberat
sya'irah. Dan akan dikeluarkan dari neraka orang
yang mengucapkan laa ilaaha illallah dan dalam
hatinya ada kebaikan khair iman seberat burrah.
Dan akan dikeluarkan dari neraka orang yang
mengucapkan laa ilaaha illallah dan dalam
hatinya ada kebaikan khair iman seberat
dzarrah."
masalahnya, meski sementara,tidak selamanya,tapiii siksa neraka itu sangat pedih,dan bisa jutaan tahun lebih lamanya
dan,belum tentu yang sekarang muslim ini bisa mmpertahankan keimanan Islamnya hingga ajal.menjemput
jadi hindari dan jangan sepelekan perbuatan dosa
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
jadi intinya bagi umat beriman (muslim), amal shaleh berperan/punya andil bahkan penentu dalam memasukan dia ke dlm surga, dan bukan hanya rahmat semata.
Dalam QS al muminun 102-103, parameter penentu masuk surga atau neraka juga berdasarkan amal shaleh dan dosa. Artinya sekali lagi, bagi muslim, amal shaleh punya andil/peran sbg salah satu parameter penentu masuk surga atau neraka.
Dalam QS al muminun 102-103, parameter penentu masuk surga atau neraka juga berdasarkan amal shaleh dan dosa. Artinya sekali lagi, bagi muslim, amal shaleh punya andil/peran sbg salah satu parameter penentu masuk surga atau neraka.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
bukan, amalan baik manusia tak lebih hanya setetes air dibanding harga surga yang seluas samudra, tak sebanding,tak bisa untuk beli surga.
Hanya rahmat Allah yg bisa membuat manusia bisa masuk surga.
Allah tidak butuh amal manusia.
Amal itu hanya untuk menentukan cepat lambatnya masuk surga dan tinggi rendahnya level surganya,tapi rahmat dan ridho Allah lah syarat pembuka pintu masuk surga.
baca postku sblmnya sudah jelas.
QS 4. An Nisaa'
175. Adapun orang-orang yang beriman kepada
Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya
niscaya Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan
limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka
kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-
Nya.
Hanya rahmat Allah yg bisa membuat manusia bisa masuk surga.
Allah tidak butuh amal manusia.
Amal itu hanya untuk menentukan cepat lambatnya masuk surga dan tinggi rendahnya level surganya,tapi rahmat dan ridho Allah lah syarat pembuka pintu masuk surga.
baca postku sblmnya sudah jelas.
QS 4. An Nisaa'
175. Adapun orang-orang yang beriman kepada
Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya
niscaya Allah akan memasukkan mereka ke
dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan
limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka
kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-
Nya.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
begitulah, mengkaji itu dengan membaca keseluruhan ayat dan hadis,jadi tidak sepotong-sepotong saja.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Mungkinkah seorang yang amat baik dalam hidupnya di dunia, namun masuk neraka karena tidak mendapat rahmat dari Tuhan?
Bila ada, kasihan banget tuh orang, ya kan Mbak Mutiaraa...
Bila ada, kasihan banget tuh orang, ya kan Mbak Mutiaraa...
BundoKandung- KOPRAL
-
Age : 34
Posts : 33
Kepercayaan : Islam
Location : Padang
Join date : 10.06.15
Reputation : 0
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
gak donk, orang kafir yang baiiik sekali itu sudah Allah bayar lunas pahalanya di dunia ini,sehingga tak tersisa lagi pahala yang bisa dibawa ke akherat sebagai bekal.
makanya waspadalah,jika kau dilimpahkan rejeki luar biasa, secara mudah,hidup tanpa cobaan,semua muluus sesuai keinginan,semuaa serba mudah, punya suami ganteng/istri cantik kaya raya pula, setia pula, punya anak pinter2 cakep2 tanpa cacat, karier melejit tak terhalang, mau apa saja di dunia ini terpenuhi,jangan2 ini karena Allah tidak sayang padamu, semua di dunia serba indah sementara dirimu makin dalam jurang kekafiran.
makanya waspadalah,jika kau dilimpahkan rejeki luar biasa, secara mudah,hidup tanpa cobaan,semua muluus sesuai keinginan,semuaa serba mudah, punya suami ganteng/istri cantik kaya raya pula, setia pula, punya anak pinter2 cakep2 tanpa cacat, karier melejit tak terhalang, mau apa saja di dunia ini terpenuhi,jangan2 ini karena Allah tidak sayang padamu, semua di dunia serba indah sementara dirimu makin dalam jurang kekafiran.
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
dimana ayatnya?orang kafir yang baiiik sekali itu sudah Allah bayar lunas pahalanya di dunia ini
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
org yg kafir apakah disebabkan karena:
a) tidak dikasih hidayah oleh Allah,
ataukah
b) karena menolak hidayah dari Allah?
a) tidak dikasih hidayah oleh Allah,
ataukah
b) karena menolak hidayah dari Allah?
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
aliumar wrote:org yg kafir apakah disebabkan karena:
a) tidak dikasih hidayah oleh Allah,
ataukah
b) karena menolak hidayah dari Allah?
KAFIR dalam hal apa dulu..??
Seorang Muslim yg KUFUR NIKMAT atow KUFUR UCAPAN juga disebut KAFIR..
KUFUR adalah perbuatannya.... KAFIR adalah pelakunya...
Jadi.. KAFIR tidak hanya ditujukan kepada Kaum Non Muslim sajah..
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
BundoKandung wrote:Mungkinkah seorang yang amat baik dalam hidupnya di dunia, namun masuk neraka karena tidak mendapat rahmat dari Tuhan?
Bila ada, kasihan banget tuh orang, ya kan Mbak Mutiaraa...
Seorang Atheist pun bisa berbuat baik...
Tapi apakah dia punya Iman..??
Kristen Hindu Budha dll pun bisa berbuat baik..
Tapi apakah Iman nya sudah bener...?
Tuhan kok kaya Parlemen..... wkwkwkwk
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
org kafir non muslim (spt Kristen, Budha, Hindu, Sinto, kong hu cu, dll), Apakah mereka kafir disebabkan karena:
a) karena tidak dikasih hidayah oleh Allah,
ataukah
b) karena menolak hidayah dari Allah?
a) karena tidak dikasih hidayah oleh Allah,
ataukah
b) karena menolak hidayah dari Allah?
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Kafir itu atas pilihan sendiri,sejak masih berbentuk roh sudah bersyahadat tapi ketika akan diberi tubuh ditanya lagi,apakah mau jadi muslim atau mau jadi non muslim,ingkari syahadatnya...
Lalu atas pilihan masing-masing roh tersebut lalu Allah tetapkanlah takdirnya selama di dunia,al. yakni apakah akan mati sebagai muslim atau kafir, sesuai pilihannya ketika masih berbentuk roh sebelum di beri tubuh.
Lalu atas pilihan masing-masing roh tersebut lalu Allah tetapkanlah takdirnya selama di dunia,al. yakni apakah akan mati sebagai muslim atau kafir, sesuai pilihannya ketika masih berbentuk roh sebelum di beri tubuh.
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
aliumar wrote:dimana ayatnya?orang kafir yang baiiik sekali itu sudah Allah bayar lunas pahalanya di dunia ini
24. An Nuur
Mereka yang tidak mendapatkan pancaran nur
Ilahi
39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka
adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar,
yang disangka air oleh orang-orang yang
dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak
mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya
(ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah
memberikan kepadanya perhitungan amal-amal
dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat
perhitungan-Nya[1042].
[1042]. Orang-orang kafir, karena amal-amal
mereka tidak didasarkan atas iman, tidaklah
mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat
walaupun di dunia mereka mengira akan
mendapatkan balasan atas amalan mereka itu.
baca disini:
http://www.laskarislam.com/t7435-cukupkah-hanya-dengan-berbuat-baik-kepada-sesama-ciptaan-allah-saja?highlight=cukupkah
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
lantas dimana peran diberi-tidaknya hidayah oleh Allah?Kafir itu atas pilihan sendiri,
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
mutiiiara wrote:Kafir itu atas pilihan sendiri,sejak masih berbentuk roh sudah bersyahadat tapi ketika akan diberi tubuh ditanya lagi,apakah mau jadi muslim atau mau jadi non muslim,ingkari syahadatnya...
Lalu atas pilihan masing-masing roh tersebut lalu Allah tetapkanlah takdirnya selama di dunia,al. yakni apakah akan mati sebagai muslim atau kafir, sesuai pilihannya ketika masih berbentuk roh sebelum di beri tubuh.
teori dari mana itu?
siapa yang ingat pernah ditanya seperti itu, silakan ngacung..!
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
lantas buat apa ada proses penimbangan amalan saat pengadilan akhir (QS Al Mukminun [23]:102-103, QS Al Qari’ah [101]:6-11) ?“Amal seseorang tidak dapat memasukkannya ke dalam surga.”
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Dari Abu Dzar r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,'
kemudian meninggal, maka pasti masuk surga."
Dari Anas r.a., bahwa Nabi saw. telah bersabda, "Akan keluar
dari neraka bagi orang yang mengucapkan, 'Laa ilaaha
illallaah,' walaupun hanya sebesar satu butir iman di
hatinya."
Dari Abu Dzar pula, dia telah berkata bahwa sesungguhnya
Nabi saw telah bersabda, "Telah datang kepadaku malaikat
Jibril dan memberi kabar gembira kepadaku, bahwa barangsiapa
yang meninggal dalam keadaan tanpa
mempersekutukan Allah, maka pasti akan masuk surga, walaupun
dia berbuat zina dan mencuri." Nabi saw. mengulangi sampai
dua kali.
oh jadi syarat nya cuma: Tidak mempersekutukan Allah (ber-'Laa ilaaha illallaah,')
Kalau begitu Yahudi yg tidak mempersekutukan Tuhan (tidak men-Tuhan Uzair)----> Surga
Kristen Unitarian yg tidak mempersekutukan Tuhan, dan tidak men-Tuhan kan Yesus (menolak Trinitas)----> Surga juga.
Penganut aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa----> Surga juga.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
dua kalimat syahadat? ga salah nih?Barangsiapa yang meninggal dalam keadaan bertauhid, yaitu
sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir dia berikrar
dan mengucapkan dua kalimat Syahadat, maka dia berhak berada
di sisi Allah dan masuk surgaNya.
bunyi hadis nya cuma mensyaratkan satu kalimat syahadat koq untuk bisa diberi rahmat Surga, yakni cuma mengucapkan kalimat syahadat: 'Laa ilaaha illallaah,' doang tuh.
Dari Abu Dzar r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah saw.
bersabda, "Barangsiapa mengucapkan, 'Laa ilaaha illallaah,'
kemudian meninggal, maka pasti masuk surga."
Dari Anas r.a., bahwa Nabi saw. telah bersabda, "Akan keluar
dari neraka bagi orang yang mengucapkan, 'Laa ilaaha
illallaah,' walaupun hanya sebesar satu butir iman di
hatinya."
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Jabir berkata: Aku mendengar Rasulullah saw
bersabda:
“Amal saleh seorang dari kalian tidak
bisa menyebabkan memasukan ke
surga, dan tidak bisa menyebabkan
terlempar ke neraka.
jika perbuatan tidak bisa juga menyebabkan seseorang terlempar ke neraka, lantas apa yg menyebabkan seseorang terlempar ke neraka?
bersabda:
“Amal saleh seorang dari kalian tidak
bisa menyebabkan memasukan ke
surga, dan tidak bisa menyebabkan
terlempar ke neraka.
jika perbuatan tidak bisa juga menyebabkan seseorang terlempar ke neraka, lantas apa yg menyebabkan seseorang terlempar ke neraka?
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Syarat masuk surga adalah mendapat rahmat Allah,bukan karena amal semata.
Hadis yg bertentangan dg Quran akan gugur,bisa jadi elo salah tafsir,atau salah penerjemahannya atau memang lemah atau palsu hadisnya.
Definisi muslim adalah orang yang menyembah Allah dan patuhi segala perintahNya.
Nah, Allah perintahkan kepada manusia untuk ikuti syariat sesuai ajaran Nabi masing-masing.yang ditugasi di jamannya masing-masing.
Nabi Allah itu semua muslim.
Nah, yahudi yang hidupnya di masa kenabian Nabi Musa dan ikuti syariat nabi Musa itu masuk kategori muslim, sama seperti manusia yang hidupnya di masa kenabian Nabi Muhammad, yakni manusia yg hidupnya sejak Nabi Muhammad diangkat jadi nabi sampai akhir jaman kiamat kelak,yang ikuti syariat Nabi Muhammad, itulah muslim.
Jadi syarat dua kalimah syahadat itu berlaku hanya bagi manusia yang hidup sekarang ini,manusia yang hidupnya di masa kenabian Nabi Muhammad.
Definisi muslim adalah orang yang menyembah Allah dan patuhi segala perintahNya.
Nah, Allah perintahkan kepada manusia untuk ikuti syariat sesuai ajaran Nabi masing-masing.yang ditugasi di jamannya masing-masing.
Nabi Allah itu semua muslim.
Nah, yahudi yang hidupnya di masa kenabian Nabi Musa dan ikuti syariat nabi Musa itu masuk kategori muslim, sama seperti manusia yang hidupnya di masa kenabian Nabi Muhammad, yakni manusia yg hidupnya sejak Nabi Muhammad diangkat jadi nabi sampai akhir jaman kiamat kelak,yang ikuti syariat Nabi Muhammad, itulah muslim.
Jadi syarat dua kalimah syahadat itu berlaku hanya bagi manusia yang hidup sekarang ini,manusia yang hidupnya di masa kenabian Nabi Muhammad.
Halaman 1 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» Ulama inggris: Lee Rigby akan masuk neraka karena bukan seorang muslim ..... tapi Adebolajo adalah orang yang baik
» Jaminan Surga Menurut Alkitab dan Al Qur'an
» Siapa yang berani menolak kalo Yesus dan Allah adalah 2, bukan 1
» Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?
» BUKAN TUHAN, MELAINKAN IBLIS YANG BILANG, " YESUS ADALAH ANAK ALLAH"
» Jaminan Surga Menurut Alkitab dan Al Qur'an
» Siapa yang berani menolak kalo Yesus dan Allah adalah 2, bukan 1
» Orang kafir karena menolak hidayah, ataukah tidak mendapat hidayah ataukah disesatkan Allah?
» BUKAN TUHAN, MELAINKAN IBLIS YANG BILANG, " YESUS ADALAH ANAK ALLAH"
Halaman 1 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik