Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Halaman 5 dari 6 • Share
Halaman 5 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Apakah Injil dipalsukan Paulus?
First topic message reminder :
Mungkin kita sering mendengar tuduhan dari saudara kita non-Kristen yang mengatakan bahwa Injil telah dipalsukan. Pertama-tama, jika kita mendengar ada tuduhan-tuduhan seperti itu, janganlah kita terlalu cepat emosi namun sebaliknya juga jangan mudah goyah. Silakan tanyakan sumbernya dari mana rumor itu berasal, dan silakan pula mempelajari dari fakta yang obyektif yang dapat kita peroleh mengenai Kitab Suci (dalam hal ini Injil yang menjadi bagian dari Kitab Perjanjian Baru), sehingga kita dapat semakin memahami duduk masalahnya.
Mari bersama kita melihat fakta-fakta obyektif yang mendukung ke-aslian Injil tersebut:
1. Kesaksian para Bapa Gereja mengenai penulisan kitab Injil memberikan kredibilitas atas ke-otentikan Injil. Menurut kesaksian St. Irenaeus (180 AD), yang menjadi murid dari St. Polycarpus, yang adalah murid Rasul Yohanes, dan murid St. Ignatius Martir yang adalah murid langsung dari Rasul Petrus dan Rasul Yohanes. Dengan demikian, kesaksian St. Irenaeus menjadi sangat penting tentang para penulis Injil. Dalam bukunya yang terkenal Against the Heresies, Buku III, bab 1,1 ia menggarisbawahi asal usul apostolik dari kitab Injil,
“Kita telah mengetahui bukan dari siapapun tentang rencana keselamatan kita kecuali dari mereka yang melaluinya Injil telah diturunkan kepada kita, yang pada suatu saat mereka ajarkan di hadapan publik, dan yang kemudian, sesuai dengan kehendak Tuhan, diturunkan kepada kita di dalam Kitab Suci, untuk menjadi dasar dan tonggak dari iman kita…. Sebab setelah Tuhan kita bangkit dari mati [para rasul] diberikan kuasa dari atas, ketika Roh Kudus turun [atas mereka] dan dipenuhi oleh semua karunia-Nya, dan mempunyai pengetahuan yang sempurna: mereka berangkat menuju ujung-ujung bumi, mengajarkan kabar gembira yang diberikan oleh Tuhan kepada kita…. Matius... menuliskan Injil untuk diterbitkan di antara orang Yahudi di dalam bahasa mereka, sementara Petrus dan Paulus berkhotbah dan mendirikan Gereja di Roma…. Markus, murid dan penerjemah Petrus, juga memmeneruskan kepada kita secara tertulis, apa yang biasanya dikhotbahkan oleh Petrus. Dan Lukas, rekan sekerja Paulus, juga menyusun Injil yang biasanya dikhotbahkan Paulus. Selanjutnya, Yohanes, murid Tuhan Yesus ….juga menyusun Injil ketika tinggal di Efesus, Asia Minor.”
Hal serupa dituliskan juga oleh Origen (185-254) tentang asal usul Injil, dalam In Matthew. I apud Eusebius, His eccl 6.25.3-6:
“[Injil] yang pertama dituliskan oleh Matius, yang adalah seorang publikan tetapi kemudian menjadi rasul Yesus Kristus, yang menerbitkannya untuk umat Yahudi, dituliskan dalam bahasa Ibrani. [Injil] kedua oleh Markus, yang disusun di bawah bimbingan St. Petrus, yang telah mengangkatnya sebagai anak… (1 Pet 5:17). Dan ketiga, menurut Lukas, yang menyusunnya untuk umat non-Yahudi, Injil yang dibawakan oleh Rasul Paulus; dan setelah semuanya itu, [Injil] menurut Yohanes.
Dari kesaksian para Bapa Gereja, yaitu Papias, St. Irenaeus, Origen, Eusebius dan St. Jerome, kita mengetahui bahwa St. Matius menuliskan Injilnya untuk umat Yahudi agar mereka dapat bertobat dan mempercayai Kristus sebagai Anak Daud yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Para ahli sejarah seperti Eusebius, Theophylact, Euthymius dan Nicephorus memperkirakan bahwa Injil pertama ini dituliskan sekitar 8-15 tahun setelah kenaikan Kristus ke surga (antara 38-45 AD).
Berikutnya Injil dituliskan oleh Markus dan Lukas yang diperkirakan dituliskan pada jangka waktu yang hampir sama (64-67) dan Yohanes (90-100), dan dari ketiga penulis ini yang memiliki hubungan dengan Rasul Paulus adalah Lukas. Namun demikian, tidak dapat dikatakan bahwa Paulus memalsukan Injil, karena:
1) Banyaknya saksi yang telah menerima pengajaran dari Injil lainnya (Matius dan Markus), sehingga apa yang dituliskan dalam Injil Lukas (rekan kerja Paulus) justru malah dapat dicek kebenarannya.
2) Sebab, kalau benar dipalsukan, pasti akan ada bukti tertulis juga yang menolak pemalsuan tersebut, mengingat para saksi mata yang menerima pengajaran Yesus maupun para rasul masih hidup. Namun fakta sejarah menunjukkan tak ada satupun tulisan pada jaman itu yang menentang kebenaran Injil, terutama tentang ke-Allahan Yesus dan mukjizat kebangkitan-Nya dari mati. Protes atau ketidakpercayaan akan ke-Allahan dan kebangkitan Yesus baru timbul pada abad-abad berikutnya, yang terkenal misalnya Arianism pada sekitar tahun 320, pada saat generasi para saksi hidup kebangkitan Yesus yang terdiri lebih dari 500 orang itu sudah tidak ada yang hidup. Atau bahkan tulisan jaman sekarang yang menentang kebangkitan Kristus; alibinya hanya berdasarkan hipotesa, karena terpisah jauh [dan tak terseberangi] dengan para saksi dan keadaan yang sesungguhnya.
Suatu kenyataan bahwa suatu legenda tidak mungkin ditulis pada saat saksi mata masih hidup, karena mereka yang menjadi saksi akan dengan mudah mengkoreksi dan menyampaikan hal yang sesungguhnya. Maka Rasul Paulus juga tidak mungkin mengubah isi Injil, karena masih banyaknya saksi hidup tentang pemberitaan Injil tersebut, seperti dikatakannya sendiri dalam 1 Kor 15:6. Justru, karena Injil ini dituliskan oleh orang-orang yang berbeda, di tempat berbeda, namun secara garis besar menceritakan hal yang sama tentang Kristus dan ajaran-Nya, maka kita dapat melihat karya Roh Kudus yang memimpin mereka dalam menuliskan wahyu ilahi tersebut.
2) Sekarang, mari kita melihat, apakah Injil dalam kitab Perjanjian Baru tersebut adalah sungguh dari Allah atau hanya rekayasa manusia.
Pertama, bagaimana kita melihat suatu karya tulis merupakan dokumen sejarah yang otentik?
a. Kita harus menemukan jangka waktu dari ketika kejadian itu ada/ ketika karya itu dituliskan sampai ketika manuskrip pertama ditemukan. Semakin pendek jangka waktunya, maka semakin sedikit kemungkinan kesalahan dan korupsi dari kisah kejadian yang sesungguhnya oleh kesalahan penulisan.
b. Kita harus menemukan berapa banyak manuskrip original yang ada. Semakin banyak manuskrip yang ada tentang kisah kejadian yang sama, terutama jika dilakukan pada waktu yang sama, tetapi pada lokasi yang berbeda, maka akan menambah nilai integritas dan ke-otentikan dokumen.
Sekarang mari kita lihat melihat fakta karya tulis yang penting dalam literatur sejarah:
[table border="1"]
Injil dan PB [/tr]Maka kita melihat bahwa dokumen tentang sejarah Romawi ditemukan sekitar 900 tahun atau hampir 1 millenium setelah kejadian terjadi, dan hanya ada 20 copy yang masih eksis. Sedangkan, manuskrip Injil ditemukan sekitar 30 tahun setelah kejadian, dan bahwa terdapat 5000 manuskrip asli dalam bahasa Yunani (dan sekitar 20,000 non-Yunani) yang eksis. Kitab Injil dan Perjanjian Baru yang asli seluruhnya dituliskan dalam bahasa Yunani, karena bahasa Yunani pada saat itu merupakan bahasa yang umum dipakai, bahkan oleh kaum Yahudi. Banyaknya manuskrip Yunani yang asli tersebut dapat membantu mengidentifikasi adanya kelainan teks dan dengan demikian dapat diketahui teks aslinya. Banyaknya teks asli Perjanjian Baru juga tidak mendukung perkiraan bahwa teks tersebut dipalsukan. Dengan melihat tabel di atas, secara obyektif kita melihat bahwa karya tulis sejarah Romawi bahkan terlihat sangat ‘minim’ jika dibandingkan dengan Injil, dari segi ke-otentikannya, akurasi dan integritasnya. Padahal orang jaman sekarang tidak mempunyai kesulitan untuk menerima sejarah Romawi tersebut sebagai kebenaran. Suatu permenungan adalah bagaimana Injil yang secara obyektif lebih ‘meyakinkan’ keasliannya dibandingkan sejaran Romawi malah mengundang perdebatan.
Keaslian Injil juga kita ketahui dari tulisan Bapa Gereja, seperti St. Klemens (95) sudah mengutip ayat-ayat Injil, berarti pada saat itu Injil sudah dituliskan, demikian pula Kisah para rasul, Roma, 1 Korintus, Efesus, Titus, Ibrani dan 1 Petrus. Demikian St. Ignatius (115) telah mengutip ayat Injil Matius, Yohanes, Roma, 1dan 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, 1 & 2 Timotius dan Titus.
Dari banyaknya manuskrip asli tersebut, maka memang banyak orang menyangka bahwa akan terdapat banyak perbedaan-perbedaan teks. Namun ternyata, fakta menunjukkan tidak demikian. Tingkat kesesuaian manuskrip Perjanjian Baru adalah 99.5 % (dibandingkan dengan Iliad 95%). Kebanyakan perbedaan adalah dari segi ejaan dan urutan kata. Tidak ada perbedaan yang menyangkut doktrin yang penting yang dapat mengubah doktrin Kristiani.
3) Sebenarnya, tuduhan Rasul Paulus yang memalsukan Injil adalah spekulasi kaum skeptik jaman sekarang, seperti Bart Erhman dalam bukunya Misquoting Jesus, atau para tokoh liberal dalam the Jesus Seminar, dan mungkin juga kaum skeptik lainnya yang tidak mempercayai keliahian pesan Injil. Namun sesungguhnya jika mereka mau melihat kepada fakta objektif tentang keberadaan lebih dari 5000 teks asli Yunani Perjanjian Baru, maka sudah selayaknya mereka dapat melihat, bahwa sesungguhnya tidak benar bahwa Injil tidak mempunyai teks asli dan hanya merupakan buatan orang-orang tertentu dan merupakan hasil ‘copy’ dari ‘copy’ yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Meskipun memang terdapat perbedaan teks karena faktor penyalinan yang dilakukan oleh para rahib pada jaman itu, namun perbedaan itu tidak mengandung perubahan ataupun penambahan pernyataan doktrinal. Kanon Kitab Perjanjian Baru (termasuk Injil) telah diterima oleh jemaat awal, yang nyata sejak abad awal abad ke-2. Dan penerimaan secara berkesinambungan pada abad-abad sesudahnya sendiri merupakan bukti yang tak terhapuskan tentang keaslian Injil. Hal ini tidak bisa dihapuskan oleh pandangan seseorang atau sekelompok orang yang ingin membatalkan keseluruhan fakta sejarah, tanpa melihat dengan obyektif betapa kuatnya fakta yang sudah ada tersebut.
4) Ada juga orang-orang yang membandingkan Injil dengan suatu karya tulis lainnya yang dituliskan oleh seorang penulis pada suatu waktu tertentu, atau karya tulis yang pernah mengalami suatu standarisasi. Namun, kita ketahui Injil tidak disusun oleh satu orang, dan tidak ada proses standarisasi yang dibuat oleh satu orang yang dapat dikatakan sebagai penulis ataupun penyalin utama Alkitab. Hal ini seharusnya malah menambah kredibilitas Alkitab, karena meskipun melibatkan jangka waktu ribuan tahun dan banyak orang untuk menuliskannya (tentu atas ilham Roh Kudus) namun dapat menyampaikan isi yang kurang lebih sama, saling mendukung dan melengkapi, dengan tingkat akurasi yang masih tetap sangat tinggi. Sedangkan, jika suatu karya tulis merupakan karya satu orang pada suatu saat tertentu, atau pernah distandarkan oleh satu orang, maka tidak ada yang mengherankan jika karya tersebut konsisten, dan tidak mengandung kesalahan.
Alkitab sendiri yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Baru melibatkan sekitar 2000 tahun penyusunan. Sebelum penemuan penemuan Dead Sea Scroll (1947-1956), teks Perjanjian Lama yang tertua adalah teks Masoretik yang disusun sekitar tahun 800, sedangkan teks Septuagint (terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama) dibuat sekitar abad ke-2 sebelum Masehi. Maka perbandingan antara teks-teks ini yang berselang antara 800-1000 tahun malah memberikan fakta yang sangat kuat, karena ternyata teks-teks tersebut 95% identik, dan hanya mempunyai variasi yang minor, dan hanya sedikit ketidakcocokan. Sedangkan ke-otentikan Perjanjian Baru dapat dilihat jika dibandingkan dengan karya tulis bersejarah lainnya pada jaman itu, seperti terlihat dalam tabel di atas.
=============================================================
Hal2 yg sering ditanya:
Maaf, Yang saya pernah tau dari berbegai majalah, Bible itu hanya 20% perkataan Yesus, sisanya kebanyakan adalah perkataan Paulus, saya sebagai muslim pernah membaca salah satu ayat bible yg ‘kerangka’nya mirip di salah satu ayat AlQuran,,, dan saya masuk islam, alasan kuatnya adalah, karena AlQuran dari zaman Nabi Muhammad sampe sekarang tidak berubah isinya setitikpun, karena kalau kebenaran mutlak itu pasti sifatnya akan statis, tidak akan berubah dan tetap, begitu pula Alquran,, klo bible kan tiap taun mengalami perubahan, bahkan ayat di bible yg mengharamkan babi, bisa jadi lenyap di dalam bible. Allah pernah berfirman dalam salah satu dalil Islam, bahwa DIa akan menjaga Alquran, itulah kebenarannya. Lalu apakah benar Yesus lahir tanggal 25 Desember? trus dari mana asal muasalnya Pohon Natal? Pohon Cemara? padahal di tempat kelahiran Yesus, sampe sekarang gak bisa ditemukan pohon cemara yg dapat tumbuh? ada yg bisa jawab? – Hamba Allah
Jawab
I. Injil – Surat Rasul Paulus di Alkitab.
Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dimana Perjanjian Baru adalah sekitar sepertiga dari seluruh Alkitab.
Dalam Perjanjian Baru, seperti yang terlihat dalam daftar di bawah ini (sumber: wikipedia – silakan klik), kita melihat bahwa surat-surat rasul Paulus ditinjau dari jumlah ayat dan kata-kata adalah sekitar 30% total Perjanjian Baru. Sedangkan Injil yang terdiri dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, yang menceritakan kehidupan Yesus terdiri dari sekitar 45%, seperti yang terlihat di tabel di bawah ini:(Males BIKIN Table X Pasti ancur kaya table di atas langsung aja ya Gak pake table)
Perjanjian Baru Bab Ayat Kata Bab Ayat Kata
Injil (Mt, Mk, Lk, Yoh) 89 3,779 72,573 34% 47% 45%
Kisah Para Rasul 28 1,007 22,066 11% 13% 14%
Surat-surat rasul Paulus 100 2,336 47,405 38% 29% 29%
Petrus, Yakobus, Yoh, Yudas 21 431 9,332 8% 5% 6%
Wahyu 22 404 10,396 8% 5% 6%
Total 260 7,957 161,772 100% 100% 100%
Tentu saja metode perhitungan bermacam-macam. Kalau kita menghitung prosentase Injil dengan berdasarkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka prosentasinya akan menjadi lebih kecil. Kalaupun kita menganggap bahwa prosentase Injil adalah hanya merupakan prosentase yang kecil, maka hal tersebut juga tidak menjadi masalah, karena:
Perjanjian Lama, yang mencakup sekitar dua pertiga dari total Alkitab merupakan suatu persiapan akan kedatangan Kristus, dimana Ingrid dan saya pernah menjawabnya di dalam artikel Kristologi (1, 2, 3, 4).
Yesus adalah merupakan pemenuhan nubuat para nabi, seperti yang dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama. Dan perbuatan dan perkataan, mukjijat, karya publik Yesus diceritakan di dalam Injil.
Semua kitab dari Kisah Para Rasul sampai Wahyu mempunyai satu karakteristik yang sama, yaitu merupakan wahyu Ilahi yang memperjelas tentang pribadi Kristus.
Dan dari semua kitab, baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak ada yang saling bertentangan, walaupun ditulis dalam kurun waktu sekitar 2,000 tahun atau lebih dari 20 generasi. Kenyataan ini adalah merupakan suatu mukjijat tersendiri.
II. Perkataan Yesus hanya 20% saja?
Mari sekarang kita masuk dalam diskusi tentang perkataan Yesus hanya 20% saja, dimana gagasan ini berdasarkan akan The Jesus Seminar.
The Jesus seminar beranggotakan beberapa ahli Alkitab dari beberapa gereja, dimana mereka menimbang dan menilai apakah perkataan Yesus di dalam ke- empat Injil dan injil Thomas (tidak termasuk dalam kanonikal) benar-benar merupakan perkataan Yesus, dan kemudian mereka memberikan tanda sebagai berikut:
Merah, berarti Yesus mengatakannya, merah muda, berarti kemungkinan Yesus mengatakannya, abu-abu yang berarti Yesus tidak pernah mengatakannya namun merupakan refleksi dari ajaran Yesus, dan hitam yang berarti Yesus tidak pernah mengatakannya.
Ada beberapa parameter untuk menentukan warna, dan kalau ada ketidaksetujuan, maka mereka melakukan pemungutan suara.
Sebagai catatan: anggota awalnya ada sekitar 200 orang yang kemudian dengan berjalannya waktu menjadi sekitar 74 orang dan didominasi oleh orang-orang yang sangat liberal (36 orang lulus atau mengajar “Perjanjian Baru” di universitas Harvard, Claremont, Vanderbilt, yang termasuk liberal. Tidak ada perwakilan dari Eropa ataupun dari kelompok Orthodox.
Ini berarti bahwa hasil pemungutan suara sudah dapat dipastikan hanya mewakili kelompok liberal.
Dari beberapa hal di atas, maka The Jesus seminar tidak dapat dipercaya dengan beberapa alasan berikut ini:
Keanggotaan dari The Jesus Seminar yang hampir semuanya termasuk dari golongan liberal, dapat dipastikan menghasilkan sesuatu yang terlepas dari tradisi yang berlangsung selama berabad-abad. Parameter voting yang tidak konsisten juga perlu dipertanyakan.
Bagaimana para scholars pada saat ini dapat menentukan secara pasti mana perkataan Yesus dan mana yang bukan, sedangkan para Bapa Gereja dari masa-masa awal kekristenan menganggap bahwa Alkitab adalah benar-benar wahyu Tuhan dan Yesus benar-benar mengatakan apa yang ditulis di dalam Injil? Apakah kita beranggapan bahwa kita lebih tahu dari saksi-saksi di abad-abad awal?
Mungkin HambaAllah dapat membayangkan, kalau misalkan kita ingin tahu secara persis kehidupan kakek dari kakek HambaAllah. Maka kita akan lebih mempercayai perkataan dari para saksi di jaman kakek dari kakek anda daripada orang yang hidup di masa sekarang. Banyangkan kalau ini terjadi 2,000 tahun yang lalu – kita lebih percaya saksi-saksi awal atau para ahli yang sekarang?
The Jesus Seminar berusaha untuk tidak memasukkan unsur-unsur supernatural. Ini adalah suatu pemisahan antara Yesus di dalam sejarah dan Yesus yang diimani. Ingrid telah membuat artikel tentang hal ini, yang intinya bahwa Yesus yang ada di dalam sejarah adalah sama dengan Yesus yang diimani oleh orang Kristiani Klick Hare
III. Al Qur’an tidak berubah dari jaman nabi Muhammad sampai sekarang tidak berubah satu titikpun.
Saya minta maaf terlebih dahulu bahwa, karena saya beragama Katolik, tentu saja kepercayaan saya berdasarkan Kristus, seperti yang diajarkan oleh Alkitab, Tradisi Suci, dan Kewenangan mengajar dari Gereja. Oleh karena hal ini, tentu saja pemahaman saya tentang Al Qur’an berbeda dengan pemahaman HambaAllah dan kaum Muslim pada umumnya.
Saya terus terang tidak ahli dalam Agama Islam. Namun dari sumber di wikipedia (klik disini – catatan: saya tidak tahu sampai berapa persen artikel tentang topik ini dapat dipercaya), maka kita melihat ada suatu proses untuk menyeragamkan tulisan-tulisan Nabi Muhammad dari beberapa sumber, sehingga pada jaman Utsman Bin Affan terjadi keseragaman Al Qur’an seperti yang kita kenal saat ini. Hal ini memungkinkan, karena pengumpulan naskah secara relatif terjadi pada masa yang hampir sama. Bayangkan kalau pengumpulan naskah terjadi dalam kurun waktu 2,000 tahun. Mungkin yang terjadi akan sama, karena kemungkinan terjadinya variasi teks.
Kalau dikatakan bahwa Allah pernah berfirman bahwa Allah sendiri yang akan menjaga kesucian Al Quran, yang menjadi masalah adalah bukti tentang keabsahan Al Qur’an adalah Al Qur’an sendiri yang ditulis pada generasi yang hampir sama. Inilah perbedaannya dengan Alkitab. Pada saat umat Kristen berkata bahwa Alkitab adalah benar, ini dapat ditelusuri dari beberapa buku di dalam Alkitab yang ditulis pada jaman yang berbeda-beda (lebih dari 20 generasi). Dan keterangan yang saling mendukung walaupun terpisah ratusan tahun membuat Alkitab menjadi sumber kebenaran, seperti nubuat tentang kedatangan Sang Penebus, yang terpenuhi dalam diri Yesus, baik kelahiran-Nya, karya publik-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya.
Dalam pembahasan point-point ini, saya tidak mempunyai tujuan untuk mengkritisi Al Qur’an karena memang jawaban ini bukanlah untuk menjawab atau mengkritik Kitab Suci agama lain. Namun ada beberapa hal yang menjadi tugas bagi seluruh umat beriman untuk senantiasa belajar lebih dalam lagi terhadap agamanya masing-masing. Jadi mungkin perlu dipelajari lagi apa yang diajarkan oleh Al Qur’an terhadap topik-topik seperti: keselamatan (baik untuk umat Muslim, Kristiani, dan agama lain), ajaran moral, hubungan antara iman dan akal budi, pengadilan terakhir, dll. Hal ini juga berlaku untuk saya sendiri, dimana saya berterima kasih terhadap pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke website ini, yang memungkinkan saya untuk semakin mendalami iman Kekatolikan saya.
IV. Kebenaran adalah statis
Saya setuju bahwa kebenaran adalah sesuatu yang sama, dulu, sekarang, dan yang akan datang. Namun kita perlu mendefinisikan kebenaran yang seperti apa. Saya pernah menjawab hal ini, yaitu bagaimana menghubungkan peraturan-peraturan di dalam Perjanjian Lama: (klik disini), dimana saya mengatakan: St. Thomas Aquinas (ST, I-II, q. 98-108) mengatakan bahwa ada 3 macam hukum di dalam Perjanjian Lama, yaitu:
Moral Law: Moral Law atau hukum moral adalah menjadi bagian dari hukum kodrati, hukum yang menjadi bagian dari kodrat manusia, sehingga Rasul Paulus mengatakan “Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela” (Rom 2:15). Contoh dari hukum ini adalah yang tertulis di 10 perintah Allah, dimana terdiri dari dua loh batu, yang mencerminkan kasih kepada Allah (perintah 1-3) dan juga kasih kepada sesama (perintah 4-10). Hukum kodrati ini adalah hukum yang tetap mengikat (bahkan sampai sekarang) dan dipenuhi dengan kedatangan Kristus, karena hukum kodrati ini adalah merupakan partisipasi di dalam hukum Tuhan.
Ceremonial law atau hukum seremonial: sebagai suatu ekpresi untuk memisahkan sesuatu yang sakral dari yang duniawi yang juga berdasarkan prinsip hukum kodrat, seperti: hukum persembahan, tentang kesakralan, proses penyucian untuk persembahan, tentang makanan, pakaian, sikap, dll. Hukum ini tidak lagi berlaku dengan kedatangan Kristus, karena Kristus sendiri adalah persembahan yang sempurna; sebab Kristus menjadi Anak Domba Allah yang dikurbankan demi menebus dosa-dosa dunia. Maka kurban sembelihan seperti yang disyaratkan di dalam Perjanjian Lama tidak lagi diperlukan, karena telah disempurnakan di dalam kurban Kristus di dalam Perjanjian Baru. Itulah sebabnya di Gereja Katolik sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus dan juga para rasul (Petrus dan Paulus) tidak mempermasalahkan makanan-makanan persembahan, karena bukan yang masuk yang najis, namun yang keluar. Ulasan ini dapat melihat di jawaban ini (silakan klik ini).
Judicial law: Ini adalah merupakan suatu ketentuan yang menetapkan hukuman (sangsi) sehingga peraturan dapat dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, maka peraturan ini sangat rinci, terutama untuk mengatur hubungan dengan sesama, seperti: peraturan untuk penguasa, bagaimana memperlakukan orang asing, dll. Dalam Perjanjian Lama, Judicial law ini ditetapkan sesuai dengan tradisi bangsa Yahudi. Contoh dari judicial law: kalau mencuri domba harus dikembalikan empat kali lipat (Kel 22:1), hukum cambuk tidak boleh lebih dari empat puluh kali (Ul 25:3), memberikan persembahan persepuluhan (Mal 3:6-12). Setelah kedatangan Kristus di Perjanjian Baru, maka judicial law ini tidak berlaku lagi; sebab Kristus membuka pintu keselamatan bagi bangsa-bangsa lain, sehingga ketentuan hukuman (sangsi) diserahkan kepada pemerintahan bangsa-bangsa lain tersebut, dan di dalam konteks umat Kristiani, maka judicial law ditetapkan oleh Gereja Katolik yang memiliki anggota dari seluruh bangsa.
Mari kita melihat peran ‘judicial law’ dalam kehidupan sehari-hari:
Judicial law berdasarkan akan moral law. Kalau kita mengendarai mobil di Indonesia, maka kita harus mendahului mobil ke arah kanan, karena posisi setir ada di sebelah kanan. Namun kalau kita mengendarai mobil di Amerika yang posisi setirnya ada di sebelah kiri, maka kita harus mendahului dari sebelah kiri. Dari contoh ini, moral law-nya adalah tetap, yaitu “mengasihi sesama, dengan tidak menimbulkan kecelakaan”. Namun judicial law-nya berbeda antara Indonesia dan Amerika. Setiap negara perlu mendefinisikan peraturannya masing-masing agar setiap warganya dapat selamat.
Kita tidak dapat mengatakan bahwa tidak ada kebenaran di Indonesia atau di Amerika dalam judicial law. Kebenaran secara umum adalah sama, yaitu untuk tidak menyakiti sesama, yang dilaksanakan dengan cara yang berbeda di tempat yang berbeda berdasarkan latar belakang budaya, aturan praktis yang berlaku di sana, dst.
Dari sini jelas, bahwa Perjanjian Lama harus dibaca dalam terang Kristus dalam Perjanjian Baru, karena Kristus adalah pemenuhan Perjanjian Lama. Sebagai contoh:
Yesus berkata “27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Mat 5:27-28).
Mt 5:27 merujuk kepada Kel 20:14; Ul 5:18.
Dan kemudian Mt 5:28 adalah suatu hukum yang lebih sempurna daripada yang lama. Hal ini dikarenakan karena Yesus menekankan disposisi hati.
Contoh yang lain, Yesus berkata “38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 39) Tetapi Aku berkata kepadamu: “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Mt 5:38-39).
Mt 5:38 merujuk kepada Kel 21:24; Im 24:20; Ul 19:21
Mt 5:39 menjadi lebih sempurna, karena ini adalah penerapan hukum kasih yang lebih sempurna dibandingkan dengan yang tertulis di dalam Perjanjian Lama.
Kristus bukan hanya memberikan hukum-hukum, namun terutama Dia memberikan Diri-Nya sendiri, sehingga berkat Tuhan tercurah bagi umat manusia, sehingga manusia mempunyai kekuatan untuk berkata ‘tidak’ terhadap dosa, kalau manusia mau bekerja sama dengan rahmat Allah. Inilah yang dicontohkan oleh para orang kudus. Mungkin HambaAllah pernah mendengar tentang Ibu Teresa dari Kalkuta, di mana dia melayani sesama karena kasih-Nya kepada Yesus.
V. Alkitab terus mengalami perubahan.
Gereja Katolik mengakui Alkitab yang terdiri dari 73 kitab, dimana terdiri dari 46 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru.
Pertama, mungkin perlu diluruskan bahwa Katolik mempercayai 73 buku di dalam Alkitab, sedangkan agama Kristen yang lain percaya bahwa Alkitab terdiri dari 66 buku. Mengapa hal ini terjadi, silakan melihat jawaban ini (silakan klik).
Mungkin maksud HambaAllah tentang begitu banyak perubahan adalah terdapat begitu banyak versi dari Alkitab. Kita perlu mengetahui bahwa dalam menerjemahkan Al Qur’an, terjemahan yang dilakukan adalah “literal translation“, dan pada saat terjadi ketidakcocokan, maka seorang yang ingin mendalami Al Qur’an harus membaca bahasa aslinya. Dalam menerjemahkan Alkitab, maka dari berbagai versi terjemahan, ada dua grup besar, yaitu: 1) yang menerjemahkan berdasarkan terjemahan sehari-hari, sehingga lebih mudah dimengerti pada waktu membacanya, 2) yang menerjemahkan lebih pada “literal translation”, sehingga lebih mendekati bahasa aslinya (Ibrani dan Yunani). Grup kedua lebih cocok untuk mendalami Alkitab dan mendapatkan pengertian yang benar. Kemudian pada saat terjadi kebingungan untuk mengartikan suatu ayat, maka seorang ahli Kitab Suci dari Katolik akan mempertimbangkan beberapa hal, seperti:
Bagaimana ayat yang satu berhubungan dengan ayat yang lain, dan juga konteksnya. Bagaimana ayat yang lain dapat memberikan pengertian yang baik terhadap ayat tersebut. Apakah arti dalam bahasa aslinya?, Apakah pesan moral yang terkandung di dalamnya?, dll.
Bagaimana ayat tersebut diartikan oleh ahli-ahli Kitab Suci pada masa-masa awal dan terutama pengertian yang diberikan oleh Bapa Gereja. Disinilah pentingnya Tradisi Suci.
Apakah Gereja Katolik melalui Magisterium (Wewenang Mengajar) Gereja telah memberikan pengertian yang definitif tentang ayat atau perikop tertentu dalam Alkitab? Kalau sudah, maka umat Katolik harus mengikutinya. Kalau belum, maka umat Katolik dapat menafsirkannya, sejauh tidak bertentangan dengan doktrin yang sudah ditetapkan. Dengan cara ini, maka tidak ada doktrin atau ajaran yang saling bertentangan.
VI. Pertanyaan seputar hari Natal dan tradisinya.
Saya tidak memasukkan pertanyaan lain dari Hamba Allah tentang
Untuk pertanyaan tentang tanggal 25 Desember, saya pernah menjawabnya disini (silakan klik).
Untuk tradisi pohon natal:
Sejarah pohon natal mungkin ditelusuri sekitar abad ke-8, dimana St. Boniface (675-754), seorang uskup Inggris, yang menyebarkan iman Katolik di Jerman sekitar abad ke-8. Pada saat dia meninggalkan Jerman dan pergi ke Roma sekitar 15 tahun, maka jemaat yang dia tinggalkan kembali lagi kepada kebiasaan mereka untuk mempersembahkan kurban di bawah pohon Oak. Namun dengan berani St. Boniface menentang hal ini dan kemudian mengganti pohon Oak dengan pohon fir atau pine, dimana merupakan pohon yang senantiasa hijau sepanjang tahun. Dan karena bentuknya yang segitiga dan menjulang ke atas serta hijau sepanjang tahun, pohon ini dapat mengingatkan kita akan misteri Trinitas, Allah yang kekal untuk selama-lamanya, yang turun ke dunia dalam diri Kristus untuk menyelamatkan manusia.
Lihat artikel di website “Catholic Culture” (silakan klik).
Artikeloleh: Stefanus Tay
Kami adalah Gereja Katolik
Keluarga kita terdiri dari segala bangsa.
Kita terdiri dari orang2 muda dan tua,
Kaya dan miskin,
laki-laki dan perempuan
orang berdosa dan orang kudus.
Keluarga kita telah tersebar di segenap penjuru dunia selama berabad - abad.
Dengan karunia Allah,
kami merintis dan memulai rumah sakit untuk merawat orang sakit.
Kami merintis dan mendirikan panti asuhan, dan membantu masyarakat miskin.
Kami adalah organisasi sosial terbesar di planet ini, yang
menawarkan bantuan dan kenyamanan untuk setiap mereka yang membutuhkan.
Kami mendidik anak-anak lebih daripada organisasi ilmiah atau lembaga religius lain mana saja di planet bumi.
Kami terus-menerus mengembangkan metode ilmiah dan bukti2 ilmu hukum.
Kami merintis dan mendirikan sistem sekolah dan universitas.
Kami mempertahankan harkat hakikat dan martabat semua manusia tanpa terkecuali,
dengan
menjunjung tinggi pernikahan dan keluarga.
Dipandu oleh Roh Kudus, kami menyusun Kitab Suci.
Kami diwujudkan oleh Kitab Suci dan Tradisi suci, yang secara konsisten
menjaga kami selama kurun waktu panjang 2000 tahun sejarah dunia sampai kepada akhir jaman
Kami adalah ... Gereja Katolik ...
Dengan lebih dari 1,2 Milyard
dari
total lebih dari 6 Milyard populasi manusia di planet bumi kita,
ke dalam kesatuan keluarga kami.
Kami saling berbagi di dalam Sakramen dan kepenuhan iman Kristiani yang penuh dan sejati.
Selama berabad-abad,
kami telah berdoa untuk Anda dan dunia kita,
setiap jam setiap hari,
setiap kali kami merayakan perayaan Misa Ekaristi seturut amanat Yesus Kristus sendiri.
Yesus Kristus sendirilah yang meletakkan dasar bagi iman kami
ketika Ia berkata kepada Santo Petrus, Paus pertama kami:
"Tu est Petrus!"--"Engkau adalah Petrus",
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku."
Selama lebih dari 2000 tahun,
kami memiliki garis suksesi gembala yang tak terputuskan
sejak jaman para rasul perdana murid2 Kristus.
Yang telah membimbing Gereja Katolik di dalam Kasih dan Kebenaran yang sejati.
Di dalam alam kesulitan ataupun dunia yang menyakitkan ini
Dan di dunia ini yang tidak sempurna dan penuh dengan kekacauan, kesulitan dan penderitaan,
Sangatlah melegakan buat mengetahui bahwa Iman Katolik kami tetap tidak berubah.
Konsisten, Benar, dan Kokoh.
Dan cinta kasih Allah yang kekal untuk semua ciptaan-Nya
Jika Anda telah pernah keluar dari Gereja Katolik,
Kami mengajak Anda untuk kembali pulang ke Rumahmu.
Kita adalah satu keluarga di dalam Yesus Kristus,
Tuhan dan Juru-selamat kita.
Kita adalah Katolik.
Selamat datang kembali di Rumah-mu, saudara-saudariku!
Ke dalam pangkuan bunda Gereja Katolik yang SATU, KUDUS, KATOLIK dan APOSTOLIK.
---
Mungkin kita sering mendengar tuduhan dari saudara kita non-Kristen yang mengatakan bahwa Injil telah dipalsukan. Pertama-tama, jika kita mendengar ada tuduhan-tuduhan seperti itu, janganlah kita terlalu cepat emosi namun sebaliknya juga jangan mudah goyah. Silakan tanyakan sumbernya dari mana rumor itu berasal, dan silakan pula mempelajari dari fakta yang obyektif yang dapat kita peroleh mengenai Kitab Suci (dalam hal ini Injil yang menjadi bagian dari Kitab Perjanjian Baru), sehingga kita dapat semakin memahami duduk masalahnya.
Mari bersama kita melihat fakta-fakta obyektif yang mendukung ke-aslian Injil tersebut:
1. Kesaksian para Bapa Gereja mengenai penulisan kitab Injil memberikan kredibilitas atas ke-otentikan Injil. Menurut kesaksian St. Irenaeus (180 AD), yang menjadi murid dari St. Polycarpus, yang adalah murid Rasul Yohanes, dan murid St. Ignatius Martir yang adalah murid langsung dari Rasul Petrus dan Rasul Yohanes. Dengan demikian, kesaksian St. Irenaeus menjadi sangat penting tentang para penulis Injil. Dalam bukunya yang terkenal Against the Heresies, Buku III, bab 1,1 ia menggarisbawahi asal usul apostolik dari kitab Injil,
“Kita telah mengetahui bukan dari siapapun tentang rencana keselamatan kita kecuali dari mereka yang melaluinya Injil telah diturunkan kepada kita, yang pada suatu saat mereka ajarkan di hadapan publik, dan yang kemudian, sesuai dengan kehendak Tuhan, diturunkan kepada kita di dalam Kitab Suci, untuk menjadi dasar dan tonggak dari iman kita…. Sebab setelah Tuhan kita bangkit dari mati [para rasul] diberikan kuasa dari atas, ketika Roh Kudus turun [atas mereka] dan dipenuhi oleh semua karunia-Nya, dan mempunyai pengetahuan yang sempurna: mereka berangkat menuju ujung-ujung bumi, mengajarkan kabar gembira yang diberikan oleh Tuhan kepada kita…. Matius... menuliskan Injil untuk diterbitkan di antara orang Yahudi di dalam bahasa mereka, sementara Petrus dan Paulus berkhotbah dan mendirikan Gereja di Roma…. Markus, murid dan penerjemah Petrus, juga memmeneruskan kepada kita secara tertulis, apa yang biasanya dikhotbahkan oleh Petrus. Dan Lukas, rekan sekerja Paulus, juga menyusun Injil yang biasanya dikhotbahkan Paulus. Selanjutnya, Yohanes, murid Tuhan Yesus ….juga menyusun Injil ketika tinggal di Efesus, Asia Minor.”
Hal serupa dituliskan juga oleh Origen (185-254) tentang asal usul Injil, dalam In Matthew. I apud Eusebius, His eccl 6.25.3-6:
“[Injil] yang pertama dituliskan oleh Matius, yang adalah seorang publikan tetapi kemudian menjadi rasul Yesus Kristus, yang menerbitkannya untuk umat Yahudi, dituliskan dalam bahasa Ibrani. [Injil] kedua oleh Markus, yang disusun di bawah bimbingan St. Petrus, yang telah mengangkatnya sebagai anak… (1 Pet 5:17). Dan ketiga, menurut Lukas, yang menyusunnya untuk umat non-Yahudi, Injil yang dibawakan oleh Rasul Paulus; dan setelah semuanya itu, [Injil] menurut Yohanes.
Dari kesaksian para Bapa Gereja, yaitu Papias, St. Irenaeus, Origen, Eusebius dan St. Jerome, kita mengetahui bahwa St. Matius menuliskan Injilnya untuk umat Yahudi agar mereka dapat bertobat dan mempercayai Kristus sebagai Anak Daud yang telah dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Para ahli sejarah seperti Eusebius, Theophylact, Euthymius dan Nicephorus memperkirakan bahwa Injil pertama ini dituliskan sekitar 8-15 tahun setelah kenaikan Kristus ke surga (antara 38-45 AD).
Berikutnya Injil dituliskan oleh Markus dan Lukas yang diperkirakan dituliskan pada jangka waktu yang hampir sama (64-67) dan Yohanes (90-100), dan dari ketiga penulis ini yang memiliki hubungan dengan Rasul Paulus adalah Lukas. Namun demikian, tidak dapat dikatakan bahwa Paulus memalsukan Injil, karena:
1) Banyaknya saksi yang telah menerima pengajaran dari Injil lainnya (Matius dan Markus), sehingga apa yang dituliskan dalam Injil Lukas (rekan kerja Paulus) justru malah dapat dicek kebenarannya.
2) Sebab, kalau benar dipalsukan, pasti akan ada bukti tertulis juga yang menolak pemalsuan tersebut, mengingat para saksi mata yang menerima pengajaran Yesus maupun para rasul masih hidup. Namun fakta sejarah menunjukkan tak ada satupun tulisan pada jaman itu yang menentang kebenaran Injil, terutama tentang ke-Allahan Yesus dan mukjizat kebangkitan-Nya dari mati. Protes atau ketidakpercayaan akan ke-Allahan dan kebangkitan Yesus baru timbul pada abad-abad berikutnya, yang terkenal misalnya Arianism pada sekitar tahun 320, pada saat generasi para saksi hidup kebangkitan Yesus yang terdiri lebih dari 500 orang itu sudah tidak ada yang hidup. Atau bahkan tulisan jaman sekarang yang menentang kebangkitan Kristus; alibinya hanya berdasarkan hipotesa, karena terpisah jauh [dan tak terseberangi] dengan para saksi dan keadaan yang sesungguhnya.
Suatu kenyataan bahwa suatu legenda tidak mungkin ditulis pada saat saksi mata masih hidup, karena mereka yang menjadi saksi akan dengan mudah mengkoreksi dan menyampaikan hal yang sesungguhnya. Maka Rasul Paulus juga tidak mungkin mengubah isi Injil, karena masih banyaknya saksi hidup tentang pemberitaan Injil tersebut, seperti dikatakannya sendiri dalam 1 Kor 15:6. Justru, karena Injil ini dituliskan oleh orang-orang yang berbeda, di tempat berbeda, namun secara garis besar menceritakan hal yang sama tentang Kristus dan ajaran-Nya, maka kita dapat melihat karya Roh Kudus yang memimpin mereka dalam menuliskan wahyu ilahi tersebut.
2) Sekarang, mari kita melihat, apakah Injil dalam kitab Perjanjian Baru tersebut adalah sungguh dari Allah atau hanya rekayasa manusia.
Pertama, bagaimana kita melihat suatu karya tulis merupakan dokumen sejarah yang otentik?
a. Kita harus menemukan jangka waktu dari ketika kejadian itu ada/ ketika karya itu dituliskan sampai ketika manuskrip pertama ditemukan. Semakin pendek jangka waktunya, maka semakin sedikit kemungkinan kesalahan dan korupsi dari kisah kejadian yang sesungguhnya oleh kesalahan penulisan.
b. Kita harus menemukan berapa banyak manuskrip original yang ada. Semakin banyak manuskrip yang ada tentang kisah kejadian yang sama, terutama jika dilakukan pada waktu yang sama, tetapi pada lokasi yang berbeda, maka akan menambah nilai integritas dan ke-otentikan dokumen.
Sekarang mari kita lihat melihat fakta karya tulis yang penting dalam literatur sejarah:
Karya tulis | Kapan ditulis | Copy pertama | Jangka waktu | Jumlah copy |
Herodotus | 488-428 BC | 900 AD | 1,300 | 8 |
Thucydides | 100 AD | 1100 | 1,000 | 20 |
Caesar’s Gallic War | 58-50 BC | 900 AD | 950 | 9-10 |
Roman History | 59 BC-17 AD | 900 AD | 900 | 20 |
Homer (Iliad) | 900 BC | 400 BC | 500 | 643 |
Injil dan PB | 38-100 AD | 130 AD | 30-50 | 5000 ++ Yunani10,000 Latin, 9,300 bhs lain |
Keaslian Injil juga kita ketahui dari tulisan Bapa Gereja, seperti St. Klemens (95) sudah mengutip ayat-ayat Injil, berarti pada saat itu Injil sudah dituliskan, demikian pula Kisah para rasul, Roma, 1 Korintus, Efesus, Titus, Ibrani dan 1 Petrus. Demikian St. Ignatius (115) telah mengutip ayat Injil Matius, Yohanes, Roma, 1dan 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, 1 & 2 Timotius dan Titus.
Dari banyaknya manuskrip asli tersebut, maka memang banyak orang menyangka bahwa akan terdapat banyak perbedaan-perbedaan teks. Namun ternyata, fakta menunjukkan tidak demikian. Tingkat kesesuaian manuskrip Perjanjian Baru adalah 99.5 % (dibandingkan dengan Iliad 95%). Kebanyakan perbedaan adalah dari segi ejaan dan urutan kata. Tidak ada perbedaan yang menyangkut doktrin yang penting yang dapat mengubah doktrin Kristiani.
3) Sebenarnya, tuduhan Rasul Paulus yang memalsukan Injil adalah spekulasi kaum skeptik jaman sekarang, seperti Bart Erhman dalam bukunya Misquoting Jesus, atau para tokoh liberal dalam the Jesus Seminar, dan mungkin juga kaum skeptik lainnya yang tidak mempercayai keliahian pesan Injil. Namun sesungguhnya jika mereka mau melihat kepada fakta objektif tentang keberadaan lebih dari 5000 teks asli Yunani Perjanjian Baru, maka sudah selayaknya mereka dapat melihat, bahwa sesungguhnya tidak benar bahwa Injil tidak mempunyai teks asli dan hanya merupakan buatan orang-orang tertentu dan merupakan hasil ‘copy’ dari ‘copy’ yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Meskipun memang terdapat perbedaan teks karena faktor penyalinan yang dilakukan oleh para rahib pada jaman itu, namun perbedaan itu tidak mengandung perubahan ataupun penambahan pernyataan doktrinal. Kanon Kitab Perjanjian Baru (termasuk Injil) telah diterima oleh jemaat awal, yang nyata sejak abad awal abad ke-2. Dan penerimaan secara berkesinambungan pada abad-abad sesudahnya sendiri merupakan bukti yang tak terhapuskan tentang keaslian Injil. Hal ini tidak bisa dihapuskan oleh pandangan seseorang atau sekelompok orang yang ingin membatalkan keseluruhan fakta sejarah, tanpa melihat dengan obyektif betapa kuatnya fakta yang sudah ada tersebut.
4) Ada juga orang-orang yang membandingkan Injil dengan suatu karya tulis lainnya yang dituliskan oleh seorang penulis pada suatu waktu tertentu, atau karya tulis yang pernah mengalami suatu standarisasi. Namun, kita ketahui Injil tidak disusun oleh satu orang, dan tidak ada proses standarisasi yang dibuat oleh satu orang yang dapat dikatakan sebagai penulis ataupun penyalin utama Alkitab. Hal ini seharusnya malah menambah kredibilitas Alkitab, karena meskipun melibatkan jangka waktu ribuan tahun dan banyak orang untuk menuliskannya (tentu atas ilham Roh Kudus) namun dapat menyampaikan isi yang kurang lebih sama, saling mendukung dan melengkapi, dengan tingkat akurasi yang masih tetap sangat tinggi. Sedangkan, jika suatu karya tulis merupakan karya satu orang pada suatu saat tertentu, atau pernah distandarkan oleh satu orang, maka tidak ada yang mengherankan jika karya tersebut konsisten, dan tidak mengandung kesalahan.
Alkitab sendiri yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Baru melibatkan sekitar 2000 tahun penyusunan. Sebelum penemuan penemuan Dead Sea Scroll (1947-1956), teks Perjanjian Lama yang tertua adalah teks Masoretik yang disusun sekitar tahun 800, sedangkan teks Septuagint (terjemahan Yunani dari Perjanjian Lama) dibuat sekitar abad ke-2 sebelum Masehi. Maka perbandingan antara teks-teks ini yang berselang antara 800-1000 tahun malah memberikan fakta yang sangat kuat, karena ternyata teks-teks tersebut 95% identik, dan hanya mempunyai variasi yang minor, dan hanya sedikit ketidakcocokan. Sedangkan ke-otentikan Perjanjian Baru dapat dilihat jika dibandingkan dengan karya tulis bersejarah lainnya pada jaman itu, seperti terlihat dalam tabel di atas.
=============================================================
Hal2 yg sering ditanya:
Maaf, Yang saya pernah tau dari berbegai majalah, Bible itu hanya 20% perkataan Yesus, sisanya kebanyakan adalah perkataan Paulus, saya sebagai muslim pernah membaca salah satu ayat bible yg ‘kerangka’nya mirip di salah satu ayat AlQuran,,, dan saya masuk islam, alasan kuatnya adalah, karena AlQuran dari zaman Nabi Muhammad sampe sekarang tidak berubah isinya setitikpun, karena kalau kebenaran mutlak itu pasti sifatnya akan statis, tidak akan berubah dan tetap, begitu pula Alquran,, klo bible kan tiap taun mengalami perubahan, bahkan ayat di bible yg mengharamkan babi, bisa jadi lenyap di dalam bible. Allah pernah berfirman dalam salah satu dalil Islam, bahwa DIa akan menjaga Alquran, itulah kebenarannya. Lalu apakah benar Yesus lahir tanggal 25 Desember? trus dari mana asal muasalnya Pohon Natal? Pohon Cemara? padahal di tempat kelahiran Yesus, sampe sekarang gak bisa ditemukan pohon cemara yg dapat tumbuh? ada yg bisa jawab? – Hamba Allah
Jawab
I. Injil – Surat Rasul Paulus di Alkitab.
Alkitab terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dimana Perjanjian Baru adalah sekitar sepertiga dari seluruh Alkitab.
Dalam Perjanjian Baru, seperti yang terlihat dalam daftar di bawah ini (sumber: wikipedia – silakan klik), kita melihat bahwa surat-surat rasul Paulus ditinjau dari jumlah ayat dan kata-kata adalah sekitar 30% total Perjanjian Baru. Sedangkan Injil yang terdiri dari Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes, yang menceritakan kehidupan Yesus terdiri dari sekitar 45%, seperti yang terlihat di tabel di bawah ini:(Males BIKIN Table X Pasti ancur kaya table di atas langsung aja ya Gak pake table)
Perjanjian Baru Bab Ayat Kata Bab Ayat Kata
Injil (Mt, Mk, Lk, Yoh) 89 3,779 72,573 34% 47% 45%
Kisah Para Rasul 28 1,007 22,066 11% 13% 14%
Surat-surat rasul Paulus 100 2,336 47,405 38% 29% 29%
Petrus, Yakobus, Yoh, Yudas 21 431 9,332 8% 5% 6%
Wahyu 22 404 10,396 8% 5% 6%
Total 260 7,957 161,772 100% 100% 100%
Tentu saja metode perhitungan bermacam-macam. Kalau kita menghitung prosentase Injil dengan berdasarkan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, maka prosentasinya akan menjadi lebih kecil. Kalaupun kita menganggap bahwa prosentase Injil adalah hanya merupakan prosentase yang kecil, maka hal tersebut juga tidak menjadi masalah, karena:
Perjanjian Lama, yang mencakup sekitar dua pertiga dari total Alkitab merupakan suatu persiapan akan kedatangan Kristus, dimana Ingrid dan saya pernah menjawabnya di dalam artikel Kristologi (1, 2, 3, 4).
Yesus adalah merupakan pemenuhan nubuat para nabi, seperti yang dinubuatkan di dalam Perjanjian Lama. Dan perbuatan dan perkataan, mukjijat, karya publik Yesus diceritakan di dalam Injil.
Semua kitab dari Kisah Para Rasul sampai Wahyu mempunyai satu karakteristik yang sama, yaitu merupakan wahyu Ilahi yang memperjelas tentang pribadi Kristus.
Dan dari semua kitab, baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru tidak ada yang saling bertentangan, walaupun ditulis dalam kurun waktu sekitar 2,000 tahun atau lebih dari 20 generasi. Kenyataan ini adalah merupakan suatu mukjijat tersendiri.
II. Perkataan Yesus hanya 20% saja?
Mari sekarang kita masuk dalam diskusi tentang perkataan Yesus hanya 20% saja, dimana gagasan ini berdasarkan akan The Jesus Seminar.
The Jesus seminar beranggotakan beberapa ahli Alkitab dari beberapa gereja, dimana mereka menimbang dan menilai apakah perkataan Yesus di dalam ke- empat Injil dan injil Thomas (tidak termasuk dalam kanonikal) benar-benar merupakan perkataan Yesus, dan kemudian mereka memberikan tanda sebagai berikut:
Merah, berarti Yesus mengatakannya, merah muda, berarti kemungkinan Yesus mengatakannya, abu-abu yang berarti Yesus tidak pernah mengatakannya namun merupakan refleksi dari ajaran Yesus, dan hitam yang berarti Yesus tidak pernah mengatakannya.
Ada beberapa parameter untuk menentukan warna, dan kalau ada ketidaksetujuan, maka mereka melakukan pemungutan suara.
Sebagai catatan: anggota awalnya ada sekitar 200 orang yang kemudian dengan berjalannya waktu menjadi sekitar 74 orang dan didominasi oleh orang-orang yang sangat liberal (36 orang lulus atau mengajar “Perjanjian Baru” di universitas Harvard, Claremont, Vanderbilt, yang termasuk liberal. Tidak ada perwakilan dari Eropa ataupun dari kelompok Orthodox.
Ini berarti bahwa hasil pemungutan suara sudah dapat dipastikan hanya mewakili kelompok liberal.
Dari beberapa hal di atas, maka The Jesus seminar tidak dapat dipercaya dengan beberapa alasan berikut ini:
Keanggotaan dari The Jesus Seminar yang hampir semuanya termasuk dari golongan liberal, dapat dipastikan menghasilkan sesuatu yang terlepas dari tradisi yang berlangsung selama berabad-abad. Parameter voting yang tidak konsisten juga perlu dipertanyakan.
Bagaimana para scholars pada saat ini dapat menentukan secara pasti mana perkataan Yesus dan mana yang bukan, sedangkan para Bapa Gereja dari masa-masa awal kekristenan menganggap bahwa Alkitab adalah benar-benar wahyu Tuhan dan Yesus benar-benar mengatakan apa yang ditulis di dalam Injil? Apakah kita beranggapan bahwa kita lebih tahu dari saksi-saksi di abad-abad awal?
Mungkin HambaAllah dapat membayangkan, kalau misalkan kita ingin tahu secara persis kehidupan kakek dari kakek HambaAllah. Maka kita akan lebih mempercayai perkataan dari para saksi di jaman kakek dari kakek anda daripada orang yang hidup di masa sekarang. Banyangkan kalau ini terjadi 2,000 tahun yang lalu – kita lebih percaya saksi-saksi awal atau para ahli yang sekarang?
The Jesus Seminar berusaha untuk tidak memasukkan unsur-unsur supernatural. Ini adalah suatu pemisahan antara Yesus di dalam sejarah dan Yesus yang diimani. Ingrid telah membuat artikel tentang hal ini, yang intinya bahwa Yesus yang ada di dalam sejarah adalah sama dengan Yesus yang diimani oleh orang Kristiani Klick Hare
III. Al Qur’an tidak berubah dari jaman nabi Muhammad sampai sekarang tidak berubah satu titikpun.
Saya minta maaf terlebih dahulu bahwa, karena saya beragama Katolik, tentu saja kepercayaan saya berdasarkan Kristus, seperti yang diajarkan oleh Alkitab, Tradisi Suci, dan Kewenangan mengajar dari Gereja. Oleh karena hal ini, tentu saja pemahaman saya tentang Al Qur’an berbeda dengan pemahaman HambaAllah dan kaum Muslim pada umumnya.
Saya terus terang tidak ahli dalam Agama Islam. Namun dari sumber di wikipedia (klik disini – catatan: saya tidak tahu sampai berapa persen artikel tentang topik ini dapat dipercaya), maka kita melihat ada suatu proses untuk menyeragamkan tulisan-tulisan Nabi Muhammad dari beberapa sumber, sehingga pada jaman Utsman Bin Affan terjadi keseragaman Al Qur’an seperti yang kita kenal saat ini. Hal ini memungkinkan, karena pengumpulan naskah secara relatif terjadi pada masa yang hampir sama. Bayangkan kalau pengumpulan naskah terjadi dalam kurun waktu 2,000 tahun. Mungkin yang terjadi akan sama, karena kemungkinan terjadinya variasi teks.
Kalau dikatakan bahwa Allah pernah berfirman bahwa Allah sendiri yang akan menjaga kesucian Al Quran, yang menjadi masalah adalah bukti tentang keabsahan Al Qur’an adalah Al Qur’an sendiri yang ditulis pada generasi yang hampir sama. Inilah perbedaannya dengan Alkitab. Pada saat umat Kristen berkata bahwa Alkitab adalah benar, ini dapat ditelusuri dari beberapa buku di dalam Alkitab yang ditulis pada jaman yang berbeda-beda (lebih dari 20 generasi). Dan keterangan yang saling mendukung walaupun terpisah ratusan tahun membuat Alkitab menjadi sumber kebenaran, seperti nubuat tentang kedatangan Sang Penebus, yang terpenuhi dalam diri Yesus, baik kelahiran-Nya, karya publik-Nya, penderitaan-Nya, kematian-Nya.
Dalam pembahasan point-point ini, saya tidak mempunyai tujuan untuk mengkritisi Al Qur’an karena memang jawaban ini bukanlah untuk menjawab atau mengkritik Kitab Suci agama lain. Namun ada beberapa hal yang menjadi tugas bagi seluruh umat beriman untuk senantiasa belajar lebih dalam lagi terhadap agamanya masing-masing. Jadi mungkin perlu dipelajari lagi apa yang diajarkan oleh Al Qur’an terhadap topik-topik seperti: keselamatan (baik untuk umat Muslim, Kristiani, dan agama lain), ajaran moral, hubungan antara iman dan akal budi, pengadilan terakhir, dll. Hal ini juga berlaku untuk saya sendiri, dimana saya berterima kasih terhadap pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke website ini, yang memungkinkan saya untuk semakin mendalami iman Kekatolikan saya.
IV. Kebenaran adalah statis
Saya setuju bahwa kebenaran adalah sesuatu yang sama, dulu, sekarang, dan yang akan datang. Namun kita perlu mendefinisikan kebenaran yang seperti apa. Saya pernah menjawab hal ini, yaitu bagaimana menghubungkan peraturan-peraturan di dalam Perjanjian Lama: (klik disini), dimana saya mengatakan: St. Thomas Aquinas (ST, I-II, q. 98-108) mengatakan bahwa ada 3 macam hukum di dalam Perjanjian Lama, yaitu:
Moral Law: Moral Law atau hukum moral adalah menjadi bagian dari hukum kodrati, hukum yang menjadi bagian dari kodrat manusia, sehingga Rasul Paulus mengatakan “Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela” (Rom 2:15). Contoh dari hukum ini adalah yang tertulis di 10 perintah Allah, dimana terdiri dari dua loh batu, yang mencerminkan kasih kepada Allah (perintah 1-3) dan juga kasih kepada sesama (perintah 4-10). Hukum kodrati ini adalah hukum yang tetap mengikat (bahkan sampai sekarang) dan dipenuhi dengan kedatangan Kristus, karena hukum kodrati ini adalah merupakan partisipasi di dalam hukum Tuhan.
Ceremonial law atau hukum seremonial: sebagai suatu ekpresi untuk memisahkan sesuatu yang sakral dari yang duniawi yang juga berdasarkan prinsip hukum kodrat, seperti: hukum persembahan, tentang kesakralan, proses penyucian untuk persembahan, tentang makanan, pakaian, sikap, dll. Hukum ini tidak lagi berlaku dengan kedatangan Kristus, karena Kristus sendiri adalah persembahan yang sempurna; sebab Kristus menjadi Anak Domba Allah yang dikurbankan demi menebus dosa-dosa dunia. Maka kurban sembelihan seperti yang disyaratkan di dalam Perjanjian Lama tidak lagi diperlukan, karena telah disempurnakan di dalam kurban Kristus di dalam Perjanjian Baru. Itulah sebabnya di Gereja Katolik sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Yesus dan juga para rasul (Petrus dan Paulus) tidak mempermasalahkan makanan-makanan persembahan, karena bukan yang masuk yang najis, namun yang keluar. Ulasan ini dapat melihat di jawaban ini (silakan klik ini).
Judicial law: Ini adalah merupakan suatu ketentuan yang menetapkan hukuman (sangsi) sehingga peraturan dapat dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, maka peraturan ini sangat rinci, terutama untuk mengatur hubungan dengan sesama, seperti: peraturan untuk penguasa, bagaimana memperlakukan orang asing, dll. Dalam Perjanjian Lama, Judicial law ini ditetapkan sesuai dengan tradisi bangsa Yahudi. Contoh dari judicial law: kalau mencuri domba harus dikembalikan empat kali lipat (Kel 22:1), hukum cambuk tidak boleh lebih dari empat puluh kali (Ul 25:3), memberikan persembahan persepuluhan (Mal 3:6-12). Setelah kedatangan Kristus di Perjanjian Baru, maka judicial law ini tidak berlaku lagi; sebab Kristus membuka pintu keselamatan bagi bangsa-bangsa lain, sehingga ketentuan hukuman (sangsi) diserahkan kepada pemerintahan bangsa-bangsa lain tersebut, dan di dalam konteks umat Kristiani, maka judicial law ditetapkan oleh Gereja Katolik yang memiliki anggota dari seluruh bangsa.
Mari kita melihat peran ‘judicial law’ dalam kehidupan sehari-hari:
Judicial law berdasarkan akan moral law. Kalau kita mengendarai mobil di Indonesia, maka kita harus mendahului mobil ke arah kanan, karena posisi setir ada di sebelah kanan. Namun kalau kita mengendarai mobil di Amerika yang posisi setirnya ada di sebelah kiri, maka kita harus mendahului dari sebelah kiri. Dari contoh ini, moral law-nya adalah tetap, yaitu “mengasihi sesama, dengan tidak menimbulkan kecelakaan”. Namun judicial law-nya berbeda antara Indonesia dan Amerika. Setiap negara perlu mendefinisikan peraturannya masing-masing agar setiap warganya dapat selamat.
Kita tidak dapat mengatakan bahwa tidak ada kebenaran di Indonesia atau di Amerika dalam judicial law. Kebenaran secara umum adalah sama, yaitu untuk tidak menyakiti sesama, yang dilaksanakan dengan cara yang berbeda di tempat yang berbeda berdasarkan latar belakang budaya, aturan praktis yang berlaku di sana, dst.
Dari sini jelas, bahwa Perjanjian Lama harus dibaca dalam terang Kristus dalam Perjanjian Baru, karena Kristus adalah pemenuhan Perjanjian Lama. Sebagai contoh:
Yesus berkata “27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Mat 5:27-28).
Mt 5:27 merujuk kepada Kel 20:14; Ul 5:18.
Dan kemudian Mt 5:28 adalah suatu hukum yang lebih sempurna daripada yang lama. Hal ini dikarenakan karena Yesus menekankan disposisi hati.
Contoh yang lain, Yesus berkata “38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. 39) Tetapi Aku berkata kepadamu: “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Mt 5:38-39).
Mt 5:38 merujuk kepada Kel 21:24; Im 24:20; Ul 19:21
Mt 5:39 menjadi lebih sempurna, karena ini adalah penerapan hukum kasih yang lebih sempurna dibandingkan dengan yang tertulis di dalam Perjanjian Lama.
Kristus bukan hanya memberikan hukum-hukum, namun terutama Dia memberikan Diri-Nya sendiri, sehingga berkat Tuhan tercurah bagi umat manusia, sehingga manusia mempunyai kekuatan untuk berkata ‘tidak’ terhadap dosa, kalau manusia mau bekerja sama dengan rahmat Allah. Inilah yang dicontohkan oleh para orang kudus. Mungkin HambaAllah pernah mendengar tentang Ibu Teresa dari Kalkuta, di mana dia melayani sesama karena kasih-Nya kepada Yesus.
V. Alkitab terus mengalami perubahan.
Gereja Katolik mengakui Alkitab yang terdiri dari 73 kitab, dimana terdiri dari 46 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru.
Pertama, mungkin perlu diluruskan bahwa Katolik mempercayai 73 buku di dalam Alkitab, sedangkan agama Kristen yang lain percaya bahwa Alkitab terdiri dari 66 buku. Mengapa hal ini terjadi, silakan melihat jawaban ini (silakan klik).
Mungkin maksud HambaAllah tentang begitu banyak perubahan adalah terdapat begitu banyak versi dari Alkitab. Kita perlu mengetahui bahwa dalam menerjemahkan Al Qur’an, terjemahan yang dilakukan adalah “literal translation“, dan pada saat terjadi ketidakcocokan, maka seorang yang ingin mendalami Al Qur’an harus membaca bahasa aslinya. Dalam menerjemahkan Alkitab, maka dari berbagai versi terjemahan, ada dua grup besar, yaitu: 1) yang menerjemahkan berdasarkan terjemahan sehari-hari, sehingga lebih mudah dimengerti pada waktu membacanya, 2) yang menerjemahkan lebih pada “literal translation”, sehingga lebih mendekati bahasa aslinya (Ibrani dan Yunani). Grup kedua lebih cocok untuk mendalami Alkitab dan mendapatkan pengertian yang benar. Kemudian pada saat terjadi kebingungan untuk mengartikan suatu ayat, maka seorang ahli Kitab Suci dari Katolik akan mempertimbangkan beberapa hal, seperti:
Bagaimana ayat yang satu berhubungan dengan ayat yang lain, dan juga konteksnya. Bagaimana ayat yang lain dapat memberikan pengertian yang baik terhadap ayat tersebut. Apakah arti dalam bahasa aslinya?, Apakah pesan moral yang terkandung di dalamnya?, dll.
Bagaimana ayat tersebut diartikan oleh ahli-ahli Kitab Suci pada masa-masa awal dan terutama pengertian yang diberikan oleh Bapa Gereja. Disinilah pentingnya Tradisi Suci.
Apakah Gereja Katolik melalui Magisterium (Wewenang Mengajar) Gereja telah memberikan pengertian yang definitif tentang ayat atau perikop tertentu dalam Alkitab? Kalau sudah, maka umat Katolik harus mengikutinya. Kalau belum, maka umat Katolik dapat menafsirkannya, sejauh tidak bertentangan dengan doktrin yang sudah ditetapkan. Dengan cara ini, maka tidak ada doktrin atau ajaran yang saling bertentangan.
VI. Pertanyaan seputar hari Natal dan tradisinya.
Saya tidak memasukkan pertanyaan lain dari Hamba Allah tentang
Untuk pertanyaan tentang tanggal 25 Desember, saya pernah menjawabnya disini (silakan klik).
Untuk tradisi pohon natal:
Sejarah pohon natal mungkin ditelusuri sekitar abad ke-8, dimana St. Boniface (675-754), seorang uskup Inggris, yang menyebarkan iman Katolik di Jerman sekitar abad ke-8. Pada saat dia meninggalkan Jerman dan pergi ke Roma sekitar 15 tahun, maka jemaat yang dia tinggalkan kembali lagi kepada kebiasaan mereka untuk mempersembahkan kurban di bawah pohon Oak. Namun dengan berani St. Boniface menentang hal ini dan kemudian mengganti pohon Oak dengan pohon fir atau pine, dimana merupakan pohon yang senantiasa hijau sepanjang tahun. Dan karena bentuknya yang segitiga dan menjulang ke atas serta hijau sepanjang tahun, pohon ini dapat mengingatkan kita akan misteri Trinitas, Allah yang kekal untuk selama-lamanya, yang turun ke dunia dalam diri Kristus untuk menyelamatkan manusia.
Lihat artikel di website “Catholic Culture” (silakan klik).
Artikeloleh: Stefanus Tay
Kami adalah Gereja Katolik
Keluarga kita terdiri dari segala bangsa.
Kita terdiri dari orang2 muda dan tua,
Kaya dan miskin,
laki-laki dan perempuan
orang berdosa dan orang kudus.
Keluarga kita telah tersebar di segenap penjuru dunia selama berabad - abad.
Dengan karunia Allah,
kami merintis dan memulai rumah sakit untuk merawat orang sakit.
Kami merintis dan mendirikan panti asuhan, dan membantu masyarakat miskin.
Kami adalah organisasi sosial terbesar di planet ini, yang
menawarkan bantuan dan kenyamanan untuk setiap mereka yang membutuhkan.
Kami mendidik anak-anak lebih daripada organisasi ilmiah atau lembaga religius lain mana saja di planet bumi.
Kami terus-menerus mengembangkan metode ilmiah dan bukti2 ilmu hukum.
Kami merintis dan mendirikan sistem sekolah dan universitas.
Kami mempertahankan harkat hakikat dan martabat semua manusia tanpa terkecuali,
dengan
menjunjung tinggi pernikahan dan keluarga.
Dipandu oleh Roh Kudus, kami menyusun Kitab Suci.
Kami diwujudkan oleh Kitab Suci dan Tradisi suci, yang secara konsisten
menjaga kami selama kurun waktu panjang 2000 tahun sejarah dunia sampai kepada akhir jaman
Kami adalah ... Gereja Katolik ...
Dengan lebih dari 1,2 Milyard
dari
total lebih dari 6 Milyard populasi manusia di planet bumi kita,
ke dalam kesatuan keluarga kami.
Kami saling berbagi di dalam Sakramen dan kepenuhan iman Kristiani yang penuh dan sejati.
Selama berabad-abad,
kami telah berdoa untuk Anda dan dunia kita,
setiap jam setiap hari,
setiap kali kami merayakan perayaan Misa Ekaristi seturut amanat Yesus Kristus sendiri.
Yesus Kristus sendirilah yang meletakkan dasar bagi iman kami
ketika Ia berkata kepada Santo Petrus, Paus pertama kami:
"Tu est Petrus!"--"Engkau adalah Petrus",
dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku."
Selama lebih dari 2000 tahun,
kami memiliki garis suksesi gembala yang tak terputuskan
sejak jaman para rasul perdana murid2 Kristus.
Yang telah membimbing Gereja Katolik di dalam Kasih dan Kebenaran yang sejati.
Di dalam alam kesulitan ataupun dunia yang menyakitkan ini
Dan di dunia ini yang tidak sempurna dan penuh dengan kekacauan, kesulitan dan penderitaan,
Sangatlah melegakan buat mengetahui bahwa Iman Katolik kami tetap tidak berubah.
Konsisten, Benar, dan Kokoh.
Dan cinta kasih Allah yang kekal untuk semua ciptaan-Nya
Jika Anda telah pernah keluar dari Gereja Katolik,
Kami mengajak Anda untuk kembali pulang ke Rumahmu.
Kita adalah satu keluarga di dalam Yesus Kristus,
Tuhan dan Juru-selamat kita.
Kita adalah Katolik.
Selamat datang kembali di Rumah-mu, saudara-saudariku!
Ke dalam pangkuan bunda Gereja Katolik yang SATU, KUDUS, KATOLIK dan APOSTOLIK.
---
Bonifasius- KOPRAL
-
Posts : 28
Kepercayaan : Lain-lain
Location : BALI
Join date : 28.11.12
Reputation : 1
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Paradise OK wrote:APAKAH PAULUS MEMALSUKAN INJIL-PERJANJIAN BARU ?
Atas prasangka keliru itu, kami cukup menjawab dengan fakta sederhana saja. Bahwa penulisan-penulisan Injil dan bagian-bagian PB mulai muncul tahun 45M hingga 100M.
Rasul Petrus dan Rasul Paulus dieksekusi mati tahun 64M dibawah pemerintahan Romawi/ Kaisar Nero. Ketika mana Injil Markus, Matius dan Lukas telah tertulis seperti sekarang ini isinya. Sementara Injil Yohanes dan Wahyu dan Surat Yohanes 1,2 dan 3 adalah naskah-naskah kitab suci yang kesemuanya dengan doktrin yang sama. Yang paling akhir (Kitab Wahyu) ditulis setelah kematian Paulus, yaitu dipenghujung Abad pertama Masehi.
Maka, dengan bukti kematian Paulus yang lebih dini, maka tulisan-tulisan Paulus tidak akan mungkin memalsukan kitab-kitab Injil, Wahyu, dan surat-surat dalam Perjanjian Baru yang ditulis berdekatan dan sesudah kematiannya. Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa kitab-kitab yang terhimpun dalam perjanjian Baru berasal dari salinan-salinan naskah-naskah aslinya.
Perjanjian Baru, kesemuanya menuliskan teks “Injil-Salib” yang sama, yaitu bahwa Yesus Kristus itu Allah yang datang ke bumi, mendapat sebutan “Anak Allah”, dan Ia disalibkan demi menebus dosa manusia. Tidak ada naskah-naskah tandingannya shahih yang menunjukkan ”Injil-non-Salib” (Yesus tidak disalib), dan tak ada urusannya samasekali dengan “ayat-ayat pemalsuan” Paulus!
Ini adalah bukti bahwa Kitab Injil yang asli telah MUSNAH, dan Kitab Injil yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
sudah musnah tapi koq masih harus di-TEGAK-kan (Al-Maidah 68) ?Ini adalah bukti bahwa Kitab Injil yang asli telah MUSNAH,
jika sudah musnah, masa menegakan sesuatu yg sudah ga ada (alias sudah musnah)--->benar2 argumen konyol !
Terakhir diubah oleh aliumar tanggal Tue Dec 30, 2014 10:33 pm, total 1 kali diubah
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
aliumar wrote:sudah musnah tapi koq masih harus di-TEGAK-kan (Al-Maidah 68) ?Ini adalah bukti bahwa Kitab Injil yang asli telah MUSNAH,
jika sudah musna, masa menegakan sesuatu yg sudah ga ada (alias sudah musnah)--->benar2 argumen konyol !
Taurat dan Injil hanya untuk Bani Israil, sedangkan kamu bukan Bani Israil. Kitab Taurat dan Injil sudah MUSNAH dan EXPIRED, tetapi firman-Nya telah dibenarkan, digenapi dan disempurnakan dengan firman-Nya dalam Al Qur'an. Ahlikitab (Yahudi dan Nasrani) yang saling menuding tidak berdiri dalam suatu kebenaran (Al Baqarah 2:114) diadili oleh Nabi Muhammad saw (Al Maidah 5:68/69) agar mereka mentaati Allah dan Rasul-Nya serta menegakkan Taurat dan Injil yang telah dibenarkan, digenapi dan disempurnakan dengan firman-Nya di dalam Al Qur'an.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Jika sudah expired, kenapa di Quran yg belum expired, di dalamnya justru masih menyuruh untuk menegakan Taurat dan Injil (al Maidah 68) ?Taurat dan Injil hanya untuk Bani Israil, sedangkan kamu bukan Bani Israil. Kitab Taurat dan Injil sudah MUSNAH dan EXPIRED,
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
aliumar wrote:Jika sudah expired, kenapa di Quran yg belum expired, di dalamnya justru masih menyuruh untuk menegakan Taurat dan Injil (al Maidah 68) ?Taurat dan Injil hanya untuk Bani Israil, sedangkan kamu bukan Bani Israil. Kitab Taurat dan Injil sudah MUSNAH dan EXPIRED,
Tidak ada perintah secara spesifik untuk menegakkan Taurat dan Injil karena kedua kitab itu sudah musnah, melainkan hanya menghakimi orang-orang Yahudi dan Nasrani yang saling menuding bahwa satu sama lain tidak berdiri dalam suatu kebenaran (Al Baqarah 2:114).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
berlagak pilon dia...Tidak ada perintah secara spesifik untuk menegakkan Taurat dan Injil
Al Maidah 68: Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil
Jadi menurut aturan Quran, syarat agar ahli kitab bisa dipandang beragama: "MENEGAKAN TAURAT dan INJIL"!!----> Taurat dan Injil belum Expired, karena syariat Quran di Al Maidah 68, MASIH nyuruh Ahli Kitab untuk me-TEGAK-kan Taurat dan Injil kalau mau dipandang beragama.
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Kedunghalang wrote:Paradise OK wrote:APAKAH PAULUS MEMALSUKAN INJIL-PERJANJIAN BARU ?
Atas prasangka keliru itu, kami cukup menjawab dengan fakta sederhana saja. Bahwa penulisan-penulisan Injil dan bagian-bagian PB mulai muncul tahun 45M hingga 100M.
Rasul Petrus dan Rasul Paulus dieksekusi mati tahun 64M dibawah pemerintahan Romawi/ Kaisar Nero. Ketika mana Injil Markus, Matius dan Lukas telah tertulis seperti sekarang ini isinya. Sementara Injil Yohanes dan Wahyu dan Surat Yohanes 1,2 dan 3 adalah naskah-naskah kitab suci yang kesemuanya dengan doktrin yang sama. Yang paling akhir (Kitab Wahyu) ditulis setelah kematian Paulus, yaitu dipenghujung Abad pertama Masehi.
Maka, dengan bukti kematian Paulus yang lebih dini, maka tulisan-tulisan Paulus tidak akan mungkin memalsukan kitab-kitab Injil, Wahyu, dan surat-surat dalam Perjanjian Baru yang ditulis berdekatan dan sesudah kematiannya. Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa kitab-kitab yang terhimpun dalam perjanjian Baru berasal dari salinan-salinan naskah-naskah aslinya.
Perjanjian Baru, kesemuanya menuliskan teks “Injil-Salib” yang sama, yaitu bahwa Yesus Kristus itu Allah yang datang ke bumi, mendapat sebutan “Anak Allah”, dan Ia disalibkan demi menebus dosa manusia. Tidak ada naskah-naskah tandingannya shahih yang menunjukkan ”Injil-non-Salib” (Yesus tidak disalib), dan tak ada urusannya samasekali dengan “ayat-ayat pemalsuan” Paulus!
Ini adalah bukti bahwa Kitab Injil yang asli telah MUSNAH, dan Kitab Injil yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI.
saya sangat setuju injil yang telah TERINTERPOLASI ITU = injil APOKRIF dicontek oleh penulis alquran
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
aliumar wrote:berlagak pilon dia...Tidak ada perintah secara spesifik untuk menegakkan Taurat dan Injil
Al Maidah 68: Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil
Jadi menurut aturan Quran, syarat agar ahli kitab bisa dipandang beragama: "MENEGAKAN TAURAT dan INJIL"!!----> Taurat dan Injil belum Expired, karena syariat Quran di Al Maidah 68, MASIH nyuruh Ahli Kitab untuk me-TEGAK-kan Taurat dan Injil kalau mau dipandang beragama.
Gunakan Al Qur'an yang diterjemahkan dengan benar.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Paradise OK wrote:Kedunghalang wrote:Paradise OK wrote:APAKAH PAULUS MEMALSUKAN INJIL-PERJANJIAN BARU ?
Atas prasangka keliru itu, kami cukup menjawab dengan fakta sederhana saja. Bahwa penulisan-penulisan Injil dan bagian-bagian PB mulai muncul tahun 45M hingga 100M.
Rasul Petrus dan Rasul Paulus dieksekusi mati tahun 64M dibawah pemerintahan Romawi/ Kaisar Nero. Ketika mana Injil Markus, Matius dan Lukas telah tertulis seperti sekarang ini isinya. Sementara Injil Yohanes dan Wahyu dan Surat Yohanes 1,2 dan 3 adalah naskah-naskah kitab suci yang kesemuanya dengan doktrin yang sama. Yang paling akhir (Kitab Wahyu) ditulis setelah kematian Paulus, yaitu dipenghujung Abad pertama Masehi.
Maka, dengan bukti kematian Paulus yang lebih dini, maka tulisan-tulisan Paulus tidak akan mungkin memalsukan kitab-kitab Injil, Wahyu, dan surat-surat dalam Perjanjian Baru yang ditulis berdekatan dan sesudah kematiannya. Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa kitab-kitab yang terhimpun dalam perjanjian Baru berasal dari salinan-salinan naskah-naskah aslinya.
Perjanjian Baru, kesemuanya menuliskan teks “Injil-Salib” yang sama, yaitu bahwa Yesus Kristus itu Allah yang datang ke bumi, mendapat sebutan “Anak Allah”, dan Ia disalibkan demi menebus dosa manusia. Tidak ada naskah-naskah tandingannya shahih yang menunjukkan ”Injil-non-Salib” (Yesus tidak disalib), dan tak ada urusannya samasekali dengan “ayat-ayat pemalsuan” Paulus!
Ini adalah bukti bahwa Kitab Injil yang asli telah MUSNAH, dan Kitab Injil yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI.saya sangat setuju injil yang telah TERINTERPOLASI ITU = injil APOKRIF dicontek oleh penulis alquran
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
Kitab Injil yang asli telah MUSNAH, sehingga semua Kitab Injil yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
saya sangat setuju injil yang telah TERINTERPOLASI ITU = injil APOKRIF dicontek oleh penulis alquran
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
CONTOH BUKTI :
antara surah maryam/19:20-26 dengan injil Matta Al-Manhul/The Pseudo-Gospel of Matthew. keduanya sama2 mendongeng ttg mujizat pohon korma
antara QS.19:27-32 dengan Injil Al-Tufuliyyah/The Arabic Gospel of Infancy. sama-sama mendongeng ttg "kisah isa yang berbicara pada waktu bayi".
antara Surah Ali Imran/3:49 dan Surah Al-Maidah/5:110 dengan Bisyarat Tuma Al-Isra’ili/injil Apokrif Tomas. sama2 mendongeng ttg "mujizat tanah menjadi burung"
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
CONTOH BUKTI :
antara surah maryam/19:20-26 dengan injil Matta Al-Manhul/The Pseudo-Gospel of Matthew. keduanya sama2 mendongeng ttg mujizat pohon korma
antara QS.19:27-32 dengan Injil Al-Tufuliyyah/The Arabic Gospel of Infancy. sama-sama mendongeng ttg "kisah isa yang berbicara pada waktu bayi".
antara Surah Ali Imran/3:49 dan Surah Al-Maidah/5:110 dengan Bisyarat Tuma Al-Isra’ili/injil Apokrif Tomas. sama2 mendongeng ttg "mujizat tanah menjadi burung"
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Paradise OK wrote:saya sangat setuju injil yang telah TERINTERPOLASI ITU = injil APOKRIF dicontek oleh penulis alquran
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
CONTOH BUKTI :
antara surah maryam/19:20-26 dengan injil Matta Al-Manhul/The Pseudo-Gospel of Matthew. keduanya sama2 mendongeng ttg mujizat pohon korma
antara QS.19:27-32 dengan Injil Al-Tufuliyyah/The Arabic Gospel of Infancy. sama-sama mendongeng ttg "kisah isa yang berbicara pada waktu bayi".
antara Surah Ali Imran/3:49 dan Surah Al-Maidah/5:110 dengan Bisyarat Tuma Al-Isra’ili/injil Apokrif Tomas. sama2 mendongeng ttg "mujizat tanah menjadi burung"
Itulah bukti bahwa kitab Injil yang asli telah MUSNAH, sehingga semua Kitab Injil yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
OLEH SEBAB ITU ...
saya sangat setuju injil yang telah TERINTERPOLASI ITU = injil APOKRIF dicontek oleh penulis alquran
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
CONTOH BUKTI :
antara surah maryam/19:20-26 dengan injil Matta Al-Manhul/The Pseudo-Gospel of Matthew. keduanya sama2 mendongeng ttg mujizat pohon korma
antara QS.19:27-32 dengan Injil Al-Tufuliyyah/The Arabic Gospel of Infancy. sama-sama mendongeng ttg "kisah isa yang berbicara pada waktu bayi".
antara Surah Ali Imran/3:49 dan Surah Al-Maidah/5:110 dengan Bisyarat Tuma Al-Isra’ili/injil Apokrif Tomas. sama2 mendongeng ttg "mujizat tanah menjadi burung"
DAN ...
FAKTA/BUKTI BAHWA ALQURANMU BANYAK KISAH INTERPOLASINYA :
1. dibakar oleh pak usman
2. dimakan kambing
3. penghafal quran mati dimedan perang/adapula yg mengaku lupa ayat2
4. alquran yg ada di tangan anda saat ini, tidak berdasarkan tulisan/mushaf/naskah alquran tertua manapun
5. dll
saya sangat setuju injil yang telah TERINTERPOLASI ITU = injil APOKRIF dicontek oleh penulis alquran
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
CONTOH BUKTI :
antara surah maryam/19:20-26 dengan injil Matta Al-Manhul/The Pseudo-Gospel of Matthew. keduanya sama2 mendongeng ttg mujizat pohon korma
antara QS.19:27-32 dengan Injil Al-Tufuliyyah/The Arabic Gospel of Infancy. sama-sama mendongeng ttg "kisah isa yang berbicara pada waktu bayi".
antara Surah Ali Imran/3:49 dan Surah Al-Maidah/5:110 dengan Bisyarat Tuma Al-Isra’ili/injil Apokrif Tomas. sama2 mendongeng ttg "mujizat tanah menjadi burung"
DAN ...
FAKTA/BUKTI BAHWA ALQURANMU BANYAK KISAH INTERPOLASINYA :
1. dibakar oleh pak usman
2. dimakan kambing
3. penghafal quran mati dimedan perang/adapula yg mengaku lupa ayat2
4. alquran yg ada di tangan anda saat ini, tidak berdasarkan tulisan/mushaf/naskah alquran tertua manapun
5. dll
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Paradise OK wrote:OLEH SEBAB ITU ...
saya sangat setuju injil yang telah TERINTERPOLASI ITU = injil APOKRIF dicontek oleh penulis alquran
jadi injil INTERPOLASI/APOKRIF dan ALQURAN sama-sama N' DONGENG HAL YANG SAMA
CONTOH BUKTI :
antara surah maryam/19:20-26 dengan injil Matta Al-Manhul/The Pseudo-Gospel of Matthew. keduanya sama2 mendongeng ttg mujizat pohon korma
antara QS.19:27-32 dengan Injil Al-Tufuliyyah/The Arabic Gospel of Infancy. sama-sama mendongeng ttg "kisah isa yang berbicara pada waktu bayi".
antara Surah Ali Imran/3:49 dan Surah Al-Maidah/5:110 dengan Bisyarat Tuma Al-Isra’ili/injil Apokrif Tomas. sama2 mendongeng ttg "mujizat tanah menjadi burung"
Itulah bukti bahwa kitab Injil yang asli telah MUSNAH, sehingga semua Kitab Injil yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
menuduh alkitab sudah terinterpolasi
BAHKAN DI ERA SE MODERN INIPUN ALQURAN EDISI 2014 SALAH CETAK, ITUPUN DI ARAB SAUDI-MEDINAH. BILANGNYA FIRMAN ALLOH SWT
BAHKAN DI ERA SE MODERN INIPUN ALQURAN EDISI 2014 SALAH CETAK, ITUPUN DI ARAB SAUDI-MEDINAH. BILANGNYA FIRMAN ALLOH SWT
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Paradise OK wrote:menuduh alkitab sudah terinterpolasi
BAHKAN DI ERA SE MODERN INIPUN ALQURAN EDISI 2014 SALAH CETAK, ITUPUN DI ARAB SAUDI-MEDINAH. BILANGNYA FIRMAN ALLOH SWT
Bukti bahwa kitab Injil yang asli telah MUSNAH, sehingga semua Kitab Injil yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI, adalah para penyembah Yesus mengada-ada tentang Al Qur'an. Padahal Sir William Muir & Prof. Noldeke mengakui bahwa Al Qur'an adalah kitab suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad saw.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
NUDUH KE ALKITAB SUDAH TERINTERPOLASI, PADAHAL ....
ALQURAN ALLOH SWT EDISI 2014 SALAH CETAK, BAHKAN DI ARAB SAUDI - MEKAH
INTERPOLASI BANGETSSS
ALQURAN ALLOH SWT EDISI 2014 SALAH CETAK, BAHKAN DI ARAB SAUDI - MEKAH
INTERPOLASI BANGETSSS
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Paradise OK wrote:NUDUH KE ALKITAB SUDAH TERINTERPOLASI, PADAHAL ....
ALQURAN ALLOH SWT EDISI 2014 SALAH CETAK, BAHKAN DI ARAB SAUDI - MEKAH
INTERPOLASI BANGETSSS
Bukti bahwa kitab Injil yang asli telah MUSNAH, dan semua Kitab Injil dan Alkitab yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI, adalah bahwa para penyembah Yesus mengada-ada tentang Al Qur'an. Padahal Sir William Muir & Prof. Noldeke mengakui bahwa Al Qur'an adalah kitab suci yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad saw.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
MAKA BERLAKULAH NUBUAT TENTANG NABI BUTA HURUF DAN PENGIKUTNYA
Yesaya
29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "BAIKLAH BACA INI," maka ia akan menjawab: "AKU TIDAK DAPAT, sebab kitab itu termeterai";
29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "BAIKLAH BACA INI," maka ia akan menjawab: "AKU TIDAK DAPAT MEMBACA."
29:13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, DAN IBADAHNYA KEPADA-KU HANYALAH PERINTAH MANUSIA YANG DIHAFALKAN,
29:14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."
Yesaya
29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "BAIKLAH BACA INI," maka ia akan menjawab: "AKU TIDAK DAPAT, sebab kitab itu termeterai";
29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "BAIKLAH BACA INI," maka ia akan menjawab: "AKU TIDAK DAPAT MEMBACA."
29:13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, DAN IBADAHNYA KEPADA-KU HANYALAH PERINTAH MANUSIA YANG DIHAFALKAN,
29:14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."
Paradise OK- LETNAN SATU
-
Posts : 2422
Kepercayaan : Protestan
Location : child thousand island
Join date : 26.02.14
Reputation : 7
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Paradise OK wrote:MAKA BERLAKULAH NUBUAT TENTANG NABI BUTA HURUF DAN PENGIKUTNYA
Yesaya
29:11 Maka bagimu penglihatan dari semuanya itu seperti isi sebuah kitab yang termeterai, apabila itu diberikan kepada orang yang tahu membaca dengan mengatakan: "BAIKLAH BACA INI," maka ia akan menjawab: "AKU TIDAK DAPAT, sebab kitab itu termeterai";
29:12 dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "BAIKLAH BACA INI," maka ia akan menjawab: "AKU TIDAK DAPAT MEMBACA."
29:13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, DAN IBADAHNYA KEPADA-KU HANYALAH PERINTAH MANUSIA YANG DIHAFALKAN,
29:14 maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan bersembunyi."
Ha ha ha, semakin nampak bukti nyata bahwa Alkitab Bani Israil itu sudah MUSNAH, dan Alkitab yang ada sekarang sudah penuh dengan INTERPOLASI dan EXPIRED. Silahkan bandingkan bunyi Yesaya 29:11-14 di atas yang sangat jauh berbeda dengan Yesaya 29:11-14 dalam Alkitab cetakan 1960. Apakah kamu punya?
Jika kamu tidak punya, nanti akan aku tuliskan agar kamu mengerti betul bahwa Alkitab itu hanya untuk Bani Israil saja (sedangkan kamu Non-Bani Israil), dan Alkitab yang ada sekarang itu sudah penuh INTERPOLASI & EXPIRED.
Jika kamu tidak punya, nanti akan aku tuliskan agar kamu mengerti betul bahwa Alkitab itu hanya untuk Bani Israil saja (sedangkan kamu Non-Bani Israil), dan Alkitab yang ada sekarang itu sudah penuh INTERPOLASI & EXPIRED.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Gunakan Al Qur'an yang diterjemahkan dengan benar.
Terjemahan itu sudah benar, dan sudah sesuai dengan yg ada dalam bahasa asli arab nya.
qul yaa ahla alkitaabi lastum 'alaa syay-in hattaa tuqiimuu alttawraata waal-injiila (
تُقِيمُوا۟
ٱلتَّوْرَىٰةَ
وَٱلْإِنجِيلَ )
Semoga gak berlagak pilon lagi !!!
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
aliumar wrote:Gunakan Al Qur'an yang diterjemahkan dengan benar.
Terjemahan itu sudah benar, dan sudah sesuai dengan yg ada dalam bahasa asli arab nya.
qul yaa ahla alkitaabi lastum 'alaa syay-in hattaa tuqiimuu alttawraata waal-injiila (
تُقِيمُوا۟
ٱلتَّوْرَىٰةَ
وَٱلْإِنجِيلَ )
Semoga gak berlagak pilon lagi !!!
Terjemahan yang benar adalah:
Katakanlah, "Hai Ahlikitab, kamu tidak berdiri di atas apa pun, sebelum kamu menegakkan ajaran Taurat dan Injil dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu." Dan sesungguhnya, apa-apa yang diturunkan kepada kamu dari Tuhan-mu itu akan meyebabkan kebanyakan mereka bertambah durhaka dan kufur, maka janganlah engkau bersedih hati terhadap kaum kafir. (Al Maidah 5:68/69).
Dalam Al Baqarah 2:114 orang-orang Yahudi dan Nasrani (Ahlikitab) disesali karena masing-masing pihak saling menuduh satu sama lain bahwa mereka sedikit pun tidak berdiri di atas kebenaran, sedangkan di dalam ayat ini Al Qur'an sendiri mempergunakan ungkapan yang serupa tentang para Ahlikitab. Tetapi, ada suatu perbedaan yang jelas antara kedua ungkapan itu. Kalau ungkapan dalam Al Baqarah 2:114 tidak bersyarat. Maka di dalam ayat yang sekarang ini pernyataan itu ditambah dengan anak kalimat “sebelum kamu menegakkan ajaran Taurat dan Injil“ yang mengisyaratkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani pada zamannya masing-masing tidak menegakkan ajaran Taurat dengan benar, sehingga Allah menghakimi mereka dengan menyebut orang-orang Yahudi, MAGHDUBI (DIMURKAI), dan orang-orang Kristen, DHALLIIN (SESAT) (Al Fatihah 1:7).
Dan orang-orang Yahudi mengatakan, ”Orang-orang Nasrani tidak berdiri di atas sesuatu kebenaran. “ Dan orang-orang Nasrani mengatakan, ”Orang-orang Yahudi tidak berdiri di atas sesuatu kebenaran.” Padahal mereka membaca Alkitab yang sama. Demikian pula orang-orang yang tidak mengatahui mengatakan seperti perkataan mereka itu, Maka Allah akan menghakimi di antara mereka pada Hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan. (Al Baqarah 2:114).
Katakanlah, "Hai Ahlikitab, kamu tidak berdiri di atas apa pun, sebelum kamu menegakkan ajaran Taurat dan Injil dan apa-apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhan-mu." Dan sesungguhnya, apa-apa yang diturunkan kepada kamu dari Tuhan-mu itu akan meyebabkan kebanyakan mereka bertambah durhaka dan kufur, maka janganlah engkau bersedih hati terhadap kaum kafir. (Al Maidah 5:68/69).
Dalam Al Baqarah 2:114 orang-orang Yahudi dan Nasrani (Ahlikitab) disesali karena masing-masing pihak saling menuduh satu sama lain bahwa mereka sedikit pun tidak berdiri di atas kebenaran, sedangkan di dalam ayat ini Al Qur'an sendiri mempergunakan ungkapan yang serupa tentang para Ahlikitab. Tetapi, ada suatu perbedaan yang jelas antara kedua ungkapan itu. Kalau ungkapan dalam Al Baqarah 2:114 tidak bersyarat. Maka di dalam ayat yang sekarang ini pernyataan itu ditambah dengan anak kalimat “sebelum kamu menegakkan ajaran Taurat dan Injil“ yang mengisyaratkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani pada zamannya masing-masing tidak menegakkan ajaran Taurat dengan benar, sehingga Allah menghakimi mereka dengan menyebut orang-orang Yahudi, MAGHDUBI (DIMURKAI), dan orang-orang Kristen, DHALLIIN (SESAT) (Al Fatihah 1:7).
Dan orang-orang Yahudi mengatakan, ”Orang-orang Nasrani tidak berdiri di atas sesuatu kebenaran. “ Dan orang-orang Nasrani mengatakan, ”Orang-orang Yahudi tidak berdiri di atas sesuatu kebenaran.” Padahal mereka membaca Alkitab yang sama. Demikian pula orang-orang yang tidak mengatahui mengatakan seperti perkataan mereka itu, Maka Allah akan menghakimi di antara mereka pada Hari Kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan. (Al Baqarah 2:114).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:
- muhammad juga tahu Isa sudah wafat..
tetep aja ia bilang: Isa akan datang sebagai imam mahdi
alquran yang mana?
kalau si 'ahmad' rosul sesudah isa, itu jelas muhammad..
kalau azzhukruf, gak ada imam mahdi disana..
HMG dari mana??
Al Jumu'ah 62:3/4 dan Shahih Bukhari & Musnad Ahmad bin Hambal.
- nabi sesudah isa = muhammad
- imam mahdi = isa
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
makanya kalau tidak mau disebut "Maghdubi" dan "Dhalliin", maka syaratnya Ahli kitab harus TEGAKAN TAURAT dan Injil (tuqiimuu alttawraata waal-injiila).---> berarti Taurat dan Injil belum expired, krn oleh hukum Quran di al maidah 68, Ahli kitab masih harus menegakkan Taurat dan Injil tsb sbg syarat kalo mau dipandang beragama.Dalam Al Baqarah 2:114 orang-orang Yahudi dan Nasrani (Ahlikitab) disesali karena masing-masing pihak saling menuduh satu sama lain bahwa mereka sedikit pun tidak berdiri di atas kebenaran, sedangkan di dalam ayat ini Al Qur'an sendiri mempergunakan ungkapan yang serupa tentang para Ahlikitab. Tetapi, ada suatu perbedaan yang jelas antara kedua ungkapan itu. Kalau ungkapan dalam Al Baqarah 2:114 tidak bersyarat. Maka di dalam ayat yang sekarang ini pernyataan itu ditambah dengan anak kalimat “sebelum kamu menegakkan ajaran Taurat dan Injil“ yang mengisyaratkan bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani pada zamannya masing-masing tidak menegakkan ajaran Taurat dengan benar, sehingga Allah menghakimi mereka dengan menyebut orang-orang Yahudi, MAGHDUBI (DIMURKAI), dan orang-orang Kristen, DHALLIIN (SESAT) (Al Fatihah 1:7).
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
menegakkan barang yang sudah expired?
berarti ada yang bego..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Apakah Injil dipalsukan Paulus?
SEGOROWEDI wrote:Kedunghalang wrote:SEGOROWEDI wrote:
- muhammad juga tahu Isa sudah wafat..
tetep aja ia bilang: Isa akan datang sebagai imam mahdi
alquran yang mana?
kalau si 'ahmad' rosul sesudah isa, itu jelas muhammad..
kalau azzhukruf, gak ada imam mahdi disana..
HMG dari mana??
Al Jumu'ah 62:3/4 dan Shahih Bukhari & Musnad Ahmad bin Hambal.
- nabi sesudah isa = muhammad
- imam mahdi = isa
Menurut Al Qur'an, akan datang sesudah Isa Ibnu Maryam wafat seorang rasul yang namanya AHMAD (Ash-Shaf 61:6/7) yakni Nabi Muhammad saw (Al Jumu'ah 62:2/3) dan HMG Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Perumpamaan Isa Ibnu Maryam) as (Al Jumu'ah 62:3/4 & Shahih Bukhari, An-Nur 24:55/56 & Sunan Ibnu Majah, Az-Zukhruf 43:57/58 & Shahih Bukhari & Musnad Ahmad bin Hambal).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Halaman 5 dari 6 • 1, 2, 3, 4, 5, 6
Similar topics
» Anak Kristus, tak adakah yang mampu menjelaskan Injil matius ini?
» RAMAYANA vs Mutiara! Injil palsu dan Injil Asli!
» Waspadai Hadis yang diPALSUkan
» Ayat Yang Dipalsukan Dalam Qur'an
» Siapakah Paulus?
» RAMAYANA vs Mutiara! Injil palsu dan Injil Asli!
» Waspadai Hadis yang diPALSUkan
» Ayat Yang Dipalsukan Dalam Qur'an
» Siapakah Paulus?
Halaman 5 dari 6
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik