Fakta, sebenarnya kaum pendatang arab lah yang ingin MENJAJAH yerusalem

First topic message reminder :

Yerusalem sudah sejak ribuan tahun yg lalu menjadi ibukota israel. Yerusalem adalah tempat berdirinya bait sulaiman, tempat tersuci buat orang yahudi. Buat orang yahudi, yerusalem itu spt mekkah nya orang islam.

Barulah di kemudian hari ada bangsa pendatang barbar dr arab yg sedikit demi sedikit mendiami tanah palestina & yerusalem. Suatu saat bangsa pendatang barbar ini berusaha mati2an merebut yerusalem dr warga pribumi yahudi. Bangsa pendatang ini berusaha MENJAJAH yerusalem & warga pribumi yahudi.

Ini spt kasus bangsa pendatang belanda yg datang menjajah bangsa pribumi indonesia di nusantara. Cuma anehnya, mesin2 propaganda islam berusaha memutarbalikkan fakta. Bangsa pendatang PENJAJAH dr arab malah diposisikan sbg pihak yg dijajah. Sedangkan warga pribumi yahudi malah diposisikan sbg penjajah, apa ndak aneh?

Mosok orang yahudi menjajah tanah tumpah darahnya sendiri??? Mosok orang yahudi menjajah yerusalem yg adalah ibukota negaranya sendiri sejak ribuan tahun yg lalu???

Bener2 propaganda ajaib hasil mesin2 propaganda islam di seluruh dunia!!!

Orang memang mudah terkecoh dg ilusi stereotip kalo pihak yg lemah pastilah yg dijajah & pihak yg kuat pasti penjajah dll. Dlm kasus israel vs palestina sangatlah jelas kalo KAUM PENDATANG ARAB itulah yg ingin MENGUASAI/MENJAJAH yerusalem!!!

Meskipun di pihak yg lemah jangan dikira tindakan penjajah2 arab itu ndak berbahaya lho. Coba baca daftar serangan bom penjajah2 arab itu: http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Palestinian_suicide_attacks

Penjajah2 arab itu ngebom stasiun bis, sekolah, tempat umum, fasilitas umum dll. Demi memuaskan nafsu angkara-murkanya utk MENJAJAH yerusalem, penjajah2 keji ini menarget WARGA SIPIL, bukan militer!!!

Oleh sebab itu gw menyerukan buat semua manusia berhati-nurani yg benci dg segala bentuk PENJAJAHAN untuk mengutuk keras penjajah2 arab yg begitu keji menghalalkan segala cara demi keinginannya utk MENJAJAH yerusalem, ibukota & kota suci orang yahudi, warga pribumi di palestina!!!

metheny wrote:Saya sendiri meyakini bhw yang terjadi adalah perebutan wilayah krn sama-sama merasa berhak. Dikatakan penjajahan atau tidak memang tergantung dari definisi "menjajah" itu sendiri.

Ok

Yang terjadi adalah sekelompok besar pendatang Yahudi mendirikan sebuah negara di wilayah yang sudah ditempati oleh masyarakat tertentu yg sering disebut sbg arab palestina scr turun temurun.

Kalau begitu, saya ingin bertanya saja untuk mengetahui pandangan anda dalam hal ini:

1. Apakah menurut anda, tidak ada Yahudi Palestina yang menempatinya secara turun temurun?
2. Apakah menurut anda, hak menempati suatu daerah ditentukan dari soal turun temurun?
3. kembali ke peristiwa tahun 1948, ketika terjadi kekosongan kekuasaan, menurut anda sendiri, mana yang seharusnya solusi paling benar untuk Palestina?

Metheny wrote:
Saya menggunakan contoh kasus pribumi non pri di Indonesia sekedar utk menunjukkan kompleksnya masalah pribumi dan non pri.

Saya sendiri tidak berani membuat definisi sendiri. Makanya yang saya bawa kemudian adalah definisi pribumi dari wikipedia. Saya kira cukup fair

Namanya juga usul, kalau tidak diterima saya juga tidak protes

Foxhound wrote:
Kalau begitu, saya ingin bertanya saja untuk mengetahui pandangan anda dalam hal ini:

1. Apakah menurut anda, tidak ada Yahudi Palestina yang menempatinya secara turun temurun?

Setahu saya ada. Di antara mereka ada yg masuk Kristen atau Islam.

2. Apakah menurut anda, hak menempati suatu daerah ditentukan dari soal turun temurun?

Yang terjadi biasanya begitu.

3. kembali ke peristiwa tahun 1948, ketika terjadi kekosongan kekuasaan, menurut anda sendiri, mana yang seharusnya solusi paling benar untuk Palestina?

Tentunya diserahkan kpd bangsa yg sudah turun-temurun menghuni palestina. PBB bisa saja membantu mereka untuk membentuk sebuah negara baru.

Namanya juga usul, kalau tidak diterima saya juga tidak protes

Kalau saya sih terima saja.
Saya kan pihak yang menjawab tuduhan.

Baiklah gw akan menjelaskan posisi gw sbb: spt judul thread ini "Sebenarnya kaum pendatang arab lah yang ingin MENJAJAH yerusalem". Gw ngomong "ingin" artinya tentunya SEKARANG ini arab palestina BELUM mampu menjajah krn masih belum kesampean.

Kedua gw secara jelas ngomong suatu tempat secara sangat spesifik yaitu YERUSALEM, bukan seluruh tanah palestina.

Gw ndak pernah ngomong arab2 palestina itu ndak berhak hidup di palestina. Sama spt orang tionghoa berhak hidup disini, orang arab palestina pun berhak hidup di palestina. Bahkan sebenarnya pun SEKARANG ini arab palestina itu sdh punya daerah sendiri yaitu di tepi barat & jalur gaza. Bahkan orang tionghoa pun ndak punya daerah 'khusus' buat mereka disini.

Yg jadi MASALAH UTAMA skrg ini siapa yg lebih berhak atas yerusalem??? Tidak ada perdamaian selama ini antara palestina vs israel adalah krn orang palestina NGOTOT ingin menguasai yerusalem. Nah kalo gw ngomong MENGUASAI = MENJAJAH apakah salah???

Yerusalem sdh menjadi ibukota & pusat ibadah orang yahudi sejak ribuan tahun yg lalu. Barulah ketika sekitar abad ke-7 M datanglah PENJAJAH ARAB ISLAM menjajah tanah palestina. Penjajah2 arab ini tentunya membawa ideologi islam yg ingin menjadikan yerusalem sbg kota suci islam krn peristiwa DONGENG israj miraj ketika (katanya) muhammad pernah jalan2 ke yerusalem meskipun sama sekali tidak ada bukti akan hal ini.

Jadi intinya, yerusalem yg sudah sejak ribuan tahun yg lalu menjadi ibukota & pusat ibadah orang yahudi TIBA2 ingin dijadikan ibukota NEGARA ARAB ISLAM & menjadi kota suci AGAMA ISLAM.

Nah kalo sudah begini siapa yg lebih berhak atas yerusalem??? Orang yahudi atau pendatang arab2 palestina itu???

Yerusalem itu buat orang yahudi spt mekkah nya orang arab. Bisa dibayangkan ndak perasaan orang yahudi ketika kota "mekkah" mereka hendak dikuasai bangsa & agama asing ???

Oke. Berarti menurut anda Arab Palestina berhak hidup di wilayah Palestina.

Apakah Arab Palestina tidak berhak hidup di Yerusalem?
Apakah Yahudi pendatang lebih berhak hidup di Yerusalem?

metheny wrote:Oke. Berarti menurut anda Arab Palestina berhak hidup di wilayah Palestina.
Apakah Arab Palestina tidak berhak hidup di Yerusalem?
Apakah Yahudi pendatang lebih berhak hidup di Yerusalem?

Lho berhak donk, siapa bilang orang arab ndak berhak hidup di yerusalem??? Silahkan cek di wiki, 20% warga negara israel adalah ORANG ARAB. Mereka punya perwakilan di parlemen israel. Skrg pun banyak koq orang arab tinggal di yerusalem.

Yg jadi masalah adalah PLO & hamas tidak puas dg keadaan skrg meskipun mereka sdh punya daerah sendiri di tepi barat & jalur gaza. Mereka ingin membentuk negara islam palestina dg YERUSALEM sbg ibukotanya!!! Ini sebenarnya yg bikin ribut sampe skrg.

Karena cita2nya belum tercapai mereka melancarkan serangan gerilya ke israel. Ya spt dulu orang indonesia melancarkan serangan gerilya thd belanda. Bedanya warga pribumi di indonesia melancarkan serangan gerilya thd penjajah/pendatang belanda, sedangkan di palestina TERBALIK warga pendatang arab yg melancarkan serangan gerilya thd warga pribumi yahudi.

F-22 wrote:
Lho berhak donk, siapa bilang orang arab ndak berhak hidup di yerusalem??? Silahkan cek di wiki, 20% warga negara israel adalah ORANG ARAB. Mereka punya perwakilan di parlemen israel. Skrg pun banyak koq orang arab tinggal di yerusalem.

Yg jadi masalah adalah PLO & hamas tidak puas dg keadaan skrg meskipun mereka sdh punya daerah sendiri di tepi barat & jalur gaza. Mereka ingin membentuk negara islam palestina dg YERUSALEM sbg ibukotanya!!! Ini sebenarnya yg bikin ribut sampe skrg.

Karena cita2nya belum tercapai mereka melancarkan serangan gerilya ke israel. Ya spt dulu orang indonesia melancarkan serangan gerilya thd belanda. Bedanya warga pribumi di indonesia melancarkan serangan gerilya thd penjajah/pendatang belanda, sedangkan di palestina TERBALIK warga pendatang arab yg melancarkan serangan gerilya thd warga pribumi yahudi.

Kalo memang arab palestina berhak hidup di Yerusalem, mengapa mereka tidak berhak membikin negara Palestina dan Yerusalem ikut menjadi bagian dr negara tsb???

metheny wrote:

Foxhound wrote:
Kalau begitu, saya ingin bertanya saja untuk mengetahui pandangan anda dalam hal ini:
1. Apakah menurut anda, tidak ada Yahudi Palestina yang menempatinya secara turun temurun?

Setahu saya ada. Di antara mereka ada yg masuk Kristen atau Islam.

Ok.

Metheny wrote:

2. Apakah menurut anda, hak menempati suatu daerah ditentukan dari soal turun temurun?

Yang terjadi biasanya begitu.

Sebenarnya yang saya tanyakan adalah pandangan anda, bukan yang biasa terjadi.
Maksud saya, apakah menurut anda (bkn menurut biasanya org, menurut anda secara pribadi) seorang imigran mempunyai hak lebih rendah daripada seseorang yang lahir di suatu tempat, untuk menempati daerah tersebut?

Kalau jawaban anda misal ya lebih rendah. Berapa generasi menurut anda menjadikan seseorang lebih berhak dari yang lain karena status "turun temurun" menempati suatu tempat? Kalau tidak, ya diabaikan pertanyaan ini.

Metheny wrote:

3. kembali ke peristiwa tahun 1948, ketika terjadi kekosongan kekuasaan, menurut anda sendiri, mana yang seharusnya solusi paling benar untuk Palestina?

Tentunya diserahkan kpd bangsa yg sudah turun-temurun menghuni palestina. PBB bisa saja membantu mereka untuk membentuk sebuah negara baru.

Bukankah memang itu yang didorong Inggris sebelum PBB ikut campur?

Inggris, ketika berkuasa di daerah tersebut, menolak usul berdirinya dua negara yang terpisah antara Yahudi dan Arab. Mendorong berdirinya satu negara, diperintah bersama dari penduduk turun temurun dalam kesatuan parlemen. Bahkan Inggris condong memihak ke Arab, dengan memberikan jatah imigran Yahudi, dan menyerahkan pembatasan jumlah imigran Yahudi kepada pihak Arab. Tetapi usul ini ditolak pihak Arab Palestina. Arab Palestina menghendaki seluruh Yahudi pergi dari Palestina atau hidup di bawah Arab.

Setelah Inggris menyerah dengan konflik Palestina, PBB juga tidak berhasil memberikan solusi lain hingga akhirnya mendorong berdirinya dua negara (yg sebelumnya usul ini ditolak Inggris).

Bagaimana menurut pandangan anda dalam hal ini?

metheny wrote:

F-22 wrote:
Lho berhak donk, siapa bilang orang arab ndak berhak hidup di yerusalem??? Silahkan cek di wiki, 20% warga negara israel adalah ORANG ARAB. Mereka punya perwakilan di parlemen israel. Skrg pun banyak koq orang arab tinggal di yerusalem.

Yg jadi masalah adalah PLO & hamas tidak puas dg keadaan skrg meskipun mereka sdh punya daerah sendiri di tepi barat & jalur gaza. Mereka ingin membentuk negara islam palestina dg YERUSALEM sbg ibukotanya!!! Ini sebenarnya yg bikin ribut sampe skrg.

Karena cita2nya belum tercapai mereka melancarkan serangan gerilya ke israel. Ya spt dulu orang indonesia melancarkan serangan gerilya thd belanda. Bedanya warga pribumi di indonesia melancarkan serangan gerilya thd penjajah/pendatang belanda, sedangkan di palestina TERBALIK warga pendatang arab yg melancarkan serangan gerilya thd warga pribumi yahudi.

Kalo memang arab palestina berhak hidup di Yerusalem, mengapa mereka tidak berhak membikin negara Palestina dan Yerusalem ikut menjadi bagian dr negara tsb???

@F22 & Metheny
nah... diskusi kayak gini kan enak dilihatnya, enak dibacanya...

diskusi harus dimulai dari premise yang disetujui bersama. Karena kalau tidak, sudah berdebat jauh2, yang diributin ternyata tidak berasal dari premise yang sama... akhirnya debat pun jadi kacau balau. Baik untuk saling bertanya terlebih dahulu mempelajari premise yang dipakai lawan diskusi...

silahkan dilanjut....

Komentar saya:
Kalau saya sendiri melihatnya. Arab Palestina berhak bikin negara Palestina, dan berhak juga mengambil bagian Yerusalem jadi bagian negara tersebut, tokh saat ini Yerusalem timur juga berada dalam wilayah yang tidak diakui bagian dari Israel.

Yang jadi masalah.... Arab Palestina yang belum berhasil bikin negara Palestina ini... keinginan mereka... tidak hanya mendirikan negara Palestina dengan Yerusalem timur sebagai ibukota. Tetapi menolak berdirinya dua negara. Alias... Israel harus dihapuskan dari peta dunia, seluruh Yerusalem harus jadi ibukota Palestina. Sesuai apa yang dicantumkan dalam visi misi PLO.

Mungkin.... keinginan itu yang dimaksud oleh Bung F22 hendak menjajah Yerusalem... bener bro?

Metheny wrote:
Saya kan pihak yang menjawab tuduhan.

Ow... apakah anda memang termasuk golongan atau keturunan atau ada hubungan dengan Arab2 Palestina itu bro?

metheny wrote:

F-22 wrote:
Lho berhak donk, siapa bilang orang arab ndak berhak hidup di yerusalem??? Silahkan cek di wiki, 20% warga negara israel adalah ORANG ARAB. Mereka punya perwakilan di parlemen israel. Skrg pun banyak koq orang arab tinggal di yerusalem.

Yg jadi masalah adalah PLO & hamas tidak puas dg keadaan skrg meskipun mereka sdh punya daerah sendiri di tepi barat & jalur gaza. Mereka ingin membentuk negara islam palestina dg YERUSALEM sbg ibukotanya!!! Ini sebenarnya yg bikin ribut sampe skrg.

Karena cita2nya belum tercapai mereka melancarkan serangan gerilya ke israel. Ya spt dulu orang indonesia melancarkan serangan gerilya thd belanda. Bedanya warga pribumi di indonesia melancarkan serangan gerilya thd penjajah/pendatang belanda, sedangkan di palestina TERBALIK warga pendatang arab yg melancarkan serangan gerilya thd warga pribumi yahudi.

Kalo memang arab palestina berhak hidup di Yerusalem, mengapa mereka tidak berhak membikin negara Palestina dan Yerusalem ikut menjadi bagian dr negara tsb???

Baca disini:
http://www.laskarislam.com/t4780-benarkah-israel-tidak-mau-berdamai-memberi-kemerdekaan-kepada-palestina

Kenapa arab2 penjajah itu bisa lebih berhak atas yerusalem dibandingkan orang yahudi ???

F-22 wrote:
Baca disini:
http://www.laskarislam.com/t4780-benarkah-israel-tidak-mau-berdamai-memberi-kemerdekaan-kepada-palestina

Kenapa arab2 penjajah itu bisa lebih berhak atas yerusalem dibandingkan orang yahudi ???

Karena arab palestina tsb bukan pendatang melainkan keturunan orang Yahudi pribumi yang masuk Islam, sama levelnya dengan orang Yahudi pribumi.

Yang cocok disebut penjajah adalah Yahudi Eropa dan Amerika yg merupakan pendatang.

metheny wrote:
Karena arab palestina tsb bukan pendatang melainkan keturunan orang Yahudi pribumi yang masuk Islam, sama levelnya dengan orang Yahudi pribumi.

Bisa diperjelas lagi bro? Arab Palestina, keturunan Yahudi pribumi?

Foxhound wrote:

Bisa diperjelas lagi bro? Arab Palestina, keturunan Yahudi pribumi?

Menurut wiki, setelah islam masuk ke palestina pd abad ke-7 terjadilah arabisasi dalam pengertian bahasa dan budaya. Orang yahudi pribumi menjadi arab secara budaya dan tidak sedikit yang masuk Islam.

http://en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_people#DNA_and_genetic_studies
One DNA study by Nebel found genetic evidence in support of historical records that "part, or perhaps the majority" of Muslim Palestinians descend from "local inhabitants, mainly Christians and Jews, who had converted after the Islamic conquest in the seventh century AD.

http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_the_Jews_in_the_Land_of_Israel#Tolerance_under_Islam_.28638-1099.29

In 638 CE, the Byzantine Empire lost the Levant to the Arab Islamic Empire. According to Moshe Gil, at the time of the Arab conquest in 7th century, the majority of the population was Jewish or Samaritan.[56] According to one estimate, the Jews of Palestine numbered between 300,000 and 400,000 at the time.[57] After the conquest, the majority of the population became Arabized in culture and language, many also adopting the new faith of Islam


Maaf, yg kemaren blm saya tanggapi:

Sebenarnya yang saya tanyakan adalah pandangan anda, bukan yang biasa terjadi.
Maksud saya, apakah menurut anda (bkn menurut biasanya org, menurut anda secara pribadi) seorang imigran mempunyai hak lebih rendah daripada seseorang yang lahir di suatu tempat, untuk menempati daerah tersebut?

Kalau jawaban anda misal ya lebih rendah. Berapa generasi menurut anda menjadikan seseorang lebih berhak dari yang lain karena status "turun temurun" menempati suatu tempat? Kalau tidak, ya diabaikan pertanyaan ini.

Kalau soal hak hidup, mnrt saya semua manusia berhak hidup dimanapun namun juga dibatasi oleh hak orang lain.

Yang jadi masalah adalah siapa yg lebih berhak untuk mendirikan negara dan menjadi penguasa???

Menurut saya ya orang-orang yg sudah lebih dulu menempati wilayah tsb.

Bukankah memang itu yang didorong Inggris sebelum PBB ikut campur?

Inggris, ketika berkuasa di daerah tersebut, menolak usul berdirinya dua negara yang terpisah antara Yahudi dan Arab. Mendorong berdirinya satu negara, diperintah bersama dari penduduk turun temurun dalam kesatuan parlemen. Bahkan Inggris condong memihak ke Arab, dengan memberikan jatah imigran Yahudi, dan menyerahkan pembatasan jumlah imigran Yahudi kepada pihak Arab. Tetapi usul ini ditolak pihak Arab Palestina. Arab Palestina menghendaki seluruh Yahudi pergi dari Palestina atau hidup di bawah Arab.

Setelah Inggris menyerah dengan konflik Palestina, PBB juga tidak berhasil memberikan solusi lain hingga akhirnya mendorong berdirinya dua negara (yg sebelumnya usul ini ditolak Inggris).

Bagaimana menurut pandangan anda dalam hal ini?

Menurut saya ini adalah bentuk sengketa "JATAH KEKUASAAN". Arab palestina menganggap bhw Yerusalem adalah JATAH MEREKA, pendatang Yahudi tidak punya jatah.

Mungkin agak mirip dengan kasus ganyang malaysia di masa lampau.

metheny wrote: Menurut wiki, setelah islam masuk ke palestina pd abad ke-7 terjadilah arabisasi dalam pengertian bahasa dan budaya. Orang yahudi pribumi menjadi arab secara budaya dan tidak sedikit yang masuk Islam.

Dari mana kau tahu arabisasi cuma di bhs & budaya??? Selama 1.300 tahun penjajah arab menjajah israel, memangnya tentara penjajah islam arab kawin/ngesex dg siapa??? Apa mereka ndak kawin??? Apa mereka membawa istri dari arab???

Anggap saja orang palestina memang punya darah campuran yahudi, kenapa mereka meninggalkan identitas keyahudian mereka??? Apakah kalo mereka meninggalkan identitas mereka & berubah identitas menjadi penjajah arab, mereka otomatis bisa lebih berhak atas yerusalem dibandingkan orang yahudi pribumi???

Yang cocok disebut penjajah adalah Yahudi Eropa dan Amerika yg merupakan pendatang.

He he hee ...... ocehan orang kalap. Yahudi yg kembali ke tanah tumpah darah mereka ndak pernah disebut penjajah. Dari awal pembentukan negara israel th 1948 bertujuan membuat rumah buat SEMUA ORANG YAHUDI di dunia. Silahkan orang yahudi dr seluruh dunia kembali ke israel. Mereka akan disambut secara terbuka oleh saudara2 mereka, yahudi2 pribumi. Bila perlu mereka akan dijemput spt ketika yahudi hitam dari afrika dijemput oleh saudara2 mereka utk tinggal di israel.

http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Jews#Ethiopian_Jews
As famine gripped Ethiopia during the 1980s, several thousand Ethiopian Jews were airlifted to Israel in Operation Moses, but political instability in Ethiopia and Sudan made further immigration impossible. In 1991, when circumstances changed, more than 14,000 Ethiopian Jews were flown to Israel in Operation Solomon.[10]

Hanya ORANG GILA KALAP spt kau sajalah yg ngoceh yahudi2 pendatang adalah penjajah.

metheny wrote:
Menurut wiki, setelah islam masuk ke palestina pd abad ke-7 terjadilah arabisasi dalam pengertian bahasa dan budaya. Orang yahudi pribumi menjadi arab secara budaya dan tidak sedikit yang masuk Islam.

http://en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_people#DNA_and_genetic_studies
One DNA study by Nebel found genetic evidence in support of historical records that "part, or perhaps the majority" of Muslim Palestinians descend from "local inhabitants, mainly Christians and Jews, who had converted after the Islamic conquest in the seventh century AD.

http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_the_Jews_in_the_Land_of_Israel#Tolerance_under_Islam_.28638-1099.29

In 638 CE, the Byzantine Empire lost the Levant to the Arab Islamic Empire. According to Moshe Gil, at the time of the Arab conquest in 7th century, the majority of the population was Jewish or Samaritan.[56] According to one estimate, the Jews of Palestine numbered between 300,000 and 400,000 at the time.[57] After the conquest, the majority of the population became Arabized in culture and language, many also adopting the new faith of Islam

Ok, yang ini saya terima dulu penjelasannya bro.

Kalau soal hak hidup, mnrt saya semua manusia berhak hidup dimanapun namun juga dibatasi oleh hak orang lain.

Omonglah kasusnya sama dengan Arab imigran di Eropa, apakah berarti anda juga mendukung bahwa mereka harusnya punya hak "tidak sama" dengan hak orang-orang non Imigran (Eropa pribumi) ?

Metheny wrote:
Yang jadi masalah adalah siapa yg lebih berhak untuk mendirikan negara dan menjadi penguasa???
Menurut saya ya orang-orang yg sudah lebih dulu menempati wilayah tsb.

Ok, sekarang bisakah dijelaskan lagi, "Lebih dahulu menempati wilayah" tersebut terhitung dari kapan menurut anda?

Menurut saya ini adalah bentuk sengketa "JATAH KEKUASAAN". Arab palestina menganggap bhw Yerusalem adalah JATAH MEREKA, pendatang Yahudi tidak punya jatah.

Mungkin agak mirip dengan kasus ganyang malaysia di masa lampau.

Kalau misalnya waktu itu Indonesia jadi mengganyang Malaysia, menurut anda siapa yang salah?

F-22 wrote:
Dari mana kau tahu arabisasi cuma di bhs & budaya??? Selama 1.300 tahun penjajah arab menjajah israel, memangnya tentara penjajah islam arab kawin/ngesex dg siapa??? Apa mereka ndak kawin??? Apa mereka membawa istri dari arab???

Jangan cuma berkhayal. Pake referensi dong...

Anggap saja orang palestina memang punya darah campuran yahudi, kenapa mereka meninggalkan identitas keyahudian mereka??? Apakah kalo mereka meninggalkan identitas mereka & berubah identitas menjadi penjajah arab, mereka otomatis bisa lebih berhak atas yerusalem dibandingkan orang yahudi pribumi???

Berubah identitas???? Hahahahaa....teori F22 yang kesekian kalinya.

Yang jelas, mereka sama-sama pribumi. Sama-sama berhak. Anehnya yang bernafsu bikin negara israel adalah YAHUDI PENDATANG.

He he hee ...... ocehan orang kalap. Yahudi yg kembali ke tanah tumpah darah mereka ndak pernah disebut penjajah. Dari awal pembentukan negara israel th 1948 bertujuan membuat rumah buat SEMUA ORANG YAHUDI di dunia. Silahkan orang yahudi dr seluruh dunia kembali ke israel. Mereka akan disambut secara terbuka oleh saudara2 mereka, yahudi2 pribumi. Bila perlu mereka akan dijemput spt ketika yahudi hitam dari afrika dijemput oleh saudara2 mereka utk tinggal di israel.

Yang kembali itu siapa????
Memangnya orang jawa keturunan Yunan bisa kembali ke Yunan sbg pribumi???

http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Jews#Ethiopian_Jews
As famine gripped Ethiopia during the 1980s, several thousand Ethiopian Jews were airlifted to Israel in Operation Moses, but political instability in Ethiopia and Sudan made further immigration impossible. In 1991, when circumstances changed, more than 14,000 Ethiopian Jews were flown to Israel in Operation Solomon.[10]

Hanya ORANG GILA KALAP spt kau sajalah yg ngoceh yahudi2 pendatang adalah penjajah.

Kalau sudah kepepet, bisanya cuma ngatain orang lain gila, kalap, dst.
Tipikal F22.

Foxhound wrote:
Omonglah kasusnya sama dengan Arab imigran di Eropa, apakah berarti anda juga mendukung bahwa mereka harusnya punya hak "tidak sama" dengan hak orang-orang non Imigran (Eropa pribumi) ?

Kita ngomongnya dlm konteks bangsa arab bukan dlm konteks agamanya.
Menurut saya, eropa pribumi sudah sewajarnya lebih berhak utk memimpin di negeri mereka sendiri.

Ok, sekarang bisakah dijelaskan lagi, "Lebih dahulu menempati wilayah" tersebut terhitung dari kapan menurut anda?

Kalo konteksnya palestina kan sangat nampak, bhw pendiri dan pendukung zionis kebanyakan lahir dan besar di eropa.

Kalau misalnya waktu itu Indonesia jadi mengganyang Malaysia, menurut anda siapa yang salah?

Saya pribadi cenderung menyalahkan Sukarno.
Orang-orang bumi putera di wilayah malaysia menurut saya lebih berhak utk menentukan nasib mereka sendiri dan membuat negara sendiri.

Contoh yg bagus adalah jogja, yg sebelumnya sudah merupakan negara jauh sblm indonesia. Kalau kemudian sultan memutuskan utk gabung itu adalah hak sultan dan rakyat jogja. sebenarnya bisa saja mereka tetap menjadi negara sendiri.

entah apa ya dibenak muslim?

mereka akui Daud, Salomo.. mereka adalah raja Israel. (ga tau kalau hanya akui sebagai nabi)

dan anak anak daud dan salomo ada di Israel. dan mereka demi orang arab muslim akan mengusir keturunan daud dan salomo.

metheny wrote:

Foxhound wrote:
Omonglah kasusnya sama dengan Arab imigran di Eropa, apakah berarti anda juga mendukung bahwa mereka harusnya punya hak "tidak sama" dengan hak orang-orang non Imigran (Eropa pribumi) ?

Kita ngomongnya dlm konteks bangsa arab bukan dlm konteks agamanya.
Menurut saya, eropa pribumi sudah sewajarnya lebih berhak utk memimpin di negeri mereka sendiri.

Memang, tidak dalam konteks agama ini... kalau pertanyaan saya berikut ada unsur agama, itu cuma contoh kasus, tapi beneran bukan soal agama...

Kasus yang ada saat ini adalah Arab imigran, ingin ada hukum syariah yang diberlakukan bagi kalangan mereka.

Bukan dari sudut pandang agama, komentar anda dari katakanlah sudut sosial, moral dan politik... apa pendapat anda soal hak imigran tersebut mengadakan hukum syariah?

Metheny wrote:

Ok, sekarang bisakah dijelaskan lagi, "Lebih dahulu menempati wilayah" tersebut terhitung dari kapan menurut anda?

Kalo konteksnya palestina kan sangat nampak, bhw pendiri dan pendukung zionis kebanyakan lahir dan besar di eropa.

Maaf bung rasanya koq nggak nyambung dengan pertanyaan saya, atau saya yang salah, kurang jelas mengajukan pertanyaannya mungkin....

Sebenarnya saya tidak sedang bertanya atau bicara spesifik soal zionis.... saya tanyanya itu pendapat anda soal "hak pribumi", sesuai ide anda.... kalau perlu secara universal, bukan hanya soal kasus Palestina.

Anda berkata "harusnya penduduk pribumi yang lebih dahulu menempati wilayah yang lebih berhak mendirikan pemerintahan"... makanya saya tanya konteks "lebih dahulu menempati wilayah" itu menurut anda seberapa jauh batasannya "lebih dahulu"?

Kalau misalnya waktu itu Indonesia jadi mengganyang Malaysia, menurut anda siapa yang salah?

Saya pribadi cenderung menyalahkan Sukarno.
Orang-orang bumi putera di wilayah malaysia menurut saya lebih berhak utk menentukan nasib mereka sendiri dan membuat negara sendiri.

Contoh yg bagus adalah jogja, yg sebelumnya sudah merupakan negara jauh sblm indonesia. Kalau kemudian sultan memutuskan utk gabung itu adalah hak sultan dan rakyat jogja. sebenarnya bisa saja mereka tetap menjadi negara sendiri.

Jadi menurut anda Bung Metheny kalau melihat dari komentar anda di atas... misal orang2 ambon RMS ingin memisahkan diri dari pemerintah Indonesia, orang2 Papua ingin memisahkan diri dari Indonesia, dan semuanya atas dasar ingin menentukan nasib mereka sendiri dan membuat negara sendiri... daripada mereka dijajah oleh pemerintahan orang Jawa (dr sudut pandang mereka)... dan kemudian Pemerintah Indonesia (yg mayoritas orang jawa) tentunya demi keutuhan negara, kemudian memerangi mereka dan menuduh mereka "separatist"

Siapa yang salah kalau menurut anda untuk kasus di atas?

Foxhound wrote:
Memang, tidak dalam konteks agama ini... kalau pertanyaan saya berikut ada unsur agama, itu cuma contoh kasus, tapi beneran bukan soal agama...

Kasus yang ada saat ini adalah Arab imigran, ingin ada hukum syariah yang diberlakukan bagi kalangan mereka.

Bukan dari sudut pandang agama, komentar anda dari katakanlah sudut sosial, moral dan politik... apa pendapat anda soal hak imigran tersebut mengadakan hukum syariah?

Kalau menurut saya, itu bergantung pd mayoritas penduduk di sebuah negara. Jika mereka memang mengijinkan tentu tidak masalah, jika tidak diijinkan ya imigran arab tsb gak bisa memaksa.

Maaf bung rasanya koq nggak nyambung dengan pertanyaan saya, atau saya yang salah, kurang jelas mengajukan pertanyaannya mungkin....

Sebenarnya saya tidak sedang bertanya atau bicara spesifik soal zionis.... saya tanyanya itu pendapat anda soal "hak pribumi", sesuai ide anda.... kalau perlu secara universal, bukan hanya soal kasus Palestina.

Anda berkata "harusnya penduduk pribumi yang lebih dahulu menempati wilayah yang lebih berhak mendirikan pemerintahan"... makanya saya tanya konteks "lebih dahulu menempati wilayah" itu menurut anda seberapa jauh batasannya "lebih dahulu"?

Tentu saja lebih dulu ini adalah dalam konteks "bangsa". Artinya, bangsa yang lebih dulu ada di wilayah tersebut tentunya lebih berhak utk menentukan nasib mereka sendiri (tmsk mendirikan negara). Batasan waktu lebih dulu tentu saja sangat relatif bergantung pd konteks bangsa dan wilayah itu sendiri.

Bahkan definisi pribumi dari wiki scr khusus hanya membutuhkan waktu singkat, yaitu jika lahir di wilayah tsb maka dia pribumi di wilayah tsb.

Jadi menurut anda Bung Metheny kalau melihat dari komentar anda di atas... misal orang2 ambon RMS ingin memisahkan diri dari pemerintah Indonesia, orang2 Papua ingin memisahkan diri dari Indonesia, dan semuanya atas dasar ingin menentukan nasib mereka sendiri dan membuat negara sendiri... daripada mereka dijajah oleh pemerintahan orang Jawa (dr sudut pandang mereka)... dan kemudian Pemerintah Indonesia (yg mayoritas orang jawa) tentunya demi keutuhan negara, kemudian memerangi mereka dan menuduh mereka "separatist"

Siapa yang salah kalau menurut anda untuk kasus di atas?

Menurut saya, idealnya demikian. Namun, tentu saja keinginan tersebut harus bisa dibuktikan sebagai sebuah keinginan mayoritas. Dalam hal ini referendum adalah jalan terbaik utk mengetahuinya.

Referendum di timor-timur (Timor Leste) adalah contoh bagus.

metheny wrote:

F-22 wrote:
Dari mana kau tahu arabisasi cuma di bhs & budaya??? Selama 1.300 tahun penjajah arab menjajah israel, memangnya tentara penjajah islam arab kawin/ngesex dg siapa??? Apa mereka ndak kawin??? Apa mereka membawa istri dari arab???

Jangan cuma berkhayal. Pake referensi dong...

Ndak ada referensi bukan berarti tidak terjadi! Kenafa ndak mungkin selama 1.300 thn arab2 penjajah itu ngesex dg orang palestina??? Mungkin saja khan???

Anggap saja orang palestina memang punya darah campuran yahudi, kenapa mereka meninggalkan identitas keyahudian mereka??? Apakah kalo mereka meninggalkan identitas mereka & berubah identitas menjadi penjajah arab, mereka otomatis bisa lebih berhak atas yerusalem dibandingkan orang yahudi pribumi???

Berubah identitas???? Hahahahaa....teori F22 yang kesekian kalinya.
Yang jelas, mereka sama-sama pribumi.

Aneh ..... arab2 palestina itu ndak pernah merasa keturunan raja2 israel spt daud, sulaiman & orang yahudi di jaman itu, bgmn bisa disebut 'pribumi' di tanah israel?

Mereka juga ingin menghancurkan orang yahudi, merebut yerusalem dst. Kenafa 'pribumi' palestina malah ingin MENGUASAI/MENJAJAH/MEREBUT yerusalem dr pribumi yahudi???

http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Jews#Ethiopian_Jews
As famine gripped Ethiopia during the 1980s, several thousand Ethiopian Jews were airlifted to Israel in Operation Moses, but political instability in Ethiopia and Sudan made further immigration impossible. In 1991, when circumstances changed, more than 14,000 Ethiopian Jews were flown to Israel in Operation Solomon.[10]

Hanya ORANG GILA KALAP spt kau sajalah yg ngoceh yahudi2 pendatang adalah penjajah.

Kalau sudah kepepet, bisanya cuma ngatain orang lain gila, kalap, dst.
Tipikal F22.

Kalo sudah kepepet, bisanya cuma bisa ngoceh OOT kesana-kemari.
Tipikal @metheny.

Coba tuh kau jawab, yahudi hitam yg dijemput oleh saudara2nya apakah akan menjadi 'penjajah' di israel???

Paling juga kau akan ngoceh kesana-kemari kayak orgil!!!

metheny wrote:
Kalau menurut saya, itu bergantung pd mayoritas penduduk di sebuah negara. Jika mereka memang mengijinkan tentu tidak masalah, jika tidak diijinkan ya imigran arab tsb gak bisa memaksa.

Thank you, sedikit banyak saya sudah mulai paham di sisi mana anda berdiri.

Tentu saja lebih dulu ini adalah dalam konteks "bangsa". Artinya, bangsa yang lebih dulu ada di wilayah tersebut tentunya lebih berhak utk menentukan nasib mereka sendiri (tmsk mendirikan negara). Batasan waktu lebih dulu tentu saja sangat relatif bergantung pd konteks bangsa dan wilayah itu sendiri.

Ada dua pertanyaan bung Metheny.
1. Kalau ada dua bangsa tercampur dalam suatu wilayah, asumsikan saja, dua bangsa itu sama2 berhak dan turun temurun meninggali tempat tersebut, tapi tidak pernah akur.... dan kemudian sama2 mengklaim hak.... menurut anda bagaimana menentukan wilayah?

2. Dalam konteks masalah Palestina... siapa yang lebih dahulu menempati wilayah tersebut sesuai definisi anda "lebih dahulu"?

Bahkan definisi pribumi dari wiki scr khusus hanya membutuhkan waktu singkat, yaitu jika lahir di wilayah tsb maka dia pribumi di wilayah tsb.

Kalau yang ini saya setuju dengan wiki Bung... anda sendiri bagaimana pandangan anda dengan definisi dari wiki? Apakah juga itu yang anda maksud dengan "pribumi" dimasalah "siapa yg lebih berhak?"

Menurut saya, idealnya demikian. Namun, tentu saja keinginan tersebut harus bisa dibuktikan sebagai sebuah keinginan mayoritas. Dalam hal ini referendum adalah jalan terbaik utk mengetahuinya.

Referendum di timor-timur (Timor Leste) adalah contoh bagus.

Konfirmasi kalau gitu... jadi menurut anda apabila mayoritas penduduk suatu wilayah berkehendak memisahkan diri, maka keinginan itu adalah legit dan bisa dibenarkan?

F-22 wrote:

metheny wrote:

F-22 wrote:
Dari mana kau tahu arabisasi cuma di bhs & budaya??? Selama 1.300 tahun penjajah arab menjajah israel, memangnya tentara penjajah islam arab kawin/ngesex dg siapa??? Apa mereka ndak kawin??? Apa mereka membawa istri dari arab???

Jangan cuma berkhayal. Pake referensi dong...

Ndak ada referensi bukan berarti tidak terjadi! Kenafa ndak mungkin selama 1.300 thn arab2 penjajah itu ngesex dg orang palestina??? Mungkin saja khan???

Anggap saja orang palestina memang punya darah campuran yahudi, kenapa mereka meninggalkan identitas keyahudian mereka??? Apakah kalo mereka meninggalkan identitas mereka & berubah identitas menjadi penjajah arab, mereka otomatis bisa lebih berhak atas yerusalem dibandingkan orang yahudi pribumi???

Berubah identitas???? Hahahahaa....teori F22 yang kesekian kalinya.
Yang jelas, mereka sama-sama pribumi.

Aneh ..... arab2 palestina itu ndak pernah merasa keturunan raja2 israel spt daud, sulaiman & orang yahudi di jaman itu, bgmn bisa disebut 'pribumi' di tanah israel?

Mereka juga ingin menghancurkan orang yahudi, merebut yerusalem dst. Kenafa 'pribumi' palestina malah ingin MENGUASAI/MENJAJAH/MEREBUT yerusalem dr pribumi yahudi???

http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Jews#Ethiopian_Jews
As famine gripped Ethiopia during the 1980s, several thousand Ethiopian Jews were airlifted to Israel in Operation Moses, but political instability in Ethiopia and Sudan made further immigration impossible. In 1991, when circumstances changed, more than 14,000 Ethiopian Jews were flown to Israel in Operation Solomon.[10]

Hanya ORANG GILA KALAP spt kau sajalah yg ngoceh yahudi2 pendatang adalah penjajah.

Kalau sudah kepepet, bisanya cuma ngatain orang lain gila, kalap, dst.
Tipikal F22.

Kalo sudah kepepet, bisanya cuma bisa ngoceh OOT kesana-kemari.
Tipikal @metheny.

Coba tuh kau jawab, yahudi hitam yg dijemput oleh saudara2nya apakah akan menjadi 'penjajah' di israel???

Paling juga kau akan ngoceh kesana-kemari kayak orgil!!!

Tanpa referensi tidak saya layani.

Foxhound wrote:
Ada dua pertanyaan bung Metheny.
1. Kalau ada dua bangsa tercampur dalam suatu wilayah, asumsikan saja, dua bangsa itu sama2 berhak dan turun temurun meninggali tempat tersebut, tapi tidak pernah akur.... dan kemudian sama2 mengklaim hak.... menurut anda bagaimana menentukan wilayah?

Apakah mungkin dua bangsa yang tidak akur tinggal dalam satu wilayah yang sama selama ratusan tahun?

Saya berpikiran, mereka otomatis memisahkan diri. Mereka kan punya keluarga, anak, istri yang rawan thd serangan musuh.

Jangankan dua bangsa, satu bangsa pun bisa pecah. Solusinya ya pecah bikin negara sendiri-sendiri, mirip kasus kerajaan israel utara dan israel selatan pasca Salomo.

2. Dalam konteks masalah Palestina... siapa yang lebih dahulu menempati wilayah tersebut sesuai definisi anda "lebih dahulu"?

Bani Israel memang lebih dulu dibandingkan orang arab. Namun bani Israel juga pernah meninggalkan palestina ratusan tahun dan digantikan oleh bangsa lain, termasuk bangsa arab.

Namun demikian, perlu diingat bhw yang Muslim dan Kristen di Palestina tidak semuanya benar-benar bangsa arab. Banyak juga yg merupakan keturunan bani Israel, spt kata referensi.

Kalau yang ini saya setuju dengan wiki Bung... anda sendiri bagaimana pandangan anda dengan definisi dari wiki? Apakah juga itu yang anda maksud dengan "pribumi" dimasalah "siapa yg lebih berhak?"

Saya tidak ada masalah. Masyarakat kita memang sering tidak konsisten dg hak-hak spt ini. Mereka tidak pernah mempermasalahkan ke-pribumi-an suku betawi yang baru ada sekitar 1 abad yg lampau. Sementara mereka tidak pernah mengakui keturunan tionghoa yg sudah berabad-abad turun temurun di wilayah Indonesia sbg bagian dr pribumi.

Konfirmasi kalau gitu... jadi menurut anda apabila mayoritas penduduk suatu wilayah berkehendak memisahkan diri, maka keinginan itu adalah legit dan bisa dibenarkan?

Menurut saya begitu. Negara bisa hilang dan muncul silih berganti.
Kebijakan RI mau melepas Timor Leste menurut saya adalah benar.

metheny wrote:Tanpa referensi tidak saya layani.

Ya udah matamu perhatikan baek2 referensi di bawah ini:

http://en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_people
The Palestinian people, (Arabic: الشعب الفلسطيني‎, ash-sha‘b al-Filasṭīnī) also referred to as Palestinians (Arabic: الفلسطينيون‎, al-Filasṭīniyyūn), are the modern descendants of people who have lived in Palestine over the centuries and today are largely culturally and linguistically Arab.

Selama ribuan tahun sejak jaman daud tanah palestina dihuni oleh orang yahudi. Barulah di abad ke-7 M penjajah2 arab itu mulai menetap di palestina.

Arab2 palestina itu ndak pernah merasa keturunan raja2 israel spt daud, sulaiman & orang yahudi di jaman itu, bgmn bisa disebut 'pribumi' di tanah israel? Mereka malah merasa jadi orang arab yg baru datang di abad ke-7 M, bgmn mereka bisa disebut 'pribumi' di tanah israel???

Mereka juga ingin menghancurkan orang yahudi, merebut yerusalem dst. Kenafa 'pribumi' palestina malah ingin MENGUASAI/MENJAJAH/MEREBUT yerusalem dr pribumi yahudi???

http://en.wikipedia.org/wiki/Black_Jews#Ethiopian_Jews
As famine gripped Ethiopia during the 1980s, several thousand Ethiopian Jews were airlifted to Israel in Operation Moses, but political instability in Ethiopia and Sudan made further immigration impossible. In 1991, when circumstances changed, more than 14,000 Ethiopian Jews were flown to Israel in Operation Solomon.[10]

Dari referensi di atas, yahudi hitam yg dijemput oleh saudara2nya apakah akan menjadi 'penjajah' di israel???

metheny wrote:
Apakah mungkin dua bangsa yang tidak akur tinggal dalam satu wilayah yang sama selama ratusan tahun?
Saya berpikiran, mereka otomatis memisahkan diri. Mereka kan punya keluarga, anak, istri yang rawan thd serangan musuh.
Jangankan dua bangsa, satu bangsa pun bisa pecah. Solusinya ya pecah bikin negara sendiri-sendiri, mirip kasus kerajaan israel utara dan israel selatan pasca Salomo.

Jadi apakah menurut bung Metheny, solusi yang ditawarkan PBB kepada Palestina, sesaat sebelum Inggris meninggalkan Palestina (karena batas waktu mandate) yaitu mendirikan dua negara terpisah antara Yahudi dan Arab, adalah solusi yang paling tepat?

Metheny wrote:

2. Dalam konteks masalah Palestina... siapa yang lebih dahulu menempati wilayah tersebut sesuai definisi anda "lebih dahulu"?

Bani Israel memang lebih dulu dibandingkan orang arab. Namun bani Israel juga pernah meninggalkan palestina ratusan tahun dan digantikan oleh bangsa lain, termasuk bangsa arab.
Namun demikian, perlu diingat bhw yang Muslim dan Kristen di Palestina tidak semuanya benar-benar bangsa arab. Banyak juga yg merupakan keturunan bani Israel, spt kata referensi.

Saya kali ini agak bingung bung dengan jawaban anda... jadi yang benar, sesuai definisi anda "lebih dahulu"... itu siapa?

Ataukah menurut anda karena Yahudi meninggalkan wilayah tersebut, maka "seluruh Yahudi" jadi kehilangan haknya?

Sekalian, tolong konfirmasi aja, setahu saya ada orang-orang Yahudi yang tidak pernah meninggalkan tanah Palestina, termasuk yang memeluk Judaism.... apakah menurut anda tidak begitu atau bagaimana?

Konfirmasi kalau gitu... jadi menurut anda apabila mayoritas penduduk suatu wilayah berkehendak memisahkan diri, maka keinginan itu adalah legit dan bisa dibenarkan?

Menurut saya begitu. Negara bisa hilang dan muncul silih berganti.
Kebijakan RI mau melepas Timor Leste menurut saya adalah benar.

Bung Meth, kasus Timor Timur, referendumnya diijinkan atau bahkan diprakarsai oleh pemerintah Indonesia... sehingga terlihat legit.

Kalau kasusnya adalah bukan diprakarsai oleh pemerintah sehingga mereka berontak memisahkan diri apakah anda juga masih di pihak yang mendukung kedaulatan orang-orang "separatist" yang memisahkan diri tersebut karena ingin menentukan nasib mereka sendiri tanpa tekanan pemerintah yang sekarang berkuasa atas mereka?