kesalahan fatal alkitab

First topic message reminder :

1. Kelelawar termasuk bangsa burung???????

Kelelawar bukanlah bangsa burung. Tetapi menurut Alkitab, kelelawar termasuk burung.

13 Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut;

14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya;

15 setiap burung gagak menurut jenisnya;

16 burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya;

17 burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar;

18 burung hantu putih, burung undan, burung ering;

19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar.
(Imamat 11:13-19)

Lihat juga (Ulangan 14:11-17)

2. Kelinci Memamah biak?????

Kelinci adalah binatang yang tidak memamah biak tapi binatang pengerat. Tetapi menurut Alkitab yang katanya Firman Tuhan itu, kelinci adalah binatang yang memamah biak.

Juga kelinci, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah, haram itu bagimu. (Imamat 11:6)

3. Serangga berkaki empat?????

Semua serangga mempunyai 6 kaki.

20 Segala binatang yang merayap dan bersayap dan berjalan dengan keempat kakinya adalah kejijikan bagimu.

21 Tetapi inilah yang boleh kamu makan dari segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berjalan dengan keempat kakinya, yaitu yang mempunyai paha di sebelah atas kakinya untuk melompat di atas tanah.

22 Inilah yang boleh kamu makan dari antaranya: belalang-belalang menurut jenisnya, yaitu belalang-belalang gambar menurut jenisnya, belalang-belalang kunyit menurut jenisnya, dan belalang-belalang padi menurut jenisnya. (Imamat 11:20-22)

4. Ular makanannya debu tanah????

Ular tidak makan debu.

Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. (Kejadian 3:14)

5. Unta tidak berkuku belah????

Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari yang memamah biak atau dari yang berkuku belah: unta, karena memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram itu bagimu. (Imamat 11:4)

Tetapi inilah yang tidak boleh kamu makan dari antara yang memamah biak atau dari antara yang berbelah dan bersela kukunya: unta, kelinci hutan dan marmot, karena semuanya itu memang memamah biak, tetapi tidak berkuku belah; haram semuanya itu bagimu. (Ulangan 14:7)

6. Bumi statis dan tidak bergerak????.

… TUHAN adalah Raja; Ia berpakaian keagungan dan kekuatan. Bumi berdiri teguh tak dapat goyah. (Mazmur 93:1)

… Gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh dunia! Bumi kukuh tidak tergoyahkan. (1 Tawarikh 16:30)

Dengan kukuh bumi Kaupasang pada alasnya, sehingga tak akan goyang untuk selamanya. (Mazmur 104:5)

7. Bumi punya 4 sudut????

… he will assemble the scattered people of Judah from the four quarters of the earth. (Isaiah 11:12)

After this I saw four angels standing at the four corners of the earth, … (Revelation 7:1)

Oh Lord, … to you the nations will come from the ends of the earth… (Jeremiah 16:19)

… and there before me stood a tree in the middle of the land. Its height was enormous. The tree grew large and strong and its top touched the sky; it was visible to the ends of the earth. (Daniel 4:10-11)

8. Penyakit disebabkan oleh syetan????

Orang bisu karena dihinggapi s*t*n???

32 Waktu kedua orang itu pergi, seorang bisu yang dikuasai oleh roh jahat dibawa kepada Yesus.

33 Yesus mengusir roh jahat itu dan pada saat itu juga orang itu bisa berbicara lagi. Orang banyak itu heran dan berkata, “Belum pernah kami melihat kejadian serupa ini di Israel!” (Matius 9:32).

Orang bisu dan buta karena kerasukan s*t*n???

Kemudian dibawalah kepada Yesus seorang yang kerasukan s*t*n. Orang itu buta dan bisu, lalu Yesus menyembuhkannya, sehingga si bisu itu berkata-kata dan melihat. (Matius 12:22).

Penyakit epilepsi disebabkan oleh s*t*n????

14 Ketika Yesus dan ketiga pengikut-Nya kembali kepada orang banyak itu, seorang laki-laki datang, sujud di hadapan Yesus,

15 dan berkata, “Bapak, kasihanilah anak saya. Ia sakit ayan. Serangan ayannya begitu hebat sehingga ia sering sekali jatuh ke dalam api dan sering juga ke dalam air.

16 Saya sudah membawa dia kepada pengikut-pengikut Bapak, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkan dia.”

17 Yesus menjawab, “Bukan main kalian ini! Kalian sungguh orang-orang yang menyeleweng dan tidak percaya. Sampai kapan Aku harus tinggal bersama kalian dan bersabar terhadap kalian? Bawa anak itu
kemari!”

18 Lalu Yesus memerintahkan roh jahat yang di dalam anak itu keluar. Dan roh jahat itu keluar, lalu anak itu sembuh pada saat itu juga.
(Matius 17:14-18).

9. Kalau sakit cukup di doakan???

Kalau ada yang sakit, hendaklah ia memanggil pemimpin-pemimpin jemaat. Dan hendaklah pemimpin-pemimpin itu mendoakan orang yang sakit itu danmengolesnya dengan minyak atas nama Tuhan. (Yakobus 5:14-15).

10. Dengan Iman, dapat memindahkan gunung???

1. Markus

16:17 Tanda tanda ini menyertai orang-orang yang beriman, mereka mengusir syetan demi namaku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa baru bagi mereka,

16:18 mereka memegang ular, sekalipun mereka meminum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka, dan mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuh.

Sudah dapatkah anda mengusir syetan?

Sudah dapatkah anda menggunakan bahasa-bahasa baru?

Sudahkah anda memegang ular?

Sudahkah anda mencoba meminum racun?

Sudahkah anda meletakan tangan anda atas orang sakit dan orang itu sembuh?

Bila anda belum melakukannya, keimanan anda kepada Yesus diragukan.

Tapi setelah diselidiki, ternyata ayat diatas adalah ayat Palsu.
Markus 16 ternyata hanya sampai ayat 8, Markus 16:9-20 adalah palsu.
Alkitab kitab Markus pasal 16 yang diterbitkan Lembaga Biblika Indonesia yang dicetak oleh percetakan Arnoldus Ende 1986/1987, Pada catatan kakinya berbunyi:

“Dengan singkat. Bagian ayat ini hanya terdapat dalam beberapa naskah. Nampaknya baru dalam abad ke-2 Mas ditambahkan dalam injil Markus.
Bagian akhir injil Markus ayat 9-20 bercerita mengenai penampakan Yesus. Ini memang termasuk kitab suci, tetapi agaknya tidak termasuk injil Markus yang asli”.

Pada The Christian Counselor’s New Testamen, markus 16 berakhir pada pasal 16 ayat 8. Kemana ayat 9-20? Pada akhir kalimat terdapat catatan kaki :

“These verse are omitted by better MSS. An alternative shoter ending is found in same”.

“Ayat-ayat ini dihapus oleh terjemahan MSS yang terbaik. Penutup lebih pendek seperti ini (Markus 16 berakhir pada ayat 8) bisa ditemukan pada beberapa versi lainnya.

Pada The Holy Bible New International Version pada catatan kaki ayat 8 berbunyi :

“The two most reliable early manuscripts do not have mark 16:9-20″.

“Dua manuskrip paling tua tidak memiliki Markus 16:9-20″.

“Serious doubts exists as to whether these verses belong to the Gospel of Mark. They are absent from important early manuscripts and display certain peculiarities of vocabulary, style and theological content that are unlike the rest of Mark. His Gospel probably ended at 16:8, or its original ending has been lost. (From the NIV Bible Foot Notes,
page 1528)”

2. Lukas 10:19

“Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu”.

Kita akan membuktikan kebenaran kedua ayat tersebut. Kita bawa ular dan kalajengking hidup pada orang Kristen, serta meminta agar mereka memegang atau menginjaknya. Saya yakin 100 persen bahwa tidak ada orang Kristen yang berani melakukannya. Ini menunjukkan bahwa berdasarkan standard Alkitab sendiri, maka pada masa sekarang tidak
ada lagi Orang Kristen yang beriman atau mendapatkan kuasa Tuhan.
Barangkali ada Orang Kristen yang membantahnya, tetapi kalau Orang Kristen membantahnya maka berarti ayat di atas tidak relevan lagi dan mustahil dilakukan. Dengan berpatokan pada ayat di atas, maka tidak ada satupun lagi Orang Kristen yang beriman, kecuali kalau mereka berani menerima tantangan kita untuk memegang dan menginjak ular serta kalajengking dan bahkan minum racun.

Nah dari sini kita dapat mengatakan pada mereka, daripada melakukan Kristenisasi lebih baik memperbaiki keimanan Umat Kristen sendiri terlebih dahulu. Mereka sendiri TIDAK BENAR-BENAR beriman pada ajaran mereka sendiri, bagaimana dapat membuat orang lain beriman pada agama mereka?

3. Matius

17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka : “Mengapa kami tidak dapat mengusir syetan itu?”

17:20 Ia berkata kepada mereka : “Karena kamu kurang percaya. Sebab aku berkata kepadamu : Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini : Pindahlah dari tempat ini kesana, maka gunung ini akan pindah, dan tak ada yang mustahil bagimu”.

Sudahkah anda dapat memindahkan gunung?

Sudah mampukah anda menyuruh pohon Ara untuk pindah dan menghujam
didasar lautan?

Bila anda belum dapat melakukan, dan saya kira semua orang kristen tak dapat melakukannya, maka keimanan anda kepada Yesus tidak ada seujung upil pun.

sumber: http://chodet22.wordpress.com/2009/11/11/kesalahan-fatal-alkitab/

jakajayagiri-2 wrote:

EHAN wrote:

sekedar hendak membandingkan..
topiknya kan tetep..
asal tuduh 'fiksi' bikin keki juga..
nyerah

saya bilangkan mirip cerita fiksi,, claim lu tuh ayat kan bimbingan dari roh kudus,, akan tetapi lu bilang ayat di buat berdasarkan pandangan MEREKA, mereka siapa??? nga jelas kan,,, pandangan roh kudus apa pandangan penulis ayat...

Firman Tuhan menggunakan peristilahan berdasarkan terminologi yg dipahami manusia pada masanya. Saat itu belum ada taksonomi hewan.

makanya bukan firman Tuhan karena firman Tuhan gak bisa dimentahkan oleh ilmu biologi

jakajayagiri-2 wrote:

jika ayat itu dari roh kudus, maka kelelawar dibilang bukan burung karena burung ialah hewan unggas,, bertelor,, berparuh,,

Itu adalah batasan yg diciptakan manusia (taksonomi). Kenapa Anda memaksakan Tuhan menggunakan penggolongan menurut manusia modern sedangkan Tuhan bicara kepada manusia kala itu yg masih jauh dr jaman munculnya taksonomi?

Apakah otak manusia punya hak untuk mendikte Tuhan?

lha, bukannya malah dagelan namanya kalo pengetahuan Tuhan dimentahkan oleh pengetahuan manusia

Firman Tuhan menggunakan peristilahan berdasarkan terminologi yg dipahami manusia pada masanya. Saat itu belum ada taksonomi hewan.

jadi tuhan lu penipu,, kasihan orang jaman tersebut, di bodohi sama roh kudus odong2,,,

Itu adalah batasan yg diciptakan manusia (taksonomi). Kenapa Anda memaksakan Tuhan menggunakan penggolongan menurut manusia modern sedangkan Tuhan bicara kepada manusia kala itu yg masih jauh dr jaman munculnya taksonomi?

seharusnya tuhan lu jangan bilang kelelawar burung akan tetapi bilang aja hewan jenis beranak dan menyusui..

Apakah otak manusia punya hak untuk mendikte Tuhan?

apakah manusia tidak memiliki hak mengetahui fakta, bahwa itu bukan jenis unggas... sehingga tuhan boleh membodohi manusia.. berarti tuhan lu nga tepat janji, berdusta, dan memberikan ajaran palsu...

ini ucapan wewedi

lha itulah 'burung' menurut mereka di jaman itu..

MEREKA SIAPA YANG DI MAKSUD?????

putramentari wrote:makanya bukan firman Tuhan karena firman Tuhan gak bisa dimentahkan oleh ilmu biologi

gak ada mentah-mentahan..
yang ada, kamu nggak ngerti soal taksonomi

SEGOROWEDI wrote:

putramentari wrote:makanya bukan firman Tuhan karena firman Tuhan gak bisa dimentahkan oleh ilmu biologi

gak ada mentah-mentahan..
yang ada, kamu nggak ngerti soal taksonomi

kasihan di bodohin sama RK odong2, biar salah juga tetap di seruput sambil tutup mata..

wah nggak bisa gitu Wed! ntar kan nanti bisa dipertanyakan, "apakah roh kudus itu benar2 berbentuk seperti burung, atau malah sebenernya berbentuk seperti kelelawar?"

SEGOROWEDI wrote:

putramentari wrote:makanya bukan firman Tuhan karena firman Tuhan gak bisa dimentahkan oleh ilmu biologi

gak ada mentah-mentahan..
yang ada, kamu nggak ngerti soal taksonomi

kalo begitu
yang salah ilmu taksonomi apa bibelnya om?

JAWAB

EHAN wrote:

Firman Tuhan menggunakan peristilahan berdasarkan terminologi yg dipahami manusia pada masanya. Saat itu belum ada taksonomi hewan.

jadi tuhan lu penipu,, kasihan orang jaman tersebut, di bodohi sama roh kudus odong2,,,

Itu adalah batasan yg diciptakan manusia (taksonomi). Kenapa Anda memaksakan Tuhan menggunakan penggolongan menurut manusia modern sedangkan Tuhan bicara kepada manusia kala itu yg masih jauh dr jaman munculnya taksonomi?

seharusnya tuhan lu jangan bilang kelelawar burung akan tetapi bilang aja hewan jenis beranak dan menyusui..

Apakah otak manusia punya hak untuk mendikte Tuhan?

apakah manusia tidak memiliki hak mengetahui fakta, bahwa itu bukan jenis unggas... sehingga tuhan boleh membodohi manusia.. berarti tuhan lu nga tepat janji, berdusta, dan memberikan ajaran palsu...

ini ucapan wewedi

lha itulah 'burung' menurut mereka di jaman itu..

MEREKA SIAPA YANG DI MAKSUD?????

klasifikasi mahluk hidup tertua saja baru dibikin Linnaeus tahun 1735

pakdhesam wrote:
kalo begitu
yang salah ilmu taksonomi apa bibelnya om?

JAWAB

tidak ada yang salah

SEGOROWEDI wrote:

putramentari wrote:makanya bukan firman Tuhan karena firman Tuhan gak bisa dimentahkan oleh ilmu biologi

gak ada mentah-mentahan..
yang ada, kamu nggak ngerti soal taksonomi

Taksonomi

Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.

Ia memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan
Classis/Kelas,
Ordo/Bangsa,
Familia/Keluarga/Suku,
Genus/Marga, dan
Spesies (Jenis).


Burung : Termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class ( bangsa ) Aves

Kelelawar : termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class Mamalia

sementara di alkitab kelelawar masuk bangsa burung alias Class Aves padahal menurut Taksonomi Kelelawar termasuk class Mamalia

jadi Roh kudusnya gak pernah makan bangku sekolahan

http://staff.unila.ac.id/janter/2012/10/03/klasifikasi_makhluk_hidup/

Taksonomi = Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dahulu (Ancient Time, BC) . Ahli filosof Yunani, Aristotle (384-322 sebelum masehi) mengelompokan makhluk hidup kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan dan kelompok tumbuhan, namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom.

jadi sebelum bibel ada, Ilmu Taksonomi udah ada duluan om


http://www.firmanthok.web.id/2012/08/perkembangan-biologi.html

Aristoteles yang hidup pada pertengahan abad ke-4 SM memberi perhatian yang besar terhadap berbagai ilmu termasuk biologi. Aristoteles memperkenalkan dasar-dasar taksonomi yang masih dipakai hingga saat ini. Beliau mengelompokkan hewan menjadi hewan berdarah dan hewan tidak berdarah. Hewan berdarah mencakup kelompok mamalia, burung, amfibi, reptil, dan ikan. Hewan tak berdarah dibagi menjadi kelompok Cephalopoda, udang-udangan, serangga, dan Testacea yang terdiri dari hewan-hewan kecil.

aristoteles aja udah tau definisi burung.. kok yg nulis bibel ga tau???

SEGOROWEDI wrote:

EHAN wrote:

Firman Tuhan menggunakan peristilahan berdasarkan terminologi yg dipahami manusia pada masanya. Saat itu belum ada taksonomi hewan.

jadi tuhan lu penipu,, kasihan orang jaman tersebut, di bodohi sama roh kudus odong2,,,

Itu adalah batasan yg diciptakan manusia (taksonomi). Kenapa Anda memaksakan Tuhan menggunakan penggolongan menurut manusia modern sedangkan Tuhan bicara kepada manusia kala itu yg masih jauh dr jaman munculnya taksonomi?

seharusnya tuhan lu jangan bilang kelelawar burung akan tetapi bilang aja hewan jenis beranak dan menyusui..

Apakah otak manusia punya hak untuk mendikte Tuhan?

apakah manusia tidak memiliki hak mengetahui fakta, bahwa itu bukan jenis unggas... sehingga tuhan boleh membodohi manusia.. berarti tuhan lu nga tepat janji, berdusta, dan memberikan ajaran palsu...

ini ucapan wewedi

lha itulah 'burung' menurut mereka di jaman itu..

MEREKA SIAPA YANG DI MAKSUD?????

klasifikasi mahluk hidup tertua saja baru dibikin Linnaeus tahun 1735

we,, apa hubungannya mahluk hidup terua dengan taksonomi ,,, lu tuh di bohongi mah roh kudus odong2 ,,
jadi penulis injil nga dapat bimbingan,tapi menurut mereka sendiri sesuai kata2 lu, kek gini masih di seruput aja, sambil tutp mata.

putramentari wrote:
Taksonomi

Dalam biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.

Ia memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan
Classis/Kelas,
Ordo/Bangsa,
Familia/Keluarga/Suku,
Genus/Marga, dan
Spesies (Jenis).


Burung : Termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class ( bangsa ) Aves

Kelelawar : termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class Mamalia

sementara di alkitab kelelawar masuk bangsa burung alias Class Aves padahal menurut Taksonomi Kelelawar termasuk class Mamalia

jadi Roh kudusnya gak pernah makan bangku sekolahan

sebelum dibikin klasifikasinya apa yang ada?
belum ada apa yang disebut aves dan apa yang disebut mamalia
dengan dasar pengklasifikasian sifat dan ciri masing-masing

EHAN wrote:
we,, apa hubungannya mahluk hidup terua dengan taksonomi ,,, lu tuh di bohongi mah roh kudus odong2 ,,
jadi penulis injil nga dapat bimbingan,tapi menurut mereka sendiri sesuai kata2 lu, kek gini masih di seruput aja, sambil tutp mata.

saya sarankan:
pahami dan pelajari sejarah (dan tujuan) taksonomi dulu!

SEGOROWEDI wrote:

pakdhesam wrote:
kalo begitu
yang salah ilmu taksonomi apa bibelnya om?

JAWAB

tidak ada yang salah

tak ada yang salah??

wew jawab sambil mabok ya om??

SEGOROWEDI wrote:

EHAN wrote:
we,, apa hubungannya mahluk hidup terua dengan taksonomi ,,, lu tuh di bohongi mah roh kudus odong2 ,,
jadi penulis injil nga dapat bimbingan,tapi menurut mereka sendiri sesuai kata2 lu, kek gini masih di seruput aja, sambil tutp mata.

saya sarankan:
pahami dan pelajari sejarah (dan tujuan) taksonomi dulu!

saran di terima,,,
tapi saran saya untuk anda,,, jangan menelan cepat2 isi kitab dari roh kudus odong2, lu kena tipu kan sekarang??

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

EHAN wrote:

sekedar hendak membandingkan..
topiknya kan tetep..
asal tuduh 'fiksi' bikin keki juga..
nyerah

saya bilangkan mirip cerita fiksi,, claim lu tuh ayat kan bimbingan dari roh kudus,, akan tetapi lu bilang ayat di buat berdasarkan pandangan MEREKA, mereka siapa??? nga jelas kan,,, pandangan roh kudus apa pandangan penulis ayat...

Firman Tuhan menggunakan peristilahan berdasarkan terminologi yg dipahami manusia pada masanya. Saat itu belum ada taksonomi hewan.

makanya bukan firman Tuhan karena firman Tuhan gak bisa dimentahkan oleh ilmu biologi

jakajayagiri-2 wrote:

jika ayat itu dari roh kudus, maka kelelawar dibilang bukan burung karena burung ialah hewan unggas,, bertelor,, berparuh,,

Itu adalah batasan yg diciptakan manusia (taksonomi). Kenapa Anda memaksakan Tuhan menggunakan penggolongan menurut manusia modern sedangkan Tuhan bicara kepada manusia kala itu yg masih jauh dr jaman munculnya taksonomi?

Apakah otak manusia punya hak untuk mendikte Tuhan?

lha, bukannya malah dagelan namanya kalo pengetahuan Tuhan dimentahkan oleh pengetahuan manusia

Sdh terbukti sekarang, bahwa Tuhan jauh lebih cerdas dr Anda (dan memang manusia tak ada apa2nya dibanding Tuhan). Tuhan tau bahwa ketika berbicara dgn manusia pada jaman dulu, tidak mungkin menggunakan pemahaman manusia masa kini. Harus menggunakan ungkapan2 yg bisa dipahami dan sesuai kemampuan pengetahuan manusia saat itu.
Menggunakan standard org masa kini, jelas org masa lalu tidak akan paham. Tapi menggunakan standard yg berlaku saat itu, pasti org masa kini bisa memahami dan memaklumi. Krn memang pengetahuan org semakin berkembang dr jaman ke jaman. Bukan sebaliknya.

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

EHAN wrote:

sekedar hendak membandingkan..
topiknya kan tetep..
asal tuduh 'fiksi' bikin keki juga..
nyerah

saya bilangkan mirip cerita fiksi,, claim lu tuh ayat kan bimbingan dari roh kudus,, akan tetapi lu bilang ayat di buat berdasarkan pandangan MEREKA, mereka siapa??? nga jelas kan,,, pandangan roh kudus apa pandangan penulis ayat...

Firman Tuhan menggunakan peristilahan berdasarkan terminologi yg dipahami manusia pada masanya. Saat itu belum ada taksonomi hewan.

makanya bukan firman Tuhan karena firman Tuhan gak bisa dimentahkan oleh ilmu biologi

jakajayagiri-2 wrote:

jika ayat itu dari roh kudus, maka kelelawar dibilang bukan burung karena burung ialah hewan unggas,, bertelor,, berparuh,,

Itu adalah batasan yg diciptakan manusia (taksonomi). Kenapa Anda memaksakan Tuhan menggunakan penggolongan menurut manusia modern sedangkan Tuhan bicara kepada manusia kala itu yg masih jauh dr jaman munculnya taksonomi?

Apakah otak manusia punya hak untuk mendikte Tuhan?

lha, bukannya malah dagelan namanya kalo pengetahuan Tuhan dimentahkan oleh pengetahuan manusia

Sdh terbukti sekarang, bahwa Tuhan jauh lebih cerdas dr Anda (dan memang manusia tak ada apa2nya dibanding Tuhan). Tuhan tau bahwa ketika berbicara dgn manusia pada jaman dulu, tidak mungkin menggunakan pemahaman manusia masa kini. Harus menggunakan ungkapan2 yg bisa dipahami dan sesuai kemampuan pengetahuan manusia saat itu.
Menggunakan standard org masa kini, jelas org masa lalu tidak akan paham. Tapi menggunakan standard yg berlaku saat itu, pasti org masa kini bisa memahami dan memaklumi. Krn memang pengetahuan org semakin berkembang dr jaman ke jaman. Bukan sebaliknya.

gak baca ya :

Taksonomi

Dalam
biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang
mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang
dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata
nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von
Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.

Ia
memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk
hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari
tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan
Classis/Kelas,
Ordo/Bangsa,
Familia/Keluarga/Suku,
Genus/Marga, dan
Spesies (Jenis).


Burung : Termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class ( bangsa ) Aves

Kelelawar : termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class Mamalia

sementara di alkitab kelelawar masuk bangsa burung alias Class Aves padahal menurut Taksonomi Kelelawar termasuk class Mamalia

jadi Roh kudusnya gak pernah makan bangku sekolahan

Sdh terbukti sekarang, bahwa Tuhan jauh lebih cerdas dr Anda (dan memang manusia tak ada apa2nya dibanding Tuhan). Tuhan tau bahwa ketika berbicara dgn manusia pada jaman dulu, tidak mungkin menggunakan pemahaman manusia masa kini. Harus menggunakan ungkapan2 yg bisa dipahami dan sesuai kemampuan pengetahuan manusia saat itu.
Menggunakan standard org masa kini, jelas org masa lalu tidak akan paham. Tapi menggunakan standard yg berlaku saat itu, pasti org masa kini bisa memahami dan memaklumi. Krn memang pengetahuan org semakin berkembang dr jaman ke jaman. Bukan sebaliknya.

lebih cerdas mendustai domba,, sehingga domba2 yang kram otaknya tertipu,,dikadalin dengan memberikan informasi palsu,, dan parahnya,, para domba menelannya,, padahal berbau kebohongan dengan jelas.

putramentari wrote:
gak baca ya :

Taksonomi

Dalam
biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang
mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang
dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata
nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von
Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.

Ia
memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk
hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari
tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan
Classis/Kelas,
Ordo/Bangsa,
Familia/Keluarga/Suku,
Genus/Marga, dan
Spesies (Jenis).


Burung : Termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class ( bangsa ) Aves

Kelelawar : termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class Mamalia

sementara di alkitab kelelawar masuk bangsa burung alias Class Aves padahal menurut Taksonomi Kelelawar termasuk class Mamalia

jadi Roh kudusnya gak pernah makan bangku sekolahan

Haha...buat apa Anda sok2an mengutip pemahaman taksonomi segala.
Kita bicara soal bagaimana BERBICARA dgn org yg saat itu tidak paham penggolongan binatang berdasarkan taksonomi modern.
Bicara dgn org kuno, tentu dgn pemahaman level mereka.
Apalagi jelas2 yg dibahas bukan soal taksnominya, tapi soal bagaimana mengenali jenis2 yg diharamkan (sebaliknya). Tentu digunakan istilah2 yg lebih praktis. Bukan malah kasih kuliah biologi.

Tuhan tau kepada siapa bicara, maka digunakan cara dan metoda yg sesuai.

Ada 2 analogi.:
PERTAMA
Seorang anggota DPR datang ke suatu desa miskin, lantas dia berpidato dgn menggunakan bahasa2 ilmiah yg tinggi, berbusa2 dgn bahasa asing, krn sadar bahwa dia sedang diliput media. Bagi dia, persetan penduduk desa paham omongannya atau tidak. Yang penting pemirsa TV melihat dia sbg orang yg terpelajar.

KEDUA
Seorang anggota DPR yg juga terpelajar, lulusan luar negeri pula, berkunjung ke desa yg sama miskinnya. Diliput media juga. Tapi krn anggota DPR ini waras, dan sangat paham teknik berkomunikasi, bahkan paham dgn siapa dia mau bicara, maka dia menggunakan bahasa yg sederhana, lugas, banyak menggunakan idiom2 lokal. Tujuannya agar penduduk paham sepenuhnya apa yg dia katakan. Dan dia tidak takut publik penonton TV akan menganggapnya kampungan krn dia tau, publik penonton TV yg cerdas akan lebih paham tujuan dia dibanding penonton2 TV yg bodoh.

Analogi PERTAMA adalah mewakili cara berfikir Anda di thread ini.
Analogi KEDUA adalah penggambaran saya ttg bagaimana cara Tuhan berkomunikasi dalam ayat itu.

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:
gak baca ya :

Taksonomi

Dalam
biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang
mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang
dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata
nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von
Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.

Ia
memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk
hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari
tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan
Classis/Kelas,
Ordo/Bangsa,
Familia/Keluarga/Suku,
Genus/Marga, dan
Spesies (Jenis).


Burung : Termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class ( bangsa ) Aves

Kelelawar : termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class Mamalia

sementara di alkitab kelelawar masuk bangsa burung alias Class Aves padahal menurut Taksonomi Kelelawar termasuk class Mamalia

jadi Roh kudusnya gak pernah makan bangku sekolahan

Haha...buat apa Anda sok2an mengutip pemahaman taksonomi segala.
Kita bicara soal bagaimana BERBICARA dgn org yg saat itu tidak paham penggolongan binatang berdasarkan taksonomi modern.
Bicara dgn org kuno, tentu dgn pemahaman level mereka.
Apalagi jelas2 yg dibahas bukan soal taksnominya, tapi soal bagaimana mengenali jenis2 yg diharamkan (sebaliknya). Tentu digunakan istilah2 yg lebih praktis. Bukan malah kasih kuliah biologi.

Tuhan tau kepada siapa bicara, maka digunakan cara dan metoda yg sesuai.

Ada 2 analogi.:
PERTAMA
Seorang anggota DPR datang ke suatu desa miskin, lantas dia berpidato dgn menggunakan bahasa2 ilmiah yg tinggi, berbusa2 dgn bahasa asing, krn sadar bahwa dia sedang diliput media. Bagi dia, persetan penduduk desa paham omongannya atau tidak. Yang penting pemirsa TV melihat dia sbg orang yg terpelajar.

KEDUA
Seorang anggota DPR yg juga terpelajar, lulusan luar negeri pula, berkunjung ke desa yg sama miskinnya. Diliput media juga. Tapi krn anggota DPR ini waras, dan sangat paham teknik berkomunikasi, bahkan paham dgn siapa dia mau bicara, maka dia menggunakan bahasa yg sederhana, lugas, banyak menggunakan idiom2 lokal. Tujuannya agar penduduk paham sepenuhnya apa yg dia katakan. Dan dia tidak takut publik penonton TV akan menganggapnya kampungan krn dia tau, publik penonton TV yg cerdas akan lebih paham tujuan dia dibanding penonton2 TV yg bodoh.

Analogi PERTAMA adalah mewakili cara berfikir Anda di thread ini.
Analogi KEDUA adalah penggambaran saya ttg bagaimana cara Tuhan berkomunikasi dalam ayat itu.

saya hargai analogi anda,, walau nga sebanding,, antara roh kudus ( lu anggap tuhan trinitas ) dengan anggota DPR ( manusia ),,
terus ilmiah apa yang mau dibawa kedesa,, anda lucu,,, akan terlihat aneh dan lucu lagi jika cuma mau terlihat cerdas oleh tv,, sama saja dia nga cerdas,, karena berpidato pasti ada yang di bahas mengenai masalah desa.. misalkan pertanian,, maka yang dibahas ya pertanian,, masa mau bahas tentang elektronic,,,
satu lagi, lu pikir desa sebegitu bloonnya ya....

wah kitab anda kuno, kadaluwarsa,,,
apa tuhan nga tahu manusia bakal berkembng,,, kalau nga tahu tuh tuhan palsu,,,
lah anehnya pedalaman dayak aja, bisa membedakan mana burung mana kelelawar,, padahal nga pernah mempelajari taksonomi....kalah cerdas roh kudus serta domba2 dengan orang dayak

telan tuh ayat..

EHAN wrote:

jakajayagiri-2 wrote:

putramentari wrote:
gak baca ya :

Taksonomi

Dalam
biologi, taksonomi juga merupakan cabang ilmu tersendiri yang
mempelajari penggolongan atau sistematika makhluk hidup. Sistem yang
dipakai adalah penamaan dengan dua sebutan, yang dikenal sebagai tata
nama binomial atau binomial nomenclature, yang diusulkan oleh Carl von
Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia.

Ia
memperkenalkan enam hierarki (tingkatan) untuk mengelompokkan makhluk
hidup. Keenam hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari
tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

Phylum/Filum untuk hewan, atau Divisio/Divisi untuk tumbuhan
Classis/Kelas,
Ordo/Bangsa,
Familia/Keluarga/Suku,
Genus/Marga, dan
Spesies (Jenis).


Burung : Termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class ( bangsa ) Aves

Kelelawar : termasuk Filum Chordata, sub filum vertebrata class Mamalia

sementara di alkitab kelelawar masuk bangsa burung alias Class Aves padahal menurut Taksonomi Kelelawar termasuk class Mamalia

jadi Roh kudusnya gak pernah makan bangku sekolahan

Haha...buat apa Anda sok2an mengutip pemahaman taksonomi segala.
Kita bicara soal bagaimana BERBICARA dgn org yg saat itu tidak paham penggolongan binatang berdasarkan taksonomi modern.
Bicara dgn org kuno, tentu dgn pemahaman level mereka.
Apalagi jelas2 yg dibahas bukan soal taksnominya, tapi soal bagaimana mengenali jenis2 yg diharamkan (sebaliknya). Tentu digunakan istilah2 yg lebih praktis. Bukan malah kasih kuliah biologi.

Tuhan tau kepada siapa bicara, maka digunakan cara dan metoda yg sesuai.

Ada 2 analogi.:
PERTAMA
Seorang anggota DPR datang ke suatu desa miskin, lantas dia berpidato dgn menggunakan bahasa2 ilmiah yg tinggi, berbusa2 dgn bahasa asing, krn sadar bahwa dia sedang diliput media. Bagi dia, persetan penduduk desa paham omongannya atau tidak. Yang penting pemirsa TV melihat dia sbg orang yg terpelajar.

KEDUA
Seorang anggota DPR yg juga terpelajar, lulusan luar negeri pula, berkunjung ke desa yg sama miskinnya. Diliput media juga. Tapi krn anggota DPR ini waras, dan sangat paham teknik berkomunikasi, bahkan paham dgn siapa dia mau bicara, maka dia menggunakan bahasa yg sederhana, lugas, banyak menggunakan idiom2 lokal. Tujuannya agar penduduk paham sepenuhnya apa yg dia katakan. Dan dia tidak takut publik penonton TV akan menganggapnya kampungan krn dia tau, publik penonton TV yg cerdas akan lebih paham tujuan dia dibanding penonton2 TV yg bodoh.

Analogi PERTAMA adalah mewakili cara berfikir Anda di thread ini.
Analogi KEDUA adalah penggambaran saya ttg bagaimana cara Tuhan berkomunikasi dalam ayat itu.

saya hargai analogi anda,, walau nga sebanding,, antara roh kudus ( lu anggap tuhan trinitas ) dengan anggota DPR ( manusia ),,

Ya iya laahhhhh....namanya analogi itu memang menyederhanakan, supaya org2 yg gak paham penjelasan secara langsung bisa paham dgn contoh2 yg lebih sederhana. Yg lebih sesuai dgn tingkat pemahamannya.

terus ilmiah apa yang mau dibawa kedesa,, anda lucu,,, akan terlihat aneh dan lucu lagi jika cuma mau terlihat cerdas oleh tv,, sama saja dia nga cerdas,, karena berpidato pasti ada yang di bahas mengenai masalah desa.. misalkan pertanian,, maka yang dibahas ya pertanian,, masa mau bahas tentang elektronic

Hahaha...jd menurut Anda bicara secara ilmiah itu harus soal elektronik dan semacamnya?? Duhhhhhh.....
Saya kasih tahu ya, sama2 bicara soal pertanian ada org yg bicara dgn bahasa yg tinggi2..pakai istilah2 ilmiah...pakai bahasa bercampur bhs asing.... Tapi ada juga yg bisa membahasakan dgn lebih membumi dgn bahasa yg mudah dipahami.

satu lagi, lu pikir desa sebegitu bloonnya ya....

Justru Anda yg berfikir begitu. Tuh lihat yg saya tebalkan merah di atas.

apa tuhan nga tahu manusia bakal berkembng

Haha...justru krn Tuhan tahu pengetahuan manusia bakal berkembang, Tuhan tidak ragu menggunakan bahasa yg sederhana sesuai level manusia kala itu, krn Tuhan juga sangat tahu bhw org2 cerdas jaman berikutnya bakal bisa memahami kenapa Tuhan menggunakan istilah2 spt itu. Bukan malah menganggap Tuhan bodoh.

EHAN wrote:
saran di terima,,,
tapi saran saya untuk anda,,, jangan menelan cepat2 isi kitab dari roh kudus odong2, lu kena tipu kan sekarang??

tuh saya tanya gak ada yang njawab:
sebelum linneaus membuat klasifikasi aves dan mamalia atas dasar sifat dan ciri masingmasing berarti YANG ADA APA?

Hahaha...jd menurut Anda bicara secara ilmiah itu harus soal elektronik dan semacamnya?? Duhhhhhh.....
Saya kasih tahu ya, sama2 bicara soal pertanian ada org yg bicara dgn bahasa yg tinggi2..pakai istilah2 ilmiah...pakai bahasa bercampur bhs asing.... Tapi ada juga yg bisa membahasakan dgn lebih membumi dgn bahasa yg mudah dipahami.

apa bahasa ilmiah tertinggi dalam ilmu pertanian,,, anda ngelucu lagi,,, kalau bahasa inggris itu bukan bahasa ilmiah,,

ini fakta,, suku dayak pedalaman saja yang nga sekolah palagi ilmu Taksonomi, tahu,, kelelawar bukan jenis burung,, sungguh kitab yang aneh,,,

EHAN wrote:
ini fakta,, suku dayak pedalaman saja yang nga sekolah palagi ilmu Taksonomi, tahu,, kelelawar bukan jenis burung,, sungguh kitab yang aneh,,,

di alkitab juga beda jenis/species kok

SEGOROWEDI wrote:

EHAN wrote:
ini fakta,, suku dayak pedalaman saja yang nga sekolah palagi ilmu Taksonomi, tahu,, kelelawar bukan jenis burung,, sungguh kitab yang aneh,,,

di alkitab juga beda jenis/species kok

mulaii mabok

13 Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung-burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan: burung rajawali, ering janggut dan elang laut;

14 elang merah dan elang hitam menurut jenisnya;

15 setiap burung gagak menurut jenisnya;

16 burung unta, burung hantu, camar dan elang sikap menurut jenisnya;

17 burung pungguk, burung dendang air dan burung hantu besar;

18 burung hantu putih, burung undan, burung ering;

19 burung ranggung, bangau menurut jenisnya, meragai dan kelelawar.
(Imamat 11:13-19)

ini yang juling sapa ya???
ternyata dayak pedalaman lebih cerdas n canggih pemikirannya di banding roh kudus odong2 alias palsu