menaati rosul = menaati Allah
Halaman 1 dari 3 • Share
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
menaati rosul = menaati Allah
Di dalam pembahasan tentang perintah Allah untuk taat kepada Rasul-Nya, Al-Baihaqi berkata : " Bahwa keterangan tentang ketaatan kepada Allah adalah dengan mentaati utusan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menetapi janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar". [Al-Fath : 10]
Dan firman-Nya.
"Artinya : Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah". [An-Nisaa : 80]
Imam Syafi'i berkata : " Dalam ayat ini Allah mengajarkan kepada mereka bahwa membai'at Rasulullah berarti sama dengan membai'at Allah dan taat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah taat kepada Allah, maka Allah berfirman.
"Artinya : Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". [An-Nisa : 65].
Imam Syafi'i mengatakan : "Ayat ini diturunkan pada seorang laki-laki yang bersengketa dengan Az-Zubair tentang hak penyiraman tanah kebun, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan bahwa penyiraman itu adalah milik Az-Zubair, dan ketetapan itu adalah Sunnah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mana dalam Al-Qur'an tidak ada suatu hukum yang menetapkan tentang perkara ini.
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Az-Zubair : Bahwa seorang laki-laki dari golongan Anshar bersengketa dengan Az-Zubair tentang tanah datar yang penuh bebatuan dan tempat mengalirnya air, yang mana air dari tempat itu digunakan untuk menyirami pohon kurma, laki-laki dari golongan Anshar itu berkata :"Biarkan air itu mengalir", lalu Zubair tidak memenuhi permintaan itu, maka kedua orang ini menyerahkan perkara itu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Siramilah wahai Zubair kemudian alirkanlah air itu kepada tetangga".
Lalu laki-laki Anshar itu berkata : "Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam apakah keputusan itu didasari karena Az-Zubair adalah saudara sepupumu", maka berubahlah roman wajah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda.
"Artinya : Wahai Zubair siramlah kemudian bendunglah air itu hingga kembali kepada dinding-dinding (pembatas)".
Kemudian Az-Zubair berkata : "Demi Allah sesungguhnya aku menduga bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan hal itu". Yakni ayat.
"Artinya : Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan". [An-Nisa : 65]
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia telah taat kepada Allah dan barangsiapa yang durhaka terhadapku maka ia telah durhaka terhadap Allah".
Dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : "Datang malaikat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau tidur, sebagian malaikat berkata bahwa beliau tidur dan sebagian lain berkata bahwa yang tidur adalah matanya namun hatinya jaga. Malaikat ini berkata : "Sesungguhnya sahabat kalian ini memiliki perumpamaan maka berilah perumpamaan baginya". Maka di antara malaikat ada yang berkata : "Sesungguhnya beliau tidur", sebagian lain berkata : "Sesungguhnya mata beliau tidur namun hatinya jaga", maka malaikat itu berkata : "Perumpamaannya adalah bagaikan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, di dalam rumah itu ia menyediakan meja yang di atasnya terdapat hidangan, lalu ia mengutus orang untuk mengundang. Adapun yang memenuhi undangan itu maka ia masuk ke dalam rumah itu dan memakan hidangan itu, sedangkan yang tidak memenuhi undangan tersebut, maka tidak masuk ke dalam rumah itu dan tidak memakan hidangan tersebut". Para malaikat itu berkata : "Ta'wilkanlah itu padanya sehingga dipahaminya". Maka di antara mereka ada yang berkata : "Sesungguhnya beliau sedang tidur", sebagian lainnya berkata : "Sesungguhnya matanya tertidur sedangkan hatinya jaga", maka berkata malaikat itu : "Rumah itu adalah Surga, sedang orang yang mengundang itu adalah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Barangsiapa yang mentaati Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berarti ia taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka terhadap Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berarti ia telah durhaka terhadap Allah. Muhammad adalah (sosok) yang dapat membedakan manusia".
Dan telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : 'Setiap umatku akan masuk Surga kecuali yang tidak mau.?'. Para sahabat bertanya : 'Wahai Rasulullah siapakah yang tidak mau ?'. Beliau bersabda : 'Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia masuk Surga dan barangsiapa yang tidak taat padaku maka dialah yang tidak mau (masuk Surga)".
Berkata Imam Syafi'i : Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih". [An-Nur : 63]
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Sufyan tentang firman Allah : "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul takut akan ditimpa cobaan". Ia (Sufyan) berkata : Maksudnya adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menutup hati mereka untuk menerima segala sesuatu yang diberikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada mereka dan meninggalkan segala sesuatu yang dilarang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap mereka, maka Allah berfirman.
"Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah". [Al-Hasyr : 7].
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu, bahwa ia berkata : "Allah Subhanahu wa Ta'ala melaknat wanita yang mentato tubuhnya, wanita yang meminta di tato tubuhnya, wanita yang mencabut bulu (alis dan bulu mata) dan wanita yang membuat cela diantara giginya untuk memperindah (dirinya) dengan merubah bentuk ciptaan Allah", kemudian ucapan Ibnu Mas'ud ini sampai kepada seorang wanita yang dikenal dengan panggilan Ummu Yaq'ub, maka Ummu Yaq'ub datang kepada Ibnu Mas'ud dan berkata : "Sesungguhnya telah sampai berita kepadaku bahwa engkau mengucapkan begin dan begitu", maka Ibnu Mas'ud berkata : "Apa tidak boleh saya melaknat orang yang dilaknat Rasulullah, dan hal itu telah disebutkan dalam Kitabullah", lalu Ummu Yaq'ub berkata : "Sesungguhnya saya telah membaca seluruh Al-Qur'an dan saya tidak mendapatkan tentang hal itu", Ibnu Mas'ud berkata : "Jika engkau telah membaca Al-Qur'an maka engkau telah mendapatkan tentang itu, apakah engkau membaca firman Allah.
"Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkan". [Al-Hasyr : 7]
Wanita itu menjawab : "Ya", Ibnu Mas'ud berkata : "Sesungguhnya Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam telah melarang hal itu".
Berkata Imam Syafi'i : "Al-Qur'an juga telah menerangkan bahwa sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi petunjuk pada jalan yang lurus, Allah berfirman.
"Artinya : Tetapi kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus (Yaitu) jalan Allah". [Asy-Syura : 52-53]
Berkata Imam Syafi'i : "Kewajiban bagi manusia yang hidup di zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan bagi manusia yang hidup setelah beliau adalah kewajiban yang sama, yaitu diwajibkan bagi tiap-tiap manusia untuk taat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kemudian Al-Baihaqi mengeluarkan suatu riwayat dengan sanadnya dari Maimun bin Marhan tentang firman Allah.
"Artinya : Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (As-Sunnah)". [An-Nisa' : 59]
Maksud "mengembalikan kepada Allah" dalam ayat ini adalah mengembalikan kepada kitab-Nya yaitu Al-Qur'an, sedangkan mengembalikan kepada Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, jika beliau telah wafat "adalah kembali kepada Sunnah beliau". Selanjutnya Al-Baihaqi menyebutkan suatu hadits riwayat Abu Daud dari Abu Rafi'i, ia berkata : Bersabda Rasulullah Shallallahu 'laihi wa sallam.
"Artinya : Sungguh aku akan dapatkan seseorang di antara kalian yang tengah bersandar di atas dipannya kemudian datang kepadanya suatu perkara dariku yang aku perintahkan kepadanya atau aku larang baginya, lalu ia berkata: "Saya tidak tahu, apa yang kami temukan di dalam Kitabullah maka kami mengikutinya".
Imam Syafi'i berkata : "Dalam hadits ini terkandung berita dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau memberitahukan kepada umatnya bahwa mereka diharuskan mengikuti Sunnah Rasulullah walaupun tidak ada nashnya di dalam Al-Qur'an".
Kemudian Al-Baihaqi menyebutkan suatu hadits yang diriwayatkan pula oleh Abu Daud dari Al-'Irbadh bin Syariyah, ia berkata : "Kami singgah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Khaibar dan bersama beliau ada para sahabat beliau, di antara penduduk Khaibar terdapat seorang laki-laki yang datang menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, laki-laki itu berkata : "Wahai Muhammad, apakah kalian akan menyembelih keledai-keledai kami, apakah kalian akan memakan buah-buahan kami, dan apakah kalian akan memukuli wanita-wanita kami .?, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam marah dan beliau bersabda.
"Artinya : Wahai Ibnu Auf (seorang sahabat) naikilah kudamu, kemudian serukan panggilan agar mereka berkumpul untuk melaksanakan shalat".
Maka para sahabat berkumpul dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami mereka shalat, kemudian beliau berdiri dan bersabda.
"Artinya : Apakah seorang di antara kalian yang bersandar pada dipannya menduga, bahwa Allah tidak mengharamkan sesuatu kecuali yang ada di dalam Al-Qur'an ini, ketahuilah bahwa sesungguhnya aku -demi Allah- telah memerintahkan, aku telah menasehati, dan aku telah melarang beberapa hal, sesungguhnya semua itu adalah sama dengan Al-Qur'an atau lebih, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak membolehkan bagi kalian untuk masuk ke dalam rumah-rumah para ahlul kitab kecuali dengan izin, tidak boleh memukul para wanita mereka, tidak boleh memakan buah-buahan mereka, kecuali jika mereka memberi pada kalian dari apa yang ada pada mereka".
[Disalin dari buku Miftahul Jannah fii-Ihtijaj bi As-Sunnah, edisi Indonesia KUNCI SURGA Menjadikan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Sebagai Hujjah oleh Al-Hafizh Al-Imam As-Suyuthi, hal. 36-46 Terbitan Darul Haq, penerjemah Amir Hamzah Fachruddin]
"Artinya : Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menetapi janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar". [Al-Fath : 10]
Dan firman-Nya.
"Artinya : Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah". [An-Nisaa : 80]
Imam Syafi'i berkata : " Dalam ayat ini Allah mengajarkan kepada mereka bahwa membai'at Rasulullah berarti sama dengan membai'at Allah dan taat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah taat kepada Allah, maka Allah berfirman.
"Artinya : Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya". [An-Nisa : 65].
Imam Syafi'i mengatakan : "Ayat ini diturunkan pada seorang laki-laki yang bersengketa dengan Az-Zubair tentang hak penyiraman tanah kebun, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memutuskan bahwa penyiraman itu adalah milik Az-Zubair, dan ketetapan itu adalah Sunnah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang mana dalam Al-Qur'an tidak ada suatu hukum yang menetapkan tentang perkara ini.
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Az-Zubair : Bahwa seorang laki-laki dari golongan Anshar bersengketa dengan Az-Zubair tentang tanah datar yang penuh bebatuan dan tempat mengalirnya air, yang mana air dari tempat itu digunakan untuk menyirami pohon kurma, laki-laki dari golongan Anshar itu berkata :"Biarkan air itu mengalir", lalu Zubair tidak memenuhi permintaan itu, maka kedua orang ini menyerahkan perkara itu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Siramilah wahai Zubair kemudian alirkanlah air itu kepada tetangga".
Lalu laki-laki Anshar itu berkata : "Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam apakah keputusan itu didasari karena Az-Zubair adalah saudara sepupumu", maka berubahlah roman wajah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda.
"Artinya : Wahai Zubair siramlah kemudian bendunglah air itu hingga kembali kepada dinding-dinding (pembatas)".
Kemudian Az-Zubair berkata : "Demi Allah sesungguhnya aku menduga bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan hal itu". Yakni ayat.
"Artinya : Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan". [An-Nisa : 65]
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Artinya : Barangsiapa yang taat kepadaku berarti ia telah taat kepada Allah dan barangsiapa yang durhaka terhadapku maka ia telah durhaka terhadap Allah".
Dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : "Datang malaikat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam saat beliau tidur, sebagian malaikat berkata bahwa beliau tidur dan sebagian lain berkata bahwa yang tidur adalah matanya namun hatinya jaga. Malaikat ini berkata : "Sesungguhnya sahabat kalian ini memiliki perumpamaan maka berilah perumpamaan baginya". Maka di antara malaikat ada yang berkata : "Sesungguhnya beliau tidur", sebagian lain berkata : "Sesungguhnya mata beliau tidur namun hatinya jaga", maka malaikat itu berkata : "Perumpamaannya adalah bagaikan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, di dalam rumah itu ia menyediakan meja yang di atasnya terdapat hidangan, lalu ia mengutus orang untuk mengundang. Adapun yang memenuhi undangan itu maka ia masuk ke dalam rumah itu dan memakan hidangan itu, sedangkan yang tidak memenuhi undangan tersebut, maka tidak masuk ke dalam rumah itu dan tidak memakan hidangan tersebut". Para malaikat itu berkata : "Ta'wilkanlah itu padanya sehingga dipahaminya". Maka di antara mereka ada yang berkata : "Sesungguhnya beliau sedang tidur", sebagian lainnya berkata : "Sesungguhnya matanya tertidur sedangkan hatinya jaga", maka berkata malaikat itu : "Rumah itu adalah Surga, sedang orang yang mengundang itu adalah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Barangsiapa yang mentaati Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berarti ia taat kepada Allah, dan barangsiapa yang durhaka terhadap Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam berarti ia telah durhaka terhadap Allah. Muhammad adalah (sosok) yang dapat membedakan manusia".
Dan telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : 'Setiap umatku akan masuk Surga kecuali yang tidak mau.?'. Para sahabat bertanya : 'Wahai Rasulullah siapakah yang tidak mau ?'. Beliau bersabda : 'Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia masuk Surga dan barangsiapa yang tidak taat padaku maka dialah yang tidak mau (masuk Surga)".
Berkata Imam Syafi'i : Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
"Artinya : Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih". [An-Nur : 63]
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Sufyan tentang firman Allah : "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul takut akan ditimpa cobaan". Ia (Sufyan) berkata : Maksudnya adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menutup hati mereka untuk menerima segala sesuatu yang diberikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada mereka dan meninggalkan segala sesuatu yang dilarang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam terhadap mereka, maka Allah berfirman.
"Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah". [Al-Hasyr : 7].
Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu 'anhu, bahwa ia berkata : "Allah Subhanahu wa Ta'ala melaknat wanita yang mentato tubuhnya, wanita yang meminta di tato tubuhnya, wanita yang mencabut bulu (alis dan bulu mata) dan wanita yang membuat cela diantara giginya untuk memperindah (dirinya) dengan merubah bentuk ciptaan Allah", kemudian ucapan Ibnu Mas'ud ini sampai kepada seorang wanita yang dikenal dengan panggilan Ummu Yaq'ub, maka Ummu Yaq'ub datang kepada Ibnu Mas'ud dan berkata : "Sesungguhnya telah sampai berita kepadaku bahwa engkau mengucapkan begin dan begitu", maka Ibnu Mas'ud berkata : "Apa tidak boleh saya melaknat orang yang dilaknat Rasulullah, dan hal itu telah disebutkan dalam Kitabullah", lalu Ummu Yaq'ub berkata : "Sesungguhnya saya telah membaca seluruh Al-Qur'an dan saya tidak mendapatkan tentang hal itu", Ibnu Mas'ud berkata : "Jika engkau telah membaca Al-Qur'an maka engkau telah mendapatkan tentang itu, apakah engkau membaca firman Allah.
"Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkan". [Al-Hasyr : 7]
Wanita itu menjawab : "Ya", Ibnu Mas'ud berkata : "Sesungguhnya Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam telah melarang hal itu".
Berkata Imam Syafi'i : "Al-Qur'an juga telah menerangkan bahwa sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberi petunjuk pada jalan yang lurus, Allah berfirman.
"Artinya : Tetapi kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus (Yaitu) jalan Allah". [Asy-Syura : 52-53]
Berkata Imam Syafi'i : "Kewajiban bagi manusia yang hidup di zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan bagi manusia yang hidup setelah beliau adalah kewajiban yang sama, yaitu diwajibkan bagi tiap-tiap manusia untuk taat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kemudian Al-Baihaqi mengeluarkan suatu riwayat dengan sanadnya dari Maimun bin Marhan tentang firman Allah.
"Artinya : Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (As-Sunnah)". [An-Nisa' : 59]
Maksud "mengembalikan kepada Allah" dalam ayat ini adalah mengembalikan kepada kitab-Nya yaitu Al-Qur'an, sedangkan mengembalikan kepada Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam, jika beliau telah wafat "adalah kembali kepada Sunnah beliau". Selanjutnya Al-Baihaqi menyebutkan suatu hadits riwayat Abu Daud dari Abu Rafi'i, ia berkata : Bersabda Rasulullah Shallallahu 'laihi wa sallam.
"Artinya : Sungguh aku akan dapatkan seseorang di antara kalian yang tengah bersandar di atas dipannya kemudian datang kepadanya suatu perkara dariku yang aku perintahkan kepadanya atau aku larang baginya, lalu ia berkata: "Saya tidak tahu, apa yang kami temukan di dalam Kitabullah maka kami mengikutinya".
Imam Syafi'i berkata : "Dalam hadits ini terkandung berita dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan beliau memberitahukan kepada umatnya bahwa mereka diharuskan mengikuti Sunnah Rasulullah walaupun tidak ada nashnya di dalam Al-Qur'an".
Kemudian Al-Baihaqi menyebutkan suatu hadits yang diriwayatkan pula oleh Abu Daud dari Al-'Irbadh bin Syariyah, ia berkata : "Kami singgah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Khaibar dan bersama beliau ada para sahabat beliau, di antara penduduk Khaibar terdapat seorang laki-laki yang datang menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, laki-laki itu berkata : "Wahai Muhammad, apakah kalian akan menyembelih keledai-keledai kami, apakah kalian akan memakan buah-buahan kami, dan apakah kalian akan memukuli wanita-wanita kami .?, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam marah dan beliau bersabda.
"Artinya : Wahai Ibnu Auf (seorang sahabat) naikilah kudamu, kemudian serukan panggilan agar mereka berkumpul untuk melaksanakan shalat".
Maka para sahabat berkumpul dan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mengimami mereka shalat, kemudian beliau berdiri dan bersabda.
"Artinya : Apakah seorang di antara kalian yang bersandar pada dipannya menduga, bahwa Allah tidak mengharamkan sesuatu kecuali yang ada di dalam Al-Qur'an ini, ketahuilah bahwa sesungguhnya aku -demi Allah- telah memerintahkan, aku telah menasehati, dan aku telah melarang beberapa hal, sesungguhnya semua itu adalah sama dengan Al-Qur'an atau lebih, dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak membolehkan bagi kalian untuk masuk ke dalam rumah-rumah para ahlul kitab kecuali dengan izin, tidak boleh memukul para wanita mereka, tidak boleh memakan buah-buahan mereka, kecuali jika mereka memberi pada kalian dari apa yang ada pada mereka".
[Disalin dari buku Miftahul Jannah fii-Ihtijaj bi As-Sunnah, edisi Indonesia KUNCI SURGA Menjadikan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Sebagai Hujjah oleh Al-Hafizh Al-Imam As-Suyuthi, hal. 36-46 Terbitan Darul Haq, penerjemah Amir Hamzah Fachruddin]
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: menaati rosul = menaati Allah
bagiku
ini membuktikan bahwa alloh swt tak lain adalah muhammad sendiri
ini membuktikan bahwa alloh swt tak lain adalah muhammad sendiri
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: menaati rosul = menaati Allah
SEGOROWEDI wrote:bagiku
ini membuktikan bahwa alloh swt tak lain adalah muhammad sendiri
Delete-out of topic By;Mod
Taat kepada ANAK (Nabi nya Allah) maka akan mendapat RIDHO nya Allah.
mang odoy- KAPTEN
- Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86
Re: menaati rosul = menaati Allah
mari kita berbicara logika.
jika mentaati rosul=mentaati allah
maka kondisi nya akan seperti ini
jika saya memberikan nilai kpd R=memberi nilai kpd A
contoh nya saya berikan nilai R=5 maka nilai A=5,dan angka 5 adalah kepemilikan bersama,bukan masing2 mendapatkan angka 5.
benar tidak? mana nih proggramer muslim?
weelle welle hebat kali si R
jika mentaati rosul=mentaati allah
maka kondisi nya akan seperti ini
jika saya memberikan nilai kpd R=memberi nilai kpd A
contoh nya saya berikan nilai R=5 maka nilai A=5,dan angka 5 adalah kepemilikan bersama,bukan masing2 mendapatkan angka 5.
benar tidak? mana nih proggramer muslim?
weelle welle hebat kali si R
blackbox- KOPRAL
-
Posts : 49
Location : terperangkap di dalam kotak hitam
Join date : 31.08.12
Reputation : 0
Re: menaati rosul = menaati Allah
blackbox wrote:mari kita berbicara logika.
jika mentaati rosul=mentaati allah
maka kondisi nya akan seperti ini
jika saya memberikan nilai kpd R=memberi nilai kpd A
contoh nya saya berikan nilai R=5 maka nilai A=5,dan angka 5 adalah kepemilikan bersama,bukan masing2 mendapatkan angka 5.
benar tidak? mana nih proggramer muslim?
weelle welle hebat kali si R
barangsiapa yg menghina anak saya, maka dia juga menghina saya..... maka dia akan berhadapan dengan saya. faham
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: menaati rosul = menaati Allah
kalau kamu mempunyai anak yang gendut sedfangkan badan kamu kurus, lalu saya menghina tubuh anak kamu yg gendut apakah saya juga menghina kamu????ichreza wrote:blackbox wrote:mari kita berbicara logika.
jika mentaati rosul=mentaati allah
maka kondisi nya akan seperti ini
jika saya memberikan nilai kpd R=memberi nilai kpd A
contoh nya saya berikan nilai R=5 maka nilai A=5,dan angka 5 adalah kepemilikan bersama,bukan masing2 mendapatkan angka 5.
benar tidak? mana nih proggramer muslim?
weelle welle hebat kali si R
barangsiapa yg menghina anak saya, maka dia juga menghina saya..... maka dia akan berhadapan dengan saya. faham
blackbox- KOPRAL
-
Posts : 49
Location : terperangkap di dalam kotak hitam
Join date : 31.08.12
Reputation : 0
Re: menaati rosul = menaati Allah
mang odoy wrote:SEGOROWEDI wrote:bagiku
ini membuktikan bahwa alloh swt tak lain adalah muhammad sendiri
out of topic:delete by;mod
Taat kepada ANAK (Nabi nya Allah) maka akan mendapat RIDHO nya Allah.
taat Anak (Yesus) = taat Allah
Yesus = Allah
taat alloh swt = taat muhammad
alloh swt = muhammad
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: menaati rosul = menaati Allah
semua nabi dan umatnya mentaati Tuhan
ini aneh ada nabi yang setara ilahnya, sama-sama harus ditaati
kalau perintah si ilah dan si nabi beda, siapa yang harus ditaati?
ini aneh ada nabi yang setara ilahnya, sama-sama harus ditaati
kalau perintah si ilah dan si nabi beda, siapa yang harus ditaati?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: menaati rosul = menaati Allah
blackbox wrote:mari kita berbicara logika.
jika mentaati rosul=mentaati allah
maka kondisi nya akan seperti ini
jika saya memberikan nilai kpd R=memberi nilai kpd A
contoh nya saya berikan nilai R=5 maka nilai A=5,dan angka 5 adalah kepemilikan bersama,bukan masing2 mendapatkan angka 5.
benar tidak? mana nih proggramer muslim?
weelle welle hebat kali si R
Bapa > Saya beri ikan asin
Anak Tuhan > Saya beri ikan asin
Roh Kudus > Saya beri ikan asin
LOGIKA kan yang kamu minta ??? jawaban :
Ada 3 Oknum dan ada 3 Ikan asin ...BETUL? Sekali lagi LOGIKA yang kamu minta
santri- SERSAN MAYOR
-
Posts : 275
Join date : 30.07.12
Reputation : 4
Re: menaati rosul = menaati Allah
santri wrote:
Bapa > Saya beri ikan asin
Anak Tuhan > Saya beri ikan asin
Roh Kudus > Saya beri ikan asin
LOGIKA kan yang kamu minta ??? jawaban :
Ada 3 Oknum dan ada 3 Ikan asin ...BETUL? Sekali lagi LOGIKA yang kamu minta
gak masalah
Tuhan yang ESA tampil sebagai 3 oknum
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: menaati rosul = menaati Allah
maksud ESA dari sifat Tuhan itu apa beibh.... ? Satu apa Tiga beibh ?SEGOROWEDI wrote:santri wrote:
Bapa > Saya beri ikan asin
Anak Tuhan > Saya beri ikan asin
Roh Kudus > Saya beri ikan asin
LOGIKA kan yang kamu minta ??? jawaban :
Ada 3 Oknum dan ada 3 Ikan asin ...BETUL? Sekali lagi LOGIKA yang kamu minta
gak masalah
Tuhan yang ESA tampil sebagai 3 oknum
santri- SERSAN MAYOR
-
Posts : 275
Join date : 30.07.12
Reputation : 4
Re: menaati rosul = menaati Allah
santri wrote:
maksud ESA dari sifat Tuhan itu apa beibh.... ? Satu apa Tiga beibh ?
ESA tidak bisa dibilang, satu, dua, tiga, dan seterusnya
itu bukan bilangan
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: menaati rosul = menaati Allah
syalom,yah itu benar,tapi kondisi dalam contoh yg kamu bawakan adalah kamu memberi 3 ikan kpd 3 oknum, berbeda kasus dengan
memberi ikan asin kpd A= memberi ikan asin kpd B
blackbox- KOPRAL
-
Posts : 49
Location : terperangkap di dalam kotak hitam
Join date : 31.08.12
Reputation : 0
Re: menaati rosul = menaati Allah
SEGOROWEDI wrote:
ESA tidak bisa dibilang, satu, dua, tiga, dan seterusnya
itu bukan bilangan
bagiku, kamu kayak telor gagal netas
uplikitif.hajinskei- SERSAN MAYOR
-
Posts : 249
Location : jogjakarta
Join date : 30.08.12
Reputation : 2
Re: menaati rosul = menaati Allah
ichreza wrote:blackbox wrote:mari kita berbicara logika.
jika mentaati rosul=mentaati allah
maka kondisi nya akan seperti ini
jika saya memberikan nilai kpd R=memberi nilai kpd A
contoh nya saya berikan nilai R=5 maka nilai A=5,dan angka 5 adalah kepemilikan bersama,bukan masing2 mendapatkan angka 5.
benar tidak? mana nih proggramer muslim?
weelle welle hebat kali si R
barangsiapa yg menghina anak saya, maka dia juga menghina saya..... maka dia akan berhadapan dengan saya. faham
Apakah kalau Anda punya anakbuah yg harus taat pada perintah Anda, maka anakbuah Anda juga harus taat pada apapun yg dikatakan atau diperintahkan anak Anda?
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: menaati rosul = menaati Allah
blackbox wrote:syalom,yah itu benar,tapi kondisi dalam contoh yg kamu bawakan adalah kamu memberi 3 ikan kpd 3 oknum, berbeda kasus dengan memberi ikan asin kpd A= memberi ikan asin kpd B
memberi ikan asin kpd A= memberi ikan asin kpd B >>
2 oknum dan 1 ikan asin. Logika apaan tuh? aneh banget berarti ikan asinnya dibagi 2 dong. bener kan...biar adil.
Okehh....
Bapa = 1
Anak Tuhan = 1
Roh Kudus = 1
jumlahnya ada = 1+1+1 = TIGA ( 3 ) kan ? jangan diramal seperti togel
santri- SERSAN MAYOR
-
Posts : 275
Join date : 30.07.12
Reputation : 4
Re: menaati rosul = menaati Allah
SEGOROWEDI wrote:santri wrote:
maksud ESA dari sifat Tuhan itu apa beibh.... ? Satu apa Tiga beibh ?
ESA tidak bisa dibilang, satu, dua, tiga, dan seterusnya
itu bukan bilangan
Esa bermakna tunggal, sendirian yang tidak berteman, beristri, dan tidak
ada sekutu baginya. Tentunya makna ini sangat sesuai dengan sifat Allah
swt. Sudah paham belum? Jadi Esa itu tidak bisa dimainkan dengan logika2an yang memberikan nilai yang katanya temen kamu itu.
santri- SERSAN MAYOR
-
Posts : 275
Join date : 30.07.12
Reputation : 4
Re: menaati rosul = menaati Allah
hehehesantri wrote:blackbox wrote:syalom,yah itu benar,tapi kondisi dalam contoh yg kamu bawakan adalah kamu memberi 3 ikan kpd 3 oknum, berbeda kasus dengan memberi ikan asin kpd A= memberi ikan asin kpd B
memberi ikan asin kpd A= memberi ikan asin kpd B >>
2 oknum dan 1 ikan asin.
Logika apaan tuh? aneh banget berarti ikan asinnya dibagi 2 dong. bener kan...biar adil.
bb:logika ini yg sedang di bahas!!!!!apakah mentaati rosul=mentaati Allah,kecuali kamu mau membagi ketaatan kamu, ..
Okehh....
Bapa = 1
Anak Tuhan = 1
Roh Kudus = 1
jumlahnya ada = 1+1+1 = TIGA ( 3 ) kan ? jangan diramal seperti togel
jangan samakan trinitas dengan pembahasan ini,kenapa? karena umat kristen dpt menyembah yesus, menyembah allah bapa,dan menyembah roh kudus,
kecuali kamu penganut duanitas,
penyembah allah zat dan nabi yg di ilahi.
blackbox- KOPRAL
-
Posts : 49
Location : terperangkap di dalam kotak hitam
Join date : 31.08.12
Reputation : 0
Re: menaati rosul = menaati Allah
[quote="blackbox"][quote="santri"]
“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah rasul-Nya
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah dan rasul-Nya
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian
itu lbh utama dan lbh baik akibatnya.” Beberapa hikmah yg dapat kita pahami dan pedomani dari ayat ini adl sebagai berikut.
kepada Allah dan Rasul-Nya terdapat kebaikan bagi orang-orang mukmin
baik di dunia maupun di akhirat. Akibatnya lbh baik bagi mereka daripada
bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya atau kembali kepada selain-Nya.
Perlu kita ketahui bahwa apabila manusia berlepas diri dari hukum Allah
niscaya mereka menjadi budak-budak **** dan hawa nafsu. Hal itu akan
membuat seseorang dapat berhenti berselisih. Seseorang ingin mendapatkan
kebebasan mutlak tetapi yg terjadi justru adl menjadi budak **** dan
hawa nafsunya. Sekian wallohu a’lam. Al-Islam.com
Islam tidak mengenal paham Duanitas .... Sorry brow
Taat kepada Allah dan Rasul-Nyablackbox wrote:hehehe
jangan samakan trinitas dengan pembahasan ini,kenapa? karena umat kristen dpt menyembah yesus, menyembah allah bapa,dan menyembah roh kudus,
kecuali kamu penganut duanitas,
penyembah allah zat dan nabi yg di ilahi.
“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah rasul-Nya
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah dan rasul-Nya
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian
itu lbh utama dan lbh baik akibatnya.” Beberapa hikmah yg dapat kita pahami dan pedomani dari ayat ini adl sebagai berikut.
- Allah
SWT menyeru hamba-hamba-Nya yg beriman dgn seruan “Hai orang-orang yg
beriman” sebagai suatu pemuliaan bagi mereka krn merekalah yg siap
menerima perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Dengan seruan
iman mereka pun menjadi semakin siap menyambut tiap seruan Allah SWT.
- Kewajiban taat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya adl dgn melaksanakan perintah-perintahnya serta larangan-larangan-Nya.
- Kaum
muslimin harus taat kepada ulil amri apabila dalam memerintah mereka
menyeru kepada yg makruf dan mencegah yg munkar. Akan tetapi jika mereka
menyuruh kepada hal-hal yg dapat melalaikan kewajiban utk taat kepada
Allah atau bahkan menyuruh perbuatan yg melanggar aturan Allah maka tiap
kita kaum muslimin tidak boleh menaatinya. Rasulullah saw telah
bersabda yg artinya “Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yg makruf
dan tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam maksiat terhadap sang
Khaliq .
- Jika terjadi perbedaan pendapat di antara
kaum muslimin atau antara mereka dgn ulil amri atau sesama ulil amri
maka wajib baginya mengembalikan persoalan itu kepada Allah dan
Rasul-Nya yaitu dgn merujuk kepada kitabullah dan sunnah rasul-Nya.
- Jika
benar-benar beriman seseorang hanya akan kembali kepada kitabullah dan
sunnah rasul-Nya dalam menyelesaikan segala perkara dan tidak akan
berhukum kepada selain keduanya. Jika tidak maka iman seseorang dapat
diragukan dari ketulusannya.
- Jika seseorang
benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir ia akan taat kepada
Allah dan Rasul-Nya krn ia mengimani benar bahwa Allah sesungguhnya Maha
Mengetahui segala sesuatu baik yg nampak maupun yg tersembunyi. Iman
kepada hari akhir akan membuta seseorang berpikir akan akibat segala
perbuatannya yg dilakukannya di dunia. Pada hari akhir seluruh amal anak
adam akan dibalas jika baik maka baik pula balasannya; jika buruk maka
buruk pula balasannya. Boleh jadi seseorang dapat menghindari hukuman di
dunia namun tidak akan dapat seseorang menghindar dari hukuman akhirat.
kepada Allah dan Rasul-Nya terdapat kebaikan bagi orang-orang mukmin
baik di dunia maupun di akhirat. Akibatnya lbh baik bagi mereka daripada
bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya atau kembali kepada selain-Nya.
Perlu kita ketahui bahwa apabila manusia berlepas diri dari hukum Allah
niscaya mereka menjadi budak-budak **** dan hawa nafsu. Hal itu akan
membuat seseorang dapat berhenti berselisih. Seseorang ingin mendapatkan
kebebasan mutlak tetapi yg terjadi justru adl menjadi budak **** dan
hawa nafsunya. Sekian wallohu a’lam. Al-Islam.com
Islam tidak mengenal paham Duanitas .... Sorry brow
santri- SERSAN MAYOR
-
Posts : 275
Join date : 30.07.12
Reputation : 4
Re: menaati rosul = menaati Allah
santri wrote:
Esa bermakna tunggal, sendirian yang tidak berteman, beristri, dan tidak
ada sekutu baginya. Tentunya makna ini sangat sesuai dengan sifat Allah
swt. Sudah paham belum? Jadi Esa itu tidak bisa dimainkan dengan logika2an yang memberikan nilai yang katanya temen kamu itu.
ESA kamu hitung sebagai bilangan, jelas kamu bakal sesat.
Maka terjebak Tuhan yang berada/tinggal di lokasi tertentu, tidak pernah kemana-mana, tidak pernah ada dimana-mana..
soal sekutu..
justeru kamu menyekutukan ilahmu dengan muhammad
karena nabi/manusia kamu junjung-junjung, kamu rindu-rindu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: menaati rosul = menaati Allah
santri wrote:
“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah rasul-Nya
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah dan rasul-Nya
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian
itu lbh utama dan lbh baik akibatnya.” Beberapa hikmah yg dapat kita pahami dan pedomani dari ayat ini adl sebagai berikut.
kalau antara rasul dan ilahnya berbeda perintah
siapa yang harus kamu ikuti, san?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: menaati rosul = menaati Allah
bisakah masing masing oknum dibilang ESA, cerna dulu baru jawab yaSEGOROWEDI wrote:santri wrote:
maksud ESA dari sifat Tuhan itu apa beibh.... ? Satu apa Tiga beibh ?
ESA tidak bisa dibilang, satu, dua, tiga, dan seterusnya
itu bukan bilangan
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: menaati rosul = menaati Allah
SEGOROWEDI wrote:bagiku
ini membuktikan bahwa alloh swt tak lain adalah muhammad sendiri
9. Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan aku
tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu. Aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak
lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: menaati rosul = menaati Allah
SEGOROWEDI wrote:santri wrote:
“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah rasul-Nya
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah dan rasul-Nya
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian
itu lbh utama dan lbh baik akibatnya.” Beberapa hikmah yg dapat kita pahami dan pedomani dari ayat ini adl sebagai berikut.
kalau antara rasul dan ilahnya berbeda perintah
siapa yang harus kamu ikuti, san?
mana contohnya, mari kita bahas
putramentari- KAPTEN
-
Age : 43
Posts : 4870
Kepercayaan : Islam
Location : Pekanbaru
Join date : 04.03.12
Reputation : 116
Re: menaati rosul = menaati Allah
putramentari wrote:
bisakah masing masing oknum dibilang ESA, cerna dulu baru jawab ya
ESA
tidak ada hubungannya dengan bilangan/jumlah
karena bukan perihal benda
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Halaman 1 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik