MEMATUHI ROSUL
Halaman 1 dari 1 • Share
MEMATUHI ROSUL
Ayat 4/59 : Wahai orang-orang beriman, patuhilah ALLAH dan patuhilah Rasul dan yang berfungsi (ulil amri) dari kamu …………………….....................................….
Ayat 4/80 : Siapa yang mematuhi Rasul, sungguh dia mematuhi ALLAH, dan siapa yang berpaling, maka tidaklah KAMI utus engkau selaku penjaga atas mereka.
Ayat 8/64 : Wahai nabi, tujuanmu ALLAH, begitupun siapa yang mengikuti engkau dari orang-orang beriman.
Ayat 12/108 : Inilah (Alquran) garis hukumku, aku dan siapa yang mengikutiku menyeru kepada ALLAH atas kenyataan. Mahasuci ALLAH dan tidaklah aku termasuk orang-orang musyrik.
Dari terjemahan di atas, begitupun beberapa ayat suci lain, didapati istilah “mematuhi” Rasul dan “mengikuti” Nabi. Tetapi bagaimana cara kita mematuhi dan mengikutinya, padahal beliau telah lama meninggalkan kita. Dalam hal inilah letaknya perbedaan pendapat berbentuk khilafiyah dan kesalahpahaman. Jika kita harus mematuhi dan mengikuti nabi itu dengan memakai dan melaksanakan hadis-hadis yang dikatakan berasal dari nabi, maka kita akan mendapat benturan yang jadi penghalang, diantaranya :
1. Ayat 4/87 menyatakan bahwa hadis ALLAH lebih benar, semuanya telah ada dalam Alquran. Demikian ALLAH membentak manusia yang memakai hadis lain untuk dijadikan sumber hukum.
2. Nabi Muhammad hanya menyuruh sampaikan Ayat-ayat Alquran dan melarang menuliskan hal lain tentang dirinya.
3. Orang yang menuliskan sesuatu dan mengatakan hal itu berasal dari nabi dan kebetulan keliru, maka dia diancam dengan siksa neraka.
4. Pengumpulan hadis-hadis tentang nabi berlaku setelah 200 tahun wafatnya nabi. Keadaan ini membuktikan bahwa pada zaman nabi dan beberapa tahun sesudah wafatnya beliau, kaum muslimin masih mematuhi amanat nabi untuk tidak menuliskan hadisnya.
5. Pengingkaran terhadap amanat nabi demikian baru berlaku sesudah 200 tahun wafatnya beliau waktu mana Bani Israil sengaja membuat hadis palsu dan yang dipalsukan untuk meruntuhkan kesempurnaan Islam yang hanya berdasarkan Alquran. Dan memang pada waktu itu berlaku perpecahan bangsa Arab tersebab berebut kekuasaan.
6. Diantara ratusan ribu hadis tersebut banyak sekali yang palsu dan dipalsukan. Memang tiada alasan untuk membenarkan suatu hadis yang dikatakan berasal dari nabi itu sesungguhnya tepat berlaku pada nabi atau diucapkan beliau dulunya.
7. Karena sebagian besar hadis itu memang palsu dan dipalsukan, maka timbulah khilafiyah atau pertentangan dalam masyarakat orang-orang Islam sendiri. Dalam hal ini bani Israil telah berhasil dengan tipu muslihatnya.
Maka kini timbul pertanyaan, bagaimana cara mematuhi dan mengikuti rasul ?.
Mematuhi Rasul ialah mematuhi hukum Alquran yang disampaikannya. Memang selaku Rasul Muhammad hanya menyampaikan ayat Alquran, dibuktikan oleh Ayat suci yang maksudnya :
Ayat 69/40 : Bahwa dia (Alquran) adalah perkataan Rasul yang mulia.
Ayat 69/41 : Tidaklah dia perkataan penyair, sangat sedikit yang kamu percayai.
Ayat 69/42 : Dan tidak perkataan penenung, sangat sedikit yang kamu pikirkan.
Ayat 81/19 : Bahwa dia (Alquran) adalah perkataan Rasul yang mulia.
Ayat 81/20 : yang punya kekuatan pada Pemilik semesta kukuh.
Ayat 81/21 : Dipatuhi, di sanalah yang aman.
Jadi perkataan Muhammad selaku Rasul hanyalah Ayat-ayat Alquran yang jika dipatuhi barulah terdapat keamanan, tetapi jika dicampur dengan ketentuan lain maka keamanan itu akan lenyap dan timbulah khilafiyah, terbukti dengan masyarakat Islam yang memakai hadis dikatakan dari nabi.
Mengikuti nabi bukanlah mengikuti beliau yang sudah lama meninggal, bukan pula meniru semua perbuatan nabi, karena banyak sekali perbuatan beliau yang tidak mungkin kita lakukan bahkan setengahnya terlarang bagi kita. Mengikuti nabi bukan pula menjalankan atau menjadikan hukum hadis-hadis yang sampai pada kita, tetapi mengikuti ajaran Islam yang beliau sampaikan, melaksanakan hukum yang terkandung dalam Alquran.
Jadi kita mengikuti ajaran Muhammad yang terkandung dalam Alquran. Muhammad sendiri mengikuti ajaran Ibrahim yang terkandung dalam Alquran (ayat 3/95, 6/161, 16/123, dan 22/78).
Untuk itu perhatikanlah maksud Wahyu ALLAH :
Ayat 6/50 : Katakanlah : “Aku tidak mengatakan padamu bahwa bagiku ada perbendaharaan ALLAH, dan bukan aku mengetahui yang ghaib. Dan aku tidak mengatakan padamu bahwa aku berkuasa. Yang aku ikut hanyalah apa yang diwahyukan kepadaku”. Katakanlah : “Adakah bersamaan yang buta dan yang melihat ?. Tidakkah kamu pikirkan ?”.
Ayat 6/106 : Ikutilah yang diwahyukan kepadamu dari TUHAN-mu, tiada tuhan selain DIA, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.
Ayat 6/153 : Bahwa (Alquran) ini adalah tuntunan-KU yang kukuh, maka ikutiuah dia. Jangan ikuti garis-garis hukum lain, lalu memecah kamu dari garis hukum-NYA. Itulah yang dia wasiatkan padamu semoga kamu menginsafi.
Maka mengikuti nabi ialah mengikuti sikapnya yaitu mengikuti ketentuan hukum yang tercantum dalam Alquran. Benar sekali maksud ayat 6/153 bahwa orang-orang islam kini terpecah-pecah karena telah mengikuti garis hukum lain daripada yang termuat dalam Alquran.
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Similar topics
» Berkat Mematuhi Larangan Tuhan (JL)
» nabi dan rosul
» cinta rosul
» Rosul teladan kami
» bagaimana bersikap terhadap sunnah rosul
» nabi dan rosul
» cinta rosul
» Rosul teladan kami
» bagaimana bersikap terhadap sunnah rosul
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik