Kejanggalan Teori Reinkarnasi

by **Penyaran** Tue Sep 18, 2012 4:30 pm

First topic message reminder :

Teori reinkarnasi memang menjadi “nilai jual” agama Buddha di negara-negara Barat, terutama Amerika. Bab reinkarnasi ini banyak ditentang oleh penganut agama lain, tapi tidak ada teori yang mampu menyangkal teori reinkarnasi ini. Penyangkalan-penyangkalan itu hanya berdasarkan pada kepercayaan bahwa di agama mereka tidak ada ajaran mengenai reinkarnasi.

akhir dari reinkarnasi yang berulang itu adalah pencapaian Nibbana. artinya, kalau orang sudah pencapaian Nibbana, ia tidak bereinkarnasi lagi.

itu kalau berbicara akhir. tapi kalau berbicara awal, sebelum makhluk-makhluk terlahir dalam wujud yang saat ini, awal dari yang paling awal seluruh makhluk ini sebenarnya apa?

jika seluruh makhluk itu merupakan reinkarnasi dari mahluk-makhluk yang sebelumnya berarti tidak ada makhluk-makhluk baru dan itu berarti jumlah makhluk di dunia ini tidak bertambah.

Bagaimana membuktikan kalo ada kehidupan yang dulu?
Secara ilmiah tidak bisa dibuktikan. Sampai saat ini kita belum pernah mendengar Nabi Adam dan keturunan awalnya di zaman dahulu itu hidup kembali di Zaman sekarang ini. Hipnotis hanya mampu membuktikan ketika ia usia kanak-kanak saja. Usia sebelum itu, akal dan fikiran belum diciptakan sempurna. Jadi otomatis pasti jawabannya mengarang-ngarang... lagipula jika seseorang telah meninggal maka ruhnya akan pindah ke alam lain. Jadi ruh ini tidak bisa diwawancarai.

Pun jika ada reinkarnasi, bumi yang manakah yang digunakan oleh orang tersebut ?? Bumi kita ini hanya satu. Apakah reinkarnasi mengkhayalkan adanya dunia paralel di bumi ini ? Dunia paralel itu hanyalah angan-angan saintifik yang tidak bisa diwujudkan.

http://myquran.org/forum/index.php?topic=81916.0;all

by **dee-nee** Sat Jul 25, 2015 12:16 pm

abu hanan wrote:interupsi..
karena menurut saya manusia yang berbasis "full tasawuf" ... berbasis pada pembersihan diri .... akan selalu berbenturan dengan dua kata underline ini
itu underline dalam konteks islam ato gimana?
kalow iyah..sayah ada warung http://www.laskarislam.com/t8815-kehidupan-diantara-tuhan-dan-setan

kalow bukan..abaikan interupsi..

bukan konteks Islam mbah ... itu konteks umum ajah kok

saya pakai kata full tasawuf karena nyambung ke kalimat saya sebelumnya

#245 wrote:Dari apa yang saya baca di link tersebut .... saya menilai tujuan ajaran Buddha adalah melepaskan diri dari ke-Aku-an manusia .... melepaskan ego ... pembersihan/pensucian diri dan batin manusia (judulnya full of tasawuf) >>> confirm dulu ya ... benar begitu ??

Dalam Islam juga ada ilmu tasawuf ... basically (yang saya tau) ... dalam Islam ada 3 cabang ilmu : Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf

>>> Tauhid belajar tentang hubungan individu dengan yang mutlak ... belajar tentang eksisten dan keberadaan yang mutlak (yang kita bahas sebelumnya tentang takdir, ketetapan/kehendak Tuhan secara umum adalah ilmu tentang Tauhid)
>>> Fiqih belajar tentang hubungan individu dengan manusia lain (menurut saya loh ya) ... belajar tentang hubungan sosial >>> ada hukum2 terkait hubungan sosial tersebut, termasuk kewajiban puasa, sedekah, hukum perkawinan, dsb
>>> Tasawuf belajar tentang hubungan individu dengan diri-nya sendiri ... tentang akhlak, budi pekerti, moral dan etika, dsb >>> tujuannya adalah pembersihan dan pensucian diri ...

maka menurut saya ... ajaran Buddha memang berfokus pada ilmu tasawuf >> pertanyaan saya yang lain : apakah dalam ajaran Buddha ada aturan dan hukum2 yang berlaku ?? apakah dalam ajaran Buddha ada cabang ilmu untuk mempelajari tentang yang mutlak ??

maksud saya menyebut tasawuf >>> Buddha fokus pada pembersihan dan pensucian diri >>> tapi bukan artinya "pembersihan diri konteks Islam"

btw .... tolong koreksi tulisan saya diatas mbah ... ada yang keliru mungkin

piss

by **SEGOROWEDI** Sat Jul 25, 2015 2:45 pm

gyojo wrote:
-saat anda tidur tanpa mimpi, ada dimanakah kesadaran anda?
-anda tdk bisa mengingatnya bukan? Anda tdk ingat tp anda hidup pada tgl dan jam tersebut bukan? Sama saja dengan kehidupan lampau, kita tdk ingat bukan berarti kita tdk pernah hidup

- tidur tidak berarti saya mati..
- tidak mengingat tidak berarti telah mati..

tidak selalu ingat masa lampau
tidak berarti sama-sekali tidak ada yang diingat

by **gyojo** Mon Jul 27, 2015 11:57 am

dee-nee wrote:
gyojo wrote:
ketagihan pada penjelmaan adalah ketagihan untuk lahir kembali sebagai manusia yg berdasarkan pada kepercayaan yg mengatakan tentang adanya atta ( roh ) yg kekal dan terpisah ( attavada ), nafsu yg mengacu pada dorongan untuk proteksi diri, meninggikan diri, dan utk kehidupan kekal setelah kematian, dorongan untuk melenyapkan situasi-situasi, benda-benda, dan orang-orang yang tidak menyenangkan. Dalam bentuk ekstrim, ini mungkin bisa menyebabkan impuls untuk melakukan perbuatan bunuh-diri, penolakan terhadap situasi kehidupan sekarang secara total. Nafsu keinginan yang demikian, secara ironis justru mendorong timbulnya kelahiran kembali lebih lanjut, yang masalahnya akan lama buruknya atau bahkan lebih buruk daripada keadaan saat ini. Dalam usaha untuk mengatasi dukkha, ajaran Buddhis tidak hanya ditujukan untuk membatasi nafsu keinginan. Namun iujuan akhirnya adalah menggunakan ketenangan batiniah dan kearifan untuk mencabut sepenuhnya akar dari nafsu keinginan tersebut.

ketagihan pada pemusnahan adalah ketagihan untuk memusnahkan diri, yang berdasarkan kepercayaan yang mengatakan bahwa setelah manusia meninggal maka berakhirlah segala riwayat tiap-tiap manusia (ucchedavada).

yang underline itu artinya : Buddha mengajarkan agar manusia tidak berkeinginan untuk lahir kembali atau hidup kekal setelah kematian >> gitu ga sih logikanya ??
>>> lalu apa perlunya Buddha bicara tentang karma ??

wakakakakaka ... kayanya saya beneran bingung

gyojo wrote:-budha vs politik dan perang bisa anda baca pada artikel berikut utk lebih jelasnya http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/bhikkhu-dan-kegiatan-politik/
-jika tdk bisa menghindari pembunuhan maka tetap melanggar sila pertama, akan tetapi konsekuensi nya ialah pada diri sendiri. karena pancasila budhis itu berjanji / bertekad pada diri sendiri. sedangkan akibat karmanya tergantung pada niat nya.

saya ambil point-nya ya ... hehehehehe

Dalam tatanan umat Buddha, dikenal adanya dua kelompok masyarakat yaitu:

1. Umat Buddha yang telah meninggalkan keduniawian dan hidup dalam vihara sebagai seorang samanera ataupun bhikkhu.
2. Umat Buddha yang berumah tangga dan tinggal dalam masyarakat sebagai upasaka dan upasika.

Sang Buddha membabarkan tujuh cara tanpa agresi dalam memerintah suatu negara republik dan sepuluh kebajikan para raja dalam memerintah suatu negara kerajaan.

Keterangan singkat di atas menunjukkan dua poin penting:

1. Para biarawan dapat mendidik para raja dan menteri ( para politisi ) dengan mengajarkan Dhamma kepada mereka, menjadi penengah dalam berbagai permasalahan politik dan melindungi hak-hak para warganegara pada saat diperlukan.

2. Para biarawan tidak terlibat sebagai pribadi dalam pengendalian dan pelaksanaan kekuasaan politik. Mereka juga tidak terlibat dalam pergulatan kekuasaan politik. Dengan kata lain, para biarawan boleh terlibat dalam politik tetapi harus dibatasi. Mereka tidak boleh menjadi politisi.

Beberapa orang memperdebatkan bahwa karena tidak adanya peraturan dalam Vinaya yang melarang para biarawan menjadi politisi, maka mereka boleh saja menjadi politisi. Perdebatan ini harus ditentang. Kita harus mengerti bahwa peraturan atau Vinaya dibuat berdasarkan keadaan saat itu. Karena pada saat itu tidak ada biarawan berjubah yang mau menjadi raja dan menteri, tentu saja peraturan semacam itu tidak dibuat. Pada saat itu, semua raja dan menteri yang hendak menjadi biarawan dengan otomatis melepaskan jabatan-jabatan duniawi mereka. Bagaimanapun juga, tujuan seorang biarawan adalah pelepasan; oleh karena itu berpikiran tentang pelepasan keduniawian di saat mereka masih melekat pada kekuasaan politik adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan Ajaran Sang Buddha.

Usaha untuk mencampuradukkan agama dengan politik pun sering terjadi.
Padahal, kalau dilihat agama berdasarkan pada moralitas, kemurnian, dan keyakinan, sedangkan dasar politik adalah kekuatan. Dilihat dari sejarah masa lalu, agama telah sering digunakan untuk memberi hak bagi orang-orang yang berkuasa. Agama digunakan untuk membenarkan perang dan penaklukan, penganiayaan, kekejaman, pemberontakan, penghancuran karya-karya seni dan kebudayaan.
Ketika agama digunakan sebagai perantara tindakan-tindakan politik, agama tidak lagi dapat memberikan keteladanan moral yang tinggi dan derajatnya direndahkan oleh kebutuhan-kebutuhan politik duniawi.

Dini : underline merah >>> ya itulah yang saya maksud sebelumnya

dan yang ini nyambung dengan pertanyaan saya sebelumnya terkait Buddha vs politik dan perang >>> karena menurut saya manusia yang berbasis "full tasawuf" ... berbasis pada pembersihan diri .... akan selalu berbenturan dengan dua kata underline ini

padahal ... disatu pihak ... politik dan kekuasan berkaitan dengan banyak orang (berkaitan dengan rakyat) >>> Raja yang bijaksana ... rakyatnya sejahtera .... Raja yang zalim ... rakyatnya menderita >>> bukankah lebih baik bila pemimpin negara bisa juga merangkap sebagai pemimpin agama seperti Dalai Lama misalnya .....

walaupun saya mengerti maksud Buddha disini

btw ... tentang yang bold : mau tanya lagi
apakah tujuan yang ingin dicapai dengan menjadi umat Buddha

misalnya kalau dalam agama samawi kan ... tujuannya surga .... bagaimana dengan Buddha ??
saya sempat baca uraian anda di post sebelum ... tapi ga terlalu jelas ... bisa tolong diurai

terkait dua point yang biru >>> ada perbedaan tidak antara no 1 dan 2 dalam mencapai tujuan tersebut ??

syukron

gyojo wrote:ya ada banyak alam kehidupan selain alam manusia, alam rupaloka dan arupaloka dicapai dengan cara meditasi, sedangkan kamaloka lewat nafsu indria

tentang alam lain diluar alam manusia ... clear

-segala yang berkondisi adalah tidak kekal maka kehidupan kekal setelah kematian dalam agama buddha adalah pandangan salah, karma adalah hukum sebab akibat dengan adanya ini maka terjadilah itu, dengan timbulnya ini maka timbullah itu, dengan tdk adanya ini maka tdk adalah itu, dengan terhentinya ini maka terhentilah itu.

-tujuan umat budha merealisasikan nibana. nibana adalah yg tdk diciptakan, yg mutlak, yg tdk berkondisi. sedangkan surga adalah berkondisi. keberadaan erat sangkut pautnya dengan kondisi.
-seorang bikhu artinya seorang yg bertekad melatih diri meninggalkan keduniawian, maka tdk ada seorang bikhu yg ikut dalam berpolitik dan menjadi penguasa. sedangkan dalai lama sy tdk tahu tradisi yg ada di tibet bagaimana, mungkin sudah tradisi di tibet seorang pemimpin negara sekaligus sebagai seorang pemimpin spiritual.

-tujuan yg dicapai sama, hanya jalan menuju kesana hambatan dan rintangan nya mungkin berbeda antar point 1 dan point 2

by **gyojo** Mon Jul 27, 2015 12:09 pm

SEGOROWEDI wrote:
gyojo wrote:
-saat anda tidur tanpa mimpi, ada dimanakah kesadaran anda?
-anda tdk bisa mengingatnya bukan? Anda tdk ingat tp anda hidup pada tgl dan jam tersebut bukan? Sama saja dengan kehidupan lampau, kita tdk ingat bukan berarti kita tdk pernah hidup

- tidur tidak berarti saya mati..
- tidak mengingat tidak berarti telah mati..

tidak selalu ingat masa lampau
tidak berarti sama-sekali tidak ada yang diingat

-hohoo sy tdk mengatakan tidur adalah mati, tp ketika kita tidur kita tdk sadar bahwa kita sedang tidur itu artinya tdk ada kesadaran indria disitu
-betul sekali tdk ingat tidak berarti telah mati, artinya tdk ingat bukan berarti tdk ada kehidupan lampau karena anda pernah hidup kan pada tanggal dan jam tersebut.

betul sekali tdk selalu ingat masa lampau tdk berarti sama sekali tdk ada yg diingat karena masa lampau bisa diingat kembali.

by **SEGOROWEDI** Mon Jul 27, 2015 1:10 pm

gyojo wrote:
-hohoo sy tdk mengatakan tidur adalah mati, tp ketika kita tidur kita tdk sadar bahwa kita sedang tidur itu artinya tdk ada kesadaran indria disitu
-betul sekali tdk ingat tidak berarti telah mati, artinya tdk ingat bukan berarti tdk ada kehidupan lampau karena anda pernah hidup kan pada tanggal dan jam tersebut.

betul sekali tdk selalu ingat masa lampau tdk berarti sama sekali tdk ada yg diingat karena masa lampau bisa diingat kembali.

- gak sadar, tidak berarti mati..
bangun dari tidur bahkan siuman dari pingsan tidak berarti hidup baru..
- tetep di periode kehidupan yang sama

kehidupan sebelum-sebelumnya itu yang kek apa??
apa bener kadang jadi binatang?

by **gyojo** Mon Jul 27, 2015 1:56 pm

SEGOROWEDI wrote:
gyojo wrote:
-hohoo sy tdk mengatakan tidur adalah mati, tp ketika kita tidur kita tdk sadar bahwa kita sedang tidur itu artinya tdk ada kesadaran indria disitu
-betul sekali tdk ingat tidak berarti telah mati, artinya tdk ingat bukan berarti tdk ada kehidupan lampau karena anda pernah hidup kan pada tanggal dan jam tersebut.

betul sekali tdk selalu ingat masa lampau tdk berarti sama sekali tdk ada yg diingat karena masa lampau bisa diingat kembali.

- gak sadar, tidak berarti mati..
bangun dari tidur bahkan siuman dari pingsan tidak berarti hidup baru..
- tetep di periode kehidupan yang sama

kehidupan sebelum-sebelumnya itu yang kek apa??
apa bener kadang jadi binatang?

-benar tdk berarti hidup baru juga tidak berarti hidup yg lama
-kehidupan tdk pernah sama, jika selalu sama maka anda tdk mengalami pertumbuhan hohohoo .. hidup selalu berubah, jika tdk berubah namanya kematian.

-ada 31 alam kehidupan dlm agama budha dan alam binatang termasuk salah satunya

by **SEGOROWEDI** Mon Jul 27, 2015 2:01 pm

definisi hidup apa sih?
kamu pernah jadi binatang ya?

by **gyojo** Mon Jul 27, 2015 3:57 pm

SEGOROWEDI wrote:
definisi hidup apa sih?
kamu pernah jadi binatang ya?

-definisi kehidupan atau definisi makhluk hidup?
-mungkin pernah jadi binatang, mungkin juga pernah jadi tuhan. lalu manfaatnya apa buat anda ?

by **SEGOROWEDI** Wed Jul 29, 2015 1:22 pm

- mahluk (manusia) hidup?
- darimana kamu tahu pernah jadi binaang?

by **gyojo** Wed Jul 29, 2015 2:20 pm

SEGOROWEDI wrote:
- mahluk (manusia) hidup?
- darimana kamu tahu pernah jadi binaang?

-makhluk hidup menurut pengertian agama budha gabungan dari pancakhanda yaitu nama ( kesadaran, pikiran, pencerapaan, perasaan ) dan rupa / jasmani.
-dalam agama budha kan ad 31 alam kehidupan, mungkin saja sy pernah terlahir di dalam 31 alam tersebut. namun sy belum membuktikannya, sama seperti agama anda yg mengatakan adanya sorga dan neraka tp anda sendiri belum membuktikannya toh. perbedaanya agama budha mengajarkan jalan utk tdk terlahir kembali di 31 alam kehidupan tersebut (mencapai pencerahan), sedangkan agama anda mengajarkan agar terlahir kembali di alam sorga ( masuk kerajaan tuhan )

by **SEGOROWEDI** Wed Jul 29, 2015 3:09 pm

gyojo wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- mahluk (manusia) hidup?
- darimana kamu tahu pernah jadi binaang?

-makhluk hidup menurut pengertian agama budha gabungan dari pancakhanda yaitu nama ( kesadaran, pikiran, pencerapaan, perasaan ) dan rupa / jasmani.
-dalam agama budha kan ad 31 alam kehidupan, mungkin saja sy pernah terlahir di dalam 31 alam tersebut. namun sy belum membuktikannya, sama seperti agama anda yg mengatakan adanya sorga dan neraka tp anda sendiri belum membuktikannya toh. perbedaanya agama budha mengajarkan jalan utk tdk terlahir kembali di 31 alam kehidupan tersebut (mencapai pencerahan), sedangkan agama anda mengajarkan agar terlahir kembali di alam sorga ( masuk kerajaan tuhan )

- ~~kesadaran~~, pikiran, pencerapaan, perasaan dan rupa / jasmani => hidup/mati?
- kalau surga kan kelak, tapi pernah jadi binatang kan dulu, mestinya bisa dibuktikan..

by **gyojo** Wed Jul 29, 2015 3:29 pm

SEGOROWEDI wrote:
gyojo wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- mahluk (manusia) hidup?
- darimana kamu tahu pernah jadi binaang?

-makhluk hidup menurut pengertian agama budha gabungan dari pancakhanda yaitu nama ( kesadaran, pikiran, pencerapaan, perasaan ) dan rupa / jasmani.
-dalam agama budha kan ad 31 alam kehidupan, mungkin saja sy pernah terlahir di dalam 31 alam tersebut. namun sy belum membuktikannya, sama seperti agama anda yg mengatakan adanya sorga dan neraka tp anda sendiri belum membuktikannya toh. perbedaanya agama budha mengajarkan jalan utk tdk terlahir kembali di 31 alam kehidupan tersebut (mencapai pencerahan), sedangkan agama anda mengajarkan agar terlahir kembali di alam sorga ( masuk kerajaan tuhan )

- ~~kesadaran~~, pikiran, pencerapaan, perasaan dan rupa / jasmani => hidup/mati?
- kalau surga kan kelak, tapi pernah jadi binatang kan dulu, mestinya bisa dibuktikan..

-kan sudah dijelaskan bisa timbul/hidup bergantung pada kondisi, jika tdk ada kondisi pendukung mati / tenggelam
-sy jelaskan lagi ya dalam agama budha ada 31 alam kehidupan, jadi sebelum dan sesudah kehidupan sekarang bisa terlahir didalam 31 alam kehidupan tersebut. kalau pembuktian sdh banyak pembuktian kehidupan lampau, akan tetapi bukankah lebih baik pembuktian sendiri? agama budha bukan mengajarkan utk percaya begitu saja pada suatu kabar, dan lain sebagainya.

by **SEGOROWEDI** Wed Jul 29, 2015 4:40 pm

gyojo wrote:
SEGOROWEDI wrote:
gyojo wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- mahluk (manusia) hidup?
- darimana kamu tahu pernah jadi binaang?

-makhluk hidup menurut pengertian agama budha gabungan dari pancakhanda yaitu nama ( kesadaran, pikiran, pencerapaan, perasaan ) dan rupa / jasmani.
-dalam agama budha kan ad 31 alam kehidupan, mungkin saja sy pernah terlahir di dalam 31 alam tersebut. namun sy belum membuktikannya, sama seperti agama anda yg mengatakan adanya sorga dan neraka tp anda sendiri belum membuktikannya toh. perbedaanya agama budha mengajarkan jalan utk tdk terlahir kembali di 31 alam kehidupan tersebut (mencapai pencerahan), sedangkan agama anda mengajarkan agar terlahir kembali di alam sorga ( masuk kerajaan tuhan )

- ~~kesadaran~~, pikiran, pencerapaan, perasaan dan rupa / jasmani => hidup/mati?
- kalau surga kan kelak, tapi pernah jadi binatang kan dulu, mestinya bisa dibuktikan..

-kan sudah dijelaskan bisa timbul/hidup bergantung pada kondisi, jika tdk ada kondisi pendukung mati / tenggelam
-sy jelaskan lagi ya dalam agama budha ada 31 alam kehidupan, jadi sebelum dan sesudah kehidupan sekarang bisa terlahir didalam 31 alam kehidupan tersebut. kalau pembuktian sdh banyak pembuktian kehidupan lampau, akan tetapi bukankah lebih baik pembuktian sendiri? agama budha bukan mengajarkan utk percaya begitu saja pada suatu kabar, dan lain sebagainya.

- kondisi apa?
- siapa yang sudah membuktikan ia dulu pernah hidup jadi binatang?

by **gyojo** Wed Jul 29, 2015 7:14 pm

SEGOROWEDI wrote:
gyojo wrote:
SEGOROWEDI wrote:
gyojo wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- mahluk (manusia) hidup?
- darimana kamu tahu pernah jadi binaang?

-makhluk hidup menurut pengertian agama budha gabungan dari pancakhanda yaitu nama ( kesadaran, pikiran, pencerapaan, perasaan ) dan rupa / jasmani.
-dalam agama budha kan ad 31 alam kehidupan, mungkin saja sy pernah terlahir di dalam 31 alam tersebut. namun sy belum membuktikannya, sama seperti agama anda yg mengatakan adanya sorga dan neraka tp anda sendiri belum membuktikannya toh. perbedaanya agama budha mengajarkan jalan utk tdk terlahir kembali di 31 alam kehidupan tersebut (mencapai pencerahan), sedangkan agama anda mengajarkan agar terlahir kembali di alam sorga ( masuk kerajaan tuhan )

- ~~kesadaran~~, pikiran, pencerapaan, perasaan dan rupa / jasmani => hidup/mati?
- kalau surga kan kelak, tapi pernah jadi binatang kan dulu, mestinya bisa dibuktikan..

-kan sudah dijelaskan bisa timbul/hidup bergantung pada kondisi, jika tdk ada kondisi pendukung mati / tenggelam
-sy jelaskan lagi ya dalam agama budha ada 31 alam kehidupan, jadi sebelum dan sesudah kehidupan sekarang bisa terlahir didalam 31 alam kehidupan tersebut. kalau pembuktian sdh banyak pembuktian kehidupan lampau, akan tetapi bukankah lebih baik pembuktian sendiri? agama budha bukan mengajarkan utk percaya begitu saja pada suatu kabar, dan lain sebagainya.

- kondisi apa?
- siapa yang sudah membuktikan ia dulu pernah hidup jadi binatang?

-waduh bentar ya sy beritahu arti kondisi dari kamus
kondisi/kon·di·si/ n 1 persyaratan; 2 keadaan;
-- ekonomi keadaan baik atau lancar dan tersendatnya perjalanan ekonomi;
-- kesehatan perihal kebugaran dan kebaikan keadaan badan seseorang;
-- sosial keadaan masyarakat suatu negara pd saat tertentu;

mengondisikan/me·ngon·di·si·kan/ v membuat persyaratan; menciptakan suatu keadaan

-ada buktinya, coba anda cari kalau ketemu boleh diinfokan disini supaya menambah wawasan

by **SEGOROWEDI** Thu Jul 30, 2015 8:46 am

- kondisi yang hubungannya dengan hidup?
- aku yang minta bukti..

by **gyojo** Thu Jul 30, 2015 11:55 am

SEGOROWEDI wrote:
- kondisi yang hubungannya dengan hidup?
- aku yang minta bukti..

-kesadaran timbul karena suatu kondisi, tak ada kesadaran yg timbul tanpa kondisi. kesadaran diberi nama dari kondisi yg menimbulkannya, contoh : oleh karena ada mata dan benda2 yg terlihat oleh mata, maka timbullah kesadaran yg diberi nama kesadaran mata. oleh karena ada telinga dan suara yg didengarnya maka timbul kesadaran yg diberi nama kesadaran telinga, dst ...
maka kesadaran bisa timbul dan tenggelam ( mati dan hidup ) berdasarkan kondisi pendukungnya
-iye katanya ada bukti nya, coba anda cari lalu infokan disini ..

by **SEGOROWEDI** Thu Jul 30, 2015 12:20 pm

gyojo wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- kondisi yang hubungannya dengan hidup?
- aku yang minta bukti..

-kesadaran timbul karena suatu kondisi, tak ada kesadaran yg timbul tanpa kondisi. kesadaran diberi nama dari kondisi yg menimbulkannya, contoh : oleh karena ada mata dan benda2 yg terlihat oleh mata, maka timbullah kesadaran yg diberi nama kesadaran mata. oleh karena ada telinga dan suara yg didengarnya maka timbul kesadaran yg diberi nama kesadaran telinga, dst ...
maka kesadaran bisa timbul dan tenggelam ( mati dan hidup ) berdasarkan kondisi pendukungnya
-iye katanya ada bukti nya, coba anda cari lalu infokan disini ..

- itu dengar/tidak dengar; melihat/tak melihat, namanya..
bukan manusia itu hidup/mati; manusia tidak mendengar/tidak melihat tidak berarti ia mati..
- yang bilang ada bukti kan kamu, mana??

by **gyojo** Thu Jul 30, 2015 12:31 pm

SEGOROWEDI wrote:
gyojo wrote:
SEGOROWEDI wrote:
- kondisi yang hubungannya dengan hidup?
- aku yang minta bukti..

-kesadaran timbul karena suatu kondisi, tak ada kesadaran yg timbul tanpa kondisi. kesadaran diberi nama dari kondisi yg menimbulkannya, contoh : oleh karena ada mata dan benda2 yg terlihat oleh mata, maka timbullah kesadaran yg diberi nama kesadaran mata. oleh karena ada telinga dan suara yg didengarnya maka timbul kesadaran yg diberi nama kesadaran telinga, dst ...
maka kesadaran bisa timbul dan tenggelam ( mati dan hidup ) berdasarkan kondisi pendukungnya
-iye katanya ada bukti nya, coba anda cari lalu infokan disini ..

- itu dengar/tidak dengar; melihat/tak melihat, namanya..
bukan manusia itu hidup/mati; manusia tidak mendengar/tidak melihat tidak berarti ia mati..
- yang bilang ada bukti kan kamu, mana??

-itu kan contoh kesadaran melihat dan mendengar, skrg kesadaran bernafas dan kesadaran berpikir tidak ada manusia mati atau tidak?
-kan sy bilang katanya ada bukti, maka coba kamu cari. kan kamu yg mau tau? kalo sy tdk perlu tau kehidupan lampau mau jadi binatang kek mau jadi tuhan kek tdk bermanfaat buat saya.

by **SEGOROWEDI** Thu Jul 30, 2015 12:37 pm

- pingsan itu namanya..
bukan mati, ia gak sadar bernafas maupun berpikir
- jadi kamu gak punya bukti?

by **gyojo** Thu Jul 30, 2015 1:00 pm

SEGOROWEDI wrote:
- pingsan itu namanya..
bukan mati, ia gak sadar bernafas maupun berpikir
- jadi kamu gak punya bukti?

-kalau pingsan masih bernafas artinya ada kesadaran bernafas disitu, yg tdk ada kesadaran berpikir
-orang lain yg punya bukti, sy blm membuktikan

by **SEGOROWEDI** Thu Jul 30, 2015 1:53 pm

- ia gak sadar kalau bernafas..
bahkan mungkn sama sekali tidak berpikir, tapi kan tidak mati
hanya pingsan
- siapa orang lain itu?

by **gyojo** Thu Jul 30, 2015 2:05 pm

SEGOROWEDI wrote:
- ia gak sadar kalau bernafas..
bahkan mungkn sama sekali tidak berpikir, tapi kan tidak mati
hanya pingsan
- siapa orang lain itu?

-lalu apa yg anda tanyakan?
-anda ketik sj di google bukti kelahiran kembali

by **SEGOROWEDI** Thu Jul 30, 2015 3:58 pm

- definisi manusia hidup..
teorimu pancakhanda-mu rontok, orang pingsan = orang mati

- gejala BUNTU

by **gyojo** Thu Jul 30, 2015 4:13 pm

SEGOROWEDI wrote:
- definisi manusia hidup..
teorimu pancakhanda-mu rontok, orang pingsan = orang mati

- gejala BUNTU

-yg bilang orang pingsan=orang mati siapa?? Orang pingsan pancakhanda masih berfungsi koq dibilang mati
-buktinya ada, suruh lihat sendiri anda yg tdk mau.

by **abu hanan** Fri Jul 31, 2015 1:35 am

kadang sayah berpikir,bila seseorang dilahirkan kembali menjadi singa..lalu gimana cara dia perbaiki diri agar bisa terlahir kembali sebagai manusia..ato dia baru ajah menjadi jentik2 eh keburu mati tergencet kaki..kalow uda bugituh,lalu dimana keadilan dari mekanisme karma?

by Sponsored content

Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi

Re: Kejanggalan Teori Reinkarnasi