ADAM DAN HAWA BERMAIN PETAK UMPET DENGAN TUHAN

First topic message reminder :

3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
3:10 Ia menjawab, “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”
(Tuhan berpatroli lalu Adam dan Hawa bersembunyi?)
Tuhan terlalu berisik saat melangkah ditaman (kira2 kakinya ukuran berapa ??)

Tuhan tidak punya CCTV….trus teriak
“Di manakah engkau?”


1. Tuhan tidak melihat (palsu) = yang asli 100% Tuhan Maha Melihat
2. Tuhan tidak mendengar (palsu) = yang asli 100% Tuhan Maha Mendengar
3. Tuhan berjalan (palsu) = yang asli 100% Tuhan Maha Suci

KEJ 3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
3:10 Ia menjawab, “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

Ayat2 di atas ditulis dgn gaya bahasa simbolik yg agaknya sangat sulit dipahami oleh saudara2ku muslim. Mungkin kalau saya bahasakan dgn gaya tulisan populer bisa lebih enak dipahami:

Ketika mereka mengetahui kehadiran Tuhan takutlah mereka dan mencoba bersembunyi dr hadirat Tuhan. Tapi krn Tuhan maha tahu, Tuhan menegur mereka, "Heh..ngapain elu pada sembunyi...sok kamari wae lah"
Mereka pun menjawab kalau mereka takut krn merasa sdh melakukan kesalahan besar.


Cara Tuhan menegur itu logis aja kok, sama seperti misalnya ada ortu tau anaknya berbohong tentunya tidak akan serta merta menuduh, justru akan bertanya dulu sambil menguji kejujuran si anak.
Kalau kisah di atas dipahami mentah2 seperti sbgaimana yg dituliskan, memang akan terjadi banyak masalah di benak kita.

jakajayagiri-2 wrote:KEJ 3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
3:10 Ia menjawab, “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

Ayat2 di atas ditulis dgn gaya bahasa simbolik yg agaknya sangat sulit dipahami oleh saudara2ku muslim. Mungkin kalau saya bahasakan dgn gaya tulisan populer bisa lebih enak dipahami:

Ketika mereka mengetahui kehadiran Tuhan takutlah mereka dan mencoba bersembunyi dr hadirat Tuhan. Tapi krn Tuhan maha tahu, Tuhan menegur mereka, "Heh..ngapain elu pada sembunyi...sok kamari wae lah"
Mereka pun menjawab kalau mereka takut krn merasa sdh melakukan kesalahan besar.


Cara Tuhan menegur itu logis aja kok, sama seperti misalnya ada ortu tau anaknya berbohong tentunya tidak akan serta merta menuduh, justru akan bertanya dulu sambil menguji kejujuran si anak.
Kalau kisah di atas dipahami mentah2 seperti sbgaimana yg dituliskan, memang akan terjadi banyak masalah di benak kita.

Kalau gua ngeliat ayat diatas sih aneh banget bung,bukan masalah gaya bahasanya. Gua sih justru ngelihat ketidak esa an tuhan yang sempat sempatnya sih nyariin 2 org ntu. lalu kenapa juga tuhan marah-marah, kalau begitu mana ajaran kasih yang selama ini di agung agungkan?

Wong Edan wrote:

jakajayagiri-2 wrote:KEJ 3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9 Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
3:10 Ia menjawab, “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

Ayat2 di atas ditulis dgn gaya bahasa simbolik yg agaknya sangat sulit dipahami oleh saudara2ku muslim. Mungkin kalau saya bahasakan dgn gaya tulisan populer bisa lebih enak dipahami:

Ketika mereka mengetahui kehadiran Tuhan takutlah mereka dan mencoba bersembunyi dr hadirat Tuhan. Tapi krn Tuhan maha tahu, Tuhan menegur mereka, "Heh..ngapain elu pada sembunyi...sok kamari wae lah"
Mereka pun menjawab kalau mereka takut krn merasa sdh melakukan kesalahan besar.


Cara Tuhan menegur itu logis aja kok, sama seperti misalnya ada ortu tau anaknya berbohong tentunya tidak akan serta merta menuduh, justru akan bertanya dulu sambil menguji kejujuran si anak.
Kalau kisah di atas dipahami mentah2 seperti sbgaimana yg dituliskan, memang akan terjadi banyak masalah di benak kita.

Kalau gua ngeliat ayat diatas sih aneh banget bung,bukan masalah gaya bahasanya. Gua sih justru ngelihat ketidak esa an tuhan yang sempat sempatnya sih nyariin 2 org ntu.

Semua sdh saya jelaskan. Kalau Anda masih juga berpegang dgn cara pemahaman Anda sendiri, itu hak Anda. Kalau mau melanjutkan diskusi tolong jgn kembali ke pertanyaan awal, tapi bahasalah penjelasan saya. bagian mana yg kurang jelas silakan dibantah dgn argumen.

lalu kenapa juga tuhan marah-marah, kalau begitu mana ajaran kasih yang selama ini di agung agungkan?

Tuhan itu Maha kasih, bukan berarti lantas Tuhan mengijinkan manusia berbuat seenaknya. Setiap perbuatan yg melanggar hukum Tuhan pasti ada konsekuensinya. Namun krn kasihnya, Tuhan juga berkenan memberikan pengampunan. Tapi dalam kasus Adam-Hawa, tak pernah ada penyesalan dr mereka, justru saling menyalahkan.

Kok beda yah dgn yang ini :

Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Mazmur 13.4

Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang
tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada
pada-Nya. Daniel 2.22

Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan
dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui
dan diumumkan. Lukas 8.17

Jika lihat 3 ayat diatas sangat bertentangan dengan ayat pada topik ini. Mungkin yang dimaksud jawaban anda adalah 3 ayat ini yang menyatakan Tuhan mengetahui segala sesuatu termasuk adam dan hawa. Namun Ayat dalam topik ini menjelaskan akan ketidaktahuan Tuhan akan ciptaannya bahkan sangat bertentangan dengan 3 ayat di atas.

Lebih jelasnya saya asumsikan sbb:

Tuhan : Kamu dimana ....? [ini tafsiran pokok permasalahan]
Tuhan : Eh Adam...kamu sembunyi dimanapun aku sudah tau loh...... [maksud 3 ayat di atas]

santri wrote:Kok beda yah dgn yang ini :

Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Mazmur 13.4

Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang
tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada
pada-Nya. Daniel 2.22

Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan
dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui
dan diumumkan. Lukas 8.17

Jika lihat 3 ayat diatas sangat bertentangan dengan ayat pada topik ini. Mungkin yang dimaksud jawaban anda adalah 3 ayat ini yang menyatakan Tuhan mengetahui segala sesuatu termasuk adam dan hawa. Namun Ayat dalam topik ini menjelaskan akan ketidaktahuan Tuhan akan ciptaannya bahkan sangat bertentangan dengan 3 ayat di atas.

Lebih jelasnya saya asumsikan sbb:

Tuhan : Kamu dimana ....? [ini tafsiran pokok permasalahan]
Tuhan : Eh Adam...kamu sembunyi dimanapun aku sudah tau loh...... [maksud 3 ayat di atas]

Tidak ada yg bertentangan.
Tafsir bahwa Tuhan tidak tahu, itulah tafsir yg keliru. Krn menafsirkan secara dangkal hanya berdasarkan kata perkata tanpa mau tahu akan sifat2 Tuhan. Begitu dangkalnya, sampai2 tafsir itu bahkan menolak sifat Tuhan yg Maha Tahu.
Lihat kembali penjelasan saya yg ini:
Cara Tuhan menegur itu logis aja kok, sama seperti misalnya ada ortu tau anaknya berbohong tentunya tidak akan serta merta menuduh, justru akan bertanya dulu sambil menguji kejujuran si anak.
Kalau kisah di atas dipahami mentah2 seperti sbgaimana yg dituliskan, memang akan terjadi banyak masalah di benak kita.

jakajayagiri-2 wrote:

santri wrote:Kok beda yah dgn yang ini :

Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Mazmur 13.4

Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang
tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada
pada-Nya. Daniel 2.22

Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan
dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui
dan diumumkan. Lukas 8.17

Jika lihat 3 ayat diatas sangat bertentangan dengan ayat pada topik ini. Mungkin yang dimaksud jawaban anda adalah 3 ayat ini yang menyatakan Tuhan mengetahui segala sesuatu termasuk adam dan hawa. Namun Ayat dalam topik ini menjelaskan akan ketidaktahuan Tuhan akan ciptaannya bahkan sangat bertentangan dengan 3 ayat di atas.

Lebih jelasnya saya asumsikan sbb:

Tuhan : Kamu dimana ....? [ini tafsiran pokok permasalahan]
Tuhan : Eh Adam...kamu sembunyi dimanapun aku sudah tau loh...... [maksud 3 ayat di atas]

Tidak ada yg bertentangan.
Tafsir bahwa Tuhan tidak tahu, itulah tafsir yg keliru. Krn menafsirkan secara dangkal hanya berdasarkan kata perkata tanpa mau tahu akan sifat2 Tuhan. Begitu dangkalnya, sampai2 tafsir itu bahkan menolak sifat Tuhan yg Maha Tahu.
Lihat kembali penjelasan saya yg ini:
Cara Tuhan menegur itu logis aja kok, sama seperti misalnya ada ortu tau anaknya berbohong tentunya tidak akan serta merta menuduh, justru akan bertanya dulu sambil menguji kejujuran si anak.
Kalau kisah di atas dipahami mentah2 seperti sbgaimana yg dituliskan, memang akan terjadi banyak masalah di benak kita.

Yang saya warnai merah itu betul2 menunjukkan akan sifat2 Tuhan. Tetapi pada judul Thred ini adalah Firman Tuhan yang menunjukkan kelemahan tuhan itu sendiri. Seolah-olah sebuah dongeng bukan sebuah kesucian kitab suci. Jadi disatu sisi tuhan menunjukkan kebesarannya disisi lain malah bertolak belakang.

tentang teguran memang wajar jika anda mengambil contoh pada kehidupan sehari hari tetapi disini kita berbicara tentang ayat suci yang jadi pedoman hidup anda. Sebuah teguran dari tuhan sangatlah lucu jika ayat suci anda merendahkan tuhan anda sendiri.
Seperti inikah firman tuhan yang suci itu? saya meyakini jika itu tulisan seseorang yang merangkai sebuah ilusi dan itu bukan firman tuhan

santri wrote:
Yang saya warnai merah itu betul2 menunjukkan akan sifat2 Tuhan. Tetapi pada judul Thred ini adalah Firman Tuhan yang menunjukkan kelemahan tuhan itu sendiri. Seolah-olah sebuah dongeng bukan sebuah kesucian kitab suci. Jadi disatu sisi tuhan menunjukkan kebesarannya disisi lain malah bertolak belakang.

Jadi persoalan sebenarnya adalah adanya prasangka "seolah2" yg kemudian membuat munculnya judul threat.
Kenapa sih meributkan sesuatu yg hanya seolah2?

tentang teguran memang wajar jika anda mengambil contoh pada kehidupan sehari hari tetapi disini kita berbicara tentang ayat suci yang jadi pedoman hidup anda. Sebuah teguran dari tuhan sangatlah lucu jika ayat suci anda merendahkan tuhan anda sendiri.
Seperti inikah firman tuhan yang suci itu? saya meyakini jika itu tulisan seseorang yang merangkai sebuah ilusi dan itu bukan firman tuhan

Lihat cara saya memberi contoh soal teguran. Bahwa ketika seseorang menegur anaknya dgn kalimat tanya, bukan berarti dia bodoh dan tidak tahu apa2. Nah, jika manusia saja seperti itu, tentu saja Tuhan jauh lebih tahu krn Dia Maha Tahu. Contoh saya itu bukan untuk merendahkan Tuhan, sekedar membuat logikanya menjadi lebih sederhana untuk dipahami.

kalau Tuhan sedang bertanya, bukan berarti Tuhan tidak mampu mengetahui apa yang ingin Dia ketahui