FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Halaman 2 dari 3 Previous  1, 2, 3  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Sun Jul 15, 2012 8:52 pm

First topic message reminder :


Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

“Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah kecuali hanyalah orang-orang yang kafir. Maka janganlah kamu tertipu dengan tingkah laku mereka di dalam negeri.” (QS Ghafir: 4)

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab). Kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu ia diikuti oleh syaitan sampai dia tergoda. Maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan derajatnya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menuruti hawa nafsunya yang rendah, maka permisalan dirinya seperti anjing, bila engkau menghalaunya dijulurkannya lidahnya dan bila engkau membiarkannya, anjing itu tetap menjulurkan lidahnya. Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.” (QS Al A’râf: 175-176)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan (ilmu) tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawaban.” (QS Al Isra: 36)

“Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.” (QS Al Mujâdilah: 20)

Dan juga dalam Sunan At Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam hadits Abu Umamah radhiyallâhu 'anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah suatu kaum itu tersesat setelah tadinya berada di atas petunjuk kecuali orang-orang yang senang berdebat.”

Dan juga di dalam Shahih Muslim dari hadits ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallâhu ‘anhu, bahwa ada dua orang yang bertengkar tentang Al Qur’an tentang bacaan padahal Al Qur’an yang dipertengkarkan sudah jelas. Maka kata Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam:
“Sesungguhnya yang menyebabkan celakanya orang-orang sebelum kalian hanyalah karena perselisihan mereka di dalam Al Kitab.”

Dan juga Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam memuji mereka dalam hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dan Imam Muslim dari ‘Imran bin Husain dan ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhuma beliau menegaskan, “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang hidup di zamanku, kemudian manusia yang hidup setelahnya kemudian manusia setelahnya.”

“Saya tinggalkan pada kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat di belakang keduanya (yaitu) Kitab Allah dan Sunnahku.”

dalam islam itu ada koridor hukumnya kalo ada perbedaan pendapat...bukan kayak agama lain dimuka bumi ini

إِنَّ أُمَّتِي لاَ تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلاَفًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ اْلأَعْظَمِ

“Sesungguhnya umatku tidak akan berkumpul (untuk bersepakat) atas kesesatan. Maka apabila kalian mendapati perbedaan pendapat, hendaklah kalian mengikuti kelompok (ulama) yang terbesar (terbanyak)” (HR. Anas bin Malik & Ibnu Majah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”

ittiba’u…. adalah fi’il amar

الأ صل في الأمر يد ل على الوجوب والأصل في النهي يد ل على التحريم
“Hukum asal daripada perintah adalah wajib sedangkan hukum asal daripada larangan adalah haram”.

biar gak sesat/ salah… ikutlah pendapat yg terbanyak. itulah perintah wajib dari nabi Muhammad SAW….

Nabi saw bersabda: “Jika seseorang ahli ijtihad, bila ia benar dapat 2 pahala, dan jika ia salah dapat 1 pahala.” (HR Bukhari).

MASALAH Nabi Isa

Ada 2 pendapat disini dgn Nabi isa tidak dibunuh dan tidak disalib..

1. pendapat sebagian besar ulama(Jumhur Ulama) bahwa bukannya Nabi ‘Isa yang mereka tangkap dan mereka hukum bunuh melalui metode penyaliban, akan tetapi orang lain

2. pendapat kaum modernis atau rasionalis yang lahir idenya pada abad 19 Nabi Isa dihukum tapi pingsan.

Anyway it is your choice?
1. Pendapat siapakah yang akan kalian ambil untuk dipertanggungjawabkan di akhirat kelak? Apakah ijma sahabat atau kalangan yang menyebutnya dirinya kaum modernis atau Rasionalis.

2. Siapakah yang harus kita ingkari pendapatnya apakah para sahabat Nabi, tabi’in, tabiut tabi’in dan ulama setelahnya ataukah kalangan yang menyebutnya kaum modernis atau rasionalis, dan kaum yang menyatakan hadist diseputar penyaliban Nabi Isa adalah hadist ahad?

Dua pilihan itu harus direnungkan dan dipelajari dengan banyak membaca kitab-kitab dan buku hal-hal yang terkait.... Karena sudah dipastikan kedua kelompok akan berusaha bahwa pendapatnya adalah paling benar sesuai cara berpikir mereka masing-masing. Dan pada akhirnya kitapun harus memilih satu diantara dua pendapat tersebut.....
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down


renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by dhans Thu Aug 16, 2012 11:41 am

HT wrote :
Bagus saudaraku anda menyatakan sanggup membantah... tp setelah saya baca ternyata gak membantah, tp malah saudaraku curhat disini.... dan menurut saya yg bodoh ini dalil2 yg saudaraku copas diatas bukan utk membantah hadits tsb, salah penempatannya alias salah pasang.... cobalah saudaraku pahami dl apa permintaan lawan diskusi.... kalo saya tanggapin ntar malah melebar dan melenceng lbh jauh lg, neh dikit aja saya tanggapin dr dalil saudaraku diatas
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu...[Qs. 49.6]
Fasik sama jg dgn khawarij yakni mereka yg tidak paham atau mereka yg pemahamannya telah keluar dari pemahaman jumhur ulama atau as-sawaad al-a’zham......

Ha bisa aza...saya curhat belah mananya saudara HT..?? mana tidak usahlah saudra HT memberitahukan apa itu pengertian Khawarij/Fasik, dsb, dsb, pengertian seperti ini bukan Cuma bisa didapat di buku, tapi juga mungkin banyak bertebaran di google...saudara HT berusaha mengkotak2 ayat2 Al Quran..??jadi ayat al quran hanya berlaku sesuai dengan kondisi yang mendekati kisah dibalik turunnya ntu ayat..???? jangan2 semua ayat2 yang saya berikan Cuma di nilai menggunakan tafsir, atau kisah dibalik ayat2nya..??kalau kisahnya saat ini tidak sesuai dengan kisah dibalik turunnya ayat itu yaaa tinggal mengatakan “salah penempatan”...padahal setiap ayat al quran bisa kita tarik essensinya atau sebagai pelajaran untuk dilain kisah dan dilain kondisi...

Jadi karna sepertinya pemikiran saudara HT sudah seperti itu yaa silahkan saja, sedang tujuan dan maksud ayat2 yang saya kutip adalah sebagai gambaran kalau ayat2 tersebut tersirat bahwa Ilmu tidak selalu datang dari kelompok terbesar..
silahkan mengatakan kalau kelompok terbanyak tidak akan bersepakat untuk kesesatan, tapi yang saya tangkap dalam setiap diskusi adalah terkadang bukan “kesesatan” yang menjadi perdebatan, melainkan adanya “kesalahan”/”kealpaan” ketika memperbincangkan ayat Mustayabihat..

apa jaminannya kalau Ulama terdahulu tidak melakukan kesalahan dalam menafsirkan ayat2..??meski mereka tidak berniat berbuat kesesatan...
lalu apa jaminannya kelompok yang besar selalu benar..?bukan “sesat” atau “tidak sesat...”

HT wrote :
Nah... ini yg saya sukai, jelaskan dunk saudaraku ke saya yg msh bodoh ini..... menurut yg saya ketahui haditsnya shahih...
حدثنا العباس بن عثمان الدمشقي . حدثنا الوليد بن مسلم . حدثنا معاذ بن رفاعة السلامي . حدثني أبو خلف الأعمى قال سمعت أنس بن مالك يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم : يقول إن أمتي لا تجتمع على ضلالة . فإذا رأيتم اختلافا فعليكم بالسواد الأعظم
“Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadi perselisihan maka ikutilah kelompok mayoritas (as-sawad al a’zham).”(HR. Ibnu Majah, Abdullah bin Hamid, at Tabrani, al Lalika’i, Abu Nu’aim. Menurut Al Hafidz As Suyuthi dalam Jamius Shaghir, ini adalah hadits Shahih)

Lalu mengapa bung HT sendiri menganggap shahih tanpa melampirkan perawi dari hadis diatas...??

Seperti yang saya katakan secara singkat diatas kalau memang hadis itu sangat lemah kedudukannya..kalau memang kuat mengapa 8 imam lainnya tidak meriwayatkannya, atau seharusnya mengapa tidak ada perawi lain yang meriwayatkannya..??...meski syarat ini tidak selalu menjadi parameternya, namun hal ini justru membuka kemungkinan kalau hadis itu memang lemah...

Bung HT mungkin beberapa kali menukil pendapat imam nawawi dari kitabnya dlam menguatkan berbagai topik dan persepesi..namun kenapa tidak melakukan hal yang serupa untuk hadis ini..??

Boleh saya kutip tulisan imam Nawawi,.? yang menukil dari Al-Hakim Abu Abdillah bahwasanya hadis shahih itu memiliki 10 macam bagian. Lima diantaranya telah disepakati keberadaannya oleh para ulama...saya kutip untuk menguatkan posting saya..:

- Hadis shahih yang dipilih oleh Bukhari dan Muslim mempunyai kedudukan yang paling tinggi/paling banyak, sebab Hadis Jenis ini tidak diriwayatkan oleh Nabi saw kecuali oleh dua orang sahabat yang mashyur, bahkan lebih, meski satu orang sahabat pun boleh. Kemudian hadis jenis ini juga tidak diriwayatkan dari generasi sahabat kecuali oleh 2 orang tabi’in, bahkan lebih. Hadis jenis ini tidak pula diriwayatkan dari generasi tabiin kecuali oleh dua orang tabiut tabiin bahkan lebih. Kesemua personel perawi adalah orang orang yang memenuhi persyaratan sebagai seorang Hafizs dan Mashyur kesempurnaan riwayatnya

- Lalu hadis hadis yang diriwayatkan oleh para imam, dari ayah mereka, dan dari kakek mereka. Namun rentetan riwayat yang berasal dari ayah dan kakek hanya sebatas pada perawi tersebut. Hal ini seperti yang terdapat dalam shahiifah ‘amr bin syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya : riwayat yang berasal dari Iyas bin Mu’awiyah dari ayahnya, dari kakeknya, dan juga riwayat lain yang diriwayatkan oleh sahabat dan cucu-cucu mereka yang tsiqah..


Boleh saya kutip dulu hadis lengkap perawinya..:

Ibnu Majah 3940
Telah menceritakan kepada kami Al 'Abbas bin 'Utsman Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ma'an bin Rifa'ah As Salami telah menceritakan kepadaku Abu Khalaf Al A'ma dia berkata; aku mendengar Anas bin Malik berkata, \"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu di atas kesesatan, apabila kalian melihat perselisihan maka kalian harus berada di sawadul a'dzam (kelompok yang terbanyak; maksudnya yang sesuai sunnah).\"


Lalu dari kemungkinan sisi perawi lainnya adalah Yang menjadikan lemahnya hadis tersebut adalah, terdapat abu khalaf al a’ma Hazim bin Atha


abu khalaf al a’ma :

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas bin Malik . Dalam sanadnya ada
perawi yang bernama Ma'an bin Rifa'ah, dia layyinul hadits lagi banyak 30
melakukan irsal. Dan dalam sanadnya juga ada Abu Khalaf al-A'ma, dia matruk
dan dianggap pembohong oleh Yahya bin Ma'in.
dijelaskan oleh 'allamah Basyir
as-Sahsawani dalam Shiyanatul insan.

Maka hadits sawadul a'zham adalah dha'if (lemah), bahkan mungkar, dan
setidaknya belum bisa dijadikan hujjah.
Sawadul a'zham adalah pengikut imam
kaum muslimin. Mereka adalah jama'ah para sahabat yang mulia, dan mereka
adalah yang mengikuti Kitabullah dan sunnah rasul-Nya . Mereka adalah
orang-orang yang berada di atas kebenaran dan kebaikan, dan tidak dipandang
orang yang menyalahi mereka.
Imam Abu Syamah berkata dalam 'al-Hawadits wal Bida': Di mana ada
perintah agar tidak meninggalkan jama'ah, maka maksudnya adalah selalu
berada di atas kebenaran dan para pengikutnya, sekalipun yang berpegang
dengannya sangat sedikit dan yang menentang sangat banyak, karena
kebenaran adalah yang dipegang jama'ah pertama dari masa Nabi  dan para
sahabatnya yang mulia, dan tidak perlu dipan dang banyaknya orang-orang batil
sesudahnya.

Disebutkan dalam hadits-hadits shahih yang sangat banyak, yang
menunjukkan bahwa orang-orang yang berpegang dengan tali Allah  yang
kokoh dan jalan-Nya yang lurus, mereka itulah jama'ah, dan mereka itulah yang
kita disuruh berpegang dengan mereka dan tidak meninggalkan mereka.
Ahlul haqq adalah sawadul a'zham dan jama'ah yang penuh berkah,
sekalipun hanya sedikit dan selain mereka adalah batil sekalipun berjumlah
banyak...
[ Abu Bakar al-Iraqi]


Al-Bani yang juga Menukil Adz-Dzahabi mengatakan “Pengakuan Abu Khalaf al-A’ma mengenai riwayat ini bahwa ia mengambil dari Anas bin Malik ra. - -dinyatakan oleh Ibnu Muin sebagai sesuatu yang dusta.Bahkan Abu Hatim dengan tegas menyatakan bahwa ia adalah perawi sanad yang Mungkar. Wallahu a’lam..[Silsilah Hadis daif dan Maudu jilid 2 hal. 155 - Al-bani]


kesimpulan syarat ini..: bisa bung HT mendapat hadis serupa dari lain riwayat..??atau bisa bung HT sampaikan contoh lain hadis yang dibawa oleh Abu Khalaf al-A’ma..?

Demikian yang dapat sayah sampaikan mengapa saya mengatakan hadis tersebut berkedudukan lemah....

silahkan saudaraku...
avatar
dhans
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Fri Aug 17, 2012 5:16 am

Jagona wrote:
hamba tuhan wrote:
Jagona wrote:
hamba tuhan wrote:
Jagona wrote:
@ hamba tuhan.

kalo begitu .......... menurut anda ayat 2/170 tidak berlaku lagi untuk zaman sekarang ............ berpikirlah yang cerdas ....... Alquran itu berlaku sampai akhir zaman .................... okey ht

ya ampun kang jagona, kpn saya tulis bahwa ayat 2/170 tidak berlaku lagi untuk zaman sekarang???? sebenarnya anda yg hrs berpikir secara cerdas tentang pemahaman ayat 2/170, dan belajarlah yg lbh cerdas cara memahami postingan lawan diskusi.... coba kang jagona jelaskan maksud dr ayat 2/170, jgn asal copas aja kang.....


ternyata anda piawai juga dalam bersilat lidah ......... sungguh kasihan

bukankah ini postingan anda :
"waduh... lg2 kang jagona, kayaknya salah tuh penempatan ayatnya kang jagona... gak cocok loh!!! neh pangkal ayat 2/170 menurut terjemahan kang jagona : Ketika dikatakan kepada mereka..... sapa mereka itu kang jagona? heheeee..... mereka kaum quraisy penyembah berhala dimasa Nabi Muhammad"

postingan di atas menunjukan bahwa Ayat 2/170 hanya berlaku bagi penyembah berhala dimasa nabi Muhammad ........... !!!!!

Anda menyatakan salah pasang padahal aku maksudkan agar anda menyadari bahwa ada Ayat 2/170 dan 6/116 untuk menyelesaikan perbedaan pendapat. .... dengan ayat 2/170 hendaknya dikembalikan kepada ALLAH bukan kepada golongan terbanyak ........ anda harus ingat bahwa ada Ayat 6/116 yang merupakan teguran dari ALLAH.

Lantas hadits yang anda tampilkan ..... mungkin benar anda menilai shahih .... namun sayang matannya bertentangan dengan ayat 6/116.

makanya aku mengatakan berpikirlah cerdas ................ okey

saya minta penjelasan napa ya kang jagona sllu mengelak.... lagi2 salah pasang, menyelesaikan perbedaan pendapat ini ayat yg bener kang jagona

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

anda ini pura-pura bingung atau memang bengong .............

Anda menampilkan hadits yang intinya "jika ada perbedaan pendapat maka harus diikuti pendapat terbanyak" ........... ini aku salahkan karena matannya bertentangan dengan Ayat 6/116, dan Ayat 4/59 juga menyatakan bahwa bila ada perbedaan pendapat ....... kembalikan kepada ALLAH dan Rasul-NYA .... aku kira cukup jelas

ya ampun deh kang jagona... diatas nuduh saya bersilat lidah, disini nuduh saya pura2 bingung dan bengong..... heheeee... mksh kang jagona..... jgn melebar dl kang, dr atas saya luruskan kang jagona copas ayat 2/170 tentang perbedaan pendapat... makanya ntuh ayat salah pasang... 1 ayat dl diluruskan.... kang jagona mengakui gak ntuh dah salah pasang ayat utk mslah perbedaan pendapat ini????

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللّهُ قَالُواْ بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".( QS. Al Baqarah 170 )

Nah..... kembali ke ayat 2/170, akan lebih tepat jk kita pandang secara khusus kpd mereka penyembah berhala krn wajhu al istidlal yg digunakan dlm ayat adalah لَهُم
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Fri Aug 17, 2012 5:20 am

@dhan
dhans wrote: Ha bisa aza...saya curhat belah mananya saudara HT..?? tidak usahlah saudra HT memberitahukan apa itu pengertian Khawarij/Fasik, dsb, dsb, pengertian seperti ini bukan Cuma bisa didapat di buku, tapi juga mungkin banyak bertebaran di google...saudara HT berusaha mengkotak2 ayat2 Al Quran..??jadi ayat al quran hanya berlaku sesuai dengan kondisi yang mendekati kisah dibalik turunnya ntu ayat..???? jangan2 semua ayat2 yang saya berikan Cuma di nilai menggunakan tafsir, atau kisah dibalik ayat2nya..??kalau kisahnya saat ini tidak sesuai dengan kisah dibalik turunnya ayat itu yaaa tinggal mengatakan “salah penempatan”...padahal setiap ayat al quran bisa kita tarik essensinya atau sebagai pelajaran untuk dilain kisah dan dilain kondisi...

Jadi karna sepertinya pemikiran saudara HT sudah seperti itu yaa silahkan saja, sedang tujuan dan maksud ayat2 yang saya kutip adalah sebagai gambaran kalau ayat2 tersebut tersirat bahwa Ilmu tidak selalu datang dari kelompok terbesar..
silahkan mengatakan kalau kelompok terbanyak tidak akan bersepakat untuk kesesatan, tapi yang saya tangkap dalam setiap diskusi adalah terkadang bukan “kesesatan” yang menjadi perdebatan, melainkan adanya “kesalahan”/”kealpaan” ketika memperbincangkan ayat Mustayabihat..

apa jaminannya kalau Ulama terdahulu tidak melakukan kesalahan dalam menafsirkan ayat2..??meski mereka tidak berniat berbuat kesesatan...
lalu apa jaminannya kelompok yang besar selalu benar..?bukan “sesat” atau “tidak sesat...”
Ya ampun saudara dhan... kok makin melebar aja neh, dibumbuin dgn pertanyaan2 yg gada dalam bahasan thread ini...... kalo saya tanggapin makin melebar aja neh kayaknya, dikit aja dl deh.... ini mslah pendapat jumhur ulama, saudara dhans dah liat diats postingan pertama saya???? Lalu apa hub nya dgn pertanyaan saudara yg ini.... apa jaminannya kalau Ulama terdahulu tidak melakukan kesalahan dalam menafsirkan ayat2..??meski mereka tidak berniat berbuat kesesatan...
lalu apa jaminannya kelompok yang besar selalu benar..?bukan “sesat” atau “tidak sesat...”
Buat temen2.... perhatikan judul thread dan isi thread kalo mau diskusi, jgn melebar trus... fokus dalam bahasan yg sesuai keinginan TS nya......

dhans wrote: Lalu mengapa bung HT sendiri menganggap shahih tanpa melampirkan perawi dari hadis diatas...??

Seperti yang saya katakan secara singkat diatas kalau memang hadis itu sangat lemah kedudukannya..kalau memang kuat mengapa 8 imam lainnya tidak meriwayatkannya, atau seharusnya mengapa tidak ada perawi lain yang meriwayatkannya..??...meski syarat ini tidak selalu menjadi parameternya, namun hal ini justru membuka kemungkinan kalau hadis itu memang lemah...

Bung HT mungkin beberapa kali menukil pendapat imam nawawi dari kitabnya dlam menguatkan berbagai topik dan persepesi..namun kenapa tidak melakukan hal yang serupa untuk hadis ini..??

Boleh saya kutip tulisan imam Nawawi,.? yang menukil dari Al-Hakim Abu Abdillah bahwasanya hadis shahih itu memiliki 10 macam bagian. Lima diantaranya telah disepakati keberadaannya oleh para ulama...saya kutip untuk menguatkan posting saya..:

- Hadis shahih yang dipilih oleh Bukhari dan Muslim mempunyai kedudukan yang paling tinggi/paling banyak, sebab Hadis Jenis ini tidak diriwayatkan oleh Nabi saw kecuali oleh dua orang sahabat yang mashyur, bahkan lebih, meski satu orang sahabat pun boleh. Kemudian hadis jenis ini juga tidak diriwayatkan dari generasi sahabat kecuali oleh 2 orang tabi’in, bahkan lebih. Hadis jenis ini tidak pula diriwayatkan dari generasi tabiin kecuali oleh dua orang tabiut tabiin bahkan lebih. Kesemua personel perawi adalah orang orang yang memenuhi persyaratan sebagai seorang Hafizs dan Mashyur kesempurnaan riwayatnya

- Lalu hadis hadis yang diriwayatkan oleh para imam, dari ayah mereka, dan dari kakek mereka. Namun rentetan riwayat yang berasal dari ayah dan kakek hanya sebatas pada perawi tersebut. Hal ini seperti yang terdapat dalam shahiifah ‘amr bin syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya : riwayat yang berasal dari Iyas bin Mu’awiyah dari ayahnya, dari kakeknya, dan juga riwayat lain yang diriwayatkan oleh sahabat dan cucu-cucu mereka yang tsiqah..


Boleh saya kutip dulu hadis lengkap perawinya..:

Ibnu Majah 3940
Telah menceritakan kepada kami Al 'Abbas bin 'Utsman Ad Dimasyqi telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ma'an bin Rifa'ah As Salami telah menceritakan kepadaku Abu Khalaf Al A'ma dia berkata; aku mendengar Anas bin Malik berkata, \"Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu di atas kesesatan, apabila kalian melihat perselisihan maka kalian harus berada di sawadul a'dzam (kelompok yang terbanyak; maksudnya yang sesuai sunnah).\"

Lalu dari kemungkinan sisi perawi lainnya adalah Yang menjadikan lemahnya hadis tersebut adalah, terdapat abu khalaf al a’ma Hazim bin Atha


abu khalaf al a’ma :

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas bin Malik . Dalam sanadnya ada
perawi yang bernama Ma'an bin Rifa'ah, dia layyinul hadits lagi banyak 30
melakukan irsal. Dan dalam sanadnya juga ada Abu Khalaf al-A'ma, dia matruk
dan dianggap pembohong oleh Yahya bin Ma'in. dijelaskan oleh 'allamah Basyir
as-Sahsawani dalam Shiyanatul insan.

Maka hadits sawadul a'zham adalah dha'if (lemah), bahkan mungkar, dan
setidaknya belum bisa dijadikan hujjah. Sawadul a'zham adalah pengikut imam
kaum muslimin. Mereka adalah jama'ah para sahabat yang mulia, dan mereka
adalah yang mengikuti Kitabullah dan sunnah rasul-Nya . Mereka adalah
orang-orang yang berada di atas kebenaran dan kebaikan, dan tidak dipandang
orang yang menyalahi mereka.
Imam Abu Syamah berkata dalam 'al-Hawadits wal Bida': Di mana ada
perintah agar tidak meninggalkan jama'ah, maka maksudnya adalah selalu
berada di atas kebenaran dan para pengikutnya, sekalipun yang berpegang
dengannya sangat sedikit dan yang menentang sangat banyak, karena
kebenaran adalah yang dipegang jama'ah pertama dari masa Nabi  dan para
sahabatnya yang mulia, dan tidak perlu dipan dang banyaknya orang-orang batil
sesudahnya.
Disebutkan dalam hadits-hadits shahih yang sangat banyak, yang
menunjukkan bahwa orang-orang yang berpegang dengan tali Allah  yang
kokoh dan jalan-Nya yang lurus, mereka itulah jama'ah, dan mereka itulah yang
kita disuruh berpegang dengan mereka dan tidak meninggalkan mereka.
Ahlul haqq adalah sawadul a'zham dan jama'ah yang penuh berkah,
sekalipun hanya sedikit dan selain mereka adalah batil sekalipun berjumlah
banyak...[ Abu Bakar al-Iraqi]


Al-Bani yang juga Menukil Adz-Dzahabi mengatakan “Pengakuan Abu Khalaf al-A’ma mengenai riwayat ini bahwa ia mengambil dari Anas bin Malik ra. - -dinyatakan oleh Ibnu Muin sebagai sesuatu yang dusta.” Bahkan Abu Hatim dengan tegas menyatakan bahwa ia adalah perawi sanad yang Mungkar. Wallahu a’lam..[Silsilah Hadis daif dan Maudu jilid 2 hal. 155 - Al-bani]


kesimpulan syarat ini..: bisa bung HT mendapat hadis serupa dari lain riwayat..??atau bisa bung HT sampaikan contoh lain hadis yang dibawa oleh Abu Khalaf al-A’ma..?

Demikian yang dapat sayah sampaikan mengapa saya mengatakan hadis tersebut berkedudukan lemah....

silahkan saudaraku...
Waduh saudara dhan... saya semakin sedih melihat saudaraku memaparkan argumentasinya, yg ditukil oleh albani tsb gada hub nya dgn apa yg kita bahas saudara..... yg ditukil oleh albani tsb ini saudaraku : Silsilah hadits dha'if dan maudhu', Volume 2 Hadits no. 676 tentang yang berakhlak buruk

Trus saya jg agak tercengang dgn pendapat saudara dhan... kok bs berbeda banget ya dgn salafi yg lain?????? Jd bingung neh.....

Hadits-Hadits Tentang As Sawadul A’zham
Untuk memahami makna as sawaadul a’zham, mari kita simak beberapa hadits yang memuatnya:
إن أمتي لن تجتمع على ضلالة، فإذا رأيتم اختلافا فعليكم بالسواد الأعظم فإنه من شذ شذ إلى النار
“Sesungguhnya ummatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Maka jika kalian melihat perselisihan, berpeganglah pada as sawaadul a’zham. Barangsiapa yang menyelisihinya akan terasing di neraka”

Dalam riwayat lain:
إن أمتي لا تجتمع على ضلالة فإذا رأيتم الاختلاف فعليكم بالسواد الأعظم يعني الحق وأهله
“Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Maka jika kalian melihat perselisihan, berpeganglah pada as sawaadul a’zham yaitu al haq dan ahlul haq” (HR. Ibnu Majah 3950, hadits hasan dengan banyaknya jalan kecuali tambahan من شذ شذ إلى النار sebagaimana dikatakan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 1331)

http://abuyahya8211.wordpress.com/2012/03/03/makna-al-jamaah-dan-as-sawadul-azham/

http://muslim.or.id/manhaj/makna-al-jamaah-dan-as-sawadul-azham.html
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by Jagona Fri Aug 17, 2012 9:40 am

hamba tuhan wrote:
Jagona wrote:
hamba tuhan wrote:
Jagona wrote:
hamba tuhan wrote:

ya ampun kang jagona, kpn saya tulis bahwa ayat 2/170 tidak berlaku lagi untuk zaman sekarang???? sebenarnya anda yg hrs berpikir secara cerdas tentang pemahaman ayat 2/170, dan belajarlah yg lbh cerdas cara memahami postingan lawan diskusi.... coba kang jagona jelaskan maksud dr ayat 2/170, jgn asal copas aja kang.....


ternyata anda piawai juga dalam bersilat lidah ......... sungguh kasihan

bukankah ini postingan anda :
"waduh... lg2 kang jagona, kayaknya salah tuh penempatan ayatnya kang jagona... gak cocok loh!!! neh pangkal ayat 2/170 menurut terjemahan kang jagona : Ketika dikatakan kepada mereka..... sapa mereka itu kang jagona? heheeee..... mereka kaum quraisy penyembah berhala dimasa Nabi Muhammad"

postingan di atas menunjukan bahwa Ayat 2/170 hanya berlaku bagi penyembah berhala dimasa nabi Muhammad ........... !!!!!

Anda menyatakan salah pasang padahal aku maksudkan agar anda menyadari bahwa ada Ayat 2/170 dan 6/116 untuk menyelesaikan perbedaan pendapat. .... dengan ayat 2/170 hendaknya dikembalikan kepada ALLAH bukan kepada golongan terbanyak ........ anda harus ingat bahwa ada Ayat 6/116 yang merupakan teguran dari ALLAH.

Lantas hadits yang anda tampilkan ..... mungkin benar anda menilai shahih .... namun sayang matannya bertentangan dengan ayat 6/116.

makanya aku mengatakan berpikirlah cerdas ................ okey

saya minta penjelasan napa ya kang jagona sllu mengelak.... lagi2 salah pasang, menyelesaikan perbedaan pendapat ini ayat yg bener kang jagona

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

anda ini pura-pura bingung atau memang bengong .............

Anda menampilkan hadits yang intinya "jika ada perbedaan pendapat maka harus diikuti pendapat terbanyak" ........... ini aku salahkan karena matannya bertentangan dengan Ayat 6/116, dan Ayat 4/59 juga menyatakan bahwa bila ada perbedaan pendapat ....... kembalikan kepada ALLAH dan Rasul-NYA .... aku kira cukup jelas

ya ampun deh kang jagona... diatas nuduh saya bersilat lidah, disini nuduh saya pura2 bingung dan bengong..... heheeee... mksh kang jagona..... jgn melebar dl kang, dr atas saya luruskan kang jagona copas ayat 2/170 tentang perbedaan pendapat... makanya ntuh ayat salah pasang... 1 ayat dl diluruskan.... kang jagona mengakui gak ntuh dah salah pasang ayat utk mslah perbedaan pendapat ini????

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللّهُ قَالُواْ بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".( QS. Al Baqarah 170 )

Nah..... kembali ke ayat 2/170, akan lebih tepat jk kita pandang secara khusus kpd mereka penyembah berhala krn wajhu al istidlal yg digunakan dlm ayat adalah لَهُم

Dari Ayat 2/170 : "Ikutilah apa yang telah diturunkan ALLAH" ...............
Dari Ayat 6/116 : "Dan jika engkau mengikuti kebanyakan orang di Bumi, mereka akan menyesatkan engkau dari garis hukum ALLAH" ................

Anda kan keukeuh bila ada perbedaan pendapat "harus mengiukuti yang banyak"
meskipun sudah aku salahkan dengan :
"Anda menampilkan hadits yang intinya "jika ada perbedaan pendapat maka harus diikuti pendapat terbanyak" ........... ini aku salahkan karena matannya bertentangan dengan Ayat 6/116, dan Ayat 4/59 juga menyatakan bahwa bila ada perbedaan pendapat ....... kembalikan kepada ALLAH dan Rasul-NYA"

Kalau anda memang cerdas .......... dengan kedua Ayat di atas ditambah dengan Ayat 4/59 ...... gak usah lagi mempertahankan hadits di atas

lantas ..................
HT : Nah..... kembali ke ayat 2/170, akan lebih tepat jk kita pandang secara khusus kpd mereka penyembah berhala krn wajhu al istidlal yg digunakan dlm ayat adalah لَهُم ..................................
Memangnya penggunaan ayat 2/170 ini dibatasi ? Aku kira tidak dikhususkan kepada penyembah berhala saja, tetapi juga kepada penyembah-penyembah lainnya diantaranya ; penyembah ulama, penyembah ustadz, penyembah nabi, penyembah doyok ................. dan banyak lagi ................. okey
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Fri Aug 17, 2012 11:51 am

Jagona wrote:
hamba tuhan wrote:
Jagona wrote:
hamba tuhan wrote:
Jagona wrote:


ternyata anda piawai juga dalam bersilat lidah ......... sungguh kasihan

bukankah ini postingan anda :
"waduh... lg2 kang jagona, kayaknya salah tuh penempatan ayatnya kang jagona... gak cocok loh!!! neh pangkal ayat 2/170 menurut terjemahan kang jagona : Ketika dikatakan kepada mereka..... sapa mereka itu kang jagona? heheeee..... mereka kaum quraisy penyembah berhala dimasa Nabi Muhammad"

postingan di atas menunjukan bahwa Ayat 2/170 hanya berlaku bagi penyembah berhala dimasa nabi Muhammad ........... !!!!!

Anda menyatakan salah pasang padahal aku maksudkan agar anda menyadari bahwa ada Ayat 2/170 dan 6/116 untuk menyelesaikan perbedaan pendapat. .... dengan ayat 2/170 hendaknya dikembalikan kepada ALLAH bukan kepada golongan terbanyak ........ anda harus ingat bahwa ada Ayat 6/116 yang merupakan teguran dari ALLAH.

Lantas hadits yang anda tampilkan ..... mungkin benar anda menilai shahih .... namun sayang matannya bertentangan dengan ayat 6/116.

makanya aku mengatakan berpikirlah cerdas ................ okey

saya minta penjelasan napa ya kang jagona sllu mengelak.... lagi2 salah pasang, menyelesaikan perbedaan pendapat ini ayat yg bener kang jagona

Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (AN-NISA 59)

anda ini pura-pura bingung atau memang bengong .............

Anda menampilkan hadits yang intinya "jika ada perbedaan pendapat maka harus diikuti pendapat terbanyak" ........... ini aku salahkan karena matannya bertentangan dengan Ayat 6/116, dan Ayat 4/59 juga menyatakan bahwa bila ada perbedaan pendapat ....... kembalikan kepada ALLAH dan Rasul-NYA .... aku kira cukup jelas

ya ampun deh kang jagona... diatas nuduh saya bersilat lidah, disini nuduh saya pura2 bingung dan bengong..... heheeee... mksh kang jagona..... jgn melebar dl kang, dr atas saya luruskan kang jagona copas ayat 2/170 tentang perbedaan pendapat... makanya ntuh ayat salah pasang... 1 ayat dl diluruskan.... kang jagona mengakui gak ntuh dah salah pasang ayat utk mslah perbedaan pendapat ini????

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزَلَ اللّهُ قَالُواْ بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لاَ يَعْقِلُونَ شَيْئاً وَلاَ يَهْتَدُونَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".( QS. Al Baqarah 170 )

Nah..... kembali ke ayat 2/170, akan lebih tepat jk kita pandang secara khusus kpd mereka penyembah berhala krn wajhu al istidlal yg digunakan dlm ayat adalah لَهُم

Dari Ayat 2/170 : "Ikutilah apa yang telah diturunkan ALLAH" ...............
Dari Ayat 6/116 : "Dan jika engkau mengikuti kebanyakan orang di Bumi, mereka akan menyesatkan engkau dari garis hukum ALLAH" ................

Anda kan keukeuh bila ada perbedaan pendapat "harus mengiukuti yang banyak"
meskipun sudah aku salahkan dengan :
"Anda menampilkan hadits yang intinya "jika ada perbedaan pendapat maka harus diikuti pendapat terbanyak" ........... ini aku salahkan karena matannya bertentangan dengan Ayat 6/116, dan Ayat 4/59 juga menyatakan bahwa bila ada perbedaan pendapat ....... kembalikan kepada ALLAH dan Rasul-NYA"

Kalau anda memang cerdas .......... dengan kedua Ayat di atas ditambah dengan Ayat 4/59 ...... gak usah lagi mempertahankan hadits di atas

lantas ..................
HT : Nah..... kembali ke ayat 2/170, akan lebih tepat jk kita pandang secara khusus kpd mereka penyembah berhala krn wajhu al istidlal yg digunakan dlm ayat adalah لَهُم ..................................
Memangnya penggunaan ayat 2/170 ini dibatasi ? Aku kira tidak dikhususkan kepada penyembah berhala saja, tetapi juga kepada penyembah-penyembah lainnya diantaranya ; penyembah ulama, penyembah ustadz, penyembah nabi, penyembah doyok ................. dan banyak lagi ................. okey


Jd saya bodoh ya menurut kang jagona .......... krn mempertahankan hadits di atas, saya mempertahankan hadits diatas dikarenakan mengikuti Ayat 4/59

Jagona : Memangnya penggunaan ayat 2/170 ini dibatasi ?

HT : makanya dilihat dl Sebab Turunnya Ayatnya kang jagona.... saya pikir kang jagona ngerti dgn asbabun nuzul sehingga mendepak pendapat saya yg sengaja saya buat salah yaitu mereka kaum quraisy penyembah berhala dimasa Nabi Muhammad, ternyata kang jagona gak jeli dan gak cerdas... kang jagona hanya mengandalkan akal semata, heheeeee......

Ibnu Abu Hatim dari Jalur Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas, katanya, "Rasulullah saw. menyeru orang-orang Yahudi masuk Islam dan menarik minat serta perhatian mereka bahkan memperingatkan mereka akan siksa Allah dan murka-Nya." Jawab Rafi` bin Huraimalah dan Malik bin Auf, "Tidak, hai Muhammad! Tetapi kami akan mengikuti apa yang kami dapati dari nenek-moyang kami. Mereka itu lebih tahu dan lebih baik daripada kami"! Maka Allah pun menurunkan tentang hal itu, "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Ikutilah apa yang diturunkan oleh Allah...' sampai akhir ayat" (Q.S. Al-Baqarah 170).

Jagona : Aku kira tidak dikhususkan kepada penyembah berhala saja, tetapi juga kepada penyembah-penyembah lainnya diantaranya ; penyembah ulama, penyembah ustadz, penyembah nabi, penyembah doyok ................. dan banyak lagi ................. okey

HT : heeeee.... kena deh kang jagona, mn ada penyembah ulama, penyembah ustadz, penyembah nabi, penyembah doyok.... emang ulama, ustadz, nabi, doyok tsb TUHAN????? Heheeee.... beda loh mengikuti dgn menyembah???? Jgn2 kang jagona menyembah akal neh.... heheee... kalo gada ntuh ulama2 maybe sinazwar syamsu jg gak ngerti ntuh alquran..... nazwar syamsu sendiri belajar loh ma ulama.... apa nazwar syamsu tsb nabi yg menerima wahyu langsung dr Tuhan? Heheeeee.....

sedangkan Ayat 6/116, akan lebih tepat jika kita pandang secara global krn wajhu al-istidlal yg digunakan dlm ayat tsb adalah “مَن فِي الأَرْضِ” (kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini), contohnya pengikut yesus yg sesat yaitu yg menuhankan yesus.... itu jgn kita ikuti akidahnya

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).( Al An'am 116)

Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu (Allah biarkan mereka bergelimang dalam kesesatan) dan kami masukkan ia ke dalam jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali (QS: An-Nisa 115)


ehmm
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by Jagona Sat Aug 18, 2012 10:48 am

@hamba tuhan.

oke lah ......... aku memang menggunakan akal yang sehat ...... cobalah anda cermati kenyataan yang ada didepan mata .......... berapa banyak kaum muslimin yang akan celaka dengan mengikuti yang banyak, bukan mengikuti petunjuk ALLAH ataupun Rasul-NYA.
Anda bilang mengikuti Ayat 4/59 ? Ulil Amri yang mana yang anda ikuti ?
hampir semuanya menganjurkan "RIBA", hampir semua menganjurkan mengamalkan sholawat "NARIYAH", kebanyakan mengamalkan hadis israiliyat ............ semuanya mencelakakan kaum muslimin.
Bukan Ayatnya yang salah ....... tetapi manusianya yang mengharuskan taklid kepada ulama, kyiai, ustadz ........... ma'af terlalu jauh melenceng ......................... okey
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by dhans Wed Aug 22, 2012 6:49 am

HT wrote :
Ya ampun saudara dhan... kok makin melebar aja neh, dibumbuin dgn pertanyaan2 yg gada dalam bahasan thread ini...... kalo saya tanggapin makin melebar aja neh kayaknya, dikit aja dl deh.... ini mslah pendapat jumhur ulama, saudara dhans dah liat diats postingan pertama saya???? Lalu apa hub nya dgn pertanyaan saudara yg ini.... apa jaminannya kalau Ulama terdahulu tidak melakukan kesalahan dalam menafsirkan ayat2..??meski mereka tidak berniat berbuat kesesatan...
lalu apa jaminannya kelompok yang besar selalu benar..?bukan “sesat” atau “tidak sesat...”
Buat temen2.... perhatikan judul thread dan isi thread kalo mau diskusi, jgn melebar trus... fokus dalam bahasan yg sesuai keinginan TS nya......


Hahah...apanya yang melebar, saya hanya mengutip2 ayat al quran untuk diambil essensinya untuk membantah bahwa golongan besar tidak selalu benar meski merek atidak berniat menyesatkan...
Pertanyaan saya juga masih dalam topik itu... dimana hadis yang sampeyan usung msih dipertanyakan kekuatannya untuk dijadikan hujjah khususnya saudara ht..

Saya memang memulai dari hadis yang sampeyan usung, tidak mulai dari ayat2 al quran diatas, karena merasa tergelitik karena hadis itu memang meragukan, kedua, kaitannya dengan topik adalah saudara ht berusaha menguatkan pendapat anda pada topik ini*mengenai renungan ayat2 mustayabihat**yang seolah2 mengajak secara buta “terimalah apa yang sudah ada” meski itu benar atau salah...kalau mau tanya yaa mendingan “merenung aja sendiri” alias terima aja, telan saja dengan hadis diatas.....padahal yang ada pada forum2 seperti ini adalah mungkin untuk membahas ayat2 seperti ini..bukan untuk menyesatkan melaikan untuk mencari/menambah ilmu sebanyak2nya...

Saudara HT mau minta tolong yang laen buat ngerubutin saya..?hahah...silahkan aja...


HT wrote :
Waduh saudara dhan... saya semakin sedih melihat saudaraku memaparkan argumentasinya, yg ditukil oleh albani tsb gada hub nya dgn apa yg kita bahas saudara..... yg ditukil oleh albani tsb ini saudaraku : Silsilah hadits dha'if dan maudhu', Volume 2 Hadits no. 676 tentang yang berakhlak buruk

Trus saya jg agak tercengang dgn pendapat saudara dhan... kok bs berbeda banget ya dgn salafi yg lain?????? Jd bingung neh.....

Hadits-Hadits Tentang As Sawadul A’zham
Untuk memahami makna as sawaadul a’zham, mari kita simak beberapa hadits yang memuatnya:
إن أمتي لن تجتمع على ضلالة، فإذا رأيتم اختلافا فعليكم بالسواد الأعظم فإنه من شذ شذ إلى النار
“Sesungguhnya ummatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Maka jika kalian melihat perselisihan, berpeganglah pada as sawaadul a’zham. Barangsiapa yang menyelisihinya akan terasing di neraka”

Dalam riwayat lain:
إن أمتي لا تجتمع على ضلالة فإذا رأيتم الاختلاف فعليكم بالسواد الأعظم يعني الحق وأهله
“Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Maka jika kalian melihat perselisihan, berpeganglah pada as sawaadul a’zham yaitu al haq dan ahlul haq” (HR. Ibnu Majah 3950, hadits hasan dengan banyaknya jalan kecuali tambahan من شذ شذ إلى النار sebagaimana dikatakan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 1331)

http://abuyahya8211.wordpress.com/2012/03/03/makna-al-jamaah-dan-as-sawadul-azham/

http://muslim.or.id/manhaj/makna-al-jamaah-dan-as-sawadul-azham.html


Hahhah..saya juga semakin sedih dengan saudara HT...saudara HT sangat tidak mengetahui mengenai kebenaran hadis yang diusung sendiri melainkan Cuma dengan dukungan situs yang juga tidak mencantumkan sanad dan perawinya...hadis lemah didukung oleh situs lemah pula..


“yg ditukil oleh albani tsb ini saudaraku : Silsilah hadits dha'if dan maudhu', Volume 2 Hadits no. 676 tentang yang berakhlak buruk”

Memang iaaaa...memang saya tidak bisa baca...anda ini senang sekali merendahkan lawan bicara seperti netter2 kristen saja, lalu senang sekali merendah untuk tinggi dengan kalimat andelan “sya yang fakir ini”...apa yang saya copas diatas adalah bukan isinya melainkan “perawinya”.. jadi memang pada dasarnya bukan hanya isinya yang masih absurb, tapi perawinyapun masih perlu dipertanyakan....


Saudara HT bahkan tidak bisa mencantumkan sanad dan perawi dari hadis itu, malah saya yang mencantumkannya..lalu mau bilang hadis itu sahih..????lalu Cuma modal beberapa website yg juga ga ada sanad perawinya menshahihkan hadis itu..??**siapa yag harusnya sedih kalau sudah begini..?**


Untuk membantah sesumbar saudara HT diatas sudah saya lakukan lewat beberapa jalan..:


Yang pertama::melalui ayat al quran, yang saya ambil essensinya bahwa golongan yang terbanyak belum tentu benar, meski mereka tidak berniat menyesatkan, dan dari ayat2 itu juga dijelaskan kalau kita masih diperkenankan untuk memeriksa hadis2 yang datang dengan nama Rasulullah...tidak usahlah saudara belaga mau menyanggah dengan mengatakan kalau ayat2 itu salah tempat, karena saya sudh menyanggahnya lagi..sya katakan ambilah essensinya...bukan cerita dibalik ayatnya lalu dicocok2i kalau tidak cocok tinggal bilang “salah tempat”dsb..


Lalu yang kedua : saya sudah menyanggah dengan persepsi saya... kalau memang hadis itu bisa dijadikan hujjah, kenapa tidak ada riwayat lagi yang dibawa oleh bukhari atau mUslim, baik secara isi hadis atau perawi yang tercatat oleh mereka...????ini ga bisa dijawab, belum terbantahkan..



Lalu yang ketiga, pendapat ulama yang mengatakan kalau perawi dalam riwayat itu Tidak dikenal...apa yang saya lakukan dengan silsilah hadis dhaif dari albani adalah mengutip perawinya...” Abu Khalaf al-A’ma”bisa anda bantah kalau beliau adalah orang yang bisa dipercaya, atau minimal meriwayatkan hadis lain dalam kitab2 hadis lainnya...karena yang saya dapat adalah beliau tidak dikenal, dan contoh yang diambil dari buku albani pun sama, dimana Abu Khalaf al-A’ma juga meriwayatkan hanya dari anas bin malik...
Coba sanggah lebih baik lagi, dasar saya yang ketiga ini, jangan hanya mengutip tulisan neter2 didunia maya saja yang mengatakan shahih tanpa dasar..coba benahi perawinya, atau memang hadis itu tidak dapat dijadikan hujjah sama sekali,,sebagai bocoran, “Abu Khalaf al-A’ma” hanya meriwayatkan satu hadis ini aja di dalam puluhan ribu hadis 9 Imam...


Masih mau mengikuti golongan yang lebih banyak..??meski mereka salah,..??masih mau menjadikan hadis diatas sebagai hujjah setelah tidak dapat membantah kalau hadis diatas adalah lemah...??masih mau mengklaim pengikut rasulullah....Hmmmhh...


Silahken bung HT...oiya tidk usahlah merendahkan lawan debat apalagi sesama muslim kalau anda tidak mau diperlakukan sebaliknya...**hanya saran kok, ga didenger jug gpp *ini baru curhat**saya udh terbiasa juga ngeladenin netter yang suka pake jurus ini...dan buat saya juga***..hahah..
avatar
dhans
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by Jagona Wed Aug 22, 2012 9:15 am

dhans wrote:
HT wrote :
Ya ampun saudara dhan... kok makin melebar aja neh, dibumbuin dgn pertanyaan2 yg gada dalam bahasan thread ini...... kalo saya tanggapin makin melebar aja neh kayaknya, dikit aja dl deh.... ini mslah pendapat jumhur ulama, saudara dhans dah liat diats postingan pertama saya???? Lalu apa hub nya dgn pertanyaan saudara yg ini.... apa jaminannya kalau Ulama terdahulu tidak melakukan kesalahan dalam menafsirkan ayat2..??meski mereka tidak berniat berbuat kesesatan...
lalu apa jaminannya kelompok yang besar selalu benar..?bukan “sesat” atau “tidak sesat...”
Buat temen2.... perhatikan judul thread dan isi thread kalo mau diskusi, jgn melebar trus... fokus dalam bahasan yg sesuai keinginan TS nya......


Hahah...apanya yang melebar, saya hanya mengutip2 ayat al quran untuk diambil essensinya untuk membantah bahwa golongan besar tidak selalu benar meski merek atidak berniat menyesatkan...
Pertanyaan saya juga masih dalam topik itu... dimana hadis yang sampeyan usung msih dipertanyakan kekuatannya untuk dijadikan hujjah khususnya saudara ht..

Saya memang memulai dari hadis yang sampeyan usung, tidak mulai dari ayat2 al quran diatas, karena merasa tergelitik karena hadis itu memang meragukan, kedua, kaitannya dengan topik adalah saudara ht berusaha menguatkan pendapat anda pada topik ini*mengenai renungan ayat2 mustayabihat**yang seolah2 mengajak secara buta “terimalah apa yang sudah ada” meski itu benar atau salah...kalau mau tanya yaa mendingan “merenung aja sendiri” alias terima aja, telan saja dengan hadis diatas.....padahal yang ada pada forum2 seperti ini adalah mungkin untuk membahas ayat2 seperti ini..bukan untuk menyesatkan melaikan untuk mencari/menambah ilmu sebanyak2nya...

Saudara HT mau minta tolong yang laen buat ngerubutin saya..?hahah...silahkan aja...


HT wrote :
Waduh saudara dhan... saya semakin sedih melihat saudaraku memaparkan argumentasinya, yg ditukil oleh albani tsb gada hub nya dgn apa yg kita bahas saudara..... yg ditukil oleh albani tsb ini saudaraku : Silsilah hadits dha'if dan maudhu', Volume 2 Hadits no. 676 tentang yang berakhlak buruk

Trus saya jg agak tercengang dgn pendapat saudara dhan... kok bs berbeda banget ya dgn salafi yg lain?????? Jd bingung neh.....

Hadits-Hadits Tentang As Sawadul A’zham
Untuk memahami makna as sawaadul a’zham, mari kita simak beberapa hadits yang memuatnya:
إن أمتي لن تجتمع على ضلالة، فإذا رأيتم اختلافا فعليكم بالسواد الأعظم فإنه من شذ شذ إلى النار
“Sesungguhnya ummatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Maka jika kalian melihat perselisihan, berpeganglah pada as sawaadul a’zham. Barangsiapa yang menyelisihinya akan terasing di neraka”

Dalam riwayat lain:
إن أمتي لا تجتمع على ضلالة فإذا رأيتم الاختلاف فعليكم بالسواد الأعظم يعني الحق وأهله
“Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Maka jika kalian melihat perselisihan, berpeganglah pada as sawaadul a’zham yaitu al haq dan ahlul haq” (HR. Ibnu Majah 3950, hadits hasan dengan banyaknya jalan kecuali tambahan من شذ شذ إلى النار sebagaimana dikatakan oleh Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 1331)

http://abuyahya8211.wordpress.com/2012/03/03/makna-al-jamaah-dan-as-sawadul-azham/

http://muslim.or.id/manhaj/makna-al-jamaah-dan-as-sawadul-azham.html


Hahhah..saya juga semakin sedih dengan saudara HT...saudara HT sangat tidak mengetahui mengenai kebenaran hadis yang diusung sendiri melainkan Cuma dengan dukungan situs yang juga tidak mencantumkan sanad dan perawinya...hadis lemah didukung oleh situs lemah pula..


“yg ditukil oleh albani tsb ini saudaraku : Silsilah hadits dha'if dan maudhu', Volume 2 Hadits no. 676 tentang yang berakhlak buruk”

Memang iaaaa...memang saya tidak bisa baca...anda ini senang sekali merendahkan lawan bicara seperti netter2 kristen saja, lalu senang sekali merendah untuk tinggi dengan kalimat andelan “sya yang fakir ini”...apa yang saya copas diatas adalah bukan isinya melainkan “perawinya”.. jadi memang pada dasarnya bukan hanya isinya yang masih absurb, tapi perawinyapun masih perlu dipertanyakan....


Saudara HT bahkan tidak bisa mencantumkan sanad dan perawi dari hadis itu, malah saya yang mencantumkannya..lalu mau bilang hadis itu sahih..????lalu Cuma modal beberapa website yg juga ga ada sanad perawinya menshahihkan hadis itu..??**siapa yag harusnya sedih kalau sudah begini..?**


Untuk membantah sesumbar saudara HT diatas sudah saya lakukan lewat beberapa jalan..:


Yang pertama::melalui ayat al quran, yang saya ambil essensinya bahwa golongan yang terbanyak belum tentu benar, meski mereka tidak berniat menyesatkan, dan dari ayat2 itu juga dijelaskan kalau kita masih diperkenankan untuk memeriksa hadis2 yang datang dengan nama Rasulullah...tidak usahlah saudara belaga mau menyanggah dengan mengatakan kalau ayat2 itu salah tempat, karena saya sudh menyanggahnya lagi..sya katakan ambilah essensinya...bukan cerita dibalik ayatnya lalu dicocok2i kalau tidak cocok tinggal bilang “salah tempat”dsb..


Lalu yang kedua : saya sudah menyanggah dengan persepsi saya... kalau memang hadis itu bisa dijadikan hujjah, kenapa tidak ada riwayat lagi yang dibawa oleh bukhari atau mUslim, baik secara isi hadis atau perawi yang tercatat oleh mereka...????ini ga bisa dijawab, belum terbantahkan..



Lalu yang ketiga, pendapat ulama yang mengatakan kalau perawi dalam riwayat itu Tidak dikenal...apa yang saya lakukan dengan silsilah hadis dhaif dari albani adalah mengutip perawinya...” Abu Khalaf al-A’ma”bisa anda bantah kalau beliau adalah orang yang bisa dipercaya, atau minimal meriwayatkan hadis lain dalam kitab2 hadis lainnya...karena yang saya dapat adalah beliau tidak dikenal, dan contoh yang diambil dari buku albani pun sama, dimana Abu Khalaf al-A’ma juga meriwayatkan hanya dari anas bin malik...
Coba sanggah lebih baik lagi, dasar saya yang ketiga ini, jangan hanya mengutip tulisan neter2 didunia maya saja yang mengatakan shahih tanpa dasar..coba benahi perawinya, atau memang hadis itu tidak dapat dijadikan hujjah sama sekali,,sebagai bocoran, “Abu Khalaf al-A’ma” hanya meriwayatkan satu hadis ini aja di dalam puluhan ribu hadis 9 Imam...


Masih mau mengikuti golongan yang lebih banyak..??meski mereka salah,..??masih mau menjadikan hadis diatas sebagai hujjah setelah tidak dapat membantah kalau hadis diatas adalah lemah...??masih mau mengklaim pengikut rasulullah....Hmmmhh...


Silahken bung HT...oiya tidk usahlah merendahkan lawan debat apalagi sesama muslim kalau anda tidak mau diperlakukan sebaliknya...**hanya saran kok, ga didenger jug gpp *ini baru curhat**saya udh terbiasa juga ngeladenin netter yang suka pake jurus ini...dan buat saya juga***..hahah..


nice info nice info nice info nice info nice info


sholat yuk sholat yuk sholat yuk
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Fri Aug 24, 2012 8:58 pm

Jagona wrote:@hamba tuhan.

oke lah ......... aku memang menggunakan akal yang sehat ...... cobalah anda cermati kenyataan yang ada didepan mata .......... berapa banyak kaum muslimin yang akan celaka dengan mengikuti yang banyak, bukan mengikuti petunjuk ALLAH ataupun Rasul-NYA.
Anda bilang mengikuti Ayat 4/59 ? Ulil Amri yang mana yang anda ikuti ?
hampir semuanya menganjurkan "RIBA", hampir semua menganjurkan mengamalkan sholawat "NARIYAH", kebanyakan mengamalkan hadis israiliyat ............ semuanya mencelakakan kaum muslimin.
Bukan Ayatnya yang salah ....... tetapi manusianya yang mengharuskan taklid kepada ulama, kyiai, ustadz ........... ma'af terlalu jauh melenceng ......................... okey

hati2 kang jagona buat statement kayak diatas.... gada hampir semua menganjurkan riba, mslah shalawat nariyah gada larangan... mslah semuanya mencelakakan kaum muslimin hanya praduga kang jagona, mslah kebanyakan mengamalkan hadis israiliyat itu jg praduga kang jagona tanpa dasar utk menyalahkan.... mslah Bukan Ayatnya yang salah ini bener, tergantung kita cara memahami ayat tsb sesuai dgn kaidah2 yg berlaku atau gak....... mslah tetapi manusianya yang mengharuskan taklid kepada ulama, kyiai, ustadz ini salah besar, manusia hanya taklid kpd ilmu yg diajarkan oleh mereka dikarenakan manusia itu sendiri blum sanggup dan ga sempat mempelajarinya.... ini mah gada mslah dan gada larangan malah ada anjuran dlm alquran, nazwar syamsu sendiri belajar sama ulama.... heheeeee
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Fri Aug 24, 2012 9:19 pm

@dhans
dhans wrote:Hahah...apanya yang melebar, saya hanya mengutip2 ayat al quran untuk diambil essensinya untuk membantah bahwa golongan besar tidak selalu benar meski merek atidak berniat menyesatkan...
Pertanyaan saya juga masih dalam topik itu... dimana hadis yang sampeyan usung msih dipertanyakan kekuatannya untuk dijadikan hujjah khususnya saudara ht..

Saya memang memulai dari hadis yang sampeyan usung, tidak mulai dari ayat2 al quran diatas, karena merasa tergelitik karena hadis itu memang meragukan, kedua, kaitannya dengan topik adalah saudara ht berusaha menguatkan pendapat anda pada topik ini*mengenai renungan ayat2 mustayabihat**yang seolah2 mengajak secara buta “terimalah apa yang sudah ada” meski itu benar atau salah...kalau mau tanya yaa mendingan “merenung aja sendiri” alias terima aja, telan saja dengan hadis diatas.....padahal yang ada pada forum2 seperti ini adalah mungkin untuk membahas ayat2 seperti ini..bukan untuk menyesatkan melaikan untuk mencari/menambah ilmu sebanyak2nya...

Saudara HT mau minta tolong yang laen buat ngerubutin saya..?hahah...silahkan aja...

Melebarnya saudara dhans udah salah menanggapi apa itu golongan besar, itu mslahnya.... makanya saya arahkan kembali ke jumhur sahabat/ ulama atau ijmak, sapa blg golongan besar besar tidak selalu benar meski mereka tidak berniat menyesatkan??? Mana dalilnya saudara dhans????
Gasah deh dikerubutin saudara dhans oleh yg lain.... disini bukan tempat berdebat, disini tempat kita tukar pandangan dan berbagi.... heheeee

dhans wrote:Hahhah..saya juga semakin sedih dengan saudara HT...saudara HT sangat tidak mengetahui mengenai kebenaran hadis yang diusung sendiri melainkan Cuma dengan dukungan situs yang juga tidak mencantumkan sanad dan perawinya...hadis lemah didukung oleh situs lemah pula..
Loh... bukannya saudara dhans sendiri tuh ngutip dan makai nama albani? Saya pikir saudara dhans dr temen salafi,,, saya sendiri bukan salafi... makanya ada perasaan sedih melihat saudara dhans menilai sebuah hadits gmn gtu.....
mksh saudara dhans udah mengajari saya tentang hadits yg sangat tidak saya ketahui mengenai kebenaran hadis yang saya usung sendiri melainkan Cuma dengan dukungan situs yang juga tidak mencantumkan sanad dan perawinya menurut saudara dhans, berarti saya pribadi dapat belajar tentang ilmu mushthalah hadits yg ideal dr saudara dhans neh.....

dhans wrote:Memang iaaaa...memang saya tidak bisa baca...anda ini senang sekali merendahkan lawan bicara seperti netter2 kristen saja, lalu senang sekali merendah untuk tinggi dengan kalimat andelan “sya yang fakir ini”...apa yang saya copas diatas adalah bukan isinya melainkan “perawinya”.. jadi memang pada dasarnya bukan hanya isinya yang masih absurb, tapi perawinyapun masih perlu dipertanyakan....
nah... makanya napa jg sudah anda baca msh jg mengutip bukan pd tempatnya...

dhans wrote:Saudara HT bahkan tidak bisa mencantumkan sanad dan perawi dari hadis itu, malah saya yang mencantumkannya..lalu mau bilang hadis itu sahih..????lalu Cuma modal beberapa website yg juga ga ada sanad perawinya menshahihkan hadis itu..??**siapa yag harusnya sedih kalau sudah begini..?**


Untuk membantah sesumbar saudara HT diatas sudah saya lakukan lewat beberapa jalan..:


Yang pertama::melalui ayat al quran, yang saya ambil essensinya bahwa golongan yang terbanyak belum tentu benar, meski mereka tidak berniat menyesatkan, dan dari ayat2 itu juga dijelaskan kalau kita masih diperkenankan untuk memeriksa hadis2 yang datang dengan nama Rasulullah...tidak usahlah saudara belaga mau menyanggah dengan mengatakan kalau ayat2 itu salah tempat, karena saya sudh menyanggahnya lagi..sya katakan ambilah essensinya...bukan cerita dibalik ayatnya lalu dicocok2i kalau tidak cocok tinggal bilang “salah tempat”dsb..


Lalu yang kedua : saya sudah menyanggah dengan persepsi saya... kalau memang hadis itu bisa dijadikan hujjah, kenapa tidak ada riwayat lagi yang dibawa oleh bukhari atau mUslim, baik secara isi hadis atau perawi yang tercatat oleh mereka...????ini ga bisa dijawab, belum terbantahkan..



Lalu yang ketiga, pendapat ulama yang mengatakan kalau perawi dalam riwayat itu Tidak dikenal...apa yang saya lakukan dengan silsilah hadis dhaif dari albani adalah mengutip perawinya...” Abu Khalaf al-A’ma”bisa anda bantah kalau beliau adalah orang yang bisa dipercaya, atau minimal meriwayatkan hadis lain dalam kitab2 hadis lainnya...karena yang saya dapat adalah beliau tidak dikenal, dan contoh yang diambil dari buku albani pun sama, dimana Abu Khalaf al-A’ma juga meriwayatkan hanya dari anas bin malik...
Coba sanggah lebih baik lagi, dasar saya yang ketiga ini, jangan hanya mengutip tulisan neter2 didunia maya saja yang mengatakan shahih tanpa dasar..coba benahi perawinya, atau memang hadis itu tidak dapat dijadikan hujjah sama sekali,,sebagai bocoran, “Abu Khalaf al-A’ma” hanya meriwayatkan satu hadis ini aja di dalam puluhan ribu hadis 9 Imam...


Masih mau mengikuti golongan yang lebih banyak..??meski mereka salah,..??masih mau menjadikan hadis diatas sebagai hujjah setelah tidak dapat membantah kalau hadis diatas adalah lemah...??masih mau mengklaim pengikut rasulullah....Hmmmhh...


Silahken bung HT...oiya tidk usahlah merendahkan lawan debat apalagi sesama muslim kalau anda tidak mau diperlakukan sebaliknya...**hanya saran kok, ga didenger jug gpp *ini baru curhat**saya udh terbiasa juga ngeladenin netter yang suka pake jurus ini...dan buat saya juga***..hahah..

Yadah drpd jd debat kusir dan bukan diskusi yg bermanfaat, baiklah coba saudara dhans pelajari dl bbrp hadits berikut ini dan drpd jd debat dgn sahabat salafi makanya saya sertakan referensi syeh mereka yaitu albani:
Ath-Thabrani berkata menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hanbal, menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abi Bakr Al-Miqdamiy, menceritakan kepada kami Al-Fa’ibnu Sulaiman, dari Marzuq(ibnu Mirdasah) Maula keluarga Thalhah, dari Amr ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, katanya, Telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
Tidak akan pernah bersepakat ummatku di atas kesesatan selama-lamanya, maka hendaklah kalian bersama Al-Jama’ah, karena sesungguhnya tangan Allah berada diatas Al-Jama’ah.

HR. Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Kabir no.13623 (12/447) dan 13624, dengan sanad SHAHIH, dinyatakan demikian oleh Albani dalam Zhilalul Jannah Fi Takhriji’ Kitab As-Sunnah(1/40).

Meriwayatkan juga :
Dari jalur lain, yakni dari Abu Sufyan Sulaiman ibnu Sufyan Al-Madaniy Maula keluarga Thalhah, dari Amr ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, serupa Ibnu Abi 'Ashim, dalam Kitabus Sunnah no. 80, At-Tirmidzi Sunan no.2167, Al-Lalikaiy Syarh I’tiqad Ahlis Sunnah walJama’ah no.154 (1/106), Al-Hakim Al-Mustadrak no.391-397....Sanad dari Sulaiman ini dinyatakan Dha'if oleh Albani dalam Zhilalul-Jannah Fi Takhriji Kitab As-Sunnah(1/40).

Dan diriwayatkan oleh Jama'atush-Shahabah, kalau boleh dikatakan hadits ini Mutawatir karena banyaknya shahabat yang meriwayatkan serupa, nama2 mereka adalah:

1.Usamah ibnu Syuraik radhiyallahu anhu, secara Marfu (sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam)

Ibnu Abi Ashim berkata menceritakan kepada kami Al-Hulwani menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun menceritakan kepada kam Abdul-A'la ibnu Abi Al-Musawwir, dar Ziyad ibnu Alaqah,dari Usamah ibnu Syuraik, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam,beliaubersabda,
Sesungguhnya tangan Allah berada diatas Al-Jama'ah.

(HR Ibnu Abi Ashim, Kitab Ash-Sunnah no.81. Albani,Zhilalul-Jannah Fi Takhirij Kitab As-Sunnah (1/40) berkata: Hadits ini SHAHIH, sanadnya lemah). Menurut pendapat Ibnu Hajar dan Ibnu Ma'in, Ibnu Abi Al-Musawwir tertuduh Matruk. Mengeluarkan juga Ath-Thabrani melalui jalur ini (manuskrip 1/225) Al-Mu’jamul Kabir no. 489’(1/186).

2.Anas ibnu Malik radhiyallahu anhu, secara Marfu'......

Ibnu Abi Ashim berkata menceritakan kepada kami Muhamma ibnu Ali ibnu Maimun,menceritakan kepada kami Abu Ayyub Sulaiman ibnu Ubaidillah, menceritakan kepada kami Mushab ibnu Ibrahim dari Sa'id ibnu Ab 'Urwah, dari Qatadah ’dari Anas ibnu Malik, Bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah menyelamatkan ummatku untuk bersepakat diatas kesesatan."
(HR.Ibnu Abi Ashim,Kitab As-Sunnah no. 83,Albani menyatakan dalam Zhilalul Jannah Fi Takhirij Kitab As-Sunnah (1/41), Hadits ini HASAN dan sanadnya lemah (Dha'if). Sementara itu, Mush'ab ibnu Ibrahim tertuduh Munkarul Hadits akan tetapi dia menjadi kuat karena hadits sebelumnya.)

Meriwayatkan juga: Al-Hakim, Al-Mustadrak no.400 (1/203)

3.Abu Mas'ud radhiyallahu anhu, secara Mauquf
Ibnu Abi Ashim berkat menceritakan kepada kami Abu Bakr, menceritakan kepada kami Abu Khalid Al-Ahmar, dari Al-A'masy, dari Al-Musayyib ibnu Rafi , dari Yasir ibnu Amr katanya, Aku mendengar Abu Mas'ud berkata,
"Kalian harus berpegang kepada Al-Jama'ah, karena sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan ummat Muhammad shallallahu alaihi wasallam diatas kesesatan."

(HR. Ibnu Abi Ashim, Kitab As-Sunnah no.85 dinyatakan Albani dalam Zhilalul-Jannah Fi Takhirij Kitab As-Sunnah(1/42), Hadits ini Jayyid Mauquf(Bagus lagi Mauquf) dan para perawinya adalah orang-orang pilihan Al-Bukhari dan Muslim)

Meriwayatkan juga: Al-Hakim, Al-Mustadrak no.8664 (4/598).

4. Ka'ab ibnu ‘Ashim radhiyallahu 'anhu secara Marfu
Ibnu Abi Ashim berkata menceritakan kepada Muhammad ibnu Auf, menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Isma'il ibnu 'Ayyasy, menceritakan kepada kami Ayahku, dari Dhamdham ibnu Zur'ah, dari Syuraih ibnu Ubaid, dari Ka'ab ibnu Ashim,
"Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menyelamatkan ummatku atas tiga hal, agar mereka tidak kelaparan, agar mereka tidak bersepakat diatas kesesatan, dan agar harga diri kaum muslimin tidak direndahkan."
(HR. Ibnu Abi Ashim, Kitab As-Sunnah no.92. Albani dalam Zhilalul Jannah Fi Takhrij Kitab As-Sunnah (1/44) menyakan HASAN, para perawinya orang kepercayaan, kecuali Muhammad ibnu Isma'il ibnu 'Ayyasy yang lemah hafalannya. Tapi hadits ini mempunyai jalur lain dari Ka'ab ibnu Ashim yang telah disebutkan pada hadits no.82 dan Syahidnya pada hadits no.83 (dari Anas).

5.Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, secara Marfu:
Al-Hakim berkata menceritakan kepada kami Abul Walid Hassan ibnu Muhammad Al-Faqih secara Imla’ dan membacakan, menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sulaiman ibnu Khalid, menceritakan kepada kami Salamah ibnu Syubaib menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, memberitakan kepada kami Ibrahim ibnu Maimun, mengabarkan kepadaku Abdullah ibnu Thawus, bahwasanya dia mendengar Ayahnya menceritakan bahwa dia mendengar Ibnu Abbas menceritakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda’
Allah tidak mengumpulkan ummatku ini berada diatas kesesatan selamanya. Dan tangan Allah berada diatas Al-Jama’ah. (HR.Al-Hakim Al-Mustadrak no. 398 (1/202) juga pada no. 399)

6. Qudamah ibnu Abdillah ibnu Ammar Al-Kulabiy radhiyallahu anhu, yang mendengar dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Tercantum dalam Al-Mustadark no.8665 (4/599)

tidak saya terusin, karena sudah terlalu banyak........

piss
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by dhans Sat Aug 25, 2012 6:58 am

HT :
Melebarnya saudara dhans udah salah menanggapi apa itu golongan besar, itu mslahnya.... makanya saya arahkan kembali ke jumhur sahabat/ ulama atau ijmak, sapa blg golongan besar besar tidak selalu benar meski mereka tidak berniat menyesatkan??? Mana dalilnya saudara dhans????

Dhans :

Yah..ko dibalik balik sih..?kan saudara HT yang pada awalnya menyatakan kalau “ikutilah golongan terbesar”...nah loh...jangan salahkan saya terus dong yang slah tempat lah, menyedihkan lah, lalu sekarang ‘salah menanggapi’...hahah..


Lalu saudara HT menambahkan dengan sesumbar menantang untuk menyanggah hadis yang saudara berikan...?? benar sampe sini..??


Nah yang saya lakukan adalah menyatakan kalau hadis yang dipake oleh saudara ht belakangan itu masiih sangat absurb baik arti maupun periwayatannya...*bahkan di dalam link situs yang saudara bawa tidak menyebut2 “jumhur sahabat/ ulama atau ijmak”..sekrang malah mau menyangkut pautkan...


Sekarang malah dibalik, saya suruh membuktikan kalau golongan besar itu selalu “benar”....gimana toh..?


Jadi menurut HT, kan tetep nih, golongan besar selalu benar...lalu untuk apa minta cariin dalil untuk menyanggah itu..??**ini kan sebenarnya tidak perlu** lagi pula bukan dalil yang akan saya bawa untuk mendukung ini melaikan bukti2, mis:

- adanya perbedaantanggal idul fitri ditahun lalu**ini siapa golongan yang besar, siapa yang kecil, dimana tempatnya, menurut apa perbandingannya, jadi siapa yang salah...apa gologan yang kecil menjadi salah..??
- lalu tafsir surat At-tahriim 1 dimana golongan ulama terdahulu mempunyai tafsir yang berbeda dengan yang lainnya...**ini siapa golongan yang besar, lalu apa yang golongan yang lainnya(kecil) juga salah***
- lalu bagaimana dengan perbedaan tafsir2 fiqih ibadah antara mazhab2 besar, ini siapa yang lebih banyak golongannya dan siapa lebih sedikit, **apa golongan yang lebih sedikit bisa berarti menganut golongan kesalahan**


dari sini yang masih banyak lagi golongan2 ahlusunnah yang memang berbeda2 dalam menafsirkan ayat2 mustayabihat, dsb..


HT :
Gasah deh dikerubutin saudara dhans oleh yg lain.... disini bukan tempat berdebat, disini tempat kita tukar pandangan dan berbagi.... heheeee



Dhans :
Heheh juga...Saudara yang ngomong...saudara yang menariknya kembali...



HT :
Loh... bukannya saudara dhans sendiri tuh ngutip dan makai nama albani? Saya pikir saudara dhans dr temen salafi,,, saya sendiri bukan salafi... makanya ada perasaan sedih melihat saudara dhans menilai sebuah hadits gmn gtu.....
mksh saudara dhans udah mengajari saya tentang hadits yg sangat tidak saya ketahui mengenai kebenaran hadis yang saya usung sendiri melainkan Cuma dengan dukungan situs yang juga tidak mencantumkan sanad dan perawinya menurut saudara dhans, berarti saya pribadi dapat belajar tentang ilmu mushthalah hadits yg ideal dr saudara dhans neh.....



Dhans :
Mau menyerang lawan bicara lagi, bukan argumennya..??Mau merendah untuk tinggi lagi pak..?
Saya juga bukan spesialis golongan2 tertentu...karena kebetulan hadis ini dibahas oleh Albani, makanya saya memakai referensi beliau...


AL-bani bukan Tuhan, Cuma manusia biasa dengan niat yang mulia untuk meluruskan hadis2 yang mungkin bukan berasal dari Nabi saw atau sahabat, terkadang albani juga melakukan kesalahan....dalam pembahasan ini, kita bahas al-bani itu salahnya dimana, pernyataan shahih nya atau pernyataan daif Jiddan-nya..?


Nah yang saudara hT pegang adalah bahwa beliau menshahihkan...ya kan...nah sedangkan saya juga mengutip pendapat albani bahwa beliau sudah meneliti nya kemudian menyatakan daif jiddan...darimana dari bukti2 diatas, bahwa perawinya lemah, tidak dikenal yaitu ”Abu Khalaf al-A’ma”... sedangkan bung HT Cuma bisa menyatakan hadis itu shahih yang juga dari al bani, tapi tidak ada perawinya...

Ini sama aja lemah juga... bisa saja ini status sebelum di teliti, atau berbeda perawi, atau memang terdapat perbedaan bicara(lupa), atau penambahan si pemilik situs, dsb2...


HT :
baiklah coba saudara dhans pelajari dl bbrp hadits berikut ini dan drpd jd debat dgn sahabat salafi makanya saya sertakan referensi syeh mereka yaitu albani:


dhans :
wedeeh..mulai deh mengguruinya...hahah..iya deh pa ustad ayo kita liat...


HT :
Ath-Thabrani berkata menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hanbal, menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abi Bakr Al-Miqdamiy, menceritakan kepada kami Al-Fa’ibnu Sulaiman, dari Marzuq(ibnu Mirdasah) Maula keluarga Thalhah, dari Amr ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, katanya, Telah bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
Tidak akan pernah bersepakat ummatku di atas kesesatan selama-lamanya, maka hendaklah kalian bersama Al-Jama’ah, karena sesungguhnya tangan Allah berada diatas Al-Jama’ah.

HR. Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Kabir no.13623 (12/447) dan 13624, dengan sanad SHAHIH, dinyatakan demikian oleh Albani dalam Zhilalul Jannah Fi Takhriji’ Kitab As-Sunnah(1/40).

Dhans :
Iya deh maksih...lalu disebelah mana bukhari, Muslim, dan 7 imam lainnya meriwayatkan..??
Salah satu ciri2 banyaknya hadis yang menjadi lemah dalam penelitian al-bani adalah karena hadis2 itu tidak tercantum dalam periwayat2 besar seperti 9 imam diatas...


HT :
Meriwayatkan juga :
Dari jalur lain, yakni dari Abu Sufyan Sulaiman ibnu Sufyan Al-Madaniy Maula keluarga Thalhah, dari Amr ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, serupa Ibnu Abi 'Ashim, dalam Kitabus Sunnah no. 80, At-Tirmidzi Sunan no.2167, Al-Lalikaiy Syarh I’tiqad Ahlis Sunnah walJama’ah no.154 (1/106), Al-Hakim Al-Mustadrak no.391-397....Sanad dari Sulaiman ini dinyatakan Dha'if oleh Albani dalam Zhilalul-Jannah Fi Takhriji Kitab As-Sunnah(1/40).


Dhans :
Loh ko saudara malah mengutip pernyataan daif nya al bani, *sedang mendukung saya ya..?Tirmidzi 2167..?**o_O..?**’abu sufyan sulaiman’ membicakan itu bukannya “Al Mu'tamir bin Sulaiman”..??


Thirmizi 2167
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la Ash Shan'ani telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman dari 'Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau ditanya tentang Dajjal, beliau menjawab:

\"Ingat, Rabb kalian tidak buta sebelah mata dan ia (Dajjal) buta sebelah mata kanannya seperti anggur yang menjorok.\"

Dalam hal ini ada hadits serupa dari Sa'ad, Khudzaifah, Abu Hurairah, Asma`, Jabir bin Abdullah, Abu Bakrah, 'A`isyah, Anas, Ibnu 'Abbas, Al Falatan bin 'Ashim. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih gharib dari hadits Abdullah bin Umar.



Periwayatan melalui Sulaiman tidak membicarakan hadis yang dari kemarin kita bicarakan... kalau mau maksaan, boleh, tapi seperti yang saya bilang diatas, al bani sudah menyampaikan bahwa hadis itu dhaif*saudara juga setuju diatas...


HT :
Dan diriwayatkan oleh Jama'atush-Shahabah, kalau boleh dikatakan hadits ini Mutawatir karena banyaknya shahabat yang meriwayatkan serupa, nama2 mereka adalah:

1.Usamah ibnu Syuraik radhiyallahu anhu, secara Marfu (sampai kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam)

Ibnu Abi Ashim berkata menceritakan kepada kami Al-Hulwani menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun menceritakan kepada kam Abdul-A'la ibnu Abi Al-Musawwir, dar Ziyad ibnu Alaqah,dari Usamah ibnu Syuraik, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam,beliaubersabda,
Sesungguhnya tangan Allah berada diatas Al-Jama'ah.

(HR Ibnu Abi Ashim, Kitab Ash-Sunnah no.81. Albani,Zhilalul-Jannah Fi Takhirij Kitab As-Sunnah (1/40) berkata: Hadits ini SHAHIH, sanadnya lemah). Menurut pendapat Ibnu Hajar dan Ibnu Ma'in, Ibnu Abi Al-Musawwir tertuduh Matruk. Mengeluarkan juga Ath-Thabrani melalui jalur ini (manuskrip 1/225) Al-Mu’jamul Kabir no. 489’(1/186).

2.Anas ibnu Malik radhiyallahu anhu, secara Marfu'......

Ibnu Abi Ashim berkata menceritakan kepada kami Muhamma ibnu Ali ibnu Maimun,menceritakan kepada kami Abu Ayyub Sulaiman ibnu Ubaidillah, menceritakan kepada kami Mushab ibnu Ibrahim dari Sa'id ibnu Ab 'Urwah, dari Qatadah ’dari Anas ibnu Malik, Bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah menyelamatkan ummatku untuk bersepakat diatas kesesatan."
(HR.Ibnu Abi Ashim,Kitab As-Sunnah no. 83,Albani menyatakan dalam Zhilalul Jannah Fi Takhirij Kitab As-Sunnah (1/41), Hadits ini HASAN dan sanadnya lemah (Dha'if). Sementara itu, Mush'ab ibnu Ibrahim tertuduh Munkarul Hadits akan tetapi dia menjadi kuat karena hadits sebelumnya.)


Dhans :

Jadi bingung saya dengan saudara HT...sampe sini malah mendukung saya, kalau hadis2 yang saudara bangga2kan itu memang dhaif jiddan...apa yang perlu saya sanggah..??



HT :
Meriwayatkan juga: Al-Hakim, Al-Mustadrak no.400 (1/203)

3.Abu Mas'ud radhiyallahu anhu, secara Mauquf
Ibnu Abi Ashim berkat menceritakan kepada kami Abu Bakr, menceritakan kepada kami Abu Khalid Al-Ahmar, dari Al-A'masy, dari Al-Musayyib ibnu Rafi , dari Yasir ibnu Amr katanya, Aku mendengar Abu Mas'ud berkata,
"Kalian harus berpegang kepada Al-Jama'ah, karena sesungguhnya Allah tidak mengumpulkan ummat Muhammad shallallahu alaihi wasallam diatas kesesatan."

(HR. Ibnu Abi Ashim, Kitab As-Sunnah no.85 dinyatakan Albani dalam Zhilalul-Jannah Fi Takhirij Kitab As-Sunnah(1/42), Hadits ini Jayyid Mauquf(Bagus lagi Mauquf) dan para perawinya adalah orang-orang pilihan Al-Bukhari dan Muslim)



Dhans :
Perawinya orang2 pilihan bukhari dan Muslim...lalu dimana bukhari dan Muslim menempatkan hadis ini dengan mereka yang meriwayatkan..???ini kan saya tanya dari maren-maren...?ko belum dijawab...


HT :
Meriwayatkan juga: Al-Hakim, Al-Mustadrak no.8664 (4/598).

4. Ka'ab ibnu ‘Ashim radhiyallahu 'anhu secara Marfu
Ibnu Abi Ashim berkata menceritakan kepada Muhammad ibnu Auf, menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Isma'il ibnu 'Ayyasy, menceritakan kepada kami Ayahku, dari Dhamdham ibnu Zur'ah, dari Syuraih ibnu Ubaid, dari Ka'ab ibnu Ashim,
"Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menyelamatkan ummatku atas tiga hal, agar mereka tidak kelaparan, agar mereka tidak bersepakat diatas kesesatan, dan agar harga diri kaum muslimin tidak direndahkan."
(HR. Ibnu Abi Ashim, Kitab As-Sunnah no.92. Albani dalam Zhilalul Jannah Fi Takhrij Kitab As-Sunnah (1/44) menyakan HASAN, para perawinya orang kepercayaan, kecuali Muhammad ibnu Isma'il ibnu 'Ayyasy yang lemah hafalannya. Tapi hadits ini mempunyai jalur lain dari Ka'ab ibnu Ashim yang telah disebutkan pada hadits no.82 dan Syahidnya pada hadits no.83 (dari Anas).



Dhans :

Nda ada juga ternyata dalam kitab 9 imam..Bukhari, muslim, abu dawud, thirmizi, nasa’i, ibnu majah, musnad ahmad, muwatha malik, darimi, ...lalu ada yang dituduh lemah pula hafalannya...jadi dalam hal ini bahwa memang hadis itu masih berstatus lemah jiddan..



HT :
5.Abdullah ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, secara Marfu:
Al-Hakim berkata menceritakan kepada kami Abul Walid Hassan ibnu Muhammad Al-Faqih secara Imla’ dan membacakan, menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sulaiman ibnu Khalid, menceritakan kepada kami Salamah ibnu Syubaib menceritakan kepada kami Abdurrazzaq, memberitakan kepada kami Ibrahim ibnu Maimun, mengabarkan kepadaku Abdullah ibnu Thawus, bahwasanya dia mendengar Ayahnya menceritakan bahwa dia mendengar Ibnu Abbas menceritakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda’
Allah tidak mengumpulkan ummatku ini berada diatas kesesatan selamanya. Dan tangan Allah berada diatas Al-Jama’ah. (HR.Al-Hakim Al-Mustadrak no. 398 (1/202) juga pada no. 399)

6. Qudamah ibnu Abdillah ibnu Ammar Al-Kulabiy radhiyallahu anhu, yang mendengar dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Tercantum dalam Al-Mustadark no.8665 (4/599)



Dhans :
Nda ada juga dalam Bukhari ato Muslim sebagai periwayat yang paling banyak meriwayatkan hadis shahih...Huffthh basi


HT :
tidak saya terusin, karena sudah terlalu banyak........

Dhans :
Segitu banyak, tapi nda ada yang kuat...nda ada yang tercantum dalam bukhari dan Muslim ternyata hadis yang saudara usung sembari sesumbar2...

Jadi sampai saat ini, saudara masih kekeh dengan hadis yang lemah..
avatar
dhans
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by mang odoy Sat Aug 25, 2012 7:49 am

tarrriikk jabbrigggg...... ketawa guling
avatar
mang odoy
KAPTEN
KAPTEN

Posts : 4233
Kepercayaan : Islam
Join date : 11.10.11
Reputation : 86

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by Jagona Sat Aug 25, 2012 9:39 am

mang odoy wrote:tarrriikk jabbrigggg...... ketawa guling

kita cermati dua pakar hadits ini maaaangngng ............. okey
avatar
Jagona
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by musicman Sat Aug 25, 2012 11:01 am

Jagona wrote:
mang odoy wrote:tarrriikk jabbrigggg...... ketawa guling

kita cermati dua pakar hadits ini maaaangngng ............. okey
mantaf euy..para pakar Hadits adu Ilmu..
Simak ah!
senang
musicman
musicman
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by frontline defender Sat Aug 25, 2012 1:39 pm

hamba tuhan wrote:dalam islam itu ada koridor hukumnya kalo ada perbedaan pendapat...bukan kayak agama lain dimuka bumi ini

إِنَّ أُمَّتِي لاَ تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلاَفًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ اْلأَعْظَمِ

Sesungguhnya umatku tidak akan berkumpul (untuk bersepakat) atas kesesatan. Maka apabila kalian mendapati perbedaan pendapat, hendaklah kalian mengikuti kelompok (ulama) yang terbesar (terbanyak)” (HR. Anas bin Malik & Ibnu Majah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
inti pesan dari hadits tsb sebenarnya adalah perintah bersatu/berjamaah, bukan perintah voting! ehmm

analoginya, kira2 seperti : sholat berjama'ah kurang khusyuk, lebih baik/lebih banyak pahalanya, daripada sholat munfarid yang khusyuk!

sekarang perhatikan kalimat "Sesungguhnya umatku tidak akan berkumpul (untuk bersepakat) atas kesesatan...", jadi selama perbedaannya tidak melanggar apa yang diharamkan (syariat secara prinsip) ya ikutilah, tapi saya pikir, yang dimaksud/dititikberatkan dalam hadits tsb, adalah dalam hal pelaksanaan ibadah/kegiatan amal sholeh yang melibatkan jama'ah!
ehmm

Allah ta’alla juga berfirman,

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At-Taubah: 31).

Ayat ini turun terkait dengan orang-orang Yahudi yang mempertuhankan para ulama dan rahib mereka dalam hal ketaatan dan ketundukan. Hal ini dikarenakan mereka mematuhi ajaran-ajaran ulama dan rahib tersebut dengan membabi buta, walaupun para ulama dan rahib tersebut memerintahkan kemaksiatan dengan mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram [lihat hadits riwayat. At-Tirmidzi no. 3096 dari sahabat 'Ady bin Hatim]
ehmm
frontline defender
frontline defender
MAYOR
MAYOR

Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Sat Aug 25, 2012 2:51 pm

@dhans

dhans wrote:Dhans :

Yah..ko dibalik balik sih..?kan saudara HT yang pada awalnya menyatakan kalau “ikutilah golongan terbesar”...nah loh...jangan salahkan saya terus dong yang slah tempat lah, menyedihkan lah, lalu sekarang ‘salah menanggapi’...hahah..


Lalu saudara HT menambahkan dengan sesumbar menantang untuk menyanggah hadis yang saudara berikan...?? benar sampe sini..??


Nah yang saya lakukan adalah menyatakan kalau hadis yang dipake oleh saudara ht belakangan itu masiih sangat absurb baik arti maupun periwayatannya...*bahkan di dalam link situs yang saudara bawa tidak menyebut2 “jumhur sahabat/ ulama atau ijmak”..sekrang malah mau menyangkut pautkan...


Sekarang malah dibalik, saya suruh membuktikan kalau golongan besar itu selalu “benar”....gimana toh..?


Jadi menurut HT, kan tetep nih, golongan besar selalu benar...lalu untuk apa minta cariin dalil untuk menyanggah itu..??**ini kan sebenarnya tidak perlu** lagi pula bukan dalil yang akan saya bawa untuk mendukung ini melaikan bukti2, mis:

- adanya perbedaantanggal idul fitri ditahun lalu**ini siapa golongan yang besar, siapa yang kecil, dimana tempatnya, menurut apa perbandingannya, jadi siapa yang salah...apa gologan yang kecil menjadi salah..??
- lalu tafsir surat At-tahriim 1 dimana golongan ulama terdahulu mempunyai tafsir yang berbeda dengan yang lainnya...**ini siapa golongan yang besar, lalu apa yang golongan yang lainnya(kecil) juga salah***
- lalu bagaimana dengan perbedaan tafsir2 fiqih ibadah antara mazhab2 besar, ini siapa yang lebih banyak golongannya dan siapa lebih sedikit, **apa golongan yang lebih sedikit bisa berarti menganut golongan kesalahan**


dari sini yang masih banyak lagi golongan2 ahlusunnah yang memang berbeda2 dalam menafsirkan ayat2 mustayabihat, dsb..
Jgn semakin melebar saudara dhans, ga baik..... maknya dibaca secara seksama postingan lawan diskusi biar gak salah pengertian trus sehingga jd debat bukan diskusi yg kita harapkan, ini bukan perang hawa nafsu saudara dhans... coba baca dl post saudara dhans dgn penuh semangat menyatakan : aku sanggup kata saudara dhans...... napa saudara dhans saya nilai salah pengertian??? Krn saudara dhans gak cermat membaca postingan lawan diskusi, ini loh yg hrs saudara dhans perhatikan biar gak melebar :
HT : biar gak sesat/ salah… ikutlah pendapat yg terbanyak. itulah perintah wajib dari nabi Muhammad SAW….


dhans wrote: Dhans :
Heheh juga...Saudara yang ngomong...saudara yang menariknya kembali...

Maaf, kapan dan apa ya maksudnya saya yang ngomong...saudara yang menariknya kembali...????
dhans wrote: Dhans :
Mau menyerang lawan bicara lagi, bukan argumennya..??Mau merendah untuk tinggi lagi pak..?
Saya juga bukan spesialis golongan2 tertentu...karena kebetulan hadis ini dibahas oleh Albani, makanya saya memakai referensi beliau...
Sama saya sendiri bukan specialis golongan tertentu jg saudara dhans, saya bukan NU, bukan MU, bukan HT, bukan salafi dll.... hanya saya bermazhab imam syafi’i, itu aja......
Makanya saudara dhans, jgn asal copas referensi yg tdk membahas tentang mslah tsb.... makanya saya blg saudara dhans udah ga relevan mengutip referensi albani tsb....


dhans wrote: AL-bani bukan Tuhan, Cuma manusia biasa dengan niat yang mulia untuk meluruskan hadis2 yang mungkin bukan berasal dari Nabi saw atau sahabat, terkadang albani juga melakukan kesalahan....dalam pembahasan ini, kita bahas al-bani itu salahnya dimana, pernyataan shahih nya atau pernyataan daif Jiddan-nya..?
Terserah saudara dhans mau dibahas apa... saya ikut aja dan semoga bermanfat buat saya pribadi dan temen2 yg lain dlm pembahasan ini.....


dhans wrote: Nah yang saudara hT pegang adalah bahwa beliau menshahihkan...ya kan...nah sedangkan saya juga mengutip pendapat albani bahwa beliau sudah meneliti nya kemudian menyatakan daif jiddan...darimana dari bukti2 diatas, bahwa perawinya lemah, tidak dikenal yaitu ”Abu Khalaf al-A’ma”... sedangkan bung HT Cuma bisa menyatakan hadis itu shahih yang juga dari al bani, tapi tidak ada perawinya...

Ini sama aja lemah juga... bisa saja ini status sebelum di teliti, atau berbeda perawi, atau memang terdapat perbedaan bicara(lupa), atau penambahan si pemilik situs, dsb2...
Maaf saudara dhans, saya pribadi tdk pernah memakai referensi albani.... dikarnakan saudara dhan pertama sodorkan referensinya albani, saya pikir saudara dhan dr saudara salafi.... makanya saya ksh jg referensi albani dan bagaimana menyingkapi mslh tsb....

dhans wrote:Dhans :
Loh ko saudara malah mengutip pernyataan daif nya al bani, *sedang mendukung saya ya..?Tirmidzi 2167..?**o_O..?**’abu sufyan sulaiman’ membicakan itu bukannya “Al Mu'tamir bin Sulaiman”..??


Thirmizi 2167
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin 'Abdul A'la Ash Shan'ani telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir bin Sulaiman dari 'Ubaidullah bin Umar dari Nafi' dari Ibnu Umar dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam, beliau ditanya tentang Dajjal, beliau menjawab:

\"Ingat, Rabb kalian tidak buta sebelah mata dan ia (Dajjal) buta sebelah mata kanannya seperti anggur yang menjorok.\"

Dalam hal ini ada hadits serupa dari Sa'ad, Khudzaifah, Abu Hurairah, Asma`, Jabir bin Abdullah, Abu Bakrah, 'A`isyah, Anas, Ibnu 'Abbas, Al Falatan bin 'Ashim. Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih gharib dari hadits Abdullah bin Umar.


Periwayatan melalui Sulaiman tidak membicarakan hadis yang dari kemarin kita bicarakan... kalau mau maksaan, boleh, tapi seperti yang saya bilang diatas, al bani sudah menyampaikan bahwa hadis itu dhaif*saudara juga setuju diatas...
Yadah skrg gini aja,,,, gasah pakai nama albani dlm membahas mslh ini deh!!! Krn saudara dhan sendiri dah ngaku bukan dr pihak salafi.... setuju saudara dhans????

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ نَافِعٍ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنِي الْمُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ الْمَدَنِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَجْمَعُ أُمَّتِي أَوْ قَالَ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى ضَلَالَةٍ وَيَدُ اللَّهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَسُلَيْمَانُ الْمَدَنِيُّ هُوَ عِنْدِي سُلَيْمَانُ بْنُ سُفْيَانَ وَقَدْ رَوَى عَنْهُ أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ وَأَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَتَفْسِيرُ الْجَمَاعَةِ عِنْدَ أَهْلِ الْعِلْمِ هُمْ أَهْلُ الْفِقْهِ وَالْعِلْمِ وَالْحَدِيثِ قَالَ و سَمِعْت الْجَارُودَ بْنَ مُعَاذٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَلِيَّ بْنَ الْحَسَنِ يَقُولُ سَأَلْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الْمُبَارَكِ مَنْ الْجَمَاعَةُ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ قِيلَ لَهُ قَدْ مَاتَ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ قَالَ فُلَانٌ وَفُلَانٌ قِيلَ لَهُ قَدْ مَاتَ فُلَانٌ وَفُلَانٌ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ وَأَبُو حَمْزَةَ السُّكَّرِيُّ جَمَاعَةٌ قَالَ أَبُو عِيسَى وَأَبُو حَمْزَةَ هُوَ مُحَمَّدُ بْنُ مَيْمُونٍ وَكَانَ شَيْخًا صَالِحًا وَإِنَّمَا قَالَ هَذَا فِي حَيَاتِهِ عِنْدَنَا
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Nafi' Al Bashri; telah menceritakan kepadaku Al Mu'tamir bin Sulaiman; telah menceritakan kepada kami Sulaiman Al Madani dari 'Abdullah bin Dinar dari Ibnu 'Umar bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengumpulkan ummatku, atau beliau bersabda (keraguan dari perawi) ummat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berada di atas kesesatan, dan tangan Allah bersama Al Jama'ah, dan barangsiapa yang hidup menyendiri maka dia akan menyendiri pula masuk neraka." Abu Isa berkata; Ini adalah hadits gharib ditinjau dari jalur ini. Adapun Sulaiman Al Madani menurutku dia adalah Sulaiman bin Sufyan yang Abu Daud Ath Thayalisi, Abu 'Amir Al 'Aqadi dan yang lainnya dari ahli ilmu telah meriwayatkan hadits darinya. Abu Isa berkata; Adapun penafsiran makna Al Jama'ah menurut para ulama adalah mereka para ahli fiqih, ahli ilmu dan ahli hadits. Dan aku mendengar Al Jarud bin Mu'adz berkata; Aku telah mendengar Ali bin Al Hasan berkata; Aku bertanya kepada Abdullah bin Al Mubarak, "Siapakah Al Jama'ah itu?" kemudian dia pun menjawab, "Abu Bakar dan Umar." lalu dikatakan kepadanya "Abu Bakar dan Umar telah meninggal." Dia menjawab, "Fulan dan Fulan." Dikatakan lagi kepadanya, "Fulan dan Fulan sudah meninggal." Kemudian dia berkata, "Abdullah bin Al Mubarak dan Abu Hamzah As Sukkari adalah Jama'ah." Abu Isa berkata; Abu Hamzah dia adalah Muhammad bin Maymun. Yakni, seorang syeikh yang shalih, dan ia mengatakan hal ini ketika syaikh itu masih hidup. (TIRMIDZI - 2093)
dhans wrote: Dhans :

Jadi bingung saya dengan saudara HT...sampe sini malah mendukung saya, kalau hadis2 yang saudara bangga2kan itu memang dhaif jiddan...apa yang perlu saya sanggah..??
Yg perlu anda sanggah drmn anda berkesimpulan dan bagaimana cara penilaian anda bahwa hadit2 tsb adalah dhaif jiddan....
dhans wrote: Dhans :
Perawinya orang2 pilihan bukhari dan Muslim...lalu dimana bukhari dan Muslim menempatkan hadis ini dengan mereka yang meriwayatkan..???ini kan saya tanya dari maren-maren...?ko belum dijawab...
Dhans :

Nda ada juga ternyata dalam kitab 9 imam..Bukhari, muslim, abu dawud, thirmizi, nasa’i, ibnu majah, musnad ahmad, muwatha malik, darimi, ...lalu ada yang dituduh lemah pula hafalannya...jadi dalam hal ini bahwa memang hadis itu masih berstatus lemah jiddan..
Dhans :
Nda ada juga dalam Bukhari ato Muslim sebagai periwayat yang paling banyak meriwayatkan hadis shahih...Huffthh
Dhans :
Segitu banyak, tapi nda ada yang kuat...nda ada yang tercantum dalam bukhari dan Muslim ternyata hadis yang saudara usung sembari sesumbar2...

Jadi sampai saat ini, saudara masih kekeh dengan hadis yang lemah..
Yadah saya kumpulkan semua tanggapan saudara dhans dlm 1 quote krn esensinya sama... maaf

Tanggapan saya sebelumnya bahwa tidak saya terusin, karena sudah terlalu banyak........ makanya menurut saya hadits mslah Sawadul A’zham adalah mutawatir dan shahih dikarenakan byk jalan periwayatannya..... bgtu jg hadits tsb dishahihkan oleh adz-Dzahabi dalam at-Talkhish....

Yadah saya penuhi permintaan saudara dhans 1 aja dl, sekalian coba saudara dhans menilai hadits ini :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ جَابِرٍ حَدَّثَنِي بُسْرُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيَّ أَنَّهُ سَمِعَ حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُ
كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ibnu Jabir telah menceritakan kepadaku Busr bin Ubaidullah Al Khadrami, ia mendengar Abu Idris alkhaulani, ia mendengar Khudzaifah Ibnul yaman mengatakan; Orang-orang bertanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang kebaikan sedang aku bertanya beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu sendiri. Maka aku bertanya 'Hai Rasulullah, dahulu kami dalam kejahiliyahan dan keburukan, lantas Allah membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini ada keburukan lagi? Nabi menjawab 'Tentu'. Saya bertanya 'Apakah sesudah keburukan itu ada kebaikan lagi? 'Tentu' Jawab beliau, dan ketika itu ada kotoran, kekurangan dan perselisihan. Saya bertanya 'Apa yang anda maksud kotoran, kekurangan dan perselisihan itu? Nabi menjawab 'Yaitu sebuah kaum yang menanamkan pedoman bukan dengan pedomanku, engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya. Saya bertanya 'Adakah setelah kebaikan itu ada keburukan? Nabi menjawab 'O iya,,,,, ketika itu ada penyeru-penyeru menuju pintu jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka, mereka akan menghempaskan orang itu ke pintu-pintu itu. Aku bertanya 'Ya Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka! Nabi menjawab; Mereka adalah seperti kulit kita ini, juga berbicara dengan bahasa kita. Saya bertanya 'Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu? Nabi menjawab; Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka! Aku bertanya; kalau tidak ada jamaah muslimin dan imam bagaimana? Nabi menjawab; hendaklah kau jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kau gigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu kamu harus tetap seperti itu. (BUKHARI - 6557).... saya copas dr hadits online lidwa.....
Penomoron hadits tsb dalam kitab2 terdahulu...

(Riwayat Bukhari VI615-616, XIII/35. Muslim XII/135-238 Baghawi dalam Syarh Sunnah XV/14. Ibnu Majah no. 3979, 3981. Hakim IV/432. Abu Dawud no. 4244-4247.Baghawi XV/8-10. Ahmad V/386-387 dan hal. 403-404, 406 dan hal. 391-399)

piss
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Sat Aug 25, 2012 3:28 pm

frontline defender wrote:
hamba tuhan wrote:dalam islam itu ada koridor hukumnya kalo ada perbedaan pendapat...bukan kayak agama lain dimuka bumi ini

إِنَّ أُمَّتِي لاَ تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلاَفًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ اْلأَعْظَمِ

Sesungguhnya umatku tidak akan berkumpul (untuk bersepakat) atas kesesatan. Maka apabila kalian mendapati perbedaan pendapat, hendaklah kalian mengikuti kelompok (ulama) yang terbesar (terbanyak)” (HR. Anas bin Malik & Ibnu Majah).

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اتّبعوا السّواد الأعظم.
“Ikutlah kalian kepada Assawadul ’Adham (Golongan terbanyak)”
inti pesan dari hadits tsb sebenarnya adalah perintah bersatu/berjamaah, bukan perintah voting! ehmm

analoginya, kira2 seperti : sholat berjama'ah kurang khusyuk, lebih baik/lebih banyak pahalanya, daripada sholat munfarid yang khusyuk!

sekarang perhatikan kalimat "Sesungguhnya umatku tidak akan berkumpul (untuk bersepakat) atas kesesatan...", jadi selama perbedaannya tidak melanggar apa yang diharamkan (syariat secara prinsip) ya ikutilah, tapi saya pikir, yang dimaksud/dititikberatkan dalam hadits tsb, adalah dalam hal pelaksanaan ibadah/kegiatan amal sholeh yang melibatkan jama'ah!
ehmm

Allah ta’alla juga berfirman,

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At-Taubah: 31).

Ayat ini turun terkait dengan orang-orang Yahudi yang mempertuhankan para ulama dan rahib mereka dalam hal ketaatan dan ketundukan. Hal ini dikarenakan mereka mematuhi ajaran-ajaran ulama dan rahib tersebut dengan membabi buta, walaupun para ulama dan rahib tersebut memerintahkan kemaksiatan dengan mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram [lihat hadits riwayat. At-Tirmidzi no. 3096 dari sahabat 'Ady bin Hatim]
ehmm

makasih masukannya bung FD, kayaknya bung FD kita dah kenal sejak di MK dan LI ya?? heheee....

HT : biar gak sesat/ salah… ikutlah pendapat yg terbanyak. itulah perintah wajib dari nabi Muhammad SAW….

ini dl mang odoy tersayang jg salah persepsi tentang pernyataan tsb di LI... tp mudah2an stlah saya ksh pengrtian akhirnya bs memakluminya.... heheeeee
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by dhans Tue Aug 28, 2012 9:40 am

HT :
Krn saudara dhans gak cermat membaca postingan lawan diskusi, ini loh yg hrs saudara dhans perhatikan biar gak melebar :
HT : biar gak sesat/ salah… ikutlah pendapat yg terbanyak. itulah perintah wajib dari nabi Muhammad SAW….

Dhans :
Yah balik lagi pak..??**langganan deh, menhakimi ga cermat lah, salah penempatan, salah pemahanam, dkk..**

“biar gak sesat/ salah… ikutlah pendapat yg terbanyak.? itulah perintah wajib dari nabi Muhammad SAW….”

Iya tapi pernyataan diatas diambil dari hadis yang ternyata lemah sekali, dan sudah sejauh ini masih belum bisa terbukti hadis itu shahih atau hasan..kan sudah dibahas juga diatas...malah saudara HT juga mengcopas2 posting2 terakhir, yang juga ternyata sama dengan saya kalau memang hadis itu lemah...lufa’ yah..?
Bisa bung HT menyanggah kalau rawi dalam hadis yang bung angkt pertama menjadi rawi yang dapat dipercaya...*sanggahan saya melalui jalan ini belum tersentuh**


HT
Yadah skrg gini aja,,,, gasah pakai nama albani dlm membahas mslh ini deh!!! Krn saudara dhan sendiri dah ngaku bukan dr pihak salafi.... setuju saudara dhans????


Dhans :
Lho memangnya kenafa saudara HT...??apakan albani mengumumkan bahwa yang mengikutinya akan/harus bernama ini dan itu, akan/harus beraliran ini dan itu..??
Lagipula referensi yang saya bawa mengenai lemahnya perawi tersebut juga bukan hanya dari albani kan,..

Buku2 yang saya punya yang ditulisnya, tidak sedikitpun mengisyaratkan harus mengikuti kelompok jamaah2nya setlahnya..setiap buku yang ia*albani*tulis hanya mengatakan kalau beliau Al bani Hanya berusaha untuk memurnikan ajaran2 Nabi saw yang banyak terdapat dalam al hadis...

Umat islam boleh menggunakan referensi albani..jangan disankutpautkan oleh mazhab2 tertentu yang kebetulan syafii sebagai pilihan bangsa indonesia..


Sudah sejauh ini baru ngomong :
Maaf, kapan dan apa ya maksudnya saya yang ngomong...saudara yang menariknya kembali...????

Loh ko...jurus apa lagi ini saudara HT..

Ini pak yang tersirat...

HT :
Buat temen2.... perhatikan judul thread dan isi thread kalo mau diskusi, jgn melebar trus... fokus dalam bahasan yg sesuai keinginan TS nya......


Saya tanggapi :
Saudara HT mau minta tolong yang laen buat ngerubutin saya..?hahah...silahkan aja...


Ditanggapi lagi :
HT :
Gasah deh dikerubutin saudara dhans oleh yg lain.... disini bukan tempat berdebat, disini tempat kita tukar pandangan dan berbagi.... heheeee


Dhans :
Heheh juga...Saudara yang ngomong...saudara yang menariknya kembali...


Sudah sejauh ini baru ngomong :
Maaf, kapan dan apa ya maksudnya saya yang ngomong...saudara yang menariknya kembali...????
..bisa aja..



HT :
Sama saya sendiri bukan specialis golongan tertentu jg saudara dhans, saya bukan NU, bukan MU, bukan HT, bukan salafi dll.... hanya saya bermazhab imam syafi’i, itu aja......
Makanya saudara dhans, jgn asal copas referensi yg tdk membahas tentang mslah tsb.... makanya saya blg saudara dhans udah ga relevan mengutip referensi albani tsb....



Dhans :
Apanya yang tidak relevan pak..??siapa yang sudh asal copas tapi tidak ada relevansinya**mulai lagi deh menjatuhkan lawan bicaranya..hahah..**...?mau bahas ini pak..?? saudara HT sendiri sudah mengoreksi diri apa belum..?kenapa dari sekian banyak malah mendukung pernyataan albani*sudah dibacakan sebelumnya...kalau memang hadis itu beberapa kali menjadi lemah dikarnakan isi dan rawi nya...**


memangnya kalau sudah bermazhab tertentu, tidak bisa menggunakan sumber ilmu lain selain imam besarnya yang kebetulan imam syafii..?semua harus dari tafsir imam syafii..??
Masyarakat indonesia memang bermazhab syafii tapi mereka masih tuh berorganisasi dalam NU dan MU...mazhab2 hanya memudahkan umat muslim dalam menafsirkan tatacara ibadah, bersedekah, ber-sosial dengan sesama, tafsir2 hukum, quran dan hadis, dsb..


Bahkan beberapa ulama juga sudah menyatakan tidak mengapa kita tidak bermazhab tertentu**kan sudah ada bukunya “haruskan kita bermazhab** selama kita masih dalam naungan islam sunni, selama melihat al quran sebuah yang suci mengikuti sunnah rasulullah dari kitab2 hadis para periwayat2 besar seperti 9 imam,...bukan syiah, bukan ahmadiah, dsb....


HT :
Terserah saudara dhans mau dibahas apa... saya ikut aja dan semoga bermanfat buat saya pribadi dan temen2 yg lain dlm pembahasan ini.....


Dhans :
Jangan giiitu ah...ko jadi terserah saya.. lol ...


HT :
Maaf saudara dhans, saya pribadi tdk pernah memakai referensi albani.... dikarnakan saudara dhan pertama sodorkan referensinya albani, saya pikir saudara dhan dr saudara salafi.... makanya saya ksh jg referensi albani dan bagaimana menyingkapi mslh tsb....


Dhans :
Yang disodorkan pertama dari al bani oleh saudara HT adalah bahwa beliau mensahihkan, tapi kemudian saudara HT memposting kembali bahwa al bani ternyata menyatakan hadis tersebut dhaif*sama dengan saya**..lah saya kan jadi bingung...sementara saudara HT harus diposisi bahwa hadis itu shahih atau kalau tidak untuk apa berpanjang lebar membahas hadis yang kita berdua sepakat bahwa hadis itu lemah, meski sudah ada kitab2 tafsir hadis dari ahmd syakr atau al iraqi yang menjelaskan hadis itu...

Dan salah satu sebab saya disini adalah karena saudara HT menyuruh menyanggah hadis tersebut...*meski bukan untuk saya, tapi untuk mang odoy***apa karena ilmu saya tidak semantap mang odoy, makanya saudara HT selalu meremehkan saya***


HT :
Tanggapan saya sebelumnya bahwa tidak saya terusin, karena sudah terlalu banyak........ makanya menurut saya hadits mslah Sawadul A’zham adalah mutawatir dan shahih dikarenakan byk jalan periwayatannya..... bgtu jg hadits tsb dishahihkan oleh adz-Dzahabi dalam at-Talkhish....

Dhans :
Iya, tapi yang banyak itu tidak ada yang masuk dalam bukhari dan muslim, mengapa..?mana lagi hadis yang berbunyi
“biar gak sesat/ salah… ikutlah pendapat yg terbanyak.? itulah perintah wajib dari nabi Muhammad SAW….”

..malah dari yang banyak itu banyak juga yang ternyata dhaif seperti yang saudara HT copas sendiri...dan tidak masuk dalam riwayat bukhari dan Muslim...kenafa oh kenafa...lalu mana dari hadis diatas yang diriwayat oleh ”Abu Khalaf al-A’ma”..kan semua kalimat yang saudara HT bawa berasal dari beliau..??(ibnu majah 3940)...sama percis...

Kalau sekarang saudara HT sudah menggunakan hadis Lidwa, lihat keterangannya... **(kelompok yang terbanyak; maksudnya yang sesuai sunnah).\"** kalimat ini ko dihilangin..??? dari kalimat ini bisa disimpulkan kalau golongan yang banyak itu bukan berasal dari sunnah nya silahkan ditinggalkan....kelompok terbanyak belum tentu benar...


HT :

Yadah saya penuhi permintaan saudara dhans 1 aja dl, sekalian coba saudara dhans menilai hadits ini :**pak saya bukan customer service khusus bagian Hadis, jadi janganlah semuanya ditanyakan, sebelum ditanyakan bisa ditelaah dulu apakah hadis tersebut sebagai pembanding, menyangkut, penjelas, dari hadis yang didalamnya berbunyi azwadul azam diatas..?, lagipula bukan permintaan saya saja, melainkan untuk membuktikan bahwa hadis itu kuat dan tidak lemah**jangan merasa jadi korban gitu dong pak**kan saudara HT sendiri yang menantang untuk menyanggah hadis Ibnu majah 3940**permintaan ini hanya reflektor dari pernyataan saudara..

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا ابْنُ جَابِرٍ حَدَّثَنِي بُسْرُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْحَضْرَمِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيَّ أَنَّهُ سَمِعَ حُذَيْفَةَ بْنَ الْيَمَانِ يَقُولُ
كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ قَالَ نَعَمْ وَفِيهِ دَخَنٌ قُلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ قُلْتُ فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا قُلْتُ فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ قُلْتُ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ **tulisan arabnya kebalik *_*...**
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Ibnu Jabir telah menceritakan kepadaku Busr bin Ubaidullah Al Khadrami, ia mendengar Abu Idris alkhaulani, ia mendengar Khudzaifah Ibnul yaman mengatakan; Orang-orang bertanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang kebaikan sedang aku bertanya beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan aku terkena keburukan itu sendiri. Maka aku bertanya 'Hai Rasulullah, dahulu kami dalam kejahiliyahan dan keburukan, lantas Allah membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini ada keburukan lagi? Nabi menjawab 'Tentu'. Saya bertanya 'Apakah sesudah keburukan itu ada kebaikan lagi? 'Tentu' Jawab beliau, dan ketika itu ada kotoran, kekurangan dan perselisihan. Saya bertanya 'Apa yang anda maksud kotoran, kekurangan dan perselisihan itu? Nabi menjawab 'Yaitu sebuah kaum yang menanamkan pedoman bukan dengan pedomanku, engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya. Saya bertanya 'Adakah setelah kebaikan itu ada keburukan? Nabi menjawab 'O iya,,,,, ketika itu ada penyeru-penyeru menuju pintu jahannam, siapa yang memenuhi seruan mereka, mereka akan menghempaskan orang itu ke pintu-pintu itu. Aku bertanya 'Ya Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka! Nabi menjawab; Mereka adalah seperti kulit kita ini, juga berbicara dengan bahasa kita. Saya bertanya 'Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu? Nabi menjawab; Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka! Aku bertanya; kalau tidak ada jamaah muslimin dan imam bagaimana? Nabi menjawab; hendaklah kau jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kau gigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu kamu harus tetap seperti itu. (BUKHARI - 6557).... saya copas dr hadits online lidwa.....
Penomoron hadits tsb dalam kitab2 terdahulu...



Dhans :

Kenafa dengan hadis ini..??hadis ini tidak ada masalah baik dalam arti maupun perawi yang meriwayatkan, tidak seperti hadis yang pertama kali saudara HT bawa...masing2 perawi mempunyai catatan yang bagus dan meriwayatkan beberapa hadis juga di tempat lain...**shhoohhiihh** sip lah**


Inti dari hadis diatas sebagai jawaban dari “apa yang dilakukan seorang muslim ketika terjadi perselisihan sebelum terjadi kesepakatan atas seorang khalifah atau pemimpin"...di-skip saja pembahasan panjang lebar dari tafsirnya dan kita ambil kalimat2 yang mau saudara HT jadikan dalil untuk mendukung...


“Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka!”


Ini toh pak inti yang mau anda gunakan..? sebenarnya sedari awal kenafa anda seperti yang saya sampaikan, kalau hadis ini secara kontekstual adalah untuk mereka yang tidak mengikuti petunjuk rasulullah “ Nabi menjawab 'Yaitu sebuah kaum yang menanamkan pedoman bukan dengan pedomanku”

“ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي“

Justru dengan menanamkan hadis2 yang bukan berasal dari rasulullah itu tidak mengikuti pedoman rasulullah saw...ya kan pak..?apa Hadis ibnu majah 3940 berasal dari rasulullah saw..?

Dari kalimat ini justru bisa mempertegas, bahwa kalau memang hadis tentang aswadul azam tidak dari rasulullah saw, untuk apa dijadikan hujjah...meski saudara HT sudah memberikan contoh lain yang sayangnya hampir semuanya berasal dari luar Bukhari dan Muslim...baru sekarang ini menggunakan hadis dari bukhari...itupun tidak menyebut kelompok terbesar/terbanyak...

Dari tafsir hadis ini juga dapat dilihat kalau Hadis tentang as-sawadul-azham memang bukan berasal dari rasulullah saw...coba lihat tafsir ath Thabari tentang ini

“Hendaklah engkau bergabung dengan jamaah, karena Allah tidak akan mengumpulkan umat muhammad dalam kesesatan”..ini berasal dari Abu Mas’ud..[faathul baari 35 hal. 121]


Dari sini bisa disimpulkan jamaah bisa berarti para sahabat dan bukan selain mereka atau pendapat lain mengatakan para ahli Ilmu, karena Allah menjadikan mereka sebagai hujjah atas ciptaannya, dan manusia mengikuti mereka dalam urusan agama” [faathul baari 35 hal. 121]

Tapi dari situ bisa dilihat, tidak ada yang menyebutkan kelompok yang terbanyak, atau golongan mayoritas....


“hendaklah kau jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kau gigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu kamu harus tetap seperti itu.”

..sedangkan ini tidak lain kiasan untuk menggambarkan lebih baik mengasingkan diri dan bersabar menanggung beratnya kondisi..tapi tersirat, kalau golongan/kelompok sahabat tidak selalu terbanyak..maka kita ikuti saja golongan atau kelompok atau bahasa saat ini ahlussunnah wal jammaah meski itu hanya sebanyak jempol jari2...

Refresh lagi pak HT..boleh saya saran saudara HT*gantian: D, ga terima juga gpp**

Sebenernya, renungan ayat2 mustayabihat jangan didramatisir menjadi golongan/kelompok2 yang berbeda2 apalagi Cuma menyangkut sejarah dibalik kisah Isa as...kalau tidak salah feeling saya**semua dari sini ya atau paling tidak salah satu sebabnya **
Iktilaf diantara fuqaha saja tidak menjadikan umat harus mengikuti kelompok2 tertentu, lalu kenapa juga perbedaan pendapat mengenai ilmu cabang atau furu’iyyah harus di permasalhkan, kecuali ayat2 mustayabihat itu menyangkut ilmu2 pokok(ushuliyyah), aqidah, bid'ah ibadah yg sudah mengakar, dsb..

Perbedaan pendapat dalam cabang ilmu islam bagaikan buah yang banyak berasal dari satu pohon, yaitu pohon Al Quran dan sunnah...akar batang pohon itu adalah al quran dan sunnah, cabang-cabangnya adlah dalil-dalil naqli dan aqli, sedangkan buahnya adalah pendapat2 yang kadang menjadi hujjah untuk hukum islam(fikih) meskipun berbeda beda atau banyak jumlahnya...toh memang setiap manusia dilahirkan berbeda beda....

Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.[Qs. Hud :118]
avatar
dhans
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by Hasan al Banna Tue Aug 28, 2012 9:57 am

@dhans
Ciahuyy!
Mantab Euiiii....trus goyang !!!
senang
Hasan al Banna
Hasan al Banna
SERSAN SATU
SERSAN SATU

Male
Posts : 105
Kepercayaan : Islam
Join date : 28.11.11
Reputation : 2

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by dhans Tue Aug 28, 2012 10:17 am

Hasan al Banna wrote:@dhans
Ciahuyy!
Mantab Euiiii....trus goyang !!!
senang

trims saudaraku HA...kalau memang kebetulan tulisan saya bisa diterima...

cuma kebetulan saudara kita HT menolak mentah2 sanggahannya dan kerap mencela**kritik,tuduhan halus,dsb* saya, karna itu saya masih penasaran dengannya dan masih disini... mungkin ada baiknya saya tidak mendengarkan celaan nya dan beranjak supaya tidak saling menyakiti...berharap mungkin di thread lain bisa sependapat dan tidak berselisih gini...
avatar
dhans
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by frontline defender Tue Aug 28, 2012 10:43 am

dhans wrote:
Hasan al Banna wrote:@dhans
Ciahuyy!
Mantab Euiiii....trus goyang !!!
senang

trims saudaraku HA...kalau memang kebetulan tulisan saya bisa diterima...

cuma kebetulan saudara kita HT menolak mentah2 sanggahannya dan kerap mencela**kritik,tuduhan halus,dsb* saya, karna itu saya masih penasaran dengannya dan masih disini... mungkin ada baiknya saya tidak mendengarkan celaan nya dan beranjak supaya tidak saling menyakiti...berharap mungkin di thread lain bisa sependapat dan tidak berselisih gini...
dalam berdiskusi di forum, lebih baik tidak usah terlalu memikirkan tanggapan (terlalu diambil hati) lawan diskusi, apabila anda merasa argumen anda lebih kuat daripada lawan diskusi anda ya sudah, toh paling tidak kan anda sudah meyakinkan pembaca, lain halnya kalau lawan diskusi anda benar2 bertanya kepada anda atau mengajukan argumen yang lebih kuat, kalau itu baru wajib ditanggapi! lagipula, belum tentu loh tanggapan dari lawan diskusi anda, benar2 mencerminkan apa yang dipikirkannya!
piss



Terakhir diubah oleh frontline defender tanggal Tue Aug 28, 2012 10:53 am, total 2 kali diubah
frontline defender
frontline defender
MAYOR
MAYOR

Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by dhans Tue Aug 28, 2012 10:46 am

frontline defender wrote:
dhans wrote:
Hasan al Banna wrote:@dhans
Ciahuyy!
Mantab Euiiii....trus goyang !!!
senang

trims saudaraku HA...kalau memang kebetulan tulisan saya bisa diterima...

cuma kebetulan saudara kita HT menolak mentah2 sanggahannya dan kerap mencela**kritik,tuduhan halus,dsb* saya, karna itu saya masih penasaran dengannya dan masih disini... mungkin ada baiknya saya tidak mendengarkan celaan nya dan beranjak supaya tidak saling menyakiti...berharap mungkin di thread lain bisa sependapat dan tidak berselisih gini...
dalam berdiskusi di forum, lebih baik tidak usah terlalu memikirkan tanggapan (terlalu diambil hati) lawan diskusi, apabila anda merasa argumen anda lebih kuat daripada lawan diskusi anda ya sudah, toh paling tidak kan anda sudah meyakinkan pembaca, lain halnya kalau lawan diskusi anda benar2 bertanya kepada anda atau mengajukan argumen yang lebih kuat, kalau itu baru wajib ditanggapi! lagipula, belum tentu loh tanggapan dari lawan diskusi anda, benar2 mencerminkan apa yang dipikirkannya!
piss

thx brader..copy that...
avatar
dhans
SERSAN MAYOR
SERSAN MAYOR

Male
Posts : 595
Location : Jakarta
Join date : 05.07.12
Reputation : 30

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by frontline defender Tue Aug 28, 2012 10:55 am

apalagi sudah ada kalimat, “Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka!”, yang jelas2 menunjukkan bahwa inti pesannya bukan soal menyamakan pendapat, akan tetapi menyamakan ibadah dengan tujuan jama'ah (bersatu dalam ibadah jama'ah), contoh : anda tidak setuju dengan model sholat witir 2 raka'at 1 raka'at, tapi karena anda sholat di mesjid yang imamnya sholatnya seperti itu, anda sholatnya juga seperti itu sehingga bisa ikut jama'ah!
piss
frontline defender
frontline defender
MAYOR
MAYOR

Posts : 6462
Kepercayaan : Islam
Join date : 17.11.11
Reputation : 137

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by hamba tuhan Wed Aug 29, 2012 11:33 am

@dhans
dhans wrote:Dhans :
Yah balik lagi pak..??**langganan deh, menhakimi ga cermat lah, salah penempatan, salah pemahanam, dkk..**
Maaf saudara dhans, sepertinya penilaian saya bahwa saudara dhans hanya salah pengertian aja ma saya.... yadah coba saya luruskan kembali....
Imam Bukhari berkata, Al-Jama'ah adalah ahli ilmu
as sawaadul a’zham adalah Al Jama’ah
contoh :
1. pendapat menghalalkan daging anjing
http://www.laskarislam.com/t3324-halalkah-anjing-dimakan?highlight=anjing
2. Kenapa Minuman Keras itu Saya Halalkan dan tidak Berdosa?
http://www.laskarislam.com/t3182-kenapa-minuman-keras-itu-saya-halalkan-dan-tidak-berdosa?highlight=minuman

apakah harus kita ikuti 2 pendapat tsb saudarku dhans??????
dhans wrote:Iya tapi pernyataan diatas diambil dari hadis yang ternyata lemah sekali, dan sudah sejauh ini masih belum bisa terbukti hadis itu shahih atau hasan..kan sudah dibahas juga diatas...malah saudara HT juga mengcopas2 posting2 terakhir, yang juga ternyata sama dengan saya kalau memang hadis itu lemah...lufa’ yah..?
Bisa bung HT menyanggah kalau rawi dalam hadis yang bung angkt pertama menjadi rawi yang dapat dipercaya...*sanggahan saya melalui jalan ini belum tersentuh**
dhans wrote:Dhans :
Lho memangnya kenafa saudara HT...??apakan albani mengumumkan bahwa yang mengikutinya akan/harus bernama ini dan itu, akan/harus beraliran ini dan itu..??
Lagipula referensi yang saya bawa mengenai lemahnya perawi tersebut juga bukan hanya dari albani kan,..

Buku2 yang saya punya yang ditulisnya, tidak sedikitpun mengisyaratkan harus mengikuti kelompok jamaah2nya setlahnya..setiap buku yang ia*albani*tulis hanya mengatakan kalau beliau Al bani Hanya berusaha untuk memurnikan ajaran2 Nabi saw yang banyak terdapat dalam al hadis...

Umat islam boleh menggunakan referensi albani..jangan disankutpautkan oleh mazhab2 tertentu yang kebetulan syafii sebagai pilihan bangsa indonesia..

Maaf saudara dhans kalo saya ga menanggapi yg diatas, krn saudara dhans sdh cukup melebar dan dah diluar konteks pembahasan.... jgn lah terlalu emosional dl....
dhans wrote:Sudah sejauh ini baru ngomong :
Maaf, kapan dan apa ya maksudnya saya yang ngomong...saudara yang menariknya kembali...????


Loh ko...jurus apa lagi ini saudara HT..
Nah... ini yg hrs saudara dhans luruskan sendiri, apa maksud dr saudara dhans tsb.....

dhans wrote:Dhans :
Apanya yang tidak relevan pak..??siapa yang sudh asal copas tapi tidak ada relevansinya**mulai lagi deh menjatuhkan lawan bicaranya..hahah..**...?mau bahas ini pak..?? saudara HT sendiri sudah mengoreksi diri apa belum..?kenapa dari sekian banyak malah mendukung pernyataan albani*sudah dibacakan sebelumnya...kalau memang hadis itu beberapa kali menjadi lemah dikarnakan isi dan rawi nya...**
Waduh saudara dhans.... ini udah melibatkan pribadi, setau saya... saya gak pernah menjatuhkan lawan diskusi, saya dlm berdiskusi sllu mengedepankan hujjah berdasarkan referensi, saya gak pernah ngotot kalo emang salah dlm hal berhujjah, kalo salah tetap saya akui salah.... sedikitnya cb saudara dhans tanya melalui PM ke mang odoy yg sudah lama kami berbagi.....
dhans wrote:memangnya kalau sudah bermazhab tertentu, tidak bisa menggunakan sumber ilmu lain selain imam besarnya yang kebetulan imam syafii..?semua harus dari tafsir imam syafii..??
Masyarakat indonesia memang bermazhab syafii tapi mereka masih tuh berorganisasi dalam NU dan MU...mazhab2 hanya memudahkan umat muslim dalam menafsirkan tatacara ibadah, bersedekah, ber-sosial dengan sesama, tafsir2 hukum, quran dan hadis, dsb..
Bahkan beberapa ulama juga sudah menyatakan tidak mengapa kita tidak bermazhab tertentu**kan sudah ada bukunya “haruskan kita bermazhab** selama kita masih dalam naungan islam sunni, selama melihat al quran sebuah yang suci mengikuti sunnah rasulullah dari kitab2 hadis para periwayat2 besar seperti 9 imam,...bukan syiah, bukan ahmadiah, dsb....
Ya ampun saudara dhans... kita diskusi dah nyambung kmn2 neh, saya meluruskan... malah anda membumbui lg lbh melebar.....
dhans wrote:Dhans :
Jangan giiitu ah...ko jadi terserah saya.
Loh... yg menambah permasalahan bukannya saudara dhans sendiri???? Makanya saya jawab terserah saudara dhans, Baiklah saya copas lg kesini...
Dhans : AL-bani bukan Tuhan, Cuma manusia biasa dengan niat yang mulia untuk meluruskan hadis2 yang mungkin bukan berasal dari Nabi saw atau sahabat, terkadang albani juga melakukan kesalahan....dalam pembahasan ini, kita bahas al-bani itu salahnya dimana, pernyataan shahih nya atau pernyataan daif Jiddan-nya..?
dhans wrote: Dhans :
Yang disodorkan pertama dari al bani oleh saudara HT adalah bahwa beliau mensahihkan, tapi kemudian saudara HT memposting kembali bahwa al bani ternyata menyatakan hadis tersebut dhaif*sama dengan saya**..lah saya kan jadi bingung...sementara saudara HT harus diposisi bahwa hadis itu shahih atau kalau tidak untuk apa berpanjang lebar membahas hadis yang kita berdua sepakat bahwa hadis itu lemah, meski sudah ada kitab2 tafsir hadis dari ahmd syakr atau al iraqi yang menjelaskan hadis itu...

Dan salah satu sebab saya disini adalah karena saudara HT menyuruh menyanggah hadis tersebut...*meski bukan untuk saya, tapi untuk mang odoy***apa karena ilmu saya tidak semantap mang odoy, makanya saudara HT selalu meremehkan saya***
Maaf saudara dhans, saya gak pernah menyuruh anda meyanggah hadits tsb, yg saya suruh adalah mang odoy soulmate sejati, tp bukannya anda sendiri dgn sombong menyatakan AKU SANGGUP MENYANGGAHNYA?????
dhans wrote:Dhans :
Iya, tapi yang banyak itu tidak ada yang masuk dalam bukhari dan muslim, mengapa..?mana lagi hadis yang berbunyi
“biar gak sesat/ salah… ikutlah pendapat yg terbanyak.? itulah perintah wajib dari nabi Muhammad SAW….”

malah dari yang banyak itu banyak juga yang ternyata dhaif seperti yang saudara HT copas sendiri...dan tidak masuk dalam riwayat bukhari dan Muslim...kenafa oh kenafa...lalu mana dari hadis diatas yang diriwayat oleh ”Abu Khalaf al-A’ma”..kan semua kalimat yang saudara HT bawa berasal dari beliau..??(ibnu majah 3940)...sama percis...

Kalau sekarang saudara HT sudah menggunakan hadis Lidwa, lihat keterangannya... **(kelompok yang terbanyak; maksudnya yang sesuai sunnah).\"** kalimat ini ko dihilangin..??? dari kalimat ini bisa disimpulkan kalau golongan yang banyak itu bukan berasal dari sunnah nya silahkan ditinggalkan....kelompok terbanyak belum tentu benar...
Dhans :

Kenafa dengan hadis ini..??hadis ini tidak ada masalah baik dalam arti maupun perawi yang meriwayatkan, tidak seperti hadis yang pertama kali saudara HT bawa...masing2 perawi mempunyai catatan yang bagus dan meriwayatkan beberapa hadis juga di tempat lain...**shhoohhiihh** sip lah**


Inti dari hadis diatas sebagai jawaban dari “apa yang dilakukan seorang muslim ketika terjadi perselisihan sebelum terjadi kesepakatan atas seorang khalifah atau pemimpin"...di-skip saja pembahasan panjang lebar dari tafsirnya dan kita ambil kalimat2 yang mau saudara HT jadikan dalil untuk mendukung...


“Hendaklah kamu selalu bersama jamaah muslimin dan imam mereka!”


Ini toh pak inti yang mau anda gunakan..? sebenarnya sedari awal kenafa anda seperti yang saya sampaikan, kalau hadis ini secara kontekstual adalah untuk mereka yang tidak mengikuti petunjuk rasulullah “ Nabi menjawab 'Yaitu sebuah kaum yang menanamkan pedoman bukan dengan pedomanku”

“ قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي“

Justru dengan menanamkan hadis2 yang bukan berasal dari rasulullah itu tidak mengikuti pedoman rasulullah saw...ya kan pak..?apa Hadis ibnu majah 3940 berasal dari rasulullah saw..?

Dari kalimat ini justru bisa mempertegas, bahwa kalau memang hadis tentang aswadul azam tidak dari rasulullah saw, untuk apa dijadikan hujjah...meski saudara HT sudah memberikan contoh lain yang sayangnya hampir semuanya berasal dari luar Bukhari dan Muslim...baru sekarang ini menggunakan hadis dari bukhari...itupun tidak menyebut kelompok terbesar/terbanyak...

Dari tafsir hadis ini juga dapat dilihat kalau Hadis tentang as-sawadul-azham memang bukan berasal dari rasulullah saw...coba lihat tafsir ath Thabari tentang ini

“Hendaklah engkau bergabung dengan jamaah, karena Allah tidak akan mengumpulkan umat muhammad dalam kesesatan”..ini berasal dari Abu Mas’ud..[faathul baari 35 hal. 121]


Dari sini bisa disimpulkan jamaah bisa berarti para sahabat dan bukan selain mereka atau pendapat lain mengatakan para ahli Ilmu, karena Allah menjadikan mereka sebagai hujjah atas ciptaannya, dan manusia mengikuti mereka dalam urusan agama” [faathul baari 35 hal. 121]

Tapi dari situ bisa dilihat, tidak ada yang menyebutkan kelompok yang terbanyak, atau golongan mayoritas....


“hendaklah kau jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kau gigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu kamu harus tetap seperti itu.”

..sedangkan ini tidak lain kiasan untuk menggambarkan lebih baik mengasingkan diri dan bersabar menanggung beratnya kondisi..tapi tersirat, kalau golongan/kelompok sahabat tidak selalu terbanyak..maka kita ikuti saja golongan atau kelompok atau bahasa saat ini ahlussunnah wal jammaah meski itu hanya sebanyak jempol jari2...

Refresh lagi pak HT..boleh saya saran saudara HT*gantian: D, ga terima juga gpp**

Sebenernya, renungan ayat2 mustayabihat jangan didramatisir menjadi golongan/kelompok2 yang berbeda2 apalagi Cuma menyangkut sejarah dibalik kisah Isa as...kalau tidak salah feeling saya**semua dari sini ya atau paling tidak salah satu sebabnya **
Iktilaf diantara fuqaha saja tidak menjadikan umat harus mengikuti kelompok2 tertentu, lalu kenapa juga perbedaan pendapat mengenai ilmu cabang atau furu’iyyah harus di permasalhkan, kecuali ayat2 mustayabihat itu menyangkut ilmu2 pokok(ushuliyyah), aqidah, bid'ah ibadah yg sudah mengakar, dsb..

Perbedaan pendapat dalam cabang ilmu islam bagaikan buah yang banyak berasal dari satu pohon, yaitu pohon Al Quran dan sunnah...akar batang pohon itu adalah al quran dan sunnah, cabang-cabangnya adlah dalil-dalil naqli dan aqli, sedangkan buahnya adalah pendapat2 yang kadang menjadi hujjah untuk hukum islam(fikih) meskipun berbeda beda atau banyak jumlahnya...toh memang setiap manusia dilahirkan berbeda beda....

Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.[Qs. Hud :118]
Saya satukan aja 1 quote krn esensinya sama dan menghindari permasalahan semakin melebar dan lbh mengedepankan hawa hafsu kita..... pasti gada kesimpulannya nanti, baiklah saudara dhans.... coba anda pelajari sedikit dr saya yg bodoh ini tentang ilmu hadits, mungkin bermanfaat buat kita bersama :
Hadis shahih dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Hadis Shahih Lidzatihi, adalah hadis yang mencapai tingkat keshahihan dengan sendirinya tanpa dukungan hadis lain yang menguatkannya. Keshahihan hadis yang demikian itu tidak disyaratkan harus berupa hadis ‘Aziz, yakni tidak harus diriwayatkan melalui jalur lain.
2. Hadis Shahih Lighairihi, adalah hadis hasan lidzatihi yang meningkat kualitasnya dari tingkatan hasan kepada tingkatan shahih karena diriwayatkan (pula) melalui jalur lain yang semisal atau lebih kuat, baik redaksi yang sama maupun hanya maknanya saja yang sama, sehingga hadis tersebut menjadi kuat kedudukannya.

Sedangkan Hadis hasan dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Hadis Hasan Lidzatihi, adalah hadis yang memenuhi persyaratan hadis shahih tetapi tingkat kedhabitan perawinya kurang sedikit.
2. Hadis hasan lighairihi, adalah suatu hadis yang meningkat kualitasnya menjadi hadis hasan karena diperkuat oleh hadis lain. Hadis hasan lighairihi asalnya adalah hadis dhaif, namun karena hadis tersebut diriwayatkan pula melalui jalan lain yang sederajat atau lebih kuat dan bukan berada di bawahnya dengan redaksi yang sama atau hanya maknanya saja dan hadisnya tidak janggal maka hadis ini tingkatannya naik menjadi hadis hasan lighairihi.

piss
hamba tuhan
hamba tuhan
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 1666
Kepercayaan : Islam
Location : Aceh - Pekanbaru
Join date : 07.10.11
Reputation : 19

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by musicman Wed Aug 29, 2012 1:08 pm

hamba tuhan wrote:@dhans
dhans wrote:Dhans :
Yah balik lagi pak..??**langganan deh, menhakimi ga cermat lah, salah penempatan, salah pemahanam, dkk..**
Maaf saudara dhans, sepertinya penilaian saya bahwa saudara dhans hanya salah pengertian aja ma saya.... yadah coba saya luruskan kembali....
Imam Bukhari berkata, Al-Jama'ah adalah ahli ilmu
as sawaadul a’zham adalah Al Jama’ah
contoh :
1. pendapat menghalalkan daging anjing
http://www.laskarislam.com/t3324-halalkah-anjing-dimakan?highlight=anjing
2. Kenapa Minuman Keras itu Saya Halalkan dan tidak Berdosa?
http://www.laskarislam.com/t3182-kenapa-minuman-keras-itu-saya-halalkan-dan-tidak-berdosa?highlight=minuman

apakah harus kita ikuti 2 pendapat tsb saudarku dhans??????

Saya melihat ada kesalahan yg sangat Fatal dalam melihat perpektif masalah ini.

Tidak semua yg mayoritas itu pasti benar, dan yang MInoritas itu pasti benar.

Berpegang teguh hanya pada salah satu pandangan bahwa salah satunya PASTI BENAR, merupakan Suatu Kebodohan bagi Muslim.


Saya tegaskan sekali lagi..
Berpegang teguh hanya pada salah satu pandangan bahwa salah satunya PASTI BENAR, merupakan Suatu Kebodohan bagi Muslim




Bagi yg berpegang dan berpendapat Jamaah terbanyak pasti benar, Fikir dan renungkan Kata-kata rasulullah ini;
Dari Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar, semuanya dari marwan al fazari, Ibnu Abbad berkatam telah menceritakan kepada kami marwan dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan dari Abu Hurairah, dia Berkata:
“Sesungguhnya Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali pula dalam keadaan asing, maka berbahagialah orang-orang dikatakan asing.”


Jadi....Peganglah keyakinan Bahwa Jamaah terbanyak pasti benar dan ikutilah 72 golongan diantara 1 golongan saja yg pasti benar!, maka kalian akan Sesat..


----------------------------------------------------------------------------------------

Bagi yg berpendapat minoritas pasti benar fikir dan renungkan;
Kalau Ada muslim menghalalkan Miras, Peganglah keyakinan Bahwa Jamaah Minoritas pasti benar, maka kalian akan Sesat.






Sudahkah muslim mengedepankan Akal sehat dibanding Rasa Harga diri dalam debat sesama muslim yg sangat tidak ada Nilainya di mata Allah SWT?

minim....
nangis
musicman
musicman
LETNAN SATU
LETNAN SATU

Male
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124

Kembali Ke Atas Go down

renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran - Page 2 Empty Re: renungan buat seseorang yang suka membahas sesuatu yang mutasyabihaat atau syubhat dalam alquran

Post by Sponsored content


Sponsored content


Kembali Ke Atas Go down

Halaman 2 dari 3 Previous  1, 2, 3  Next

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik