paham mahdi ahmadiyyah
Halaman 3 dari 3 • Share
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
paham mahdi ahmadiyyah
First topic message reminder :
"Ketahuilah olehmu, bahwasanya kamu sekalian jika tidak
patuh kepada al-Masihul-Mau'ud (Mirza Ghulam Ahmad) mengenai
apa saja yang kalian perselisihkan, dan tidak mengimaninya
sebagaimana para sahabat mengimani Rasulullah SAW, maka
kalian tergolong orang-orang yang memisahkan diri dari Rasul
Allah dan bukan pengikut Ahmadiyah."17
Selanjutnya ditambahkan bahwa Mirza membenarkan pernyataan
tersebut, namun ia sendiri tidak mengaku sebagai nabi
sebagai yang didakwahkan oleh Mubalignya. Sekalipun
demikian, tampaknya ia mencoba menjelaskan kepada orang
banyak, tentang kenabian yang dimaksudkan oleh juru
dakwahnya. Adapun istilah "nabi" yang dimaksud adalah
an-Nabiyyun-Naqis atau an-Nabiyyul-Muhaddas. Tampaknya sikap
seperti inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab
terpecahnya aliran ini menjadi dua golongan, sesudah
pendirinya wafat.
Dalam perkembangan selanjutnya, terjadilah pergeseran akidah
pada diri Mirza Ghulam Ahmad sesudah tahun 1901. Sehubungan
dengan masalah ini, al-Maududi menjelaskan bahwa Mirza dalam
beberapa tulisannya telah menyatakan kenabian dan
kerasulannya dengan menggunakan term tersebut di atas.
Selanjutnya dijelaskan bahwa seorang Qadiani bernama
Jalalud-Din Syam dalam bukunya Ma'al-Munkirin-Nubuwwah,
menerangkan bahwa Mirza sebelum tahun 1901, dalam berbagai
tulisannya mengingkari kenabian dirinya dengan mengatakan:
Aku bukan nabi tetapi aku adalah Muhaddas (orang yang diajak
berdialog oleh Tuhan). Akan tetapi sesudah tahun itu, Mirza
menegaskan bahwa dirinya adalah nabi. Pengakuannya ini
dijelaskan pula oleh puteranya, Basyiruddin Mahmud Ahmad,
bahwa ayahnya tidak lagi berpegang pada akidahnya semula
(sebelum tahun 1901) dan tahun itu adalah merupakan masa
pergeseran dari akidahnya yang lama kepada akidahnya yang
baru (mengaku sebagai nabi).18
Dalam kegiatan dakwahnya di tahun 1904, ia pun mengaku tidak
hanya sebagai al-Masih dan al-Mahdi yang dijanjikan, tetapi
ia juga mengaku sebagai Krishna. Ia merintis usahanya
melalui majalah bulanan berbahasa Inggris seperti Review of
Religions from Qadian, sebagai media yang dianggap banyak
menarik orang-orang Barat dengan mendapat tantangan melalui
berbagai mass media. Memang yang menjadi misi kemahdiannya
di berbagai negeri di Barat adalah untuk meluruskan
pandangan mereka yang keliru terhadap Islam. Rencananya ini
lebih lanjut dikembangkan oleh pengikutnya sesudah ia wafat.
Kemudian di tahun 1912 didirikan misi Islam di Inggris,
sedangkan di Jerman Barat didirikan pada tahun 1922.19
Keinginan menyebarkan ide kemahdiannya di Eropa ini, telah
ia canangkan dalam karyanya Nurul Haq yang ditulis dua tahun
sesudah ia mengaku sebagai al-Masih dan al-Mahdi yang
dijanjikan.
Disamping keberhasilan yang dicapai juga tidak ringan
tantangan yang dihadapinya dalam mewujudkan ide
pembaharuannya, terutama tantangan dari intern ummat Islam.
Lahirnya tantangan yang sengit ini adalah disebabkan oleh
pembaharuan yang dimajukan Mirza, sangat kontradiktif dengan
akidah yang telah dimiliki oleh ummat Islam yaitu masih
adanya nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Apapun argumen yang
dimajukannya, hal itu sulit dapat diterima oleh mayoritas
ummat Islam. Akibat perbedaan yang prinsipal ini, lahirlah
permusuhan dan fitnahan, sehingga terjadi saling
mengkafirkan antara satu dengan lainnya. Permusuhan ini
kemudian diikuti oleh tindakan pemutusan hubungan
kekeluargaan antara pengikut Ahmadiyah dengan Muslim lain
yang non-Ahmadiyah. Keadaan ini rupanya tidak jauh berbeda
dengan peristiwa yang pernah menimpa ummat Islam Indonesia,
yaitu antara pengikut Islam Jama'ah dengan mereka yang bukan
pengikut Islam Jama'ah. Dalam hubungan ini, Maulana Muhammad
'Ali menggambarkan, bahwa kekerasan dan permusuhan yang
dialamatkan kepada aliran yang baru lahir itu, tampaknya
mereka tidak mendapat pembelaan dari siapa pun. Mereka
dikucilkan melalui fatwa-fatwa Ulama, perkawinan dengan
mereka dipandang tidak sah dan barang-barang milik mereka,
halal dirampas tanpa dapat dituntut di pengadilan. Akan
tetapi, mereka tetap tabah dan berdiri tegar menghadapi
ujian yang datang dan golongan Islam, Hindu, dan Kristen
itu. Golongan Hindu dipimpin oleh Pandit Lekhram, 'Abdullah
Atim dari golongan Kristen, dan Maulana Muhammad Husain dari
Batala mewakili golongan 'Ulama Hadis dari kelompok Hanafi,
Sunni, dan Syi'ah.20
Dalam menghadapi ujian ini Mirza menyatakan:
"Celakalah kaumku! Sungguh mereka tidak mengenalku, mereka
mendustakan, mencaci-maki, mengkafirkan, serta melaknatiku
sebagai yang dilakukan oleh orang-orang kafir."21
Dalam aktivitasnya mempropagandakan tugas kemahdiannya di
kalangan kaum Hindu di tahun 1904, ia pun mengatakan, bahwa
dia diutus oleh Tuhan, tidak hanya untuk orang Islam dan
Kristen, tetapi juga untuk orang-orang Hindu. Disaat itulah
Mirza menyatakan dirinya sebagai Krishna. Dengan demikian,
sifat kemahdian Ahmadiyah ini tampak jangkauannya lebih luas
daripada sifat kemahdian Syi'ah. Sebelum ia wafat di tahun
1905, ia berwasiat pada pengikutnya, agar dibentuk suatu
masyarakat yang disebut sebagai Sadar Anjuman Ahmadiyah.
Selanjutnya ia pun menunjuk penggantinya yang kemudian
diistilahkan sebagai khalifahnya.
Setelah Mirza merasa sudah dekat ajalnya, ia menyerahkan
tugas kemahdiannya kepada penggantinya yang masih muda
usianya, untuk menyebarkan kebenaran Islam yang telah
didakwahkannya, dan dua tahun kemudian, Mirza masih sempat
menulis buku seperti Haqiqat al-Wahyi, Barahin Ahmadiyah
bagian ke 5, dan Chashmah Ma'rifah dan lain sebagainya. Ia
pada akhir April 1908, pergi ke Lahore dan disana ia
menyelesaikan bukunya terakhir ini dimaksudkan untuk
menjalin hubungan persaudaraan antara orang-orang Hindu dan
Islam. Ia menderita sakit diare yang kronis, dan pada 26 Mei
1908, ia menghembuskan nafas terakhir dan jenazahnya
dimakamkan di Qadian.22 Dalam hubungan ini al-Maududi
menjelaskan bahwasanya Milza Ghulam Ahmad adalah seorang
yang banyak menderita berbagai macam penyakit, sebagaimana
yang dicentakan lewat tulisan-tulisan Mirza sendiri dan para
pengikutnya.23
Dalam kegiatan dakwahnya, aliran Ahmadiyah õni tampaknya
cukup mendapat sambutan di kalangan masyarakat Kristen di
Barat yang sedang dilanda oleh krisis spiritual di satu
pihak, dan di pihak lain masyarakat Barat yang telah
memperoleh kemajuan berpikir dan tidak loyal lagi terhadap
Gereja, karena ajarannya yang dogmatis dan sulit mereka
cerna itu. Hal ini mengingatkan kita pada keberhasilan
aliran Baha'i di Eropa dan Amerika Serikat di bawah pimpinan
'Abb-as Afandi yang memfokuskan kegiatan propagandanya di
kalangan Kristen dan Yahudi, sesudah aliran ini gagal
mempengaruhi ummat Islam.
C. FASE PERPECAHAN DAN PENGEMBANGAN (1908-1924)
Keutuhan dan kesatuan Ahmadiyah, rupanya hanya terbatas pada
masa hidup pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad, sekalipun aliran
ini harus bekerja sesuai dengan wasiatnya yang ada pada Sadr
Anjuman Ahmadiyah. Pimpinan Ahmadiyah yang diistilahkan
dengan "khalifah" sesudah Mirza wafat, adalah di tangan
Maulawi Nuruddin sampai wafatnya tahun 1914. Selama itu
Ahmadiyah sebagai gerakan Mahdi telah memperoleh kemajuan
pesat dan mulai dikenal di kalangan ummat Islam secara luas.
Akan tetapi, bibit perpecahan di kalangan pengikutnya pada
saat itu sudah mulai tampak, yaitu munculnya dua pemikiran
yang bertolak belakang. Dimana pemikiran pertama berkisar
tentang masalah khalifah (pengganti pimpinan), sedangkan
pemikiran kedua berkisar pada masalah pengkafiran terhadap
sesama Muslim.
Pemikiran pertama, erat hubungannya dengan masalah manajemen
pengorganisasian Ahmadiyah sebagai gerakan Mahdi yang
memiliki jangkauan luas, baik di kalangan Muslim sendiri
maupun non-Muslim. Tampaknya pemikiran ini menjadi salah
satu faktor penyebab perpecahan dari dalam. Dan pada
pemikiran kedua, tidak hanya berkaitan dengan doktrin
Mahdiisme Ahmadiyah saja, akan tetapi juga berhubungan
dengan prinsip-prinsip Islam. Pemikiran kedua ini rupanya
merupakan sebab utama perpecahan di kalangan Ahmadiyah,
terutama sesudah Maulawi Nuruddin wafat. Dalam kaitan ini,
Maulana Muhammad 'Ali menjelaskan, bahwa golongan pertama
mempertahankan keyakinannya yaitu: Barang siapa yang tidak
percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad, apakah ia telah mendengar
namanya atau tidak, apakah ia (Mirza) sebagai Muslim, atau
Mujaddid, atau sebagai al-Masih dan al-Mahdi yang
dijanjikan, maka orang itu, dihukumi kafir dan keluar dari
Islam, kecuali mereka secara formal telah membai'atnya.
Golongan kedua berpendapat, bahwa setiap orang yang telah
mengucapkan dua kalimah syahadah, mereka adalah seorang
Muslim, sekalipun mereka mengikuti aliran lain dalam Islam,
dan tak seorang pun dari mereka keluar dari Islam, kecuali
jika ia rnengingkari kerasulan Nabi Muhammad. Adapun masalah
kenabian Mirza Ghulam Ahmad, masih tetap merupakan masalah
yang dipertentangkan diantara kedua golongan tersebut.24
"Ketahuilah olehmu, bahwasanya kamu sekalian jika tidak
patuh kepada al-Masihul-Mau'ud (Mirza Ghulam Ahmad) mengenai
apa saja yang kalian perselisihkan, dan tidak mengimaninya
sebagaimana para sahabat mengimani Rasulullah SAW, maka
kalian tergolong orang-orang yang memisahkan diri dari Rasul
Allah dan bukan pengikut Ahmadiyah."17
Selanjutnya ditambahkan bahwa Mirza membenarkan pernyataan
tersebut, namun ia sendiri tidak mengaku sebagai nabi
sebagai yang didakwahkan oleh Mubalignya. Sekalipun
demikian, tampaknya ia mencoba menjelaskan kepada orang
banyak, tentang kenabian yang dimaksudkan oleh juru
dakwahnya. Adapun istilah "nabi" yang dimaksud adalah
an-Nabiyyun-Naqis atau an-Nabiyyul-Muhaddas. Tampaknya sikap
seperti inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab
terpecahnya aliran ini menjadi dua golongan, sesudah
pendirinya wafat.
Dalam perkembangan selanjutnya, terjadilah pergeseran akidah
pada diri Mirza Ghulam Ahmad sesudah tahun 1901. Sehubungan
dengan masalah ini, al-Maududi menjelaskan bahwa Mirza dalam
beberapa tulisannya telah menyatakan kenabian dan
kerasulannya dengan menggunakan term tersebut di atas.
Selanjutnya dijelaskan bahwa seorang Qadiani bernama
Jalalud-Din Syam dalam bukunya Ma'al-Munkirin-Nubuwwah,
menerangkan bahwa Mirza sebelum tahun 1901, dalam berbagai
tulisannya mengingkari kenabian dirinya dengan mengatakan:
Aku bukan nabi tetapi aku adalah Muhaddas (orang yang diajak
berdialog oleh Tuhan). Akan tetapi sesudah tahun itu, Mirza
menegaskan bahwa dirinya adalah nabi. Pengakuannya ini
dijelaskan pula oleh puteranya, Basyiruddin Mahmud Ahmad,
bahwa ayahnya tidak lagi berpegang pada akidahnya semula
(sebelum tahun 1901) dan tahun itu adalah merupakan masa
pergeseran dari akidahnya yang lama kepada akidahnya yang
baru (mengaku sebagai nabi).18
Dalam kegiatan dakwahnya di tahun 1904, ia pun mengaku tidak
hanya sebagai al-Masih dan al-Mahdi yang dijanjikan, tetapi
ia juga mengaku sebagai Krishna. Ia merintis usahanya
melalui majalah bulanan berbahasa Inggris seperti Review of
Religions from Qadian, sebagai media yang dianggap banyak
menarik orang-orang Barat dengan mendapat tantangan melalui
berbagai mass media. Memang yang menjadi misi kemahdiannya
di berbagai negeri di Barat adalah untuk meluruskan
pandangan mereka yang keliru terhadap Islam. Rencananya ini
lebih lanjut dikembangkan oleh pengikutnya sesudah ia wafat.
Kemudian di tahun 1912 didirikan misi Islam di Inggris,
sedangkan di Jerman Barat didirikan pada tahun 1922.19
Keinginan menyebarkan ide kemahdiannya di Eropa ini, telah
ia canangkan dalam karyanya Nurul Haq yang ditulis dua tahun
sesudah ia mengaku sebagai al-Masih dan al-Mahdi yang
dijanjikan.
Disamping keberhasilan yang dicapai juga tidak ringan
tantangan yang dihadapinya dalam mewujudkan ide
pembaharuannya, terutama tantangan dari intern ummat Islam.
Lahirnya tantangan yang sengit ini adalah disebabkan oleh
pembaharuan yang dimajukan Mirza, sangat kontradiktif dengan
akidah yang telah dimiliki oleh ummat Islam yaitu masih
adanya nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Apapun argumen yang
dimajukannya, hal itu sulit dapat diterima oleh mayoritas
ummat Islam. Akibat perbedaan yang prinsipal ini, lahirlah
permusuhan dan fitnahan, sehingga terjadi saling
mengkafirkan antara satu dengan lainnya. Permusuhan ini
kemudian diikuti oleh tindakan pemutusan hubungan
kekeluargaan antara pengikut Ahmadiyah dengan Muslim lain
yang non-Ahmadiyah. Keadaan ini rupanya tidak jauh berbeda
dengan peristiwa yang pernah menimpa ummat Islam Indonesia,
yaitu antara pengikut Islam Jama'ah dengan mereka yang bukan
pengikut Islam Jama'ah. Dalam hubungan ini, Maulana Muhammad
'Ali menggambarkan, bahwa kekerasan dan permusuhan yang
dialamatkan kepada aliran yang baru lahir itu, tampaknya
mereka tidak mendapat pembelaan dari siapa pun. Mereka
dikucilkan melalui fatwa-fatwa Ulama, perkawinan dengan
mereka dipandang tidak sah dan barang-barang milik mereka,
halal dirampas tanpa dapat dituntut di pengadilan. Akan
tetapi, mereka tetap tabah dan berdiri tegar menghadapi
ujian yang datang dan golongan Islam, Hindu, dan Kristen
itu. Golongan Hindu dipimpin oleh Pandit Lekhram, 'Abdullah
Atim dari golongan Kristen, dan Maulana Muhammad Husain dari
Batala mewakili golongan 'Ulama Hadis dari kelompok Hanafi,
Sunni, dan Syi'ah.20
Dalam menghadapi ujian ini Mirza menyatakan:
"Celakalah kaumku! Sungguh mereka tidak mengenalku, mereka
mendustakan, mencaci-maki, mengkafirkan, serta melaknatiku
sebagai yang dilakukan oleh orang-orang kafir."21
Dalam aktivitasnya mempropagandakan tugas kemahdiannya di
kalangan kaum Hindu di tahun 1904, ia pun mengatakan, bahwa
dia diutus oleh Tuhan, tidak hanya untuk orang Islam dan
Kristen, tetapi juga untuk orang-orang Hindu. Disaat itulah
Mirza menyatakan dirinya sebagai Krishna. Dengan demikian,
sifat kemahdian Ahmadiyah ini tampak jangkauannya lebih luas
daripada sifat kemahdian Syi'ah. Sebelum ia wafat di tahun
1905, ia berwasiat pada pengikutnya, agar dibentuk suatu
masyarakat yang disebut sebagai Sadar Anjuman Ahmadiyah.
Selanjutnya ia pun menunjuk penggantinya yang kemudian
diistilahkan sebagai khalifahnya.
Setelah Mirza merasa sudah dekat ajalnya, ia menyerahkan
tugas kemahdiannya kepada penggantinya yang masih muda
usianya, untuk menyebarkan kebenaran Islam yang telah
didakwahkannya, dan dua tahun kemudian, Mirza masih sempat
menulis buku seperti Haqiqat al-Wahyi, Barahin Ahmadiyah
bagian ke 5, dan Chashmah Ma'rifah dan lain sebagainya. Ia
pada akhir April 1908, pergi ke Lahore dan disana ia
menyelesaikan bukunya terakhir ini dimaksudkan untuk
menjalin hubungan persaudaraan antara orang-orang Hindu dan
Islam. Ia menderita sakit diare yang kronis, dan pada 26 Mei
1908, ia menghembuskan nafas terakhir dan jenazahnya
dimakamkan di Qadian.22 Dalam hubungan ini al-Maududi
menjelaskan bahwasanya Milza Ghulam Ahmad adalah seorang
yang banyak menderita berbagai macam penyakit, sebagaimana
yang dicentakan lewat tulisan-tulisan Mirza sendiri dan para
pengikutnya.23
Dalam kegiatan dakwahnya, aliran Ahmadiyah õni tampaknya
cukup mendapat sambutan di kalangan masyarakat Kristen di
Barat yang sedang dilanda oleh krisis spiritual di satu
pihak, dan di pihak lain masyarakat Barat yang telah
memperoleh kemajuan berpikir dan tidak loyal lagi terhadap
Gereja, karena ajarannya yang dogmatis dan sulit mereka
cerna itu. Hal ini mengingatkan kita pada keberhasilan
aliran Baha'i di Eropa dan Amerika Serikat di bawah pimpinan
'Abb-as Afandi yang memfokuskan kegiatan propagandanya di
kalangan Kristen dan Yahudi, sesudah aliran ini gagal
mempengaruhi ummat Islam.
C. FASE PERPECAHAN DAN PENGEMBANGAN (1908-1924)
Keutuhan dan kesatuan Ahmadiyah, rupanya hanya terbatas pada
masa hidup pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad, sekalipun aliran
ini harus bekerja sesuai dengan wasiatnya yang ada pada Sadr
Anjuman Ahmadiyah. Pimpinan Ahmadiyah yang diistilahkan
dengan "khalifah" sesudah Mirza wafat, adalah di tangan
Maulawi Nuruddin sampai wafatnya tahun 1914. Selama itu
Ahmadiyah sebagai gerakan Mahdi telah memperoleh kemajuan
pesat dan mulai dikenal di kalangan ummat Islam secara luas.
Akan tetapi, bibit perpecahan di kalangan pengikutnya pada
saat itu sudah mulai tampak, yaitu munculnya dua pemikiran
yang bertolak belakang. Dimana pemikiran pertama berkisar
tentang masalah khalifah (pengganti pimpinan), sedangkan
pemikiran kedua berkisar pada masalah pengkafiran terhadap
sesama Muslim.
Pemikiran pertama, erat hubungannya dengan masalah manajemen
pengorganisasian Ahmadiyah sebagai gerakan Mahdi yang
memiliki jangkauan luas, baik di kalangan Muslim sendiri
maupun non-Muslim. Tampaknya pemikiran ini menjadi salah
satu faktor penyebab perpecahan dari dalam. Dan pada
pemikiran kedua, tidak hanya berkaitan dengan doktrin
Mahdiisme Ahmadiyah saja, akan tetapi juga berhubungan
dengan prinsip-prinsip Islam. Pemikiran kedua ini rupanya
merupakan sebab utama perpecahan di kalangan Ahmadiyah,
terutama sesudah Maulawi Nuruddin wafat. Dalam kaitan ini,
Maulana Muhammad 'Ali menjelaskan, bahwa golongan pertama
mempertahankan keyakinannya yaitu: Barang siapa yang tidak
percaya kepada Mirza Ghulam Ahmad, apakah ia telah mendengar
namanya atau tidak, apakah ia (Mirza) sebagai Muslim, atau
Mujaddid, atau sebagai al-Masih dan al-Mahdi yang
dijanjikan, maka orang itu, dihukumi kafir dan keluar dari
Islam, kecuali mereka secara formal telah membai'atnya.
Golongan kedua berpendapat, bahwa setiap orang yang telah
mengucapkan dua kalimah syahadah, mereka adalah seorang
Muslim, sekalipun mereka mengikuti aliran lain dalam Islam,
dan tak seorang pun dari mereka keluar dari Islam, kecuali
jika ia rnengingkari kerasulan Nabi Muhammad. Adapun masalah
kenabian Mirza Ghulam Ahmad, masih tetap merupakan masalah
yang dipertentangkan diantara kedua golongan tersebut.24
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: paham mahdi ahmadiyyah
malah anda alihkan ke HM Masroor, semacam seminar ya, hasilnya sampai tidak ke obama?kedunghalang wrote:Dari awal sudah saya katakan bahwa pertikaian antara Israel dan Palestina itu bukan masalah agama. Menurut Al Qur'an, tugas umat Islam yang beriman dan beramal shaleh adalah menasihati mereka, yang sedang bertikai itu, mengenai kebenaran, dengan kesabaran (Al 'Ashr 103:4) dan kasih sayang (Al Balad 90:18) untuk PERDAMAIAN DUNIA. Tugas itu sudah dilaksanakan oleh Hadhrat Mirza Tahir Ahmad (Khalifatul Masih IV) rh, Imam Jemaat Muslimin Ahmadiyah, waktu itu. Begitupula dengan Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (Khalifatul Masih V) atba, Imam Jemaat Muslimin Ahmadiyah saat ini, juga telah menyampaikan nasihat mengenai SOLUSI ISLAM UNTUK PERDAMAIAN DUNIA sebagaimana dapat anda baca di link berikut ini:
http://www.alislam.org/egazette/updates/islamic-solution-for-world-peace/
http://www.alislam.org/egazette/press-release/head-of-ahmadiyya-muslim-jamaat-delivers-historic-address-in-southern-california/
hanya ingin tahu saja :) entah kenapa saya tidak melihat sesuatu yg "wah" seperti halnya melihat AQkedunghalang wrote:Jadi, apa tujuan anda menanyakan tulisan wahyu-wahyu Allah kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as dalam bahasa aslinya?
ok terima kasih.kedunghalang wrote:(Hadist Imam Bukhari No. 4518)
tapi sayang sekali disana tidak tercantum 13abad setelah Nabi Muhammad SAW seperti klaim anda.
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Rupanya anda belum memahami sistem Khilafat dalam Jemaat Muslimin sejak zaman Nabi Muhammad saw. Baiklah, akan saya jelaskan begini: Setelah Nabi Muhammad saw wafat, maka kepemimpinan Jemaat Muslimin digantikan oleh Khulafa-il-Mahdiyyin-ar-Rasyidin (yakni, Abu Bakar Syiddiq ra, Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan ra dan Ali bin Abu Thalib ra) atau Khilafat Rasyidah atau Khilafat Ala Minhajjin Nubuwwah. Setelah Khalifah Ali ra disyahidkan, maka kepemimpinan Jemaat Muslimin tidak ada lagi, sehingga umat Islam secara bertahap terpecah-belah menjadi 73 golongan. Namun, menurut Rasulullah saw, Allah akan tetap memelihara umat Islam dengan mengirimkan seorang Mujaddid pada permulaan setiap abad untuk memperbarui pemahaman umat Islam terhadap agama-Nya (HR Abu Daud), antara lain Umar bin Abdul Azis, Imam Syafi'i, Syekh Abdul Qadir Jaelani, Al Ghazali dan seterusnya.isaku wrote:malah anda alihkan ke HM Masroor, semacam seminar ya, hasilnya sampai tidak ke obama?kedunghalang wrote:Dari awal sudah saya katakan bahwa pertikaian antara Israel dan Palestina itu bukan masalah agama. Menurut Al Qur'an, tugas umat Islam yang beriman dan beramal shaleh adalah menasihati mereka, yang sedang bertikai itu, mengenai kebenaran, dengan kesabaran (Al 'Ashr 103:4) dan kasih sayang (Al Balad 90:18) untuk PERDAMAIAN DUNIA. Tugas itu sudah dilaksanakan oleh Hadhrat Mirza Tahir Ahmad (Khalifatul Masih IV) rh, Imam Jemaat Muslimin Ahmadiyah, waktu itu. Begitupula dengan Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (Khalifatul Masih V) atba, Imam Jemaat Muslimin Ahmadiyah saat ini, juga telah menyampaikan nasihat mengenai SOLUSI ISLAM UNTUK PERDAMAIAN DUNIA sebagaimana dapat anda baca di link berikut ini:
http://www.alislam.org/egazette/updates/islamic-solution-for-world-peace/
http://www.alislam.org/egazette/press-release/head-of-ahmadiyya-muslim-jamaat-delivers-historic-address-in-southern-california/
Nah, pada permulaan abad ke-14, Allah mengirimkan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian sebagai Mujaddid Islam yang juga sebagai Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud as yang telah mendirikan dan memimpin Jemaat Muslimin Ahmadiyah. Selanjutnya, setelah beliau as wafat, kepemimpinan Jemaat Muslimin Ahmadiyah digantikan oleh Khulafa-ul-Masih-al-Mahdiyyin (Hadhrat Hakim Nuruddin ra, Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra, Hadhrat Mirza Nasir Ahmad rh, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad rh, dan yang sekarang memimpin adalah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, Khalifatul Masih V atba) atau Khilafat Rasyidah atau Khilafat Ala Minhajjin Nubuwwah.
Jadi, Khilafat Al Minhajjin Nubuwwah adalah penerus Dakwah Islam yang menggantikan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as, yang menggantikan Khulafa-il-Mahdiyyin-ar-Rasyidin, dan yang menggantikan Nabi Muhammad Rasulullah saw. Dakwah Islam atau Pesan Damai Islam yang dahulu dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw, juga dilaksanakan pada zaman ini oleh Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (Khalifatul Masih V) atba, yakni berupa surat kepada para pemimpin negara besar di dunia, silahkan anda browsing: http://www.alislam.org/
Insya-Allah, anda akan dapat menemukan sebuah buku berjudul World Crisis and Pathway to Peace yang di dalamnya berisi surat kepada para pemimpin negara besar dunia, di antaranya Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Tentu saja wahyu-wahyu Allah kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as tidak akan sehebat wahyu Al Qur'an, karena wahyu-wahyu Allah dalam Al Qur'an adalah Kitab Suci Umat Islam yang sempurna, yang tiada keraguan di dalamnya, petunjuk bagi orang-orang bertaqwa yang Dia turunkan kepada Nabi Muhammad Rasulullah, Khaataman-Nabiyyin dan Khaerul Mursalin, saw.isaku wrote:hanya ingin tahu saja :) entah kenapa saya tidak melihat sesuatu yg "wah" seperti halnya melihat AQkedunghalang wrote:Jadi, apa tujuan anda menanyakan tulisan wahyu-wahyu Allah kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as dalam bahasa aslinya?
Sedangkan wahyu-wahyu Allah kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as bukan merupakan Kitab Suci. Lagipula, beliau as hanyalah seorang murid Nabi Muhammad saw yang diutus Allah dari antara umat Islam yang beriman dan beramal shaleh berkat ketaatannya yang sempurna kepada Allah dan Nabi Muhammad saw, sehingga Dia (Allah) menganugerahkan Nikmat-Nya, sebagai Nabi Ummati (An-Nisa 4:70) dan Khalifatullah (An-Nur 24:56 & HR Ibnu Majah). Beliau as pernah mengatakan: "Aku bagaikan setitik debu yang menempel di kaki Rasulullah saw."
Tentu saja dalam hadits tersebut tidak ada isyarat mengenai waktu kedatangan Imam Mahdi. Tetapi, jika anda memeriksa An-Nur 24:56 dan memahami bahwa selain sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau'ud, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as juga sebagai Khalifatullah (An-Nur 24:56 & HR Sunan Ibnu Majah). Dan, jika anda sudah mempelajari nilai-nilai huruf dalam kata atau kalimat Bahasa Arab, maka prediksi kedatangan seorang Khalifah itu ada dalam kalimat istikhlaf yakni لَيَسْتَخْلٍفَنَّهُمْ (Dia pasti akan menjadikan mereka Khalifah) dalam An-Nur 24:56 yang terdiri dari huruf:isaku wrote:ok terima kasih.kedunghalang wrote:(Hadist Imam Bukhari No. 4518)
tapi sayang sekali disana tidak tercantum 13abad setelah Nabi Muhammad SAW seperti klaim anda.
30 = ل
10 = ي
60 = س
400 = ت
600 = خ
30 = ل
80 = ف
50 = ن
5 = ه
40 = م
_____________+
1.305H = 1.884M
لَيَسْتَخْلٍفَنَّهُمْ
Lihat Kamus Arab Al Munjid, hal. 1, Beirut -Lebanon
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Perbedaan besar antara para mujaddid yg anda sebutkan dngan MGA adalah mereka diterima secara luas oleh muslimin seluruh dunia sementara MGA tidak.kedunghalang wrote:Namun, menurut Rasulullah saw, Allah akan tetap memelihara umat Islam dengan mengirimkan seorang Mujaddid pada permulaan setiap abad untuk memperbarui pemahaman umat Islam terhadap agama-Nya (HR Abu Daud), antara lain Umar bin Abdul Azis, Imam Syafi'i, Syekh Abdul Qadir Jaelani, Al Ghazali dan seterusnya.
Mengapa tidak anda bawa saja kesini salah satunya, berhubung ini adalah kesempatan anda untuk menjelaskan apa dan siapa Ahmadiyah.kedunghalang wrote:Jadi, Khilafat Al Minhajjin Nubuwwah adalah penerus Dakwah Islam yang menggantikan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as, yang menggantikan Khulafa-il-Mahdiyyin-ar-Rasyidin, dan yang menggantikan Nabi Muhammad Rasulullah saw. Dakwah Islam atau Pesan Damai Islam yang dahulu dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw, juga dilaksanakan pada zaman ini oleh Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (Khalifatul Masih V) atba, yakni berupa surat kepada para pemimpin negara besar di dunia, silahkan anda browsing: http://www.alislam.org/
Insya-Allah, anda akan dapat menemukan sebuah buku berjudul World Crisis and Pathway to Peace yang di dalamnya berisi surat kepada para pemimpin negara besar dunia, di antaranya Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Saya tidak memperlajari dan tidak mengerti apa itu nilai2 huruf.kedunghalang wrote:Tentu saja dalam hadits tersebut tidak ada isyarat mengenai waktu kedatangan Imam Mahdi. Tetapi, jika anda memeriksa An-Nur 24:56 dan memahami bahwa selain sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau'ud, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as juga sebagai Khalifatullah (An-Nur 24:56 & HR Sunan Ibnu Majah). Dan, jika anda sudah mempelajari nilai-nilai huruf dalam kata atau kalimat Bahasa Arab, maka prediksi kedatangan seorang Khalifah itu ada dalam kalimat istikhlaf yakni لَيَسْتَخْلٍفَنَّهُمْ (Dia pasti akan menjadikan mereka Khalifah) dalam An-Nur 24:56 yang terdiri dari huruf:
Bisakah anda jelaskan
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Justru kebalikan dari pernyataan anda, muslimin yang beriman dan beramal shaleh dari seluruh dunia, di lima benua, di 204 negara telah menerima Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as sebagai Mujaddid Islam abad ke 14H, Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud dan mereka mentaati perintah Nabi Muhammad saw, yakni baiat kepada Allah di tangan Khalifah, Al Mahdi (HR Sunan Ibnu Majah) bergabung ke dalam Jemaat Muslimin Ahmadiyah.isaku wrote:Perbedaan besar antara para mujaddid yg anda sebutkan dngan MGA adalah mereka diterima secara luas oleh muslimin seluruh dunia sementara MGA tidak.kedunghalang wrote:Namun, menurut Rasulullah saw, Allah akan tetap memelihara umat Islam dengan mengirimkan seorang Mujaddid pada permulaan setiap abad untuk memperbarui pemahaman umat Islam terhadap agama-Nya (HR Abu Daud), antara lain Umar bin Abdul Azis, Imam Syafi'i, Syekh Abdul Qadir Jaelani, Al Ghazali dan seterusnya.
Karena anda lebih suka dengan link, maka silahkan browsing http://www.alislam.org/ lalu klik World Crisis and Pathway to Peace. Lebih mudah bukan?isaku' wrote:Mengapa tidak anda bawa saja kesini salah satunya, berhubung ini adalah kesempatan anda untuk menjelaskan apa dan siapa Ahmadiyah.kedunghalang wrote:Jadi, Khilafat Al Minhajjin Nubuwwah adalah penerus Dakwah Islam yang menggantikan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Khalifatullah, Imam Mahdi & Masih Mau'ud) as, yang menggantikan Khulafa-il-Mahdiyyin-ar-Rasyidin, dan yang menggantikan Nabi Muhammad Rasulullah saw. Dakwah Islam atau Pesan Damai Islam yang dahulu dilaksanakan oleh Nabi Muhammad saw, juga dilaksanakan pada zaman ini oleh Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (Khalifatul Masih V) atba, yakni berupa surat kepada para pemimpin negara besar di dunia, silahkan anda browsing: http://www.alislam.org/
Insya-Allah, anda akan dapat menemukan sebuah buku berjudul World Crisis and Pathway to Peace yang di dalamnya berisi surat kepada para pemimpin negara besar dunia, di antaranya Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.
Penjelasan saya di atas sudah cukup. Anda tinggal mencari Kamus Bahasa Arab Al Munjid dan mempelajarinya dengan seksama.isaku wrote:Saya tidak memperlajari dan tidak mengerti apa itu nilai2 huruf.kedunghalang wrote:Tentu saja dalam hadits tersebut tidak ada isyarat mengenai waktu kedatangan Imam Mahdi. Tetapi, jika anda memeriksa An-Nur 24:56 dan memahami bahwa selain sebagai Imam Mahdi dan Masih Mau'ud, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as juga sebagai Khalifatullah (An-Nur 24:56 & HR Sunan Ibnu Majah). Dan, jika anda sudah mempelajari nilai-nilai huruf dalam kata atau kalimat Bahasa Arab, maka prediksi kedatangan seorang Khalifah itu ada dalam kalimat istikhlaf yakni لَيَسْتَخْلٍفَنَّهُمْ (Dia pasti akan menjadikan mereka Khalifah) dalam An-Nur 24:56 yang terdiri dari huruf:
Bisakah anda jelaskan
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: paham mahdi ahmadiyyah
@kedunghalang
terima kasih atas info2nya.
terlepas dari keyakinan anda, saya melihat landasan anda untuk mengangkat MGA sebagai AlMahdi sangat lemah.
Akhir kata, saya hanya dapat mengajak anda membaca Alfatihah bilkhusus ayat 6-7.
silahkan dilanjut dgn yg lain.
terima kasih atas info2nya.
terlepas dari keyakinan anda, saya melihat landasan anda untuk mengangkat MGA sebagai AlMahdi sangat lemah.
Akhir kata, saya hanya dapat mengajak anda membaca Alfatihah bilkhusus ayat 6-7.
silahkan dilanjut dgn yg lain.
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Saya pikir pemahaman anda tentang Al Mahdi berdasarkan Al Qur'an dan Hadits yang sangat lemah, karena menurut Hadits, Al Mahdi itu adalah Khalifatullah (HR Ibnu Majah) dan menurut Al Qur'an, seorang Khalifatullah/Khalifah itu diangkat dan dijadikan oleh Allah (An-Nur 24:56), bukan oleh manusia.isaku wrote:@kedunghalang
terima kasih atas info2nya.
terlepas dari keyakinan anda, saya melihat landasan anda untuk mengangkat MGA sebagai AlMahdi sangat lemah.
Akhir kata, saya hanya dapat mengajak anda membaca Alfatihah bilkhusus ayat 6-7.
silahkan dilanjut dgn yg lain.
Jika anda membaca Al Fatihah 1:6-7 minimum 17 X dalam sehari waktu menunaikan ibadah shalat fardhu, maka sesungguhnya anda memohon kepada Allah agar Khalifatullah & Al Mahdi segera Dia utus, jika anda memahaminya.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Hadis lemah...? ya kuat dan lemahnya kan tergantung kesepakatan, dan selera.
jaya- LETNAN SATU
-
Posts : 1967
Kepercayaan : Lain-lain
Location : London
Join date : 21.07.13
Reputation : 8
Re: paham mahdi ahmadiyyah
PEMAHAMAN umat Islam terhadap Al Qur'an dan Hadits yang SANGAT LEMAH. Itulah sebabnya diperlukan adanya seorang Imam Mahdi (pemimpin ruhani yang mendapat perintah dan petunjuk langsung dari Allah) bagi sekalian manusia yang beriman dan beramal shaleh yang mendambakan petunjuk dan bimbingan Allah.jaya wrote:Hadis lemah...? ya kuat dan lemahnya kan tergantung kesepakatan, dan selera.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Kedunghalang wrote:PEMAHAMAN umat Islam terhadap Al Qur'an dan Hadits yang SANGAT LEMAH. Itulah sebabnya diperlukan adanya seorang Imam Mahdi (pemimpin ruhani yang mendapat perintah dan petunjuk langsung dari Allah) bagi sekalian manusia yang beriman dan beramal shaleh yang mendambakan petunjuk dan bimbingan Allah.jaya wrote:Hadis lemah...? ya kuat dan lemahnya kan tergantung kesepakatan, dan selera.
wah hebat sekali ......... dari mana anda mendapatkan info bahwa "pemahaman Umat Islam terhadap Alquran dan hadits sangat lemah" ...... tolong dong REFERENSINYA ............... okey
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Jagona wrote:Kedunghalang wrote:PEMAHAMAN umat Islam terhadap Al Qur'an dan Hadits yang SANGAT LEMAH. Itulah sebabnya diperlukan adanya seorang Imam Mahdi (pemimpin ruhani yang mendapat perintah dan petunjuk langsung dari Allah) bagi sekalian manusia yang beriman dan beramal shaleh yang mendambakan petunjuk dan bimbingan Allah.jaya wrote:Hadis lemah...? ya kuat dan lemahnya kan tergantung kesepakatan, dan selera.
wah hebat sekali ......... dari mana anda mendapatkan info bahwa "pemahaman Umat Islam terhadap Alquran dan hadits sangat lemah" ...... tolong dong REFERENSINYA ............... okey
Referensinya dari Al Qur'an: "Berpegang-teguhlah kepada Tali Allah dan janganlah bercerai-berai." (Ali Imran 3:103), dan sabda Nabi Muhammad saw bahwa "Umatku akan tercerai-berai menjadi 73 golongan, semuanya terkena api, kecuali satu, yaitu yang mengikuti sunnah-ku dan sunnah para sahabat-ku" (HR Tirmidzi).
Jadi, karena pemahaman dan ketaatan Umat Islam yang lemah terhadap Al Qur'an, akhirnya bercerai-berailah umat Islam menjadi 73 golongan sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Muhammad saw. Padahal, kita mengetahui bahwa BERSATU UMAT ISLAM TEGUH, BERCERAI UMAT ISLAM RUNTUH.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: paham mahdi ahmadiyyah
@kedunghalang
bagaimana pendapat Ahmadiyah tentang Dajjal bermata juling?
sebelumnya terima kasih,-
bagaimana pendapat Ahmadiyah tentang Dajjal bermata juling?
sebelumnya terima kasih,-
aajawas25- SERSAN MAYOR
-
Posts : 233
Kepercayaan : Islam
Location : mataram
Join date : 13.11.13
Reputation : 3
Re: paham mahdi ahmadiyyah
aajawas25 wrote:@kedunghalang
bagaimana pendapat Ahmadiyah tentang Dajjal bermata juling?
sebelumnya terima kasih,-
Tolong sebutkan sumbernya (Al Qur'an atau Hadits).
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Kedunghalang wrote:aajawas25 wrote:@kedunghalang
bagaimana pendapat Ahmadiyah tentang Dajjal bermata juling?
sebelumnya terima kasih,-
Tolong sebutkan sumbernya (Al Qur'an atau Hadits).
"Sesungguhnya saya akan memberitahukan kalian tentang saya. Sesungguhnya saya adalah Dajjal, dan sesungguhnya Dia (Allah) hampir tidak mengizinkanku untuk keluar Lalu saya keluar dan saya mengitari bumi ini. Tidak satu desap un yang tidak saya masuki dalam 40 malam selain kota Makkah dan Thayyibah, maka keduanya diharamkan atasku (untuk memasukinya). Setiap saya ingin memasuki salah satu dari keduanya, malaikat menghudangku dengan pedang yang terhunus di tangannya untuk mengusirku dari tempat tersebut. Setiap pintu masuknya terdapat malaikat-malaikat yang bertugas untuk menjaganya. Lalu dia (Fatimah binti Qais) melanjutkan ceritanyct. Nabi SAW' bersabda dan dia menunjuk dalam perkataannya di utas mimbar, 'Ini adalah Thayyibah (tempat yang baik dan suci), ini adalah Thayyibah, dan ini adalah Thayyibah (yang dimaksudkan udalah kota Madinah). Apakah kalian mau saya ceritakan kepada kalian tentang hal itu?' Mereka menjawab, 'Mau'
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/205), Imam Ahmad (6/413-414), demikian pula Ath-Thayalisi (2/218-219) secaras ingkat, Abu Daud(2/214-215), Hambal (44/2-45/1) dan ibnu Mandah (98/1-2) dari jalur Amir Asy-Sya'abi.
(sumber : Qishah Al Masih Addajjal Ulanuzuli Isa AS Waqatlihi Iyyahu - Syaikh Nashiruddin Al Albani terbitan Maktabah Al Islamiyah )
aajawas25- SERSAN MAYOR
-
Posts : 233
Kepercayaan : Islam
Location : mataram
Join date : 13.11.13
Reputation : 3
Re: paham mahdi ahmadiyyah
aajawas25 wrote:Kedunghalang wrote:aajawas25 wrote:@kedunghalang
bagaimana pendapat Ahmadiyah tentang Dajjal bermata juling?
sebelumnya terima kasih,-
Tolong sebutkan sumbernya (Al Qur'an atau Hadits).
"Sesungguhnya saya akan memberitahukan kalian tentang saya. Sesungguhnya saya adalah Dajjal, dan sesungguhnya Dia (Allah) hampir tidak mengizinkanku untuk keluar Lalu saya keluar dan saya mengitari bumi ini. Tidak satu desap un yang tidak saya masuki dalam 40 malam selain kota Makkah dan Thayyibah, maka keduanya diharamkan atasku (untuk memasukinya). Setiap saya ingin memasuki salah satu dari keduanya, malaikat menghudangku dengan pedang yang terhunus di tangannya untuk mengusirku dari tempat tersebut. Setiap pintu masuknya terdapat malaikat-malaikat yang bertugas untuk menjaganya. Lalu dia (Fatimah binti Qais) melanjutkan ceritanyct. Nabi SAW' bersabda dan dia menunjuk dalam perkataannya di utas mimbar, 'Ini adalah Thayyibah (tempat yang baik dan suci), ini adalah Thayyibah, dan ini adalah Thayyibah (yang dimaksudkan udalah kota Madinah). Apakah kalian mau saya ceritakan kepada kalian tentang hal itu?' Mereka menjawab, 'Mau'
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/205), Imam Ahmad (6/413-414), demikian pula Ath-Thayalisi (2/218-219) secaras ingkat, Abu Daud(2/214-215), Hambal (44/2-45/1) dan ibnu Mandah (98/1-2) dari jalur Amir Asy-Sya'abi.
(sumber : Qishah Al Masih Addajjal Ulanuzuli Isa AS Waqatlihi Iyyahu - Syaikh Nashiruddin Al Albani terbitan Maktabah Al Islamiyah )
Maaf, dalam Hadits itu tidak dikatakan bahwa Dajjal bermata juling. Tetapi, jika anda ingin mengetahui dan terhindar dari apa yang disebut Fitnah Dajjal, maka anda harus mengikuti saran Nabi Muhammad saw, yakni membaca sepuluh ayat pertama dari Surah Al Kahfi. Silahkan anda baca ayat suci Al Qur'an tersebut dan pahami artinya, insya-Allah, anda akan menemukan arti Dajjal yang sesungguhnya.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Kedunghalang wrote:Jagona wrote:Kedunghalang wrote:PEMAHAMAN umat Islam terhadap Al Qur'an dan Hadits yang SANGAT LEMAH. Itulah sebabnya diperlukan adanya seorang Imam Mahdi (pemimpin ruhani yang mendapat perintah dan petunjuk langsung dari Allah) bagi sekalian manusia yang beriman dan beramal shaleh yang mendambakan petunjuk dan bimbingan Allah.jaya wrote:Hadis lemah...? ya kuat dan lemahnya kan tergantung kesepakatan, dan selera.
wah hebat sekali ......... dari mana anda mendapatkan info bahwa "pemahaman Umat Islam terhadap Alquran dan hadits sangat lemah" ...... tolong dong REFERENSINYA ............... okey
Referensinya dari Al Qur'an: "Berpegang-teguhlah kepada Tali Allah dan janganlah bercerai-berai." (Ali Imran 3:103), dan sabda Nabi Muhammad saw bahwa "Umatku akan tercerai-berai menjadi 73 golongan, semuanya terkena api, kecuali satu, yaitu yang mengikuti sunnah-ku dan sunnah para sahabat-ku" (HR Tirmidzi).
anda lihat yang di-bold ....... bukankah itu adalah berita ghaib ..... padahal n.muhammad tidak tahu hal yang ghaib (ayat 6/50) ............... bisa anda jelaskan ................ key
bisa anda buktikan/sebutkan golongan-golongan umat islam yang bercerai berai ...... key
Jadi, karena pemahaman dan ketaatan Umat Islam yang lemah terhadap Al Qur'an, akhirnya bercerai-berailah umat Islam menjadi 73 golongan sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Muhammad saw. Padahal, kita mengetahui bahwa BERSATU UMAT ISLAM TEGUH, BERCERAI UMAT ISLAM RUNTUH.
Jagona- KAPTEN
-
Age : 78
Posts : 4039
Kepercayaan : Islam
Location : Banten
Join date : 08.01.12
Reputation : 18
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Kedunghalang wrote:aajawas25 wrote:Kedunghalang wrote:aajawas25 wrote:@kedunghalang
bagaimana pendapat Ahmadiyah tentang Dajjal bermata juling?
sebelumnya terima kasih,-
Tolong sebutkan sumbernya (Al Qur'an atau Hadits).
"Sesungguhnya saya akan memberitahukan kalian tentang saya. Sesungguhnya saya adalah Dajjal, dan sesungguhnya Dia (Allah) hampir tidak mengizinkanku untuk keluar Lalu saya keluar dan saya mengitari bumi ini. Tidak satu desap un yang tidak saya masuki dalam 40 malam selain kota Makkah dan Thayyibah, maka keduanya diharamkan atasku (untuk memasukinya). Setiap saya ingin memasuki salah satu dari keduanya, malaikat menghudangku dengan pedang yang terhunus di tangannya untuk mengusirku dari tempat tersebut. Setiap pintu masuknya terdapat malaikat-malaikat yang bertugas untuk menjaganya. Lalu dia (Fatimah binti Qais) melanjutkan ceritanyct. Nabi SAW' bersabda dan dia menunjuk dalam perkataannya di utas mimbar, 'Ini adalah Thayyibah (tempat yang baik dan suci), ini adalah Thayyibah, dan ini adalah Thayyibah (yang dimaksudkan udalah kota Madinah). Apakah kalian mau saya ceritakan kepada kalian tentang hal itu?' Mereka menjawab, 'Mau'
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/205), Imam Ahmad (6/413-414), demikian pula Ath-Thayalisi (2/218-219) secaras ingkat, Abu Daud(2/214-215), Hambal (44/2-45/1) dan ibnu Mandah (98/1-2) dari jalur Amir Asy-Sya'abi.
(sumber : Qishah Al Masih Addajjal Ulanuzuli Isa AS Waqatlihi Iyyahu - Syaikh Nashiruddin Al Albani terbitan Maktabah Al Islamiyah )
Maaf, dalam Hadits itu tidak dikatakan bahwa Dajjal bermata juling. Tetapi, jika anda ingin mengetahui dan terhindar dari apa yang disebut Fitnah Dajjal, maka anda harus mengikuti saran Nabi Muhammad saw, yakni membaca sepuluh ayat pertama dari Surah Al Kahfi. Silahkan anda baca ayat suci Al Qur'an tersebut dan pahami artinya, insya-Allah, anda akan menemukan arti Dajjal yang sesungguhnya.
maksud saya menurut pahak mahdi ahmadiyah, dajjal itu kiasan atau betulan makhluk?
aajawas25- SERSAN MAYOR
-
Posts : 233
Kepercayaan : Islam
Location : mataram
Join date : 13.11.13
Reputation : 3
Re: paham mahdi ahmadiyyah
Jagona wrote:Kedunghalang wrote:Jagona wrote:Kedunghalang wrote:PEMAHAMAN umat Islam terhadap Al Qur'an dan Hadits yang SANGAT LEMAH. Itulah sebabnya diperlukan adanya seorang Imam Mahdi (pemimpin ruhani yang mendapat perintah dan petunjuk langsung dari Allah) bagi sekalian manusia yang beriman dan beramal shaleh yang mendambakan petunjuk dan bimbingan Allah.jaya wrote:Hadis lemah...? ya kuat dan lemahnya kan tergantung kesepakatan, dan selera.
wah hebat sekali ......... dari mana anda mendapatkan info bahwa "pemahaman Umat Islam terhadap Alquran dan hadits sangat lemah" ...... tolong dong REFERENSINYA ............... okey
Referensinya dari Al Qur'an: "Berpegang-teguhlah kepada Tali Allah dan janganlah bercerai-berai." (Ali Imran 3:103), dan sabda Nabi Muhammad saw bahwa "Umatku akan tercerai-berai menjadi 73 golongan, semuanya terkena api, kecuali satu, yaitu yang mengikuti sunnah-ku dan sunnah para sahabat-ku" (HR Tirmidzi).
anda lihat yang di-bold ....... bukankah itu adalah berita ghaib ..... padahal n.muhammad tidak tahu hal yang ghaib (ayat 6/50) ............... bisa anda jelaskan ................ keybisa anda buktikan/sebutkan golongan-golongan umat islam yang bercerai berai ...... key
Jadi, karena pemahaman dan ketaatan Umat Islam yang lemah terhadap Al Qur'an, akhirnya bercerai-berailah umat Islam menjadi 73 golongan sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Muhammad saw. Padahal, kita mengetahui bahwa BERSATU UMAT ISLAM TEGUH, BERCERAI UMAT ISLAM RUNTUH.
Mudah saja, apakah Sunni dan Syi'ah bersatu? Apakah NU dan Muhammadiyah bersatu? Apakah Sunni dan LDII bersatu? Apakah Muhammadiyah dengan Syi'ah bersatu? Apakah Naqsabandiyah dengan Jama'ah Tabligh bersatu?
Pendek kata umat Islam yang sudah bercerai-berai menjadi puluhan firqah/sekte itu FAKTA yang menggenapi nubuatan Nabi Muhammad saw (HR Tirmidzi).
Tolok-ukur Umat Islam Bersatu itu dari Sunnah/Contoh dari Nabi Muhammad saw dan Khulafa-il-Mahdiyyin-ar-Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali) ra yang organisasinya dalam bentuk Jemaat Muslimin, yakni
1. Pemimpin umat (Imam) dipilih oleh Allah sebagai Nabi/Khalifah (An-Nur 24:56).
2. Pemimpin umat (Imam) mendapat petunjuk langsung dari Allah (Mahdi) dan mendapat mandat dari Allah untuk menerima bai'at (janji-setia) dari umatnya (Al Fath 48:11).
3. Umatnya ta'at kepada Imamnya, setelah bai'at kepada Allah ditangan Imamnya, dan mereka berpegang-teguh kepada Tali Allah (Al Qur'an), dan hati mereka saling mencintai satu-sama lain, sehingga dengan Nikmat-Nya (An-Nisa 4:70), mereka menjadi bersaudara dan senantiasa mendapat petunjuk. (Ali Imran 3:103).
Di seluruh pelosok dunia, saat ini, hanya Jemaat Muslimin Ahmadiyah yang memenuhi syarat tolok-ukur Umat Islam Bersatu, yang mengikuti Sunnah Nabi Muhammad saw dan Khulafa-il-Mahdiyyin-ar-Rasyidin ra.
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Re: paham mahdi ahmadiyyah
aajawas25 wrote:Kedunghalang wrote:aajawas25 wrote:Kedunghalang wrote:aajawas25 wrote:@kedunghalang
bagaimana pendapat Ahmadiyah tentang Dajjal bermata juling?
sebelumnya terima kasih,-
Tolong sebutkan sumbernya (Al Qur'an atau Hadits).
"Sesungguhnya saya akan memberitahukan kalian tentang saya. Sesungguhnya saya adalah Dajjal, dan sesungguhnya Dia (Allah) hampir tidak mengizinkanku untuk keluar Lalu saya keluar dan saya mengitari bumi ini. Tidak satu desap un yang tidak saya masuki dalam 40 malam selain kota Makkah dan Thayyibah, maka keduanya diharamkan atasku (untuk memasukinya). Setiap saya ingin memasuki salah satu dari keduanya, malaikat menghudangku dengan pedang yang terhunus di tangannya untuk mengusirku dari tempat tersebut. Setiap pintu masuknya terdapat malaikat-malaikat yang bertugas untuk menjaganya. Lalu dia (Fatimah binti Qais) melanjutkan ceritanyct. Nabi SAW' bersabda dan dia menunjuk dalam perkataannya di utas mimbar, 'Ini adalah Thayyibah (tempat yang baik dan suci), ini adalah Thayyibah, dan ini adalah Thayyibah (yang dimaksudkan udalah kota Madinah). Apakah kalian mau saya ceritakan kepada kalian tentang hal itu?' Mereka menjawab, 'Mau'
Hadits ini telah ditakhrij oleh Imam Muslim (8/205), Imam Ahmad (6/413-414), demikian pula Ath-Thayalisi (2/218-219) secaras ingkat, Abu Daud(2/214-215), Hambal (44/2-45/1) dan ibnu Mandah (98/1-2) dari jalur Amir Asy-Sya'abi.
(sumber : Qishah Al Masih Addajjal Ulanuzuli Isa AS Waqatlihi Iyyahu - Syaikh Nashiruddin Al Albani terbitan Maktabah Al Islamiyah )
Maaf, dalam Hadits itu tidak dikatakan bahwa Dajjal bermata juling. Tetapi, jika anda ingin mengetahui dan terhindar dari apa yang disebut Fitnah Dajjal, maka anda harus mengikuti saran Nabi Muhammad saw, yakni membaca sepuluh ayat pertama dari Surah Al Kahfi. Silahkan anda baca ayat suci Al Qur'an tersebut dan pahami artinya, insya-Allah, anda akan menemukan arti Dajjal yang sesungguhnya.
maksud saya menurut pahak mahdi ahmadiyah, dajjal itu kiasan atau betulan makhluk?
Dajjal itu makhluk dan kiasan, dan menurut Al Qur'an Surah Al Kahfi:
"Dan supaya mengingatkan orang-orang yang mengatakan 'Allah telah mengambil seorang anak lelaki'." (Al Kahfi 18:5). Apakah anda sudah memahami makhluk yang berupa kiasan, yakni orang-orang yang mengatakan bahwa Allah telah mengambil seorang anak lelaki?
Kedunghalang- LETNAN KOLONEL
-
Posts : 9081
Kepercayaan : Islam
Location : Bogor
Join date : 12.03.12
Reputation : 0
Halaman 3 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» paham kewahyuan mahdi Syiah dan ahmadiyah
» paham mahdi dalam perspektif rasional ahmadiyah
» beda mahdi sunni dengan mahdi syiah
» AHMADIYAH QADIAN
» mahdi syiah vs mahdi ahmadiyah
» paham mahdi dalam perspektif rasional ahmadiyah
» beda mahdi sunni dengan mahdi syiah
» AHMADIYAH QADIAN
» mahdi syiah vs mahdi ahmadiyah
Halaman 3 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik