surat al fatiha

First topic message reminder :

orang2 muslim biasanya mengatakan bahwa isi alquran 100% berasal dari allah;
tapi bgmana dengan surat alfatiha??
[1:1] Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
[1:2] Segala puji2 bagi Allah, Tuhan semesta alam.
[1:3] Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
[1:4] Yang menguasai di Hari Pembalasan
[1:5] Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
[1:6] Tunjukilah kami jalan yang lurus,
[1:7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

sangat jelas ini adalah doa dari seseorang kepada tuhan yg dia sembah....

Orang_Pinggiran wrote:sama sekali tidak menjawab dengan logis, silahkan kembali ke topik terkait, bukan di sini

makanya jangan double standard,,punya prinsip,,malu2in LI aja

[color=black]dikit aja deh saya sumbang mslah Al fatihah ini biar heboh.. yaitu ayat pertamanya :

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan Nama Allah(Tuhan) Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Delete
Out of Topic
By:Mod

ok....silakan pahami tafsir iyyaka nakbudu wa iyyaka nasta'in


Pengantar:
Dalam kitab Madarijus Salikin, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah menyebutkan tempat-tempat persinggahan Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in diantaranya adalah ikhlas. Berikut ini saya kutipkan beberapa penggal alenia yang tercantum dalam pasal ini. Bagi yang menginginkan uraian lebih lanjut saya persilahkan membaca langsung dari sumbernya. (ALS) Sehubungan dengan tempat persinggahan ikhlas ini Allah telah berfirman di dalam Al-Qur'an, (artinya):
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus." (Al-Bayyinah: 5)
"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)." (Az-Zumar: 2-3)
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya." (Al-Mulk: 2)

Al-Fudhail berkata, "Maksud yang lebih baik amalnya dalam ayat ini adalah yang paling ikhlas dan paling benar."
Orang-orang bertanya, "Wahai Abu Ali, apakah amal yang paling ikhlas dan paling benar itu ?"
Dia menjawab, "Sesungguhnya jika amal itu ikhlas namun tidak benar, maka ia tidak diterima. Jika amal itu benar namun tidak ikhlas maka ia tidak akan diterima, hingga amal itu ikhlas dan benar. Yang ikhlas ialah yang dikerjakan karena Allah, dan yang benar ialah yang dikerjakan menurut As-Sunnah." Kemudian ia membaca ayat, (artinya): "Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya." (Al-Kahfi: 110)

Allah juga berfirman, (artinya):
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan?" (An-Nisa': 125)
Menyerahkan diri kepada Allah artinya memurnikan tujuan dan amal karena Allah. Sedangkan mengerjakan kebaikan ialah mengikuti Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan Sunnah beliau.

Allah juga berfirman, (artinya):
"Dan, Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan." (Al-Furqan: 23)
Amal yang seperti debu itu adalah amal-amal yang dilandaskan bukan kepada As-Sunnah atau dimaksudkan bukan karena Allah. Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda kepada Sa'ad bin Abi Waqqash, "Sesungguhnya sekali-kali engkau tidak akan dibiarkan, hingga engkau mengerjakan suatu amal untuk mencari Wajah Allah, melainkan engkau telah menambah kebaikan, derajad dan ketinggian karenanya."

Di dalam Ash-Shahih disebutkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, (artinya):
"Tiga perkara, yang hati orang mukmin tidak akan berkhianat jika ada padanya: Amal yang ikhlas karena Allah, menyampaikan nasihat kepada para waliyul-amri dan mengikuti jama'ah orang-orang Muslim karena doa mereka meliputi dari arah belakang mereka." (HR. At-Thirmidzi dan Ahmad)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah ditanya tentang berperang karena riya', berperang karena keberanian dan berperang karena kesetiaan, manakah diantaranya yang ada di jalan Allah? Maka beliau menjawab, "Orang yang berperang agar kalimat Allah lah yang paling tinggi, maka dia berada di jalan Allah.
Beliau juga mengabarkan tiga golongan orang yang pertama-tama diperintahkan untuk merasakan api neraka, yaitu qari' Al-Qur'an, mujahid dan orang yang menshadaqahkan hartanya; mereka melakukannya agar dikatakan, "Fulan adalah qari', fulan adalah pemberani, Fulan adalah orang yang bershadaqah", yang amal-amal mereka tidak ikhlas karena Allah.

Di dalam hadits qudsi yang shahih disebutkan; "Allah berfirman, 'Aku adalah yang paling tidak membutuhkan persekutuan dari sekutu-sekutu yang ada. Barangsiapa mengerjakan suatu amal, yang di dalamnya ia menyekutukan selain-Ku, maka dia menjadi milik yang dia sekutukan, dan Aku terbebas darinya'." (HR. Muslim)
Di dalam hadits lain disebutkan; "Allah berfirman pada hari kiamat, 'Pergilah lalu ambillah pahalamu dari orang yang amalanmu kamu tujukan. Kamu tidak mempunyai pahala di sisi Kami'."

Di dalam Ash-Shahih disebutkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuh kalian dan tidak pula rupa kalian, tetapi Dia melihat hati kalian." (HR. Muslim)

Banyak difinisi yang diberikan kepada kata ikhlas dan shidq, namun tujuannya sama. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya menyendirikan Allah sebagai tujuan dalam ketaatan. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya membersihkan perbuatan dari perhatian manusia, termasuk pula diri sendiri. Sedangkan shidq artinya menjaga amal dari perhatian diri sendiri saja. Orang yang ikhlas tidak riya' dan orang yang shidq tidak ujub. Ikhlas tidak bisa sempurna kecuali shidq, dan shidq tidak bisa sempurna kecuali dengan ikhlas, dan keduanya tidak sempurna kecuali dengan sabar.

Al-Fudhail berkata, "Meninggalkan amal karena manusia adalah riya', Mengerjakan amal karena manusia adalah syirik. Sedangkan ikhlas ialah jika Allah memberikan anugerah kepadamu untuk meninggalkan keduanya."
Al-Junaid berkata, "Ikhlas merupakan rahasia antara Allah dan hamba, yang tidak diketahui kecuali oleh malaikat sehingga dia menulis-nya, tidak diketahui syetan sehingga dia merusaknya dan tidak pula diketahui hawa nafsu sehingga dia mencondongkannya."
Yusuf bin Al-Husain berkata. "Sesuatu yang paling mulia di dunia adalah ikhlas. Berapa banyak aku mengenyahkan riya' dari hatiku, tapi seakan-akan ia tumbuh dalam rupa yang lain."

Pengarang Manazilus-Sa'irin berkata, "Ikhlas artinya membersihkan amal dari segala campuran." Dengan kata lain, amal itu tidak dicampuri sesuatu yang mengotorinya karena kehendak-kehendak nafsu, entah karena ingin memperlihatkan amal itu tampak indah di mata orang-orang, mencari pujian, tidak ingin dicela, mencari pengagungan dan sanjungan, karena ingin mendapatkan harta dari mereka atau pun alasan-alasan lain yang berupa cela dan cacat, yang secara keseluruhan dapat disatukan sebagai kehendak untuk selain Allah, apa pun dan siapa pun."

Dipetik dari: Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, "Madarijus-Salikin Manazili Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in, Edisi Indonesia: Madarijus Salikin Pendakian Menuju Allah." Penerjemah Kathur Suhardi, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, Cet. I, 1998, hal. 175 - 178

maaf nih kalo melenceng dari topik pembicaraan sekedar informasi aja dan saya ingin tau komentar dari bapa,ibu,om,tante,mas-mas dan mba - mba ini sekalian.....
* terima kasih *

Out of topic
Delete
By: moderator

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:
bagaimana ini?

saya lama2 makin bingung dengan muslim2 Laskar islam
gk moderatornya, gk pesertanya..

diajak ngomong "tinggi" sedikit..malah dilawan dengan banyolan dan ejekan
saya ajak bicara sederhana secara logika, malah blm apa2 dituduh bilang salah segala?

saya tanya, apa fungsi diturunkannya surat al fatihah kalau semua doa dikabulkan?

mendadak dengan pertanyaan sederhana itu.. tiba2 saya dituduh bilang salah kalau kita diajari doa oleh Tuhan?

saya benar2 heran, pertanyaan saya simple, logic dan masuk akal.
kenapa kok di ruwet2in(bahasa sehari-hari)?

ok.. ok..
Saya tidak bilang anda salah, kenapa anda merasa saya tuduh?
Perlu anda ketahui kalo barusan tadi, saya bilang bahwa saya menghormati anda kan?
Kalo berdiskusi dengan saya, silahkan santai saja.

yang bertanya kepada saya
"dimana salahnya" itu anda atau piaraan saya dirumah?

Kalo berbicara fungsi, maka fungsinya sangat banyak. Baik secara tersurat maupun tersirat.

Pengajaran tentang doa2, diantara doa2 yang banyak lainnya, hanyalah sebagian kecil dari fungsi surat tersebut.
Surat tersebut juga mengandung perintah untuk menyembah Tuhan.

Jadi fungsinya luas.

Luas?
isinya cuman Doa, tidak kurang tidak lebih.

lalu
Luas seperti apa yg anda maksud?

wolfie wrote:yang bertanya kepada saya
"dimana salahnya" itu anda atau piaraan saya dirumah?

Berarti udah klir ya?
Bahwa memang tidak menjadi masalah, jika Tuhan mengajari berdoa, kepada ciptaan-Nya, melalui para Rasul-Nya.

wolfie wrote:
Luas?
isinya cuman Doa, tidak kurang tidak lebih.

lalu
Luas seperti apa yg anda maksud?

Maksudnya kalo dijabarkan, maka maknanya sangat luas.
Diantaranya:

• Tuhan memerintahkan kepada manusia, untuk menyembah-Nya, untuk memohon pertolongan/petunjuk pada-Nya.
  
• Tuhan memerintahkan kepada manusia, untuk selalu memanjatkan pujian2 kepada-Nya.

Segitu dulu.

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:yang bertanya kepada saya
"dimana salahnya" itu anda atau piaraan saya dirumah?

Berarti udah klir ya?
Bahwa memang tidak menjadi masalah, jika Tuhan mengajari berdoa, kepada ciptaan-Nya, melalui para Rasul-Nya.

ini omongin apa sih?
kan untuk mengklarifikasi tuduhan anda kl saya dianggap anda saya salah krn bertanya apa makna al fatihah..knp kok jd klar klir klar klir Tuhan mengajari doa segala?

gk bisa bantah kl anda nuduh saya?
kl ya..

ya udah..klir juga

wolfie wrote:
Luas?
isinya cuman Doa, tidak kurang tidak lebih.

lalu
Luas seperti apa yg anda maksud?

Maksudnya kalo dijabarkan, maka maknanya sangat luas.
Diantaranya:

• Tuhan memerintahkan kepada manusia, untuk menyembah-Nya, untuk memohon pertolongan/petunjuk pada-Nya.
  
• Tuhan memerintahkan kepada manusia, untuk selalu memanjatkan pujian kepada-Nya.

Segitu dulu.

ayat yg mana?
kasih saya coba..

wolfie wrote:
ini omongin apa sih?
kan untuk mengklarifikasi tuduhan anda kl saya dianggap anda saya salah krn bertanya apa makna al fatihah..knp kok jd klar klir klar klir Tuhan mengajari doa segala?

gk bisa bantah kl anda nuduh saya?
kl ya..

ya udah..klir juga

Mungkin saya salah dalam cara bertanya. Sehingga anda seperti nggak memahami pertanyaan saya.
ok dech, pertanyaan saya yang berkaitan hal ini, saya simpan dulu.

wolfie wrote:
ayat yg mana?
kasih saya coba..

Gini saja, apakah yang membingungkan anda, adalah pengertian kata 'wahyu' dalam agama Islam. ya/tidak?

to All Krisetan..

dah di jawab tuh sama reza..gasah muter2..PROBLEM SOLVED!

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:
ini omongin apa sih?
kan untuk mengklarifikasi tuduhan anda kl saya dianggap anda saya salah krn bertanya apa makna al fatihah..knp kok jd klar klir klar klir Tuhan mengajari doa segala?

gk bisa bantah kl anda nuduh saya?
kl ya..

ya udah..klir juga

Mungkin saya salah dalam cara bertanya. Sehingga anda seperti nggak memahami pertanyaan saya.
ok dech, pertanyaan saya yang berkaitan hal ini, saya simpan dulu.

bilang saja, kehabisan cara ngeles

wolfie wrote:
ayat yg mana?
kasih saya coba..

Gini saja, apakah yang membingungkan anda, adalah pengertian kata 'wahyu' dalam agama Islam. ya/tidak?

???
kan anda tulis begini:

Diantaranya:

* Tuhan memerintahkan kepada manusia, untuk menyembah-Nya, untuk memohon pertolongan/petunjuk pada-Nya.
* Tuhan memerintahkan kepada manusia, untuk selalu memanjatkan pujian kepada-Nya.

ayat yg mana?
kasih saya coba..

wolfie wrote:
ayat yg mana?
kasih saya coba..

Satu aja dulu, dimana secara tersirat, manusia diperintah untuk menyembah-Nya.

Hanya Engkaulah yang Kami sembah[1], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[2].

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:
ayat yg mana?
kasih saya coba..

Satu aja dulu, dimana secara tersirat, manusia diperintah untuk menyembah-Nya.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang Kami sembah[1], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[2].

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

jelas menunjukkan bahwa al fatihah adalah suatu surat perintah dr Allahmu agar mengucap ini itu..

Perintah menyembah?
perintah yg mana..lha..orang isinya permohonan kok..mewek2..
liat juga donk ayat2 lainnya

Katakanlah = merupakan perintah untuk berdoa
Tunjukilah = merupakan perintah untuk berdoa


lha..kl doa bahasa apa aja dikabulkan..
ngapain pake kasih surat al fatihah segala?

wolfie wrote:

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:
ayat yg mana?
kasih saya coba..

Satu aja dulu, dimana secara tersirat, manusia diperintah untuk menyembah-Nya.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang Kami sembah[1], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[2].

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

jelas menunjukkan bahwa al fatihah adalah suatu surat perintah dr Allahmu agar mengucap ini itu..

Perintah menyembah?
perintah yg mana..lha..orang isinya permohonan kok..mewek2..
liat juga donk ayat2 lainnya

Katakanlah = merupakan perintah untuk berdoa
Tunjukilah = merupakan perintah untuk berdoa


lha..kl doa bahasa apa aja dikabulkan..
ngapain pake kasih surat al fatihah segala?

Makanya saya bilang secara tersirat.

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:
ayat yg mana?
kasih saya coba..

Satu aja dulu, dimana secara tersirat, manusia diperintah untuk menyembah-Nya.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang Kami sembah[1], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[2].

[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.

jelas menunjukkan bahwa al fatihah adalah suatu surat perintah dr Allahmu agar mengucap ini itu..

Perintah menyembah?
perintah yg mana..lha..orang isinya permohonan kok..mewek2..
liat juga donk ayat2 lainnya

Katakanlah = merupakan perintah untuk berdoa
Tunjukilah = merupakan perintah untuk berdoa


lha..kl doa bahasa apa aja dikabulkan..
ngapain pake kasih surat al fatihah segala?

Makanya saya bilang secara tersirat.

ya, dan tidak terjawab..manfaat dr surat al fatihah
Doa apa aja dikabulkan, tp disuruh juga doa ini itu.

wolfie wrote:
ya, dan tidak terjawab..manfaat dr surat al fatihah
Doa apa aja dikabulkan, tp disuruh juga doa ini itu.

Ya mungkin bagi anda memang tidak jelas.
Dan banyak lagi masalah yang memang belum jelas bagi manusia.

Dan ingat bahwa pemahaman itu tidak selalu bisa di ungkapkan dengan kata2.
Seperti juga, buat apa sholat lima waktu?
Kan enak kalo boleh ibadah setahun sekali atau 100 tahun sekali.

Oh ya, dari post #43 yang di bawah, saya baru ingat ada yang belum saya tulis.
Sesuatu yang membuat anda, sulit untuk memahami, apapun penjelasan dari kami.
Akan saya tulis, begitu kamu sudah online.... okeey....

@atas

Kalo menurut akhy bagiamana?

saya melihat di sini hanya orang orang yang saling mencari kesalahan.
ibarat anak anak berdebat masalah angin dan bayu.
setau saya selain atheis kemungkinan tidak akan ada perbedaan persepsi tentang doa dalam agama masing masing

hamba tuhan wrote:[color=black]dikit aja deh saya sumbang mslah Al fatihah ini biar heboh.. yaitu ayat pertamanya :

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan Nama Allah(Tuhan) Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Delete
Out of Topic
By:Mod

heheee... corry corry....

Dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan, bahwa Rasulullah telah bersabda: Allah swt berfirman:
“Aku membagi shalat (Al-Fatihah) menjadi dua bagian, sebagian untuk-Ku dan sebagian untuk hamba-Ku. Dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang ia minta. Ketika seorang hamba mengatakan “alhamdulillahi rabbil ‘alamin” (segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam), maka Aku menjawab, “Hamba-Ku telah memuji-Ku”. Ketika seorang hamba mengatakan “Arrahmanir rahim” (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang), maka Aku menjawab, “Hamba-Ku telah menyanjung-Ku”. Ketika seorang hamba mengatakan “Maaliki yaumid diin” (Yang menguasai hari pembalasan), maka Aku menjawab, “Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku”. Ketika seorang hamba mengatakan “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” (hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan), maka Aku menjawab, “Ini adalah bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta”. Ketika seorang hamba mengatakan “Ihdinas shiraathal mustaqim. Shiraathal ladziina an’amta alaihim, ghairil maghdhuubi alaihim, wa ladh-dhaalliin” (Tunjukkanlah kami jalan yang lurus. [yaitu] jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka, bukan [jalannya] orang-orang yang Engkau murkai, dan bukan pula [jalannya] orang-orang yang tersesat), maka Aku menjawab, “Ini adalah untuk hamba-Ku dan baginya apa yang ia minta”.
Ayat2 yang merupakan bagian Allah berbicara tentang sifat2 Allah dan kekuasaanNya yang tidak terbatas: Allah Pemelihara alam semesta, Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang, Allah Penguasa Hari Pembalasan....maka redaksinya lebih menggunakan orang ketiga seperti Bismi Allah (Bismillah), bukan bismi (dengan namaKu... orang pertama), atau bismika (dengan namaMu, orang kedua), ayat yang merupakan bagian bersama (Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in) menggunakan kata ganti orang pertama jamak (kami) na‘budu dan nasta‘în, emang.... dari segi penggunaan kata ganti (dhamir) atau pengucap/pemilik kata2 yg direkam didalam alqur’an. maka ayat2 alfatihah tsb adalah firman Allah yang dimaksudkan sebagai pengajaran untuk hamba2Nya agar mengucapkan kata yang serupa yang disampaikan Allah dalam ayat bersangkutan..kategori firman ini terbagi 2... ada yg didahului dgn kata qul (katakan), ada juga yang langsung tanpa didahului dengan kata qul. nah...dgn kata lain, Allah berfirman kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya sebagai bentuk pengajaran..... katakan Ihdinash shirathal mustaqim dan seterusnya.... dhamir na (kami) pada frasa Ihdina sdh pasti bukan menunjuk kepada Allah... tetapi kpd manusia, meskipun dalam beberapa ayat lain Allah sering juga menggunakan kata ganti orang pertama jamak untuk menunjuk DiriNya..... begitu jg dgn Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in, ini merupakan pengajaran.... Allah berfirman, Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.... dhamir ka (kamu, engkau) yang berkedudukan sebagai objek dari fi’il na‘budu disitu sudah pasti bukan merujuk kepada Nabi Muhammad, tetapi kepda Allah, dgn bgtu dhamir na (kami) yang merupakan subjeknya pd kata na‘budu... sudah pasti kembali kepada Nabi Muhammad dan pengikut2 beliau.....


Wallahu a'lam.....

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:
ya, dan tidak terjawab..manfaat dr surat al fatihah
Doa apa aja dikabulkan, tp disuruh juga doa ini itu.

Ya mungkin bagi anda memang tidak jelas.
Dan banyak lagi masalah yang memang belum jelas bagi manusia.

ah jelas kok yg saya permasalahkan...
yg bikin pura2 blm dan ngga jelas kan anda sendiri...

wolfie wrote:

EbisuSensei wrote:

wolfie wrote:
ya, dan tidak terjawab..manfaat dr surat al fatihah
Doa apa aja dikabulkan, tp disuruh juga doa ini itu.

Ya mungkin bagi anda memang tidak jelas.
Dan banyak lagi masalah yang memang belum jelas bagi manusia.

ah jelas kok yg saya permasalahkan...
yg bikin pura2 blm dan ngga jelas kan anda sendiri...

Sebetulnya saya ingin nulis, kalo kamu sedang online.
Tapi karena nggak ketemu ya, saya tuliskan saja.
Yang saya maksud, bagi orang seperti kamu.

Misalkan begini, kamu tanya "kenapa umat Islam harus sholat 5 waktu? kan lebih enak kalo sholat tiap 100 tahun sekali."

Jawabannya sederhana: karena perintah ibadah memang demikian

Menurutmu, apa yang belum jelas pada post #46?
Silahkan.

@atas

ngomong apa sih?misal2kan segala?

Misalkan begini, kamu tanya "kenapa umat Islam harus sholat 5 waktu? kan lebih enak kalo sholat tiap 100 tahun sekali."

Jawabannya sederhana: karena perintah ibadah memang demikian

trus terang, saya makin bingung dengan ocehan anda...?


sekali lagi..
anda ini ngomong apaan??
esensi dan subtansi dr pertanyaan saya itu apa..Pak MOMOD Yang terhormat??

wkwkwkwkwkwkwkwkwk...
ada momod stress..gk becus memahami post lawan diskusi..