Kami bukan Penyembah Berhala

First topic message reminder :

Shalom

Walaupun adakalanya umat Katolik berdoa di depan patung, umat Katolik tidak menyembah berhala.Itu adalah suatu bentuk penghormatan yang disebut Penghormatan ‘Dulia relatif‘ yaitu seperti pada saat Musa diperintahkan oleh Tuhan untuk membuat patung ular dari tembaga yang dipasang di sebuah tiang, agar barang siapa yang memandang patung itu akan tetap hidup walaupun telah dipagut ular (Bil 21:8-9). Ular tembaga yang ditinggikan di tiang ini menjadi gambaran akan Yesus Kristus yang juga akan ditinggikan di kayu salib (lihat Yoh 3:14). Tentu saat itu, orang Israel tidak menyembah berhala, sebab Allah-lah yang menyuruh mereka menghormati dengan ‘memandang ke atas’ ular tembaga yang dibuat oleh Musa itu. Penghormatan dulia- relatif lainnya yang dicatat dalam Kitab Suci, adalah ketika Tuhan menyuruh Musa untuk membuat tabut perjanjian, dengan membuat patung malaikat (kerub) untuk diletakkan di atas tutupnya (lih. Kel 37). Di dalam tabut diletakkan roti manna (Kel 25:30), tongkat Harun (Bil 17:10) dan kedua loh batu sepuluh perintah Allah (Kel 25:16). Tabut perjanjian ini kemudian menyertai bangsa Israel sampai ke tanah terjanji yang dipimpin oleh nabi Yosua. Kitab Yosua mencatat bahwa Yosua bersama- sama para tua- tua sujud ke tanah menghormati tabut Tuhan: “Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel….” (Yos 7:6). Tentu tabut itu bukan Tuhan, dan tentu yang dihormati bukan apa yang nampak, yaitu kotak dengan patung malaikat (kerub) di atasnya, tetapi adalah Allah yang dilambangkan-Nya. Yosua dan para tua- tua Yahudi pada saat itu tidak menyembah berhala, Allah tidak menghukum mereka karena sujud di depan tabut itu. Sebaliknya Allah menerima ungkapan tobat mereka, dan menyatakan kehendak-Nya atas apa yang harus mereka perbuat terhadap Akhan, yang melanggar perintah-Nya.

Dengan demikian, larangan pembuatan patung dalam Perjanjian Lama (lih. Kel 20:4) berada dalam kesatuan dengan ayat sebelumnya (ayat 3) dan sesudahnya (ayat 5), yaitu bahwa Allah melarang umat-Nya membuat patung yang menyerupai apapun untuk disembah sebagai allah lain di hadapan-Nya. Namun jika tidak disembah, gambaran yang menyerupai sesuatu tidak dilarang Tuhan. Allah sendiri menyuruh membuat patung kerub/ malaikat untuk ditempatkan di tempat kudus-Nya (lih. Kel 25:1,18-20; 1Taw 28:18-19; 1Raj 6:23-35). Di Perjanjian Lama, Allah memang melarang umat-Nya menggambarkan Diri-Nya ke dalam bentuk patung, karena Ia sendiri belum menggambarkan Diri-Nya. Namun kemudian Allah sendiri memperbaharui ajaran ini, dengan menggambarkan Diri-Nya di dalam Kristus (lih. Kol 1:15); dengan demikian, manusia memperoleh gambaran akan Tuhan. Oleh karena itu penggambaran akan Kristus dalam bentuk patung, lukisan atau bahkan gambar dalam film kartun tidaklah melanggar perintah Allah, karena Allah telah terlebih dahulu menggambarkan Diri-Nya di dalam Kristus. Gambar/ patung itu tidak disembah, namun hanya dimaksudkan sebagai alat bantu untuk mengarahkan hati dan pikiran kepada Tuhan.

Maka sikap hormat di hadapan patung/ gambar Tuhan Yesus, Bunda Maria atau para kudus lainnya bukan merupakan penyembahan berhala, sebab yang dihormati bukan patung itu sendiri melainkan pribadi yang dilambangkannya.

Shalom

- ke arah bait-Mu itu ke hadirat-Mu, bukan ke arah Bait Allah..
trus Bait Allah buat apa dong??? wkwk..

- Para nabi melaksanakan dengan berbagai sikap atau postur tubuh; Berdiri (Ul 29:10, , Mzm 76:8), Bersujud (Mzm 96:9, Mat 26:39), Berlutut (Mzm 95:6, Kis 20:36), Mengangkat kedua tangan (Rat 3:41; Mzm 134:2) -> artinya: sikap/posisi tubuh ketika berdoa itu bisa berdiri/sujud/berlutut/mengangkat tangan/dan sebagainya; bukan harus dngan gerakan-gerakan tertentu kek senam irama..
- waktunya juga bisa kapanpun sewaktu-waktu; tidak dipatok sehari wajib harus 5x sehari pada jam-jam tertentu..

SEGOROWEDI wrote:
- ke arah bait-Mu itu ke hadirat-Mu, bukan ke arah Bait Allah..
trus Bait Allah buat apa dong??? wkwk..

- Para nabi melaksanakan dengan berbagai sikap atau postur tubuh; Berdiri (Ul 29:10, , Mzm 76:8), Bersujud (Mzm 96:9, Mat 26:39), Berlutut (Mzm 95:6, Kis 20:36), Mengangkat kedua tangan (Rat 3:41; Mzm 134:2) -> artinya: sikap/posisi tubuh ketika berdoa itu bisa berdiri/sujud/berlutut/mengangkat tangan/dan sebagainya; bukan harus dngan gerakan-gerakan tertentu kek senam irama..
- waktunya juga bisa kapanpun sewaktu-waktu; tidak dipatok sehari wajib harus 5x sehari pada jam-jam tertentu..

wakakakakak......
kehabisan argumen loe yakk, jadi terpaksa ngarang bebas??
Berdasarkan bukti dari bible sendiri, para nabi (termasuk Yesus) dan orang2 suci jaman dulu, melaksanakan sholat. Dan loe udah nuduh mereka, sebagai penyembah berhala. ck ck ck ck..... Tobat,Wed tobat....
  
  

- makanya kalau mbaca itu yang cermat..
jelas ditulis bait-Mu, kok ngomongin bangunan Bait Allah
BA ka bangunan untuk ibadah, bukan untuk disujudi kek kaabah
ono-ono wae..
- semua kan soal posisi tubuh ketika berdoa.. bisa posisi gimanapun..
bukan rangkaian gerakan kek senam irama wkwk..

SEGOROWEDI wrote:
- makanya kalau mbaca itu yang cermat..
jelas ditulis bait-Mu, kok ngomongin bangunan Bait Allah
BA ka bangunan untuk ibadah, bukan untuk disujudi kek kaabah
ono-ono wae..

Jelas2 tertulis "sujud kearah baitMu yang suci". Bet hamikdash itu apaan?? bait suci atw bait Allah, apa bukan??
Lagian siapa yg ngomong Kabah utk disujudin?? Loe doang khan yg ngomong, ngeles aja loe.
  

SEGOROWEDI wrote:- semua kan soal posisi tubuh ketika berdoa.. bisa posisi gimanapun..
bukan rangkaian gerakan kek senam irama wkwk..

Ada gerakannya khan, ngga sembarangan??
Posisi gimanapun?? jungkir balik disebutin ngga?? huehehehehe......
  

RHCP wrote:

SEGOROWEDI wrote:
- makanya kalau mbaca itu yang cermat..
jelas ditulis bait-Mu, kok ngomongin bangunan Bait Allah
BA ka bangunan untuk ibadah, bukan untuk disujudi kek kaabah
ono-ono wae..

Jelas2 tertulis "sujud kearah baitMu yang suci". Bet hamikdash itu apaan?? bait suci atw bait Allah, apa bukan??
Lagian siapa yg ngomong Kabah utk disujudin?? Loe doang khan yg ngomong, ngeles aja loe.
  

SEGOROWEDI wrote:- semua kan soal posisi tubuh ketika berdoa.. bisa posisi gimanapun..
bukan rangkaian gerakan kek senam irama wkwk..

Ada gerakannya khan, ngga sembarangan??
Posisi gimanapun?? jungkir balik disebutin ngga?? huehehehehe......
  

- bait bukan Bait Allah.. baitMu yang suci/hadiratMu yang suci..
kalau sujut ke arah Bait Allah, berarti Bait Allah hanya sebagai arah sujud..
padahal kan Bait Allah kan tempat pertemuan/ibadah, trus kalau pas beribadahnya di Bait Allah
harus sujudnya ke arah mana??? wkwkw..
lha kamu kan sujudnya ke arah kaabah, menyujudi kaabah..

itu posisi, bukan gerakan..
kamu bikin sulap-selip merangkai posisi-posisi itu agar seolah-olah menjadi gerakan
demi menjustify penyembahan a la berhalamu

dan definisi berhala adalah...

@Wedi
Hehehehe, bisa ngga sekali2, jurus ngarang bebas loe, ngga dipake??

Susah dah kalo ngomong sama umat yg ngga punya kiblat, ngga nyambung2!!
Yahudi ada, islam udah jelas. lha kristen??? huehehehehe.......
Ngga usah iri lah Wed, loe bebas kok milih mw ngadep kemana aja.....

Ayo Wed, balik ke inti thread ini......
Gw ada sedikit pertanyaan bwt kristen, mudah2an ngga dianggap OOT...

Menurut Swami Abhedananda, seorang Hindu yang mempelajari agama Kristen : Bila seorang Hindu membaca riwayat dan ajaran Yesus dalam Injil Sinoptik dan membandingkannya dengan riwayat dan ajaran Krisna dan Buddha, maka persamaan-persamaan kedua penulisan itu sangat menakjubkan hingga pada bagian-bagian yang terkecil, dari naiknya bintang-bintang (pertanda kelahiran Yesus) hingga kebangkitannya dan kenaikannya ke langit. Krisna hidup 1.400 tahun sebelum Kristus, dan Buddha lahir 547 tahun sebelum Yesus Kristus.

Apakah ada kemungkinan bahwa konsep ajaran kristen berasal dari ajaran hindu yg umumnya dianggap politheisme??  Gimana tanggapan kristen mengenai banyaknya persamaan riwayat Yesus dengan Krisna, menurut Swami Abhedananda itu??

saya off dulu ya..
sampai jumpa hari kamis..
GBU
  

Oke Wed....
TTDJ
  

RHCP wrote:@Wedi
Hehehehe, bisa ngga sekali2, jurus ngarang bebas loe, ngga dipake??

Susah dah kalo ngomong sama umat yg ngga punya kiblat, ngga nyambung2!!
Yahudi ada, islam udah jelas. lha kristen??? huehehehehe.......
Ngga usah iri lah Wed, loe bebas kok milih mw ngadep kemana aja.....

yang ngarang itu siapa??
kalau membaca itu yang cermat..
bait-Mu itu bukan Bait Allah; lha wong Bait Allah itu tempat pertemuan/ibadah
kok disujudi piye..

susah kalau omong sama umat pengkiblat batu..