gereja sudah ada di nusantara sejak abad ke 7....

http://profilgereja.wordpress.com/denominasi-gereja/skisma/gereja-asiria/


Gereja Asiria (Gereja Timur) dibentuk pada 33 M oleh St. Tomas. Gereja ini tidak mengakui Konsili Efesus (431 M). Gereja ini secara keliru disebut sebagai Nestorianisme; Ortodoks Asiria tidak menganggap diri mereka Nestorian, dan kesepakatan kristologis baru-baru ini dengan Gereja-gereja Katolik dan Ortodoks memecahkan perdebatan ini secara permanen, dan membuka jalan untuk penyatuan kembali.

Gereja Timur Asiria kadang kala, meskipun tidak tepat, dianggap sebagai sebuah Gereja Ortodoks Oriental. Karena sebahagian besar terpusat di wilayah Kekaisaran Persia, Gereja ini memisahkan diri secara administratif dari Gereja Besar di Kekaisaran Romawi sekitar tahun 400 Masehi, dan kemudian keluar dari persekutuan dengan Gereja Besar sebagai reaksi terhadap keputusan Konsili Efesus yang diselenggarakan pada tahun 431. Selain itu, Gereja Assyria menghormati orang-orang kudus yang di-anathema oleh Gereja Besar dan turunan-turunannya. Lagi pula Gereja Asiria menerima suatu bentuk Kristologi yang bersifat Nestorian atau mirip-Nestorian yang ditolak oleh Komuni Ortodoks Oriental.

Sementara itu Gereja Syria di Persia akibat penganiayaan para shah yang begitu kejam akibat provokasi dari para Majus atau pemimpin Agama Zoroaster penyembah api itu, karena dicurigai menjadi antek Byzantium yang beragama Kristen, musuh bebuyutan Persia itu, memutuskan untuk memiliki Patriarkh sendiri, lepas dari Antiokhia, karena Antiokhia berada dalam wilayah Byzantium. Dan untuk meyakinkan Shah Persia bahwa mereka bukan antek Byzantium, maka secara alamiah mereka menerima theologia Syria dari Nestorius, karena selama ini Gereja Syria, di Persia, memang menghormati tulisan-tulisan Theodoros dari Mopsuestia, guru dari Nestorius. Demikianlah meskipun Nestorius akhirnya meninggal sebagai rahib di padang gurun Libia, ajarannya tetap dipertahankan oleh Gereja Syria di Persia. Maka Gereja Syriapun terpecah menjadi dua, yaitu di Syria Barat yang mengikuti definisi dari Kyrillos dari Alexandria dan di Syria Timur yang mengikuti definisi Nestorius, orang Syria itu. Sejak saat itu Gereja Syria Timur ini terkenal dengan nama Gereja Nestorian, meskipun sebenarnya mereka sendiri tak pernah menyebut diri mereka demikian. Gereja Nestorian ini sekarang lebih dikenal sebagai Gereja Assyria Timur. Ajaran mereka sebenarnya tak sejauh Nestorianisme yang dituduhkan pada mereka, dan praktek-praktek mereka tak beda dengan praktek-praktek Gereja Orthodox. Sehingga ada beberapa sarjana modern yang menyebut mereka sebagai ”Gereja Orthodox Pre-Kalsedonia”.

Gereja ini tiba di Indonesia sejak abad ke-7. yakni di 2 tempat yang bernama Pancur (Sekarang wilayah dari:Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 SM). Sejarah ini telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih al-Armini dalam bukunya dengan judul FIBA “Tadhakur Akhbar min al-Kana’is wa al-Adyar min Nawabin Mishri wa al-Iqta’aih” (Daftar berita pada gereja-gereja dan monastries di provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan monastries dari naskah asli dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India . Dalam bukunya (Abu Salih), tanah Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India (al-Hindah).

Tentu saja pada waktu-waktu, negara laut terjauh juga disebut Hindia dan Samudra dimasukkan ke Selatan India sampai ke Timur disebut laut India. Setelah itu Abu Shalih menuliskan tentang gereja-gereja di Kullam (Quilon ) dan gereja-gereja di Fansur (Barus). Jika kita membaca penjelasan Abu Shalih dalam teks bahasa Arab:
“Fansur, fiha ‘iddah Biya’ Jami wa ‘min min Biha sebuah Nashatorah-Nashara, wa Hal fiha kadzalika. Wa Hiya allatiy yasala minha al-Kafur, Hadza wa al-Sinfu yanbuka min al-khasah. Wa hadzihi al-Madinat Biha bi’at wahidat ‘ala Ismi mar’at Sittna al-Saydat al-Adzra’ Maryam.
( Di Fansur, ada beberapa gereja dan orang Kristen dan mereka adalah orang kristen dari Nestorian [Suriah Timur ] dan jadi ini adalah kondisi gereja-gereja. Di kota itu ada didirikan gereja dengan nama: Sayidatina Siti Maryam al-Adzra [Bunda Maria, Perawan Maria yang Murni]).

Abu Shalih al-Armini yang bekerja pada saat ketiga dari khulafat terakhir / khalifah dari Fatimiyah di Mesir (115 – 1171 M) yang menulis buku berdasarkan sumber Arab di luar waktu, seperti: Abu al-Hussain ‘ Ali bin Muhammad al-Shabushti, Kitab al-Adyar (990 M) dan Abu Ja’far Ath Thabariy, Tarikh ar-Rasul wa al-Muluk (923 CE). Di kota-kota pusat pengetahuan Kristen di masa lalu seperti, Nisibis, Harran, Yundi Shapur dan Baghdad, para ulama Kristen bekerja sama dengan ulama. Pencapaian atas hubungan antara Kristen-Islam itu dalam perkembangan ilmu di tanah Arab itu terjadi ketika waktu khalifah al-Ma’mun 833 CE telah membuka “Bait al-Hikmah” (Rumah Kebijaksanaan), yang dipimpin oleh dua pendeta Kristen: Yusuf bin ‘Adi dan Hunain bin Ishaq. Sisi Kristen telah membuka harta karun budaya / Suriah Aram dan telah menerjemahkan Filsafat dan Seni Yunani ke dalam bahasa Arab [5] Ada cerita lain di Chritianity di Indonesia menurut sejarah Indonesia sebelum dan setelah 645 CE. Seperti sebagai Mar Abdhi’sho (Arab: ‘Abdi’ Isa) telah ditahbiskan sebagai Metropolitan Gereja Khaldea (Rules of Ecclesiastical Judments 1318 CE sudah menyebutkan bahwa “Metropolitan Kepulauan Laut … Dabag, Sin dan Masin” [6] Nya menulis diakui dalam teologi dan dalam hukum kanonik gereja dalam bahasa Aram / Syriac dan Arab Dabag,. kadang juga dieja sebagai Dabag dan Jabag itu adalah kata Arab untuk Jawa dan Sumatera pada satu waktu sejak abad 10 Patriarkh Elias. V di tahun 1503 Masehi telah dikirim 3 Metropolitan di India dan pulau laut antara Dabag, Sin dan Masin. [7] Mereka adalah Mar Jab ‘Alaha, Mar Ya’qub Denha dan Mar.

info ini sekaligus mematahkan anggapan bahwa kristen adalah agama peninggalan belanda

..Gereja ini tiba di Indonesia sejak abad ke-7. yakni di 2 tempat yang bernama Pancur (Sekarang wilayah dari:Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 SM)

Yang perlu juga diketahuai apakah kisaran abad ke 7 s/d Belanda datang, sudah ada gereja2 lain yg berkembang di bagian2 Indonesia yg lain?

Hasan al Banna wrote:

..Gereja ini tiba di Indonesia sejak abad ke-7. yakni di 2 tempat yang bernama Pancur (Sekarang wilayah dari:Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 SM)

Yang perlu juga diketahuai apakah kisaran abad ke 7 s/d Belanda datang, sudah ada gereja2 lain yg berkembang di bagian2 Indonesia yg lain?

informasi ini di dapat dari catatan Syaikh Abu Salih al-Armini, ada tidaknya gereja di tempat lain di nusantara tidak di ketahui secara pasti...

sekedar meralat,

..... wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 SM)

tahun nya bukan 645 SM tapi 645 M.

apakah ada bukti foto peninggalan gereja tersebut?

ichreza wrote:apakah ada bukti foto peninggalan gereja tersebut?

kalau bukti foto mungkin tidak ada, karena kata paman wiki, kamera pertama kali di buat sekitar abad 16, sekitar 1000 tahun kemudian..
kalau gambar "lukisan" mungkin saja ada...

chriztian_power wrote:Tentu saja pada waktu-waktu, negara laut terjauh juga disebut Hindia dan Samudra dimasukkan ke Selatan India sampai ke Timur disebut laut India. Setelah itu Abu Shalih menuliskan tentang gereja-gereja di Kullam (Quilon ) dan gereja-gereja di Fansur (Barus).

IT IS !

ane cek di wiki ternyata Kullam/Quilon ntuh daerahnye di Kerala, India (btw namenye Kollam kale bukan Kullam) : http://en.wikipedia.org/wiki/Quilon

bang wiki wrote:Kollam (Malayalam: കൊല്ലം), often anglicized as Quilon, is a city in the Indian state of Kerala. The city lies on the banks of Ashtamudi Lake on the Arabian sea coast and is situated about 71 kilometres (44 mi) north of the state capital, Thiruvananthapuram. It is the headquarters of Kollam district and a prominent trade and commercial city.

daerah ntu emang banyak gerejow dr abad I : http://en.wikipedia.org/wiki/Quilon#Churches

bang wiki wrote:The Apostle Thomas founded one of his "seven and a half churches" in First Century AD at Thevalakara in Kollam.

chriztian_power wrote:

ichreza wrote:apakah ada bukti foto peninggalan gereja tersebut?

kalau bukti foto mungkin tidak ada, karena kata paman wiki, kamera pertama kali di buat sekitar abad 16, sekitar 1000 tahun kemudian..
kalau gambar "lukisan" mungkin saja ada...

candi peninggalan mojopahit aja yg dibangun tahun 1200-1400an ada fotonya....klo ga percaya googling aja.....masak greja tahun 700 nggak ada bekas peninggalan sama sekali

Penyaran wrote:

chriztian_power wrote:Tentu saja pada waktu-waktu, negara laut terjauh juga disebut Hindia dan Samudra dimasukkan ke Selatan India sampai ke Timur disebut laut India. Setelah itu Abu Shalih menuliskan tentang gereja-gereja di Kullam (Quilon ) dan gereja-gereja di Fansur (Barus).

IT IS !

ane cek di wiki ternyata Kullam/Quilon ntuh daerahnye di Kerala, India (btw namenye Kollam kale bukan Kullam) : http://en.wikipedia.org/wiki/Quilon

bang wiki wrote:Kollam (Malayalam: കൊല്ലം), often anglicized as Quilon, is a city in the Indian state of Kerala. The city lies on the banks of Ashtamudi Lake on the Arabian sea coast and is situated about 71 kilometres (44 mi) north of the state capital, Thiruvananthapuram. It is the headquarters of Kollam district and a prominent trade and commercial city.

daerah ntu emang banyak gerejow dr abad I : http://en.wikipedia.org/wiki/Quilon#Churches

bang wiki wrote:The Apostle Thomas founded one of his "seven and a half churches" in First Century AD at Thevalakara in Kollam.

Yg bilang qulom/kollam di nusantara siapa?

Gereja ini tiba di Indonesia sejak abad ke-7. yakni di 2 tempat yang bernama Pancur (Sekarang wilayah dari:Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari: Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 SM). Sejarah ini telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih al-Armini dalam bukunya dengan judul FIBA “Tadhakur Akhbar min al-Kana’is wa al-Adyar min Nawabin Mishri wa al-Iqta’aih”

Tentu saja pada waktu-waktu, negara laut terjauh juga disebut Hindia dan Samudra dimasukkan ke Selatan India sampai ke Timur disebut laut India. Setelah itu Abu Shalih menuliskan tentang gereja-gereja di Kullam (Quilon ) dan gereja-gereja di Fansur (Barus).

@TS
mungkin memang benar pernah ada gereja sebelum masa belanda,,,

tp fakta dan sejarah membuktikan bahwa perkembangan kristen yang signifikan

terjadi pada masa belanda oleh para misionaris barat...

masa nte ga pernah denger gold, gospel, and glory???

sambil menjajah mengajar dogma dan meraih kejayaan..kira2 itulah maknanya..

baca pelajaran sejarah..
belanda datang ke indonesia tujuannya apa
lalu bagaimana

ichreza wrote:
candi peninggalan mojopahit aja yg dibangun tahun 1200-1400an ada fotonya....klo ga percaya googling aja.....masak greja tahun 700 nggak ada bekas peninggalan sama sekali

ni orang gimana seh..
tahun 700 itu 500-700 tahun lebih awal dari tahun 1200-1400

SEGOROWEDI wrote:baca pelajaran sejarah..
belanda datang ke indonesia tujuannya apa
lalu bagaimana

justru ane baca dari sejarah dul..ngelawak nte!

GOLD, GOSPEL, AND GLORY!

ane akan tanggapi lebih banyak klo nte mau serius..cuma modal sms mah percuma

tetep aja yang ngetrend Kristen peninggalannya Belanda &/ Portugis!

satria bergitar wrote:
justru ane baca dari sejarah dul..ngelawak nte!
GOLD, GOSPEL, AND GLORY!
ane akan tanggapi lebih banyak klo nte mau serius..cuma modal sms mah percuma

mana ada GGG di sejarah Indonesia?

frontline defender wrote:tetep aja yang ngetrend Kristen peninggalannya Belanda &/ Portugis!

tetep aja belanda datang tujuannya dagang

SEGOROWEDI wrote:

satria bergitar wrote:
justru ane baca dari sejarah dul..ngelawak nte!
GOLD, GOSPEL, AND GLORY!
ane akan tanggapi lebih banyak klo nte mau serius..cuma modal sms mah percuma

mana ada GGG di sejarah Indonesia?

nah tuh nte berarti yg g baca sejarah modal asbun doang

SEGOROWEDI wrote:

frontline defender wrote:tetep aja yang ngetrend Kristen peninggalannya Belanda &/ Portugis!

tetep aja belanda datang tujuannya dagang

ngelawak nte...

klo cuman dagang ngapain bung karno dkk bela2in berjuang bwt merdeka...

makin jelas klo nte emg buta sejarah

satria bergitar wrote:
ngelawak nte...

klo cuman dagang ngapain bung karno dkk bela2in berjuang bwt merdeka...

makin jelas klo nte emg buta sejarah

karena berlanjut ke menjajah
apa BK dan para pahlawan merangi misionaris?

SEGOROWEDI wrote:

satria bergitar wrote:
ngelawak nte...

klo cuman dagang ngapain bung karno dkk bela2in berjuang bwt merdeka...

makin jelas klo nte emg buta sejarah

karena berlanjut ke menjajah
apa BK dan para pahlawan merangi misionaris?

apa ente gak nonton ape kemarin malam di metro tv tentang sejarah masuknya kristen di indonesia...
Ketika portugis membantai pribumi bahkan perang dengan pribumi kemane tu para missionaris yg tadinya datang diboncengi para pelaut portugis....
tidak perlu dipungkiri bahwa terstigma pada masyarakat saat itu bahwa para missioanris adalah juga para penjajah sehingga gereja dilarang berdiri sampai para pemuka gereja juga ikut berjuang dengan semangat nasionalisme mengusir penjajah...

http://en.wikipedia.org/wiki/Old_Imperialism
Old Imperialism is a term given to the period of European imperialism from the 17th century to the late 19th century, during which powers were motivated by “gold, God, and glory.” Gold referred to the wealth (precious metals and valuable merchandise) that the newly discovered lands promised to deliver. Glory described the pride a monarch of Europe felt in laying claim to new land, and gospel was a reference to the desire of European powers to 'bring heathens to Christ'

translate gih..yg saya bold dan garis bawahi...

musicman wrote:http://en.wikipedia.org/wiki/Old_Imperialism
Old Imperialism is a term given to the period of European imperialism from the 17th century to the late 19th century, during which powers were motivated by “gold, God, and glory.” Gold referred to the wealth (precious metals and valuable merchandise) that the newly discovered lands promised to deliver. Glory described the pride a monarch of Europe felt in laying claim to new land, and gospel was a reference to the desire of European powers to 'bring heathens to Christ'

translate gih..yg saya bold dan garis bawahi...

gregetan y kang?

tdinya ane mo ngegiring lawakannya wedi dlu..

tp apa daya kang music sdh tak tahan "ngejitak"..

Ane tambahin deh kang mus....

http://ddii.acehprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=76:sayed-azhar&catid=48:artikel-aqidah&Itemid=59

Di era kolinialisme kuno, penyebaran salib dilakukan berbarengan dengan
perampokan negeri-negeri kaya di Selatan, penjajahan, dan pembunuhan,
yang selama ini dikenal dengan istilah 3G (Gold, Glory, and Gospel).
Ketiganya dilakukan bersamaan, sehingga tidak mudah menilai apakah
kedatangan penjajah Eropa di negeri-negeri kaya di Selatan itu bermotif
politik, ekonomi, atau semangat penyebaran agama. Di seluruh dunia,
penyebaran salib senantiasa dilakukan berdarah darah. Pidato Theo Syafei
di Kupang beberapa tahun lalu sebelum pecah kerusuhan agama di Maluku
membenarkan hal ini. Ironisnya, perampokan ini direstui oleh Paus
seperti yang tertuang dalam perjanjian Tordesillas yang seenaknya
membagi bola Dunia menjadi dua kavling sasaran perampokan, satu kavling
diserahkan untuk Spanyol dan lainnya untuk Portugis. Tentu saja,
negeri-negeri Kristen Eropa (Christendom ) tidak dimasukkan dalam target
ini.Di dalam laci kerja dari setiap kaum imperialis, baik bersifat kuno
ataupun yang sudah bersifat modern, selalu tersimpan dengan baik
rencana pengkristenan dan ketimuran,”[4]

dan masih banyak lagi sejarah misionaris yang membonceng kolonialisame

lampu teplok wrote:
apa ente gak nonton ape kemarin malam di metro tv tentang sejarah masuknya kristen di indonesia...
Ketika portugis membantai pribumi bahkan perang dengan pribumi kemane tu para missionaris yg tadinya datang diboncengi para pelaut portugis....
tidak perlu dipungkiri bahwa terstigma pada masyarakat saat itu bahwa para missioanris adalah juga para penjajah sehingga gereja dilarang berdiri sampai para pemuka gereja juga ikut berjuang dengan semangat nasionalisme mengusir penjajah...

stigma yang salah kaprah
tanpa dijajah belanda atau portugispun, kristen/katholik bakal masuk kemanapun
tapi kesalahkaprahan itulah yang kalian gembar-gemborkan, kalian pelihara dan kalian pupuk
supaya seolah-olah kristen/katholik 'agama penjajah'
padahal itu semua hanya trik kalian untuk menutupi prinsip penyebaran islam yang lewat pedang
yang untungnya kalian, islam masuk indonesia lewat dagang, jadi seolah-olah 'agama damai'
padahal quran/muhammad tidak mengajarkannya demikian

musicman wrote:http://en.wikipedia.org/wiki/Old_Imperialism
Old Imperialism is a term given to the period of European imperialism from the 17th century to the late 19th century, during which powers were motivated by “gold, God, and glory.” Gold referred to the wealth (precious metals and valuable merchandise) that the newly discovered lands promised to deliver. Glory described the pride a monarch of Europe felt in laying claim to new land, and gospel was a reference to the desire of European powers to 'bring heathens to Christ'

translate gih..yg saya bold dan garis bawahi...

saya menilainya sebagai gerakan politik, bukan misionaris
sebab kristen itu sekuler, beda dengan islam
tak pandang pemimpin negaranya kristen apa bukan, kalau ia pemimpin yang sah, harus ditaati
islam kan gak mau seperti itu..

satria bergitar wrote:Ane tambahin deh kang mus....

http://ddii.acehprov.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=76:sayed-azhar&catid=48:artikel-aqidah&Itemid=59

Di era kolinialisme kuno, penyebaran salib dilakukan berbarengan dengan
perampokan negeri-negeri kaya di Selatan, penjajahan, dan pembunuhan,
yang selama ini dikenal dengan istilah 3G (Gold, Glory, and Gospel).
Ketiganya dilakukan bersamaan, sehingga tidak mudah menilai apakah
kedatangan penjajah Eropa di negeri-negeri kaya di Selatan itu bermotif
politik, ekonomi, atau semangat penyebaran agama. Di seluruh dunia,
penyebaran salib senantiasa dilakukan berdarah darah. Pidato Theo Syafei
di Kupang beberapa tahun lalu sebelum pecah kerusuhan agama di Maluku
membenarkan hal ini. Ironisnya, perampokan ini direstui oleh Paus
seperti yang tertuang dalam perjanjian Tordesillas yang seenaknya
membagi bola Dunia menjadi dua kavling sasaran perampokan, satu kavling
diserahkan untuk Spanyol dan lainnya untuk Portugis. Tentu saja,
negeri-negeri Kristen Eropa (Christendom ) tidak dimasukkan dalam target
ini.Di dalam laci kerja dari setiap kaum imperialis, baik bersifat kuno
ataupun yang sudah bersifat modern, selalu tersimpan dengan baik
rencana pengkristenan dan ketimuran,”[4]

dan masih banyak lagi sejarah misionaris yang membonceng kolonialisame

politik bertopeng agama, bukan sebaliknya