FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

berapa kali menjenguk orang sakit? Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

berapa kali menjenguk orang sakit? Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

berapa kali menjenguk orang sakit?

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

berapa kali menjenguk orang sakit? Empty berapa kali menjenguk orang sakit?

Post by keroncong Fri Apr 06, 2012 12:38 pm

Apabila menjenguk orang sakit itu wajib atau sunnah bagi
keluarganya, tetangganya, dan teman-temannya, maka sebaiknya
berapa kalikah hal itu dilakukan? Dan berapa lama waktu
menjenguk itu?

Dalam hal ini, saya yakin bahwa hal itu diserahkan kepada
kebiasaan, kondisi penjenguk, kondisi si sakit, dan seberapa
jauhnya hubungan yang bersangkutan dengan si sakit.

Orang yang lama jatuh sakit, maka dia dijenguk dari waktu ke
waktu, dalam hal ini tidak terdapat batas waktu yang tertentu.

Sebagian ulama mengatakan, "Hendaknya menjenguk orang sakit
itu dilakukan secara berkala, jangan setiap hari, kecuali bagi
yang sudah terbiasa." Sebagian lagi mengatakan, "Seminggu
sekali."

Imam Nawawi mengomentari hal ini sebagai berikut:

"Ini bagi orang lain. Adapun bagi kerabat si sakit atau
teman-temannya dan lainnya, yang kedatangannya
menenangkan dan menggembirakan hati si sakit, atau
menjadikan si sakit rindu kepadanya jika tidak
melihatnya setiap hari, maka hendaklah orang itu selalu
menjenguknya asalkan tidak dilarang, atau ia tahu bahwa
si sakit sudah tidak menyukai hal itu.

Selain itu, tidak disukai duduk berlama-lama ketika menjenguk
orang sakit, karena hal demikian dapat menyebabkan si sakit
merasa jenuh, merasa repot, dan merasa kurang bebas untuk
berbuat sesuatu."25

Namun begitu, hal ini tidak berlaku bagi setiap pengunjung,
karena ada kalanya si sakit menyukai orang-orang tertentu
untuk berlama-lama berada di sisinya --khususnya bagi orang
yang telah lama sakit-- dan kunjungan orang tersebut
menyenangkan dan meringankannya, apalagi jika si sakit itu
sendiri yang memintanya.

Al-Hafizh berkata, "Adab menjenguk orang sakit ada sepuluh, di
antaranya ada yang tidak khusus untuk menjenguk orang sakit;

1. Jangan meminta izin masuk dari depan pintu
(tengah-tengah).

2. Jangan mengetuk pintu terlalu pelan.

3. Jangan menyebutkan identitas diri secara tidak jelas,
misalnya dengan mengatakan "saya," tanpa menyebut
namanya.

4. Jangan berkunjung pada waktu yang tidak layak untuk
berkunjung, seperti pada waktu si sakit minum obat, atau
waktu mengganti pembalut luka, waktu tidur, atau waktu
istirahat.

5. Jangan terlalu lama (kecuali bagi orang yang
mempunyai hubungan khusus dengan si sakit seperti yang
saya sebutkan di atas).

6. Menundukkan pandangan (apabila di tempat itu terdapat
wanita yang bukan mahramnya).

7. Jangan banyak bertanya, dan hendaklah menampakkan
rasa belas kasihan.

8. Mendoakannya dengan ikhlas.

9. Menimbulkan optimisme kepada si sakit.

10. Menganjurkannya berlaku sabar, karena sabar itu
besar pahalanya, dan melarangnya berkeluh kesah, karena
berkeluh-kesah itu dosa."26

Sebagian adab-adab tersebut akan dijelaskan lebih lanjut.

Cara menjenguk orang sakit yang jauh tempatnya --yang memang
mempunyai hak untuk dijenguk-- ialah dengan menanyakan
keadaannya melalui telepon, bagi orang yang punya pesawat
telepon, maupun lewat telegram atau surat. Lebih-lebih jika si
sakit baru saja menjalani operasi dengan selamat.

Saya masih ingat ketika saya ditakdirkan menjalani operasi
tulang- rawan di Bonn, Jerman, pada musim panas tahun 1985,
dan ketika saya melewati masa perawatan sebagaimana biasanya,
betapa telepon selalu berdering dari saudara-saudara di
Dauhah, Kairo, Eropa, dan Amerika, yang menanyakan keadaan
saya dan mendoakan saya. Hal ini ternyata mempunyai pengaruh
yang baik dalam hati saya, meringankan penderitaan, dan
mempercepat kesembuhan.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik