kudeta militer mesir buah karya demokrasi

hasan al banna menyatakan " “Demokrasi bagi kaum liberal sekuler laksana dewa yang terbuat dari kue. Diimani dan disembah jika menguntungkan dan berpihak kepada mereka. Namun jika kurang berpihak, mereka memakannya dengan lahap,”

mesir di bawah presiden morsi merupakan potensi kebangkitan al haq dan itulah yang menjadi kegelisahan zionis.. anggota Knesset zionis Ben Eliezer mengomentari peristiwa di Mesir sebagai berikut,“Masyarakat Mesir adalah masyarakat sekuler yang hidup dengan nyanyian, film, pariwisata.Tiba-tiba ada seseorang (Mursi) berusaha mengembalikan Mesir kepada era 400 tahun ke belakang.”

ANGGOTA Knesset atau parlemen Israel dari Partai Likud Tzachi Hanegbi menyatakan bahwa kudeta militer yang dilakukan kepada Muhammad Mursi adalah kabar baik untuk Israel.

dan atas nama demokrasi dan keamanan negara,militer mesir mengkhianati sebuah konstitusi dan melanggengkan tradisi..betulkah?tidak..kebijakan morsi mengancam pundi2 dan mesin uang para petinggi militer mesir..
akankah tni akan melkakukan kudeta ketika bisnisnya terancam?who knows kata orang jawa..

militer tidak akan menjadikan mesir lebih baik,tetapi kudeta militer akan membawa dampak lebih besar daripada tanpa ada kudeta..

ck ck ck ck.......

mursi jadi presiden itu dari demokrasi! lalau gimana kalau jutaan rakyat mesir meminta mursi meletakkan jabatan?

ente mau kayak iran? taliban? yg membantai rakyat sendiri?
ente mau jaman suharto? yang membuat orang kayak abu bakar baasyir terbirit birit ke malaysia.

pemerintahan tirani ada 2 mata sisi. kalau baik, jadilah negara itu maju. China contohnya. atau korea selatan saat di pimpin eks militer.

atau tirani jadi penderitaan rakyat. iran, afganistan, jerman timur dan blok komunis, dll.

tetapi sistem demokrasi tetap lebih baik krn mengontrol pemerintah yg dianggap tidak sesuai aspirasi.

terbukti mesir masih tidak siap menjadi "firaun" baru. sabar bu hehehehe..
siapa tau turki yg jadi..

hasan al banna menyatakan " “Demokrasi bagi kaum liberal sekuler laksana dewa yang terbuat dari kue. Diimani dan disembah jika menguntungkan dan berpihak kepada mereka. Namun jika kurang berpihak, mereka memakannya dengan lahap,”

memakan lahap adalah demi kepentingan yg lebih banyak. lihat aja di bawah pemerintahan islam. represif terhadap orang yg berlainan pendapat. bukan memakan lagi namanya.. tetapi membunuh dengan rakus!! lihat saja suriah.. libya.. bahkan afganistan. dimana kekuasaan islam di pertahankan dengan darah.

siapa yg menentang pemerintahan islam.. adalah kafir laknat yg wajib di lenyapkan. itulah anggapan terhadap penentangnya.

kasian ente bu.. impian khilahaf harus buyar kembali hahahahahaha..

rama2 wrote:mursi jadi presiden itu dari demokrasi! lalau gimana kalau jutaan rakyat mesir meminta mursi meletakkan jabatan?

ratusan kali, yg jutaan yg hari ini ngumpul minta mursi balik

terbukti mesir masih tidak siap menjadi "firaun" baru. sabar bu hehehehe..

justru militernya lg jadi firaun orang2 dibunuhi, media distir.

memakan lahap adalah demi kepentingan yg lebih banyak. lihat aja di bawah pemerintahan islam. represif terhadap orang yg berlainan pendapat. bukan memakan lagi namanya.. tetapi membunuh dengan rakus!! lihat saja suriah.. libya.. bahkan afganistan. dimana kekuasaan islam di pertahankan dengan darah.

politik adu domba, kalo g bisa diadu ya lenyapkan macam di iraq.

http://www.atjehcyber.net/2013/07/peristiwa-yang-tidak-diungkap-media-72.html

Abdul Bari ‘Athwan, editor Al-Quds Al-‘Arabi London, menuliskan dalam halaman facebooknya kejadian-kejadian penting yang berlangsung di Departemen Pertahanan selama 72 jam sebelum kejadian pembantaian Garda Republik.

Suatu saat nanti kita pasti akan menceritakan kisah tentang para pahlawan Mesir, dari kalangan intelijen dan pengawal pribadi As-Sissi, yang menyampaikan kepada kami tentang kejadian-kejadian yang mengawali tragedi subuh. Mereka adalah orang-orang dalam yang tidak setuju dengan ide kudeta.

Jumat, pukul 21.00 malam, kantor Departeman Pertahanan.

Terjadi pertemuan antara As-Sissi dengan para pemimpin angkatan bersenjata, tanpa kehadiran panglima kedua yang mengurus lapangan, karena kondisi yang sangat berat di kota-kota propinsi Qana.

Pertemuan tersebut berlangsung selama 3 jam. Kesimpulannya, harus melakukan perundingan dengan Presideng Mursi. Perundingan adalah satu-satunya jalan keluar dari krisis yang sedang terjadi. Yang diberi tugas untuk berunding adalah kepala staf angkatan bersenjata, Jenderal Shidqi Shubhi dan pemimpin angkatan udara, Jenderal Yunus Sayid Hamid Al-Mishri.

Pukul, 02.00 dini hari.

Jenderal Shidqi Shubhi dan Jenderal Yunus Sayid Hamid Al-Mishri berangkat ke mabes Garda Republik untuk menemui Presiden Mursi.

Mereka memberikan beberapa opsi. Pertama adalah presiden Mursi mengumumkan pengunduran dirinya secara resmi. Opsi ini ditolak mentah-mentah oleh Mursi.

Kedua, Mursi kembali menjadi presiden, tapi dengan syarat mengangkat Baradai sebagai perdana menteri yang mempunyai otoritas luas dalam bidang politik dan ekonomi, tanpa bisa diintervensi oleh presiden. Selain itu, presiden juga tidak boleh mengurus masalah militer dan persenjataannya.

Menanggapi opsi ini, Presideng Mursi hanya tertawa dan berkata, “Maaf, kalian hanya membuang kesempatanku untuk melaksanakan shalat tahajjud.” Mendapat jawaban itu, Jenderal Shubhi marah besar dan membentak presiden. Dia mengancam, “Demi Allah, kami akan membunuh kalian satu persatu. Akan terjadi banjir darah… Kematianmu dan kehancuran jamaahmu jauh lebih dekat dari yang kau bayangkan.”

Sabtu, pukul 07.00.

Pertemuan antara As-Sissi dengan seluruh pemimpin militer. Pertemuan untuk mendengar dan membahas laporan intelijen militer. Laporan menyebutkan kondisi yang sangat berat di markas-markas militer. Banyak sekali personil militer yang melakukan protes. Saat itu panglima ketiga untuk lapangan, Letnan Jenderal Usamah Askar menngkritik keputusan As-Sissi yang sangat tergesa-gesa.

Kritikan itu membuat As-Sissi marah besar sambil berteriak-teriak. Dia marah kepada semua yang hadir saat itu. Adu mulut di antara mereka tidak bisa dihindari. Tidak ada lagi perasaan canggung atau sungkan yang disebabkan pangkat dan kedudukan. Akhirnya pertemuan berakhir tanpa hasil apa-apa.

Sabtu, pukul 12.00

As-Sissi melakukan pertemuan dengan Jenderal Shidqi dan Jenderal Ahmad Abu Dahab, kepala bagian mental. Pertemuan itu untuk mendengarkan usulan dan ide intelijen militer, pengaturan kembali masalah media, demonstrasi tandingan pada hari Ahad, konsentrasi media pada menuduh IM berkhianat, menghubungkan IM dengan aksi terorisme, membuka sejarah gelap IM, dan kordinasi dengan Departemen Dalam Negeri untuk membuat aksi kerusuhan beserta penentuan titik-titik, bentuk, dan dokumentasi video kerusuhan-kerusuhan tersebut.

Ahad, pukul 17.00

Intelijen militer memberikan laporan kepada As-Sissi bahwa kondisi semakin sulit. Bahwa demonstrasi yang digalang IM semakin besar. Selain itu, IM mendapatkan simpati yang luas dari masyarakat. Hari ini saja, tambahan jumlah demonstran di Rabea Adawea antara 750 ribu hingga 900 ribu orang. Jumlah mereka sekarang sekitar 1.5 juta demonstran.

Laporan juga menyebutkan bahwa tekanan dari luar negeri juga semakin besar, karena mereka tidak setuju dengan perkembangan terakhir di Mesir ini.

Hal paling membahayakan adalah laporan bahwa banyak sekali perwira militer yang meyakini bahwa militer harus segera mengambil sikap keluar dari krisis ini, dengan resiko apapun.

Ahad, pukul 22.00

Jenderal Mamdouh shaheen menelepon Muhammad Badii’, Mursyid ‘Am IM, mengajak beliau untuk berunding. Ajakan itu ditolak oleh Muhammad Badii’. Beliau mengatakan, tidak akan bersedia berunding dengan siapapun selagi kalian masih menahan Mursi, presiden kami dan presiden kalian juga. Silahkan kalian berunding dengannya saja.

Ahad, 24 – Senin pagi.

Jenderal Subhi menemui Presiden Mursi. Menyampaikan bahwa sudah ratusan anggota IM yang mati syahid di tangan polisi dan preman, sedangkan militer belum turun tangan.

Lalu dia mengancam, “Kalau kamu tetap keras kepala, kami akan menyembelih kalian semua. Keadaan juga akan tambah sulit. Kamu tidak punya pilihan selain kami rekam pengunduranmu, atau kamu kembali menjadi presiden dengan syarat-syarat yang pernah kusampaikan. Kalau kamu tidak memilih salah satu, maka bayarannya adalah darahmu dan darah para pendukungmu.” (kata-kata ancaman ini dinukil secara harfiah)

Presiden Mursi menjawab, “Kalau aku terima tawaranmu hari ini, setelah banyak orang yang meninggal, dan setelah engkau menceritakannya kepadaku, maka artinya aku telah mengkhianati mereka. Aku telah mengkhianati pengorbanan jiwa mereka. Aku telah mengkhianati sumpahku kepada Allah dan seluruh rakyat. Kalau aku terima tawaran kalian, maka negeriku ini tidak lagi mempunyai masa depan di bawah kekuasaan kalian… Sebaiknya kalian bunuh aku saja. Itu lebih ringan bagiku.”

Senin, pukul 02.00 pagi

Pertemuan antara Jenderal As-Sissi, Jenderal Subhi, panglima Garda Republik, dan kepala bagian operasi militer Letnan Jenderal Muhsin Syadzili. Mereka bersepakat, harus melakukan peristiwa besar berdarah, dengan harapan semua pihak akan bersedia untuk melakukan perundingan.

Informasi yang sama kepada kami hanya sampai di sini. Tidak diketahui bagaimana pelaksanaan operasi militer tersebut. Sampai pada hari Senin subuh kita semua mendengar peristiwa berdarah tersebut adalah pembantaian demonstran yang sedang melaksanakan shalat. Puluhan korban mati syahid, di antaranya anak-anak dan ibu-ibu. (msa/sbb/dkw)

kudeta militer mesir membuahkan kepahitan dan sayah lebih cenderung berkata "kudeta itu gagal dan pendukung kudeta sedang menjilat borok di tumit sendiri"..

pidato as sisi menunjukkan realita itu dengan meminta fraksi islam tidak mengajukan capres dan tetap tidak membebaskan mursi..
as sisi berkata,”aku katakan kepada seluruh Gereja dan seluruh lembaga untuk mengambil perannya masing-
masing sebelum terlambat, karena ada kelompok yang ingin mengambil negara pada saat kritis.”

sebuah pernyataan : berlombalah kalian denganku mengantar mesir ke jurang kehancuran..

Saya bingung melulu nih akhir2 ini kalau baca LI

 

Kudeta militer di mesir bukannya malah melanggar demokrasi ??
Menurut saya ... kudeta itu bukan atas nama demokrasi ...
Terpilihnya Mursi karena pemilu justru adalah bentuk demokrasi itu sendiri ... dan tidak sepatutnya di-kudeta

Bicara soal barat dan israel ... itulah makanya mereka sekarang bingung : Mau dukung Mursi (udah demokrasi tapi Islam banget) .... Mau dukung Militer (ga Islam tapi juga ga demokrasi)

Barat n Israel say : Dukung yang mana ya ?? Jadi kirim senjata ga ya ?? Kalau kirim senjata ke militer nanti dibilang mendukung pihak yang melanggar demokrasi ... padahal kan kita2 andalannya bawa2 demokrasi kalo mau ngerecokin negara2 di timteng

Belum lagi tentang Iran ... Ahmadinejad diganti Rohani ...

Barat n Israel say : Ih Iran kan musuhan sama Israel ... mereka punya nuklir gitu loh ... waktu jaman Ahmadinejad sih masih mending bisa digencet dikit secara Ahmadinejad keras banget orangnya .... Tapi ini Rohani ... kuliahnya aja di UK ... orangnya juga ga keras ... mau negosiasi ... Tapinya lagi ... Ya ampyun presiden Iran itu apa sih artinya dibanding Pemimpin Agung Iran yang model2nya kaya Khomeni semua ... tetep aja Iran ga akan mau nurut sama kita2 ... Jadi gimana dong ?? Orangnya beres gitu ... mana bisa cari alasan embargo lainnya di PBB ?? Keburu jadi senjata beneran tuh nuklir

Ada lagi di Suriah

Barat n Israel say : Aduh mau dukung yang mana nih ... dukung Assad ... dia temenan sama Rusia n Iran ... dukung oposisi ... lah oposisinya sendiri malah kebagi dua ... satu temenan sama Barat ... satu temenan sama Al Qaeda .... gimana ini ceritanya ?? Al Qaeda n Barat sama2 mau jatuhin rezim Assad ... Hmmmm kalau kita kasih senjata ke oposisi ... repot banget kalo senjatanya jatuh ke Al Qaeda ...

Judulnya bingung ....

salahnya mursi..
bukannya membangun demokrasi tapi malah melakukan ikwanulmuslimisasi
islam kok disandingkan demokrasi..
nonsens..

mbedee wrote:Kudeta militer di mesir bukannya malah melanggar demokrasi ??
Menurut saya ... kudeta itu bukan atas nama demokrasi ...

kudeta militer dikatakan sebagai jembatan menuju sistem yang lebih demokratis..kudeta militer adalah buah karya demokrasi bahwa militer dapat menggulingkan pemerintah dengan atas nama rakyat..

dan kudeta militer mesir adalah bentuk kegagalan yang tertunda..menhan as menyatakan " “Ke depan, segala sesuatu yang kita lakukan dan katakan akan terus
difokuskan pada mempercepat kembalinya Mesir ke pemerintahan yang terpilih secara demokratis secepat mungkin, sesuai dengan persyaratan hukum dan kepentingan keamanan nasional kita,” katanya.

mesir akan disesuaikan dengan syahwat ameriki karena kita sama tau bahwa ameriki sarikat berada di ambang kebangkrutan..

di dalam demokrasi ada aturan main ;
1.rakyat selalu benar
2.rakyat tidak pernah melakukan kesalahan
3.bila rakyat bersalah maka balik ke nomor 1..

vox populi vox dei,gitu kata orang sunda..suara rakyat adalah suara tuhan..
as sisi mengatakan kudeta militer adalah keinginan rakyat dan sayah berkata itu terjadi karena rakyat mesir berniat mengkhianati konstitusi atow demokrasi yang mereka pilih sendiri..

benarkah setiap suara rakyat pasti mencerminkan kehendak tuhan?

kok amerika dibawa-bawa..
masalahnya kan hanya syahwat islamisasinya mursi..
setelah rame-rame berhasil menumbangkan husni mubarok..
bahkan menang pemilu..
bukan demokrasi dan akmodasi kepentingan kelompok-kelompok sejawat yang ia bangun..
melainkan menyalurkan syahwat islamnya dengan melakukan ikhwanulmuslimisasi..
itulah islam..

SEGOROWEDI wrote:

kok amerika dibawa-bawa..
masalahnya kan hanya syahwat islamisasinya mursi..
setelah rame-rame berhasil menumbangkan husni mubarok..
bahkan menang pemilu..
bukan demokrasi dan akmodasi kepentingan kelompok-kelompok sejawat yang ia bangun..
melainkan menyalurkan syahwat islamnya dengan melakukan ikhwanulmuslimisasi..
itulah islam..

lha emang amerika juga punya peran di kudeta militer kok gak mau dibawa serta?

tapi konteksnya..
karena as suoer-power maka keputusan politik banyak negara
perlu konsultasi/memberitahu as, itu inisiatif dan kesadaran para pemimpin negara itu sendiri..

SEGOROWEDI wrote:
tapi konteksnya..
karena as suoer-power maka keputusan politik banyak negara
perlu konsultasi/memberitahu as, itu inisiatif dan kesadaran para pemimpin negara itu sendiri..

lha itu kan negara dodol yang dipimpin penjual dodol..tanpa ada as juga gak bakal berhenti bumi berputar..

abu hanan wrote:
di dalam demokrasi ada aturan main ;
1.rakyat selalu benar
2.rakyat tidak pernah melakukan kesalahan
3.bila rakyat bersalah maka balik ke nomor 1..

vox populi vox dei,gitu kata orang sunda..suara rakyat adalah suara tuhan..
as sisi mengatakan kudeta militer adalah keinginan rakyat dan sayah berkata itu terjadi  karena rakyat mesir berniat mengkhianati konstitusi atow demokrasi yang mereka pilih sendiri..

benarkah setiap suara rakyat pasti mencerminkan kehendak tuhan?

Neah ... dalam sistem demokrasi aturan mainnya ada di konstitusi ... kalau konstitusi bilang 5 tahun .. ya 5 tahun (misal di Indonesia) >> kecuali ada keputusan dari MPR yang balik2nya keputusan parlemen juga
Jadi ga ada ceritanya militer bisa kasih keputusan dalam pemerintahan ...

Semua dunia sepakat ... kudeta militer di mesir justru menciderai demokrasi ... artinya balik ke jaman Mubarok

dee-nee wrote:

abu hanan wrote:
di dalam demokrasi ada aturan main ;
1.rakyat selalu benar
2.rakyat tidak pernah melakukan kesalahan
3.bila rakyat bersalah maka balik ke nomor 1..

vox populi vox dei,gitu kata orang sunda..suara rakyat adalah suara tuhan..
as sisi mengatakan kudeta militer adalah keinginan rakyat dan sayah berkata itu terjadi  karena rakyat mesir berniat mengkhianati konstitusi atow demokrasi yang mereka pilih sendiri..

benarkah setiap suara rakyat pasti mencerminkan kehendak tuhan?

Neah ... dalam sistem demokrasi aturan mainnya ada di konstitusi ... kalau konstitusi bilang 5 tahun .. ya 5 tahun (misal di Indonesia) >> kecuali ada keputusan dari MPR yang balik2nya keputusan parlemen juga
Jadi ga ada ceritanya militer bisa kasih keputusan dalam pemerintahan ...

Semua dunia sepakat ... kudeta militer di mesir justru menciderai demokrasi ... artinya balik ke jaman Mubarok  

dan atas nama demokrasi,militer mesir merasa berhak menggantikan mursi yang dinilai melanggar aturan main..
bukankah ini berarti kudeta militer adalah anak sulung demokrasi?
bisakah demokrasi dijalankan tanpa ada dukungan militer?

abu hanan wrote:
dan atas nama demokrasi,militer mesir merasa berhak menggantikan mursi yang dinilai melanggar aturan main..
bukankah ini berarti kudeta militer adalah anak sulung demokrasi?
bisakah demokrasi dijalankan tanpa ada dukungan militer?

Yang namanya politik mbah abu ... semua orang bisa bilang atas nama demokrasi ...
IM pun berhak menuntut kembalinya Mursi atas nama demokrasi ...

Militer bilang Mursi melanggar aturan main (tidak demokratis karena melakukan Ikhwanisasi)
IM bilang militer yang melanggar aturan main (tidak menghargai demokrasi dan malah melakukan kudeta)

tentang militer : Tergantung militer di negara mana mbah ...
ada negara yang fungsi militer adalah perang2 nya aja ....
ada yang militer ikutan dalam politik ...
ada juga yang berperan sebagai pengawas pemerintahan (artinya kalau dilihat situasi politiknya ga kondusif dan bisa memicu konflik ... militer merasa berhak untuk campur tangan)

Jadi kalau ditanya ... bisakah demokrasi dijalankan tanpa ada dukungan militer ... ya bisa saja ... tergantung sistem demokrasi yang berjalan ... tergantung rakyatnya .... tergantung militernya ...

maaf .... saya terlewat kalimat mbah abu yang ini

abu hanan wrote:
vox populi vox dei,gitu kata orang sunda..suara rakyat adalah suara tuhan..
as sisi mengatakan kudeta militer adalah keinginan rakyat dan sayah berkata itu terjadi  karena rakyat mesir berniat mengkhianati konstitusi atow demokrasi yang mereka pilih sendiri..

benarkah setiap suara rakyat pasti mencerminkan kehendak tuhan?

Kudeta militer adalah keinginan rakyat >> ini mungkin benar tapi masalahnya rakyat yang mana ??
suara rakyat adalah suara Tuhan >> saya sendiri juga bingung perumpamaan suara tuhan ini gimana ... tapi kalau dibilang suara tuhan = suara mayoritas ... ya filosinya begitu ...

Maksudnya gini : dalam memilih pemimpin ... tentu harus ada musyawarah mufakat ...
Jadi siapa yang dirasa paling berhak menjadi pemimpin di negara tersebut ... keputusannya adalah kembali pada pilihan (putusan) rakyat dan bukan pada pemimpin yang akan digantikan ...

Masalahnya ... sebuah negara kan rakyatnya jutaan (misalnya aja 1 juta) ... artinya ada jutaan kepala juga yang berhak memilih siapa pemimpin yang tepat ... sekaligus akan ada banyak kepentingan juga disini ....
Makanya ... cara yang tepat adalah mengambil suara terbanyak ... yaitu pemilu >>> ini toh yang disebut pemilihan yang demokratis itu >>> artinya rakyat mempunyai kebebasan dan hak yang sama untuk memilih secara langsung

Sebetulnya memang secara ideal adalah musyawarah lewat perwakilan ... dimana nanti perwakilan2 itu melakukan musyawarah dalam menentukan pemimpin .... yang jadi masalah adalah ... politik is kepentingan .... politik is kekuasaan ....
Jarang ada yang namanya keputusan memilih pemimpin lewat musyawarah bisa berakhir dengan mufakat ...
Jarang ada yang namanya perwakilan bisa benar2 menjadi wakil suara rakyat (dimanapun) >>> bukan artinya saya bilang ga ada loh ...

Jadi mengenai pemilu ... nafas demokrasi menurut saya adalah musyawarah mufakat juga ... karena aturan dalam bermusyawarah adalah bila tidak tercapai mufakat harus diambil suara terbanyak (veto)

Balik ke Mesir >>> Mursi sudah secara demokratis dan sah dipilih oleh suara terbanyak
Tapi memang kemudian terjadi gesekan ... sudah makin banyak yang ga suka dengan Mursi ...

Tapi ... kalau memang ingin menurunkan Mursi ... harusnya lewat parlemen >> maksudnya untuk sekali lagi mengambil keputusan dengan cara veto ....
Sekarang Militer kudeta (jelas tidak demokratis) ...

dengan filosofi "suara tuhan adalah suara mayoritas" berarti jangan salahkan iblis jika kemudian mayoritas memilih orang zhalim..
dengan pemilu sebagai media politik sebenarnyah menjadikan syahwat lebih mudah memilih kuda tunggangan..atas nama rakyat yang manah?inilah simalakama demokrasi..
mufakat adalah mutlak dan gak harus dilalui melalui suara..mufakat adalah kedewasaan plus kebijaksanaan dalam berargumen dengan ditopang kesadaran penuh untuk taati hasil meski gak sejalan dengan teknis/strategi yang diajukan..

abu hanan wrote:

SEGOROWEDI wrote:
tapi konteksnya..
karena as suoer-power maka keputusan politik banyak negara
perlu konsultasi/memberitahu as, itu inisiatif dan kesadaran para pemimpin negara itu sendiri..

lha itu kan negara dodol yang dipimpin penjual dodol..tanpa ada as juga gak bakal berhenti bumi berputar..

realitanya seperti itu, bu..
jarang yang berani ambil keputusan sembarangan
mengabaikan konsultasi/pemberitahuan ke as, sebab kalau terjadi
ancaman perang saudara, pelanggaran ham dsb pasti as yang peduli
(baca: bisa campurtangan)

@pak dhe
berarti ada 2 pihak kurang kerjaan..satu pihak itu pecundang dan satu pihak tukang sihir..

jangankan mesir..
arab saja, negerinya junjunganmu, pasti kalau mau apa-apa
laporan pada as, atas inisiatifnya sendiri..
as adalah negara yang diberkati, sehingga menjadi super-power yang disegani dunia
termasuk dunia islam, cuman ahmadinejad saja yang berani petenthang-petentheng, modal sentimen agama doang..

lha kan sayah uda bilang ; negara dodol yang dipimpin tukang dodol ajah yang rela jalan jongkok di depan as..
dan tukang dodol macam gitu gak pantas jadi pemimpin tetapi karena keserakahan maka negara pun dipenuhi dodol buat dijual..
tumbu ketemu tutup (gayung bersambut),orang aborigin bilang..ada yang goda untuk serakah ketemu sales serakah..klik deh..

hilary clinton,sebagai cheerleader,sempat memuji peran militer dalam menjalankan peran kepemimpinan di negara itu yang bersifat sementara..mulut tukang sihir selalu kumur2 mantra dan ini membuat pengaburan langkah as untuk berperan di sana..dan seperti biasa,as akan melihat sebelum menebar jala di kolam keruh..

berarti yang tidak dodol cuma ahmadinejad dan thaliban ya, bu?

yang gak dodol buanyak kok..china gak dodol..

abu hanan wrote:dengan filosofi "suara tuhan adalah suara mayoritas" berarti jangan salahkan iblis jika kemudian mayoritas memilih orang zhalim..
dengan pemilu sebagai media politik sebenarnyah menjadikan syahwat lebih mudah memilih kuda tunggangan..atas nama rakyat yang manah?inilah simalakama demokrasi..
mufakat adalah mutlak dan gak harus dilalui melalui suara..mufakat adalah kedewasaan plus kebijaksanaan dalam berargumen dengan ditopang kesadaran penuh untuk taati hasil meski gak sejalan dengan teknis/strategi yang diajukan..

Merah : Filosofi mana yang manusianya sudah pasti bersih dari gangguan iblis ??
Bold : Contohnya sekarang negara mana yang memilih pemimpin dengan mufakat mbah ??

mba dee..
sayah gak berkata ; manusia steril dari iblis..yang sayah kamsutkan adalah dengan demokrasi pilihan suara dapat menjadi peluang bagi iblis untuk memimpin suatu negara..

negara manah?
secara aklamasi dan isyarat nabi muhammad maka abu bakar dan umar adalah figur hasil musyawarah..ustman juga didahului dengan musyawarah plus satu penengah..sayah hutang dulu tentang riwayat..maklum lewat hape nih..
itu berdasarkan sejarah..dan ketika sayah pikir vatikan juga berdasarkan musyawarah eh ternyata salah..
[i]Pemungutan suara akan dilakukan
pada hari pertama konklaf. Kemudian
pemungutan itu akan diulang pada
keesokan hari pagi dan sorenya
pemilihan kembali diulang hingga
Paus yang baru terpilih dengan suara
2/3 suara mayoritas. [i]
NU pun juga gak lepas dari voting..

dan untuk negara modern malah sayah belum punya data..lha gimana wong sila 4 ajah dilanggar secara jamaah plus sadar kalow melanggar kok hahaha..

abu hanan wrote:mba dee..
sayah gak berkata ; manusia steril dari iblis..yang sayah kamsutkan adalah dengan demokrasi pilihan suara dapat menjadi peluang bagi iblis untuk memimpin suatu negara..

negara manah?
secara aklamasi dan isyarat nabi muhammad maka abu bakar dan umar adalah figur hasil musyawarah..ustman juga didahului dengan musyawarah plus satu penengah..sayah hutang dulu tentang riwayat..maklum lewat hape nih..
itu berdasarkan sejarah..dan ketika sayah pikir vatikan juga berdasarkan musyawarah eh ternyata salah..
[i]Pemungutan suara akan dilakukan
pada hari pertama konklaf. Kemudian
pemungutan itu akan diulang pada
keesokan hari pagi dan sorenya
pemilihan kembali diulang hingga
Paus yang baru terpilih dengan suara
2/3 suara mayoritas. [i]
NU pun juga gak lepas dari voting..

dan untuk negara modern malah sayah belum punya data..lha gimana wong sila 4 ajah dilanggar secara jamaah plus sadar kalow melanggar kok hahaha..

saya jawabnya dari bawah ke atas aja

  

Bold : ya pertanyaan saya adalah "contohnya sekarang bla bla bla" >> maaf mungkin saya yang kurang jelas pertanyaannya
Memang yang saya tanya adalah dalam kondisi modern .. Idealisnya memang kita bisa lihat sejarah ... tapi realistisnya tetap jaman sekarang
Artinya ... memang sangat sulit sekarang ini untuk mencari kata mufakat bila sudah masuk dalam urusan politik ...

Saya sih realistis aja mbah ... faktanya memang sangat sulit dapat kata mufakat dalam mencari pemimpin ... jadi memang voting lah cara terbaik ... karena at least sistem voting ini lebih baik daripada sistem penunjukkan langsung dari boss 1 ke boss 2

Merah :
Siapa yang ga mau melakukan dengan cara yang ideal ...
tapi kalau manusianya memang sudah ga ada yang ideal ... mau sampai kapan kita ngurusin pemilihan pemimpin terus ... ribut2 terus ... sukur2 ga sampai berantem n musuhan beneran ...
Mending cari yang paling rasional (misalnya demokrasi) toh tidak lepas dari nafas musyawarah mufakat itu sendiri ... pemimpin terpilih ... ikuti konstitusi ... pikirin kedepannya gimana ...

hehehehehe