(Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
FORUM LASKAR ISLAM :: LASKAR ISLAM :: :: LOCKED FORUM
Halaman 1 dari 1 • Share
(Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
ketika kita bicara tentang Firman Allah, hati ane galau!!!!!
Pegaimana Tuhan terlibat dalam kehidupan manusia? Sebagaimana diyakini oleh umat-umat agama lain, umat Islam memiliki kepercayaan, Tuhan adalah Mutakallim, Zat Yang Mengujar – speech producing God.
Tuhan berbicara kepada manusia.? susah ane bayangin.... Secara teologis, ini menimbulkan pertanyaan yg menjadi bhn perdebatan panjang dalam khazanah ilmu kalam atau teologi Islam. nah loh....!
Jika Tuhan berbicara, maka dalam bahasa apakah Dia berbicara?
Jika jawabannya, Tuhan berbicara dalam bahasa A, anggeplah bahasa Arab....
So pertanyaan yg bakal nunggu di belokan gang deket rumah ane adalah : " Apakah Tuhan mempunyai bahasa? "
Pertanyaan berikutnya lagi : " Bukankah bahasa apapun yang dipakai Tuhan adl bahasa manusia?.... Klo Tuhan memakai bahasa itu, bukankah Tuhan trperangkap dalam suatu " wadah duniawi " yang serba terbatas?
Bukankah Tuhan Maha Tak Terbatas?.... Dengan memakai bahasa tertentu, bukankah Tuhan akan terjebak dalam suatu finitude, keterbatasan.....?
nah loh,ribet kan.....? ada yg bisa jelasin....?
monggoh
Pegaimana Tuhan terlibat dalam kehidupan manusia? Sebagaimana diyakini oleh umat-umat agama lain, umat Islam memiliki kepercayaan, Tuhan adalah Mutakallim, Zat Yang Mengujar – speech producing God.
Tuhan berbicara kepada manusia.? susah ane bayangin.... Secara teologis, ini menimbulkan pertanyaan yg menjadi bhn perdebatan panjang dalam khazanah ilmu kalam atau teologi Islam. nah loh....!
Jika Tuhan berbicara, maka dalam bahasa apakah Dia berbicara?
Jika jawabannya, Tuhan berbicara dalam bahasa A, anggeplah bahasa Arab....
So pertanyaan yg bakal nunggu di belokan gang deket rumah ane adalah : " Apakah Tuhan mempunyai bahasa? "
Pertanyaan berikutnya lagi : " Bukankah bahasa apapun yang dipakai Tuhan adl bahasa manusia?.... Klo Tuhan memakai bahasa itu, bukankah Tuhan trperangkap dalam suatu " wadah duniawi " yang serba terbatas?
Bukankah Tuhan Maha Tak Terbatas?.... Dengan memakai bahasa tertentu, bukankah Tuhan akan terjebak dalam suatu finitude, keterbatasan.....?
nah loh,ribet kan.....? ada yg bisa jelasin....?
monggoh
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
"Benarkah wahyu dari Allah yg tersampaikan ke Nabi Muhammad merupakan berbentuk kalimat (Firman) dalam tata bahasa tertentu atau jangan2 ada bentuk yg lain,misalnya kejadian/peristiwa nyata barulah Muhammad yang menerjemahkannya ?
jiahhhh semakin ribet....
syumfah nih kalo ga ada pencerahan bisa gila ane
jiahhhh semakin ribet....
syumfah nih kalo ga ada pencerahan bisa gila ane
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
jangan galau bro sekuriti.....
jangan lupa landasannya kepada 2 hal berikut:
1) perbedaan antara makhluk (manusia) dengan Tuhannya (Allah).
2) rumus/konsep/filosofi 'refleksi' diri dalam rangka mengenal-Nya lebih baik lagi yaitu melalui:
- dzat
- sifat
- asma
- af'al
....monggo...pelan2 aja kangmas....
jangan lupa landasannya kepada 2 hal berikut:
1) perbedaan antara makhluk (manusia) dengan Tuhannya (Allah).
2) rumus/konsep/filosofi 'refleksi' diri dalam rangka mengenal-Nya lebih baik lagi yaitu melalui:
- dzat
- sifat
- asma
- af'al
....monggo...pelan2 aja kangmas....
sun-moon- SERSAN SATU
-
Posts : 191
Kepercayaan : Islam
Location : West Java
Join date : 15.08.11
Reputation : 4
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
Maksudnya gmn kang sunmun? Kok sy tmbh binun....! Lalu jawaban dr inti prtanyaan sy dimana? Mangga sampurnakeun yah akang
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
waduh bingung saya, yg mana satu topik yg mau saya ikuti dari threadnya pak satpam ini... terlalu banyak sih he he he...
tidak ada yg ribet pak satpam dan tidak ada yg perlu diribetin kalo memang kita mau sungguh2 ingin mendalami Al-Qur'an, dan mengenai pertanyaan anda diatas, sebenarnya penjelasannya sudah terdapat pada Al-Qur'an sendiri dan ayat-ayat dibawah inilah yg menjadi dalil saya utk menjawab pertanyaan pak satpam...
Surah Al-Haqqah ;
إِنَّهُ لَقَولُ رَسولٍ كَريمٍ
40) Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
وَما هُوَ بِقَولِ شاعِرٍ ۚ قَليلًا ما تُؤمِنونَ
41)Yaitu yang demikian (Al-Qur'an berikut bahasanya) bukanlah bahasa penyair/penyanyi/pelantun lagu. Sedikit sekali kalian beriman kepadanya.
وَلا بِقَولِ كاهِنٍ ۚ قَليلًا ما تَذَكَّرونَ
42)Selanjutnya bukan pula bahasa tukang tenung/dukun (yang tidak pernah jelas memerlukan juru tafsir manapun). Sedikit sekali kalian menjadi sadar perihal yang demikian.
تَنزيلٌ مِن رَبِّ العٰلَمينَ
43)yang demikian adalah wahyu (termasuk bahasanya) turunnya dari pembimbing semesta alam.
Al-Qur'an adalah kalamullah, yang kita tidak tahu bagaimana hakikat bentuk dan jenis kalamullah tersebut, ketika Allah SWT "mengucapkan" kalam-Nya kepada Malaikat Jibril, maka terjadilah sebuah proses pertama dari turunnya wahyu, Kalam tersebut ditangkap dan dipahami oleh Malaikat Jibril untuk kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW lewat medium bahasa Arab. Pada titik ini terjadi proses kedua, yaitu transfer dari firman Allah, yang dipahami oleh Jibril, kepada Nabi melalui medium bahasa yang dapat dipahami oleh Nabi, yaitu bahasa Arab.... Umat Islam meyakini bahwa dalam kedua proses tersebut tidak ada unsur kesalahan ataupun distorsi makna, Proses ini belum berhenti dan proses selanjutnya adalah ketika Rasul SAW menyampaikan firman Allah SWT tersebut kepada para sahabatnya, pada titik ini, berbeda dengan Jibril yang hanya menerima dari Allah SWTcdan menyampaikannya kepada Rasul SAW secara apa adanya.... Nabi Muhammad SAW tidak hanya menerima dan menyampaikan, melainkan juga turut menjelaskan dan menafsirkan serta, pada sejumlah ayat, dan memberi contoh praktis penerapan wahyu Allah tersebut.....
bagaimana "komunikasi" Allah SWT dgn Malaikat Jibril dalam penyampaian Kalam-Nya, biarlah hal yg ghoib itu tidak perlu kita cari penjelasannya karena hal tsb jauh diluar kemampuan akal kita yg masih terbatas kemampuannya.... namun utk pertanyaan tentang kenapa bahasa arab yg dijadikan bahasa "pengantar" dari wahyu Allah SWT ini kepada Rasulullah SAW, tentu saja hal ini bisa difikirkan secara logis jawabannya oleh akal kita dan saya yakin pak satpam bisa mempelajari dan mencari jawaban logisnya sendiri sehingga tidak perlu saya jelaskan lagi utk hal yg ini...
tidak ada yg ribet pak satpam dan tidak ada yg perlu diribetin kalo memang kita mau sungguh2 ingin mendalami Al-Qur'an, dan mengenai pertanyaan anda diatas, sebenarnya penjelasannya sudah terdapat pada Al-Qur'an sendiri dan ayat-ayat dibawah inilah yg menjadi dalil saya utk menjawab pertanyaan pak satpam...
Surah Al-Haqqah ;
إِنَّهُ لَقَولُ رَسولٍ كَريمٍ
40) Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,
وَما هُوَ بِقَولِ شاعِرٍ ۚ قَليلًا ما تُؤمِنونَ
41)Yaitu yang demikian (Al-Qur'an berikut bahasanya) bukanlah bahasa penyair/penyanyi/pelantun lagu. Sedikit sekali kalian beriman kepadanya.
وَلا بِقَولِ كاهِنٍ ۚ قَليلًا ما تَذَكَّرونَ
42)Selanjutnya bukan pula bahasa tukang tenung/dukun (yang tidak pernah jelas memerlukan juru tafsir manapun). Sedikit sekali kalian menjadi sadar perihal yang demikian.
تَنزيلٌ مِن رَبِّ العٰلَمينَ
43)yang demikian adalah wahyu (termasuk bahasanya) turunnya dari pembimbing semesta alam.
Al-Qur'an adalah kalamullah, yang kita tidak tahu bagaimana hakikat bentuk dan jenis kalamullah tersebut, ketika Allah SWT "mengucapkan" kalam-Nya kepada Malaikat Jibril, maka terjadilah sebuah proses pertama dari turunnya wahyu, Kalam tersebut ditangkap dan dipahami oleh Malaikat Jibril untuk kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW lewat medium bahasa Arab. Pada titik ini terjadi proses kedua, yaitu transfer dari firman Allah, yang dipahami oleh Jibril, kepada Nabi melalui medium bahasa yang dapat dipahami oleh Nabi, yaitu bahasa Arab.... Umat Islam meyakini bahwa dalam kedua proses tersebut tidak ada unsur kesalahan ataupun distorsi makna, Proses ini belum berhenti dan proses selanjutnya adalah ketika Rasul SAW menyampaikan firman Allah SWT tersebut kepada para sahabatnya, pada titik ini, berbeda dengan Jibril yang hanya menerima dari Allah SWTcdan menyampaikannya kepada Rasul SAW secara apa adanya.... Nabi Muhammad SAW tidak hanya menerima dan menyampaikan, melainkan juga turut menjelaskan dan menafsirkan serta, pada sejumlah ayat, dan memberi contoh praktis penerapan wahyu Allah tersebut.....
waduh, kenapa harus mikir sampe jauh2 begini pak ??? jika kita ingin bertanya apakah Tuhan mempunyai bahasa, itu sama saja kita menanyakan bagaimana sih zat Tuhan itu ?? apakah akal kita yg merupakan ciptaan Tuhan sudah mampu utk mempertanyakan sesuatu yang menjadi iradat sang Pencipta ???
Jika Tuhan berbicara, maka dalam bahasa apakah Dia berbicara?
Jika jawabannya, Tuhan berbicara dalam bahasa A, anggeplah bahasa Arab....
So pertanyaan yg bakal nunggu di belokan gang deket rumah ane adalah : " Apakah Tuhan mempunyai bahasa? "
Pertanyaan berikutnya lagi : " Bukankah bahasa apapun yang dipakai Tuhan adl bahasa manusia?.... Klo Tuhan memakai bahasa itu, bukankah Tuhan trperangkap dalam suatu " wadah duniawi " yang serba terbatas?
Bukankah Tuhan Maha Tak Terbatas?.... Dengan memakai bahasa tertentu, bukankah Tuhan akan terjebak dalam suatu finitude, keterbatasan.....?
bagaimana "komunikasi" Allah SWT dgn Malaikat Jibril dalam penyampaian Kalam-Nya, biarlah hal yg ghoib itu tidak perlu kita cari penjelasannya karena hal tsb jauh diluar kemampuan akal kita yg masih terbatas kemampuannya.... namun utk pertanyaan tentang kenapa bahasa arab yg dijadikan bahasa "pengantar" dari wahyu Allah SWT ini kepada Rasulullah SAW, tentu saja hal ini bisa difikirkan secara logis jawabannya oleh akal kita dan saya yakin pak satpam bisa mempelajari dan mencari jawaban logisnya sendiri sehingga tidak perlu saya jelaskan lagi utk hal yg ini...
forever_muslim- SERSAN SATU
- Posts : 181
Join date : 07.10.11
Reputation : 10
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
nah.... yg atas nih mulai mencerahkan
MAAF SAYA PERTEGAS LAGI YG INI.....
karena banyaknya fitnahan dan tudingan bahwa AQ hanya karangan Rasulullah melalui imajinasi / mimpi saja....
nah mohon dijabarkan sekalian ya pak :D
Benarkah wahyu dari Allah yg tersampaikan ke Nabi Muhammad merupakan berbentuk kalimat (Firman) dalam tata bahasa tertentu SAJA atau jangan2 ada bentuk yg lain,misalnya kejadian/peristiwa nyata barulah Muhammad yang menerjemahkannya ?
MAAF SAYA PERTEGAS LAGI YG INI.....
karena banyaknya fitnahan dan tudingan bahwa AQ hanya karangan Rasulullah melalui imajinasi / mimpi saja....
nah mohon dijabarkan sekalian ya pak :D
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
Hmm…
Begini aja mas sekuriti,,
Kalam & Mutakalimun adalah sifat-sifat-Nya (ma'ani & ma'nawiyyah)
Kita pun memiliki (dianugerahi) sifat: berkata, berucap, menyuarakan kata-kata, mendengar kata-kata, mengetahui (membaca) kata-kata tersebut, memahami inti bahasa hati/rasa (baik melalui/mediasi bahasa & huruf2 pengantar yang bisa dimengerti maupun dengan tanpa bahasa bangsa apapun/manapun), dst…
Saat ini anda hanya bisa ‘membaca’ (iqro) apa yang saya tuliskan dalam huruf2 latin berbahasa Indonesia, padahal tahapan sebelumnya (awalnya) adalah kata-kata dari ‘suara hati/rasa’ saya yang tanpa bunyi, itulah hakikat dari kalamku dari hayat (roh)ku yang aku sampaikan via internet yang ada unsur ghaibnya ini kepadamu yang juga sedang sama2 dianugerahkan hayat (roh)mu oleh Al-Hayat (Yang Maha Hidup)…Dia lah Yang Maha Terdahulu (Qidam) Dari-Nya semuanya tergantung dan berasal/diciptakan (termasuk segala bahasa)….
Kadang-kadang kita pun ‘iqro’ saat kita menerima dan menikmati ‘rasa’ sedih, senang, pahit, manis, dll dengan bahasa yang tanpa huruf2 pengantar dari ras bangsa apapun….(apakah tangisan/sedih/pahit dan tertawa/senyuman/manis/nyaman, bahasa apakah itu? Dari bahasa bangsa apakah ia berasal?).
apakah hewan berkomunikasi dengan bahasa yang juga rumit/komplex dan berevolusi (bahasanya) seperti manusia?
Antara kita (saya & anda), berjauhan, tetapi terasa dekat saat sedang berkomunikasi seperti ini, dan…ingatlah rumus: Tuhan itu Maha Dekat…lebih dekat antara kita dengan urat leher kita sekalipun….dan ingatlah rumus mengenai derajat (maqom) kemuliaan manusia, siapakah kita, siapakah nabi & rasul..? aqrob (akrab/dekat) nya orang yang saling kenal-mengenal tentu akan berbeda dengan yang tidak kenal/kurang mengenal….bisakah anda bayangkan ‘suatu kondisi’ orang termulia di sisi-Nya dan mengenal-Nya dengan sempurna? Sehingga pada saat Ia (Muhammad) bersaksi (menyaksikan) dan mengahadap Yang Maha Suci, saksi-menyaksikan-persaksian, maka;
Mim, ha, mim, dal: “asyhadu ala ila ha ilallah”
Alif, lam, lam, ha: “wa asyhadu Anna Muhammad wa rosulih”
Itulah isra mi’raj; syahadat nabi/rasululloh; hakikat sholat – jasad dan roh sujud kepada Yang Maha Ghaib - Yang Maha Hidup - Yang Maha Suci; --> sehingga sebelum sholat, bersuci dulu (karena kita akan menghadap Yang Maha Suci), memakai pakaian terbaik dan terindah (krn kita akan menghadap Yang Maha Baik – Yang Maha Indah – Yang Maha Gagah) --> jadi, jangan sampai seperti orang2 yg mau sholat tapi masih pake baju oblong/kaos/asal-asalan…mereka masih belum mengerti/faham,,harusnya pake baju hebat seperti jas, rapih, gagah, bersih, paling baru/mahal/pokoknya terbaik…
Sebelum itu, kronologisnya, rasululloh harus ‘berkenalan’ (identifikasi) dahulu dengan Sang pengantar pesan/petunjuk/wahyu (rohul qudus = malaikat Jibril)…yaitu pada saat wahyu pertama QS.96 (Al-A’laq) turun,,silahkan kaji QS.96: 1, 4, 5. atau 1 s/d 19 (keseluruhannya).
Selain dalil dari bung FM (QS.Al-Haqqah) tsb diatas, silahkan dikaji juga: QS.2:253; QS.2:285; QS.35:48; QS.35:50; QS.5:83; QS.6:19; QS.7:172;
Dan pada saat kita mempertanyakan 1 sifat, 2 sifat, pun seterusnya sifat-sifat-Nya yang wajib yang lain, maka kita berkecenderungan ingin mengetahui/mempertanyakan Dzat-Nya….
Telah ditegaskan dalam rumusan-rumusan-Nya yang agung dalam suhufi Ibrohima wa Musa wa Muhammad (Qur’an)….bahwa baik dengan ‘menunduk’ menyelami kedalam diri (mikrokosmik) maupun ‘menengadah’ ke atas langit semesta (makromosmik), kita tidak akan ‘mencapai’ hakikat Dzat-Nya…
Karena telah jelas rumusnya: “setiap apapun yang diketahui dan akan diketahui nanti di alam lahir, maka ia bukanlah Dzat-Nya, melainkan masih ciptaan-Nya” – untuk ini sifat-Nya: Yang Maha Ghaib – Yang Maha Tersembunyi – Yang Maha Halus – namun Ia juga Yang Maha Dekat…
Kita simulasi sedikit yang ‘mikrokosmik’…
1. Level makroskopik – Benda
2. Level molekuler
3. Level atom – Proton, neutron, dan elektron
4. Level subatomik – Elektron, neutrino, etc (keluarga lepton)
5. Level subatomik – Quark (keluarga kuark)
6. Level string
Setelah point.6 pun mungkin nanti akan ditemukan level2 lain dikemudian,,,maka dimana atau yang manakah Dzat-Nya? Tentu kita harus berpijak pada sifat: Maha Ghaib, sehingga Maha Suci Dzat-Nya dari dipersekutukan dengan apapun sehalus apapun ciptaan-ciptaan-Nya itu (baik telah ditemukan/dikenal maupun belum)….
Demikian, juga yang ‘makrokosmik’…Maha Tidak Terbatas, Maha Besar --> Allah Hu Akbar…
--> maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS.Ar-Rahman)
Kita hingga kepada “kata yang kehabisan huruf dan tinta”, telah menembus batas ‘kegilaan’ dan ‘kewarasan’ tempat akal bersemayam, sudah tidak ada ‘rasa’ dan ‘sirr’ yang bisa membedakan dan melewati tahap ‘merinding’, tapi ketidakberdayaan adalah bukti diri betapa sangat mungkin untuk ‘tiada’ diri ini dan yang sangat pasti (tidak terikat kemungkinan) adalah Dia Yang Maha Ada, Maha Wujud, Maha Terdahulu, Maha Hidup, Maha Kekal…Maha Suci dari apa yang dipersekutukan dengan apapun juga….
sedemikian pula dengan sifat-Nya yang lain: Kalam & Mutakalimun, adalah diri/makhluk sangat mungkin utk tidak bisa berkata-kata dan berbahasa dibandingkan dengan Dia Yang Maha Kuasa & Berkehendak, Maha Mengajarkan segala sesuatu dengan Ilmu-Nya....
Leungit tanpa leuwih – ilang tanpa karana, clik putih clak herang susuci ku cai kahuripan (hilang sirna tanpa berbekas, bersuci dengan air kehidupan),
Symbol jendela semesta seru sekalian alam: hajar aswad (juga dikonotasi/simbolkan sbg tangan kanan-Nya, konon mnrt scientist adlh meteorit tertua di bumi), gapai/hadapkan dan salamlah pada-Nya dengan takbiratul ihram (Allah Maha Besar/Akbar) dengan terlebih dahulu/sambil 'sight' sepasang mata kita tujukan pada 1 titik puncak hidung….
Titis tulis ti azali, kalamulloh nyayang di kamuhammadan, tulis kalam-Na tinu kabir ka sagir: alif, lam, ha, mim, dal = alhamdu, panungtungan ku salam & salamun kaolamirobbi rokhim…
(tertulis pada yang terdahulu, kalam-Nya bersarang/built-in/terefleksi di Muhammad/kemakhlukan, tulis kalam-Nya dalam alam kabir di alam sagir: alif, lam, ha, mim, dal = alhamdu, dan diakhiri dengan salam & salam sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang)
Jadi 1 paket lengkap, hakikat:
- Syahadat & Sholat (Isra Mi’raj)
- Hajar aswad
- Qur’an = firman-Nya (kalam-Nya)
Sehingga setelah datang petunjuk2 yang haq (dari Qur’an/Kalam-Nya yang turun dengan sangat terhormat: melalui mulut/kalam rasul-Nya), maka --> tinggal bersimpuh sujud dan bersyukur….no more excuses…..
Begini aja mas sekuriti,,
Kalam & Mutakalimun adalah sifat-sifat-Nya (ma'ani & ma'nawiyyah)
Kita pun memiliki (dianugerahi) sifat: berkata, berucap, menyuarakan kata-kata, mendengar kata-kata, mengetahui (membaca) kata-kata tersebut, memahami inti bahasa hati/rasa (baik melalui/mediasi bahasa & huruf2 pengantar yang bisa dimengerti maupun dengan tanpa bahasa bangsa apapun/manapun), dst…
Saat ini anda hanya bisa ‘membaca’ (iqro) apa yang saya tuliskan dalam huruf2 latin berbahasa Indonesia, padahal tahapan sebelumnya (awalnya) adalah kata-kata dari ‘suara hati/rasa’ saya yang tanpa bunyi, itulah hakikat dari kalamku dari hayat (roh)ku yang aku sampaikan via internet yang ada unsur ghaibnya ini kepadamu yang juga sedang sama2 dianugerahkan hayat (roh)mu oleh Al-Hayat (Yang Maha Hidup)…Dia lah Yang Maha Terdahulu (Qidam) Dari-Nya semuanya tergantung dan berasal/diciptakan (termasuk segala bahasa)….
Kadang-kadang kita pun ‘iqro’ saat kita menerima dan menikmati ‘rasa’ sedih, senang, pahit, manis, dll dengan bahasa yang tanpa huruf2 pengantar dari ras bangsa apapun….(apakah tangisan/sedih/pahit dan tertawa/senyuman/manis/nyaman, bahasa apakah itu? Dari bahasa bangsa apakah ia berasal?).
apakah hewan berkomunikasi dengan bahasa yang juga rumit/komplex dan berevolusi (bahasanya) seperti manusia?
Antara kita (saya & anda), berjauhan, tetapi terasa dekat saat sedang berkomunikasi seperti ini, dan…ingatlah rumus: Tuhan itu Maha Dekat…lebih dekat antara kita dengan urat leher kita sekalipun….dan ingatlah rumus mengenai derajat (maqom) kemuliaan manusia, siapakah kita, siapakah nabi & rasul..? aqrob (akrab/dekat) nya orang yang saling kenal-mengenal tentu akan berbeda dengan yang tidak kenal/kurang mengenal….bisakah anda bayangkan ‘suatu kondisi’ orang termulia di sisi-Nya dan mengenal-Nya dengan sempurna? Sehingga pada saat Ia (Muhammad) bersaksi (menyaksikan) dan mengahadap Yang Maha Suci, saksi-menyaksikan-persaksian, maka;
Mim, ha, mim, dal: “asyhadu ala ila ha ilallah”
Alif, lam, lam, ha: “wa asyhadu Anna Muhammad wa rosulih”
Itulah isra mi’raj; syahadat nabi/rasululloh; hakikat sholat – jasad dan roh sujud kepada Yang Maha Ghaib - Yang Maha Hidup - Yang Maha Suci; --> sehingga sebelum sholat, bersuci dulu (karena kita akan menghadap Yang Maha Suci), memakai pakaian terbaik dan terindah (krn kita akan menghadap Yang Maha Baik – Yang Maha Indah – Yang Maha Gagah) --> jadi, jangan sampai seperti orang2 yg mau sholat tapi masih pake baju oblong/kaos/asal-asalan…mereka masih belum mengerti/faham,,harusnya pake baju hebat seperti jas, rapih, gagah, bersih, paling baru/mahal/pokoknya terbaik…
Sebelum itu, kronologisnya, rasululloh harus ‘berkenalan’ (identifikasi) dahulu dengan Sang pengantar pesan/petunjuk/wahyu (rohul qudus = malaikat Jibril)…yaitu pada saat wahyu pertama QS.96 (Al-A’laq) turun,,silahkan kaji QS.96: 1, 4, 5. atau 1 s/d 19 (keseluruhannya).
Selain dalil dari bung FM (QS.Al-Haqqah) tsb diatas, silahkan dikaji juga: QS.2:253; QS.2:285; QS.35:48; QS.35:50; QS.5:83; QS.6:19; QS.7:172;
Dan pada saat kita mempertanyakan 1 sifat, 2 sifat, pun seterusnya sifat-sifat-Nya yang wajib yang lain, maka kita berkecenderungan ingin mengetahui/mempertanyakan Dzat-Nya….
Telah ditegaskan dalam rumusan-rumusan-Nya yang agung dalam suhufi Ibrohima wa Musa wa Muhammad (Qur’an)….bahwa baik dengan ‘menunduk’ menyelami kedalam diri (mikrokosmik) maupun ‘menengadah’ ke atas langit semesta (makromosmik), kita tidak akan ‘mencapai’ hakikat Dzat-Nya…
Karena telah jelas rumusnya: “setiap apapun yang diketahui dan akan diketahui nanti di alam lahir, maka ia bukanlah Dzat-Nya, melainkan masih ciptaan-Nya” – untuk ini sifat-Nya: Yang Maha Ghaib – Yang Maha Tersembunyi – Yang Maha Halus – namun Ia juga Yang Maha Dekat…
Kita simulasi sedikit yang ‘mikrokosmik’…
1. Level makroskopik – Benda
2. Level molekuler
3. Level atom – Proton, neutron, dan elektron
4. Level subatomik – Elektron, neutrino, etc (keluarga lepton)
5. Level subatomik – Quark (keluarga kuark)
6. Level string
Setelah point.6 pun mungkin nanti akan ditemukan level2 lain dikemudian,,,maka dimana atau yang manakah Dzat-Nya? Tentu kita harus berpijak pada sifat: Maha Ghaib, sehingga Maha Suci Dzat-Nya dari dipersekutukan dengan apapun sehalus apapun ciptaan-ciptaan-Nya itu (baik telah ditemukan/dikenal maupun belum)….
Demikian, juga yang ‘makrokosmik’…Maha Tidak Terbatas, Maha Besar --> Allah Hu Akbar…
--> maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS.Ar-Rahman)
Kita hingga kepada “kata yang kehabisan huruf dan tinta”, telah menembus batas ‘kegilaan’ dan ‘kewarasan’ tempat akal bersemayam, sudah tidak ada ‘rasa’ dan ‘sirr’ yang bisa membedakan dan melewati tahap ‘merinding’, tapi ketidakberdayaan adalah bukti diri betapa sangat mungkin untuk ‘tiada’ diri ini dan yang sangat pasti (tidak terikat kemungkinan) adalah Dia Yang Maha Ada, Maha Wujud, Maha Terdahulu, Maha Hidup, Maha Kekal…Maha Suci dari apa yang dipersekutukan dengan apapun juga….
sedemikian pula dengan sifat-Nya yang lain: Kalam & Mutakalimun, adalah diri/makhluk sangat mungkin utk tidak bisa berkata-kata dan berbahasa dibandingkan dengan Dia Yang Maha Kuasa & Berkehendak, Maha Mengajarkan segala sesuatu dengan Ilmu-Nya....
Leungit tanpa leuwih – ilang tanpa karana, clik putih clak herang susuci ku cai kahuripan (hilang sirna tanpa berbekas, bersuci dengan air kehidupan),
Symbol jendela semesta seru sekalian alam: hajar aswad (juga dikonotasi/simbolkan sbg tangan kanan-Nya, konon mnrt scientist adlh meteorit tertua di bumi), gapai/hadapkan dan salamlah pada-Nya dengan takbiratul ihram (Allah Maha Besar/Akbar) dengan terlebih dahulu/sambil 'sight' sepasang mata kita tujukan pada 1 titik puncak hidung….
Titis tulis ti azali, kalamulloh nyayang di kamuhammadan, tulis kalam-Na tinu kabir ka sagir: alif, lam, ha, mim, dal = alhamdu, panungtungan ku salam & salamun kaolamirobbi rokhim…
(tertulis pada yang terdahulu, kalam-Nya bersarang/built-in/terefleksi di Muhammad/kemakhlukan, tulis kalam-Nya dalam alam kabir di alam sagir: alif, lam, ha, mim, dal = alhamdu, dan diakhiri dengan salam & salam sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang)
Jadi 1 paket lengkap, hakikat:
- Syahadat & Sholat (Isra Mi’raj)
- Hajar aswad
- Qur’an = firman-Nya (kalam-Nya)
Sehingga setelah datang petunjuk2 yang haq (dari Qur’an/Kalam-Nya yang turun dengan sangat terhormat: melalui mulut/kalam rasul-Nya), maka --> tinggal bersimpuh sujud dan bersyukur….no more excuses…..
sun-moon- SERSAN SATU
-
Posts : 191
Kepercayaan : Islam
Location : West Java
Join date : 15.08.11
Reputation : 4
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
:lkj: setelah saya baca berkali2..... (sekali ga cukup soalnya)
begh...... inilah islam dinul haq
syukron kang sunmoon,pencerahannya bikin sampe silau
begh...... inilah islam dinul haq
syukron kang sunmoon,pencerahannya bikin sampe silau
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
owh..kirain belum ngeh...gpp,sedikit tambahan.
Allah berfirman ;
1.berkata dengan bersuwarah ? atow
2.bertelepatih? atow
3.berupah tulisan?
berfirman adalah carah komunikasih utk menjelaskan padah manusiah bahwah Dia adalah hidup,memiliki kehendak.
berfirman tidak terbatas padah satuh bahasah tetapih padah banyak carah..jikah Al Quran diturnkan dengan bahasah Jawah..........pastih adah yg bilang sepertih yg brow BK sampaikan di atas..
adakah yg menjamin bahwah bahasah jawah telah adah di pulo jawah di saat manusiah datang pertamah kalih di pulo jawah?
tidak bukan.
bahkan bahasa endonesah dan enggresh pun uda berbedah antarah masah sekarang dengan 400-500 thn lalu.
Al Quran hanyah mimpi/imajinasih sajah?
Wah wah...gemanah bisah seorang muhammad mengetahuih bahwah langit dan bumih dahuluh adalah satuh?
gemanah bisah seorang muhammad dapat mengetahuih perihal gaib/peristiwa masah depan?
ngelanturnyah seorang muhammad BISA dan DAPAT dibantah padah saat beliow hidup baik darih kalangan Yahudi atowpun Nashrani...
hanyah orang2 yg kurang membatjah sajah yg berpendapat sepertih ituh (diatas)
Allah berfirman ;
1.berkata dengan bersuwarah ? atow
2.bertelepatih? atow
3.berupah tulisan?
berfirman adalah carah komunikasih utk menjelaskan padah manusiah bahwah Dia adalah hidup,memiliki kehendak.
berfirman tidak terbatas padah satuh bahasah tetapih padah banyak carah..jikah Al Quran diturnkan dengan bahasah Jawah..........pastih adah yg bilang sepertih yg brow BK sampaikan di atas..
adakah yg menjamin bahwah bahasah jawah telah adah di pulo jawah di saat manusiah datang pertamah kalih di pulo jawah?
tidak bukan.
bahkan bahasa endonesah dan enggresh pun uda berbedah antarah masah sekarang dengan 400-500 thn lalu.
Al Quran hanyah mimpi/imajinasih sajah?
Wah wah...gemanah bisah seorang muhammad mengetahuih bahwah langit dan bumih dahuluh adalah satuh?
gemanah bisah seorang muhammad dapat mengetahuih perihal gaib/peristiwa masah depan?
ngelanturnyah seorang muhammad BISA dan DAPAT dibantah padah saat beliow hidup baik darih kalangan Yahudi atowpun Nashrani...
hanyah orang2 yg kurang membatjah sajah yg berpendapat sepertih ituh (diatas)
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
Alhamdulillah..... :surban:
sehingga topic 'sealed' by:
QS.2:1 --> Alif, Lam, Mim
sehingga topic 'sealed' by:
QS.2:1 --> Alif, Lam, Mim
Terakhir diubah oleh sun-moon tanggal Sun Dec 25, 2011 4:04 pm, total 1 kali diubah
sun-moon- SERSAN SATU
-
Posts : 191
Kepercayaan : Islam
Location : West Java
Join date : 15.08.11
Reputation : 4
Re: (Benarkah Allah berfirman.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
Thread ini sudah mencapai titik Kesimpulan, maka dengan ini akan saya pindahkan ke Kamar "Problem Solved" yang sifatnya adalah terkunci/tidak dapat di-komentari lagi..
____________
*Bagi siapa saja yang menginginkan untuk dibuka kembali Thread ini dan memindahkan Thread ini kembali
kepada Kamar/Forum semula, silahkan kirim via PM (Private Message) ke
Saya atau kepada Pengurus Forum lainnya..
Similar topics
» (job pak jibril) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
» (mana yg lebih dahulu.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
» (sholat Fardhu jamaah) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....! part 2
» Buddha bertanya tentang Allah,Muslim menjawab
» curhat bakul kopi ( part 1 )
» (mana yg lebih dahulu.?) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....!
» (sholat Fardhu jamaah) bakul kopi bertanya..... pak ustadz menjawab....! part 2
» Buddha bertanya tentang Allah,Muslim menjawab
» curhat bakul kopi ( part 1 )
FORUM LASKAR ISLAM :: LASKAR ISLAM :: :: LOCKED FORUM
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik