Bolehkah meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dibanding bangsa lain? Bolehkah meyakini sudra adalah manusia dengan kasta terendah

First topic message reminder :

Bolehkah meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dari bangsa lain?

Bolehkah meyakini sudra adalah kasta terendah untuk menusia?





Pertanyaan terbuka untuk siapa saja, terbuka untuk semua dalil, kitab suci, aturan, dan undang- undang apapun

melindungi rakyat dari perbuatan teroris ,bukanlah rasis
itu dilakukan Trump malarang muslim msk USA
USA gak mau seperti german atau prancis yg hancur..di bom muslim

gayatri+ wrote:mau meyakini umat muslim itu umat terbodoh dibanding umat lain juga boleh saja kok.
kenapa gak boleh?
fakta dan buktinya memang demikian kok.
gubernur yg mau kerja buat melayani rakyat malah mau dipenjarakan!!

Arswendo yg TIDAK BERSALAH malah difitnah oleh KAUM MUSLIM..dipenjarakan hanya krn angket !!
masyaallah.kalau ngikuti cara pikir muslim,maka
kaum muslim itu kaum yg terkutuk
sembahyang harus pake TOA keras2 ,ganggu umat lain.tdk toleran

kalau saya berusaha meyakini diri sendiri ,bahwa kaum muslim itu umat yg terpandai berarti saya MEMBOHONGI DIRI SENDIRI..

Menurut saya ya itu boleh boleh saja, apalagi kalau di barat. Cuma di Indonesia harus hati2 karena ada UU ITE, tidak semua yang diyakini perlu dituliskan apalagi keyakinan tentang/mengenai orang lain, bisa kena pidana.

Namun demikian, sebaiknya setiap yang diyakini itu adalah suatu hal yang benar dan berdasar penilaian yang adil. Penilaian berdasar nafsu dan rasa benci/ketidaksukaan bisa berakibat keyakinan yang keliru atau salah memahami suatu hal yang menumbuhkan keyakinan tersebut.

Tentang toleransi dalam ibadah itu ada ada 2 hal, toleransi yang ibadah diusahakan tidak mengganggu yang tidak ibadah, dan toleransi yang tidak ibadah jangan mengusik yang lagi ibadah.

gayatri+ wrote:melindungi rakyat dari perbuatan teroris ,bukanlah rasis
itu dilakukan Trump malarang muslim msk USA
USA gak mau seperti german atau prancis yg hancur..di bom muslim

kalau menurut saya melindungi rakyat dari perbuatan teroris ,bukan rasis.

tapi melarang muslim msk USA, itu rasis.

Barat mengangkat diri sendiri sebagai kiblat peradaban, persamaan hak dan derajat, melindungi hak asasi dll, walaupun realitanya mereka memaksa dan menghancurkan negara2 lain berubah seperti mereka, tapi point2 persamaan tetap dipercaya oleh masyarakatnya.  Bertindak rasis akan mengikis fundamental demokrasi mereka sendiri.

apakah anda lebih setuju jika usa menyaring muslim yg mukanya tampang teroris?? gmn menyaringnya dong?
biarin aja teroris muslim masuk USA?????

gayatri+ wrote:apakah anda lebih setuju jika usa menyaring muslim yg mukanya tampang teroris?? gmn menyaringnya dong?
biarin aja teroris muslim masuk USA?????

Saya dan anda tidak dalam kapasitas setuju atau tidak setuju terhadap kebijakan lain negara. Mereka memutuskan apapun g banyak efeknya bagi kita. Justru itu ujian untuk Trump untuk menunjukkan Amerika seperti apa yang ingin dia bangun. Yang rasis atau yang menjunjung persamaan hak dll, Yang gembor2 HAM asalnya kan dari sana, apakah mereka akan mencabut posisinya sebagai kiblat HAM ya kita lihat saja. Biarkan mereka yang mencari solusi.

Cuma opini saya, seandainya Amerika dan Trump mengubah gayanya dan menunjukkan komitmen yang kuat bahwa memang mereka tidak rasis dan menganggap semua manusia di belahan bumi manapun adalah sama, tidak mengintimidasi dan menghancurkan negara2 yang tidak sehaluan dengan mereka, mungkin tidak ada seorang terorispun yang bakalan datang, atau tidak akan muncul benih2 orang2 yang suatu saat akan dendam karena pilihan kerasisan mereka.

gayatri+ wrote:

deenee:
jadi cuma orang2 yang mencari pembenaran saja (demi kepentingan kelompoknya) ... yang bisa2an bilang sistem kasta berdampak positif dan bisa dibenarkan

jadi intinya ... ga boleh tetap ga boleh ..... toh nyatanya sistem kasta seperti ini ... memang TIDAK AKAN PERNAH ada bentuk positif-nya ... dan ujungnya selalu negatif

oooowww..kalau rasis dlm agama boleh ya non?
membenci yahudi atau nasrani.dan segudang alasan utk mengecam nasrani dan yahudi.
balok segede gajah gak kelihatan apa?

dan kedua:
kok islam pake pakaian khusus ,yg membedakan antara
aku muslim dan kamu bukan muslim.

islam menganjurkan memanjangkan janggot,utk membedakan dg kaum non islam.

kalau konsisten,berarti islampun dg pakaian dan anjuran memanjangkan jenggot (kayak kambing)
,gak ada positifnya.Ujungnya selalu negatif

ngomong apa sih ... wong saya sudah bilang ga boleh (size 18 pink) ... kok ujug2 jadi boleh (merah)

baca yang bener ... dasar sumbu pendek

njlajahweb wrote:quote
mana ada sikap batin yang benar bila ujungnya adalah

tanggapan
lha iya kan aku bilang selama

apa kamu kira semua orang Israel sombong-sombong gitu

apa kamu kira tidak ada Brahma yang rendah hati, yang hatinya tidak memandang kasta, walaupun dia hidup dijaman yang berkasta

merah : ya itu yang saya bilang ... itu namanya mencari pembenaran >>> sudah jelas TIDAK ADA sikap batin yang benar .... lalu dicari pembenaran-nya dengan kata "selama"

faktanya ... ada buktinya ga yang "selama" ini ... ada ga sikap batin yang pernah BENAR dalam sistem kasta ??

contohnya gini >>>> bahkan MENCURI saja ... masih mungkin didasari oleh sikap batin yang benar >>> at least saya masih bisa memaklumi orang yang mencuri benar2 karena dia lapar dan miskin ... akibat penindasan atau ketidak adilan (misalnya)

bahkan MEMBUNUH saja ... masih mungkin didasari oleh sikap batin yang benar >>> contohnya membunuh dalam perang ...

nah sekarang BUKTIKAN ... pernah ada ga sikap batin yang benar terkait sistem kasta ?? >>> ga ada !!!

karena sistem kasta dibentuk CUMA OLEH DUA sikap batin .... antara sikap batin sombong (merasa dirinya lebih tinggi dibanding orang lain) ... atau sikap batin mental budak (merasa dirinya lebih rendah dibanding orang lain)

ungu : orang israel jaman mana maksud anda ?? jaman PL atau jaman sekarang

>>>> kalau Israel jaman PL ... kan ada ceritanya di gimana mereka bolak balik melanggar perintah Tuhan akibat kesombongan mereka
>>>> kalau Israel jaman sekarang .... kan saya sudah bilang jangan mau jadi pembantunya Gog Magog .... jangan mau asal telen hoax mereka

jadi baiknya anda jawab dulu yang hijau

biru : Jadi yang underline itu maksudnya gimana ?? .... bahwa korupsi itu tetap boleh boleh saja ... walaupun anda tidak melakukan korupsi .... gitu maksudnya ??

kalimat underline ini apa bedanya dengan pandangan anda terkait sistem kasta vs Brahma .... bahwa sistem kasta itu tetap boleh boleh saja ... walaupun Brahma tidak memandang kasta

demokrasi dan anti rasis bukan berarti USA hrs membebaskan kaum yg TELAH TERBUKTI lakukan teror diseluruh dunia,memasuki USA.

kebebasan hrs disertai tanggungjwab

keadaan muslim yg msk USA ,itu seperti kaum yg kena virus zombi..(teroris) hrs di karantina.

apakah karantina berarti rasis? tidak
selama tujuannya positif,maka tidak termasuk rasis

dinegara apa seh..yg penduduknya ada islamnya,YG GAK ADA TERORISNYA????? tidak ada
(kalau cuma teroris tp tdk mengatasnamakan agama mah..kami tdk peduli)

isaku wrote:

mb Dee wrote:status sosial manusia setara satu sama lain ... sementara yang punya hak memberi atau mengetahui tinggi rendah-nya derajat manusia hanya Allah

ya ini justru yang saya tanya, sebuah statement kan tidak muncul tiba2.
Mana dalilnya, dasarnya apa untuk klaim mb Dee ini?

gini loh maksud saya .... saya kan menanggapi TS ... dan TS nya disini muslim ... jadi kalau anda bilang kalimat diatas sebagai klaim saya .... nah anda sendiri gimana sebagai muslim ??

>>> karena semua muslim kan memang SUDAH PAHAM ... bahwa salah satu tujuan turunnya Islam adalah menghapus sistem kasta >>> misalnya ... terbukti dengan apa yang sudah dilakukan Rasulullah terhadap para budak >>>> nah ... kalau sudah begini ... trus kenapa masih ditanya lagi terkait dalil yang menolak (atau mengatakan TIDAK BOLEH) terkait sistem kasta ?? (balik ke merah)

katakanlah anda bilang sistem kasta diperbolehkan ... maka silahkan anda yang jelaskan dalam sudut pandang Islam itu sendiri ... darimana anda bisa berpikir seperti yang biru ini ??

menurut anda Islam mengajarkan sistem kasta ga ?? ... menurut anda dalam ajaran Islam status sosial manusia setara atau tidak ?? .... ada ga perintah2 dalam Al Quran bahwa manusia diperbolehkan meninggikan atau merendahkan status sosial orang lain ??

------------------------------------------------

isaku wrote:

mb Dee wrote:jadi cuma muslim bergaya Allah (alias Allah wanna be) saja yang bisa2an bikin sistem kasta atau pengelompokan status sosial

kenapa saya sebut muslim (yang underline) ?? .... karena saya bicara tentang Islam

makanya yang jelas dong .... anda nulis TS itu sebetulnya untuk siapa yang beragama apa ??

ya g masalah mb Dee bicara ttg Islam, g dilarang kok.

Kan sudah sangat tegas di paling atas.

isaku wrote:Pertanyaan terbuka untuk siapa saja, terbuka untuk semua dalil, kitab suci, aturan, dan undang- undang apapun

Pertanyaannya gini saya perjelas:

Dalam pandangan mb Dee sebagai muslimah (karena mb Dee memilih menanggapi dari sisi Islam):

Bolehkah saat ini seseorang meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dari bangsa lain?

Bolehkah saat ini seseorang meyakini Sudra adalah kasta terendah untuk menusia?

nb.kata saat ini dan seseorang saya tambahkan untuk mengurangi kemungkinan pertanyaan/ pengkondisian tambahan.

dan pertanyaan ini sudah saya jawab

GA BOLEH

semua manusia selama judulnya MASIH ADA DI BUMI ... dilihat dari faktor SARA manapun .... semua sama derajat dan kedudukannya satu sama lain

kalau mau nyari2 derajat ... tunggu nanti di akhirat

karena saya menanggapi dari sisi Islam ... maka itu jawabannya ... jadi fokusnya adalah kepada SEMUA MANUSIA ... berlaku bagi SEMUA MANUSIA .... ga ada urusannya apakah seseorang kepada bangsa anu lah ... seseorang kepada kaum sudra lah ... bla bla bla

mau dilakukan orang lain (seseorang) atau tidak ... pokoknya tetap ga boleh ... dst (seperti jawaban saya dalam quote)

gayatri+ wrote:demokrasi dan anti rasis bukan berarti USA hrs membebaskan kaum yg TELAH TERBUKTI lakukan teror diseluruh dunia,memasuki USA.

kebebasan hrs disertai tanggungjwab

keadaan muslim yg msk USA ,itu seperti kaum yg kena virus zombi..(teroris) hrs di karantina.

apakah karantina berarti rasis? tidak
selama tujuannya positif,maka tidak termasuk rasis

dinegara apa seh..yg penduduknya ada islamnya,YG GAK ADA TERORISNYA????? tidak ada
(kalau cuma teroris tp tdk mengatasnamakan agama mah..kami tdk peduli)

ya ini contoh dari semua ucapan saya sebelumnya :

ada ga sikap batin yang pernah BENAR dalam sistem kasta ?? ga ada !!!

karena sistem kasta dibentuk CUMA OLEH DUA sikap batin .... antara sikap batin sombong (merasa dirinya lebih tinggi dibanding orang lain) ... atau sikap batin mental budak (merasa dirinya lebih rendah dibanding orang lain)

jadi cuma orang2 yang mencari pembenaran saja (demi kepentingan kelompoknya) ... yang bisa2an bilang sistem kasta berdampak positif dan bisa dibenarkan

dalam mencari pembenaran ... salah satunya adalah dengan melakukan fitnah ... yang tujuannya juga ga jauh2 karena jiwa rasis mereka sendiri

sistem kasta BERAKAR DARI MENTAL RASIS (baca yang biru) >>> dan cuma manusia2 yang cari pembenaran yang memperbolehkan sikap batin seperti biru diatas

denee..membuat sistim kasta blm tentu tujuannya negatif
misal Ahok membebaskan pajak bagi org yg dianggap kasta sudra krn beban PLN nya 900kw/a kebawah
atau membebaskan PBB bagi rumah dg harga NJOP dibwah 1 milyar
walau tanpa nama SUDRA tp tetap saja ada PEMBEDAAN (yg positif..
tanpa nama atau pake nama...gak ngaruh,yg penting motivasinya

meyakini sudra sbg kasta terendah BUKAN berarti hrs menyetujui diberlakukannya sistim kasta!!

meyakini almaidah51 sbg ayat islam,BUKAN berarti hrs menyetujui pelarangan memilih pemimpin non muslim.

meyakini nabi menikahi anak dibawah umur,BUKAN berarti hrs menyetujui pernikahan dibawah umur

MEYAKINI ISLAM SEBAGAI BUATAN ALLAH,BUKAN BERARTI HRS MENYETUJUI BERDIRINYA NII
ATAU BAHKAN SEKEDAR menyetujui DIBERLAKUKANNYA SYARIAH ISLAM !!

meyakini nabi kita tak setia,BUKAN berarti menyetujui suami kita nikah lagi !

wakakakkkkk......

dee-nee wrote:

isaku wrote:

mb Dee wrote:status sosial manusia setara satu sama lain ... sementara yang punya hak memberi atau mengetahui tinggi rendah-nya derajat manusia hanya Allah

ya ini justru yang saya tanya, sebuah statement kan tidak muncul tiba2.
Mana dalilnya, dasarnya apa untuk klaim mb Dee ini?

gini loh maksud saya .... saya kan menanggapi TS ... dan TS nya disini muslim ... jadi kalau anda bilang kalimat diatas sebagai klaim saya .... nah anda sendiri gimana sebagai muslim ??

>>> karena semua muslim kan memang SUDAH PAHAM ... bahwa salah satu tujuan turunnya Islam adalah menghapus sistem kasta >>> misalnya ... terbukti dengan apa yang sudah dilakukan Rasulullah terhadap para budak >>>> nah ... kalau sudah begini ... trus kenapa masih ditanya lagi terkait dalil yang menolak (atau mengatakan TIDAK BOLEH) terkait sistem kasta ?? (balik ke merah)

katakanlah anda bilang sistem kasta diperbolehkan ... maka silahkan anda yang jelaskan dalam sudut pandang Islam itu sendiri ... darimana anda bisa berpikir seperti yang biru ini ??

menurut anda Islam mengajarkan sistem kasta ga ?? ... menurut anda dalam ajaran Islam status sosial manusia setara atau tidak ?? .... ada ga perintah2 dalam Al Quran bahwa manusia diperbolehkan meninggikan atau merendahkan status sosial orang lain ??

Waduh, susah juga ya minta dalil  

Kan yang lagi nanya saya,... Segala sesuatu untuk menentukan boleh atau tidak, halal haram, wajib apa sunnah dalam Islam ada dalilnya bukan, saya cuma minta itu kok.

Ya memang Islam tidak mengenal kasta, yang jadi pertanyaan kan tanggapan kita muslim, atau dalam hal ini mb Dee (karena saya di posisi bertanya) terhadap orang lain: Boleh tidak mereka itu meyakini hal tersebut? Kalau tidak boleh dasar apa yang kita gunakan untuk melarang?

Mengenai pendapat saya, ya nanti saya urai lah, saya tidak cantumkan dulu karena tidak ingin mempengaruhi orang yang saya tanya.

Ini semacam survei mb Dee, nantinya saya ingin ambil contoh lain apakah jawaban pertanyaan ini masih cocok diimplementasikan ke yang lain itu. Bisa konsisten tidak. 

Seharusnya jawaban G BOLEH itu adalah jawaban paling konsisten untuk semua kasus, tapi setiap LARANGAN butuh alasan, butuh dasar, acuan. Tidak mungkin melarang anak tanpa penjelasan, tidak mungkin ujug2 melarang orang lain kalau tidak ada dasar hukum pijakannya.

------------------------------------------------

mb Dee wrote:

isaku wrote:

mb Dee wrote:jadi cuma muslim bergaya Allah (alias Allah wanna be) saja yang bisa2an bikin sistem kasta atau pengelompokan status sosial

kenapa saya sebut muslim (yang underline) ?? .... karena saya bicara tentang Islam

makanya yang jelas dong .... anda nulis TS itu sebetulnya untuk siapa yang beragama apa ??

ya g masalah mb Dee bicara ttg Islam, g dilarang kok.

Kan sudah sangat tegas di paling atas.

isaku wrote:Pertanyaan terbuka untuk siapa saja, terbuka untuk semua dalil, kitab suci, aturan, dan undang- undang apapun

Pertanyaannya gini saya perjelas:

Dalam pandangan mb Dee sebagai muslimah (karena mb Dee memilih menanggapi dari sisi Islam):

Bolehkah saat ini seseorang meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dari bangsa lain?

Bolehkah saat ini seseorang meyakini Sudra adalah kasta terendah untuk menusia?

nb.kata saat ini dan seseorang saya tambahkan untuk mengurangi kemungkinan pertanyaan/ pengkondisian tambahan.

dan pertanyaan ini sudah saya jawab

GA BOLEH

semua manusia selama judulnya MASIH ADA DI BUMI ... dilihat dari faktor SARA manapun .... semua sama derajat dan kedudukannya satu sama lain

kalau mau nyari2 derajat ... tunggu nanti di akhirat

karena saya menanggapi dari sisi Islam ... maka itu jawabannya ... jadi fokusnya adalah kepada SEMUA MANUSIA ... berlaku bagi SEMUA MANUSIA .... ga ada urusannya apakah seseorang kepada bangsa anu lah ... seseorang kepada kaum sudra lah ... bla bla bla

mau dilakukan orang lain (seseorang) atau tidak ... pokoknya tetap ga boleh ... dst (seperti jawaban saya dalam quote)

Yup, terima kasih, diterima jawabannya, tinggal sedikit lagi, landasan untuk melarang orang lain itu apa?

gayatri+ wrote:denee..membuat sistim kasta blm tentu tujuannya negatif
misal Ahok membebaskan pajak bagi org yg dianggap kasta sudra krn beban PLN nya 900kw/a kebawah
atau membebaskan PBB bagi rumah dg harga NJOP dibwah 1 milyar
walau tanpa nama SUDRA tp tetap saja ada PEMBEDAAN (yg positif..
tanpa nama atau pake nama...gak ngaruh,yg penting motivasinya

meyakini sudra sbg kasta terendah BUKAN berarti hrs menyetujui diberlakukannya sistim kasta!!

hijau : kalau sampai seperti itu tindakan ahok >>> MAKA JELAS AHOK MELAKUKAN TINDAKAN RASIS ... kecuali statement anda diatas yang memang buntu .... bicara soal kasta kok pake anggapan (underline) ... namanya juga sudah sistem  

golongan sudra dibentuk berdasarkan KASTA menurut identitas SARA .... yang disebut sudra, brahma, dst ... adalah kasta (kelas sosial) YANG SUDAH DITENTUKAN DARI LAHIR oleh sistem itu sendiri >>> ga ada ceritanya sistem kasta pake acara "dianggap2" segala ... karena yang disebut kasta (status sosial) sudah fixed ditentukan oleh sistem

so logika darimana ... ada seorang bayi (misalnya) yang lahir baik2, sehat walafiat ... lalu sistem dalam masyarakat yang kemudian menentukan jalan hidup si bayi tersebut berdasarkan identitas SARA nya ??

>> logika darimana anda bisa berpikir "blm tentu tujuannya negatif" (bold underline diatas) .... bila ada sistem dalam masyarakat yang kemudian mengatakan pada si bayi ... "Eh bayi ... berdasarkan SARA mu ... karena kamu terlahir dari golongan sudra ... maka sampai kapanpun kamu akan menjadi orang miskin (sekuat apapun kamu berusaha) ... sampai matipun kamu tidak akan mendapatkan fasilitas, kehidupan, dan pekerjaan seperti kelas brahma"

yang seperti ini disebut positif ??

merah : ya silahkan anda jadi manusia ragu2 seperti yang saya tulis di thread "Surat buat MUI" >>> meyakini suatu hal tapi tidak wajib melakukannya

jadi ... terkait thread ini ... anda meyakini bahwa apel busuk itu enak ... tapi anda sendiri belum tentu mau makan apel tersebut >>> yang seperti ini apa dong artinya kalau bukan plin plan ga jelas ??

---------------------------------------

gayatri+ wrote:meyakini almaidah51 sbg ayat islam,BUKAN berarti hrs menyetujui pelarangan memilih pemimpin non muslim.

meyakini nabi menikahi anak dibawah umur,BUKAN berarti hrs menyetujui pernikahan dibawah umur

MEYAKINI ISLAM SEBAGAI BUATAN ALLAH,BUKAN BERARTI HRS MENYETUJUI BERDIRINYA NII
ATAU BAHKAN SEKEDAR menyetujui DIBERLAKUKANNYA SYARIAH ISLAM !!

meyakini nabi kita tak setia,BUKAN berarti menyetujui suami kita nikah lagi !

wakakakkkkk......

anda sehat atau buntu ??

see .... apa saya bilang ... balik ke #84

isaku wrote:

dee-nee wrote:

isaku wrote:

mb Dee wrote:status sosial manusia setara satu sama lain ... sementara yang punya hak memberi atau mengetahui tinggi rendah-nya derajat manusia hanya Allah

ya ini justru yang saya tanya, sebuah statement kan tidak muncul tiba2.
Mana dalilnya, dasarnya apa untuk klaim mb Dee ini?

gini loh maksud saya .... saya kan menanggapi TS ... dan TS nya disini muslim ... jadi kalau anda bilang kalimat diatas sebagai klaim saya .... nah anda sendiri gimana sebagai muslim ??

>>> karena semua muslim kan memang SUDAH PAHAM ... bahwa salah satu tujuan turunnya Islam adalah menghapus sistem kasta >>> misalnya ... terbukti dengan apa yang sudah dilakukan Rasulullah terhadap para budak >>>> nah ... kalau sudah begini ... trus kenapa masih ditanya lagi terkait dalil yang menolak (atau mengatakan TIDAK BOLEH) terkait sistem kasta ?? (balik ke merah)

Waduh, susah juga ya minta dalil  

Kan yang lagi nanya saya,... Segala sesuatu untuk menentukan boleh atau tidak, halal haram, wajib apa sunnah dalam Islam ada dalilnya bukan, saya cuma minta itu kok.

Ya memang Islam tidak mengenal kasta, yang jadi pertanyaan kan tanggapan kita muslim, atau dalam hal ini mb Dee (karena saya di posisi bertanya) terhadap orang lain: Boleh tidak mereka itu meyakini hal tersebut? Kalau tidak boleh dasar apa yang kita gunakan untuk melarang?

hijau : jadi ... karena anda pun mengakui yang ungu ... maka sebagai sesama muslim ... apakah masih perlu ditanya darimana dalilnya Islam tidak mengenal kasta ??

sudah saya jelaskan juga diatas >>> salah satu tujuan turunnya Islam adalah menghapus sistem kasta >>>> jadi bagaimana mungkin Islam turun untuk menghapus sistem kasta ... tapi dipihak lain membolehkan sistem kasta ??

merah underline : TIDAK BOLEH ... kenapa ?? karena .... anda tanya pada saya seorang muslim ... kan saya sudah jawab sebelumnya

lah ... saya kan muslim >>> kalau geng lain bilang boleh .. Islam bilang tidak boleh ... ya terserah mau ikut yang mana

merah bold : dasarnya KARENA ISLAM TIDAK MENGENAL KASTA

gini loh maksud saya >>> contohnya : anda sudah bilang yang ungu diatas >>> bahwa Ya memang Islam tidak mengenal kasta ... gitu kan ??

>>> trus gimana dengan kalimat ungu itu sendiri ?? ... kasta dalam kalimat ungu disini maksudnya apa ?? ... kasta antara sesama muslim saja ... atau kasta antara sesama manusia ?? >>>> kan jelas yang dimaksud kasta di kalimat ungu ini adalah BERLAKU BAGI SEMUA MANUSIA

bahwa dalam Islam ... status sosial manusia setara satu sama lain ... dan yang punya hak memberi atau mengetahui tinggi rendah-nya derajat manusia hanya Allah

kembali ke statement orange saya >>>> jadi ... bukan berarti karena orang lain meyakini boleh ... maka saya ikut2an bilang boleh bagi mereka

kenapa ?? ... karena yang disebut kasta dalam kalimat ungu anda itu BERLAKU BAGI SEMUA MANUSIA  

begitu ....

--------------------------------------------------

isaku wrote:

dee-nee wrote:katakanlah anda bilang sistem kasta diperbolehkan ... maka silahkan anda yang jelaskan dalam sudut pandang Islam itu sendiri ... darimana anda bisa berpikir seperti yang biru ini ??

menurut anda Islam mengajarkan sistem kasta ga ?? ... menurut anda dalam ajaran Islam status sosial manusia setara atau tidak ?? .... ada ga perintah2 dalam Al Quran bahwa manusia diperbolehkan meninggikan atau merendahkan status sosial orang lain ??

Mengenai pendapat saya, ya nanti saya urai lah, saya tidak cantumkan dulu karena tidak ingin mempengaruhi orang yang saya tanya.

Ini semacam survei mb Dee, nantinya saya ingin ambil contoh lain apakah jawaban pertanyaan ini masih cocok diimplementasikan ke yang lain itu. Bisa konsisten tidak. 

begini ... kenapa saya menilai anda mengatakan boleh ... saya hanya menilai sesuai yang anda tulis pada gayatri (#77)

isaku wrote:

gayatri wrote:mau meyakini umat muslim itu umat terbodoh dibanding umat lain juga boleh saja kok.
kenapa gak boleh?
fakta dan buktinya memang demikian kok.

Menurut saya ya itu boleh boleh saja, apalagi kalau di barat. Cuma di Indonesia harus hati2 karena ada UU ITE, tidak semua yang diyakini perlu dituliskan apalagi keyakinan tentang/mengenai orang lain, bisa kena pidana.

Namun demikian, sebaiknya setiap yang diyakini itu adalah suatu hal yang benar dan berdasar penilaian yang adil. Penilaian berdasar nafsu dan rasa benci/ketidaksukaan bisa berakibat keyakinan yang keliru atau salah memahami suatu hal yang menumbuhkan keyakinan tersebut.

bold : anda bilang boleh ... tapi yang diyakini itu adalah suatu hal yang benar dan berdasar penilaian yang adil ... gitu kan ??

makanya saya tanya balik yang merah underline diatas dst ...

begitu loh maksudnya ....

Tapi kalau anda mengatakan yang hijau ... ya monggo kita lihat siapa yang lebih konsisten ... yang bertanya atau yang menjawab ??

 

---------------------------------------------------------------

isaku wrote:Seharusnya jawaban G BOLEH itu adalah jawaban paling konsisten untuk semua kasus, tapi setiap LARANGAN butuh alasan, butuh dasar, acuan. Tidak mungkin melarang anak tanpa penjelasan, tidak mungkin ujug2 melarang orang lain kalau tidak ada dasar hukum pijakannya.

bold : untuk semua kasus terkait sistem kasta kan ?? .... artinya dalam konteks membeda2kan tinggi rendah manusia dilihat dari identitas SARA mereka... dilihat dari status sosial mereka ..... ya kan ??

biru : alasan menurut Islam sudah saya jelaskan ...

dee-nee wrote:alasannya karena Islam TIDAK MENGAJARKAN kasta ... Islam TIDAK MENGENAL sistem kasta

kenapa Islam tidak mengajarkan kasta ?? ... karena jelas dalam Islam ... status sosial manusia setara satu sama lain ... sementara yang punya hak memberi atau mengetahui tinggi rendah-nya derajat manusia hanya Allah

masalahnya anda mau terima atau tidak argumen saya yang ini ?? ... ya kalau seandainya anda tidak bisa terima ... itu kan sama saja ... sampai kapanpun anda akan terus menanyakan yang biru

------------------------------------------------

isaku wrote:

mb Dee wrote:

isaku wrote:

mb Dee wrote:jadi cuma muslim bergaya Allah (alias Allah wanna be) saja yang bisa2an bikin sistem kasta atau pengelompokan status sosial

kenapa saya sebut muslim (yang underline) ?? .... karena saya bicara tentang Islam

makanya yang jelas dong .... anda nulis TS itu sebetulnya untuk siapa yang beragama apa ??

ya g masalah mb Dee bicara ttg Islam, g dilarang kok.

Kan sudah sangat tegas di paling atas.

isaku wrote:Pertanyaan terbuka untuk siapa saja, terbuka untuk semua dalil, kitab suci, aturan, dan undang- undang apapun

Pertanyaannya gini saya perjelas:

Dalam pandangan mb Dee sebagai muslimah (karena mb Dee memilih menanggapi dari sisi Islam):

Bolehkah saat ini seseorang meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dari bangsa lain?

Bolehkah saat ini seseorang meyakini Sudra adalah kasta terendah untuk menusia?

nb.kata saat ini dan seseorang saya tambahkan untuk mengurangi kemungkinan pertanyaan/ pengkondisian tambahan.

dan pertanyaan ini sudah saya jawab

GA BOLEH

semua manusia selama judulnya MASIH ADA DI BUMI ... dilihat dari faktor SARA manapun .... semua sama derajat dan kedudukannya satu sama lain

kalau mau nyari2 derajat ... tunggu nanti di akhirat

karena saya menanggapi dari sisi Islam ... maka itu jawabannya ... jadi fokusnya adalah kepada SEMUA MANUSIA ... berlaku bagi SEMUA MANUSIA .... ga ada urusannya apakah seseorang kepada bangsa anu lah ... seseorang kepada kaum sudra lah ... bla bla bla

mau dilakukan orang lain (seseorang) atau tidak ... pokoknya tetap ga boleh ... dst (seperti jawaban saya dalam quote)

Yup, terima kasih, diterima jawabannya, tinggal sedikit lagi, landasan untuk melarang orang lain itu apa?

merah : landasannya karena Islam tidak mengenal sistem kasta .... (kalau mau dipanjangin) ... bahkan Islam datang (salah satunya) untuk menghapus sistem kasta

balik ke seluruh uraian saya di atas :  

mau dilakukan orang lain (seseorang) atau tidak ... pokoknya tetap ga boleh ... dst (seperti jawaban saya dalam quote) >>> kenapa ?? .... karena yang disebut kasta dalam kalimat ungu anda itu BERLAKU BAGI SEMUA MANUSIA

kalau geng lain bilang boleh .. Islam bilang tidak boleh ... ya terserah mau ikut yang mana >>>>  tapi bukan berarti karena orang lain meyakini boleh ... maka saya ikut2an bilang boleh bagi mereka >>> kenapa ?? .... karena yang disebut kasta dalam kalimat ungu anda itu BERLAKU BAGI SEMUA MANUSIA

begituh

   @gayatri+ wrote:
   denee..membuat sistim kasta blm tentu tujuannya negatif
   misal Ahok membebaskan pajak bagi org yg dianggap kasta sudra krn beban PLN nya 900kw/a kebawah
   atau membebaskan PBB bagi rumah dg harga NJOP dibwah 1 milyar
   walau tanpa nama SUDRA tp tetap saja ada PEMBEDAAN (yg positif..
   tanpa nama atau pake nama...gak ngaruh,yg penting motivasinya

   meyakini sudra sbg kasta terendah BUKAN berarti hrs menyetujui diberlakukannya sistim kasta!!

deenee:
hijau : kalau sampai seperti itu tindakan ahok >>> MAKA JELAS AHOK MELAKUKAN TINDAKAN RASIS ... kecuali statement anda diatas yang memang buntu .... bicara soal kasta kok pake anggapan (underline) ... namanya juga sudah sistem  

Apakah Ahok dlm kasus diatas bersalah? kan tidak
meringankan beban org miskin DGN MEMBEBASKAN PAJAK TERTENTU kok dianggap rasis?
pajak memiliki kendaraan lebih dari satu apakah rasis? kan bebani org kaya???
kan tdk bisa diartikan begitu.
SELAMA TUJUANNYA POSITIF ,TIDAK BOLEH DISEBUT RASIS..
kasta sudra bs berubah kok../wesya juga bisa berubah jadi kasta brahmana kok..
kan jokowi dari pedagang/pengusaha mebel

jgn terpengaruh oleh "nama" kastanya.
YG PENTING MOTIVASI APA YG MEMBUAT PERBEDAAN KASTA.
jika moticasinya memberikan keringanan bagi si miskin,knp tdk boleh??
atau jika anda anggap motivasinya selalu negatif,silakan buktikan??
sebab mereka yg menuduh,yg hrs membuktikan.

Bila suatu ajaran tidak tertulis pada kitab suci kita..bkn berarti kitab suci kita menyangkal ajaran tsb.
Sistim kasta mungkin tdk tertulis di quran,bkn artinya islam
melarang sistim kasta.

reinkarnasi tdk tertulis diislam,bkn artinya islam menyangkal reinkarnasi.

hukum karma tdk tertulis diislam bkn artinya islam menyangkal karma.atau bisa saja islam mengatakan adanya karma dgn bahasa/analogi lain!

kalau semua hrs sama rata..dg dalih tidak rasis
pajak listrik sama,pajak kendaraan sama
berarti pajak simiskin dan sikaya sama besar dong????
gak ada negara yg seperti ini !

@MbakDenee...
kamu nggak punya hak untuk melarang Israel yang berkeyakinan sebagai umat yang lebih dibanding umat lain

ada kasta atau tidak,
orang miskin yang kamu critain itu,
kan tetap aja bisa mencuri toh ada kasta atau tidak,
jadi alasanmu gak nyambung blas

gayatri+ wrote:

   @gayatri+ wrote:
   denee..membuat sistim kasta blm tentu tujuannya negatif
   misal Ahok membebaskan pajak bagi org yg dianggap kasta sudra krn beban PLN nya 900kw/a kebawah
   atau membebaskan PBB bagi rumah dg harga NJOP dibwah 1 milyar
   walau tanpa nama SUDRA tp tetap saja ada PEMBEDAAN (yg positif..
   tanpa nama atau pake nama...gak ngaruh,yg penting motivasinya

   meyakini sudra sbg kasta terendah BUKAN berarti hrs menyetujui diberlakukannya sistim kasta!!

deenee:
hijau : kalau sampai seperti itu tindakan ahok >>> MAKA JELAS AHOK MELAKUKAN TINDAKAN RASIS ... kecuali statement anda diatas yang memang buntu .... bicara soal kasta kok pake anggapan (underline) ... namanya juga sudah sistem  

Apakah Ahok dlm kasus diatas bersalah? kan tidak
meringankan beban org miskin DGN MEMBEBASKAN PAJAK TERTENTU kok dianggap rasis?
pajak memiliki kendaraan lebih dari satu apakah rasis? kan bebani org kaya???
kan tdk bisa diartikan begitu.

SELAMA TUJUANNYA POSITIF ,TIDAK BOLEH DISEBUT RASIS..
kasta sudra bs berubah kok../wesya juga bisa berubah jadi kasta brahmana kok..
kan jokowi dari pedagang/pengusaha mebel

merah : sayur ... orang miskin itu BEDA dengan sudra .... Sudra itu bukan miskin tapi DIBUAT MISKIN

saya ambil contoh di Bali deh ya .... terkait agama ... sistem kasta seperti ini jelas ada di Bali ... TAPI UNTUNGNYA ada pancasila ... dimana akhirnya Sudra bisa di terima di wilayah lain (keluar bali) dan berkembang sesuai dengan kemampuan mereka .... mereka bisa kuliah tinggi di Jakarta misalnya ... bisa sekolah yang bener ... dapat pekerjaan ... dan ketika mereka pulang ke bali DENGAN MEMBAWA HASIL ... misalnya jadi kapolda, atau walikota, atau penguasaha dst ... mereka mendapat penghormatan dari rakyat bali karena kontribusi mereka pada bali

akhirnya sistem kasta ini hilang sedikit demi sedikit .... dan berangsur2 cara berpikir orang bali pun menjadi lebih toleran terkait kasta

banyak orang2 muda di bali yang sudah tidak memandang kasta ... apalagi sistem pancasila itu sendiri yang punya sila ke 5 .... jadi akhirnya kelompok sudra punya kesempatan yang sama dengan kelompok2 lainnya

nah ... yang seperti ini TIDAK AKAN ANDA DAPATKAN DI INDIA .... karena selamanya di India (terkait sistem mereka) ... kaum sudra TIDAK AKAN PERNAH DIBERI KESEMPATAN APAPUN untuk maju

gitu loh ... jadi ga ada hubungannya dengan orang miskin

hijau : makanya jangan suka asbun demi pembenaran jiwa rasis anda sendiri >>> buktikan yang anda tulis hijau itu di India sana ... ada ga kasta sudra berubah jadi kasta brahma ??

suka ngaco deh kalo nulis

------------------------------------------------

gayatri+ wrote:jgn terpengaruh oleh "nama" kastanya.
YG PENTING MOTIVASI APA YG MEMBUAT PERBEDAAN KASTA.
jika moticasinya memberikan keringanan bagi si miskin,knp tdk boleh??
atau jika anda anggap motivasinya selalu negatif,silakan buktikan??
sebab mereka yg menuduh,yg hrs membuktikan.

merah : jjustru nama itu yang menunjukan kasta ... kok bisa bilang jangan terpengaruh nama

biru : kan saya sudah bilang ... motivasi membuat perbedaan kasta itu cuma dua

sistem kasta dibentuk CUMA OLEH DUA sikap batin .... antara sikap batin sombong (merasa dirinya lebih tinggi dibanding orang lain) ... atau sikap batin mental budak (merasa dirinya lebih rendah dibanding orang lain)

sisanya ... lah yang ungu ini negatif atau positif ??

----------------------------------------------------------

gayatri+ wrote:Bila suatu ajaran tidak tertulis pada kitab suci kita..bkn berarti kitab suci kita menyangkal ajaran tsb.
Sistim kasta mungkin tdk tertulis di quran,bkn artinya islam
melarang sistim kasta.

reinkarnasi tdk tertulis diislam,bkn artinya islam menyangkal reinkarnasi.

hukum karma tdk tertulis diislam bkn artinya islam menyangkal karma.atau bisa saja islam mengatakan adanya karma dgn bahasa/analogi lain!

merah : ini seperti saya bilang >>> dalam mencari pembenaran ... salah satunya adalah dengan melakukan fitnah ... yang tujuannya juga ga jauh2 karena jiwa rasis mereka sendiri

anda itu sakit atau gimana sih ?? sudah saya jelaskan bahwa ISLAM TIDAK MENGENAL KASTA ... sudah saya jelaskan bahwa ISLAM MEMANDANG MANUSIA SETARA >>> tapi karena anda rasis ... anda tulis yang merah ... anda paksakan bahwa Islam memperbolehkan kasta

nanti ... kalau ada muslim2 KTP yang rasis-nya seperti anda ... lalu menganggap anda sebagai manusia kelas bawah ... anda2 juga yang akan teriak2 ... "lihatlah betapa rasisnya Islam ... dimana coba salah saya ... kan saya sebagai manusia rasis cuma maling teriak maling kepada orang lain"

balik ke biru

sisanya ... ga ada hubungannya dengan reinkarnasi bla bla ... KITA LAGI BICARA TENTANG KASTA .... dan point-nya adalah yang ungu

------------------------------------------------

gayatri+ wrote:kalau semua hrs sama rata..dg dalih tidak rasis
pajak listrik sama,pajak kendaraan sama
berarti pajak simiskin dan sikaya sama besar dong????
gak ada negara yg seperti ini !

miskin vs kaya ... ITU GA ADA HUBUNGANNYA DENGAN KASTA

ga usah nyari2 pembenaran kenapa sih ?? ... kalau mentalnya udah rasis mah rasis ajah

njlajahweb wrote:@MbakDenee...
kamu nggak punya hak untuk melarang Israel yang berkeyakinan sebagai umat yang lebih dibanding umat lain

ada kasta atau tidak,
orang miskin yang kamu critain itu,
kan tetap aja bisa mencuri toh ada kasta atau tidak,
jadi alasanmu gak nyambung blas

merah : jadi anda maunya gimana ?? ... saya tidak punya hak melarang Israel cap kampak ini .. untuk MEMANDANG DIRI MEREKA LEBIH TINGGI DIANTARA YANG LAIN .... tapi mereka anda beri hak untuk MEMANDANG ORANG LAIN (SELURUH BANGSA DI MUKA BUMI INI) lebih rendah dibanding mereka ??

gitu ??

inget saya bilang

sistem kasta dibentuk CUMA OLEH DUA sikap batin .... antara sikap batin sombong (merasa dirinya lebih tinggi dibanding orang lain) ... atau sikap batin mental budak (merasa dirinya lebih rendah dibanding orang lain)

baca size 18

kecuali kalau kesombongan mereka cuma antara geng mereka sendiri (seperti di Hindu misalnya) ... itu masih okelah karena saya ga punya kepentingan walaupun tetap saya larang ... tapi ... kalau sampai keyakinan itu nyambung ke bangsa lain (padahal mereka toh ... STATUSNYA JUGA CUMA CAP KAMPAK yang bergaya YHWH wannabe) ... logika darimana saya ga bisa melarang mereka ?? .... memang dikira saya pembantu apa ??

biru : yang nyambung2in dengan orang miskin itu gayatri ... bukan saya >>> sejak kapan saya bilang status kaya - miskin = kasta

suka tulalit deh

merah : sayur ... orang miskin itu BEDA dengan sudra .... Sudra itu bukan miskin tapi DIBUAT MISKIN

ya ,mungkin anda benar.Banyak yg melarang sudra nikah dh waisya/brahmana.

kaum sudra TIDAK AKAN PERNAH DIBERI KESEMPATAN APAPUN untuk maju

sy ragu...kayak apa contohnya? gaji mereka rendah?
apakah pajak yg dibayar kaum sudra sama dgn waisya????
kalau sama berarti kau benar
kalau pajak sudra lebih kecil..ya wajar dan klaim mu keliru.

knp ga bs maju??
apa ga bisa ngedangdut kayak inul darat...lalu kaya jadi masuk kelas waisya?

kan jokowi asalnya waisya (pengusaha) lalu jadi brahmana !! raja/presiden...
siapa bilang ga bisa maju/berubah???

gitu loh ... jadi ga ada hubungannya dengan orang miskin

bisa buktikan kasta tdk berhubungan dgn materi??
secara umum ,..jelas kasta waisya secara materi diatas sudra
kalau brahmana blm tentu secara materi diatas waisya

umat awam selalu mengira ,jika ajaran ttg X tidak ada dlm kitab sucinya,
berarti kitab sucinya mengingkari/melarang ttg X
ini yg gw gak setuju.
memangnya alam semesta bisa dirangkum dan ditulis hanya pada sebuah kitab suci??
itu kan mustahil..!

quote
Bolehkah meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dibanding bangsa lain?

tanggapan

boleh,

selama tidak secara membabi buta atau selama dalam pengkotakan yang tidak asal-asalan

juga selama dengan sikap batin yang benar
serta selama tidak didominasi oleh keegoisan juga hawa nafsu dan kesombongan


jika tidak maka hal-hal itu bisa dilarang oleh Hukum TUHAN


---
dan apabila termanifestasi dalam perbuatan ataupun ucapan, maka jika manifestasi yang dalam perbuatan ataupun ucapan masih dalam tergolong masih bisa dimaklumi, maka masih bisa dibolehkan

jika tidak, maka hal-hal itu bisa dilarang oleh hukum negara

Su 5:22 (5:20) Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".

Su 5:23 (5:21) Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.

gayatri+ wrote:

merah : sayur ... orang miskin itu BEDA dengan sudra .... Sudra itu bukan miskin tapi DIBUAT MISKIN

ya ,mungkin anda benar.Banyak yg melarang sudra nikah dh waisya/brahmana.

bukan hanya urusan kawin mawin-nya ... tapi segala hal dari kesempatan karir, sekolah, kelayakan hidup dsb.

di India profesi kaum sudra dibatasi .... mau jenius seperti apapun .... mau secakap apapun kemampuan mereka ... golongan sudra hanya boleh bekerja sebagai buruh, pelayan, nelayan, petani, kurir, hansip dst (pekerja tingkat bawah)

sebagai petani misalnya ... mereka juga bekerja hanya sebagai petani pekerja (bukan petani pemilik tanah) .... dimana tanah pertanian hanya boleh dimiliki oleh golongan diatas-nya ... dan mereka digaji berdasarkan apa yang mereka kerjakan ... bukan dari hasil penjualan hasil pertanian

begitu juga sebagai nelayan

kesempatan mereka sekolah juga dibatasi hanya sampai sd atau sma misalnya (saya ga tau gimana sistem di India) ... tapi yang jelas tidak lebih dari golongan diatasnya

sistem kasta yang seperti ini sebetulnya juga "hampir" sama dengan di Jepang misalnya ..... tapi itu jaman dulu (era jepang masih menutup diri) ... pada waktu itu ada dua kelompok manusia ... kelompok bangsawan dan rakyat ... bangsawan ini jelas masuk sebagai keluarga para dewa (bahkan hingga sekarang)

dari kelompok rakyat itu sendiri ... ada 4 strata sosial ... yaitu tentara (para shogun), petani (pemilik tanah pertanian), pengrajin (yang membuat barang2), dan pedagang

kenapa pedagang dianggap sebagai strata paling rendah ?? >>> karena cara mereka mencari uang ... dianggap bukan dari ketrampilan dan kemampuan mereka untuk memproduksi suatu barang (hasil) ... yang bisa mereka lakukan untuk cari uang ... hanya beli produk orang lain ... lalu dijual kepada orang lain lagi  

petani dianggap lebih tinggi dibanding pengrajin ... karena produk mereka berkaitan dengan makanan (isi perut) ... jadi status mereka menjadi lebih tinggi dibanding pengrajin >>> logikanya ketika anda disuruh milih bisa menghasilkan beras vs menghasilkan periuk (tempat nasi) ... mana yang lebih tinggi nilai barangnya antara beras vs periuk ??

begitu2 lah .... tapi sekarang ini (apalagi ketika Jepang mulai membuka negara mereka secara global era PD II) .... untuk pengusaha sekelas toyota vs petani sukses di Jepang sekalipun .... siapa menurut anda yang lebih menghasilkan uang ??

ketika Jepang terlibat PD II pun ... apa mungkin kaisar hanya mengambil golongan shogun (tentara) saja untuk dilatih perang ??

karena industrialisasi yg terjadi di Jepang itu sendiri ... sistem kasta pun hilang dengan sendirinya .... apalagi setelah di bom atom, ekonomi jepang hancur, ... maka dalam kondisi seperti itu ... kaisar justru sangat mengharapkan kontribusi para pedagang untuk bisa meningkatkan ekonomi Jepang.

dst dst

Jadi .... sistem kasta, sistem kerajaan, sistem dinasti, dsb ... semua itu pada dasarnya adalah sistem2 atau budaya yang terjadi pada era kolonialisme dan imprealisme (mundur terus kebelakang bahkan sejak jaman Firaun (sebelum masehi) sekalipun)  

dan kalau balik ke Islam ... justru ga ada sistem yang merah ini dalam ajaran Islam ...

dalam logika ajaran abrahamic sendiri juga jelas tidak mengenal kasta ... faktanya seorang nabi saja tidak harus datang dari kelas "ulama" atau "bangsawan" misalnya  

Daud adalah seorang gembala >>> lalu ditunjuk Allah sebagai nabi
Musa adalah anak angkat raja mesir >>> lalu ditunjuk Allah untuk melawan ayah angkat-nya sendiri
begitu juga Ibrahim, Yusuf, dan nabi2 lainnya

jadi ... suka2 Allah lah kepada siapa DIA ingin meninggikan atau merendahkan manusia .... artinya bukan manusia yang menentukan tinggi rendah-nya kedudukan manusia lain

------------------------------------------

gayatri+ wrote:

kaum sudra TIDAK AKAN PERNAH DIBERI KESEMPATAN APAPUN untuk maju

sy ragu...kayak apa contohnya? gaji mereka rendah?
apakah pajak yg dibayar kaum sudra sama dgn waisya????
kalau sama berarti kau benar
kalau pajak sudra lebih kecil..ya wajar dan klaim mu keliru.

merah : ilustrasi-nya sudah saya jelaskan diatas

tentang pajak >>> sudra bahkan ga diwajibkan bayar pajak ... wong sekali punya tanah saja (misalnya) mereka harus memberikan tanah itu pada kelas yang berhak menerimanya kok

lagian pajak itu ga ada hubungannya dengan kasta sayuuuurrr .... kok ngulang2 terus sih  

---------------------------------------------------

gayatri wrote:knp ga bs maju??
apa ga bisa ngedangdut kayak inul darat...lalu kaya  jadi masuk kelas waisya?

kan jokowi asalnya waisya (pengusaha) lalu jadi brahmana !! raja/presiden...
siapa bilang ga bisa maju/berubah???

merah : ga ... ga ada yang beginian di India sana ... wong dulu aja ada kok kasusnya .... perempuan sudra menang ratu kecantikan (internasional) jadi model lah intinya ... pas balik ke India tetep saja kemenangan dia ditolak karena statusnya sudra

biru : lagipula ... kasus Inul atau jokowi ga bisa disamakan dengan kasus sudra ... gay

INUL ATAU JOKOWI BUKAN DARI KASTA SUDRA ... karena status jokowi vs megawati itu juga ga ada bedanya dalam UU negara ... posisi mereka sama ... kesempatan mereka sama ... hak dan kewajiban mereka juga sama

dan anda juga ga bisa sembarang meletakkan status kasta berdasarkan pekerjaan (yang ungu) .... karena Hamengkubuwono selamanya akan mendapat status raja (brahmana) ... ga bisa ujug2 anda pindahkan jadi status waesya walaupun sultan punya banyak perusahaan

ini logika yang sama dengan status bangsawan seperti Raden (di jawa), Andi (di bugis), Teuku (di Aceh) ... dsb >>> selamanya mereka akan tetap berada dalam golongan/kelas sosial sebagai bangsawan .... TAPIIIII

Justru karena Indonesia tidak mengenal sistem kasta ... maka nama hanya tinggal nama ... ga ada ceritanya dalam UU negara ... siapapun yang namanya raden boleh masuk universitas tanpa ujian (misalnya begitu)

Jokowi dulunya miskin BUKAN ARTINYA waktu itu dia jadi sudra
Jokowi jadi pengusaha BUKAN ARTINYA dia pindah status dari sudra jadi waesya
Jokowi jadi presiden JUGA BUKAN ARTINYA dia pindah lagi statusnya jadi brahmana

dikira stastus kasta sama dengan jenjang karir apa ??

-------------------------------------------------------

gayatri wrote:

gitu loh ... jadi ga ada hubungannya dengan orang miskin

bisa buktikan kasta tdk berhubungan dgn materi??
secara umum ,..jelas kasta waisya secara materi diatas sudra
kalau brahmana blm tentu secara materi diatas waisya

umat awam selalu mengira ,jika ajaran ttg X tidak ada dlm kitab sucinya,
berarti kitab sucinya mengingkari/melarang ttg X
ini yg gw gak setuju.
memangnya alam semesta bisa dirangkum dan ditulis hanya pada sebuah kitab suci??
itu kan mustahil..!

merah : seperti saya tulis sistem kasta di Jepang era sebelum Meiji >>> status tidak dinilai dari materi ... tapi dari "NILAI" masing2 pekerjaan itu sendiri

keluarga tentara (shogun) mendapat kedudukan yang tinggi dalam kelas sosial karena dinilai dari keberanian-nya, patriotismenya, etika-nya, budi luhurnya, dsb .... mereka dianggap sebagai pembela rakyat (demi menjaga keutuhan kekaisaran) >>>> jadi urusannya ga harus materi

lagipula ... kalau anda memberi ilustrasi seperti ahok yang membebaskan pajak ...

gayatri wrote:misal Ahok membebaskan pajak bagi org yg dianggap kasta sudra krn beban PLN nya 900kw/a kebawah atau membebaskan PBB bagi rumah dg harga NJOP dibwah 1 milyar

ini ga ada hubungannya dengan kasta ... tapi justru IMPLEMENTASI dari sila ke 5 itu sendiri ... tentang keadilan sosial

artinya .... dengan meringankan pajak pada orang miskin dan membebankan pajak yang tinggi pada orang kaya ... maka akan tercipta keadilan sosial ... yang akhirnya jarak antara kaya vs miskin bisa semakin diperkecil >>> gitu loh

bandingkan dengan sistem kasta era kerajaan misalnya ... dimana rakyat harus memberikan upeti pada raja ... harus diberikan pada penguasa (yang sudah ditentukan dari garis keturunannya)

ungu : tentang kitab suci dsb .... point saya cuma bilang

kalau geng lain bilang boleh .. Islam bilang tidak boleh ... ya terserah mau ikut yang mana >>>> tapi bukan berarti karena orang lain meyakini boleh ... maka saya ikut2an bilang boleh bagi mereka

kalau anda bilang boleh berdasarkan ajaran Hindu (misalnya) ... ya udah itu hak anda ... tapi hak saya juga untuk bilang TIDAK BOLEH

begitu

njlajahweb wrote:quote
Bolehkah meyakini Bangsa Israel lebih tinggi dibanding bangsa lain?

tanggapan

boleh,

selama tidak secara membabi buta atau selama dalam pengkotakan yang tidak asal-asalan

juga selama dengan sikap batin yang benar
serta selama tidak didominasi oleh keegoisan juga hawa nafsu dan kesombongan

jika tidak maka hal-hal itu bisa dilarang oleh Hukum TUHAN

---

dan apabila termanifestasi dalam perbuatan ataupun ucapan, maka jika manifestasi yang dalam perbuatan ataupun ucapan masih dalam tergolong masih bisa dimaklumi, maka masih bisa dibolehkan

jika tidak, maka hal-hal itu bisa dilarang oleh hukum negara

saya ga ngerti segala bla bla bla ... atau kata "selama" yang anda tulis diatas sebagai pembenaran

tapi yang penting terkait bold adalah : TIDAK BOLEH ... kenapa ??

karena sistem kasta dibentuk CUMA OLEH DUA sikap batin .... antara sikap batin sombong (merasa dirinya lebih tinggi dibanding orang lain) ... atau sikap batin mental budak (merasa dirinya lebih rendah dibanding orang lain)

point-nya itu ... mental yang biru ini loh .... mana ada dua sikap seperti ini disebut sesuai dengan hukum Tuhan ??

dasarnya saja sudah ngawur ... mau ditambahin kata "selama" pun tetep saja basic-nya ga jauh dari yang biru

hanya dibatasi mental sombong dan budak, saya tidak percaya itu,

karena itu saya tetap percaya bisa dibolehkan selama masih tergolong dalam sikap batin yang benar