Tanda kiamat: umat islam sedunia dibawah pimpinan Imam Mahdi mengusir israel dari lebanon
Halaman 1 dari 1 • Share
Tanda kiamat: umat islam sedunia dibawah pimpinan Imam Mahdi mengusir israel dari lebanon
Perang tak dapat dihindari, Israel dengan nafsu agresinya terus berupaya mewujudkan tujuannya, Erest Israel. Pecahlah perang Libanon, Israel menyerang Libanon. Kaum muslimin dan Nasrani yang menjadi penduduk Libanon bersatu melawan Israel. Mereka dengan gigih mempertahankan Libanon. Kaum Nasrani Libanon yang diharapkan membantu Israel ternyata justru bahu-membahu bersama kaum muslimin melawan agresi Israel. Inilah yang mungkin di sabdakan Rasulullah saw bahwa kaum muslimin akan berdamai dengan Rum (kaum Nasrani) untuk memerangi musuh di belakang mereka, yaitu Israel.
Dalam tahap pertama, Israel berhasil menguasai daerah Libanon serta Baisan (dataran tinggi Golan di Syria) serta dataran tinggi Samaria yang membentang dari Magiddo sampai Yerusalem, dari laut tengah sampai ke timur berbatasan dengan sungai Yordan. Libanon akan hancur.
Baisan . atau Bisan atau adalah dataran tinggi Golan di Syria, sebagaimana yang pernah ditanyakan oleh Dajjal kepada Tamim ad-Dari dalam hadits panjang Al Jassasah : “….orang besar itu (Dajjal) berkata, ‘ Ceritakan kepadaku tentang pohon korma di Bisan!’ – Kami bertanya, ‘Cerita apa yang Anda inginkan?’- Orang itu berkata, ‘Tentang pohon-pohon kormanya, apakah berbuah?’ – Kami menjawab,’Ya’. – Orang itu berkata, ’Tak lama lagi, pohon itu tidak berbuah’.”
Dari pertanyaan Dajjal tersebut seakan dia telah mengetahui bahwa Baisan akan hancur, seluruh pohon kurmanya akan terbakar sehingga tidak berbuah lagi. Maka saat itulah pertanda bahwa waktu kemunculan Dajjal sudah dekat.
Kemenangan berada di pihak kaum Muslimin
yang dipimpin Al Mahdi
Kaum muslimin dipimpin oleh Al Mahdi. Dalam pertempuran yang sengit dan memakan waktu lama tersebut, Al Mahdi berhasil memukul mundur Israel. Israel kalah telak sehingga kembali ke negaranya. Libanon yang sudah hancur dapat dibebaskan oleh kaum muslimin. Al Mahdi dengan pasukannya berkehendak untuk merangsek masuk ke Israel. Kaum muslimin begitu bersemangat untuk segera mengahancurkan Israel.
Libanon berhasil dikuasai Al Mahdi bersama pasukannya. Libanon sudah hancur, dari puing-puingnya akan dibangun Libanon baru. Taurat Yesaya 35 : 1-2 menyebutkan, “Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga ; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya …”
Ketika Israel menyadari bahwa kekalahan akan menimpa dirinya, maka Israel mengajukan genjatan senjata. Mengajak berdamai. Kaum Muslimin tidak menyetujui, mereka tetap dalam pendiriannya hendak melumatkan Israel.
Kemenangan demi kemenangan membuat kaum muslimin mulai berbangga hati. Al Mahdi tidak ingin hal ini menjangkiti hati mereka. Apabila rasa bangga diri, bangga atas kemenangan, berbangga dengan jumlah mulai muncul maka alamat awal dari kekalahan. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh pemimpin kaum Muslimin. Oleh karena itu Al Mahdi lebih memilih tawaran berdamai, genjatan senjata dengan Israel. Walaupun dengan mengambil resiko bahwa kaum muslimin akan kecewa berat.
Al Mahdi menandatangani perjanjian perdamaian itu dengan syarat Israel harus mengembalikan semua wilayah milik kaum Muslimin, yaitu Libanon, dataran tinggi Golan (Basan / Baisan di Syiria) serta dataran tinggi / Pegunungan Samaria (Yordania bagian barat) dan Yerusalem barat maupun timur. Israel harus kembali ke batas negaranya sendiri.
Dengan perdamaian ini, Al Mahdi berharap bisa mengajak mereka untuk menerima kebenaran Islam dengan suka rela tanpa perang. Dengan dakwahnya ini, Al Mahdi bermaksud agar terlepas dari tanggung jawab terhadap Allah, yaitu bertabligh, bahwa dia telah menyampaikan amanat agama kepada bani Israel, terlepas apakah Bani Israel menerima atau tidak. Maka perutusan-perutusan dakwah dikirim ke Israel. Sehingga terdapat beberapa orang Yahudi masuk Islam dengan kesadaran penuh. Apalagi setelah mereka mengetahui nubuat-nubuat akhir zaman, tentang kemenangan al Mahdi, tentang kehancuran sebuah negara Israel dan kehancuran seluruh orang kafir di dunia yang waktunya sudah dekat.
Seakan-akan Al Mahdi telah mengetahui nubuat yang telah dijanjikan Allah terhadap bani Israel, bahwa Allah akan menimpakan adzab yang sangat keras kepada orang-orang kafir bani Israel. Sebagaimana dalam Al Qur’an 7 : 164, “Dan ketika suatu umat di antara mereka berkata, ‘Mengapa kamu menasehati kaum (Bani Israel) yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan adzab yang amat keras - adzaabaan syadiidan ?’ Mereka menjawab, ‘agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu dan supaya mereka bertakwa’.”
Dalam tahap pertama, Israel berhasil menguasai daerah Libanon serta Baisan (dataran tinggi Golan di Syria) serta dataran tinggi Samaria yang membentang dari Magiddo sampai Yerusalem, dari laut tengah sampai ke timur berbatasan dengan sungai Yordan. Libanon akan hancur.
Baisan . atau Bisan atau adalah dataran tinggi Golan di Syria, sebagaimana yang pernah ditanyakan oleh Dajjal kepada Tamim ad-Dari dalam hadits panjang Al Jassasah : “….orang besar itu (Dajjal) berkata, ‘ Ceritakan kepadaku tentang pohon korma di Bisan!’ – Kami bertanya, ‘Cerita apa yang Anda inginkan?’- Orang itu berkata, ‘Tentang pohon-pohon kormanya, apakah berbuah?’ – Kami menjawab,’Ya’. – Orang itu berkata, ’Tak lama lagi, pohon itu tidak berbuah’.”
Dari pertanyaan Dajjal tersebut seakan dia telah mengetahui bahwa Baisan akan hancur, seluruh pohon kurmanya akan terbakar sehingga tidak berbuah lagi. Maka saat itulah pertanda bahwa waktu kemunculan Dajjal sudah dekat.
Kemenangan berada di pihak kaum Muslimin
yang dipimpin Al Mahdi
Kaum muslimin dipimpin oleh Al Mahdi. Dalam pertempuran yang sengit dan memakan waktu lama tersebut, Al Mahdi berhasil memukul mundur Israel. Israel kalah telak sehingga kembali ke negaranya. Libanon yang sudah hancur dapat dibebaskan oleh kaum muslimin. Al Mahdi dengan pasukannya berkehendak untuk merangsek masuk ke Israel. Kaum muslimin begitu bersemangat untuk segera mengahancurkan Israel.
Libanon berhasil dikuasai Al Mahdi bersama pasukannya. Libanon sudah hancur, dari puing-puingnya akan dibangun Libanon baru. Taurat Yesaya 35 : 1-2 menyebutkan, “Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga ; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya …”
Ketika Israel menyadari bahwa kekalahan akan menimpa dirinya, maka Israel mengajukan genjatan senjata. Mengajak berdamai. Kaum Muslimin tidak menyetujui, mereka tetap dalam pendiriannya hendak melumatkan Israel.
Kemenangan demi kemenangan membuat kaum muslimin mulai berbangga hati. Al Mahdi tidak ingin hal ini menjangkiti hati mereka. Apabila rasa bangga diri, bangga atas kemenangan, berbangga dengan jumlah mulai muncul maka alamat awal dari kekalahan. Hal inilah yang tidak dikehendaki oleh pemimpin kaum Muslimin. Oleh karena itu Al Mahdi lebih memilih tawaran berdamai, genjatan senjata dengan Israel. Walaupun dengan mengambil resiko bahwa kaum muslimin akan kecewa berat.
Al Mahdi menandatangani perjanjian perdamaian itu dengan syarat Israel harus mengembalikan semua wilayah milik kaum Muslimin, yaitu Libanon, dataran tinggi Golan (Basan / Baisan di Syiria) serta dataran tinggi / Pegunungan Samaria (Yordania bagian barat) dan Yerusalem barat maupun timur. Israel harus kembali ke batas negaranya sendiri.
Dengan perdamaian ini, Al Mahdi berharap bisa mengajak mereka untuk menerima kebenaran Islam dengan suka rela tanpa perang. Dengan dakwahnya ini, Al Mahdi bermaksud agar terlepas dari tanggung jawab terhadap Allah, yaitu bertabligh, bahwa dia telah menyampaikan amanat agama kepada bani Israel, terlepas apakah Bani Israel menerima atau tidak. Maka perutusan-perutusan dakwah dikirim ke Israel. Sehingga terdapat beberapa orang Yahudi masuk Islam dengan kesadaran penuh. Apalagi setelah mereka mengetahui nubuat-nubuat akhir zaman, tentang kemenangan al Mahdi, tentang kehancuran sebuah negara Israel dan kehancuran seluruh orang kafir di dunia yang waktunya sudah dekat.
Seakan-akan Al Mahdi telah mengetahui nubuat yang telah dijanjikan Allah terhadap bani Israel, bahwa Allah akan menimpakan adzab yang sangat keras kepada orang-orang kafir bani Israel. Sebagaimana dalam Al Qur’an 7 : 164, “Dan ketika suatu umat di antara mereka berkata, ‘Mengapa kamu menasehati kaum (Bani Israel) yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan adzab yang amat keras - adzaabaan syadiidan ?’ Mereka menjawab, ‘agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu dan supaya mereka bertakwa’.”
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: Tanda kiamat: umat islam sedunia dibawah pimpinan Imam Mahdi mengusir israel dari lebanon
kalau nggak salah, aku pernah baca kalau imam mahdi itu nggak tahu kalau dirinya adalah imam mahdi
jadi imam mahdi itu jelas bukan Tuhan Yesus
jadi imam mahdi itu jelas bukan Tuhan Yesus
njlajahweb- BANNED
-
Posts : 39612
Kepercayaan : Protestan
Location : banyuwangi
Join date : 30.04.13
Reputation : 119
Similar topics
» tanda kiamat: Israel menyerang Lebanon
» Tanda Kiamat : Banyak Yang Ngaku Sebagai Imam Mahdi
» tanda munculnya imam mahdi
» tanda kiamat: perdamaian islam dan kristen
» tanda kiamat: munculnya bendera hitam dari timur
» Tanda Kiamat : Banyak Yang Ngaku Sebagai Imam Mahdi
» tanda munculnya imam mahdi
» tanda kiamat: perdamaian islam dan kristen
» tanda kiamat: munculnya bendera hitam dari timur
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik