kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Halaman 9 dari 22 • Share
Halaman 9 dari 22 • 1 ... 6 ... 8, 9, 10 ... 15 ... 22
kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
First topic message reminder :
Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Mendirikan Shalat
Shalat adalah cara sembahyang agama bangsa Arab yang pada waktu
melakukannya yaitu ruku' dan sujud harus menghadap ke Ka'bah di Mekkah. (hal.
33)
Orang-orang yang bodoh di antara manusia akan berkata: "Apakah
gerangan (sebabnya) mereka (orang Islam) beralih dan kiblat mereka semula (dari
Baitul Maqdis ke Masjidil Haram?) Katakanlah Timur dan Barat kepunyaan Allah.
Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.
(Surat 2 Al Baqarah ayat 142). (hal. 34).
Mengapa shalat agama bangsa
Arab harus mengahadap ke arah Ka'bah di Mekkah? Karena Ka'bah adalah tempat
tinggal Allah yaitu rumah Allah sebagaimana yang disebut dalam Surat 22 Al Hajj
ayat 26.
"Dan (ingatlah) ketika Kami tempatkan Ibrahim pada tempat
Baitullah (dengan firman): janganlah engkau menyekutukan Aku dengan sesuatu, dan
sucikanlah rumahKu (Ka'bah) untuk orang-orang yang tinggal (itikaf) dan
orang-orang yang ruku dan sujud (shalat)". (Surat 22 Al Hajj ayat 26). (hal.
35).
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Dengan
mengatakan bahwa shalat adalah ruku' dan sujud menghadap Ka'bah, membuktikan
bahwa Himar Amos belum pernah belajar Islam dengan baik. Mungkin pengakuannya
bahwa dia adalah mantan muslim yang pernah menunaikan ibadah haji tahun 1983
adalah kebohongan yang besar, untuk mengelabuhi umat Islam. Tujuannya, agar kaum
muslimin mudah dipengaruhinya sehingga mengikuti jejaknya murtad ke
Kristen.
Ibadah shalat itu bukan hanya ruku' dan sujud saja, seperti
anggapan Himar Amos. Shalat adalah ibadah umat Islam kepada Allah yang terdiri
dari bacaan-bacaan dan amalan-amatan tertentu sesuai dengan tuntunan Al Qur'an
dan Hadits, yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Inilah
definisi shalat yang benar. Sekali lagi, shalat bukan hanya ruku' dan sujud
saja.
Selanjutnya, dengan disebutkannya kata 'Ka'bah Baitullah (rumah
Allah)', Himar Amos menuding bahwa umat Islam shalat menghadap Ka'bah karena
Ka'bah adalah rumah tinggal Allah. Ini membuktikan bahwa dia tidak mengerti
'gaya bahasa'.
Kata Baitullah (bait Allah/rumah Allah) dipahami oleh Amos
bahwa kalau begitu, Allah itu punya rumah tempat tinggal. Karena disebutkan
dalam Al Qur'an bahwa Ka'bah adalah Baitullah, maka Amos memahamkan bahwa kalau
begitu, Allah itu bertempat tinggal, makan, minum dan tidur dalam Ka'bah di
Mekkah. Inilah pemahaman orang yang sangat tidak cerdas. Mungkin Legion (roh-roh
jahat) sedang merasuki Himar Amos.
Dalam Al Qur'an ada istilah abdullah
(hamba Allah), aduwwullah (musuh Allah), ansharullah (penolong Allah), dan
tain-lain. Kalau sistem berpikir Himar Amos dipakai untuk memahami
Istilah-istllah tersebut, pastilah akan negatif jadinya.
a. Abdullah
(hamba Allah)
Adanya istilah hamba, berarti ada pula istilah tuan atau
juragan. Tapi, adanya Istilah hamba Allah bukan berarti bahwa Allah itu
juragan/boss yang memperkerjakan makhluk-Nya karena tenaga dan kemampuan Allah
sangat terbatas. Hamba Allah berarti para nabi dan orang-orang saleh yang
berbuat kebajikan dengan ikhlas (Qs. 4:172, 19:30, 37:40,74,128 dan
72:19).
b. Aduwwullah (musuh Allah)
Adanya istilah 'musuh Allah'
bukan berarti bahwa Allah itu sumber keonaran yang selalu membuat permusuhan,
bukan! Sebab istilah 'musuh Allah' berarti orang-orang musrik, kafir dan
pengkhianat yang mempersekutukan Allah dengan yang lain (Qs. 8:60 dan
9:114).
c. Ansharullah (penolong Allah)
Istilah ini juga bukan
bearti bahwa Allah itu serba kekurangan sehingga perlu bantuan dari regu
penolong dari manusia. Sebab Istilah 'penolong Allah' berarti orang-orang
beriman yang memperjuangkan agama Allah (jihad fii sabiilillah) (Qs. 3:10 dan
61:14).
Kembali kepada istilah Baitullah (rumah Allah). Istilah ini
terbatas kepada satu pengertian 'rumah ibadah kepunyaan Allah' saja, bukan rumah
tempat tinggal Allah.
Istilah Baitullah (rumah Allah) dipakai untuk
membedakan rumah ibadah dengan rumah-rumah lain milik manusia, seperti: rumah
sakit, rumah bersalin, rumah makan, rumah kontrakan dan
lain-lain.
Baitullah (rumah Allah) adalah rumah suci untuk beribadah
kepada Allah. Karena rumah yang suci ini digunakan untuk beribadah kepada Allah,
maka tidak boleh dikontrakkan, diperjual-belikan dan dibisniskan.
Beda
Islam dan Kristen
Dalam Islam, ditegaskan ajaran Tauhid kepada Allah,
bahwa Allah itu Maha Esa, tidak dipengaruhi dan tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu. Ajaran tauhid inilah yang membedakan Islam dengan Kristen.
Dalam
Bibel, Tuhan masih dibatasi oleh ruang dan waktu, bisa dilihat, diajak ngobrol,
makan-makan, bisa disiksa dan dibunuh sampai mati teler di tiang
salib.
Dijelaskan dalam Bibel (Alkitab), kilab suci Kristen, bahwa Tuhan
adalah Roh (Yohanes 4:24) yang menjelma menjadi Yesus (Yohanes 1: 14). Dalam
penjelmaan (inkarnasi) ini, Tuhan berubah ujud menjadi janin yang dikandung oleh
Maria (Siti Maryam), lalu dilahirkan melalui liang kemaluan
Maria.
Kemudian Tuhan Yesus dilahirkan, lalu dibesarkan oleh
lingkungannya. Setelah dewasa, Tuhan (Yesus) dicobai oleh iblis (Matius 4:1 dan
Lukas 4:2). Setelah lulus dari permainan iblis, Tuhan Yesus ditangkap oleh
penguasa Romawi lalu dianiaya tiada berdaya. Akhirnya, Tuhan Yesus menghembuskan
nafasnya yang terakhir di atas gantungan tiang salib dengan memakai secarik kain
yang menutupi auratnya dengan ditonton oleh massa yang sangat banyak.Tragis
sekali!!
Itulah konsep Bibel tentang ketuhanan.TuhanYesus Juru Selamat
mereka masih dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga mati disalib
Pendapat Drs. H. Amos (Pendeta Nehemia)
Mendirikan Shalat
Shalat adalah cara sembahyang agama bangsa Arab yang pada waktu
melakukannya yaitu ruku' dan sujud harus menghadap ke Ka'bah di Mekkah. (hal.
33)
Orang-orang yang bodoh di antara manusia akan berkata: "Apakah
gerangan (sebabnya) mereka (orang Islam) beralih dan kiblat mereka semula (dari
Baitul Maqdis ke Masjidil Haram?) Katakanlah Timur dan Barat kepunyaan Allah.
Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.
(Surat 2 Al Baqarah ayat 142). (hal. 34).
Mengapa shalat agama bangsa
Arab harus mengahadap ke arah Ka'bah di Mekkah? Karena Ka'bah adalah tempat
tinggal Allah yaitu rumah Allah sebagaimana yang disebut dalam Surat 22 Al Hajj
ayat 26.
"Dan (ingatlah) ketika Kami tempatkan Ibrahim pada tempat
Baitullah (dengan firman): janganlah engkau menyekutukan Aku dengan sesuatu, dan
sucikanlah rumahKu (Ka'bah) untuk orang-orang yang tinggal (itikaf) dan
orang-orang yang ruku dan sujud (shalat)". (Surat 22 Al Hajj ayat 26). (hal.
35).
Tanggapan H. Ihsan L.S. Mokoginta (Wenseslaus)
Dengan
mengatakan bahwa shalat adalah ruku' dan sujud menghadap Ka'bah, membuktikan
bahwa Himar Amos belum pernah belajar Islam dengan baik. Mungkin pengakuannya
bahwa dia adalah mantan muslim yang pernah menunaikan ibadah haji tahun 1983
adalah kebohongan yang besar, untuk mengelabuhi umat Islam. Tujuannya, agar kaum
muslimin mudah dipengaruhinya sehingga mengikuti jejaknya murtad ke
Kristen.
Ibadah shalat itu bukan hanya ruku' dan sujud saja, seperti
anggapan Himar Amos. Shalat adalah ibadah umat Islam kepada Allah yang terdiri
dari bacaan-bacaan dan amalan-amatan tertentu sesuai dengan tuntunan Al Qur'an
dan Hadits, yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Inilah
definisi shalat yang benar. Sekali lagi, shalat bukan hanya ruku' dan sujud
saja.
Selanjutnya, dengan disebutkannya kata 'Ka'bah Baitullah (rumah
Allah)', Himar Amos menuding bahwa umat Islam shalat menghadap Ka'bah karena
Ka'bah adalah rumah tinggal Allah. Ini membuktikan bahwa dia tidak mengerti
'gaya bahasa'.
Kata Baitullah (bait Allah/rumah Allah) dipahami oleh Amos
bahwa kalau begitu, Allah itu punya rumah tempat tinggal. Karena disebutkan
dalam Al Qur'an bahwa Ka'bah adalah Baitullah, maka Amos memahamkan bahwa kalau
begitu, Allah itu bertempat tinggal, makan, minum dan tidur dalam Ka'bah di
Mekkah. Inilah pemahaman orang yang sangat tidak cerdas. Mungkin Legion (roh-roh
jahat) sedang merasuki Himar Amos.
Dalam Al Qur'an ada istilah abdullah
(hamba Allah), aduwwullah (musuh Allah), ansharullah (penolong Allah), dan
tain-lain. Kalau sistem berpikir Himar Amos dipakai untuk memahami
Istilah-istllah tersebut, pastilah akan negatif jadinya.
a. Abdullah
(hamba Allah)
Adanya istilah hamba, berarti ada pula istilah tuan atau
juragan. Tapi, adanya Istilah hamba Allah bukan berarti bahwa Allah itu
juragan/boss yang memperkerjakan makhluk-Nya karena tenaga dan kemampuan Allah
sangat terbatas. Hamba Allah berarti para nabi dan orang-orang saleh yang
berbuat kebajikan dengan ikhlas (Qs. 4:172, 19:30, 37:40,74,128 dan
72:19).
b. Aduwwullah (musuh Allah)
Adanya istilah 'musuh Allah'
bukan berarti bahwa Allah itu sumber keonaran yang selalu membuat permusuhan,
bukan! Sebab istilah 'musuh Allah' berarti orang-orang musrik, kafir dan
pengkhianat yang mempersekutukan Allah dengan yang lain (Qs. 8:60 dan
9:114).
c. Ansharullah (penolong Allah)
Istilah ini juga bukan
bearti bahwa Allah itu serba kekurangan sehingga perlu bantuan dari regu
penolong dari manusia. Sebab Istilah 'penolong Allah' berarti orang-orang
beriman yang memperjuangkan agama Allah (jihad fii sabiilillah) (Qs. 3:10 dan
61:14).
Kembali kepada istilah Baitullah (rumah Allah). Istilah ini
terbatas kepada satu pengertian 'rumah ibadah kepunyaan Allah' saja, bukan rumah
tempat tinggal Allah.
Istilah Baitullah (rumah Allah) dipakai untuk
membedakan rumah ibadah dengan rumah-rumah lain milik manusia, seperti: rumah
sakit, rumah bersalin, rumah makan, rumah kontrakan dan
lain-lain.
Baitullah (rumah Allah) adalah rumah suci untuk beribadah
kepada Allah. Karena rumah yang suci ini digunakan untuk beribadah kepada Allah,
maka tidak boleh dikontrakkan, diperjual-belikan dan dibisniskan.
Beda
Islam dan Kristen
Dalam Islam, ditegaskan ajaran Tauhid kepada Allah,
bahwa Allah itu Maha Esa, tidak dipengaruhi dan tidak dibatasi oleh ruang dan
waktu. Ajaran tauhid inilah yang membedakan Islam dengan Kristen.
Dalam
Bibel, Tuhan masih dibatasi oleh ruang dan waktu, bisa dilihat, diajak ngobrol,
makan-makan, bisa disiksa dan dibunuh sampai mati teler di tiang
salib.
Dijelaskan dalam Bibel (Alkitab), kilab suci Kristen, bahwa Tuhan
adalah Roh (Yohanes 4:24) yang menjelma menjadi Yesus (Yohanes 1: 14). Dalam
penjelmaan (inkarnasi) ini, Tuhan berubah ujud menjadi janin yang dikandung oleh
Maria (Siti Maryam), lalu dilahirkan melalui liang kemaluan
Maria.
Kemudian Tuhan Yesus dilahirkan, lalu dibesarkan oleh
lingkungannya. Setelah dewasa, Tuhan (Yesus) dicobai oleh iblis (Matius 4:1 dan
Lukas 4:2). Setelah lulus dari permainan iblis, Tuhan Yesus ditangkap oleh
penguasa Romawi lalu dianiaya tiada berdaya. Akhirnya, Tuhan Yesus menghembuskan
nafasnya yang terakhir di atas gantungan tiang salib dengan memakai secarik kain
yang menutupi auratnya dengan ditonton oleh massa yang sangat banyak.Tragis
sekali!!
Itulah konsep Bibel tentang ketuhanan.TuhanYesus Juru Selamat
mereka masih dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga mati disalib
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Standard 1: harus warna hitammusicman wrote:
Saya akan setuju kalau makna Kontradiktif yg anda pakai sesuai dengan standart yg benar..
benar:
Satu hitam..satu Putih…
saya Pergi..saya Pulang..
Yg salah:
Satu Hitam…kalau ngga ada hitam boleh putih
Saya pergi..tp kalau saya sakit..yah ngga pergi
Yuk….kita samakan dulu presepsi kita
Standard 2: semua warna boleh
Standard 1 dan standard 2 itu kontradiktif.
Lantas diajukan bahwa ada pengecualian (situasi TIDAK NORMAL), bagi yg tidak bisa memenuhi standard 1 boleh pakai standard 2.
Pengecualian ini sebetulnya hanya berlaku bagi standard 1 saja. Artinya dalam kondisi NORMAL, dan ketika digunakan logika NORMAL, maka kedua standard itu kontradiktif.
Pengecualian itu nampak wajar dan baik2 saja jika yg dilihat adalah standard 1 saja. Tapi begitu kita melihat dr sisi standard 2, maka pengecualian itu menjadi sia2. Bukankah akan wajar, dan juga logis, jika sejak awal standard 2 dipakai sepenuhnya, seutuhnya.
Sejak awal anda berkeras bahwa kemauan orang itu beda2. Tapi secara kontradiktif pula Anda bilang semua orang pasti butuh simbolisasi untuk berdoa. Padahal faktanya tidak demikian. Tidak semua org harus menggunakan simbolisasi dlm berdoa. Sama halnya, tidak semua salib menggunakan corpus Yesus. Bahkan tidak semua gereja menggunakan simbol salib saat kebaktian.waduh...Kalau setiap pembahasan diselesaikan dengan Terserah pribadi masing2..tentu tidak akan ada yg namanya diskusi antara anda dan saya…Kembali ke logika anda sendiri, bahwa manusia itu banyak maunya. Maka soal simbolisasi itu juga berpulang kepada masing2 pribadi. Ada yg butuh simbol untuk media berkonsentrasi, ada yg butuh simbol hanya sbg pengingat, ada yg sama sekali tidak butuh simbol. Penting atau tidak, terserah bagaimana karakter tiap org.
Adalah fakta bahwa soal simbol tidak bisa disamaratakan.
Anda ngajak diskusi soal simbol, saya menjawab berdasarkan fakta yg wajar.
Simsol salib penting sebatas sebagai simbol. Tidak penting dalam konteks (sebagai objek) penyembahan.Justru saya ingin tau..menurut anda itu penting atau ngga yg namanya Objek (nyata) sesembahan?
Gini deh…contoh bego2an aja…
Kristen punya sosok Salib, khatolik Salib plus Yesus, Hindu Krisna dsb, Budha dengan patung Sidharta…
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Nah inilah yg jd batu sandungannya….jakajayagiri-2 wrote:Standard 1: harus warna hitammusicman wrote:
Saya akan setuju kalau makna Kontradiktif yg anda pakai sesuai dengan standart yg benar..
benar:
Satu hitam..satu Putih…
saya Pergi..saya Pulang..
Yg salah:
Satu Hitam…kalau ngga ada hitam boleh putih
Saya pergi..tp kalau saya sakit..yah ngga pergi
Yuk….kita samakan dulu presepsi kita
Standard 2: semua warna boleh
Standard 1 dan standard 2 itu kontradiktif.
Lantas diajukan bahwa ada pengecualian (situasi TIDAK NORMAL), bagi yg tidak bisa memenuhi standard 1 boleh pakai standard 2.
Pengecualian ini sebetulnya hanya berlaku bagi standard 1 saja. Artinya dalam kondisi NORMAL, dan ketika digunakan logika NORMAL, maka kedua standard itu kontradiktif.
Pengecualian itu nampak wajar dan baik2 saja jika yg dilihat adalah standard 1 saja. Tapi begitu kita melihat dr sisi standard 2, maka pengecualian itu menjadi sia2. Bukankah akan wajar, dan juga logis, jika sejak awal standard 2 dipakai sepenuhnya, seutuhnya.
Kesia2an versi anda….itu…sia2 dalam bentuk Bathin, atau empiris mas?
Percaya ngga…kalau saya memberi orang miskin diem2…itu sia2 dalam bentuk empiris?
Lucu yah…emang ada yah orang yg bilang kalau kemauan setiap orang itu sama?Sejak awal anda berkeras bahwa kemauan orang itu beda2. Tapi secara kontradiktif pula Anda bilang semua orang pasti butuh simbolisasi untuk berdoa. Padahal faktanya tidak demikian. Tidak semua org harus menggunakan simbolisasi dlm berdoa. Sama halnya, tidak semua salib menggunakan corpus Yesus. Bahkan tidak semua gereja menggunakan simbol salib saat kebaktian.waduh...Kalau setiap pembahasan diselesaikan dengan Terserah pribadi masing2..tentu tidak akan ada yg namanya diskusi antara anda dan saya…Kembali ke logika anda sendiri, bahwa manusia itu banyak maunya. Maka soal simbolisasi itu juga berpulang kepada masing2 pribadi. Ada yg butuh simbol untuk media berkonsentrasi, ada yg butuh simbol hanya sbg pengingat, ada yg sama sekali tidak butuh simbol. Penting atau tidak, terserah bagaimana karakter tiap org.
Adalah fakta bahwa soal simbol tidak bisa disamaratakan.
Anda ngajak diskusi soal simbol, saya menjawab berdasarkan fakta yg wajar.
hihi
Saya faham….mas…
Yg saya Tanya itu menurut anda…bukan menurut orang yg berbeda2 pemahaman…
Menurut anda pribadi..penting ngga?
Deal….setuju saya…Simsol salib penting sebatas sebagai simbol. Tidak penting dalam konteks (sebagai objek) penyembahan.Justru saya ingin tau..menurut anda itu penting atau ngga yg namanya Objek (nyata) sesembahan?
Gini deh…contoh bego2an aja…
Kristen punya sosok Salib, khatolik Salib plus Yesus, Hindu Krisna dsb, Budha dengan patung Sidharta…
Nah saya juga katakan..Ka’bah ngga penting sebagai objek sembahan
Gimana?
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Maka timbul pertanyaan baru :musicman wrote:
Deal….setuju saya…
Nah saya juga katakan..Ka’bah ngga penting sebagai objek sembahan
Gimana?
Berani ga anda melanggar hadis agar JANGAN BUANG AIR BESAR dengan mengarah ke Kiblat !!
Seperti halnya para Kristen berani BAB dengan mengarah ke SALIB !!
Guest- Tamu
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
@duren
kl pant*t memang udah gk bisa diarahkan kemana2 selain ke arah ka'bah...
saya yg pertama panta*in ka'bah
kl pant*t memang udah gk bisa diarahkan kemana2 selain ke arah ka'bah...
saya yg pertama panta*in ka'bah
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
@jaka
Udah cukup belum, penjelasan2 dari bro @MM?
Atau saya masih harus memenuhi hutang penjelasan saya?
Udah cukup belum, penjelasan2 dari bro @MM?
Atau saya masih harus memenuhi hutang penjelasan saya?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Hehehemusicman wrote:@duren
kl pant*t memang udah gk bisa diarahkan kemana2 selain ke arah ka'bah...
saya yg pertama panta*in ka'bah
Masih ada lagi pertanyaan lanjutannya :
Kalau jumpa dengan HA ... elo milih CIUM apa MANTATIN nya
Ini pertanyan bukan guyonan loh
Sebab pertanyaan ini pernah di jawab secara tegas oleh rekan mu si ustad Andika Muslim (Ndik )
Ndik menjawab :Daripada membuat fitnah .. AKAN SAYA BUANG
Guest- Tamu
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
EbisuSensei wrote:Oh ya..
Saya lupa menyampaikan bahwa Kabah adalah simbolisasi arah dan bukannya simbolisasi personal.
ngarang..
arah kok disimbulkan, jelas bersujud/menyembah harus ke arah benda
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Cmonnn MMduren swt wrote:Hehehemusicman wrote:@duren
kl pant*t memang udah gk bisa diarahkan kemana2 selain ke arah ka'bah...
saya yg pertama panta*in ka'bah
Masih ada lagi pertanyaan lanjutannya :
Kalau jumpa dengan HA ... elo milih CIUM apa MANTATIN nya
Ini pertanyan bukan guyonan loh
Sebab pertanyaan ini pernah di jawab secara tegas oleh rekan mu si ustad Andika Muslim (Ndik )
Ndik menjawab :Daripada membuat fitnah .. AKAN SAYA BUANG
Para Kristen berani loh MEMBUANG SALIB kalo di fitnah => nyembah salib
Guest- Tamu
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
si @jaka mana ya?
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Yg saya sebut sia2 itu pengecualiannya. Pengecualian yg sbtulnya tidak perlu krn pada sisi lain ada pernyataan yg membuat standard 1 itu tidak perlu ada.musicman wrote:Nah inilah yg jd batu sandungannya….jakajayagiri-2 wrote:
Standard 1: harus warna hitam
Standard 2: semua warna boleh
Standard 1 dan standard 2 itu kontradiktif.
Lantas diajukan bahwa ada pengecualian (situasi TIDAK NORMAL), bagi yg tidak bisa memenuhi standard 1 boleh pakai standard 2.
Pengecualian ini sebetulnya hanya berlaku bagi standard 1 saja. Artinya dalam kondisi NORMAL, dan ketika digunakan logika NORMAL, maka kedua standard itu kontradiktif.
Pengecualian itu nampak wajar dan baik2 saja jika yg dilihat adalah standard 1 saja. Tapi begitu kita melihat dr sisi standard 2, maka pengecualian itu menjadi sia2. Bukankah akan wajar, dan juga logis, jika sejak awal standard 2 dipakai sepenuhnya, seutuhnya.
Kesia2an versi anda….itu…sia2 dalam bentuk Bathin, atau empiris mas?
Contoh tidak relevan krn yg saya bicaakan bukan kesia2an tindakan.Percaya ngga…kalau saya memberi orang miskin diem2…itu sia2 dalam bentuk empiris?
Maka dr itu, mempertanyakan kepentingan simbolisme menjadi tidak relevan.Lucu yah…emang ada yah orang yg bilang kalau kemauan setiap orang itu sama?
Buat saya tidak penting. Buat org lain bisa jadi penting, bisa pula sangat penting.Yg saya Tanya itu menurut anda…bukan menurut orang yg berbeda2 pemahaman…
Menurut anda pribadi..penting ngga?
Tapi justru islam mengajarkan bahwa simbolisme itu wajib dianggap sangat penting untuk semua umat. Kewajiban menjadikan kabah sbg kiblat itu bukti nyata.
Kabah wajib dianggap penting sbg simbol pemersatu ibadah.Nah saya juga katakan..Ka’bah ngga penting sebagai objek sembahan
- hal itu kontradiktif dgn fakta bahwa soal simbolisasi tiap org bisa punya kepentingan yg berbeda.
- hal itu kontradiktif dgn pernyataan bahwa 'kemanapun menghadap, di situlah wajah Tuhan'
- hal itu kontradiktif dgn kenyataan kabah adalah benda yg disucikan
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
@jaka
Simbolisasi arah maksudnya, dengan menghadap ke satu arah tertentu, dianggap sudah menghadap ke arah sesuatu yang di maksud.
Ketereangan saya ini nggak usah kamu komntari.
Tapi silahkan jawab pertanyaan saya berikut ini:
Ada dua kalimat:
- Keamanapun kita menghadap, dianggap kita menghadap kepada Wajah Tuhan.
- Dengan menhadap Kabah, dianggap, sekali lagi dianggap menghadap ke arah Rumah/Kerajaan Tuhan.
Dimana kontradiksinya?
Dan perhatikan kata yang saya tebali.
Simbolisasi arah maksudnya, dengan menghadap ke satu arah tertentu, dianggap sudah menghadap ke arah sesuatu yang di maksud.
Ketereangan saya ini nggak usah kamu komntari.
Tapi silahkan jawab pertanyaan saya berikut ini:
Ada dua kalimat:
- Keamanapun kita menghadap, dianggap kita menghadap kepada Wajah Tuhan.
- Dengan menhadap Kabah, dianggap, sekali lagi dianggap menghadap ke arah Rumah/Kerajaan Tuhan.
Dimana kontradiksinya?
Dan perhatikan kata yang saya tebali.
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
EbisuSensei wrote:@jaka
Simbolisasi arah maksudnya, dengan menghadap ke satu arah tertentu, dianggap sudah menghadap ke arah sesuatu yang di maksud.
Ketereangan saya ini nggak usah kamu komntari.
Tapi silahkan jawab pertanyaan saya berikut ini:
Ada dua kalimat:
- Keamanapun kita menghadap, dianggap kita menghadap kepada Wajah Tuhan.
- Dengan menhadap Kabah, dianggap, sekali lagi dianggap menghadap ke arah Rumah/Kerajaan Tuhan.
Dimana kontradiksinya?
Dan perhatikan kata yang saya tebali.
tanpa anda sadari, Anda sdh mengkontraskan dua hal.
Saya jadi nanya:
Ketika Anda shalat, subjek yg anda tuju Tuhan atau Rumah Tuhan?
Apkah Rumah Tuhan dan Tuhan itu dua hal yg berbeda?
Ketika Anda bertamu ke rumah seseorang, sebetulnya tujuan Anda rumahnya ataukah pemiliknya?
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
@atas
Anda ini paham kata 'anggap' nggak sih?
Dua hal yang sama2 sebuah anggapan, tidak dapat dihubungkan begitu saja.
Jadi silahkan jawab saja pertanyaan saya, di post #211
Anda ini paham kata 'anggap' nggak sih?
Dua hal yang sama2 sebuah anggapan, tidak dapat dihubungkan begitu saja.
Jadi silahkan jawab saja pertanyaan saya, di post #211
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
EbisuSensei wrote:@atas
Anda ini paham kata 'anggap' nggak sih?
Dua hal yang sama2 sebuah anggapan, tidak dapat dihubungkan begitu saja.
Jadi silahkan jawab saja pertanyaan saya, di post #211
Saya paham sekali bahwa wajah Tuhan itu anggapan semata, krn memang itu sekadar gaya bahasa personifikasi.
Saya juga paham bahwa rumah Tuhan itu sekadar pengandaian semata.
Yg saya persoalkan, dgn tetap dlm konteks pengandaian, manakah yg lebih penting ketika manusia beribadah: wajah Tuhan ataukah rumah Tuhan?
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
jakajayagiri-2 wrote:
Saya paham sekali bahwa wajah Tuhan itu anggapan semata, krn memang itu sekadar gaya bahasa personifikasi.
Saya juga paham bahwa rumah Tuhan itu sekadar pengandaian semata.
Yg saya persoalkan, dgn tetap dlm konteks pengandaian, manakah yg lebih penting ketika manusia beribadah: wajah Tuhan ataukah rumah Tuhan?
Naah kalo sudah sampe sini, kembali lagi ke perintah agama.
Tinggal perintah agama harus menghadap kemana saat bersembahyang.
udah paham ya?
NB:
* Disini mungkin yang dimaksud wak abu, dengan perbedaan pemikiran antara kita.
Terakhir diubah oleh EbisuSensei tanggal Fri Oct 12, 2012 4:17 pm, total 1 kali diubah
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Tambahan:
Sebetulnya menurut saya, kalimat "kemanapun kita menhadap, disitulah Wajah Tuhan", saya artikan sebagai "Kemanapun kita menghadap, disitulah kekuasaan Tuhan".
Sebetulnya menurut saya, kalimat "kemanapun kita menhadap, disitulah Wajah Tuhan", saya artikan sebagai "Kemanapun kita menghadap, disitulah kekuasaan Tuhan".
EbisuSensei- LETNAN SATU
-
Posts : 2734
Kepercayaan : Islam
Location : Indonesia
Join date : 27.12.11
Reputation : 24
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Yah sama juga idem….beda kampung,beda arah.beda surau,beda arah.artinyah satu arah ditentukan oleh musyawarah satu kampung.bedanya sama yg ego pribadi kan cuman skala jumlah aja.jaya wrote:Sdh saya katakan pula, kalau bicara soal logika semestinya bersifat universal. Yg bisa berbeda adalah menyangkut dogmatika.
Shalat itu menghadap Tuhan..
Saya tidak pernah bicara kebebasan yg semau gue.
Menghadapnya gak suka2...menghadap ke surau setempat. Kampung lainnya menghadap surau di tempat mrk juga. Gak suka2 kan?
Kalow anda bisa berkata “aneh” dan kebangetan sebenarnyah sayah tuh dalam rangka mengambil umat anda sebagai contoh.jaya wrote:Ya aneh banget tuh...masak kalau mau bikin pos kamling aja masyarakat bisa musyawarah dan melepaskan egonya masing2, kenapa soal surau kok meributkan soal ego. Apa umat islam sulit melepaskan ego? konflik bisa terjadi dlm urusan apapun. Tapi kalau perbedaan ego tidak bisa diletakkan dlm urusan agama, itu mah kebangetan.
Begini lho mas….puasa kan ibadah rahasia antara manusia dan tuhan.orang lain gak bakal tau anda berpuasa kalo kita gak kasi tau..tetapi karena ego nah itu orang bisa aja curi2 air wudlu seteguk.supaya tujuan mulia gak tercampuri tetek bengek musyawarah dalam menentukan arah yah diambil simpel aja sama tuhan.hadap kiblat.titik.jaya wrote:Bukankah shalat itu urusan antara manusia dgn Tuhan. Kenapa dgn tujuan yg bgitu mulia masih mengkhawatirkan soal ego pribadi?
Benar.dan tindakan anda yg nomer 1 adalah manusiawi karena seperti yang anda sampaikan ada keadaan DARURAT.jaya wrote: Ada lagi contoh: Seorang anak kelaparan dan bahkan sekarat. Orangtuanya sama sekali tidak punya uang, dan akhirnya memutuskan untuk mencuri krn dalam pikirannya: mencuri krn terpaksa (demi menyelamatkan anaknya) adalah tidak dosa.
Benarkah hal spt itu menurut Anda?
dalam konteks arah sholat…..menghadap kemanapun adalah DARURAT.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Begitu sulitnya kah jika shalat berjamaah beda arah antar kampung? Apakah dgn begitu muslim merasa tidak bersatu? (note: asumsinya dalam kondisi tanpa aturan kiblat)abu hanan wrote:Yah sama juga idem….beda kampung,beda arah.beda surau,beda arah.artinyah satu arah ditentukan oleh musyawarah satu kampung.bedanya sama yg ego pribadi kan cuman skala jumlah aja.
Kok ambil contoh umat kristen? Kami gak ada masalah dgn menyembah Tuhan menghadap kemana. Kami bahkan tau dgn pasti bahwa keberagaman gereja itu cuma urusan manusiawi, sekadar untuk mempermudah manajemen umat, sekaligus sebagai upaya mempermudah dakwah melalui pendekatan budaya. Tapi kami tau persis, kemanapun kami menghadap, di denominasi apapun kami berjemaah, tujuan kami cuma satu menyembah Allah yg benar, Allah yg Esa yg kami kenal dlm nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.Kalow anda bisa berkata “aneh” dan kebangetan sebenarnyah sayah tuh dalam rangka mengambil umat anda sebagai contoh.jaya wrote:Ya aneh banget tuh...masak kalau mau bikin pos kamling aja masyarakat bisa musyawarah dan melepaskan egonya masing2, kenapa soal surau kok meributkan soal ego. Apa umat islam sulit melepaskan ego? konflik bisa terjadi dlm urusan apapun. Tapi kalau perbedaan ego tidak bisa diletakkan dlm urusan agama, itu mah kebangetan.
Lagi terbukti, tuhan anda menyerah atas keberagaman kehendak manusia. Islam terbukti agama manusiawi.Begini lho mas….puasa kan ibadah rahasia antara manusia dan tuhan.orang lain gak bakal tau anda berpuasa kalo kita gak kasi tau..tetapi karena ego nah itu orang bisa aja curi2 air wudlu seteguk.supaya tujuan mulia gak tercampuri tetek bengek musyawarah dalam menentukan arah yah diambil simpel aja sama tuhan.hadap kiblat.titik.
Benar2 manusiawi, kedaruratan yg manusiawi (tiap org menjadi berhak menentukan kedaruratannya sendiri) bisa menganulir perintah Tuhan. Dalam Islam, tujuan (mengatasi darurat) bisa menghalalkan cara (yg dalam situasi normal adalah haram).Benar.dan tindakan anda yg nomer 1 adalah manusiawi karena seperti yang anda sampaikan ada keadaan DARURAT.jaya wrote: Ada lagi contoh: Seorang anak kelaparan dan bahkan sekarat. Orangtuanya sama sekali tidak punya uang, dan akhirnya memutuskan untuk mencuri krn dalam pikirannya: mencuri krn terpaksa (demi menyelamatkan anaknya) adalah tidak dosa.
Benarkah hal spt itu menurut Anda?
dalam konteks arah sholat…..menghadap kemanapun adalah DARURAT.
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
jakajayagiri-2 wrote:Yg saya sebut sia2 itu pengecualiannya. Pengecualian yg sbtulnya tidak perlu krn pada sisi lain ada pernyataan yg membuat standard 1 itu tidak perlu ada.musicman wrote:Nah inilah yg jd batu sandungannya….jakajayagiri-2 wrote:
Standard 1: harus warna hitam
Standard 2: semua warna boleh
Standard 1 dan standard 2 itu kontradiktif.
Lantas diajukan bahwa ada pengecualian (situasi TIDAK NORMAL), bagi yg tidak bisa memenuhi standard 1 boleh pakai standard 2.
Pengecualian ini sebetulnya hanya berlaku bagi standard 1 saja. Artinya dalam kondisi NORMAL, dan ketika digunakan logika NORMAL, maka kedua standard itu kontradiktif.
Pengecualian itu nampak wajar dan baik2 saja jika yg dilihat adalah standard 1 saja. Tapi begitu kita melihat dr sisi standard 2, maka pengecualian itu menjadi sia2. Bukankah akan wajar, dan juga logis, jika sejak awal standard 2 dipakai sepenuhnya, seutuhnya.
Kesia2an versi anda….itu…sia2 dalam bentuk Bathin, atau empiris mas?
ok..sia2 pengecualian...
menurut anda..sia2 dalam bentuk empiris atau bathin..atau apa?
lha mangkanya jawab...Contoh tidak relevan krn yg saya bicaakan bukan kesia2an tindakan.Percaya ngga…kalau saya memberi orang miskin diem2…itu sia2 dalam bentuk empiris?
jgn salahkan kalau saya jd salah mengartikan maksud anda...kalau anda ngga jawab malah cuman keribetan nyusun kata2...
saya ulang..
sia2 dalam bentuk empiris atau bathin..atau apa?
untuk semua orang tidak relavan.....saya setuju..Maka dr itu, mempertanyakan kepentingan simbolisme menjadi tidak relevan.Lucu yah…emang ada yah orang yg bilang kalau kemauan setiap orang itu sama?
krn itu saya tanya anda...krn ini diskusi antara anda dan saya..
Yg saya Tanya itu menurut anda…bukan menurut orang yg berbeda2 pemahaman…
Menurut anda pribadi..penting ngga?
[/b]Buat saya tidak penting. [/b]
Buat org lain bisa jadi penting, bisa pula sangat penting.
Tapi justru islam mengajarkan bahwa simbolisme itu wajib dianggap sangat penting untuk semua umat. Kewajiban menjadikan kabah sbg kiblat itu bukti nyata.Kabah wajib dianggap penting sbg simbol pemersatu ibadah.Nah saya juga katakan..Ka’bah ngga penting sebagai objek sembahan
- hal itu kontradiktif dgn fakta bahwa soal simbolisasi tiap org bisa punya kepentingan yg berbeda.
- hal itu kontradiktif dgn pernyataan bahwa 'kemanapun menghadap, di situlah wajah Tuhan'
- hal itu kontradiktif dgn kenyataan kabah adalah benda yg disucikan
Kabah pemersatu Ibadah
- kalau tiap orang punya kepentingan berbeda, justru dengan adanya kabah paling tidak ada satu kepentingan disitu (saya katakan misteri Allah, Perintah...tidak lebih)
- Selama Diketahui arah kabah, jadikan kabah sebagai arah. Selama anda tidak tahu arah ka'bah, silahkan pantat-ti ka'bah.
- Mobil pemberian orang milik saya, tidak akan rela digores orang jelas artinya mobil saya tidak otomatis artinya suci.
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Saya tidak pernah ribet menyusun kata2, istilah yg saya gunakan semua jelas:musicman wrote:
ok..sia2 pengecualian...
menurut anda..sia2 dalam bentuk empiris atau bathin..atau apa?
Contoh tidak relevan krn yg saya bicaakan bukan kesia2an tindakan.
lha mangkanya jawab...
jgn salahkan kalau saya jd salah mengartikan maksud anda...kalau anda ngga jawab malah cuman keribetan nyusun kata2...
Yg saya sebut sia2 itu pengecualiannya. Pengecualian yg sbtulnya tidak perlu krn pada sisi lain ada pernyataan yg membuat standard 1 itu tidak perlu ada.
Justru anda yg menggunakan istilah yg ribet untuk dipahami.sia2 dalam bentuk empiris atau bathin..atau apa?
Tolong jelaskan apa yg dimaksud kesia2an empiris, apa itu kesia2an batin.
Dan menurut Anda masuk katagori mana kesia2an yg saya gambarkan di atas.
Sdh saya jawab.krn itu saya tanya anda...krn ini diskusi antara anda dan saya..
Buat saya tidak penting.
Buat org lain bisa jadi penting, bisa pula sangat penting.
Tapi justru islam mengajarkan bahwa simbolisme itu wajib dianggap sangat penting untuk semua umat. Kewajiban menjadikan kabah sbg kiblat itu bukti nyata.
- hal itu kontradiktif dgn fakta bahwa soal simbolisasi tiap org bisa punya kepentingan yg berbeda.
- hal itu kontradiktif dgn pernyataan bahwa 'kemanapun menghadap, di situlah wajah Tuhan'
- hal itu kontradiktif dgn kenyataan kabah adalah benda yg disucikan
Secara logika (bukan dogma) sangat kontradiktif dgn pernyataan "ke mana pun menghadap, di situlah Tuhan berada"Kabah pemersatu Ibadah
- kalau tiap orang punya kepentingan berbeda, justru dengan adanya kabah paling tidak ada satu kepentingan disitu (saya katakan misteri Allah, Perintah...tidak lebih)
- Selama Diketahui arah kabah, jadikan kabah sebagai arah. Selama anda tidak tahu arah ka'bah, silahkan pantat-ti ka'bah.
Jangankan menggores, mendekat/masuk pun tidak boleh. Apa artinya itu?- Mobil pemberian orang milik saya, tidak akan rela digores orang jelas artinya mobil saya tidak otomatis artinya suci.
Tanah suci (kabah ada di dalamnya, bahkan pusatnya), apa itu bukan berarti disucikan?
Memang Anda benar, tidak otomatis artinya suci.
Tidak otomatis, krn ada upaya menjadikannya sebagai sesuati yg dianggap suci.
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Inilah contoh "keribetan nyusun kata2"
Bagaimana mungkin mantati kabah kalau tidak tahu arah kabah.
Logika sederhananya, tidak boleh mantati kabah. Kenapa? Krn kabah itu disucikan (tidak otomatis suci, tapi dibuat menjadi suci)
Kalimat di atas sebetulnya tidak punya implikasi logis apapun. Kalimat sia2.Selama anda tidak tahu arah ka'bah, silahkan pantat-ti ka'bah
Bagaimana mungkin mantati kabah kalau tidak tahu arah kabah.
Logika sederhananya, tidak boleh mantati kabah. Kenapa? Krn kabah itu disucikan (tidak otomatis suci, tapi dibuat menjadi suci)
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Ya ya…oke lah..anda bisa mencobanya dengan mengikuti kebaktian yang beda aliran dengan anda secara kontinyu.jaya wrote:Kok ambil contoh umat kristen? Kami gak ada masalah dgn menyembah Tuhan menghadap kemana. Kami bahkan tau dgn pasti bahwa keberagaman gereja itu cuma urusan manusiawi, sekadar untuk mempermudah manajemen umat, sekaligus sebagai upaya mempermudah dakwah melalui pendekatan budaya.jaya wrote:Begitu sulitnya kah jika shalat berjamaah beda arah antar kampung? Apakah dgn begitu muslim merasa tidak bersatu? (note: asumsinya dalam kondisi tanpa aturan kiblat)
Lha kan uda sayah bilang kemarin2…islam adalah agama yang manusiawi karena tuhan yg disembah tau luar dalam manusia....jaya wrote:Lagi terbukti, tuhan anda menyerah atas keberagaman kehendak manusia. Islam terbukti agama manusiawi.
bukan menganulir perintah tuhan mas…jaya wrote:Benar2 manusiawi, kedaruratan yg manusiawi (tiap org menjadi berhak menentukan kedaruratannya sendiri) bisa menganulir perintah Tuhan. Dalam Islam, tujuan (mengatasi darurat) bisa menghalalkan cara (yg dalam situasi normal adalah haram).
al baqarah 287
“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Inilah yg saya katakan, maka akan menjadi gk karuan dan trus saja masalah sederhana menjadi ruwet..krn yg memang diruwet2in agar terlihat bisa membuktikan pendapatnya benarjakayagiri wrote:
...Buat saya tidak penting...
Kalau ini jawaban anda, saat saya bertanya mengenai Simbolisme menurut pandangan anda...tp anda ngga pernah mau tahu bagaimana saya menjelaskan mengenai keterkaitan symbolisme dan ka'bah, bahkan anda sebut tidak penting walau untuk simbol2 agama lain..
ya sudah......saya tidak bisa berkata apa2 lagi...
kecuali kalau anda buka dulu kran Objektifitas anda...
percuma saja diteruskan diskusi ini..sia2 dan tidak lbh hanya membuktikan sayalah pemenang, bukan saling berbagi Ilmu bagi saya dan anda..kemudian khalayak
musicman- LETNAN SATU
-
Posts : 2225
Kepercayaan : Islam
Join date : 07.10.11
Reputation : 124
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Tidak ada masalah kok. Kan cuma soal pendekatan budayanya yg berbeda. Bertahan atau tidak itu cuma soal seberapa besar daya adaptasi budaya saya. Tapi soal kemana gereja itu menghadap, tidak pernah jadi persoalan bagi saya dan bagi semua orang kristen.abu hanan wrote:Ya ya…oke lah..anda bisa mencobanya dengan mengikuti kebaktian yang beda aliran dengan anda secara kontinyu.jaya wrote:
Kok ambil contoh umat kristen? Kami gak ada masalah dgn menyembah Tuhan menghadap kemana. Kami bahkan tau dgn pasti bahwa keberagaman gereja itu cuma urusan manusiawi, sekadar untuk mempermudah manajemen umat, sekaligus sebagai upaya mempermudah dakwah melalui pendekatan budaya.
Ya, dan tuhan Anda menyerah pada kelemahan manusia. Alih2 memasang target sempurna, tuhan Anda malah sdh menyiapkan pengecualian2 yg standardnya sangat sulit terukur secara objektif. Kondisi darurat menjadi sangat subjektif. Itulah sebetulnya yg disebut sbg "suka2 gue".Lha kan uda sayah bilang kemarin2…islam adalah agama yang manusiawi karena tuhan yg disembah tau luar dalam manusia....
Ah siapa yg bilang menganulir. Saya hanya bilang bahwa dlm islam kebaikan tujuan bisa membuat cara yg tidak halal menjadi halal.bukan menganulir perintah tuhan mas…jaya wrote:Benar2 manusiawi, kedaruratan yg manusiawi (tiap org menjadi berhak menentukan kedaruratannya sendiri) bisa menganulir perintah Tuhan. Dalam Islam, tujuan (mengatasi darurat) bisa menghalalkan cara (yg dalam situasi normal adalah haram).
Akan muncul banyak pertanyaan:al baqarah 287
“Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan batas kemampuannya.
1. Apakah perintah "jangan mencuri" itu sebuah beban?
2. Apakah tiap org berhak menilai sendiri batas kemampuannya ketika berhadapan dgn "jangan mencuri"???
3. Bagaimana dgn orang yg mencuri krn merasa bahwa batas kemampuannya adalah ketika melihat anaknya menangis krn tidak bisa makan sedangkan sebetulnya masalahnya ada pada dirinya sbg ayah adalah org yg malas bekerja?
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Re: kenapa Sholat menghadap Ka'bah?
Tolong jangan direduksi jawaban saya.musicman wrote:Inilah yg saya katakan, maka akan menjadi gk karuan dan trus saja masalah sederhana menjadi ruwet..krn yg memang diruwet2in agar terlihat bisa membuktikan pendapatnya benarjakayagiri wrote:
...Buat saya tidak penting...
Kalau ini jawaban anda, saat saya bertanya mengenai Simbolisme menurut pandangan anda...tp anda ngga pernah mau tahu bagaimana saya menjelaskan mengenai keterkaitan symbolisme dan ka'bah, bahkan anda sebut tidak penting walau untuk simbol2 agama lain..
Selengkapnya begini:
Artinya, soal simbolisme itu tidak bisa disamaratakan. Dan justru penetapan kiblat dalam konteksnya sbg simbolisme menimbulkan dua kontradiksi:Buat saya tidak penting.
Buat org lain bisa jadi penting, bisa pula sangat penting.
Kontradiksi pertama adalah berlawanan dgn fakta bahwa dlm hal simbolisme tiap org bisa berbeda dlm melihat tingkat kepentingannya.
Kontradiksi kedua adalah berhadapan dgn pernyataan bahwa "kemanapun menghadap, di situlah wajah Tuhan"
Pernyataan saya sdh objektif tapi entah kenapa Anda potong dgn seenaknya.ya sudah......saya tidak bisa berkata apa2 lagi...
kecuali kalau anda buka dulu kran Objektifitas anda...
Self proclaim macam ini mah sdh biasa.percuma saja diteruskan diskusi ini..sia2 dan tidak lbh hanya membuktikan sayalah pemenang, bukan saling berbagi Ilmu bagi saya dan anda..kemudian khalayak
Yg pasti dlm kemenangan yg Anda klaim itu, Anda justru meninggalkan ceceran pertanyaan yg belum Anda jawab:
Justru anda yg menggunakan istilah yg ribet untuk dipahami.
1. Tolong jelaskan apa yg dimaksud kesia2an empiris, apa itu kesia2an batin.
2. Dan menurut Anda masuk katagori mana kesia2an yg saya gambarkan di atas.
3. Jangankan menggores, mendekat/masuk pun tidak boleh. Apa artinya itu?
4. Tanah suci (kabah ada di dalamnya, bahkan pusatnya), apa itu bukan berarti disucikan?
Anda berhak untuk mengaku menang. Tapi sesuai ajakan anda untuk objektif, biarlah pandangan2 objektif yg menilai pengakuan Anda itu.
jakajayagiri-2- LETNAN DUA
-
Posts : 995
Kepercayaan : Protestan
Location : bandung
Join date : 04.09.12
Reputation : 27
Halaman 9 dari 22 • 1 ... 6 ... 8, 9, 10 ... 15 ... 22
Similar topics
» Jika salib adalah TIANG LURUS.......
» Standar Ganda Terkait Shalat Menghadap Ka'bah dan Mencium Hajar Aswad
» Butuh sertifikat Halal, Menko Maritim beserta jajaran menghadap Ketua MUI
» Yesus Melayang Layang Di Atas Kabah
» @Musicman : Apa MAKNAWI Tidak Boleh Manta*in Kabah ??
» Standar Ganda Terkait Shalat Menghadap Ka'bah dan Mencium Hajar Aswad
» Butuh sertifikat Halal, Menko Maritim beserta jajaran menghadap Ketua MUI
» Yesus Melayang Layang Di Atas Kabah
» @Musicman : Apa MAKNAWI Tidak Boleh Manta*in Kabah ??
Halaman 9 dari 22
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik