bersyukur atas diutusnya nabi

Oleh: H. Abdul Muid Shohib

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ بَعَثَ الرَّسُوْلَ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا . ثُمَّ هَدَى وَأَضَلَّ مَنْ يَشَاءُ اِلَى جَنَّتِهِ اَوْ نَارِهِ بَعْدَ أَنْ بَشَّرَهُ وَأَنْذَرَهُ . وَجَعَلَ الشُّكْرَ مِنْ عَلَامَةِ تَبْشِيْرِهِ . وَالْاِنكَارَ مِنْ عَلاَمَةِ اِنْذَارِهِ . أَشْهَدُ أََنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . شَهَادَةً تُنْجِيْنَا مِنْ غَضَبَهِ وَسَخَطِهِ فِيْ اِنْكَارِنِعْمَتِهِ . اَللَّّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ اَلَّذِيْ اَرْسَلْتَهُ رَحْمَةً لِلْعَالمَيِْنَ . وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ كَالْأَنْجُمِ الْهَادِيْنَ . أَمَّا بَعْدُ : عِبَادَاللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ . قَالَ اللهُ تَعَالَى وَهُوَ أَصْدَقُ ألْقَائِلِيْنَ:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ اِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ . صَدَقَ الله ُالْعَظِيْمُ
Jamaah jumat yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk berkumpul di hari yang mulia ini. Sebelumnya mari kita ingat salah satu perintah dalam Al-Quran,
فَاتَّقُوْا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوْا وَأَطِيْعُوْا
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah” (QS. At-Taghabun: 16)

Dalam ayat ini Allah berpesan kepada kita, agar kita bertakwa, yakni menjalankan perintah dan menjauhi larangannya. Demikian itu sesuai dengan kemampuan kita.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Syukur alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan untuk menemui bulan Rabi’ul Awwal. Bulan yang menjadi saksi atas kelahiran manusia paling mulia, nabi akhir zaman, dan pembawa petunjuk bagi sekalian umat manusia. Ia adalah nabi agung Muhammad Saw. Yang lahir pada 12 Rabi’ul Awwal tahun gajah.
Karena beliaulah kita dapat berkumpul di tempat dan hari yang mulia ini, dalam keadaan bersaudara, bersatu, dan penuh cinta damai. Kita telah dipersaudarakan dan dipersatukan oleh ikatan Islam. Agama yang dibawa oleh baginda Nabi Agung Muhammad Saw. Maka sudah sepantasnya kita bersyukur atas anugerah Islam dan tentunya juga atas diutusnya beliau. Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ اِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ
“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’; 107)
Dan pada hari ini kita telah benar-benar merasakan bagaiamana rahmat Allah telah mempersatukan, dan mempersaudarakan kita. Tidak membiarkan kita saling memusuhi, menyerang, dan membunuh. Dengan ajaran yang dibawa Nabi, kita menjadi tahu bahwa menggunjing itu buruk. Mengadu domba antar sesama itu buruk. Berzina itu buruk. Ini buruk, dan itu buruk. Secara umum kita menjadi tahu bahwa mengingkari perintah-perintah Allah itu buruk.
Dengan penjelasan-penjelasan Nabi, kita juga tahu bahwa menyambung tali silaturahmi, hidup rukun dan bersaudara, tidak memancing provokasi, dan taat kepada semua perintah Allah adalah perkara-perkara baik. Nabi bersabda,
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ
“Sembahlah Allah, jangan engkau sekutukan ia dengan sesuatu pun, dirikanlah shalat dengan sempurna, tunaikan zakat, sambunglah tali silaturahmi,” (HR. Muslim {113})
Kaum Muslimin Rahimakumullah,
Cara bersyukur ada dua macam. Dengan perkataan atau dengan perbuatan. Syukur dengan perkataan adalah dengan mengucapkan terima kasih, Al-Hamdu lillah atau As-Syukru lillah. Sedangkan cara bersyukur dengan perbuatan adalah dengan melakukan perkara-perkara yang diridlai oleh Allah. Perkara-perkara yang diridlai Allah diantaranya ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat sunah. Allah sudah memberitahukan kepada kita tentang apa saja yang Ia ridlai. Maka sebagai hamba kita tinggal mengerjakan, dan tidak perlu lagi mencari hal apa yang diridlainya. Karena perkara yang diperintahkannya, baik secara langsung lewat al-Quran dan hadis Qudsi atau melalui perintah rasulnya, adalah pasti diridlainya. Allah berfirman,
إِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللهِ اْلِإسْلَامُ
“Sesungguhnya agama (yang diridlai) di sisi Allah hanyalah Islam” (QS. Alu Imran: 19)
Hadirin Sidang Jumah Yang dimuliakan Allah,
Imam At-Thabarî dalam tafsirnya, meriwayatkan dari beberapa ulama, bahwa yang dimaksud dengan Islam adalah memurnikan ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah, tidak mempersekutukannya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan berbagai kewajiban lainnya. Atau ajaran agama yang dibawa oleh Nabi agung Muhammad.
Maka semoga kita dijadikan sebagian dari mereka-mereka yang berislam, memurnikan ibadah hanya untuk Allah semata, dapat mendirikan shalat secara sempurna, menunaikan zakat, dan semua kewajiban yang diberikan Allah kepada kita sekalian.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ . وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ . إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآَيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ . وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ

Khutbah ke II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
اَمَّا بَعْدُ. فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى,
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى, اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ .وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ, اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ, اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ, وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْن,َ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ, وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْن,َ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ, وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ, وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ, وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ, عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً, وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ