bersumpah atas nama nabi = syirik

Bersumpah atas nama Nabi saw. atau nama makhluk selainnya merupakan suatu kemungkaran besar dan termasuk hal yang diharamkan dan bernuansa syirik, sehingga tidak boleh bagi seorangpun bersumpah kecuali atas nama Allah semata.

Imam Ibnu Abdil Barr rhm. meriwayatkan adanya ijma' (konsensus) tentang tidak bolehnya bersumpah atas nama selain Allah. Demikian pula, telah terdapat hadis-hadis yang sahih berasal dari Nabi saw. yang melarang hal itu dan mengategorikannya sebagai kesyirikan sebagaimana terdapat dalam kitab Ash-Shahihain dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah melarang kalian bersumpah atas nama nenek moyang kalian. Barang siapa ingin bersumpah, maka hendaknya bersumpah atas nama Allah atau lebih baik diam." Dalam lafaz lain disebutkan, "Maka janganlah dia bersumpah kecuali atas nama Allah." (HR. Bukhari dan Muslim).

Abu Dawud dan At-Tirmidzi telah mengeluarkan dengan sanad yang sahih dari Nabi saw., bahwasanya beliau bersabda, "Barang siapa yang bersumpah atas nama selain Allah, maka dia telah berbuat kekufuran dan kesyirikan." (HR. Tirmidzi).

Demikian pula telah terdapat hadis sahih bahwa beliau saw. bersabda, "Barang siapa bersumpah atas nama amanat (karena mensejajarkan dengan asma dan sifat Allah, pent.), maka dia bukan termasuk golongan kami." (HR. Abu Dawud).

Dan hadis-hadis tentang hal tersebut banyak sekali dan sudah diketahui. Oleh karena itu, adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin untuk tidak bersumpah selain atas nama Allah semata dan tidak boleh bagi siapapun untuk bersumpah atas nama selain Allah siapapun dia, berdasarkan hadis-hadis yang telah disebutkan di atas, dan hadis-hadis yang lain. Juga bagi siapapun yang sudah terbiasa dengan hal itu untuk berhati-hati terhadapnya dan melarang keluarganya, teman-teman duduknya, serta orang yang lain dari melakukan hal itu dalam rangka melaksanakan sabda Nabi saw., "Barang siapa melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah dia merubahnya dengan tangannya (wewenang yang dimiliki), jika tidak mampu melakukannya, maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu melakukannya, maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemah iman." (Muslim).

Bersumpah atas nama selain Allah termasuk perbuatan syirik kecil berdasarkan hadis di atas. Namun bisa menjadi syirik besar bila di dalam hati orang yang bersumpah tertanam bahwa sesuatu yang dijadikannya sebagai sumpah tersebut berhak untuk diagungkan sebagaimana hak Allah atas hal itu, boleh disembah, atau dengan niat-niat kekufuran lainnya yang seperti itu.

Kita memohon kepada Allah agar menganugerahkan kepada kita kaum muslimin semuanya keselamatan dari hal itu dan mengaruniakan mereka pemahaman terhadap dinnya serta terbebas dari faktor-faktor yang dapat menyebabkan kemurkaan Alalh. Sesungguhnya dia Mahamendengar lagi Mahadekat.

Sumber: Kibat Ad-Da'wah, Juz II, hal. 28-29, dari fatwa syekh Bin Baz.

@Ichreza
Sedang mengkritik agamanya sendiri, ya?
Kalian tiap hari bisa bersyahadat beberapa kali tapi tak menyadari bahwa kalian sudah bersumpah dengan mahluk lain selain Alloh.

oglikom wrote:@Ichreza
Sedang mengkritik agamanya sendiri, ya?
Kalian tiap hari bisa bersyahadat beberapa kali tapi tak menyadari bahwa kalian sudah bersumpah dengan mahluk lain selain Alloh.

bersyahadat = bersaksi beda ama bersumpah......

darussalam wrote:
bersyahadat = bersaksi beda ama bersumpah......

padahal
bersaksinya di bawah sumpah

darussalam wrote:

oglikom wrote:@Ichreza
Sedang mengkritik agamanya sendiri, ya?
Kalian tiap hari bisa bersyahadat beberapa kali tapi tak menyadari bahwa kalian sudah bersumpah dengan mahluk lain selain Alloh.

bersyahadat = bersaksi beda ama bersumpah......

Syahadat=sumpah setia=ikrar=bai'at.

Tapi bila benar mau di ikuti seharusnya Alloh sendiri tidak pantas bersumpah pada sesuatu yang dianggap sebagai ciptaannya.

Apalagi menempatkan makhluk ciptaannya pada kalimat sumpah setia atau tanda keimanan kepadanya (AllohSWT).
Alloh sendiri mencemari ketauhidannya......

oglikom wrote:Tapi bila benar mau di ikuti seharusnya Alloh sendiri tidak pantas bersumpah pada sesuatu yang dianggap sebagai ciptaannya.

Apalagi menempatkan makhluk ciptaannya pada kalimat sumpah setia atau tanda keimanan kepadanya (AllohSWT).
Alloh sendiri mencemari ketauhidannya......

harap maklum..
aloh juga manusia

Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

Apakah ini artinya saya bersumpah atas nama Nabi ??

Apakah ketika bersyahadat saya bilang "saya bersaksi atas nama Muhammad adalah rasul (utusan) Allah"

Muslim bersyahadat adalah sumpah dan pengakuan atas nama dirinya sendiri bahwa Muhammad adalah rasul Allah

sementara yang dimaksud artikel bung reza adalah bersumpah mengatas nama kan Nabi ...

dee-nee wrote:Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

Apakah ini artinya saya bersumpah atas nama Nabi ??

Apakah ketika bersyahadat saya bilang "saya bersaksi atas nama Muhammad adalah rasul (utusan) Allah"

Muslim bersyahadat adalah sumpah dan pengakuan atas nama dirinya sendiri bahwa Muhammad adalah rasul Allah

sementara yang dimaksud artikel bung reza adalah bersumpah mengatas nama kan Nabi ...

Cuma satu-satunya manusia yang disandingkan dengan kalimat tauhid.

Syahadat=sumpah setia= berikrar=pengakuan Iman.

Artikel diatas menegaskan dilarang keras bersumpah demi sesuatu/makhluk selain Alloh adalah syirik, tapi kalau bersumpah dan bersaksi demi diri sendiri tidak termasuk syirik itu aturan Deene sendiri... :optimis

oglikom wrote:

dee-nee wrote:Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

Apakah ini artinya saya bersumpah atas nama Nabi ??

Apakah ketika bersyahadat saya bilang "saya bersaksi atas nama Muhammad adalah rasul (utusan) Allah"

Muslim bersyahadat adalah sumpah dan pengakuan atas nama dirinya sendiri bahwa Muhammad adalah rasul Allah

sementara yang dimaksud artikel bung reza adalah bersumpah mengatas nama kan Nabi ...

Cuma satu-satunya manusia yang disandingkan dengan kalimat tauhid.

Syahadat=sumpah setia= berikrar=pengakuan Iman.

Artikel diatas menegaskan dilarang keras bersumpah demi sesuatu/makhluk selain Alloh adalah syirik, tapi kalau bersumpah dan bersaksi demi diri sendiri tidak termasuk syirik itu aturan Deene sendiri... :optimis

Begini loh ...
http://id.wikipedia.org/wiki/Syahadat

Kandungan syahadat

Ikrar
Ikrar yaitu suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya.Ketika seseorang mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang ia ikrarkan itu.

Sumpah
Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Artinya, Seorang muslim itu berarti siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.

Janji
Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasul.

Dari pengertian wiki diatas (begitu juga dari banyak web Islam lainnya) ... dijelaskan bahwa syahadat mempunyai kandungan ikrar, sumpah, janji seorang muslim akan keimanannya pada Islam ...
Lalu dengan siapa Ikrar, Sumpah, dan Janji ini ia lakukan ?? kepada Allah SWT atau manusia ?? Kan kepada Allah SWT ...
Nah apakah mungkin seorang muslim bersumpah kepada Allah atas nama Allah sendiri .... jadi logika saya ... ketika muslim tersebut sedang berikrar/bersumpah/berjanji kepada Allah ... dia mengatas namakan dirinya sendiri ... karena kan urusannya adalah hubungan personal antara Tuhan dan manusia

Lalu berkaitan dengan artikel diatas ... apa yang dibicarakan artikel tersebut ?? sumpah manusia kepada manusia lain atau kepada Allah ??

walaupun setelah saya diskusi dengan salah satu netter muslim disini ... ternyata bila dilihat dari Nahwu Shorof nya memang syahadat pada dasarnya tidak mengandung atau tidak bermakna sumpah, ikrar, janji sama sekali ... dalam hal ini saya mendukung pernyataan Sdr. darussalam.

dee-nee wrote:

oglikom wrote:

dee-nee wrote:Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

Apakah ini artinya saya bersumpah atas nama Nabi ??

Apakah ketika bersyahadat saya bilang "saya bersaksi atas nama Muhammad adalah rasul (utusan) Allah"

Muslim bersyahadat adalah sumpah dan pengakuan atas nama dirinya sendiri bahwa Muhammad adalah rasul Allah

sementara yang dimaksud artikel bung reza adalah bersumpah mengatas nama kan Nabi ...

Cuma satu-satunya manusia yang disandingkan dengan kalimat tauhid.

Syahadat=sumpah setia= berikrar=pengakuan Iman.

Artikel diatas menegaskan dilarang keras bersumpah demi sesuatu/makhluk selain Alloh adalah syirik, tapi kalau bersumpah dan bersaksi demi diri sendiri tidak termasuk syirik itu aturan Deene sendiri... :optimis

Begini loh ...
http://id.wikipedia.org/wiki/Syahadat

Kandungan syahadat

Ikrar
Ikrar yaitu suatu pernyataan seorang muslim mengenai apa yang diyakininya.Ketika seseorang mengucapkan kalimat syahadah, maka ia memiliki kewajiban untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang ia ikrarkan itu.

Sumpah
Syahadat juga bermakna sumpah. Seseorang yang bersumpah, berarti dia bersedia menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan sumpahnya tersebut. Artinya, Seorang muslim itu berarti siap dan bertanggung jawab dalam tegaknya Islam dan penegakan ajaran Islam.

Janji
Syahadat juga bermakna janji. Artinya, setiap muslim adalah orang-orang yang berjanji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan terhadap semua perintah Allah SWT, yang terkandung dalam Al Qur'an maupun Sunnah Rasul.

Dari pengertian wiki diatas (begitu juga dari banyak web Islam lainnya) ... dijelaskan bahwa syahadat mempunyai kandungan ikrar, sumpah, janji seorang muslim akan keimanannya pada Islam ...
Lalu dengan siapa Ikrar, Sumpah, dan Janji ini ia lakukan ?? kepada Allah SWT atau manusia ?? Kan kepada Allah SWT ...
Nah apakah mungkin seorang muslim bersumpah kepada Allah atas nama Allah sendiri .... jadi logika saya ... ketika muslim tersebut sedang berikrar/bersumpah/berjanji kepada Allah ... dia mengatas namakan dirinya sendiri ... karena kan urusannya adalah hubungan personal antara Tuhan dan manusia

Lalu berkaitan dengan artikel diatas ... apa yang dibicarakan artikel tersebut ?? sumpah manusia kepada manusia lain atau kepada Allah ??

walaupun setelah saya diskusi dengan salah satu netter muslim disini ... ternyata bila dilihat dari Nahwu Shorof nya memang syahadat pada dasarnya tidak mengandung atau tidak bermakna sumpah, ikrar, janji sama sekali ... dalam hal ini saya mendukung pernyataan Sdr. darussalam.

Memang sekilas logika anda tidak salah.
Mungkin pandangan anda akan berubah setelah tahu kadar keimanan 'Rasul' yang mana anda sebut didalam syahadat. Dengan membaca:

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam jilid I hal 400-401.
Kemudian Rasulullah SAW berbicara. Beliau membaca Al-Qur'an, mengajak mereka kepada agama Allah dan mengharapkan keislaman mereka. Setelah itu, beliau bersabda; Aku membait kalian agar kalian melindungiku sebagaimana kalian melindungi anak-isteri kalian.

Satu sosok panutan anda yang mana sebagai sumber pengetahuan dan bagaimana beriman kepada AllohSWT. Menyerahkan PERLINDUNGAN atas dirinya kepada manusia biasa bukan kepada Alloh.
Bukannya dikenal sebagai sosok yang ber-ahklak Quran, terus dibuang entah kemana itu semua??

Dari sini anda mengenal 'tidak ada tuhan selain Alloh' dari mulut orang yang menaruh nasib dan keselamatannya kepada sekelompok MANUSIA.

Kalimat inilah yang diagung-agungkan sebagai kalimat tauhid "tiada tuhan selain Alloh" tapi Muhammad menempatkan dirinya bersanding dengan kalimat yang Islam anggap sakral ini.

Ada juga tertulis Al Baqarah.136
Katakanlah(hai orang-orang Mu'min):"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada Nabi-Nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-NYA.

Kenapa hanya menjadi Muhammad seorang yang diakui dan disandingkan dengan kaliamt tauhid ini dikemanakan Nabi-Nabi yang lain?
Muhammad jadi satu-satunya yang ditauhidkan......

oglikom wrote:Memang sekilas logika anda tidak salah.
Mungkin pandangan anda akan berubah setelah tahu kadar keimanan 'Rasul' yang mana anda sebut didalam syahadat. Dengan membaca:

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam jilid I hal 400-401.
Kemudian Rasulullah SAW berbicara. Beliau membaca Al-Qur'an, mengajak mereka kepada agama Allah dan mengharapkan keislaman mereka. Setelah itu, beliau bersabda; Aku membait kalian agar kalian melindungiku sebagaimana kalian melindungi anak-isteri kalian.

Satu sosok panutan anda yang mana sebagai sumber pengetahuan dan bagaimana beriman kepada AllohSWT. Menyerahkan PERLINDUNGAN atas dirinya kepada manusia biasa bukan kepada Alloh.
Bukannya dikenal sebagai sosok yang ber-ahklak Quran, terus dibuang entah kemana itu semua??

Dari sini anda mengenal 'tidak ada tuhan selain Alloh' dari mulut orang yang menaruh nasib dan keselamatannya kepada sekelompok MANUSIA.

Kalimat inilah yang diagung-agungkan sebagai kalimat tauhid "tiada tuhan selain Alloh" tapi Muhammad menempatkan dirinya bersanding dengan kalimat yang Islam anggap sakral ini.

Apa yang kamu tidak faham adalah sifat "usaha". Dalam Islam, kita dimestikan bermohon pada Allah iaitu "berdoa", seterusnya "berusaha" dan seterusnya "bertawakal" kepada Allah setelah melakukan "usaha".
Justeru melindungi yang diucapkan Nabi Muhammad itu adalah langkah usaha untuk melindungi dirinya daripada sebarang ancaman musuh. Tidak tepat jika kamu menganggap Islam itu adalah seperti hanya berdoa kepada Allah minta keselamatan diri sendiri tetapi selepas itu tiada sebarang usaha yang dilakukan bagi mencapai keselamatan itu.
Justeru setiap doa itu harus disusuli dengan usaha dan seterusnya barulah bertawakal dengan Allah setelah berusaha semampu yang boleh untuk mencapai apa yang didoakan itu.

oglikom wrote:
Ada juga tertulis Al Baqarah.136
Katakanlah(hai orang-orang Mu'min):"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada Nabi-Nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-NYA.

Kenapa hanya menjadi Muhammad seorang yang diakui dan disandingkan dengan kaliamt tauhid ini dikemanakan Nabi-Nabi yang lain?
Muhammad jadi satu-satunya yang ditauhidkan......

Ini kerana Nabi Muhammad itu yang diutuskan kepada kami. Nabi-nabi terdahulu daripada nabi Muhammad itu diutuskan kepada umatnya masing-masing, bukan mereka diutuskan kepada kami.

erusi wrote:

oglikom wrote:Memang sekilas logika anda tidak salah.
Mungkin pandangan anda akan berubah setelah tahu kadar keimanan 'Rasul' yang mana anda sebut didalam syahadat. Dengan membaca:

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam jilid I hal 400-401.
Kemudian Rasulullah SAW berbicara. Beliau membaca Al-Qur'an, mengajak mereka kepada agama Allah dan mengharapkan keislaman mereka. Setelah itu, beliau bersabda; Aku membait kalian agar kalian melindungiku sebagaimana kalian melindungi anak-isteri kalian.

Satu sosok panutan anda yang mana sebagai sumber pengetahuan dan bagaimana beriman kepada AllohSWT. Menyerahkan PERLINDUNGAN atas dirinya kepada manusia biasa bukan kepada Alloh.
Bukannya dikenal sebagai sosok yang ber-ahklak Quran, terus dibuang entah kemana itu semua??

Dari sini anda mengenal 'tidak ada tuhan selain Alloh' dari mulut orang yang menaruh nasib dan keselamatannya kepada sekelompok MANUSIA.

Kalimat inilah yang diagung-agungkan sebagai kalimat tauhid "tiada tuhan selain Alloh" tapi Muhammad menempatkan dirinya bersanding dengan kalimat yang Islam anggap sakral ini.

Apa yang kamu tidak faham adalah sifat "usaha". Dalam Islam, kita dimestikan bermohon pada Allah iaitu "berdoa", seterusnya "berusaha" dan seterusnya "bertawakal" kepada Allah setelah melakukan "usaha".
Justeru melindungi yang diucapkan Nabi Muhammad itu adalah langkah usaha untuk melindungi dirinya daripada sebarang ancaman musuh. Tidak tepat jika kamu menganggap Islam itu adalah seperti hanya berdoa kepada Allah minta keselamatan diri sendiri tetapi selepas itu tiada sebarang usaha yang dilakukan bagi mencapai keselamatan itu.
Justeru setiap doa itu harus disusuli dengan usaha dan seterusnya barulah bertawakal dengan Allah setelah berusaha semampu yang boleh untuk mencapai apa yang didoakan itu.

Kalau anda yang melakukan itu tidak masalah tapi yang melakukan adalah 'Nabi yang berahklak Quran', tidak patutlah.

erusi wrote:

oglikom wrote:
Ada juga tertulis Al Baqarah.136
Katakanlah(hai orang-orang Mu'min):"Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada Nabi-Nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-NYA.

Kenapa hanya menjadi Muhammad seorang yang diakui dan disandingkan dengan kaliamt tauhid ini dikemanakan Nabi-Nabi yang lain?
Muhammad jadi satu-satunya yang ditauhidkan......

Ini kerana Nabi Muhammad itu yang diutuskan kepada kami. Nabi-nabi terdahulu daripada nabi Muhammad itu diutuskan kepada umatnya masing-masing, bukan mereka diutuskan kepada kami.

Baca lagi, sudah saya besarkan "Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka".

Sekarang yang tinggal cuma satu, Muhammad saja.

oglikom wrote:
Kalau anda yang melakukan itu tidak masalah tapi yang melakukan adalah 'Nabi yang berahklak Quran', tidak patutlah.

Sememangnya dia amat patut melakukan sedemikian. Jika dia mengajarkan kepada umat Islam lain supaya "berdoa", seterusnya "berusaha" dan akhirnya "bertawakal", maka amat tidak masuk akal jika sebaliknya dia tidak melakukan terhadap dirinya sendiri apa yang diajarkannya itu kepada orang lain.

Nabi Muhammad itu adalah contoh ikutan untuk umat Islam. Justeru dia harus melakukan apa yang disarankan dalam Islam jika dia ingin orang Islam lain melakukan apa yang disarankan dalam Islam.

oglikom wrote:

Baca lagi, sudah saya besarkan "Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka".

Sekarang yang tinggal cuma satu, Muhammad saja.

Sememangnya kami umat Islam tidak pernah membeda-bedakan semua para Rasul itu. Namun tidak semua para Rasul itu diutuskan kepada kami. Hanya Nabi Muhammad yang diutuskan kepada kami.

@Oglikom
tidak membeda-bedakan Nabi dan Rasul maksudnya tidak membeda-bedakan bahwa mereka adalah sama sebagai utusan Tuhan Cuyyyyyy


kalau urusan syariat masing-masing untuk Umatnya!

Kecoa Ngepot wrote:@Oglikom
tidak membeda-bedakan Nabi dan Rasul maksudnya tidak membeda-bedakan bahwa mereka adalah sama sebagai utusan Tuhan Cuyyyyyy


kalau urusan syariat masing-masing untuk Umatnya!

Beriman orang Islam amat berbeda dan tidak mengaplikasikan ayat diatas.
Ayat diatas menganjurkan supaya mengimani Nabi-Nabi dan ajaran sebelumnya.

Kalau benar tidak membedakan seharusnya bukan Muhammad saja tetapi "bersaksi bahwa Nabi-Nabi adalah utusan Alloh".

oglikom wrote:

Kecoa Ngepot wrote:@Oglikom
tidak membeda-bedakan Nabi dan Rasul maksudnya tidak membeda-bedakan bahwa mereka adalah sama sebagai utusan Tuhan Cuyyyyyy


kalau urusan syariat masing-masing untuk Umatnya!

Beriman orang Islam amat berbeda dan tidak mengaplikasikan ayat diatas.
Ayat diatas menganjurkan supaya mengimani Nabi-Nabi dan ajaran sebelumnya.

Kalau benar tidak membedakan seharusnya bukan Muhammad saja tetapi "bersaksi bahwa Nabi-Nabi adalah utusan Alloh".

Sila baca ayat itu dengan baik. Ayat itu menganjurkan agar umat Islam beriman dengan apa yang diturunkan Allah SWT Allah kepada nabi Muhammad dan apa yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi terdahulu juga. Yes, ajarannya. Namun ajaran yang mana satu?? Ianya adalah ajaran seperti apa yang disebutkan oleh Rasul Allah iaitu Nabi Isa iaitu "Tuhan itu Allah kita" iaitu ajaran tauhid kepada Allah.
Justeru umat Islam sememangnya mengaplikasikan ayat tersebut.

Tidak perlu bersaksi kepada nabi-nabi yang lain itu kerana nabi-nabi tersebut bukannya diutuskan kepada umat masa kini. Hanya Nabi Muhammad sahaja yang diutuskan kepada umat masa kini.

oglikom wrote:
Memang sekilas logika anda tidak salah.
Mungkin pandangan anda akan berubah setelah tahu kadar keimanan 'Rasul' yang mana anda sebut didalam syahadat. Dengan membaca:

Maaf ... tapi saya lihat anda ga nyambung

Silahkan dibaca baik2 kalimat saya sebelumnya

Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

menurut wiki dua kalimat diatas dapat dimaknai sebagai janji, ikrar, dan sumpah seorang muslim pada iman Islamnya ...

Awalnya anda mengatakan bahwa kami

Kalian tiap hari bisa bersyahadat beberapa kali tapi tak menyadari bahwa kalian sudah bersumpah dengan mahluk lain selain Alloh.

saya bantah bahwa dua kalimat syahadat itu bukan kami bersumpah atas nama Nabi ... syahadat juga bukan kami bersumpah kepada Nabi ...
saya jelaskan syahadat adalah bersumpah kepada Allah ... dan (sesuai logika saya) kami bersumpah atas nama diri kami sendiri ... hubungan manusia dan Sang Pencipta.

lalu anda mulai ga nyambung dengan bilang (berdasarkan hadist dll)

Kenapa hanya menjadi Muhammad seorang yang diakui dan disandingkan dengan kaliamt tauhid ini dikemanakan Nabi-Nabi yang lain?
Muhammad jadi satu-satunya yang ditauhidkan...... basi

1. Anda tidak mendukung kalimat anda sendiri yang bilang "kalian sudah bersumpah dengan mahluk lain selain Alloh" >>> jadi statement anda yang bilang kami bersumpah dengan mahluk lain selain Allah = gugur
2. Sekarang anda bilang "Kenapa hanya menjadi Muhammad seorang yang diakui ... Muhammad jadi satu-satunya yang ditauhidkan" >> inipun gugur karena kalau anda baca syahadat dengan baik

Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah >>> artinya Allah satu2nya Ilah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah >>> apakah disini dikatakan Muhammad SAW adalah satu2nya rasul ??

Gugur semua bila anda berfikir bahwa kami mentauhidkan Muhammad SAW ... dua kalimat diatas jelas artinya
1. Islam tidak mengakui Tuhan lain selain Allah ...
2. dan Islam mengakui Muhammad SAW sebagai rasul Allah ....

1. bahwa Islam mengajarkan Tauhid
2. bahwa Islam mengakui Muhammad sebagai rasul Allah

Ga ada urusannya dengan menyambung2kan bahwa kita mentauhidkan Muhammad ... intinya :
1. Kalau ada yang tidak percaya Tauhid >>> dia bukan Islam
2. Kalau ada yang ga ngakui Muhammad sebagai rasul Allah >>> dia bukan Islam

se-simple itu kenapa malah lari ke hadist segala macam ??

dee-nee wrote:
Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

yang menyuruhmu bersaksi/bersumpah demikian siapa?

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

yang menyuruhmu bersaksi/bersumpah demikian siapa?

owh..bersaksi dan bersumpah itu sama?

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

yang menyuruhmu bersaksi/bersumpah demikian siapa?

Allah memerintahkan kita supaya beriman kepada Nya. Justeru kami, umat Islam bersaksi itu sebagai medium bagi menyatakan secara zahir ketaatan kepada perintah Allah itu supaya beriman kepada Nya.

ichreza wrote:Bersumpah atas nama Nabi saw. atau nama makhluk selainnya merupakan suatu kemungkaran besar dan termasuk hal yang diharamkan dan bernuansa syirik, sehingga tidak boleh bagi seorangpun bersumpah kecuali atas nama Allah semata.

rukun sumpah ada 4, yaitu:
1.Muqsim (pelaku sumpah).
2.Muqsam Bih (sesuatu yang dipakai sumpah).
3.Adat Qasam (alat untuk bersumpah).
4.Muqsam “Alaih (berita yang dijadikan isi sumpah atau disebut juga dengan jawab sumpah)

syarat kalimat agar dapat dikategorikan SUMPAH;
ada huruf waw,ba,ta.

dalam basa endonesah,biasa digunakan "demi (nama tuhan)"...

apakah syahadat masuk kategori SUMPAH?
kalow syahadat dibaca;
demi allah,sayah bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah
والله أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
-->>nah itu baru SUMPAH.

tetapi kata yang berwarna biru gak pernah disebutkan/dilafalkan muslim ketika bersyahadat...karena emang bukan sumpah.

erusi wrote:

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:
Saya bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah
dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

yang menyuruhmu bersaksi/bersumpah demikian siapa?

Allah memerintahkan kita supaya beriman kepada Nya. Justeru kami, umat Islam bersaksi itu sebagai medium bagi menyatakan secara zahir ketaatan kepada perintah Allah itu supaya beriman kepada Nya.

kenapa selain aloh..
bersaksinya hanya terhadap muhammad?
tidak terhadap nabi-nabi/rasul-rasul lain yang konon berjumlah ribuan
termasuk adam, ibrahim, musa, dan isa..

SEGOROWEDI wrote:

kenapa selain aloh..
bersaksinya hanya terhadap muhammad?
tidak terhadap nabi-nabi/rasul-rasul lain yang konon berjumlah ribuan
termasuk adam, ibrahim, musa, dan isa..

Ini sudah dijawab. Ini kerana Nabi Muhammad itu yang diutuskan kepada umat masa kini. Nabi-nabi lain itu hanya diutuskan kepada umat-umat terdahulu sebelum perutusan Nabi Muhammad sebagai Rasul.

erusi wrote:

SEGOROWEDI wrote:

kenapa selain aloh..
bersaksinya hanya terhadap muhammad?
tidak terhadap nabi-nabi/rasul-rasul lain yang konon berjumlah ribuan
termasuk adam, ibrahim, musa, dan isa..

Ini sudah dijawab. Ini kerana Nabi Muhammad itu yang diutuskan kepada umat masa kini. Nabi-nabi lain itu hanya diutuskan kepada umat-umat terdahulu sebelum perutusan Nabi Muhammad sebagai Rasul.

hahaha...barangsiapa kufur pada presiden sekarang yah sama juga kufur pada presiden terdahulu...lebih parah lagih kufur pada pemilu...

menerima muhammad sebagai nabi berarti menghormati/mentaati keputusan allah.dan didalam keputusan2 allah itu adalah mengangkat para nabi di masa pra islam..
anggap ajah keputusan allah pada SK pengangkatan nabi tuh = pemilu.

apakah presiden sekarang bisa menganulir instruksi presiden sebelumnyah?bisa.
apakah mentaati presiden sebelum presiden yang sekarang tuh berarti lucu?iyah...
mengapa kau ingkari bambang yudhoyono?karena aku taati pak harto...