Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
Halaman 1 dari 1 • Share
Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
Sebagai makhluk Allah kita tidak luput dari dosa, maksiat, dan aneka kesalahan. Di antara makhluk-Nya yang tidak pernah luput tersebut akan disebut baik jika mereka bersegera bertaubat. Sabda Nabi SAW, "Setiap anak Adam pernah berbuat dosa dan sebaik-baik yang berbuat dosa adalah yang bergera bertaubat." (HR Muslim).
Di antara kebiasaan kita adalah menganggap enteng dosa kecil, seperti berbohong, gibah (gosip), dan mengadu domba. Dalam pandangan Rasulullah SAW, menganggap enteng dosa kecil adalah sebuah respons perilaku yang tidak baik. Bahkan, akan menjadi dosa besar yang kita anggap dosa kecil tersebut.
Pertama, jika dilakukan terus-menerus. "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui." (QS Ali Imran[3]:135). Ibnu Qoyyim mengatakan, dosa besar yang hanya dilakukan sekali lebih bisa diharapkan pengampunannya daripada dosa kecil yang dilakukan terus-menerus.
Kedua, jika seorang hamba meremehkannya. Setiap kali seorang hamba menganggap besar sebuah dosa niscaya akan kecil di sisi Allah, dan setiap kali ia menganggap remeh sebuah dosa niscaya akan menjadi besar di sisi-Nya. Abdullah bin Mas'ud ra berkata, "Seorang mukmin memandang dosanya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya, sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang menclok di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya." (HR Bukhari Muslim). Bilal bin Sa'ad rahimahullah berkata, "Jangan kamu memandang kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada siapa kamu berbuat dosa itu."
Ketiga, jika dilakukan dengan bangga atau minta dipuji. Seperti seseorang yang mengatakan, "Lihat, bagaimana hebatnya saya mempermalukan orang itu di depan umum?" Atau, seperti ucapan seorang pedagang, "Lihat, bagaimana saya bisa menipu pembeli itu?"
Keempat, jika seseorang melakukan dosa tanpa diketahui orang lain lalu ia menceritakannya dengan bangga kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap umatku selamat kecuali orang-orang yang terang-terangan berlaku dosa. Dan di antara perbuatan terang-terangan melakukan dosa ialah jika seseorang berdosa di malam hari sementara Allah telah menutupi aibnya, namun di pagi hari ia merobek tirai penutup itu sambil berkata, "Hai Fulan, semalam aku melakukan ini dan itu." (Bukhari-Muslim).
Kelima, jika yang melakukannya seorang alim yang menjadi panutan. Karena apa yang ia lakukan dicontoh oleh orang lain. Ketika ia melakukan dosa, maka ia juga mendapatkan dosa orang yang mencontohnya. Rasulullah bersabda, "โฆ dan barang siapa memberi contoh keburukan dalam Islam maka baginya dosa perbuatan itu dan juga dosa orang yang mencontohnya setelah itu tanpa dikurangi sedikit pun dosa itu dari pelakunya." (Muslim).
Dari kelima kriteria ini, sungguh jika pun itu terjadi tetap akan dipandang baik jika mereka, bersegera bertaubat; menyudahi semua perbuatan zalimnya dan bersumpah untuk tidak mengulangi lagi.
Di antara kebiasaan kita adalah menganggap enteng dosa kecil, seperti berbohong, gibah (gosip), dan mengadu domba. Dalam pandangan Rasulullah SAW, menganggap enteng dosa kecil adalah sebuah respons perilaku yang tidak baik. Bahkan, akan menjadi dosa besar yang kita anggap dosa kecil tersebut.
Pertama, jika dilakukan terus-menerus. "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui." (QS Ali Imran[3]:135). Ibnu Qoyyim mengatakan, dosa besar yang hanya dilakukan sekali lebih bisa diharapkan pengampunannya daripada dosa kecil yang dilakukan terus-menerus.
Kedua, jika seorang hamba meremehkannya. Setiap kali seorang hamba menganggap besar sebuah dosa niscaya akan kecil di sisi Allah, dan setiap kali ia menganggap remeh sebuah dosa niscaya akan menjadi besar di sisi-Nya. Abdullah bin Mas'ud ra berkata, "Seorang mukmin memandang dosanya bagaikan gunung yang akan runtuh menimpa dirinya, sedangkan seorang pendosa menganggap dosanya seperti seekor lalat yang menclok di hidungnya, cukup diusir dengan tangannya." (HR Bukhari Muslim). Bilal bin Sa'ad rahimahullah berkata, "Jangan kamu memandang kecilnya dosa, tapi lihatlah kepada siapa kamu berbuat dosa itu."
Ketiga, jika dilakukan dengan bangga atau minta dipuji. Seperti seseorang yang mengatakan, "Lihat, bagaimana hebatnya saya mempermalukan orang itu di depan umum?" Atau, seperti ucapan seorang pedagang, "Lihat, bagaimana saya bisa menipu pembeli itu?"
Keempat, jika seseorang melakukan dosa tanpa diketahui orang lain lalu ia menceritakannya dengan bangga kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Setiap umatku selamat kecuali orang-orang yang terang-terangan berlaku dosa. Dan di antara perbuatan terang-terangan melakukan dosa ialah jika seseorang berdosa di malam hari sementara Allah telah menutupi aibnya, namun di pagi hari ia merobek tirai penutup itu sambil berkata, "Hai Fulan, semalam aku melakukan ini dan itu." (Bukhari-Muslim).
Kelima, jika yang melakukannya seorang alim yang menjadi panutan. Karena apa yang ia lakukan dicontoh oleh orang lain. Ketika ia melakukan dosa, maka ia juga mendapatkan dosa orang yang mencontohnya. Rasulullah bersabda, "โฆ dan barang siapa memberi contoh keburukan dalam Islam maka baginya dosa perbuatan itu dan juga dosa orang yang mencontohnya setelah itu tanpa dikurangi sedikit pun dosa itu dari pelakunya." (Muslim).
Dari kelima kriteria ini, sungguh jika pun itu terjadi tetap akan dipandang baik jika mereka, bersegera bertaubat; menyudahi semua perbuatan zalimnya dan bersumpah untuk tidak mengulangi lagi.
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
nice info, supaya manusia selalu intropeksi dan tidak menganggap remeh dosa kecil, yang jika ditumpuk lama-lama akan menjadi besar dan berat juga jadinya.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
roswan wrote:Sebagai ย makhluk Allah ย kita tidak luput dari dosa, maksiat, dan aneka kesalahan. Di antara makhluk-Nya yang tidak pernah luput tersebut akan disebut baik jika mereka bersegera bertaubat. Sabda Nabi SAW, "Setiap anak Adam pernah berbuat dosa dan sebaik-baik yang berbuat dosa adalah yang bergera bertaubat." (HR Muslim).
nyontek paulus..
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
paulus yang kebetulan gak ayan, jadi masih ingat ajaran NABI isa, selebihnya ngaco sengaco ayat bible palsu yang bilang bumi berujung dan terlihat dari atas pohon yang tinggi.
ngakak.com
ngakak.com
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
jinjingannya ketahuan NYONTEK
langsung kalap
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
nyontek ko BEDA, nyontek kok lebih ilmiah.
diupgrade tuh otak.
diupgrade tuh otak.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
justeru biar gak ketahuan nyontek
dipoles-poles
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
Roswan yang pinter dan cerdas, gue tunggu loe di sini :
http://www.laskarislam.com/t8146-minta-penjelasan-dari-roswan
ย ย
http://www.laskarislam.com/t8146-minta-penjelasan-dari-roswan
ย ย
cain- LETNAN DUA
-
Posts : 1408
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 13.10.13
Reputation : 10
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
SEGOROWEDI wrote:
justeru biar gak ketahuan nyontek
dipoles-poles
dipoles gundhulmu, beda jauh, total BEDA.
Nabi Nuh difitnah jadi pemabok, diluruskan di Quran Nabi Nuh itu orang beriman
Nabi Isa difitnah sebagai tuhan, di luruskan di Quran, isa itu cuma utusan tuhan, bukan tuhan.
dll.
nieh baca:
http://muhammadqosim.wordpress.com/2010/08/19/kitab-taurat-dan-injil-yang-telah-berubah/
Allah subhanahu wataโala berfirman:
ููุฅูููู ู ูููููู ู ููููุฑูููููุง ูููููููููู ุฃูููุณูููุชูููู ู ุจูุงููููุชูุงุจู ููุชูุญูุณูุจููููู ู ููู ุงููููุชูุงุจู ููู ูุง ูููู ู ููู ุงููููุชูุงุจู ูููููููููููููู ูููู ู ููู ุนูููุฏู ุงูููู ููู ูุง ูููู ู ููู ุนูููุฏู ุงูููู ูููููููููููููู ุนูููู ุงูููู ุงููููุฐูุจู ููููู ู ููุนูููู ููููู
โSesungguhnya ada segolongan di antara mereka yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu mengira yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: โIni (yang dibaca itu datang) dari sisi Allahโ, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.โ (Ali โImran: 78) (lihat pembahasan tafsirnya disini)
ููุง ุฃููููููุง ุงูุฑููุณููููู ูุงู ููุญูุฒููููู ุงูููุฐููููู ููุณูุงุฑูุนููููู ููู ุงููููููุฑู ู ููู ุงูููุฐููููู ููุงูููุง ุขู ููููุง ุจูุฃูููููุงููููู ู ููููู ู ุชูุคูู ููู ููููููุจูููู ู ููู ููู ุงูููุฐููููู ููุงุฏููุง ุณูู ููุงุนููููู ููููููุฐูุจู ุณูู ููุงุนููููู ููููููู ู ุขุฎูุฑููููู ููู ู ููุฃูุชููููู ููุญูุฑูููููููู ุงููููููู ู ู ููู ุจูุนูุฏู ู ูููุงุถูุนููู ูููููููููููู ุฅููู ุฃูููุชูููุชูู ู ููุฐูุง ููุฎูุฐููููู ููุฅููู ููู ู ุชูุคูุชููููู ููุงุญูุฐูุฑููุง ููู ููู ููุฑูุฏู ุงูููู ููุชูููุชููู ูููููู ุชูู ููููู ูููู ู ููู ุงูููู ุดูููุฆูุง ุฃููููุฆููู ุงูููุฐููููู ููู ู ููุฑูุฏู ุงูููู ุฃููู ููุทููููุฑู ููููููุจูููู ู ููููู ู ููู ุงูุฏููููููุง ุฎูุฒููู ููููููู ู ููู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุนูุฐูุงุจู ุนูุธูููู ู
โHai Rasul, janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: โKami telah berimanโ, padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka mengubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: โJika diberikan ini (yang sudah diubah-ubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini, maka hati-hatilah.โ Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) dari Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka mendapat kehinaan di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang besar.โ (Al-Maidah: 41)
Kitab Taurat dan Injil Telah Berubah
Allah subhanahu wataโala tidak memberikan jaminan penjagaan atas kalam-Nya yang termaktub dalam kitab Taurat dan Injil, sebagaimana jaminan penjagaan yang diberikan-Nya kepada Al-Qur-an:
ุฅููููุง ููุญููู ููุฒููููููุง ุงูุฐููููุฑู ููุฅููููุง ูููู ููุญูุงููุธููููู
โSesungguhnya Kamilah yang menurunkan Adz-Dzikra (Al-Qur-an) dan sungguh Kamilah yang akan menjaganya.โ (Al-Hijr: 9)
Karena penjagaan ini maka Al-Qur`an selama-lamanya tidak akan dapat dipalsukan sampai kalamullah itu diangkat kembali dari lembaran dan dada-dada manusia (dari hapalan mereka) menjelang hari kiamat. Adapun kitab samawi lainnya seperti Taurat dan Injil tidaklah selamat dari pemalsuan sehingga wajar bila kita katakan kitab-kitab yang dipegang ahlul kitab telah dipalsukan para rahib dan pendeta mereka dari aslinya. Ini berdasarkan pengabaran Allah subhanahu wataโala sendiri melalui Al-Qur`an, dari hadits Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam, dari atsar dan juga dari bukti-bukti sejarah serta pertentangan dan keganjilan-keganjilan yang ada di dalam Taurat dan Injil sendiri.
Di dalam Al-Qur`an, Allah subhanahu wataโala mengabarkan bahwa ahlul kitab telah mengubah-ubah kitab mereka yang tadinya merupakan kalamullah yang diturunkan dari atas langit, namun kemudian karena ulah para pendeta Yahudi dan Nasrani bercampurlah kalamullah tersebut dengan kalam manusia. Bahkan kalamullah itu sendiri mereka ubah dan dipindahkan dari tempatnya, sehingga kitab mereka tidak lagi murni sebagaimana diturunkan pada awalnya, tetapi tercampur dengan kepalsuan dan kedustaan, dan susah untuk dipisahkan mana yang haq dan mana yang batil. Allah subhanahu wataโala berfirman:
ูููููููู ูููููุฐููููู ููููุชูุจููููู ุงููููุชูุงุจู ุจูุฃูููุฏูููููู ู ุซูู ูู ูููููููููููู ููุฐูุง ู ููู ุนูููุฏู ุงูููู ููููุดูุชูุฑููุง ุจููู ุซูู ูููุง ูููููููุงู ูููููููู ููููู ู ู ูู ููุง ููุชูุจูุชู ุฃูููุฏูููููู ู ูููููููู ููููู ู ู ูู ููุง ููููุณูุจููููู
Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: โIni dari Allahโ, dengan maksud untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.โ (Al-Baqarah: 79) [1]
Al-Imam Ath-Thabari rahimahullah berkata: โYang Allah maksudkan dengan firman-Nya ini adalah orang-orang Yahudi Bani Israil yang telah melakukan tahrif atas Kitabullah. Dan mereka menulis sebuah kitab berdasarkan penakwilan/ penafsiran menyimpang yang mereka buat, menyelisihi dengan apa yang Allah subhanahu wataโala turunkan kepada Nabi Musa โalaihissalam. Kemudian orang-orang Yahudi ini menjual kitab karangan mereka itu kepada suatu kaum yang tidak memiliki ilmu tentang penakwilan tersebut, tidak pula memiliki pengetahuan dengan apa yang terdapat dalam Taurat, dan kepada orang-orang bodoh yang tidak mengetahui apa yang terdapat dalam kitabullah. Mereka, orang-orang Yahudi melakukan hal ini, karena ingin mendapatkan dunia yang rendah.โ (Jamiโul Bayan fi Ta`wil Ayil Qur`an 1/422)
Allah subhanahu wataโala berfirman:
ู ููู ุงูููุฐููููู ููุงุฏููุง ููุญูุฑูููููููู ุงููููููู ู ุนููู ู ูููุงุถูุนููู
โMereka (orang-orang Yahudi) mengubah perkataan dari tempat-tempatnya.โ (An-Nisa: 46)
Ayat di atas menunjukkan bahwa sifat orang-orang Yahudi itu suka mengganti dan mengubah-ubah makna Taurat dari tafsir yang sebenarnya. (Jamiโul Bayan fi Ta`wil Ayil Qur`an 4/121)
Perubahan yang mereka lakukan itu bisa berupa lafadz atau maknanya, atau keduanya sekaligus. Mereka mengubah hakikat yang ada, menempatkan al-haq di atas al-batil, dan menentang al-haq itu. (Taisir Al-Karimir Rahman, hal. 181)
Sejarah Perubahan Taurat
Dalam kitabnya Al-Fishal fil Milal wal Ahwa` wan Nihal, Ibnu Hazm rahimahullah menyebutkan secara panjang lebar sejarah Bani Israil sejak wafatnya Nabi Musa โalaihissalam untuk membuktikan bahwa kitab Taurat tidak lagi asli tetapi telah diubah-ubah. Disebutkan bahwa sepeninggal Nabi Musa โalaihissalam, Bani Israil dipimpin Yusyaโ bin Nun selama 31 tahun dengan tetap istiqamah berpegang dengan agama. Kemudian mereka dipimpin Fainuhas ibnul โAzar bin Harun selama 25 tahun, juga masih istiqamah di atas agama. Setelah wafatnya Fainuhas, seluruh Bani Israil murtad dari agama mereka dan menyembah berhala secara terang-terangan. Dan sejak itu mereka dipimpin penguasa-penguasa kafir, meski terkadang diselingi kepemimpinan penguasa yang beriman. Namun tetap lebih dominan dikuasai penguasa kafir dan yang berkubang dalam kekafiran dan penyembahan terhadap berhala. (Al-Fishal fil Milal wal Ahwa` wan Nihal, 1/ 213-215)
Al-โAllamah Asy-Syaikh Rahmatullah bin Khalilur Rahman Al-Kairanawi Al-Hindi rahimahullah menyebutkan beberapa bukti bahwa kitab Taurat dan Injil yang ada sekarang bukanlah Taurat dan Injil yang pernah diturunkan kepada Nabi Musa dan Nabi โIsa โalaihissalam. Di antaranya, beliau menyebutkan fakta sejarah berkenaan dengan Taurat bahwasanya Taurat yang ada sekarang terputus sanadnya sebelum zaman raja Yusyaโ bin Amun yang berkuasa pada tahun 638 SM. Sedangkan nuskhah (manuskrip) bertuliskan Taurat yang didapatkan setelah 18 tahun ia berkuasa, tidak bisa dijadikan sandaran. Karena nuskhah itu dibuat-buat oleh Al-Kahin Hilqiyya. Selain tidak bisa dijadikan sandaran, secara umum nuskhah itu hilang sebelum Bukhtanashar menaklukkan negeri Palestina pada tahun 587 SM. Seandainya kita anggap nuskhah itu tidak hilang, maka ketika Bukhtanashar menguasai Palestina niscaya ia akan memusnahkan Taurat dan seluruh kitab Perjanjian Lama sehingga tidak tersisa bekasnya. Orang-orang Yahudi berdalih bahwa Uzara telah menulis sebagian lembaran-lembaran Taurat di Babil, namun yang ditulisnya ini pun hilang ketika Anthaikhus IV menaklukkan negeri Palestina.
Ketika Suraya berkuasa antara tahun 175-163 SM, ia berencana memusnahkan agama Yahudi dan mewarnai Palestina dengan ajaran Hailainiyyah (Helenisme Yunani). Ia pun menjual jabatan-jabatan pendeta Yahudi, membunuh sejumlah 40 hingga 80 juta pendeta Yahudi, merampas barang-barang yang ada di seluruh tempat ibadah Yahudi, bertaqarrub kepada sesembahannya dengan menyembelih babi dan menyalakan api di atas tempat penyembelihan orang Yahudi, serta memerintahkan 20 ribu tentara untuk mengepung Al-Quds yang akhirnya menyerbu Al-Quds pada hari Sabtu ketika orang-orang Yahudi berkumpul untuk mengerjakan shalat. Mereka merampas Al-Quds, meruntuhkan rumah dan pagar-pagar, menyalakan api di dalamnya serta membunuh semua orang yang ada di dalamnya sampaipun para wanita dan anak-anak. Tidak ada yang selamat pada hari itu kecuali orang yang lari ke gunung-gunung atau bersembunyi dalam gua-gua.โ (Mukhtashar Kitab Izh-harul Haq, hal. 20-21)
Ibnu Hazm rahimahullah berkata: โSejak Bani Israil masuk ke tanah yang disucikan (Palestina) sepeninggal Musa โalaihissalam sampai masa pemerintahan raja mereka Syawul, sebanyak tujuh kali mereka meninggalkan keimanan dan terang-terangan menyembah berhala.โ Beliau rahimahullah juga berkata: โPerhatikanlah, kitab apa yang masih tertinggal bersama dengan kekufuran yang terus menerus dan menolak keimanan selama masa yang panjang (lebih dari 114 tahun-red) di sebuah negeri yang kecil. Sementara tidak ada seorang pun di muka bumi ketika itu yang berada di atas agama mereka dan mengikuti kitab mereka selain mereka sendiri.โ (Al-Fishal 1/215)
Contoh Penyimpangan Taurat dan Injil
Ibnul Qayyim melanjutkan: โTaurat yang berada di tangan orang-orang Yahudi di dalamnya terdapat tambahan, perubahan/ penyimpangan dan pengurangan yang kentara bagi orang-orang yang mendalam ilmunya. Dan mereka (ahlul ilmi) yakin secara pasti bahwa hal itu tidak terdapat dalam Taurat yang Allah turunkan kepada Musa โalaihissalam. Demikian pula Injil yang berada di tangan orang-orang Nasrani. Di dalamnya terdapat tambahan, perubahan/ penyimpangan dan pengurangan yang tidak bisa disembunyikan dari orang-orang yang ilmunya dalam. Dan mereka yakin secara pasti bahwa hal itu tidak terdapat dalam Injil yang Allah subhanahu wataโala turunkan kepada Al-Masih `Isa โalaihissalam.โ (Hidayatul Hayara fi Ajwibatil Yahudi wan Nashara, hal. 101)
Demikian pula keberadaan Injil yang dipegangi orang-orang Nasrani. Jauh ditulis setelah diangkatnya Nabi โIsa โalaihissalam, baik itu Injil yang konon katanya ditulis oleh Yohanes yang kemudian disebut Injil Yohanes, Injil Markus, Injil Lukas maupun Injil Matius. Cukuplah keberadaan empat Injil ini yang masing-masing isinya terdapat pertentangan, sebagai bukti ketidakotentikan Injil tersebut. Dan Injil-Injil itu bukanlah Injil yang pernah diturunkan kepada Nabi โIsa โalaihissalam. Berikut ini kami sebutkan beberapa contoh kedustaan yang terdapat dalam Taurat.
Menyekutukan Allah dengan Adam
Di dalam Taurat dihikayatkan bahwa Allah subhanahu wataโala berfirman: โIni Adam, ia telah menjadi seperti salah satu dari Kami dalam mengetahui kebaikan dan kejelekanโฆ.โ Ibnu Hazm menyatakan dengan ucapan ini menunjukkan mereka meyakini ilaah atau sesembahan itu lebih dari satu dan Adam termasuk ilaah tersebut.(Al-Fishal 1/146)
Mengatakan Allah mempunyai Anak
Disebutkan pula dalam Taurat: โKetika manusia telah banyak memenuhi muka bumi dan lahir putri-putri Adam. Maka saat putra-putra Allah melihat putri-putri Adam yang cantik-cantik, putra-putra Allah pun memperistri sebagian dari mereka.โ Ibnu Hazm membantah kedustaan mereka ini dengan menyatakan bahwa ucapan tersebut adalah kedunguan dan kedustaan yang besar, di mana Allah dijadikan memiliki anak laki-laki yang menikahi putri-putri Adam, yang berarti Allah dan Adam berbesanan. Maha Suci Allah dari kedustaan ini. (Al-Fishal 1/147)
Menghina Para Nabi
Selain itu di dalam Taurat yang mereka pegangi disebutkan bahwa Nabi Luth โalaihissalam digauli dua putrinya secara bergantian setelah beliau yang telah renta dibuat mabuk dengan diminumi khamr. Sehingga kedua putrinya hamil dari hasil hubungan dengan ayahnya. Naโudzubillah dari tuduhan keji mereka yang membuat gemetar kulit orang-orang yang beriman yang mengetahui hak-hak para nabi. (Al-Fishal 1/161)
Terdapat banyak versi Taurat dan Injil yang saling bertentangan
Ibnul Qayyim rahimahullah mendustakan ucapan orang-orang Yahudi bahwa lembaran-lembaran yang bertuliskan Taurat saling mencocoki baik yang ada di belahan bumi timur maupun barat. Ibnul Qayyim berkata: โIni adalah kedustaan yang nyata, karena Taurat yang berada di tangan orang-orang Nasrani menyelisihi/ berbeda dengan Taurat yang berada di tangan orang-orang Yahudi, dan juga Taurat yang ada di tangan Samiri berbeda pula dengan keduanya. Demikian pula Injil, sebagiannya berbeda dengan yang lain dan saling bertentangan.โ
Mengubah Ciri-Ciri Rasulullah dalam Taurat
Al-Imam Al-Baghawi rahimahullah menyebutkan bahwa pendeta-pendeta Yahudi itu khawatir kehilangan sumber penghidupan dan kepemimpinan mereka ketika Nabi shallallahu โalaihi wasallam datang ke Madinah. Mereka lalu melakukan tipu daya untuk menyimpangkan orang-orang Yahudi dari beriman kepada Nabi shallallahu โalaihi wasallam. Mereka telah memahami sifat/ ciri-ciri beliau shallallahu โalaihi wasallam yang tersebut dalam Taurat, di mana disebutkan bahwa beliau memiliki wajah dan rambut yang bagus, kedua matanya seperti bercelak, perawakannya sedang tidak terlalu tinggi tidak pula pendek. Mereka lalu kemudian mengubah sifat-sifat tersebut dan menggantinya dengan sifat tinggi, miring matanya, dan keriting rambutnya. Bila orang-orang bodoh yang tidak mengerti Taurat bertanya tentang sifat/ ciri-ciri nabi yang terakhir kepada para pendeta ini, mereka pun membacakan apa yang telah mereka tulis, sehingga orang-orang bodoh tersebut menjumpai sifat/ ciri-ciri nabi yang akhir itu berbeda dengan sifat/ ciri Nabi shallallahu โalaihi wasallam. Akibatnya mereka pun mendustakannya. (Maโalimut Tanzil, 1/54-55)
Masih terdapat Ayat-Ayat Allah yang Asli dan Taurat dan Injil
Namun adanya perubahan tersebut bukan berarti bahwa semua yang terdapat dalam kitab Taurat ataukah Injil telah mengalami perubahan secara keseluruhan. Bahkan di dalam keduanya itu masih banyak terdapat ayat-ayat yang merupakan teks asli dari kitab Allah subhanahu wataโala, yang jika seseorang Nasrani atau Yahudi mengimani ayat-ayat tersebut dengan keimanan yang sebenar-benarnya, niscaya mereka akan beriman dengan apa yang dibawa Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam berupa wahyu Al-Qur`an Al-Karim. Hal ini telah dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah, beliau berkata:
โDemikian pula dikatakan: jika lafadz-lafadz khabar diubah sedikit, tidaklah mencegah bahwa kebanyakan lafadznya tidak terjadi perubahan. Apalagi jika di dalam Al-Kitab itu sendiri ada yang menunjukkan sesuatu yang telah diubah itu. Dan dikatakan pula bahwa apa-apa yang telah diubah dari lafadz-lafadz Taurat dan Injil, maka dalam Taurat dan Injil itu sendiri ada yang menjelaskan sesuatu yang telah berubah tersebut.โ
Lalu beliau melanjutkan perkataannya:
โSesungguhnya, perubahan yang ada hanya sedikit dan kebanyakannya tidak berubah. Dan pada yang tidak berubah terdapat lafadz-lafadz yang jelas dan sangat nampak maksudnya yang menjelaskan kesalahan yang menyelisihinya, dan memiliki penguat-penguat yang banyak yang membenarkan sebagian terhadap sebagian yang lainnya. Berbeda dengan sesuatu yang telah berubah, sesungguhnya lafadznya sedikit dan nash-nash Al-Kitab membantahnya. Sehingga (Al-Kitab) ini berkedudukan seperti kitab-kitab hadits yang dinukil dari Nabi shallallahu โalaihi wasallam, di mana terdapat beberapa hadits yang lemah di dalam Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, atau selainnya. Maka dalam hadits-hadits shahih dari Nabi shallallahu โalaihi wasallam ada yang menjelaskan lemahnya riwayat tersebut.
Bahkan di dalam Shahih Muslim terdapat sedikit lafadz yang keliru, yang mana hadits-hadits yang shahih bersama Al-Qur`an ada yang menjelaskan kekeliruan tersebut. Seperti apa yang diriwayatkan bahwa Allah menciptakan bumi pada hari Sabtu dan menjadikan penciptaan makhluk dalam tempo tujuh hari, di mana hadits ini telah dijelaskan para imam ahli hadits seperti Yahya bin Maโin, Abdurrahman bin Mahdi, Al-Bukhari dan selainnya bahwa hadits ini keliru, dan bahwa itu bukan dari perkataan Nabi shallallahu โalaihi wasallam. Bahkan Al-Bukhari menjelaskan dalam Tarikh Kabir bahwa ini adalah perkataan Kaโb Al-Ahbar, sebagaimana telah dirinci pada pembahasannya. Dan Al-Qur`an juga menunjukkan kesalahan ini dan menjelaskan bahwa penciptaan terjadi selama enam hari. Dan telah terdapat dalam hadits shahih bahwa akhir penciptaan pada hari Jumโat, maka awal penciptaan terjadi pada hari Ahad.
Demikian pula yang diriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam shalat kusuf (gerhana) dengan dua atau tiga rukuโ, maka sesungguhnya yang tsabit dan mutawatir dari Nabi shallallahu โalaihi wasallam dalam dua kitab Shahih (Al-Bukhari dan Muslim) dan selainnya dari hadits โAisyah, Ibnu โAbbas, โAbdullah bin โAmr, dan yang lainnya bahwa beliau shalat pada satu rakaat dengan dua rukuโ. Oleh karenanya Al-Imam Al-Bukhari tidak mengeluarkan hadits lain kecuali hadits ini.โ
Lalu beliau berkata lagi:
โDemikian pula jika terjadi perubahan pada sebagian lafadz kitab-kitab terdahulu, maka dalam kitab itu sendiri ada yang menjelaskan kekeliruannya. Dan telah kami jelaskan bahwa kaum muslimin tidaklah mengklaim bahwa seluruh salinan (Al-Kitab) yang ada di dunia dari zaman Nabi shallallahu โalaihi wasallam dengan setiap bahasa dari Taurat, Injil, dan Zabur telah diubah lafadz-lafadznya. Sesungguhnya saya tidak mengetahui ada yang mengucapkan demikian baik dari ulama salaf, meskipun dari kalangan mutaakhirin (orang belakangan) bisa jadi ada yang mengatakannya. Sebagaimana di kalangan umat belakangan ada yang membolehkan ber-istinja (bersuci) dengan setiap salinan Taurat dan Injil yang ada di dunia. Maka ucapan ini dan yang semisalnya bukanlah ucapan pendahulu dan para imam umat ini.โ (Daqa`iq At-Tafsir, 2/57-59. Lihat pula Al-Jawab Ash-Shahih Liman Baddala Dinal Masih, 2/442-444)
Sikap Seorang Muslim terhadap Berita-berita Ahlul Kitab
Berita-berita yang datang dari ahlul kitab, Yahudi ataupun Nasrani, yang tidak ada keterangannya dalam syariat kita, tidak boleh kita pastikan kebenarannya kemudian kita benarkan. Atau memastikan kedustaannya kemudian kita pun mendustakannya. Karena berita itu bisa jadi benar atau haq dan bisa jadi dusta atau batil. Jika kita benarkan dikhawatirkan itu adalah batil dan bila kita dustakan khawatirnya itu adalah haq. Sehingga dua keadaan ini bisa menjatuhkan kita ke dalam dosa. Shahabat Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam yang mulia Abu Hurairah radhiyallahu โanhu mengabarkan:
ููุงูู ุฃููููู ุงููููุชูุงุจู ููููุฑูุคููููู ุงูุชููููุฑูุงุฉู ุจูุงููุนูุจูุฑูุงูููููุฉู ููููููุณููุฑูููููููุง ุจูุงููุนูุฑูุจููููุฉู ูุฃููููู ุงููุฅูุณููุงูู ูุ ููููุงูู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ูุงู ุชูุตูุฏููููููุง ุฃููููู ุงููููุชูุงุจู ูููุงู ุชูููุฐููุจูููููู ู ุ ููููููููููุง : {ุขู ููููุง ุจูุงูููู ููู ูุง ุฃูููุฒููู ุฅูููููููุง โฆ} ุงูุขูุฉ (ุงูุจูุฑุฉ : 136)
Adalah ahlul kitab mereka membaca Taurat dalam bahasa Ibrani dan mereka menafsirkannya dengan bahasa Arab kepada orang-orang Islam. Maka Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam bersabda: โJanganlah kalian membenarkan ahlul kitab dan jangan pula mendustakannya, dan katakanlah: โKami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan pada kamiโฆ.โ (HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 4485)
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata ketika menjelaskan sabda Nabi shallallahu โalaihi wasallam: ูุงู ุชูุตูุฏููููููุง ุฃููููู ุงููููุชูุงุจู ูููุงู ุชูููุฐููุจูููููู ู(Janganlah kalian membenarkan ahlul kitab dan jangan pula mendustakannya): โYakni apabila berita yang mereka kabarkan itu masih mengandung ihtimal (kemungkinan benar dan kemungkinan salah). Sehingga jangan sampai perkaranya benar namun kalian mendustakannya atau perkaranya dusta namun kalian membenarkannya, dan kalian pun terjatuh dalam dosa. Dan tidak ada larangan mendustakan mereka dalam perkara yang memang syariat kita menyelisihinya dan tidak pula ada larangan untuk membenarkan mereka dalam perkara yang disepakati syariat kita, demikian penjelasan Al-Imam Asy-Syafi`i.โ (Fathul Bari 8/214)
Asy-Syaikh Rahmatullah Al-Hindi berkata: โKitab samawi (yang diturunkan dari langit) yang wajib kita terima adalah kitab yang ditulis dengan perantara salah seorang nabi, dan sampai kepada kita dengan sanad yang bersambung tanpa ada perubahan dan penggantian. Adapun kitab yang disandarkan kepada seseorang yang memiliki ilham dengan semata-mata persangkaan dan dugaan, tidaklah cukup untuk menetapkan bahwa kitab tersebut merupakan karya orang itu, sekalipun misalnya ada satu atau beberapa kelompok mengaku-aku penyandaran tersebut. Tidakkah engkau lihat bahwa kitab-kitab Perjanjian Lama yang disandarkan kepada Musa, Uzra, Isyโaya`, Irmiya dan Sulaiman, tidaklah tsabit (benar) dengan satu dalil pun yang menunjukkan keshahihan penyandarannya kepada mereka, karena hilangnya sanad yang bersambung atas kitab-kitab tersebut. Dan juga tidakkah engkau lihat bahwa kitab-kitab dari Perjanjian Baru yang lebih dari 70 (buah) disandarkan kepada โIsa, Maryam, Hawariyyun dan pengikut mereka. Kelompok-kelompok Nasrani yang ada sekarang telah sepakat tentang ketidakshahihan penyandaran kitab-kitab tersebut kepada Isa dan lainnya. Bahkan kitab-kitab itu termasuk kedustaan yang dibuat-buat. Kemudian ada kitab yang wajib diterima menurut penganut Katholik, namun wajib ditolak menurut orang-orang Yahudi dan penganut Protestanโฆ.โ (Mukhtashar Kitab Izh-harul Haq, hal.19)
Dengan demikian semakin pastilah dari fakta-fakta yang ada bahwa kitab-kitab yang dipegangi Yahudi dan Nasrani bukanlah Taurat dan Injil yang disebutkan dalam Al-Qur`anul Karim, sehingga tidak wajib untuk kita terimanya. Namun kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tersebut ditempatkan sebagai berikut:
1. Setiap riwayat yang terdapat di dalamnya bila dibenarkan oleh Al-Qur`anul Karim maka riwayat tersebut diterima dengan yakin, kita benarkan tanpa rasa berat.
2. ๏ Namun bila didustakan Al-Qur`an maka kita tolak dengan yakin, kita dustakan tanpa keberatan.
3. ๏ Bila Al-Qur`an mendiamkannya, tidak membenarkan dan tidak pula mendustakan maka kita pun mendiamkannya, yakni kita tidak membenarkan dan tidak pula mendustakan.
Al-Qur`anul Karim adalah penjaga bagi kitab-kitab sebelumnya, yakni Al-Qur`an menampakkan al-haq yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya dan mendukungnya, serta menampakkan kebatilan yang ada di dalam kitab-kitab tersebut dan menolaknya.
Bantahan ulama Islam atas Taurat dan Injil serta menampakkan kedustaan serta perubahan yang ada di dalamnya, tidaklah ditujukan kepada Taurat dan Injil yang diturunkan Allah kepada Musa dan โIsa โalaihimussalam. Namun yang mereka bantah adalah kisah dan riwayat-riwayat yang dikumpulkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sepanjang beberapa kurun, di mana orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan bahwa itu adalah wahyu dan ilham. Sungguh Taurat yang Allah turunkan kepada Musa hanya satu dan Injil yang Allah turunkan kepada โIsa hanya satu pula. Lalu bagaimana bisa didapatkan sekarang ini ada tiga Taurat yang berbeda dan ada empat Injil yang juga berbeda?โ (Mukhtashar Kitab Izh-harul Haq, hal. 35-37)
Peringatan Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam dari Membaca Buku-buku Ahlul Kitab
Rasulullah melarang Umar membaca Taurat
Shahabat yang mulia bernama Jabir bin Abdillah radhiyallahu โanhu menuturkan:
ุฃูููู ุนูู ูุฑู ุจููู ุงููุฎูุทููุงุจู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ุฃูุชูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจูููุชูุงุจู ุฃูุตูุงุจููู ู ููู ุจูุนูุถู ุฃูู ุงููููุชูุจู. ููููุฑูุฃููู ุงููููุจููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุบูุถูุจู ููููุงูู: ุฃูู ูุชูููููููููููู ููููููุงุ ููุง ุงุจููู ุงููุฎูุทููุงุจูุ ููุงูููุฐูู ููููุณูู ุจูููุฏููู ููููุฏู ุฌูุฆูุชูููู ู ุจูููุง ุจูููุถูุงุกู ูููููููุฉูุ ูุงู ุชูุณูุฃูููููููู ู ุนููู ุดูููุกู ููููุฎูุจูุฑูููููู ู ุจูุญูููู ููุชูููุฐููุจูููุง ุจููู ุฃููู ุจูุจูุงุทููู ููุชูุตูุฏููููููุง ุจูููุ ููุงูููุฐูู ููููุณูู ุจูููุฏููู ูููู ุฃูููู ู ูููุณูู ุนููููููู ุงูุณูููุงูู ู ููุงูู ุญููููุง ู ูุง ููุณูุนููู ุฅููุงูู ุฃููู ููุชููุจูุนูููู
โUmar ibnul Khaththab radhiyallhu โanhu datang kepada Nabi shallallahu โalaihi wasallam dengan membawa sebuah kitab yang diperolehnya dari sebagian ahlul kitab. Nabi shallallahu โalaihi wasallam pun membacanya lalu beliau marah seraya bersabda: โApakah engkau termasuk orang yang bingung [2], wahai Ibnul Khaththab? Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku telah datang kepada kalian dengan membawa agama yang putih bersih. Janganlah kalian menanyakan sesuatu kepada mereka (ahlul kitab), sehingga mereka mengabarkan al-haq (kebenaran) kepada kalian namun kalian mendustakan al-haq tersebut. Atau mereka mengabarkan satu kebatilan lalu kalian membenarkan kebatilan tersebut. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya Musa โalaihissalam masih hidup niscaya tidaklah melapangkannya kecuali dengan mengikuti aku.โ (HR. Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya 3/387 dan Ad-Darimi dalam muqaddimah kitab Sunan-nya no. 436. Demikian pula Ibnu Abi โAshim Asy-Syaibani dalam kitabnya As-Sunnah no. 50. Hadits ini dihasankan oleh imam ahlul hadits di jaman ini Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani v dalam Zhilalul Jannah fi Takhrij As-Sunnah dan Irwa`ul Ghalil no. 1589.)
Dalam riwayat Ad-Darimi hadits di atas datang dengan lafadz:
ุฃูููู ุนูู ูุฑู ุจููู ุงููุฎูุทููุงุจู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ุฃูุชูู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุจููููุณูุฎูุฉู ู ููู ุงูุชููููุฑูุงุฉูุ ููููุงูู: ููุง ุฑูุณููููู ุงูููู ูุฐููู ููุณูุฎูุฉู ู ููู ุงูุชููููุฑูุงุฉู. ููุณูููุชูุ ููุฌูุนููู ููููุฑูุฃู ููููุฌููู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุชูุบููููุฑู. ููููุงูู ุฃูุจููู ุจูููุฑู: ุซูููููุชููู ุงูุซููููุงูููู ุ ู ูุง ุชูุฑู ู ูุง ุจูููุฌููู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู. ููููุธูุฑู ุนูู ูุฑู ุฅูููู ููุฌููู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููุงูู: ุฃูุนูููุฐู ุจูุงูููู ู ููู ุบูุถูุจู ุงูููู ููุบูุถูุจู ุฑูุณููููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ูุ ุฑูุถูููููุง ุจูุงูููู ุฑูุจููุง ููุจูุงููุฅูุณููุงูู ู ุฏูููููุง ููุจูุญูู ููุฏู ููุจููููุง. ููููุงูู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู: ููุงูููุฐูู ููููุณู ู ูุญูู ููุฏู ุจูููุฏููู ูููู ุจูุฏูุงููููู ู ูููุณูู ููุงุชููุจูุนูุชูู ููููู ููุชูุฑูููุชูู ููููููุ ููุถูููููุชูู ู ุนููู ุณูููุงุกู ุงูุณููุจูููููุ ููููู ููุงูู ุญููููุง ููุฃูุฏูุฑููู ููุจููููุชูู ูุงูุชููุจูุนููููู
โUmar ibnul Khaththab radhiyallahu โanhu datang kepada Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam dengan membawa salinan dari kitab Taurat. Ia berkata: โYa Rasulullah, ini salinan dari kitab Taurat.โ Rasulullah n diam, lalu mulailah โUmar membacanya dalam keadaan wajah beliau n berubah. Melihat hal itu Abu Bakar berkata kepada โUmar: โBetapa ibumu kehilangan kamu [3], tidakkah engkau melihat perubahan pada wajah Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam?โ Umar melihat wajah Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam (dan ia menangkap perubahan tersebut), maka ia berkata: โAku berlindung kepada Allah dari kemurkaan Allah dan RasulNya. Kami ridha Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami.โ Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam berkata: โDemi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seandainya Musa โalaihissalam muncul kepada kalian kemudian kalian mengikutinya dan meninggalkan aku, sungguh kalian telah sesat dari jalan yang lurus. Seandainya Musa masih hidup dan ia menemui masa kenabianku, niscaya ia akan mengikutiku.โ
Karena bercampurnya al-haq dengan al-batil inilah, Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam mengingkari perbuatan Umar radhiyallhu โanhu yang memegang Taurat. Di samping itu, apa yang datang dalam syariat agama yang dibawa Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam sudah sangat memadai sehingga umat beliau tidak lagi membutuhkan syariat agama lain atau syariat umat terdahulu. Umat ini tidak lagi butuh nabi dan rasul lain setelah diutusnya Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam di tengah mereka. Kalaupun para nabi dan rasul terdahulu, sebelum Muhammad shallallahu โalaihi wasallam, masih hidup dan menemui masa kenabian beliau, niscaya para nabi dan rasul tersebut akan mengikuti beliau dan tunduk pada syariat yang beliau bawa.
Shahabat Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam melarang membaca Kitab Terdahulu
โข Diriwayatkan bahwa Kaโb Al-Ahbar pernah datang menemui Umar ibnul Khaththab radhiyallhu โanhu, yang ketika itu menjabat sebagai Amirul Mukminin, dengan membawa sebuah mushaf, ia berkata: โWahai Amirul Mukminin, dalam mushaf ini tertulis Taurat, apakah aku boleh membacanya?โ Umar menjawab: โJika memang engkau yakin itu adalah Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa โalaihissalam pada hari Thursina maka silahkan membacanya. Dan jika tidak, maka jangan membacanya.โ (Syarhus Sunnah 1/271)
โข Ibnu Abbas radhiyallahu โanhuma berkata:
ูููููู ุชูุณูุฃููููููู ุฃููููู ุงููููุชูุงุจู ุนููู ุดูููุกู ููููุชูุงุจูููู ู ุงูููุฐูู ุฃูููุฒููู ุนูููู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฃูุญูุฏูุซูุ ุชูููุฑูุคููููููู ู ูุญูุถูุง ููู ู ููุดูุจูุ ููููุฏู ุญูุฏููุซูููู ู ุฃูููู ุฃููููู ุงููููุชูุงุจู ุจูุฏููููููุง ููุชูุงุจู ุงูููู ููุบููููุฑูููููุ ููููุชูุจูููุง ุจูุฃูููุฏูููููู ู ุงููููุชูุงุจู ููููุงููููุง ูููู ู ููู ุนูููุฏู ุงูููู ููููุดูุชูุฑูููุง ุจููู ุซูู ูููุง ูููููููุงูุ ูุงู ููููููุงููู ู ู ูุง ุฌูุงุกูููู ู ู ููู ุงููุนูููู ู ุนููู ู ูุณูุฃูููุชูููู ูุ ูุงู ููุงูููู ู ูุง ุฑูุฃูููููุง ู ูููููู ู ุฑูุฌููุงู ููุณูุฃูููููู ู ุนููู ุงูููุฐูู ุฃูููุฒููู ุนูููููููู ู
Bagaimana kalian bertanya kepada ahlul kitab tentang sesuatu sementara kitab kalian yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam adalah kitab paling akhir (turunnya dari sisi Allah). Kalian membacanya dalam keadaan murni tidak bercampur (dengan kepalsuan). Allah telah menyampaikan (keterangan) kepada kalian bahwa ahlul kitab itu telah mengganti dan mengubah-ubah kitabullah. Mereka menulis kitab itu dengan tangan-tangan mereka (mereka karang sendiri) kemudian mereka mengatakan: โIni (apa yang mereka tulis itu) diturunkan dari sisi Allah.โ Mereka lakukan perbuatan itu untuk memperoleh keuntungan yang sedikit. Tidakkah ilmu yang datang kepada kalian mencegah kalian dari bertanya kepada mereka? Tidak, demi Allah! Kami tidak melihat seorang pun dari mereka yang bertanya kepada kalian tentang apa yang diturunkan kepada kalian. (HR. Al-Bukhari no. 7363, kitab Al-Iโtisham bil Kitab was Sunnah, bab Qaulin Nabi shallallahu โalahi wasallam: La Tas`alu Ahlal Kitab โan Syai`in)
Dari ucapan beliau radhiyallhu โanhu: ูุงู ููุงูููู ู ูุง ุฑูุฃูููููุง ู ูููููู ู ุฑูุฌููุงู ููุณูุฃูููููู ู ุนููู ุงูููุฐูู ุฃูููุฒููู ุนูููููููู ู , seakan-akan Ibnu โAbbas radhiyallahu โanhuma hendak menyatakan: โMereka ahlul kitab tidak pernah menanyakan tentang sesuatu pun kepada kalian, sementara mereka tahu kitab kalian tidak ada tahrif (penyimpangan/ perubahan) di dalamnya. Mengapa kalian justru bertanya kepada mereka sedangkan kalian benar-benar mengetahui bahwa kitab mereka telah diubah dari aslinya?โ (Fathul Bari 13/621).
โข Abdurrazzaq Ash-Shanโani radhiyallhu โanhu meriwayatkan dalam Mushannafnya (no. 19212) dari jalan Huraits bin Zhuhair, ia berkata: โAbdullah (yakni Ibnu Masโud) berkata rahimahullah:
ูุงู ุชูุณูุฃูููููุง ุฃููููู ุงููููุชูุงุจู ุนููู ุดูููุกูุ ููุฅููููููู ู ูููู ููููุฏูููููู ู ููููุฏู ุฃูุถูููููุง ุฃูููููุณูููู ูุ ููุชูููุฐููุจููููู ุจูุญูููู ุฃููู ุชูุตูุฏูููููููู ุจูุจูุงุทููู
โJanganlah kalian bertanya tentang sesuatu kepada ahlul kitab karena sesungguhnya mereka tidak akan memberikan petunjuk/ hidayah kepada kalian. Mereka sendiri telah menyesatkan diri mereka. (Bila kalian bertanya kepada mereka kemudian mereka memberitakan apa yang kalian tanyakan, dikhawatirkan) kalian akan mendustakan yang haq atau membenarkan yang batil.โ (Al-Hafizh Ibnu Hajar menghasankan sanadnya dalam FathulBari 13/408)
Bila ada yang menyatakan bahwa larangan bertanya kepada ahlul kitab ini seakan bertentangan dengan perintah Allah subhanahu wataโala dalam firman-Nya:
ููุงุณูุฃููู ุงูููุฐููููู ููููุฑูุคููููู ุงููููุชูุงุจู ู ููู ููุจููููู
โMaka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Al-Kitab sebelummu.โ (Yunus: 94)
Maka dijawab bahwa ayat ini tidaklah bertentangan dengan larangan yang tersebut dalam hadits. Karena yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah bertanya kepada ahlul kitab yang telah beriman, sementara larangan yang tersebut dalam hadits hanyalah ditujukan bila bertanya kepada ahlul kitab yang belum beriman. (Fathul Bari 13/408)
Ayat Allah pada Kitab Taurat dan Injil yang Asli menunjukkan Kebenaran Islam
Apa yang disebutkan Syaikhul Islam ini dibuktikan kebenarannya oleh Al-Qur`an dan As-Sunnah. Al-Qur`an Al-Karim dalam banyak tempat banyak menjadikan isi Taurat dan Injil sebagai hujjah atas ahli kitab untuk membenarkan apa yang dibawa Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam. Silahkan baca surah Al-Ma`idah, mulai dari ayat 46-50. Demikian pula firman Allah subhanahu wataโala:
ููููู ุงูุทููุนูุงู ู ููุงูู ุญููุงูู ููุจูููู ุฅูุณูุฑูุงุฆููููู ุฅููุงูู ู ูุง ุญูุฑููู ู ุฅูุณูุฑูุงุฆููููู ุนูููู ููููุณููู ู ููู ููุจููู ุฃููู ุชูููุฒูููู ุงูุชููููุฑูุงุฉู ูููู ููุฃูุชููุง ุจูุงูุชููููุฑูุงุฉู ููุงุชูููููููุง ุฅููู ููููุชูู ู ุตูุงุฏููููููู
โSemua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Yaโqub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: โ(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benarโ.โ (Ali Imran: 93)
Demikian pula yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin โUmar bahwa beberapa orang Yahudi datang kepada Nabi shallallahu โalaihi wasallam dengan membawa seorang lelaki dari mereka dan seorang wanita yang keduanya telah berbuat zina. Maka Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam bertanya kepada mereka:
โApa yang kalian lakukan terhadap orang yang berzina di antara kalian?โ Mereka menjawab: โKami melumuri wajahnya dengan arang (ada pula yang menafsirkannya: kami menyiramnya dengan air panas. Dalam riwayat lain: Kami mempermalukan mereka dan mereka dicambuk -red) dan memukulnya.โ Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam berkata: โApakah kalian tidak menemukan hukum rajam dalam Taurat?โ Mereka menjawab: โKami tidak mendapati sedikitpun (tentang rajam).โ Abdullah bin Sallam berkata kepada mereka: โKalian telah berdusta, datangkanlah Taurat jika kalian jujur.โ Salah seorang guru mereka yang mengajari mereka meletakkan telapak tangannya di atas ayat rajam (dengan maksud menutupinya, red.). Lalu diapun mulai membaca ayat yang sebelum dan sesudahnya, dan tidak membaca ayat rajam. (Abdullah bin Sallam) melepaskan tangannya dari ayat rajam dan bertanya: โ(Ayat) apa ini?โ Tatkala mereka melihat itu merekapun menjawab: โItu ayat rajam.โ Maka Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam memerintahkan agar keduanya dirajam (Dalam riwayat lain bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam berkata: โSesungguhnya aku menghukuminya berdasarkan apa yang terdapat dalam Taurat.โ-red). Maka keduanya pun dirajam di dekat tempat jenazah yang ada di dekat masjid. Ibnu โUmar berkata: โAku melihat (yang dirajam tersebut) berusaha menghindar, melindungi dirinya dari bebatuan (yang dilemparkan kepadanya hingga ia tewas).โ (HR. Al-Bukhari, 8/4556 dan Muslim no. 1699)
Bagi siapa yang melihat kitab Injil sekarang ini, masih sangat banyak ajaran-ajaran asli yang berasal dari ajaran Nabi โIsa โalaihissalam, yang apabila mereka memahaminya dengan pemahaman yang jernih, niscaya akan membawa kepada keyakinan akan kebenaran Islam yang dibawa Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam.
Di antaranya adalah apa yang disebutkan dalam Injil, kitab Ulangan 6:4:
โDengarlah hai orang Israil, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu satu.โ
Dan dalam kitab Yesaya 45:5-6:
โAkulah Tuhan dan tidak ada yang lain.โ
Demikian pula dalam Yohanes 17:3:
โInilah hidup yang kekal, yaitu mereka mengenal Engkau, satu-satu-Nya yang benar dan mengenal Yesus (maksudnya adalah Nabi โIsa โalaihissalam -red) yang telah engkau utus.โ
Demikian pula di dalam kitab Injil yang terdapat larangan membuat patung, dalam kitab keluaran 20:4-5:
โJanganlah membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku Tuhan, Allahmu adalah Allah yang cemburu.โ
Bahkan anjuran untuk berkhitan pun disebutkan dalam Injil mereka, seperti yang disebutkan dalam Kitab Kejadian 17:13:
โOrang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat,โ
lalu pada ayat ke-14 disebutkan:
โDan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerah kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari tengah masyarakatnya. Ia telah mengingkari perjanjian-Ku.โ
Demikian pula dijelaskan bahwa Nabi โIsa โalaihissalam hanyalah diutus secara khusus untuk Bani Israil, dan tidak lebih dari itu. Seperti yang disebutkan dalam Matius 10:5-6:
โKedua belas murid itu diutus Yesus dan ia berpesan kepada mereka: โJanganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.โ
Dan dalam Matius 15:24 disebutkan:
โJawab Yesus: โAku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israilโ.โ
Seluruh perkara ini dibenarkan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya shallallahu โalaihi wasallam dalam banyak haditsnya. Oleh karenanya, setelah diutusnya Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam sebagai Nabi dan Rasul penghabisan, maka beliau diutus untuk seluruh umat manusia. Sehingga tidak diperkenankan lagi bagi seorangpun dari kalangan umat ini untuk menjadikan petunjuk kecuali apa yang telah dibawa Muhammad bin Abdullah shallallahu โalaihi wasallam. Sebagaimana diriwayatkan Al-Imam Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu โanhu, bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam bersabda:
ููุงูููุฐูู ููููุณู ู ูุญูู ููุฏู ุจูููุฏููู ูุงู ููุณูู ูุนู ุจููู ุฃูุญูุฏู ู ููู ููุฐููู ุงููุฃูู ููุฉู ูุงู ููููููุฏูููู ูููุงู ููุตูุฑูุงููููู ุซูู ูู ููู ูููุชู ููููู ู ููุคูู ููู ุจูุงูููุฐูู ุฃูุฑูุณูููุชู ุจููู ุฅููุงูู ููุงูู ู ููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงููููุงุฑู
โDemi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah mendengar tentangku seorangpun dari umat ini, apakah dia seorang Yahudi ataukah Nasrani, lalu dia mati dan tidak mengimani apa yang dengannya aku telah diutus, melainkan dia tergolong penduduk neraka.โ (HR. Muslim dan Ahmad)
Karena terbatasnya lembaran yang ada dalam rubrik ini maka kami tidak dapat memaparkan semuanya. Bagi pembaca yang ingin mendapatkan penjelasan lebih jauh, silahkan membaca kitab-kitab seperti Al-Fishal fil Milal wal Ahwa` wan Nihal Al-Imam Ibnu Hazm, Al-Jawabus Shahih liman Baddala Dinal Masih Al-Imam Ibnu Taimiyyah, Hidayatul Hayara fi Ajwibatil Yahudi wan Nashara Al-Imam Ibnul Qayyim, Izh-harul Haq Asy-Syaikh Rahmatullah Al-Hindi atau Mukhtasharnya.
Manhaj yang Benar terhadap Buku-buku Ahlul Bidโah wal Ahwaโ
Melihat โUmar radhiyallahu โanhu memegang lembaran yang tertulis Taurat di dalamnya sudah membuat wajah Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam berubah karena marah. Padahal kitab Taurat merupakan salah satu kitab samawi, Kalamullah yang diturunkan Allah subhanahu wataโala dari langit, meski kemudian diubah-ubah dan diganti Yahudi. Lalu bagaimana kiranya jika beliau shallallahu โalaihi wasallam melihat buku-buku yang jelas tidak diturunkan dari langit, malah isinya bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah? Bagaimana kira-kira kemarahan beliau bila melihat kita membolak-balik buku tersebut dan membacanya? Apalagi ingin menyelami kebenaran yang katanya ada atau mungkin ada di dalamnya? Tentunya kemurkaan beliau jauh lebih besar lagi. Wallahul mustaโan.
Bisa jadi buku-buku yang ditulis ahlul bidโah dan pengekor hawa nafsu itu ada setitik atau beberapa titik nilai kebenaran, tapi kebenaran apa yang bisa diharapkan bila ia dibalut dan diselimuti sekian banyak kebatilan? Dan bukankah buku-buku yang selamat dari kebatilan masih banyak, buku-buku yang ditulis ulama Ahlus Sunnah masih menggunung? Kenapa harus mempersulit diri dengan menyelami samudera kebatilan nan pekat karena ingin mendapatkan sebutir kecil mutiara kebenaran?
Ketika Abu Zurโah Ar-Razi rahimahullah memperingatkan seseorang dari buku Al-Harits Al-Muhasibi dengan menyatakan: โHati-hati engkau dari buku-buku ini, karena ini merupakan buku-buku bidโah dan kesesatan. Wajib bagimu berpegang dengan atsar (hadits atau Sunnah Nabi shallallahu โalaihi wasallam) karena di dalamnya engkau akan merasa cukup.โ Ternyata orang itu berkelit dengan mengatakan: โDalam buku-buku ini ada ibrah/ pelajaran.โ Apa jawaban Abu Zurโah rahimahullah? Beliau menegaskan: โSiapa yang tidak mendapatkan ibrah dalam Kitabullah, niscaya tidak ada baginya ibrah dalam buku-buku ini.โ (Al-Mizan 2/165)
Memberi peringatan (tahdzir) dari kitab-kitab yang di dalamnya terdapat kebidโahan dan kesesatan, memang termasuk manhaj as-salafus shalih dengan mencontoh Rasul yang mulia shallallahu โalaihi wasallam ketika mengingkari perbuatan โUmar ibnul Khaththab radhiyallahu. Tahdzir ini dimaksudkan sebagai penjagaan terhadap manhaj kaum muslimin dari kemudharatan dan bahaya yang dikandung dalam buku-buku tersebut. Dan tidak termasuk perbuatan dzalim bila seorang muslim menasehati saudaranya untuk menjauhi buku-buku yang demikian karena ingin menghindarkan kemudharatan yang akan didapatkannya, dengan semata ia menyebutkan kejelekan buku tersebut tanpa menyinggung kebaikannya. (Manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaโah fi Naqdir Rijal, wal Kutub wath Thawa`if, hal. 128, karya Asy-Syaikh Prof. Dr. Rabiโ bin Hadi Al-Madkhali)
Al-Imam Ibnu Muflih rahimahullah berkata: โAsy-Syaikh Muwaffaquddin rahimahullah menyebutkan larangan dari melihat buku-buku ahlul bidโah. Beliau mengatakan: โAdalah generasi salaf melarang dari bermajelis dengan ahlul bidโah, melarang melihat buku-buku mereka, dan mendengar ucapan mereka.โ (Al-Adabus Syarโiyyah, 1/251)
Asy-Syaikh Prof. Dr. Rabiโ bin Hadi Al-Madkhali berkata menukilkan ucapan Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah: โSetiap buku yang berisi penyelisihan terhadap As-Sunnah tidak boleh dilihat dan dibaca. Bahkan yang diizinkan dalam syariat adalah menghapus dan memusnahkannya.โ Kemudian Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan: โPara shahabat telah membakar seluruh mushaf yang menyelisihi mushaf Utsman karena kekhawatiran mereka akan timbulnya perselisihan di tengah umat. Maka bagaimana bila mereka melihat buku-buku ini yang menciptakan perselisihan dan perpecahan di kalangan umatโฆ.โ Ibnul Qayyim berkata lagi: โMaksud dari semua ini adalah buku-buku yang mengandung kedustaan dan bidโah wajib untuk dimusnahkan dan dipunahkan. Bahkan memusnahkannya lebih utama daripada menghancurkan alat-alat laghwi dan musik serta bejana-bejana yang berisi khamr. Karena bahaya buku-buku ini lebih besar daripada bahaya alat-alat musik. Dengan demikian tidak ada ganti rugi terhadap buku-buku tersebut sebagaimana tidak ada ganti rugi dari penghancuran bejana-bejana khamr.โ (Manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaโah fi Naqdir Rijal, wal Kutub wath Thawa`if, hal. 134). Lihat juga pembahasannya tentang buku-buku sesat disini).
Wallahuโalam bish-shawab.
Catatan Kaki:
[1] Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah menyatakan bahwa dalam ayat ini dan yang sebelumnya ada peringatan dari melakukan penggantian, perubahan, dan penambahan dalam syariat. Maka semua orang yang mengganti, mengubah atau mengadakan perkara baru (bidโah) dalam agama Allah dengan sesuatu yang bukan bagian dari agama dan dengan sesuatu yang terlarang dalam agama, maka ia masuk dalam ancaman yang keras dan azab yang pedih tersebut. (Al-Jamiโ li Ahkamil Qur`an 1/9)
[2] Ibnu โAun berkata: โAku bertanya kepada Al-Hasan: โApa yang dimaksud dengan ู ูุชูููููููููููู ?โ. Al-Hasan menjawab: โOrang-orang yang bingungโ. Demikian disebutkan Al-Baihaqi dalam Syuโabul Iman (1/132), sebagaimana dinukilkan dalam Al-Irwa` (6/38). Al-Imam Al-Baghawi rahimahullah menyebutkan makna sabda Rasulullah shallallahu โalaihi wasallam tersebut: โYakni apakah kalian bingung dalam berIslam, kalian tidak mengetahui agama kalian hingga kalian harus mengambil agama tersebut dari Yahudi dan Nasrani?โ (Syarhus Sunnah 1/271)
[3] ุซูููููุชููู ุงูุซููููุงูููู yakni betapa ibumu kehilangan kamu. Orang yang mengucapkan hal ini kepada seseorang seakan-akan mendoakan kematian lawan bicaranya karena jeleknya perbuatan atau ucapannya. Atau ia mengucapkan ucapan tersebut dengan maksud menyatakan: โBila engkau berbuat/ berucap demikian, maka kematian lebih baik bagimu, agar engkau tidak menambah kejelekan lagi.โ Atau bisa pula ucapan ini termasuk lafadz-lafadz yang biasa beredar di lisan orang Arab tanpa dimaksudkan sebagai doa seperti ucapan mereka: ุชูุฑูุจูุชู ููุฏูุงูู dan ููุงุชููููู ุงูููู . (An-Nihayah, hal. 123)
Sumber:
Kelancangan Ahlul Kitab Terhadap Kitab Suci-Nya. Penulis : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi. http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=327.
Petunjuk bagi Orang-Orang yang Bingung (Terhadap Buku Ahlul Kitab dan Buku-Buku Sesat). Penulis : Al-Ustadz Muslim Abu Ishaq Al-Atsari. http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=328.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
Nice Info
@chain, gw sudah ke sana
kafirun langsung cek klakep :D
@chain, gw sudah ke sana
kafirun langsung cek klakep :D
roswan- SERSAN MAYOR
-
Posts : 493
Kepercayaan : Islam
Location : jakarta
Join date : 19.01.14
Reputation : 5
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
ada baiknya ini trit khusus muslim saja, karena kalau kafir, dosa besar saja mereka berani langgar apalagi dosa kecil, jadi tak ada gunanya menasehati mereka dalam hal ini :)
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
Mutiaraa wrote:SEGOROWEDI wrote:
justeru biar gak ketahuan nyontek
dipoles-poles
dipoles gundhulmu, beda jauh, total BEDA.
Nabi Nuh difitnah jadi pemabok, diluruskan di Quran Nabi Nuh itu orang beriman
Nabi Isa difitnah sebagai tuhan, di luruskan di Quran, isa itu cuma utusan tuhan, bukan tuhan.
dll.
ada kisah adam sampai isa di alquran
jelas nyontek alkitab
fitnah apanya?
apa nuh pasti tidak pernah dibuat mabuk hanya modal ceplosan..?
difitnah kok malah lebih mulia..
fitnah itu sebaliknya: Tuhan hanya dibilang nabi (biasa)
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
roswan wrote:Sebagai ย makhluk Allah ย kita tidak luput dari dosa, maksiat, dan aneka kesalahan. Di antara makhluk-Nya yang tidak pernah luput tersebut akan disebut baik jika mereka bersegera bertaubat. Sabda Nabi SAW, "Setiap anak Adam pernah berbuat dosa dan sebaik-baik yang berbuat dosa adalah yang bergera bertaubat." (HR Muslim).
modal tobat
dosa langsung hilang gitu?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: Penyebab dosa kecil menjadi dosa besar
yoip, tak perlu membunuh tuhan kalau cuma mau bertobat dan menghapus dosa.
dan injil ASLI itu milik muslim, jadi kisah nabi Adam sampai nabi Muhammad yang asli adalah milik muslim.
kafir dan setan mengubah-ubah dan memalsukan kisah para nabi, lalu membumbui dan memelintir-plintirnya menjadi kisah PALSU.
dan injil ASLI itu milik muslim, jadi kisah nabi Adam sampai nabi Muhammad yang asli adalah milik muslim.
kafir dan setan mengubah-ubah dan memalsukan kisah para nabi, lalu membumbui dan memelintir-plintirnya menjadi kisah PALSU.
amara- SERSAN MAYOR
-
Posts : 639
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 20.01.14
Reputation : 6
Similar topics
» [view][ombak kecil yg kapan saja bisa menjadi besar] Beautiful Beach Spiaggia di Cala Ginepro in Italy - Calming Sea Sounds
» [info bisa terkait macam penyebab] Ini Penyebab pH Tanah Rendah Daun Tanaman berubah menjadi Kuning dan Kering
» hawa adalah penyebab dosa asal /dosa warisan
» [BAGI YANG SERING JATUH DALAM DOSA-DOSA BESAR BAIK SECARA LAHIR ATAU BATIN, INILAH YANG SEHARUSNYA HARUS KALIAN LAKUKAN DEMI KESELAMATAN KALIAN]
» dosa kecil wajib taubat
» [info bisa terkait macam penyebab] Ini Penyebab pH Tanah Rendah Daun Tanaman berubah menjadi Kuning dan Kering
» hawa adalah penyebab dosa asal /dosa warisan
» [BAGI YANG SERING JATUH DALAM DOSA-DOSA BESAR BAIK SECARA LAHIR ATAU BATIN, INILAH YANG SEHARUSNYA HARUS KALIAN LAKUKAN DEMI KESELAMATAN KALIAN]
» dosa kecil wajib taubat
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik