FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Memberikan Zakat Kepada Kerabat Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Memberikan Zakat Kepada Kerabat Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Memberikan Zakat Kepada Kerabat

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

Memberikan Zakat Kepada Kerabat Empty Memberikan Zakat Kepada Kerabat

Post by Cahaya Islam Wed Sep 04, 2013 12:54 pm

Suami Memberi Zakat kepada Istrinya
Hal ini tidak dibolehkan berdasarkan ijma’ ulama (kesepakatan para  ulama). Mayoritas ulama memberi alasan bahwa nafkah suami itu wajib bagi  istri. Sehingga jika suami memberi pada istri, itu sama saja ia memberi  pada dirinya sendiri.[1]

Istri Memberi Zakat kepada Suaminya
Mengenai hal ini terdapat perselisihan di antara para ulama. Pendapat  yang tepat, istri boleh memberikan zakat untuk suami. Di antara  dalilnya adalah hadits berikut:



ثُمَّ انْصَرَفَ فَلَمَّا صَارَ إِلَى  مَنْزِلِهِ جَاءَتْ زَيْنَبُ امْرَأَةُ ابْنِ مَسْعُودٍ تَسْتَأْذِنُ  عَلَيْهِ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ زَيْنَبُ فَقَالَ « أَىُّ  الزَّيَانِبِ » . فَقِيلَ امْرَأَةُ ابْنِ مَسْعُودٍ . قَالَ « نَعَمِ  ائْذَنُوا لَهَا » . فَأُذِنَ لَهَا قَالَتْ يَا نَبِىَّ اللَّهِ إِنَّكَ  أَمَرْتَ الْيَوْمَ بِالصَّدَقَةِ ، وَكَانَ عِنْدِى حُلِىٌّ لِى ،  فَأَرَدْتُ أَنْ أَتَصَدَّقَ بِهِ ، فَزَعَمَ ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّهُ  وَوَلَدَهُ أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَلَيْهِمْ . فَقَالَ النَّبِىُّ  – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَ ابْنُ مَسْعُودٍ ، زَوْجُكِ وَوَلَدُكِ  أَحَقُّ مَنْ تَصَدَّقْتِ بِهِ عَلَيْهِمْ »



Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai  berkhutbah, sesampainya beliau di tempat tinggalnya, datanglah Zainab,  isteri Ibnu Mas’ud meminta izin kepada beliau, lalu dikatakan kepada  beliau, “Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ini  adalah Zainab”. Beliau bertanya, “Zainab siapa?”. Dikatakan, “Zainab  isteri dari Ibnu Mas’ud”. Beliau berkata, “Oh ya, persilakanlah dia”.  Maka dia diizinkan kemudian berkata, “Wahai Nabi Allah, sungguh  engkau hari ini sudah memerintahkan shadaqah (zakat) sedangkan aku  memiliki emas yang aku berkendak menzakatkannya namun Ibnu Mas’ud  mengatakan bahwa dia dan anaknya lebih berhak terhadap apa yang akan aku  sedekahkan ini dibandingkan mereka (mustahiq).“ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ibnu Mas’ud benar, suamimu dan anak-anakmu lebih barhak kamu berikan shadaqah (zakat) daripada mereka“.[2]
Alasan lainnya, istri tidak punya kewajiban memberi nafkah pada  suami. Maka tidak mengapa memberi zakat kepada suami seakan-akan ia  orang lain.[3]

Memberi Zakat kepada Orang Tua dan Anak
Menyerahkan zakat kepada orang tua atau kepada anak yang tidak lagi  ditanggung nafkahnya, jika mereka termasuk orang yang terlilit utang,  budak mukatab (budak yang ingin merdeka dan perlu tebusan) atau ingin  berperang di jalan Allah, maka itu dibolehkan berdasakan pendapat yang  paling kuat.[4]
Sedangkan jika orang tua dan anak tadi itu miskin dan ia tidak  bertanggung jawab sama sekali dalam memberi nafkah pada mereka,  diperbolehkan juga memberi zakat kepada mereka berdasarkan pendapat yang  lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Jadi hal di atas dibolehkan jika mereka yang diberi zakat itu miskin  dan orang yang  memberi zakat tidak mengambil manfaat sama sekali dari  zakat yang telah ia serahkan.[5]

Memberi Zakat kepada Kerabat
Boleh menyerahkan zakat kepada kerabat jika memang mereka betul-betul  orang yang berhak menerima zakat yaitu termasuk delapan golongan  sebagaimana yang telah dijelaskan. Bahkan kerabat lebih berhak  mendapatkan zakat dari yang lainnya karena di situ ada pahala sedekah sekaligus pahala menjalin hubungan kekerabatan.
Dari Salman bin ‘Amir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,



إِنَّ الصَّدَقَةَ عَلَى الْمِسْكِينِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ



“Sesungguhnya sedekah kepada orang miskin pahalanya satu sedekah. Sedangkan sedekah kepada kerabat pahalanya dua, yaitu pahala sedekah dan pahala menjalin hubungan kekerabatan.”[6]

Foot Note:
[1] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 23: 327.

[2] HR. Bukhari no. 1462.

[3] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2: 75-76.

[4] Majmu’ Al Fatawa, 25: 90-92.

[5] Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2: 75.

[6] HR. An Nasai no. 2582, At Tirmidzi no. 658, Ibnu Majah no. 1844. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
COPASAN Dari artikel 'Panduan Zakat (17): Memberi Zakat kepada Kerabat — Muslim.Or.Id'
Cahaya Islam
Cahaya Islam
KOPRAL
KOPRAL

Male
Posts : 23
Kepercayaan : Islam
Location : rumah
Join date : 26.08.13
Reputation : 1

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik