FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

tarekat mauliyyah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

tarekat mauliyyah Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

tarekat mauliyyah

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

tarekat mauliyyah Empty tarekat mauliyyah

Post by keroncong Fri Jan 04, 2013 9:45 pm

Di daerah saya terdapat kelompok lain yang terkenal dengan nama Tarekat Mauliyyah. Mereka bermarkas di masjid besar, tempat dimana sholat wajib didirikan. Di sana terdapat banyak kuburan yang ditutup dengan kain kelambu. Nisannya dihiasi dengan batu-batu marmer yang indah dan tinggi. Di atasnya tertulis ayat-ayat Al-Qur’an, nama orang yang sudah meninggal itu dan bait-bait syair. Kelompok ini menghadiri perayaan setiap hari Jum’at atau pada acara-acara tertentu dengan memakai topi yang panjang terbuat dari kulit berwarna abu-abu dan beberapa alat-alat musik yang mereka gunakan ketika berdzikir dapat didengarkan dari kejauhan. Saya melihat salah seorang dari mereka duduk di tengah lingkaran, kemudian berputar-putar sendirian di tempat itu, dilakukan berkali-kali dan tidak beranjak dari tempatnya. Mereka menundukkan kepala ketika memohon pertolongan kepada Syaikh mereka, Jalaluddin Ar-Rumi atau yang lainnya.



Yang sangat aneh adalah banyak di antara masjid-masjid di beberapa negeri Islam, termasuk masjid ini, yang menguburkan orang-orang mati di dalam Masjid, mengikuti apa yang dilakukan oleh orang-oran Yahudi dan Nashrani.



Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:



لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد يحذر ما صنعوا ( رواه البخاري )



“Allah melaknat orang-orang Yahudi dan Nashrani yang menjadikan kiburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid, perbuatan mereka mendapat peringatan” (HR. Bukhori).



Sholat menghadap ke kuburan juga terlarang, berdasarkan sabda Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam:



لا تجلسوا على القبور, ولا تصلوا إليها ( واه مسلم, أحمد )



“Janganlah kalian duduk di atas kuburan dan janganlah kalian sholat menghadap kuburan” (HR. Muslim; Ahmad).



Adapun membangun kuburan secara permanent, lengkap dengan kubah, dinding, tulisan dan pengecatan, maka dengarlah larangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang itu:



نهى أن يخصص القبر وأن يبنى عليه ( رواه مسلم )



“Beliau melarang mengecat kiburan dan mendirikan bangunan di atasnya” (HR. Muslim).



Dalam riwayat lain berbunyi:



نهى أن يكتب على القبر شيء ( رواه الترمذي)



“Beliau melarang menulis sesuatu di atas kuburan” (HR. At-Tirmidzi; Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi).



Menggunakan alat musik di Masjid dan ketika dzikir adalah termasuk perbuatan bid’ah orang-orang shufi yang dantang belakangan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang musik dalam sabdanya:



ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف ( رواه البخاري )



“Akan datang pada ummatku kaum yang menghendaki dihalalkannya zinah, sutrah, khamer, dan alat musik” (HR. Al-Bukhori; Abu Dawud dan di SHAHIH kan oleh Al-Albani dan lain-lain).



Dikecualikan dari alat musik ini, rebana yang dipukul pada hari raya ‘ied atau untuk kaum wanita pada acara pernikahan.



Kelompok ini berpindah dari satu Masjid ke Masjid lain untuk mengadakan apa yang mereka namakan An-Naubah yaitu dzikir yang disertai dengan alat musik. Mereka bergadang hingga larut malam, sehingga suara gaduh musik ini mengganggu penduduk daerah itu.



Saya mengenal salah seorang diantara mereka,ia memakaikan anaknya topi yang sering dipakai orang-orang kafir. Lalu dengan sembunyi-sembunyi saya mengambil topi itu dan merobeknya. Orang shufi itu tidak menerima perlakuanku dan marah kepadaku. Saya katakana kepadanya:Saya melakukan ini karena rasa ghirahku (=kecemburuan atas dasar Islam) terhadap anakmu yang memakai pakaian ala orang-orang kafir. Lalu saya minta maaf.



Orang Shufi ini memasang tulisan di ruang kerjanya:



يا حضرة مولانا جلال الدين



“ Wahai Hadhrah Maulana Jalaluddin”



Lalu saya bertanya kepadanya: Bagaimana Anda memanggil Syaikh yang tidak mendengar dan tidak mengabulkan permintaan ini?



Dia hanya bisa diam membisu, tidak menjawab.



Inilah kesimpulan tentang Tarekat Mauliyyah.



http://abdurrahman.wordpress.com/2008/02/05/bagaimana-aku-mencapai-jalan-tauhid-4/#more-471
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik