FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

meyakini hitungan jawa Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

meyakini hitungan jawa Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI
FORUM LASKAR ISLAM
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

meyakini hitungan jawa

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Go down

meyakini hitungan jawa Empty meyakini hitungan jawa

Post by keroncong Wed Jul 11, 2012 2:32 am

Hitungan jawa itu sebenarnya harus dipahami secara cermat dan objektif. Meski tujuannya mulia dan luhur, namun bila disertai dengan kepercayaan penuh, akan mengakibatkan dosa syirik. Hal itu lantaran ada rasa percaya akan nasib jelek dan buruk.

Padahal apa yang dihitung itu sama sekali tidak terkait dengan hitungan matematis yang logis, selain itu sama sekali tidak ada perintah dalam syariat Islam. Sehingga mempercayainya bisa termasuk dalam kategori tathyyur dan tanjim, keterangan tentang kedua istilah itu sudah kami bahas di situs ini, silahkan Anda cari lewat search engine dengan kata kunci kata tersebut.

Namun meski kita tahu bahwa hal itu bertentangan dengan aqidah Islam, tidak berarti kita boleh secara arogan melawan orang tua. Kepada mereka kita diwajibkan berlaku santun, arif dan lembut. Kalaulah mereka masih percaya dengan yang begituan, lantaran mereka memang dilahirkan dalam suasana yang kental dengan kepercayaan itu. Jadi kita perlu maklumi namun bukan berarti dibiarkan dalam kesesatan.

Allah SWT tealh mewajibkan kita untuk berlaku lembut dengan mereka.

… Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia .(QS. Al-Isra’ : 23)

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(QS. Al-Isra’ : 24)

Anda punya dua pilihan dalam hal ini.

Pertama, mentaati orang tua Anda dan mencari ridhanya dengan tidak menikahi wanita yang tidak mereka setujui. Lepas dari apa motivasinya yang karena tidak sesuai ‘ilmu hitung-hitungan’ mereka. Ketaatan Anda bukan karena percaya dengan hitungan itu dan juga bukan karena ridha dengan orang tua Anda yang percaya dengan hal itu, tapi lebih karena Anda ingin menjadi anak yang taat, tunduk dan patuh kepada orang tua. Tentu saja Anda masih punya kewajiban untuk mengikis habis kepercayaannya itu dengan cara yang baik untuk selanjutnya.

Dalam hal ini Anda bisa melakukan negosiasi dengan mereka. Misalnya Anda katakan bahwa Anda bersedia tidak menikahi wanita yang sudah Anda calonkan, asalkan orang tua nanti setelah itu berhenti dari berhitung gaya jawa. Artinya, ini adalah kali terakhir Anda bagi mereka boleh percaya hal itu.

Kedua, Anda bersikukuh untuk menikah dengan calon pilihan Anda. Dan untuk mensiasati larangan orang tua, Anda bisa mencari reverensi model hitungan jawa dengan versi yang berbeda. Dimana hasilnya menunjukkan bahwa Anda cocok dengan pilihan Anda. Ibaratnya, di dalam hukum Islam biasanya kita kenal yang namanya ikhtilaf di kalangan mazhab dalam menetapkan sebuah hukum. Ada yang mewajibkan tapi ada yang tidak mewajibkan.

Nah, logikanya adalah bahwa dalam hitungan jawa pun pasti lebih banyak lagi ‘ikhtilaf’nya. Dan carilah ‘mazhab’ yang membolehkan, kalau ada. Dan memang seharusnya ada, karena tidak ada kitab suci dan haditsnya, apalagi kaidah fiqihnya. Semua itu kan karangan orang-orang dulu dan siapa saja bisa berimprofisasi. Jadi sebagai keturunan jawa, Anda bisa saja membuat sendiri versi hitungan berdasarkan ‘ijtihad’ Anda. Anggap saja ini adalah hasil hitungan jawa ‘kontemporer’. Intinya Anda tetap menikah dengan calon Anda dan orang tua Anda tidak bisa mengelak karena hitungannya pun membolehkan. Paling tidak masih ada ‘khilaf’ di kalangan kejawen.

Tentu saja langkah kedua ini sekedar sebuah siasat, bukan dijadikan kepercayaan apalagi keimanan. Karena kita tetap mengatakan bahwa semau hitungan itu hanya akal-akalan manusia, tidak ada ketentuan dari Allah SWT. Dan dalam hal ini Anda berhujjah dengan hujjah mereka, lantaran barangkali bila menggunakan hujjah syariah, mereka belum tentu menerimanya. Jadi Anda tidak berdalil dengan dalil yang haram, namun yang Anda lakukan adalah mematahkan hujjah mereka dengan hujjah yang sama. Ini namanya senjata makan tuan.

Dan yang penting Anda tetap punya kewajiban untuk membersihkan noda syirik dari orang tua Anda dengan cara yang paling baik.
keroncong
keroncong
KAPTEN
KAPTEN

Male
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67

Kembali Ke Atas Go down

Topik sebelumnya Topik selanjutnya Kembali Ke Atas

- Similar topics

Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik