Tauhid yang Azasi
Halaman 1 dari 1 • Share
Tauhid yang Azasi
lafadz laa ilaaha illallah dimulai dengan kalimat negatif (nafyu). kenapa tidak langsung menggunakan kalimat itsbat atau affirmatif (itsbat), misalnya; Allahun ilaahun(Allah adalah Tuhan). Jadi, lafadz laa ilaaha illallah itu meniadakan dulu (nafyu), baru ada keputusan (itsbat). Alasannya: Karena kalau seseorang dibiarkan memikirkan tuhan tanpa agama, maka tuhannya akan jatuh di luar Allah SWT. Misalnya; Menuhankan lautan, api, makhluk halus, angin, dsb. Biasanya yang disembah adalah gejala alam yang dianggap menakutkan atau dianggap menghidupi. Contoh yang dianggap menakutkan; Api, angin, badai, bencana, lesus, dll. Contoh yang dianggap menghidupi; padi, air, sehingga ada istilah Dewa Padi dan Dewa Air bahkan Dewa Mabuk. Jadi, kalau seseorang dibiarkan mencari tuhan sendiri, maka akan jatuh menuhankan alam. Padahal, selain tuhan bukanlah tuhan, melainkan alam. Jadi hanya ada dua kategori, tuhan dan alam. Selain Allah SWT adalah alam. Tidak ada unsur kealaman di dalam Allah SWT dan tidak ada unsur ketuhanan di dalam alam.
Sekarang ini karena didikan agama yang kurang dan karena kegelisahan orang, maka tauhid ini mulai terganggu, sehingga mulai ada orang yang menuhankan kebutuhan, menuhankan alam, menuhankan alam ghaib, dan semacamnya, padahal sekalipun ghaib, posisinya masih tetap sebagai alam. Adapun faktor-faktor yang membuat tauhid kita terganggu antara lain:
* Pengertian tauhidnya memang tidak beres
* Godaan kebutuhan atau ada interest (mashlahiyyah).
* Kemiskinan atau ketidak-terjangkauan. Kemiskinan itu khusus menyangkut ekonomi, sedangkan ketidak-terjangkauan itu berarti seseorang ingin memaksakan sesuatu tapi gagal. Kemiskinan bisa menggoncang keimanan.
Kafir di sini ada dua bagian, yaitu:
* Kafir Aqidah berarti keluar dari Islam. Seperti orang yang bunuh diri sekeluaga, bunuh diri itu keluar dari Islam.
* Kufur Nikmat berarti tidak bisa lagi bersyukur terhadap nikmat Allah SWT.
Demikianlah faktor-faktor pengganggu tauhid.
Oiya....Salam Kenal dari Saruman.
Sekarang ini karena didikan agama yang kurang dan karena kegelisahan orang, maka tauhid ini mulai terganggu, sehingga mulai ada orang yang menuhankan kebutuhan, menuhankan alam, menuhankan alam ghaib, dan semacamnya, padahal sekalipun ghaib, posisinya masih tetap sebagai alam. Adapun faktor-faktor yang membuat tauhid kita terganggu antara lain:
* Pengertian tauhidnya memang tidak beres
* Godaan kebutuhan atau ada interest (mashlahiyyah).
* Kemiskinan atau ketidak-terjangkauan. Kemiskinan itu khusus menyangkut ekonomi, sedangkan ketidak-terjangkauan itu berarti seseorang ingin memaksakan sesuatu tapi gagal. Kemiskinan bisa menggoncang keimanan.
Kafir di sini ada dua bagian, yaitu:
* Kafir Aqidah berarti keluar dari Islam. Seperti orang yang bunuh diri sekeluaga, bunuh diri itu keluar dari Islam.
* Kufur Nikmat berarti tidak bisa lagi bersyukur terhadap nikmat Allah SWT.
Demikianlah faktor-faktor pengganggu tauhid.
Oiya....Salam Kenal dari Saruman.
Saruman- KOPRAL
-
Posts : 25
Join date : 04.03.12
Reputation : 0
Similar topics
» Tauhid: Pengetahuan dan keyakinan
» jalan berduri kaum serani yang mendakwahkan monoteisme tauhid
» abu hanan vs duren tentang tauhid islam vs tauhid yahudi
» tauhid, hamka & Qur'an
» Tauhid apa benar artinya Esa?
» jalan berduri kaum serani yang mendakwahkan monoteisme tauhid
» abu hanan vs duren tentang tauhid islam vs tauhid yahudi
» tauhid, hamka & Qur'an
» Tauhid apa benar artinya Esa?
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik