FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Topics tagged under 34 on FORUM LASKAR ISLAM Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI


Join the forum, it's quick and easy

FORUM LASKAR ISLAM
welcome
Saat ini anda mengakses forum Laskar Islam sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh turut berdiskusi yang hanya diperuntukkan bagi member LI. Silahkan REGISTER dan langsung LOG IN untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai member.

Topics tagged under 34 on FORUM LASKAR ISLAM Follow_me
@laskarislamcom

Terima Kasih
Salam Admin LI

Waktu sekarang Wed May 08, 2024 5:21 pm

Ditemukan 6 data yang cocok

Video Ahok: Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos

dee-nee wrote:ayat menolak pemimpin kafir salah sasaran kalau untuk tujuan kekuasaan (dalam kasus ini pilkada DKI terhdap ahok) ...

kalau mereka ulama beneran ... ayat itu akan mereka pakai untuk ngasih tau Reza atau Marwah ... bukan untuk pilkada

kompor mode on

piss piss

Betul... betul... kalau tujuannya adalah nafsu, maka jatohnya dosa2 juga siapapun yang dipilih karena memang setiap amalan binniat tergantung niatnya piss

=================

ryo wrote:
isaku wrote:
ryo wrote:Jika Surat Al Maidah 51 ditafsirkan sbg "haram dipimpin oleh pemimpin non-muslim"

Keliru makenya.... bukan haram dipimpin, yang dilarang adalah ketika "memilih pemimpin".

Aplikasinya itu begimana ?
Contoh:
- menurut anda, Al Maidah 51 berisi ttg larangan memilih pemimpin non-muslim, bukan larangan dipimpin orang non-muslim.
- anda tahu perusahaan hp samsung itu pemimpinnya orang non-muslim
- maka andaikata anda bekerja disana, itu namanya "anda memilih pemimpin orang non-muslim" alias "anda memilih untuk dipimpin orang non-muslim" alias dong ?

Jika anda keberatan dikatakan "anda memilih pemimpin orang non-muslim" ya jangan kerja diperusahaan yg pemimpinnya orang non-muslim.. Kan begitu logika kalimatnya ?

Ya ada yang menggunakan logika itu dan tidak pernah bekerja diperusahaan bukan muslim. Namun lebih banyak yang menganggap menjadi karyawan sama halnya dengan Jual Beli, ada akad/perjanjian dan tidak ada masalah siapa yang punya, sama halnya tida ada larangan bertransaksi dengan nonmuslim. Jadi bekerja itu adalah menjual jasa dan mendapat upah dan bukan perkara memilih pemimpin.

ryo wrote:
isaku wrote:
ryo wrote:Jika Surat Al Maidah 51 ditafsirkan sbg "haram dipimpin oleh pemimpin non-muslim"

Anggaplah muslim ikut pemilu dan tidak memilih pemimpin nonmuslim, TERNYATA yang terpilih adalah nonmuslim... Ya sudah, ga apa apa, hanya saja konsekuensi yang harus diterima mungkin adalah lebih berat usahanya agar "tidak berpaling dari ayat2 ALLAH" (silahkan baca penjelasan saya di #34)

Sekarang saya tanya:
a. konteks sewaktu surat Al Maidah 51 diturunkan pada masa perjuangan muslim melawan orang2 yahudi dan kafir quraisy dlm era jahiliyah dgn sistem kekabilahan itu apakah mirip dgn konteks pilkada RI ?
b. Lantas dasar pemikiran anda itu begimana premis2nya untuk mencocokmologi otak atik gathuk agar Al MAidah 51 dapat dipersepsikan kepada seorang ahok di negara RI ?

a. Memang alasan konteks menjadi salah satu penyebab ada yang mengartikan ayat tsb bukan bermaksud melarang memilih nonmuslim sebagai pemimpin. Silahkan saja.
b. Tidak perlu otak atuk kok, justru yang otak atuk dan cocoklogi adalah yang bikin premis tidak berdasar bunyi ayat. Silahkan saja maknai ayat tsb sebaik dan seadil mungkin. SILAHKAN bagi yang memilih dan SILAHKAN bagi yang tidak memilih asalkan dilandasi niat yang baik LILLAHI TA"ALA dan tidak berlandaskan nafsu. Toh setiap perbuatan, pilihan dan niat masing2 akan dipertanggungjawabkan juga masing2 kecuali yang sengaja menyesatkan bakal nanggung dosa orang lain juga.

ryo wrote:
isaku wrote:
ryo wrote:
....
Orang2 Indonesia muslim yg tinggal di pulau Bali dan pulau2 timur seperti Ambon, Manado, Papua, dll yg pejabat pemerintahnya non-muslim..
--> maka konsekwensi dari penganut tafsiran tsb: ya jangan pernah tinggal di pulau2 RI yg pemimpin daerahnya non muslim, jika penganut tafsiran demikian tinggal di daerah RI yg pemimpin daerahnya non-muslim, maka mereka pantas disebut golongan munafik!

O ya... pengertian munafik dalam Islam adalah tidak sejalan hati, perkataan dan perbuatan. Bukan KEINGINAN, misalnya saya ingin dipimpin muslim ternyata yang terpilih bukan muslim.... itu artinya keinginan tidak tercapai, bukan hati saya yang berbeda dengan perkataan saya dan tidak beda pula dengan perbuatan saya, emang saya sudah pilih yang muslim kok, umpamanya.

Toh yang diinginkan dan dinilai Tuhan adalah USAHA, dan proses dalam usaha pun harus mengikuti koridor AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR (melakukan kebaikan mencegah kemungkaran).
piss

Lah ya..
Perkataannya: "maunya memilih pemimpin muslim"
Perbuatannya: "memilih dipimpin orang non-muslim dgn bekerja di perusahaan yg pemimpinnya non-muslim"
--> munafik dong ?

Tidak munafik:
Perkataannya: "maunya memilih pemimpin muslim"
Perbuatannya: "memilih dipimpin orang muslim dgn bekerja di perusahaan yg pemimpinnya muslim"
--> kan begitu logikanya ?

Sudah dijawab diatas, kerja dan menerima upah tidak termasuk kategori memilih pemimpin tapi memilih jenis pekerjaan.

ryo wrote:Akhir2 ini, sering kita dengar sikap/mental triumpalis (menganggap diri sendiri dan agama sendiri paling benar, yg lain salah) dan sikap meng-kafir-kafirkan wni berbeda agama...

Ada satu kisah:
Pada tahun ke-5 Kenabian, pada bulan Rajab... Sahabat2 Nabi SAW hijrah ke negeri Habsyi, dimana Raja dan sebagian besar penduduknya menganut Nasrani. Mereka diperlakukan sangat baik dan ramah oleh Sang Raja dan penduduk Habsyi yg mayoritas Nasrani pun dengan baiknya menyambut rombongan ini. Raja menjamin keselamatan dan kehidupan mereka mencari nafkah. Bahkan ketika utusan kafir Quraisy Makkah datang meminta mereka untuk dipulangkan, sang Raja dengan tegas menolak.

--> Dimana ada riwayat ttg Rasullulah dan para Sahabat menganggap raja dan penduduk nasrani negeri tsb sbg kafir ? Dimana ada riwayat ttg mereka mengkafir2kan raja dan penduduk negeri tsb ?

OOT tapi oklah. Setiap agama mungkin punya istilah masing2 terkait yang bukan agamanya. Misal kristen ada istilah DOMBA TERSESAT, walaupun definisi mungkin agak berbeda tapi kurang lebih maksudnya sama. CMIIW.
Muslim mungkin tidak merasa pernah jadi domba dan tidak merasa sesat sehingga tidak merasa perlu berkomentar atau tersinggung. Muslim juga g ada perlunya mengkafirkan tetangga, lha emang didefinisikan bahwa kafir adalah mereka yang menolak, ya mau gimana, kalau istilahnya adalah rombongan ya pasti ROMBONGAN yang digunakan.

Muslim merasa ajarannya pasti benar, ya pastilah, kalo g bener ngapain diterima. Kristen jg pasti merasa benar kok, atheist juga merasa mereka benar dan setiap agama adalah salah.

Merasa benar untuk hal2 yang tidak diatur agama, nah itu ok perlu dikoreksi, harus dilihat siapa, bagaimana, kenapa, kasusnya apa, silahkan aja koreksi tapi tidak perlu menggeneralisir segala hal, setiap orang punya kepala yang beda2 tho.

piss

by isaku
on Mon Oct 10, 2016 6:45 pm
 
Search in: RUANG KHUSUS :: TANYA-JAWAB
Topik: Video Ahok: Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos
Balasan: 535
Dilihat: 12623

Video Ahok: Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos

isaku wrote:
ryo wrote:Jika Surat Al Maidah 51 ditafsirkan sbg "haram dipimpin oleh pemimpin non-muslim"

Keliru makenya.... bukan haram dipimpin, yang dilarang adalah ketika "memilih pemimpin".

Aplikasinya itu begimana ?
Contoh:
- menurut anda, Al Maidah 51 berisi ttg larangan memilih pemimpin non-muslim, bukan larangan dipimpin orang non-muslim.
- anda tahu perusahaan hp samsung itu pemimpinnya orang non-muslim
- maka andaikata anda bekerja disana, itu namanya "anda memilih pemimpin orang non-muslim" alias "anda memilih untuk dipimpin orang non-muslim" alias dong ?

Jika anda keberatan dikatakan "anda memilih pemimpin orang non-muslim" ya jangan kerja diperusahaan yg pemimpinnya orang non-muslim.. Kan begitu logika kalimatnya ?



isaku wrote:
ryo wrote:Jika Surat Al Maidah 51 ditafsirkan sbg "haram dipimpin oleh pemimpin non-muslim"

Anggaplah muslim ikut pemilu dan tidak memilih pemimpin nonmuslim, TERNYATA yang terpilih adalah nonmuslim... Ya sudah, ga apa apa, hanya saja konsekuensi yang harus diterima mungkin adalah lebih berat usahanya agar "tidak berpaling dari ayat2 ALLAH" (silahkan baca penjelasan saya di #34)

Sekarang saya tanya:
a. konteks sewaktu surat Al Maidah 51 diturunkan pada masa perjuangan muslim melawan orang2 yahudi dan kafir quraisy dlm era jahiliyah dgn sistem kekabilahan itu apakah mirip dgn konteks pilkada RI ?
b. Lantas dasar pemikiran anda itu begimana premis2nya untuk mencocokmologi otak atik gathuk agar Al MAidah 51 dapat dipersepsikan kepada seorang ahok di negara RI ?


isaku wrote:
ryo wrote:
....
Orang2 Indonesia muslim yg tinggal di pulau Bali dan pulau2 timur seperti Ambon, Manado, Papua, dll yg pejabat pemerintahnya non-muslim..
--> maka konsekwensi dari penganut tafsiran tsb: ya jangan pernah tinggal di pulau2 RI yg pemimpin daerahnya non muslim, jika penganut tafsiran demikian tinggal di daerah RI yg pemimpin daerahnya non-muslim, maka mereka pantas disebut golongan munafik!

O ya... pengertian munafik dalam Islam adalah tidak sejalan hati, perkataan dan perbuatan. Bukan KEINGINAN, misalnya saya ingin dipimpin muslim ternyata yang terpilih bukan muslim.... itu artinya keinginan tidak tercapai, bukan hati saya yang berbeda dengan perkataan saya dan tidak beda pula dengan perbuatan saya, emang saya sudah pilih yang muslim kok, umpamanya.

Toh yang diinginkan dan dinilai Tuhan adalah USAHA, dan proses dalam usaha pun harus mengikuti koridor AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR (melakukan kebaikan mencegah kemungkaran).
piss

Lah ya..
Perkataannya: "maunya memilih pemimpin muslim"
Perbuatannya: "memilih dipimpin orang non-muslim dgn bekerja di perusahaan yg pemimpinnya non-muslim"
--> munafik dong ?

Tidak munafik:
Perkataannya: "maunya memilih pemimpin muslim"
Perbuatannya: "memilih dipimpin orang muslim dgn bekerja di perusahaan yg pemimpinnya muslim"
--> kan begitu logikanya ?

------------------------------

Akhir2 ini, sering kita dengar sikap/mental triumpalis (menganggap diri sendiri dan agama sendiri paling benar, yg lain salah) dan sikap meng-kafir-kafirkan wni berbeda agama...

Ada satu kisah:
Pada tahun ke-5 Kenabian, pada bulan Rajab... Sahabat2 Nabi SAW hijrah ke negeri Habsyi, dimana Raja dan sebagian besar penduduknya menganut Nasrani. Mereka diperlakukan sangat baik dan ramah oleh Sang Raja dan penduduk Habsyi yg mayoritas Nasrani pun dengan baiknya menyambut rombongan ini. Raja menjamin keselamatan dan kehidupan mereka mencari nafkah. Bahkan ketika utusan kafir Quraisy Makkah datang meminta mereka untuk dipulangkan, sang Raja dengan tegas menolak.

--> Dimana ada riwayat ttg Rasullulah dan para Sahabat menganggap raja dan penduduk nasrani negeri tsb sbg kafir ? Dimana ada riwayat ttg mereka mengkafir2kan raja dan penduduk negeri tsb ?

by ryo
on Mon Oct 10, 2016 2:52 pm
 
Search in: RUANG KHUSUS :: TANYA-JAWAB
Topik: Video Ahok: Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos
Balasan: 535
Dilihat: 12623

Video Ahok: Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos

ryo wrote:
ryo wrote:Ane mau tanya neh...

Kalau ada seorang kyai yg bilang: "memilih ahok menyebabkan masuk neraka" kira2 perkataan demikian itu bukan merupakan suatu pembodohan ?

Dan kalau ada seorang muslim dibilangi "memilih ahok menyebabkan masuk neraka" kira2 mereka merasa sedang dibodohi atau tidak ?

Dan terakhir: buktinya itu apa Allah SWT pernah berfirman bhw "seorang muslim akan masuk neraka gara2 pilih ahok sbg gubernur" ?


isaku wrote:
1. bisa ya bisa juga bukan, tergantung.
2. g juga, orang pintar ketika ngomong belum tentu dianggap membodohi apalagi orang bodoh yg ngomong
3. emang g ada kok[

1. Jika ada seorang kyai berkata "memilih ahok menyebabkan masuk neraka", padahal perkataan tsb tidak terbuktikan kebenarannya, lantas kenapa perkataan tsb dianggap sebagai bukan merupakan suatu pembodohan ?

2. Maksudnya: jika orang pintar berkata "memilih ahok menyebabkan masuk neraka", padahal perkataan tsb tidak terbuktikan kebenarannya, maka si pendengar umumnya merasa tidak dibodohi hanya karena yg berkata demikian ialah orang pintar.. begitu ?

3. Jika tidak ada, kenapa diada-adakan sendiri; konteks jaman Rasulullah SAW ditemplokkan ke jaman sekarang di negara NKRI yg terdiri dari bermacam2 pulau suku agama ?

1. Karena biasanya kalimatnya kiai banyak bukan 1 kalimat itu saja. Biasanya sampai kepada 1 kalimat diatas yang anggaplah sebuah kesimpulan melalui proses dan ada syarat2 yang mesti dipenuhi. Jika a,b, c terpenuhi maka dihasilkanlah perkataan tersebut. Jika tidak ya tidak.

2. Kan saya bilang belum tentu, seharusnya itu dilihat perkasus, tidak bisa generalisasi. Orang pintar pun belum tentu benar2 pintar atau dianggap pasti pintar oleh orang2. Anggaplah yang bicara benar2 pintar, mestinya ada alasan atau penjelasan ketika dia menyimpulkan sesuatu, maka harus didengar juga penjelasannya. betul g?

3. Yang ngada2in siapa???
---------------------------------------------------------
ryo wrote:Jika Surat Al Maidah 51 ditafsirkan sbg "haram dipimpin oleh pemimpin non-muslim"
Sedangkan realita sehari-hari..
Di jaman ini orang2 non muslim notabene adalah pemilik pabrik2 besar seperti Honda, Toyota,Samsung, Huawei dsb hampir semua pimpinannya adalah orang non muslim...
--> maka konsekwensi dari penganut tafsiran tsb: ya jangan pernah kerja di perusahaan/kantor/toko/dll yg pemimpinnya non-muslim! jika penganut tafsiran demikian kerja dibawah pemimpin non-muslim, maka mereka pantas disebut golongan munafik!

Belum lagi ribuan muslim sekolah di negeri non muslim, Amerika, Eropa dimana para pemimpin universitasnya beraneka ragam kepercayaannya...
--> maka konsekwensi dari penganut tafsiran tsb: ya jangan pernah mengenyam pendidikan di tempat yg pemimpinnya non-muslim! jika penganut tafsiran demikian mengenyam pendidikan dibawah pemimpin non-muslim, maka mereka pantas disebut golongan munafik! jadi, jika terjadi penganut tafsiran tsb sekolah swasta, lalu kepala sekolahnya ganti non-muslim, maka penganut tafsiran tsb pindah sekolah saja agar konsisten dgn tafsirannya itu!

Orang2 Indonesia muslim yg tinggal di pulau Bali dan pulau2 timur seperti Ambon, Manado, Papua, dll yg pejabat pemerintahnya non-muslim..
--> maka konsekwensi dari penganut tafsiran tsb: ya jangan pernah tinggal di pulau2 RI yg pemimpin daerahnya non muslim, jika penganut tafsiran demikian tinggal di daerah RI yg pemimpin daerahnya non-muslim, maka mereka pantas disebut golongan munafik!

Keliru makenya.... bukan haram dipimpin, yang dilarang adalah ketika "memilih pemimpin".

Anggaplah muslim ikut pemilu dan tidak memilih pemimpin nonmuslim, TERNYATA yang terpilih adalah nonmuslim... Ya sudah, ga apa apa, hanya saja konsekuensi yang harus diterima mungkin adalah lebih berat usahanya agar "tidak berpaling dari ayat2 ALLAH" (silahkan baca penjelasan saya di #34)

O ya... pengertian munafik dalam Islam adalah tidak sejalan hati, perkataan dan perbuatan. Bukan KEINGINAN, misalnya saya ingin dipimpin muslim ternyata yang terpilih bukan muslim.... itu artinya keinginan tidak tercapai, bukan hati saya yang berbeda dengan perkataan saya dan tidak beda pula dengan perbuatan saya, emang saya sudah pilih yang muslim kok, umpamanya.

Toh yang diinginkan dan dinilai Tuhan adalah USAHA, dan proses dalam usaha pun harus mengikuti koridor AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR (melakukan kebaikan mencegah kemungkaran).
piss
by isaku
on Mon Oct 10, 2016 12:08 pm
 
Search in: RUANG KHUSUS :: TANYA-JAWAB
Topik: Video Ahok: Anda Dibohongi Alquran Surat Al-Maidah 51 Viral di Medsos
Balasan: 535
Dilihat: 12623

Kenapa program de-radikalisasi cuma menyasar mesjid & pesantren ???

dharma_senapati wrote:kl menurut @dee-nee

Hidup untuk Agama ataukah
Agama untuk Hidup


kalau pakai cara yang paling gampang ... saya akan jawab "agama untuk hidup"

tapi gini loh maksud saya .... "hidup untuk agama" pun pada dasarnya tidak salah ... karena yang salah tetap si manusia itu sendiri

>>> apakah dia "hidup untuk agama" ... atau menjadikan "agama untuk hidup" .... kalau isi kepala-nya sudah korslet dalam memahami ajaran agama masing2 ... apapun itu (Hidup untuk Agama ataukah Agama untuk Hidup) tetap hasilnya salah alias korslet juga

saya ambil contoh ISIS, Zionist dan NAZI >>> apakah mereka menjadikan "hidup untuk agama" ataukah "agama untuk hidup" ??

semua manusia di dunia sepakat bahwa "pembantaian dan genosida" yang mereka lakukan jelas bukan tindakan manusia beragama >>> tapi toh nyatanya ... mereka "menggunakan" agama untuk hidup (dan eksistensi) mereka

misalnya ... sesuai uraian bung Azed tentang makna agama :

Azed wrote:kalau dikembalikan ke pengertian secara etimologi (pengertian dari sisi bhs aslinya => Sanskrit-Sansekerta, Hindu & Budha), AGAMA => A = tidak, GAMA = chaos, kacau. Maka, AGAMA maksudnya adalah “aturan (dlm hal ini yg berkaitan dg moralitas) untuk mencegah terjadinya kekacauan”.

http://www.laskarislam.com/t9752p25-apakah-kelemahan-allah-dimata-manusia#195612 (post #34)


atau saya ambil juga kalimat wiki

Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan.[note 1] Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.[1]


diluar dari segala eyel2an mana agama yang paling benar ... tapi benang merah dari makna agama secara umum adalah yang bold wiki dan yg merah uraian bung Azed >>> ada sudut pandang moral dan etika disitu ... bahkan bung Azed menyebut ada "aturan/ajaran" untuk mencegah terjadinya kekacauan

maka ... kalau akhirnya para radikal ini justru membuat kekacauan ... ya apa iya orang2 seperti mereka masih disebut "hidup untuk agama" ??

karena disini logikanya menjadi : mereka hidup untuk mencegah terjadinya kekacauan (agama) .... tapi dengan cara melakukan kekacauan >>>> dan buat saya yang seperti ini justru kontradiksi

jadi .... saya pribadi kalau disuruh milih dua pilihan kang dharma diatas ... saya pilih dua2nya >>> bahwa kita memang hidup untuk mencegah terjadinya kekacauan (agama) ... sekaligus .... aturan untuk mencegah kekacauan itu sendiri (agama) memang dipakai untuk kita hidup .... tapi .... semua kembali pada tulisan ungu diatas

artinya .... kalau sudah bicara tentang radikalisme ... saya lebih suka UNTUK TIDAK menyambung2 dengan agama (apapun itu) ... WALAUPUN mereka yang melakukan radikalisme selalu bilang bahwa apa yang mereka lakukan adalah atas nama agama

piss piss
by dee-nee
on Thu Sep 08, 2016 7:06 pm
 
Search in: ISLAM
Topik: Kenapa program de-radikalisasi cuma menyasar mesjid & pesantren ???
Balasan: 18
Dilihat: 1832

Paus: 1 dari 50 pastor pedofil

njlajahweb wrote:tapi kan untuk menjadi tokoh agama Katolik (seperti frater, paus, pastur, dll) kan memang ada larangan untuk menikah(kalau nggak salah denger sih... begitu)

dalam jabatan dimaksud (seperti frater, paus, pastur, dll) alasannya seperti point 3 #34,tatkala dia melakukan perbuatan amoral (baca: bukan cuman soal pedofil) berarti telah melanggar sendiri komitmen keimanannya

by Paradise OK
on Mon Feb 15, 2016 4:53 pm
 
Search in: INTERNATIONAL NEWS
Topik: Paus: 1 dari 50 pastor pedofil
Balasan: 104
Dilihat: 5881

SURA AL-QASAS/28 : 38 MUNGKINKAH KETERANGAN DAN KRONOLOGI SEJARAH DICATAT KELIRU DALAM AL-QURAN ?

Syalom aleykhem wrote:kalimat perintah sindiran ?
Firaun : ... Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat...

kutip ayatnya secara utuh, kemudian lihat post #34 & #36!
by frontline defender
on Wed Apr 29, 2015 8:48 pm
 
Search in: FORUM KHUSUS : (DISKUSI)
Topik: SURA AL-QASAS/28 : 38 MUNGKINKAH KETERANGAN DAN KRONOLOGI SEJARAH DICATAT KELIRU DALAM AL-QURAN ?
Balasan: 114
Dilihat: 6003

Kembali Ke Atas

Navigasi: