setan penyeru zina
Halaman 1 dari 1 • Share
setan penyeru zina
Memoles kesesatan agar tampak baik dan menarik hati adalah jurus abadi iblis dan
antek-anteknya. Bahkan inilah jurus pertama iblis sebelum menggoda manusia untuk
bergumul dengan dosa. Allah berfirman:
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh
sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka
memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan
mereka semuanya,” (Al-Hijr 39)
Maka setan menghiasi perbuatan keji
terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan menyesatkan manusia. Ibnul Qayyim
mengomentari ayat tersebut: “Di antara strategi iblis adalah menyihir akal
secara kontinyu hingga terpedaya, tidak ada yang selamat darinya kecuali yang
dikehendaki Allah. Dia menghiasi perbuatan yang hakekatnya menimbulkan madharat
sehingga tampak sebagai perbuatan yang paling bermanfaat. Begitupun sebaliknya,
dia mencitrakan buruk perbuatan yang bermanfaat sehingga nampak mendatangkan
madharat…”
Komandan Setan Penyeru Zina
Strategi yang sama ditempuh oleh iblis laknatullah ‘alaih untuk
menyebarkan luaskan perbuatan zina yang merupakan dosa besar di dalam Islam.
Tidak hanya itu, iblis menjadikan hal ini sebagai target utama, sehingga dia
melakukan sayembara bagi setan manapun yang mampu menjerumus-kan manusia kepada
zina, maka iblis akan memakaikan mahkota di kepalanya sebagai tanda jasa.
Rasululah bersabda tentang hal ini:
“Jika datang pagi hari, Iblis
menyebar para tentaranya ke muka bumi lalu berkata, “Siapa di antara kalian yang
menyesatkan seorang muslim akan aku kenakan mahkota di kepalanya.” Salah satu
tentaranya menghadap dan berkata, “Aku terus menggoda si fulan hingga mau
menceraikan istrinya.” Iblis berkata: “Ah, bisa jadi dia akan menikah lagi.”
Tentara yang lain menghadap dan berkata: “Aku terus menggoda si fulan hingga ia
mau berzina.” Iblis berkata: “Ya, kamu (yang mendapat mahkota)!” (HR Ahmad dan
Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.
1280)
Iblis juga menyiapkan pasukan khusus yang dikomandani oleh
anaknya sendiri bernama Al-A’war. Mujahid bin Jabr, murid utama Ibnu Abbas
menyebutkan bahwa Iblis memiliki 5 anak, satu di antaranya bernama Al-A’war. Dia
memiliki tugas khusus menyeru orang untuk berbuat zina dan menghiasinya agar
nampak baik dalam pandangan manusia. (Talbisul Iblis, Ibnu Al-Jauzy hal.
41)
Al-A’war juga merekrut para setan dari golongan manusia sebagai tim
sukses untuk mengkampanyekan perbuatan zina. Segala cara ditempuh, segala sarana
dan media digunakan.
Memasang Banyak Umpan
Sebagaimana seorang pemancing, dia harus memasang umpan agar ikan mau
mendekati kailnya. Maka setan memasang umpan agar si korban mau mendatangi
perangkapnya. Umpan tersebut berupa ‘Nisa’un kaasiyat ‘ariyat’, wanita yang
berpakaian telanjang, pornografi, porno aksi dan perangkatnya.
Umpan
tersebut dipasang di tempat-tempat yang strategis, sehingga memungkinkan bagi
mangsa untuk melihatnya. Di antara tempat strategis tersebut adalah televisi dan
media cetak. Maka jika kita lihat di televisi kita banyak berjejal wanita yang
berpakaian tapi telanjang, lagu dan tarian erotis, film-film jorok yang bisa
disaksikan oleh semua orang. Itu pertanda setan Al-A’war telah berhasil merekrut
banyak orang untuk dia jadikan sebagai umpannya. Demikian pula dengan tabloid,
koran dan majalah-majalah berjenis kelamin ‘XXX’ yang menjadikan pornografi
sebagai menu utama.
Dibumbui Dengan Istilah Penyedap Rasa
Al-A’war tidak membiarkan umpan-umpan itu menyebar begitu saja. Karena
masih banyak orang-orang waras yang akan merusak umpannya. Akan banyak
orang-orang sehat yang akan menegur, mencela dan memusuhinya. Untuk itu, dia
menciptakan istilah dan kilah sebagai penyedap rasa. Sehingga yang antipati
menjadi netral, yang netral menjadi simpati, yang simpati menjadi
bala-tentaranya.
Di antara istilah yang diilhamkan Al-A’war kepada para
anteknya dari golongan manusia adalah menamakan budaya telanjang sebagai bentuk
kemajuan, pacaran sebagai upaya penjajakan dan persiapan, nyanyian jorok dan
tarian erotis sebagai seni dan porno aksi disebut sebagai kebebasan berekspresi.
Bisa dibilang bahwa menamakan perbuatan keji dengan istilah yang
berasumsi baik adalah jurus tersendiri di antara jurus iblis yang diwariskan
kepada generasinya. Seperti ketika dia membujuk Adam dengan
perkataannya:
“Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan
berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan
yang tidak akan binasa?” (Thaha: 120)
Dia menyebut pohon yang
dilarang dimakan buahnya dengan pohon Khuldi, pohon yang apabila dimakan buahnya
menyebabkan dia kekal di jannah.
Tidak berbeda dengan yang dilakukan
setan hari ini, mereka memberi istilah perbuatan keji dengan nama yang disukai
hati.
Informasi yang menyesatkan diiringi dengan gambar yang menggiurkan
jika datang secara bertubi-tubi akhirnya dianggap sebagai hal yang biasa, atau
seakan kebenaran yang layak untuk dibela. Sebagaimana yang telah dimaklumi bahwa
dengan pemberitaan yang terus menerus, berita dusta dianggap fakta, kesesatan
menjelma sebagai kebenaran dalam pandangan manusia. Konon media barat tidak
mengenal berita yang benar atau yang salah, tetapi berita cerdas atau bodoh.
Berita cerdas adalah yang dikemas sehingga tak nampak kedustaannya sedangkan
berita bodoh adalah berita yang tampak kedustaannya.
Nampaknya usaha
Al-A’war dan bala tentaranya betul-betul menuai panen raya. Begitu banyak
generasi kita yang jatuh ke dalam pelukannya. Mereka mengikuti bujuk rayu
Al-A’war, mendatangi umpannya, lalu menelan kailnya. La haula walaa quwwata illa
billah.
Akan tetapi, tidak sepantasnya kita berputus asa, karena
betapapun gigihnya usaha setan, bagi orang yang beriman dan konsisten dengan
keimanannya, tipu daya setan itu lemah:
“Karena sesungguhnya tipu daya
setan itu lemah.” (An-Nisa’: 76)
Menjauhi umpan setan, merusaknya
hingga nampak maksud jahatnya di hadapan manusia adalah sebagian solusi dan
benteng bagi kita dan umat Islam dari serangan Al-A’war dan bala tentaranya,
Wallahul muwaffiq.
antek-anteknya. Bahkan inilah jurus pertama iblis sebelum menggoda manusia untuk
bergumul dengan dosa. Allah berfirman:
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh
sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka
memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan
mereka semuanya,” (Al-Hijr 39)
Maka setan menghiasi perbuatan keji
terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan menyesatkan manusia. Ibnul Qayyim
mengomentari ayat tersebut: “Di antara strategi iblis adalah menyihir akal
secara kontinyu hingga terpedaya, tidak ada yang selamat darinya kecuali yang
dikehendaki Allah. Dia menghiasi perbuatan yang hakekatnya menimbulkan madharat
sehingga tampak sebagai perbuatan yang paling bermanfaat. Begitupun sebaliknya,
dia mencitrakan buruk perbuatan yang bermanfaat sehingga nampak mendatangkan
madharat…”
Komandan Setan Penyeru Zina
Strategi yang sama ditempuh oleh iblis laknatullah ‘alaih untuk
menyebarkan luaskan perbuatan zina yang merupakan dosa besar di dalam Islam.
Tidak hanya itu, iblis menjadikan hal ini sebagai target utama, sehingga dia
melakukan sayembara bagi setan manapun yang mampu menjerumus-kan manusia kepada
zina, maka iblis akan memakaikan mahkota di kepalanya sebagai tanda jasa.
Rasululah bersabda tentang hal ini:
“Jika datang pagi hari, Iblis
menyebar para tentaranya ke muka bumi lalu berkata, “Siapa di antara kalian yang
menyesatkan seorang muslim akan aku kenakan mahkota di kepalanya.” Salah satu
tentaranya menghadap dan berkata, “Aku terus menggoda si fulan hingga mau
menceraikan istrinya.” Iblis berkata: “Ah, bisa jadi dia akan menikah lagi.”
Tentara yang lain menghadap dan berkata: “Aku terus menggoda si fulan hingga ia
mau berzina.” Iblis berkata: “Ya, kamu (yang mendapat mahkota)!” (HR Ahmad dan
Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.
1280)
Iblis juga menyiapkan pasukan khusus yang dikomandani oleh
anaknya sendiri bernama Al-A’war. Mujahid bin Jabr, murid utama Ibnu Abbas
menyebutkan bahwa Iblis memiliki 5 anak, satu di antaranya bernama Al-A’war. Dia
memiliki tugas khusus menyeru orang untuk berbuat zina dan menghiasinya agar
nampak baik dalam pandangan manusia. (Talbisul Iblis, Ibnu Al-Jauzy hal.
41)
Al-A’war juga merekrut para setan dari golongan manusia sebagai tim
sukses untuk mengkampanyekan perbuatan zina. Segala cara ditempuh, segala sarana
dan media digunakan.
Memasang Banyak Umpan
Sebagaimana seorang pemancing, dia harus memasang umpan agar ikan mau
mendekati kailnya. Maka setan memasang umpan agar si korban mau mendatangi
perangkapnya. Umpan tersebut berupa ‘Nisa’un kaasiyat ‘ariyat’, wanita yang
berpakaian telanjang, pornografi, porno aksi dan perangkatnya.
Umpan
tersebut dipasang di tempat-tempat yang strategis, sehingga memungkinkan bagi
mangsa untuk melihatnya. Di antara tempat strategis tersebut adalah televisi dan
media cetak. Maka jika kita lihat di televisi kita banyak berjejal wanita yang
berpakaian tapi telanjang, lagu dan tarian erotis, film-film jorok yang bisa
disaksikan oleh semua orang. Itu pertanda setan Al-A’war telah berhasil merekrut
banyak orang untuk dia jadikan sebagai umpannya. Demikian pula dengan tabloid,
koran dan majalah-majalah berjenis kelamin ‘XXX’ yang menjadikan pornografi
sebagai menu utama.
Dibumbui Dengan Istilah Penyedap Rasa
Al-A’war tidak membiarkan umpan-umpan itu menyebar begitu saja. Karena
masih banyak orang-orang waras yang akan merusak umpannya. Akan banyak
orang-orang sehat yang akan menegur, mencela dan memusuhinya. Untuk itu, dia
menciptakan istilah dan kilah sebagai penyedap rasa. Sehingga yang antipati
menjadi netral, yang netral menjadi simpati, yang simpati menjadi
bala-tentaranya.
Di antara istilah yang diilhamkan Al-A’war kepada para
anteknya dari golongan manusia adalah menamakan budaya telanjang sebagai bentuk
kemajuan, pacaran sebagai upaya penjajakan dan persiapan, nyanyian jorok dan
tarian erotis sebagai seni dan porno aksi disebut sebagai kebebasan berekspresi.
Bisa dibilang bahwa menamakan perbuatan keji dengan istilah yang
berasumsi baik adalah jurus tersendiri di antara jurus iblis yang diwariskan
kepada generasinya. Seperti ketika dia membujuk Adam dengan
perkataannya:
“Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan
berkata: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan
yang tidak akan binasa?” (Thaha: 120)
Dia menyebut pohon yang
dilarang dimakan buahnya dengan pohon Khuldi, pohon yang apabila dimakan buahnya
menyebabkan dia kekal di jannah.
Tidak berbeda dengan yang dilakukan
setan hari ini, mereka memberi istilah perbuatan keji dengan nama yang disukai
hati.
Informasi yang menyesatkan diiringi dengan gambar yang menggiurkan
jika datang secara bertubi-tubi akhirnya dianggap sebagai hal yang biasa, atau
seakan kebenaran yang layak untuk dibela. Sebagaimana yang telah dimaklumi bahwa
dengan pemberitaan yang terus menerus, berita dusta dianggap fakta, kesesatan
menjelma sebagai kebenaran dalam pandangan manusia. Konon media barat tidak
mengenal berita yang benar atau yang salah, tetapi berita cerdas atau bodoh.
Berita cerdas adalah yang dikemas sehingga tak nampak kedustaannya sedangkan
berita bodoh adalah berita yang tampak kedustaannya.
Nampaknya usaha
Al-A’war dan bala tentaranya betul-betul menuai panen raya. Begitu banyak
generasi kita yang jatuh ke dalam pelukannya. Mereka mengikuti bujuk rayu
Al-A’war, mendatangi umpannya, lalu menelan kailnya. La haula walaa quwwata illa
billah.
Akan tetapi, tidak sepantasnya kita berputus asa, karena
betapapun gigihnya usaha setan, bagi orang yang beriman dan konsisten dengan
keimanannya, tipu daya setan itu lemah:
“Karena sesungguhnya tipu daya
setan itu lemah.” (An-Nisa’: 76)
Menjauhi umpan setan, merusaknya
hingga nampak maksud jahatnya di hadapan manusia adalah sebagian solusi dan
benteng bagi kita dan umat Islam dari serangan Al-A’war dan bala tentaranya,
Wallahul muwaffiq.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» Hukum Menuduh Zina
» Diskusi 4 orang saksi Zina
» APA DEFINISI ZINA DALAM ISLAM !?
» zina yang harus dicambuk
» Zina, definisi terkini dalam kristen
» Diskusi 4 orang saksi Zina
» APA DEFINISI ZINA DALAM ISLAM !?
» zina yang harus dicambuk
» Zina, definisi terkini dalam kristen
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik