kenapa syariat islam gak laku di tanah air kita?

First topic message reminder :

indonesia yg 90% muslim,gak sudi menggunakan syariat islam sebagai
rambu-rambu HUKUM .TIDAK HARUS MENDIRIKAN NEGARA ISLAM LOH !!

jgn pake alasan klasik : negara kita bkn negara islam.
basi....tahu (itu munafik....!! )
kan gak harus dirikan negara islam dulu utk berlakukan beberapa aturan islam tsb
comot aja ajaran dari ALLAH yg sangat baik tsb !!
Iyakan...??
-jinah dirajam sampai mampus..
-pencuri dipotong tangannya

kalau memang dari Tuhan..yah berlakukan ajah !!

kalau gak mau...berarti syariat islam memang lebih buruk dari UUD dan HUKUM kita.
kalau syariat islam tidak dipakai berarti dianggap sampah dong?

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:
yang ini gak diapa2in..

Dari Imran Ibnu Hushoin Radliyallaahu ‘anhu bahwa ada seorang perempuan dari Juhainah menemui Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam -dia sedang hamil karena zina- dan berkata: Wahai Nabi Allah, aku harus dihukum, lakukanlah hukuman itu padaku. Lalu Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memanggil walinya dan bersabda: “Berbuat baiklah padanya, apabila ia melahirkan, bawalah bayi itu kepadaku.” Kemudian beliau menyolatkannya. Berkatalah Umar: Apakah baginda menyolatkannya wahai Nabi Allah, padahal ia telah berzina? Beliau menjawab: “Ia benar-benar telah bertaubat yang sekiranya taubatnya dibagi antara tujuh puluh penduduk Madinah, niscaya cukup buat mereka. Apakah engkau mendapatkan seseorang yang lebih utama daripada ia menyerahkan dirinya karena Allah?”. Riwayat Muslim.


trus muhammad yang ketipu dan mengekor itu gimana???

Kalo dalam hadist aslinya......ada diceritakan wanita yang berzina tsb menjalani hukuman rajam.
Tapi kutipan hadist di atas,  sudah mengalami proses editing sehingga ceritanya jadi berubah.

Pekerjaan editing rupanya sudah menjadi komoditas unggulan dikalangan para kristener....
Setelah alkitab,  Wiki pun tak luput dari Editing dan sekarang hadist hasil editing mulai muncul.

ya tinggal tampilin aslinya to..
wong itu juga dari situs islami

frontline defender wrote:nggak ada hukum itu, kalau kejahatannya banyak, berarti ya justru hukumnya terbukti cocok!

manahukum rajam, potong tangan, potong brbek angsanya???

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:- taubatnya wanita penzina dipuji2 muhammad..
- duh uminya..
ortu penzina di hadis itu yang ngibul, nek
parahnya, si muhammad termakan kibulannya
lucunya: sok nggaya pakai hewess2..

- ya dipuji Muhammad karena si perempuan berkehendak sendiri menjalani rajam tersebut sebagai bagian dari taubatnya
trus memang kenapa ??

- kok ngibul ??

hanya dipuji, rajam mana?
ngibul ngarang cerita soal orang alim, langsung ditelen sama muhammad

- perempuan itu kan meninggal karena dirajam
- kenapa kok dibilang ngibul ?? >>> mana buktinya kalau ngibul ??

YADAH wrote:

cherish wrote:Mengapa Nangroe Aceh tidak 100℅ menjalankan hukum syariah,  khususnya potong tangan buat pelaku pencurian...
Mungkin ada kompromi dengan pemerintah pusat, sehingga hukum syariah tsb tidak dilaksanakan secara utuh. Jadi kalo kasus kriminal yang berlaku tetap hukum negara.

karena 100 %-nya :
- bertentangan dengan UUD 45 dan Pancasila
- udah gak cocock di abad milenium

bisa aja kalau mau diberlakukan potong tangan ....
kan sudah dibilang ... kalau CUMA MASALAH HUKUMAN .... tinggal tunggu obrolan di parlemen

tapi point-nya ... ADA GA KASUS PENCURIAN YANG BISA DIPOTONG TANGAN-NYA di Aceh .... sesuai aturan syariah itu sendiri ??
wong pencurian yang terjadi di sana juga ga sah kok untuk mendapat hukuman potong tangan
kan saya sudah bilang ... bahkan koruptor tidak sah untuk dipotong tangannya ... sesuai hukum syariah itu sendiri

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:- taubatnya wanita penzina dipuji2 muhammad..
- duh uminya..
ortu penzina di hadis itu yang ngibul, nek
parahnya, si muhammad termakan kibulannya
lucunya: sok nggaya pakai hewess2..

- ya dipuji Muhammad karena si perempuan berkehendak sendiri menjalani rajam tersebut sebagai bagian dari taubatnya
trus memang kenapa ??

- kok ngibul ??

hanya dipuji, rajam mana?
ngibul ngarang cerita soal orang alim, langsung ditelen sama muhammad

- perempuan itu kan meninggal karena dirajam
- kenapa kok dibilang ngibul ?? >>> mana buktinya kalau ngibul ??

- mana?
- orang alimnya  gak ada, konyolnya Muhammad langsung nelen

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:

dee-nee wrote:

SEGOROWEDI wrote:- taubatnya wanita penzina dipuji2 muhammad..
- duh uminya..
ortu penzina di hadis itu yang ngibul, nek
parahnya, si muhammad termakan kibulannya
lucunya: sok nggaya pakai hewess2..

- ya dipuji Muhammad karena si perempuan berkehendak sendiri menjalani rajam tersebut sebagai bagian dari taubatnya
trus memang kenapa ??

- kok ngibul ??

hanya dipuji, rajam mana?
ngibul ngarang cerita soal orang alim, langsung ditelen sama muhammad

- perempuan itu kan meninggal karena dirajam
- kenapa kok dibilang ngibul ?? >>> mana buktinya kalau ngibul ??

- mana?
- orang alimnya  gak ada, konyolnya Muhammad langsung nelen

- apanya yang mana ??
- kata siapa ga ada ??

-  rajamnya
- lha mana? gak dihadirkan sebagai saksi malah omongannya diikuti muhammad, pakai hewess2 lagi...

si ummi dikadali teman si badui..
wkwk

SEGOROWEDI wrote:-  rajamnya
- lha mana? gak dihadirkan sebagai saksi malah omongannya diikuti muhammad, pakai hewess2 lagi...

- lah kan ada di hadist itu ... si perempuan minta dihukum ... dan nyatanya dia meninggal >>> tertulis dalam satu hadist yang sama loh
- siapa yang ga dihadirkan sebagai saksi ??

-----------------------------------------

SEGOROWEDI wrote:si ummi dikadali teman si badui..
wkwk

saya aja sampe sakarang masih ga ngerti maksud mas wedi apa ....
apa yang ngibul ... apa yang dikadali ... apa yang mas wedi maksud juga ga tau

jelaskan dari awal ... bawa hadist itu ... dan mana buktinya urusan ngibul2 ini

- mana di hadis itu yg bilang ia dirajam sp matek? 
- si orang alim dong
- makanya baca hadis di depan!

Hadist yang dicopas oleh segor, tidak lengkap..sudah di edit

Yang versi aslinya kayak di bawah ini

Dari Abu Nujaid ‘Imran bin Al Hushain Al Khuza’i, ia berkata,
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ أَتَتْ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَهِىَ حُبْلَى مِنَ الزِّنَى فَقَالَتْ يَا نَبِىَّ اللَّهِ أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَىَّ فَدَعَا نَبِىُّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَلِيَّهَا فَقَالَ « أَحْسِنْ إِلَيْهَا فَإِذَا وَضَعَتْ فَائْتِنِى بِهَا ». فَفَعَلَ فَأَمَرَ بِهَا نَبِىُّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَشُكَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابُهَا ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَرُجِمَتْ ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا فَقَالَ لَهُ عُمَرُ تُصَلِّى عَلَيْهَا يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَقَدْ زَنَتْ فَقَالَ « لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ تَوْبَةً أَفْضَلَ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا لِلَّهِ تَعَالَى »
Ada seorang wanita dari Bani Juhainah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan ia dalam keadaan hamil karena zina. Wanita ini lalu berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, aku telah melakukan sesuatu yang perbuatan tersebut layak mendapati hukuman rajam. Laksanakanlah hukuman had atas diriku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memanggil wali wanita tersebut lalu beliau berkata pada walinya, “Berbuat baiklah pada wanita ini dan apabila ia telah melahirkan (kandungannya), maka datanglah padaku (dengan membawa dirinya).”
Wanita tersebut pun menjalani apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu, beliau meminta wanita tersebut dipanggil dan diikat pakaiannya dengan erat (agar tidak terbuka auratnya ketika menjalani hukuman rajam, -pen). Kemudian saat itu diperintah untuk dilaksanakan hukuman rajam. Setelah matinya wanita tersebut, beliau menyolatkannya. ‘Umar pun mengatakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Engkau menyolatkan dirinya, wahai Nabi Allah, padahal dia telah berbuat zina?” Beliau bersabda, “Wanita ini telah bertaubat dengan taubat yang seandainya taubatnya tersebut dibagi kepada 70 orang dari penduduk Madinah maka itu bisa mencukupi mereka. Apakah engkau dapati taubat yang lebih baik dari seseorang mengorbankan jiwanya karena Allah Ta’ala?” (HR. Muslim no. 1696).

SEGOROWEDI wrote:coba cerna hadis ini:

Dari Abu Hurairah dan Zaid Ibnu Kholid al-Juhany bahwa ada seorang Arab Badui menemui Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, dengan nama Allah aku hanya ingin baginda memberi keputusan kepadaku dengan Kitabullah. Temannya berkata -dan ia lebih pandai daripada orang Badui itu-: Benar, berilah keputusan di antara kami dengan Kitabullah dan izinkanlah aku (untuk menceritakan masalah kami). Beliau bersabda: “Katakanlah.” Ia berkata: Anakku menjadi buruh orang ini, lalu ia berzina dengan istrinya. Ada orang yang memberitahukan kepadaku bahwa ia harus dirajam, namun aku menebusnya dengan seratus ekor domba dan seorang budak wanita. Lalu aku bertanya kepada orang-orang alim dan mereka memberitahukan kepadaku bahwa puteraku harus dicambuk seratus kali dan diasingkan setahun, sedang istri orang ini harus dirajam. Maka Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku benar-benar akan memutuskan antara engkau berdua dengan Kitabullah. Budak wanita dan domba kembali kepadamu dan anakmu dihukum cambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun. Berangkatlah, wahai Anas, menemui istri orang ini. Bila ia mengaku, rajamlah ia.” Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.

1. keputusan gak adil: cowok hanya dicambuk 100x lalu disuruh piknik, ceweknya dirajam sampai mampus
2. itu hanya trik dan cerita karangan orang itu supaya anaknya selamat bahwa ada orang alim ngomong gitu..
3. muhammad termakan cerita karangan dan mengintili kata orang alim gak jelas
4. pakai hewess-hewess: Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku benar-benar akan memutuskan antara engkau berdua dengan Kitabullah segala..

ini cluenya:
ia lebih pandai daripada orang Badui itu

tu..
coba disimak, kan kelihatan uminya nabimu..

kitabulah mana yang nulis cambuk 100x plus piknik 1 tahun????

Kalo ga ngerti, harusnya tanya...
Kitabullah dalam bahasa Arab artinya bisa menjadi hukum Allah
Hukuman yang diputuskan oleh Rasulullah SAW bisa disebut hukum Allah, karena beliau memutuskan suatu perkara berdasarkan petunjuk dari Allah SWT.

Hukuman buat pezina yang belom menikah dicambuk 100x + diasingkan keluar dari kampungnya. Sedangkan yang sudah menikah (laki2/perempuan) harus di rajam.

kitabulah dari hongkong...
wong copypaste kata orang alim yang fiktif kok
baca tu hadis!

nyontek ucapan orang alim gak jelas aja dianggap hukum allah, apalagi yang langsung casciscus, semua langsung ditelen mak hleb kek sosis dianggap hukum allah, mantafff....

SEGOROWEDI wrote:

SEGOROWEDI wrote:coba cerna hadis ini:

Dari Abu Hurairah dan Zaid Ibnu Kholid al-Juhany bahwa ada seorang Arab Badui menemui Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, dengan nama Allah aku hanya ingin baginda memberi keputusan kepadaku dengan Kitabullah. Temannya berkata -dan ia lebih pandai daripada orang Badui itu-: Benar, berilah keputusan di antara kami dengan Kitabullah dan izinkanlah aku (untuk menceritakan masalah kami). Beliau bersabda: “Katakanlah.” Ia berkata: Anakku menjadi buruh orang ini, lalu ia berzina dengan istrinya. Ada orang yang memberitahukan kepadaku bahwa ia harus dirajam, namun aku menebusnya dengan seratus ekor domba dan seorang budak wanita. Lalu aku bertanya kepada orang-orang alim dan mereka memberitahukan kepadaku bahwa puteraku harus dicambuk seratus kali dan diasingkan setahun, sedang istri orang ini harus dirajam. Maka Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku benar-benar akan memutuskan antara engkau berdua dengan Kitabullah. Budak wanita dan domba kembali kepadamu dan anakmu dihukum cambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun. Berangkatlah, wahai Anas, menemui istri orang ini. Bila ia mengaku, rajamlah ia.” Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.

1. keputusan gak adil: cowok hanya dicambuk 100x lalu disuruh piknik, ceweknya dirajam sampai mampus
2. itu hanya trik dan cerita karangan orang itu supaya anaknya selamat bahwa ada orang alim ngomong gitu..
3. muhammad termakan cerita karangan dan mengintili kata orang alim gak jelas
4. pakai hewess-hewess: Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku benar-benar akan memutuskan antara engkau berdua dengan Kitabullah segala..

ini cluenya:
ia lebih pandai daripada orang Badui itu

tu..
coba disimak, kan kelihatan uminya nabimu..

Menjalankan hukum secara tegas, masalahnya dimana ??

gilak...
keputusan dan casciscusan muhammad
jadi hukum allah, hadeeeeeeh....

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:

SEGOROWEDI wrote:coba cerna hadis ini:

Dari Abu Hurairah dan Zaid Ibnu Kholid al-Juhany bahwa ada seorang Arab Badui menemui Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan berkata: Wahai Rasulullah, dengan nama Allah aku hanya ingin baginda memberi keputusan kepadaku dengan Kitabullah. Temannya berkata -dan ia lebih pandai daripada orang Badui itu-: Benar, berilah keputusan di antara kami dengan Kitabullah dan izinkanlah aku (untuk menceritakan masalah kami). Beliau bersabda: “Katakanlah.” Ia berkata: Anakku menjadi buruh orang ini, lalu ia berzina dengan istrinya. Ada orang yang memberitahukan kepadaku bahwa ia harus dirajam, namun aku menebusnya dengan seratus ekor domba dan seorang budak wanita. Lalu aku bertanya kepada orang-orang alim dan mereka memberitahukan kepadaku bahwa puteraku harus dicambuk seratus kali dan diasingkan setahun, sedang istri orang ini harus dirajam. Maka Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku benar-benar akan memutuskan antara engkau berdua dengan Kitabullah. Budak wanita dan domba kembali kepadamu dan anakmu dihukum cambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun. Berangkatlah, wahai Anas, menemui istri orang ini. Bila ia mengaku, rajamlah ia.” Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.

1. keputusan gak adil: cowok hanya dicambuk 100x lalu disuruh piknik, ceweknya dirajam sampai mampus
2. itu hanya trik dan cerita karangan orang itu supaya anaknya selamat bahwa ada orang alim ngomong gitu..
3. muhammad termakan cerita karangan dan mengintili kata orang alim gak jelas
4. pakai hewess-hewess: Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, aku benar-benar akan memutuskan antara engkau berdua dengan Kitabullah segala..

ini cluenya:
ia lebih pandai daripada orang Badui itu

tu..
coba disimak, kan kelihatan uminya nabimu..

Menjalankan hukum secara tegas, masalahnya dimana ??

hukum dari hongkong..
wong hanya ngekor ucapan orang alim gak jelas di kisah yang dikarang oleh teman si baduy kok

SEGOROWEDI wrote:kitabulah dari hongkong...
wong copypaste kata orang alim yang fiktif kok
baca tu hadis!

Lha..., orang alim tsb memutuskan perkara berdasarkan juris prudensi dari keputusan Rasulullah SAW pada kasus2 sebelumnya. Loe pikir orang alim itu bisa kasih putusan berdasarkan pikirannya sendiri...

cherish wrote:Hadist yang dicopas oleh segor, tidak lengkap..sudah di edit

Yang versi aslinya kayak di bawah ini

Dari Abu Nujaid ‘Imran bin Al Hushain Al Khuza’i, ia berkata,
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ أَتَتْ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَهِىَ حُبْلَى مِنَ الزِّنَى فَقَالَتْ يَا نَبِىَّ اللَّهِ أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَىَّ فَدَعَا نَبِىُّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَلِيَّهَا فَقَالَ « أَحْسِنْ إِلَيْهَا فَإِذَا وَضَعَتْ فَائْتِنِى بِهَا ». فَفَعَلَ فَأَمَرَ بِهَا نَبِىُّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَشُكَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابُهَا ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَرُجِمَتْ ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا فَقَالَ لَهُ عُمَرُ تُصَلِّى عَلَيْهَا يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَقَدْ زَنَتْ فَقَالَ « لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ تَوْبَةً أَفْضَلَ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا لِلَّهِ تَعَالَى »
Ada seorang wanita dari Bani Juhainah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan ia dalam keadaan hamil karena zina. Wanita ini lalu berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, aku telah melakukan sesuatu yang perbuatan tersebut layak mendapati hukuman rajam. Laksanakanlah hukuman had atas diriku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memanggil wali wanita tersebut lalu beliau berkata pada walinya, “Berbuat baiklah pada wanita ini dan apabila ia telah melahirkan (kandungannya), maka datanglah padaku (dengan membawa dirinya).”
Wanita tersebut pun menjalani apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu, beliau meminta wanita tersebut dipanggil dan diikat pakaiannya dengan erat (agar tidak terbuka auratnya ketika menjalani hukuman rajam, -pen). Kemudian saat itu diperintah untuk dilaksanakan hukuman rajam. Setelah matinya wanita tersebut, beliau menyolatkannya. ‘Umar pun mengatakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Engkau menyolatkan dirinya, wahai Nabi Allah, padahal dia telah berbuat zina?” Beliau bersabda, “Wanita ini telah bertaubat dengan taubat yang seandainya taubatnya tersebut dibagi kepada 70 orang dari penduduk Madinah maka itu bisa mencukupi mereka. Apakah engkau dapati taubat yang lebih baik dari seseorang mengorbankan jiwanya karena Allah Ta’ala?” (HR. Muslim no. 1696).

lha sudah taubat kok tetep dirajam mati??
sadis banget, kasihan anaknya..
trus laki2 selingkuhannya diapakan sama si  rosul??

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:kitabulah dari hongkong...
wong copypaste kata orang alim yang fiktif kok
baca tu hadis!

Lha..., orang alim tsb memutuskan perkara berdasarkan juris prudensi dari keputusan Rasulullah SAW pada kasus2 sebelumnya. Loe pikir orang alim itu bisa kasih putusan berdasarkan pikirannya sendiri...

kasus sebelumnya yang mana, cher?
di hadis itu fsjtanya rosulmu ngekor apa kata orang alim gak jelas
di kisah yang dikarang teman si badui demi menyelamatkan anaknya

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:Hadist yang dicopas oleh segor, tidak lengkap..sudah di edit

Yang versi aslinya kayak di bawah ini

Dari Abu Nujaid ‘Imran bin Al Hushain Al Khuza’i, ia berkata,
أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ أَتَتْ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَهِىَ حُبْلَى مِنَ الزِّنَى فَقَالَتْ يَا نَبِىَّ اللَّهِ أَصَبْتُ حَدًّا فَأَقِمْهُ عَلَىَّ فَدَعَا نَبِىُّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَلِيَّهَا فَقَالَ « أَحْسِنْ إِلَيْهَا فَإِذَا وَضَعَتْ فَائْتِنِى بِهَا ». فَفَعَلَ فَأَمَرَ بِهَا نَبِىُّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَشُكَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابُهَا ثُمَّ أَمَرَ بِهَا فَرُجِمَتْ ثُمَّ صَلَّى عَلَيْهَا فَقَالَ لَهُ عُمَرُ تُصَلِّى عَلَيْهَا يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَقَدْ زَنَتْ فَقَالَ « لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ لَوَسِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ تَوْبَةً أَفْضَلَ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا لِلَّهِ تَعَالَى »
Ada seorang wanita dari Bani Juhainah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan ia dalam keadaan hamil karena zina. Wanita ini lalu berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, aku telah melakukan sesuatu yang perbuatan tersebut layak mendapati hukuman rajam. Laksanakanlah hukuman had atas diriku.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas memanggil wali wanita tersebut lalu beliau berkata pada walinya, “Berbuat baiklah pada wanita ini dan apabila ia telah melahirkan (kandungannya), maka datanglah padaku (dengan membawa dirinya).”
Wanita tersebut pun menjalani apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu, beliau meminta wanita tersebut dipanggil dan diikat pakaiannya dengan erat (agar tidak terbuka auratnya ketika menjalani hukuman rajam, -pen). Kemudian saat itu diperintah untuk dilaksanakan hukuman rajam. Setelah matinya wanita tersebut, beliau menyolatkannya. ‘Umar pun mengatakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Engkau menyolatkan dirinya, wahai Nabi Allah, padahal dia telah berbuat zina?” Beliau bersabda, “Wanita ini telah bertaubat dengan taubat yang seandainya taubatnya tersebut dibagi kepada 70 orang dari penduduk Madinah maka itu bisa mencukupi mereka. Apakah engkau dapati taubat yang lebih baik dari seseorang mengorbankan jiwanya karena Allah Ta’ala?” (HR. Muslim no. 1696).

lha sudah taubat kok tetep dirajam mati??
sadis banget, kasihan anaknya..
trus laki2 selingkuhannya diapakan sama si  rosul??

Justru itulah tobat yang sebenarnya, karena bersedia menerima hukuman dunia agar luput dari hukuman di akhirat....dan taubat wanita tsb sedemikian besar nilainya.

Yang cowok nye ga diceritain, wong wanita menyerahkan diri bukan OTT.

SEGOROWEDI wrote:

cherish wrote:

SEGOROWEDI wrote:kitabulah dari hongkong...
wong copypaste kata orang alim yang fiktif kok
baca tu hadis!

Lha..., orang alim tsb memutuskan perkara berdasarkan juris prudensi dari keputusan Rasulullah SAW pada kasus2 sebelumnya. Loe pikir orang alim itu bisa kasih putusan berdasarkan pikirannya sendiri...

kasus sebelumnya yang mana, cher?
di hadis itu fsjtanya rosulmu ngekor apa kata orang alim gak jelas
di kisah yang dikarang teman si badui demi menyelamatkan anaknya

Pasti adalah kasus zina sebelumnya..sehingga orang alim bisa memvonis seperti itu

Bukannya ngekor gor.... Keputusan Rasulullah itu menguatkan keputusan orang alim tsb. Karena memang hukuman untuk pezina sesuai dgn vonis yang diberikan orang alim tsb

Keluarga pezina itu menghadap Rasulullah semacam kasasi gitu...
Tapi ternyata Rasulullah menguatkan vonis yang diberikan sebelumnya, ini yang namanya tegas dan konsekwen dalam menegakan hukum.

taubat kok dihukum mati, apa gunanya taubat..
sangat keji dan biadab karena sudah punya anak

lha justeru si cowok dicari dong..
untuk bertanggung-jawab dan gak harus ada yang dibantai

btw kalau itu diterapkan?
baik/buruk