sihir, paranormal dan praktek perdukunan
Halaman 1 dari 1 • Share
sihir, paranormal dan praktek perdukunan
Indonesia adalah tempat yang subur untuk perdukunan. Negara
ini seolah terbelenggu dengan perdukunan. Jual tanah saja harus pergi ke dukun,
mau usahanya lancar, mau jabatannya bertahan, mau punya wibawa dan ditakuti
bawahan harus pergi ke dukun. Walaupun mungkin sebutan dukun sekarang kalah
populer dengan paranormal atau pensehat spiritual, ditambah lagi oleh
mitos-mitos yang berkembang di nusantara ini, seperti orang hamil harus membawa
gunting, angka 13 adalah angka sial, diperparah lagi oleh tayangan mistik dan
klenik yang berkembang pesat di dunia pertelevisian kita, dan ironinya mendapat
sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Dari data yang ada, sekitar 149
tayangan misteri di TV kita. Di kantor terkumpul jimat dari harga yang terendah
Rp 100 dan termahal Rp 1 milyar.
Dunia sihir dan perdukunan erat
kaitannya dengan dunia jin dan setan, karenanya pada kesempatan ini perlu
kiranya kita menyimak pandangan Islam tentang dunia jin.
Prinsip-prinsip Islam Mengenai Jin dan Setan
1. Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber kita dalam mengenal
masalah ghaib. Setiap informasi tentang yang ghaib selain dari keduanya harus
kita tolak, kecuali yang selaras dengan ajaran Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
Allah Swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada
Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.
49:1)
2. Allah menciptakan jin dan manusia untuk satu tujuan
yakni mengabdi kepada Allah Swt.
Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)
3.
Jin diciptakan dari percikan api neraka sebelum manusia diciptakan.
“Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS.
55:15)
4. Iblis adalah keturunan jin yang membangkang dari
perintah Allah, Dia bukan golongan malaikat.
Dan (ingatlah)
ketika Kami berfirman kepada para malaikat:"Sujudlah kamu kepada Adam", maka
sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai
perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai
pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu Amat buruklah iblis
itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS.
18:50)
5. Syetan adalah sebutan bagi pembangkang dari golongan
jin dan manusia, sebagai musuh dari setiap orang beriman.
Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,
maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS.
6:112)
6. Jin adalah ummat seperti manusia, ada yang baik dan
ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir, agama mereka berbeda-beda,
tetapi mereka harus tetap mengikuti syariat.
Dan sesungguhnya di
antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak
demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS.
72:11)
7. Jin bisa melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa
melihat jin.
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat
ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari
surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari
suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak
beriman. (QS. 7:27)
8. Jin tidak dapat menampakkan diri kepada
manusia, tetapi jika yang muncul sejenis sesuatu yang menakutkan seperti
kuntilanak, genderuwo, dsb maka itu adalah setan yang ingin menakut-nakuti
manusia tapi bukan asli jin.
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui
yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib
itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS.
72:27)
9. Setiap manusia diikuti oleh dua qarin dari jin dan
dari malaikat. Qarin dari malaikat selalu membisikkan kebaikan, sebaliknya qarin
dari jin selalu membisikkan kejelakan dan kejahatan. Sedangkan qarin dari jin
yang mendampingi Rasulullah Saw telah masuk Islam.
Tidaklah
salah seorang dari kalian, kecuali telah didampingi oleh qarinnya dari golongan
jin dan malaikat. Para sahabat bertanya, “Dan engkau juga ya Rasulullah/”
Rasulullah menjawab, “Demikian juga dengan saya. Tetapi Allah telah membantu
saya atasnya. Maka dia masuk Islam. Dan ia tidak memerintahkan saya kecuali
dalam kebaikan” (HR. Muslim)
10. Memohon perlindungan kepada jin
adalah haram, seperti minta perlindungan terhadap dirinya, kesehatannya,
keselamatannya, hartanya, rumahnya, kantornya, kebunnya, kenadaraannya,
jabatannya, usahanya, agamanya, dsb.
Dan bahwasannya ada
beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa
laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan
kesalahan. (QS. 72:6)
11. Jin bisa merasuk ke dalam jasad
manusia dan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Sebagaimana Sabda
Rasulullah Saw:
“Sesungguhnya syaitan itu mengalir dari tubuh
manusia melalui jalan darah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
12.
Syetan atau jin pembangkang tidak akan mampu menguasai orang yang beriman dan
selalu bertawal kepada Allah.
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada
kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS.
16:99)
13. Orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan
mereka dengan syirik, mereka mendapat jaminan keamanan dan jaminan petunjuk dari
Allah.
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS.
6:82)
14. Gangguan jin terhadap manusia dengan merasuk ke dalam
jasadnya adalah tindakan zhalim. Terapinya adalah dengan cara membersihkan
keimanannya, meluruskan ibadahnya dengan memperbanyak dzikir.
15.
Terapi secara syar’i adalah bagian dari jihad fi sabilillah melawan syaitan maka
kita haruslah tetap istiqamah di atas jalan yang
haq.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu,
maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya
mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
(QS. 35:6)
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan
orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah
kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
(QS. 4:76)
Demikianlah makalah yang sederhana ini, mudah-mudahan
bisa bermanfaat bagi kita semua dalam rangka menegakkan amar ma’ruf nahyi munkar
dan menjaga kemurnian aqidah kita.
ini seolah terbelenggu dengan perdukunan. Jual tanah saja harus pergi ke dukun,
mau usahanya lancar, mau jabatannya bertahan, mau punya wibawa dan ditakuti
bawahan harus pergi ke dukun. Walaupun mungkin sebutan dukun sekarang kalah
populer dengan paranormal atau pensehat spiritual, ditambah lagi oleh
mitos-mitos yang berkembang di nusantara ini, seperti orang hamil harus membawa
gunting, angka 13 adalah angka sial, diperparah lagi oleh tayangan mistik dan
klenik yang berkembang pesat di dunia pertelevisian kita, dan ironinya mendapat
sambutan yang luar biasa dari masyarakat. Dari data yang ada, sekitar 149
tayangan misteri di TV kita. Di kantor terkumpul jimat dari harga yang terendah
Rp 100 dan termahal Rp 1 milyar.
Dunia sihir dan perdukunan erat
kaitannya dengan dunia jin dan setan, karenanya pada kesempatan ini perlu
kiranya kita menyimak pandangan Islam tentang dunia jin.
Prinsip-prinsip Islam Mengenai Jin dan Setan
1. Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah sumber kita dalam mengenal
masalah ghaib. Setiap informasi tentang yang ghaib selain dari keduanya harus
kita tolak, kecuali yang selaras dengan ajaran Al-Qur’an dan
As-Sunnah.
Allah Swt berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kepada
Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.
49:1)
2. Allah menciptakan jin dan manusia untuk satu tujuan
yakni mengabdi kepada Allah Swt.
Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)
3.
Jin diciptakan dari percikan api neraka sebelum manusia diciptakan.
“Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS.
55:15)
4. Iblis adalah keturunan jin yang membangkang dari
perintah Allah, Dia bukan golongan malaikat.
Dan (ingatlah)
ketika Kami berfirman kepada para malaikat:"Sujudlah kamu kepada Adam", maka
sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai
perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai
pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu Amat buruklah iblis
itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS.
18:50)
5. Syetan adalah sebutan bagi pembangkang dari golongan
jin dan manusia, sebagai musuh dari setiap orang beriman.
Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,
maka tinggalkan mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS.
6:112)
6. Jin adalah ummat seperti manusia, ada yang baik dan
ada yang jahat, ada yang mukmin dan ada yang kafir, agama mereka berbeda-beda,
tetapi mereka harus tetap mengikuti syariat.
Dan sesungguhnya di
antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak
demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS.
72:11)
7. Jin bisa melihat manusia, sedangkan manusia tidak bisa
melihat jin.
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat
ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari
surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada
keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari
suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak
beriman. (QS. 7:27)
8. Jin tidak dapat menampakkan diri kepada
manusia, tetapi jika yang muncul sejenis sesuatu yang menakutkan seperti
kuntilanak, genderuwo, dsb maka itu adalah setan yang ingin menakut-nakuti
manusia tapi bukan asli jin.
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui
yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib
itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan
penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (QS.
72:27)
9. Setiap manusia diikuti oleh dua qarin dari jin dan
dari malaikat. Qarin dari malaikat selalu membisikkan kebaikan, sebaliknya qarin
dari jin selalu membisikkan kejelakan dan kejahatan. Sedangkan qarin dari jin
yang mendampingi Rasulullah Saw telah masuk Islam.
Tidaklah
salah seorang dari kalian, kecuali telah didampingi oleh qarinnya dari golongan
jin dan malaikat. Para sahabat bertanya, “Dan engkau juga ya Rasulullah/”
Rasulullah menjawab, “Demikian juga dengan saya. Tetapi Allah telah membantu
saya atasnya. Maka dia masuk Islam. Dan ia tidak memerintahkan saya kecuali
dalam kebaikan” (HR. Muslim)
10. Memohon perlindungan kepada jin
adalah haram, seperti minta perlindungan terhadap dirinya, kesehatannya,
keselamatannya, hartanya, rumahnya, kantornya, kebunnya, kenadaraannya,
jabatannya, usahanya, agamanya, dsb.
Dan bahwasannya ada
beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa
laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan
kesalahan. (QS. 72:6)
11. Jin bisa merasuk ke dalam jasad
manusia dan mengalir dalam tubuh manusia melalui aliran darah. Sebagaimana Sabda
Rasulullah Saw:
“Sesungguhnya syaitan itu mengalir dari tubuh
manusia melalui jalan darah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
12.
Syetan atau jin pembangkang tidak akan mampu menguasai orang yang beriman dan
selalu bertawal kepada Allah.
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada
kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS.
16:99)
13. Orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan
mereka dengan syirik, mereka mendapat jaminan keamanan dan jaminan petunjuk dari
Allah.
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat
keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS.
6:82)
14. Gangguan jin terhadap manusia dengan merasuk ke dalam
jasadnya adalah tindakan zhalim. Terapinya adalah dengan cara membersihkan
keimanannya, meluruskan ibadahnya dengan memperbanyak dzikir.
15.
Terapi secara syar’i adalah bagian dari jihad fi sabilillah melawan syaitan maka
kita haruslah tetap istiqamah di atas jalan yang
haq.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu,
maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya
mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
(QS. 35:6)
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan
orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah
kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
(QS. 4:76)
Demikianlah makalah yang sederhana ini, mudah-mudahan
bisa bermanfaat bagi kita semua dalam rangka menegakkan amar ma’ruf nahyi munkar
dan menjaga kemurnian aqidah kita.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Similar topics
» sihir dan perdukunan
» Asal Muasal Dongeng Nenek Sihir & Pembakaran Tukang Sihir dalam Sejarah
» haramnya perdukunan
» waspadai pralktek perdukunan
» bertanya kepada paranormal
» Asal Muasal Dongeng Nenek Sihir & Pembakaran Tukang Sihir dalam Sejarah
» haramnya perdukunan
» waspadai pralktek perdukunan
» bertanya kepada paranormal
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik