Terjemahan KELIRU dalam Menentukan Awal Ramadhan & KALENDER QAMARIAH
Halaman 1 dari 1 • Share
Terjemahan KELIRU dalam Menentukan Awal Ramadhan & KALENDER QAMARIAH
Terjemahan KELIRU dalam Menentukan Awal Ramadhan &
KALENDER QAMARIAH JANGKA PANJANG
Yang dimaksud pada Ayat 2/185 bukanlah melihat Bulan atau Hilalnya di ufuk barat waktu maghrib, tetapi mengetahui bulan penanggalan Ramadhan dan dapat membuktikan dengan perhitungannya, langsung menyatakan kepada masyarakat melalui berbagai media, lalu memulai ibadah puasa Ramadhan pada hari tanggal pertama dari bulan itu.
Sebaliknya mungkin pula mereka salah tanggap tentang beberapa istilah hingga juga menimbulkan salah terjemah dan salah pasang. Kalimat asli pada Ayat 2/185 diantaranya berbunyi “FAMAN SYAHIDA MINKUMUSY SYAHRA FAL YASHUMHU”, hingga mengandung ketentuan ilmiah tentang perhitungan penanggalan Qamariah, tetapi ada terjemahan Alquran di akhir abad 14 Hijriah memberikan arti lain, di bawah ini kita kutipkan dan membandingkan dengan terjemahan wajar:
Terjemahan keliru:
2/185. ………………………………………………
Barang siapa di antara kamu menjalani bulan itu hendaklah berpuasa selama itu…..
2/185. ……………………………………………
Barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
hendaklah dia berpuasa pada bulan itu.
Terjemahan wajar:
2/185. ... ................
Siapa yang membuktikan dari kamu bulan itu, hendaklah mempuasakannya.
Mungkin ada orang yang memahami Ayat 2/185 tadi dengan “Siapa yang melihat dari kamu Bulan itu hendaklah mempuasakannya.” Hal ini pun bersalahan dengan maksud Ayat Suci sebenarnya, karena yang dapat dilihat ialah MOON atau BULAN yang mengorbit di angkasa, dalam Alquran disebut dengan QAMAR, sedangkan yang tercantum pada Ayat 2/185 ialah istilah SYAHRA berarti “bulan” penanggalan yang tidak dapat dilihat dengan mata karena dia hanyalah nama dari sejumlah hari berkelompok jadi satu bagian dari duabelas bagian lainnya dalam setahun.
Jadi yang dimaksud pada Ayat 2/185 diperintah untuk melihat Kalender/Penanggalan artinya Kalendernya sudah ada.
Untuk itu telah kita susun suatu KALENDER QAMARIAH JANGKA PANJANG dimulai dari Tahun 1351 sampai dengan Tahun 1450. Itulah yang dimaksud ALLAH pada Ayat 2/185 “siapa yang membuktikan dari kamu bulan itu, hendaklak mempuasakannya”.
CARANYA:
Hilal yaitu bulan baru atau Bulan sabit yang waktunya ditentukan ALLAH 12 kali dalam satu tahun, dinyatakan dalam Ayat 10/5 dan 9/36. Itulah yang harus dijadikan dasar penanggalan.
Penanggalan Lunar Year dimulai dari Gerhana Surya dengan pengetahuan bahwa sorenya pasti ada Hilal Bulan di ufuk barat. Sekiranya tanggal 1 Muharram, yaitu bulan pertama, bertepatan dengan tanggal 21 Maret atau 22 September pada abad 20 Masehi, tentulah terjadi gerhana penuh di tempat tertentu pada ekuator Bumi. Hal ini memang telah berlaku pada tanggal 21 Maret 1901 waktu mana Umbra atau gerhana penuh terjadi. Kemudian 1 Muharram tercatat tanggal 20 Maret 1935 dan tanggal 19 Maret 1969, waktu itu terdapat Penumbra atau gerhana tidak penuh di Sumatra Tengah, tegasnya di Bukit Tinggi, dan hal itu juga menjadi bukti bahwa Bumi dalam orbit ovalnya keliling Surya melalui garis zigzag atau melenggang ke utara dan ke selatan garis Ekliptik sesudah topan Nuh sampai kini.
Namun gerhana Surya pada tanggal 21, 20, 19 Maret tadi telah kita pergunakan selaku bahan penyusunan Kalender Nuclear untuk satu abad Hijriah dan Masehi, diterbitkan lalu diedarkan pada masyarakat umum. Dengan perhitungan atas orbit Bumi dan orbit Bulan sebagai di atas tadi, kita memperoleh ketentuan bahwa:
1. Ramadhan memiliki 29 hari tetapi 30 hari pada tahun ketiga, atau seperti yang dicatatkan di
bawah.
2. Satu tahun Qamariah terdiri dari 354 hari, tetapi 355 hari pada tahun ketiga.
Bilamana tercatat tanggal 1 Ramadhan hari Senin maka tanggal 10 Zulhujah hari Ahad pada tahun tersebut. Tetapi jika Ramadhan terdiri dari 30 hari maka tangal 1 Ramadhan dan tanggal 10 Zulhijah berlaku pada hari bersaman.
5. Di bawah ini disusunkan Kalender Lunar Year dari tahun 1351 sampai dengan 1450 Hijriah.
Ramadhan terdiri dari 29 hari, tetapi pada angka tahun didahului tanda tambah (+) Ramadhannya 30 hari, dan Syawal, Zulkaedah, Zulhijah tahun itu dimundurkan satu hari:
KALENDER QAMARIAH JANGKA PANJANG
Yang dimaksud pada Ayat 2/185 bukanlah melihat Bulan atau Hilalnya di ufuk barat waktu maghrib, tetapi mengetahui bulan penanggalan Ramadhan dan dapat membuktikan dengan perhitungannya, langsung menyatakan kepada masyarakat melalui berbagai media, lalu memulai ibadah puasa Ramadhan pada hari tanggal pertama dari bulan itu.
Sebaliknya mungkin pula mereka salah tanggap tentang beberapa istilah hingga juga menimbulkan salah terjemah dan salah pasang. Kalimat asli pada Ayat 2/185 diantaranya berbunyi “FAMAN SYAHIDA MINKUMUSY SYAHRA FAL YASHUMHU”, hingga mengandung ketentuan ilmiah tentang perhitungan penanggalan Qamariah, tetapi ada terjemahan Alquran di akhir abad 14 Hijriah memberikan arti lain, di bawah ini kita kutipkan dan membandingkan dengan terjemahan wajar:
Terjemahan keliru:
2/185. ………………………………………………
Barang siapa di antara kamu menjalani bulan itu hendaklah berpuasa selama itu…..
2/185. ……………………………………………
Barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu,
hendaklah dia berpuasa pada bulan itu.
Terjemahan wajar:
2/185. ... ................
Siapa yang membuktikan dari kamu bulan itu, hendaklah mempuasakannya.
Mungkin ada orang yang memahami Ayat 2/185 tadi dengan “Siapa yang melihat dari kamu Bulan itu hendaklah mempuasakannya.” Hal ini pun bersalahan dengan maksud Ayat Suci sebenarnya, karena yang dapat dilihat ialah MOON atau BULAN yang mengorbit di angkasa, dalam Alquran disebut dengan QAMAR, sedangkan yang tercantum pada Ayat 2/185 ialah istilah SYAHRA berarti “bulan” penanggalan yang tidak dapat dilihat dengan mata karena dia hanyalah nama dari sejumlah hari berkelompok jadi satu bagian dari duabelas bagian lainnya dalam setahun.
Jadi yang dimaksud pada Ayat 2/185 diperintah untuk melihat Kalender/Penanggalan artinya Kalendernya sudah ada.
Untuk itu telah kita susun suatu KALENDER QAMARIAH JANGKA PANJANG dimulai dari Tahun 1351 sampai dengan Tahun 1450. Itulah yang dimaksud ALLAH pada Ayat 2/185 “siapa yang membuktikan dari kamu bulan itu, hendaklak mempuasakannya”.
CARANYA:
Hilal yaitu bulan baru atau Bulan sabit yang waktunya ditentukan ALLAH 12 kali dalam satu tahun, dinyatakan dalam Ayat 10/5 dan 9/36. Itulah yang harus dijadikan dasar penanggalan.
Penanggalan Lunar Year dimulai dari Gerhana Surya dengan pengetahuan bahwa sorenya pasti ada Hilal Bulan di ufuk barat. Sekiranya tanggal 1 Muharram, yaitu bulan pertama, bertepatan dengan tanggal 21 Maret atau 22 September pada abad 20 Masehi, tentulah terjadi gerhana penuh di tempat tertentu pada ekuator Bumi. Hal ini memang telah berlaku pada tanggal 21 Maret 1901 waktu mana Umbra atau gerhana penuh terjadi. Kemudian 1 Muharram tercatat tanggal 20 Maret 1935 dan tanggal 19 Maret 1969, waktu itu terdapat Penumbra atau gerhana tidak penuh di Sumatra Tengah, tegasnya di Bukit Tinggi, dan hal itu juga menjadi bukti bahwa Bumi dalam orbit ovalnya keliling Surya melalui garis zigzag atau melenggang ke utara dan ke selatan garis Ekliptik sesudah topan Nuh sampai kini.
Namun gerhana Surya pada tanggal 21, 20, 19 Maret tadi telah kita pergunakan selaku bahan penyusunan Kalender Nuclear untuk satu abad Hijriah dan Masehi, diterbitkan lalu diedarkan pada masyarakat umum. Dengan perhitungan atas orbit Bumi dan orbit Bulan sebagai di atas tadi, kita memperoleh ketentuan bahwa:
1. Ramadhan memiliki 29 hari tetapi 30 hari pada tahun ketiga, atau seperti yang dicatatkan di
bawah.
2. Satu tahun Qamariah terdiri dari 354 hari, tetapi 355 hari pada tahun ketiga.
Bilamana tercatat tanggal 1 Ramadhan hari Senin maka tanggal 10 Zulhujah hari Ahad pada tahun tersebut. Tetapi jika Ramadhan terdiri dari 30 hari maka tangal 1 Ramadhan dan tanggal 10 Zulhijah berlaku pada hari bersaman.
5. Di bawah ini disusunkan Kalender Lunar Year dari tahun 1351 sampai dengan 1450 Hijriah.
Ramadhan terdiri dari 29 hari, tetapi pada angka tahun didahului tanda tambah (+) Ramadhannya 30 hari, dan Syawal, Zulkaedah, Zulhijah tahun itu dimundurkan satu hari:
- Code:
............................ 1351
56 53 +55 +52 57 54 59
+61 +58 63 60 65 62 +64
69 66 71 68 +70 +67 72
+77 74 79 +73 ... +75 ...
85 82 87 76 81 78 +80
93 90 +92 +89 +86 +83 88
+98 +95 ... 97 94 91 96
... ... ... ... ... 99 ...
... ... 1400 ... ... ... ...
01 06 13 +05 +02 07 04
09 +11 +08 13 10 15 12
+14 19 16 21 18 +20 +17
22 +27 24 29 +23 ... +25
+30 35 32 37 26 31 28
38 43 40 +42 +39 +36 +33
46 +48 +45 +50 47 44 49
34 41
N U C L E A R Muharram 30 hari
C L E A R N U Syafar 29 hari
L E A R N U C R. Awal 30 hari
A R N U C L E R. Akhir 30 hari
N U C L E A R J. Awal 29 hari
U C L E A R N J. Akhir 30 hari
L E A R N U C Rajab 29 hari
E A R N U C L Sya’ban 30 hari
R N U C L E A Ramadhan 29/30 hari
N U C L E A R Syawal 29 hari
U C L E A R N Zulkaedah 30 hari
L E A R N U C Zulhijah 29 hari
- Code:
N U
Ah. 1 8 15 22 29 Ah. 7 14 21 28
Sn. 2 9 16 23 30 Sn. 1 8 15 22 29
Sl. 3 10 17 24 31 Sl. 2 9 16 23 30
Rb. 4 11 18 25 Rb. 3 10 17 24 31
Km. 5 12 19 26 Km. 4 11 18 25
Jm. 6 13 20 27 Jm. 5 12 19 26
Sb. 7 14 15 28 Sb. 6 13 20 27
C L
Ah. 6 13 20 27 Ah. 5 12 19 26
Sn. 7 14 21 28 Sn. 6 13 20 27
Sl. 1 8 15 22 29 Sl. 7 14 21 28
Rb. 2 9 16 23 30 Rb. 1 8 15 22 29
Km. 3 10 17 24 31 Km. 2 9 16 23 30
Jm. 4 11 18 25 Jm. 3 10 17 24 31
Sb. 5 12 19 26 Sb. 4 11 18 25
E A
Ah. 4 11 18 25 Ah. 3 10 17 24 31
Sn. 5 12 19 26 Sn. 4 11 18 25
Sl. 6 13 20 27 Sl. 5 12 19 26
Rb. 7 14 21 28 Rb. 6 13 20 27
Km. 1 8 15 22 29 Km. 7 14 21 28
Jm. 2 9 16 23 30 Jm. 1 8 15 22 29
Sb. 3 10 17 24 31 Sb. 2 9 16 23 30
- Code:
R
Ah. 2 9 16 23 30
Sn. 3 10 17 24 31
Sl. 4 11 18 25
Rb. 5 12 19 26
Km. 6 13 20 27
Jm. 7 14 21 28
Sb. 1 8 15 22 29
Perlu dicatat bahwa Bulan mengorbit keliling Bumi sejauh 331˚ 15’, selama 29 hari 12 jam 44,04 menit. Dia bergerak dalam satu hari sejauh 11˚ 12’. Jadi keliling 360˚ – 331˚ 15’ = 28˚ 45’ kalau dikalikan 12 bulan Qamariah maka satu tahun Islam adalah 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik atau 345 derajat gerak edar Bumi keliling Surya.
Similar topics
» Cara Menentukan Awal Ramadhan
» Nisfu Sya'ban: Cara lain menentukan Awal Ramadhan
» Nisfu Sya'ban: Cara lain menentukan Awal Ramadhan
» perbedaan penentuan awal puasa dalam kalender hijriyah
» Awal Ramadhan 1433 H
» Nisfu Sya'ban: Cara lain menentukan Awal Ramadhan
» Nisfu Sya'ban: Cara lain menentukan Awal Ramadhan
» perbedaan penentuan awal puasa dalam kalender hijriyah
» Awal Ramadhan 1433 H
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik