Semula benci Islam,tapi sekarang mualaf
Halaman 1 dari 1 • Share
Semula benci Islam,tapi sekarang mualaf
Semula Benci Islam, Diplomat AS Ini Justru Jadi
Mualaf
Selasa, 23 Juni 2015 - 16:07 WIB
Evan Cary, seorang diplomat Amerika Serikat
(AS), berbagi cerita bagaimana dirinya bisa
menjadi seorang mualaf. (Victor
Maulana.Sindonews)
JAKARTA - Evan Cary, seorang diplomat
Amerika Serikat (AS), berbagi cerita bagaimana
dirinya bisa menjadi seorang mualaf. Dirinya
mengaku, semua berawal ketika dia mencoba
untuk belajar berpuasa, dan ditugaskan di
Jakarta awal 90-an.
Pria asal Seattle, AS itu mengaku pada awalnya
tidak mengetahui ajaran Islam, dan cenderung
membenci Islam. Cary mengaku sempat
mengalami pergolakan bathin ketika mulai
mempelajari Islam. Di satu sisi dia sudah cukup
tahu dengan ajaran Islam, sementara di sisi lain
ia masih menyimpan rasa tidak suka terhadap
Islam.
"Saya mendengarkan suara di telinga saya,
kamu sudah mengenal Islam, tapi kenapa kamu
belum juga memeluk agama Islam, dan itu
membuat saya marah. Saya tahu banyak
tentang Islam saat itu, tapi saya tidak senang
dengan Islam," kata pria yang menjabat sebagai
wakil Konsuler Bidang Manajemen di Kedutaan
AS saat berkunjung ke Gedung Sindo pada
Selasa (23/6/2015).
Setelah terus menerus belajar dan mengenal
Islam, diplomat AS yang pernah bertugas di
Oman dan Afghanistan itu akhirnya
memutuskan untuk membaca dua kalimat
syahdat sebagai syarat memeluk agama Islam.
Cary mengaku mulai menjadi Muslim sejak
tahun 1994, kala itu dirinya masih bertugas di
Jakarta.
Ketika disinggung bagaimana reaksi keluarga
saat dirinya memutuskan untuk memeluk
agama Islam, Cary mengaku ayahnya sempat
marah. "Kamu ingin menjadi teroris?," kata
Cary yang menirukan perkataan ayahnya.
Sang ibulah yang membuat keluarga menerima
Carry sebagai seorang Muslim. "Tapi, mereka
tetap menganggap saya aneh," sambungnya.
Walaupun sudah memeluk Islam cukup lama,
Cary mengaku sampai saat ini belum bisa
mengaji dengan lancar. Dia mengaku memang
cukup malas untuk belajar mengaji, dan
mempelajari Islam lebih dalam lagi ketika
sewaktu muda.
Cary mengaku baru mulai serius belajar
membaca al-Quran satu tahun terakhir ini. Pria
berkacamata itu mengaku belajar membaca al-
Quran bersama dengan anak-anaknya. "Saat ini
saya sudah belajar sampai Iqra tiga," katanya
seraya tertawa.
Salah satu momen yang mengubah hidupnya
adalah ketika dia menjalankan ibadah Umrah.
Dengan menitikan air mata, saat Umrah itulah
dirinya mengaku disentuh oleh Allah dan sejak
saat itu dia mulai rajin menjalankan salat.
http://international.sindonews.com/read/1016010/40/semula-benci-islam-diplomat-as-ini-justru-jadi-mualaf-1435050432?utm_source=RSSfeed&utm_medium=Referral&utm_term=Asia%20Pasifik&utm_campaign=RSS&utm_source=twitterfeed&utm_medium=facebook
.
Mualaf
Selasa, 23 Juni 2015 - 16:07 WIB
Evan Cary, seorang diplomat Amerika Serikat
(AS), berbagi cerita bagaimana dirinya bisa
menjadi seorang mualaf. (Victor
Maulana.Sindonews)
JAKARTA - Evan Cary, seorang diplomat
Amerika Serikat (AS), berbagi cerita bagaimana
dirinya bisa menjadi seorang mualaf. Dirinya
mengaku, semua berawal ketika dia mencoba
untuk belajar berpuasa, dan ditugaskan di
Jakarta awal 90-an.
Pria asal Seattle, AS itu mengaku pada awalnya
tidak mengetahui ajaran Islam, dan cenderung
membenci Islam. Cary mengaku sempat
mengalami pergolakan bathin ketika mulai
mempelajari Islam. Di satu sisi dia sudah cukup
tahu dengan ajaran Islam, sementara di sisi lain
ia masih menyimpan rasa tidak suka terhadap
Islam.
"Saya mendengarkan suara di telinga saya,
kamu sudah mengenal Islam, tapi kenapa kamu
belum juga memeluk agama Islam, dan itu
membuat saya marah. Saya tahu banyak
tentang Islam saat itu, tapi saya tidak senang
dengan Islam," kata pria yang menjabat sebagai
wakil Konsuler Bidang Manajemen di Kedutaan
AS saat berkunjung ke Gedung Sindo pada
Selasa (23/6/2015).
Setelah terus menerus belajar dan mengenal
Islam, diplomat AS yang pernah bertugas di
Oman dan Afghanistan itu akhirnya
memutuskan untuk membaca dua kalimat
syahdat sebagai syarat memeluk agama Islam.
Cary mengaku mulai menjadi Muslim sejak
tahun 1994, kala itu dirinya masih bertugas di
Jakarta.
Ketika disinggung bagaimana reaksi keluarga
saat dirinya memutuskan untuk memeluk
agama Islam, Cary mengaku ayahnya sempat
marah. "Kamu ingin menjadi teroris?," kata
Cary yang menirukan perkataan ayahnya.
Sang ibulah yang membuat keluarga menerima
Carry sebagai seorang Muslim. "Tapi, mereka
tetap menganggap saya aneh," sambungnya.
Walaupun sudah memeluk Islam cukup lama,
Cary mengaku sampai saat ini belum bisa
mengaji dengan lancar. Dia mengaku memang
cukup malas untuk belajar mengaji, dan
mempelajari Islam lebih dalam lagi ketika
sewaktu muda.
Cary mengaku baru mulai serius belajar
membaca al-Quran satu tahun terakhir ini. Pria
berkacamata itu mengaku belajar membaca al-
Quran bersama dengan anak-anaknya. "Saat ini
saya sudah belajar sampai Iqra tiga," katanya
seraya tertawa.
Salah satu momen yang mengubah hidupnya
adalah ketika dia menjalankan ibadah Umrah.
Dengan menitikan air mata, saat Umrah itulah
dirinya mengaku disentuh oleh Allah dan sejak
saat itu dia mulai rajin menjalankan salat.
http://international.sindonews.com/read/1016010/40/semula-benci-islam-diplomat-as-ini-justru-jadi-mualaf-1435050432?utm_source=RSSfeed&utm_medium=Referral&utm_term=Asia%20Pasifik&utm_campaign=RSS&utm_source=twitterfeed&utm_medium=facebook
.
Similar topics
» Umat Islam Jaman Sekarang
» Di Malaysia, Kata 'Allah' Sekarang hanya Milik Ummat Islam
» kenapa islam dan muslim membohongi para mualaf?
» Inilah alasan mengapa masuk Islam menjadi MUALAF
» Penulis Kristen Rosalyn Rushbrook Jadi Mualaf, “Masuk Islam Itu Mudah”
» Di Malaysia, Kata 'Allah' Sekarang hanya Milik Ummat Islam
» kenapa islam dan muslim membohongi para mualaf?
» Inilah alasan mengapa masuk Islam menjadi MUALAF
» Penulis Kristen Rosalyn Rushbrook Jadi Mualaf, “Masuk Islam Itu Mudah”
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik