islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Halaman 1 dari 3 • Share
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Kristen: Almasih adalah Tuhan dan Anak Allah karena dia dilahirkan tanpa bapak.
Ahmadi: Hadhrat Adam dilahirkan tanpa ibu dan bapak. Apakah ini berarti dia lebih besar, baik dari Tuhan sendiri maupun anak-Nya? Begitu pula mengenai Melkisedek, raja Salem, kita baca dalam Bibel: “Ia tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya” (Ibrani 7:3).
Kristen: Dalam Injil, tentang Yesus, banyak sekali disebutkan kata “Anak Tuhan” (Dr. Philips membacakan kutipan-kutipan mengenai ini).
Ahmadi: Ayat-ayat ini tidak dapat kita artikan secara harfiah, melainkan harus diartikan sebagai kata-kata kiasan. Ada dua alasan tentang ini:
Yesus sendiri menafsirkan istilah “Anak Tuhan”. Dalam rangka tafsirnya ini tingkat kedudukannya tidak melebihi nabi-nabi lainnya, malahan tampak lebih rendah disbanding dengan beberapa nabi yang lain. Dikatakan: “Aku dan Bapa adalah satu.” Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapaku yang kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melemparkan Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah.” Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut Allah – sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan, masihkah kamu berkata kepada Dia yang telah dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutusNya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?” (Yohanes 10:30-36). Adalah jelas bahwa orang Yahudi memandang Yesus sebagai seorang manusia yang berbohong karena mengaku dirinya sebagai Tuhan. Sekiranya dia sebenarnya Tuhan, dia tentunya mengaku terus terang bahwa dia memang Tuhan. Namun, dia menjawab bahwa tentang para nabi-nabi dan orang-orang suci di masa lalu dikatakan: Kamu tuhan.” Karena itu apa salahnya kalau dia mengatakan dia “Anak Tuhan” dalam artian, sebagaimana halnya nabi-nabi masa lalu disebut Tuhan. Dalam artian seperti itulah Yesus juga disebut anak tuhan, secara kiasan, bukan harfiah, bukan dalam arti hakiki.
Kata “Anak Tuhan” banyak sekali digunakan oleh Bibel untuk orang-orang lain. Kita cantumkan di sini:
“Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anakku, anakKu yang sulung” (Keluaran 4:22).
“Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu” (Ulangan 14:1).
“Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediamanNya yang kudus” (Mazmur 68:6).
“Dialah yang akan mendirikan rumah bagi namaKu dan dialah yang akan menjadi anakKu dan Aku akan menjadi bapaNya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya”. (II Samuel 7:13,14).
“Aku telah memilih dia menjadi anakKu dan Aku akan menjadi bapanya” (I Tawarikh 28:6 dan 22:10).
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:19).
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” (Matius 5:45).
“Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapa, yaitu Dia yang di sorga.” (Matius 23:9).
“Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari padaNya” (I Yohanes 5:1).
“Anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.” (Lukas 3:38).
“Kita ini dari keturunan Allah juga” (Kisah Rasul-Rasul 17:28).
“Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14).
“Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:14)
“Dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai” (Yohanes 11:52)
“Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukannya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya ia, Anaknya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:29)
“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (I Korintus 3:16)
“Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan” (II Korintus 6:18)
“Anak-anak Allah yang hidup” (Hosea 1:10)
“Aku telah menjadi bapa Israel, Efrain adalah anak sulungKu” (Yeremia 31:9)
Dari kutipan di atas adalah jelas bagaikan terangnya siang bolong bahwa
Bibel menyebutkan kata “Anak” dalam artian kasih dan sayang semata. Dan tidak diragukan bahwa status Hadhrat Almasih atau Yesus adalah seorang nabi yang dikasihi Tuhan.
Kristen: Perjanjian Lama juga dengan jelas mengatakan, bahwa Almasih adalah Tuhan dan Rab (Lord).
Ahmadi: Ini tidak benar. Coba lihat tafsir Injil Matius yang diterbitkan oleh “The Nile Publishing House”, halaman 178, di sana ditulis: “LAM YULIN ‘AN NAFSIHI MAN HUWA WALAM TAKUN NUBUWAAT AL’AHDIL QADIMI MUWADDHIHAH LAHUTAHU JALIYAN.” Artinya: Tentang diri sendiri Almasih tidak mengemukakan siapa, begitu pula nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama tidak menunjukkan secara jelas tentang ketuhanannya…’
Kristen: Telah diutarakan oleh Yesaya: “sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu petanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik” (Yesaya 7:14, 15).
Ahmadi: Mari kita andaikan nubuatan ini cocok untuk Almasih. Meskipun demikian tidak membuktikan bahwa dia adalah Tuhan atau anak Tuhan. Tetapi, sebenarnya ialah, nubuatan ini tidak kena kepada Almasih. Sebabnya ialah:
Ibundanya sendiri tak memberikan nama “Imanuel”, melainkan “Yasoo.” Kata ini secara maknawi tidak dapat diterapkan pada Almasih karena arti Imanuel ialah: “Tuhan bersama kita.” Yesus berkata: “Eloi, Eloi. Lama sabakhtani?” yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34). Jadi jelas, kata Imanuel, dalam kata maupun makna, tidak dapat dikenakan kepada Almasih. Ini hanya cocok untuk Nabi Muhammad s.a.w., secara maknawi kata ini tepat untuknya. Pada saat sangat gawat penuh bahaya, di saat orang gagah berani pun jantungya akan berdebar-debar, Nabi Muhammad s.a.w. menyatakan dengan penuh keberanian dan keyakinan kepada Abu Bakar Siddiq: “La Tahzan Innalaha Ma’ana (Artinya: jangan khawatir, Dia pasti bersama kita).
Hal ini juga tidak dapat Anda buktikan bahwa Yesus Almasih telah makan dadih susu dan madu. Karena itu tidak layak Anda menyebut sesuatu yang tidak didukung oleh dalil yang kuat.
Kristen: Dalam ayat ini ada kata anak dara dan selain Maryam, bunda Almasih, tak ada anak dara yang melahirkan anak.
Ahmadi: Memang, kami juga beriktikad bahwa Almasih karena Qudrat Illahi yang tak mengenal batas itu dilahirkan tanpa perantaraan bapak. Tetapi, bagaimanapun dalam kitab Yesaya dikatakan, dalam bahasa Ibrani, kata itu tidak diuntukkan bagi anak dara (gadis) saja, melainkan digunakan juga untuk wanita-wanita muda yang bukan gadis lagi atau yang sudah bersuami.
Kristen: Saya mengetahui bahwa orang-orang Ahmadiyah dalam hal ini menggunakan dalil orang-orang Jerman atheis.
Ahmadi: Saya tidak tahu bahwa para ilmuwan dan peneliti Jerman sepaham dengan kami. Apa yang saya katakan ialah didukung oleh bahasa Ibrani. Silahkan periksa kamus Ibrani yang mendukung uraian saya. Selain itu kata tersebut juga terdapat dalam kitab Amsal 30:19, Bibel yang diterjemahkan oleh golongan Anda sendiri ke dalam bahasa Arab “Fataah” (wanita muda).
Ahmadi: Hadhrat Adam dilahirkan tanpa ibu dan bapak. Apakah ini berarti dia lebih besar, baik dari Tuhan sendiri maupun anak-Nya? Begitu pula mengenai Melkisedek, raja Salem, kita baca dalam Bibel: “Ia tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya” (Ibrani 7:3).
Kristen: Dalam Injil, tentang Yesus, banyak sekali disebutkan kata “Anak Tuhan” (Dr. Philips membacakan kutipan-kutipan mengenai ini).
Ahmadi: Ayat-ayat ini tidak dapat kita artikan secara harfiah, melainkan harus diartikan sebagai kata-kata kiasan. Ada dua alasan tentang ini:
Yesus sendiri menafsirkan istilah “Anak Tuhan”. Dalam rangka tafsirnya ini tingkat kedudukannya tidak melebihi nabi-nabi lainnya, malahan tampak lebih rendah disbanding dengan beberapa nabi yang lain. Dikatakan: “Aku dan Bapa adalah satu.” Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapaku yang kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melemparkan Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diriMu dengan Allah.” Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah? Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut Allah – sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan, masihkah kamu berkata kepada Dia yang telah dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutusNya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?” (Yohanes 10:30-36). Adalah jelas bahwa orang Yahudi memandang Yesus sebagai seorang manusia yang berbohong karena mengaku dirinya sebagai Tuhan. Sekiranya dia sebenarnya Tuhan, dia tentunya mengaku terus terang bahwa dia memang Tuhan. Namun, dia menjawab bahwa tentang para nabi-nabi dan orang-orang suci di masa lalu dikatakan: Kamu tuhan.” Karena itu apa salahnya kalau dia mengatakan dia “Anak Tuhan” dalam artian, sebagaimana halnya nabi-nabi masa lalu disebut Tuhan. Dalam artian seperti itulah Yesus juga disebut anak tuhan, secara kiasan, bukan harfiah, bukan dalam arti hakiki.
Kata “Anak Tuhan” banyak sekali digunakan oleh Bibel untuk orang-orang lain. Kita cantumkan di sini:
“Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anakku, anakKu yang sulung” (Keluaran 4:22).
“Kamulah anak-anak TUHAN, Allahmu” (Ulangan 14:1).
“Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediamanNya yang kudus” (Mazmur 68:6).
“Dialah yang akan mendirikan rumah bagi namaKu dan dialah yang akan menjadi anakKu dan Aku akan menjadi bapaNya; Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya atas Israel sampai selama-lamanya”. (II Samuel 7:13,14).
“Aku telah memilih dia menjadi anakKu dan Aku akan menjadi bapanya” (I Tawarikh 28:6 dan 22:10).
“Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.” (Matius 5:19).
“Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” (Matius 5:45).
“Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapa, yaitu Dia yang di sorga.” (Matius 23:9).
“Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari padaNya” (I Yohanes 5:1).
“Anak Enos, anak Set, anak Adam, anak Allah.” (Lukas 3:38).
“Kita ini dari keturunan Allah juga” (Kisah Rasul-Rasul 17:28).
“Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah” (Roma 8:14).
“Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:14)
“Dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai” (Yohanes 11:52)
“Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukannya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya ia, Anaknya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara” (Roma 8:29)
“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” (I Korintus 3:16)
“Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan” (II Korintus 6:18)
“Anak-anak Allah yang hidup” (Hosea 1:10)
“Aku telah menjadi bapa Israel, Efrain adalah anak sulungKu” (Yeremia 31:9)
Dari kutipan di atas adalah jelas bagaikan terangnya siang bolong bahwa
Bibel menyebutkan kata “Anak” dalam artian kasih dan sayang semata. Dan tidak diragukan bahwa status Hadhrat Almasih atau Yesus adalah seorang nabi yang dikasihi Tuhan.
Kristen: Perjanjian Lama juga dengan jelas mengatakan, bahwa Almasih adalah Tuhan dan Rab (Lord).
Ahmadi: Ini tidak benar. Coba lihat tafsir Injil Matius yang diterbitkan oleh “The Nile Publishing House”, halaman 178, di sana ditulis: “LAM YULIN ‘AN NAFSIHI MAN HUWA WALAM TAKUN NUBUWAAT AL’AHDIL QADIMI MUWADDHIHAH LAHUTAHU JALIYAN.” Artinya: Tentang diri sendiri Almasih tidak mengemukakan siapa, begitu pula nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama tidak menunjukkan secara jelas tentang ketuhanannya…’
Kristen: Telah diutarakan oleh Yesaya: “sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu petanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan makan dadih dan madu sampai ia tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik” (Yesaya 7:14, 15).
Ahmadi: Mari kita andaikan nubuatan ini cocok untuk Almasih. Meskipun demikian tidak membuktikan bahwa dia adalah Tuhan atau anak Tuhan. Tetapi, sebenarnya ialah, nubuatan ini tidak kena kepada Almasih. Sebabnya ialah:
Ibundanya sendiri tak memberikan nama “Imanuel”, melainkan “Yasoo.” Kata ini secara maknawi tidak dapat diterapkan pada Almasih karena arti Imanuel ialah: “Tuhan bersama kita.” Yesus berkata: “Eloi, Eloi. Lama sabakhtani?” yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Markus 15:34). Jadi jelas, kata Imanuel, dalam kata maupun makna, tidak dapat dikenakan kepada Almasih. Ini hanya cocok untuk Nabi Muhammad s.a.w., secara maknawi kata ini tepat untuknya. Pada saat sangat gawat penuh bahaya, di saat orang gagah berani pun jantungya akan berdebar-debar, Nabi Muhammad s.a.w. menyatakan dengan penuh keberanian dan keyakinan kepada Abu Bakar Siddiq: “La Tahzan Innalaha Ma’ana (Artinya: jangan khawatir, Dia pasti bersama kita).
Hal ini juga tidak dapat Anda buktikan bahwa Yesus Almasih telah makan dadih susu dan madu. Karena itu tidak layak Anda menyebut sesuatu yang tidak didukung oleh dalil yang kuat.
Kristen: Dalam ayat ini ada kata anak dara dan selain Maryam, bunda Almasih, tak ada anak dara yang melahirkan anak.
Ahmadi: Memang, kami juga beriktikad bahwa Almasih karena Qudrat Illahi yang tak mengenal batas itu dilahirkan tanpa perantaraan bapak. Tetapi, bagaimanapun dalam kitab Yesaya dikatakan, dalam bahasa Ibrani, kata itu tidak diuntukkan bagi anak dara (gadis) saja, melainkan digunakan juga untuk wanita-wanita muda yang bukan gadis lagi atau yang sudah bersuami.
Kristen: Saya mengetahui bahwa orang-orang Ahmadiyah dalam hal ini menggunakan dalil orang-orang Jerman atheis.
Ahmadi: Saya tidak tahu bahwa para ilmuwan dan peneliti Jerman sepaham dengan kami. Apa yang saya katakan ialah didukung oleh bahasa Ibrani. Silahkan periksa kamus Ibrani yang mendukung uraian saya. Selain itu kata tersebut juga terdapat dalam kitab Amsal 30:19, Bibel yang diterjemahkan oleh golongan Anda sendiri ke dalam bahasa Arab “Fataah” (wanita muda).
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Kristen: Saya kemukakan satu nubuatan lagi yang secara jelas menunjukkan bahwa Almasih adalah anak Tuhan dan bukan sekadar nabi dan rasul, yaitu: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang; Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.” (Yesaya 9:5-6)
Ahmadi: Apakah Anda punya dalil untuk menyatakan bahwa nubuatan ini dapat diterapkan untuk Yesus Almasih? Karena, nubuatan ini menerangkan bahwa anak itu akan menjadi “Tuhan Yang Kuasa, Bapa Yang Kekal”. Menurut agama Anda Almasih bukanlah “Bapa”, melainkan “anak Tuhan”. Tidak pula Yesus itu “Kuasa” bahkan, pada pemandangan Anda, dia manusia yang begitu rupa tak berdayanya sehingga orang Yahudi membunuhnya dengan cara yang mengerikan. Yesus tidak pula “Pangeran Perdamaian” (Prince of Peace) bahkan dia sendiri mengatakan: “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Matius 10:34).
Kristen: Nubuatan ini cukup jelas menunjukkan dan mengukuhkan Yesus adalah Tuhan.
Ahmadi: Saya telah menegaskan, nubuatan ini tidak kami percayai menjadi genap pada diri Yesus. Tetapi, kalaupun pengandaian ini kita terima seperti yang Anda artikan, maka saya katakan, ini adalah kata-kata kiasan. Di dalam Bibel banyak kita dapatkan contohnya seperti berikut:
Berfirman TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu” (Keluaran 7:1).
“Ia harus berbicara bagimu kepada bangsa itu, dengan demikian ia akan menjadi penyambung lidahmu dan engkau akan menjadi seperti Allah baginya.” (Keluaran 4:16).
“Aku sendiri telah berfirman: “Kamu adalah Allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian” (Mazmur 82:6).
Demikianlah percakapan yang menyangkut keterangan pendeta itu kami tulis secara ringkas. Saya sangat berharap bapak pendeta yang terhormat itu akan menyebutkan mukjizat-mukjizat Yesus dalam diskusi itu. Namun, dia sama sekali tidak mengarah ke situ. Karena itu, untuk sementara ini kami tak akan membicarakan masalah ini dan kami tunda sampai kesempatan yang lain.
Sekarang, baiklah saya cantumkan secara singkat dalil-dalil yang saya kemukakan dalam ajang tukar pikiran itu guna membantah ketuhanan Almasih. Seandainya ada pendeta yang merasa mampu membantah dalil-dalil saya, maka kami dengan ini menyampaikan undangan secara terbuka kepada khalayak umum umat Kristen. Bahkan Dr. Philips berusaha pun tidak mampu untuk membantahnya.
Sedikit pun tak ada bukti bahwa Injil menempatkan martabat Almasih lebih dari nabi dan rasul. Adalah jelas seorang rasul tidak dapat menjadi Tuhan. Dalil-dalil kami didukung ayat-ayat yang berikut:
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).
“Barang siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku. Dan barang siapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku” (Markus 9:37).
“Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Matius 15:24).
“Aku menuruti perintah Bapaku dan tinggal di dalam kasihNya” (Yohanes 15:10).
“Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah” (Yohanes 8:40).
“Barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku” (Matius 10:40).
Adalah jelas, Almasih hanya seorang nabi semata, bukan Tuhan sendiri.
Tuhan itu hanya bisa dikenal melalui sifat-sifatNya. Kalau sifat-sifat Ilahi itu ada pada Yesus, Anda pantas menamakan dia Tuhan. Namun, hakikatnya adalah sebaliknya. Pada Almasih tidak terdapat sifat Ilahiyah. Karena itu, pengakuan akan ketuhanannya tidak benar dan bertentangan dengan kebenaran.
Mari kita perbandingkan sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan Tuhan dengan tindakan-tindakan dan perbuatan-perbuatan Yesus.
Tuhan tidak layak minta doa dari siapapun juga, bahkan orang meminta dan memohon kepadaNya. Adalah sunah (tradisi) Tuhan mengabulkan doa orang baik-baik dan bijak. Dikatakan: “TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarNya” (Amsal 15:29). Almasih sendiri berdoa, memohon kepada Tuhan, seperti tersebut dalam Injil: “Akan tetapi ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa” (Lukas 5:16), dan Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa” (Lukas 22:44); dan “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa” (Matius 26:36); kemudian: “Dalam hidupNya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkannya dari maut dan karena kesalahannya ia telah didengarkan” (Ibrani 5:7). Kalau Yesus itu Tuhan (Rab) kepada siapa dia mohon doa dan meminta pertolongannya? Ayat-ayat ini membuktikan bahwa Almasih bukan Tuhan.
Sifat Allah itu kuasa mutlak atas segala sesuatu (baca II Korintus 6:18). Namun, Yesus tidak kuasa sama sekali. Karena itu dia bukan Tuhan. Adapun bukti bahwa Yesus tidak kuasa terdapat dalam ayat-ayat Injil ini: “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri” (Yohanes 5:30); Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun di sana. (Markus 6:5). “Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihatNya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawab apapun” (Lukas 23:8,9). “Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan (II Korintus 13:4).
Allah itu Maha Mengetahui segala yang gaib. Tidak ada yang tersembunyi daripadaNya. Dia tahu segala yang ada di langit dan di bumi serta segala makhluk: “Maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena Engkau mengenal hatinya sebab Engkau sajalah yang mengenal hati semua anak manusia” (I Raja-Raja 8:39). Sebaliknya, Yesus sedikit pun tidak tampak memiliki sifat ini. Keterangan Injil yang berikut ini menjadi saksi, yaitu:
a) “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja” (Markus 13:32).
b) “Pada pagi-pagi hari dalam perjalananNya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja” (Matius 21:18,19).
c) Lalu kata Yesus: “Siapa yang menjamah Aku? Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: “Guru orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau.” Tetapi Yesus berkata: “Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diriKu’.”(Lukas 8:34,36).
d) “Kepadamu akan Kuberikan kunci kerajaan Sorga. Apa yang kau ikut di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang aku lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 16:19).
“Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Matius 16:23).
e) Yudas adalah salah satu dari kedua belas murid Yesus. Dia mengkhianati Yesus. Meskipun demikian kata Yesus kepada mereka (termasuk Yudas): “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya, kamu yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas tahta untuk menghakimi kedua belas suku Israel” (Matius 19:28).
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Yesus tidak tahu ilmu gaib (segala yang gaib) dan tidak bisa tahu tentang yang tersembunyi. Bahkan hal-hal biasa (seperti musim buah ara) tidak tahu. Karena itu, mengatakan Yesus itu Tuhan jelas-jelas salah.
Adalah keagungan Tuhan bahwa Dia tidak mungkin bisa mati: “Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri” (I Timotius 6:16). Akan tetapi sebaliknya Yesus mati. Dikatakan: “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita” (Roma 5:6). Jelas Yesus bukan Tuhan.
Allah Ta’ala semata yang dapat memberikan najat (keselamatan) kepada manusia yang menyelamatkannya dari kehancuran. Daud a.s. mengatakan: “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Mazmur 34:19). Yesus tidak dapat membebaskan orang dari musibah-musibah. Malahan pada saat menghadapi musibah, meminta keselamatan dari Tuhan. Dikatakan: “Jiwaku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku” (Yohanes 12:27). Karena itu mempercayai Yesus sebagai tuhan adalah salah.
Allah Ta’ala tidak takut atau khawatir terhadap siapa pun. Tetapi Yesus tidak begitu. Dia takut dari orang–orang Yahudi seperti tersebut dalam ayat-ayat Injil ini: “Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi” (Yohanes 11:53,54). Yesus melarang murid-muridNya supaya jangan memberitahukan kepada sesiapa pun bahwa Ia Mesias (Matius 16:20). “Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam” (Yohanes 7:10). Jelas tidak layak menetapkan seorang penakut sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tuhan adalah Dia yang bertindak, berkuasa di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya berlaku di segala tempat. Keputusan-Nya tidak dapat ditolak, dan tidak dapat dihentikan. Adapun Yesus, setiap orang di antara kita tahu bahwa dia tidak demikian. Dia sendiri mengatakan, “Cawanku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya” (Matius 20:23). “Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biralah cawan ini lalu daripadaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Matius 26:39). Dengan demikian jelas Yesus bukan Tuhan.
Allah Ta’ala ada di atas semua makhluk-Nya, tidak dapat diuji oleh siapa pun, tidak dalam arti baik atau buruk. Rasul Yakub mengatakan: “Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencoba siapa pun” (Yakobus 1:13). Tetapi Injil menerangkan kepada kita bahwa syaitan menguji Yesus bukan selama satu-dua hari, melainkan selama empat puluh hari penuh. Kemana dibawa, ke situ dia pergi (Baca Lukas 4:1-13).
Bibel mengatakan: “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya” (I Tawarikh 16:34), namun dari Injil tampak bahwa Yesus tidak terima sifat “baik” untuk dirinya. Dikatakan: “Jawab Yesus: Mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari Allah saja” (Markus 10:18). Oleh karena itu, Yesus bukan Tuhan.
Allah tidak tidur. Dalam Mazmur dikatakan: “Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur” (Markus 4:37,38).
Tuhan tidak terbunuh. Bila terbunuh, dia bukan Tuhan. Dikatakan: “Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah” (Yehezkiel 28:9). Tetapi tentang Yesus dikatakan: “Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh” (Kisah Para Rasul 5:30). Dalil apa yang dapat diberikan orang Kristen yang membuktikan, Almasih itu Tuhan, padahal mereka meyakini bahwa dia terbunuh?
Tidak ada yang lebih besar daripada Tuhan. Dia mutlak paling luhur. Tetapi Bibel mengatakan tentang Yesus: “Bapa lebih besar daripada Aku” (Yohanes 14:28). Kata Paulus: “Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepada dari tiap-tiap perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah” (I Korintus 11:3).
Di antara sifat-sifat Allah Ta’ala, Dia menghidupkan orang-orang mati. Dikatakan: “Hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati” (II Korintus 1:9). Yesus, daripada menghidupkan orang yang sudah mati, dia sendiri mati. Tuhanlah yang membuatnya hidup. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati (Kisah Para Rasul 13:3). Jelas Almasih bukan Tuhan, melainkan seorang hamba Allah yang baik yang oleh Allah dianugerahi nikmat-nikmat-Nya dan diutus sebagai tokoh teladan bagi kaum Bani Israel.
Tak ada yang menyamai atau menyerupai Tuhan. Tak ada sekutu dalam sifat-sifat, zat, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Tetapi, Yesus adalah seorang manusia seperti manusia-manusia lainnya. Tinggal di dalam rahim ibunya selama beberapa masa baru lahir, lalu “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya (Lukas 2:40). Dia sendiri berkata tentang dirinya: “Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: “Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya” (Matius 11:19). “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Lukas 9:58). “Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya” (Matius 21:3). “HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggalah di sini dan berjaga-jagalah (Markus 14:34), “Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus.” (Yohanes 11: 33 – 35). Dia merasa lapar juga, yaitu dia memerlukan segala yang dihayati oleh manusia. Akhirnya menurut orang-orang Kristen Yesus dibunuh. Mungkinkah orang seperti tersebut ini menjadi Tuhan dan masuk akalkah mengatakan dia Rab hingga layak dimintai pertolongannya? Tidak mungkin. Kalau dianggap Tuhan dia dan para penyembahnya jelas lemah. Pada hakikatnya mereka belum mengenal sepenuhnya Tuhan yang sejati. Tuhan itulah Dia Yang Memiliki segala kekuatan dan menguasai segala sesuatu.
Ahmadi: Apakah Anda punya dalil untuk menyatakan bahwa nubuatan ini dapat diterapkan untuk Yesus Almasih? Karena, nubuatan ini menerangkan bahwa anak itu akan menjadi “Tuhan Yang Kuasa, Bapa Yang Kekal”. Menurut agama Anda Almasih bukanlah “Bapa”, melainkan “anak Tuhan”. Tidak pula Yesus itu “Kuasa” bahkan, pada pemandangan Anda, dia manusia yang begitu rupa tak berdayanya sehingga orang Yahudi membunuhnya dengan cara yang mengerikan. Yesus tidak pula “Pangeran Perdamaian” (Prince of Peace) bahkan dia sendiri mengatakan: “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Matius 10:34).
Kristen: Nubuatan ini cukup jelas menunjukkan dan mengukuhkan Yesus adalah Tuhan.
Ahmadi: Saya telah menegaskan, nubuatan ini tidak kami percayai menjadi genap pada diri Yesus. Tetapi, kalaupun pengandaian ini kita terima seperti yang Anda artikan, maka saya katakan, ini adalah kata-kata kiasan. Di dalam Bibel banyak kita dapatkan contohnya seperti berikut:
Berfirman TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu” (Keluaran 7:1).
“Ia harus berbicara bagimu kepada bangsa itu, dengan demikian ia akan menjadi penyambung lidahmu dan engkau akan menjadi seperti Allah baginya.” (Keluaran 4:16).
“Aku sendiri telah berfirman: “Kamu adalah Allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian” (Mazmur 82:6).
Demikianlah percakapan yang menyangkut keterangan pendeta itu kami tulis secara ringkas. Saya sangat berharap bapak pendeta yang terhormat itu akan menyebutkan mukjizat-mukjizat Yesus dalam diskusi itu. Namun, dia sama sekali tidak mengarah ke situ. Karena itu, untuk sementara ini kami tak akan membicarakan masalah ini dan kami tunda sampai kesempatan yang lain.
Sekarang, baiklah saya cantumkan secara singkat dalil-dalil yang saya kemukakan dalam ajang tukar pikiran itu guna membantah ketuhanan Almasih. Seandainya ada pendeta yang merasa mampu membantah dalil-dalil saya, maka kami dengan ini menyampaikan undangan secara terbuka kepada khalayak umum umat Kristen. Bahkan Dr. Philips berusaha pun tidak mampu untuk membantahnya.
Sedikit pun tak ada bukti bahwa Injil menempatkan martabat Almasih lebih dari nabi dan rasul. Adalah jelas seorang rasul tidak dapat menjadi Tuhan. Dalil-dalil kami didukung ayat-ayat yang berikut:
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).
“Barang siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku. Dan barang siapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku” (Markus 9:37).
“Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Matius 15:24).
“Aku menuruti perintah Bapaku dan tinggal di dalam kasihNya” (Yohanes 15:10).
“Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah” (Yohanes 8:40).
“Barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku” (Matius 10:40).
Adalah jelas, Almasih hanya seorang nabi semata, bukan Tuhan sendiri.
Tuhan itu hanya bisa dikenal melalui sifat-sifatNya. Kalau sifat-sifat Ilahi itu ada pada Yesus, Anda pantas menamakan dia Tuhan. Namun, hakikatnya adalah sebaliknya. Pada Almasih tidak terdapat sifat Ilahiyah. Karena itu, pengakuan akan ketuhanannya tidak benar dan bertentangan dengan kebenaran.
Mari kita perbandingkan sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan Tuhan dengan tindakan-tindakan dan perbuatan-perbuatan Yesus.
Tuhan tidak layak minta doa dari siapapun juga, bahkan orang meminta dan memohon kepadaNya. Adalah sunah (tradisi) Tuhan mengabulkan doa orang baik-baik dan bijak. Dikatakan: “TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarNya” (Amsal 15:29). Almasih sendiri berdoa, memohon kepada Tuhan, seperti tersebut dalam Injil: “Akan tetapi ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa” (Lukas 5:16), dan Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa” (Lukas 22:44); dan “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa” (Matius 26:36); kemudian: “Dalam hidupNya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia yang sanggup menyelamatkannya dari maut dan karena kesalahannya ia telah didengarkan” (Ibrani 5:7). Kalau Yesus itu Tuhan (Rab) kepada siapa dia mohon doa dan meminta pertolongannya? Ayat-ayat ini membuktikan bahwa Almasih bukan Tuhan.
Sifat Allah itu kuasa mutlak atas segala sesuatu (baca II Korintus 6:18). Namun, Yesus tidak kuasa sama sekali. Karena itu dia bukan Tuhan. Adapun bukti bahwa Yesus tidak kuasa terdapat dalam ayat-ayat Injil ini: “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri” (Yohanes 5:30); Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun di sana. (Markus 6:5). “Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihatNya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawab apapun” (Lukas 23:8,9). “Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan (II Korintus 13:4).
Allah itu Maha Mengetahui segala yang gaib. Tidak ada yang tersembunyi daripadaNya. Dia tahu segala yang ada di langit dan di bumi serta segala makhluk: “Maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di sorga, tempat kediaman-Mu yang tetap, dan Engkau kiranya mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena Engkau mengenal hatinya sebab Engkau sajalah yang mengenal hati semua anak manusia” (I Raja-Raja 8:39). Sebaliknya, Yesus sedikit pun tidak tampak memiliki sifat ini. Keterangan Injil yang berikut ini menjadi saksi, yaitu:
a) “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja” (Markus 13:32).
b) “Pada pagi-pagi hari dalam perjalananNya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja” (Matius 21:18,19).
c) Lalu kata Yesus: “Siapa yang menjamah Aku? Dan karena tidak ada yang mengakuinya, berkatalah Petrus: “Guru orang banyak mengerumuni dan mendesak Engkau.” Tetapi Yesus berkata: “Ada seorang yang menjamah Aku, sebab Aku merasa ada kuasa keluar dari diriKu’.”(Lukas 8:34,36).
d) “Kepadamu akan Kuberikan kunci kerajaan Sorga. Apa yang kau ikut di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang aku lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 16:19).
“Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagiKu, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Matius 16:23).
e) Yudas adalah salah satu dari kedua belas murid Yesus. Dia mengkhianati Yesus. Meskipun demikian kata Yesus kepada mereka (termasuk Yudas): “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya, kamu yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas tahta untuk menghakimi kedua belas suku Israel” (Matius 19:28).
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Yesus tidak tahu ilmu gaib (segala yang gaib) dan tidak bisa tahu tentang yang tersembunyi. Bahkan hal-hal biasa (seperti musim buah ara) tidak tahu. Karena itu, mengatakan Yesus itu Tuhan jelas-jelas salah.
Adalah keagungan Tuhan bahwa Dia tidak mungkin bisa mati: “Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri” (I Timotius 6:16). Akan tetapi sebaliknya Yesus mati. Dikatakan: “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita” (Roma 5:6). Jelas Yesus bukan Tuhan.
Allah Ta’ala semata yang dapat memberikan najat (keselamatan) kepada manusia yang menyelamatkannya dari kehancuran. Daud a.s. mengatakan: “TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya” (Mazmur 34:19). Yesus tidak dapat membebaskan orang dari musibah-musibah. Malahan pada saat menghadapi musibah, meminta keselamatan dari Tuhan. Dikatakan: “Jiwaku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku” (Yohanes 12:27). Karena itu mempercayai Yesus sebagai tuhan adalah salah.
Allah Ta’ala tidak takut atau khawatir terhadap siapa pun. Tetapi Yesus tidak begitu. Dia takut dari orang–orang Yahudi seperti tersebut dalam ayat-ayat Injil ini: “Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi” (Yohanes 11:53,54). Yesus melarang murid-muridNya supaya jangan memberitahukan kepada sesiapa pun bahwa Ia Mesias (Matius 16:20). “Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam” (Yohanes 7:10). Jelas tidak layak menetapkan seorang penakut sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tuhan adalah Dia yang bertindak, berkuasa di langit dan di bumi. Kekuasaan-Nya berlaku di segala tempat. Keputusan-Nya tidak dapat ditolak, dan tidak dapat dihentikan. Adapun Yesus, setiap orang di antara kita tahu bahwa dia tidak demikian. Dia sendiri mengatakan, “Cawanku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya” (Matius 20:23). “Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biralah cawan ini lalu daripadaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Matius 26:39). Dengan demikian jelas Yesus bukan Tuhan.
Allah Ta’ala ada di atas semua makhluk-Nya, tidak dapat diuji oleh siapa pun, tidak dalam arti baik atau buruk. Rasul Yakub mengatakan: “Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencoba siapa pun” (Yakobus 1:13). Tetapi Injil menerangkan kepada kita bahwa syaitan menguji Yesus bukan selama satu-dua hari, melainkan selama empat puluh hari penuh. Kemana dibawa, ke situ dia pergi (Baca Lukas 4:1-13).
Bibel mengatakan: “Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setiaNya” (I Tawarikh 16:34), namun dari Injil tampak bahwa Yesus tidak terima sifat “baik” untuk dirinya. Dikatakan: “Jawab Yesus: Mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari Allah saja” (Markus 10:18). Oleh karena itu, Yesus bukan Tuhan.
Allah tidak tidur. Dalam Mazmur dikatakan: “Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur” (Markus 4:37,38).
Tuhan tidak terbunuh. Bila terbunuh, dia bukan Tuhan. Dikatakan: “Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah” (Yehezkiel 28:9). Tetapi tentang Yesus dikatakan: “Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh” (Kisah Para Rasul 5:30). Dalil apa yang dapat diberikan orang Kristen yang membuktikan, Almasih itu Tuhan, padahal mereka meyakini bahwa dia terbunuh?
Tidak ada yang lebih besar daripada Tuhan. Dia mutlak paling luhur. Tetapi Bibel mengatakan tentang Yesus: “Bapa lebih besar daripada Aku” (Yohanes 14:28). Kata Paulus: “Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepada dari tiap-tiap perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah” (I Korintus 11:3).
Di antara sifat-sifat Allah Ta’ala, Dia menghidupkan orang-orang mati. Dikatakan: “Hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati” (II Korintus 1:9). Yesus, daripada menghidupkan orang yang sudah mati, dia sendiri mati. Tuhanlah yang membuatnya hidup. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati (Kisah Para Rasul 13:3). Jelas Almasih bukan Tuhan, melainkan seorang hamba Allah yang baik yang oleh Allah dianugerahi nikmat-nikmat-Nya dan diutus sebagai tokoh teladan bagi kaum Bani Israel.
Tak ada yang menyamai atau menyerupai Tuhan. Tak ada sekutu dalam sifat-sifat, zat, dan perbuatan-perbuatan-Nya. Tetapi, Yesus adalah seorang manusia seperti manusia-manusia lainnya. Tinggal di dalam rahim ibunya selama beberapa masa baru lahir, lalu “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya (Lukas 2:40). Dia sendiri berkata tentang dirinya: “Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: “Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya” (Matius 11:19). “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya” (Lukas 9:58). “Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya” (Matius 21:3). “HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggalah di sini dan berjaga-jagalah (Markus 14:34), “Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: “Di manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka: “Tuhan, marilah dan lihatlah!” Maka menangislah Yesus.” (Yohanes 11: 33 – 35). Dia merasa lapar juga, yaitu dia memerlukan segala yang dihayati oleh manusia. Akhirnya menurut orang-orang Kristen Yesus dibunuh. Mungkinkah orang seperti tersebut ini menjadi Tuhan dan masuk akalkah mengatakan dia Rab hingga layak dimintai pertolongannya? Tidak mungkin. Kalau dianggap Tuhan dia dan para penyembahnya jelas lemah. Pada hakikatnya mereka belum mengenal sepenuhnya Tuhan yang sejati. Tuhan itulah Dia Yang Memiliki segala kekuatan dan menguasai segala sesuatu.
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
30 Aku dan Bapa adalah satu.''
31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
32 Kata Yesus kepada mereka: ''Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?''
33 Jawab orang-orang Yahudi itu: ''Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.''
34 Kata Yesus kepada mereka: ''Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --,
36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.''
39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
Aku dan Bapa adalah satu = Yesus menyamakan diri-NYa dengan Allah
clear?
31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
32 Kata Yesus kepada mereka: ''Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?''
33 Jawab orang-orang Yahudi itu: ''Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.''
34 Kata Yesus kepada mereka: ''Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan --,
36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.''
39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
Aku dan Bapa adalah satu = Yesus menyamakan diri-NYa dengan Allah
clear?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Aku dan Bapa adalah satu = dia dan aku satu....... kata2 ini sering diucapkan oleh orang yang sedang kasmaran.....
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
ichreza wrote:Aku dan Bapa adalah satu = dia dan aku satu....... kata2 ini sering diucapkan oleh orang yang sedang kasmaran.....
silakan saja..
tetapi konteks Yesus menyatakannya adalah pernyataan bahwa Ia = Bapa
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
SEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:Aku dan Bapa adalah satu = dia dan aku satu....... kata2 ini sering diucapkan oleh orang yang sedang kasmaran.....
silakan saja..
tetapi konteks Yesus menyatakannya adalah pernyataan bahwa Ia = Bapa
bapa apa anak........yang jelas donk........kalau bapa ya bapa.....setiap bapa pasti punya anak......
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
ichreza wrote:
bapa apa anak........yang jelas donk........kalau bapa ya bapa.....setiap bapa pasti punya anak......
Bapa = Anak
Anak = Bapa
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
SEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:
bapa apa anak........yang jelas donk........kalau bapa ya bapa.....setiap bapa pasti punya anak......
Bapa = Anak
Anak = Bapa
pengandaian macam apa itu, masBro Segoro???
saya seorang bapak, saya mempunyai anak perempuan. Maka, menurut Sodara Segorowedi.....
Saya = anak perempuan saya
Anak perempuan saya = Saya
seperti itu Kang???!
Ichwanzein- SERSAN DUA
-
Posts : 77
Location : Cilincingston
Join date : 06.10.11
Reputation : 4
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Ichwanzein wrote:
pengandaian macam apa itu, masBro Segoro???
saya seorang bapak, saya mempunyai anak perempuan. Maka, menurut Sodara Segorowedi.....
Saya = anak perempuan saya
Anak perempuan saya = Saya
seperti itu Kang???!
'Anak' kan kiasan, bukan anak beneran seperti anak perempuan sampeyan itu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
SEGOROWEDI wrote:Ichwanzein wrote:
pengandaian macam apa itu, masBro Segoro???
saya seorang bapak, saya mempunyai anak perempuan. Maka, menurut Sodara Segorowedi.....
Saya = anak perempuan saya
Anak perempuan saya = Saya
seperti itu Kang???!
'Anak' kan kiasan, bukan anak beneran seperti anak perempuan sampeyan itu
apa tuhan NT juga kiasan ? anak kiasan ? = tuhan kiasan/bohong"an ?
Ichwanzein- SERSAN DUA
-
Posts : 77
Location : Cilincingston
Join date : 06.10.11
Reputation : 4
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
kalo Yoh 17;21SEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:Aku dan Bapa adalah satu = dia dan aku satu....... kata2 ini sering diucapkan oleh orang yang sedang kasmaran.....
silakan saja..
tetapi konteks Yesus menyatakannya adalah pernyataan bahwa Ia = Bapa
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
dalam konteks apah yesus berkatah sepertih ituh?
kiasan/harfiah?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Ichwanzein wrote:
apa tuhan NT juga kiasan ? anak kiasan ? = tuhan kiasan/bohong"an ?
jangan kalap
Tuhan adalah Tuhan. Term 'Anak' adalah rupa manusia dari Tuhan Allah.
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
[quote="abu hanan"]
itu konteksnya tentang doa, doa Yesus untuk murid-murid-Nya dan untuk orang-orang percaya
supaya murid-Nya menjadi satu, supaya semua orang-orang percaya menjadi satu
SEGOROWEDI wrote:[
kalo Yoh 17;21
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
dalam konteks apah yesus berkatah sepertih ituh?
kiasan/harfiah?
itu konteksnya tentang doa, doa Yesus untuk murid-murid-Nya dan untuk orang-orang percaya
supaya murid-Nya menjadi satu, supaya semua orang-orang percaya menjadi satu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
[quote="SEGOROWEDI"]
di sisi lain sebagai konteks kesatuan yesus dengan yhwh..dan di bagian lain adalah konteks doa.
bagaimanah jikah kesatuan yesus dengan yhwh adalah kesatuan dalam prinsip/aturan/hukum?
standar ganda?abu hanan wrote:SEGOROWEDI wrote:[
kalo Yoh 17;21
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
dalam konteks apah yesus berkatah sepertih ituh?
kiasan/harfiah?
itu konteksnya tentang doa, doa Yesus untuk murid-murid-Nya dan untuk orang-orang percaya
supaya murid-Nya menjadi satu, supaya semua orang-orang percaya menjadi satu
di sisi lain sebagai konteks kesatuan yesus dengan yhwh..dan di bagian lain adalah konteks doa.
bagaimanah jikah kesatuan yesus dengan yhwh adalah kesatuan dalam prinsip/aturan/hukum?
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
abu hanan wrote:
standar ganda?
di sisi lain sebagai konteks kesatuan yesus dengan yhwh..dan di bagian lain adalah konteks doa.
bagaimanah jikah kesatuan yesus dengan yhwh adalah kesatuan dalam prinsip/aturan/hukum?
bukan ganda, tetapi konteksnya memang beda
konteks pernyataan Yesus = Bapa
konteks doa Yesus kepada muridmurid dan orang-orang percaya
supaya mereka menjadi satu
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
itulah maksud sayah...
bahwah penyampaian yesus adalah satu dengan bapa adalah di dalam penyerahan dirih/keimanan..kesatuan dalam ideologi,bukan kesatuan dalam artih sebenarnyah.
di dalam islam jugah adah "penyatuan" seperti yg dilakukan yesus.
Rabbani = orang2 yg berketuhanan.Memilikih dan mengamalkan petunjuk tuhan.
bahwah penyampaian yesus adalah satu dengan bapa adalah di dalam penyerahan dirih/keimanan..kesatuan dalam ideologi,bukan kesatuan dalam artih sebenarnyah.
di dalam islam jugah adah "penyatuan" seperti yg dilakukan yesus.
Rabbani = orang2 yg berketuhanan.Memilikih dan mengamalkan petunjuk tuhan.
abu hanan- GLOBAL MODERATOR
-
Age : 90
Posts : 7999
Kepercayaan : Islam
Location : soerabaia
Join date : 06.10.11
Reputation : 224
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
abu hanan wrote:itulah maksud sayah...
bahwah penyampaian yesus adalah satu dengan bapa adalah di dalam penyerahan dirih/keimanan..kesatuan dalam ideologi,bukan kesatuan dalam artih sebenarnyah.
di dalam islam jugah adah "penyatuan" seperti yg dilakukan yesus.
Rabbani = orang2 yg berketuhanan.Memilikih dan mengamalkan petunjuk tuhan.
murid-murid bersatu dengan murid-murid: sebagai milik Tuhan
orang-orang percaya bersatu dengan orang-orang percaya: sebagai milik Tuhan
yesus bersatu dengan bapa: sebagai ........
tidak nyambung kan?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
SEGOROWEDI wrote:abu hanan wrote:itulah maksud sayah...
bahwah penyampaian yesus adalah satu dengan bapa adalah di dalam penyerahan dirih/keimanan..kesatuan dalam ideologi,bukan kesatuan dalam artih sebenarnyah.
di dalam islam jugah adah "penyatuan" seperti yg dilakukan yesus.
Rabbani = orang2 yg berketuhanan.Memilikih dan mengamalkan petunjuk tuhan.
murid-murid bersatu dengan murid-murid: sebagai milik Tuhan
orang-orang percaya bersatu dengan orang-orang percaya: sebagai milik Tuhan
yesus bersatu dengan bapa: sebagai ........
tidak nyambung kan?
jadi inget serial kartun DragonBall, ketika super saiyan fusion antara Go Ten dengan Go Kou kecil.........
Anak fusion sama Bapa!
Ichwanzein- SERSAN DUA
-
Posts : 77
Location : Cilincingston
Join date : 06.10.11
Reputation : 4
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Ichwanzein wrote:
jadi inget serial kartun DragonBall, ketika super saiyan fusion antara Go Ten dengan Go Kou kecil.........
Anak fusion sama Bapa!
sebagai Sang Firman, Tuhan Allah menyebut diri-Nya 'Anak' dalam rupa manusia Yesus
apakah sedemikian sulitnya dipahami?
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
SEGOROWEDI wrote:Ichwanzein wrote:
jadi inget serial kartun DragonBall, ketika super saiyan fusion antara Go Ten dengan Go Kou kecil.........
Anak fusion sama Bapa!
sebagai Sang Firman, Tuhan Allah menyebut diri-Nya 'Anak' dalam rupa manusia Yesus
apakah sedemikian sulitnya dipahami?
Bukan ga paham..........
tapi, NT yakin Tuhan Allah sendiri yang menyebut dirinya Anak ???
mohon pencerahan kalo begituwh.....
Ichwanzein- SERSAN DUA
-
Posts : 77
Location : Cilincingston
Join date : 06.10.11
Reputation : 4
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Ichwanzein wrote:
Bukan ga paham..........
tapi, NT yakin Tuhan Allah sendiri yang menyebut dirinya Anak ???
mohon pencerahan kalo begituwh.....
baca:
Matius 3:13-17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21-22 dan Yohanes 1:32-34
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
Ya... saya bisa baca tulisanmu kok!SEGOROWEDI wrote:Ichwanzein wrote:
Bukan ga paham..........
tapi, NT yakin Tuhan Allah sendiri yang menyebut dirinya Anak ???
mohon pencerahan kalo begituwh.....
baca:
Matius 3:13-17; Markus 1:9-11; Lukas 3:21-22 dan Yohanes 1:32-34
Ichwanzein- SERSAN DUA
-
Posts : 77
Location : Cilincingston
Join date : 06.10.11
Reputation : 4
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
SEGOROWEDI wrote:ichreza wrote:
bapa apa anak........yang jelas donk........kalau bapa ya bapa.....setiap bapa pasti punya anak......
Bapa = Anak
Anak = Bapa
Bapak, waktu kecil disebut anak.......anak udah besar disebut Bapa......pemahaman seperti itu yang kamu maksud?
keroncong- KAPTEN
-
Age : 70
Posts : 4535
Kepercayaan : Islam
Location : di rumah saya
Join date : 09.11.11
Reputation : 67
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
yah imani saja lah apa susahnya.? dari pada ribet sendiri oot ke kedagingan,kelamin tuhan sampe ke 100% tuhan dan 100% manusia.
yoh 1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
firman yg hidup = yesus
hehehehe
pada mulanya adalah yesus (sendirian)
yesus itu bersama2 dgn allah (berdua bersama "belom menyatu")
dan yesus itu adalah allah (tiba2 jadi satu)
BAKUL KOPI- LETNAN DUA
-
Age : 36
Posts : 757
Location : warkop
Join date : 07.10.11
Reputation : 3
Re: islam Menggugat para pengaku anak Tuhan
ichreza wrote:
Bapak, waktu kecil disebut anak.......anak udah besar disebut Bapa......pemahaman seperti itu yang kamu maksud?
kebodohan nyata, mindset harfiah/biologis tak bisa dilepas
SEGOROWEDI- BRIGADIR JENDERAL
- Posts : 43894
Kepercayaan : Protestan
Join date : 12.11.11
Reputation : 124
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» 1 TWC Ministry @ GKPY Tangerang @ KEMBALINYA HATI BAPA KEPADA ANAK, PRINSIP ANAK – ANAK TUHAN BERBUA
» Injil bible memfitnah Nabi Nuh PEMABUK dan nabi Jesus sebagai anak tuhan yang berarti Jesus adalah ANAK HARAM karena tuhan tak beristri sah, dll
» Apakah Yesus itu anak diluar nikah atau anak biologis tuhan?
» orangtua islam, anak islam
» APAKAH HAMBA TUHAN = ANAK TUHAN ?
» Injil bible memfitnah Nabi Nuh PEMABUK dan nabi Jesus sebagai anak tuhan yang berarti Jesus adalah ANAK HARAM karena tuhan tak beristri sah, dll
» Apakah Yesus itu anak diluar nikah atau anak biologis tuhan?
» orangtua islam, anak islam
» APAKAH HAMBA TUHAN = ANAK TUHAN ?
Halaman 1 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik