Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Halaman 1 dari 3 • Share
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika bisa mendorang Demitri Bolyakov masuk Islam? Demitri mengatakan, ia tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, seorang pakar dalam bidang fisika.
Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sempel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori modern yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya.
Mereka berhasil menetapkan teori tersebut. Akan tetapi Dimetri mengetahui bahwasanya diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya.
Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.
Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menfsirakan fenomena perputaran bumi pada porosnya.
Kelompok peneliti ini merancang sebuah sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena
ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya.
Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari . Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung.
Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun tahun terakhir ini.
Kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun. Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak.
Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan.
Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat !!! Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian.
Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam.
[URL="http://makassar.tribunnews.com/2015/04/17/ini-buktinya-matahari-akan-terbit-dari-barat?page=3"]SUMURNYA GAN[/URL]
Ini penjelasan gambarnya :
Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sempel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori modern yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya.
Mereka berhasil menetapkan teori tersebut. Akan tetapi Dimetri mengetahui bahwasanya diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya.
Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.
Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menfsirakan fenomena perputaran bumi pada porosnya.
Kelompok peneliti ini merancang sebuah sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena
ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya.
Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari . Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung.
Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun tahun terakhir ini.
Kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun. Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak.
Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan.
Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat !!! Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian.
Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam.
[URL="http://makassar.tribunnews.com/2015/04/17/ini-buktinya-matahari-akan-terbit-dari-barat?page=3"]SUMURNYA GAN[/URL]
Ini penjelasan gambarnya :
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Maaf, Saya tidak hendak membahas dari segi benar-salahnya teori tersebut secara fisika dan bukan hendak menyangkal ke-ilmiah-an Al Qur'an, tetapi berita tentang "Profesor Nicolai Kosinikov dan Demitri Bolyakov masuk Islam" ini adalah hoax.
Saya sarankan untuk berhati-hati men-share berita. Kalau sempat, harap teliti latar belakangnya lebih dulu.
Saya sarankan untuk berhati-hati men-share berita. Kalau sempat, harap teliti latar belakangnya lebih dulu.
panda1- SERSAN SATU
-
Posts : 181
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 24.11.13
Reputation : 8
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
bukan hoax, ini sumbernya:
http://www.physforum.com/index.php?showtopic=23641
http://arraid.org/index.php?r=2&s=1&id_n=285&lang=en
ini videonya
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Sepertinya memang saya yang salah.
Berita tersebut memang bukan Hoax..hanya saja nama Demitri Bolaykov memang bukan dari ukraine. Seharusnya Dimitry Polakov. Beliau memang memeluk Islam karena teori tersebut, namun telah berhenti mempublikasikannya.
Sepertinya beliau masih aktif di AUB, Lebanon.
Mohon maaf.
Terima kasih.
Berita tersebut memang bukan Hoax..hanya saja nama Demitri Bolaykov memang bukan dari ukraine. Seharusnya Dimitry Polakov. Beliau memang memeluk Islam karena teori tersebut, namun telah berhenti mempublikasikannya.
Sepertinya beliau masih aktif di AUB, Lebanon.
Mohon maaf.
Terima kasih.
panda1- SERSAN SATU
-
Posts : 181
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 24.11.13
Reputation : 8
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Baguslah klo dia masuk islam
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
terbukti Islam benar secara ilmiah.
DR. KEITH L. MOORE : Ini Tidak
Mungkin! Muhammad Pasti
Menggunakan Mikroskop
DR. KEITH L. MOORE MSc, PhD, FIAC, FSRM
adalah Presiden AACA (American
Association of Clinical Anatomi ) antara
tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal
karena literaturnya tentang mata pelajaran
Anatomi dan Embriologi dengan puluhan
kedudukan dan gelar kehormatan dalam
bidang sains.
Dia menulis bersama profesor Arthur F.
Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang
merupakan literatur berbahasa Inggris
paling populer dan menjadi buku
kedokteran pegangan di seluruh dunia.
Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan,
dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok
mahasiswa yang menunujukkan referensi
al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’
kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang
Profesor melihatnya dan berkata :
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun
7 Masehi, karena apa yang terkandung di
dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah
yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan
modern! Ini tidak mungkin, Muhammad
pasti menggunakan mikroskop!”
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof,
bukankah saat itu Mikroskop juga belum
ada?”
“Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda,
tidak mungkin Muhammad yang mengarang
ayat seperti ini,” jawab sang profesor.
***
“Kemudian Kami menjadikan air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kukuh
(rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh
(sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami menjadikannya mahluk yang
(berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta
yang paling baik” [QS. Al Mu'minuun:
13-14]
Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya
‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang
biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal
darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’,
yaitu lintah.
Padahal tidak ada pengumpamaan yang
lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap
itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah
yang melekat dan menggelantung di kulit.
Embrio itu seperti menghisap darah dari
dinding Uterus, karena memang
demikianlah yang sesungguhnya terjadi,
Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu
persis seperti lintah yang menghisap darah.
Janin juga begitu, sumber makanannya
adalah dari sari makanan yang terdapat
dalam darah sang ibu.
Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika
di perbesar dengan mikroskop bentuknya
benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak
mungkin jika Muhammad sudah memiliki
pengetahuan yang begitu dahsyat tentang
bentuk janin yang menyerupai lintah lalu
menulisnya dalam sebuah buku.
Padahal pada masa itu belum di temukan
mikroskop dan lensa. Jelas itu adalah
pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari
Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala
Sesuatu.
Ayat tersebutlah yang membuat sang
profesor akhirnya memeluk agama Islam
dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya
karena Al-Quran ternyata telah menjawab
beberapa bagian yang selama ini membuat
sang profesor gusar.
Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini
terasa belum lengkap atau ada tahapan dari
perkembangan Embrio yang kurang.
***
Artikel Biografi Dr. Keith L. Moore >> http://
goo.gl/OHjQW
Video Pernyataan Lengkap sang Profesor:
Embryology in the Qur’an by: Dr. Keith L.
Moore >> http://goo.gl/8hS87 (Durasi 1 jam
12 Menit)
Video Biografi dan Wawancara Dr. Keith L.
Moore >> http://goo.gl/CE1mW (Durasi 1
jam 8 Menit)
Sumber :http://www.debatislam.com
.
DR. KEITH L. MOORE : Ini Tidak
Mungkin! Muhammad Pasti
Menggunakan Mikroskop
DR. KEITH L. MOORE MSc, PhD, FIAC, FSRM
adalah Presiden AACA (American
Association of Clinical Anatomi ) antara
tahun 1989 dan 1991. Ia menjadi terkenal
karena literaturnya tentang mata pelajaran
Anatomi dan Embriologi dengan puluhan
kedudukan dan gelar kehormatan dalam
bidang sains.
Dia menulis bersama profesor Arthur F.
Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang
merupakan literatur berbahasa Inggris
paling populer dan menjadi buku
kedokteran pegangan di seluruh dunia.
Buku ini juga digunakan oleh para ilmuwan,
dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok
mahasiswa yang menunujukkan referensi
al-Qur’an tentang ‘Penciptaan Manusia’
kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang
Profesor melihatnya dan berkata :
“Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun
7 Masehi, karena apa yang terkandung di
dalam ayat tersebut adalah fakta ilmiah
yang baru diketahui oleh ilmu pengetahuan
modern! Ini tidak mungkin, Muhammad
pasti menggunakan mikroskop!”
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata, “Prof,
bukankah saat itu Mikroskop juga belum
ada?”
“Iya, iya saya tau. Saya hanya bercanda,
tidak mungkin Muhammad yang mengarang
ayat seperti ini,” jawab sang profesor.
***
“Kemudian Kami menjadikan air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kukuh
(rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh
(sesuatu yang melekat), lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami menjadikannya mahluk yang
(berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta
yang paling baik” [QS. Al Mu'minuun:
13-14]
Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya
‘alaqoh’ dalam pengertian Etimologis yang
biasa di terjemahkan dengan ‘segumpal
darah’ juga bermakna ‘penghisap darah’,
yaitu lintah.
Padahal tidak ada pengumpamaan yang
lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap
itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah
yang melekat dan menggelantung di kulit.
Embrio itu seperti menghisap darah dari
dinding Uterus, karena memang
demikianlah yang sesungguhnya terjadi,
Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu
persis seperti lintah yang menghisap darah.
Janin juga begitu, sumber makanannya
adalah dari sari makanan yang terdapat
dalam darah sang ibu.
Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika
di perbesar dengan mikroskop bentuknya
benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak
mungkin jika Muhammad sudah memiliki
pengetahuan yang begitu dahsyat tentang
bentuk janin yang menyerupai lintah lalu
menulisnya dalam sebuah buku.
Padahal pada masa itu belum di temukan
mikroskop dan lensa. Jelas itu adalah
pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari
Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala
Sesuatu.
Ayat tersebutlah yang membuat sang
profesor akhirnya memeluk agama Islam
dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya
karena Al-Quran ternyata telah menjawab
beberapa bagian yang selama ini membuat
sang profesor gusar.
Ia merasa materi yang ditelitinya selama ini
terasa belum lengkap atau ada tahapan dari
perkembangan Embrio yang kurang.
***
Artikel Biografi Dr. Keith L. Moore >> http://
goo.gl/OHjQW
Video Pernyataan Lengkap sang Profesor:
Embryology in the Qur’an by: Dr. Keith L.
Moore >> http://goo.gl/8hS87 (Durasi 1 jam
12 Menit)
Video Biografi dan Wawancara Dr. Keith L.
Moore >> http://goo.gl/CE1mW (Durasi 1
jam 8 Menit)
Sumber :http://www.debatislam.com
.
Terakhir diubah oleh Mutiaraa tanggal Sun May 17, 2015 6:31 am, total 1 kali diubah
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Silakan saja dia jadi slim2
kagak ngaruh juga tuh
coba baca yang ini :
http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/08/benarkah-ahli-fisika-demitri-bolykov.html
DAN
http://indonesianhoaxes.blogspot.com/2014/03/terbukti-matahari-terbit-dari-barat.html
loe itu SMARTnya kebangetan memang sungguh pantas menjadi umat slam2, kagak pantas jadi kafir
katakan benar jika benar, katakan salah jika salah, selebihnya berasal DARI SETAN.
its suits u perfectly, half brain.
kagak ngaruh juga tuh
coba baca yang ini :
http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/08/benarkah-ahli-fisika-demitri-bolykov.html
DAN
http://indonesianhoaxes.blogspot.com/2014/03/terbukti-matahari-terbit-dari-barat.html
loe itu SMARTnya kebangetan memang sungguh pantas menjadi umat slam2, kagak pantas jadi kafir
katakan benar jika benar, katakan salah jika salah, selebihnya berasal DARI SETAN.
its suits u perfectly, half brain.
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
@TS
Tapi dari data², fakta² yang adé,
produk² Hi-Tech jarang ada buatan muslim.
Coba liat, depan maté énté sekarang (monitor) buatan non muslim, liat kebelakang (televisi, radio) buatan non muslim
liat kebawah (keyboard) buatan non muslim, liat keatas (lampu²) buatan non muslim,
liat kekiri (calendar) buatan non muslim, liat kekanan (jam dinding) buatan non muslim!
Liat tangan kiri (arloji) buatan non muslim, liat tangan kanan (Hapé ) buatan non muslilm!
Kalo ané tulis semué ané bakal diomélin moderator, buaaanyak bener data²-nyé.
Mané produk² islam?
Apé heibatnya islam?
Mané faktanyé?
Mangkényé anak² énté suruh jadi non muslim, mungkin bakalan heibat!
Terimakasih.
Tapi dari data², fakta² yang adé,
produk² Hi-Tech jarang ada buatan muslim.
Coba liat, depan maté énté sekarang (monitor) buatan non muslim, liat kebelakang (televisi, radio) buatan non muslim
liat kebawah (keyboard) buatan non muslim, liat keatas (lampu²) buatan non muslim,
liat kekiri (calendar) buatan non muslim, liat kekanan (jam dinding) buatan non muslim!
Liat tangan kiri (arloji) buatan non muslim, liat tangan kanan (Hapé ) buatan non muslilm!
Kalo ané tulis semué ané bakal diomélin moderator, buaaanyak bener data²-nyé.
Mané produk² islam?
Apé heibatnya islam?
Mané faktanyé?
Mangkényé anak² énté suruh jadi non muslim, mungkin bakalan heibat!
Terimakasih.
childs north- SERSAN MAYOR
-
Age : 27
Posts : 290
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 28.04.15
Reputation : 1
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
childs north wrote:@TS
Tapi dari data², fakta² yang adé,
produk² Hi-Tech jarang ada buatan muslim.
Coba liat, depan maté énté sekarang (monitor) buatan non muslim, liat kebelakang (televisi, radio) buatan non muslim
liat kebawah (keyboard) buatan non muslim, liat keatas (lampu²) buatan non muslim,
liat kekiri (calendar) buatan non muslim, liat kekanan (jam dinding) buatan non muslim!
Liat tangan kiri (arloji) buatan non muslim, liat tangan kanan (Hapé ) buatan non muslilm!
Kalo ané tulis semué ané bakal diomélin moderator, buaaanyak bener data²-nyé.
Mané produk² islam?
Apé heibatnya islam?
Mané faktanyé?
Mangkényé anak² énté suruh jadi non muslim, mungkin bakalan heibat!
Terimakasih.
bro, jangan deh mreka jadi non muslim, kagak pantas
emang pantasnya jadi slim2 kok dengan tuh standar otaknya yang katanya "SMART"
ps : jgnkan teknologi, daleman yang dipake aja jgn2 buatan/ciptaan kafir
contoh >> softtex dan bh
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Itu adalah sebagian Hidayah dari Allah, dan bersyukur dia mau menerima hidayah tersebut.
Non Muslim gak usah dengki....
Non Muslim gak usah dengki....
ngayarana- LETNAN DUA
-
Posts : 1148
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 30.01.14
Reputation : 27
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
mana teori dari buku abal-abal itu (baca : ALQORAN) ?Mutiaraa wrote:Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika bisa mendorang Demitri Bolyakov masuk Islam? Demitri mengatakan, ia tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, seorang pakar dalam bidang fisika.
Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sempel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori modern yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya.
Mereka berhasil menetapkan teori tersebut. Akan tetapi Dimetri mengetahui bahwasanya diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya.
Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.
Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menfsirakan fenomena perputaran bumi pada porosnya.
Kelompok peneliti ini merancang sebuah sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena
ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.
Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya.
Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari . Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung.
Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun tahun terakhir ini.
Kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun. Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak.
Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan.
Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat !!! Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian.
Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam.
SUMURNYA GAN
Ini penjelasan gambarnya :
childs north- SERSAN MAYOR
-
Age : 27
Posts : 290
Kepercayaan : Lain-lain
Location : Indonesia
Join date : 28.04.15
Reputation : 1
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
ngayarana wrote:Itu adalah sebagian Hidayah dari Allah, dan bersyukur dia mau menerima hidayah tersebut.
Non Muslim gak usah dengki....
loe emang sangat "SMART" seperti si TS
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
kafir terguncang,
kebenaran science itu RELATIF,
sedangkan kebenaran Quran itu MUTLAK.
sedemikian mendalam dan indahnya ayat Quran, bahkan tak akan habis sampai kiamat dikaji,padahal kemampuan otak manusia terbatas.
setelah ketemu sciencenya baruu paham, o ini tho maksud ayatnya.
surga hanya bagi yg mau dan mampu berpikir.
ini ada lagi
Dr.Fidelma O’Leary, menemukan rahasia
sujud dalam salat
Dr Fidelma, ahli neurologi asal Amerika Serikat
mendapat hidayah saat melakukan kajian
terhadap saraf otak manusia. Ketika
melakukan penelitian, ia menemukan
beberapa urat saraf di dalam otak manusia
yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci
otak manusia memerlukan suplai darah yang
cukup agar dapat berfungsi secara normal.
Penasaran dengan penemuannya, ia mencoba
mengkaji lebih serius. Setelah memakan waktu
lama, penelitiannya pun tidak sia-sia. Akhirnya
dia menemukan bahwa ternyata darah tidak
akan memasuki urat saraf di dalam otak
manusia secara sempurna kecuali ketika
seseorang tersebut melakukan sujud dalam
salat. Artinya, kalau manusia tidak
menunaikan ibadah shalat, otak tidak dapat
menerima darah yang secukupnya untuk
berfungsi secara normal.
Rupanya memang urat saraf dalam otak
tersebut hanya memerlukan darah untuk
beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah
akan memasuki bagian urat otak dengan
mengikuti waktu salat.
Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan
kontinyu dapat memacu kecerdasan. Karena
posisi sujud akan mengalirkan darah yang kaya
oksigen secara maksimal dari jantung ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya pikir
seseorang.
Setelah penelitian mengejutkan tersebut,
Fidelma mencari tahu tentang Islam melalui
buku-buku Islam dan diskusi dengan rekan-
rekan muslimnya. Setelah mempelajari dan
mendiskusikannya, ia malah merasa bahwa
ajaran Islam sangat logis. Hatinya begitu
tenang ketika mengkaji dan menyelami agama
samawi ini.
Lalu Profesor William, menemukan tumbuhan
yang bertasbih
Sebuah majalah sains terkenal, Journal of
Plant Molecular Biologies, mengungkapkan
hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim
ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus
yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa
(ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan.
Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam
menggunakan alat perekam canggih.
Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik
kemudian diubah menjadi menjadi gelombang
elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar
monitor. Dengan teknologi ini, getaran
ultrasonik tersebut dapat dibaca dan
dipahami, karena suara yang terekam menjadi
terlihat pada layar monitor dalam bentuk
rangkaian garis.
Para ilmuwan ini lalu membawa hasil
penemuan mereka ke hadapan tim peneliti
Inggris di mana salah seorangnya adalah
peneliti muslim.
Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik
yang tertransfer dari alat perekam
menggambarkan garis-garis yang membentuk
lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris
ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang
mereka saksikan.
Peniliti muslim ini lalu mengatakan jika
temuan tersebut sesuai dengan keyakinan
kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu.
Para ilmuwan AS dan tim peneliti Inggris yang
mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk
menjelaskan lebih dalam maksud yang
dikatakannya.
Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat
dalam Alquran yang berbunyi:
"Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan
bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya.
Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun, lagi Maha
Pengampun," (QS Isra: 44).
Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat
tersebut, sang peneliti muslim itu memberikan
hadiah berupa mushaf Alquran dan
terjemahanya kepada Profesor William, salah
satu anggota tim peneliti Inggris.
Selang beberapa hari setelah peristwa itu,
Profesor William berceramah di Universitas
Carnegie Mellon. Ia mengatakan:
"Dalam hidupku, aku belum pernah
menemukan fenomena semacam ini selama
30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak
ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang
melakukan pengkajian yang sanggup
menafsirkan apa makna dari fenomena ini.
Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian
alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi,
satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan
adalah dalam Alquran. Hal ini tidak
memberikan pilihan lain buatku selain
mengucapkan Syahadatain," demikian
ungkapan William.
.
kebenaran science itu RELATIF,
sedangkan kebenaran Quran itu MUTLAK.
sedemikian mendalam dan indahnya ayat Quran, bahkan tak akan habis sampai kiamat dikaji,padahal kemampuan otak manusia terbatas.
setelah ketemu sciencenya baruu paham, o ini tho maksud ayatnya.
surga hanya bagi yg mau dan mampu berpikir.
ini ada lagi
Dr.Fidelma O’Leary, menemukan rahasia
sujud dalam salat
Dr Fidelma, ahli neurologi asal Amerika Serikat
mendapat hidayah saat melakukan kajian
terhadap saraf otak manusia. Ketika
melakukan penelitian, ia menemukan
beberapa urat saraf di dalam otak manusia
yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inci
otak manusia memerlukan suplai darah yang
cukup agar dapat berfungsi secara normal.
Penasaran dengan penemuannya, ia mencoba
mengkaji lebih serius. Setelah memakan waktu
lama, penelitiannya pun tidak sia-sia. Akhirnya
dia menemukan bahwa ternyata darah tidak
akan memasuki urat saraf di dalam otak
manusia secara sempurna kecuali ketika
seseorang tersebut melakukan sujud dalam
salat. Artinya, kalau manusia tidak
menunaikan ibadah shalat, otak tidak dapat
menerima darah yang secukupnya untuk
berfungsi secara normal.
Rupanya memang urat saraf dalam otak
tersebut hanya memerlukan darah untuk
beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah
akan memasuki bagian urat otak dengan
mengikuti waktu salat.
Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan
kontinyu dapat memacu kecerdasan. Karena
posisi sujud akan mengalirkan darah yang kaya
oksigen secara maksimal dari jantung ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya pikir
seseorang.
Setelah penelitian mengejutkan tersebut,
Fidelma mencari tahu tentang Islam melalui
buku-buku Islam dan diskusi dengan rekan-
rekan muslimnya. Setelah mempelajari dan
mendiskusikannya, ia malah merasa bahwa
ajaran Islam sangat logis. Hatinya begitu
tenang ketika mengkaji dan menyelami agama
samawi ini.
Lalu Profesor William, menemukan tumbuhan
yang bertasbih
Sebuah majalah sains terkenal, Journal of
Plant Molecular Biologies, mengungkapkan
hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim
ilmuwan Amerika Serikat tentang suara halus
yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa
(ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan.
Suara tersebut berhasil disimpan dan direkam
menggunakan alat perekam canggih.
Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik
kemudian diubah menjadi menjadi gelombang
elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar
monitor. Dengan teknologi ini, getaran
ultrasonik tersebut dapat dibaca dan
dipahami, karena suara yang terekam menjadi
terlihat pada layar monitor dalam bentuk
rangkaian garis.
Para ilmuwan ini lalu membawa hasil
penemuan mereka ke hadapan tim peneliti
Inggris di mana salah seorangnya adalah
peneliti muslim.
Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik
yang tertransfer dari alat perekam
menggambarkan garis-garis yang membentuk
lafadz Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris
ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang
mereka saksikan.
Peniliti muslim ini lalu mengatakan jika
temuan tersebut sesuai dengan keyakinan
kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu.
Para ilmuwan AS dan tim peneliti Inggris yang
mendengar ucapan itu lalu memintanya untuk
menjelaskan lebih dalam maksud yang
dikatakannya.
Sang peneliti muslim kemudian membaca ayat
dalam Alquran yang berbunyi:
"Bertasbih kepada-Nya langit yang tujuh, dan
bumi (juga), dan segala yang ada di dalamnya.
Dan tidak ada suatu pun melainkan bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun, lagi Maha
Pengampun," (QS Isra: 44).
Setelah menjelaskan tentang Islam dan ayat
tersebut, sang peneliti muslim itu memberikan
hadiah berupa mushaf Alquran dan
terjemahanya kepada Profesor William, salah
satu anggota tim peneliti Inggris.
Selang beberapa hari setelah peristwa itu,
Profesor William berceramah di Universitas
Carnegie Mellon. Ia mengatakan:
"Dalam hidupku, aku belum pernah
menemukan fenomena semacam ini selama
30 tahun menekuni pekerjaan ini, dan tidak
ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang
melakukan pengkajian yang sanggup
menafsirkan apa makna dari fenomena ini.
Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian
alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi,
satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan
adalah dalam Alquran. Hal ini tidak
memberikan pilihan lain buatku selain
mengucapkan Syahadatain," demikian
ungkapan William.
.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Cain3rd wrote:Silakan saja dia jadi slim2
kagak ngaruh juga tuh
coba baca yang ini :
http://agussutondomediacenter.blogspot.com/2012/08/benarkah-ahli-fisika-demitri-bolykov.html
DAN
http://indonesianhoaxes.blogspot.com/2014/03/terbukti-matahari-terbit-dari-barat.html
loe itu SMARTnya kebangetan memang sungguh pantas menjadi umat slam2, kagak pantas jadi kafir
katakan benar jika benar, katakan salah jika salah, selebihnya berasal DARI SETAN.
its suits u perfectly, half brain.
Hoam.....ngantuk gue
Ketahuan HOAXnya langsung jurus kabur deh
Wiliam siapa sih?? link mana loe ambil slim2??
http://genenetto.blogspot.com/2012/02/kisah-rekayasa-prof-fidelma-oleary-dan.html
mau pindah agama ke agama apa juga ga masalah kok slim urusan dia pribadi tuh
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
oh ternyata si wiliam brown
http://nomorehoax.blogspot.com/2014/08/benarkah-tumbuhan-bertasbih-membuat.html
-Pertama, oscilloscope adalah alat untuk menganalisa sinyal elektrik, bukan suara. Dan sulit membayangkan oscilloscope bisa membentuk tulisan arab seperti lafal Allah.
-tidak ada universitas bernama Carnich - Miloun. Sama dengan banyak artikel hoax lain, terdapat kesalahan penulisan semacam ini, dimana yang benar adalah Carnegie Mellon, universitas di Pennsylvania. Dan sama dengan kasus Jves Jacques, William Brown (yang meninggal karena tumor otak) juga dikuburkan secara kristen, di Sixth Presbyterian Church, Pennsylvania. Jika dia seorang mualaf, dia takkan dikuburkan secara kristen di pekuburan kristen.
makanannya kisah HOAX mulu
emang kagak pantes jadi kafir loe, pantesnya emang jadi slim2
http://nomorehoax.blogspot.com/2014/08/benarkah-tumbuhan-bertasbih-membuat.html
-Pertama, oscilloscope adalah alat untuk menganalisa sinyal elektrik, bukan suara. Dan sulit membayangkan oscilloscope bisa membentuk tulisan arab seperti lafal Allah.
-tidak ada universitas bernama Carnich - Miloun. Sama dengan banyak artikel hoax lain, terdapat kesalahan penulisan semacam ini, dimana yang benar adalah Carnegie Mellon, universitas di Pennsylvania. Dan sama dengan kasus Jves Jacques, William Brown (yang meninggal karena tumor otak) juga dikuburkan secara kristen, di Sixth Presbyterian Church, Pennsylvania. Jika dia seorang mualaf, dia takkan dikuburkan secara kristen di pekuburan kristen.
makanannya kisah HOAX mulu
emang kagak pantes jadi kafir loe, pantesnya emang jadi slim2
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Nabi nya palsu, nurun ke pengikutnya, suka sama cerita yg palsu2 (alias HOAX), hahaha.....
aliumar- LETNAN SATU
-
Posts : 2663
Kepercayaan : Katolik
Location : Padang
Join date : 20.06.12
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Cain g pernah nonton pilem, gelombang suara biasa kok ditampilkan dalam bentuk sinyal frekuensi. Dan artikel di atas tidak menyebut osiloskop. Kamunya yg belum nyampe taunya listrik doang yg punya sinyal
isaku- KAPTEN
-
Posts : 3590
Kepercayaan : Islam
Location : Jakarta
Join date : 17.09.12
Reputation : 141
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
aliumar wrote:Nabi nya palsu, nurun ke pengikutnya, suka sama cerita yg palsu2 (alias HOAX), hahaha.....
itulah makanannya slim2 yang katanya "SMART" bro
eh, ada yang ngomong tapi kagak paham apa yang permasalahkan tuh "SMART" banget dah
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
kebalik thonk, tuhanmu lah yg hoax.
nieh adaa lagi:
nieh adaa lagi:
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Inilah Ilmuwan yang "islamkan" 5 Mahasiswa sebelum menjadi Muslim
''Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'' (QS. An-Nisa: 56)
Bagi sebagian besar umat Islam, ayat di atas terdengar seperti ayat-ayat serupa dalam Alquran yang menjelaskan pedihnya siksa neraka bagi orang-orang yang tidak beriman. Namun tidak demikian bagi Tagatat Tejasen, seorang ilmuwan Thailand di bidang anatomi. Baginya, ayat itu adalah sebuah keajaiban.
***
Konferensi Kedokteran Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Maret 1981 menjadi awal kisah pertemuannya dengan keajaiban itu. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim menyodori Tejasen beberapa ayat Alquran yang berhubungan dengan anatomi.
Tejasen yang beragama Buddha kemudian mengatakan bahwa agamanya juga memiliki bukti-bukti serupa yang secara akurat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio. Para ilmuan Muslim yang tertarik mempelajarinya meminta profesor asal Thailand itu untuk menunjukkan ayat-ayat tersebut pada mereka.
Setahun kemudian, Mei 1982, Tejasen menghadiri konferensi kedokteran yang sama di Dammam, Arab Saudi. Saat ditanya tentang ayat-ayat anatomi yang pernah dijanjikannya, Tejasen justru meminta maaf dan mengatakan bahwa ia telah menyampaikan pernyataan tersebut sebelum mempelajarinya. Ia telah memeriksa kitabnya, dan memastikan bahwa tidak ada referensi darinya yang dapat dijadikan bahan penelitian.
Ia kemudian menerima saran para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi asal Kanada. Makalah itu berbicara tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang disebutkan dalam Alquran.
Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai ilmuwan di bidang anatomi, ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit). Dalam tinjauan anatomi, lapisan kulit manusia terdiri dari tiga lapisan global, yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis, terdapat ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf.
Penemuan modern di bidang anatomi menunjukkan bahwa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan syaraf-syaraf yang mengatur sensasi. Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis), seseorang tidak akan merasakan nyeri. Hal itu disebabkan tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rusak oleh luka bakar tersebut.
Makalah itu tidak saja menunjukkan keberhasilan teknologi kedokteran dan perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Alquran. Ayat 56 surah An-Nisa’ mengatakan bahwa Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka, dan mengganti kulit mereka dengan kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka merasakan pedihnya azab Allah.
Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Alquran yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta kedokteran ini?”
***
Sebelum berhasil mengatasi keterkejutannya, Tejasen disodori pertanyaan oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Alquran ini bersumber dari manusia?”
Ketua Jurusan Anatomi Universitas Chiang Mai Thailand itu sontak menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia kemudian termangu dan melanjutkan responsnya, “Lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”
Mereka memberitahu Tejasen bahwa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” tanyanya.
Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya bersumber segala kebenaran dan kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawaban yang diterimanya. Ia membenarkannya.
Profesor yang pernah menjadi dekan Fakultas Kedokteran Universitas Chiang Mai lalu itu kembali ke negaranya, tempat ia menyampaikan sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu. Informasi yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahwa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan, telah mengislamkan lima mahasiswanya.
Hingga akhirnya, pada Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 yang diselenggarakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti serangkaian pidato tentang bukti-bukti Qurani yang berhubungan dengan ilmu medis. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, Tejasen banyak mendiskusikan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana Muslim dan non-Muslim.
Di akhir konferensi, 3 November 1983, Tejasen maju dan berdiri di podium. Di hadapan seluruh peserta konferensi, ia menceritakan awal ketertarikannya pada Alquran, juga kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya meyakini kebenaran Islam.
“Segala yang terekam dalam Alquran 1.400 tahun yang lalu pastilah kebenaran, yang bisa dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta,” katanya. Tejasen lalu menutup pidatonya dengan mengucap dua kalimat syahadat.
http://mualaf.muslim-menjawab.com/2012/03/inilah-ilmuwan-yang-5-mahasiswa-sebelum.html
Al Quran terbukti ilmiah.
''Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'' (QS. An-Nisa: 56)
Bagi sebagian besar umat Islam, ayat di atas terdengar seperti ayat-ayat serupa dalam Alquran yang menjelaskan pedihnya siksa neraka bagi orang-orang yang tidak beriman. Namun tidak demikian bagi Tagatat Tejasen, seorang ilmuwan Thailand di bidang anatomi. Baginya, ayat itu adalah sebuah keajaiban.
***
Konferensi Kedokteran Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Maret 1981 menjadi awal kisah pertemuannya dengan keajaiban itu. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim menyodori Tejasen beberapa ayat Alquran yang berhubungan dengan anatomi.
Tejasen yang beragama Buddha kemudian mengatakan bahwa agamanya juga memiliki bukti-bukti serupa yang secara akurat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio. Para ilmuan Muslim yang tertarik mempelajarinya meminta profesor asal Thailand itu untuk menunjukkan ayat-ayat tersebut pada mereka.
Setahun kemudian, Mei 1982, Tejasen menghadiri konferensi kedokteran yang sama di Dammam, Arab Saudi. Saat ditanya tentang ayat-ayat anatomi yang pernah dijanjikannya, Tejasen justru meminta maaf dan mengatakan bahwa ia telah menyampaikan pernyataan tersebut sebelum mempelajarinya. Ia telah memeriksa kitabnya, dan memastikan bahwa tidak ada referensi darinya yang dapat dijadikan bahan penelitian.
Ia kemudian menerima saran para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi asal Kanada. Makalah itu berbicara tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang disebutkan dalam Alquran.
Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai ilmuwan di bidang anatomi, ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit). Dalam tinjauan anatomi, lapisan kulit manusia terdiri dari tiga lapisan global, yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis, terdapat ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf.
Penemuan modern di bidang anatomi menunjukkan bahwa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan syaraf-syaraf yang mengatur sensasi. Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis), seseorang tidak akan merasakan nyeri. Hal itu disebabkan tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rusak oleh luka bakar tersebut.
Makalah itu tidak saja menunjukkan keberhasilan teknologi kedokteran dan perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Alquran. Ayat 56 surah An-Nisa’ mengatakan bahwa Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka, dan mengganti kulit mereka dengan kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka merasakan pedihnya azab Allah.
Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Alquran yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta kedokteran ini?”
***
Sebelum berhasil mengatasi keterkejutannya, Tejasen disodori pertanyaan oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Alquran ini bersumber dari manusia?”
Ketua Jurusan Anatomi Universitas Chiang Mai Thailand itu sontak menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia kemudian termangu dan melanjutkan responsnya, “Lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”
Mereka memberitahu Tejasen bahwa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” tanyanya.
Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya bersumber segala kebenaran dan kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawaban yang diterimanya. Ia membenarkannya.
Profesor yang pernah menjadi dekan Fakultas Kedokteran Universitas Chiang Mai lalu itu kembali ke negaranya, tempat ia menyampaikan sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu. Informasi yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahwa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan, telah mengislamkan lima mahasiswanya.
Hingga akhirnya, pada Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 yang diselenggarakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti serangkaian pidato tentang bukti-bukti Qurani yang berhubungan dengan ilmu medis. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, Tejasen banyak mendiskusikan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana Muslim dan non-Muslim.
Di akhir konferensi, 3 November 1983, Tejasen maju dan berdiri di podium. Di hadapan seluruh peserta konferensi, ia menceritakan awal ketertarikannya pada Alquran, juga kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya meyakini kebenaran Islam.
“Segala yang terekam dalam Alquran 1.400 tahun yang lalu pastilah kebenaran, yang bisa dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta,” katanya. Tejasen lalu menutup pidatonya dengan mengucap dua kalimat syahadat.
http://mualaf.muslim-menjawab.com/2012/03/inilah-ilmuwan-yang-5-mahasiswa-sebelum.html
Al Quran terbukti ilmiah.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Inilah Ilmuwan yang "islamkan" 5 Mahasiswa sebelum menjadi Muslim
''Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'' (QS. An-Nisa: 56)
Bagi sebagian besar umat Islam, ayat di atas terdengar seperti ayat-ayat serupa dalam Alquran yang menjelaskan pedihnya siksa neraka bagi orang-orang yang tidak beriman. Namun tidak demikian bagi Tagatat Tejasen, seorang ilmuwan Thailand di bidang anatomi. Baginya, ayat itu adalah sebuah keajaiban.
***
Konferensi Kedokteran Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Maret 1981 menjadi awal kisah pertemuannya dengan keajaiban itu. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim menyodori Tejasen beberapa ayat Alquran yang berhubungan dengan anatomi.
Tejasen yang beragama Buddha kemudian mengatakan bahwa agamanya juga memiliki bukti-bukti serupa yang secara akurat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio. Para ilmuan Muslim yang tertarik mempelajarinya meminta profesor asal Thailand itu untuk menunjukkan ayat-ayat tersebut pada mereka.
Setahun kemudian, Mei 1982, Tejasen menghadiri konferensi kedokteran yang sama di Dammam, Arab Saudi. Saat ditanya tentang ayat-ayat anatomi yang pernah dijanjikannya, Tejasen justru meminta maaf dan mengatakan bahwa ia telah menyampaikan pernyataan tersebut sebelum mempelajarinya. Ia telah memeriksa kitabnya, dan memastikan bahwa tidak ada referensi darinya yang dapat dijadikan bahan penelitian.
Ia kemudian menerima saran para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi asal Kanada. Makalah itu berbicara tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang disebutkan dalam Alquran.
Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai ilmuwan di bidang anatomi, ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit). Dalam tinjauan anatomi, lapisan kulit manusia terdiri dari tiga lapisan global, yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis, terdapat ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf.
Penemuan modern di bidang anatomi menunjukkan bahwa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan syaraf-syaraf yang mengatur sensasi. Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis), seseorang tidak akan merasakan nyeri. Hal itu disebabkan tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rusak oleh luka bakar tersebut.
Makalah itu tidak saja menunjukkan keberhasilan teknologi kedokteran dan perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Alquran. Ayat 56 surah An-Nisa’ mengatakan bahwa Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka, dan mengganti kulit mereka dengan kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka merasakan pedihnya azab Allah.
Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Alquran yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta kedokteran ini?”
***
Sebelum berhasil mengatasi keterkejutannya, Tejasen disodori pertanyaan oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Alquran ini bersumber dari manusia?”
Ketua Jurusan Anatomi Universitas Chiang Mai Thailand itu sontak menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia kemudian termangu dan melanjutkan responsnya, “Lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”
Mereka memberitahu Tejasen bahwa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” tanyanya.
Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya bersumber segala kebenaran dan kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawaban yang diterimanya. Ia membenarkannya.
Profesor yang pernah menjadi dekan Fakultas Kedokteran Universitas Chiang Mai lalu itu kembali ke negaranya, tempat ia menyampaikan sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu. Informasi yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahwa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan, telah mengislamkan lima mahasiswanya.
Hingga akhirnya, pada Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 yang diselenggarakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti serangkaian pidato tentang bukti-bukti Qurani yang berhubungan dengan ilmu medis. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, Tejasen banyak mendiskusikan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana Muslim dan non-Muslim.
Di akhir konferensi, 3 November 1983, Tejasen maju dan berdiri di podium. Di hadapan seluruh peserta konferensi, ia menceritakan awal ketertarikannya pada Alquran, juga kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya meyakini kebenaran Islam.
“Segala yang terekam dalam Alquran 1.400 tahun yang lalu pastilah kebenaran, yang bisa dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta,” katanya. Tejasen lalu menutup pidatonya dengan mengucap dua kalimat syahadat.
http://mualaf.muslim-menjawab.com/2012/03/inilah-ilmuwan-yang-5-mahasiswa-sebelum.html
Al Quran terbukti ilmiah.
''Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.'' (QS. An-Nisa: 56)
Bagi sebagian besar umat Islam, ayat di atas terdengar seperti ayat-ayat serupa dalam Alquran yang menjelaskan pedihnya siksa neraka bagi orang-orang yang tidak beriman. Namun tidak demikian bagi Tagatat Tejasen, seorang ilmuwan Thailand di bidang anatomi. Baginya, ayat itu adalah sebuah keajaiban.
***
Konferensi Kedokteran Saudi ke-6 di Jeddah yang diikuti Tejasen pada Maret 1981 menjadi awal kisah pertemuannya dengan keajaiban itu. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, sejumlah ilmuan Muslim menyodori Tejasen beberapa ayat Alquran yang berhubungan dengan anatomi.
Tejasen yang beragama Buddha kemudian mengatakan bahwa agamanya juga memiliki bukti-bukti serupa yang secara akurat menjelaskan tahap-tahap perkembangan embrio. Para ilmuan Muslim yang tertarik mempelajarinya meminta profesor asal Thailand itu untuk menunjukkan ayat-ayat tersebut pada mereka.
Setahun kemudian, Mei 1982, Tejasen menghadiri konferensi kedokteran yang sama di Dammam, Arab Saudi. Saat ditanya tentang ayat-ayat anatomi yang pernah dijanjikannya, Tejasen justru meminta maaf dan mengatakan bahwa ia telah menyampaikan pernyataan tersebut sebelum mempelajarinya. Ia telah memeriksa kitabnya, dan memastikan bahwa tidak ada referensi darinya yang dapat dijadikan bahan penelitian.
Ia kemudian menerima saran para ilmuan Muslim untuk membaca sebuah makalah penelitian karya Keith Moore, seorang profesor bidang anatomi asal Kanada. Makalah itu berbicara tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang disebutkan dalam Alquran.
Tejasen tercengang saat membacanya. Sebagai ilmuwan di bidang anatomi, ia menguasai dermatologi (ilmu tentang kulit). Dalam tinjauan anatomi, lapisan kulit manusia terdiri dari tiga lapisan global, yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan yang terakhirlah, Sub Cutis, terdapat ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf.
Penemuan modern di bidang anatomi menunjukkan bahwa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan syaraf-syaraf yang mengatur sensasi. Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis), seseorang tidak akan merasakan nyeri. Hal itu disebabkan tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rusak oleh luka bakar tersebut.
Makalah itu tidak saja menunjukkan keberhasilan teknologi kedokteran dan perkembangan ilmu anatomi, namun juga membuktikan kebenaran Alquran. Ayat 56 surah An-Nisa’ mengatakan bahwa Allah akan memasukkan orang-orang kafir ke dalam neraka, dan mengganti kulit mereka dengan kulit yang baru setiap kali kulit itu hangus terbakar, agar mereka merasakan pedihnya azab Allah.
Jantung Tejasen berdebar. “Bagaimana mungkin Alquran yang diturunkan 14 abad yang lalu telah mengetahui fakta kedokteran ini?”
***
Sebelum berhasil mengatasi keterkejutannya, Tejasen disodori pertanyaan oleh para ilmuan Muslim yang mendampinginya, “Mungkinkah ayat Alquran ini bersumber dari manusia?”
Ketua Jurusan Anatomi Universitas Chiang Mai Thailand itu sontak menjawab, “Tidak, kitab itu tidak mungkin berasal dari manusia. Ia kemudian termangu dan melanjutkan responsnya, “Lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”
Mereka memberitahu Tejasen bahwa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat Tejasen semakin ingin tahu. “Lalu, siapakah Allah itu?” tanyanya.
Dari para ilmuan Muslim tersebut, Tejasen mendapatkan keterangan tentang Allah, Sang Pencipta yang dari-Nya bersumber segala kebenaran dan kesempurnaan. Dan Tejasen tak membantah semua jawaban yang diterimanya. Ia membenarkannya.
Profesor yang pernah menjadi dekan Fakultas Kedokteran Universitas Chiang Mai lalu itu kembali ke negaranya, tempat ia menyampaikan sejumlah kuliah tentang pengetahuan dan penemuan barunya itu. Informasi yang dikutip oleh laman special.worlofislam.info menyebutkan bahwa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama Buddha itu, di luar dugaan, telah mengislamkan lima mahasiswanya.
Hingga akhirnya, pada Konferensi Kedokteran Saudi ke-8 yang diselenggarakan di Riyadh, Tejasen kembali hadir dan mengikuti serangkaian pidato tentang bukti-bukti Qurani yang berhubungan dengan ilmu medis. Dalam konferensi yang berlangsung selama lima hari itu, Tejasen banyak mendiskusikan dalil-dalil tersebut bersama para sarjana Muslim dan non-Muslim.
Di akhir konferensi, 3 November 1983, Tejasen maju dan berdiri di podium. Di hadapan seluruh peserta konferensi, ia menceritakan awal ketertarikannya pada Alquran, juga kekagumannya pada makalah Keith Moore yang membuatnya meyakini kebenaran Islam.
“Segala yang terekam dalam Alquran 1.400 tahun yang lalu pastilah kebenaran, yang bisa dibuktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis pastilah menerimanya sebagai cahaya yang diwahyukan oleh Yang Maha Pencipta,” katanya. Tejasen lalu menutup pidatonya dengan mengucap dua kalimat syahadat.
http://mualaf.muslim-menjawab.com/2012/03/inilah-ilmuwan-yang-5-mahasiswa-sebelum.html
Al Quran terbukti ilmiah.
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Trus emangnya kenapa??
Mereka masuk islam bagus dong
Yang penting gue kagak tuh
Mereka masuk islam bagus dong
Yang penting gue kagak tuh
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
kafir yg cerdas para ilmuwan itu pun akui kebenaran Quran,kafir yg kelas tokoh dunia pun kagumi nabi, ehhh kafir coro macam kamu nekad memfitnah nabi dan terus sesat dalam kebodohanmu sendiri
Mutiaraa- LETNAN DUA
-
Posts : 1445
Kepercayaan : Islam
Location : DKI
Join date : 20.01.14
Reputation : 29
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Dr. Tagata Tejasen, a Buddhist convert to Islam, is our next "expert".
When Professor Tejasen studied this article he also was greatly astonished. We asked him several questions in his field of specialization. One of the questions pertained to modern discoveries in dermatology about the sensory characteristics of the skin. Dr. Tejasen responded: Yes if the burn is deep.
What was the question?
It was stated to Dr. Tejasen: You will be interested to know that in this book, the Holy Book - the Qur'an, there was a reference 1400 years ago which pertains to the moment of punishment of the unbelievers by the fire of Hell and it states that when their skin is destroyed, Allah makes another skin for them so that they perceive the punishment by a fire, indicating knowledge about the nerve endings in the skin, and the verse is as follows:
Those who reject our signs, We shall soon cast into the fire. As often as their skins are roasted through, We shall change them for fresh skins, that they may taste the chastisement. Truly Allah is Exalted in Power, Wise. (Qur'an 4:56).
Sura 4:56
Yusuf Ali: Those who reject our Signs, We shall soon cast into the Fire: as often as their skins are roasted through, We shall change them for fresh skins, that they may taste the penalty: for Allah is Exalted in Power, Wise.
Pickthall: Lo! Those who disbelieve Our revelations, We shall expose them to the Fire. As often as their skins are consumed We shall exchange them for fresh skins that they may taste the torment. Lo! Allah is ever Mighty, Wise.
Shakir: (As for) those who disbelieve in Our communications, We shall make them enter fire; so oft as their skins are thoroughly burned, We will change them for other skins, that they may taste the chastisement; surely Allah is Mighty, Wise.
We asked: So do you agree that this is a reference to the importance of the nerve endings in the skin in sensation, 1400 years ago? Dr. Tejasen responded: Yes I agree.
Where is the "reference to the importance of the nerve endings"? I do not see this in the text of the Qur'an. Humans, as well as animals, have always know that the skin feels pain when it is burned! Did you need a "divine revelation" to know this?
This knowledge about sensation had been known long before, because it says that if somebody does something wrong, then he will be punished by burning his skin and then Allah puts a new skin on him, covers him, to make him know that the test is painful again. That means they knew many years ago that the receptor of pain sensation must be on the skin, so they put a new skin on.
Huh? If we knew that skin felt pain "long before", then where is the scientific "miracle"? The thought that God will regenerate the skin of those that He has burned, only to burn them again, sounds pretty cruel and vindictive. If a human experiences a deep burn it will destroy their pain sensors, making the skin which regrows without sensation. That's a pretty demonstrable medical fact - any subsequent skin may not feel as much pain. This experience is the same today as it would have been 1400 years ago. Certainly some people of the past had the experience of deep burns and made the discovery that their regrown skin (scar tissue) was less sensitive. So all the author of the Qur'an is doing when he writes this sura is to demonstrate that he knows that since ordinarily a human won't feel pain in the regenerated skin after a severe burn, but God makes sure that he does by giving a special kind of skin that allows God's torment to be perpetuated.
The skin is the center of sensitivity to burns.
What is this supposed to mean? The skin is the outermost portion of the human body so it stands to reason that it would be the first organ (yes, skin is an organ) to sense the pain of being burned. But surely the "center of sensitivities to burns" should be the thalamus (within the brain), since that is where the person actually perceives burning pains.
We asked him the following question: `Is it possible that these verses came to the Prophet Muhammad, (sallallahu `alaihi wa sallam), from a human source?' Professor Tejasen conceded that they could have never come from any human source. But he still asked about the source of that knowledge and from where could Muhammad have possibly received it?
So Muhammad was the first human to discover that burns are painful? Do our Muslim friends - whether otherwise distinguished scientists or just ordinary believers - really want to claim that "sensitivity of the skin to burns" is something discovered only by modern science? Did humans 1400 years ago not feel the same pain when their skin was burned? The Qur'an again mentions the obvious. It does not mention anything unobservable at the time. It does not mention HOW this new skin may enable you to experience pain again. It does not speak about specific "nerve cells" in the skin functioning as "pain receptors" which are indeed insights of modern science. But experiencing pain when your skin is burned (and scar tissue not being as sensitive as true skin) is hardly an experience restricted to modern times.
asli gue ngakak ngebaca tuh wawancara tejasen, emang pantes banget jadi slim2
When Professor Tejasen studied this article he also was greatly astonished. We asked him several questions in his field of specialization. One of the questions pertained to modern discoveries in dermatology about the sensory characteristics of the skin. Dr. Tejasen responded: Yes if the burn is deep.
What was the question?
It was stated to Dr. Tejasen: You will be interested to know that in this book, the Holy Book - the Qur'an, there was a reference 1400 years ago which pertains to the moment of punishment of the unbelievers by the fire of Hell and it states that when their skin is destroyed, Allah makes another skin for them so that they perceive the punishment by a fire, indicating knowledge about the nerve endings in the skin, and the verse is as follows:
Those who reject our signs, We shall soon cast into the fire. As often as their skins are roasted through, We shall change them for fresh skins, that they may taste the chastisement. Truly Allah is Exalted in Power, Wise. (Qur'an 4:56).
Sura 4:56
Yusuf Ali: Those who reject our Signs, We shall soon cast into the Fire: as often as their skins are roasted through, We shall change them for fresh skins, that they may taste the penalty: for Allah is Exalted in Power, Wise.
Pickthall: Lo! Those who disbelieve Our revelations, We shall expose them to the Fire. As often as their skins are consumed We shall exchange them for fresh skins that they may taste the torment. Lo! Allah is ever Mighty, Wise.
Shakir: (As for) those who disbelieve in Our communications, We shall make them enter fire; so oft as their skins are thoroughly burned, We will change them for other skins, that they may taste the chastisement; surely Allah is Mighty, Wise.
We asked: So do you agree that this is a reference to the importance of the nerve endings in the skin in sensation, 1400 years ago? Dr. Tejasen responded: Yes I agree.
Where is the "reference to the importance of the nerve endings"? I do not see this in the text of the Qur'an. Humans, as well as animals, have always know that the skin feels pain when it is burned! Did you need a "divine revelation" to know this?
This knowledge about sensation had been known long before, because it says that if somebody does something wrong, then he will be punished by burning his skin and then Allah puts a new skin on him, covers him, to make him know that the test is painful again. That means they knew many years ago that the receptor of pain sensation must be on the skin, so they put a new skin on.
Huh? If we knew that skin felt pain "long before", then where is the scientific "miracle"? The thought that God will regenerate the skin of those that He has burned, only to burn them again, sounds pretty cruel and vindictive. If a human experiences a deep burn it will destroy their pain sensors, making the skin which regrows without sensation. That's a pretty demonstrable medical fact - any subsequent skin may not feel as much pain. This experience is the same today as it would have been 1400 years ago. Certainly some people of the past had the experience of deep burns and made the discovery that their regrown skin (scar tissue) was less sensitive. So all the author of the Qur'an is doing when he writes this sura is to demonstrate that he knows that since ordinarily a human won't feel pain in the regenerated skin after a severe burn, but God makes sure that he does by giving a special kind of skin that allows God's torment to be perpetuated.
The skin is the center of sensitivity to burns.
What is this supposed to mean? The skin is the outermost portion of the human body so it stands to reason that it would be the first organ (yes, skin is an organ) to sense the pain of being burned. But surely the "center of sensitivities to burns" should be the thalamus (within the brain), since that is where the person actually perceives burning pains.
We asked him the following question: `Is it possible that these verses came to the Prophet Muhammad, (sallallahu `alaihi wa sallam), from a human source?' Professor Tejasen conceded that they could have never come from any human source. But he still asked about the source of that knowledge and from where could Muhammad have possibly received it?
So Muhammad was the first human to discover that burns are painful? Do our Muslim friends - whether otherwise distinguished scientists or just ordinary believers - really want to claim that "sensitivity of the skin to burns" is something discovered only by modern science? Did humans 1400 years ago not feel the same pain when their skin was burned? The Qur'an again mentions the obvious. It does not mention anything unobservable at the time. It does not mention HOW this new skin may enable you to experience pain again. It does not speak about specific "nerve cells" in the skin functioning as "pain receptors" which are indeed insights of modern science. But experiencing pain when your skin is burned (and scar tissue not being as sensitive as true skin) is hardly an experience restricted to modern times.
asli gue ngakak ngebaca tuh wawancara tejasen, emang pantes banget jadi slim2
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Re: Ilmuwan kafir pun akui kebenaran Quran ilmiah
Mutiaraa wrote:kafir yg cerdas para ilmuwan itu pun akui kebenaran Quran,kafir yg kelas tokoh dunia pun kagumi nabi, ehhh kafir coro macam kamu nekad memfitnah nabi dan terus sesat dalam kebodohanmu sendiri
Elo emang pantesnya jadi slim2 sih
dengan otakmu yang "SMART" itu loe emang kagak pantes jadi kafir
Cain3rd- SERSAN MAYOR
-
Age : 25
Posts : 397
Kepercayaan : Lain-lain
Location : The DEVIL'S den
Join date : 08.04.15
Reputation : 0
Halaman 1 dari 3 • 1, 2, 3
Similar topics
» Ilmuwan Ini Menjadi Muslim Setelah Melakukan Riset Ilmiah
» ilmuwan membuktikan kebenaran kitab suci agama islam tentang lautan
» Ilmuwan kafir yang 'Islamkan' Lima Mahasiswa Sebelum mualaf Menjadi Muslim
» Ilmuwan-Ilmuwan Islam
» kapan memusuhi kafir, kapan bekerja sama dengan kafir
» ilmuwan membuktikan kebenaran kitab suci agama islam tentang lautan
» Ilmuwan kafir yang 'Islamkan' Lima Mahasiswa Sebelum mualaf Menjadi Muslim
» Ilmuwan-Ilmuwan Islam
» kapan memusuhi kafir, kapan bekerja sama dengan kafir
Halaman 1 dari 3
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik