Kenapa harus percaya terhadap pendapat muslim yang TIDAK INGIN kembali ke ajaran Islam yang asli ???

Aku haqul yakin sebagian besar muslim2 disini sebenarnya TIDAK INGIN kembali ke ajaran islam yg sejati. Kalo ingin artinya mereka harus meng-amini hukum rajam, qisas, murtadin harus dihukum mati dll hukuman BIADAB.

Sedangkan teroris2 islam spt al-qaida, taliban, boko haram dll sangat jelas mengatakan kalo mereka SANGAT INGIN kembali ke ajaran islam sejati spt yg di jaman muhammad. Mereka SANGAT INGIN melaksanakan hukum rajam, qisas dll.

Masalahnya adalah, teroris2 islam yg SANGAT CINTA thd ajaran islam sejati ala muhammad ini ternyata kelakuannya SANGAT BRUTAL/KEJI. Doyan banget membantai orang laen yg tidak sepaham dg mereka. Nyawa orang buat mereka ndak lebih spt nyawa semut doank. Mereka juga sangat BRUTAL thd wanita. Wanita diculik & dijadikan "tangan kanan" alias budak sex spt yg dilakukan oleh boko haram.

Yg SUPER ANEH adalah muslim2 disini yg sebenarnya TIDAK INGIN kembali ke ajaran islam yg sejati bisa MENUDUH kalo yg dilakukan oleh teroris2 yg ingin kembali ke ajaran islam yg sejati adalah SALAH.

Goblok2an saja kalo ingin melihat ajaran islam yg SEJATI ya tentunya dr muslim2 yg ingin kembali ke ajaran islam yg sejati, ya ndak ???

Mosok kalo ingin mengetahui ajaran islam yg sejati harus mendengar ocehan muslim2 yg sebenarnya juga ndak ingin kembali ke ajaran islam yg sejati ???


 

di Islam itu :

1. murtadin itu justru dilarang dihukum mati!
2. tidak halal memerangi orang tanpa alasan yang benar!
3. zina itu dilarang/tidak halal hubungan laki perempuan tanpa pernikahan!

  

ef wrote:Kalo ingin artinya mereka harus meng-amini hukum rajam, qisas, murtadin harus dihukum mati dll hukuman BIADAB

1. menurutmu biadab itu apa?
2. menilai biadab tidaknya darimana?

ef wrote:Mosok kalo ingin mengetahui ajaran islam yg sejati harus mendengar ocehan muslim2 yg sebenarnya juga ndak ingin kembali ke ajaran islam yg sejati ???

tahu sejati tidaknya darimana?

frontline defender wrote:di Islam itu :

1. murtadin itu justru dilarang dihukum mati!


  

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ، يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ، إِلَّا بِإِحْدَى ثَلاَثٍ: النَّفْسُ بِالنَّفْسِ، وَالثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالمَارِقُ مِنَ الدِّينِ التَّارِكُ لِلْجَمَاعَةِ

”Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi laa ilaaha illallah dan bahwa aku utusan Allah, kecuali karena tiga hal: nyawa dibalas nyawa, orang yang berzina setelah menikah, dan orang yang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin.” (HR. Bukhari 6878, Muslim 1676, Nasai 4016, dan yang lainnya).

Dalam hadis lain, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ بَدَّلَ دِينَهُ فَاقْتُلُوهُ

”Siapa yang mengganti agamanya, bunuhlah dia.” (HR. Bukhari 3017, Nasai 4059, dan yang lainnya)

Makna: ’Mengganti agama’: murtad, keluar dari islam. Karena hadis ini dimasukkan para ulama hadis dalam pembahasan hukuman orang yang murtad.
Mengapa Dihukum Mati?

Satu hal yang perlu kita beri garis tebal, hukuman bunuh untuk orang yang murtad, 100% berdasarkan keputusan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan keputusan beliau, jelas merupakan wahyu Allah. Karena itu, hukuman ini bukan hasil pemikiran atau ijtihad manusia, apalagi dikaitkan dengan latar belakang politik kaum muslimin.
Mengapa dihukum bunuh?

Masyarakat islam ibarat sebuah tubuh. Seorang muslim dalam tatanan masyarakat islam ibarat satu sel dalam tubuh. Ketika muslim ini keluar dari islam, dia menjadi sel mati, yang jika dibiarkan akan menjadi tumor. Berbahaya bagi sel yang lain. Karena itu, sel semacam ini harus dikarantina dan jika tidak bisa disembuhkan, dia dibuang.

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,

فمن ثبتت ردته عن الإسلام وتمت إدانته بإعلانه بالردة, فقد أصبح عضواً فاسداً يجب بتره من جسم المجتمع حتى لا يسري مرضه في الجسم عموماً، ولأن الردة اعتداء على أولى الكليات أو الضروريات الخمس التي تواترت الأديان السماوية بالحفاظ عليها وهي: الدين، والنفس، والنسل، والعقل، والمال

Orang yang telah menegaskan dirinya keluar dari islam, dan dia telah mengumumkan dirinya murtad maka dia menjadi anggota tubuh yang rusak, yang harus disingkirkan dari tubuh masyarakat muslim. Sehingga sakitnya tidak menyebar ke seluruh tubuh. Disamping itu, orang yang murtad, berarti telah melakukan pelanggaran terhadap dharuriyat khams (5 prinsip yang dijaga dalam islam) yang paling penting (yaitu agama), dimana semua agama samawi sepakat untuk menjaga dan melindunginya, prinsip itu adalah agama, jiwa, keturunan, akal, dan harta.

(Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 73924)

Kemudian ditegaskan dalam Fatawa Syabakah, bahwa masalahnya bukan semata kebebasan berkeyakinan, namun ini menyangkut loyalitas dan keberpihakan kepada agama,

والردة ليست مجرد موقف عقلي، بل هي تغيير للولاء وتبديل للهوية وتحويل للانتماء، فالمرتد ينقل ولاءه وانتماءه إلى أمة أخرى، وإلى وطن آخر

”Murtad bukan semata masalah pemikiran, namun ini masalah mengganti loyalitas, mengubah kecenderungan, dan berpindah keberpihakan. Orang yang murtad telah mengubah loyalitasnya dan keberpihakannya kepada umat yang lain, dan bahkan ke negeri yang lain.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 73924)

Karena itu, tidak jauh jika tindakan murtad termasuk pengkhianatan kepada agama. Sehingga hukuman mati, bukan termasuk kedzaliman baginya.
Ketentuan Hukuman Murtad

Ada beberapa ketentuan yang berlaku dalam menerapkan hukuman untuk orang murtad,

Pertama, karena hukuman ini masuk dalam hukum islam maka penetapan hukum bunuh untuk orang murtad, hanya bisa dilakukan dan diputuskan oleh pengadilan syariat yang resmi ditunjuk oleh pemerintah (jika negara kita menerapkan hukum islam).

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah ditegaskan,

ولكن الحكم على المرتد لا يكون إلا من قبل القضاء الشرعي، والتنفيذ لا يكون إلا من قبل ولي أمر المسلمين

Hukuman untuk orang yang murtad tidak boleh diputuskan kecuali oleh mahkamah syariah, dan pelaksanaannya tidak bisa dilakukan kecuali oleh pemerintah kaum muslimin. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 73924)

Kedua, dianjurkan untuk menunda hukuman, jika ada harapan kembali ke islam

Syaikhul Islam dalam kitabnya as-Sharim al-Maslul mengutip keterangan ulama tabi’in,

وقال الثوري: يؤجل ما رجيت توبته، وكذلك معنى قول النخعي

“Sufyan At-Tsauri mengatakan, ‘Ditunda hukumanya, jika diharapkan dia mau bertaubat.’ Demikian pula makna dari keterangan Ibrahim an-Nakhai.” (as-Sharim al-Maslul, hlm. 328).

Ketiga, Selama penundaan hukuman, dia didakwahi dan ditawari untuk bertaubat. Bisa bentuknya diajak berdebat, dialog, atau diberi harta, untuk menghilangkan segala sebab yang membuat dia bertaubat.

Syaikhul Islam menyebutkan keterangan at-Thahawi,

وذكر الطحاوي عنهم: لا يقتل المرتد حتى يستتاب

At-Thahawi menyebutkan dari para ulama hanafi: “Orang yang murtad tidak boleh dibunuh, hingga dia diminta bertaubat.” (as-Sharim al-Maslul, hlm. 328).

Dalam Mukhtashar Kholil – ulama Malikiyah – dinyatakan,

واستتيب ثلاثة أيام بلا جوع وعطش ومعاقبة فإن تاب وإلا قتل

Orang yang murtad diminta bertaubat selama 3 hari, tanpa dikondisikan lapar, haus, dan tanpa hukuman.. jika dia mau bertaubat (kembali masuk islam), dia dilepaskan, jika tidak maka dibunuh. (Mukhtashar Kholil, hlm. 251).

Allahu a’lam.

frontline defender wrote:di Islam itu :


2. tidak halal memerangi orang tanpa alasan yang benar!
3. zina itu dilarang/tidak halal hubungan laki perempuan tanpa pernikahan!

  

2. Demi ....., demi ....., demi..... demi ....., HALAL dah    (tau sendiri dah )

3. bilangin sama nabimu tuh

cain wrote:Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ، يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ، إِلَّا بِإِحْدَى ثَلاَثٍ: النَّفْسُ بِالنَّفْسِ، وَالثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالمَارِقُ مِنَ الدِّينِ التَّارِكُ لِلْجَمَاعَةِ

”Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi laa ilaaha illallah dan bahwa aku utusan Allah, kecuali karena tiga hal: nyawa dibalas nyawa, orang yang berzina setelah menikah, dan orang yang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin.” (HR. Bukhari 6878, Muslim 1676, Nasai 4016, dan yang lainnya).

yang dibunuh itu, yang meninggalkan agamanya memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin, & memisahkan diri dari jamaah muslim itu maksudnya memerangi muslim :

QS. 4:88-91. Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya. Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka. Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka.

jadi kalau murtad tok, tanpa memerangi muslim, justru malah dilarang untuk dibunuh!

  

cain wrote:2. Demi ....., demi ....., demi..... demi ....., HALAL dah    (tau sendiri dah )

kamu tu ngomong apa?

cain wrote:3. bilangin sama nabimu tuh

sorry, gw nggak mau ikut2 mitnah orang!

  

frontline defender wrote:

cain wrote:Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ، يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ، إِلَّا بِإِحْدَى ثَلاَثٍ: النَّفْسُ بِالنَّفْسِ، وَالثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالمَارِقُ مِنَ الدِّينِ التَّارِكُ لِلْجَمَاعَةِ

”Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi laa ilaaha illallah dan bahwa aku utusan Allah, kecuali karena tiga hal: nyawa dibalas nyawa, orang yang berzina setelah menikah, dan orang yang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin.” (HR. Bukhari 6878, Muslim 1676, Nasai 4016, dan yang lainnya).

yang dibunuh itu, yang meninggalkan agamanya memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin, & memisahkan diri dari jamaah muslim itu maksudnya memerangi muslim :

QS. 4:88-91. Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya. Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka. Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka.

jadi kalau murtad tok, tanpa memerangi muslim, justru malah dilarang untuk dibunuh!

  

  

Contoh nyata muslim yg sebenarnya juga ndak ingin kembali ke ajaran islam yg sejati tapi ngoceh sok pinter:

http://www.laskarislam.com/t8487-kenapa-hampir-semua-negara-islam-menerapkan-hukuman-terhadap-murtadin


 

Masalahnya adalah, teroris2 islam yg SANGAT CINTA thd ajaran islam sejati ala muhammad ini ternyata kelakuannya SANGAT BRUTAL/KEJI. Doyan banget membantai orang laen yg tidak sepaham dg mereka. Nyawa orang buat mereka ndak lebih spt nyawa semut doank. Mereka juga sangat BRUTAL thd wanita. Wanita diculik & dijadikan "tangan kanan" alias budak sex spt yg dilakukan oleh boko haram.

Pendapat pribadi ini pasti   

Kalau segala sesuatu dilihat dari segi negatifnya, maka sudah pasti segala sesuatu tersebut akan terlihat salah kan?

Contohnya : Dari segi positif kalau kita makan kita akan kenyang. Dari segi Negatif : Makan akan menambah kadar kolesterol dalam darah dan sangat buruk untuk kesehatan   

Nah, dari segi hukum awal muslim menurut saya yang seperti Rajam, Pancung, Potong Tangan dll lebih terbilang adil dan berdampak jera pada pelakunya dibanding hukum sekarang, banyak korup yang mencuri uang negara tapi hanya dihukum 2-4 tahun saja, sedang pembunuh, pemerkosa, penculik, pencuri dll dihukum dengan sangat berat bisa hingga 10-seumur hidup, saya tanya itukah hukum yang adil dari Kristen? hmmmm....

frontline defender wrote:
jadi kalau murtad tok, tanpa memerangi muslim, justru malah dilarang untuk dibunuh!
  

itu menurutmu..
tapi menurut muhammad:
”Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi laa ilaaha illallah dan bahwa aku utusan Allah, kecuali karena tiga hal: nyawa dibalas nyawa, orang yang berzina setelah menikah, dan orang yang meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jamaah kaum muslimin.” (HR. Bukhari 6878, Muslim 1676, Nasai 4016, dan yang lainnya).

gak ada syarat merangi..
syaratnya asal murtad darahnya halal

baca lagi post #6! 

hadis itu implementasinya alquran..

jadi kalau Al-Qurannya bilang A, nggak mungkin haditsnya bilang B!

faktanya seperti itu..
pun faktanya alquran = alhadis sama-sama bersumber dari muhammad

itu kata muhammad

SEGOROWEDI wrote:
itu kata muhammad

Itu firman Tuhan dalam Ulangan 18:18
SEGO tidak percaya kepada Bible (Ulangan 18:18) berarti SEGO tidak taat kepada Yesus yang mengatakan bahwa kedatangan Yesus bukan untuk mengubah Hukum Taurat satu noktah pun, melainkan hanya menggenapi.

yang bilang dari alloh, juga muhammad sendiri..

SEGOROWEDI wrote:
yang bilang dari alloh, juga muhammad sendiri..

SEGO percaya kepada firman Tuhan Allah dalam Ulangan 18:18?

muhammad gak ada hubungan dengan Ulangan

SEGOROWEDI wrote:
muhammad gak ada hubungan dengan Ulangan

Sudah dibahas sama Pance Bejo bahwa memang nubuatan dalam Ulangan 18:18 sudah tergenapi dalam wujud Nabi Muhammad saw.

F-22 wrote:

Ha ha ha seorang Protestan yang malas membahas kitabnya.

Kedunghalang wrote:

SEGOROWEDI wrote:
muhammad gak ada hubungan dengan Ulangan

Sudah dibahas sama Pance Bejo bahwa memang nubuatan dalam Ulangan 18:18 sudah tergenapi dalam wujud Nabi Muhammad saw.

SEPERTI MUSA dalam hal:
- SEORANG BANGSA YAHUDI
- BANGKIT DARI ANTARA BANGSA YAHUDI
- LANGSUNG BERSABDA

yang mana yang muhammad?